POPULARITY
SabdaNya ingatkan bahwa tidak semua yang tampak baik benar-benar baik dan berdampak baik, ujilah segala sesuatu dengan hikmat, jangan cepat percaya pada apa yang terlihat, supaya tidak tersesat
Sebagai murid Kristus, hendaknya kita memiliki sifat dan sikap keinginan yang sungguh untuk mengetahui maksud atau arti yang sebenarnya dari Sabda Allah, firmanNya yang kita dengar, supaya kita tidak salah mengerti. Adakah kita senantiasa menggunakan kesempatan yang baik untuk selalu bertanya kepada Tuhan dan terbuka hati dibimbing dalam mengetahui rahasia dan makna SabdaNya?.
Meski perintah Yesus untuk "Berjaga-jaga" itu disampaikanNya dua ribuan tahun yang lalu, tetapi sabdaNya itu adalah tetap dan benar. Adakah kita berjaga-jaga mempersiapkan hati dan iman kita untuk menyambutNya?.
SabdaNya menyapa hari ini mengingatkan bahwa orang yang anggap diri paling bijak, terperangkap dusta di dalam diri, karena bijak di dunia bisa salah, serba sia-sia dan bodoh di mata Allah, padahal KITA HANYA PENGHUNI KOLONG LANGIT DAN DI ATAS LANGIT MASIH ADA LANGIT.
Sungguh suatu hidup yang taat. Dia memiliki iman yang berani yang menuntun pada ketaatan.
Sabda Tuhan hari ini hendak menegaskan kepada kita bahwa hubungan kekeluargaan dengan diri Yesus itu bersifat imani atau rohani, bukan lahiriah. Yang penting kita dimampukan untuk membangun iman dengan penuh ketaatan untuk mengerti dan melaksanakan kehendak Allah lewat sabdaNya .
Sabda Tuhan hari ini hendak mengajarkan kepada kita tentang sikap hidup ketaatan dan kepedulian. Semoga kita pun taat akan peraturan yang ada, baik peraturan buatan manusia maupun yang Tuhan berikan. Dan kita memiliki sikap peduli untuk membantu sesama yang berkesulitan. Serta kita percaya akan kuasa sabdaNya.
Melalui sabdaNya hari ini Yesus berharap bahwa ketika kita membaca Kitab Suci atau mendengarkan sabdaNya, hendaknya kita tidak membaca atau mendengar dengan indera jasmaniah, melainkan dengan sikap hati yang terbuka akan bimbingan Roh Kudus. Dengan demikian, kita akan dimudahkan untuk mengetahui rahasia-rahasia sorgawi.
Memahami dan mempercayai Yesus memang tidaklah sekadar berdasarkan pemahaman intelektual atau teoritis, melainkan juga pada pengalaman hidup kita, yang dilandasi akan SabdaNya. Jika kita dengan sukacita selalu membaca Kitab Suci dalam terang Roh Kudus, kita akan terus-menerus dijelaskan maksudnya oleh Roh Kudus sendiri, yang kita hadirkan senantiasa di dalam hidup kita. Semoga dengan bimbingan Roh Kudus, kita semakin mampu untuk mendewasakan iman kita.
Yang mendayung perahu kita berjalan Di atas air. Badai tenang dan diam dengan SabdaNya . Semua yang kita lihat diciptakan dengan firmanNya.
Sabda Tuhan mengajarkan kita bahwa kala tanya tak terjawab, kala rahasia tak terungkap, itulah saat paling tepat untuk pada Dia kita berharap dan pada sabdaNya kita tanggap.
Apa yang memberi Sukacita luar biasa bagi kita? Apakah kita sudah merenungkan sabdaNya ?
Kita memang sering kesulitan dalam menghadapi orang yang memiliki pikiran dan sikap yang mapan atau anti perubahan. Sebagai orang beriman, kita perlu membangun sikap iman yang dinamis, bahwa kita perlu belajar dan berlatih diri secara bertahap, perlahan-lahan ke hal-hal baru seturut ajaran Gereja. Dan setiap hari Yesus mengajak kita untuk berubah seturut sabdaNya. Nah, apakah mampu mengikuti perubahan yang diharapkan oleh Yesus?
