POPULARITY
Sabda Tuhan ingatkan bahwa orang yang percayakan semua segi hidupnya pada Tuhan, bukan saja diberiNya energi untuk berjuang, tapi juga strategi untuk berperang bersamaNya hingga menang.
Daily Devotion || Layakkah Kau Dimuliakan BersamaNya ? || Ps. Steven Liem
Kencan Dengan Tuhan - Jumat, 29 November 2024 Bacaan: Lalu raja bertanya-tanya, dan perempuan itu menceritakan semuanya kepadanya. Kemudian raja menugaskan seorang pegawai istana menyertai perempuan itu dengan pesan: "Pulangkanlah segala miliknya dan segala hasil ladang itu sejak ia meninggalkan negeri ini sampai sekarang." (2 Raja-raja 8:6) Renungan: Nabi Elisa memerintahkan perempuan Sunem agar berkemas meninggalkan tanah Israel karena Tuhan akan mendatangkan bahaya kelaparan selama tujuh tahun. Lalu pergilah perempuan Sunem ini dan tinggal selama 7 tahun sebagai pendatang di negeri orang Filistin. Dan setelah berakhir masa 7 tahun, kembalilah ia dan keluarganya, dan menghadap raja perihal rumah dan ladang yang telah ditinggalkannya selama 7 tahun. Maka, bertitahlah sang raja, "Pulangkanlah segala miliknya dan segala hasil ladang itu sejak ia meninggalkan negeri ini sampai sekarang." Demikianlah kita melihat bahwa Tuhan memelihara perempuan Sunem ini selama bahaya kelaparan dengan membawanya tinggal sebagai pendatang di negeri Filistin, dan kemudian membawanya kembali setelah semuanya berlalu. Lalu menetaplah ia di tanah Israel dengan menikmati berkat tujuh kali lipat yang ditambahkan Tuhan selama masa perantauannya. Ia berhasil menjadikan masa pengungsian ini menjadi masa penantian akan rencana Tuhan yang terbaik dalam kehidupannya. la mengerti bahwa Filistin hanyalah "tempat peralihan" dalam kehidupannya sehingga ia menanti dengan sabar sampai berakhirnya masa 7 tahun dan ia kembali ke Israel dan menikmati keindahan rencana Tuhan yang terindah dalam kehidupannya. Penjara merupakan "tempat peralihan" dalam kehidupan Yusuf yang menghantarnya menjadi penguasa Mesir. Kehilangan harta benda dan kematian anak-anaknya merupakan "tempat peralihan" bagi kehidupan Ayub, namun di akhir kisahnya, Tuhan mengembalikannya dua kali lipat. Padang gurun menjadi "tempat peralihan" bagi bangsa Israel, sebelum Tuhan membawa mereka memasuki Tanah Perjanjian, namun mereka gagal. Mereka semua binasa di padang gurun, dan hanya anak-anak mereka yang Tuhan izinkan memasuki Tanah Perjanjian. Dengan demikian masa keberadaan kita di "tempat peralihan" merupakan masa ujian iman yang cukup rawan. Pilihan ada di tangan kita apakah kita akan keluar sebagai "penguasa Yusuf", atau "bilioner Ayub", atau sebaliknya sebuah batu nisan kematian rohani kita. Mari kita mengambil sikap hati yang benar untuk tetap bertahan, dan tinggal tenang di dalam memercayai Tuhan melewati setiap "tempat peralihan" kehidupan kita sampai Tuhan membawa kita kepada kesempurnaan rencana-Nya yang indah. Teladani sikap hati dan penyerahan Yesus ketika la berada di "tempat peralihan Getsemani", yang akhirnya membawa kesempurnaan rencana Tuhan dalam kehidupan-Nya sebagai penghapus dosa. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, hanya dengan kekuatan-Mu aku bisa melewati masa-masa sulit dalam hidupku sampai aku mencapai kemenangan yang Kau izinkan terjadi dalam hidupku. Amin. (Dod).
Kencan Dengan Tuhan - Sabtu, 9 November 2024 Bacaan: "Saudara-saudaraku, anggaplah sebagai suatu kebahagiaan, apabila kamu jatuh ke dalam berbagai-bagai pencobaan, sebab kamu tahu, bahwa ujian terhadap imanmu itu menghasilkan ketekunan." (Yakobus 1:2-3) Renungan: Di dunia ini tidak ada satu pun yang dapat bertahan lama. Di antaranya adalah kebahagiaan dan penderitaan. Tidak selamanya kebahagiaan dapat kita rasakan, dan tidak selamanya pula kita bergelut di dalam penderitaan. Masa-masa sulit tidak akan bertahan lama, apalagi jika kita menjadi orang-orang yang tangguh di dalam menghadapi masa-masa sulit tersebut. Jika kita terus berusaha mencari jalan keluar, serta berdoa dan mengandalkan Tuhan, maka masa-masa sulit yang tengah kita hadapi saat ini pasti dapat kita jalani. Ini bukanlah pernyataan ataupun janji semu, karena Alkitab telah mengatakannya. Alkitab bukanlah kitab yang bertuliskan kata tanpa makna, melainkan janji-janji Tuhan yang hidup dan pasti, bagi siapa pun yang percaya. Lalu mengapa kita sukar untuk memercayainya?Masalah dalam hidup ini adalah musuh bagi orang yang kecut hatinya, sebaliknya adalah guru yang baik bagi orang tangguh. Bagaikan batu asah, itulah masalah hidup. Masalah dalam hidup ini mengikis kebiasaan buruk, menajamkan daya peka kita terhadap suara Tuhan, membentuk karakter, dan menghaluskan sifat kita yang keras. Masalah dalam hidup ini justru menolong kita untuk memiliki kualitas hidup yang semakin baik dari hari ke hari, jika kita mau menyadarinya. Perih dan sakit, itu pasti! Namun, bersyukurlah karena kita adalah orang-orang beruntung yang mendapat giliran untuk dibentuk menjadi semakin indah. Mari sama-sama kita belajar menjadi orang-orang yang tangguh. Tetap menari meski berada di tengah badai. Tetap berjuang meski jalan keluar tak kunjung kita temukan. Tetap mengharapkan mentari meski yang terlihat awan tebal. Sebab, badai pasti berlalu setelah memorak-porandakan, jalan keluar pasti ditemukan setelah kita mencarinya. Mari, lewati masa-masa sulit, dan tampillah sebagai pemenang. BersamaNya kita pasti bisa! Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, berilah kepadaku kesabaran, pengharapan, dan damai sejahtera agar mataku dapat melihat jalan keluar yang telah Engkau sediakan bagiku. Amin. (Dod).
Sabda Tuhan menegaskan tentang pengulangan pengingatan akan jalan derita yang pernah ditempuhNya, yaitu karena hanya dengan tempuh jalan derita bersamaNya, mulia penuh cinta makin tumbuh olehNya, karena itu jangan jalani sendiri.
Sabda Tuhan hari ini menggambarkan tentang kerinduan Yesus yang rela hati memberikan kematian dari hidupNya demi keselamatan kekal kita. Adakah kita berkomitmen secara pribadi untuk terus mengikuti Dia, menaati semua ajaranNya serta berada bersamaNya, meski kita harus menghadapi tantangan atau pencobaan serta mau menyangkal diri dan memikul salibNya?.
