Podcasts about Bismillah

  • 287PODCASTS
  • 3,568EPISODES
  • 24mAVG DURATION
  • 2DAILY NEW EPISODES
  • Sep 11, 2025LATEST

POPULARITY

20172018201920202021202220232024

Categories



Best podcasts about Bismillah

Show all podcasts related to bismillah

Latest podcast episodes about Bismillah

Radio Muhajir Project
Riyaadhush Shaalihiin 1856. "PENTINGNYA SKILL KOMUNIKASI SEORANG PEMIMPIN"

Radio Muhajir Project

Play Episode Listen Later Sep 11, 2025 30:13


Bismillah,1856. PENTINGNYA SKILL KOMUNIKASI SEORANG PEMIMPINRiyaadhush Shaalihiin Bab 49 | Menilai manusia sesuai apa yang nampak dan menyerahkan rahasia-rahasia mereka kepada AllahHadits ke-400 | Hadits Abdullah bin Utbah bin Mas'ud Radhiallahu ‘anhuDari Abdullah bin Utbah bin Mas'ud Radhiallahu ‘anhu, beliau berkata, Saya mendengar Umar bin Al-Khaththab Radhiallahu ‘anhu anha berkata,إِنَّ نَاساً كَانُوا يُؤْخَذُونَ بالوَحْي في عَهْدِ رسول اللَّه صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم ، وإِنَّ الوَحْيَ قَدِ انْقَطَعَ، وإِنَّمَا نَأْخُذُكُمُ الآنَ بِما ظَهَرَ لَنَا مِنْ أَعْمَالِكُمْ ، فَمَنْ أَظْهَرَ لَنا خَيْراً ، أَمَّنَّاهُ ، وقرَّبناه وَلَيْس لنَا مِنْ سَريرَتِهِ شيءٌ ، اللَّهُ يُحاسِبُهُ في سرِيرَتِهِ ، ومَنْ أَظْهَرَ لَنَا سُوءاً ، لَمْ نأْمنْهُ ، وَلَمْ نُصَدِّقْهُ وإِنْ قال إِنَّ سَرِيرَتَه حَسنَةٌ."Sesungguhnya beberapa orang telah dihukum berdasarkan wahyu pada masa Rasulullah ﷺ dan kini wahyu telah terputus, sesungguhnya kami menghukum kalian sekarang ini berdasarkan apa yang nampak pada kami dari amal perbuatan kalian, barangsiapa menampakkan kebaikan kepada kami, maka kami melindunginya dan mendekatkannya, dan kami tidak memiliki wewenang sama sekali terhadap rahasianya, Allah-lah ﷻ yang akan menghisab rahasianya. Dan barangsiapa menampakkan keburukan kepada kami, maka kami tidak menjamin keamanan-nya dan tidak mempercayainya, meskipun dia berkata, 'Sesungguhnya hatiku baik'. " (HR. Bukhari)

Radio Muhajir Project
Riyaadhush Shaalihiin 1858. "DUA HAL TERPENTING DALAM KEPEMIMPINAN"

Radio Muhajir Project

Play Episode Listen Later Sep 11, 2025 32:19


Bismillah,1858. DUA HAL TERPENTING DALAM KEPEMIMPINANRiyaadhush Shaalihiin Bab 49 | Menilai manusia sesuai apa yang nampak dan menyerahkan rahasia-rahasia mereka kepada AllahHadits ke-400 | Hadits Abdullah bin Utbah bin Mas'ud Radhiallahu ‘anhuDari Abdullah bin Utbah bin Mas'ud Radhiallahu ‘anhu, beliau berkata, Saya mendengar Umar bin Al-Khaththab Radhiallahu ‘anhu anha berkata,إِنَّ نَاساً كَانُوا يُؤْخَذُونَ بالوَحْي في عَهْدِ رسول اللَّه صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم ، وإِنَّ الوَحْيَ قَدِ انْقَطَعَ، وإِنَّمَا نَأْخُذُكُمُ الآنَ بِما ظَهَرَ لَنَا مِنْ أَعْمَالِكُمْ ، فَمَنْ أَظْهَرَ لَنا خَيْراً ، أَمَّنَّاهُ ، وقرَّبناه وَلَيْس لنَا مِنْ سَريرَتِهِ شيءٌ ، اللَّهُ يُحاسِبُهُ في سرِيرَتِهِ ، ومَنْ أَظْهَرَ لَنَا سُوءاً ، لَمْ نأْمنْهُ ، وَلَمْ نُصَدِّقْهُ وإِنْ قال إِنَّ سَرِيرَتَه حَسنَةٌ."Sesungguhnya beberapa orang telah dihukum berdasarkan wahyu pada masa Rasulullah ﷺ dan kini wahyu telah terputus, sesungguhnya kami menghukum kalian sekarang ini berdasarkan apa yang nampak pada kami dari amal perbuatan kalian, barangsiapa menampakkan kebaikan kepada kami, maka kami melindunginya dan mendekatkannya, dan kami tidak memiliki wewenang sama sekali terhadap rahasianya, Allah-lah ﷻ yang akan menghisab rahasianya. Dan barangsiapa menampakkan keburukan kepada kami, maka kami tidak menjamin keamanan-nya dan tidak mempercayainya, meskipun dia berkata, 'Sesungguhnya hatiku baik'. " (HR. Bukhari)

Radio Muhajir Project
Riyaadhush Shaalihiin 1859. "KETIKA LISAN ANAKKU MENYAKITIKU"

Radio Muhajir Project

Play Episode Listen Later Sep 11, 2025 29:07


Bismillah,1859. KETIKA LISAN ANAKKU MENYAKITIKURiyaadhush Shaalihiin Bab 49 | Menilai manusia sesuai apa yang nampak dan menyerahkan rahasia-rahasia mereka kepada AllahHadits ke-400 | Hadits Abdullah bin Utbah bin Mas'ud Radhiallahu ‘anhuTanya Jawab

Radio Muhajir Project
Riyaadhush Shaalihiin 1857. "MANUSIA HIDUP DENGAN 2 HAL"

Radio Muhajir Project

Play Episode Listen Later Sep 11, 2025 29:45


Bismillah,1857. MANUSIA HIDUP DENGAN 2 HALRiyaadhush Shaalihiin Bab 49 | Menilai manusia sesuai apa yang nampak dan menyerahkan rahasia-rahasia mereka kepada AllahHadits ke-400 | Hadits Abdullah bin Utbah bin Mas'ud Radhiallahu ‘anhuDari Abdullah bin Utbah bin Mas'ud Radhiallahu ‘anhu, beliau berkata, Saya mendengar Umar bin Al-Khaththab Radhiallahu ‘anhu anha berkata,إِنَّ نَاساً كَانُوا يُؤْخَذُونَ بالوَحْي في عَهْدِ رسول اللَّه صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم ، وإِنَّ الوَحْيَ قَدِ انْقَطَعَ، وإِنَّمَا نَأْخُذُكُمُ الآنَ بِما ظَهَرَ لَنَا مِنْ أَعْمَالِكُمْ ، فَمَنْ أَظْهَرَ لَنا خَيْراً ، أَمَّنَّاهُ ، وقرَّبناه وَلَيْس لنَا مِنْ سَريرَتِهِ شيءٌ ، اللَّهُ يُحاسِبُهُ في سرِيرَتِهِ ، ومَنْ أَظْهَرَ لَنَا سُوءاً ، لَمْ نأْمنْهُ ، وَلَمْ نُصَدِّقْهُ وإِنْ قال إِنَّ سَرِيرَتَه حَسنَةٌ."Sesungguhnya beberapa orang telah dihukum berdasarkan wahyu pada masa Rasulullah ﷺ dan kini wahyu telah terputus, sesungguhnya kami menghukum kalian sekarang ini berdasarkan apa yang nampak pada kami dari amal perbuatan kalian, barangsiapa menampakkan kebaikan kepada kami, maka kami melindunginya dan mendekatkannya, dan kami tidak memiliki wewenang sama sekali terhadap rahasianya, Allah-lah ﷻ yang akan menghisab rahasianya. Dan barangsiapa menampakkan keburukan kepada kami, maka kami tidak menjamin keamanan-nya dan tidak mempercayainya, meskipun dia berkata, 'Sesungguhnya hatiku baik'. " (HR. Bukhari)

Laawol ganndal e needi
Needi: alhaali nguurdam sukaaɓe janngooɓe si guurte naatii

Laawol ganndal e needi

Play Episode Listen Later Sep 5, 2025 10:00


Tedduɓe heɗiiɓe taskaram Laawol Ganndal e Needi on calminaama toɓɓere men hannde ina yowitii e anndugol ko holno suukaaɓe janngooɓe nguurirta so duuɗe janngirɗe  ɗee uddi, so gurte guurte naatii. Koɗo men endee yeewtere ko Adama SOW tawaaɗo e dental mawɓe janngooɓe to Gine. Bismillah mon!

Self Healing
S7.E29 [Q&A] Takut Berdoa, Takut Diuji

Self Healing

Play Episode Listen Later Sep 2, 2025 9:21


Leave a comment and share your thoughts: https://open.firstory.me/user/cli77xv0u00bj01307mtm9zlp/comments Bismillah... MasyaAllah la hawlaa walaa quwwata ilaa billah. Barokallohfiikum Ada beberapa hadits yang menegaskan hal ini, di antaranya:Hadits Riwayat TirmidziNabi Muhammad SAW bersabda: "Sesungguhnya jika Allah mencintai suatu kaum, maka Dia menguji mereka. Barangsiapa ridha, maka baginya keridhaan Allah, dan barangsiapa murka, maka baginya kemurkaan Allah." (HR. Tirmidzi). Hadits ini menjelaskan bahwa ujian merupakan bentuk cinta Allah, dan sikap seseorang dalam menghadapi ujian tersebut akan menentukan balasan yang akan diterima.rri.co.idHadits Riwayat Ath-ThabraniDalam hadits lain, disebutkan: “Jika Allah mencintai suatu kaum maka mereka akan diuji”. Ujian yang menimpa orang-orang yang dicintai Allah bertujuan untuk membersihkan dosa, mengangkat derajat, dan menjadikan mereka teladan kesabaran bagi orang lain.muslim.or.idHadits QudsiDalam sebuah hadits qudsi, Allah SWT berfirman: “Jika Aku mencintai seorang hamba, maka Aku turunkan ujian (kesulitan dan kesempitan) kepadanya. Hal itu agar ia memohon kepada-Ku (agar ujian dapat diangkat darinya melalui doa-doa yang dipanjatkan).”republika.co.id Subhanakallahumma wa bihamdika, asyhadu al-laa ilaaha illaa anta, astaghfiruka, wa atuubu ilaik. Artinya: Maha Suci Engkau ya Allah, aku memujiMu. Aku bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang berhak disembah kecuali Engkau, aku minta ampun dan bertaubat kepada-Mu Profile & dapatkan buku ku di msha.ke/riamarliana87 Powered by Firstory Hosting

Radio Muhajir Project
DI ATAS LANGIT MASIH ADA LANGIT (Above Every Sky is Another Sky)

Radio Muhajir Project

Play Episode Listen Later Aug 31, 2025 1:14


Bismillah,DI ATAS LANGIT MASIH ADA LANGIT(Above Every Sky is Another Sky)Ustadz Muhammad Nuzul Dzikri -Hafizhahullah-

Radio Muhajir Project
SEMAKIN PUNYA UANG SEMAKIN BERPOTENSI PELIT

Radio Muhajir Project

Play Episode Listen Later Aug 31, 2025 0:49


Bismillah,SEMAKIN PUNYA UANG SEMAKIN BERPOTENSI PELITUstadz Muhammad Nuzul Dzikri -Hafizhahumullah-Video Pendek dari Kajian Riyaahus Shaalihin:“Suamiku Cuma Shalat Wajib, Apakah Ia Shalih?”