Semoga kita tidak mengalami demam karena sakit penyakit, melainkan demam akan sabda Tuhan. Sebagai orang beriman kita percaya bahwa Sabda Tuhan memiliki daya kuasa menyembuhkan, dan bahkan mengusir roh jahat. Jika kita ingin sehat lahir batin, mari kita hardik demam jasmaniah atau lahiriah kita dengan kuasa Tuhan lewat SabdaNya di dalam Kitab Suci.
Pembawa Renungan : RD. Alip Suwito Yogyakarta Mrk. 9:2-10.
SabdaNya menyapa dari kisah Ehud, hakim yang dipakai Tuhan untuk mengajarkan bahwa oleh Spirit Tuhan, orang yang berkelemahan khusus, bukan saja dikaruniai keterampilan dan kecerdikan khusus, tapi juga dibekali spirit kebersamaan dan selalu mau bekerjasama dengan orang lain mengatasi banyak persoalan.
Menjadi konsisten adalah sebulan tantangan! Apakah kita konsisten dalam kehidupan doa kita? Apakah kita merenungkan SabdaNya yang hidup tanpa kegagalan ?
Segalanya ada ditangan Tuhan. Dia mengatur alam semesta ini dengan kuasaNya. Dia menjadikan segalanya dengan ucapan SabdaNya.
SabdaNya menyapa dan menguatkan bahwa iman bisa saja diserang oleh berbagai pergumulan, tapi tak terkalahkan, ditentang oleh keadaan sekeliling, tapi tak tergoyahkan, asalkan kita percaya bahwa segalanya Tuhan yang pegang dan kepadaNya saja kita memandang, karena hanya bila bersamaNya, semangat terus BERKOBAR TANPA GENTAR.
Jangan menyerah di tengah jalan. Jangan menyerah sampai sabdaNya terpenuhi. Jangan menyerah sampai sukses . Ya kemenangan ada di tangan kita.
Dia yang mengayuh perahu saya berjalan dia atas air. Badai tenang dengan sabdaNya. Semua yang kita saksikan adalah ciptaanNya. Dia selalu bersama kita.
Tuhan menciptakan dunia dan segala isinya hanya dalam 6 hari dan menciptakan semua dengan SabdaNya . Jangan takut! Tak Ada yang mustahil bagiNya .
Sabda Tuhan menjelaskan tentang rahasia agar pemulihan yang dinantikan umat Tuhan itu terjadi, yaitu dengan hidup senantiasa mendengarkan sabdaNya yang bukan untuk bahan perdebatan tapi jalan pertobatan, bukan mantera tapi penyejahtera hidup, bukan pembuat gaduh tapi penumbuh patuh, bukan untuk menginjak sesama tapi agar makin bijak dan bukan untuk menindas tapi membuat cerdas. DENGARKAN SABDANYA, SEBARKAN DAMAINYA.
Apa yang paling menyita waktu kita? Apakah kita familiar denfan Sabda Tuhan? Apakah kita punya waktu untuk membaca SabdaNya ? Cintai Sabda Tuhan dan hidup lah menurut SabdaNya.
Lirik sebuh kidung pujian terkenal mengatakan bahwa percaya dan taat mendatangkan kebahagiaan. Namun, ada kalanya kita percaya dan taat namun masalah datang dalam hidup kita. Apa kata Alkitab tentang bagian ini?
