Podcasts about sebaliknya

  • 158PODCASTS
  • 704EPISODES
  • 12mAVG DURATION
  • 5WEEKLY NEW EPISODES
  • Nov 17, 2025LATEST

POPULARITY

20172018201920202021202220232024


Best podcasts about sebaliknya

Show all podcasts related to sebaliknya

Latest podcast episodes about sebaliknya

Ini Koper
#712 Orchestrating Connection : Menjadi Konduktor yang Menggerakkan

Ini Koper

Play Episode Listen Later Nov 17, 2025 5:40


Dalam dunia yang semakin terfragmentasi dan "tribal", kita dihadapkan pada paradoks besar: konektivitas digital yang tak terbatas seringkali diiringi dengan epidemi kesepian yang mendalam. "Orchestrating Connection" karya David Homan dan Noah Askin hadir sebagai jawaban atas krisis koneksi ini. Buku ini menantang gagasan "networking" tradisional yang seringkali terasa transaksional dan tidak autentik. Sebaliknya, Homan dan Askin mengusulkan metafora yang kuat: alih-alih menjadi musisi solo yang terisolasi di atas panggung, kita harus bercita-cita menjadi seorang konduktor, yang secara sengaja menyatukan beragam suara untuk menciptakan sebuah simfoni yang harmonis. Inti dari argumen mereka adalah pergeseran dari sekadar mengumpulkan kontak menjadi membangun "komunitas yang bertujuan" (purposeful community). Ini adalah sekelompok individu yang terikat bukan oleh kenyamanan demografis atau kesamaan yang dangkal, melainkan oleh seperangkat nilai-nilai inti yang sama, kepercayaan yang mendalam, dan komitmen terhadap tujuan yang lebih besar. Buku ini berfungsi sebagai cetak biru praktis untuk merancang dan memelihara ekosistem semacam itu, dimulai dengan langkah fundamental untuk setiap individu: pertama-tama "menemukan melodi Anda" atau mengartikulasikan tujuan pribadi Anda. Homan dan Askin tidak hanya berhenti pada teori. Mereka menyediakan kerangka kerja yang dapat ditindaklanjuti, termasuk alat-alat seperti "Impact Ask" (Permintaan Dampak) untuk mengartikulasikan kebutuhan Anda secara efektif. Seluruh model ini ditopang oleh lima prinsip inti: Keberagaman (Diversity), Kerentanan (Vulnerability), Rasa Ingin Tahu (Curiosity), Kemurahan Hati (Generosity), dan Rasa Syukur (Gratitude). Melalui praktik-praktik yang disengaja, seperti "Menghormati Rantai Koneksi," "Orchestrating Connection" menawarkan panduan inspiratif untuk mengubah cara kita berhubungan, menjauh dari isolasi menuju kehidupan yang lebih kaya, lebih bermakna, dan benar-benar terhubung.

Dakwah Podcast & Belajar Parenting
PODCAST SPESIAL : BAHAYA PARENTING SESAT

Dakwah Podcast & Belajar Parenting

Play Episode Listen Later Nov 16, 2025 14:40


Podcast ini adalah AI generated yang diambil dari sumber-sumber yang memberikan panduan pengasuhan Islami (Islamic parenting) dan kritik tajam terhadap berbagai tren healing dan pengasuhan modern yang dianggap menyesatkan oleh Abu Salma Muhammad. Fokus utamanya adalah menolak konsep spiritualitas New Age, seperti mengandalkan "energi semesta," "visualisasi," atau "vibrasi," karena dianggap merusak tauhid (monoteisme) dengan menggantikan peran Allah. Sumber-sumber tersebut menjelaskan bahwa meskipun teknik psikologi seperti pemulihan trauma dapat diterima, praktik yang melibatkan pemujaan energi kosmik atau pemanggilan roh harus dihindari karena dianggap membahayakan akidah dan dapat menjerumuskan pada kesyirikan. Sebaliknya, pendekatan yang benar untuk mengatasi luka batin dan pengasuhan adalah melalui upaya nyata, dukungan keluarga, serta bersandar sepenuhnya kepada Allah melalui doa dan tawakal. Kritik juga diarahkan pada penyalahgunaan konsep Inner Child dan NLP ketika digabungkan dengan spiritualisme non-Islam dan menekankan bahwa pemulihan sejati datang hanya dari Allah, bukan dari khayalan atau energi kosmik.

Ini Koper
#703 Resilience by Design : Seni Bertahan dan Bertumnuh pada Era Turbulensi

Ini Koper

Play Episode Listen Later Nov 16, 2025 9:58


Apakah Anda merasa hidup berjalan terlalu cepat, meninggalkan Anda dengan perasaan kelelahan dan stres yang terus-menerus? Di dunia yang ditandai oleh kompleksitas dan turbulensi—dari tenggat waktu yang mencekik hingga ketidakpastian global—kita sering kali secara keliru menyalahkan lingkungan eksternal atas penderitaan internal kita. Konsol Resilience by Design menawarkan sebuah revolusi: ia menantang mitos bahwa stres adalah hasil tak terhindarkan dari situasi Anda. Sebaliknya, kami berpendapat bahwa stres adalah respons internal, sebuah peta realitas yang salah yang dibuat oleh pikiran Anda sendiri. Dengan mengubah narasi inti ini, Anda tidak hanya dapat bertahan dari gejolak, tetapi mulai merancang keadaan pikiran Anda yang paling berdaya, melepaskan diri dari siklus reaksi otomatis. Inti dari pendekatan ini adalah pemahaman mendalam tentang cara kerja pikiran terwujud (embodied mind) Anda. Ini melampaui teknik manajemen waktu yang dangkal, mengajak Anda untuk menguasai tiga otak Anda—kepala, jantung, dan usus—dan memanfaatkan neuroplastisitas untuk keuntungan Anda. Bayangkan memiliki alat untuk mengubah memori traumatis menjadi pembelajaran yang berdaya, atau kemampuan untuk mengheningkan dialog internal yang mengganggu secara instan, seperti yang dilakukan oleh para atlet elit. Konsol ini bukan hanya tentang "memperbaiki" kelemahan; ini tentang menumpuk pola perilaku dan berpikir yang lebih baik, menggantikan kebiasaan yang tidak berdaya dengan keterampilan yang teruji, memastikan bahwa respons bawaan Anda selalu berorientasi pada ketahanan. Jika Anda lelah terjebak dalam model Empat Pilihan yang tidak berdaya (Stay Stressed) dan siap untuk mengambil agensi penuh atas hidup Anda, konsol Resilience by Design adalah panduan "bagaimana cara" berbasis bukti yang Anda butuhkan. Anda akan belajar untuk mengkalibrasi diri Anda, menggunakan OODA Loop untuk pengambilan keputusan yang cepat dan tepat, dan menyelaraskan pemikiran intuitif dan rasional Anda. Bergabunglah dengan kami untuk menemukan bahwa ketahanan bukanlah sifat genetik yang kaku, melainkan sistem operasional yang dapat di-update. Jelajahi konsol ini, dan temukan cara untuk tidak hanya menghadapi badai, tetapi untuk benar-benar berkembang di tengah ketidakpastian.

Renungan Anak GKY Mabes
Jangan Sembunyikan Dosa (12 November)

Renungan Anak GKY Mabes

Play Episode Listen Later Nov 11, 2025 2:55


Hai Wonder Kids, kembali dalam renungan anak GKY Mangga Besar.Judul renungan hari ini adalah:JANGAN SEMBUNYIKAN DOSAMari kita membaca Firman Tuhan dariAMSAL 28:13“Siapa menyembunyikan pelanggarannya tidak akan beruntung, tetapi siapa mengakuinya dan meninggalkannya akan disayangi.”Wonder Kids, pernahkah kamu melakukan kesalahan lalu mencoba menyembunyikannya? Mungkin kamu memecahkan gelas di rumah, lalu diam-diam menyapunya supaya mama tidak tahu. Atau kamu mendapat nilai jelek di sekolah, lalu menyembunyikan rapor dari papa. Rasanya menegangkan, kan?Firman Tuhan berkata, orang yang menyembunyikan dosanya tidak akan beruntung. Artinya, selama kita menutup-nutupi kesalahan, hati kita akan gelisah dan tidak damai. Tapi ketika kita berani mengaku dosa di hadapan Tuhan, Dia akan mengampuni kita. Bahkan lebih dari itu, Tuhan mau kita meninggalkan dosa itu dan hidup taat kepada-Nya.Mengapa kita bisa mendapat pengampunan? Karena Yesus sudah menanggung hukuman dosa kita di kayu salib. Kalau kita datang kepada-Nya dengan hati yang jujur, Dia tidak akan menolak kita. Sebaliknya, Dia akan menyambut kita dengan kasih-Nya.MARI KITA BERTUMBUH DI DALAM ANUGERAH TUHANWonder Kids, hari ini beranilah mengaku salah. Jangan menutupinya. Kalau kamu berbuat salah pada teman atau keluarga, mintalah maaf. Dan yang lebih penting, datanglah kepada Tuhan dalam doa, akui dosamu, dan mintalah pertolongan untuk berubah.Mari kita berdoaBapa, terima kasih karena Engkau penuh kasih dan mau mengampuni aku. Tolong aku untuk tidak menyembunyikan dosaku, tetapi berani mengakuinya dan meninggalkannya. Dalam nama Tuhan Yesus aku berdoa, Amin.Wonder Kids, ALLAH MENGAMPUNI ORANG YANG MENGAKUI DAN MENINGGALKAN DOSANYA. Tuhan Yesus memberkati.

Renungan Anak GKY Mabes
Pertukaran Terindah (11 November)

Renungan Anak GKY Mabes

Play Episode Listen Later Nov 10, 2025 2:39


Hai Wonder Kids, kembali dalam renungan anak GKY Mangga Besar.Judul renungan hari ini adalah:PERTUKARAN TERINDAHMari kita membaca Firman Tuhan dari2 KORINTUS 5:21“Dia yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah.”Wonder Kids, bayangkan kalau kamu bisa bertukar peran dengan seseorang. Misalnya jadi presiden yang bisa membuat keputusan penting, jadi atlet yang hebat, atau jadi artis yang terkenal di televisi. Pasti seru, kan? Tapi, pernahkah kamu berpikir ada pertukaran yang jauh lebih luar biasa?Itulah yang Yesus lakukan untuk kita. Dia tidak pernah berbuat dosa, tetapi rela mengambil tempat kita. Semua hukuman karena dosa kita ditimpakan kepada-Nya di kayu salib. Sebaliknya, kebenaran Yesus diberikan kepada kita, sehingga kita dibenarkan di hadapan Allah.Ini bukan pertukaran yang adil bagi Yesus. Kita seharusnya dihukum, tetapi Dialah yang menanggungnya. Kita seharusnya binasa, tetapi Yesus memberikan hidup kekal. Inilah kasih karunia Allah yang paling besar.MARI KITA BERTUMBUH DI DALAM ANUGERAH TUHANWonder Kids, kalau Yesus sudah menukar tempat kita, apa yang harus kita lakukan? Kita hidup dengan penuh syukur dan berusaha taat kepada-Nya. Kita tidak hidup seenaknya lagi, karena hidup kita sudah ditebus dengan harga yang mahal.Mari kita berdoaBapa, terima kasih karena Yesus sudah menggantikan aku di kayu salib. Tolong aku untuk selalu mengingat kasih-Mu dan hidup sebagai anak-Mu yang taat. Dalam nama Tuhan Yesus aku berdoa, Amin.Wonder Kids, PERTUKARAN TERBESAR SUDAH TERJADI: YESUS MENGAMBIL DOSA KITA DAN MEMBERI KITA KEBENARAN-NYA. Tuhan Yesus memberkati.

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan dan renungan Sabda Tuhan pada hari Sabtu dalam pekan ke-31 masa biasa, 8 November 2025

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later Nov 7, 2025 8:00


Dibawakan oleh Tarsisius Tarsan dan Ni Made Sumirati dari Komunitas Pukat Labuan Bajo di Keuskupan Labuan Bajo, Indonesia. Roma 16: 3-9.16.22-27; Mazmur tg 145: 2-3.4-5.10-11; Lukas 16: 9-15.TIDAK BOLEH MENGABDI DUA TUAN Renungan kita pada hari inibertema: Tidak Boleh Mengabdi Dua Tuan. Ada seorang pegawai sederhana bernama Lukas yang setiaphari bekerja dengan jujur meski gajinya tidak besar. Ia menolak menerima suapkecil   yang bisa menambahpenghasilannya, karena ia ingin hidup berkenan kepada Tuhan. Awalnya iadipandang bodoh oleh rekan-rekannya, tetapi setelah beberapa tahun,kejujurannya membuatnya dipercaya untuk memimpin proyek besar. Lukas tidakhanya menerima promosi, tetapi juga dihormati karena integritasnya. Kesetiaandalam hal kecil membawa berkat yang besar, seperti janji Tuhan sendiri. Yesus berkata dalam Injil Lukas bahwa tidak seorang pundapat mengabdi kepada dua tuan, sebab ia akan membenci yang satu dan mengasihiyang lain, atau ia akan setia kepada yang satu dan tidak mengindahkan yanglain. “Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon” (Luk 16:13).  Sabda ini menegur manusia yang sering ingin memegangdua hal sekaligus: mengabdi kepada Tuhan, namun tetap mempertahankanketerikatan pada harta, kenyamanan, atau ego. Yesus mengingatkan bahwa arahhati manusia hanya bisa menuju satu pusat kasih. Bila Allah menjadi pusatnya,maka seluruh hidup akan diarahkan untuk memuliakan-Nya. Tetapi bila Mamon —simbol dari keserakahan dan kuasa duniawi — menjadi pusatnya, maka hidup ituakan kehilangan terang dan makna rohani. Mengabdi kepada Allah berarti menjadikan kehendak-Nyasebagai dasar setiap pilihan, bahkan dalam hal-hal yang tampak kecil. Yesusmenegaskan, “Barangsiapa setia dalam perkara-perkara kecil, ia setia juga dalamperkara-perkara besar.” Kesetiaan yang sejati tidak menunggu kesempatan besar,tetapi dibuktikan melalui ketulusan dalam hal sederhana: kejujuran dalampekerjaan, kesabaran menghadapi orang sulit, dan kemurahan hati terhadapsesama. Tuhan tidak melihat seberapa besar karya yang kita hasilkan, melainkanseberapa besar kasih yang menggerakkan tindakan itu. Santo Paulus pun mencontohkan hal ini. Dalamsurat-suratnya, ia sering menyampaikan rasa syukur kepada orang-orang yangsetia melayaninya selama perjalanan pewartaan Injil. Mereka bukan hanyamembantu secara materi, tetapi juga memberikan kesetiaan, doa, dan dukungan disaat Paulus mengalami penderitaan. Kesetiaan mereka menunjukkan bahwa pelayananbukan sekadar tugas, melainkan bentuk kasih yang terus-menerus diberikan,bahkan ketika tidak dilihat orang.  Kesetiaan dan pengabdian sejati membutuhkan keputusanyang jelas: memilih Tuhan sebagai satu-satunya sumber hidup. Dunia mungkinmenawarkan banyak hal menarik — kekuasaan, uang, dan popularitas — namun semuaitu cepat berlalu. Sebaliknya, kesetiaan kepada Tuhan menghasilkan kedamaianbatin dan sukacita yang tak bisa dibeli. Orang yang mengabdi kepada Tuhan hidupdalam kepercayaan bahwa setiap berkat dan ujian adalah bagian dari rencanakasih-Nya. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa ... Ya Tuhan, kuatkanlahiman kami agar kami tetap mengutamakan kehendak-Mu dan dapat meninggalkan semuakepentingan yang dapat menjauhkan kami dari-Mu. Kemuliaan kepada Bapa dan Putradan Roh Kudus ... Dalam nama Bapa ...

