POPULARITY
Handoyo Salim - Mazmur 57:2 (TB) (57-3) Aku berseru kepada Allah, Yang Mahatinggi, kepada Allah yang menyelesaikannya bagiku.
Hai Wonder Kids, kembali dalam renungan anak GKY Mangga Besar. Judul renungan hari ini adalah TUHAN AKAN… Firman Tuhan dalam KEJADIAN 17: 1-2 berbunyi demikian -Ketika Abram berumur sembilan puluh sembilan tahun, maka TUHAN menampakkan diri kepada Abram dan berfirman kepadanya: "Akulah Allah Yang Mahakuasa, hiduplah di hadapan-Ku dengan tidak bercela. Aku akan mengadakan perjanjian antara Aku dan engkau, dan Aku akan membuat engkau sangat banyak." Wonder Kids, TUHAN berjanji kepada Abraham. Kata yang paling penting pada janji tersebut adalah “Aku akan”. Jika Abraham taat kepada TUHAN, Ia akan memberikan anak kepadanya. TUHAN mengambil tanggung jawab untuk memenuhi janji-Nya. Pernahkah kamu meminta sesuatu kepada TUHAN, tapi jawabannya lebih lama dari yang kamu harapkan? Apakah kamu merasa kamu tidak akan pernah mendapatkan apa yang kamu minta dari TUHAN? Di saat itu, mudah bagi kita untuk tergoda menyelesaikan masalah kita dengan kekuatan sendiri. Jangan lakukan! Isteri Abraham, Sarah melakukannya, dan hasilnya menjadi malapetaka yang masih mengakibatkan terjadinya perang sampai hari ini. Ketika kamu tergoda menyelesaikan masalah menggunakan kekuatan sendiri, ingatlah bahwa TUHAN yang menyelesaikan semuanya untukmu, seperti yang tertulis di MAZMUR 57:2 yang berbunyi seperti ini -Aku berseru kepada Allah, Yang Mahatinggi, kepada Allah yang menyelesaikannya bagiku. Tugasmu hanyalah seperti Abraham, yaitu taat kepada-Nya dan percaya kepada-Nya untuk menyelesaikan semuanya. Tugas TUHAN adalah menyelesaikan semua hal yang membuatmu kuatir, dan TUHAN pasti menepati janji-Nya. Mari kita berdoa, TUHAN, tolong aku untuk taat kepada-Mu dan percaya bahwa Engkau akan menepati janji-Mu, di dalam nama Tuhan Yesus aku berdoa, Amin. Wonder kids, HARI INI, PERCAYALAH KEPADA TUHAN YANG AKAN MENEPATI JANJI-NYA. Tuhan Yesus memberkati
Hai Wonder Kids, kembali dalam renungan anak GKY Mangga Besar. Judul renungan hari ini adalah DATANG KEPADA TUHAN Firman Tuhan dalam MAZMUR 57: 2 berbunyi -Aku berseru kepada Allah, Yang Mahatinggi, kepada Allah yang menyelesaikannya bagiku. Wonder Kids, apakah kamu pernah berkata seperti ini, “Aku mau kerjakan sendiri!” Apakah itu mungkin mengikat tali sepatu, atau naik sepeda. Ketika kamu semakin besar maka biasanya kamu mau mengerjakan semuanya sendiri. Memang baik belajar mandiri karena kamu nggak mau dong jadi orang dewasa yang nggak bisa mengikat tali sepatunya sendiri. Tapi pernahkah kamu berkata seperti ini kepada TUHAN, “Aku mau kerjakan sendiri”. Mungkin bukan dengan kata-katamu tapi melalui caramu bertindak? Kamu membuat rencana sendiri. Kamu berusaha agar rencanamu berhasil. Kemudian ketika rencanamu gagal, kamu kuatir dan berusaha lagi. Tapi pernahkah kamu berhenti dan membicarakannya dengan TUHAN? TUHAN ingin agar kamu bersandar kepada-Nya. Ia mau menjadi kekuatan dan membimbingmu, serta menjadi harapanmu. Ijinkan TUHAN menolong dan memimpinmu di dalam rencana-Nya. Rencana TUHAN lebih hebat dari apa yang dapat kamu rancang sendiri. Mari kita berdoa, TUHAN, ampuni aku karena mencoba melakukan segala sesuatu dengan kekuatan sendiri. Aku tahu bahwa aku memerlukan-Mu. Mohon pimpin aku mulai hari ini, di dalam nama Tuhan Yesus aku berdoa, Amin. Wonder Kids, HARI INI, IJINKAN TUHAN MENOLONGMU. Tuhan Yesus memberkati
Pada Guru yang dikirim Allah, surga memberikan kepada manusia yang terbaik dan yang terbesar, Ia yang berdiri dalam majelis Yang Mahatinggi, yang mendiami bilik bait suci Yang Kekal.
