SUP SOBATPEA!! Welcome to my Podcast! #KarnaSemuaBisaDiomongin! Gw bukan psikolog. Gw bukan pakar cinta. Gw cuman manusia biasa yang suka dengerin curahan hati temen gw soal Relationship, Personal Development, Family Issue, dan masalah anak muda lainnya. Sekaligus juga gw suka cerita soal diri gw yang sekiranya bisa relate sama kalian. Ibarat rumah, ini ruang tamu kita bersama buat bercanda dan cerita serius soal kehidupan. Without further a do, Please enjoy this Podcast! :) I wanna Hear Your Story : ceritasobatpea@gmail.com Follow My Instagram : @edo_mcalister
Eps 83 : Berawal dari percaya kalo cinta itu indah, lama-lama berubah jadi "Emang Cinta itu ADA ya?". Inilah pertanyaan yang terlintas di kepala gw ketika gw rewatch film 500 days of summer. Pandangan gw soal cinta berubah drastis dan to be honest, film ini sangat relate sama kehidupan percintaan gw, sekaligus ngebantu gw untuk bisa realistis untuk urusan cinta.
Eps 82 : Cerita dari Bella (nama samaran) tentang masa-masa sulitnya menghadapi situasi Broken Home (korban Abusive), hingga akhirnya ketemu pria yang dicintai namun ternyata pria ini toxic cenderung posesif akut. Belum lagi Bella menerima tekanan dari keluarga di sisi finansial yang mengakibatkan Bella ingin mengakhiri hidupnya, namun Bella memilih....
Eps 81 : Siapa disini yang ngejalanin hubungan backstreet sama pasangan karena gak diijinin sama orang tua. Gw juga dulu sempet gitu sih tapi gw baru sadar ternyata orang tua gw ada benernya. Kadang kita sebagai anak muda merasa tahu segalanya padahal kita gak tahu. Sayangnya orang tua kita juga kurang bisa mengkomunikasikan ke kita "alesan kenapa kita belum boleh pacaran". Jadinya kita gak ngerti dan merasa orang tua kita jahat, padahal ada maksud lain yang setelah gw dewasa gw baru paham kenapa mereka melarang...
Eps 80: Pasti ada beberapa diantara kalian yang gak boleh pacaran sama orang tua kalian. Biasanya kalimatnya gini "Aduh, belum waktunya kamu pacaran.." atau "Nanti aja pacarannya, kamu sekolah aja yang bener" atau "Jangan sok-sokan pacaran deh, mau lu kasih makan apa anak orang.." dan masih banyak lagi larangan yang diberikan sama orang tua kalian.. Nah sayangnya itu hanya sebatas larangan tanpa ada penjelasan kenapa kita belum boleh pacaran..
Eps 79: atas nama Cinta, gunung pun kudaki (hahaha)..Mungkin itu ungkapan yang sering kalian denger tentang percintaan. Apalagi Soal Cinta Beda Agama..Hal ini masih jadi perdebatan di kalangan anak muda dan sampe detik ini masih belum ada jawaban yang valid..apakah gw harus maju atau mundur, apakah boleh atau gak boleh..Nah di eps kali ini gw mau share cerita pendengar ruang temu sekaligus pengalaman gw soal Pacaran Beda Agama
Eps 78: Kalian pernah gak sih ngeliat sebuah fenomena bahwa cewe di jaman sekolah atau kuliah nyari cowo yang seleranya tinggi kan..Ganteng nya premium lah gitu. Nah pas udah mau nikah, ngeliat calon suaminya, lah kok bikin kepala teman-temannya bingung dan bertanya "ini calonnya"?? Sebenernya fenomena ini sampai ada penelitiannya loh secara internasional..
Eps 77: Gw kaget saat temen gw cerita kalo dia bisa pacaran sama cewe tanpa ada rasa suka sedikitpun. Terus gw tanya "kok bisa? Kalo lu gak suka, kenapa lu pacarin nih cewe?" Jawabannya sih bikin gw kaget sih..
Eps 76: "sadar gak sih kalian setiap kalian ucapin Happy New Year tuh harapan untuk selalu bahagia di tahun yang baru terdengar seperti "omong kosong" belaka. Karena kita paham, gak mungkin sepanjang tahun kita happy terus kan? Jangankan setahun, sehari aja gak mungkin kita happy terus 24 jam. Terus kalau gak Happy, masih layak gak kita sebut "Happy New Year"??