Kencan Dengan Tuhan - Rabu, 17 Januari 2024 Bacaan: "Sekarang jiwa-Ku terharu dan apakah yang akan Kukatakan? Bapa, selamatkanlah Aku dari saat ini? Tidak, sebab untuk itulah Aku datang ke dalam saat ini. Bapa, muliakanlah nama-Mu!" Maka terdengarlah suara dari sorga: "Aku telah memuliakan-Nya, dan Aku akan memuliakan-Nya lagi!" (Yohanes 12:27-28) Renungan: Malam hari biasanya menjadi waktu paling nyaman untuk merenungkan nasib. Bagi yang sedang dirundung masalah, malam pasti akan terasa panjang. Malam hari adalah waktu yang tepat untuk membuka hati. Mau tidak mau suatu saat pasti akan ada masalah yang membuat kita tidak bisa tidur atau terjaga sepanjang malam. Keadaan gelisah, galau, dan merana ini, banyak orang sudah merasakan, termasuk Yesus. Namun, Yesus menyadari, waktunya sudah dekat. Pada saat itu jiwa-Nya terharu, bahkan Dia tidak bisa berkata apa-apa. Ada rasa takut menyelusup, membayangkan penderitaan itu akan datang. Dia bertanya, akan selamatkah Dia dari penderitaan? Hati-Nya bergumul begitu rupa. Namun Dia tidak ingin menghindar dari penderitaan-Nya dan berniat menghadapinya dengan bersandar pada Bapa. Pada saat penderitaan datang, mungkin kita ketakutan dan tidak tahu harus berbuat apa. Satu yang harus kita pegang, bahwa kita harus menghadapinya dan tetap setia, seberapa pun sulitnya. Kita tidak sendirian menghadapinya, karena Tuhan senantiasa siap untuk menjadi sandaran dan penolong bagi kita. Saat ini apakah jiwa kita masih merasakan galau, takut dan khawatir akan hal yang terjadi esok? Ingatlah bahwa kesetiaan kita untuk berjalan bersama Tuhan akan berbuah manis, seperti Yesus yang tetap setia dalam pekerjaan-Nya, Dia diberi kemuliaan oleh Bapa. Begitupun kita, anak-Nya, juga akan mendapat hal yang sama. Mari, jangan sampai kita terbawa permasalahan, melainkan biarlah permasalahan hari ini justru mendewasakan kita dan membawa kita lebih dekat dengan Tuhan. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, berilah aku kekuatan sehingga aku dapat menyongsong hari esok walau permasalahan hidupku belum ada jalan keluarnya. Aku yakin, ketika aku mengandalkan Engkau, maka jalan keluar akan terbuka untukku. Amin. (Dod).
Sabda Tuhan membangunkan kita setelah merayakan Natal agar jangan tersandung senandung Natal yang menidurkan rasa dalam tenteram muram temaram, padahal Dia datang bangunkan yang digulung kemelut dan dirundung kabung agar hidup agung bersamaNya.
Kencan Dengan Tuhan - Selasa, 19 Desember 2023 Bacaan: "Aku yang meratap telah Kauubah menjadi orang yang menari-nari, kain kabungku telah Kaubuka, pinggangku Kauikat dengan sukacita." (Mazmur 30:12) Renungan: Seorang pria memiliki empat orang anak. Di musim gugur, sang ayah menyuruh anaknya yang pertama untuk melihat sebuah pohon. Maka anaknya pulang dan memberi laporan bahwa pohon tersebut jelek, karena daunnya layu, kering, dan rontok di sana sini. Di musim dingin, sang ayah menyuruh anaknya yang kedua untuk melihat pohon yang sama. Maka anak yang kedua itu pulang dan berkata bahwa pohon tersebut parah sekali jeleknya karena tidak ada lagi daun yang tersisa! Di musim semi, sang ayah menyuruh anaknya yang ketiga untuk melihat pohon yang sama. Maka anak yang ketiga itu pulang dan berkata bahwa pohon tersebut segar, indah, dan mulai ada kuncup bunga di sana sini. Di musim panas, sang ayah menyuruh anaknya yang keempat untuk melihat pohon yang sama. Maka anak yang keempat itu pulang dan berkata bahwa pohon tersebut sangat indah, daunnya banyak, banyak juga bunganya, bahkan ada banyak juga buahnya. Karena masing-masing punya pendapat sendiri, terjadi keributan di antara keempat anaknya itu tentang pendapat siapa yang benar. Kemudian sang ayah berkata, "Pendapat kalian semuanya benar, hanya saja kalian melihat di waktu yang berbeda. Mulai sekarang jangan pernah menilai kehidupan hanya berdasarkan satu masa saja." Demikian pula halnya dengan hidup kita. Dalam hidup ini kita harus menjalani berbagai musim kehidupan. Ada musim yang menyenangkan, tapi ada juga musim yang menyedihkan. Ada waktu kita melihat hidup kita penuh dengan keindahan di sana sini, tapi ada waktu ketika semuanya terasa sulit, rontok, bahkan membuat kita seolah sepi dalam kesendirian. Ingatlah bahwa jangan menilai kehidupan hanya berdasarkan satu musim kehidupan saja. Memang hidup terkadang bisa membuat kita meratap, tapi bukankah ada waktunya ratapan kita digantikan dengan tarian? Ada waktunya kain kabung kita digantikan dengan pakaian sukacita? Yang terpenting adalah berjalanlah bersama dengan Tuhan, maka kita akan bisa melewati segala musim kehidupan dengan penuh kemenangan. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, tambahkanlah imanku agar aku dapat melalui setiap musim hidupku dengan penuh sukacita dan pengharapan, bahwa bersama dengan Engkau semua akan baik-baik saja. Amin. (Dod).
Kencan Dengan Tuhan - Selasa, 12 Desember 2023 Bacaan: "Selanjutnya Firaun berkata kepada Yusuf: "Dengan ini aku melantik engkau menjadi kuasa atas seluruh tanah Mesir." Sesudah itu Firaun menanggalkan cincin meterainya dari jarinya dan mengenakannya pada jari Yusuf; dipakaikannyalah kepada Yusuf pakaian dari pada kain halus dan digantungkannya kalung emas pada lehernya." (Kejadian 41:41-42) Renungan: Pernahkah kita terjebak pada situasi yang sangat rumit, ruwet, memusingkan, dan sepertinya tiada akhir? Kita merasa seperti sedang berada di dalam sebuah labirin yang menyesatkan dan tanpa jalan keluar. Ke mana pun kita melangkah, yang ada hanyalah jalan buntu. Banyak orang yang sampai kepada situasi ini, dan pada akhirnya menyerah untuk terus berjuang dan berharap. Mereka pasrah pada nasibnya tanpa mau berusaha untuk membuat perubahan. Banyak juga yang pada akhirnya melakukan perbuatan tercela dengan bunuh diri. Ingatlah bahwa situasi seperti ini bukan hanya kita yang mengalami. Pertanyaannya, apakah kita ingin menyerah atau bangkit untuk membuat perubahan besar dalam hidup kita? Apakah kita akan menjadi pecundang atau pemenang? Mari kita lihat kisah kehidupan seseorang yang sangat terkenal di dalam Alkitab. Orang itu adalah Yusuf, anak kesayangan ayahnya. Semua saudaranya membencinya, mereka membully dirinya, membuangnya ke dalam sumur, dan bahkan hendak membunuhnya. Namun akhirnya mereka memutuskan untuk menjualnya kepada orang Mesir. Di Mesir dia bekerja sebagai budak. Apakah kondisi ini masih kurang buruk? Ternyata memang masih kurang, karena selanjutnya dia difitnah bertindak mesum kepada nyonyanya. Dia di penjarakan. Sampai di sini coba kita tempatkan diri pada posisi Yusuf. Bagaimana kira-kira perasaan kita jika saudara kandung kita sendiri melakukan hal yang sangat jahat kepada kita? Singkat cerita, Yusuf tidak menyerah dan lihatlah akhir hidupnya, dia diangkat Tuhan ke atas puncak gunung tertinggi. Labirin macam apa yang ada di depan kita saat ini? Jangan menyerah! Hadapilah bersama Tuhan, maka Dia akan menuntun kita kepada jalan keluar dari semua kesesatan dan kebuntuan hidup kita, serta membawa kita kepada puncak kehidupan. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, aku menyerahkan diriku dan segala permasalahan yang aku hadapi pada-Mu, sebab tanpa-Mu aku tidak bisa menemukan jalan keluar. Amin. (Dod).