Pada Guru yang dikirim Allah, surga memberikan kepada manusia yang terbaik dan yang terbesar, Ia yang berdiri dalam majelis Yang Mahatinggi, yang mendiami bilik bait suci Yang Kekal.
Hai Wonder Kids, kembali dalam renungan anak GKY Mangga Besar. Judul renungan hari ini adalah TIDAK Dari Mazmur 91:1-3 Orang yang duduk dalam lindungan Yang Mahatinggi dan bermalam dalam naungan Yang Mahakuasa akan berkata kepada TUHAN: "Tempat perlindunganku dan kubu pertahananku, Allahku, yang kupercayai." Sungguh, Dialah yang akan melepaskan engkau dari jerat penangkap burung, dari penyakit sampar yang busuk. Wonder Kids, tidak ada orang yang suka mendengar jawaban TIDAK, bahkan jika jawaban itu datangnya dari TUHAN. Tapi adakalanya, meskipun kita sudah berdoa dan berdoa. TUHAN menjawab dengan cara tertentu. TUHAN menjawab TIDAK. Ketika itu terjadi, kita harus memilih: Jika yang kamu minta berbeda dari apa yang TUHAN kehendaki, apakah kamu bersedia menerima jawaban TUHAN? Atau apakah kamu memaksa untuk melakukannya berdasarkan caramu? Hal pertama yang harus diingat adalah bahwa TUHAN mengasihimu lebih dari yang kamu bayangkan dan TUHAN menginginkan yang terbaik bagimu. Oleh sebab itu, ketika TUHAN berkata tidak, maka TUHAN punya alasan yang baik. Bisa jadi TUHAN sedang melindungimu dari sesuatu yang akan berakhir menyakitimu. Atau TUHAN bisa berkata tidak agar Ia dapat memberkatimu dengan hal yang lebih baik di kemudian hari. Saat ini mungkin kamu tidak mengerti kenapa TUHAN berkata tidak. Tapi suatu hari kelak kamu akan memahaminya. Sampai saat itu tiba, percayalah kepada TUHAN, dan katakan ya kepada TUHAN, bahkan ketika Ia menjawab tidak. Mari kita berdoa, Tuhan Yesus, aku tahu bahwa Engkau hanya menginginkan yang terbaik bagiku. Tolong aku untuk percaya kepada-Mu, khususnya ketika Engkau menjawab TIDAK, Amin. Wonder Kids, MENGUCAP SYUKURLAH KEPADA TUHAN, BAHKAN KETIKA IA MENJAWAB TIDAK. Tuhan Yesus memberkati
Kencan Dengan Tuhan - Selasa, 23 Januari 2024 Bacaan: "Sebab TUHAN ialah tempat perlindunganmu, Yang Mahatinggi telah kaubuat tempat perteduhanmu, malapetaka tidak akan menimpa kamu, dan tulah tidak akan mendekat kepada kemahmu; sebab malaikat-malaikat-Nya akan diperintahkan-Nya kepadamu untuk menjaga engkau di segala jalanmu." (Mazmur 91:9-11) Renungan: Suatu hari ada seorang anak kecil yang pergi berjalan-jalan bersama Ayah tercintanya. Mereka berjalan bersama. Sementara gadis itu tampak dengan nikmat mengunyah permen di mulutnya, sang Ayah menggandeng tangan gadis kecilnya. Si gadis sungguh merasa aman di tangan Ayahnya. Tetapi begitu ada jalanan yang berair atau ramai, Ayah ini tahu bahwa tidaklah aman bagi gadis kecilnya untuk dibiarkan berjalan sendirian. Maka seketika itu juga diangkat dan digendongnya anak gadisnya. Ini adalah gambaran dari perlindungan Allah bagi kita. Dia Bapa yang tahu kapan kita perlu digandeng dan kapan kita perlu diangkat dan digendong-Nya. Ada hak yang harus kita serahkan dengan penuh kesadaran bila kita mau mengakui dan menjadikan Allah sebagai tempat perlindungan kita sehingga kita bisa "duduk dalam lindungan-Nya, bermalam dalam naungan-Nya dan berkata, "Tuhan-lah perlindungan yang kupercayai." Sikap hati yang mau tunduk kepada-Nya, percaya kepada-Nya harus dijalankan secara sadar, rela hati dan penuh penyerahan diri. Kita lihat dalam sejarah hidup Daud, bagaimana Allah melindungi nyawanya, hidupnya bahkan takhta kerajaannya karena hati Daud memang mengagumi, mempercayai dan menaruh seluruh kehidupannya ke dalam tangan Allah sebagai perlindungannya. Bila saat ini kita merasa bingung, tidak ada pegangan dan perlindungan, datanglah kepada Allah Bapa kita. la mau menjadi pelindung kita. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, bagi jiwaku Engkau adalah tempat perlindungan yang paling aman. Oleh karena itu yakinkanlah aku bahwa Engkau bersamaku setiap hari. Biarkanlah aku berlindung di dalam hati-Mu yang Mahakudus karena aku percaya kepada-Mu. Amin. (Dod).
