POPULARITY
Bismillah, 114. AKU TAHU INI SEBUAH KESALAHAN Kajian Wanita Kitab Al-Wabilush Shayyib Pasal: Penjelasan Tiingkatan Ubudiyyah yang Paling Sempurna ... Di satu waktu ia mau mentaati pemberi nasihat sehingga pemberi nasihat ini menjelaskan petunjuk dan nasihat baginya. Di waktu yang lain ia berjalan di belakang petunjuk hawa nafsu, maka akan diputuskan jalannya, diambil hartanya dan dirampas pakaiannya, lalu ia berkata, “Duhai gerangan, dari mana aku datang?" Dan yang aneh bahwa ia sebenarnya mengetahui dari mana ia didatangkan, mengetahui jalan yang diputuskan baginya dan diambil hartanya, dan ia enggan selain dari menempuh jalan tersebut karena petunjuk (hawa nafsu)nya telah menguasainya. Seandainya pun ia melemahkannya dengan menyelisihinya, menahannya apabila ia memanggilnya, memeranginya apabila hendak mengambilnya, maka ia tidak berhasil. Di satu waktu ia mau mentaati pemberi nasihat sehingga pemberi nasihat ini menjelaskan petunjuk dan nasihat baginya. Di waktu yang lain ia berjalan di belakang petunjuk hawa nafsu, maka akan diputuskan jalannya, diambil hartanya dan dirampas pakaiannya, lalu ia berkata, “Duhai gerangan, dari mana aku datang?" Dan yang aneh bahwa ia sebenarnya mengetahui dari mana ia didatangkan, mengetahui jalan yang diputuskan baginya dan diambil hartanya, dan ia enggan selain dari menempuh jalan tersebut karena petunjuk (hawa nafsu)nya telah menguasainya. Seandainya pun ia melemahkannya dengan menyelisihinya, menahannya apabila ia memanggilnya, memeranginya apabila hendak mengambilnya, maka ia tidak berhasil. Akan tetapi, dialah yang menguatkan (hawa nafsu)nya dari jiwanya dan memberikan tangannya kepadanya sehingga kedudukannya seperti seseorang yang meletakkan tangannya di atas tangan musuhnya; maka hawa nafsunya akan mengendalikannya kemudian menghinakannya dengan seburuk-buruk adzab. Ia juga meminta bantuan, tetapi tidak ada yang menolongnya. Maka seperti inilah ia menyerah kepada syaithan, hawa nafsu dan nafsul 'ammarahnya. Kemudian ia mencari jalan untuk melepaskan diri dari semua itu, tetapi tidak mampu melakukannya. === Ikuti Kajian Serial Wabilush Shayyib via channel YouTube https://www.youtube.com/c/MuhammadNuzulDzikri/ insyaa Allah bersama:
Duhai Putriku Oleh : Andrea Ausie (Pemred NarasiPost.Com) Voice over talent: Andrea Ausie NarasiPost.Com-Dua puluh satu tahun kini usiamu, Nak! Titian perjalanan waktu yang telah engkau lewati yang bagaikan sekejap mata. Dari bayi mungilku yang terlahir prematur karena rahimku bermasalah, kini engkau beranjak menuju sosok gadis di ambang kedewasaan. Mungkin diriku bukan sosok ibu yang sangat sempurna bagimu, Nak ! Kusadari begitu banyak kelemahanku yang mungkin membuatmu berpikir bahwa diriku tidak sehebat dan sesempurna para ibu sahabatmu. Tapi ketahuilah Nak, diriku sudah berusaha mencintaimu dalam kadar paling sempurna yang kumiliki. Menyayangi dan mencintaimu tanpa batas dengan caraku sendiri. Pahamilah Nak.. Banyak ungkapan dan makna yang terkandung dari