Radio Muhajir Project
KUNCI SUKSES MENGHADAPI PASANGAN HIDUP (The Key to Successfully Dealing with a Life Partner)

Radio Muhajir Project

Play Episode Listen Later Aug 31, 2025 1:29


Bismillah,KUNCI SUKSES MENGHADAPI PASANGAN HIDUP(The Key to Successfully Dealing with a Life Partner)Ustadz Muhammad Nuzul Dzikri -Hafizhahullah-Video Pendek dari Kajian Tadzkiratus Saami' No. 220“Sudahkah Berdoa Minta Kesabaran?”

Radio Muhajir Project
DOA INI AKAN MENGUBAH HARI ANDA | Khutbah Jum'at

Radio Muhajir Project

Play Episode Listen Later Aug 31, 2025 25:56


Bismillah,DOA INI AKAN MENGUBAH HARI ANDAKhutbah JumatUstadz Muhammad Nuzul DzikriMasjid Al-KautsarJl. Slamet Riyadi, Matraman, Jakartaاللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا وَرِزْقًا طَيِّبًا وَعَمَلًا مُتَقَبَّلًاALLAHUMMA INNI AS-ALUKA ILMAN NAAFI'AN WA RIZQAN THAYYIBAN WA 'AMALAN MUTAQABBALAN (Ya Allah, aku memohon kepada-Mu ilmu yang bermanfaat, rizki yang baik dan amal yang diterima).

Radio Muhajir Project
SAAT DUA LAKI-LAKI DATANG (When Two Men Came)

Radio Muhajir Project

Play Episode Listen Later Aug 31, 2025 2:59


Bismillah,SAAT DUA LAKI-LAKI DATANG(When Two Men Came)Ustadz Muhammad Nuzul Dzikri -Hafizhahullah-Video Pendek dari Kajian Riyaadhus Shaalihiin No. 1840“Bagaimana Berdakwah Kepada Keluarga?”

Radio Muhajir Project
MENJADI ISTRI YANG LEBIH BAIK (Becoming a Better Wife)

Radio Muhajir Project

Play Episode Listen Later Aug 31, 2025 1:05


Bismillah,MENJADI ISTRI YANG LEBIH BAIK(Becoming a Better Wife)Ustadz Muhammad Nuzul Dzikri -Hafizhahullah-Video Pendek dari Kajian Wanita No. 236 “Keuntungan Menutup Aib Orang”

Radio Muhajir Project
MELIHAT DUNIA HANYA DENGAN SATU MATA (Seeing the World Through One Eye)

Radio Muhajir Project

Play Episode Listen Later Aug 31, 2025 1:21


Bismillah,MELIHAT DUNIA HANYA DENGAN SATU MATA(Seeing the World Through One Eye)Ustadz Muhammad Nuzul Dzikri -Hafizhahullah-Video Pendek dari Kajian Tadzkiratus Saami' No. 181“Semuanya Pemberian & Amanah dari Allah”

Radio Muhajir Project
BELAJAR BACA AL-QUR'AN: BUKAN TENTANG USIA, TAPI TENTANG CINTA

Radio Muhajir Project

Play Episode Listen Later Aug 31, 2025 1:21


Bismillah,BELAJAR BACA AL-QUR'AN: BUKAN TENTANG USIA, TAPI TENTANG CINTADalam belajar membaca ayat-ayat Allah, bukan soal cepat atau lambat. Bukan soal lancar atau terbata-bata. Tapi soal cinta, seberapa besar cinta kita kepada Allah hingga berani membuka mushaf.Al-Qur'an bukan sekadar bacaan, ia adalah surat dari Allah dan sebagai petunjuk untuk hidup kita.Jangan biarkan rasa malu menghalangi langkah.Karena setiap huruf Al-Qur'an yang dibaca, meski terbata-bata, tetap bernilai pahala di sisi-Nya.Buktikan cinta itu dengan satu langkah berani:mulai belajar membaca Al-Qur'an hari ini dan bergabung di Halaqah Iqra' & Tajwid Spesial (HITS).Klik di sini!linktr.ee/Muhajirprojecttilawah

Radio Muhajir Project
Kajian Wanita 238. "JANGAN JADI WANITA BERMUKA DUA" | Kitab Al-Wabilush Shayyib

Radio Muhajir Project

Play Episode Listen Later Aug 28, 2025 52:13


Bismillah,238. JANGAN JADI WANITA BERMUKA DUAKajian Wanita Kitab Al-Wabilush ShayyibPasal: Keutamaan shadaqahHalaman 95Dia-lah Allah Yang Maha Penyayang dan mencintai orang-orang yang penyayang, dan Dia hanya akan mengasihi hamba-hamba-Nya yang penyayang; Dia Maha Menutupi dan mencintai hamba-Nya yang menutupi aib atau kesalahan orang lain; Dia Maha Pemaaf dan mencintai hamba-Nya yang memaafkan orang lain; Dia Maha Pengampun dan mencintai orang yang diberikan ampunan; Dia Mahalembut dan mencintai sifat lembut dari hamba-Nya; Dia marah kepada orang yang kasar, keras, yang berjalan dengan sikap sombong; Dia Maha Pemurah dan mencintai sikap ramah; Dia Maha Murah hati dan mencintai sifat murah hati; Dia Mahabaik dan menyukai kebaikan dan para pelakunya; Dia Mahaadil dan mencintai keadilan; Maha Menerima udzur dari orang-orang yang memiliki udzur dan mencintai orang yang menerima udzur dari hamba-hamba-Nya; Dia memberikan balasan kepada hamba-hamba-Nya sesuai dengan sifat-sifat ini. Siapa yang memaafkan maka ia akan dimaafkan; siapa yang memberikan ampunan maka akan diampunkan; siapa yang memberikan izin maka akan diizinkan; siapa yang lemah lembut kepada hamba-Nya maka ia akan dilemahlembuti; siapa yang menyayangi makhluk-Nya maka ia akan disayangi; siapa yang berlaku baik kepada mereka maka akan diperlakukan secara baik; siapa yang derma kepada mereka maka akan diperlakukan dengan derma juga; siapa yang memberikan manfaat kepada mereka maka akan diberi manfaat baginya; siapa yang menutup aib mereka maka akan ditutup pula aibnya; siapa yang memaafkan mereka maka akan dimaafkan; siapa yang menyelidiki cacat mereka maka akan diselidiki juga cacatnya; siapa yang menghalangi kebaikan mereka maka kebaikannya akan dihalangi; siapa yang rindu kepada Allah maka Allah akan rindu kepadanya; siapa yang melakukan makar maka ia akan diberi makar; siapa yang menipu maka ia akan ditipu; siapa yang bermu'amalah kepada makhluk-Nya dengan satu sifat maka Allah akan bermu'amalah kepadanya dengan sifat tersebut di dunia dan di akhirat. Allah akan memperlakukan hamba-Nya sesuai dengan perlakuan hamba itu kepada makhluk-Nya.

Radio Muhajir Project
Riyaadhush Shaalihiin 1854. "DAMPAK DIDIKAN KERAS ORANG TUA"

Radio Muhajir Project

Play Episode Listen Later Aug 28, 2025 53:11


Bismillah,1854. DAMPAK DIDIKAN KERAS ORANG TUARiyaadhush Shaalihiin Bab 49 | Menilai manusia sesuai apa yang nampak dan menyerahkan rahasia-rahasia mereka kepada AllahTanya JawabHadits ke-400 | Hadits Abdullah bin Utbah bin Mas'ud Radhiallahu ‘anhuDari Abdullah bin Utbah bin Mas'ud Radhiallahu ‘anhu, beliau berkata, Saya mendengar Umar bin Al-Khaththab Radhiallahu ‘anhu anha berkata,إِنَّ نَاساً كَانُوا يُؤْخَذُونَ بالوَحْي في عَهْدِ رسول اللَّه صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم ، وإِنَّ الوَحْيَ قَدِ انْقَطَعَ، وإِنَّمَا نَأْخُذُكُمُ الآنَ بِما ظَهَرَ لَنَا مِنْ أَعْمَالِكُمْ ، فَمَنْ أَظْهَرَ لَنا خَيْراً ، أَمَّنَّاهُ ، وقرَّبناه وَلَيْس لنَا مِنْ سَريرَتِهِ شيءٌ ، اللَّهُ يُحاسِبُهُ في سرِيرَتِهِ ، ومَنْ أَظْهَرَ لَنَا سُوءاً ، لَمْ نأْمنْهُ ، وَلَمْ نُصَدِّقْهُ وإِنْ قال إِنَّ سَرِيرَتَه حَسنَةٌ."Sesungguhnya beberapa orang telah dihukum berdasarkan wahyu pada masa Rasulullah ﷺ dan kini wahyu telah terputus, sesungguhnya kami menghukum kalian sekarang ini berdasarkan apa yang nampak pada kami dari amal perbuatan kalian, barangsiapa menampakkan kebaikan kepada kami, maka kami melindunginya dan mendekatkannya, dan kami tidak memiliki wewenang sama sekali terhadap rahasianya, Allah-lah ﷻ yang akan menghisab rahasianya. Dan barangsiapa menampakkan keburukan kepada kami, maka kami tidak menjamin keamanan-nya dan tidak mempercayainya, meskipun dia berkata, 'Sesungguhnya hatiku baik'. " (HR. Bukhari)

Radio Muhajir Project
222. BENARKAH SABAR ADA BATASNYA? | Tadzkiratus saami' wal mutakallim fii adabil 'alim wal muta'alim

Radio Muhajir Project

Play Episode Listen Later Aug 28, 2025 87:53


Bismillah,222. BENARKAH SABAR ADA BATASNYA?Tadzkiratus saami' wal mutakallim fii adabil 'alim wal muta'alim(Adab Penuntut Ilmu dan Adab Para Ahli Ilmu)Karya Ibnul Jama'ahBab 2, Pasal 1, Poin 9 (Halaman 38, penerbit Pustaka Al-Ihsan)Ahlak Terpuji Diantaranya:Senantiasa bertaubat, ikhlas, yakin, taqwa, sabar, ridha, merasa cukup dengan karunia Allah zuhud, tawakkal, pasrah terhadap takdir Allah hati yang bersih, berprasangka baik, pemaaf, berahlak mulia, berfikir positif, berterima-kasih atas kebaikan, lemah lembut kepada makhluk, merasa malu kepada Allah dan manusia.

