POPULARITY
Sabda Tuhan lewat kisah awal terciptanya dunia, menginspirasi kita bahwa untuk benahi hidup yang hampa, kacau balau dan berantakan, perlu menepi sejenak, terima tanpa berontak menolak, oleh kuat terang kilau kasihNya.
Kebaktian Minggu 1 Sesudah Natal GKP Jemaat Bandung Minggu, 31 Desember 2023 pk. 07.00 WIB Tema : "Mengalami KemuliaanNya, Menyaksikan KasihNya" Bacaan Alkitab : Lukas 2 : 22-40 Pelayan Firman : Pdt. Em. Hada Andriata, S.Th., DPS @GKP Bandung Desember 2023
Dengarkan Firman Tuhan yang dapat mengubah hidup saudara, dan pastinya selalu baru setiap pagi.
Kencan Dengan Tuhan - Minggu, 27 Agustus 2023 Bacaan: "Dapatkah seorang perempuan melupakan bayinya, sehingga ia tidak menyayangi anak dari kandungannya? Sekalipun dia melupakannya. Aku tidak akan melupakan engkau." (Yesaya 49:15) Renungan: Frederick Douglass adalah negarawan kulit hitam yang terkenal karena menentang perbudakan di Amerika Serikat. Douglass menceritakan tentang kasih ibunya yang luar biasa. "Saya terpisah dari ibu saya sejak saya masih bayi. Ibu saya diperkerjakan oleh Mr. Stewart yang tinggal 18 km jauhnya dari rumah saya. Sepanjang hari ibu saya bekerja di bawah terik matahari, kemudian ia berjalan 18 km dalam kegelapan malam hanya untuk menemui saya untuk berbaring dan menidurkan saya. Kemudian ibu saya kembali berjalan sepanjang 18 km agar tidak mendapatkan hukuman cambuk dari tuannya." kenang Frederick Douglass Setiap hari berjalan di tengah kegelapan malam sejauh 36 km tentu sebuah pengorbanan yang luar biasa. Namun demikianlah kasih seorang ibu kepada anaknya. Jika kita tersentuh dengan kisah tersebut, seharusnya kita tersentuh dengan kasih Tuhan bagi kita. Tuhan melakukan lebih dari apa yang telah dilakukan ibu Frederick Douglass, Dia memberikan nyawanya dan mati bagi kita. Ketika kita mengalami penderitaan, tekanan, dan masa-masa sulit, sering kali kita berpikir bahwa Tuhan mungkin sudah melupakan dan meninggalkan kita. Kita bahkan curiga, jangan-jangan Tuhan sudah tidak mengasihi kita lagi. Benarkah demikian? Lihatlah bagaimana Tuhan sendiri berfirman kepada umat-Nya, "Dapatkah seorang perempuan melupakan bayinya, sehingga ia tidak menyayangi anak dari kandungannya? Sekalipun dia melupakannya, Aku tidak akan melupakan engkau. Lihat, Aku telah melukiskan engkau di telapak tangan-Ku; tembok-tembokmu tetap di ruang mata-Ku." (Yes 49:15- 16). Jika ada seorang ibu yang begitu mengasihi anaknya, kasih Bapa Sorgawi lebih sempurna dari itu. Entah kita merasakan atau tidak, entah kita mengetahuinya atau tidak, entah kita percaya atau tidak, itu sama sekali tidak mengubah kasih Tuhan kepada kita. Jika manusia yang tidak sempurna saja bisa mengasihi anaknya dengan cara yang mengagumkan, terlebih lagi Bapa Surgawi, kasih-Nya lebih dari segala kasih yang bisa diberikan manusia. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, terima kasih atas pengorbanan-Mu di kayu salib untuk menebus dosaku. Jangan biarkan sakit penyakit dan permasalahan dalam hidupku yang kualami saat ini membuat aku meragukan akan kasih-Mu. Yakinkan aku selalu bahwa Engkau senantiasa ada bersama-sama denganku. Amin. (Dod).
Sabda Tuhan dari pesan penting di Roma 8 mengingatkan bahwa bila kita dirundung dan tersandung masalah, tapi masih terus berlindung dan terhubung dengan Allah, masalah tak akan bisa lingkupi, karena dahsyat kasihNya memperlengkapi jiwa untuk tenang dan menang.
Sabda Tuhan mengingatkan dari kisah kenaikan Yesus ke Surga, bahwa ketidakhadiranNya secara ragawi menegaskan bahwa kehadiranNya secara rohani sudah cukup untuk membuat kita antusias, tangkas dan bergegas memperluas kasihNya tanpa batas.
Mengalir di waktu susah, mengalir di waktu senang,kasihNya seperti sungai di hatiku.
