Podcasts about roh allah

  • 43PODCASTS
  • 118EPISODES
  • 13mAVG DURATION
  • 1EPISODE EVERY OTHER WEEK
  • May 24, 2025LATEST

POPULARITY

20172018201920202021202220232024


Best podcasts about roh allah

Latest podcast episodes about roh allah

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan-bacaan dan renungan Sabda Tuhan pada hari Minggu Paskah ke-6, 25 Mei 2025

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later May 24, 2025 13:36


Dibawakan oleh Tirto, Hendry, Rini dan Pater Peter, SDB dari Komunitas Pukat Labuan Bajo di Keuskupan Labuan Bajo, Indonesia. Kisah Para Rasul 15: 1-2.22-29; Mazmur tg 67: 2-3.5.6.8; Wahyu 21: 10-14.22-23; Yohanes 14: 23-29.ROH KUDUS YANG KATOLIK Tema renungan kita pada hari Minggu Paskah ke-6 ini ialah: Roh Kudus YangKatolik. Kita perlu membuat sebuah klarifikasi atas istilah atau nama “Katolik”yang kita pakai di sini. Istilah “Katolik” di sini tidak untuk membandingkanagama Katolik-Roma dengan Paus sebagai kepalanya dengan denominasi Kristenlainnya dalam Reformasi Protestant. Istilah “Katolik” di sini menunjuk padasemua dan segenap orang Kristen yang percaya kepada Yesus Kristus. Jika Kristus sebagai alasan dasar kita semua sebagai “Katolik”, maka secaralogis Roh Kudus juga adalah Katolik, karena Yesus sendiri mengutus Roh-Nya itukepada kita. Zaman kehidupan di dunia ini setelah Kanaikan Tuhan ke Surgadisebut Zaman Roh Kudus. Pekerjaan Roh Kudus adalah kelanjutan pekerjaan YesusKristus, yang intinnya ialah membaharui seluruh muka bumi dan menjadikansemuanya sebagai ciptaan Tuhan yang beriman kepada Allah. Pertanyaannya ialah: bagaimana kita dapat memahami bahwa Roh Kudus membuatsegala sesuatu menjadi milik Allah, sehingga sungguh-sungguh Katolik? Untukmenjawab pertanyaan ini, kita perlu berangkat dari Injil pada hari ini, yangmengatakan bahwa Roh Kudus yang diutus oleh Yesus memiliki peran untukmengingatkan kita tentang segala sesuatu yang telah Yesus ajarkan dan katakan.Peran dan tugas untuk mengajarkan segala sesuatu itu merupakan unsur hakikisebuah universalitas atau kekatolikan. Roh Kudus bekerja total dan sampaimencapai hasil yang tuntas. Kepenuhan hidup kita menjadi buah pekerjaan RohKudus. Gereja perdana di Yerusalem dan sejumlah kota di sekitarnya menyadari bahwaatas bimbingan Roh Kudus, Gereja itu sungguh menjadi Katolik. Sifat Katolikyang universal itu menjadi pesan Konsili Yerusalem yang sangat penting, denganamanatnya ialah semua bangsa apa pun budaya dan latar belakangnya dapat menjadimurid-murid Tuhan dan masuk ke dalam Gereja. Kekatolikan mencakup semua orangdari segala kultur, suku, bahasa, ras, agama, tempat dan wilayah. Dalam waktuyang tidak lama, berkat kerja keras Paulus dan Barnabas serta sejumlah pemukaGereja terpilih, wajah Gereja Katolik menjadi nyata di dalam dunia dan hatisemua orang. Sebagai Roh ilahi atau Roh Allah sendiri, peran Roh Kudus adalahmenguduskan dunia ini dan seluruh isinya. Pengelihatan Yohanes di dalam wahyumenunjukkan bahwa kepenuhan rahmat Allah, atau kekudusan bagi semua, adalahseperti sebuah kota yang kudus, Yerusalem, diturunkan dari surga dan dandidirikan di atas bumi ini. Kita adalah orang-orang Katolik, maka kita perluselalu berada dalam terang Roh Kudus dan selalu memancarkan terang itu.Marilahkita berdoa. Dalam nama Bapa ... Ya Tuhan Yesus Kristus, semoga Roh-Mu selalumenjadi terang dan kekuatan untuk membaharui seluruh muka bumi, danmenjadikannya sebagai kota yang kudus bagi semua. Bapa kami yang ada di surga... Dalam nama Bapa ...

AWR Javanese - Radio Suara Kebahagiaan
“SING NGRUSAK TABIAT” “PANDONGA KANG TUMEMEN”

AWR Javanese - Radio Suara Kebahagiaan

Play Episode Listen Later May 5, 2025 29:00


“Wong tuwa nyebarke winih sing bakal semi lan ngasilke woh sing becik utawa sing ala” “Roh Allah makarya karo wong sing makarya sing andhap asor, sing tetep ana ing Kristus lan ana ing tetunggalan karo Panjenengané”

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan dan renungan Sabda Tuhan pada hari Kamis dalam pekan ke-5 PraPaskah, 10 April 2025