Tuhan akan berperang untuk kita! Kita akan menjadi saksi kekuatan tangan Tuhan. Percayalah pada SabdaNya
SabdaNya menenteramkan jiwa karena Sang Maha Tenteram bersemayam di hati terdalam, menjaga dengan gada perlindunganNya dan tongkat keselamatanNya, sehingga lembah kelam suram tak lagi mengancam dan membuat hati muram.Â
SabdaNya menguatkan kita tentang pangkal iman adalah kebergantungan total pada Allah Benteng Perlindungan Kekal, sehingga sekalipun dirundung masalah dan musibah, orang yang senantiasa berlindung padaNya tidak mudah rebah tersandung dan tidak membuat orang lemah tersandung karena musibah yang dialami.
SabdaNya ingin mengingatkan dari pernyataan bahwa manusia 'dikembalikan Tuhan kepada debu' yang menegaskan tentang kebenaran hakiki yang tak bisa diganggu gugat tentang hakikat dasar manusia yang rapuh tanpa Tuhan dan tentang kedaulatan Tuhan atas segala hal yang terjadi dalam hidup; karena itu manusia perlu selalu hidup dekat, penuh tobat dan taat pada Tuhan agar siap bila 'dikembalikanNya menjadi debu'.
SabdaNya mengingatkan dari pernyataan Musa bahwa Tuhan lah rumahnya (tempat perteduhan/ tempat tinggal), karena hanya di dalamNya lah ada Hope (pengharapan pasti), Openness (keterbukaan hati), Maturity (kedewasaan jiwa) dan Eternal Love (kasih kekal). Rumah bukan sekedar bangunan, tapi Tuhan yang membangun iman kita menjadi dewasa. Dialah rumah sejati kita.
SabdaNya mengajarkan kita bahwa dalam berlayar mengarungi kehidupan akan ada resiko badai yang melanda, namun Tuhan Sang Pengendali Badai bukan saja sanggup menghalau badai itu tapi juga lewat badai itu ingin menjangkau kita agar pandai atasi badai dengan bersandar kekuatan kuasa Tuhan yang tak pernah usai.
SabdaNya menyadarkan kita tentang realita bahwa jalan hidup tidak selalu lurus dan mulus seperti jalan di padang belantara yang penuh keterasingan dan kesepian tanpa rekan, tapi bagi mereka yang memberi diri dipimpin hikmat Sang Mahakudus dengan sikap hati yang lurus tulus tanpa akal bulus, maka jalan berat berkelok sekali pun tak akan membuat hati berbelok.
SabdaNya mengingatkan kita bahwa kebimbangan sangat mungkin terjadi saat ujian iman lewat masalah berat, dan yang paling dibutuhkan dalam kondisi itu adalah meminta kebijaksanaan dengan penuh keyakinan tanpa mendua hati kepada Tuhan yang akan memegang kendali, memberi ketenangan sekaligus kemenangan atas ujian hidup.
SabdaNya mengingatkan dan menguatkan kita bahwa melampaui mencari dan memberi solusi, Tuhan Yesus MEMBERI DIRI JADI SOLUSI bagi mereka yang menghadapi beban berat dalam hidup, dan Ia ingin kita memikul beban bersamaNya dan belajar dari padaNya yang sudah pernah menanggung beban terberat dalam hidupNya agar kedewasaan dan ketangguhan iman bertumbuh kuat sepertiNya.
SabdaNya menegaskan tentang hal yang paling penting di jalan hidup manusia bukan lebar atau sempitnya jalan itu tapi cahaya yang meneranginya dan ujungnya menuju kemana; Bila cahaya kebenaran Tuhan menerangi, maka jalan sempit pun tidak akan menghimpit orang percaya, tapi membuat bangkit menuju hidup abadi bersama Tuhan yang bangkit.
SabdaNya mengingatkan bahwa petaka bisa terjadi menimpa hidup dan dapat mengantarkan seorang menuju pusara, namun di atas keduanya itu Tuhan Sang Pusaka Baka itu lah yang menjadi harapan utama, karena hanya Dia lah tempat suaka bagi mereka yang terluka dan berduka.