sebuah CINTA. Hanya 5 huruf dalam satu kata yang sering dirimu pertanyakan hakikatnya padaku. Dengarkanlah duhai putriku. Mencintaimu bukan berarti diriku harus setiap saat bilang “ I LOVE YOU !” Bukan berarti harus selalu mendekapmu dan memujamu dalam berbagai hal. Bukan berarti terus membiarkanmu larut dalam keterpurukan, ketidakpastian, dan kesedihanmu. Lebih-lebih menjerumuskanmu berjalan di luar koridor-Nya. Naskah selengkapnya: https://narasipost.com/2023/03/08/duhai-putriku/family/ Terimakasih buat kalian yang sudah mendengarkan podcast ini, Follow us on: instagram: http://instagram.com/narasipost Facebook: https://www.facebook.com/narasi.post.9 Fanpage: Https://www.facebook.com/pg/narasipostmedia/posts/ Twitter: Http://twitter.com/narasipost
Duhai Polri, Tubuhmu Kian Keropos Oleh. Tsuwaibah Al-Aslamiyah (Tim Redaksi NarasiPost.Com) Voice over talent: Yeni M NarasiPost.Com-Tubuh Kepolisian RI kian keropos, belum rampung satu kasus sudah muncul kasus lain. Ekspresi kekecewaan masyarakat tak terbendung, hal ini mengakibatkan kandasnya kepercayaan publik pada aparat penegak hukum berikut hukum yang diberlakukan di negeri ini. Sebagaimana dilansir Kompas.com (27/8/2022) bahwa Polda Jawa Timur berhasil meringkus beberapa anggota polisi yang terbukti positif mengonsumsi narkoba. Bahkan, satu di antaranya Kapolsek Sukodono AKP I Ketut Agus Wardana. Lebih tragis lagi, drama pembunuhan Brigadir J pun makin pelik karena melibatkan banyak personel dengan segala kejanggalannya. Masyarakat pun pesimis akan menemukan titik terang dan tonggak keadilan dalam kasus ini. Krisis kepercayaan memang telah menggerogoti tubuh perkasa Polri ini. Lantas, bagaimana kinerja Polri di mata masyarakat? Apa yang menjadi akar masalahnya? Bagaimana profil institusi kepolisian dalam peradaban Islam? Naskah selengkapnya: https://narasipost.com/2022/09/01/duhai-polri-tubuhmu-kian-keropos/ Terimakasih buat kalian yang sudah mendengarkan podcast ini, Follow us on: instagram: http://instagram.com/narasipost Facebook: https://www.facebook.com/narasi.post.9 Fanpage: Https://www.facebook.com/pg/narasipostmedia/posts/ Twitter: Http://twitter.com/narasipost
Duhai Ukhti, Perjuangkanlah Penerapan Syariat Islam yang Utuh, Niscaya Laramu Sembuh Oleh. Yuliyati Sambas (Pegiat Literasi Komunitas Penulis Bela Islam AMK) Voice over talent: Dewi N NarasiPost.Com-Afganistan tak henti dirundung lara. Rakyatnya telah lama menjalani kehidupan yang tidak mudah, terlebih bagi kaum perempuan. Potret penderitaan dan pengekangan banyak berseliweran di media pemberitaan internasional. Kondisi kian mengkhawatirkan, pasca pergantian rezim Ashraf Ghani yang didukung AS beralih ke Taliban yang kini berkuasa. “Duhai Ukhti, betapa malang nasib kalian.” Menanggapi kesulitan hidup yang dihadapi itu salah satunya diekspresikan oleh sekelompok perempuan Afganistan dengan mengajukan protes pemenuhan atas hak-hak mereka sebagai warga. Sebagaimana diberitakan republika.co.id (16/1/2022), sekitar 20 perempuan