Selamat datang di EGP Podcast! Podcast ini berisikan curcol mengenai tantangan dan krisis yang dihadapi ketika beranjak dewasa. Ervan dan Gunawan masih baru dengan situasi yang dihadapi "Orang Dewasa". Bagi kamu yang juga sedang mengalami hal yang sama, yuk sama-sama kita matengin diri! Eh, kalian b…
Ngobrolin tentang kisah jatuh bangun membangun bisnis, dari tertipu milyaran Rupiah hingga akhirnya mencapai kesuksesan dengan JAMKU.ID (@jamku.id) dan sekarang menuju kesukesan selanjutnya dengan LUNICA Skincare (@lunicaid). Mari berbincang-bincang dengan Tommy (@tommytharsiman)!
Ngobrolin tentang keputusan pindah ke Bali dari Jakarta, rekomendasi babi guling anti-mainstream, hingga perubahan perspektif tentang hidup selama di sana, mari berbincang-bincang dengan Xav! ☀️
Ngobrolin tentang kesiapan untuk menikah dan tantangan persiapan di masa pandemi, mari berbincang-bincang dengan Jojo (@jojoajahs)!
Ngobrolin tentang perjalanan membangun bahasabule.com (@bahasabulebali ) dan mengembangkan bisnis secara otodidak dari nol, mari berbincang-bincang dengan Susan (@missusanelv)!
Ngobrolin tentang perjalanan keliling Indonesia selama 12 bulan terakhir hingga perubahan perspektif tentang hidup itu sendiri, mari berbincang-bincang dengan Byan (@byan_mandala)!
Ngobrolin tentang hobi bercocok tanam hingga visi permaculture Bumi Ananta, mari berbincang-bincang dengan Adjie (@adjie_hasan)!
Ngobrolin kisah horor di kampus hingga perkembangan karir pribadi, mari ngobrol-ngobrol dengan salah satu manusia terasik, Markus (@yohannesmarkus)!
Kembali lagi bersama @ervansugino dan @guncie di EGP Podcast season 2! SUDAH LEBIH DARI SETAUN LOH GUYS!!!!!! Hiburan selama PSBB hingga pentingnya Me-time dalam berpacaran, it's great to ngobrol-ngobrol again!
I can't believe I'm saying this, but I'VE RUN OUT OF THINGS TO PLEASURE MYSELF WITH! Oke itu terdengar jorok, tapi maksud gue adalah gue sudah nggak tau mau ngapain lagi untuk mengisi kebosenan selama dikarantina. There's a limit on the fun things that you can do at home, and I'm pretty sure I've explored all of it. Apa lagi yang bisa gue lakukan agar tidak merasa hidup sia-sia, agar merasa yang gue lakuin itu bermanfaat meskipun itu hanyalah hal sepele. Bagaimana caranya gue mencari makna di antara rutinitas ini?!
Siapa sangka ternyata cobaan terbesar dalam suatu hubungan percintaan bukan lagi sekedar jarak atau komitmen, namun sebuah PANDEMI GLOBAL YANG TELAH MENGHABISKAN JUTAAN JIWA! All of your usual dating places are closed, you're not allowed to go out, you can't meet as frequently as used to. The nature of having a relationship has changed! Dengan begini, bagaimana cara pasangan mempertahankan kemesraan hubungan mereka? Apa cara pendekatan baru ke dia yang lo taksir? Bagi para jomblo, gimana nasib kalian?
Di masa semua orang tengah khawatir dan berhati-hati demi kesehatan mereka, ada berita tidak mengenakkan yang hadir di tengah pandemi ini, yakni tentang PHK (Pemutusan Hubungan Kerja). Businesses need to cut cost, the unlucky ones need to shut down, employees are let go, and most companies are not hiring. Kehilangan satu-satunya sumber penghasilan ketika lapangan pekerjaan tengah terguncang, IT COULDN'T HAVE COME AT A WORSE MOMENT!