Kencan Dengan Tuhan - Minggu, 3 Desember 2023 Bacaan: "Adalah baik untuk menyanyikan syukur kepada TUHAN, dan untuk menyanyikan mazmur bagi nama-Mu, ya Yang Mahatinggi, untuk memberitakan kasih setia-Mu di waktu pagi dan kesetiaan-Mu di waktu malam, dengan bunyi-bunyian sepuluh tali dan dengan gambus, dengan iringan kecapi." (Mazmur 92:2-4) Renungan: Surat ini dituliskan untuk kita yang saat ini sedang mengalami sukacita, kesenangan, kesuksesan dan segala hal yang membuat kita berbahagia. Surat ini juga dituliskan untuk kita yang sedang menghadapi krisis. pergumulan hidup, kesedihan, kepahitan hati, tekanan dan masalah. Surat ini dituliskan untuk mengingatkan kita akan apa yang semestinya kita lakukan dalam segala situasi sehingga kita akan mengalami sukacita serta kelegaan ketika kita melakukan pesan yang ada di dalamnya. Penulis surat ini sangat berharap bahwa kita akan senang membacanya dan bersukacita melakukannya. Anakku terkasih, Ketika hal-hal yang indah datang di dalam hidupmu, datanglah kepadaku dan bersyukurlah. Ketika engkau diberkati secara keuangan dan materi, bersyukurlah. Ketika engkau bangun pada pagi hari yang indah dan matamu kagum memandang ciptaan-Ku, bersyukurlah. Ketika engkau mendapatkan kedudukan yang baik di perusahaanmu dan engkau mendapat kepercayaan dari atasanmu, bersyukurlah. Tetapi, ketika kesukaran datang, ketika pertanyaan-pertanyaan memenuhi pikiranmu, ketika keadaan keuanganmu memburuk, ketika tidak ada yang berpihak padamu, ketika semua orang menyalahkanmu, engkau juga harus tetap bersyukur. Kau harus tahu bahwa semua itu ada di bawah pengawasanku. Engkau harus bersyukur karena di dalam setiap hal yang menjengkelkan di pemandangan matamu, Aku sedang mengerjakan apa yang Aku kehendaki melalui situasi-situasi tersebut. Aku telah berjanji tidak akan meninggalkan atau membiarkan engkau. Aku mengasihimu dan Aku selalu dekat denganmu bahkan lebih dekat dari air mata dan persoalanmu. Di saat-saat baik, biarkan rasa syukurmu mengalir dari hati yang penuh kegembiraan, dan di saat-saat sulit, biarkan rasa syukurmu mengalir dari hati yang percaya pada-Ku. Yang Setia, Tuhan mu Tuhan tidak pernah menjanjikan bahwa jalan yang kita lalui akan selamanya mulus dan bebas hambatan. Tetapi Ia menghendaki agar dalam setiap keadaan baiklah kita mengucap syukur karena mengetahui bahwa Tuhan yang berkuasa ada di atas semua yang terjadi. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, aku mau bersyukur untuk setiap keadaan yang Engkau izinkan terjadi di dalam hidupku karena aku percaya bahwa tangan-Mu senantiasa menuntunku dan Engkau tidak pernah meninggalkan aku. Amin. (Dod).
Mazmur 47:-2-3 - “Hai segala bangsa, bertepuktanganlah, elu-elukanlah Allah dengan sorak-sorai! Sebab Tuhan, Yang Mahatinggi, adalah dahsyat, Raja yang besar atas seluruh bumi.”
