POPULARITY
Categories
Budaya organisasi adalah jiwa dan denyut nadi sebuah perusahaan. Lebih dari sekadar logo di kartu nama atau misi yang tertempel di dinding, ia adalah kumpulan keyakinan, nilai, dan norma tak tertulis yang membentuk cara setiap individu berpikir, berperilaku, dan berinteraksi. Ia adalah kekuatan tak kasat mata yang menentukan apakah suatu tim akan maju bersama atau tercerai-berai, apakah ide-ide inovatif akan disambut hangat atau mati sebelum sempat diucapkan. Budaya inilah yang membedakan organisasi yang sekadar bertahan hidup dari organisasi yang benar-benar berkembang, menciptakan lingkungan di mana orang-orang merasa terhubung dengan tujuan yang lebih besar daripada sekadar gaji. Transformasi budaya adalah tantangan terbesar bagi setiap pemimpin di era modern. Ini bukan tentang memaksa perubahan dari atas ke bawah, melainkan tentang menginspirasi pergeseran dari dalam ke luar. Budaya yang sehat akan menjadi magnet bagi talenta terbaik, menjaga loyalitas karyawan, dan mendorong inovasi tanpa henti. Sebaliknya, budaya yang beracun akan mengikis semangat, mematikan kreativitas, dan pada akhirnya, menghancurkan fondasi perusahaan itu sendiri. Memahami budaya organisasi adalah langkah pertama untuk membangun masa depan yang lebih kokoh dan bermakna. Dalam perjalanan evolusinya, budaya organisasi telah melalui tiga tahap revolusioner: dari sistem agraris yang berfokus pada komunitas, ke mentalitas industri yang mengedepankan efisiensi, hingga paradigma berpengetahuan yang menjadikan ide sebagai aset paling berharga. Setiap transisi ini meninggalkan jejak dan pelajaran penting. Menggali akar budaya ini membantu kita melihat mengapa beberapa organisasi masih terjebak di masa lalu, sementara yang lain melesat menuju masa depan. Pertanyaannya bukan lagi "apa yang harus kita lakukan?" tetapi "siapa yang harus kita jadikan?" karena pada akhirnya, budaya yang kita bangunlah yang akan mendefinisikan kesuksesan kita.
Sebuah organisasi, pada dasarnya, adalah sebuah kredo. Ia tak hanya terdiri dari struktur dan angka. Ia adalah kisah yang terus-menerus berevolusi, beradaptasi dengan tantangan yang datang. Setiap perubahan adalah penanda zaman. Ia menuntut tubuh yang lincah dan pikiran yang cair. Oleh karena itu, kita harus melepaskan cara-cara lama yang kini tak lagi relevan. Kini, peta jalan tak lagi tertera. Ia dibentuk oleh jejak-jejak yang baru. Pergerakannya dinamis, tidak lagi bisa diprediksi. Maka, fondasi pertama adalah cahaya digital. Ia bukan sekadar alat kerja baru. Teknologi digital menjadi esensi yang merasuk ke dalam setiap fungsi organisasi. Kita pindahkan semua beban ke atas awan. Di sana, data-data berbicara dalam bahasa baru. Ini memastikan sistem menjadi fleksibel dan kapasitasnya dapat disesuaikan tanpa batas. Proses-proses lama dijemput oleh algoritme. Efisiensi bukan lagi kata hampa. Transparansi pun menjadi keniscayaan, sebab semua data kini dapat dilacak.Kita pun mengundang kecerdasan buatan. Ia membaca polanya, menemukan makna yang tersembunyi. Dengan itu, kita mendapatkan wawasan yang lebih dalam dari data yang ada.Dengan itu, kita membangun platform yang terintegrasi. Setiap bagian bisa saling menyapa. Hasilnya, organisasi berfungsi sebagai satu kesatuan yang kohesif. Namun, tubuh saja tak cukup. Diperlukan sebuah jiwa yang baru. Organisasi membutuhkan jiwa yang terbuka terhadap perubahan dan berani menghadapi risiko. Dinding-dinding usang kini dirobohkan. Tak ada lagi ruang yang tertutup rapat. Komunikasi dan umpan balik kini mengalir bebas di antara semua tim.Budaya pun berubah menjadi sebuah sungai. Alirannya penuh kolaborasi dan ide. Setiap orang merasa aman untuk mencoba hal baru tanpa takut gagal. Mindset yang stagnan kini tak lagi berlaku. Kita peluk erat mentalitas pertumbuhan. Ini adalah pola pikir di mana setiap langkah menjadi kesempatan untuk belajar dan berkembang. Inovasi menjadi nyala api di kegelapan. Ia menuntun kita ke arah yang tak terbayangkan. Kita kini didorong untuk bereksperimen, menjadikan setiap upaya sebagai bagian dari proses. Sebab itu, struktur lama harus diluruhkan. Ia terlalu kaku dan membatasi gerak. Hierarki yang menjulang tak lagi relevan karena menghambat kecepatan dan kelincahan. Kita bentuk tim-tim lintas fungsi. Mereka bergerak lincah seperti gerombolan burung. Tim-tim ini dibentuk untuk menyelesaikan masalah secara holistik dan cepat. Pengambilan keputusan tak lagi di puncak. Ia mengalir ke setiap sudut organisasi. Ini adalah langkah desentralisasi yang memberdayakan setiap individu untuk bertindak. Tata kelola organisasi pun direvisi ulang. Aturannya jelas, namun fleksibel. Ia menjadi tulang punggung yang kuat, yang menopang stabilitas tanpa membatasi kelincahan. Di tengah semua itu, manusia menjadi pusatnya. Mereka tak boleh ditinggalkan begitu saja. Talenta adalah harta yang sejati, karena keberlanjutan organisasi bergantung pada kapabilitas mereka. Maka, kita tingkatkan kapabilitas mereka. Kita ajarkan bahasa masa depan. Ini memastikan setiap karyawan memiliki keterampilan yang dibutuhkan untuk menghadapi era baru. Keempat langkah ini adalah sebuah simfoni. Ia tak bisa dimainkan sendiri-sendiri. Transformasi ini harus dilakukan secara terpadu, di mana setiap pilar saling menguatkan satu sama lain. Transformasi ini, pada akhirnya, adalah sebuah jalan tak berujung. Ia bukan sekadar rangkaian proyek yang selesai. Ia adalah proses panjang untuk menjadi lebih utuh, lebih hidup, dan lebih relevan bagi zaman.