The world has never been so threatened (at least in our lifetime). Covid-19 has affected affected our lives, like seriously, THIS IS SO BAD! Masyarakat panik, pemahaman soal bekerja dan berinteraksi sosial pun terpaksa berubah. Namun dengan semua keburukan yang terjadi, hidup tetap harus berlanjut. We adapt, we find ways to survive and entertain ourselves. We're entering week 5 working from home and everyone has already become master chefs!
Persaingan untuk bertahan hidup itu mengerikan, bukan hanya di dalam hutan belantara, namun juga di sela-sela meja kursi perkantoran. Well competition isn't always bad, it helps you develop better as a professional. Membantu lo menjadi pribadi yang lebih baik, keahlian lo bertambah, pengalaman lo semakin terasah. BUT... IT GETS SCARY IF THE COMPETITION BECOMES TOXIC! LIKE REALLY SCARY!
Pernah nggak sih lo ngerasa kenapa pengalaman kerja yang sudah gue dapatin selama ini tidak menarik bagi perusahaan? Setiap ngelamar nggak ada yang cocok. Setiap baca deskripsi pekerjaan dan kualifikasinya, nggak ada yang sesuai. Ada yang punya pengalaman terlalu luas akhirnya nggak ada spesialisasi. Ada juga yang terlalu spesifik jadi nggak punya pengalaman mengerjakan yang lain. Why is it so hard to find the perfect balance? PLEASE GIVE ME MY DREAM JOB!
"Kita sebagai manusia nggak boleh merendahkan standar kita terhadap calon pasangan hidup. WE DESERVE THE BEST!" Yang menjadi masalah adalah ketika kita justru memiliki ekspektasi yang terlalu tinggi hingga dianggap tidak realistis. Mau yang tampangnya oke, kepribadiannya menarik, kekayaannya fantastis, kasih sayangnya melebihi luas tata surya! Emang apa saja sih karakteristik yang mesti dimiliki dan apa yang sebenarnya nggak penting-penting amat?
Tahukah lo kalau hidup ketika di usia dewasa itu hanya diisi dengan tiga hal: 1) melakukan kegiatan yang menghasilkan stress; 2) merasakan stress, dan 3) pelarian untuk meredakan stress. Pendapatan hasil jerih payah kita pun akhirnya digunakan untuk membeli produk/jasa yang diharapkan mampu menghilangkan rasa stress ini, AND OF COURSE WE FEEL WE DESERVE IT! Tapi, seberapa jauh sih batas kita bisa terus menikmati perlarian untuk "menghadiahi" diri kita ini?
Wow I guess 2019 is almost over! Tidak disadari kita telah berada di akhir tahun lagi, yang merupakan masa yang paling tepat bagi setiap manusia untuk melakukan refleksi terdalam. Kesuksesan dan kegagalan di tahun 2019, segala pencapaian dan penyesalan, segala pembelajaran dan kenangan. Have you achieved what you've planned last year? Let's do a 2019 recap together, and discuss what we're looking forward to in 2020!!!
"BUCIN! BUCIN!" Kata-kata yang sering dilontarkan sahabat ketika tahu lo rela melakukan apa saja demi menyenangkan si pacar . Namun di lubuk hati yang terdalam, mereka sadar bahwa kalian sudah tidak akan bisa seasik dulu lagi karena lo sudah punya prioritas lain. Di satu sisi, lo sendiri juga sebenarnya masih ingin terus nongki bareng sahabat, tapi ketika si doi memanggil, lo juga harus segera meladeni. Is it actually possible to keep your significant other and best friends at the same time?