Salah satu buku yang wajib dibaca untuk teman-teman yang akan melangsungkan pernikahan. Bu Lya Fahmi adalah seorang Psikolog Klinis yang saat ini bekerja di RS PKU Muhamadiyah Jogja. Buku yang menurutku wajib di baca minimal 1x sebelum kamu memilih untuk memantapkan akan menikah. Sebab pernikahan tidak hanya tentang romantisme saja. Banyak hal yang harus dipersiapkan pun juga dipertimbangkan. Teman-teman boleh kalau mau pinjam buku nya, nanti ninggal KTP ya tapi
Kencan Dengan Tuhan - Senin, 30 Oktober 2023 Bacaan: Tetapi jawab Tuhan kepadaku: "Cukuplah kasih karunia-Ku bagimu, sebab justru dalam kelemahanlah kuasa-Ku menjadi sempurna". Sebab itu terlebih suka aku bermegah atas kelemahanku, supaya kuasa Kristus turun menaungi aku. (2 Korintus 12:9) Renungan: Seorang ilmuwan agrikultur mengatakan, "99% kegagalan berasal dari orang-orang yang mencari-cari alasan." Ya, kebiasaan mencari-cari alasan, melempar tanggung jawab dan berpikir negatif tidak akan membuat kita meraih sukses dan menikmati hasilnya. Hal itu sepertinya dapat menghindarkan kita dari tanggung jawab, namun itu sama sekali tidak dapat membuat kita menghindar dari apa yang seharusnya kita pertanggungjawabkan. Itu tidak dapat membuat kita maju. Kebiasaan buruk seperti itu harus kita hilangkan dan buang jauh-jauh dari pikiran kita. Hal itu tidak akan dapat menutupi kelemahan kita. Tetapi itu justru akan menunjukkan kelemahan dan rendahnya kualitas mental kita. Setiap orang memiliki kelemahan dan sudah menjadi suatu keharusan bagi kita untuk bangkit dan mengatasinya. Kelemahan bukanlah sesuatu yang harus ditutup-tutupi, atau sebaliknya dijadikan alasan untuk tidak mau berbuat sesuatu. Kelemahan harus diakui dan diperbaiki sesegera mungkin. Kita tidak perlu terus-menerus meratapi dan menyesalinya. Orang-orang sukses di dunia bukanlah orang yang tidak memiliki kelemahan sama sekali, akan tetapi mereka adalah orang-orang yang bangkit dari kelemahan mereka dan kemudian mencari jalan keluar untuk mengatasi serta mengubah kelemahannya menjadi kelebihan yang bisa diandalkan untuk meraih sukses. Banyak orang tidak menyadari bahwa letak kelemahan yang sesungguhnya ada pada pikiran mereka sendiri. Asalkan mereka mau menggali penyebabnya dan mengubah pikiran mereka, maka kelemahan itu tidak lagi menjadi sesuatu yang berarti. Paulus menegaskan bahwa di dalam kelemahan ada kekuatan. Karena itulah Paulus justru bermegah dalam kelemahannya, kita pun perlu melakukan hal yang sama. Mari kita terus berjuang menaklukan kelemahan kita dan mengatasi semua batasan kita. Asalkan kita mau berusaha dan menyerahkan diri pada Tuhan, maka kelemahan itu akan Tuhan ubahkan menjadi kekuatan yang luar biasa. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, aku menyadari ada banyak kelemahan dalam diriku. Jangan biarkan aku terlena dengan kelemahanku sehingga aku tidak mau berbuat apa-apa, tapi yakinkan aku bahwa di balik kelemahanku ada kekuatan-Mu yang luar biasa asalkan aku mau berusaha dan berjalan bersama-Mu. Amin. (Dod).
Sabda Tuhan menguatkan kita, karena hidup dan mati ada di tangan Tuhan, hiduplah selalu di tanganNya, mau dibentuk oleh tanganNya dan tangani segala tantangan bersamaNya sambil melipat tangan berdoa padaNya.
Kencan Dengan Tuhan - Sabtu, 23 September 2023 Bacaan: "Ketika aku dalam kesesakan, aku berseru kepada TUHAN, kepada Allahku aku berteriak minta tolong. Ia mendengar suaraku dari bait-Nya, teriakku minta tolong kepada-Nya sampai ke telinga-Nya." (Mazmur 18:7) Renungan: Di dalam Alkitab, kita mendapati berbagai peristiwa yang menceritakan tentang umat-Nya yang berseru kepada Tuhan ketika mereka berada dalam berbagai tekanan. Umat Israel yang menjerit atas perbudakan Firaun, Daud yang mengalami tekanan Raja Saul, Yusuf yang terbuang. Ayub yang mengalami derita yang memilukan, dan masih banyak lagi yang lainnya. Namun kesesakan yang besar ini berubah menjadi kemenangan yang mengukir sejarah kepahlawanan mereka bagi kemuliaan nama Tuhan. Ketika kita membaca kisah kehidupan mereka ini, kita hanya membutuhkan beberapa menit untuk sampai pada "Happy Ending Story". Namun kenyataan yang ada, mereka mengalami sebuah periode yang cukup melelahkan iman mereka, di mana doa-doa mereka bukanlah sebait mantra yang dapat mengubah keadaan mereka dalam sekejap. Doa-doa yang sepertinya tidak menembus belahan Sorga. Bahkan, Daud menuliskan, "Lesu aku karena berseru-seru, kerongkonganku kering: mataku nyeri karena mengharapkan Allahku, aku berseru-seru pada waktu siang, tetapi Engkau tidak menjawab, dan pada waktu malam tetapi tidak juga aku tenang ." Secara jasmani kekuatan mereka telah rontok pada saat Tuhan "berdiam diri". Namun pada akhirnya mereka menyelesaikan pergumulan mereka dalam kemenangan yang besar. Apa pun beratnya pergumulan kehidupan kita saat ini, Tuhan tidak pernah meninggalkan kita. Tuhan ada di saat kita berada di padang gurun yang tandus. Tuhan ada ketika di belakang kita ada pasukan musuh dan di depan kita terbentang laut yang luas. Apa yang kita lihat ketika sepertinya Tuhan berdiam diri, sesungguhnya la sedang bekerja dengan "route" yang berbeda untuk menjadikan kita orang percaya yang tahan uji, tidak cengeng dan dapat menemukan rahasia terbesar kemenangan iman kita. Semakin besar pergumulan yang ada, semakin kita membutuhkan kekuatan lutut kita. Semakin kita tertekan, semakin kuat kita menjerit di hadapan-Nya. Semakin tinggi gunung persoalan di hadapan kita, semakin kita menyuburkan biji sesawi iman kita untuk mencampakkannya ke laut. Dengan kata lain, kita tidak terhentikan karena firman Tuhan berkata, "Janganlah kamu berhenti, kejarlah musuhmu dan hantamlah barisan belakangnya; janganlah biarkan mereka masuk ke dalam kota-kota mereka, sebab TUHAN, Allahmu, menyerahkan mereka kepadamu" (Yos 10:19). Jangan ragu, percayalah kepada Tuhan, dan berjuanglah bersama-Nya, pasti kita menang. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, aku percaya bahwa Engkau selalu ada bersamaku saat aku menghadapi persoalan yang berusaha merontokkan imanku. Tetaplah bersamaku, sebab aku membutuhkan Engkau. Amin. (Dod).