Radio Muhajir Project
Riyaadhush Shaalihiin 1855. "TUGAS PENTING SEORANG PEMIMPIN"

Radio Muhajir Project

Play Episode Listen Later Aug 28, 2025 26:11


Bismillah,1855. TUGAS PENTING SEORANG PEMIMPINRiyaadhush Shaalihiin Bab 49 | Menilai manusia sesuai apa yang nampak dan menyerahkan rahasia-rahasia mereka kepada AllahHadits ke-400 | Hadits Abdullah bin Utbah bin Mas'ud Radhiallahu ‘anhuDari Abdullah bin Utbah bin Mas'ud Radhiallahu ‘anhu, beliau berkata, Saya mendengar Umar bin Al-Khaththab Radhiallahu ‘anhu anha berkata,إِنَّ نَاساً كَانُوا يُؤْخَذُونَ بالوَحْي في عَهْدِ رسول اللَّه صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم ، وإِنَّ الوَحْيَ قَدِ انْقَطَعَ، وإِنَّمَا نَأْخُذُكُمُ الآنَ بِما ظَهَرَ لَنَا مِنْ أَعْمَالِكُمْ ، فَمَنْ أَظْهَرَ لَنا خَيْراً ، أَمَّنَّاهُ ، وقرَّبناه وَلَيْس لنَا مِنْ سَريرَتِهِ شيءٌ ، اللَّهُ يُحاسِبُهُ في سرِيرَتِهِ ، ومَنْ أَظْهَرَ لَنَا سُوءاً ، لَمْ نأْمنْهُ ، وَلَمْ نُصَدِّقْهُ وإِنْ قال إِنَّ سَرِيرَتَه حَسنَةٌ."Sesungguhnya beberapa orang telah dihukum berdasarkan wahyu pada masa Rasulullah ﷺ dan kini wahyu telah terputus, sesungguhnya kami menghukum kalian sekarang ini berdasarkan apa yang nampak pada kami dari amal perbuatan kalian, barangsiapa menampakkan kebaikan kepada kami, maka kami melindunginya dan mendekatkannya, dan kami tidak memiliki wewenang sama sekali terhadap rahasianya, Allah-lah ﷻ yang akan menghisab rahasianya. Dan barangsiapa menampakkan keburukan kepada kami, maka kami tidak menjamin keamanan-nya dan tidak mempercayainya, meskipun dia berkata, 'Sesungguhnya hatiku baik'. " (HR. Bukhari)

Radio Muhajir Project
Riyaadhush Shaalihiin 1844. "SYARAT KETUJUH LAA ILAAHA ILLALLAH"

Radio Muhajir Project

Play Episode Listen Later Aug 23, 2025 17:37


Bismillah,1844. SYARAT KETUJUH LAA ILAAHA ILLALLAHRiyaadhush Shaalihiin Bab 49 | Menilai manusia sesuai apa yang nampak dan menyerahkan rahasia-rahasia mereka kepada AllahHadits ke-399 | Hadits Jundub bin Abdullah Radhiallahu ‘anhuDari Jundub bin Abdullah Radhiallahu ‘anhu,أَنَّ رسولَ اللَّه صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم بعثَ بعْثاً مِنَالمُسْلِمِينَ إِلى قَوْمٍ مِنَ المُشْرِكِينَ ، وَأَنَّهُمْ الْتَقَوْا ، فَكَانَ رَجُلٌ مِنَ المُشْرِكِينَ إِذا شَاءَ أَنْ يَقْصِدَ إِلى رَجُلٍ مِنَ المُسْلِمِينَ قَصَدَ لَهُ فَقَتَلَهُ ، وَأَنَّ رَجُلاً مِنَ المُسْلِمِينَ قَصَدَ غَفْلَتَهُ ، وَكُنَّا نَتَحَدَّثُ أَنَّهُ أُسَامَةُ بْنُ زَيْدٍ فَلمَّا رَفَعَ عليه السَّيْفَ ، قال : لا إِله إِلاَّ اللَّهُ ، فقَتَلَهُ ، فَجَاءَ الْبَشِيرُ إِلى رسول اللَّه صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم ، فَسَأَلَهُ ، وأَخْبَرَهُ ، حَتَّى أَخْبَرَهُ خَبَر الرَّجُلِ كَيْفَ صنَعَ ، فَدَعَاهُ فَسَأَلَهُ ، فقال : « لِمَ قَتَلْتَهُ ؟ » فَقَالَ: يا رسولَ اللَّهِ أَوْجَعَ في المُسْلِمِينَ ، وقَتلَ فُلاناً وفُلاناً وسَمَّى له نَفراً وإِنِّي حَمَلتْ عَلَيْهِ ، فَلَمَّا رَأَى السَّيْفَ قال : لا إِله إِلاَّ اللَّهُ . قال رسولُ اللَّه صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم : « أَقَتَلْتَهُ ؟ » قال : نَعمْ ، قال : « فَكيْفَ تَصْنَعُ بلا إِله إِلاَّ اللَّهُ ، إِذا جاءَت يوْمَ القيامَةِ ؟ » قَال يا رسولَ اللَّه اسْتَغْفِرْ لي . قال : « وكيفْ تَصْنَعُ بِلا إِله إِلاَّ اللَّهُ، إِذا جاءَت يَوْمَ القِيامَةِ ؟ » فَجَعَلَ لا يَزيدُ عَلى أَنْ يَقُولَ : « كيفَ تَصْنَعُ بِلا إِلهَ إِلاَّ اللَّهُ إذا جاءَتْ يَوْمَ القِيامَةِ » رواه مسلم ."Bahwa Rasulullah ﷺ mengirim sebuah pasukan dari kaum Muslimin menuju satu kaum dari orang-orang musyrik. Dan mereka pun saling berhadapan (berperang). Seorang laki-laki dari kaum musyrikin, tatkala dia mau mengincar seorang laki-laki dari kaum Muslimin, dia menghampirinya lalu membunuhnya, dan seorang laki-laki dari kaum Muslimin juga mengincar lalu membunuhnya. Kami berbincang-bincang bahwa dia adalah Usamah bin Zaid, di mana tatkala Usamah mengangkat pedang di atas kepalanya, dia tiba-tiba mengucapkan 'La Ilaha Illallah', namun dia tetap membunuhnya. Pembawa berita gembira datang kepada Rasulullah ﷺ beliau bertanya kepadanya, dan dia menjawabnya hingga dia menceritakan berita laki-laki tersebut bagaimana dia bertindak. Maka beliau memanggil Usamah dan bertanya, 'Mengapa kamu membunuhnya?' Dia menjawab, 'Wahai Rasulullah, dia telah merugikan kaum Muslimin. Dia membunuh fulan, fulan...' dia menyebut nama beberapa orang dan saya menghunuskan pedang di atas kepalanya, lalu ketika dia melihat pedang, dia berucap 'La Ilaha Illallah.'

Radio Muhajir Project
221. PENYEBAB KEGAGALAN KITA DALAM BERSABAR | Tadzkiratus saami' wal mutakallim fii adabil 'alim wal muta'alim

Radio Muhajir Project

Play Episode Listen Later Aug 23, 2025 88:46


Bismillah,221. PENYEBAB KEGAGALAN KITA DALAM BERSABARTadzkiratus saami' wal mutakallim fii adabil 'alim wal muta'alim(Adab Penuntut Ilmu dan Adab Para Ahli Ilmu)Karya Ibnul Jama'ahBab 2, Pasal 1, Poin 9 (Halaman 38, penerbit Pustaka Al-Ihsan)Ahlak Terpuji Diantaranya:Senantiasa bertaubat, ikhlas, yakin, taqwa, sabar, ridha, merasa cukup dengan karunia Allah zuhud, tawakkal, pasrah terhadap takdir Allah hati yang bersih, berprasangka baik, pemaaf, berahlak mulia, berfikir positif, berterima-kasih atas kebaikan, lemah lembut kepada makhluk, merasa malu kepada Allah dan manusia.

Radio Muhajir Project
Riyaadhush Shaalihiin 1846. "KETIKA IBU CURHAT TENTANG KESALAHAN AYAH"

Radio Muhajir Project

Play Episode Listen Later Aug 23, 2025 47:47


Bismillah,1846. KETIKA IBU CURHAT TENTANG KESALAHAN AYAHRiyaadhush Shaalihiin Bab 49 | Menilai manusia sesuai apa yang nampak dan menyerahkan rahasia-rahasia mereka kepada AllahHadits ke-399 | Hadits Jundub bin Abdullah Radhiallahu ‘anhuTanya Jawab

Radio Muhajir Project
Riyaadhush Shaalihiin 1845. "ANAK SPESIAL, TANDA CINTA ATAU AZAB DARI ALLAH ﷻ?"

Radio Muhajir Project

Play Episode Listen Later Aug 23, 2025 35:07


Bismillah,1845. ANAK SPESIAL, TANDA CINTA ATAU AZAB DARI ALLAH ﷻ?Riyaadhush Shaalihiin Bab 49 | Menilai manusia sesuai apa yang nampak dan menyerahkan rahasia-rahasia mereka kepada AllahHadits ke-399 | Hadits Jundub bin Abdullah Radhiallahu ‘anhuTanya JawabDari Jundub bin Abdullah Radhiallahu ‘anhu,أَنَّ رسولَ اللَّه صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم بعثَ بعْثاً مِنَالمُسْلِمِينَ إِلى قَوْمٍ مِنَ المُشْرِكِينَ ، وَأَنَّهُمْ الْتَقَوْا ، فَكَانَ رَجُلٌ مِنَ المُشْرِكِينَ إِذا شَاءَ أَنْ يَقْصِدَ إِلى رَجُلٍ مِنَ المُسْلِمِينَ قَصَدَ لَهُ فَقَتَلَهُ ، وَأَنَّ رَجُلاً مِنَ المُسْلِمِينَ قَصَدَ غَفْلَتَهُ ، وَكُنَّا نَتَحَدَّثُ أَنَّهُ أُسَامَةُ بْنُ زَيْدٍ فَلمَّا رَفَعَ عليه السَّيْفَ ، قال : لا إِله إِلاَّ اللَّهُ ، فقَتَلَهُ ، فَجَاءَ الْبَشِيرُ إِلى رسول اللَّه صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم ، فَسَأَلَهُ ، وأَخْبَرَهُ ، حَتَّى أَخْبَرَهُ خَبَر الرَّجُلِ كَيْفَ صنَعَ ، فَدَعَاهُ فَسَأَلَهُ ، فقال : « لِمَ قَتَلْتَهُ ؟ » فَقَالَ: يا رسولَ اللَّهِ أَوْجَعَ في المُسْلِمِينَ ، وقَتلَ فُلاناً وفُلاناً وسَمَّى له نَفراً وإِنِّي حَمَلتْ عَلَيْهِ ، فَلَمَّا رَأَى السَّيْفَ قال : لا إِله إِلاَّ اللَّهُ . قال رسولُ اللَّه صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم : « أَقَتَلْتَهُ ؟ » قال : نَعمْ ، قال : « فَكيْفَ تَصْنَعُ بلا إِله إِلاَّ اللَّهُ ، إِذا جاءَت يوْمَ القيامَةِ ؟ » قَال يا رسولَ اللَّه اسْتَغْفِرْ لي . قال : « وكيفْ تَصْنَعُ بِلا إِله إِلاَّ اللَّهُ، إِذا جاءَت يَوْمَ القِيامَةِ ؟ » فَجَعَلَ لا يَزيدُ عَلى أَنْ يَقُولَ : « كيفَ تَصْنَعُ بِلا إِلهَ إِلاَّ اللَّهُ إذا جاءَتْ يَوْمَ القِيامَةِ » رواه مسلم ."Bahwa Rasulullah ﷺ mengirim sebuah pasukan dari kaum Muslimin menuju satu kaum dari orang-orang musyrik. Dan mereka pun saling berhadapan (berperang). Seorang laki-laki dari kaum musyrikin, tatkala dia mau mengincar seorang laki-laki dari kaum Muslimin, dia menghampirinya lalu membunuhnya, dan seorang laki-laki dari kaum Muslimin juga mengincar lalu membunuhnya. Kami berbincang-bincang bahwa dia adalah Usamah bin Zaid, di mana tatkala Usamah mengangkat pedang di atas kepalanya, dia tiba-tiba mengucapkan 'La Ilaha Illallah', namun dia tetap membunuhnya. Pembawa berita gembira datang kepada Rasulullah ﷺ beliau bertanya kepadanya, dan dia menjawabnya hingga dia menceritakan berita laki-laki tersebut bagaimana dia bertindak. Maka beliau memanggil Usamah dan bertanya, 'Mengapa kamu membunuhnya?' Dia menjawab, 'Wahai Rasulullah, dia telah merugikan kaum Muslimin. Dia membunuh fulan, fulan...' dia menyebut nama beberapa orang dan saya menghunuskan pedang di atas kepalanya, lalu ketika dia melihat pedang, dia berucap 'La Ilaha Illallah.'