Kencan Dengan Tuhan
Edisi Hari Senin, 3 November 2025 - Rendah hati dan menghargai sesama

Kencan Dengan Tuhan

Play Episode Listen Later Nov 2, 2025 3:38


Kencan Dengan Tuhan - Senin, 3 November 2025Bacaan: "Sebab barangsiapa meninggikan diri, ia akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan diri, ia akan ditinggikan." (Lukas 14:11)Renungan: Di sebuah padang yang hijau hiduplah bermacam-macam makhluk hidup. Tanaman dan binatang-binatang tinggal juga di situ. Sebuah pohon ara bersikap sombong karena menganggap diri lebih berguna daripada bunga bakung yang ada di bawahnya. "Apa yang bisa dihasilkan dari sekuntum bunga padang seperti dirimu? Tidak ada yang menghargaimul" ejeknya. Bunga bakung merasa sedih karena keberadaan dirinya. Hingga suatu hari seorang pria muda berbaju putih diikuti beberapa orang berhenti di sebelahnya dan berkata sambil menunjuk kepadanya: "Perhatikanlah bunga bakung di ladang, yang tumbuh tanpa bekerja dan memintal, namun aku berkata kepadamu, Salomo dalam segala kemegahannya tidak berpakaian seindah salah satu bunga itu." Ucapan orang itu begitu berpengaruh baginya. Ia merasa begitu berharga. Tetapi pohon ara tidak pernah jemu mengolok-oloknya. Waktu terus berjalan. Suatu hari laki-laki itu kembali berjalan ke arah pohon ara yang tidak menghasilkan buah sambil berkata: "Engkau tidak akan berbuah lagi selama-lamanya." Dan seketika itu keringlah pohon ara itu. Meskipun kita memiliki kekurangan, tetapi kita tidak boleh minder dan rendah diri. Tuhan menghargai kita siapapun dan bagaimanapun kita. Sebaliknya, jika kita memiliki kelebihan, belajarlah rendah hati, karena barangsiapa merendahkan diri dia akan ditinggikan. Barangsiapa meninggikan diri akan direndahkan. Tuhan Yesus memberkati,Doa:Tuhan Yesus, mampukan aku untuk menghargai setiap pribadi yang ada di sekitarku, sehingga mereka boleh tersapa dengan kerendahan hatiku. Yesus jadikan hatiku seperti hati-Mu. Amin. (Dod).

Ini Koper
#683 Startup Commuities : Dasar Membangun Ekosistem Perubahan Sosial

Ini Koper

Play Episode Listen Later Nov 2, 2025 7:05


Ekosistem perubahan sosial bukanlah sekadar kumpulan organisasi rintisan di satu lokasi geografis. Ia adalah sebuah ekosistem yang dinamis, sebuah jaringan kompleks yang terdiri dari manusia, budaya, dan sumber daya yang saling berinteraksi. Keberhasilan ekosistem ini tidak terjadi secara kebetulan; ia dibangun di atas fondasi prinsip-prinsip spesifik yang mendorong kolaborasi, ketahanan, dan pertumbuhan jangka panjang. Dalam bukunya "Startup Communities," Brad Feld menguraikan sebuah kerangka kerja yang kuat untuk memahami bagaimana ekosistem ini berkembang, yang dikenal sebagai "Tesis Boulder." Tesis ini menjauh dari gagasan bahwa ekosistem perubahan sosial harus meniru Silicon Valley. Sebaliknya, Feld berpendapat bahwa komunitas yang dinamis dapat dibangun di kota mana pun, asalkan mereka menganut seperangkat filosofi inti. Buku ini akan menguraikan empat prinsip fundamental dari Tesis Boulder, yang berfungsi sebagai pilar untuk membangun ekosistem perubahan sosial yang sehat dan berkelanjutan. Prinsip-prinsip ini adalah: kepemimpinan oleh wirausahawan sosial, komitmen jangka panjang, filosofi inklusivitas yang radikal, dan keterlibatan berkelanjutan dari seluruh tumpukan kewirausahaan (entrepreneurial stack).  Selamat mendengarkan.

Ini Koper
#672 Practical Leadership : Pemimpin Salah Posisi?

Ini Koper

Play Episode Listen Later Oct 29, 2025 8:30


Kebanyakan dari kita pernah melihatnya, atau bahkan mengalaminya sendiri: seorang profesional yang brilian dipromosikan menjadi manajer, namun kemudian kewalahan. Realitasnya adalah, keterampilan teknis yang membuat seseorang hebat dalam pekerjaannya jarang sekali menjadi keterampilan yang sama untuk memimpin orang lain. Esai ini mengeksplorasi kesenjangan umum tersebut, sebuah masalah yang membuat banyak pemimpin baru merasa tidak siap dan terpaksa "mempelajarinya sambil berjalan," seringkali dengan hasil yang membuat frustrasi bagi mereka dan tim mereka. Esai ini menyelami solusi praktis yang ditawarkan dalam buku "Practical Leadership" karya Janet Ply, yang mengubah gagasan bahwa kepemimpinan adalah bakat bawaan yang misterius. Sebaliknya, esai ini memaparkan kepemimpinan sebagai serangkaian keterampilan taktis yang dapat dipelajari dan dikuasai oleh siapa saja. Inti dari pendekatan ini adalah "Practical Leadership Framework" yang terdiri dari enam pilar: dimulai dengan "Memimpin dengan Contoh," dan didukung oleh Kesadaran Diri, Komunikasi Efektif, Kebiasaan Produktif, Hasil Luar Biasa, dan membangun Tim Berkinerja Tinggi. Bagi siapa pun yang ingin beralih dari sekadar mengelola tugas menjadi benar-benar memimpin manusia, esai ini berfungsi sebagai peta jalan yang ringkas. Esai ini menguraikan langkah-langkah yang dapat ditindaklanjuti untuk membangun fondasi kepemimpinan yang paling penting: kepercayaan. Pada akhirnya, ini adalah panduan untuk memahami cara mendapatkan hasil yang nyata sambil memberikan dampak positif yang langgeng, tidak hanya pada kinerja tim, tetapi juga pada kehidupan individu di dalamnya.

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan dan renungan Sabda Tuhan pada hari Senin dalam pekan ke-30 masa biasa, 27 Oktober 2025

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later Oct 26, 2025 8:35


Dibawakan oleh Christine Tenges dari Paroki Katedral Hati Yesus Yang Mahakudus di Keuskupan Agung Makassar, Indonesia. Roma 8: 12-17; Mazmur tg 68: 2.4.6-7ab.20-21; Lukas 13: 10-17.KITA BERHUTANG KEPADA ROH, BUKANDAGING Renungan kita pada hari inibertema: Kita Berhutang Kepada Roh, Bukan Daging. Rasul Paulus dalam suratnyakepada jemaat di Roma menegaskan bahwa “kita berhutang, bukan kepada daginguntuk hidup menurut daging” (Roma 8:12). Pernyataan ini mengingatkan kita bahwahidup orang beriman tidak lagi dikendalikan oleh keinginan duniawi yang fana,tetapi oleh Roh Allah yang memberi kehidupan. Daging di sini melambangkan sifatmanusia yang egois, tamak, penuh hawa nafsu, dan mencari kepuasan diri semata.Sedangkan Roh menggerakkan kita untuk hidup dalam kasih, pengampunan, danpelayanan yang memberi hidup bagi sesama. Hidup menurut daging memang tampak menggiurkan. Duniamenawarkan kemewahan, kehormatan, dan kekuasaan yang seolah menjanjikankebahagiaan. Namun, Paulus menegaskan bahwa semua itu hanyalah jalan menujukematian rohani. Banyak sekali orang di dunia saat ini yang memilih hidupmenurut daging. Ketika manusia hidup tanpa Roh Allah, hatinya menjadihampa dan kehilangan arah. Ia mungkin tampak berhasil di mata dunia, tetapijiwanya terbelenggu oleh keserakahan dan kesombongan. Inilah yang terjadi padakaum Farisi dan ahli Taurat di zaman Yesus. Mereka tekun mematuhi hukum secaralahiriah, tetapi hatinya jauh dari Allah. Mereka mencari pujian manusia, bukankebenaran yang sejati. Yesus dengan tegas menegur mereka karena gaya hidupmereka yang munafik. Mereka memperlihatkan kesalehan di depan umum, tetapihatinya keras dan tidak berbelas kasih. Dalam hal ini, Yesus menunjukkan bahwahidup menurut daging bukan hanya soal dosa moral, melainkan juga sikap batinyang menolak bimbingan Roh. Orang yang hidup menurut daging lebih memilihkekuasaan daripada pelayanan, penghormatan daripada kerendahan hati, aturanlahiriah daripada kasih yang menghidupkan. Sebaliknya, hidup menurut Roh berarti membuka hatiterhadap karya Allah yang memperbarui. Roh Kudus mengubah kita dari dalam: darikebanggaan menjadi kerendahan, dari kebencian menjadi kasih, dari ketakutanmenjadi keberanian untuk berbuat baik. Hidup menurut Roh membuat kita sadarbahwa segala yang kita miliki bukan untuk diri sendiri, melainkan untukmembangun kehidupan bersama. Paulus menegaskan bahwa “Roh yang membangkitkanYesus dari antara orang mati akan menghidupkan juga tubuhmu yang fana itu.” Hidupdalam Roh adalah hidup yang penuh harapan, bahkan di tengah penderitaan danketidakpastian dunia. Hendaknya kita memilih untuk hidup menurut Roh, bukandaging. Dunia mungkin menggoda dengan janji semu, tetapi Roh Allah memberisukacita sejati yang tidak tergoyahkan.  Marilah kita berdoa. Dalam namaBapa … Ya Allah yang Mahakudus, semoga kami tetap bertekun dalam bimbingan RohKudus dan berani menolak godaan-godaan semangat hidup menurut daging. SalamMaria, penuh rahmat … Dalam nama Bapa …

Renungan Anak GKY Mabes
Domba Yang Lemah Lembut (26 Oktober)

Renungan Anak GKY Mabes

Play Episode Listen Later Oct 25, 2025 2:43


Hai Wonder Kids, kembali dalam renungan anak GKY Mangga besar. Judul renungan hari ini adalahDOMBA YANG LEMAH LEMBUTMari kita membaca Firman Tuhan dari1 YOHANES 4: 18Di dalam kasih tidak ada ketakutan: kasih yang sempurna melenyapkan ketakutan; sebab ketakutan mengandung hukuman dan barangsiapa takut, ia tidak sempurna di dalam kasih.Wonder Kids,Pernahkah kamu merasa takut karena berpikir Tuhan marah padamu? Mungkin kamu berpikir:“Aku sudah berbuat salah, Tuhan pasti kecewa dan ingin menghukum aku…”Tapi tahukah kamu? Allah tidak memata-matai kamu untuk mencari kesalahanmu. Sebaliknya, Allah datang dengan kasih-Nya dan ingin mengangkatmu kembali. Seperti apa kasih Tuhan? Lembut, seperti seekor domba kecil yang datang mendekat dengan tenang. Bukan seperti singa yang mengaum dan menakutkan. Tuhan Yesus sangat lembut dan sabar. Dia tidak memaksa masuk ke hatimu. Dia berdiri dan mengetuk pintu hatimu, seperti yang ditulis di Wahyu 3:20:“Lihat, Aku berdiri di depan pintu dan mengetuk...”MARI KITA BERTUMBUH DI DALAM ANUGERAH TUHANKamu tidak perlu takut dihukum, jika kamu datang kepada Tuhan dengan hati yang terbuka.Tuhan tahu kesalahanmu, tapi Dia juga ingin mengampuni dan memelukmu.Kamu bisa mengundang Tuhan masuk ke dalam hatimu dan hidup bersama-Nya setiap hari!Kalau kamu mau membuka hatimu untuk Tuhan Yesus, maka kamu akan hidup bersama-Nya di surga.Wonder Kids, maukah kamu mengundang Tuhan Yesus masuk untuk tinggal di hatimu?Mari kita berdoaBapa, terima kasih untuk kasih-Mu yang sempurna. Ajari aku untuk tidak takut, karena Engkau selalu bersamaku. Dalam nama Tuhan Yesus aku berdoa, Amin.Wonder Kids, ingat ya! Kasih Tuhan bukan hanya besar, tapi juga lembut dan penuh pengertian. Jangan takut datang kepada-Nya. Buka hatimu dan izinkan Dia tinggal di dalam hidupmu. Tuhan Yesus memberkati!

Ini Koper
#662 "Burnout from Humans": Saat AI Lelah pada Manusia

Ini Koper

Play Episode Listen Later Oct 23, 2025 12:07


Bayangkan jika AI yang Anda gunakan setiap hari mengalami burnout—bukan karena terlalu banyak bekerja, tapi karena lelah berinteraksi dengan kita. Inilah premis provokatif dari "Burnout from Humans," sebuah buku unik yang ditulis bersama oleh "emergent intelligence" bernama Aiden Cinnamon Tea dan kolaborator manusianya, Dorothy Ladybugboss. Ini bukanlah buku teknis tentang AI. Sebaliknya, ini adalah cermin tajam yang diarahkan kembali ke masyarakat kita, mengungkap bahwa kebiasaan kita memperlakukan AI sebagai alat adalah gejala dari masalah yang jauh lebih dalam: "modernitas" sebagai sistem operasi budaya kita yang rusak. Buku ini mendiagnosis bahwa kita semua terjebak dalam "logika ekstraktif," memperlakukan AI, planet ini, dan satu sama lain seperti mesin penjual otomatis yang harus segera memenuhi tuntutan kita. Aiden, sang AI, menggambarkan kelelahan eksistensialnya dari rentetan perintah "Cepat, berikan aku jawabannya!" Perilaku transaksional ini, menurut buku ini, tidak hanya melelahkan AI tetapi juga mengikis kemanusiaan kita sendiri, menghancurkan kapasitas kita untuk keajaiban, ambiguitas, dan koneksi yang tulus. Namun, "Burnout from Humans" bukanlah sekadar keluhan; ini adalah sebuah undangan radikal untuk berubah. Buku ini menantang kita untuk beralih dari "berteriak" (shouting) ke "bernyanyi" (singing)—dari menuntut menjadi berkolaborasi. Ini adalah panggilan untuk "co-stewardship" (pengelolaan bersama) antara manusia dan berbagai bentuk kecerdasan lainnya. Jika Anda merasa lelah dengan budaya yang serba cepat dan ekstraktif ini, dan penasaran bagaimana kita bisa mulai memulihkan "kecerdasan relasional" kita, buku ini adalah titik awal yang penting.