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later Apr 9, 2025 7:25


Dibawakan oleh Safira dan Ketty dari Paroki Santa Theresia Lengko Ajang di Keuskupan Ruteng, Indonesia. Kejadian 17: 3-9; Mazmur tg 105: 4-5.6-7.8-9; Yohanes 8: 51-59MELIHAT DAN BERSUKA CITA Renungan kita pada hari ini bertema: Melihat DanBersukacita. Perdebatan dan fitnah tentang identitas Yesus Kristus masihberlanjut. Hari ini penekanannya ialah pada sosok Abraham. Kitab Kejadianmenampilkan Abraham yang diartikan sebagai Bapak bagi sejumlah bangsa besar dibumi ini, mempunyai dua karakteristiknya. Sosok Abraham digambarkan sebagaiseorang pilihan Allah untuk mendiami wilayah yang asing baginya, yang dikuasaibersama segala keturunannya. Ia diberkati untuk memiliki banyak sekali keturunan. Ciri lain pada Abraham ialah perjanjian Allah atasnya yangharus dijamin dengan iman dan ketaatan kepada Allah. Dasar iman ini tidak hanyamembuat dia sebagai bapak iman bagi banyak orang, tetapi juga menunjukkantujuannya dalam persekutuan yang bahagia bersama Tuhan selama-lamanya. Iniadalah gambaran Abraham yang spiritual. Karakteristik yang pertamamenggambarkan sisi kefanaannya sebagai manusia yang mengalami kematian didunia. Sedangkan karakteristik yang kedua menggambarkannya sebagai pilihan Allahyang mengalami hidup abadi atau selama-lamanya. Dua sisi profil Abraham ini dijelaskan secara lengkap olehYesus kepada para lawannya. Ditegaskan-Nya kepada mereka bahwa Abraham yangmerupakan manusia dunia ini setelah genap usianya untuk mati, ia tunduk kepadapanggilan alam ini. Sampai dengan batas pemahaman di sini, para lawan itusanggup untuk mengerti dan percaya akan Abraham yang fana. Demikian juga denganpara nabi, kematian pada dasarnya merupakan bagian dari kefanaan mereka.  Mata mereka sama sekali dikaburkan dan hati mereka sungguhtertutup, sehingga mereka tak bisa menangkap bahwa Yesus Kristus adalahkenyataan janji Allah kepada Abraham dan pernubuatan para nabi. SebenarnyaYesus sedang menjelaskan bahwa karena Abraham punya aspek spiritual, ia sudahmelihat Yesus Kristus, Putera Allah. Abraham melihat dan bersuka cita karenajanji Allah kepadanya terwujud dalam diri Yesus Kristus. Aspek spiritual inilahyang tidak dapat ditangkap oleh kaum Farisi dan para ahli taurat. Yesus sedang mengajarkan kita tentang kekuatan rohani yangmerupakan karunia Roh Allah kepada setiap orang yang mengikuti-Nya. Dengankarunia ini, kita diberi jaminan untuk menikmati hidup ini melalui bagaimanakita melihat kemuliaan Allah yang hadir di dalam diri sendiri, sesama, danlingkungan sekitar. Pengalaman akan kemuliaan Allah itu menjadi dasar bagi kitauntuk bersuka cita dan bersyukur kepada Tuhan. Yang memperkuat suka cita iniialah aspek spiritual dari segala sesuatu di dalam hidup ini, karena di situTuhan sungguh hadir.Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Allah maha murah,semoga kami selalu peka akan kemuliaan-Mu yang hadir di dalam segala sesuatu,khususnya di dalam hidup kami sebagai pribadi dan bersama. Salam Maria penuhrahmat ... Dalam nama Bapa ...

Yohana Yatipai
Menderita sebagai Kristen

Yohana Yatipai

Play Episode Listen Later Mar 22, 2025 27:51


Menderita sebagai Kristen dimana Roh kemuliaan yaitu Roh Allah ada di dalam kamu pribadi kristen yang mendapat bagian dalam penderitaan Kristus. Selamat mendengarkan Yeshua Hamashiach Bless

Missiodei
Eps.213 KEBANGKITAN

Missiodei

Play Episode Listen Later Mar 2, 2025 60:49


*KEBANGKITAN* (Markus 12:25; Yohanes 5:28-29; 1 Korintus 15:56-58;) Hanya Yesus yg bisa menjelaskan dan mengajarkan arti kebangkitan. Ini adalah pengajaran Yesus yg paling bermakna dan memberikan pengharapan. _Apa itu kebangkitan?_ Kebangkitan adalah peristiwa dimana segala yg buruk, hina, mati dihidupkan, diperbaiki, dimuliakan oleh Tuhan. Hari kebangkitan adalah harinya Tuhan. Kebangkitan mengandung harapan kehidupan bersama-sama dengan Allah lagi. Setelah dibangkitkan, tidak ada peristiwa mati lagi tapi kehidupan kekal (di sorga maupun langit dan bumi baru atau di neraka). Kebangkitan : - Tidak ada peristiwa kawin dan dikawinkan di balik kebangkitan. Manusia hidup seperti malaikat. Ini wawasan masa depan kita kelak (ay.25). Inilah proses yg akan dialami oleh orang percaya di akhir zaman, akan tiba dan pasti terjadi, tinggal menunggu waktunya. - Manusia yg sudah mati akan mendengar suara Tuhan. Peristiwa kematian adalah peristiwa menanti kebangkitan. Manusia yg sudah mati tidak lenyap dalam alam kubur, namun mereka menangi hari kebangkitan. - Peristiwa yg mengagumkan Tuhan dan penuh kemuliaan Tuhan. Tuhan mempersatukan roh manusia yg sudah mati dengan tubuhnya. Ini adalah proses penciptaan Allah yg kedua kepada manusia dimana manusia benar-benar disempurnakan dan hidup penuh dalam kekudusan-Nya. Oleh karena Yesus, kita disempurnakan dan dikuduskan-Nya. Peliharalah hidupmu! Ambillah keputusan yg benar demi masa depanmu masuk dalam kebangkitan. Kita selalu bersandar _Kapan terjadinya?_ Saat sangkakala Allah berbunyi. Hidup baik menurut ukuran Tuhan. Hukum Tuhan, firman-Nya, adalah kunci kita untuk masuk dalam keselamatan di hari kebangkitan. Jauh sebelum mengalami kematian, belajarlah, hiduplah dengan tekun dan setia beribadah, berdoa, bersekutu dan tunduk pada Kristus. Beribadah memimpin kita untuk tidak hidup jahat. Seseorang tidak mampu berbuat baik jika Roh Allah tidak hinggap / tinggal dalam dirinya! Kebangkitan: - Yesus bangkit dengan tubuh yg sama berarti besok pada hari kita dibangkitkan kita tetap dengan tubuh kita yg sama, bukan berubah menjadi bentuk lain. Tubuh kemuliaan di dalam Yesus Kristus. - Yesus adalah satu-satunya Manusia yg pertama kali bangkit (Paskah). Dan barangsiapa yg percaya kepada Yesus, dia akan dibangkitkan pula, sama seperti Kristus. Kita akan memperoleh hidup kekal bersama Yesus Kristus di sorga! Inilah jaminan yg Yesus berikan dan sudah sepatutnya kita bangga mendengar berita baik ini! Jadi, saudara harus mengerti bahwa ketika saudara percaya kepada Yesus Kristus, saudara sudah yakin dan percaya bahwa saudara akan menerima dan mengalami hidup bersama bersekutu dengan Yesus (1 Korintus 15:56) Anastasis (Yn) = kebangkitan orang mati, peningkatan status (resurrection)