Eps. 75: 2021 bisa dibilang tahun yang cukup gila buat gw, Dari Januari-Mei gw flat gak ngerasain apa-apa. Hidup ngalir aja kayak zombie. Sampe akhirnya di Juni gw dapet kejadian yang bisa dibilang mentrigger gw lagi dan yahh gw berhadapan dengan itu sampe bulan Agustus. Dan dari Agustus sampe sekarang gw berhasil buat happy lagi dan gak peduli dengan perkataan orang lain di sekitar gw. Padahal udah dari 2019 gw mencoba buat Love Myself tapi baru bisa gw rasain di akhir 2021 ini. Wow What a Journey!
Eps. 74: "Udahlah disyukuri aja, masih mending lu cuman begini..Daripada gw.." Pasti kalian pernah ngalamin hal ini kan, pas lagi curhat ke temen soal masalah hidup kalian. Believe me itu gak enak banget rasanya. Padahal sebenernya bersyukur itu gak melulu soal hal besar. Banyak hal kecil yang bisa disyukuri dan itu bisa berdampak besar loh.....
Eps 73: Tanpa sadar kita sering meremehkan diri sendiri. Menganggap 1 aspek di diri kita lebih bernilai dibanding yang lain. Atau malah yang lebih parah kalian membandingkan diri kalian dengan orang lain demi membuat diri kalian terlihat lebih bernilai. Tau dari mana kita sering meremehkan diri sendiri?....
Eps 72 : Berapa banyak dari kalian yang masih hidup karena ekspektasi orang lain? Ekspektasi yang berlebihan hasil dari labeling yang diberikan ke diri kalian sendiri. Ternyata ini bahaya kalau kalian gak sadar secepatnya...
Eps 71: Gw tumbuh dewasa dengan kurangnya Emotional Love ketimbang Transactional Love, sehingga gw jadi orang yang People Pleaser. Nah sampai satu titik gw ngerasa capek, karena gw selalu mengutamakan kebahagiaan orang lain. Gw mikir bahwa gw nih yang harus bikin orang lain ini bahagia. Malahan itu SALAH!!!! (Kenapa Salah?!!!!!)
Eps 70: Di Episode ini, gw mau share kesalahan gw ketika gw berusaha menyembuhkan trust issue ini. Trust Issue itu masalah serius dan bisa berdampak ke banyak hal. Semakin lama kita tenggelam di fase gak percaya orang, kitanya sendiri yang akan rugi. Salah satunya kita gak bisa bertumbuh sebagai manusia jadi lebih baik lagi.
Eps 69: Ketika kalian berusaha membuat orang tua kamu yang emang udah toxic itu mengerti kamu, justru di saat itulah kamu akan makin kecewa. Karena kamu berekspektasi mereka akan atau harus mengerti kamu, tapi yang ada malah sebaliknya sehingga energi kamu dan kebahagiaan kamu habis sia-sia. Alangkah lebih baik kalau hal-hal yang dilakukan itu seperti......
Eps 68: Sedih pasti ketika keluarga yang seharusnya bisa kita cintai dengan sepenuh hati tapi berujung menjadi "musuh". Gw yakin kalian anak-anak yang lagi ada di posisi ini pasti gak pingin itu terjadi, tapi keadaan memaksa sehingga mau gak mau kejadian juga. Well disini gw coba ceritain gimana supaya hal tersebut gak bikin kalian down secara mental.
Eps 67 : Ada banyak kata-kata dari orang tua Toxic yang tentunya membekas dan menyayat hati anaknya namun mereka tidak menyadarinya. Entah mereka benar tidak tahu atau ego mereka terlalu tinggi untuk diturunkan. Yang jelas di dalam rumah sudah tidak ada lagi yang namanya diskusi dan pendapat sang anak sudah tidak bisa diterima cenderung dibungkam. Emosi juga tidak bisa divalidasi yang mana, ini mempengaruhi kesehatan mental si anak.
Eps 66: Transactional Love is not Love. karena di dalamnya gak ada hubungan/relationship yang terjalin. Bisa dikatakan cinta jika ada Emotional Love yang terjalin disana. Bahaya nya, hal kayak gini sering terjadi di lingkungan keluarga yang Toxic dan anak yang selalu jadi korban.
Eps 65: Ketika kamu ngerasa rumah bukan lagi tempat yang nyaman. Kamu merasa lelah ketika di rumah, tapi nyaman dan tenang ketika kamu keluar rumah, bisa jadi itu salah satu tanda kamu ada di dalam keluarga yang toxic. Gw mau sharing gimana cara mengenali mereka dan cara agar kamu (anak muda) bisa tetap sukses meskipun ada di dalamnya.