Pengajaran Yesus itu hendak menegaskan kepada kita, bahwa di dalam diri kita sendiri banyak pikiran, kehendak, tutur kata atau perbuatan jahat, yang itu semua pasti tidak berkenan bagi Allah. Walau diri kita sedemikian itu, toh Allah dengan kasihNya terus mengampuni kita. Mau dan mampukah kita mengampuni atau mendoakan orang yang menyakiti hati kita?.
Sabda Tuhan hari ini mengajarkan bahwa kebenaran beragama yang dikehendaki Allah, dari orang yang percaya, adalah bukan tindakan lahiriah, tetapi perbuatan nyata yang harus selaras dengan kehendak Allah dalam iman dan kasihNya.
Kencan Dengan Tuhan - Senin, 27 Februari 2023 Bacaan: Orang yang duduk dalam lindungan Yang Mahatinggi dan bermalam dalam naungan Yang Mahakuasa akan berkata kepada TUHAN: "Tempat perlindunganku dan kubu pertahananku, Allahku, yang kupercayai." (Mazmur 91:1-2) Renungan: Suatu hari ada seorang anak kecil yang pergi berjalan-jalan bersama ayah tercintanya. Mereka berjalan bersama, sementara gadis kecil itu tampak dengan nikmat mengunyah permen di mulutnya. Sang ayah menggandeng tangan gadis kecilnya. Si gadis sungguh merasa aman di tangan ayahnya. Tetapi begitu ada jalanan yang berair atau ramai, ayah ini tahu bahwa tidaklah aman bagi gadis kecilnya untuk dibiarkan berjalan sendirian. Maka seketika itu juga diangkat dan digendongnya anak gadisnya ini. Ini adalah gambaran dari perlindungan Allah bagi kita. Dia Bapa yang tahu kapan kita perlu digandeng dan kapan kita perlu diangkat dan digendongnya. Ada hak yang harus kita serahkan dengan penuh kesadaran bila kita mau mengakui dan menjadikan Allah sebagai tempat perlindungan kita sehingga kita bisa duduk dalam lindungan-Nya, bermalam dalam naungan-Nya dan berkata, "Tuhanlah perlindungan yang kupercayai." Sikap hati yang mau tunduk kepada-Nya, percaya kepada-Nya harus dijalankan secara sadar, rela hati dan penuh penyerahan diri. Kita lihat dalam sejarah hidup Daud, bagaimana Allah melindungi nyawanya, hidupnya bahkan takhta kerajaannya karena hati Daud memang mengagumi, memercayai dan menaruh seluruh kehidupannya ke dalam tangan Allah sebagai perlindungannya. Bila saat ini kita merasa bingung, tidak ada pegangan dan perlindungan, datanglah kepada Allah Bapa kita, yang mau menjadi pelindung kita. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, bagi jiwaku Engkau adalah tempat perlindungan yang paling aman. Karena itu peganglah tanganku terus setiap hari. Buatlah aku selalu berlindung dalam naungan kasih-Mu, sebab Aku percaya kepada-Mu. Amin. (Dod).
Kita sering merasa diri sebagai kaum Farisi, merasa benar hidupnya dibanding orang lain. Sebagai pengikut Kristus, kita bersyukur bahwa Yesus datang bukan untuk memanggil orang benar seperti kaum Farisi yang angkuh, tetapi orang berdosa yang butuh kasihNya lewat pertobatan.
Dengarkan Firman Tuhan yang dapat mengubah hidup saudara, dan pastinya selalu baru setiap pagi.
Sabda Tuhan mengingatkan tentang peristiwa Natal yang autentik bahwa bagi dunia yang murung, bingung dan berkabung, Sang Maha Agung datang berkunjung dan bergabung, Dia tidak hanya patut disanjung tapi juga dijunjung, karena kasihNya tak berujung.
Kasihnya Rasulullah ﷺ Kepada Kita.. - Ustaz Muhaizad Muhammad
Sabda Tuhan mengajarkan tentang menerima orang lain yang memiliki kelebihan diri, yaitu bahwa 'sirik tanda tak mampu', harus diubah jadi 'celik oleh Sang Maha Mampu', sehingga iri hati dalam diri dapat diperangi oleh kuasa kasihNya yang menerangi.
Belajar dari Abraham. "Karena iman Abraham taat, ketika ia dipanggil untuk berangkat ke negeri yang akan diterimanya menjadi milik pusakanya, lalu ia berangkat dengan tidak mengetahui tempat yang ia tujui." Ibrani 11 : 8 Iman memiliki kaitan yang sangat erat dengan ketaatan. Ketika Abraham dipanggil oleh Tuhan, ia taat karena imannya pada Tuhan. Kasihnya pada Tuhan membuat Abraham bisa taat kepada Tuhan tanpa terpaksa.