Kencan Dengan Tuhan - Senin, 18 September 2023 Bacaan: "Dan apakah lagi yang harus aku sebut? Sebab aku akan kekurangan waktu, apabila aku hendak menceriterakan tentang Gideon, Barak, Simson, Yefta, Daud dan Samuel dan para nabi, yang karena iman telah menaklukkan kerajaan-kerajaan, mengamalkan kebenaran, memperoleh apa yang dijanjikan, menutup mulut singa-singa." (Ibrani 11:32-33) Renungan: Glenn Cunningham berumur delapan tahun ketika me- ngalami kecelakaan. Ia dan kakaknya yang bernama Floyd sedang menyalakan tungku pemanas ketika tiba-tiba tungku tersebut meledak dan menewaskan Floyd.. Glenn sedang berada di pintu sehingga ia selamat, tapi ketika menyadari bahwa Floyd masih di dalam, Glenn berlari masuk untuk menyelamatkannya, tetapi gagal. Kedua kakinya justru terbakar, sehingga menjadi lumpuh dan tidak bisa merasakan apa pun. Dokter menyarankan agar diamputasi, tapi ia menolak. Glenn yakin suatu saat nanti ia dapat berjalan lagi. Kedua kaki Glenn bengkok dan semua jari kaki kirinya hilang. Setelah perban dibuka, kedua orang tuanya bergiliran mengurut kakinya setiap hari meskipun tidak terlihat adanya perubahan. Beberapa bulan kemudian Glenn mencoba berdiri dan berjalan dibantu ayahnya. Glenn masih merasa kakinya lemah sehingga ia ingin menguatkan kakinya. Ia mulai berlari pada setiap kesempatan. Ia berlari ke sekolah, ia berlari ketika mengikuti paduan suara, ia berlari ke toko daging, ia berlari di lapangan, ia berlari mencari kayu bakar dan berlari pulang dengan kedua tangan penuh kayu. Ketika keluar rumah, ia memilih untuk berlari daripada berjalan. Lima tahun kemudian, ketika berumur 13 tahun, ia menjuarai pertandingan lari di Morton County Fair. Sejak itu ia sering mengikuti kejuaraan lari dan selalu menjadi pemenang. Glenn menjadi juara lari bukan karena kakinya kuat, tetapi dia menjadi juara karena ia berlari pada saat semua orang berjalan. Glenn adalah contoh pribadi yang tidak berdiam dalam keterpurukannya. Dia bangkit dan mengalahkan ketidakmungkinan yang menyelubungi dirinya. Di dalam Alkitab kita mengenal tokoh yang juga tidak berdiam dalam keterpurukannya. Awalnya dia tidak diperhitungkan sama sekali oleh keluarganya, terlebih oleh sukunya. Dia adalah Yefta, putra Gilead dengan seorang pelacur kafir. Ketika dia diusir oleh keluarganya, dia menetap di Tob. Beberapa waktu kemudian bani Amon berperang melawan orang Israel, maka para tokoh masyarakat Gilead meminta Yefta menjadi komandan mereka. Singkat cerita Yefta memenangkan pertempuran dan menjadi hakim atas Israel selama 6 tahun. Kitab Ibrani mencatatnya sebagai salah satu teladan iman. Kita layak meneladani sikapnya yang pantang menyerah kepada keadaan. Yefta tidak meratapi nasibnya sebagai anak haram dan terhanyut dalam mengasihani diri sendiri. Yefta bangkit dari keterpurukan dan berhasil membalikkan keadaan. Mari dengan iman kita bangkit mengubah keterpurukan menjadi keberhasilan. Yakinlah Tuhan menyertai dan menopang perjalanan hidup kita hingga akhirnya Ia memberikan keberhasilan bagi kita. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, saat ini aku sedang berusaha bangkit dari keterpurukanku. Dampingilah aku dengan kuasa-Mu, sehingga aku dapat bangkit kembali untuk meraih keberhasilan yang baru bersama dengan Engkau. Amin. (Dod).
Kencan Dengan Tuhan - Sabtu, 9 September 2023 Bacaan: Kata Yesus kepadanya untuk ketiga kalinya, "Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku?" Maka sedih hati Petrus karena Yesus berkata untuk ketiga kalinya: "Apakah engkau mengasihi Aku?" Dan ia berkata kepada-Nya: "Tuhan, Engkau tahu segala sesuatu, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau." Kata Yesus kepadanya, "Gembalakanlah domba-domba-Ku." (Yohanes 21:17) Renungan: Seorang pelukis duduk menghadap selembar kertas kosong. Satu demi satu cat warna ia bubuhkan. Tiba-tiba seseorang menyenggol tangannya dan oh... lukisan itu tergores! Tampaknya sebuah karya telah berakhir. Semua orang berpikir sang pelukis akan melemparkan lukisan "cacat"nya ke tempat sampah. Ternyata tidak. Dengan cekatan sang pelukis membaurkan noda goresan dengan cat warna lainnya. Luar biasa di tangan seorang pelukis handal, lukisan yang tergores dapat tetap menjadi sebuah mahakarya! Tuhan ialah Sang Pelukis Handal. la duduk melukis tiap lembar kehidupan kita. Ada saat kita "menyenggol" tangan Tuhan. Kita melakukan dosa yang membuat karya Tuhan tergores. Apakah Tuhan "membuang" kita? Tidak! Kita dapat melihat buktinya dari pengalaman Petrus. Betapa indah Tuhan melukis kehidupan Petrus! Penjala ikan dijadikan-Nya penjala manusia (Mat. 4:19). Namun, tiga kali Petrus menyangkal Yesus (lih. Mat. 26:69-75). Tergores sudah lukisan kehidupan Petrus! Tetapi Tuhan tetap mau memakai hidupnya. Tiga kali Yesus berkata kepadanya, "Gembalakanlah domba-domba-Ku" (ay. 15-17 TB). Tiga kali Petrus menggores karya Tuhan, tiga kali pula Tuhan membubuhkan warna kasih yang membaurkan noda goresan pelanggarannya. Saat ini lukisan kehidupan kita mungkin tergores. Kesalahan kita lakukan, dosa kita perbuat. Mari datang kepada Tuhan untuk menyerahkan lukisan itu kepada-Nya! Tidak peduli betapa buruk pelanggaran dan dosa merusaknya, Tuhan mampu memperbaikinya. Warna kasih Tuhan membaurkan noda goresan sehingga pada akhirnya kita dapat melihat sebuah mahakarya yang luar biasa. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, terima kasih karena Engkau mau menerimaku apa adanya. Peluklah aku agar aku tetap berada dalam naungan kasih-Mu. Amin. (Dod).