Radio Muhajir Project
Riyaadhush Shaalihiin 1840. "BAGAIMANA BERDAKWAH KEPADA KELUARGA?"

Radio Muhajir Project

Play Episode Listen Later Aug 23, 2025 41:33


Bismillah,1840. BAGAIMANA BERDAKWAH KEPADA KELUARGA?Riyaadhush Shaalihiin Bab 49 | Menilai manusia sesuai apa yang nampak dan menyerahkan rahasia-rahasia mereka kepada AllahHadits ke-399 | Hadits Jundub bin Abdullah Radhiallahu ‘anhuTanya Jawab

Radio Muhajir Project
Riyaadhush Shaalihiin 1843. "SYARAT KEENAM LAA ILAAHA ILLALLAH"

Radio Muhajir Project

Play Episode Listen Later Aug 23, 2025 22:11


Bismillah,1843. SYARAT KEENAM LAA ILAAHA ILLALLAHRiyaadhush Shaalihiin Bab 49 | Menilai manusia sesuai apa yang nampak dan menyerahkan rahasia-rahasia mereka kepada AllahHadits ke-399 | Hadits Jundub bin Abdullah Radhiallahu ‘anhuDari Jundub bin Abdullah Radhiallahu ‘anhu,أَنَّ رسولَ اللَّه صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم بعثَ بعْثاً مِنَالمُسْلِمِينَ إِلى قَوْمٍ مِنَ المُشْرِكِينَ ، وَأَنَّهُمْ الْتَقَوْا ، فَكَانَ رَجُلٌ مِنَ المُشْرِكِينَ إِذا شَاءَ أَنْ يَقْصِدَ إِلى رَجُلٍ مِنَ المُسْلِمِينَ قَصَدَ لَهُ فَقَتَلَهُ ، وَأَنَّ رَجُلاً مِنَ المُسْلِمِينَ قَصَدَ غَفْلَتَهُ ، وَكُنَّا نَتَحَدَّثُ أَنَّهُ أُسَامَةُ بْنُ زَيْدٍ فَلمَّا رَفَعَ عليه السَّيْفَ ، قال : لا إِله إِلاَّ اللَّهُ ، فقَتَلَهُ ، فَجَاءَ الْبَشِيرُ إِلى رسول اللَّه صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم ، فَسَأَلَهُ ، وأَخْبَرَهُ ، حَتَّى أَخْبَرَهُ خَبَر الرَّجُلِ كَيْفَ صنَعَ ، فَدَعَاهُ فَسَأَلَهُ ، فقال : « لِمَ قَتَلْتَهُ ؟ » فَقَالَ: يا رسولَ اللَّهِ أَوْجَعَ في المُسْلِمِينَ ، وقَتلَ فُلاناً وفُلاناً وسَمَّى له نَفراً وإِنِّي حَمَلتْ عَلَيْهِ ، فَلَمَّا رَأَى السَّيْفَ قال : لا إِله إِلاَّ اللَّهُ . قال رسولُ اللَّه صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم : « أَقَتَلْتَهُ ؟ » قال : نَعمْ ، قال : « فَكيْفَ تَصْنَعُ بلا إِله إِلاَّ اللَّهُ ، إِذا جاءَت يوْمَ القيامَةِ ؟ » قَال يا رسولَ اللَّه اسْتَغْفِرْ لي . قال : « وكيفْ تَصْنَعُ بِلا إِله إِلاَّ اللَّهُ، إِذا جاءَت يَوْمَ القِيامَةِ ؟ » فَجَعَلَ لا يَزيدُ عَلى أَنْ يَقُولَ : « كيفَ تَصْنَعُ بِلا إِلهَ إِلاَّ اللَّهُ إذا جاءَتْ يَوْمَ القِيامَةِ » رواه مسلم ."Bahwa Rasulullah ﷺ mengirim sebuah pasukan dari kaum Muslimin menuju satu kaum dari orang-orang musyrik. Dan mereka pun saling berhadapan (berperang). Seorang laki-laki dari kaum musyrikin, tatkala dia mau mengincar seorang laki-laki dari kaum Muslimin, dia menghampirinya lalu membunuhnya, dan seorang laki-laki dari kaum Muslimin juga mengincar lalu membunuhnya. Kami berbincang-bincang bahwa dia adalah Usamah bin Zaid, di mana tatkala Usamah mengangkat pedang di atas kepalanya, dia tiba-tiba mengucapkan 'La Ilaha Illallah', namun dia tetap membunuhnya. Pembawa berita gembira datang kepada Rasulullah ﷺ beliau bertanya kepadanya, dan dia menjawabnya hingga dia menceritakan berita laki-laki tersebut bagaimana dia bertindak. Maka beliau memanggil Usamah dan bertanya, 'Mengapa kamu membunuhnya?' Dia menjawab, 'Wahai Rasulullah, dia telah merugikan kaum Muslimin. Dia membunuh fulan, fulan...' dia menyebut nama beberapa orang dan saya menghunuskan pedang di atas kepalanya, lalu ketika dia melihat pedang, dia berucap 'La Ilaha Illallah.'

Radio Muhajir Project
Riyaadhush Shaalihiin 1842. "SYARAT KELIMA LAA ILAAHA ILLALLAH"

Radio Muhajir Project

Play Episode Listen Later Aug 23, 2025 21:16


Bismillah,1842. SYARAT KELIMA LAA ILAAHA ILLALLAHRiyaadhush Shaalihiin Bab 49 | Menilai manusia sesuai apa yang nampak dan menyerahkan rahasia-rahasia mereka kepada AllahHadits ke-399 | Hadits Jundub bin Abdullah Radhiallahu ‘anhuDari Jundub bin Abdullah Radhiallahu ‘anhu,أَنَّ رسولَ اللَّه صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم بعثَ بعْثاً مِنَالمُسْلِمِينَ إِلى قَوْمٍ مِنَ المُشْرِكِينَ ، وَأَنَّهُمْ الْتَقَوْا ، فَكَانَ رَجُلٌ مِنَ المُشْرِكِينَ إِذا شَاءَ أَنْ يَقْصِدَ إِلى رَجُلٍ مِنَ المُسْلِمِينَ قَصَدَ لَهُ فَقَتَلَهُ ، وَأَنَّ رَجُلاً مِنَ المُسْلِمِينَ قَصَدَ غَفْلَتَهُ ، وَكُنَّا نَتَحَدَّثُ أَنَّهُ أُسَامَةُ بْنُ زَيْدٍ فَلمَّا رَفَعَ عليه السَّيْفَ ، قال : لا إِله إِلاَّ اللَّهُ ، فقَتَلَهُ ، فَجَاءَ الْبَشِيرُ إِلى رسول اللَّه صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم ، فَسَأَلَهُ ، وأَخْبَرَهُ ، حَتَّى أَخْبَرَهُ خَبَر الرَّجُلِ كَيْفَ صنَعَ ، فَدَعَاهُ فَسَأَلَهُ ، فقال : « لِمَ قَتَلْتَهُ ؟ » فَقَالَ: يا رسولَ اللَّهِ أَوْجَعَ في المُسْلِمِينَ ، وقَتلَ فُلاناً وفُلاناً وسَمَّى له نَفراً وإِنِّي حَمَلتْ عَلَيْهِ ، فَلَمَّا رَأَى السَّيْفَ قال : لا إِله إِلاَّ اللَّهُ . قال رسولُ اللَّه صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم : « أَقَتَلْتَهُ ؟ » قال : نَعمْ ، قال : « فَكيْفَ تَصْنَعُ بلا إِله إِلاَّ اللَّهُ ، إِذا جاءَت يوْمَ القيامَةِ ؟ » قَال يا رسولَ اللَّه اسْتَغْفِرْ لي . قال : « وكيفْ تَصْنَعُ بِلا إِله إِلاَّ اللَّهُ، إِذا جاءَت يَوْمَ القِيامَةِ ؟ » فَجَعَلَ لا يَزيدُ عَلى أَنْ يَقُولَ : « كيفَ تَصْنَعُ بِلا إِلهَ إِلاَّ اللَّهُ إذا جاءَتْ يَوْمَ القِيامَةِ » رواه مسلم ."Bahwa Rasulullah ﷺ mengirim sebuah pasukan dari kaum Muslimin menuju satu kaum dari orang-orang musyrik. Dan mereka pun saling berhadapan (berperang). Seorang laki-laki dari kaum musyrikin, tatkala dia mau mengincar seorang laki-laki dari kaum Muslimin, dia menghampirinya lalu membunuhnya, dan seorang laki-laki dari kaum Muslimin juga mengincar lalu membunuhnya. Kami berbincang-bincang bahwa dia adalah Usamah bin Zaid, di mana tatkala Usamah mengangkat pedang di atas kepalanya, dia tiba-tiba mengucapkan 'La Ilaha Illallah', namun dia tetap membunuhnya. Pembawa berita gembira datang kepada Rasulullah ﷺ beliau bertanya kepadanya, dan dia menjawabnya hingga dia menceritakan berita laki-laki tersebut bagaimana dia bertindak. Maka beliau memanggil Usamah dan bertanya, 'Mengapa kamu membunuhnya?' Dia menjawab, 'Wahai Rasulullah, dia telah merugikan kaum Muslimin. Dia membunuh fulan, fulan...' dia menyebut nama beberapa orang dan saya menghunuskan pedang di atas kepalanya, lalu ketika dia melihat pedang, dia berucap 'La Ilaha Illallah.'

Radio Muhajir Project
Riyaadhush Shaalihiin 1841. "DIHARAMKAN MASUK NERAKA?"