Khotbah Kebaktian 2 Bulan Budaya - Nuansa Batak KaroGKP Jemaat BandungMinggu, 31 Agustus 2025 pukul 09.30 WIBTema : "Belajar Rendah hati"Bacaan Alkitab : Lukas 14:1-14Pelayan Firman : Pdt. Sri Yusuf Wibowo, S.Si.@GKP Bandung Agustus 2025
Kebaktian 1 Bulan Budaya - Nuansa Batak KaroGKP Jemaat BandungMinggu, 31 Agustus 2025 pukul 07.00 WIBTema : "Belajar Rendah hati"Bacaan Alkitab : Lukas 14:1-14Pelayan Firman : Pdt. Louise Fredely Caroline Zebua, S.Si.@GKP Bandung Agustus 2025
Follow juga sosmed kami untuk mendapatkan update informasi terkini!
Kebaktian 2 Bulan Budaya SundaGKP Jemaat BandungMinggu, 24 Agustus 2025 pukul 09.30 WIBTema : "Dilepaskan dari Ikatan Yang Membelenggu"Bacaan Alkitab : Lukas 13 : 10-14Pelayan Firman : Pdt. Titin Meryati Gultom, Th.M.@GKP Bandung Agustus 2025
Khotbah Kebaktian 1 Bulan Budaya SundaGKP Jemaat BandungMinggu, 24 Agustus 2025 pukul 07.00 WIBTema : "Dilepaskan dari Ikatan yang Membelenggu"Bacaan Alkitab : Lukas 13 : 10-14Pelayan Firman : Pdt. Titin Meryati Gultom, Th.M.@GKP Bandung Agustus 2025
Transformasi organisasi adalah pergeseran fundamental, bukan sekadar perubahan kecil. Ini berarti organisasi mengubah cara mereka beroperasi, berpikir, dan bertindak secara mendalam. Intinya, transformasi ini berpusat pada perubahan konsep diri setiap individu di dalam organisasi—bagaimana mereka melihat peran mereka, tim mereka, dan "organisasi saya." Ini adalah tentang merevisi narasi kolektif yang memandu rutinitas dan tanggung jawab, karena sebuah organisasi tidak dapat benar-benar berubah kecuali orang-orang di dalamnya juga berubah. Mengapa organisasi perlu bertransformasi? Pemicunya bisa datang dari luar, seperti pergeseran preferensi konsumen, kemajuan teknologi yang disruptif, perubahan regulasi, atau persaingan yang meningkat. Sinyal internal juga penting, seperti penurunan kinerja, masalah budaya, atau konflik internal yang menghambat efisiensi. Tantangan utamanya adalah mengenali sinyal-sinyal ini, karena organisasi seringkali memiliki "kekebalan" terhadap perubahan, menolak ancaman terhadap identitas yang sudah ada. Untuk mewujudkan transformasi ini, diperlukan kerangka kerja yang holistik. Ini mencakup empat pilar utama: memahami kontrak psikologis (ekspektasi tak terucapkan antara karyawan dan organisasi), membangun keamanan psikologis (lingkungan di mana karyawan merasa aman untuk berekspresi dan mengambil risiko), membina kemitraan lintas perusahaan, dan memanfaatkan keterlibatan karyawan yang inklusif. Pilar-pilar ini sangat penting untuk menciptakan lingkungan yang mendukung pergeseran konsep diri individu dan memastikan perubahan budaya yang berkelanjutan. Proses transformasi seringkali mengikuti empat tahap: Mengidentifikasi, Memulai, Mendatang, dan Melembagakan.Tahap Mengidentifikasi adalah saat sinyal perubahan dikenali dan narasi awal dibangun. Tahap Memulai melibatkan peluncuran "kampanye" perubahan dengan investasi dan eksperimen. Tahap Mendatang adalah fase implementasi yang genting, di mana perilaku lama dan baru dapat hidup berdampingan, seringkali dengan gesekan. Akhirnya, tahap Melembagakan adalah ketika perubahan mengakar, menjadi "cara organisasi berbisnis sekarang," dan narasi baru sepenuhnya menggantikan yang lama. Peran kepemimpinan sangat krusial dalam setiap tahap ini. Pemimpin harus mampu mengidentifikasi sinyal, membangun narasi yang jelas, meluncurkan kampanye perubahan, dan menumbuhkan rasa kepemilikan di antara karyawan. Mereka harus transparan, adil, dan konsisten dalam pesan mereka, serta bersedia berinvestasi dalam pengembangan karyawan. Transformasi yang berhasil pada akhirnya menciptakan organisasi yang tangguh dan mampu beradaptasi secara berkelanjutan, karena perubahan telah diinternalisasi ke dalam identitas kolektifnya.