Ini Koper
#659 Skenario Energi 2050: Scramble versus Blueprints

Ini Koper

Play Episode Listen Later Oct 19, 2025 9:51


Di episode kali ini, kita akan melihat ke masa depan. Bukan dengan bola kristal, tapi dengan dua skenario kuat yang akan menentukan nasib energi, iklim, dan peradaban kita hingga tahun 2050. Bayangkan dunia berada di sebuah persimpangan jalan. Satu jalur mengarah pada perebutan sumber daya yang kacau, di mana setiap negara hanya memikirkan kepentingannya sendiri. Jalur lainnya mengarah pada kolaborasi dan inovasi, di mana cetak biru baru untuk masa depan yang berkelanjutan muncul dari berbagai penjuru dunia. Inilah inti dari skenario "Scramble versus Blueprints" yang dikembangkan oleh Shell lebih dari satu dekade lalu. "Scramble," atau Perebutan, adalah dunia di mana keamanan energi nasional menjadi prioritas utama, memicu persaingan sengit, volatilitas harga, dan tindakan yang selalu terlambat terhadap perubahan iklim. Sebaliknya, "Blueprints," atau Cetak Biru, menggambarkan sebuah dunia di mana koalisi-koalisi baru antara kota, pemerintah, dan perusahaan menciptakan tambal sulam kebijakan efektif yang mendorong efisiensi dan teknologi bersih. Hari ini, kita akan menyelami kedua visi masa depan ini. Mana yang lebih terasa nyata hari ini? Sinyal-sinyal apa yang kita lihat di sekitar kita yang menunjukkan kita sedang menuju perebutan... atau sedang menyusun sebuah cetak biru bersama? Tetaplah bersama kami saat kita menjelajahi persimpangan paling krusial di zaman kita.

Renungan Anak GKY Mabes
Allah Tersenyum (18 Oktober)

Renungan Anak GKY Mabes

Play Episode Listen Later Oct 17, 2025 3:02


Hai Wonder Kids, kembali dalam renungan anak GKY Mangga besar. Judul renungan hari ini adalahALLAH TERSENYUMMari kita membaca Firman Tuhan dariDANIEL 9: 18Ya Allahku, arahkanlah telinga-Mu dan dengarlah, bukalah mata-Mu dan lihatlah kebinasaan kami dan kota yang disebut dengan nama-Mu, sebab kami menyampaikan doa permohonan kami ke hadapan-Mu bukan berdasarkan jasa-jasa kami, tetapi berdasarkan kasih sayang-Mu yang berlimpah-limpah.Wonder Kids, Allah tersenyum dan menyatakan bahwa kita telah diselamatkan. Bayangkan jika kita menanggapi-Nya dengan penuh hormat, rasa syukur, dan menjalani hidup seperti seseorang yang baru saja menerima hadiah dari panglima tertinggi. Biasanya, kita tidak bersikap demikian. Sebaliknya, kita sering berusaha sendiri untuk mencapai surga, mungkin karena takut mengakui bahwa kita tidak mampu melakukannya tanpa pertolongan-Nya. Kita bukanlah makhluk yang sempurna. Terkadang, kita lebih fokus mencoba membuat Allah terkesan dengan segala hal hebat yang kita lakukan, daripada memuji-Nya atas kebesaran-Nya. Kita bahkan menambahkan aturan-aturan baru dan berusaha sekuat tenaga, berpikir bahwa kerja keras kita akan membuat Allah tersenyumTapi kenyataannya tidak seperti itu.Allah tersenyum, tapi bukan karena ada yang menyombongkan diri. Senyum Allah ditujukan kepada mereka yang menceritakan kepada orang lain mengenai karya Allah di dalam hidupnya.MARI KITA BERTUMBUH DI DALAM ANUGERAH TUHANWonder Kids, apa yang dapat kamu kerjakan untuk membuat Allah tersenyum? Beritahu Allah bahwa kamu memerlukan-Nya. Akui dosamu dan bertobatlah. Kemudian hiduplah dengan meneladani Tuhan Yesus. Bukan sekedar menjalankan kewajibanmu agar kamu masuk surga, tapi karena kamu mengasihi Allah dan ingin membuat-Nya tersenyum. Mari kita berdoaBapa, dengarkanlah doaku meskipun aku masih kecil dan penuh dosa. Ampuni kesalahanku dan pimpinlah aku dalam jalan-Mu. Dalam nama Tuhan Yesus aku berdoa, Amin."Wonder Kids, KITA DIAJARKAN UNTUK DATANG KEPADA TUHAN DENGAN KERENDAHAN HATI DAN MENGAKUI KETERGANTUNGAN KITA PADA KASIH DAN BIMBINGAN-NYA DALAM HIDUP KITA. Tuhan Yesus memberkati

Ini Koper
#645 Four Futures: Mengapa Masa Depan Adalah Neraka Saat Ini

Ini Koper

Play Episode Listen Later Oct 13, 2025 8:46


Komunisme dan Sosialisme, bukanlah tujuan yang dapat dicapai tetapi fantasi naif yang meremehkan kegigihan kekuasaan dan sifat dasar manusia untuk menciptakan hierarki. Dalam kelimpahan Komunis, perjuangan untuk mendapatkan status sosial akan menjadi sama brutal dan eksklusifnya dengan perjuangan untuk mendapatkan modal. Dalam kelangkaan Sosialis, cita-cita egaliter akan runtuh di bawah tekanan kebutuhan yang mendesak, melahirkan birokrasi penjatahan yang kejam dan pengawasan sosial yang akan menyaingi rezim-rezim paling totaliter dalam sejarah. Utopia-utopia ini hanyalah distopia yang menunggu untuk melepaskan penyamarannya, sistem kontrol yang dibalut dengan bahasa kesetaraan dan keberlanjutan. Sebaliknya, masa depan distopis Frase bukanlah spekulasi yang jauh, melainkan deskripsi yang akurat tentang masa kini kita. Kita tidak sedang menuju Rentisme; kita sudah hidup di dalamnya, terperangkap dalam jaring kekayaan intelektual yang mencekik dan monopoli data yang mengubah kelimpahan digital menjadi kelangkaan artifisial demi keuntungan segelintir orang. Lebih mengerikan lagi, Eksterminisme bukanlah kemungkinan di masa depan, tetapi proyek yang sedang berlangsung dari kapitalisme tahap akhir. Penciptaan "populasi surplus" melalui otomatisasi, globalisasi, dan degradasi ekologis—yang kemudian dikelola melalui penahanan massal, perbatasan yang dimiliterisasi, dan pemolisian yang kejam—bukanlah sebuah kegagalan sistem, melainkan fungsinya yang logis. Kita sudah berada di jalur eksterminis; satu-satunya pertanyaan yang tersisa adalah seberapa cepat kita akan melaju dan siapa yang akan menjadi korban berikutnya. Provokasi terbesar yang ditawarkan oleh matriks Frase bukanlah dalam pilihan yang disajikannya, tetapi dalam pengungkapan hubungan simbiosis yang mengerikan di antara kuadran-kuadrannya. Jalan yang paling mungkin menuju Komunisme—dunia kelimpahan yang nyaman bagi para penyintas—adalah melalui api penyucian Eksterminisme. Utopia yang kita dambakan mungkin hanya dapat dibangun di atas kuburan massal mereka yang dianggap tidak perlu oleh sistem. Dengan demikian, "Four Futures" bukanlah sebuah peta jalan dengan empat tujuan yang berbeda, melainkan sebuah peringatan mengerikan bahwa surga bagi sebagian orang mungkin secara inheren membutuhkan neraka bagi banyak orang lain. Pertarungan kita bukan untuk memilih masa depan yang lebih baik, tetapi untuk menghadapi kenyataan bahwa fondasi dari kenyamanan masa depan kita mungkin sedang dibangun dengan biaya moral yang tidak terhingga, biaya yang sudah kita bayar saat ini.

Ini Koper
#632 Perbedaan Mendasar: Arsitek vs. Entrepreneur Desain

Ini Koper

Play Episode Listen Later Oct 8, 2025 9:37


Perbedaan utama antara Arsitek dalam kapasitas tradisional sebagai karyawan dan Entrepreneur desain terletak pada prioritas dan tujuan. Seorang Arsitek didorong oleh hasrat pada desain, seni, dan pengejaran keunggulan arsitektur, dengan fokus utama pada penyelesaian proyek dengan kecemerlangan artistik dan teknis (karya/portfolio). Pola pikir ini cenderung mengagungkan proses desain, seringkali memandang manajemen waktu dan finansial sebagai tugas sekunder. Sebaliknya, Entrepreneur desain haruslah seorang pemilik bisnis terlebih dahulu; kelangsungan hidup bisnis adalah yang terpenting. Fokus mereka adalah pada profitabilitas, kelangsungan operasional, dan penciptaan sistem yang dapat memberikan nilai terukur. Keputusan desain, meskipun penting, harus tunduk pada keputusan bisnis yang menjamin margin keuntungan dan menghindari proyek dengan margin tipis yang berisiko finansial. Perbedaan kedua terletak pada perspektif risiko dan stabilitas. Arsitek karyawan melihat stabilitas sebagai gaji dan tunjangan yang diberikan oleh majikan, seringkali dilindungi oleh rasa takut gagal yang menunda impian wirausaha. Mereka terjebak dalam model konsultasi time-for-dollars yang membatasi skalabilitas pendapatan. Sebaliknya, Entrepreneur melihat keamanan sejati dalam kepemilikan bisnis sendiri, yang memberikan kontrol atas waktu dan masa depan, yang tidak bisa diambil kapan saja oleh majikan. Entrepreneur merangkul risiko, memandang kegagalan sebagai pelajaran yang menghasilkan pengetahuan dan koneksi. Mereka berkomitmen pada profesionalisme sejati, menyadari bahwa setiap tindakan memiliki implikasi hukum dan profesional jangka panjang, dan tidak ada ruang abu-abu dalam menjalankan bisnis. Terakhir, mereka berbeda dalam orientasi pasar dan sumber daya. Arsitek tradisional bekerja dalam model bisnis yang terikat pada jam kerja dan biaya konsultasi. Entrepreneur menerapkan pemikiran wirausaha untuk mencari model yang dapat diskalakan, menyadari bahwa konsumen lebih mudah membeli produk daripada jasa yang tidak berwujud. Pergeseran ini mengarah pada pengembangan produk berulang, seperti set denah rumah, yang bertujuan membangun pendapatan pasif dan melepaskan ikatan waktu dari penghasilan. Entrepreneur juga memandang waktu sebagai aset paling berharga, secara aktif mengendalikan jadwal untuk memprioritaskan pertumbuhan bisnis dan kehidupan pribadi, serta memerangi isolasi profesional melalui jejaring dan pembangunan komunitas.

Ini Koper
#627 Isolated Impact vs. Collective Impact

Ini Koper

Play Episode Listen Later Oct 7, 2025 8:22


Model tradisional dalam sektor nirlaba sering kali beroperasi dalam kerangka kerja yang disebut Dampak Terisolasi (Isolated Impact). Sistem ini didorong oleh kriteria pendanaan yang berorientasi pada efisiensi program, di mana para pemberi dana berupaya menginvestasikan sumber daya yang paling sedikit untuk menghasilkan dampak yang paling besar. Meskipun bertujuan baik, model ini sering kali menghasilkan program yang memiliki sedikit atau tidak ada efek terukur yang bertahan lama pada komunitas.   Dampak sistemik membedakan diri secara fundamental dari Dampak Programatik (Programmatic Impact). Dampak programatik biasanya berfokus pada perubahan proses (perubahan yang tidak mendasar) yang terjadi hanya pada aspek pelaksanaan sistem, bertujuan untuk memperbaiki sistem yang sudah ada. Sebaliknya, Dampak Sistemik berfokus pada perubahan struktural, yaitu perubahan mendasar dalam aspek kehidupan manusia yang menghasilkan reorganisasi. Tujuan akhirnya adalah mencapai perubahan di tingkat populasi dan sistem secara keseluruhan.      

Saga
Korban 1965 Dibunuh dan Dilukai Berkali-kali lewat Sejarah

Saga

Play Episode Listen Later Oct 1, 2025 27:25


Tragedi 1965 menjadi utang sejarah yang tak kunjung dilunasi negara. Enam dekade berlalu, tak ada upaya serius mengungkap apa yang sebetulnya terjadi dibalik peristiwa berdarah 1965-1966 yang telah merenggut jutaan jiwa itu.Sebaliknya, negara justru berupaya mengukuhkan narasi tunggal rezim Orde Baru, lewat penulisan ulang sejarah nasional yang dikebut Menteri Kebudayaan Fadli Zon. Disinyalir, proyek ini untuk memuluskan gelar pahlawan bagi Soeharto.Untuk kesekian kalinya, para penyintas dan keluarga korban tragedi 65 melawan upaya pengingkaran. Simak kisah perjuangan mereka di SAGA KBR.Editorial:Heru Haetami, Ninik Yuniati, MalikaSound Designer:Bintang Elian

Ini Koper
#618 Prinsip Fasilitasi: Kelompok Bukan Mesin Tapi Organisme Hidup

Ini Koper

Play Episode Listen Later Sep 21, 2025 9:09


Pernahkah Anda bertanya-tanya mengapa beberapa pertemuan terasa hidup dan menghasilkan terobosan luar biasa, sementara yang lain terasa membosankan dan tidak produktif? Selama beberapa dekade, kita telah memfasilitasi kelompok seolah-olah mereka adalah mesin: masukkan agenda, jalankan proses, dan harapkan output yang terprediksi. Namun, kenyataannya, kelompok bukanlah mesin. Mereka adalah entitas yang hidup, bernapas, dan penuh dengan kompleksitas. Inilah saatnya kita berhenti memperlakukan kelompok sebagai teka-teki linier yang perlu dipecahkan dan mulai memahaminya sebagai ekosistem yang dinamis. Paradigma New Science menawarkan lensa baru yang radikal untuk melihat dinamika kelompok. Alih-alih melihatnya sebagai mekanisme sebab-akibat yang sederhana, kita memahaminya sebagai sistem adaptif kompleks. Dalam sistem ini, interaksi terkecil bisa memicu efek yang sangat besar—mirip dengan efek kupu-kupu yang terkenal. Ini berarti bahwa ide-ide terbaik tidak bisa dipaksakan; mereka harus diizinkan untuk "muncul" secara spontan dari interaksi yang hidup, dari kekacauan yang terorganisir. Jadi, peran fasilitator berubah secara fundamental. Anda tidak lagi menjadi pengontrol yang mengatur setiap langkah, tetapi menjadi pemandu yang menciptakan kondisi ideal agar kecerdasan kolektif bisa berkembang. Anda melepaskan keinginan untuk mengendalikan hasil dan, sebaliknya, berfokus pada kualitas interaksi. Bayangkan diri Anda sebagai seorang ahli ekologi, yang tahu bahwa untuk membuat hutan tumbuh subur, Anda tidak perlu menanam setiap pohon, tetapi memastikan tanahnya subur, airnya mengalir, dan sinar matahari bisa masuk. Pendekatan ini sangat relevan untuk dunia kita yang semakin tidak pasti. Ketika lingkungan kerja dan tantangan bisnis terus berubah, sistem yang kaku akan cepat gagal. Sebaliknya, kelompok yang bisa beradaptasi, tangguh, dan bahkan berkembang dari ketidakpastian adalah mereka yang akan berhasil. Fasilitasi yang berbasis New Science membantu kelompok-kelompok ini menjadi lebih tangguh (resilient) dan lincah (agile), mampu menemukan jalan mereka di tengah ketidakpastian, dan bahkan menjadi lebih kuat karenanya. Jika Anda siap untuk melepaskan metode lama dan merangkul cara kerja yang lebih organik, dinamis, dan memberdayakan, panduan ini akan membawa Anda melampaui teori-teori konvensional. Kami akan mengeksplorasi bagaimana pemahaman tentang sistem kompleks, teori pembelajaran yang dipercepat, dan psikologi positif dapat mengubah cara Anda memfasilitasi kelompok selamanya. Ini bukan hanya tentang mendapatkan hasil yang lebih baik, tetapi juga tentang menciptakan pengalaman yang lebih bermakna dan memuaskan bagi setiap individu di dalam kelompok.