Banyak yang merasa kalau sudah mendapatkan pekerjaan baru, lo akan merasa lebih bahagia karena (biasanya) sudah berpindah ke hal yang lebih baik, dari segi pekerjaan yang dilakukan serta kompensasi yang diterima. But, many forget that your challenge has just started. Lo masuk ke lingkungan baru, tanggungjawab baru, dan sudah harus bisa membuktikan ke perusahaan kalau lo memang yang dibutuhkan di dalam masa percobaan, atau yang disebut masa probation. Jika gagal, lo harus mencari pekerjaan baru lagi, yang kemungkinan akan lebih buruk dari yang lo dapatin sebelumnya.
"Kenapa sih lo harus begitu?", "Nggak peka banget jadi orang!". "Emang tuh dia, gatau diri!". It's always easy to say what people do wrong, especially if you hate them so much. Tapi pernah nggak sih kalian coba pikirin lagi, what if you are the source of all the negative things happening around you? Kalau ternyata segala sikap dan perbuatan lo yang justru membuat orang lain nggak nyaman?
Siapa sih yang suka dikasih masukkan untuk menjadi diri yang lebih baik? Benar, uniknya banyak banget orang yang nggak suka dan justru makin kesel mereka merasa direndahkan. People are like, "MIND YOUR OWN BUSINESS! YOU DON'T KNOW ME!". But then again, terkadang ada situasi dimana kita harus menjadi orang yang lebih baik untuk memberi ataupun menerima masukkan, especially ketika kerjaanmu yang menjadi taruhannya.
Pernikahan bukan lagi suatu cara untuk meresmikan hubungan dua mahkluk yang berjanji untuk saling memberi cinta dan kasih sayang sampai penghujung hidup. Justru telah menjadi suatu langkah strategis untuk meningkatkan status sosial dengan menunjukkan seberapa sukses dan bahagianya sepasang manusia yang telah memasuki tahap hidup yang lebih "tinggi". Do you think you can keep it modest without constantly sharing it in social media or koran-koran nusantara or baliho di jalan raya yang rentan macet or kaca belakang angkot di Tanah Abang? I DON'T THINK SO!
Bekerja di tahun 2019 sudah jelas berbeda dibanding bekerja di era orang tua kita, yang tentu berbeda dibanding era romusha (well for some us, it might still be, THE WORK STRESS IS REAL!). Companies are adjusting to the talents' working style, and we Millenials and Gen Z are known for the need of freedom. What's better than providing a flexible working hours culture, right? But wait, apakah benar jam kerja fleksibel itu seindah yang dibayangkan?
Begini ya rasanya mencari duit di negeri orang, it's been exciting and challenging at the same time. Awalnya dikira cuma kerjaan doang yang bakal kerasa paling berubah, tapi ternyata banyak hal-hal kecil yang nggak disangka bisa bikin kangen ibukota which might had been taken it for granted before. LO NGGAK NYANGKA DEH SERECEH APA HAL-HAL YANG JUSTRU BIKIN PALING KANGEN! P.S. Bukan Kamu, Beb ❤
People usually try to look for life lessons from books, famous motivator, and other paid courses. Tapi banyak yang tidak menyadari kalau hidup kita itu sendiri penuh dengan pembelajaran. Emang sih, bukan teori-teori formal yang ada di jurnal ilmiah, but actually it's MORE USEFUL and help we LIVE BETTER DAY BY DAY. Try to think of some random things that you've done yesterday, di setiap aktivitas itu pasti ada aja yang tersirat dan bisa dipelajari. Dari interaksi sehari-hari di kantor, hingga antri berjam-jam untuk beli sepatu hypebeast!
Ketika lo mendapatkan berita baik atau mencapai sesuatu yang telah diidam-idamkan, how do you usually react to it? People will normally feel happy, excited, and other positive emotions. Tapi apakah lo pernah merasa datar towards something? Kaya semua yang terjadi itu ya.... biasa aja, nothing worth to express your emotion to eventhough it's supposed to be your life dream or achievement. Kalau pernah, then welcome to my flat and unexpressive world.