Sejak dari pemerintahan Raja Daud yang sudah hampir satu abad berlangsung bangsa Israel telah meraskan kesenangan bersatu dalam menaikkan lagi puji-pujian kepada Yang Mahatinggi.
Sejak dari pemerintahan Raja Daud yang sudah hampir satu abad berlangsung bangsa Israel telah meraskan kesenangan bersatu dalam menaikkan lagi puji-pujian kepada Yang Mahatinggi.
Mazmur 91 Mazmur 91:1-2 “Orang yang duduk dalam lindungan Yang Mahatinggi dan bermalam dalam naungan Yang Mahakuasa akan berkata kepada TUHAN: ”Tempat perlindunganku dan kubu pertahananku, Allahku, yang kupercayai.”
Kencan Dengan Tuhan - Jumat, 10 Maret 2023 Bacaan: "Sebab TUHAN ialah tempat perlindunganmu, Yang Mahatinggi telah kaubuat tempat perteduhanmu, malapetaka tidak akan menimpa kamu, dan tulah tidak akan mendekat kepada kemahmu; sebab malaikat-malaikat-Nya akan diperintahkan-Nya kepadamu untuk menjaga engkau di segala jalanmu." (Mazmur 91:9-11) Renungan: Di sebuah kelompok masyarakat terpencil ada sebuah kebiasaan yang menarik untuk diperhatikan, yaitu pada saat sebuah keluarga ingin me- ngetahui apakah anak laki-laki mereka sudah dewasa atau belum. Seorang anak laki-laki yang dianggap sudah cukup umur akan melalui satu ujian, yaitu berada di tengah hutan sendirian di tengah kegelapan malam. Siang hari sebelumnya, orang tuanya akan memanggil seorang laki-laki dewasa yang belum dikenal oleh anaknya. Laki-laki dewasa ini akan membawa anaknya berjalan dengan mata tertutup. menyusuri jalan yang sempit dan jauh, lalu mereka akan memasuki hutan yang lebat dengan pohon-pohon yang besar. Ketika hari sudah menjadi gelap, tutup mata anak tersebut akan di buka, dan orang yang mengantarnya akan meninggalkannya sendirian. Ia akan dinyatakan dewasa apabila ia tidak berteriak atau menangis sampai fajar menyingsing. Hutan yang penuh dengan pohon-pohon besar itu membuat malam semakin gelap. Tak ada seberkas sinar pun yang menembus kegelapan itu, bahkan sang anak itu pun tidak dapat melihat dirinya sendiri, begitu gelap dan menakutkan. Di tengah kegelapan yang menakutkan itu, anak laki-laki tersebut mendengar suara-suara yang begitu menyeramkan. Lolongan anjing hutan membuat bulu roma berdiri. Gesekan daun dan dahan menimbulkan suara yang semakin menakutkan. Desiran angin dingin akan membuat badan menjadi kaku, seakan dapat membuat orang mati berdiri. Tetapi, apa pun yang terjadi ia harus diam, ia tidak boleh berteriak atau menangis, ia harus berusaha agar ia lulus dalam ujian tersebut. Setelah berjam-jam bertahan dalam kegelapan malam, saat yang dinanti itu pun segera tiba. Matahari mulai menyinarkan cahayanya dan rasa takut pun berubah menjadi kegembiraan. Hanya saja, ada satu hal yang mengagetkan ketika anak laki-laki itu melihat sekelilingnya, yaitu ia melihat ayahnya berdiri tidak jauh di belakangnya, dengan posisi siap menembakkan anak panah, dengan senjata lain yang terselip dipinggang, menjagai anaknya sepanjang malam. Jika ada ular atau binatang buas yang lain maka ia dengan segera akan melepaskan anak panahnya, sebelum binatang buas itu mendekati anaknya sambil berharap agar anaknya tidak berteriak atau menangis. Pernahkah kita merasa Tuhan begitu kejam karena membiarkan kita sendirian di dalam menghadapi persoalan yang berat? Sesungguhnya Tuhan ada dekat kita, siap menolong kita, dan siap menjaga kita dari serangan musuh. Sadarlah bahwa kita harus dewasa secara rohani dan menjadikan setiap masalah menjadi pemicu kedewasaan rohani kita. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, ampunilah jika seringkali aku tidak memercayai kesetiaan-Mu menjagaku. Ajarilah aku untuk menerima segala persoalan yang aku alami sebagai sarana mendewasakan rohani dan meningkatkan imanku. Amin. (Dod).