Kencan Dengan Tuhan - Selasa, 23 Agustus 2022 Tetapi jawab Tuhan kepadaku: "Cukuplah kasih karunia-Ku bagimu, sebab justru dalam kelemahanlah kuasa-Ku menjadi sempurna." Sebab itu terlebih suka aku bermegah atas kelemahanku, supaya kuasa Kristus turun menaungi aku." (2 Korintus 12:9) Renungan: Ketika bangsa Israel ditindas oleh bangsa Midian, Tuhan mengutus Gideon untuk bertempur melawan mereka. Semula Gideon mengumpulkan 32.000 orang Israel untuk maju bertempur. Namun ternyata Tuhan berkehendak lain. Tuhan menganggap bahwa jumlah itu terlalu banyak. Tuhan menyaring mereka dengan cara memilih, yang pertama adalah prajurit yang takut dan gentar, dan yang kedua adalah prajurit yang meminum air dengan cara menjilat langsung dari danau. Tuhan hanya memilih 300 orang pasukan dan menyingkirkan 31.700 orang di mana 20.000 dari mereka adalah orang-orang yang takut dan 11.700 dari mereka adalah orang-orang yang tangkas, terbukti mereka bisa minum air tanpa menggunakan tangan. Cara yang dilakukan Tuhan itu benar-benar berseberangan dengan pola pikir manusia pada umumnya, di mana sekelompok tentara akan lebih berpeluang memenangkan pertempuran jika memiliki jumlah pasukan yang lebih banyak dan lebih tangkas. Namun demikian, Tuhan menghendaki agar jika mereka memenangkan pertempuran itu, mereka tidak menjadi sombong dan menganggap kemenangan itu adalah hasil jerih payah dan kehebatan mereka. Karena itulah Tuhan membuat mereka menjadi kecil, tampak lemah dan mustahil untuk menang, sebab di dalam kelemahan mereka kuasa Tuhan akan dinyatakan. Sikap Tuhan juga berlaku bagi diri kita. Kita mungkin sering menganggap bahwa diri kitalah yang melakukan segalanya. Kita mungkin sering kurang menyadari bahwa tanpa penyertaan dan campur tangan Tuhan, kita mungkin tidak akan sanggup melawan segala keterbatasan dalam diri kita. Karena itulah kita mulai mengandalkan materi, posisi dan segenap kemampuan kita sendiri. Namun pada kenyataannya kita tidak pernah merasa puas dan berhasil karena ternyata masalah yang kita hadapi jauh lebih kompleks daripada yang kita pikirkan sebelumnya. Kita perlu belajar dari Gideon. Janganlah kita bermegah karena diri kita sendiri, prestasi kita, talenta kita dan segala hal yang telah kita raih. Namun bermegahlah karena Tuhan sebab hanya karena Dialah kita bisa meraih semuanya itu. Bermegahlah selalu dalam kelemahan kita, sebab di dalam kelemahan itulah Tuhan akan senantiasa menaungi kita dengan kuasa-Nya yang dahsyat dan ajaib. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, aku menyadari bahwa diriku lemah adanya. Tapi aku bersyukur karena mempunyai Allah yang dahsyat seperti Engkau. Berkuasalah dalam diriku. Amin. (Dod).
Meski doa-doa kita tidak segera ditanggapi Tuhan, hendaknya kita bersabar hati dan tetap gigih memohon belas kasihNya. Ada saatnya Tuhan menguji dan melihat keteguhan sikap kita, agar kita memiliki iman yang kuat akan kuasaNya.
Pesan sabda Tuhan hari ini adalah bahwa hendaknya kita percaya akan kemurahan hati Tuhan. Semoga kita terus menerus atau dengan gigih menemukan, mengetuk pintu hati Tuhan dan meminta belas kasihNya yang tak terbatas bagi kita. Semoga kita mampu untuk menjadi orang beriman seperti Abraham.
Jawab orang itu: "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu dan dengan segenap akal budimu, dan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri." Lukas 10:27 Tuhan Yesus adalah Allah yang penuh kasih. Ia telah memberikan nyawaNya bagi kita. Ia telah mengasihi kita, dengan cara benar-benar datang ke dunia ini untuk menebus dosa dan kesalahan kita. Ia yang menolong kita dari dosa-dosa kita, dan Ia benar-benar menunjukkan kasihNya yang begitu besar bagi kita. Mari datang pada Yesus! Dia sanggup untuk melakukan mujizat dalam hidup kita semua!