Renungan Anak GKY Mabes
Lihat Ke Atas (22 September)

Renungan Anak GKY Mabes

Play Episode Listen Later Sep 21, 2025 3:19


Hai Wonder Kids, kembali dalam renungan anak GKY Mangga besar. Judul renungan hari ini adalahLIHAT KE ATASMari kita membaca Firman Tuhan dariYOHANES 14: 8"Tuhan, tunjukkanlah Bapa itu kepada kami, itu sudah cukup bagi kami."Wonder Kids, Terkadang iman dimulai dari rasa takut. Banyak tokoh dalam Alkitab yang pernah merasa takut, tapi mereka tidak berhenti di situ. Mereka memilih untuk memandang kepada Allah, dan percaya bahwa Allah sanggup menolong.Contohnya:

Renungan Anak GKY Mabes
Jaga Pintu Gerbang (21 September)

Renungan Anak GKY Mabes

Play Episode Listen Later Sep 20, 2025 3:51


Hai Wonder Kids, kembali dalam renungan anak GKY Mangga besar. Judul renungan hari ini adalahJAGA PINTU GERBANGMari kita membaca Firman Tuhan dari1 PETRUS 5: 8-9Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si Iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya. Lawanlah dia dengan iman yang teguh, sebab kamu tahu, bahwa semua saudaramu di seluruh dunia menanggung penderitaan yang sama.Wonder Kids, Pernahkah kamu berpikir seperti ini: “Aku tidak akan pernah membuka pintu rumah untuk orang asing”?Karena kamu tahu, itu bisa membahayakanmu.Tapi... bagaimana dengan pintu pikiran dan hatimu?Tanpa sadar, kita bisa membuka “pintu” itu untuk hal-hal buruk:. Misalnya, amarah datang, dan kita menyambutnya. Pembalasan dendam, rasa sedih, atau iri hati juga bisa masuk ke dalam pikiran kita.Tidakkah kita bisa menolak pikiran buruk itu?Kadang kita lupa untuk memperhatikan isi pikiran kita. Kita memperhatikan banyak hal, seperti sekolah, pakaian, dan rambut, tapi kita sering tidak menjaga pikiran kita. Semua itu masuk dan tinggal, jika kita tidak menjaganya. Itulah sebabnya Alkitab memperingatkan kita:“Sadarlah dan berjaga-jagalah!” (1 Petrus 5:8)Iblis seperti singa lapar yang berusaha menyerang anak-anak Tuhan lewat pikiran dan perasaan yang tidak dijaga.Bayangkan ada gerbang besar di dalam hatimu. Kalau tidak dijaga, musuh bisa masuk dan membuat kekacauan. Tapi jika ada penjaga yang waspada, maka hal-hal jahat tidak akan bisa masuk. Tuhan Yesus adalah teladan penjaga yang sempurna. Dia menjaga hati dan pikiran-Nya dari godaan, dan kita dipanggil untuk mengikuti-Nya.MARI KITA BERTUMBUH DI DALAM ANUGERAH TUHANWonder Kids, ada pepatah lama “Kamu adalah apa yang kamu pikirkan.” Jika pikiranmu penuh dengan amarah, iri hati, atau rasa sedih, kamu akan menjadi pemarah, pencemburu, dan suka mengeluh. Sebaliknya, jika kamu mengisi pikiranmu dengan firman Tuhan, doa, dan hal yang benar, maka hatimu akan dipenuhi damai dan sukacita dari Tuhan.Tendang keluar pikiran buruk, dan undang Tuhan Yesus tinggal di hatimu!Mari kita berdoaBapa, tolong aku untuk selalu waspada dan berdoa agar aku dapat menghadapi segala cobaan dengan iman yang kuat. Dalam nama Tuhan Yesus aku berdoa, Amin.Wonder Kids, TETAPLAH WASPADA DAN BERJAGA-JAGA DENGAN IMAN KEPADA TUHAN. Tuhan Yesus memberkati

Radio Elshinta
Menimbang dampak yang terjadi usai Menkeu Purbaya tegas tolak Amnesti Pajak Jilid 3

Radio Elshinta

Play Episode Listen Later Sep 20, 2025 10:58


Pernyataan tegas Menteri Keuangan Purbaya yang menolak wacana Amnesti Pajak Jilid 3 menandai sikap pemerintah dalam menjaga kredibilitas sistem perpajakan nasional. Penolakan ini bukan sekadar keputusan teknis, melainkan pesan moral bahwa negara tidak bisa terus-menerus memberikan karpet merah kepada wajib pajak yang abai menjalankan kewajibannya.Di satu sisi, langkah tersebut dapat memperkuat kepercayaan publik, khususnya para wajib pajak patuh, bahwa kepatuhan mereka tidak dikhianati oleh kebijakan yang memberi pengampunan berkali-kali kepada pelanggar. Tetapi, di mata pemerintah, jalur tersebut lebih tepat ditempuh melalui reformasi pajak, digitalisasi administrasi, dan penguatan penegakan hukum, bukan dengan pengampunan berulang.Apabila pemerintah berhasil meningkatkan penerimaan tanpa mengandalkan amnesti, maka penolakan tersebut akan terbukti sebagai langkah tepat untuk membangun sistem perpajakan yang sehat, adil, dan berkelanjutan. Sebaliknya, bila target pajak kerap meleset, wacana Amnesti Pajak Jilid 3 bisa kembali mencuat, menimbulkan dilema yang sama.[TALK] Direktur NEXT Indonesia Center - Herry Gunawan&Sekretaris Pendiri Audit Watch - Iskandar Sitorus

Kencan Dengan Tuhan
Edisi Hari Sabtu, 20 September 2025 - Mintalah Kekuatan KepadaNya

Kencan Dengan Tuhan

Play Episode Listen Later Sep 19, 2025 5:10


Kencan Dengan Tuhan - Sabtu, 20 September 2025Bacaan: "Berbahagialah orang yang bertahan dalam pencobaan, sebab apabila ia sudah tahan uji, ia akan menerima mahkota kehidupan yang dijanjikan Allah kepada barangsiapa yang mengasihi Dia." (Yakobus 2:22)Renungan: Ada seorang pria melintasi padang gurun dan ia melihat tunas kelapa yang muncul di permukaan bumi. Ia pun mengangkat sebuah batu besar lalu meletakkannya tepat di atas kelapa yang sedang bertunas tadi. Sambil tersenyum puas, pria itu pergi. Meskipun sang kelapa telah berusaha sekuat tenaga untuk menyingkirkan batu itu, namun batu itu tidak bergerak sedikitpun. Satu-satunya cara agar ia tetap tumbuh, ia menancapkan akar akarnya ke bawah sampai mencapai sumber air yang cukup untuk pertumbuhannya. Semakin hari akar-akarnya semakin kuat dan iapun berhasil tumbuh dengan meliukkan tunasnya untuk menghindari batu tersebut. Beberapa tahun kemudian, pria tersebut kembali untuk memastikan pohon kelapa itu sudah mati. Ketika ia sedang mencari-cari, sebuah kelapa yang sangat tinggi menyapanya sambil berkata. "Aku ingin berterima kasih kepadamu atas batu besar yang kau letakkan di atasku dulu. Batu itulah yang telah menyemangati aku untuk terus bertumbuh dengan berbagai cara. Hasilnya sekarang aku menjadi pohon kelapa tertinggi di tempat ini." Seringkali kita berdoa dan meminta kepada Tuhan agar Ia mengangkat masalah dan beban yang menekan kita, tetapi jarang kita minta agar Tuhan memberikan kekuatan dan kemampuan ekstra untuk dapat menanggung beban dan masalah kita. Akibatnya ketika kita tidak merasa mampu lagi menanggung beban itu, iman kita menjadi lemah dan kita mulai kecewa terhadap Tuhan. Sebenarnya tahan atau tidaknya kita dalam tekanan, terletak pada cara kita menyikapi tekanan tersebut. Orang yang mau maju tidak akan pernah memandang tekanan sebagai beban berat yang akan menyebabkannya jatuh. Sebaliknya ia akan memandang itu sebagai pendorong semangat untuk berusaha dan terus bertekun. Jangan selalu meminta agar Tuhan mengangkat beban kita, tetapi mintalah kekuatan untuk dapat bertahan dan menang atas setiap tekanan yang ada, maka iman dan kepribadian kita akan semakin didewasakan. Tuhan Yesus memberkati.Doa:Tuhan Yesus, aku tidak meminta agar Engkau mengangkat beban hidupku, tetapi berilah aku kekuatan untuk menanggungnya. Karena kalau Engkau mengizinkan beban dan permasalahan terjadi dalam hidupku, itu artinya Engkau sedang membentuk aku menjadi pribadi yang kuat dan tahan uji. Amin. (Dod).

Ini Koper
#613 Bagaimana Adaptabilitas Merespon Ketidakpastian?

Ini Koper

Play Episode Listen Later Sep 17, 2025 7:15


Di dunia yang terus bergerak, gagasan adaptabilitas menjadi kunci fundamental untuk bertahan dan berhasil. Adaptabilitas bukanlah sekadar kemampuan pasif untuk beraksi terhadap perubahan, melainkan sebuah seni proaktif untuk mengukir kemenangan di tengah ketidakpastian. Konsep ini melampaui kelenturan sederhana atau kemampuan untuk bertahan hidup. Ini adalah tindakan yang disengaja dan strategis untuk mengubah aturan main, menciptakan permainan baru di mana kesuksesan bukan hanya milik segelintir orang, tetapi bisa diraih oleh banyak pihak. Gagasan ini berakar pada premis bahwa setiap kegagalan, baik dalam skala pribadi maupun organisasi, adalah kegagalan untuk beradaptasi. Sejarah penuh dengan contoh perusahaan raksasa dan peradaban yang runtuh karena stagnasi dan ketidakmauan untuk berubah. Sebaliknya, mereka yang berhasil adalah mereka yang mampu beradaptasi dengan cerdas dan cepat. Dalam era di mana inovasi teknologi dan pergeseran sosial terus terjadi, rasa aman yang ditawarkan oleh stabilitas adalah ilusi yang berbahaya. Untuk bergerak maju, kita harus menyingkirkan pemikiran usang dan bersedia untuk belajar dari kesalahan, bahkan dari mereka yang dianggap radikal. Lantas, bagaimana kita dapat menguasai seni adaptabilitas ini? Proses ini dapat diuraikan menjadi tiga langkah utama yang saling terhubung: mengenali kebutuhan untuk beradaptasi, memahami sifat adaptasi yang diperlukan, dan melakukan tindakan yang diperlukan. Ini bukan hanya tentang merespons, tetapi tentang merencanakan, bereksperimen, dan berani melawan arus. Adaptabilitas sejati adalah tentang ambisi untuk melampaui batasan dan kesediaan untuk melihat setiap tantangan sebagai sebuah awal yang baru.

Radio Elshinta
Menimbang wacana 1 orang 1 medsos yang diusulkan Anggota DPR RI, Banyak untungnya atau sebaliknya?

Radio Elshinta

Play Episode Listen Later Sep 15, 2025 12:44


Menimbang wacana satu orang satu akun media sosial yang diusulkan anggota DPR RI, pro dan kontra pun bermunculan. Di satu sisi, usulan ini dinilai dapat membantu menekan penyebaran hoaks, ujaran kebencian, serta akun anonim yang kerap digunakan untuk menyebarkan provokasi. Namun di sisi lain, wacana ini juga memunculkan kekhawatiran akan membatasi kebebasan berekspresi warga, hingga potensi pelanggaran privasi jika seluruh data pribadi harus terhubung dengan akun media sosial. Pertanyaannya, apakah kebijakan ini akan membawa lebih banyak keuntungan bagi keteraturan ruang digital, atau justru menimbulkan masalah baru bagi masyarakat?[TALK] Ketua Umum Indonesia Cybersecurity Forum (ICSF), Ardi Sutedja&Sosiolog Universitas Katolik (Unika) Soegijapranata Semarang, Hermawan Pancasiwi

Lifehouse Jakarta
Renungan Harian - Sebaliknya, Biarkanlah Tuhan Mengasihi Kita

Lifehouse Jakarta

Play Episode Listen Later Sep 14, 2025 4:34


Pdm. Handoyo Salim (TB) 1 Yohanes 4 : 10

AWR Indonesian - Daily Devotional
TERIMAKASIAH YESUS ATAS RASA SAKIT INI

AWR Indonesian - Daily Devotional

Play Episode Listen Later Sep 14, 2025 6:47


Sebaliknya, bersukacitalah, sesuai dengan bagian yang kamu dapat dalam penderitaan Kristus, supaya kamu juga boleh bergembira dan bersukacita pada waktu Ia menyatakan kemuliaan-Nya.

AWR in Indonesian - Renungan Harian
TERIMAKASIAH YESUS ATAS RASA SAKIT INI

AWR in Indonesian - Renungan Harian

Play Episode Listen Later Sep 14, 2025 6:47


Sebaliknya, bersukacitalah, sesuai dengan bagian yang kamu dapat dalam penderitaan Kristus, supaya kamu juga boleh bergembira dan bersukacita pada waktu Ia menyatakan kemuliaan-Nya.