Sabda Tuhan ingin menegaskan bahwa sabdaNya bukan saja tanda kasihNya bagi orang percaya--Dia menyapa kita karena kasihNya pada kita-- tapi sabdaNya juga adalah agenda kisah Tuhan yang memuat segala karya dan rencanaNya bagi orang percaya, sehingga ketika agenda hidup kita diporakporandakan oleh berbagai bencana, itulah saat yang paling tepat untuk kembali melihat dan taat pada agendaNya yang hanya bisa kita temukan dalam sabdaNya, santapan rohani kita setiap hari melebihi santapan jasmani yang kita perlukan.
SabdaNya ingin menjelaskan bahwa orang yang mengimani Tuhan dalam hidupnya bukan saja mengamini apa yang dikatakan Tuhan tapi juga memahami dan mengalami ditemani Tuhan sepanjang hidupnya, sehingga ia bukan saja berbicara tentang Tuhan tetapi juga berbicara dengan Tuhan seperti dengan teman, dimana ada pembicaraan yang berbalasan, penuh dengan keikhlasan dan berkebebasan untuk mengungkapkan isi hati.
SabdaNya mengajarkan kita bahwa perintah 'jangan takut' bukanlah larangan untuk takut, tapi undangan untuk datang memandang pada Tuhan Mahakasih yang mengalahkan rasa takut itu sehingga kita dimampukan menghadapi rasa takut dengan kekuatan kasihNya dan mengelola rasa takut kita dengan kendali diri yang juga digerakkan oleh Tuhan.
SabdaNya ingin mengajarkan kita bahwa di atas segala kuriositas (rasa ingin tahu) kita, ada otoritas (kedaulatan) Allah yang Mahatahu, yang pengetahuanNya tidak dapat kita jangkau, tapi justru kemahatahuanNya itulah yang membuat kita memercayakan diri penuh kepadaNya walaupun banyak hal yang tidak dapat kita ketahui dan mengerti dalam hidup berat yang penuh pergumulan dan pertanyaan ini.
SabdaNya mengajarkan kita bahwa mengarungi kehidupan yang penuh pertarungan dibutuhkan kebergantungan kepada Tuhan yang punya cara ajaib dan kekuatan yang tak terkatakan dalam menyertai kita menghadapi pertarungan hidup.
SabdaNya mengajarkan kita bahwa dalam menantikan sesuatu yang tak kunjung datang dan serba tidak pasti ini di dalam hidup kita, kita harus menyandarkan diri pada pembekalan dari Tuhan Sang MahaPasti yaitu keyakinan sejati di dalam diri akan kekuata Tuhan dan perhatian sehati yang lahir dari hubungan dengan Tuhan yang kasih penyertaanNya tak pernah terganti dan tidak akan terhenti.
Bersyukur kepada Tuhan telah Mengirim MalaikatNya untuk menyampaikan SabdaNya pada kita. Berdoalah bagi mereka sebagai ungkapan terima kasih kita untuk mereka.
INSPRO 30082020 *SANDAR TUHAN DI ZONA IMAN YANG TIDAK NYAMAN* (Yunus 2): Inspirasi Penumbuh Rohani hari ini mengingatkan kita bahwa di zona iman dimana kita berjalan bersama dengan Tuhan ada ketidaknyamanan yang sangat mungkin terjadi, dan saat itulah Tuhan sedang melatih iman kita untuk tetap bersandar pada Tuhan yang ditandai dengan adanya pertobatan hati yang *SADAR* diri di hadapan Tuhan untuk selalu menghadap Tuhan dalam doa dan bertobat dari dosa, *SANDAR* kepada Tuhan dan bukan pada pengertian sendiri, serta tetap *SABAR* dipimpin dan dituntun Tuhan sambil tetap *SEBAR* kan kasih dan sabdaNya ke seluruh penjuru dunia yang sedang menderita kesusahan hari ini.