Afganistan yang tampak dari tampilan foto mengenakan burqa biru muda berdemonstrasi di sekitaran Universitas Kabul. Mereka menuntut seputar hak pekerjaan dan pendidikan, kesetaraan dan keadilan, juga hak-hak perempuan dan HAM. Tak jauh dari tuntutan yang dikemukakan pada demo 16 Desember 2021. Mereka saat itu menuntut dipenuhinya makanan, karier, dan kebebasan. “Duhai Ukhti, kami memahami harapan kalian.” Opini yang berkembang bahwa semua kesulitan yang dihadapi disebabkan negeri tersebut berada di bawah rezim Taliban yang keras menerapkan syariat Islam. Benarkah demikian? Naskah selengkapnya: https://narasipost.com/2022/02/09/duhai-ukhti-perjuangkanlah-penerapan-syariat-islam-yang-utuh-niscaya-laramu-sembuh/ Terimakasih buat kalian yang sudah mendengarkan podcast ini, Follow us on: instagram: http://instagram.com/narasipost Facebook: https://www.facebook.com/narasi.post.9 Fanpage: Https://www.facebook.com/pg/narasipostmedia/posts/ Twitter: Http://twitter.com/narasipost
Balada Keadilan di Alam Penuh Kebebasan Oleh. Afiyah Rasyad (Kontributor Tetap NarasiPost.Com) Voice over talent: Dewi N NarasiPost.Com-Sejauh mata memandang, balada keadilan bak anomali yang tak berkesudahan. Ketajamannya begitu pincang. Keputusan perkara selalu bersandar pada kepentingan, terlebih pada tumpukan jumlah nominal dan kemewahan. Duhai, sungguh miris merasakan ketimpangan perlakuan. Tegas pada kalangan bawah, namun lunak pada para pemangku jabatan dan pemilik harta kekayaan. Balada Keadilan di Alam Kebebasan Kabarnya, baru-baru ini ada konvoi tujuh mobil mewah di Tol Andara. Meski hanya tujuh, konvoi mobil mewah itu sempat melakukan sesi foto yang tak seharusnya dilakukan di Tol. Bahkan, kemacetan sempat terjadi di tol tersebut (23/1). Namun tak sebagaimana mestinya, konvoi mobil mewah itu hanya mendapat teguran dari pihak polisi (CNBCIndonesia, 24/1/2022). Padahal, ada aturan lalu lintas khusus di ruas jalan tol mana pun. Aturan itu tak hanya sebatas berbayar saat memilih lewat jalan tol, ada aturan kecepatan kendaraan, ada pula larangan berhenti sembarangan, dan lainnya. Aturan dan larangan saat berkendara di jalan tol itu telah termaktub dalam Peraturan Pemerintah (PP) Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2005 tentang Jalan Tol. Tentu, aturan ini dibuat bukan untuk dilanggar (okezone.com, 24/1/2022). Naskah selengkapnya: https://narasipost.com/2022/01/29/balada-keadilan-di-alam-penuh-kebebasan/ Terimakasih buat kalian yang sudah mendengarkan podcast ini, Follow us on: instagram: http://instagram.com/narasipost Facebook: https://www.facebook.com/narasi.post.9 Fanpage: Https://www.facebook.com/pg/narasipostmedia/posts/ Twitter: Http://twitter.com/narasipost