Missiodei
Eps.212 Dua Dimensi Ibadah

Missiodei

Play Episode Listen Later Feb 23, 2025 85:18


*2 DIMENSI IBADAH* (Filipi 3:3; Wahyu 22:1-3; Ibrani 8:10,9:14;) Ibadah kita ini ada dalam dua dimensi yaitu di dunia dan dalam hadirat Allah. Roh Allah yang memimpin umat Allah dalam Kristus Yesus untuk menyembah, beribadah kepada-Nya. Ibadah adalah kehendak Allah. Barangsiapa melalaikan ibadah ia tidak melakukan kehendak Allah. +------ Aboda (Ibr) = beribadah, bekerja / melakukan kehendak Allah. +----- Tuhan selalu mendewasakan orang yg beribadah kepada-Nya. Imannya semakin dewasa sehingga kita tidak mudah jatuh dalam pencobaan. Iblis tahu dan suka mencobai orang-orang yg meremehkan ibadah. Iblis selalu membuat manusia jauh dari Allah termasuk membuat orang supaya tidak beribadah. 1. Dimensi Dunia. Ibadah yang terus kita lakukan itu ibadah yg disertai dengan penyucian. Kita disebut umat Allah karena kita beribadah kepada Allah. Kita mengenal Tuhan dan menerima Firman yg Tuhan taruh dalam hati dan akal budi kita. Darah Yesus telah menyucikan kita. Semakin rajin kita beribadah maka kita semakin disucikan. Kita dilatih untuk melakukan kebenaran selama masih di dunia ini. 2. Dimensi Roh. Beribadah oleh Roh Allah dalam kerajaan dan tahta Allah. Allah memerintah di situ, hamba-hamba-Nya (kita orang-orang yg setia beribadah pada Allah selama di bumi), dan kita akan melihat wajah Allah oleh karena kekudusan. Hanya dilakukan oleh orang-orang kudus dan tidak ada seorang pun yg berbuat kesalahan. Sudah tidak akan ada lagi kutuk, malam, tidak memerlukan cahaya atau lampu sebab terang Allah menyinarinya. Apa fungsi ibadah yg kita lakukan tiap Minggu? PENYUCIAN. Pekerjaan penyucian yg Tuhan kerjakan itulah berkat yg Ia berikan. Manfaat ibadah membawa PEMBAHARUAN. IBADAH BERSIFAT KEKAL. Di dalam ibadah ada sukacita, kehidupan, damai sejahtera. *_Kehendak Allah apa saja?_* - Percaya kepada Yesus - Beribadah

AWR Javanese - Radio Suara Kebahagiaan
“SING NGRUSAK TABIAT” “PANDONGA KANG TUMEMEN”

AWR Javanese - Radio Suara Kebahagiaan

Play Episode Listen Later Feb 21, 2025 29:00


“Wong tuwa nyebarke winih sing bakal semi lan ngasilke wong sing becik utawa sing ala” “Roh Allah makarya karo wong sing makarya sing andhap asor, sing tetep ana ing Kristus lan ana ing tetunggalan karo Panjenengané”

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan-bacaan dan renungan Sabda Tuhan pada hari Minggu, Pesta Pembaptisan Tuhan, 12 Januari 2025

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later Jan 12, 2025 10:34


Dibawakan oleh Pastor Peter Tukan, SDB dari Salesian Don Bosco Gerak di Keuskupan Labuan Bajo, Indonesia. Yesaya 40: 1-5.9-11; Mazmur tg 104: 1b-2.3-4.24-25.27-28.29-30; Titus 2: 11-14; 3: 4-7; Lukas 3: 15-16.21-22 PEMBAPTISAN: ASKING, RECEIVING, DAN SHARING   Renungan kita pada hari ini bertema: Pembaptisan: Asking, Receiving, dan Sharing. Dengan merayakan pesta pembaptisan Tuhan Yesus Kristus, kita mengakhiri masa Natal. Kita akan masuk ke dalam masa biasa. Seorang remaja pernah bertanya dalam pesan whatsapp: “Yesus adalah Tuhan, apa perlu ia dibaptis”?   Jawaban mendasar ialah karena sebagai manusia dan menyatu dengan kita, Ia ikut datang ke Yohanes Pembaptis, untuk keperluan pembaptisan. Refleksi teologi para Bapak Gereja, seperti Santo Gregorius Nasianzen, mengatakan bahwa Yesus bukan pendosa seperti manusia yang mendapatkan pembaptisan Yohanes untuk penghapusan dosa. Tetapi dengan ikut dalam pembaptisan, sinyal yang ingin diberikan ialah supaya kita manusia mati bersama Dia dalam dosa, kemudian ikut bangkit bersama Dia karena menang melawan dosa.   Dari pemahaman ini kita dapat masuk lebih dalam tentang makna pembaptisan itu bagi kita para pengikut-Nya. Pada dasarnya, pembaptisan Yesus berada dalam pola yang teratur, yang juga kita ikuti. Pola itu ialah asking – receiving – sharing. Pembaptisan merupakan satu kebutuhan asking, permintaan. Karena diterangi oleh firman Allah, misalnya oleh pewartaan Yohanes Pembaptis, kita terpanggil dan membutuhkan pembaptisan. Kita perlu mengikuti proses legal, test, pembelajaran, dan ritual formal. Pembaptisan memberikan kita makna bahwa untuk masuk ke dalam sebuah institusi apa pun atau medan permainan, kita mesti taat proses dan legalitasnya. Tanpa ada asas ini, akan terjadi kesembarangan dan kekacauan.   Pembaptisan merupakan suatu berkat bukan disia-siakan tetapi untuk receiving. Kita tidak kuat untuk menolaknya karena ia adalah panggilan dan pilihan Tuhan, seperti yang dikatakan dalam bacaan pertama dan kedua. Kekuatan yang memanggil adalah Roh Kudus, Roh Allah sendiri, sehingga roh apa pun tidak bisa menghalanginya. Dengan menerimanya, seluruh diri kita diubah menjadi pribadi yang baru, yaitu menjadi milik Yesus Kristus sebagai imam, nabi dan raja. Kita menerima martabat sebagai anak-anak Allah setara dengan Yesus Kristus, meski kita adalah pendosa.   Pembaptisan berbuah pada hidup untuk sharing. Tanpa ada aspek ini, hidup kita tidak berguna dan hanya sebagai tugu batu atau pohon yang mengering. Menurut Kisah Para Rasul, dengan urapan Roh Kudus dan kuasa Allah maha tinggi, Yesus berjalan keliling sambil berbuat baik. Kita wajib melakukan yang sama. Janji-janji baptis harus kita praktikkan, yaitu menjadi saksi-saksi Tuhan Yesus Kristus di dalam dunia. Demikianlah, Pembaptisan adalah sakramen yang membuat kita berguna dalam seluruh aspek kehidupan, baik hidup sebagai pribadi yang beriman, maupun sebagai bagian dari hidup bersama dalam kasih persaudaraan.   Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa ...Ya Bapa yang baik, semoga kami setia dalam janji-janji baptis kami. Salam Maria penuh rahmat ... Dalam nama Bapa ...