Radio Muhajir Project

Play Episode Listen Later Aug 23, 2025 14:12


Bismillah,1841. DIHARAMKAN MASUK NERAKA?Riyaadhush Shaalihiin Bab 49 | Menilai manusia sesuai apa yang nampak dan menyerahkan rahasia-rahasia mereka kepada AllahHadits ke-399 | Hadits Jundub bin Abdullah Radhiallahu ‘anhuDari Jundub bin Abdullah Radhiallahu ‘anhu,أَنَّ رسولَ اللَّه صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم بعثَ بعْثاً مِنَالمُسْلِمِينَ إِلى قَوْمٍ مِنَ المُشْرِكِينَ ، وَأَنَّهُمْ الْتَقَوْا ، فَكَانَ رَجُلٌ مِنَ المُشْرِكِينَ إِذا شَاءَ أَنْ يَقْصِدَ إِلى رَجُلٍ مِنَ المُسْلِمِينَ قَصَدَ لَهُ فَقَتَلَهُ ، وَأَنَّ رَجُلاً مِنَ المُسْلِمِينَ قَصَدَ غَفْلَتَهُ ، وَكُنَّا نَتَحَدَّثُ أَنَّهُ أُسَامَةُ بْنُ زَيْدٍ فَلمَّا رَفَعَ عليه السَّيْفَ ، قال : لا إِله إِلاَّ اللَّهُ ، فقَتَلَهُ ، فَجَاءَ الْبَشِيرُ إِلى رسول اللَّه صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم ، فَسَأَلَهُ ، وأَخْبَرَهُ ، حَتَّى أَخْبَرَهُ خَبَر الرَّجُلِ كَيْفَ صنَعَ ، فَدَعَاهُ فَسَأَلَهُ ، فقال : « لِمَ قَتَلْتَهُ ؟ » فَقَالَ: يا رسولَ اللَّهِ أَوْجَعَ في المُسْلِمِينَ ، وقَتلَ فُلاناً وفُلاناً وسَمَّى له نَفراً وإِنِّي حَمَلتْ عَلَيْهِ ، فَلَمَّا رَأَى السَّيْفَ قال : لا إِله إِلاَّ اللَّهُ . قال رسولُ اللَّه صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم : « أَقَتَلْتَهُ ؟ » قال : نَعمْ ، قال : « فَكيْفَ تَصْنَعُ بلا إِله إِلاَّ اللَّهُ ، إِذا جاءَت يوْمَ القيامَةِ ؟ » قَال يا رسولَ اللَّه اسْتَغْفِرْ لي . قال : « وكيفْ تَصْنَعُ بِلا إِله إِلاَّ اللَّهُ، إِذا جاءَت يَوْمَ القِيامَةِ ؟ » فَجَعَلَ لا يَزيدُ عَلى أَنْ يَقُولَ : « كيفَ تَصْنَعُ بِلا إِلهَ إِلاَّ اللَّهُ إذا جاءَتْ يَوْمَ القِيامَةِ » رواه مسلم ."Bahwa Rasulullah ﷺ mengirim sebuah pasukan dari kaum Muslimin menuju satu kaum dari orang-orang musyrik. Dan mereka pun saling berhadapan (berperang). Seorang laki-laki dari kaum musyrikin, tatkala dia mau mengincar seorang laki-laki dari kaum Muslimin, dia menghampirinya lalu membunuhnya, dan seorang laki-laki dari kaum Muslimin juga mengincar lalu membunuhnya. Kami berbincang-bincang bahwa dia adalah Usamah bin Zaid, di mana tatkala Usamah mengangkat pedang di atas kepalanya, dia tiba-tiba mengucapkan 'La Ilaha Illallah', namun dia tetap membunuhnya. Pembawa berita gembira datang kepada Rasulullah ﷺ beliau bertanya kepadanya, dan dia menjawabnya hingga dia menceritakan berita laki-laki tersebut bagaimana dia bertindak. Maka beliau memanggil Usamah dan bertanya, 'Mengapa kamu membunuhnya?' Dia menjawab, 'Wahai Rasulullah, dia telah merugikan kaum Muslimin. Dia membunuh fulan, fulan...' dia menyebut nama beberapa orang dan saya menghunuskan pedang di atas kepalanya, lalu ketika dia melihat pedang, dia berucap 'La Ilaha Illallah.' Rasulullah ﷺ bertanya, 'Apakah kamu membunuhnya?' Dia menjawab, ‘Ya.' Beliau bersabda, ‘Apa yang akan kamu lakukan dengan 'La Ilaha illallah' apabila kalimat itu datang pada Hari Kiamat?' Dia berkata, 'Wahai Rasulullah, mohonkanlah ampunan untukku.' Beliau bersabda, ‘‘Apa yang akan kamu lakukan dengan 'La Ilaha illallah' apabila kalimat itu datang pada Hari Kiamat? Maka beliau tidak lebih dari mengucapkan, 'Apa yang akan kamu lakukan dengan 'La Ilaha Illallah apabila kalimat itu datang pada Hari Kiamat?'" (HR. Muslim)

Radio Muhajir Project
Riyaadhush Shaalihiin 1848. "HIDUP TANPA UJIAN, MUNGKINKAH?"

Radio Muhajir Project

Play Episode Listen Later Aug 23, 2025 29:13


Bismillah,1848. HIDUP TANPA UJIAN, MUNGKINKAH?Riyaadhush Shaalihiin Bab 49 | Menilai manusia sesuai apa yang nampak dan menyerahkan rahasia-rahasia mereka kepada AllahHadits ke-399 | Hadits Jundub bin Abdullah Radhiallahu ‘anhuTanya Jawab

Radio Muhajir Project
Riyaadhush Shaalihiin 1847. "KUNCI MENGAJARKAN ANAK MENGERJAKAN SHALAT"

Radio Muhajir Project

Play Episode Listen Later Aug 23, 2025 36:33


Bismillah,1847. KUNCI MENGAJARKAN ANAK MENGERJAKAN SHALATRiyaadhush Shaalihiin Bab 49 | Menilai manusia sesuai apa yang nampak dan menyerahkan rahasia-rahasia mereka kepada AllahHadits ke-399 | Hadits Jundub bin Abdullah Radhiallahu ‘anhuTanya Jawab

Radio Muhajir Project
Riyaadhush Shaalihiin 1852. "CARA MENGECEK KEJUJURAN KITA KEPADA ALLAH ﷻ"

Radio Muhajir Project

Play Episode Listen Later Aug 23, 2025 47:16


Bismillah,1852. CARA MENGECEK KEJUJURAN KITA KEPADA ALLAH ﷻRiyaadhush Shaalihiin Bab 49 | Menilai manusia sesuai apa yang nampak dan menyerahkan rahasia-rahasia mereka kepada AllahHadits ke-399 | Hadits Jundub bin Abdullah Radhiallahu ‘anhuTanya Jawab

Radio Muhajir Project
Riyaadhush Shaalihiin 1849. "7 KUNCI SURGA & BAHAGIA DUNIA AKHIRAT"

Radio Muhajir Project

Play Episode Listen Later Aug 23, 2025 27:05


Bismillah,1849. 7 KUNCI SURGA & BAHAGIA DUNIA AKHIRATRiyaadhush Shaalihiin Bab 49 | Menilai manusia sesuai apa yang nampak dan menyerahkan rahasia-rahasia mereka kepada AllahHadits ke-399 | Hadits Jundub bin Abdullah Radhiallahu ‘anhuDari Jundub bin Abdullah Radhiallahu ‘anhu,أَنَّ رسولَ اللَّه صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم بعثَ بعْثاً مِنَالمُسْلِمِينَ إِلى قَوْمٍ مِنَ المُشْرِكِينَ ، وَأَنَّهُمْ الْتَقَوْا ، فَكَانَ رَجُلٌ مِنَ المُشْرِكِينَ إِذا شَاءَ أَنْ يَقْصِدَ إِلى رَجُلٍ مِنَ المُسْلِمِينَ قَصَدَ لَهُ فَقَتَلَهُ ، وَأَنَّ رَجُلاً مِنَ المُسْلِمِينَ قَصَدَ غَفْلَتَهُ ، وَكُنَّا نَتَحَدَّثُ أَنَّهُ أُسَامَةُ بْنُ زَيْدٍ فَلمَّا رَفَعَ عليه السَّيْفَ ، قال : لا إِله إِلاَّ اللَّهُ ، فقَتَلَهُ ، فَجَاءَ الْبَشِيرُ إِلى رسول اللَّه صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم ، فَسَأَلَهُ ، وأَخْبَرَهُ ، حَتَّى أَخْبَرَهُ خَبَر الرَّجُلِ كَيْفَ صنَعَ ، فَدَعَاهُ فَسَأَلَهُ ، فقال : « لِمَ قَتَلْتَهُ ؟ » فَقَالَ: يا رسولَ اللَّهِ أَوْجَعَ في المُسْلِمِينَ ، وقَتلَ فُلاناً وفُلاناً وسَمَّى له نَفراً وإِنِّي حَمَلتْ عَلَيْهِ ، فَلَمَّا رَأَى السَّيْفَ قال : لا إِله إِلاَّ اللَّهُ . قال رسولُ اللَّه صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم : « أَقَتَلْتَهُ ؟ » قال : نَعمْ ، قال : « فَكيْفَ تَصْنَعُ بلا إِله إِلاَّ اللَّهُ ، إِذا جاءَت يوْمَ القيامَةِ ؟ » قَال يا رسولَ اللَّه اسْتَغْفِرْ لي . قال : « وكيفْ تَصْنَعُ بِلا إِله إِلاَّ اللَّهُ، إِذا جاءَت يَوْمَ القِيامَةِ ؟ » فَجَعَلَ لا يَزيدُ عَلى أَنْ يَقُولَ : « كيفَ تَصْنَعُ بِلا إِلهَ إِلاَّ اللَّهُ إذا جاءَتْ يَوْمَ القِيامَةِ » رواه مسلم ."Bahwa Rasulullah ﷺ mengirim sebuah pasukan dari kaum Muslimin menuju satu kaum dari orang-orang musyrik. Dan mereka pun saling berhadapan (berperang). Seorang laki-laki dari kaum musyrikin, tatkala dia mau mengincar seorang laki-laki dari kaum Muslimin, dia menghampirinya lalu membunuhnya, dan seorang laki-laki dari kaum Muslimin juga mengincar lalu membunuhnya. Kami berbincang-bincang bahwa dia adalah Usamah bin Zaid, di mana tatkala Usamah mengangkat pedang di atas kepalanya, dia tiba-tiba mengucapkan 'La Ilaha Illallah', namun dia tetap membunuhnya. Pembawa berita gembira datang kepada Rasulullah ﷺ beliau bertanya kepadanya, dan dia menjawabnya hingga dia menceritakan berita laki-laki tersebut bagaimana dia bertindak. Maka beliau memanggil Usamah dan bertanya, 'Mengapa kamu membunuhnya?' Dia menjawab, 'Wahai Rasulullah, dia telah merugikan kaum Muslimin. Dia membunuh fulan, fulan...' dia menyebut nama beberapa orang dan saya menghunuskan pedang di atas kepalanya, lalu ketika dia melihat pedang, dia berucap 'La Ilaha Illallah.'