BismillahIkuti Kajian Tematik Ramadhan Insyaa Allah bersama:
Sabda Tuhan menguatkan bahwa hanya dengan pikir yang jernih dan dibersih olehNya serta hati yang bening sembari hening bersamaNya, semua jalan tertatih akan menuju pulih.
Sabda Tuhan mengenai pimpinanNya, mengingatkan bahwa walau ada di jalan yang salah, pimpinan Tuhan tidak pernah salah, karena yang Dia mau, kita jalan bersamaNya, sejurusan denganNya, ke jalan yang benar.
Sabda Tuhan mengajarkan bahwa kebaikan atas segala sesuatu tidak terjadi secara instan, karena kita baru bisa alami Allah turut bekerja dalam segala hal untuk kebaikan, bila kita turut bekerja bersamaNya dalam segala hal dan memberi diri untuk diperbaikiNya.
Sabda Tuhan ingatkan kita hari ini bahwa segala hal bisa berubah jadi nihil, karena itu penuhilah hati dengan segala hal yang mustahil dari Dia yang Maha Berandil dan Maha Berhasil, karena tiada yang mustahil bagiNya, bila kita selalu bersamaNya.
Perjalanan kehidupan demi kehidupan yang membuat aku belajar dan menghargai setiap pemberian dan kebaikanNya.
Sabda Tuhan mengingatkan bahwa doa orang benar besar kuasanya, bukan berarti orang benar diberi kuasa untuk lari dari realita dan hengkang dari persoalan, tapi kuasa untuk tenang menghadapi dan menang mengatasi bersamaNya.
Saat kau merasa tak punya apa-apa, berbahagialah. Karena saat ini, itulah yang aku damba.
Semoga dengan karunia baptisan, kita tidak saja menjadi anggota GerejaNya, tetapi kita pun hidup juga menyerupai seperti Yesus dan bersamaNya ikut serta dalam karya keselamatan dunia.
Suasana sukacita Natal dan berita kebangkitan Yesus hari ini mengajak kita untuk percaya bahwa berkat kelahiran dan kebangkitanNya, maka kita peroleh penebusanNya atas dosa kita dan kita menikmati keselamatan kekal bersamaNya.
Kencan Dengan Tuhan - Senin, 5 Desember 2022 Bacaan: "Baiklah tiap-tiap orang menguji pekerjaannya sendiri; maka ia boleh bermegah melihat keadaannya sendiri dan bukan melihat keadaan orang lain." (Galatia 6:4) Renungan: Suatu ketika seorang pemuda bersama dengan tiga orang sahabatnya berjalan-jalan di Jogjakarta. Setelah seharian berkeliling pasar Bringharjo dan juga Malioboro, dengan tubuh yang letih dan belanjaan yang lumayan banyak mereka masuk ke sebuah warung makan tenda di Jln. Malioboro. Sedang asyik mereka makan, tiba-tiba datang dua orang yang membawa peralatan untuk melukis, beserta sebuah lukisan yang sudah jadi. "Mas mau dilukis tidak? Hasilnya bagus, persis aslinya," kata salah seorang pelukis tersebut. Karena pemuda tersebut menyukai karya seni seperti lukisan, maka ia pun melakukan tawar-menawar. Harga yang diberikan pelukis itu cukup mahal untuk ukuran mahasiswa seperti si pemuda tersebut "Nggak jadi mas, uang saya tidak cukup," jawab pemuda tersebut. Kedua pelukis itu pun beranjak mendekati pria bertampang bos yang duduk makan di depan mereka. Hanya butuh waktu sekitar 1 menit, pria itu langsung setuju untuk dilukis. Mulailah sang pelukis menggoreskan kuasnya ke atas kanvas. Pemuda tersebut memperhatikan goresan demi goresan, tangan si pelukis begitu lincah melakukannya. Setiap goresan memiliki arti, mulanya hanya nampak sebagai goresan-goresan biasa dan belum menunjukkan bentuk apa-apa. Pemuda tersebut berkata kepada teman-temannya agar makannya tidak usah terburu-buru karena ia ingin sekali melihat hasil akhir dari lukisan tersebut. Berkali-kali pemuda tersebut memandang wajah bapak yang sedang dilukis kemudian memandang ke kanvas untuk mencari tahu apakah benar lukisan itu bisa sama dengan wajah aslinya. Setelah selesai, dengan bangga pelukis itu memamerkan lukisannya yang indah dan bapak yang dilukispun tersenyum puas. Sesungguhnya hidup ini bagaikan sebuah kanvas yang bisa diisi dengan gambar apa saja. Tuhan memberi kita kehidupan serta kehendak bebas untuk mengisi kehidupan tersebut. Apakah kita akan melukis sesuatu yang indah atau hanya goresan-goresan tanpa arti yang tidak memiliki nilai. Di akhir kehidupan kita nanti, masing-masing orang akan seperti pelukis yang memegang hasil lukisan di tangannya. Mereka yang sudah menjalani kehidupan ini dengan benar, akan bangga serta berkata kepada Tuhan, "Tuhan saya mempersembahkan kepada-Mu, apa yang sudah saya lakukan." Sementara mereka yang mengisi hidupnya dengan hal-hal yang buruk akan tertunduk malu dan takut serta berkata, "Ampuni saya, saya tidak berani memandang-Mu karena banyak kejahatan yang saya buat." Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, pimpinlah aku agar selama hidup di dunia ini aku menghasilkan sesuatu yang berguna dan menyenangkan hati-Mu. Amin. (Dod).
Kita mengaku sebagai orang Kristiani, namun suka pergi ke orang pintar, paranormal atau dukun, dsb. Semoga dengan kekuatan Roh Kudus kita dimampukan untuk membuang dosa yang tersembunyi itu agar pada hari penghakiman kita peroleh rahmat kerahiman Allah untuk hidup kekal bersamaNya.
Sabda Tuhan mengajarkan kita untuk menerima segala sesuatu dengan tenang bersamaNya yang akan mengubah segala jerit jiwa dan jerih lelah jadi jernih akal budi dalam hadapi segalanya.
Semoga dengan pengajaran Yesus hari ini, kita mampu menjadi ikan yang baik, yang akan menjadi tangkapanNya dan yang akan dimasukkan ke dalam pasuNya, yakni keselamatan dan kebahagiaan abadi bersamaNya. Nah, kira-kira anda termasuk jenis tangkapan yang seperti apa ?
Ketika Maria Magdalena tahu bahwa kubur Yesus kosong, rasa kehilangan akan Yesus semakin menyesakkan hatinya. Semoga kita pun seperti Maria Magdalena, yang merasa sungguh kehilangan Yesus, kekasih hati kita. Semoga kita senantiasa mencari dan menemukan Yesus agar kita senantiasa bersamaNya dalam kemuliaanNya.