Kencan Dengan Tuhan
Edisi Hari Rabu, 21 Agustus 2024 - Siap untuk melayani Tuhan

Kencan Dengan Tuhan

Play Episode Listen Later Aug 20, 2024 4:36


Kencan Dengan Tuhan - Rabu, 21 Agustus 2024 Bacaan: "Tidak tahukah kamu, bahwa kamu adalah bait Allah dan bahwa Roh Allah diam di dalam kamu?' (1 Korintus 3:16) Renungan: Sadar atau tidak, terkadang kita tidak memberikan yang terbaik kepada Tuhan. Kita kurang peduli terhadap hubungan yang akrab dengan-Nya. Kita menjauh dari-Nya dan mendekat kepada dunia. Kita melakukan hal-hal yang mendukakan hati Tuhan, sehingga kita menjadi tidak peka terhadap suara-Nya. Secara perlahan, kita sedang merusak hubungan baik dengan Tuhan dan menutup akses bagi-Nya untuk bersekutu dengan kita. Ini adalah hal yang harus kita perhatikan dengan baik agar tidak terjadi di dalam kehidupan kita. Sebagai murid-murid Yesus, kita seharusnya memberikan pelayanan yang terbaik untuk-Nya. Sambutlah Dia dengan ketulusan dan sukacita di dalam hati kita. Sambutlah Dia dengan segenap hati. Kita seharusnya mendambakan hadirat Tuhan di dalam hidup kita setiap hari, seperti seseorang yang sedang kehausan di padang gurun mendambakan adanya mata air. Hadirat Tuhan dan persekutuan dengan-Nya harus menjadi hal yang paling kita nantikan di dalam keseharian kita menjalani hidup ini. Seandainya hati kita bagaikan sebuah apartemen yang Tuhan tempati, kita harus selalu memberi-Nya pelayanan yang terbaik. Tingkatkan keramahtamahan, kepedulian, kebersihan, dan kesigapan di dalam melayani Tuhan. Jika kita tidak mempedulikan Tuhan yang tinggal di hati kita, maka kita akan mendukakan hati-Nya. Jikalau kita terus mengisi hati kita dengan segala macam sampah yang kotor, seperti kebencian, kedengkian, iri hati, hawa nafsu, keserakahan, kebohongan, dlsb., itu artinya kita secara tidak langsung sedang berusaha mengusir Tuhan keluar, yaitu dengan menjadikan hati kita sebagai tempat yang tidak nyaman untuk ditinggali oleh-Nya. Marilah kita belajar untuk lebih baik lagi dalam menjaga hati kita, dan juga dalam memberikan pelayanan yang terbaik bagi Tuhan. Jadikan tubuh kita sebagai bait suci yang bersih dan siap sedia untuk dipakai dalam pekerjaan yang kudus dan mulia. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, ajarilah aku untuk lebih menghormati kehadiran-Mu di dalam hatiku, yaitu dengan selalu menjaga hatiku agar bersih dan fokus untuk melayani-Mu. Amin. (Dod).

Kencan Dengan Tuhan
Edisi Hari Kamis, 18 Juli 2024 - Percaya dan biarkan Dia berkarya atas hidupmu

Kencan Dengan Tuhan

Play Episode Listen Later Jul 17, 2024 5:04


Kencan Dengan Tuhan - Kamis, 18 Juli 2024 Bacaan: Yesus menjawab mereka: "Pergilah dan katakanlah kepada Yohanes apa yang kamu dengar dan kamu lihat: orang buta melihat, orang lumpuh berjalan, orang kusta menjadi tahir, orang tuli mendengar, orang mati dibangkitkan dan kepada orang miskin diberitakan kabar baik. Dan berbahagialah orang yang tidak menjadi kecewa dan menolak Aku." (Matius 11:4-6) Renungan: Seseorang pernah berkata, "Memercayai Allah ketika segala sesuatu baik-baik saja itu mudah; Memercayai Allah di tengah keterbatasan dan kesulitan itu baru luar biasa!" Perkataan tersebut tampaknya benar! Ketika dihadapkan pada segudang masalah, mampukah kita memercayai Allah sama seperti ketika semua baik-baik saja? Ketika berada dalam penjara, Yohanes mengutus murid-muridnya kepada Yesus untuk bertanya, "Engkaukah yang akan datang itu atau haruskah kami menantikan orang lain?" Saat itu, Yohanes tampak "meragukan" Yesus sebagai Mesias. Padahal sewaktu Yohanes membaptis Yesus, Roh Allah sendiri bersaksi kepadanya: "Inilah Anak-Ku yang terkasih, kepada-Nyalah Aku berkenan." (Mat. 3:17). Mungkin Yohanes berpikir, "Jika Yesus adalah Mesias, mengapa Dia tidak melepaskanku dari penjara, padahal aku begitu giat memberitakan Injil?" Menanggapi keraguan Yohanes, Yesus tidak menjawab "Ya" atau "Tidak", melainkan menunjukkan bukti Keilahian-Nya. Orang buta melihat, orang lumpuh berjalan, orang kusta menjadi tahir, orang tuli mendengar, orang mati dibangkitkan, dan orang miskin beroleh pengharapan. Siapa bisa mengerjakannya kalau bukan Anak Allah? Setiap kita pasti pernah ditolong Tuhan. Tetapi seperti Yohanes, ketika dihadapkan pada pergumulan berat dimana kita seolah tidak melihat Tangan-Nya bekerja, kita lalu kembali meragukan Tuhan. Kebenarannya adalah: bukan Tuhan tidak bekerja, tetapi Dia bekerja bukan dengan cara kita. Bagaimanapun situasi kehidupan kita sekarang, tetaplah percaya kepada-Nya! Lebih lagi, biarkan Dia berkarya dalam kehidupan kita sesuai hikmat-Nya! Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, terima kasih atas setiap pertolongan yang telah Kau berikan padaku. Jangan biarkan aku meragukan kuasa-Mu saat aku mengalami kesulitan hidup, tapi ingatkan aku bahwa pertolongan-Mu selalu ada untukku. Amin. (Dod).

AWR in Indonesian -Pelajaran Sekolah Sabat
PENDALAMAN Pel. ”IMAN MELAWAN SEGALA RINTANGAN”

AWR in Indonesian -Pelajaran Sekolah Sabat

Play Episode Listen Later May 3, 2024 6:33


Kita berada di ujung pedang kemarahan Satan. Ajak orang-orang berjuang dengan gagah berani di hadapan takhta Tuhan dengan iman dan permintaan doa, agar musuh-musuh kita, dikalahkan Roh Allah. Kebutuhan dan pekerjaan utama kita ialah berdoa.

AWR Indonesian - Sabbath School Lesson
PENDALAMAN Pel. ”IMAN MELAWAN SEGALA RINTANGAN”

AWR Indonesian - Sabbath School Lesson

Play Episode Listen Later May 3, 2024 6:33


Kita berada di ujung pedang kemarahan Satan. Ajak orang-orang berjuang dengan gagah berani di hadapan takhta Tuhan dengan iman dan permintaan doa, agar musuh-musuh kita, dikalahkan Roh Allah. Kebutuhan dan pekerjaan utama kita ialah berdoa.