Eps 64 : Cerita dari seseorang yang tidak suka dengan riuh megahnya perayaan ulang tahun. Karena dia ngerasa di hari itu orang-orang berpura-pura peduli. Kemana kalian di beberapa hari dari 364 hari lainnya disaat gw butuh?.....
Eps 63 : dan rasanya urrghhh GINI TOH!! Jadi dewasa ternyata kayak gini yaa..Okey...
Eps 62: Emang bener kata orang, jangan menilai tampilan seseorang dari luarnya doang. Dulu bilang saling mengerti, saling menjaga, dll.. Kamu ada problem aku selalu support bertahun-tahun. Tapi tiba_tiba kamu ninggalin aku gak ada kabar kayak gini..Kamu pikir hati ini cuman tempat singgah?!
Eps 61 : Hati-hati kalau ada gebetan ngajak kalian naik gunung..Ada 2 alasan, yang pertama mau kenal kalian lebih dalam dan yang kedua ini yang harus diwaspadai..apa tuh?... udah dengerin deh hihiihii
Eps 60 : di sini gw sama Dwi cerita soal pernah trauma sama hubungan yang one sided (satu arah) dan berujung disakiti. Hal itu yang bikin masing-masing dari kita punya trauma sendiri. Beruntungnya kita bisa sembuh dan dapet banyak banget pelajaran untuk hubungan kita yang selanjutnya..Apa tuh ya?...cus langsung dengerin yaa
Eps 59 : Sebelum nikah, masing-masing pasangan perlu sadar kalau dirinya juga punya tujuan/mimpi sendiri yang perlu digapai. Jangan gampang menyerahkan mimpi demi sebuah hati. Jangan juga memaksa hati orang lain menuruti semua mimpi kamu. Karena dunia pernikahan tidak seperti di film/drama. Rumit ya? memang..Makanya urusan percintaan itu bukan urusan main-main.
Eps 58 : setelah belajar dari pengalaman sebelumnya, gw ditanya untuk pasangan selanjutnya lebih baik good looking tapi bad attitude atau average looking tapi good attitude? Karena bagi gw yang cukup lemah visual pertanyaan ini cukup membingungkan lohh...gw gak munafik kayak orang-orang di luar sana LoL
Eps 57 : Gak usah mikir 2x buat ngeblock orang toxic di hidup kalian. Apalagi kalau mereka udah sampai mengganggu mental kalian bahkan sampai mengurangi kebebasan kalian dalam berkespresi. Lebih baik kalian block mereka di sosial media tapi di dunia nyata masih bisa berteman daripada di sosial media temenan tapi di dunia nyata saling tusuk dari belakang.
Eps 56 : Pernah gak kalian pas pacaran sama seseorang, keliatan wuahh baik banget..hampir sempurna lah..Tapi pas putus baru ketahuan kalau mantan kalian ternyata Toxic banget?! Sesimple apa yang dia omongin pas sama kalian itu beda dengan pas udah pisah sama kalian..itu tandanya?.....
Eps 55 : dari episode ini gw sadar kalau ternyata hubungan itu perlu ada jarak juga sehingga rasa rindu itu akan selalu ada. Meskipun gak mutlak tapi kebanyakan kalau ketemu terlalu sering, akan jenuh sementara kalau jarang ketemu. jadi berasa gak pacaran. Kayak kisah temen gw Dwi soal hubungan yang dewasa itu yang kayak gimana.
Eps 54 : Well buat kamu yang lagi ngalamin toxic relationship, boleh dengerin kisah dari Lala (nama samaran) tentang bagaimana dirinya bisa selamat dari toxic relationship yang bahkan hampir merenggut nyawanya. Inget ya Toxic Relationship itu nyata, bukan istilah keren atau hanya kamu yang gila. NO!! Toxic is Toxic! dan kamu berhak keluar dari ikatan itu tanpa perasaan bersalah.
Eps 53 : Jadi ada cerita menarik dari Beni (Sobat PEA) soal keresahannya pas lagi PDKT sama cewe nih. Sebenernya PDKT nya berjalan mulus sampai suatu waktu Beni ke rumah gebetannya dan ngeliat kalau rumahnya gede banget dan ternyata dia baru tau gebetannya ini anak tunggal. Apalagi setelah ngeliat ekspresi bokapnya gebetannya..Waaahhhhh..langsung dengerin deh kelanjutan ceritanya ya..