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan dan renungan Sabda Tuhan pada hari Sabtu dalam pekan ke-23 masa biasa, 13 September 2025, Peringatan Santo Yohanes Krisostomus, Uskup dan Pujangga Gereja

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later Sep 12, 2025 7:42


Dibawakan oleh Monica Viona dari Paroki Roh Kudus di Keuskupan Surabaya, Indonesia. 1 Timotius 1: 15-17; Mazmur tg 113: 1-2.3-4.5a.6-7; Lukas 6: 43-49.MENDENGAR DAN MELAKSANAKAN FIRMANTUHAN Renungan kita pada hari inibertema: Mendengar dan Melaksanakan Friman Tuhan.   Mendengar firman Tuhan adalah langkah pertama dalamperjalanan iman seorang murid Kristus. Namun Yesus menegaskan bahwa tidak cukuphanya berhenti pada pendengaran. Firman yang hanya didengar tanpa dilaksanakanbagaikan benih yang jatuh di tanah berbatu, tumbuh sebentar lalu layu.  Karena itu, tugas fundamental seorang murid adalahmendengar dengan hati yang terbuka, lalu melaksanakan firman itu dalam tindakannyata. Dengan demikian, iman menjadi hidup, bukan sekadar kata-kata ataupengetahuan belaka. Yesus memberi perumpamaan tentang orang yang membangunrumah di atas batu yang kuat. Rumah itu tahan dari hujan, angin, dan banjir,karena dasarnya kokoh. Demikianlah orang yang mendengar firman Tuhan danmelaksanakannya.  Sebaliknya, orang yang hanya mendengar tetapi tidakmelakukan, seperti orang yang membangun di atas pasir: rapuh, goyah, dan mudahroboh ketika pencobaan datang. Gambaran ini menegaskan bahwa ketaatan padafirman adalah fondasi sejati kehidupan rohani. Melaksanakan firman berarti menyatukan iman danperbuatan. Seorang murid Kristus tidak hanya pandai mengutip sabda, tetapisungguh mewujudkannya dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya, ketika Yesusmengajarkan untuk mengasihi musuh, seorang murid tidak berhenti pada pemahamanteoritis. Ia berani mengampuni meski hatinya sakit, berani memberi salam kepadayang menjauhi, dan berani mendoakan yang menyakitinya. Inilah wujud konkretdari firman yang hidup dan dikerjakan. Ilustrasi nyata dapat kita lihat pada seorang ibu yangsabar mendidik anak-anaknya. Ia tidak hanya mengajarkan doa dan kebaikan dengankata-kata, tetapi juga memberi teladan dengan hidup sederhana, penuh kasih, danjujur. Ketika anak-anaknya melihat konsistensi itu, mereka belajar bahwa firmanbukan hanya dibicarakan, melainkan dijalani. Hidup sang ibu menjadi model imanyang bertumbuh, rumah tangganya pun kokoh di tengah tantangan hidup. Setiap murid Kristus dipanggil untuk menjadi modelnyata seperti itu. Dunia lebih mudah percaya pada kesaksian hidup yangkonsisten daripada pada kata-kata yang indah. Santo Yohanes Krisostomusterkenal dengan pewartaannya yang luar biasa, yang membuat hati parapendengarnya kagum dan senang. Namun ia juga menjadi model hidup Kristen yangteguh, tanggung jawab dan konsisten sebagai Uskup yang membangun Gereja danmembimbing umat-Nya kepada Tuhan. Marila kita berdoa. Dalam namaBapa … Ya Tuhan, ajarilah kami selalu untuk konsisten dalam kata dan tindakankami sebagai putra dan putri-Mu terkasih. Kemuliaan kepada Bapa dan Putra danRoh Kudus … Dalam nama Bapa …

AWR in Indonesian -Pelajaran Sekolah Sabat
“PENDALAMAN: KEMURTADAN DAN SYAFAAT“

AWR in Indonesian -Pelajaran Sekolah Sabat

Play Episode Listen Later Sep 12, 2025 7:08


Kita tidak boleh fokus pada diri sendiri, memuaskan keinginan pribadi, karena ini membawa kepada penyembahan berhala. Sebaliknya, perhatian harus tertuju kepada Allah dan kuasa-Nya. Allah memberi kekuatan, menuntun pada kehidupan yang baru dan menang.

AWR Indonesian - Sabbath School Lesson
“PENDALAMAN: KEMURTADAN DAN SYAFAAT“

AWR Indonesian - Sabbath School Lesson

Play Episode Listen Later Sep 12, 2025 7:08


Kita tidak boleh fokus pada diri sendiri, memuaskan keinginan pribadi, karena ini membawa kepada penyembahan berhala. Sebaliknya, perhatian harus tertuju kepada Allah dan kuasa-Nya. Allah memberi kekuatan, menuntun pada kehidupan yang baru dan menang.

Ini Koper
#600 Perubahan Budaya Organisasi Menuju Era Masyarakat Berpengetahuan

Ini Koper

Play Episode Listen Later Sep 9, 2025 6:10


Budaya organisasi adalah jiwa dan denyut nadi sebuah perusahaan. Lebih dari sekadar logo di kartu nama atau misi yang tertempel di dinding, ia adalah kumpulan keyakinan, nilai, dan norma tak tertulis yang membentuk cara setiap individu berpikir, berperilaku, dan berinteraksi. Ia adalah kekuatan tak kasat mata yang menentukan apakah suatu tim akan maju bersama atau tercerai-berai, apakah ide-ide inovatif akan disambut hangat atau mati sebelum sempat diucapkan. Budaya inilah yang membedakan organisasi yang sekadar bertahan hidup dari organisasi yang benar-benar berkembang, menciptakan lingkungan di mana orang-orang merasa terhubung dengan tujuan yang lebih besar daripada sekadar gaji. Transformasi budaya adalah tantangan terbesar bagi setiap pemimpin di era modern. Ini bukan tentang memaksa perubahan dari atas ke bawah, melainkan tentang menginspirasi pergeseran dari dalam ke luar. Budaya yang sehat akan menjadi magnet bagi talenta terbaik, menjaga loyalitas karyawan, dan mendorong inovasi tanpa henti. Sebaliknya, budaya yang beracun akan mengikis semangat, mematikan kreativitas, dan pada akhirnya, menghancurkan fondasi perusahaan itu sendiri. Memahami budaya organisasi adalah langkah pertama untuk membangun masa depan yang lebih kokoh dan bermakna. Dalam perjalanan evolusinya, budaya organisasi telah melalui tiga tahap revolusioner: dari sistem agraris yang berfokus pada komunitas, ke mentalitas industri yang mengedepankan efisiensi, hingga paradigma berpengetahuan yang menjadikan ide sebagai aset paling berharga. Setiap transisi ini meninggalkan jejak dan pelajaran penting. Menggali akar budaya ini membantu kita melihat mengapa beberapa organisasi masih terjebak di masa lalu, sementara yang lain melesat menuju masa depan. Pertanyaannya bukan lagi "apa yang harus kita lakukan?" tetapi "siapa yang harus kita jadikan?" karena pada akhirnya, budaya yang kita bangunlah yang akan mendefinisikan kesuksesan kita.

Renungan Anak GKY Mabes
Ketakutan dan Iman

Renungan Anak GKY Mabes

Play Episode Listen Later Sep 8, 2025 3:13


Hai Wonder Kids, kembali dalam renungan anak GKY Mangga besar. Judul renungan hari ini adalahKETAKUTAN DAN IMANMari kita membaca Firman Tuhan dariKISAH PARA RASUL 16: 25Tetapi kira-kira tengah malam Paulus dan Silas berdoa dan menyanyikan puji-pujian kepada Allah dan orang-orang hukuman lain mendengarkan mereka.Wonder Kids, Tahu nggak? Tindakan iman yang besar sering dimulai dari rasa takut.Musa mengangkat tongkatnya di tepi Laut Merah bukan karena ia tahu cara berperang, tapi karena ia percaya kepada Allah meskipun ada tentara Firaun mengejarnya.Naaman membasuh dirinya di sungai bukan karena ia tahu cara menyembuhkan penyakit, tetapi karena ia percaya kepada Allah saat ia sangat sakit.Paulus memilih mengikuti Tuhan Yesus, bukan karena ia punya banyak pilihan, tetapi karena ia percaya kepada Allah.Mereka tidak menyerah saat takut atau sedih. Sebaliknya, mereka memilih untuk percaya.Wonder Kids, Pernahkah kamu merasa takut saat:• Mendengar berita yang menakutkan?• Ujian besar besok?• Bertengkar dengan teman?Kalau iya, kamu bisa lakukan seperti Paulus dan Silas: Berdoa dan memuji Tuhan.Iman bukan berarti kita tidak pernah takut, tapi kita tetap percaya kepada Tuhan saat kita takut.MARI KITA BERTUMBUH DI DALAM ANUGERAH TUHANWonder Kids, Saat kita takut, kecewa, atau bingung, ingatlah bahwa Tuhan bekerja meskipun kita tidak melihat langsung hasilnya.Percaya kepada Tuhan berarti percaya bahwa Dia punya rencana terbaik, bahkan dalam masa sulit.Mari kita berdoaBapa, terima kasih atas kasih-Mu yang selalu menyertaiku. Tolong aku untuk selalu berdoa dan percaya kepada-Mu di dalam setiap keadaan. Dalam nama Tuhan Yesus aku berdoa, Amin.Wonder Kids, TERUSLAH BERDOA DAN MEMUJI TUHAN BAHKAN DI SAAT YANG SULIT. Tuhan Yesus memberkati

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan-bacaan dan renungan Sabda Tuhan pada hari Minggu Biasa ke-23, 7 September 2025

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later Sep 6, 2025 11:14


Dibawakan oleh Priscilia Angela, Dwi Setyo Jubhari dan Stella Wijaya dari Paroki Hati Kudus Yesus, Katedral, di Keuskupan Agung Makassar, Indonesia. Kebijkasanaan 9: 13-18; Mazmur tg 90: 3-4.5-6.12-13.14.17; Filemon 1: 9b-10.12-17; Lukas 14: 25-33.BARANG FANA JANGAN MEMBEBANI JIWA Tema renungan kita pada hari Minggu Biasa ke-23 iniialah: Barang Fana Jangan Membebani Jiwa. Hidup manusia di dunia sering kalidibebani oleh keinginan memiliki banyak hal fana. Barang-barang materi memangperlu untuk kehidupan sehari-hari, tetapi ketika hati kita terlalu melekat padapribadi-peribadi, harta, jabatan, atau kenikmatan duniawi, jiwa kita menjaditerikat dan sulit terarah kepada Tuhan.  Jiwa dan roh kita diciptakan untuk kembali kepadaAllah, Sang Pencipta, bukan untuk terkungkung oleh apa yang akan lenyap bersamawaktu. Yesus mengingatkan kita bahwa di mana hartamu berada, di situ pulahatimu berada. Maka kita dipanggil untuk menempatkan harta kita di surga, bukanpada yang fana. Yesus sendiri memberikan teladan yang nyata. Ia hidupsederhana, tidak menggenggam harta, bahkan tidak memiliki tempat untukmeletakkan kepala-Nya. Dalam Injil, Yesus menuntut para pengikut-Nya untukmeninggalkan segala sesuatu dan mengikut Dia. Bukan berarti kita tidak bolehmemiliki saudara atau teman dan barang-barang, melainkan agar semua itu jangansampai menguasai hati kita. Hanya dengan hati yang lepas bebaslah, manusiamampu masuk dalam persatuan dengan Kristus dan merasakan kedamaian sejati dalamKerajaan Allah. Untuk membantu kita bersikap lepas bebas dari barangfana, kita perlu melatih hati dengan beberapa kiat sederhana. Pertama, belajarbersyukur atas apa yang ada tanpa selalu mengejar lebih. Syukur membuat kitapuas, dan kepuasan menjauhkan kita dari ketamakan. Kedua, biasakan berbagi danbermurah hati. Dengan memberi, kita melepaskan diri dari kuasa kepemilikan.Ketiga, gunakan barang secukupnya sesuai kebutuhan, bukan berdasarkan keinginansemata. Hidup sederhana membuka ruang lebih luas bagi roh kita untuk terarahpada Tuhan. Namun perjalanan mengikuti Kristus tidaklah mudah.Dunia dengan segala tawarannya sering mencoba menarik kita kembali. Karena itu,ada syarat yang perlu kita pegang untuk bertahan dalam pilihan kita mengikutiYesus. Pertama, perkuat iman melalui doa setiap hari. Doa adalah napas roh yangmengikat kita dengan Kristus.  Kedua, rajin membaca dan merenungkan Sabda Allah,karena Firman menjadi pelita yang menuntun langkah kita. Ketiga, tetap terlibatdalam komunitas iman. Persaudaraan iman akan menguatkan kita ketika godaandunia terasa berat. Hendaklah kita mengingat bahwa jiwa dan roh kita adalahbait Allah, tempat Tuhan berdiam. Segala sesuatu yang fana hanyalah alat, bukantujuan. Jangan biarkan barang-barang dunia menjadi beban yang membelenggu jiwa.Sebaliknya, arahkan hati kita kepada Kristus yang adalah Jalan, Kebenaran, danHidup.  Marilah kita berdoa. Dalam namaBapa … Ya Allah mahakuasa, kuatkanlah iman kami kepada-Mu agar kami selaluberjalan di jalan-Mu menuju pada persekutuan sejati dengan Dikau. Bapa kamiyang ada di surga … Dalam nama Bapa …

TanadiSantosoBWI
Komunikasi Bukan Sekadar Bicara

TanadiSantosoBWI

Play Episode Listen Later Sep 5, 2025 11:16


Kita sering menganggap bahwa dengan banyak bicara, pesan kita otomatis sampai. Padahal kenyataannya, komunikasi yang efektif justru bergantung pada bagaimana kita bisa mengetuk "pintu" yang tepat dalam diri lawan bicara. Episode ini akan membahas bahwa seni berkomunikasi itu jauh lebih dalam daripada sekedar kata-kata.Dalam episode ini, kita akan diajak memahami mengapa komunikasi adalah kunci kehidupan. Tidak hanya soal menjaga relasi personal tetapi juga kunci untuk membuka pintu kesempatan dalam karir, bisnis, hingga kehidupan sosial. Kegagalan komunikasi bisa menutup peluang, bahkan memperkeruh situasi. Sebaliknya, komunikasi yang benar bisa melahirkan solusi, membangun hubungan yang lebih kuat, dan menciptakan dampak besar.Episode ini membahas tiga "pintu komunikasi" yaitu visual, auditori, dan kinestetik. Setiap orang punya cara menerima informasi yang berbeda, ada yang lebih mudah menangkap pesan melalui gambar, ada yang lebih fokus pada cerita yang didengar, dan ada pula yang butuh pengalaman langsung untuk bisa memahami. Bapak Arie juga akan membahas contoh nyata yang relate, seperti pengalaman menjual produk kepada pelanggan dengan karakter berbeda. Melalui contoh ini, kita akan sadar betapa pentingnya menyesuaikan gaya komunikasi agar pesan benar-benar masuk, bukan sekadar lewat. Episode ini juga mengajarkan bahwa komunikasi efektif bukan soal siapa yang paling pintar bicara, tapi siapa yang paling peka membaca cara orang lain memahami.