SabdaNya menyapa untuk mencerahkan pikiran kita bahwa dalam pergumulan di masa gelap hidup ini, adalah lebih baik memandang kepada Tuhan Sang Kebenaran itu yg sanggup menerangi hidup yg sedang gelap daripada memandang sekeliling yang membuat pusing atau kepada para perampas kedamaian, hanya Dialah yang paling sanggup menerangi hidup kita yang sedang gelap agar kita dimampukan menerangi sekeliling kita yang sedang dikelilingi oleh gelapnya masalah mereka.
SabdaNya menyapa lagi ingin memotivasi kita untuk belajar berpikir sederhana karena pembaruan hidup berawal dari pembaruan akal budi dan untuk itu perlu cara pikir baru yang dengan jujur memandang posisi diri yang benar di hadapan Tuhan sumber kasih karunia dan memahami porsi kapasitas dirinya sesuai dengan kasih karunia yang Tuhan berikan serta menyadari diri yang ada dalam proses pembentukan yang Tuhan sedang kerjakan di dalam dan melalui kehidupan kita. Untuk berpikir SIMPLE kita perlu HUMBLE.
SabdaNya menyapa kita lagi untuk mengajak kita memeriksa diri dan menelurusi kerisauan hati kita, yaitu bahwa kerisauan kita terkait erat dengan hal-hal sementara yang kita anggap bernilai dalam hidup kita dan sempat membuat kita terpukau, namun melampaui kerisauan akan kekacauan yang ada, kilau cahaya kekuatan Tuhan yang Agung sanggup menghalau segala kerisauannya sekalipun keadaan sekitar masih penuh kekacauan. Kilau cahaya kekuatan inilah yang menguatkan kita agar tetap cekatan menangani segala kekacauan hidup kita yang terjadi.
SabdaNya menyapa kita untuk mengingatkan bahwa lewat badai dan gurun kehidupan kekokohan bangunan iman kita diuji, kokohnya bangun iman terbangun dari mendengarkan dan melakukan sabda Tuhan yang dinyatakan dengan cara (1) 'memberlakukan' janji dan perintah Tuhan atas segala aspek kehidupan kita dan (2) 'memperlakukan' segala hal dari sorot terang sabda Tuhan sebagai tolok ukur pengambilan keputusan dan kebijakan dalam masa badai hidup melanda.
Dimana ditemukan solusi terbaik dan membuat nyaman selain Dalam SabdaNya?
SabdaNya menyapa lagi untuk mengingatkan dan menguatkan kita agar bisa ikhlas menerima jawaban doa yang sulit dipahami atau tidak sesuai dengan keinginan hati kita atau tidak memahami alasan yang tepat di balik penolakan permohonan doa itu, seperti Daud yang dengan ikhlas menerima penolakan Tuhan atas permohonannya untuk membangun rumah Allah, keikhlasannya itu berdasarkan sebuah KESADARAN bahwa Tuhan Maha Tahu yang paling tahu kedalaman hati manusia dan juga berdasarkan KEBERSANDARAN kepada Tuhan yang punya keputusan atau rancangan yang jauh melebihi apa yang manusia putuskan dan rancangkan.
SabdaNya menyapa kita untuk menyadarkan bahwa dengan perspektif iman, badai tidak melulu dilihat sebagai ancaman yang menakutkan, tapi badai juga dapat dilihat sebagai bukti kehadiran Tuhan yang perlu ditakuti dengan benar, karena Ia mau memberi kita tenteram sejati yaitu tenteram yang bukan di saat terbaik hidup kita tapi juga di saat terburuk dalam hidup kita, karena itu percayakanlah hidup kepadaNya dengan bersyukur selalu sekalipun badai belum berlalu atau tidak akan berlalu.Â
SabdaNya menyapa kita hari ini untuk menyadarkan kita bahwa bukan karena kita kuat maka Tuhan mendekat pada kita, tapi karena kita dekat pada Tuhan maka kita dikuatkanNya dan Tuhan mendekat karena ini yang Tuhan inginkan sejak semula dan sudah sejak lama ia mendekati kita agar kita makin dekat denganNya dan Janji Sabda Tuhan hari ini jelas, TUHAN MELIMPAHKAN KEKUATANNYA KEPADA YANG BERSUNGGUH HATI DEKAT PADANYA DAN HIDUP KARIB DENGANNYA. DIALAH KEKUATAN KITA.Â
SabdaNya menyapa kita untuk menyadarkan bahwa badai hidup yang pelik penuh konflik bisa lama berlalunya bila kita belum belajar dewasa melaluinya dan untuk jadi dewasa kita perlu 'support' (topangan) dari Tuhan yang mendewasakan dan perlu 'effort' (upaya) dari kita agar dewasa itu terwujud efektif, yaitu dengan meninggalkan sifat kekanak-kanakan kita yaitu: menanggalkan keegoisan kita dan membangun kerendahan hati kita.