Radio Muhajir Project
SAAT TEMAN-TEMAN MENINGGALKANMU (When Your Friends Abandon You)

Radio Muhajir Project

Play Episode Listen Later Aug 23, 2025 0:57


Bismillah,SAAT TEMAN-TEMAN MENINGGALKANMU(When Your Friends Abandon You)Ustadz Muhammad Nuzul Dzikri -Hafizhahullah-Video Pendek dari Kajian Wanita No. 200“Uang Berkurang, Sahabat Menghilang”

Radio Muhajir Project
BERSABAR DIOMELIN SAMPAI TUA (Be Patient With Her Complaining Until You Age)

Radio Muhajir Project

Play Episode Listen Later Aug 23, 2025 2:58


Bismillah,BERSABAR DIOMELIN SAMPAI TUA(Be Patient With Her Complaining Until You Age)Ustadz Muhammad Nuzul Dzikri -Hafizhahullah-Video Pendek dari Kajian Tadzkiratus Saami' No 221“Penyebab Kegagalan Kita Dalam Bersabar”

Radio Muhajir Project
FOKUS KE PROBLEM SOLVING-NYA (Focus On The Problem Solving)

Radio Muhajir Project

Play Episode Listen Later Aug 23, 2025 1:29


Bismillah,FOKUS KE PROBLEM SOLVING-NYA(Focus On The Problem Solving)Ustadz Muhammad Nuzul Dzikri -Hafizhahullah-Video Pendek dari Kajian Riyaadhus Shaalihiin No. 785“Ganjaran Bagi Suami Yang Fokus Pada Kewajibannya”

Radio Muhajir Project
JUJUR BERUTANG (Honest in Debt)

Radio Muhajir Project

Play Episode Listen Later Aug 23, 2025 2:59


Bismillah,JUJUR BERUTANG(Honest in Debt)Ustadz Muhammad Nuzul Dzikri -Hafizhahullah-Video Pendek dari Kajian Riyaadhus Shaalihiin No. 1831“Dua Amalan Pelunas Utang”

Radio Muhajir Project
TUJUAN KITA MEMILIKI HARTA ADALAH UNTUK BERIBADAH

Radio Muhajir Project

Play Episode Listen Later Aug 23, 2025 0:28


Bismillah,Saudaraku,Harta kita sejatinya adalah amanah yang Allah Ta'ala titipkan kepada kita, untuk digunakan dan dikembalikan pula dijalan-Nya. Sebagai sarana ibadah, memberi manfaat, dan membantu sesama. Bukan untuk ditimbun hingga hak orang lain terabaikan lagipun hal-hal duniawi semata.Dan mereka yang menggunakan dijalan-Nya, tentulah menjadi hamba-hamba yang Allah Ta'ala cintai. Semoga kita termasuk hamba yang menggunakan harta sebagai jalan menuju ridha-Nya, dan tidak terikat pada harta kecuali hanya untuk kebaikan.Ikhtiarkan kewajiban harta Anda dengan berzakat, untuk menyucikan tiap harta yang dititipkan dan membersihkan hati serta jiwa.Untuk informasi lebih lengkap mengenai zakat Insya Allah, bisa menghubungi LAZ Muhajir melalui 081288388501.Nikmati juga kemudahan berzakat melalui Bank Syariah Indonesia (BSI) nomor rekening 1111091036 atas nama LAZ Muhajir.Zakat bersihkan jiwa, tebarkan kebaikan.

Radio Muhajir Project
BERJILBAB DI USIA 41 TAHUN (Wearing The Hijab at Age 41)

Radio Muhajir Project

Play Episode Listen Later Aug 23, 2025 2:59


Bismillah,BERJILBAB DI USIA 41 TAHUN(Wearing The Hijab at Age 41)Ustadz Muhammad Nuzul Dzikri -Hafizhahullah-Video Pendek dari Kajian Wanita No.223“Kunci Bersihnya Hati”

Radio Muhajir Project
Riyaadhush Shaalihiin 1850. "CARA MENGHUKUMI MANUSIA"

Radio Muhajir Project

Play Episode Listen Later Aug 23, 2025 16:14


Bismillah,1850. CARA MENGHUKUMI MANUSIARiyaadhush Shaalihiin Bab 49 | Menilai manusia sesuai apa yang nampak dan menyerahkan rahasia-rahasia mereka kepada AllahHadits ke-400 | Hadits Abdullah bin Utbah bin Mas'ud Radhiallahu ‘anhuDari Abdullah bin Utbah bin Mas'ud Radhiallahu ‘anhu, beliau berkata, Saya mendengar Umar bin Al-Khaththab Radhiallahu ‘anhu anha berkata,إِنَّ نَاساً كَانُوا يُؤْخَذُونَ بالوَحْي في عَهْدِ رسول اللَّه صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم ، وإِنَّ الوَحْيَ قَدِ انْقَطَعَ، وإِنَّمَا نَأْخُذُكُمُ الآنَ بِما ظَهَرَ لَنَا مِنْ أَعْمَالِكُمْ ، فَمَنْ أَظْهَرَ لَنا خَيْراً ، أَمَّنَّاهُ ، وقرَّبناه وَلَيْس لنَا مِنْ سَريرَتِهِ شيءٌ ، اللَّهُ يُحاسِبُهُ في سرِيرَتِهِ ، ومَنْ أَظْهَرَ لَنَا سُوءاً ، لَمْ نأْمنْهُ ، وَلَمْ نُصَدِّقْهُ وإِنْ قال إِنَّ سَرِيرَتَه حَسنَةٌ."Sesungguhnya beberapa orang telah dihukum berdasarkan wahyu pada masa Rasulullah ﷺ dan kini wahyu telah terputus, sesungguhnya kami menghukum kalian sekarang ini berdasarkan apa yang nampak pada kami dari amal perbuatan kalian, barangsiapa menampakkan kebaikan kepada kami, maka kami melindunginya dan mendekatkannya, dan kami tidak memiliki wewenang sama sekali terhadap rahasianya, Allah-lah ﷻ yang akan menghisab rahasianya. Dan barangsiapa menampakkan keburukan kepada kami, maka kami tidak menjamin keamanan-nya dan tidak mempercayainya, meskipun dia berkata, 'Sesungguhnya hatiku baik'. " (HR. Bukhari)

Radio Muhajir Project
TERLIBAT DI GERAKAN SEHAT BERMANFAAT, INILAH BERAGAM MANFAATNYA!

Radio Muhajir Project

Play Episode Listen Later Aug 23, 2025 1:37


Bismillah,Sahabat, rutin jaga kesehatan? Ayo terlibat langsung di Gerakan Sehat Bermanfaat bersama Muhajir Project Peduli. Insyaa Allah, setiap kegiatannya membawa maslahat besar bagi kita maupun saudara-saudara lainnya.Apa saja kegiatan dan manfaatnya? Yuk, simak videonya!Raih seluruh pahala dan manfaat yang bisa kita dapatkan dengan terlibat dalam rangkaian program Gerakan Sehat Bermanfaat! Baik sebagai peserta maupun pihak yang mendukung terselenggaranya program tersebut dengan cara berdonasi.Semoga setiap donasi yang disalurkan membawa keberkahan dari Allah untuk kita maupun saudara-saudara muslimin lainnya yang terlibat.Salurkan sedekah terbaik kita melalui rekening:CIMB Niaga Syariah860013830600Atau melalui:Bank Syariah Indonesia1111812116a.n. Muhajir Peduli Indonesia#SemuaButuhBersedekahIkuti Muhajir Project Pedulidi Facebook, Instagram, Youtube@muhajirprojectpeduli

Radio Muhajir Project
IKHLAS TIDAK MENIKAH (Being Sincere Without Marriage)

Radio Muhajir Project

Play Episode Listen Later Aug 23, 2025 2:58


Bismillah,IKHLAS TIDAK MENIKAH(Being Sincere Without Marriage)Ustadz Muhammad Nuzul Dzikri -Hafizhahullah-Video Pendek dari Kajian Riyaadhus Shaalihiin No.1833“Dari Problematik Jadi Problem Solver”

Radio Muhajir Project
PERJUANGKAN RESTU ORANG TUAMU (The Effort to Gain Your Parents' Approval)

Radio Muhajir Project

Play Episode Listen Later Aug 23, 2025 2:32


Bismillah,PERJUANGKAN RESTU ORANG TUAMU(The Effort to Gain Your Parents' Approval)Ustadz Muhammad Nuzul Dzikri -Hafizhahullah-Video Tanya Jawab dari Kajian Wanita No. 227“Berikan Udzur Hati Pun Lapang”

Radio Muhajir Project
KEDULUAN AKHI-AKHI BLOK M (Defeated by brother from Blok M)

Radio Muhajir Project

Play Episode Listen Later Aug 23, 2025 2:12


Bismillah,KEDULUAN AKHI-AKHI BLOK M(Defeated by brother from Blok M)Ustadz Muhammad Nuzul Dzikri -Hafizhahullah-Video Pendek dari Kajian Tadzkiratus Saami' No. 219“Kunci Utama Agar Bisa Sabar”

Radio Muhajir Project
Riyaadhush Shaalihiin 1853. "UJIAN MENJADI SINGLE PARENT"

Radio Muhajir Project

Play Episode Listen Later Aug 23, 2025 47:16


Bismillah,1853. UJIAN MENJADI SINGLE PARENTRiyaadhush Shaalihiin Bab 49 | Menilai manusia sesuai apa yang nampak dan menyerahkan rahasia-rahasia mereka kepada AllahHadits ke-399 | Hadits Jundub bin Abdullah Radhiallahu ‘anhuTanya Jawab

Radio Muhajir Project
Riyaadhush Shaalihiin 1851. "BISAKAH MEMBACA ISI HATI MANUSIA?"

Radio Muhajir Project

Play Episode Listen Later Aug 23, 2025 31:30


Bismillah,1851. BISAKAH MEMBACA ISI HATI MANUSIA?Riyaadhush Shaalihiin Bab 49 | Menilai manusia sesuai apa yang nampak dan menyerahkan rahasia-rahasia mereka kepada AllahHadits ke-400 | Hadits Abdullah bin Utbah bin Mas'ud Radhiallahu ‘anhuDari Abdullah bin Utbah bin Mas'ud Radhiallahu ‘anhu, beliau berkata, Saya mendengar Umar bin Al-Khaththab Radhiallahu ‘anhu anha berkata,إِنَّ نَاساً كَانُوا يُؤْخَذُونَ بالوَحْي في عَهْدِ رسول اللَّه صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم ، وإِنَّ الوَحْيَ قَدِ انْقَطَعَ، وإِنَّمَا نَأْخُذُكُمُ الآنَ بِما ظَهَرَ لَنَا مِنْ أَعْمَالِكُمْ ، فَمَنْ أَظْهَرَ لَنا خَيْراً ، أَمَّنَّاهُ ، وقرَّبناه وَلَيْس لنَا مِنْ سَريرَتِهِ شيءٌ ، اللَّهُ يُحاسِبُهُ في سرِيرَتِهِ ، ومَنْ أَظْهَرَ لَنَا سُوءاً ، لَمْ نأْمنْهُ ، وَلَمْ نُصَدِّقْهُ وإِنْ قال إِنَّ سَرِيرَتَه حَسنَةٌ."Sesungguhnya beberapa orang telah dihukum berdasarkan wahyu pada masa Rasulullah ﷺ dan kini wahyu telah terputus, sesungguhnya kami menghukum kalian sekarang ini berdasarkan apa yang nampak pada kami dari amal perbuatan kalian, barangsiapa menampakkan kebaikan kepada kami, maka kami melindunginya dan mendekatkannya, dan kami tidak memiliki wewenang sama sekali terhadap rahasianya, Allah-lah ﷻ yang akan menghisab rahasianya. Dan barangsiapa menampakkan keburukan kepada kami, maka kami tidak menjamin keamanan-nya dan tidak mempercayainya, meskipun dia berkata, 'Sesungguhnya hatiku baik'. " (HR. Bukhari)

Radio Muhajir Project
Kajian Wanita 237. "APA YANG KAMU TANAM ITU YANG DITUAI" | Kitab Al-Wabilush Shayyib