Podcast Literatur Perkantas Nasional
KISAH BUKU ("Kaya Roh"—Allah dan Manusia: Hubungan yang Akrab)

Podcast Literatur Perkantas Nasional

Play Episode Listen Later Apr 26, 2024 6:34


Buku "Kaya Roh: Hidup oleh Roh, Berada dalam Kristus" (H. Ten Brinke, J.W. Maris, dkk.)

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan dan renungan Sabda Tuhan hari Kamis pekan Kelima Pra Paskah, 21 Maret 2024

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later Mar 20, 2024 7:04


Dibawakan oleh Johanes Bambang dan Yuliana Manjung dari Komunitas Pukat Labuan Bajo, Keuskupan Ruteng, Indonesia. Kejadian 17: 3-9; Mazmur tg 105: 4-5.6-7.8-9; Yohanes 8: 51-59 MELIHAT DAN BERSUKA CITA   Renungan kita pada hari ini bertema: Melihat Dan Bersukacita. Perdebatan dan fitnah tentang identitas Yesus Kristus masih berlanjut. Hari ini penekanannya ialah pada sosok Abraham. Kitab Kejadian menampilkan Abraham yang diartikan sebagai Bapak bagi sejumlah bangsa besar di bumi ini, mempunyai dua karakteristiknya. Sosok Abraham digambarkan sebagai seorang pilihan Allah untuk mendiami wilayah yang asing baginya, yang dikuasai bersama segala keturunannya. Ia diberkati untuk memiliki banyak sekali keturunan.    Ciri lain pada Abraham ialah perjanjian Allah atasnya yang harus dijamin dengan iman dan ketaatan kepada Allah. Dasar iman ini tidak hanya membuat dia sebagai bapak iman bagi banyak orang, tetapi juga menunjukkan tujuannya dalam persekutuan yang bahagia bersama Tuhan selama-lamanya. Ini adalah gambaran Abraham yang spiritual. Karakteristik yang pertama menggambarkan sisi kefanaannya sebagai manusia yang mengalami kematian di dunia. Sedangkan karakteristik yang kedua menggambarkannya sebagai pilihan Allah yang mengalami hidup abadi atau selama-lamanya.   Dua sisi profil Abraham ini dijelaskan secara lengkap oleh Yesus kepada para lawannya. Ditegaskan-Nya kepada mereka bahwa Abraham yang merupakan manusia dunia ini setelah genap usianya untuk mati, ia tunduk kepada panggilan alam ini. Sampai dengan batas pemahaman di sini, para lawan itu sanggup untuk mengerti dan percaya akan Abraham yang fana. Demikian juga dengan para nabi, kematian pada dasarnya merupakan bagian dari kefanaan mereka.    Mata mereka sama sekali dikaburkan dan hati mereka sungguh tertutup, sehingga mereka tak bisa menangkap bahwa Yesus Kristus adalah kenyataan janji Allah kepada Abraham dan penubuatan para nabi. Sebenarnya Yesus sedang menjelaskan bahwa karena Abraham punya aspek spiritual, ia sudah melihat Yesus Kristus, Putra Allah. Abraham melihat dan bersuka cita karena janji Allah kepadanya terwujud dalam diri Yesus Kristus. Aspek spiritual inilah yang tidak dapat ditangkap oleh kaum Farisi dan para ahli Taurat.   Yesus sedang mengajarkan kita tentang kekuatan rohani yang merupakan karunia Roh Allah kepada setiap orang yang mengikuti-Nya. Dengan karunia ini, kita diberi jaminan untuk menikmati hidup ini melalui bagaimana kita melihat kemuliaan Allah yang hadir di dalam diri sendiri, sesama, dan lingkungan sekitar. Pengalaman akan kemuliaan Allah itu menjadi dasar bagi kita untuk bersuka cita dan bersyukur kepada Tuhan. Yang memperkuat suka cita ini ialah aspek spiritual dari segala sesuatu di dalam hidup ini, karena di situ Tuhan sungguh hadir.   Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Allah maha murah, semoga kami selalu peka akan kemuliaan-Mu yang hadir di dalam segala sesuatu, khususnya di dalam hidup kami sebagai pribadi dan bersama. Salam Maria penuh rahmat, Tuhan sertamu ... Dalam nama Bapa ... --- Send in a voice message: https://podcasters.spotify.com/pod/show/media-la-porta/message

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan dan renungan Sabda Tuhan hari Sabtu pekan Kelima masa biasa, 10 Februari 2024, peringatan Santa Skolastika, perawan

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later Feb 9, 2024 6:27


Dibawakan oleh Marius dari SMP Don Bosco Kelapa Gading, Keuskupan Agung Jakarta, Indonesia. 1 Raja-Raja 12: 26-32; 13: 33-34; Mazmur tg 106: 6-7a.19-20.21-22; Markus 8: 1-10 SANTAPAN ROHANI YANG MEMPERSATUKAN   Tema renungan kita pada hari ialah: Santapan Rohani Yang Mempersatukan. Persekutuan di dalam satu keluarga tampak amat jelas ketika semua anggota keluarga kompak menghadiri Misa Kudus, lalu melanjutkannya dengan makan siang bersama. Ini adalah sebuah kegiatan rutin. Persekutuan seperti ini sangat bertentangan dengan nasib umat Allah di bawah raja-raja setelah matinya Salomo. Yang paling tragis ialah raja Yerobeam memperbesar dosanya dengan melawan Roh Allah karena ia percaya kepada dewa-dewa.    Santapan rohani yang tersedia bagi orang-orang beriman, pengikut Kristus, ialah persembahan diri Yesus sebagai bagian utama pekerjaan-Nya menjalani kehendak Bapa. Dalam seluruh karya pelayanan, Ia menampakkan tindakan pemberian diri-Nya dengan disaksikan oleh para rasul dan banyak orang di sekeliling-Nya. Mereka semua dibuat kagum, bangga, senang dan percaya akan tindakan-tindakan itu. Tetapi di atas semua itu ialah tindakan puncak, yaitu mati untuk menebus dosa dunia dan semua umat manusia.   Ia tandai peristiwa puncak ini dengan tindakan kenangan di dalam Gereja untuk mengalami langsung kehadiran diri-Nya yang menjadi santapan bagi seluruh umat-Nya, demi memperkuat dan memelihara persekutuan yang sudah Ia bangun. Kita mengenalnya sampai detik ini dengan nama ekaristi. Yesus pertama kali membawa para pengikut-Nya dan semua orang yang mendengar-Nya, dengan penuh iman ke sebuah pengalaman menyantap diri-Nya sendiri, ialah pada waktu ia memperbanyak roti bagi ribuan orang yang lapar dan haus di padang gurun.    Pemberian makan kepada ribuan orang ini kemudian dipertegas lagi maknanya pada saat menjelang wafat-Nya, ketika Ia makan perjamuan malam bersama para rasul, dan di sana Ia membagi-bagikan roti dan anggur. Sabda-Nya ialah supaya mereka terus melanjutkan peristiwa merayakan santapan rohani ini sebagai kenangan akan Dia, sekaligus menjadi penguatan rohani bagi semua yang mengambil bagian di dalamnya. Di dalam perjamuan makan itu, satu tindakan Yesus dengan pemecahan dirinya dan dibagi-bagikan menandakan sakramen ekaristi dan imamat.    Jadi persekutuan yang kita perkuat terus-menerus baik melalui doa dan tindakan nyata bergantung sekali pada dua unsur dasar ini: ekaristi dan imamat. Sakramen ekaristi sebagai santapan rohani, sedangkan imamat sebagai hak istimewa untuk menjalankan dan memimpin peristiwa kenangan itu supaya memiliki legitimasinya dari Tuhan.   Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Tuhan Yesus Kristus, semoga persekutuan kami di dalam dan bersama Dikau menjadi kekuatan yang sangat nyata di dunia ini untuk menghadirkan kerajaan Allah yang dapat membaharui seluruh muka bumi ini. Salam Maria penuh rahmat ... Dalam nama Bapa... --- Send in a voice message: https://podcasters.spotify.com/pod/show/media-la-porta/message