Humans are now living in a much safer era comparing to our ancestors (nggak perlu khawatir dikejar macan raksasa pas lagi jogging sore), sebagian besar masalah itu berasal dari pikiran kita sendiri. Mau itu asumsi-asumsi liar, kekhawatiran tidak berdasar, baper-baper receh, which can all lead to anxiety and depression. Seberapa kokohnya mindset seseorang akan membantu perkembangan individu tersebut untuk ke depannya. Let's discuss on how to build a positive mindset!
What's the most stressful moment when you're in process with another company? Tentu saja bukan proses interview, itu mah RECEH! HEHEHEHEHE. Okay yes, tentu saja itu nomor satu, dan selanjutnya sudah pasti adalah proses negosiasi gaji. Takut ketinggian, takut kerendahan, takut nyesal kalau nggak coba, tapi juga takut langsung ditolak sama perusahaannya. No need to worry, let's make sure you receive the fairest offer you can get!
When you're too busy with everything that's happening in your life, sometimes you forget to think about your own sanity. Guys, ingat! Kita hanya manusia biasa yang mempunyai batas tingkat stress yang bisa diterima tubuh ini. Sesosial-sosialnya sebagai mahkluk hidup, kita pasti butuh space untuk diri kita sendiri, mau itu untuk bersenang-senang, bersantai-santai, beristirahat, terkadang kita harus berani bersikap egois untuk kepentingan sendiri. GO FIND YOUR ME-TIME!
Yes, that's right my fellow young adults, adulthood is not the easiest life phase for sure. Tapi seperti kata Dato' Sri Siti Nurhaliza, "Panas terik, hujan badai, kita lalui bersama." If we think about it, there were a lot of moments that make us wish we can go back to being a child where life is much simpler. With all the strange and stressful things happening all the time, kita hanya bisa mencoba tertawa seakan hidup kita adalah lelucon, which is already true, LOL! We can all relate to this!
When you wake up in the morning as an adult, you don't really feel excited and look forward to what's going to happen on that day. Well, every other day as well... Gue udah nggak pernah lagi tuh merasa penasaran dengan kejutan-kejutan yang akan terjadi, karena gue sendiri juga nggak tahu apa yang bisa bikin gue bersemangat lagi. Kerjaan bikin stres, pasangan ngajak berantem melulu, teman-teman main sudah pada hilang kena snap-nya Thanos. Boleh nggak gue tidur aja di ranjang seharian?
Belum resmi rasanya disebut "Dewasa" kalau kita belum bisa menafkahi keluarga. That realization you had when you're asked to help pay the house bills or pay for your family's vacation expense. Memang awalnya terasa berat, "I'm not ready!", "Mau liburan keliling dunia!", "Bagaimana gue mau start karir Hypebeast gue!!!" You're not alone, I can relate banget guys!
Now let's close our eyes, breathe in, breathe out, and sleep tight. But before that let's think about my failing future and how hopeless and potentially miserable it will definitely be... Terus nggak jadi tidur dan menyesali segala keputusan hidup yang pernah gue ambil. WHAT IF? WHAT IF? WHAT WILL HAPPEN NEXT? I'M SCARED! Udah nggak zaman lagi deh nggak bisa tidur karena takut hantu, ini lebih serem lagi, ini masa depan kuh!
"Hanging out with friends doesn't feel as exciting anymore." Gue yakin para dewasa muda bisa RELATE banget dengan kalimat ini. Kalau sebelumnya diajak nongkrong itu selalu bisa, serta selalu ada hal menarik yang bisa dinikmati bersama, saat ini setiap orang sudah memiliki ketertarikan serta kesibukan tersendiri. Often you feel that hanging out with your group of friends isn't interesting anymore. Obrolannya sudah nggak nyambung lagi. Nongki-nongki justru malah menjadi beban...
Kalau gue tanya loe sekarang, dalam 10 detik, sebutkan 10 sahabat terdekat loe saat ini. I can confidently guess that it'll be hard for you to even come up with 5 names! Sungguh menarik bagaimana ketika memasuki adulthood, jumlah teman sejati kita akan berkurang drastis. Either it's them who had gone missing or YOU WHO DECIDED TO CUT THOSE RELATIONSHIPS. Bagaimana sih seorang dewasa muda memandang friendship itu sendiri?