Eps 52: Cerita dari Winni (nama samaran)..dia ini temen gw yang gw temuin di TikTok. Kita ngobrol banyak hal sampe pada akhirnya dia sharing soal pengalaman putus dia sama mantan dia yang terakhir. Banyak sih masalah nya cuman, masalah mendasar yang gak pernah bisa diberesin yaitu komunikasi dan gak bisa pegang janji. Kayak gimana maksudnya?...langsung denger sendiri deh, pasti campur aduk (geli,kesel,lucu, dll)
Eps 51: Kadang ketika dunia seakan-akan nyuruh kita untuk lari cepet dan kita akhirnya mau gk mau harus lari cepet, padahal mungkin semesta belum tentu nyuruh kita untuk cepet. Bisa aja Tuhan nyuruh kita untuk pelan aja tapi pasti. Berproses itu bukan tentang cepet-cepetan tapi soal gimana kita menghargai setiap langkah yang udah kita lewatin. Sembari kita bersyukur akan kebahagiaan kecil yang udah Tuhan kasih ke kita.
Eps 50: di episode ini gw sama temen gw (Rhegi) ngobrol soal kehidupan dia selama study di GuangZhou. Dari situlah dia mengenal arti teman yang sesungguhnya dan istilah "Don't Judge a Book By it's Cover" itu beneran ada. Jangan menilai orang dari luarnya doang dan berdasarkan apa kata orang. Tapi coba dulu kenal lebih dalem karena lu belum tau masa lalu dia seutuhnya kayak gimana sebelum lu ngambil kesimpulan kan..?
Eps.49 : cerita dari Anas (nama samaran) dari Jogja. Dia LDR Jogja-Jakarta dan beda agama. Selama pacaran lebih bayak sedihnya daripada senengnya. Bodohnya aku masih bertahan. Sampe satu momen gw diselingkuhin sampe dia having s*x. Gw udah gak bisa nahan-nahan lagi. Akhirnya gw bales selingkuh juga. Tapi gak lama gw kena karma dan disitu gw anti banget soal yang namanya selinguh. Dengerin cerita selengkapnya yaa...
Eps. 48 : Cerita dari Ananda (nama samaran) tentang awal mula pacarnya selingkuh dari dia. Semua berawal dari gak adanya boundaries (batasan) yang jelas antara temen dan pacar. Setiap kali Nanda ngeluh dan risih soal cowonya yang suka dicurhatin sama temen cewenya. Lengkapnya bisa didengerin di episode ini ya..Mau cerita?? Bisa DM ke instagram gw @edo_mcalister
Eps. 47 : cerita dari Jennie (nama samaran) soal dirinya yang pernah terpikir untuk menyerah dalam hidupnya. Berada di keluarga Broken Home tidak serta merta dirinya juga harus Broken kan? Tapi satu pemikiran yang gak diduga-duga ternyata bisa membuat dia kuat... Semoga cerita Jennie bisa menginspirasi kita semua ya...
Eps. 46 : Kadang manusia sulit untuk menerima diri mereka sendiri. Mereka selalu melihat orang lain sebagai standar kebahagiaan dan kesedihannya. Kalau temennya mengalami kebahagiaan maupun kesedihan selalu ada momen untuk membandingkan tanpa mau berusaha untuk mengerti perasaan orang lain.
Eps. 45 : Happy atau tidak nya seseorang gak bisa diliat dari seberapa banyak hartanya, seberapa banyak temen yang dia punya, seberapa tampan atau cantik paras yang dia miliki..Menurut pengalaman dan pengetahuan gw yang terbatas ini, gw rasa Happy bisa dirasakan dari seberapa besar kita bersyukur atas apa yang kita punya dan gak membandingkan hidup kita dengan orang lain..iya gak sih?!
Eps.44 : Sering gak sih kalian gak mau ngelakuin sesuatu, tapi demi menyenangkan orang lain, akhirnya kalian melakukannya dengan sangat terpaksa. Bahkan kalian entah sadar atau tidak membiarkan diri kalian tersakiti. Lama kelamaan kalian capek sendiri dan bahkan sampai kehilangan jati diri kalian sendiri..Ada juga yang akhirnya dipandang rendah oleh orang lain. Itu namanya kalian seorang People Pleaser dan gw menyarankan kalian untuk berhenti jadi orang kayak gitu ya..