Melintas Batas Harapan Oleh. Afiyah Rasyad ( Kontributor Tetap NarasiPost.Com ) Voice Over Talent: Dewi F NarasiPost.Com-Tak ada yang abadi di dunia ini. Semua akan berakhir sesuai titah Ilahi. Sudah banyak kalam suci yang mengabarkan hari di mana seluruh jagat raya akan hancur. Sebut saja surat Az-Zalzalah ayat 1: “Apabila bumi diguncangkan dengan guncangan yang dahsyat.” Sungguh, tak terbayang guncangan yang dahsyat seperti apa. Gempa dengan 6 SR saja membuat kalangkabut manusia meski pusatnya nun jauh di tengah laut. Batuk dan muntahan gunung berapi sukses membuat manusia lari terbirit-birit untuk menyelamatkan diri. Lantas seperti apa guncangan dahsyat itu? Membayangkannya saja membuat kepala pening. Bertubi-tubi bencana datang di bulan ini, menampar manusia agar segera muhasabah diri. Dosa apakah yang telah digores dalam tiap helaan napas dan di setiap pori-pori. Tak terhitung nikmat yang dilewati begitu saja dan tak disyukuri, bukan hanya oleh individu, tapi oleh seluruh petinggi negeri. Di mana aturan Ilahi dipilih sesuka hati. Duhai, sebuah pemikiran revolusioner atas sebuah harapan seakan menghilang tanpa jejak. Pemikiran sekuler berlayar dalam tiap benak manusia, tak terkecuali dalam benak kaum muslim. Agama seakan barang najis yang tak layak disematkan dalam sebuah kehidupan. Maka, manusia menanggalkan agamanya dengan penuh kesadaran. Naskah Selengkapnya: https://narasipost.com/2021/12/25/melintas-batas-harapan/ Terimakasih buat kalian yang sudah mendengarkan podcast ini, Follow us on: instagram: http://instagram.com/narasipost Facebook: https://www.facebook.com/narasi.post.9 Fanpage: Https://www.facebook.com/pg/narasipostmedia/posts/ Twitter: Http://twitter.com/narasipost
Duhai, Saudariku Oleh. Deena Noor (Kontributor Tetap NarasiPost.Com) Voice Over Talent : Mels NarasiPost.Com-Duhai, saudariku Engkau begitu cantik Walau tak bermata lentik Bersandangkan akhlak baik Duhai, saudariku Santunmu berjilbab Berkemas rapi dalam hijab Menata diri dengan sebaik adab Duhai, saudariku Engkau sungguh anggun Meniti istikamah dengan tekun Dan sabar yang tertenun Duhai, saudariku Engkaulah mulia Berbusana sahaja Membalut diri dengan takwa Duhai, saudariku Engkau luar biasa Mampu sekokoh baja Meski badai tak henti menerpa Duhai, saudariku Engkau tiada duanya Dalam derai air mata Melukis senyum bahagia Naskah Selengkapnya : https://narasipost.com/2021/09/25/duhai-saudariku/ Terimakasih buat kalian yang sudah mendengarkan podcast ini, Follow us on : instagram : http://instagram.com/narasipost Facebook : https://www.facebook.com/narasi.post.9 Fanpage : Https://www.facebook.com/pg/narasipostmedia/posts/ Twitter : Http://twitter.com/narasipost
Kali ini Sukab adalah seorang pria beristri yang jatuh cinta pada Tumirah, seorang perempuan bersuami yang punya hobi berjoget dangdut. Mereka bertemu di suatu pertunjukan dangdut pada malam perayaan tahun baru. Cerpen ini diambil dari sebuah lagu dangdut berjudul sama yang dinyanyikan oleh Evi Tamala. Kebetulan sekali, ini adalah lagu favorit saya sewaktu kecil. Saat SD dulu genre musik favorit saya adalah dangdut dut dutdutdut. Dangdut klasik memang beda. Selamat bergoyang!
Sepenggal ayat dan doa untukmu Guru KH DR Jalaludin Rahkmat, MSC. Pada Khataman qur'an di malam pertama kepergiannya..