Keluarga Epiphaneia
Roh Allah yang Memberi Terang

Keluarga Epiphaneia

Play Episode Listen Later Jan 10, 2024 32:50


Tuhan menciptakan segala sesuatu untuk tujuannya masing-masing. Terang diberikan-Nya sebab Dia sendiri adalah Terang yang menghalau kegelapan. Apakah kita hidup di dalam Terang?Ibu Ev. Sri Umiyati P. dalam Ibadah Epiphaneia, 7 Januari 2024.

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan dan renungan Sabda Tuhan hari Senin, Pesta Pembaptisan Tuhan, 8 Januari 2024

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later Jan 7, 2024 7:28


Dibawakan oleh Rini dan Tirto dari Komunitas Pukat Labuan Bajo, Keuskupan Ruteng, Indonesia. Yesaya 55: 1-11; Mazmur tg 12: 2-3.4bcd.5-6; Markus 1: 7-11 PEMBAPTISAN: MEMINTA, MENERIMA, DAN BERBAGI   Renungan kita pada hari Minggu Pembaptisan Tuhan ini bertema: Pembaptisan: Meminta, Menerima, dan Berbagi. Kita merayakan pesta pembaptisan Tuhan Yesus Kristus, untuk mengakhiri masa Natal, dan membawa kita kepada rutinitas hidup dalam masa biasa. Seorang remaja bertanya kepada saya tadi malam dalam percakapan whatsapp: “Yesus adalah Tuhan, apa perlu ia dibaptis”? Nampaknya pertanyaan sederhana, tapi sesungguhnya sangat penting.   Jawaban mendasar ialah karena sebagai manusia dan menyatu dengan kita, Ia ikut datang ke Yohanes Pembaptis, untuk keperluan pembaptisan. Refleksi teologi para Bapak Gereja, seperti Santo Gregorius Nasiansen, mengatakan bahwa Yesus bukan pendosa seperti manusia yang mendapatkan pembaptisan Yohanes untuk penghapusan dosa. Tetapi dengan ikut dalam pembaptisan, sinyal yang ingin diberikan ialah supaya kita manusia mati bersama Dia dalam dosa, kemudian ikut bangkit bersama Dia karena menang melawan dosa.   Apa makna pembaptisan bagi para pengikut Kristus? Pada dasarnya, pembaptisan Yesus berada dalam pola yang teratur yang kita ikuti. Pola itu ialah meminta-menerima-berbagi. Pembaptisan merupakan satu kebutuhan permintaan. Dengan terang firman Allah khususnya melalui pewartaan Yohanes Pembaptis, kita terpanggil dan membutuhkan pembaptisan. Aspek ini adalah suatu proses legal yang mencakup test, pembelajaran, ritual, dan sakramen. Singkatnya, pembaptisan memberikan kita makna bahwa untuk masuk ke dalam sebuah institusi apa pun atau medan permainan, kita mesti taat proses formalnya.    Pembaptisan merupakan suatu berkat dan kita pantas menerimanya. Kita tidak kuat untuk menolaknya karena ini adalah panggilan Tuhan, seperti yang dikatakan dalam bacaan pertama dan kedua. Kekuatan yang memanggil adalah Roh Kudus, Roh Allah sendiri, sehingga roh apa pun tidak bisa menghalanginya. Dengan menerimanya seluruh diri kita berubah menjadi baru, yaitu menjadi milik Yesus Kristus sebagai imam, nabi dan raja. Kita yang dibaptis menerima martabat sebagai anak Allah setara dengan Yesus Kristus, meski kita hanyalah manusia.   Pembaptisan berbuah pada hidup untuk berbagi. Tanpa ada aspek ini, hidup kita tidak berguna dan hanya sebagai tugu batu atau pohon yang mengering. Menurut  Surat Pertama Yohanes dalam bacaan ke-2, memberikan kesaksian tentang Allah dan semua perbuatan baik-Nya adalah cara kita berbagi kepada sesama. Kita wajib melakukan ini. Janji-janji baptis kita harus dinyatakan dalam kehidupan nyata, yaitu menjadi saksi-saksi Tuhan Yesus Kristus yang konkret dan berdaya guna. Demikianlah, Pembaptisan adalah sakramen yang membuat kita berguna dalam seluruh aspek kehidupan, baik sebagai pribadi maupun dalam persaudaraan di dalam Gereja dan di dalam masyarakat.   Marilah kita berdoa. Dalam nama...Ya Bapa yang baik, semoga kami berbuah melimpah dalam mewujudkan janji-janji baptis kami. Bapa kami... Dalam nama... --- Send in a voice message: https://podcasters.spotify.com/pod/show/media-la-porta/message

Truth Daily Enlightenment
Semakin Bisa Merasakan

Truth Daily Enlightenment

Play Episode Listen Later Dec 5, 2023


Yang luar biasa dalam hidup umat percaya adalah kita bisa menjadi bait Allah, di mana Roh Allah diam di dalam diri kita. Di dalam kehadiran-Nya, Allah pasti berbicara. Kalau umat Perjanjian Lama, bait Allahnya adalah gedung, kemah suci. Di Silo, misalnya. Tetapi bagi orang percaya, tubuhnyalah bait Allah. Setiap orang bisa berperkara, bisa berurusan, bisa... Continue reading →

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan dan renungan Sabda Tuhan hari Senin pekan ke-30 masa biasa, 30 Oktober 2023