Kencan Dengan Tuhan - Senin, 27 Februari 2023 Bacaan: Orang yang duduk dalam lindungan Yang Mahatinggi dan bermalam dalam naungan Yang Mahakuasa akan berkata kepada TUHAN: "Tempat perlindunganku dan kubu pertahananku, Allahku, yang kupercayai." (Mazmur 91:1-2) Renungan: Suatu hari ada seorang anak kecil yang pergi berjalan-jalan bersama ayah tercintanya. Mereka berjalan bersama, sementara gadis kecil itu tampak dengan nikmat mengunyah permen di mulutnya. Sang ayah menggandeng tangan gadis kecilnya. Si gadis sungguh merasa aman di tangan ayahnya. Tetapi begitu ada jalanan yang berair atau ramai, ayah ini tahu bahwa tidaklah aman bagi gadis kecilnya untuk dibiarkan berjalan sendirian. Maka seketika itu juga diangkat dan digendongnya anak gadisnya ini. Ini adalah gambaran dari perlindungan Allah bagi kita. Dia Bapa yang tahu kapan kita perlu digandeng dan kapan kita perlu diangkat dan digendongnya. Ada hak yang harus kita serahkan dengan penuh kesadaran bila kita mau mengakui dan menjadikan Allah sebagai tempat perlindungan kita sehingga kita bisa duduk dalam lindungan-Nya, bermalam dalam naungan-Nya dan berkata, "Tuhanlah perlindungan yang kupercayai." Sikap hati yang mau tunduk kepada-Nya, percaya kepada-Nya harus dijalankan secara sadar, rela hati dan penuh penyerahan diri. Kita lihat dalam sejarah hidup Daud, bagaimana Allah melindungi nyawanya, hidupnya bahkan takhta kerajaannya karena hati Daud memang mengagumi, memercayai dan menaruh seluruh kehidupannya ke dalam tangan Allah sebagai perlindungannya. Bila saat ini kita merasa bingung, tidak ada pegangan dan perlindungan, datanglah kepada Allah Bapa kita, yang mau menjadi pelindung kita. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, bagi jiwaku Engkau adalah tempat perlindungan yang paling aman. Karena itu peganglah tanganku terus setiap hari. Buatlah aku selalu berlindung dalam naungan kasih-Mu, sebab Aku percaya kepada-Mu. Amin. (Dod).
"Aku hendak bersyukur kepada TUHAN karena keadilan-Nya, dan bermazmur bagi nama TUHAN, Yang Mahatinggi" #inspirasikristen #inspirasifirman #belajaralkitab #saatteduhkristen #renunganharian #bacaalkitab #santapanrohani #renunganpagi #saatteduhpagi #renunganharian #virtualdevotion #fabiovalentino
Mazmur 47 “Hai segala bangsa, bertepuktanganlah, elu-elukanlah Allah dengan sorak-sorai! Sebab TUHAN, Yang Mahatinggi, adalah dahsyat, Raja yang besar atas seluruh bumi. Ia menaklukkan bangsa-bangsa ke bawah kuasa kita, suku-suku bangsa ke bawah kaki kita, Ia memilih bagi kita tanah pusaka kita, kebanggaan Yakub yang dikasihi-Nya. Allah telah naik dengan diiringi sorak-sorai, ya TUHAN itu, dengan diiringi bunyi sangkakala. Bermazmurlah bagi Allah, bermazmurlah, bermazmurlah bagi Raja kita, bermazmurlah! Sebab Allah adalah Raja seluruh bumi, bermazmurlah dengan nyanyian pengajaran! Allah memerintah sebagai raja atas bangsa-bangsa, Allah bersemayam di atas takhta-Nya yang kudus. Para pemuka bangsa-bangsa berkumpul sebagai umat Allah Abraham. Sebab Allah yang empunya perisai-perisai bumi; Ia sangat dimuliakan.” Saudara, kita diundang untuk menyembah Tuhan. Ada kegembiraan besar dalam memuji nama Tuhan, karena penyembahan dan keagungan Tuhan nyata dalam aksi yang luar biasa. Tuhan memberi kita emosi untuk mengekspresikan cinta dan rasa syukur kita kepadaNya. Marilah kita lebih sungguh lagi menggunakan emosi kita dalam mengekspresikan syukur dan hormat kita kepada Tuhan dalam ibadah-ibadah yang kita lakukan
Yesus telah menerima kerajaan dari Allah, Sang Hakim dan akan berbagi kerajaan-Nya dengan orang-orang percaya, “orang-orang kudus milik Yang Mahatinggi,” yang akan memilikinya kekal selama-lamanya.