SabdaNya mengajar dan mengajak kita dari kisah Ayub untuk tidak menyalahkan orang bermasalah tapi mengarahkannya dengan cara seperti yang Tuhan lakukan kepada Ayub, yaitu: apresiasi (menganggap berharga), atensi (memberi perhatian), presensi (menghampiri secara pribadi) dan eksaminasi (menguji iman percayanya).
SabdaNya menyapa kita untuk mengajarkan bahwa segala pembatasan yang melanda hidup kita tidak dapat membatasi kita bila kita tidak memberi diri dibatasi, begitu pula masalah tidak jadi masalah bila kita tidak memandangnya sebagai masalah. Agar kita kuat menghadapi segala sesuatu dan situasi, kita perlu dikuatkan hanya oleh TUHAN Sumber Kuat utama kita yang bukan saja membuat kita KUAT tetapi juga tetap GIAT menyebarkan berita kasih Tuhan kemanapun dan dimanapun kita pergi. Masalah bukan KENDALA tetapi KENDARAAN yang melaluinya Kabar Baik selalu diberitakan.
SabdaNya menyapa kita untuk mengarahkan tentang motivasi bekerja yaitu bukan untuk kebutuhan sementara, tapi untuk kebutuhan pokok hidup yang tidak kenal kedaluwarsa yaitu Tuhan Yesus, Roti Hidup yang tidak dapat binasa dan membuat kita tidak lapar lagi.
SabdaNya mengajarkan kita memahami apa yang paling penting dalam mengatasi kekhawatiran hidup yaitu FOKUS pada Allah dalam segala hal dan berjalan LURUS kepadaNya dan bersamaNya, sehingga kita tidak mudah 'genting' dan 'pontang panting' cari penyelesaian, tapi hidup 'tahan banting' karena kekuatan Tuhan bersama kita.
SabdaNya menyapa kita untuk memotivasi agar memelihara pembaharuan batiniah secara rutin di atas segala masalah lahiriah yang sementara, yaitu dengan rutin membangun: (1) PERSPEKTIF kekekalan dalam memandang segala sesuatu dan (2) berhubungan INTERAKTIF dengan Sang Maha Kekal dalam menghadapi segalanya.
SabdaNya menyapa kita untuk memahami bahwa setiap hari punya kesusahannya sendiri, karena itu kita perlu menyadari bahwa di atas itu ada Tuhan yang mengurus hidup kita dan Ia mau kita (1) berjalan lurus kepadaNya dan bersamaNya, serta (2) berhati tulus kepadaNya dan bersamaNya dalam menangani kesusahan hidup.
SabdaNya menyapa kita untuk mengingatkan bahwa melampaui kebaikan yang kita idamkan dalam hidup, ada kebenaran yang jauh lebih penting daripada sekedar kebaikan dan kebaikan yang memimpin pada kebenaran hanyalah datang dari Bapa Segala Terang yang melahirkan orang percaya dari firman kebenaranNya.
SabdaNya menyapa kita
SabdaNya menyapa kita untuk memberi diri tunduk ketika Sang Penjunan Agung membentuk hidup kita melalui berbagai macam peristiwa yang seringkali merusak hidup kita, mau taklukkan diri ketika dibentukNya dan mau anggukkan iman kita terhadap pembentukan tanganNya.
