Podcast yang secara khusus membahas aspek taktik & teknikal detail dari sepakbola. Sebagai analis, Ruang Taktik akan menyajikan bedah taktik atau strategi dari pertandingan atau tim.
TIMESTAMP 0:00 Intro 2:47 Alasan Tomiyasu jadi bek kiri 6:54 442-nya Liverpool 10:26 Perubahan Liverpool musim ini 15:37 Strategi bertahan Arsenal 18:45 Arsenal layak menang atau Liverpool kurang beruntung? 21:42 Struktur secondball Arsenal 24:38 Pendekatan Pioli vs Juventus 32:22 Statistik Juve yang medioker 36:00 Perbedaan Potter dan Tuchel 46:13 Peran 'Trossard'-nya Sterling/Pulisic 51:07 Outro
Kami bahas apakah Arsenal di puncak ini cuma sementara seperti yang sudah-sudah? Atau bisa tetep minimal di top 4? Lalu kita bahas Real Madrid yang menang beruntun mengalahkan Atletico. Lalu kita bahas beberapa nama & alasan dibalik pemanggilan beberapa pemain Timnas.
Kalau kalah dikatakan blunder, tapi kalau menang bakal dikatakan jenius. Ya, begitulah sepakbola orientasinya tetap pada hasil. Namun di match ini Guardiola memang lebih superior dibanding Tuchel yang ga mampu keluar dari tekanan.
Sejauh ini Real Madrid lebih klinis. Pemain-pemain juga banyak yang meningkat performanya.
Berhasil diredam di babak pertama, Chelsea ngamuk di babak kedua. Kuncinya adalah reaksi taktik yang cepat & tepat. Identifikasi masalah langsung diselesaikan hanya dengan 1 pergantian.
High pressing bukan sekadar press ke depan. Namun struktur & intensitasnya harus terjaga. Apalagi untuk bermain high pressing membutuhkan stamina tinggi & sulit untuk dilakukan selama 90 menit.
Taktik 3 bek Koeman ini Ruang Taktik amati hanya 10-20 menit saja. Dalam kurun waktu tersebut, Nagelsmann bisa membaca titik lemah lawan.
Banyak yang bilang Inter asuhan Inzaghi ini lebih dinamis. Artinya lebih banyak pergerakan, rotasi posisi & atraktif. Ruang Taktik bedah taktik dibalik pergerakan dinamis ini.
Tuchel nyatanya kesulitan juga kena pressing Liverpool. Tapi di sisi lain, Klopp juga kesulitan menembus pertahanan Tuchel. Nah, ini namanya adu taktik.
Italy won the final with complete dominance over England. Even though it was early goal at the beginning of the match, Italy slowly rose and dominated. It is the little things that Mancini does in detail that make the Azzuri excel in all sectors.
Inggris berhasil mengalahkan Kroasia, saingan yang dianggap terberat di grup D dengan skor tipis 1-0. Modal besar bagi Three Lions menapaki laga selanjutnya. Tampil cukup dominan, Inggris hanya mencetak 1 gol meski beberapa peluang tercipta. Seperti apa jalannya pertandingan dari sisi taktikal?
Tuchel mengawali karir sepakbola sebagai pemain namun tidak berjalan baik lantaran cedera. Namun potensinya sudah terlihat di usia muda. Pun begitu, tidak jarang karirnya tersandung pemecatan karena kerasnya watak & berani melawan atasan. Seperti apa ceritanya?
Di 2 turnamen besar, Southgate mampu membawa Inggris ke laga puncak, semifinal Piala Dunia 2018 & kali ini, final EURO. Tentunya dengan pendekatan uniknya di tiap pertandingan bahkan tiap menit. Game plan bisa disesusaikannya mengikuti perkembangan lawan. Kuncinya hanya satu, efektif.
Well, meski kalah ada hal menarik yang dilakukan Enrique di laga ini. Mengekspos sistem pressing Italia sehingga tim yang paling banyak melakukan press ini dipaksa bermain bertahan atau reaktif. Bangun serangan Italia juga dipaksa menggunakan long pass. Penasaran dengan taktik Enrique?
Kemenangan atas Belgia jadi kemenangan ke-32 Roberto Mancini bersama Azzurri. Italia sudah menapakkan kakinya ke semifinal & akan menghadapi Spanyol. Sistemnya dijalankan dengan baik sehingga tercipta struktur yang sempurna.
Boring. Begitu beberapa komentar yang saya lihat dari penonton Timnas Inggris. Wajar, Inggris merupakan tim yang paling banyak melakukan umpan ke kiper kedua di turnamen Euro ini. Inggris juga melakukan belasan kombinasi umpan sebelum menciptakan peluang. Hal ini dilakukan karena pendekatan Southgate memang bermain aman. Menerapkan taktik adaptif, nyatanya Inggris sampai sekarang belum kebobolan & sukses kalahkan raksasa Jerman. Bagaimana taktiknya?
The national team ended the match against Thailand with a score of 2-2. Had left 2x in fact this Young Garuda could equalize 2x as well. There are several positive and negative notes from this match. What is clear, there is progress in several sectors. Curious about the tactical analysis?
2012 seemed to treat the failure in 2008. Chelsea won on penalties over Bayern after playing 1-1 in normal time. Park the bus is pinned to Di Matteo's team. In fact, what are their defensive tactics? Is it true that Chelsea survive by stacking players throughout the game?
Roberto Mancini brought Italy unbeaten for 28 matches including the match against Turkey last night. Winning with a landslide score of 0-3, so a good start for the Azzuri to step into Euro 2020. Curious about the tactics?
.
.