The absurd thing about life these days is, we tend to seek SOCIAL ACCEPTANCE, TOO MUCH. Acceptance di sini bukan pujian verbal, melainkan dalam bentuk likes, views, comments, shares, or whatever feature yang ada di apps. Kalau nggak di like, artinya apa yang loe lakuin itu ga bernilai, kalau nggak di comment, berarti ga menarik kegiatan loe. Mau itu pas lagi liburan, ulang tahun anak, lahiran peliharaan, sampai jempol keseleo aja di-post. The irony is, you're too occupied with sharing everything online, you don't even enjoy living offline (REAL LIFE) anymore.
"How would you introduce yourself to a person you've just met?" Jawabannya pasti nggak jauh-jauh dari 1) nama lengkap, 2) tempat dan tanggal lahir, 3) nomor KTP dan KK, dan 4) pekerjaan loe. Ketika seluruh kehidupan loe didefinisikan oleh pekerjaan, sebaiknya loe coba berhenti dan berpikir sejenak, "APAKAH GUE TELAH MENJADI BUDAK PENGEJAR KARIR SEMATA?" If yes, then let's consider the pros and cons of it.
"KETIKA JOMBLO SUDAH AKUT, SEGALA CARA AKAN DILAKUKAN, TERMASUK MENIKUNG PACAR ORANG LAIN". Namun apakah seni tikung-menikung orang yang sudah "taken"itu haram? Toh kalau dipikir-pikir, mungkin ini hanya sekedar naluri manusia untuk bertahan hidup? We're just trying to produce offsprings after all...
COBA NGACA DEH, PASTI KELIHATAN JELEK KAN LOE! Ketika keseharian loe diisi dengan kesibukan dan beban pikiran yang meletihkan, sangat wajar kalau loe sering lupa jaga kesehatan diri. Perhatikan raut kusem wajah dan gelambiran lemak di leher dan perut. It's very important to keep ourselves fit physically and mentally because experiencing adulthood is never a smooth journey.
Di era ini dimana tidak memiliki SO (Significant Other) merupakan salah satu bentuk kelemahan terbesar sebagai seorang manusia, munculah fenomena Online Dating. Idenya adalah loe bisa ketemu pasangan hidup loe, just a few swipes away! Namun, dibalik sejumlah kecil kisah sukses, ada miliaran kisah pahit yang menggerogoti. Sincerely, from the bottom of my heart, ONLINE DATING SUCKS!
Ketika lo baru sampai kantor pagi-pagi dan pas masuk lift, eh rekan kerja lo ada di lift yang sama. Welcome to hell! This is the most annoying moment in my life! Lo jadi awkward dan harus maksain diri buat basa-basi dengan rekan lo itu, padahal di kantor juga nggak pernah ngobrol. Semua basa-basi ini dikarenakan adanya tuntutan sosial dan akhirnya lo serta teman lo harus SOK RAMAH DAN JADI KORBAN KEPALSUAN INI!
I'M NOT HAPPY. I feel anxious, sad, frustrated, and uncertain on what I want to do next with my life. Ketika lo terbiasa diatur mengikuti sistem pendidikan selama 16 tahun dan kemudian dilepas ke dunia nyata, lo baru menyadari sebetapa sulit, ribet, dan tidak adilnya hidup. Daripada galau-galau nggak jelas gini, mendingan hidup gue ditentuin deh dari kecil!
Sampai kantor jam 9 pagi, terus meeting jam 10-12, then lunch. Kemudian start meeting lagi jam 1-3, kemudian jam 3-5 sore, eh sudah jam pulang aja... KAPAN NGERJAIN KERJAAN HARIAN GUE! This is the problem with meetings, it's too time consuming. Belum lagi kalau meeting-nya nggak efektif, diskusinya nggak menghasilkan, terus loe nyesel mendingan ngejer deadline aja...