Yesaya 41:10 "Janganlah takut, sebab Aku menyertai engkau, janganlah bimbang, sebab Aku ini Allahmu; Aku akan meneguhkan, bahkan akan menolong engkau; Aku akan memegang engkau dengan tangan kanan-Ku yang membawa kemenangan." Renungan: Suatu ketika Hao menceritakan masalahnya kepada Andre, bahwa betapa sulitnya dia memperoleh pekerjaan. Beberapa saat Hao terus mengeluh dan Andre hanya tetap mendengarkannya. Kelihatan sekali kelelahan di wajah Hao. Namun setelahnya mereka berdua terdiam. Di dalam diam, Andre berdoa agar Roh Kudus menghibur hatinya dan menolongnya untuk bisa memberikan nasihat yang menguatkan bagi Hao. Tidak disangka Roh Kudus bekerja dengan cepat, meski tidak persis seperti yang Andre minta, karena justru Haolah yang berkata-kata penuh hikmat, yang memberkati dirinya dan juga menguatkan Hao. Hao berkata, "Kalau pilot saja yang bahkan tidak kita kenal dengan baik dan tidak kita ketahui latar belakangnya, bisa kita percayakan untuk membawa nyawa kita mengangkasa dengan pesawat, mengapa kita tidak bisa memercayai Tuhan yang sudah kita kenal, dan yang sudah teruji dahsyat perbuatannya. Ah, walaupun sulit saya mau mempercayainya." Demikianlah perkataan Hao yang berhasil menghibur dirinya sendiri dan menguatkan kembali imannya. Permasalahan hidup memang seringkali "sukses" membuat kita gagal memercayai Tuhan. Setiap kali menghadapi cobaan dan ujian, kita seringkali tidak lulus dalam mempraktikkan iman kita. Kita selalu saja mengesampingkan iman dengan mengedepankan logika dan kemampuan kita, seakan-akan hal itu menjadi gaya refleks padahal secara sadar kita bisa memilih antara menggunakan iman atau logika. Hanya pilihannya mau atau tidak menggunakan iman. Dari cerita di atas kita bisa menarik kesimpulan bahwa ada dua alasan mengapa kita sulit memercayai Tuhan. Pertama, karena kita tidak yakin bahwa Tuhan benar-benar ada. Pilot adalah sosok yang kita yakini ada, sehingga meskipun kita tidak mengenalnya, tidak tahu latar belakangnya, tidak tahu bagaimana sepak terjang karirnya, kita bisa mempercayakan nyawa kita kepadanya. Manusia duniawi butuh sesuatu yang kelihatan untuk dipercayai, tetapi orang percaya hidup oleh iman, hidup dengan mempercayai sesuatu yang tidak kelihatan tetapi meyakininya ada. Kedua, karena kita tidak mengenal-Nya. Salah seorang pernah berkata, "Seseorang yang menduduki sebuah kursi dengan perasaan aman, terlebih dahulu telah memeriksa dan membuktikan kekokohan kursi tersebut." Ketika kita mengenal Tuhan karena mendengar kesaksian dari orang lain sesungguhnya kita belum belum benar-benar mengenal-Nya, kecuali kita mengalaminya sendiri. Sangat perlu bagi kita untuk mengalami kasih dan kuasa-Nya, agar tahu kepada siapa kita percaya. Mari, selidiki hati kita, apakah kita sungguh-sungguh memercayai Tuhan? Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, ampuni aku karena seringkali sulit untuk memercayai-Mu. Terima kasih untuk renungan hari ini yang kembali mengingatkanku bahwa kasih dan kuasa-Mu sungguh nyata dalam hidupku. Amin. (Dod).
Yang terbesar adalah KASIH. Tuhan Yesus pun sudah memberikan bukti atas KasihNya untuk manusia. Bagaimana bisa kita pun tidak memiliki kasih. --- Send in a voice message: https://anchor.fm/adrianpurwadinata/message
Ketika kepala penjara itu terjaga dari tidurnya dan melihat pintu-pintu penjara terbuka, ia menghunus pedangnya hendak membunuh diri, karena ia menyangka, bahwa orang-orang hukuman itu telah melarikan diri. Tetapi Paulus berseru dengan suara nyaring, katanya: "Jangan celakakan dirimu, sebab kami semuanya masih ada di sini!" Kepala penjara itu menyuruh membawa suluh, lalu berlari masuk dan dengan gemetar tersungkurlah ia di depan Paulus dan Silas.
Cara Allah melimpahkan kasihNya pakai orang yang sudah di penuhi kasih Allah. sala satu Elemen pengembalaan adalah mengasihi sesama.