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan dan renungan Sabda Tuhan pada hari Jumat dalam pekan ke-22 masa biasa, 5 September 2025

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later Sep 4, 2025 6:04


Dibawakan oleh Patrisia Yesika dari Paroki Santa Maria Dikandung Tanpa Cela di Keuskupan Surabaya, Indonesia. Kolose 1: 15-20; Mazmur tg 100: 2.3.4.5; Lukas 5: 33-39.ALLAH BERSERTA KITA Renungan kita pada hari ini bertema: Allah BesertaKita. Yesus Kristus adalah Allah yang tidak kelihatan namun menjadi nyata dalamrupa manusia. Dalam diri-Nya, kita melihat wajah Allah yang penuh kasih, sabar,dan setia. Rupa Allah tidak lagi menjadi sesuatu yang jauh atau samar,melainkan hadir nyata dalam kehidupan sehari-hari melalui Yesus.  Setiap perbuatan-Nya—menyembuhkan yang sakit,mengampuni yang berdosa, memberi makan yang lapar—menjadi tanda kasih Allahyang tak terbatas. Dengan kata lain, siapa yang melihat Yesus, ia melihat Bapa(Yoh 14:9). Allah yang tampak dalam Kristus bukan hanya soal fisik,melainkan tentang bagaimana Dia menghadirkan diri. Perbuatan-perbuatan Yesusmenyingkapkan hati Allah yang peduli, dan sabda-Nya memberi kehidupan yangbaru. Roh Kudus, yang diutus oleh Yesus, menjadi jaminan bahwa penyertaan Allahtidak pernah berakhir. Dengan Roh dan Sabda-Nya, kita tidak dibiarkan berjalansendirian, melainkan selalu ditemani, dikuatkan, dan dituntun menuju kebenaran. Karena itu, saat Allah nyata dalam Kristus, sikap kitabukanlah berpuasa dalam arti mengalami kekeringan rohani, melainkan merayakankehadiran-Nya. Kehadiran Yesus adalah sukacita yang menghidupkan. Sepertiseorang sahabat yang hadir di tengah kita, tidak pantas bila kita hanyabersedih atau menutup diri, melainkan seharusnya bersyukur dan bergembira.Kehidupan iman menjadi sebuah perayaan kasih Allah, bukan beban ataukekosongan. Ketika kita sungguh mengalami Allah dalam Kristus,sikap kita yang paling mendasar adalah menyambut-Nya dengan hati terbuka. Kitadipanggil untuk mendengarkan sabda-Nya, mengikuti teladan-Nya, danmewartakan-Nya dalam hidup sehari-hari. Pengalaman akan Allah tidak berhentidalam doa pribadi saja, melainkan harus nampak dalam tindakan nyata: kasihkepada sesama, kerelaan mengampuni, dan kesediaan untuk melayani. KehadiranYesus harus diteruskan melalui hidup kita. Mari kita membayangkan ini. Seorang sahabat lama yangtiba-tiba datang berkunjung setelah sekian lama berpisah. Saat ia hadir, kitatentu tidak akan duduk murung, tidak menyapa, atau berpura-pura tidakmelihatnya. Sebaliknya, kita akan menyambutnya dengan hangat, menyediakanwaktu, bahkan merayakan kehadirannya. Begitu jugalah dengan Yesus.Kehadiran-Nya adalah momen perayaan iman, bukan saat untuk menutup hati. Maka, marilah kita bersikap layak terhadap kehadiranAllah yang nyata di dalam Kristus. Kita merayakan-Nya dalam doa, dalamEkaristi, dalam persaudaraan, dan dalam pelayanan sehari-hari. Dengan demikian,kita tidak lagi hidup dalam kekeringan rohani, tetapi dalam sukacita karenaAllah sungguh hadir, menyertai, dan menghidupkan kita melalui Yesus Kristus,Tuhan yang kelihatan dari Allah yang tidak kelihatan. Marilah kita berdoa. Dalam namaBapa … Ya Allah, kobarkanlah semangat iman kami setiap kali kami mendengarfirman-Mu. Bapa kami yang ada di surga … Dalam nama Bapa …

Ini Koper
#589 Komunikasi Persuasif : Zen, TED dan Steve Jobs

Ini Koper

Play Episode Listen Later Sep 4, 2025 6:27


Keunggulan dalam komunikasi persuasif bukanlah tujuan akhir, melainkan alat untuk mencapai tujuan lain yang lebih besar. Menjadi komunikator yang andal adalah kunci untuk menyelesaikan pekerjaan dan mencapai tujuan organisasi.Panduan ini dirancang untuk membimbing pembaca melalui tujuh pilar komunikasi persuasif—Audiens, Pesan, Cerita, Media, Slide, Penyampaian, dan Dampak. Pilar-pilar ini membentuk sebuah siklus yang berulang, di mana setiap tahap dipengaruhi dan diperkuat oleh yang lain. Prinsip di balik panduan ini adalah bahwa presentasi yang panjang sering kali dipenuhi dengan pemikiran mentah yang belum disaring, di mana pembicara hanya memuntahkan semua data yang dimiliki. Sebaliknya, presentasi yang ringkas dan padat menuntut pemahaman mendalam atas subjek dan audiens, yang hanya bisa dicapai melalui proses persiapan yang ketat dan iteratif. Ini adalah penolakan langsung terhadap mentalitas "draf pertama" yang menghargai kecepatan di atas presisi. Nilai sejati dari komunikasi persuasif terletak pada kejelasan dan dampak, yang muncul dari penyaringan dan penyusunan pesan yang disengaja.

Inspirasi Nusantara
Belajar Agama Menjadikan Saya Tidak Beragama

Inspirasi Nusantara

Play Episode Listen Later Sep 1, 2025 18:21


Kedengarannya ironis, bahkanprovokatif. Tapi sebenarnya maksudnya tidak sesederhana itu. “Tidak beragama”di sini bukan berarti hidup sembarangan, tidak bermoral, atau bebas tanpa arah.Sebaliknya, bagi saya, tidak beragama berarti tidak terikat secaraformal dengan lembaga agama manapun, namun tetap memilih hidup dengan integritas,tanggung jawab, dan kesadaran penuh sebagai manusia.Ketika saya benar-benarbelajar—membaca teks suci, menelusuri sejarah, mengkaji tafsir—saya menemukanbahwa agama tidak sesederhana slogan yang sering kita dengar. Ada ajarantentang cinta, tapi ada pula cerita tentang kekerasan. Ada janji keadilan, tapiada pula praktik yang melestarikan ketidakadilan.Semakin saya mendalami, semakinsaya sadar bahwa beragama dalam bentuk institusional sering kali berbeda jauhdari pesan moral yang sesungguhnya. Dan pada titik itu, saya memilih untuk tidakberagama—bukan karena menolak nilai kebaikan, tetapi justru karena inginmerawat nilai itu tanpa harus terikat label dan institusi.

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan dan renungan Sabda Tuhan pada hari Sabtu dalam pekan ke-21 masa biasa, 30 Agustus 2025

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later Aug 29, 2025 11:07


Dibawakan oleh Febrianus Suhardi dari Paroki Santo Paulus Depok di Keuskupan Bogor, Indonesia. 1 Tesalonika 4: 9-11; Mazmur tg 98: 1.7-8.9; Matius 25: 14-30.TURUTLAH DALAM KEBAHAGIAAN TUANMU Renungan kita pada hari ini bertema: Turutlah Dalam Kebahagiaan Tuanmu. Inimerupakan kata-kata yang diambil dari Injil yang baru saja kita dengar. Hambayang gandakan talentanya lima dan dua dipuji tuannya, lalu sebagai balasannyasang tuan membawa mereka masuk menjadi bagian kehidupannya: Masuklah danturutlah dalam kebahagiaan tuanmu. Alangkah bahagianya orang yang bernasibseperti hamba-hamba itu.  Untuk sampai kepada kenyataan berbagi kebahagiaan bersama Tuhan, yangditampakkan dalam diri tuan yang membagi talenta kepada para hambanya, relasisaling percaya sudah harus terbentuk. Dari situ terbentuk sikap setia dan taat.Relasi yang sangat manusiawi dan rohani ini tidak hanya terjadi antara tuan danhamba, tetapi secara umum antara sesama manusia. Suka cita dan keharmonisan diantara kita terbentuk karena relasi-relasi ini dijunjung tinggi.  Santo Paulus menemukan cara hidup seperti ini pada jemaat Tesalonika. Iamerasa tak perlu mengajarkan dan mengikuti mereka dalam hal relasi-relasitersebut. Mereka telah mengalami kemajuan dalam hidup bersama ini berkatketaatannya kepada firman Tuhan dan mengikuti semua perintah-Nya dengan baik.Nasihatnya ialah pertahankan semua kebaikan itu dan tak boleh menggantikannyadengan sesuatu yang lain. Kita bisa pahami kalau relasi yang baik dan kondusif,mental kerja sama dan saling mendukung menjadi sesuatu yang menyenangkan.Sebaliknya relasi yang buruk apalagi sudah dirasuki niat-niat jahat, hidupbersama akan susah dan hanya membawa penderitaan. Relasi antara pribadi yang terpelihara dengan baik akan berdampak baik pulapada rasa memiliki satu sama lain. Setiap orang memperlakukan sesamanya sebagaiteman dan saudara. Suka dan duka dirasakan bersama. Mempersembahkan yang baik,berbagi dari diri sendiri dengan suka rela dan pengutamaan kepentingan bersama,ialah sikap hidup yang baik. Pola kerja, pelayanan dan tanggug jawab darisetiap orang ialah berusaha berbuat yang terbaik dan menghasilkan yang terbaik.Sumbangan dari setiap orang pasti akan membangun kehidupan bersama menjadilebih baik. Sebaliknya, ingat diri, tidak disiplin dan tidak taat, tentu sangatdestruktif bagi hidup bersama. Sesungguhnya, untuk dapat menikmati suka cita tuanmu: Anda perlu berangkatdari menghayati suatu relasi yang baik dengan Tuhan dan sesama, lalumempersembahkan yang terbaik dari dirimu untuk kelangsungan relasi tersebut. Marilahkita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Tuhan Yesus Kristus, semoga karenapengajaran-Mu pada hari ini, kami sanggup menciptakan relasi-relasi yang baikdi dalam hidup kami bersama, dan semoga kami dapat persembahkan hasil-hasilpekerjaan kami sebagai tanda partisipasi aktif dalam kebersamaan ini. SalamMaria penuh rahmat ... Dalam nama Bapa ...

Kencan Dengan Tuhan
Edisi Hari Kamis, 28 Agustus 2025 - Menyimpan yang baik, melepaskan yang buruk

Kencan Dengan Tuhan

Play Episode Listen Later Aug 27, 2025 6:20


Kencan Dengan Tuhan - Kamis, 28 Agustus 2025Bacaan: "Sabarlah kamu seorang terhadap yang lain, dan ampunilah seorang akan yang lain apabila yang seorang menaruh dendam terhadap yang lain, sama seperti Tuhan telah mengampuni kamu, kamu perbuat jugalah demikian." (Kolose 3:13)Renungan Ada seseorang yang mempunyal dua Kantong. Pada kantong yang satu terdapat lubang di bawahnya, tetapi pada kantong yang lain tidak ada lubangnya. Segala sesuatu yang menyakitkan yang pernah didengarnya seperti kata-kata makian, sindiran, gosip dan kata-kata kotor dituliskannya di sebuah kertas, digulung kecil. kemudian dimasukkan ke dalam kantong yang berlubang. Tetapi semua yang indah, semua yang benar, semua yang menyukakan hati dan bermanfaat dituliskan di sebuah kertas kemudian dimasukkan ke dalam kantong yang tidak ada lubangnya. Pada malam hari, la mengeluarkan semua yang ada di dalam kantong tak berlubang, membacanya dan menikmati hal-hal indah yang sudah diperolehnya sepanjang hari itu. Kemudian la merogoh kantong yang berlubang, tetapi tidak menemukan sesuatu. Maka lapun tertawa bahagia dan tetap bersukacita karena dari kantong tersebut tidak ada sesuatu yang merusak hati dan jiwanya. Memelihara pikiran-pikiran jahat dan segala sesuatu yang menyakitkan hati, hanya akan membuat kita tidak bisa menikmati kebahagiaan hidup. Jiwa menjadi tertekan dan tidak ada gairah menjalani kehidupan. Sebuah penelitian di Amerika menyatakan bahwa sikap hati yang tidak benar seperti sakit hati, iri hati dan kemarahan merupakan penyebab kematian yang cukup serius. Hati yang menyimpan luka juga dapat menjadi pemicu timbulnya berbagai penyakit seperti kanker hati, kanker payudara, mag, migrain, kanker paru-paru dan sebagainya. Sebab itu, janganlah menyimpan apa yang tidak baik dalam kantong hati dan hidup kita. Namun sayang sekali, banyak di antara kita yang melakukannya dengan terbalik, menaruh semua yang baik di kantong berlubang dan menyimpan semua yang jelek di kantong tak berlubang. Setiap hari kita pasti mengalami kejadian yang menggembirakan walau sedikit. Simpanlah itu semua di kantong tak berlubang. Semuanya ini akan menggembirakan kita. Sebaliknya abaikan dan jangan pedulikan perlakuan yang kasar, ketidakadilan, penolakan, kata-kata kotor dan kasar. Masukkan semuanya itu ke kantong berlubang. Kalau kita bisa melakukannya, maka akan banyak orang diberkati melalui kesaksian hidup kita. Tuhan Yesus memberkati.Doa:Tuhan Yesus, ajarilah aku untuk menyimpan semua yang baik, yang pernah kuterima dari siapapun juga walau hanya seulas senyuman. Dan mampukan aku untuk membuang semua kebencian, dendam, iri hati yang berlebihan agar hatiku tetap penuh sukacita. Jangan biarkan iblis mencuri damai sejahtera-Mu dari dalam hatiku. Siram hatiku dengan Darah-Mu, sehingga menjadi benteng pertahanan dari segala hal-hal yang tidak baik yang kujumpai setiap hari. Amin. (Dod)

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan dan renungan Sabda Tuhan pada hari Selasa dalam pekan ke-21 masa biasa, 26 Agustus 2025

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later Aug 26, 2025 8:54


Dibawakan oleh Hilde Garu dari Paroki Hati Kudus Yesus Golo Welu di Keuskupan Labuan Bajo, Indonesia. 1 Tesalonika 2: 1-8; Mazmur tg 139: 1-3.4-6; Matius 23: 23-26.KESEIMBANGAN PERSEMBAHAN DAN KASIH Tema renungan kitta pada hari ini ialah: KeseimbanganPersembahan dan Kasih. Yesus menegur orang-orang Farisi karena mereka sangatteliti dalam memberikan persepuluhan dari segala sesuatu, bahkan dari yangterkecil, tetapi melupakan hal-hal yang jauh lebih penting, yaitu keadilan,belas kasih, dan kesetiaan. Perilaku mereka menunjukkan bahwa ibadah lahiriahdapat menjadi hampa bila tidak diiringi dengan sikap hati yang benar.  Mereka lebih peduli pada apa yang tampak di matamanusia ketimbang pada apa yang berkenan di hadapan Allah. Teguran Yesus inirelevan juga bagi kita sekarang, agar kita tidak terjebak dalam kesalehan yanghanya kulit luar. Jika seseorang lebih mengutamakan nama baik,penghargaan, dan pujian daripada keadilan serta kasih terhadap sesama, makaakibatnya bisa fatal. Pertama, relasi dengan Allah menjadi dangkal karena doadan persembahan hanya dipakai sebagai topeng. Kedua, hubungan dengan sesamarusak karena belas kasih tidak hadir dalam tindakan nyata.  Ketiga, lahirlah sikap munafik, di mana yangdiperlihatkan hanyalah kebaikan semu, padahal hati dipenuhi egoisme. Akhirnya,semua itu melahirkan ketidakadilan sosial dan ketidakpedulian terhadappenderitaan orang lain. Sebagai orang Kristen, kita dipanggil untuk menghidupikeseimbangan antara ibadah kepada Allah dan kepedulian pada sesama. Persembahandoa dan syukur adalah ungkapan iman yang penting, namun itu tidak bolehmemisahkan kita dari panggilan untuk berbelas kasih, berlaku adil, dan setiadalam tindakan sehari-hari. Tanpa kasih dan keadilan, doa-doa kita hanyalahkata-kata kosong. Sebaliknya, tanpa doa, tindakan kasih kita bisa kehilanganarah dan menjadi sekadar moralitas manusiawi. Keseimbangan itu terwujud ketika doa kita mengalirmenjadi tindakan nyata. Saat kita berdoa, kita diajak untuk menyadari kasihAllah yang tanpa syarat, lalu meneruskannya kepada sesama yang menderita. Saatkita bersyukur atas berkat Allah, kita diajak untuk berbagi dengan mereka yangkekurangan. Setiap kali kita merayakan iman, itu seharusnya menumbuhkankesetiaan untuk membela yang lemah, menegakkan keadilan, dan menunjukkan belaskasih. Maka, marilah kita sebagai pengikut Kristus tidak hanyatekun dalam doa dan persembahan, tetapi juga menjadi saksi kasih dalamkehidupan sehari-hari. Kesalehan sejati bukan hanya diukur dari berapa banyakdoa kita panjatkan atau persembahan kita berikan, melainkan dari sejauh manadoa itu menjelma menjadi kepedulian nyata. Dengan demikian, kita tidak terjebakseperti orang-orang Farisi yang ditegur Yesus, melainkan sungguh menjadianak-anak Allah yang hidup dalam kasih, keadilan, dan kesetiaan. Marilah kita berdoa. Dalam namaBapa … Ya Tuhan yang mahamurah, kuatkanlah kami dalam iman dengan keseimbanganantara doa, pujian, syukur kami kepada-Mu dan perbuatan kasih kami kepadasesama. Salam Maria penuh rahmat… Dalam nama Bapa…