Kata Yesus kepada Simon: ”Jangan takut, mulai dari sekarang engkau akan menjala manusia.” (Lukas 5:10b) Kehidupan tak lepas dengan keajaiban, tak disangka perjumpaan dengan seseorang bisa mengubahkan dan menjadi kita berbeda. Sudahkah perjumpaan dengan Kristus juga membawa perubahan dalam kehidupan kita? Sebab Tuhan ingin kita berjalan bersamaNya dan membawa damai dalam kehidupan. Selamat Berbahagia, Tuhan Berkati kita semua
Lautan api! Anda dapat menghindari semua ini, lautan api neraka, karena anda masih punya waktu untuk memilih jalan Tuhan, bersamaNya sepanjang 1000 tahun, bahkan hidup selamanya dalam kota Suci. Anda memiliki pilihan surga yang kekal, jadi ambillah!;
Lautan api! Anda dapat menghindari semua ini, lautan api neraka, karena anda masih punya waktu untuk memilih jalan Tuhan, bersamaNya sepanjang 1000 tahun, bahkan hidup selamanya dalam kota Suci. Anda memiliki pilihan surga yang kekal, jadi ambillah!;
Sabda Tuhan mengingatkan dan menguatkan kita, bahwa untuk memerangi segala lemah badani yang sedang teralami, kita perlu persenjatai pikiran bahwa Tuhan pernah alami yang sama, DIA pahami dan selami rasanya, agar kita alami bersamaNya dan SADAR DIRI TIDAK PERNAH SENDIRI.
Sabda Tuhan mengajarkan bahwa untuk melunakkan hati Allah kita harus mau taklukkan diri, selalu berpihak padaNya, bergerak bersamaNya dan ikuti jejakNya tanpa jaga jarak dariNya.
Sekarang , inilah iman yang sejati! Dia menyatakan bahwa dia akan kembali dengan putranya.
Sabda Tuhan mengundang kita untuk memahami bahwa masalah dan beban hidup jadi terasa berat karena kita mau pikul sendiri tanpa berbagi, padahal Tuhan datang sediakan bahuNya untuk pikul beban bersamaNya supaya kita lega olehNya.
Sabda Tuhan mengingatkan kita yang terbuai dan terlelap oleh keyakinannya, bahwa jaminan penyertaan Tuhan bukan untuk melelapkan iman hingga redup, tapi menyingkapkan kebenaran, bahwa tanpaNya kita tak bisa hidup dan hanya bersamaNya kita sanggup.
Apa pun panggilan hidup kita, entah berkeluarga, bekerja atau hidup bakti, itu pilihan hati menjadi pengikut Yesus adalah keputusan tepat untuk hidup bersamaNya. Semoga dengan bantuan Roh Kudus kita makin setia mengikuti Tuhan menjadi penjalaNya.
MIRACLE MESSAGE - Ps. Elisha Ady, S.Th - Gembala JKI Miracle Community Church Hubungi kami : Whatsapp +6289664700700 THE YEAR OF GOD'S GLORY Ketika Tuhan terasa jauh bukan karena DIA menghukum kita tetapi karena TUHAN ingin mengajar kita tentang kedalaman dalam memiliki hubungan bersamaNYA yang bukan dikendalikan oleh perasaan tetapi oleh sebuah kesadaran akan kasihNYA
Sabda Tuhan penyemangat kuat untuk memulai kembali setelah mengalami berbagai problema hidup ingin menjelaskan bahwa keterkulaian hidup bukan akhir dari segalanya, tapi langkah awal untuk memulai lagi segalanya bersamaNya. DIA TAK PERNAH TERKULAI UNTUK MENEGAKKAN YANG TERKULAI.
Sabda Tuhan mengajarkan bahwa sengsara akan menyengsara bila kita beri diri sendiri disengsarakan, karena itu jadikanlah sengsara bagai pijakan lereng pendakian menuju puncak pengharapan. Hanya bila mendaki bersamaNya, LERENG SENGSARA SELALU BERUJUNG PUNCAK SEJAHTERA.
Zefanya 3:17 (TB) TUHAN Allahmu ada di antaramu sebagai pahlawan yang memberi kemenangan. Ia bergirang karena engkau dengan sukacita, Ia membaharui engkau dalam kasih-Nya, Ia bersorak-sorak karena engkau dengan sorak-sorai, https://alkitab.app/v/b4d2b5c3b179
Sabda Tuhan mengajarkan bahwa iman tumbuh kembang bukan berdiam dalam 'kandang' nyaman untuk jadi 'jagoan' di dalamnya, tapi di 'belantara' hidup yang penuh tantangan dan tentangan, sambil selalu pandang padaNya dan berjuang bersamaNya.
Efesus 6:11 (TB) Kenakanlah seluruh perlengkapan senjata Allah, supaya kamu dapat bertahan melawan tipu muslihat Iblis; https://alkitab.app/v/b6502eab2930
Sheilagank yuuk merapaaat.. Sheila on 7 is in de house yooow
Sabda Tuhan tentang penghiburan Tuhan kali ini dari kata-kata bijak di Amsal tentang berkat hikmat bagi orang percaya yang menjadi rahasia agar dapat mengalami penghiburan sejati dari Tuhan, yaitu memahami bahwa di balik banyak hal tak terduga yang terjadi tiba-tiba belakangan ini, bisa jadi merupakan tanda Tuhan tiba mendatangi orang percaya agar kerap terjaga untuk berjaga-jaga bersamaNya dalam masa susah dan berat ini.
Dan sudah lupakah kamu akan nasihat yang berbicara kepada kamu seperti kepada anak-anak: "Hai anakku, janganlah anggap enteng didikan Tuhan, dan janganlah putus asa apabila engkau diperingatkan-Nya; karena Tuhan menghajar orang yang dikasihi-Nya, dan Ia menyesah orang yang diakui-Nya sebagai anak." Jika kamu harus menanggung ganjaran; Allah memperlakukan kamu seperti anak. Di manakah terdapat anak yang tidak dihajar oleh ayahnya? Tetapi, jikalau kamu bebas dari ganjaran, yang harus diderita setiap orang, maka kamu bukanlah anak, tetapi anak-anak gampang." (Ibrani 12:5-8) Renungan: Dave Anderson, seorang pemilik restoran besar Famous Dave's menjelaskan tentang pentingnya sebuah masalah demi perkembangan mental kita. Ia berkata bahwa, "Sekolah mengajarkan disiplin teknis seperti matematika dan ilmu pengetahuan, namun bukan kesehatan mental. Yang perlu mereka ajarkan adalah bagaimana menangani persoalan. Setiap harinya anda dihantam oleh persoalan. Semakin tinggi posisi anda, semakin besar persoalannya. Orang-orang yang paling efektif telah mengalami masa-masa sulit. Mereka bilang, 'Anda takkan dapat menjadi pelaut yang hebat jika hanya berlayar di laut yang tenang. Daripada lari dari masalah, lebih baik kejarlah masalah. Saya jamin hidup anda berubah. Begitulah cara anda maju, yaitu dengan menyelesaikan persoalan." Hidup kita tidak pernah lepas dari masalah. Bahkan kehidupan ini terdiri dari serangkaian masalah yang muncul. Masalah yang terjadi di masa lalu bisa jadi terulang kembali. Namun jika kita belajar dari permasalahan yang ada, kita akan mengatasinya dengan mudah. Oleh karena itulah semakin banyak masalah yang kita alami, dan semakin sering kita menanganinya, maka kita akan semakin mengerti dan memiliki cara-cara yang efektif untuk mengatasi masalah-masalah yang mungkin timbul di kemudian hari. Satu hal yang dapat kita lakukan untuk mengatasi masalah itu adalah dengan menghadapinya. Kita tidak perlu takut dan harus tetap optimis. Tuhan menjanjikan keberhasilan dan kelimpahan. Namun demikian, Tuhan tidak menjanjikan segalanya berjalan dengan mudah. Akan selalu ada persoalan yang akan kita hadapi. Walaupun begitu, Tuhan tidak akan meninggalkan kita. Dia akan memberikan jalan keluar untuk setiap kesulitan yang kita hadapi. Kita harus berserah dan tetap percaya bahwa melalui masalah-masalah itulah Tuhan mendidik kita untuk menjadi lebih baik dan menjadi dewasa dalam segala hal. Jadi bersyukurlah atas masalah yang terjadi dalam hidup kita. Sebab itulah cara dan jalan Tuhan untuk memproses, mendewasakan dan membuat kita lebih mengandalkan-Nya. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, terima kasih atas setiap masalah yang Kau izinkan terjadi dalam hidupku. Kini aku percaya, Engkau mendidikku melalui masalah untuk menjadi seorang pemenang. Amin. (Dod).