"Janganlah kamu berhutang apa-apa kepada siapa pun juga, tetapi hendaklah kamu saling mengasihi. Sebab barangsiapa mengasihi sesamanya manusia, ia sudah memenuhi hukum Taurat." (Roma 13:8) Renungan: Ada seorang ibu muda ketika hendak menyelesaikan kuliah, kelas terakhir yang harus ia ikuti adalah kelas sosiologi. Dosen memberikan tugas yang menarik kepada para mahasiswanya dengan tema "tersenyum", di mana setiap mahasiswa harus keluar dan tersenyum kepada minimal 3 orang. Ini bukan merupakan tugas yang sulit baginya karena ia adalah orang yang suka tersenyum dan senang menyapa orang-orang yang ia temui. Pagi itu ia bersama suami dan anaknya pergi ke restoran McDonald's. Mereka sedang berdiri dalam antrean ketika ia melihat orang-orang yang ikut antre mulai gelisah dan menutup hidung mereka. Ia melihat mereka pergi meninggalkan antrean satu per satu, suami dan anaknya pun meninggalkan ia sendirian. Ketika ia sedang mencari tahu apa penyebab kegelisahan orang-orang tersebut, ada bau yang menusuk hidungnya yang memaksanya untuk menoleh ke belakang dan ia melihat ada dua orang pengemis ikut antre persis di belakangnya. Yang satu tersenyum kepadanya sambil menghitung uang koinnya. Seperti ada sebuah dorongan yang kuat dalam dirinya untuk merangkul kedua pengemis itu serta memberikan perhatian kepada mereka. Orang-orang yang melihat gelagat ibu tersebut mungkin merasa heran. Tetapi ia tidak peduli dengan penilaian mereka. "Mau pesan apa, Pak? tanya kasir kepada salah seorang dari pengemis itu. "Teh hangat saja," kata salah seorang pengemis tersebut. Setelah kedua pengemis tersebut memilih tempat di bagian pojok, ibu itu mendekati kasir dan memesan 2 paket makanan. Ia menaruhnya di nampan dan berjalan ke meja kedua pengemis tersebut lalu meletakkan makanan itu di meja mereka. "Ini untuk kalian, makanlah," katanya. Salah satu dari pengemis itu memandang ibu muda tersebut dengan air mata berlinang sambil berkata, "Terima kasih." Ibu muda itu meletakkan tangannya di atas tangan pengemis itu dan berkata, "Bukan aku yang melakukannya tetapi Tuhanlah yang melakukannya untuk kalian berdua melalui aku, agar kalian mempunyai harapan." Ibu muda itu pun menangis terharu ketika kembali ke meja di mana suami dan anaknya duduk. Ia tahu bahwa apa yang baru saja ia lakukan telah menyentuh hati suami, anaknya dan juga semua pengunjung lainnya. Ia kembali ke kampus dengan pengalamannya di restoran McDonald's dan menyerahkan tulisan pengalaman itu kepada dosennya. "Bolehkah aku membacakannya untuk orang lain?" tanya dosennya. Ia mengangguk memberi persetujuan. Dan setiap orang yang hadir saat itu tersentuh hatinya. Ia lulus dengan satu pelajaran yang sangat berharga tentang penerimaan tanpa syarat terhadap sesama, siapa dan bagaimanapun dia. Betapa banyak situasi dan kesempatan yang dapat kita gunakan untuk tersenyum, memperkaya dan memberi harapan kepada sesama. Jika saja kita semua mau belajar melakukannya, banyak orang yang akan merasakan kasih Yesus serta percaya kepada-Nya. Selamat Paskah. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, ampuni ketidakpedulianku dan sikap masa bodohku yang selama ini mungkin sudah mengecewakan banyak orang. Berilah aku kepekaan untuk mulai peduli, terutama kepada mereka yang menderita. Amin. (Dod).
Sesudah mengolok-olokkan Dia mereka menanggalkan jubah itu dari pada-Nya dan mengenakan pula pakaian-Nya kepada-Nya. Kemudian mereka membawa Dia ke luar untuk disalibkan. Matius 27:31 Yesus datang ke dalam dunia karena kasihNya yang demikian besar bagi kita. Dia datang kepada milik kepunyaan-Nya, tetapi orang-orang kepunyaan-Nya itu tidak menerima-Nya. Apapun kondisi yang engkau hadapi dan dalam setiap situasi yang ada, Yesus selalu ada untuk menolong. Yesus sudah mati di kayu salib supaya engkau ditebus dari dosa dan diselamatkan.
Dan pada hari terakhir, yaitu pada puncak perayaan itu, Yesus berdiri dan berseru: "Barangsiapa haus, baiklah ia datang kepada-Ku dan minum! Yohanes 7:37 Tuhan Yesus adalah Tuhan yang penuh dengan kasih dan pertolonganNya tidak pernah terlambat. Dia mau menolong dan memberikan jalan keluar dalam setiap situasi yang kita hadapi. Yesus mau memberikan kelegaan dan memuaskan setiap dahaga kita akan Tuhan. KasihNya tidak pernah berubah.
Pencipta pengarang IMAN saya - Yesus!!! Hidupku adalah cerita yang ditulis oleh Tuhan. Saat saya membuka setiap hari saya melihat keajaiban kasihNya.
Ketika Yesus menyatakan belas kasihNya untuk memberi mereka makan, malahan para murid mengatakan, “Bagaimana di tempat yang sunyi ini orang dapat memberi mereka roti sampai kenyang?” Pernyataan para murid itu menunjukkan bahwa mereka masih tidak mampu mengenal diri Yesus. Nah, bagaimana diri kita sebagai orang beriman, pengikut Kristus?