Eps.43: "KELUARGA" kalau ditanya apa artinya keluarga menurut kalian? Ada yang bilang melahirkan, membesarkan, menyekolahkan, tempat pulang dan masih banyak lagi. Pastinya arti keluarga setiap orang bisa beda-beda. Tapi apakah setiap jawaban kalian soal keluarga itu adalah jawaban yang kalian rasakan atau jawaban yang kalian dengar?!
Eps.42 : Banyak orang masih mengabaikan sosok Inner Child di dalam dirinya karena berbagai alasan. Padahal sosok Inner Child sangat mempengaruhi pertumbuhan karakter dalam diri seseorang dan sosok ini tidak akan pernah hilang. Yang ada sosok ini hanya terkubur dan menunggu waktu untuk keluar di saat yang tepat karena tidak didengarkan. Di episode ini gw mencoba throwback dan recall sosok Inner Child di dalam diri gw dan hasilnya...
Eps 41: Terlalu banyak gw denger kasus kalau cowo-cowo suka ngatur pasangannya sampe bikin mereka gak nyaman. Dari mulai gaya berpakaian bahkan sampe kepribadiannya juga mau dirubah sama si cowo..Like WTF?! Episode ini ada cerita dari temen gw (Linsye), gimana dulu dia dipaksa untuk merubah style pakaian sampai kepribadiannya sehingga temen gw jadi mempertanyakan value dirinya sendiri...
Eps 40: Kebanyakan orang setuju dengan istilah "cinta itu buta" termasuk gw. Tapi yang sejatinya terjadi cinta itu bukan hanya buta tapi juga bikin jadi bodoh. Beda loh ya antara buta dan bodoh. Terus gimana caranya kita masih bisa sadar dan melek pas lagi jatuh cinta? Yuk dengerin 10 menit obrolan gw sama temen gw Linsye..Semoga membantu :)
Eps.39 : Buat Kamu para pejuang cinta yang pernah atau lagi ada di hubungan yang salah. Yuk jangan terlalu lama tenggelam di perasaan itu. Sedih boleh, kecewa boleh tapi menyesal jangan ya. Apalagi sampe menyakiti diri sendiri bahkan sampai trust issue sama orang lain. Percaya deh, ini semua jadi pelajaran untuk kamu jadi lebih baik kedepannya.
Eps 38 : Dalam Relationship, bucin itu perlu selama masih tahap wajar dan gak berlebihan. Mungkin kata yang bener MEMPRIORITASKAN PASANGAN. Karena dia orang yang spesial buat kita. Tapi gimana kalau kita jadi bucin terus dikhianati akhirnya malah jadi gak cinta diri?!
Eps 37: Ngobrol sama temen gw (Linsye) soal pengalaman masa lalunya yang gak mau diremehin orang sehingga dia usaha kerja keras buat nunjukin kalau dia gak lemah. Mulai dari bawah hingga punya pikiran harus lulus S2.
Eps.36 : Cerita dari Jeni (samaran) tentang family issue yang dia punya. Kayak penghinaan dari luar itu sakitnya gak sebanding dengan penghinaan dari dalam. Ibaratnya kalau lu dihina sama orang luar tapi lu masih punya keluarga yang ngerti lu dimana lu bisa berharap sama mereka, itu bagus. Tapi bayangin kalau lu gak punya siapa-siapa di luar, udah gitu dari dalam pun lu diserang. Itu sedih dan sadis sih.
Eps 35 : buat sobat PEA yang lagi ngalamin hal yang sama..i know your struggle. i know this is hard for you. Tapi gw percaya kalian bisa ngelewatin ini semua. Fokus ke diri kalian sendiri buat kejar mimpi kalian atau fokus sama hal yang kalian sukai. Inget orang tua kalian juga manusia yang kadang bisa salah. Jangan benci mereka dan jangan berusaha mengubah mereka. Ciptakan kebahagiaan lo sendiri.
Eps 34: PLEASE LISTEN THIS WITHOUT PREJUDICE! Faktanya masih banyak anak muda yang gak ngerti cara menghadapi masalah ini dan malah lari ke jalan yang salah. Karena mereka terlalu berekspektasi akan keluarga yang ideal sehingga anak muda ini berusaha merubah, nah disitulah letak kesalahannya. Bayangin punya keluarga utuh tapi gak ngerasa utuh tapi yang keluarganya gak lengkap tapi bisa ngerasain makna keluarga itu apa.
Eps 33: Sobat PEA pasti pernah ada di situasi dimana banyak temen itu adalah segalanya. Tapi setelah usia bertambah dan punya pengalaman hidup, ternyata uang itu lebih penting dari pertemanan Wkwkwkwk...#pilihmanaya