Kebangkitan badan, berarti bahwa manusia yang percaya kepada Kristus akan bangkit bersamaNya dan hidup bersamaNya dalam kemuliaan Bapa. Pada saat dibaptis kita telah bersatu dengan Yesus yang telah wafat; dan pada saat mati, kita akan ikut bangkit bersama Kristus yang telah bangkit.Sejak pembaptisan, kita telah bersatu dengan Kristus yang wafat dan bangkit. Maka sejak pembaptisan pula, kita telah mulai bangkit bersama Kristus. Kita hidup bersama Kristus dan mencapai penyempurnaan pada akhir zaman. Hadiah istimewa Kau berikan kepada kami yang percaya, untuk Bangkit dan Hidup mulia bersamaMu di Surga. Alleluya.
Istimewa Ramadan Tadabbur al-Quran bersama Ustaz Dr Jalie
Sabda Tuhan tentang instruksi Tuhan setelah kebangkitanNya, untuk menekankan dan menegaskan identitas para pengikutNya sebagai saksi di tengah dunia yang 'sensi' (mudah tersinggung), cepat bereaksi terhadap segala hal dan haus berita sensasi, pengikut Tuhan dipanggil BERSAKSI TANPA SANGSI bukan saja tentang dan bagi Tuhan, tapi bersamaNya dan oleh kuat hikmat kuasaNya.
Wahyu 20 kita melihat bagaimana iblis akan ditangkap dan dirantai selama 1000 tahun. Semua orang yang hidup di dalam Yesus akan dibangkitkan untuk memerintah bersamaNya di bumi yang baru selama 1000 tahun. Lalu penghakiman yang terakhir akan terjadi, dimana semua orang yang tidak percaya akan dibangkitkan untuk diserahkan kepada maut yang kedua, kematian kekal hidup dalam neraka. Sangat menakutkan sekali. Ini sebabnya kita harus semakin sungguh-sungguh hidup dalam Firman Tuhan. Jangan tunda-tunda lagi, terima Tuhan Yesus sebagai Juru selamat dan hidup intim dalam Yesus, bersaat teduh, membaca firman setiap hari dan dalam penyembahan. Amin --- Support this podcast: https://anchor.fm/cool-gm/support
Sabda Tuhan mengajarkan bahwa ketika Gentar dan Getir dalam hidup tak mau menyingkir, sampai akal dan hati berkelahi tanpa henti, itulah waktu paling tepat untuk sadar bahwa IPUH TERPAHIT diberikan Tuhan agar kita SEMBUH DARI SAKIT, LALU BANGKIT bagiNya dan bersamaNya.
SabdaNya menyapa dan menguatkan bahwa iman bisa saja diserang oleh berbagai pergumulan, tapi tak terkalahkan, ditentang oleh keadaan sekeliling, tapi tak tergoyahkan, asalkan kita percaya bahwa segalanya Tuhan yang pegang dan kepadaNya saja kita memandang, karena hanya bila bersamaNya, semangat terus BERKOBAR TANPA GENTAR.
Sabda Tuhan ingin mengingatkan bahwa Perkataan Tuhan yang BERULANG-ULANG disampaikanNya adalah PESAN KASIH SAYANG agar kita terlahirkan ulang dan hidup dalam karib bersamaNya sebelum berpulang menghadapNya.
Sabda Tuhan mengajarkan tentang kehidupan dan penghidupan orang percaya yang baru BERUNTUNG BILA BERGANTUNG--bukan karena untung-untungan atau hitung-hitungan-- tapi kepada Tuhan dengan cara berjalan teguh lurus bersamaNya dan memberi diri utuh untuk diurusNya sepanjang hidup.
Lelaki yang sempat aku percaya dengan sepenuhnya adalah laki2 yang tidak mampu menjaga komitmennya.
Sabda Tuhan mengingatkan bahwa bila kita bisa makan hari ini, itu karena Tuhan yang memberikan bukan saja agar kita KUAT menjalani hidup, tetapi juga agar kita INGAT berjalan di jalanNya dan tetap GIAT berjalan bersamaNya, karena DIA lah Tuhan yang Maha RAHMANI DAN RAHIMI, Pengasih penuh Rahmat dan Pengasuh penuh Kasih Sayang.
YANG RENDAH DIPERHATIKAN (Lukas 1:46-48a): Sabda Tuhan mengajarkan lewat nyanyian Maria bahwa Allah memerhatikan orang yang rendah, bukan saja agar orang itu bermegah karena Allah, tapi juga berserah dan menyembah, sambil tengadah dan terarah padaNya agar tetap bergairah olehNya dan berkiprah bersamaNya.
Sabda Tuhan mengajarkan kepada kita bahwa agar pemulihanNya efektif atas hidup kita, maka kita perlu selalu tertuju pada Tuhan yang Maha Kuasa, setuju dengan keputusanNya, dan melaju senantiasa bersamaNya, dan niscaya selalu ada kekuatan untuk berjalan maju penuh syukur walau berhias air mata yang mengucur dan terbias hati yang hancur.
Sabda Tuhan mengajarkan lewat Mazmur Penantian Pemulihan, bahwa pemulihan yang Tuhan kerjakan itu bukan langsung jadi atau sekali jadi lalu usai, tapi terjadi secara berangsur dan bersinambung tanpa henti oleh Sang Maha Agung yang kasihNya tak terbendung, sanggup membuat yang limbung jadi melambung lagi, yang sedih berkabung jadi fasih bergabung; Dia bukan hanya mengundang kita ikuti jejakNya tapi menjadikan jejak itu jalan dan tempat kita berpijak, sehingga walau jalan menanjak dan persoalan melonjak, tetap sanggup tegak dan bijak bersamaNya.
Sabda Tuhan dalam permohonan pada Tuhan di dalam penantian pemazmur akan pemulihan oleh Tuhan, mengajarkan bahwa Tuhan sanggup membuat kita bangkit lagi agar ada hari esok penuh sukacita berkumpul dalam kasih, Dia tidak suka mengungkit lagi hari kemarin yang penuh dukacita saat bergumul dalam kesah, karena KEBAIKAN KASIHNYA YANG SELALU BARU UNTUK MASA DEPAN SANGGUP MENGHALAU KEBURUKAN KISAH LAMA KITA DI MASA LALU.
Sabda Tuhan menyadarkan kita dari ungkapan pemazmur yang mengingatkan tentang makna 'masa hidup kita ada di tangan Tuhan', yang bukan saja berarti Tuhan penentu durasi umur, tapi Ia mau kita berelasi denganNya dan rela ditanganiNya, sehingga kita mampu menangani segala sesuatu bersamaNya, selagi masih ada waktu yang dipercayakanNya kepada kita.