KASIHNYA TAK BERTEPI - USTADZ NASHRAN AHMADDIN, BA, MBA (Hikmah Islami), Cafe Rumi Jakarta #ustadznashranahmaddin #kasihnyatakbertepi #caferumijakarta Kanal Resmi Cafe Rumi Jakarta INSTAGRAM | caferumijakarta https://www.instagram.com/caferumijakarta FACEBOOK PAGE | Cafe Rumi Jakarta https://www.facebook.com/Cafe-Rumi-Jakarta-371556079422 TWITTER | caferumijakarta https://twitter.com/caferumijakarta WEBSITE | https://www.caferumijakarta.com Hubungi kami: Email: info@caferumijakarta.com Telp.: 0812-1918-2375 (Muchsin)
1. Membukakan kepada pengurus makna pelayanan PMK yang adalah bagian dari misi Allah menyelamatkan umat-Nya. 2. Menolong pengurus menyadari bahwa Tuhan yang berkehendak dan berinisiatif untuk mengutus setiap pengurus dalam PMK 3. Menolong pengurus menyadari bahwa kesempatan melayani ini semata-mata karena anugerah dan kasihNya
Sabda Tuhan dari narasi kelahiran Kristus kembali menenteram kita, bahwa kelahiran Kristus perlambang kehadiran Allah bagi dunia yang suram muram oleh bencana seram, demi menenteram mereka yang dalam kuasa kasihNya terbenam, hingga takut tak lagi mencekam dan mencengkeram.
Kejadian 3:15 “Aku akan mengadakan permusuhan antara engkau dan perempuan ini, antara keturunanmu dan keturunannya; keturunanNya akan meremukkan kepadamu, dan engkau akan meremukkan tumitnya.” Natal adalah hari sukacita besar karena Natal mengingatkan kita bagaimana Tuhan tidak membiarkan kita dalam keterpurukan sebagai konsekuensi dosa. Namun, Dia ingin memperbaiki kehidupan manusia, dengan langkah awal mengembalikan dan memperbaiki hubungan. KasihNya begitu besar sehingga waktu kita berdosa, Dia merencanakan supaya kita kembali kepadaNya. Memasuki masa Advent ini, mari kita fokus kepada kasih Tuhan yang tiada henti. Tuhan memberkati Saudara, amin.
MIRACLE MESSAGE - Ps. Elisha Ady, S.Th - Gembala JKI Miracle Community Church Hubungi kami : Whatsapp +6289664700700 THE YEAR OF GOD'S GLORY Ketika Tuhan terasa jauh bukan karena DIA menghukum kita tetapi karena TUHAN ingin mengajar kita tentang kedalaman dalam memiliki hubungan bersamaNYA yang bukan dikendalikan oleh perasaan tetapi oleh sebuah kesadaran akan kasihNYA
Sabda Tuhan mengingatkan dari kitab Wahyu, bahwa untuk memulai kembali perlu bertobat kembali kepada kasih Allah, karena berjerih lelah tanpa kasih yang semula dari Tuhan dan sabar menderita tanpa cintaNya yang menggerakkan, sama dengan kejatuhan dalam jurang dosa yang butuh tangan kasihNya memimpin pada pertobatan kembali.
Sabda Tuhan tentang Kasih Tuhan menjelaskan bahwa semua yang ada di dunia ini bukan saja bersifat sementara, tapi juga tidak sempurna, hanya Tuhan dan KasihNya yang Maha Sempurna dan sanggup menyempurnakan semua, karena itu BERILAH DIRI DISEMPURNAKANNYA!