Pdt. Rubin Ong
Kalau denger kata "punk rock," mungkin yang terbayang di kepala Anda adalah jaket kulit, rambut mohawk, dan musik yang berisik. Tapi, sebenarnya ada lebih dari itu. Hari ini, kita bakal kupas tuntas mengapa punk bukan cuma sekadar genre musik, tapi sebuah cara pandang, sebuah filosofi, dan bahkan sebuah panduan hidup. Kita bakal bahas bagaimana gerakan ini lahir dari rasa frustrasi di New York dan London tahun 70-an, dan gimana semangat Do It Yourself (DIY)-nya jadi sangat relevan buat kita semua yang mau bikin karya di era digital ini. Jadi, siapkan diri Anda, karena kita mau menyelam lebih dalam ke dunia punk rock, dan temukan kenapa semangat pemberontakannya tetap hidup—dan masih dibutuhkan—di zaman sekarang.
Khotbah Ibadah Minggu III Bulan Budaya & Kebaktian Syukur HUT RI ke-80GKP Jemaat BandungMinggu, 17 Agustus 2025 pukul 07.00 WIBTema : "Taklukkan Egomu"Bacaan Alkitab : Lukas 12 : 49-59 Pelayan Firman : Pdt. Fierdhaus Y. Nyman, M.Si.@GKP Bandung Agustus 2025
Kasus kematian akibat dugaan budaya kekerasan senior-junior di lembaga pendidikan akademi milter masih terjadi. Metode pengawasan pun mendapatkan sorotan publik , bahwa Itikad menghapus kekerasan didunia akmil harus benar-benar dilakukan. Apa yg harus dievaluasi, agar tidak menjadi momok bagi orangtua dan calon taruna utk mengikuti pendidikan di Akmil ?Wawancara bersama Pakar pendidikan karakter, Doni Koesoema dan Anggota Komisi I DPR RI Mayjen TNI, (Purn) TB Hasanuddin
Kebaktian 2 Bulan Budaya BaliGKP Jemaat BandungMinggu, 10 Agustus 2025 pukul 09.30 WIBTema : "Jangan Khawatir Allah Mencukupkan"Bacaan Alkitab : Lukas 12 : 22-34Pelayan Firman : Pdt. Fierdhaus Y. Nyman, M.Si.@GKP Bandung Agustus 2025
Kebaktian 1 Bulan Budaya BaliGKP Jemaat BandungMinggu, 10 Agustus 2025 pukul 07.00 WIBTema : "Jangan Khawatir Allah Mencukupkan"Bacaan Alkitab : Lukas 12 : 22-34Pelayan Firman : Pdt. Fierdhaus Y. Nyman, M.Si.
Kebaktian 2 Bulan Budaya Daerah Jawa Tengah (Solo)GKP Jemaat BandungMinggu, 3 Agustus 2025 pukul 09.30 WIBTema : "Bijaksana Dalam Menggunakan Berkat Tuhan"Bacaan Alkitab : Lukas 12 : 13 - 21Pelayan Firman : Pdt. Gumilar Kristianto, M.Si.@GKP Bandung Agustus 2025
Di episode ini, Respati dan Adri akan berbagi cerita seru saat menjelajahi sake dan Izakaya di Jepang. Mulai dari pengalaman mencicipi sake otentik di brewery kecil, kulineran di Izakaya lokal, hingga momen lucu dan unik selama perjalanan.Tonton video selengkapnya di #RayJansonRadio#527 "MELIHAT BUDAYA DAN INDUSTRY F&B DI JEPANG" | RAY JANSON RADIOEnjoy the show!Instagram:Adri Syahbana https://www.instagram.com/adrisyahbana/Respati https://www.instagram.com/rtamio/DON'T FORGET TO LIKE AND SUBSCRIBE !Ray Janson Radio is available on:Spotify: https://spoti.fi/2lEDF01Apple Podcast: https://apple.co/2nhtizqGoogle Podcast: https://bit.ly/2laege8iAnchor App: https://anchor.fm/ray-janson-radioTikTok: https://www.tiktok.com/@rayjansonradioLet's talk some more:https://www.instagram.com/rayjanson#RayJansonRadio #FnBPodcast #Indonesia