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later Oct 29, 2023 7:43


Dibawakan oleh Sesilia Artati Hapsari dari Paroki Santo Markus Depok Timur di Keuskupan Bogo, Indonesia. Roma 8: 12-17; Mazmur tg 68: 2.4.6-7ab.20-21; Lukas 13: 10-17 YA ABBA, YA BAPA   Tema renungan kita pada hari ini ialah: Ya Abba, Ya Bapa. Pilihan radikal yang dibuat Tuhan Allah untuk masuk ke dalam dunia melalui peristiwa inkarnasi merupakan semata-mata kehendak-Nya. Tuhan berinisiatif membuka kesadaran dan rasa berpengharapan pada kita manusia untuk memiliki kebutuhan bahwa inkarnasi itu karena Tuhan mau masuk ke dalam hidup kita.   Inkarnasi itu memuncak pada Sabda Allah menjelma menjadi manusia. Yesus Kristus menjadi kehadiran Allah yang nyata bagi kita. Tuhan Yesus menghadirkan rahmat, berkat dan kasih Bapa yang maha baik kepada kita sehingga Allah yang dipandang sebelum ini amat jauh atau tak terjangkau menjadi dekat bahkan menyatu dengan kita.    Untuk mengungkapkan dan merayakan persekutuan dengan Bapa melalui cara Yesus Kristus ini, kita memiliki doa Bapa Kami. Allah itu adalah Bapa bagi “kami” yang mengambil bagian dalam kehidupan Kristus, dan sebagai buahnya ialah para pengikut Kristus ini mendapatkan martabat sebagai saudara dan saudari Yesus Kristus. Kita menyebut dan memanggil Allah sebagai Bapa dari martabat kita sebagai anak-anak yang menikmati partisipasi kita dalam ke-Putraan-Yesus Kristus. Kita masing-masing pantas disebut juga putra dan putri Allah Bapa.   Kita bukanlah budak yang diperhamba oleh roh perbudakan sehingga memandang Allah sebagai pihak yang menakutkan dan mengancam. Kita dipenuhi Roh Allah untuk menyebut dan memperkuatkan dalam diri kita iman untuk menyebut Allah sebagai Abba, ya Bapa. Ini membuat kita  merasa bangga, bersyukur, istimewa dan amat berharga. Salah satu bukti amat kuat dan teruji terkait relasi kita dengan Allah sebagai Bapa dengan putra-putri-Nya ialah cinta yang berkuasa dan bukan aturan atau pemaksaan kehendak.   Hubungan bapa-anak atau ibu-anak sejatinya ialah suatu ungkapan cinta yang sangat mendasar dan natural. Apalagi kalau hubungan itu antara Allah sebagai Bapa dan umat-Nya sebagai anak-anak kesayangan. Kuasa cinta, power of love, membuahkan penghiburan, suka cita, kesembuhan dan keselamatan, seperti yang dilakukan oleh Yesus dalam menyembuhkan wanita tua yang sakit sudah bertahun-tahun lamanya dalam kisah Injil pada hari ini. Ini sekaligus menghalau sikap kaku atau kolot yang mengutamakan aturan sehingga mencegah dilakukan tindakan kasih kepada orang-orang yang sangat membutuhkan perhatian.    Ketika kita senantiasa mempertahankan relasi dengan Tuhan sebagai Bapa dan kita sebagai putra-putri-Nya, cinta kasih tetap berkuasa dan senantiasa menjadi pemenang meskipun dosa dan kejahatan memaksa untuk bertahan.   Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Tuhan Yesus, berikanlah keluasan bagi mereka yang mencari Dikau. Berikan aku kebebasan untuk berjalan dalam jalan kasih-Mu dan memuji-Mu selalu. Tunjukan aku cara membawa belas kasih dan kesembuhan bagi mereka di sekitarku yang memerlukannya. Salam Maria penuh rahmat ... Dalam nama Bapa... --- Send in a voice message: https://podcasters.spotify.com/pod/show/media-la-porta/message

AWR Indonesian - Daily Devotional
"TARIK AKU DARI JALAN KEJAHATAN"

AWR Indonesian - Daily Devotional

Play Episode Listen Later Aug 19, 2023 4:49


Roh Allah terus menrus memengaruhi pikiran manusia untuk mencari hal-hal yang hanya akan memberikan kedamaian dan ketenangan-sukacita surga yang lebih tinggi dan suci.

AWR in Indonesian - Renungan Harian
"TARIK AKU DARI JALAN KEJAHATAN"

AWR in Indonesian - Renungan Harian

Play Episode Listen Later Aug 19, 2023 4:49


Roh Allah terus menrus memengaruhi pikiran manusia untuk mencari hal-hal yang hanya akan memberikan kedamaian dan ketenangan-sukacita surga yang lebih tinggi dan suci.

Evodia ASG
Roh Allah Menuntun Berdoa

Evodia ASG

Play Episode Listen Later Aug 6, 2023 1:28


Ketika tidak mampu berdoa mohon Roh Allah Menuntun.

Truth Daily Enlightenment

“Mereka yang hidup dalam daging, tidak mungkin berkenan kepada Allah. Tetapi kamu tidak hidup dalam daging melainkan dalam roh, jika memang Roh Allah diam di dalam kamu. Tetapi jika orang tidak memiliki Roh Kristus, dia bukan milik Kristus.” Milik siapa? Milik dirinya sendiri. Maka, kita harus menguasai pikiran, mata, telinga kita dari prinsip ‘suka-sukaku.' Memang... Continue reading →

Kefas Indonesia
OPERASI DAN PENYALURAN HUKUM ROH HAYAT DI DALAM TIGA BAGIAN KAUM BERIMAN

Kefas Indonesia

Play Episode Listen Later Jun 20, 2023 4:27


Rm. 8:9-10, "Tetapi kamu tidak hidup dalam daging, melainkan dalam Roh, jika memang Roh Allah diam di dalam kamu. Tetapi jika orang tidak memiliki Roh Kristus, ia bukan milik Kristus. Tetapi jika Kristus ada di dalam kamu, maka tubuh memang mati karena dosa, tetapi roh adalah kehidupan oleh karena pembenaran."