Sabda Tuhan menjelaskan pada kita bahwa Terang Tuhan selalu bersinar atas orang benar yang tidak gemar mengejar tenar serta menjauhi yang cemar dan Sukacita Tuhan menemani terus orang berhati tulus yang tidak suka berakal bulus tetapi fokus pada jalan lurus. Karena itu, belajarlah hidup BE-TUL (BEnar dan TULus) di hadapanNya, olehNya dan bersamaNya, Sang Raja Maha Be-Tul!
Sabda Tuhan menegaskan bahwa Tuhan Sang Maha Penolong bangkit dan tampil bukan saja melindungi orang benar tapi juga menghalau orang jahat yang mengacaukan hidup orang benar itu agar ia makin percaya dan mengandalkan Tuhan saja, karena tanpaNya hidup jadi hampa dan binasa, tapi bersamaNya hidup tertempa dan dewasa.
Iman itu suatu harta kekayaan sorgawi yang Tuhan titipkan kepada kita. Tuhan berharap harta iman itu dapat bertambah atau berkembang. Tugas kita adalah mengembangkan, memperbanyak harta iman itu, sehingga kelak jika Tuhan datang mengambil titipanNya itu, kita dapat memberikan kembali dengan penuh tanggung jawab. Selama waktu menunggu kedatangan Tuhan, yang tidak tahu kapan waktu datangNya, maka dengan talenta atau daya kemampuan atau kreativitas kita, kita berusaha untuk mengembangkan harta iman itu. Rentang waktu "menunggu" kedatanganNya itu merupakan masa kita berjaga-jaga, waspada akan sikap atau tanggapan Tuhan terhadap harta milikNya yang dititipkan pada kita. Ketika Tuhan datang dan melihat pertumbuhan iman kita yang luar biasa, maka Tuhan akan memberi ganjaran untuk menikmati kebahagiaan bersamaNya. Jika iman kita tidak berkembang sama sekali, maka bersiap-siaplah menerima hukumanNya.
Sabda Tuhan mengunjungi melalui ungkapan hati dan pengalaman Daud di Mazmur 40, untuk meyakinkan kita bahwa Tuhan menjenguk orang yang sabar menantikanNya agar ia tunduk padaNya, Tuhan melawat agar ia kuat bersamaNya dan Tuhan menghampiri agar ia dibaharui olehNya, sehingga ia jadi kesaksian yang hidup dan membuat orang lain percaya kepadaNya.
Sabda Tuhan menjelaskan dari pergumulan pemazmur dalam Mazmur 88:16-19, bahwa hidup orang beriman sejati tidak selalu berakhir bahagia karena gunung persoalan sudah berlalu, karena iman sejati yang mendalam bukan semata berpusat pada usainya gunung persoalan kita, tapi pada Tuhan Sang Pencipta segala gunung yang tak pernah usai menemani dan mendewasakan kita untuk mendaki gunung itu bersamaNya.
Sabda Tuhan mengajarkan dari Mazmur 88 bahwa mengeluh yang paling tepat adalah kepada Tuhan yang Maha Mendengar setiap keluh dan segala aduh dari hati yang sedang dilanda kemelut dan sengsara, karena Dia lah Sumber Hikmat yang paling kuat untuk membuat kita berkiat dan bergiat menghadapi kemelut hidup bersamaNya yang Maha Dekat.
Jika kita mendapat undangan hajatan, berarti kita adalah pribadi yang dikenal dan dihargai oleh pengundang. Jika kita tidak menanggapi undangan itu, tentu si pengundang akan kecewa dan mungkin ia tak akan mengundang kita lagi. Tuhan selalu mengundang kita untuk hidup kekal bersamaNya. Menanggapi undangan Tuhan butuh pengorbanan diri. Adakah kita menolak undangan Tuhan dan membuatnya kecewa atau bahkan marah kepada kita?
SabdaNya mengingatkan dan menguatkan kita bahwa melampaui mencari dan memberi solusi, Tuhan Yesus MEMBERI DIRI JADI SOLUSI bagi mereka yang menghadapi beban berat dalam hidup, dan Ia ingin kita memikul beban bersamaNya dan belajar dari padaNya yang sudah pernah menanggung beban terberat dalam hidupNya agar kedewasaan dan ketangguhan iman bertumbuh kuat sepertiNya.
SabdaNya Menyapa lagi untuk menyadari bahwa jalan hidup yang bebas hambatan malah jalan yang seringkali membawa laka dan petaka, tetapi JALAN TUHAN adalah JALAN KASIH SETIA dimana Tuhan selalu bersetia menyertai kita dan berharap kita bisa berjalan dengan setia bersamaNya dan JALAN KEBENARAN di mana kebenaranNya lah yang memimpin hidup kita dan Ia mau kita hidup benar di dalamNya dengan kerendahan hati dan takut akan Tuhan.
SabdaNya mengajarkan kita memahami apa yang paling penting dalam mengatasi kekhawatiran hidup yaitu FOKUS pada Allah dalam segala hal dan berjalan LURUS kepadaNya dan bersamaNya, sehingga kita tidak mudah 'genting' dan 'pontang panting' cari penyelesaian, tapi hidup 'tahan banting' karena kekuatan Tuhan bersama kita.
SabdaNya menyapa kita untuk memahami bahwa setiap hari punya kesusahannya sendiri, karena itu kita perlu menyadari bahwa di atas itu ada Tuhan yang mengurus hidup kita dan Ia mau kita (1) berjalan lurus kepadaNya dan bersamaNya, serta (2) berhati tulus kepadaNya dan bersamaNya dalam menangani kesusahan hidup.
SabdaNya menyapa kita tentang kemuliaan Allah yang justru dinyatakan melalui tindakanNya yang merahasiakan, dan bagian kita sebagai umatNya adalah menyelidiki, yaitu menyelidiki diri di hadapanNya, menyelidiki jalan-jalanNya yang tak terselami sambil selalu berjalan bersamaNya.
Kata & Rasa ; Bersamanya, sudah melewati lebih dari seribu hari. Dengan sebaik-baiknya sebuah hati. Tapi mengapa, hanya dalam satu hari dapat meniadakan rasa tanpa arti ✨ --- This episode is sponsored by · Anchor: The easiest way to make a podcast. https://anchor.fm/app
SabdaNya menyapa kita untuk memahami bahwa di balik tertundanya rencana kita ada tanda yang Tuhan berikan: Tanda MataNya mengawasi kita dan Tanda Cintanya menyertai kita, Ia Penentu Langkah hidup kita berarti Ia mau kita melangkah bersamaNya dan ikuti langkah-langkahNya.
Dalam membaca judul bisa jadi memakai nada dari sebuah lagu. Disini kita kedatangan tamu lagi yang bernama Madun, bukan manusia ikan ya. Bersamanya membahas cara ciri memperlakukan teman. Cowok itu ngerasa keren saat apa aja hayo. Kata-kata yang seperti aman mampus, enak banget sampai mo nangis, serta gegoleran juga diobrolin. Agak dragging dan pembicaraan lokal sih ampe Nandi aja ngorok. Jangan lupa kirim salam lewat voice message kamu, iya kamu, disini ya! https://anchor.fm/podcastjangan/message --- This episode is sponsored by · Anchor: The easiest way to make a podcast. https://anchor.fm/app