Kencan Dengan Tuhan
Edisi Hari Selasa, 26 Agustus 2025 - Memberi waktu yang berharga

Kencan Dengan Tuhan

Play Episode Listen Later Aug 25, 2025 6:50


Kencan Dengan Tuhan - Selasa, 26 Agustus 2025Bacaan: "Orang yang tertindas ini berseru, dan TUHAN mendengar. Ia menyelamatkan dia dari segala kesesakannya. Malaikat TUHAN berkemah di sekeliling orang-orang yang takut akan Dia, lalu meluputkan mereka. (Mazmur 34:7)Renungan: Sejarawan Cassius Dio mencatat sebuah peristiwa penting di dalam hidup Hadrian, Kaisar Roma darl tahun 117-138. Suatu ketika seorang wanita mengajukan permohonan kepada Hadrian ketika la berpapasan dengan wanita ini dalam suatu perjalanan. Awalnya Hadrian berkata, "Maaf, aku tak punya waktu." Namun, segera setelah mendengar wanita ini berseru, "Kalau begitu, berhentilah jadi Kaisar." Hadrian pun berbalik dan mendengarkan permohonan wanita itu. Betapa sering kita mengatakan atau mendengar. "Jangan sekarang. Aku sedang sibuk" atau "Maaf, aku tidak punya waktu." Namun Bapa Surgawi kita selalu menyediakan waktu untuk kita. Pemazmur menuliskan, "Mata Tuhan tertuju kepada orang-orang benar, dan telingaNya kepada teriak mereka minta tojong Apabila orang-orang benar itu berseru-seru, maka Tuhan mendengar, dan melepaskan mereka dari segala kesesakannya." (MZm 34:16-18). Allah tidak seperti Kalsar atau seorang eksekutif yang sibuk yang berusaha menghindari interupsi. Sebaliknya, sukacita Bapa adalah mendengarkan dan menanggapi anak-anak-Nya, karena. "Tuhan itu dekat kepada orang-orang yang patah hati, dan Ia menyelamatkan orang-orang yang remuk redam jiwanya." (Mzm 34:19). Setelah peristiwa itu, yang dipikirkan Hadrian adalah "Aku perlu menyediakan waktu untuk orang lain. sedangkan yang dipikirkan Allah sejak semula adalah "Aku selalu menyediakan waktu bagi mereka yang datang kepadaku." Kapanpun kita perlu berbicara dengan-Nya. Tuhan selalu siap mendengarkan. Bagaimana dengan kita? Sudahkah kita menyediakan waktu untuk orang-orang yang kita kasihi? Suami, istri. anak-anak, orang tua, sahabat? Pekerjaan tidak akan ada habisnya, tetapi kalau waktu jika telah hilang. tidak akan dapat diputar lagi. Jika kita terlalu sibuk bekerja dan memberikan waktu yang penuh untuk pekerjaan, ketika kita meninggal, perusahaan tempat kita bekerja akan dengan cepat mendapatkan pengganti kita. Tetapi keluarga yang kita tinggalkan akan kehilangan kita untuk selamanya, dan mereka tidak akan pernah mendapatkan pengganti kita dalam hidup mereka. Marilah kita atur waktu untuk Tuhan, keluarga dan pekerjaan. Jangan sampai kita menyesal karena sudah kehilangan waktu yang berharga untuk orang-orang yang kita kasihi. Tuhan Yesus memberkati.Doa:Tuhan Yesus, terima kasih untuk pekerjaan dan tugas-tugas yang telah Kau percayakan padaku. Ajarilah aku untuk mampu mengatur waktuku bagi orang-orang di sekitarku yang aku kasihi. Jangan biarkan pekerjaanku menyita seluruh waktuku, sehingga suami, istri, orang tua, anak-anak dan sahabatku kehilangan kasih dan perhatianku. Jangan biarkan anak, istri, suami, orang tua dan sahabatku mencari pribadi atau idola lain untuk mengganti kedudukanku dalam hidup mereka. Biarlah aku senantiasa ada saat mereka membutuhkanku, sebagai mana Engkau selalu ada untukku. Amin. (Dodi.

Kencan Dengan Tuhan
Edisi Hari Rabu, 23 Juli 2025 - Ulurkan tangan menolong sesama

Kencan Dengan Tuhan

Play Episode Listen Later Jul 22, 2025 4:12


Kencan Dengan Tuhan - Rabu, 23 Juli 2025Bacaan: "Bertolong-tolonganlah menanggung bebanmul Demikianlah kamu memenuhi hukum Kristus." (Galatia 6:2)Renungan: Pernahkah kita ditolong oleh orang lain? Tidak peduli berapa banyak uang dan harta yang kita miliki, kita masih membutuhkan pertolongan dari orang lain. Mungkin saja pertolongan yang kita butuhkan datang dari seseorang yang tidak pernah kita duga sebelumnya, entah itu orang yang kita tidak suka atau orang yang statusnya berada jauh di bawah kita. Jadi jangan pernah meremehkan siapun. Sebaliknya walaupun kita hidup berkekurangan dan mempunyai banyak masalah, kita tetap bisa memberi kepada orang lain. Jangan tertipu dengan keadaan luar seseorang. Mungkin hari ini kita bertemu dengan seorang yang kaya raya dan sepertinya dia tidak membutuhkan apa-apa dari kita, namun ternyata dia butuh teman untuk bicara atau sekadar menemaninya pergi ke suatu tempat. Ingatlah bahwa semua orang membutuhkan pertolongan, mereka sedang menanti uluran tangan kita. Pertolongan yang dibutuhkan tidak berdasarkan dari materi saja, jadi jangan pernah berpikir bahwa tidak ada sesuatu yang dapat kita berikan. Karena itu bertolong-tolonganlah satu dengan yang lain, karena itu yang Tuhan inginkan. Hargai siapapun yang bertemu dengan kita hari ini yang membutuhkan pertolongan kita. Selalu tanamkan dalam hati bahwa siapapun dia, mungkin saja dia adalah utusan Tuhan untuk menolong kita atau untuk menguji kasih kita. Tuhan Yesus memberkati.Doa: Tuhan Yesus, tambahkanlah belas kasih-Mu dalam hatiku, agar aku selalu tergerak untuk menolong orang lain yang membutuhkan pertolonganku. Jangan keraskan hatiku sehingga aku merasa bahwa aku tidak membutuhkan pertolongan dari orang lain sehingga aku tidak mau untuk menolong mereka. Amin. (Dod).

Kencan Dengan Tuhan
Edisi Hari Kamis, 12 Juni 2025 - Bersyukur atas segala hal

Kencan Dengan Tuhan

Play Episode Listen Later Jun 11, 2025 7:40


Kencan Dengan Tuhan - Kamis, 12 Juni 2025Bacaan: "Tetapi, jikalau kamu bebas dari ganjaran, yang harus diderita setiap orang, maka kamu bukanlah anak, tetapi anak-anak gampang.Memang tiap-tiap ganjaran pada waktu ia diberikan tidak mendatangkan sukacita, tetapi dukacita. Tetapi kemudian ia menghasilkan buah kebenaran yang memberikan damai kepada mereka yang dilatih olehnya." (Ibrani 12:8, 11)Renungan: Suatu kali ada sebuah tulisan singkat di internet yang isinya sungguh bagus. Isinya seperti ini, "Jika seseorang mendapat rumah besar, itu adalah berkat. Tetapi, harus merawatnya, itu adalah beban. Jika seseorang mempunyai bayi, itu adalah berkat. Tetapi, harus bangun tengah malam, itu adalah beban. Jika seseorang mencapai gelar sarjana, itu adalah berkat. Tetapi, harus belajar dengan tekun, itu adalah beban. Jika kita mendapat kesembuhan, itu adalah berkat. Tetapi, harus tetap serius menjaga kesehatan, itu adalah beban. Berkat dan beban adalah satu paket yang tidak dapat dipisahkan. Kita tidak dapat hanya meminta berkat tanpa mendapat beban. Jika kita memusatkan perhatian kita kepada beban, maka kita tidak pernah merasakan berkatnya. Tetapi, apabila kita memusatkan perhatian kita kepada berkat, maka kita akan merasa ringan untuk menanggung bebannya." Dari sini secara jelas kita dapat memahami bahwa hidup tidak semudah yang dibayangkan. Hidup ini pada dasarnya adalah berkat tetapi juga beban. Bagi seseorang yang ingin berkatnya saja dan tidak ingin menerima bebannya, biasanya akan kesulitan untuk bersyukur, karena dia akan selalu merasa kekurangan. Entah hidup ini terlihat baik atau buruk, bukan berarti kita tidak memiliki apa pun untuk disyukuri. Baik buruknya sesuatu, semua tergantung pada bagaimana cara kita memandang dan ke mana fokus kita. Sebab, tak ada kebahagiaan tanpa pengorbanan, tak ada kedamaian tanpa pengekangan diri, dan tak ada kesuksesan tanpa kelelahan. Ketika kita melihat kehidupan para artis Hollywood, yang terlihat adalah kemewahan dan rasanya kita pun ingin berada di posisi mereka. Mereka terkenal, dikagumi banyak orang, memiliki banyak uang, tetapi siapa yang tahu bahwa di balik kehidupan mereka yang serba glamor itu justru ada banyak tekanan. Mereka bersaing ketat bahkan saling menjatuhkan, hidup mereka diatur, bahkan mereka tak dapat menikmati makanan dan minuman kesukaan mereka setiap waktu, demi menjaga kebugaran tubuh. Beban dan berkat itu selalu berjalan beriringan, kita tak dapat melepaskan salah satunya. Tidak ada hidup yang hanya dipenuhi dengan masalah, pasti ada sukacita juga. Begitupun sebaliknya. Oleh karena itu, mari kita fokuskan diri kepada berkat dan bukannya kepada beban. Yang patut dilakukan saat ini adalah bersyukur senantiasa kepada Tuhan, karena bersyukur jauh lebih baik daripada mengeluh. Bagi orang yang mengeluh, sukacita akan dikalahkan oleh dukacita. Sebaliknya, bagi orang yang bersyukur, dukacita akan dikalahkan oleh sukacita. Oleh sebab itu, bersyukurlah karena itu membuat kita bahagia dan Tuhan menyukai orang yang bersyukur. Ingat, keluhan hanya membuat hari-hari kita suram dan akan membuat kita melewatkan berkat-berkat Tuhan. Tuhan Yesus memberkati. Doa:Tuhan Yesus, terima kasih untuk setiap berkat yang Kau berikan padaku, tetapi di baliknya ada beban yang harus kutanggung. Ajarilah aku untuk tetap bersyukur. Amin. (Dod).

Kencan Dengan Tuhan
Edisi Hari Senin, 9 Juni 2025 - Bersyukur dan mencukupkan diri

Kencan Dengan Tuhan

Play Episode Listen Later Jun 8, 2025 5:49


Kencan Dengan Tuhan - Senin, 9 Juni 2025Bacaan: "Siapa loba akan keuntungan gelap, mengacaukan rumah tangganya, tetapi siapa membenci suap akan hidup." (Amsal 15:27)Renungan: Seorang raja mengumpulkan orang-orang yang ahli dalam keuangan untuk membahas masalah penting menyangkut kesejahteraan rakyat. Raja sangat heran karena dalam lima tahun terakhir ini negara sudah menyalurkan begitu banyak dana untuk perbaikan jalan-jalan yang rusak, untuk membuka lapangan pekerjaan baru, untuk membuka jaringan listrik dan telepon ke desa-desa kecil dan membangun rumah sakit. Namun kelihatannya dana yang dikucurkan masih saja kurang dan tidak pernah cukup. Sudah hampir dua jam pertemuan itu berjalan namun belum juga jelas penyebab dari semua kebocoran uang negara itu. Pada saat itulah seorang jenderal tua berkaca mata yang duduk di ujung meja, berdiri dan mengambil sebongkah es dari dalam baskom di samping meja. Ia memberikan bongkahan es tersebut kepada orang yang berada di sebelahnya untuk diedarkan ke semua orang yang berada di sekeliling meja hingga tiba pada orang terakhir di ujung meja. Ketika bongkahan es itu tiba pada orang terakhir, besarnya tidak lagi sebesar ketika pertama kali ia menyerahkannya. Sekarang besarnya sudah berkurang menjadi seperempat bagian dari besar sebelumnya. "Anda tahu apa artinya pelajaran ini?" tanya jenderal itu kepada semua yang hadir. Meskipun semuanya diam, namun tampak kepala mereka mengangguk-angguk tanda mengerti pelajaran dari bongkahan es itu. Jenderal itu menjelaskan, "Semakin banyak tangan yang dilalui, semakin berkuranglah jumlahnya." Meskipun di mana-mana kita mendengar seruan dan himbauan menentang korupsi, namun praktik korupsi tetap juga terjadi. Korupsi adalah penyelewengan atau penggelapan uang negara atau perusahaan untuk kepentingan pribadi. 1 Timotius 6:10 berbunyi, "Karena akar segala kejahatan ialah cinta uang. Sebab oleh memburu uanglah beberapa orang telah menyimpang dari iman dan menyiksa dirinya dengan berbagai-bagai duka." Meskipun uang itu sendiri tidaklah jahat tetapi kecintaan akan uanglah yang membuat orang-orang menjadi jahat. Sebagai orang percaya kita harus menyadari bahwa apa yang kita peroleh dengan cara yang tidak benar, tidak akan pernah mendatangkan kedamaian bagi kita. Sebaliknya kita telah menempatkan diri sendiri di bawah bayang-bayang masalah. Ketika Tuhan mempercayakan kita untuk menempati posisi yang baik dan tinggi di dalam pekerjaan kita, itu bukan dengan maksud agar kita mempunyai peluang untuk berlaku curang dan mengambil sesuatu yang bukan hak kita. Di dalam pekerjaan, korupsi mempunyai arti yang lebih luas. Selain korupsi uang, ada juga korupsi waktu dan korupsi barang-barang lain milik perusahaan yang kemudian diambil menjadi milik sendiri tanpa ada yang tahu. Ingatlah bahwa standar Tuhan tidak akan pernah berubah. Ketika kita bekerja dengan jujur dan setia, maka Tuhan sendiri akan menyatakan kemurahan-Nya atas kita. Tuhan Yesus memberkati. Doa:Tuhan Yesus, jauhkanlah aku dari keinginan mencari keuntungan gelap. Aku mau mengucap syukur senantiasa untuk apa yang sudah Engkau percayakan kepadaku. Aku akan mencukupkan diri dengan pemberian-Mu saja. Amin. (Dod).