Dalam bukunya, "So Far from Home: Lost and Found in Our Brave New World", Margaret J. Wheatley mengungkapkan realitas pahit dunia saat ini: kita tersesat. Budaya global kita, yang didorong oleh keserakahan dan kekuasaan, telah menjauhkan kita dari kemanusiaan kita dan menyebabkan kelelahan yang meluas. Wheatley menolak gagasan konvensional tentang harapan, menyebutnya sebagai "jebakan" yang menguras energi dan mengarah pada kekecewaan. Ia berpendapat bahwa kita harus menghadapi kenyataan bahwa dinamika yang merusak saat ini tidak dapat dihentikan. Sebagai solusi, Wheatley memperkenalkan konsep "prajurit bagi jiwa manusia". Para prajurit ini tidak berusaha menyelamatkan dunia, karena mereka tahu itu tidak mungkin. Sebaliknya, mereka berfokus pada pekerjaan mereka dengan dedikasi, menolak untuk menambah ketakutan dan agresi yang ada di dunia. Senjata mereka adalah kasih sayang dan wawasan, yang diasah melalui disiplin diri dan kesadaran diri. Dengan menerima kenyataan, para prajurit ini menemukan kekuatan batin—kelembutan, kesusilaan, dan keberanian—yang selalu tersedia bagi kita. Tugas prajurit adalah menavigasi lanskap batin mereka sendiri, menemukan "pekerjaan yang benar" yang memberi mereka makna dan kegembiraan, terlepas dari hasil eksternal. Ini melibatkan penolakan gangguan teknologi, yang merusak kemampuan kita untuk berpikir dan berhubungan secara mendalam. Para prajurit ini memupuk hubungan sejati, memahami bahwa koneksi adalah dasar bagi semua kehidupan. Pada akhirnya, tujuan mereka bukanlah untuk mencapai tujuan yang spesifik, melainkan untuk tetap berada di jalan yang benar, menemukan kepuasan dalam tindakan kesadaran dan pelayanan itu sendiri
Membangun organisasi sebagai ekosistem hidup adalah sebuah pendekatan holistik yang memandang entitas bisnis bukan sebagai mesin statis, melainkan sebagai sistem dinamis yang saling terhubung, adaptif, dan berkelanjutan, layaknya ekosistem alam. Konsep ini menekankan interdependensi antar bagian, kemampuan beradaptasi terhadap perubahan, pencarian keseimbangan kepentingan, fokus pada keberlanjutan jangka panjang, dan resiliensi untuk pulih dari gangguan.Pendekatan ini krusial di tengah lanskap bisnis yang kompleks dan tidak pasti, memungkinkan organisasi untuk tidak hanya bertahan tetapi juga berkembang secara organik, memastikan relevansi dan pertumbuhan berkelanjutan di masa depan. Implementasi ekosistem organisasi merupakan perjalanan transformasi yang terstruktur dalam empat fase utama: Asesmen dan Persiapan, Desain Struktur Ekosistem, Implementasi dan Integrasi, serta Monitoring dan Optimalisasi.Proses ini dirancang untuk membangun fondasi yang kokoh dalam waktu sekitar 9 hingga 12 bulan, namun merupakan evolusi berkelanjutan. Untuk mendukung implementasi yang holistik, organisasi perlu mengintegrasikan tiga kerangka kerja utama: Orang & Budaya, Proses & Sistem, serta Kemitraan & Jaringan, yang masing-masing berfokus pada aspek manusia, operasional, dan hubungan eksternal. Keberhasilan dalam membangun ekosistem ini sangat bergantung pada beberapa faktor kunci, termasuk komitmen kuat dari kepemimpinan, manajemen perubahan yang efektif, dukungan teknologi yang memadai, dan penyelarasan budaya organisasi dengan prinsip-prinsip ekosistem. Meskipun menjanjikan manfaat besar, perjalanan ini juga menghadapi potensi risiko seperti penolakan terhadap perubahan, kompleksitas implementasi, keterbatasan sumber daya, dan ketidakselarasan budaya. Oleh karena itu, organisasi harus proaktif dalam merencanakan strategi mitigasi dan terus belajar serta beradaptasi sepanjang perjalanan transformasi ini untuk memastikan ekosistem yang resilien dan berkelanjutan.