Yesus telah menerima kerajaan dari Allah, Sang Hakim dan akan berbagi kerajaan-Nya dengan orang-orang percaya, “orang-orang kudus milik Yang Mahatinggi,” yang akan memilikinya kekal selama-lamanya.
"Orang yang duduk dalam lindungan Yang Mahatinggi dan bermalam dalam naungan Yang Mahakuasa akan berkata kepada TUHAN: "Tempat perlindunganku dan kubu pertahananku, Allahku, yang kupercayai." (Mazmur 91:1-2) Renungan: Ada beberapa orang bekerja sebagai penggali tambang. Sudah beberapa lama mereka tidak pernah pindah tempat kerja. Jadi bisa dibayangkan bahwa semakin digali tambang tersebut semakin dalam. Suatu hari, tiba-tiba semua aliran arus listrik dalam tambang itu putus. Lampu-lampu semuanya padam. Gelap gulita meliputi dasar tambang itu dan dalam sekejap terjadilah hiruk-pikuk di sana. Setiap orang berusaha menyelamatkan diri. Namun mereka sungguh kehilangan arah. Setiap gerakan hanya berakhir dengan benturan dan tabrakan, entah menabrak sesama pekerja atau menabrak dinding tambang atau menabrak apa saja. Situasi bertambah buruk karena udara yang semakin panas. Setelah lelah bergulat dengan kegelapan mereka semua duduk lesu tanpa harapan. Satu dari para pekerja itu angkat bicara, "Sebaiknya kita duduk tenang dulu daripada ribut mencari jalan keluar." Mereka semua pun lalu duduk dalam hening. Saat itulah orang-orang tersebut merasakan hembusan angin yang masuk melalui celah-celah lubang di tambang. Dengan mengikuti arah datangnya angin itu, mereka akhirnya dengan selamat keluar dari dasar tambang yang dicekam kegelapan itu. Semua orang rindu mengalami apa yang dijanjikan Allah melalui Mazmur 91. Ya, orang mau dilepaskan dari segala jerat yang ada, mau dilindungi dari kedahsyatan malam, lepas dari berbagai penyakit dan ingin mengalami pembelaan Tuhan yang luar biasa. Namun pertanyaannya adalah apakah kita bersedia untuk melakukan langkah awalnya yakni duduk diam dalam lindungan-Nya? Duduk diam bicara tentang hal yang pasif. Kita menunggu dan menanti nantikan Tuhan. Inilah yang susah, sebab kebanyakan individu maunya bergerak. Inginnya melakukan sesuatu dan tidak betah kalau tidak melakukan apa-apa. Padahal melangkah tanpa tuntunan hanya akan membuat kita keliru. Mari, kita belajar duduk diam di hadirat Tuhan karena di sana kita akan menerima kekuatan yang baru, menerima visi yang jelas, menerima hikmat untuk hari esok dan untuk masalah yang sedang dihadapi hari ini. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, terima kasih atas firman-Mu hari. Ajarilah aku untuk senantiasa mau duduk diam di hadirat-Mu, sehingga aku mendapat hikmat yang baru untuk melaksanakan setiap tugas yang telah Kau percayakan padaku, agar pada akhirnya semuanya akan mendatangkan berkat bagi diriku, sesamaku dan untuk kemuliaan nama-Mu. Amin. (Dod).
Kebenaran tentang Firman Allah bukan perasaan sentimentil, namun perkataan Yang Mahatinggi. Dia yang menjadikan kebenaran ini sebagai bagian hidupnya menjadi sebuah ciptaan baru.
Kebenaran tentang Firman Allah bukan perasaan sentimentil, namun perkataan Yang Mahatinggi. Dia yang menjadikan kebenaran ini sebagai bagian hidupnya menjadi sebuah ciptaan baru.