Radio Muhajir Project

Play Episode Listen Later Aug 23, 2025 57:05


Bismillah,237. APA YANG KAMU TANAM ITU YANG DITUAIKajian Wanita Kitab Al-Wabilush ShayyibPasal: Keutamaan shadaqahHalaman 95Dia-lah Allah Yang Maha Penyayang dan mencintai orang-orang yang penyayang, dan Dia hanya akan mengasihi hamba-hamba-Nya yang penyayang; Dia Maha Menutupi dan mencintai hamba-Nya yang menutupi aib atau kesalahan orang lain; Dia Maha Pemaaf dan mencintai hamba-Nya yang memaafkan orang lain; Dia Maha Pengampun dan mencintai orang yang diberikan ampunan; Dia Mahalembut dan mencintai sifat lembut dari hamba-Nya; Dia marah kepada orang yang kasar, keras, yang berjalan dengan sikap sombong; Dia Maha Pemurah dan mencintai sikap ramah; Dia Maha Murah hati dan mencintai sifat murah hati; Dia Mahabaik dan menyukai kebaikan dan para pelakunya; Dia Mahaadil dan mencintai keadilan; Maha Menerima udzur dari orang-orang yang memiliki udzur dan mencintai orang yang menerima udzur dari hamba-hamba-Nya; Dia memberikan balasan kepada hamba-hamba-Nya sesuai dengan sifat-sifat ini. Siapa yang memaafkan maka ia akan dimaafkan; siapa yang memberikan ampunan maka akan diampunkan; siapa yang memberikan izin maka akan diizinkan; siapa yang lemah lembut kepada hamba-Nya maka ia akan dilemahlembuti; siapa yang menyayangi makhluk-Nya maka ia akan disayangi; siapa yang berlaku baik kepada mereka maka akan diperlakukan secara baik; siapa yang derma kepada mereka maka akan diperlakukan dengan derma juga; siapa yang memberikan manfaat kepada mereka maka akan diberi manfaat baginya; siapa yang menutup aib mereka maka akan ditutup pula aibnya; siapa yang memaafkan mereka maka akan dimaafkan; siapa yang menyelidiki cacat mereka maka akan diselidiki juga cacatnya; siapa yang menghalangi kebaikan mereka maka kebaikannya akan dihalangi; siapa yang rindu kepada Allah maka Allah akan rindu kepadanya; siapa yang melakukan makar maka ia akan diberi makar; siapa yang menipu maka ia akan ditipu; siapa yang bermu'amalah kepada makhluk-Nya dengan satu sifat maka Allah akan bermu'amalah kepadanya dengan sifat tersebut di dunia dan di akhirat. Allah akan memperlakukan hamba-Nya sesuai dengan perlakuan hamba itu kepada makhluk-Nya.

Be Quranic
Building a Community Based on Surah al-Hujurat

Be Quranic

Play Episode Listen Later Aug 19, 2025 69:55


Full transcript (AI generated)Alhamdulillah, we praise Allah for allowing us to gather on this beautiful—if a little chilly—morning. Alhamdulillah for this amazing weather.It was lovely to see the president of the Islamic society in red and white today. To our Indonesian brothers and sisters: Selamat Hari Kemerdekaan—Happy Independence Day. Eighty years since independence—may Allah keep your nation in peace and strength.If anyone needs proof that Islam was not spread by the sword, just look at our region. You don't find armies forcing Islam upon the people there. Rather, traders—many from Hadramawt in Yemen—came to the Indonesian archipelago. The Indonesians were impressed by their honesty and akhlaq. The sultans and rulers accepted Islam, and as was common then, when a king accepted a faith, much of his people followed.Some argue, “But what about the Indian subcontinent—Pakistan and India—didn't Islam spread there by northern armies?” Even there, the heart of Islam's spread was da‘wah and reason, not compulsion.Look at Syria and Egypt. Egypt was opened by ‘Amr ibn al-‘Ās in the time of ‘Umar ibn al-Khaṭṭāb. Syria and Damascus were opened by Khālid ibn al-Walīd. Muslims ruled those lands, yet it took 500 years before Syria became majority Muslim, and around 300 years for Egypt. If Islam were spread by force, everyone would have “converted” within decades. History shows otherwise.Consider also the monastery of St Catherine in Sinai. It predates Islam, and they proudly claim to hold a letter from the Prophet ﷺ guaranteeing the safety of Christians in Egypt. Whether or not you accept the document, the point stands: Islam lived alongside other faiths. In greater Bilād al-Shām—what we call the Levant—multiple religions have long flourished.A stable nation is a great blessing from Allah. One of the early scholars said: I make du‘ā' for our rulers, that Allah rectifies their affairs. When asked, “Why not just make du‘ā' for yourself?” he replied, “If I pray for myself, only I benefit. If I pray for the ruler, everyone benefits.” Even if a ruler is flawed, there is no harm in asking Allah to guide them and make them just—because a just leader benefits all.When we talk about nation-states, let's be honest: many borders are colonial lines. What separates Malaysia and Indonesia? We are one people in so many ways. We speak closely related languages. Historically, the region has been called by many names: the Malay world, the archipelago, even Jāwī—so scholars from our lands were known in the Arab world as “al-Jāwī,” whether they were Javanese, Malay, Bugis, Makassarese, or others. The difference between Malaysia and Indonesia today largely traces to the Dutch and the British.So how do we relate to nation-states? Two extremes exist. One says, “There is no nation—only the Ummah—restore the Khilāfah now.” The other says, “I will die for this colonial line.” The truth, as our scholars remind us, is the balanced middle path. We are one Ummah of Muhammad ﷺ, and we also live in nation-states. Attempts to tear down states overnight have, in recent history, brought much harm. We live within reality while never forgetting the greater reality: every Muslim we meet is our brother or sister in faith, and that bond is sacred.The Prophet ﷺ himself showed us how to balance love of homeland. He loved Makkah—his birthplace, the land of his ancestors, home of the Ka‘bah built by Ibrāhīm and Ismā‘īl. He left only because it became unsafe—he was forced out. On his way out he turned back and said, “O Makkah, had my people not expelled me, I would never have left you.” But when he migrated to Madīnah, he loved it too, and made du‘ā': “O Allah, make us love Madīnah as we love Makkah, or even more,” and, “O Allah, bless Madīnah twice what You blessed Makkah.”He became part of Madīnah's community—integrating Muhājirīn and Anṣār, building a strong society—while his heart still loved Makkah. That's balance.Many of us here were born elsewhere—Malaysia, Indonesia, Lebanon, and beyond—and migrated to Australia. Love your country of origin; that's natural and from the sunnah of fitrah. But also accept the reality: we live here now by choice. So contribute here. Build here. Strengthen community here. Loving Australia doesn't mean hating your country of origin, and loving your homeland doesn't mean ignoring the reality and responsibilities of this country that has given us so much. Ask: How can I make this country, this society, this community better?I often say: loving the country you live in—serving it—is following the sunnah, because that's what the Prophet ﷺ did in Madīnah. Wherever a Muslim goes, they make the place better. In Malay we say: a good seed grows wherever it lands—even on a mountain. That's the believer: wherever we go, we leave goodness.Today I want to focus on Sūrat al-Ḥujurāt—a chapter I call the community's Standard Operating Procedure. It was revealed in late Madīnan years—around year 9 AH—barely over a year before the Prophet's passing. Year 9 is known as ‘Ām al-Wufūd—the Year of Delegations—with tribes pouring into Madīnah to pledge allegiance: sometimes politically, sometimes religiously.Look at the numbers to feel the context. In Makkah, after 13 years of da‘wah, roughly 80-plus men migrated with the Prophet ﷺ. Within two years in Madīnah, that number grew to around 300. At Uḥud, around 700 fought; by al-Khandaq, 3,000. At the Fath (Conquest) of Makkah in year 8, 10,000. By the Prophet's Ḥajj in year 10, more than 120,000. Exponential growth. What fueled it? One key event was the Treaty of al-Ḥudaybiyyah in year 6: a period of peace. In times of war, growth was modest; in times of peace, da‘wah flourished. Islam spreads best with safety, honesty, and service—not with the sword.Now to al-Ḥujurāt itself—“the Chambers”—named after the simple living quarters of the Prophet ﷺ. Despite becoming the most influential man in Arabia, his home was about 5m x 5m. Think of an IKEA showcase room—that's roughly the size. Before Khaybar, the Sahābah often tied stones to their stomachs from hunger. After Khaybar, prosperity came to the community, but the Prophet's personal lifestyle didn't change. When his household's income increased, he didn't buy a bigger house or a fancier camel. He increased in infaq—in giving. Some of his wives understandably asked for more comfort. Allah revealed that the Prophet's family are held to a higher standard, choosing Allah and the Ākhirah over worldly luxury. (Brothers, don't take this as ammunition against your wives—we are not prophets, and our families are not the Mothers of the Believers. Balance is key. The Prophet also taught that the best charity is what you spend on your family.)The sūrah begins: “O you who believe, do not put yourselves before Allah and His Messenger.” Our feelings and preferences take a back seat when the command of Allah and His Messenger is clear. But clarity matters—this is why the Ummah has tafāsīr and scholarship. In the time of ‘Alī and Mu‘āwiyah, the Khawārij claimed, “Back to Qur'ān and Sunnah!” ‘Alī brought the muṣḥaf and said, “Let the Qur'ān speak.” They said, “It can't.” Exactly—we need scholars; the Qur'ān is interpreted and applied through qualified understanding.Next, adab with the Prophet ﷺ: “Do not raise your voices above the voice of the Prophet…” The context: in the Year of Delegations, Abū Bakr and ‘Umar were assigning officials to receive tribes. Their discussion became loud—near the Prophet ﷺ. Allah revealed the warning that raising voices in his presence could nullify deeds. From then, they barely spoke above a whisper before him. One Companion with a naturally loud voice stopped attending the masjid out of fear. The Prophet ﷺ noticed his absence (as was his habit after ṣalāh) and reassured him.How is this relevant now? When you visit al-Rawḍah in Madīnah, remember your adab—don't push, don't argue. And more broadly: respect the Sunnah and ḥadīth. Don't weaponise ḥadīth to defeat one another. Imām Mālik would bathe, dress well, and apply perfume before narrating ḥadīth—because these are the words of the Prophet ﷺ. His mother told him when he was a child: “Learn your teacher's manners before his knowledge.” Many giants of our tradition were raised by remarkable mothers—may Allah increase the piety of our families.Now, the central ayah for our time—49:6:If a fāsiq brings you news, verify (fatabayyanū), lest you harm people out of ignorance and become regretful.Another qirā'ah reads fatathabbātū—establish the truth carefully. Both meanings are needed: verify the facts(tathabbūt) and clarify the context (tabayyun). Something can be factually true but contextually misunderstood. This ayah was revealed when a zakat-collector panicked at the stern-looking welcome of a Bedouin tribe, returned to Madīnah, and reported refusal to pay. War was nearly launched—until the matter was checked and clarified. It was simply a misreading of their manner.Brothers and sisters, we live in an age of instant forwarding. “Shared as received” does not absolve us. Better not to share than to spread harm. The Prophet ﷺ said it's enough falsehood for a person to relay everything they hear. We will be accountable for what we circulate.Next, Allah addresses conflict: “If two groups of believers fight, make peace between them.” Note: believers—disagreement and even fights can sadly occur in this world. Our job is to be peacemakers—afshū al-salām—not arsonists who inflame tensions.Then Allah forbids mockery, belittling nicknames, and demeaning jokes. A one-off joke may pass; repeated “teasing” cuts the heart. Joke with people, not at them. Give good nicknames—like the Prophet ﷺ did with Abū Hurayrah, “father of kittens,” because he loved cats.Finally, the universal ayah—49:13:“O mankind, We created you from male and female, and made you into peoples and tribes so that you may know one another…”Islam doesn't merely tolerate difference—it celebrates it. Li-ta‘ārafū—so you can truly know one another. Our diversity is a strength, not a weakness.A small story from campus days: we used to hold ifṭār at the Hacker Café. When policy changes demanded payment for bookings, the Malays among us—known for adab and non-confrontation—were ready to accept and move on. Our Arab brothers said, “No, this is our right; let's advocate.” Alhamdulillah, by different strengths working together, we kept the space. Sometimes a firm voice is needed; sometimes a calming voice. We need each other.Even our food is multicultural. Malaysians and Indonesians love sambal, but chilli isn't native to us—it came via Iberian traders after their colonisation of the Americas. They found it too spicy and passed it along; we said, “Bismillah—this is amazing!” Now, a meal without sambal hardly feels complete. That's multiculturalism on a plate.The Anṣār and Muhājirīn had different temperaments. The Prophet ﷺ praised the Anṣārī women for their confidence in asking questions—something Makkan women initially found difficult. Different strengths, one Ummah. Be like the beethat seeks flowers, not the fly that looks for wounds.Even our differences in madhāhib and approaches are strengths. Teaching ‘aqīdah to children benefits from the clarity and simplicity associated with “Salafī” pedagogy; engaging philosophers and other faiths may require the tools preserved in Ash‘arī and Māturīdī kalām. In fiqh, our differences are a mercy. I came from a Shāfi‘ī background where Jumu‘ah requires forty settled men. Early on here, I looked out and counted twenty-eight—then remembered I hadn't checked visa statuses! Alhamdulillah for Ḥanafī fiqh, where a much smaller number suffices. Our differences, handled with adab, make life easier, not harder. The line is only crossed when difference turns to violence or takfīr over minor issues.Thank you for spending your precious, cold winter morning with me. We ask Allah to accept this from us.We make du‘ā' that Allah blesses Indonesia with peace, prosperity, and barakah for her people; that He blesses the entire Ummah; that He blesses Australia and guides its leaders to make wise decisions for the public good—not just for narrow economic interests of some quarter.We ask Allah to protect our brothers and sisters in Palestine, especially Gaza. O Allah, they are hungry—feed them. They are surrounded from every direction—but all directions belong to You. Protect them. Grant the martyrs the highest Jannah. Reunite parents and children separated by rubble, and reunite us with them in Jannah. Do not let our hearts turn away from them when the world turns its back. Use us as means for their aid and liberation. Guide us, employ us in Your service, and accept from us, O Most Merciful.Āmīn. This is a public episode. If you'd like to discuss this with other subscribers or get access to bonus episodes, visit bequranic.substack.com/subscribe