Kepemimpinan Transglobal muncul sebagai respons terhadap kompleksitas dan interkoneksi era global, melampaui keterbatasan gaya kepemimpinan transaksional dan transformasional yang berfokus pada aspek lokal. Didefinisikan sebagai gaya kepemimpinan yang memengaruhi berbagai negara dan budaya, konsep ini bersifat universal dan bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup semua bangsa di seluruh dunia. Pemimpin transglobal dianggap sebagai "warga negara global yang berpikiran terbuka" dengan pemahaman ekonomi, budaya, hukum, dan politik yang kuat, seringkali kontroversial namun mampu membawa perubahan transformatif yang signifikan. Untuk berhasil dalam peran ini, seorang pemimpin transglobal harus mengembangkan enam jenis kecerdasan kunci: kognitif (IQ tinggi untuk analisis), moral (panduan etika yang jelas dan pemahaman dampak global), emosional (empati dan kemampuan terhubung secara sosial), budaya (memahami dan memanfaatkan nilai budaya lokal), bisnis (pemahaman holistik tentang komponen bisnis yang sukses), dan global (memahami hukum, regulasi, ekonomi lintas negara, serta menyeimbangkan standardisasi global dengan kepentingan lokal). Keenam kecerdasan ini saling terkait dan esensial untuk menavigasi lingkungan global yang beragam dan kompleks. Implementasi kepemimpinan transglobal sangat bergantung pada nilai-nilai dasar seperti kepercayaan antar-karyawan dan budaya organisasi yang kuat. Kepercayaan, yang terdiri dari harmoni, keandalan, dan kepedulian, adalah komponen kunci yang mendorong kinerja pekerjaan dan sinergi, terutama dalam tim yang beragam latar belakang. Budaya organisasi yang kuat berfungsi sebagai acuan tindakan, membentuk identitas, dan mengarahkan perilaku karyawan menuju kinerja yang lebih tinggi. Studi kasus Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) di Indonesia menunjukkan bahwa kurangnya kepercayaan antar-karyawan dapat menghambat kinerja, sementara kepemimpinan transglobal dan budaya organisasi yang mendukung terbukti mampu meningkatkan kepercayaan dan efektivitas operasional dalam lingkungan yang sensitif dan multikultural.
"The Culture Code" karya Daniel Coyle mengungkap rahasia di balik kelompok-kelompok yang sangat sukses. Buku ini mendefinisikan budaya sebagai seperangkat kebiasaan kolektif yang memupuk rasa aman, mempromosikan kerentanan, dan membangun tujuan bersama. Fondasinya terletak pada tiga keterampilan inti: Membangun Keamanan (Build Safety) dengan menciptakan lingkungan yang aman secara psikologis; Berbagi Kerentanan (Share Vulnerability) untuk mendorong kepercayaan dan kolaborasi; dan Menetapkan Tujuan (Establish Purpose) untuk menyelaraskan upaya menuju visi yang jelas. Pentingnya budaya yang kuat dalam sebuah organisasi tidak dapat diremehkan. Budaya yang sehat, seperti yang diuraikan Coyle, mendorong komunikasi terbuka, memungkinkan pengambilan keputusan yang cepat, dan memfasilitasi pemecahan masalah secara kolektif. Sebaliknya, budaya yang lemah menyebabkan ketidakamanan, sikap defensif, dan kegagalan dalam mengidentifikasi serta memperbaiki masalah, yang pada akhirnya menghambat inovasi dan pertumbuhan. Dengan memprioritaskan keamanan psikologis, mendorong keterbukaan, dan menyelaraskan setiap individu dengan misi organisasi, kelompok dapat membuka potensi penuh mereka dan mencapai kinerja yang luar biasa. Membangun dan menerapkan "Culture Code" melibatkan langkah-langkah praktis. Untuk "Membangun Keamanan," organisasi harus memprioritaskan sinyal rasa memiliki melalui mendengarkan secara aktif, menunjukkan apresiasi, dan memastikan keadilan. "Berbagi Kerentanan" dicapai dengan pemimpin yang mencontohkan keterbukaan, mendorong umpan balik yang jujur, dan mengakui kesalahan. Akhirnya, "Menetapkan Tujuan" memerlukan artikulasi yang jelas mengenai nilai-nilai, tujuan yang terarah, dan narasi yang kuat yang menginspirasi tindakan. Dengan mengintegrasikan prinsip-prinsip ini ke dalam operasi sehari-hari, organisasi dapat menumbuhkan lingkungan di mana kepercayaan berkembang, kolaborasi menjadi otomatis, dan kinerja kolektif mencapai tingkat yang luar biasa, mengubah kelompok biasa menjadi tim yang berkinerja tinggi.
Selamat datang di INIKOPER, podcast yang mengupas tuntas isu-isu penting seputar dunia kerja dan pengembangan diri! Episode kali ini akan membawa Anda menyelami pembahasan mendalam tentang bagaimana nilai-nilai pribadi dan perusahaan menjadi fondasi utama dalam membentuk budaya organisasi yang kuat dan bermakna. Kami akan membahas mengapa budaya perusahaan bukan sekadar slogan di dinding, melainkan cerminan dari setiap keputusan dan tindakan individu di dalamnya. Dalam episode ini, kami menyoroti pentingnya "kalibrasi nilai" yang berkelanjutan. Anda akan memahami mengapa perusahaan besar bisa goyah akibat pilihan individu yang mengabaikan nilai fundamental, dan bagaimana proses rekrutmen yang cerdas dapat menggali nilai-nilai inti calon karyawan. Kami juga akan memperkenalkan konsep inovatif "Momen Nilai"—sebuah praktik sederhana namun powerful untuk memperkuat nilai-nilai perusahaan dalam aktivitas sehari-hari. Jangan lewatkan wawasan berharga tentang bagaimana Anda, sebagai individu maupun pemimpin, dapat berkontribusi dalam membangun budaya perusahaan yang otentik dan berdampak. Dengarkan INIKOPER sekarang dan temukan kunci untuk menciptakan lingkungan kerja yang tidak hanya produktif, tetapi juga dipenuhi integritas dan makna!