"Beb, kapan nikah?", "Say, kamu bakal jadi suamiku, kan?", "Nak, mana calonnya? Buruan dong, Mama mau gendong cucu." Those are some of the scariest questions for us men! Bukannya nggak mau, tapi kalau belum siap gimana dong? Belum modal nikahnya, belum lagi nanti ada drama antar silsilah keluarga, dan kita juga belum tahu kan, is she the right one? HOW DO WE KNOW WHEN IT'S THE BEST TIME TO GET MARRIED?
Akan sampai satu titik dimana seorang manusia meneriakkan kalimat "F*ck everybody! I don't care about y'all!" Congratulations, you've officially entered adulthood! Ini adalah masa dimana loe mulai mempertanyakan seberapa haruskah loe membahagiakan orang lain, kenapa loe ga boleh bertingkah sesuka hati, toh hidup juga hidup loe! "I ONLY CARE ABOUT MYSELF, NOBODY ELSE!"
I HAVE A DREAM! Suatu hari nanti saya bisa melakukan segala sesuatu tanpa memperdulikan keterbatasan uang, restu dari pacar, pengaruh ke keluarga, dan tentu saja yang paling penting, caci maki netijen! Apa pun yang kita lakukan, semuanya harus realistis dan berkontribusi untuk sosial. If we don't have to, what's the one thing that you want to do?
ANDDDD... BOOOOMMMMMMM!!! Selamat datang kembali lagi ke rutinitas membosankan dan penuh stress. Padahal bekas makanan selama liburan belum selesai diekresikan, dan upil tebal dari debu tempat wisata masih nyangkut (mari digali dulu hidungnya, asik), HAMBA BELUM SIAP MASUK KERJA, YA TUHAN! Gimana ya caranya buat siapin fisik dan mental rapuh ini?
How's your 2018 resolution checklist? Bagi yang sukses, we're super proud of you! Bagi yang belum, masih ada tahun depan kok (gitu aja terus sampai Michael Jackson nge-"Yihii!" lagi, KFC punya menu baru yang nggak absurd, dan elu balikan, nikah, dan hidup bahagia sama si mantan, which are all IMPOSIBRUUU!). Yuk kita nge-flashback bareng tahun 2018 dan prediksi tahun 2019!
It's that time of the year again! Menjelang Hari Natal (baca: Christmas), seperti biasa, temen-temen di grup chat pada sibuk ngajakin reunian. Setiap tahun rutinitasnya selalu sama, dinner bareng-lah, Secret Santa-lah, "nyinyirin kehidupan orang yang lebih bahagia padahal mereka biasa aja, lu-nya aja yang norak"-lah. Apa saja sih yang biasa terjadi kalau reunian begini?
Sudah letih kerja di kantor seharian, maunya langsung pulang ke rumah siap-siap nge-Youtube sampai subuh. Ketika melihat teman-teman pamer kesuksesan di IG stories malah sirik. Makanya jangan cuma nonton KOMPILASI VIDEO IMUT ANGGOTA BLACKPINK DOANG! (Cakep banget sih mereka, uhh..) Coba deh cari aktivitas-aktivitas bermanfaat setelah jam kerja. Apa saja sih manfaatnya? Song: Sophomore Makeout - Silent Partner
Belum setahun kerja, sudah galau mikirin mau pindah kerja lain. Alasannya klasik, mau cari challenge baru, mau cari mentor berpengalaman, atau cari gaji yang lebih tinggi. Ayo yang ngerasa, bisa di-save dulu ya editan CV nya, eaaaak! But don't worry, it's not wrong, it's just how the trend is right now. Namun, apa saja sih hal-hal yang harus kamu pertimbangkan sebelum berpindah kerja? Song: Vibe With Me - Joakim Karud | Crash Team OST