Orang yang duduk dalam lindungan Yang Mahatinggi dan bermalam dalam naungan Yang Mahakuasa akan berkata kepada TUHAN: "Tempat perlindunganku dan kubu pertahananku, Allahku, yang kupercayai." (Mazmur 91:1-2) Renungan: Suatu hari ada seorang pria yang sedang menyetir mobilnya melewati sebuah perempatan. Putranya yang berusia 4 tahun ada di dalam mobil bersamanya. Tiba-tiba pintu mobilnya terbuka dan anak kecil itu terguling keluar dari mobil, tepat di tengah-tengah lalu-lintas yang datang dari empat arah. Hal terakhir yang dilihat pria itu adalah sepasang roda mobil yang hampir melindas anaknya dengan kecepatan tinggi. Satu-satunya hal yang bisa ia lakukan saat itu hanyalah berteriak, "Yesus!" Segera setelah ia bisa menghentikan mobilnya, ia meloncat keluar dari mobil ke arah anaknya. Dan ketika ia memerhatikan tubuh anaknya, ternyata anaknya tidak terluka sedikitpun. Tetapi pria pengendara mobil yang hampir menabrak anaknya itu sangat histeris. Kemudian pria dan anaknya tersebut mendekati pria yang sedang histeris itu dan mencoba untuk menenangkannya. "Pak, tidak usah cemas. Putra saya tidak apa-apa. Ia tidak terluka sedikitpun. Jadi jangan khawatir. Berterima kasihlah kepada Tuhan karena Bapak bisa menghentikan mobilnya tepat pada waktunya," katanya. Kemudian pria yang hendak menabrak anaknya itu berkata, "Anda pasti tidak mengerti dan mungkin tidak percaya. Saya tidak pernah menginjak rem mobil saya tadi. Tiba-tiba saja mobil saya berhenti." Jika Tuhan ada bersama kita, kita tidak perlu takut. Matanya tertuju kepada kita, lengannya memeluk kita, telinganya terbuka untuk doa kita, kasih karunianya cukup dan janji-Nya tidak pernah berubah. Dia adalah Tuhan yang ajaib. Dia melindungi setiap orang yang berseru kepada-Nya. Oleh karena itu tetaplah bertekun dalam doa. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, penuhilah aku dengan roh doa-Mu, sehingga kapanpun dan di manapun juga aku selalu memiliki waktu untuk bercakap-cakap dengan-Mu, sehingga aku dapat memuaskan kerinduan hati-Mu untuk bertemu dalam doa denganku. Amin. (Dod).
"Adalah baik untuk menyanyikan syukur kepada TUHAN, dan untuk menyanyikan mazmur bagi nama-Mu, ya Yang Mahatinggi, untuk memberitakan kasih setia-Mu di waktu pagi dan kesetiaan-Mu di waktu malam, dengan bunyi-bunyian sepuluh tali dan dengan gambus, dengan iringan kecapi. Sebab telah Kaubuat aku bersukacita, ya TUHAN, dengan pekerjaan-Mu, karena perbuatan tangan-Mu aku akan bersorak-sorai. Betapa besarnya pekerjaan-pekerjaan-Mu, ya TUHAN, dan sangat dalamnya rancangan-rancangan-Mu. Orang bodoh tidak akan mengetahui, dan orang bebal tidak akan mengerti hal itu." (Mazmur 92:1-6) Renungan: Surat ini dituliskan untuk kita yang saat ini sedang mengalami sukacita, kesenangan, kesuksesan dan segala hal yang membuat kita berbahagia. Surat ini juga dituliskan untuk kita yang sedang menghadapi krisis, pergumulan hidup, kesedihan, kepahitan hati, tekanan dan masalah. Surat ini ditulis untuk mengingatkan kita akan apa yang seharusnya kita lakukan dalam segala situasi sehingga kita akan mengalami sukacita serta kelegaan ketika kita melakukan pesan yang ada di dalamnya. Penulis surat ini sangat berharap bahwa kita akan senang membacanya dan bersukacita melakukannya. Anakku terkasih, Ketika hal-hal yang indah datang di dalam hidupmu, datanglah kepada-Ku dan bersyukurlah. Ketika engkau diberkati secara keuangan dan materi, bersyukurlah. Ketika engkau bangun pada pagi hari yang indah dan matamu kagum memandang ciptaan-Ku, bersyukurlah. Ketika engkau mendapatkan kedudukan yang baik di perusahaanmu dan engkau mendapat kepercayaan dari atasanmu, bersyukurlah. Tetapi, ketika kesukaran datang, ketika pertanyaan-pertanyaan memenuhi pikiranmu, ketika keadaan keuanganmu memburuk, ketika tidak ada yang berpihak padamu, ketika semua orang menyalahkanmu, engkau juga harus tetap bersyukur. Kau harus tahu bahwa semua itu ada di bawah pengawasanku. Engkau harus bersyukur karena di dalam setiap hal yang menjengkelkan di pemandangan matamu, Aku sedang mengerjakan apa yang Aku kehendaki melalui situasi-situasi tersebut. Aku telah berjanji tidak akan meninggalkan atau membiarkan engkau. Aku mengasihimu dan Aku selalu dekat denganmu bahkan lebih dekat dari air mata dan persoalanmu. Dalam keadaan senang, biarlah ucapan syukurmu mengalir dari hati yang penuh sukacita, dan dalam kesulitan, biarlah ucapan syukurmu mengalir dari hati yang beriman kepada-Ku. Aku yang setia, Tuhanmu. Tuhan tidak pernah menjanjikan bahwa jalan yang kita lalui akan selamanya mulus dan bebas hambatan. Tetapi Ia menghendaki agar dalam setiap keadaan, baiklah kita mengucap syukur karena mengetahui bahwa Tuhan yang berkuasa ada di atas semua yang terjadi. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, aku mau bersyukur untuk setiap keadaan yang Engkau izinkan terjadi di dalam hidupku, karena aku percaya bahwa tangan-Mu senantiasa menuntunku dan Engkau tidak pernah meninggalkan aku. Amin. (Dod).