Siapakah para pendusta dalam agama? Apa yang dimaksud mendustai agama? Bagaimana kriterianya? Duhai, beruntung nian kita menjadi umat islam. Allah dengan berbaik hati telah memberikan kita bocoran agar kita berhati-hati. agar kita selamat dari golongan orang-orang celaka. Al Ma'un memberi kita pesan dan pelajaran tentang orang-orang yang menjadi pendusta dalam agama, tentang orang-orang yang menjalankan salat, namun justru celaka. Mari, kita kaji bersama :)
“Yā laitanī kuntu tabinatan wa lam akun syiʼan madzkūra Yā laitanī lam talidnī ummī” -Umar bin Khaṭṭāb- Umar al-Farūq si gagah perkasa dengan badan setegap itu Sang pemilik wajah yang tak beraut takut itu sebab ayat indzār yang ia dengar saat qur'an dibacakan Terjatuh dari kuda tungganganya, pingsan! Saat kesadaranya kembali, ia memungut rumput kering disampingnya Lalu bergetar kata-katanya keluar menampakan hatinya “Duhai, Seandainya aku hanyalah jerami Yang tak dihitung dan diingat Duhai, seandainya aku tak dilahirkan ibu” Takut… Itu yang menempati ruang bawah hatinya Cinta… Itu yang memenuhi ruang atas jiwanya Takut… Itu yang mendorong sikap mundur menjauh dari yang ditakutinya Cinta… Itu yang melejitkan tindakan menghambur mendekat kepada apa yang dicintainya
Bunyi hujan yang membasahi atap terdengar begitu nyaring. Langit terus bergemuruh hingga mencipta hening. Batinku tersudut di pojok kamar tanpa bergeming. Mataku terpejam dibalut kalut corak lukisan abstrak yang memenuhi dinding. Kudengar sebuah nada berlirik sendu. Kuterawang kembali jalan panjang ke belakang. Nampak bayang-bayang segala peristiwa terputar ulang. Kemudian kutemui sebuah pikir bahwa mungkin dengan semua yang terjadi padaku adalah agar membawaku untuk lebih dekat pada Pencipta hujan. Pernah suatu ketika merasa bahwa waktuku tinggal sebentar saja berada di bumi. Lantas hati bertanya, bekal apa yang bisa kubawa saat aku berpulang? Amal apa yg bisa kuandalkan saat menjelang pertemuan? Rasa-rasanya tak ada satupun atau sekecil apapun, dan apakah Rasulku akan mengakui aku sebagai umatnya kelak saat dikumpulkan? Sementara kehinaan dan kotornya diri adalah apa yang melekat sekarang. Jika memang benar sebentar lagi waktuku untuk menikmati hujan di bumi ini, akan kusampaikan permintaan maaf untuk setiap orang yang pernah menjumpai kesalahanku. Bapak dan ibu, maafkan anak bungsumu yang masih menyusahkan. Saudara sekeluarga, maafkan saudaramu ini yang masih sama menyusahkan. Sahabat-sahabatku, maafkan aku yang tak pernah berbuat atau berbagi kebaikan pada kalian selama kita saling berkawan, dan teruntuk semua orang baik yang membaca tulisanku atau tidak, maafkan atas segala kesalahan yang pernah terucap dan tersentuh. Duhai yang Maha Suci, Mohon ampuni aku yang maha kotor ini. Duhai yang Maha Besar, Mohon ampuni aku yang maha kecil ini. Duhai yang Maha Kuasa, Mohon ampuni aku yang lemah tak berdaya ini. Duhai yang Maha Penerima Taubat, Mohon ampuni aku yang banyak melakukan maksiat ini. Duhai yang Maha Pemaaf, Mohon ampuni aku yang kerap lalai dan khilaf ini, dan duhai Rabb-ku Yang Maha Penyayang, Mohon matikan aku seperti keadaan orang-orang yang kau sayangi.
“Duhai kekasihku, cinta telah mengambil jiwaku dan menyandingkannya dengan jiwamu. Aku tidak akan mempedulikan anggapan orang, aku hanya memohon padamu, kuatkanlah tali pengikat jiwa kita, jangan engkau biarkan tangan-tangan kotor menjamahnya.” | Masih di special episode Ramadhan!. Ini adalah Part 2, lanjutan dari yang kemarin, episode 5 (Part 1). | Makin nyesek, haru, jlebb. Dan apa hikmahnya dari semua ini? Langsung aja dengerin!