*IMAN KRISTEN ADALAH PUSAT KASIH ALLAH* Kota Samaria dihuni orang Yahudi dan bukan Yahudi. Disitu ada penyelewengan peraturan, dan Samaria adalah wilayah yang diasingkan oleh orang Israel karena penyelewengan tadi. Seorang perempuan Samaria yang sedang direncanakan untuk menerima kasih Tuhan, karena kasihNya bisa dimiliki orang-orang yang terbuang, yang tidak masuk dalam keluarga inti Israel. Permusuhan Israel dan Samaria dihancurkan oleh kasih Allah, Yesus berbicara dengan perempuan Samaria merupakan suatu pemulihan dimana kasih Allah hadir di tengah-tengah dunia ini. Kasih datangnya dari sorga bagaikan air yang bisa kita rasakan saat haus dan kepanasan. Karena begitu besar kasihNya maka Allah menghadirkan anakNya untuk melegakan dahaga. Iman Kristen dan kasih Allah selalu berintegrasi. Pengampunan dosa unsur pertama dan utama dari pusat kasih Allah. *HUTOS ESTIN HOAGAPETOS* kita percaya Yesus dan juga Yesus memberikan kasih Allah. *SOEN AEONION* artinya hidup kekal, hidup kekal sebagai pusat kasih Allah. --- This episode is sponsored by · Anchor: The easiest way to make a podcast. https://anchor.fm/app
*KETAATAN KEPADA TUHAN YESUS* Menjadi rasul bukan kehendak para rasul tapi panggilan Tuhan. Rasul memberikan kerajaan Allah, sedangkan manusia yang belum mencintai Tuhan lebih suka hidup dalam keberdosaan. Inilah penyebab pertentangan manusia dengan Allah. Rasul-rasul lebih taat kepada Allah daripada manusia karena apa yang dibangun oleh manusia penuh dengan keangkuhan dan kepentingan manusia itu sendiri, bahwa manusia yang memimpin manusia lain tidak mau hidup dalam pimpinan Allah. Manusia mau memimpin dengan egoisme, kekerasan, kesombongan. *PITO* artinya berusaha menyenangkan, memberitakan Injil adalah berusaha menyenangkan hati Allah. Iman Kristen adalah Allah memberi kuasaNya, kasihNya, kelimpahan dalam Tuhan, suatu komitmen karena rasul-rasul memilih taat sehingga manusia tidak memimpin manusia lain yang penuh dengan kesusahan, kesulitan dsb. Yesus adalah tempat teraman bagi manusia, karena kita dipersiapkan untuk mengerti kerajaan Allah, Injil ini kita berpihak kepadanya. Kehidupan mendatang kita harus berusaha menyenangkan hati Allah bukan menyenangkan hati manusia lain. --- This episode is sponsored by · Anchor: The easiest way to make a podcast. https://anchor.fm/app
Sabda Tuhan mengajarkan bahwa defisit Kepatuhan yang banyak terjadi dalam segala aspek kehidupan manusia, karena jiwa yang mengalami defisit kasih Tuhan, karena itu hiduplah dalam kasihNya dan dipenuhi setiap saat oleh kasihNya yang bukan saja membuat rasa takut luluh, tapi juga sikap penurut dan patuh itu tumbuh.
Sabda Tuhan dari perumpamaan dua orang yang datang kepada Tuhan dengan dua sikap syukur yang berbeda, mengajarkan kita untuk mempraktikkan iman kita dalam kebiasaan berterimakasih yang terarah, merendah dan berserah kepada Tuhan, bukan karena membanding diri dengan orang lain, tapi karena Tuhan tak henti mendampingi diri yang rapuh dan lemah, agar hubungan denganNya terus terjalin dan kasihNya tak henti teralami. KARENA DIA TAK HENTI MENGASIHI, KITA TAK HENTI BERTERIMAKASIH.
Tuhan telah begitu baik kepada kita, tetapi apakah kita masih melakukan apapun semau kita sendiri? Apakah kita menjaga hati kita agar melakukan semuanya sesuai kehendak Tuhan?
Sabda Tuhan hari ini mengingatkan kita bahwa saat terkena penyakit, adalah saat praktikum iman yang nyata teralami, karena PENYAKIT BUKAN AIB tapi WAJIB diwaspadai dan dihadapi dengan iman, yang kian teralami karena berkawan KARIB dengan Dia yang sanggup membuat kelemahan RAIB, oleh kekuatan kasihNya yang MAHA AJAIB, karena SAAT SAKIT, TUHAN MENGUNDANG KITA UNTUK MENGALAMINYA BUKAN SAJA SEBAGAI TABIB AJAIB TAPI SEBAGAI KAWAN TERKARIB.