TAQWA Talks Podcast
Tadabbur Al-Fatihah Peta Hidup Muslim : Dari Basmalah Hingga Jalan Lurus | TAQWA Talks with AI EPS 13

TAQWA Talks Podcast

Play Episode Listen Later Aug 19, 2025 10:06


Radio Muhajir Project
Riyaadhush Shaalihiin 1838. "KETIKA TERUS JATUH KE DOSA YANG SAMA"

Radio Muhajir Project

Play Episode Listen Later Aug 16, 2025 28:46


Bismillah,1838. KETIKA TERUS JATUH KE DOSA YANG SAMARiyaadhush Shaalihiin Bab 49 | Menilai manusia sesuai apa yang nampak dan menyerahkan rahasia-rahasia mereka kepada AllahHadits ke-399 | Hadits Jundub bin Abdullah Radhiallahu ‘anhuTanya Jawab

Radio Muhajir Project
Riyaadhush Shaalihiin 1837. "SYARAT KEEMPAT LAA ILAAHA ILLALLAH"

Radio Muhajir Project

Play Episode Listen Later Aug 16, 2025 14:06


Bismillah,1837. SYARAT KEEMPAT LAA ILAAHA ILLALLAHRiyaadhush Shaalihiin Bab 49 | Menilai manusia sesuai apa yang nampak dan menyerahkan rahasia-rahasia mereka kepada AllahHadits ke-399 | Hadits Jundub bin Abdullah Radhiallahu ‘anhuDari Jundub bin Abdullah Radhiallahu ‘anhu,أَنَّ رسولَ اللَّه صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم بعثَ بعْثاً مِنَالمُسْلِمِينَ إِلى قَوْمٍ مِنَ المُشْرِكِينَ ، وَأَنَّهُمْ الْتَقَوْا ، فَكَانَ رَجُلٌ مِنَ المُشْرِكِينَ إِذا شَاءَ أَنْ يَقْصِدَ إِلى رَجُلٍ مِنَ المُسْلِمِينَ قَصَدَ لَهُ فَقَتَلَهُ ، وَأَنَّ رَجُلاً مِنَ المُسْلِمِينَ قَصَدَ غَفْلَتَهُ ، وَكُنَّا نَتَحَدَّثُ أَنَّهُ أُسَامَةُ بْنُ زَيْدٍ فَلمَّا رَفَعَ عليه السَّيْفَ ، قال : لا إِله إِلاَّ اللَّهُ ، فقَتَلَهُ ، فَجَاءَ الْبَشِيرُ إِلى رسول اللَّه صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم ، فَسَأَلَهُ ، وأَخْبَرَهُ ، حَتَّى أَخْبَرَهُ خَبَر الرَّجُلِ كَيْفَ صنَعَ ، فَدَعَاهُ فَسَأَلَهُ ، فقال : « لِمَ قَتَلْتَهُ ؟ » فَقَالَ: يا رسولَ اللَّهِ أَوْجَعَ في المُسْلِمِينَ ، وقَتلَ فُلاناً وفُلاناً وسَمَّى له نَفراً وإِنِّي حَمَلتْ عَلَيْهِ ، فَلَمَّا رَأَى السَّيْفَ قال : لا إِله إِلاَّ اللَّهُ . قال رسولُ اللَّه صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم : « أَقَتَلْتَهُ ؟ » قال : نَعمْ ، قال : « فَكيْفَ تَصْنَعُ بلا إِله إِلاَّ اللَّهُ ، إِذا جاءَت يوْمَ القيامَةِ ؟ » قَال يا رسولَ اللَّه اسْتَغْفِرْ لي . قال : « وكيفْ تَصْنَعُ بِلا إِله إِلاَّ اللَّهُ، إِذا جاءَت يَوْمَ القِيامَةِ ؟ » فَجَعَلَ لا يَزيدُ عَلى أَنْ يَقُولَ : « كيفَ تَصْنَعُ بِلا إِلهَ إِلاَّ اللَّهُ إذا جاءَتْ يَوْمَ القِيامَةِ » رواه مسلم ."Bahwa Rasulullah ﷺ mengirim sebuah pasukan dari kaum Muslimin menuju satu kaum dari orang-orang musyrik. Dan mereka pun saling berhadapan (berperang). Seorang laki-laki dari kaum musyrikin, tatkala dia mau mengincar seorang laki-laki dari kaum Muslimin, dia menghampirinya lalu membunuhnya, dan seorang laki-laki dari kaum Muslimin juga mengincar lalu membunuhnya. Kami berbincang-bincang bahwa dia adalah Usamah bin Zaid, di mana tatkala Usamah mengangkat pedang di atas kepalanya, dia tiba-tiba mengucapkan 'La Ilaha Illallah', namun dia tetap membunuhnya. Pembawa berita gembira datang kepada Rasulullah ﷺ beliau bertanya kepadanya, dan dia menjawabnya hingga dia menceritakan berita laki-laki tersebut bagaimana dia bertindak. Maka beliau memanggil Usamah dan bertanya, 'Mengapa kamu membunuhnya?' Dia menjawab, 'Wahai Rasulullah, dia telah merugikan kaum Muslimin. Dia membunuh fulan, fulan...' dia menyebut nama beberapa orang dan saya menghunuskan pedang di atas kepalanya, lalu ketika dia melihat pedang, dia berucap 'La Ilaha Illallah.' Rasulullah ﷺ bertanya, 'Apakah kamu membunuhnya?' Dia menjawab, ‘Ya.' Beliau bersabda, ‘Apa yang akan kamu lakukan dengan 'La Ilaha illallah' apabila kalimat itu datang pada Hari Kiamat?' Dia berkata, 'Wahai Rasulullah, mohonkanlah ampunan untukku.' Beliau bersabda, ‘‘Apa yang akan kamu lakukan dengan 'La Ilaha illallah' apabila kalimat itu datang pada Hari Kiamat? Maka beliau tidak lebih dari mengucapkan, 'Apa yang akan kamu lakukan dengan 'La Ilaha Illallah apabila kalimat itu datang pada Hari Kiamat?'" (HR. Muslim)

DEENTOUR
DEENTOUR 123 - Getting to Know Yourself Before Getting Married

DEENTOUR

Play Episode Listen Later Jul 12, 2025 38:53


This episode goes beyond the romanticized views of marriage and dives into the reality that few talk about. We explore what it really means to be ready for marriage — not just externally, but spiritually, emotionally, and mentally. From setting realistic expectations to knowing yourself before knowing another, we discuss the beauty of love grounded in sincerity, responsibility, and a shared journey toward Allah.Marriage isn't a finish line — it's a test of who you are when no one's watching, and who you become when Allah puts love in your life as a trust, not a trophy.DeenTour is a podcast and channel where 3 brothers showcase their love for islam through reminders, brotherhood, motivation, entertainment, and more!Let us know if you enjoyed this video and if you'd like to see more of this!!Get your Islamic trivia card game with 100 questions to learn more about Islam! https://deenified.com/FOLLOW US ON SOCIAL MEDIA!Instagram: https://www.instagram.com/deentourr/Tiktok: https://www.tiktok.com/@deentourrIntro - 0:00Why do we start things with Bismillah - 0:35Todays topic - 2:00We've made marriage a cliche - 2:57Marriage serves a purpose but your life doesn't depend on it - 4:25Making false promises before marriage - 5:51Understanding your priorities - 7:40The false image that society has painted of marriage - 9:21 The example of the Prophet o uh & Khadija RA - 9:41Building a relationship for the sake of Allah - 10:19It's okay to have preferences but to be realistic - 12:28Get to know yourself before knowing another person - 12:56Understanding the position you must be in to take the responsibility of marriage - 13:44The mentality you need when you're ready for marriage - 15:49Finding someone whos near you religiously & spiritually - 16:48Advice for sisters when looking at a man - 17:58Changing your mindset & perspective on life - 18:40Changing the way you think about dua - 20:15Thinking about every good deed as an invitation from Allah - 22:13Everything we have comes from Allah - 23:05Reflect on who you are & your shortcomings - 24:00One thing that will fix your problems - 24:25Developing gratefulness and treating each day like a big event - 28:47Think better of Allah - 30:50The reasons we should marry someone - 31:40Building a bond on sincerity & communicating honestly - 32:41Earning your rights as a spouse - 33:52Be open about who you are and what you struggle with - 35:07Showing mercy to one another - 36:36Jannah is the #1 priority - 37:29Embodying the Quran & Sunnah - 38:22

Fajr Reminders
Fulfill your purpose

Fajr Reminders

Play Episode Listen Later Jul 5, 2025 10:00


Auto-generated transcript: Bismillah, walhamdulillah, wassalatu wassalamu ala rasulillah, wa ala alihi wa sahbihi wa man wala. And the Prophet sallallahu alayhi wa sallam taught us that any gathering in which Allah subhanahu wa ta’ala is not mentioned and in which salutations, salat and salam are not sent on Rasulullah sallallahu alayhi wa sallam will be… Continue reading Fulfill your purpose