SabdaNya menyapa kita tentang kemuliaan Allah yang justru dinyatakan melalui tindakanNya yang merahasiakan, dan bagian kita sebagai umatNya adalah menyelidiki, yaitu menyelidiki diri di hadapanNya, menyelidiki jalan-jalanNya yang tak terselami sambil selalu berjalan bersamaNya.
SabdaNya menyapa kita untuk menyadarkan diri bahwa Tuhan Sang Tabib itu datang bagi orang yang menyadari dan mengakui akan sakit dan aibnya, karena merekalah yang lebih membutuhkan Sang Tabib yang sanggup meraibkan aib dengan anugerahNya yang ajaib dan membawanya pada kekariban hubungan dengan Sang Tabib.
SabdaNya menyapa kita untuk menyadarkan kita tentang perkataan Tuhan yang mengandung janji dan perintah itu sangat memengaruhi pertumbuhan iman kita, orang yang berpegang selalu pada janji Tuhan lah yang membuat imannya bertumbuh dewasa dibandingkan orang yang hanya melakukan perintah Tuhan.
SabdaNya menyapa kita agar sadar bahwa sikap gengsi berangkat dari ego, kehormatan dan prestise dan dapat menghalangi kita untuk terus berelasi, berprestasi dan bersaksi bagi Tuhan.
SabdaNya menyapa kita untuk menyadari bahwa orang yang mengakui dirinya rapuh justru orang yang teguh imannya, keteguhan iman terbangun bila kerapuhan diri terakui.
SabdaNya menyapa kita untuk menyadari bahwa dalam perjuangan dan pergumulan berat jangan pernah merasa dan berjuang sendiri tapi bersama Tuhan yang berelasi dan seposisi dengan kita mengarungi pergumulan.
SabdaNya menyapa untuk menyadarkan kita tentang STATUS kita yang bukan lagi sebagai budak tapi sebagai anak Bapa Surgawi yang senantiasa mengURUS penghidupan dan kehidupan kita, sehingga kita dikuatkan untuk mengalahkan segala ketakutan dalam hidup ini.
SabdaNya menyapa kita untuk memberi diri ditenteramkan oleh kebenaran yang hanya bisa terjadi bila kita memberi diri dipimpin oleh Roh Allah yang Mahatinggi.
SabdaNya menyapa kita untuk memahami bahwa di balik tertundanya rencana kita ada tanda yang Tuhan berikan: Tanda MataNya mengawasi kita dan Tanda Cintanya menyertai kita, Ia Penentu Langkah hidup kita berarti Ia mau kita melangkah bersamaNya dan ikuti langkah-langkahNya.
SabdaNya menyapa kita untuk senantiasa mencari Allah dan berseru padaNya sepanjang hidup sebelum mencari penyelesaian masalah yang menindih hidup.
SabdaNya pagi ini menyapa kita agar melepaskan segala khawatir kepada Tuhan karena Ia sudah, sedang dan akan memelihara hidup kita.
SabdaNya menyapa kita agar tetap berbuat baik oleh kekuatan Roh dan di dalam Roh yang akan memampukan kita berbuat baik di saat tidak baik dan kepada orang yang pernah tidak baik kepada kita.
SabdaNya menyapa kita untuk menyadari bahwa di saat kasih yang utuh menghilang dari hidup kita maka rasa jenuh menyerang hidup kita, dan kasih utuh hanya bisa didapatkan di dalam Allah Sang Maha Kasih itu.
SabdaNya menyapa kita untuk meyakini bahwa bila kita diutus Tuhan ke sebuah kondisi atau masalah yang berat maka kita diurusi oleh Tuhan pula. Dia bekerja bersama kita melaksanakan panggilanNya di dunia yang berbeban berat.
SabdaNya menyapa kita untuk hidup makin bergantung kepada Tuhan karena hanya Dia lah dan daripadaNyalah keuntungan sejati bagi kita.