Renungan bagi seorang ayah agar menjadi lebih baik
SENADA - Apa Kabarmu Duhai Hati? (Haris) | LIVE Kamis, 27 Februari 2020 @RadioFajri
Berempat ngobrolin pemuda hijrah di akhir-akhir podcast. Ternyata pemuda hijrah dapat menyatukan manusia.
"Duhai para wanita yang pernah hadir, terima kasih karena menjadi bagian masa lalu" --- This episode is sponsored by · Anchor: The easiest way to make a podcast. https://anchor.fm/app --- Send in a voice message: https://anchor.fm/katauda/message Support this podcast: https://anchor.fm/katauda/support
Poetry and old Hindi/Urdu songs and Ghazals curated by Harish SalujaPart of the S&S podcasts: Sher and Song.Dil kehta hai rok le usko (quote)Musafir Hun Mein YaronO Basanti Pavan PagalRula Kar Chal DiyePath BhulaEk Shab Ke Musafir Hain Hum ToJis Path Pe ChalaEk Pal Ruk JanaSupport the show (http://www.harishsaluja.com)
Duhai sahabat ku, ingatkan aku disaat aku menjauh, ingatkan aku disaat jatuh dan jangan biarkan aku sendiri dalam setapak perjalanan hijrah ini
Ada seorang Sufi sedang berjalan mengenakan jubahnya, diikuti oleh rombongan murid di belakangnya. Sesaat kemudian muncul seekor anjing kurus, kotor, dari arah depan jalan sang Sufi. Melihat anjing itu beberapa meter di depannya, sang Sufi menarik jubahnya untuk menutupi kulitnya agar terhindar dari najis anjing. Tiba-tiba sang Sufi seakan mendapat ilham melalui batinnya saat anjing itu melihat Sufi. Seakan anjing itu berbicara: "Duhai sang Sufi, mengapa engkau menghindar dan melihatku dengan jijik, rendah dan sehina itu padaku, seakan engkau merasa paling suci. Ketahuilah, jika terkena najis dari tubuhku, cukuplah engkau membasuhnya 7 kali dan satu diantaranya dengan tanah maka akan suci lagi dari najisku. Tetapi engkau, sikap dan penyakit kotoran di hatimu, yang merasa lebih suci itu, mungkin tak akan hilang kotorannya meskipun dibasuh dengan 7 samudera." Seketika sang Sufi tersadar dan meminta muridnya untuk memberikan jalan pada anjing yang akan lewat. #tafakur
Jika tak ingin segera menjadi mitos, United harus berbenah. Baik dari segi squad hingga mental. Jika tidak, mereka harus rela melihat dua rival abadi bergantian berpesta tiap tahunnya. Duhai fans Manchester United, jika disuruh memilih, lebih baik melihat tetangga berisik berjaya, atau rival abadi berpesta. Namun Liga Inggris tak hanya perkara juara, perebutan tiket promosi pun begitu ketat. Bagi kita penikmat sepakbola 20 tahun terakhir, tentu merindukan Leeds United kembali ke habitat asalnya, Premier League. Apakah warga Yorkshire akan berpesta dan Elland Road akan kembali diisi laga sengit musim depan?
Di peringatan kelahiran Nabi Muhammad Saw. sekarang saya enggak nulis secara langsung refleksi mengenai hal ini, baik puisi atau dalam bentuk jurnal harian. Tapi tulisan saya di tahun lalu berkaitan dengan Maulid Nabi agaknya masih relevan buat dijadikan konten, dalam hal ini saya buat dalam bentuk audio. Mudah-mudahan memberikan sesuatu yang positif dan bisa menstimulus kecintaan kita terhadap baginda tercinta, Rasulullah Saw.
#1MinuteBooster Waktu kan terus berlari... Berlari tanpa henti... Hingga waktu bertemu dengan mati... Akankah diri ini berdiam diri? Menonton waktu yang pergi meninggalkan diri... Duhai diri.. Jadikan waktuku menjadi penuh arti... #NasihatDiri