"Aku hendak bersyukur kepada TUHAN karena keadilan-Nya, dan bermazmur bagi nama TUHAN, Yang Mahatinggi." (Mazmur 7:18)
"Sebab TUHAN ialah tempat perlindunganmu, Yang Mahatinggi telah kaubuat tempat perteduhanmu." (Mazmur 91:9) Renungan: Pada suatu hari ada seorang gadis kecil yang pergi berjalan-jalan bersama ayahnya tercinta. Gadis kecil itu nampak dengan nikmatnya mengunyah permen di mulutnya, sementara sang ayah menggandeng tangannya. Si gadis kecil sungguh merasa nyaman ada dalam gandengan tangan ayahnya. Ketika ada jalanan yang berair atau ramai, ayahnya tahu bahwa itu tidak aman untuk gadis kecilnya. Maka seketika itu juga si gadis kecilnya diangkat dan digendongnya sampai jalanan tidak ada air dan tidak ramai. Itulah gambaran dari perlindungan Allah bagi kita. Dia Bapa yang tahu kapan kita perlu digandeng dan kapan kita perlu diangkat dan digendong. Ada kewajiban yang harus kita serahkan dengan penuh kesadaran bila kita mau mengakui dan menjadikan Allah sebagai tempat perlindungan kita sehingga kita bisa duduk dalam lindungan-Nya dan bermalam dalam naungan-Nya. Kewajiban itu adalah sikap hati yang mau tunduk kepada-Nya dan percaya kepada-Nya yang harus dijalankan secara sadar, rela hati dan penuh penyerahan diri. Bila saat ini kita merasa bingung, tidak ada pegangan dan perlindungan, datanglah kepada Allah Bapa kita, karena Ia mau dan siap menjadi pelindung kita. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, Engkau adalah perlindunganku yang aman. Saat badai bergelora menerpa hidupku, tangan-Mu siap untuk menolongku. Ketika musuh mengejar dan berusaha membinasakanku, hati-Mu siap untuk menyembunyikanku di dalam-Nya. Terima kasih Yesus karena Engkau sudah memilih aku menjadi anak-Mu. Amin. (Dod).
Yesaya 57:15 (TB) Sebab beginilah firman Yang Mahatinggi dan Yang Mahamulia, yang bersemayam untuk selamanya dan Yang Mahakudus nama-Nya: "Aku bersemayam di tempat tinggi dan di tempat kudus tetapi juga bersama-sama orang yang remuk dan rendah hati, untuk menghidupkan semangat orang-orang yang rendah hati dan untuk menghidupkan hati orang-orang yang remuk. UNGKAPAN HATI: Dari tempat tahta kemuliaan-Nya yang tinggi Tuhan memulihkan dan menyembuhkan hatiku yang ternyata sangat dekat dengan tempat kediaman-Nya. --- This episode is sponsored by · Anchor: The easiest way to make a podcast. https://anchor.fm/app Support this podcast: https://anchor.fm/gereja-bethany-salatiga/support
"Sebab Tuhan ialah tempat perlindunganmu, Yang Mahatinggi telah kaubuat tempat perteduhanmu." (Mazmur 91:9)