"Sebab semua orang yang dipilih-Nya dari semula, mereka juga ditentukan-Nya dari semula untuk menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya, supaya Ia, Anak-Nya itu, menjadi yang sulung di antara banyak saudara. Dan mereka yang ditentukan-Nya dari semula, mereka itu juga dipanggil-Nya. Dan mereka yang dipanggil-Nya, mereka itu juga dibenarkan-Nya. Dan mereka yang dibenarkan-Nya, mereka itu juga dimuliakan-Nya." (Roma 8:29-30) Renungan: Seorang salesman yang masih muda dan belum berpengalaman di bidang usaha merasa amat berputus asa setelah mengalami kegagalan dalam usahanya. Ia sudah berjuang sebagaimana layaknya seorang muda yang masih penuh semangat. Namun usahanya yang pertama ini harus berakhir dengan kepahitan. Suatu hari ia datang menghadap managernya dan menceritakan kepedihannya. Ia mengatakan bahwa ia telah bekerja keras, namun kegagalanlah yang harus ia terima. Kemudian dia berkata lagi dengan suara yang pelan, "Pengalaman ini seakan membuktikan bahwa kita hanya bisa menggiring seekor kuda menuju sebuah anak sungai, namun kita tidak dapat memaksanya meminum air sungai tersebut." Mendengar kata-kata itu, sang manager berkata, "Anakku, dengarkan kata-kataku. Tugasmu bukanlah memaksa kuda itu untuk minum. Tugasmu adalah membuatnya merasa haus. Dalam dunia usaha, tugasmu bukanlah memaksa calon konsumen membeli barang daganganmu, tetapi membuat mereka merasa butuh akan barang-barang yang sedang kau jual." Anak muda itu mengangguk sambil tersenyum. Banyak orang di sekeliling kita belum mengenal kasih Yesus. Oleh karena itu tugas kita adalah memperkenalkan Yesus yang penuh kasih dalam kehidupan mereka. Tidak ada salahnya prinsip yang dikembangkan sang manager pada cerita di atas bisa juga dipakai dalam dunia penginjilan. Kita tidak harus dan bukan dengan cara memaksa orang-orang untuk bertobat. Pertama-tama jadikanlah hidup kita senantiasa dipenuhi oleh Yesus, berpikir dengan pikiran Yesus, berbicara dengan kata-kata Yesus dan bertindak sebagaimana Ia bertindak penuh kasih, sehingga setelah orang lain berpapasan dan mengenal kita, mereka akan merasa butuh untuk mengenal dan menerima Yesus dalam hidupnya. Tugas kita adalah membuat mereka merasa haus akan kasih Yesus dan haus akan keselamatan yang sesungguhnya. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, penuhilah aku dengan Roh-Mu, agar seluruh keberadaan diriku akan menampakkan kehadiran-Mu sendiri, sehingga semakin banyak orang merasakan kasih-Mu melalui diriku dan akhirnya mereka haus untuk mengenal dan menerima Engkau sebagai Sang Juruselamat. Amin. (Dod).
Luk 11:27-28 Lukas 11:27-28 (BIMK) Setelah Yesus berkata begitu, seorang wanita dari antara orang banyak itu berkata kepada Yesus, "Sungguh berbahagia wanita yang melahirkan dan menyusui Engkau!" Tetapi Yesus menjawab, "Lebih berbahagia lagi orang yang mendengar perkataan Allah dan menjalankannya!" Setiap kita pasti ingin berbahagia bukan? Dunia menaruh standart kebahagiaan melalui hal-hal duniawi yang bersifat tidak kekal. Diantaranya adalah: kekayaan, ketenaran, jabatan tinggi, pengaruh besar pada sesuatu atau seseorang dsb. Namun bagi kita orang percaya kebahagiaan bukan hanya bicara hal-hal itu namun ada yang lebih berarti dihadapan Allah, yaitu: mendengarkan dan menjalankan firman Allah. Inilah sejatinya kebahagiaan bagi orang yang percaya? Mengapa? Karena dengan ketekunan mendengar dan melakukan firmanNya, kita AKAN DAPAT MELIHAT, MENGALAMI KEBAIKAN ALLAH DAN MAMPU MEMBEDAKANNYA DENGAN PEKERJAAN YANG BUKAN BERASAL DARI ALLAH. Keutuhan cerita ini bermula pada Luk 11:14-25. Ketika itu, Yesus baru saja mengusir setan yang membuat seseorang menjadi bisu. Melihat jak itu banyak orang terheran pada perbuatan Yesus. Namun masih saja ada orang yang mencibir dan mencurigai bahwa kuasa Yesus adalah kuasa Iblis. Yesus kemudian memutarbalikkan prasangka mereka dengan sangat luar biasa. Intinya: Yesus kembali bertanya jika kuasaNya adalah kuasa Iblis mana mungkin IA mengusir Iblis?. Kuasa Yesus bukanlah dari Iblis tetapi dari Allah. Oleh karena itu Yesus mengatakan di ayat yang ke 23 bahwa siapa yang tidak berada dipihakNya maka mereka adalah lawanNya. Perkataan ini ditujukan bagi mereka yang mencibir dan memfitnah Yesus. Dapat mengenali, membedakan dan mempercayai kuasa Allah yang sedang bekerja, akan membuat kita merasakan kebahagiaan yang sejati. Kebahagiaan itu kita raih dan alami dengan setia mendengar dan melakukan firmanNya. Selamat berbahagia, selamat mengalami kuasaNya. Selamat membaca Isi hatiNya dalam Firman dan melakukan kasihNya dalam hidup kita! Doa: Kami bersyukur untuk kebahagiaan yang Dikau berikan melalui Firman Tuhan yang indah bagi kami. Kami bersyukur untuk kebahagiaan yang Tuhan karunikanan dalam perjalanan kami mendengar dan melakukan FirmanMu. Sungguh Indah Dikau Ya Tuhan, sumber Bahagia kami. Amin Pdt. Keshia H.S.
Maukah kalian membalas kasihNya yang begitu besar dengan iman dan taat kepada Tuhan Yesus?