Este año, la nostalgia se reinventa y encuentra su lugar en la pista de baile. A 25 años de su lanzamiento, “Tengo Frío”, una de las piezas más íntimas y melancólicas de Ely Guerra, regresa con una nueva piel sonora de la mano de BUDAYA, proyecto reconocido por su elegante fusión electrónica. Esta reinterpretación es más que un cover: es un diálogo entre generaciones, una conversación entre lo orgánico y lo digital, entre el bosque y la ciudad, entre el alma y la pista de baile.
Ribuan pelajar dan mahasiswa turut meramaikan Festival Budaya Nusantara yang digelar di Bumi Perkemahan Ragunan (Buperta), Jakarta Selatan, pada Minggu, 13 Juli 2025.
Syalom Keluarga Damai! Sapaan Damai Sejahtera atau disingkat SAMAS merupakan sebuah renungan singkat yang tayang setiap hari Senin-Sabtu. SAMAS tidak hanya dibawakan oleh pendeta/hamba Tuhan, tetapi juga akan dibawakan oleh siapapun yang ingin berbagi sapaan Tuhan kepada dirinya. Semoga kita dapat menemukan damai sejahtera yang datangnya dari sapaan Tuhan kepada setiap kita melalui SAMAS ini. Tuhan Yesus memberkati!
Hari Pertama masuk Sekolah, BKKBN mengajak Ayah untuk mengantarkan Anaknya sebagai Simbol Perubahan Budaya PengasuhanHari ini Senin 14 Juli 2025, merupakan Hari pertama tahun ajaran belajar 2025, di berbagai tingkat seperti TK dan SD. Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional(Kemendukbangga/BKKBN), Wihaji mendorong para Ayah (bapak) untuk mengantarkan anak di hari pertama Sekolah. Gerakan ini juga menjadi simbol perubahan budaya pengasuhan di Indonesia, dari yang semula terpusat pada peran ibu, menjadi kolaboratif dan setara. Wawancara dengan Dr. Rita Pranawati - MA - Tenaga Ahli Mendikdasmen, Dosen di Uhamka, konsultan isu anak dan keluarga (baru selesai S3 sosiologi UI), Mantan Waket KPAI.
BUDAYA es un proyecto mexicano conformado por Maya Piña y Tulio Almaraz, que explora diversos géneros de la música electrónica. Acaban de lanzar una nueva versión de "Tengo frío" de Ely Guerra, en colaboración con ella, donde la reimaginan como un track para la pista de baile. BUDAYA se distingue por la nostalgia que se cuela en sus canciones, aunque estas sean hechas para la fiesta. Y es por eso que además de entender su mundo musical también les pregunté sobre el cruce entre el rave, lo espiritual, el baile y la introspección. Parece serio pero todo fue entre muchas risas y escenarios imaginarios donde están los Chemical Brothers, Daft Punk y Buscabulla. Maya Piña y Tulio Almaraz son músicos y diseñadores oriundos de Durango y Guanajuato. Su sonido es una mezcla de synth pop, electro pop, trip hop, con toques sutiles de ritmos latinos. Budaya nació en el Bajío y ha logrado posicionarse en la escena independiente mexicana presentándose en diversos festivales como Bahidorá así como shows en algunas ciudades de Estados Unidos. Su trabajo discográfico consta de su primer EP Motionless (2014), su LP Calma (2019) y ClaroOscuro en el (2023). Sigue a BUDAYA: https://www.instagram.com/budayamusic/ Ve el video de la nueva canción: https://www.youtube.com/watch?v=fOd37ExC1Sk Learn more about your ad choices. Visit megaphone.fm/adchoices
Football West will host Indonesia's Liga 1 team, Persebaya Surabaya and dozens of it's supporters, Bonek, in a game in Perth this week. - Tim Liga 1 Indonesia, Persebaya Surabaya, akan dijamu oleh tim sepak bola negara bagian Australia Barat dalam pertandingan di Perth pada pekan ini. Puluhan Bonek juga akan ikut menonton secara langsung.
In 2024, Raidah Shah Idil published her first novel How to Free a Jinn, telling the story of a girl of Malaysian heritage who possesses the power to see creatures that are invisible to others and even inherits a jinn from her family. - Pada tahun 2024, Raidah Shah Idil menerbitkan novel pertamanya How to Free a Jinn, menceritakan kisah seorang gadis keturunan Malaysia yang memiliki kekuatan untuk melihat makhluk yang tidak terlihat oleh orang lain dan bahkan mewarisi jin dari keluarganya.
Chinese-Indonesian chef Michelle Santoso discovers Palestinian cuisine and uses her platform to share cultural stories through food. - Chef Indonesia keturunan Tionghoa, Michelle Santoso, menggunakan dapur dan media sosialnya untuk menceritakan budaya Palestina yang jarang tersorot.
This is what they who come to the Indonesian Night Market 2025 have to say about the event. - Ini kata mereka yang datang di Indonesian Night Market 2025.