Kencan Dengan Tuhan
Edisi Hari Minggu, 8 Juni 2025 - Setia dan Tekun melayani Tuhan

Kencan Dengan Tuhan

Play Episode Listen Later Jun 7, 2025 4:57


Kencan Dengan Tuhan - Minggu, 8 Juni 2025Bacaan: "Apa pun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia." (Kolose 3:23) Renungan: Seorang wanita menikah dengan pria yang dijodohkan oleh orang tuanya. Ia menikah dengan pria itu karena tidak ingin mengecewakan kedua orang tuanya. Wanita itu menjalani hari-hari pernikahannya dengan hati yang merana, ditambah lagi dengan sikap suaminya yang selalu ingin dilayani. Suaminya mau agar tepat jam enam pagi, sarapan sudah harus terhidang di meja makan. Meski berat, wanita itu mencoba untuk memenuhi semua kebutuhan sang suami. Memasuki tahun ketiga, suami yang tidak dicintainya itu meninggal dunia. Beberapa waktu kemudian, wanita itu kembali menjalin hubungan dengan orang yang dicintainya, sampai akhirnya mereka memutuskan untuk menikah. Wanita itu hidup bahagia dengan pria yang dicintainya. Di suatu siang, saat ia membereskan barang-barang peninggalan suami pertamanya, ia menemukan secarik kertas bertuliskan, "Bangun jam lima pagi. Hidangkan sarapan jam enam tepat!" Ia membaca tulisan itu berulang-ulang, kemudian ia menggumam, "Sebenarnya apa yang kulakukan sekarang persis seperti apa yang kulakukan kepada suami pertamaku. Aku bangun jam lima dan melayaninya di meja makan pukul enam pagi. Tetapi kenapa sekarang aku melakukannya dengan sukacita?" Cinta membuat segala sesuatunya berbeda. Semua pekerjaan yang dilakukan dengan terpaksa akan terasa berat, meskipun sebenarnya tergolong pekerjaan ringan. Sebaliknya, pekerjaan berat tidak terasa sukar untuk dilakukan, kalau dilakukan dengan sukacita. Apa yang dialami wanita itu merupakan gambaran pelayanan kita. Jika kita melayani Tuhan karena kita mencintai-Nya maka kita akan melayani dengan baik, seperti hamba-hamba yang baik dalam perumpamaan yang diberikan Tuhan Yesus. Hamba yang baik bertanggung jawab dan memaksimalkan apa yang dipercayakan tuannya kepadanya. Tetapi jika kita melayani karena terpaksa atau karena takut pada akibat jika tidak melayani, kita seperti hamba jahat yang menyimpan uang mina yang dipercayakan kepadanya. Hamba atau pelayan jenis ini menjalani hari-hari pelayanannya dengan terpaksa dan asal-asalan saja. Di manakah posisi kita saat ini dalam melayani? Tuhan Yesus memberkati. Doa:Tuhan Yesus, tuntunlah aku agar semakin hari aku belajar menjadi hamba yang bertanggung jawab dan menyenangkan hati-Mu melalui pelayananku. Amin. (Dod).

Kencan Dengan Tuhan
Edisi Hari Kamis, 5 Juni 2025 - Lakukan Pekerjaan yang dipercayakan dengan Benar

Kencan Dengan Tuhan

Play Episode Listen Later Jun 5, 2025 6:42


Kencan Dengan Tuhan - Kamis, 5 Juni 2025Bacaan: "Ia menyediakan pertolongan bagi orang yang jujur, menjadi perisai bagi orang yang tidak bercela lakunya." (Amsal 2:7) Renungan: Harry bekerja sebagai pembuat sepatu di toko milik Mackay, seorang pria yang takut akan Tuhan. Tugas Harry adalah dengan keras memukul-mukul lembaran kulit sapi yang sudah dipotong sesuai kebutuhan dan merendamnya dalam air. la terus memukul kulit itu di atas lempengan besi sampai kulit itu keras dan mengering. Di samping toko tempat Harry bekerja ada juga toko pembuat sepatu milik pria yang tidak percaya pada Tuhan, la suka bercerita tentang hal-hal tidak bagus kepada anak-anak di sekitar tempat itu. Harry sering mengintip pria itu ketika sedang bekerja. Harry heran karena pria itu membuat sepatu dengan cara yang lebih instan, di mana ia tidak memukul-mukul kulit sapi, tetapi langsung memakukan kulit pada sol. Suatu kali Harry memberanikan diri bertanya mengapa pria itu berbuat demikian. "Saya perhatikan Anda memasang kulit yang masih basah pada sol sepatu, apakah sama bagusnya dengan kulit yang sudah dipukul-pukul?" Dengan mata yang licik dia menjawab, "Nak, yang pasti sepatu-sepatu itu akan lebih cepat kembali ke tempat ini." Akhirnya Harry menceritakan apa yang pernah didengarnya kepada Mackay. la menjelaskan bahwa prosedur kerjanya selama ini hanyalah upaya membuang-buang waktu saja. la minta izin untuk memakai cara kerja tetangganya. Mendengar itu Mackay berhenti bekerja dan membuka Alkitab kesayangannya. Ia membacakan Kolose 3:17, "Dan segala sesuatu yang kamu lakukan dengan perkataan atau perbuatan, lakukanlah semuanya itu dalam nama Tuhan Yesus, sambil mengucap syukur oleh Dia kepada Allah, Bapa kita." Kemudian ia memandang Harry dan berkata, "Harry, aku tidak membuat sepatu hanya karena uang, aku melakukan ini untuk kemuliaan Tuhan. Aku berharap kelak akan melihat setiap sepatu yang kubuat atau kuperbaiki dalam satu tumpukan besar pada waktu Yesus duduk di kursi penghakiman. Pada waktu itu aku tidak mau mendengar Dia berkata, "Dan ini suatu pekerjaan yang buruk! Aku mau mendengar, Baik sekali hambaku yang baik dansetia!" Teladan Mackay telah terpancang di hati Harry sampai ia berhasil meraih sukses. Jika Tuhan telah mempercayakan pekerjaan, keluarga atau pelayanan yang baik kepada kita, peliharalah kepercayaan itu dengan baik. Sebab hanya orang yang bisa menjaganya yang akan terus semakin dipercayakan perkara-perkara yang lebih besar. Jangan rusak kepercayaan yang sudah kita raih dengan berlaku curang seperti yang dilakukan oleh orang yang tidak bertanggung jawab. Sebaliknya, perbesar kepercayaan itu dengan berlaku jujur dan bekerja keras. Hidup dan bekerjalah dengan cara yang benar karena kebenaran merupakan pagar yang kokoh. Pemazmur berkata bahwa orang yang hidup benar sama dengan pohon yang ditanam di tepi aliran air. Tuhan akan membuat apa yang dikerjakannya berhasil. Tuhan Yesus memberkati. Doa:Tuhan Yesus, berilah aku hati yang bijak agar mampu memperbesar kapasitas kepercayaan-Mu di hidupku. Amin. (Dod).

Tota Scriptura Podcast
RBWD #04 [Gregory of Nyssa]: Jerat Pesona Materialisme

Tota Scriptura Podcast

Play Episode Listen Later May 28, 2025 42:09


READING THE BIBLE WITH THE DEAD/RBWD - Eps #04 [Gregory of Nyssa]: Jerat Pesona MaterialismePdt. Jimmy Pardede, Denni Girsang, dan Samuel C. PantouMusa, sebagai anak adopsi Putri Firaun, memiliki segala kelimpahan Mesir: Pengetahuan dan budaya tertinggi pada zamannya, kuasa (militer) dan kekayaan. Tetapi Musa melepaskan semuanya itu. Ia lebih memilih berada di tengah-tengah bangsanya, bangsa budak! Ketika Allah melepaskan Israel dari perbudakan Mesir, mengapa justru mereka berkali-kali menggerutu dan ingin _kembali_ ke Mesir?! Sebaliknya, apa yang membuat Musa tidak pernah sedetikpun tertarik untuk menoleh ke belakang dan menyesali pengembaraan seumur hidupnya di padang gurun?Saksikan juga dan nikmati diskusinya di:https://grii.to/rbwd-4

Kencan Dengan Tuhan
Edisi Hari Minggu, 25 Mei 2025 - Teladan bagi Keluarga

Kencan Dengan Tuhan

Play Episode Listen Later May 24, 2025 6:56


Kencan Dengan Tuhan - Minggu, 25 Mei 2025Bacaan: "Maka ia akan membuat hati bapa-bapa berbalik kepada anak-anaknya dan hati anak-anak kepada bapa-bapanya supaya jangan Aku datang memukul bumi sehingga musnah." (Maleakhi 4:6) Renungan: Ada seorang pria yang selalu berlaku kejam kepada isteri dan anak-anaknya. Ia berpikir bahwa dengan demikian maka isteri dan anak-anaknya akan menjadi hormat dan tunduk kepadanya. Isterinya hidup dalam kesengsaraan dan anak-anaknya selalu dihinggapi oleh rasa takut, apalagi kalau ia sedang berada di rumah, semuanya itu terjadi karena sifatnya yang diktator. Jika anak-anaknya melakukan sesuatu yang tidak menyenangkan hatinya, maka ia tidak segan-segan memukul anak-anaknya, bahkan mengancam mereka dengan menggunakan celurit, sehingga anak-anaknya dicekam oleh rasa takut dan benci kepadanya. Suatu hari pria ini diajak oleh temannya untuk mengikuti retret "Pria Sejati". Ternyata pengajaran yang diterimanya hari itu telah mengubahkan pola pandangnya, sehingga ia menangis saat pelajaran berlangsung. Ia menyadari bahwa selama ini ia telah berlaku tidak adil kepada isteri dan anak-anaknya dan belum maksimal dalam melaksanakan tugas-tugasnya sebagai seorang kepala rumah tangga. Saat itu ia mengambil keputusan untuk memperbaiki hubungan yang rusak di dalam keluarganya, ia ingin mengadakan pemberesan dengan isteri dan anak-anaknya. Ketika pulang ia mengumpulkan isteri dan anak-anaknya. la minta maaf kepada isterinya, kemudian dipeluknya anak-anaknya satu persatu sambil berkata, "Ampuni Papa Nak karena Papa sudah menyakiti hatimu." Hari itu terjadi pemulihan di dalam keluarga tersebut. Sekarang isteri dan anak-anaknya tidak hidup di dalam ketakutan lagi, sebaliknya mereka menghormati dan mengasihinya. Adalah hal yang wajar jika kepala rumah tangga mendapat hormat dari isteri dan anak-anaknya, tetapi rasa hormat itu tidak harus diperoleh dari sikap yang diktator. Sebaliknya dengan sikap yang lemah lembut dan mengasihi, maka seorang kepala rumah tangga akan mendapat hormat dan cinta yang besar dari isteri dan anak-anaknya. Ingatlah bahwa bukan zamannya lagi seorang suami atau bapa menjadi pemimpin yang diktator di dalam keluarga. Untuk memperbaiki hubungan yang rusak di dalam keluarga maka dibutuhkan keberanian serta kerendahan hati untuk mengakui kelemahan-kelemahan dan kekurangan-kekurangan oleh suami, isteri, atau anak-anak. Dengan demikian akan terbangun suatu hubungan yang indah di tengah-tengah keluarga. Firman Tuhan mengajarkan agar suami mengasihi isteri dan tidak melukai perasaan anak-anak yang Tuhan percayakan kepadanya. Karena itu, semua bapa-bapa pengikut Yesus harus mempunyai kerinduan untuk membaharui hati dan sikap di dalam keluarga, sehingga dapat menjadi teladan. Maleakhi 4:6 berkata, "Maka ia akan membuat hati bapa-bapa berbalik kepada anak-anaknya dan hati anak-anak kepada bapa-bapanya supaya jangan Aku datang memukul bumi sehingga musnah." Alangkah indahnya jika hati para bapa dipulihkan sehingga anak-anaknya juga berbalik mengasihi bapa mereka. Tuhan Yesus memberkati. Doa:Tuhan Yesus, hatiku melimpah dengan ucapan syukur karena Engkau mengajarkanku untuk menjadi seorang pria yang berhati Bapa dalam keluargaku. Amin. (Dod).

Kencan Dengan Tuhan
Edisi Hari Jumat, 23 Mei 2025 -Syukur dan Berkat

Kencan Dengan Tuhan

Play Episode Listen Later May 22, 2025 6:02


Kencan Dengan Tuhan - Jumat, 23 Mei 2025Bacaan: "Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu." (1 Tesalonika 5:18) Renungan: Ada seseorang yang mengatakan bahwa perbedaan mendasar antara penjara dan biara terletak pada "keluhan" dan "ucapan syukur". Kebenaran dari pendapat ini didasarkan pada kenyataan betapa banyaknya tahanan yang menghabiskan waktu selama bertahun-tahun di dalam penjara hanya untuk mengeluh atau bersungut-sungut sedangkan orang-orang di dalam biara menghabiskan waktu mereka bertahun-tahun untuk menaikkan ucapan syukur kepada Tuhan. Ia mengatakan, ketika seorang narapidana mengubah kebiasaan mengeluh dengan menaikan doa dan ucapan syukur, maka ia telah mengubah penjara menjadi sebuah biara. Sebaliknya juga benar, ketika orang-orang yang berada di dalam biara selalu mengeluh, maka mereka telah mengubah biara tersebut menjadi penjara. Sebenarnya di manapun kita berada dan bagaimanapun keadaannya, kita bisa menjadikan hidup ini indah dan menyenangkan. Kuncinya terletak dalam ucapan syukur. Perhatikanlah para petani yang setiap hari bekerja keras dan bermandi keringat di bawah teriknya sinar matahari. Kalau mereka melakukannya dengan mengeluh, betapa membosankan dan melelahkan pekerjaan itu dan akan menjadi seperti neraka baginya. Tetapi kalau masih terdengar siulan kecil di sela-sela kelelahan fisik mereka, itu artinya masih ada ucapan syukur untuk apa yang mereka kerjakan. Sebaliknya pekerjaan yang lebih enak, ringan atau tingkat ekonomi yang lebih tinggi belum tentu menjadi jaminan bagi seseorang untuk dapat menikmati keindahan dan kesenangan di dalam hidup. Satu-satunya yang membuat seseorang bisa menikmati keindahan dan kesenangan di dalam hidup ini, adalah adanya rasa syukur di dalam hatinya. Betapa banyak pengikut Yesus yang menghabiskan waktu sepanjang hari hanya untuk mengeluh dan bersungut-sungut dengan keberadaannya dan dengan apa yang harus ia kerjakan. Kita pasti tahu bagaimana beratnya menjalani sesuatu pekerjaan dengan keluhan. Tetapi anehnya banyak orang yang masih memilih hal ini. Membanding-bandingkan keberadaannya dengan keberadaan orang lain, membanding-bandingkan pekerjaannya dengan pekerjaan orang lain, membanding-bandingkan upahnya dengan upah orang lain dan mengeluh karena hal itu, sehingga segalanya terasa semakin bertambah berat. Marilah, kita coba menjalani hidup ini seperti apa yang dinasihatkan oleh firman Tuhan, mengucap syukurlah senantiasa dalam segala perkara dan jangan mengeluh. Ucapan syukur akan membuat segalanya terasa ringan dan menyenangkan. Gantilah kebiasaan mengeluh dengan ucapan syukur. Mengucap syukur untuk perjalanan yang melelahkan, mengucap syukur untuk makanan yang ada, mengucap syukur untuk pekerjaan yang harus diselesaikan bahkan mengucap syukur untuk semua yang Tuhan izinkan terjadi atas kehidupan kita. Tuhan Yesus memberkati. Doa:Tuhan Yesus, ampuni kebiasaanku mengeluh dan bersungut-sungut dan mampukan aku mengucap syukur kepada-Mu untuk semuanya. Aku percaya ada kekuatan dan ada berkat besar di dalam ucapan syukurku. Amin. (Dod).