Perubahan budaya organisasi adalah transformasi mendalam pada nilai-nilai, keyakinan, norma, dan kebiasaan bersama yang membentuk cara karyawan berinteraksi dan bekerja. Ini bukan sekadar penyesuaian strategi atau struktur, melainkan pergeseran pada inti identitas perusahaan. Perubahan ini dapat bermanifestasi dalam berbagai aspek, mulai dari cara pengambilan keputusan, komunikasi internal, hingga pendekatan terhadap inovasi dan layanan pelanggan. Melakukan perubahan budaya seringkali menjadi keharusan karena berbagai alasan, seperti menghadapi disrupsi pasar, meningkatkan efisiensi, atau beradaptasi dengan teknologi baru. Tanpa perubahan budaya yang tepat, organisasi bisa tertinggal, kehilangan talenta terbaik, atau bahkan mengalami penurunan kinerja yang signifikan. Budaya yang stagnan dapat menjadi penghalang inovasi dan menghambat kemampuan perusahaan untuk merespons tantangan eksternal. Untuk melakukan perubahan budaya secara efektif, mulailah dengan visi yang jelas dan kepemimpinan yang kuat dari atas. Libatkan karyawan di semua tingkatan, komunikasikan alasan di balik perubahan secara transparan, dan berikan pelatihan serta dukungan yang diperlukan. Penting untuk merayakan setiap kemajuan kecil dan secara konsisten memperkuat perilaku yang diinginkan melalui penghargaan dan pengakuan. Ingat, perubahan budaya adalah sebuah perjalanan yang membutuhkan waktu, kesabaran, dan komitmen berkelanjutan.
The Indonesian diaspora in Melbourne celebrates their identity through cultural events that bring people together, spark connection, and keep traditions alive. - Hidup di tengah masyarakat beragam seperti Australia, diaspora Indonesia terus merawat identitas budayanya. Mereka melakukannya melalui berbagai acara yang mempererat kebersamaan dan memperluas koneksi antarwarga.
From supporting her parents from afar, celebrating religious events, to deciding on a surname—this is the story of an Indonesian-Australian navigating life in an intercultural marriage. - Dari memberi dukungan untuk orang tua, perayaan hari-hari besar keagamaan, hingga soal nama belakang, ini cerita warga Australia yang berasal dari Indonesia dan menikah dengan pasangan beda budaya.
Positive Partnerships works to help caregivers and communities involved with an autistic person to better understand the condition. How do they do it? - Positive Partnerships berupaya untuk membantu para pengasuh dan komunitas yang terlibat dengan seorang autis untuk dapat memahami kondisi ini dengan lebih baik. Bagaimana caranya?
'Ilmu untuk Anak Bangsa' strives to preserve Indonesian cultures especially for children in Australia. - 'Ilmu untuk Anak Bangsa' berupaya untuk melestarikan budaya Indonesia di kalangan anak-anak di Australia.
This illustrator highlights the richness of multiculturalism through her work exhibited in Melbourne. - Ilustrator ini menyoroti kekayaan multikulturalisme melalui karyanya yang dipamerkan di Melbourne.
PERWIRA (Perhimpunan Warga Indonesia di Victoria) akan mengadakan acara tahunannya Festival Satai dan Reog 2025 di Pahran Square, Melbourne, pada tanggal 5 dan 6 April. Festival kali ini akan dimeriahkan dengan penampilan Reog Ponorogo Melbourne.
Episode spesial Lebaran kali ini, Wira Hardiansyah kembali ke Ray Janson Radio Podcast dan akan masak dua menu Ramadan yang unik dan jarang ditemui—kolak ayam dan nasi pindang. Setelah masak, kita bakal ngobrol sambil menikmati hidangan, dan bahas soal makanan khas Ramadan, sejarah-sejarah dibalik makanan tersebut, serta kuliner-kuliner Indonesia. Tonton video selengkapnya di #RayJansonRadio#494 "BEDA BUDAYA GAPAPA TAPI JANGAN MENGHINA!" WITH WIRA HARDIANSYAH | RAY JANSON RADIOEnjoy the show!Instagram:Wira Hardiansyah: www.instagram.com/wirahardiyansyah2.0DON'T FORGET TO LIKE AND SUBSCRIBE !Ray Janson Radio is available on:Spotify: https://spoti.fi/2lEDF01Apple Podcast: https://apple.co/2nhtizqGoogle Podcast: https://bit.ly/2laege8iAnchor App: https://anchor.fm/ray-janson-radioTikTok: https://www.tiktok.com/@rayjansonradioLet's talk some more:https://www.instagram.com/rayjanson#RayJansonRadio #FnBPodcast #Indonesia
Pdt. Raguel Lewi
Untuk mempromosikan makanan dan budaya Indonesia, ICAV (The Indonesian Culinary Association of Victoria) bersama dengan Melbourne Food and Wine Festival) akan menyelenggarakan Indonesian Street Food Festival di Melbourne - 22 dan 23 Mar 2025 di Victoria Market.
Bpk. Ichwan Cahyadi
Anyone new to Australia can appreciate how important it is to keep your mother tongue alive. Language is integral to your culture and Australia's Indigenous languages are no different, connecting people to land and ancestral knowledge. They reflect the diversity of Australia's First Nations peoples. More than 100 First Nations languages are currently spoken across Australia. Some are spoken by only a handful of people, and most are in danger of being lost forever. But many are being revitalised. In today's episode of Australia Explained we explore the diversity and reawakening of Australia's First languages. - Siapa pun yang baru ke Australia dapat menghargai betapa pentingnya menjaga bahasa ibu Anda tetap hidup.
Ps. Wigand Sugandi
Pdt. Jonathan Pattiasina
Kencan Dengan Tuhan - Senin, 3 Maret 2025Bacaan: "Selanjutnya, saudara-saudara, berdoalah untuk kami, supaya firman Tuhan beroleh kemajuan dan dimuliakan, sama seperti yang telah terjadi di antara kamu, dan supaya kami terlepas dari para pengacau dan orang-orang jahat, sebab bukan semua orang beroleh iman." (2 Tesalonika 3:1-2) Renungan: Bagi orang -orang di negara Barat ketika seseorang bersin. orang-orang yang berada di dekatnya akan berkata, "Bless You." Budaya mengatakan "Bless You" setelah seseorang bersin memang sudah diterapkan sejak kecil di Amerika. Bahkan mereka selalu mengucapkan "Bless You" kepada anjing yang bersin. Apakah alasan dari sebuah kebudayaan yang unik ini? Ada beberapa teori yang dapat menjelaskan asal-muasal kebiasaan ini. Teori terpopuler berkata bahwa bersin bisa membebaskan roh keluar dari tubuh dan menyebabkan kematian. Karena itulah doa dipanjatkan supaya Tuhan memberkati orang yang bersin tersebut dan mencegah hal ini terjadi. Teori lain diduga datang dari masa ketika wabah penyakit pes sedang menyebar luas. Saat itu, gejala utama penyakit pes adalah bersin. Dan penyakit ini dapat menyebabkan kematian juga. Semua hal itu memang terdengar agak konyol. Namun, meskipun semua alasan tersebut berdasarkan kepercayaan takhayul dan kuno, sesungguhnya memang tidak ada salahnya mendoakan kesehatan seseorang. Sebagai anak-anak Tuhan, kita wajib untuk selalu membawa nama orang lain di dalam doa-doa kita. Ini adalah hal penting yang Tuhan juga ajarkan kepada kita. Janganlah hanya mendoakan diri sendiri atau keluarga sendiri terus-menerus, namun doakanlah juga kesejahteraan, kesehatan, keselamatan, dan berkat bagi orang-orang lain yang kita kenal. Terutama mereka yang kita sangat tahu sedang mengalami pergumulan hidup yang berat. Ketika saya tahu bahwa ada orang-orang yang berdoa untuk saya, hal tersebut memberikan saya kekuatan dan penghiburan. Saya tahu bahwa saya tidak sendirian. Karena meskipun tidak terlihat, kekuatan doa dari orang-orang lain ikut menopang saya dalam menjalani kehidupan ini. Karena itu, jika kita mendoakan orang lain, kita sudah memberikan dukungan spiritual yang besar bagi mereka. Mungkin mereka tidak mengetahuinya, atau mungkin mereka tidak merasakannya. Namun percayalah, Tuhan mendengarkan doa-doa kita yang kita panjatkan dengan ketulusan hati. Mulai sekarang, marilah bawa orang-orang lain di dalam doa pribadi kita, dan mintalah berkat, perlindungan, pertolongan dan penghiburan bagi orang-orang tersebut. Tuhan Yesus memberkati. Doa:Tuhan Yesus, bantulah aku untuk selalu mengingat orang lain di dalam doa-doaku dan mulai mendoakan mereka sebagaimana ada orang-orang tertentu yang selalu mendoakan aku. Amin. (Dod).
Did you know that Indigenous Australians have been using fire to care for the land for tens of thousands of years? Evidence show that cultural burning practices not only help reduces the intensity and frequency of wildfires but also plays a vital role in maintaining healthy ecosystems. Experts share insights on the latest evidence behind this ancient practice. - Tahukah Anda bahwa penduduk asli Australia telah menggunakan api untuk merawat tanah selama puluhan ribu tahun? Bukti menunjukkan bahwa praktik pembakaran budaya tidak hanya membantu mengurangi intensitas dan frekuensi kebakaran hutan tetapi juga memainkan peran penting dalam menjaga ekosistem yang sehat.
The Indonesian language speech competition NAILA is said to attract participants with increasingly impressive abilities from year to year. Here's the highlight of this year's event and a sneak peek for the one next year. - Kompetisi pidato bahasa Indonesia NAILA disebut menarik peserta dengan kemampuan yang semakin mengesankan dari tahun ke tahun. Ini yang jadi sorotan dari penyelenggaraannya tahun ini dan bocoran untuk tahun depan.
The island of Bali is a famous tourist destination in the world. But besides its beautiful beaches and resorts, there are also famous tourist attractions that reflect the beauty of Bali Island. - Pulau Bali merupakan destinasi wisata yang sudah terkenal di dunia. Namun disamping pantai dan resot nya yang indah, terdapat pula tempat wisata terkenal yang mencerminkan keindahan Pulau Bali itu.