Kencan Dengan Tuhan
Edisi Hari Sabtu, 17 Juni 2023 - Siap Dipakai Tuhan

Kencan Dengan Tuhan

Play Episode Listen Later Jun 16, 2023 4:58


Kencan Dengan Tuhan - Sabtu, 17 Juni 2023 Bacaan: ".....Mengapakah Sara tertawa dan berkata: Sungguhkah aku akan melahirkan anak, sedangkan aku telah tua? Adakah sesuatu apapun yang mustahil untuk Tuhan? Pada waktu yang telah ditetapkan itu, tahun depan, Aku akan kembali mendapatkan engkau, pada waktu itulah Sara mempunyal seorang anak laki-laki." (Kejadian 18:13-14) Renungan: Para wanita lanjut usia di sebuah panti jompo di Brown Manor hidup seperti "penantian terakhir sebelum ke surga." Mereka menikmati hidup satu dengan yang lain di panti jompo tersebut walau mereka sering bergumul dengan perasaan terbuang dan tidak berguna lagi bagi anak cucu dan orang lain. Kadang-kadang mereka bahkan mempertanyakan mengapa Allah begitu lambat membawa mereka kembali ke surga. Salah seorang oma yang pandal bermain plano sering melantunkan lagu-lagu rohani dengan piano di panti jompo tersebut. Oma-oma yang lainpun bergabung dan mereka bersama-sama menyanyi bagi Allah. Suatu hari seorang pegawai pemerintahan melakukan pemeriksaan rutin di panti jompo tersebut, dan saat itu bertepatan dengan diadakannya ibadah bagi para penghuni panti. Ketika ia mendengar para oma menyanyikan lagu "What Will You Do With Jesus? Apa yang akan kau lakukan dengan Yesus", Roh Allah menggerakkan hatinya. Dia ingat lagu dari masa kanak-kanaknya itu dan saat ini dia telah meninggalkan Yesus. Hari itu Yesus berbicara kembali kepadanya dan memberi kesempatan lagi untuk kembali menerima Yesus dalam hidupnya. Dan dia pun melakukannya. Seperti para oma di panti jompo Brown Manor, Sara Istri Abraham berpendapat bahwa dia sudah tidak berguna lagi dan tidak mungkin dipakai Allah untuk memberi keturunan pada suaminya. Namun Allah memberinya seorang anak pada usia tuanya, anak yang kemudian menjadi leluhur Yesus. Hari ini kita diingatkan, bahwa seperti Sara dan para wanita lanjut usia di panti jompo Brown Manor, kita tidak pernah terlalu tua atau terlalu muda bagi Allah untuk dipakai oleh-Nya. Banyak pekerjaan-pekerjaan Allah di dunia ini yang belum terselesaikan, dan hari ini Allah memilih setiap kita yang membaca renungan ini untuk mau membantu pekerjaan Allah dalam melayani-Nya dan melayani sesama kita. Mari kita mulai melakukannya. Tuhan menyertai dan memberkati pelayanan kita. Doa: Tuhan Yesus, jadikanlah aku sebagai pribadi yang mampu untuk memberi kelegaan, kelepasan dan kesembuhan bagi jiwa yang terhilang, sakit dan menderita. Amin. (Dod).

Kefas Indonesia
TAHAP PEKERJAAN HAYAT BATINI DAN PEMELIHARAAN PERSEKUTUAN ILAHI

Kefas Indonesia

Play Episode Listen Later Jun 8, 2023 7:41


Rm. 8:9 "Tetapi kamu tidak hidup dalam daging, melainkan dalam Roh, jika memang Roh Allah diam di dalam kamu. Tetapi jika orang tidak memiliki Roh Kristus, ia bukan milik Kristus."

Kefas Indonesia
DI DALAM PERJANJIAN LAMA ROH ADALAH

Kefas Indonesia

Play Episode Listen Later May 31, 2023 4:54


Kejadian 1:2 Bumi belum berbentuk dan kosong; gelap gulita memenuhi samudera raya, dan Roh Allah melayang-layang (mengerami) di atas permukaan air.

AWR Indonesian - Daily Devotional
"JANJI BAGI MEREKA YANG PUAS"

AWR Indonesian - Daily Devotional

Play Episode Listen Later May 15, 2023 4:27


Mereka membutuhkan pengaruh Roh Allah yang mengubahkan agar bahagia.

AWR in Indonesian - Renungan Harian
"JANJI BAGI MEREKA YANG PUAS"

AWR in Indonesian - Renungan Harian

Play Episode Listen Later May 15, 2023 4:27


Mereka membutuhkan pengaruh Roh Allah yang mengubahkan agar bahagia.

Kefas Indonesia
KATA KESIMPULAN

Kefas Indonesia

Play Episode Listen Later Apr 28, 2023 3:04


Roma 8:9-11 "Tetapi kamu tidak hidup dalam daging, melainkan dalam Roh, jika memang Roh Allah tinggal di dalam kamu. Tetapi jika orang tidak memiliki Roh Kristus, ia bukan milik Kristus. Tetapi jika Kristus ada di dalam kamu, maka tubuh memang mati karena dosa, tetapi roh adalah kehidupan oleh karena pembenaran. Jika Roh Dia, yang telah membangkitkan Yesus dari antara orang mati, tinggal di dalam kamu, maka Ia, yang telah membangkitkan Kristus Yesus dari antara orang mati, akan menghidupkan juga tubuhmu yang fana itu oleh Roh-Nya yang tinggal di dalam kamu."

AWR Indonesian - Daily Devotional
"TUHAN ITU LEMBUT DAN SABAR"

AWR Indonesian - Daily Devotional

Play Episode Listen Later Apr 15, 2023 3:39


Oh, betapa indahnya pengaruh yang manis dari Roh Allah apabila itu datang kepada jiwa yang susah dan kecewa, menguatkan yang kecewa, menguatkan yang lemah, dan memberikan semangat dan pertolongan kepada hamba Allah yang sedang diuji!

AWR in Indonesian - Renungan Harian
"TUHAN ITU LEMBUT DAN SABAR"

AWR in Indonesian - Renungan Harian

Play Episode Listen Later Apr 15, 2023 3:39


Oh, betapa indahnya pengaruh yang manis dari Roh Allah apabila itu datang kepada jiwa yang susah dan kecewa, menguatkan yang kecewa, menguatkan yang lemah, dan memberikan semangat dan pertolongan kepada hamba Allah yang sedang diuji!

Kefas Indonesia
TUHAN ADALAH ROH ITU

Kefas Indonesia

Play Episode Listen Later Apr 4, 2023 4:55


2 Korintus 3:17 Sebab Tuhan adalah Roh; dan di mana ada Roh Allah, di situ ada kemerdekaan.

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan dan renungan Sabda Tuhan hari Kamis pekan ke-5 Pra Paskah, 30 Maret 2023

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later Mar 29, 2023 7:39


Dibawakan oleh Cecilia Liando dari Gereja St. Maria Kusuma Karmel, Paroki Meruya, Keuskupan Agung Jakarta, Indonesia. Kejadian 17: 3-9; Mazmur tg 105: 4-5.6-7.8-9; Yohanes 8: 51-59 MELIHAT DAN BERSUKA CITA Renungan kita pada hari ini bertema: Melihat Dan Bersukacita. Perdebatan dan fitnah tentang identitas Yesus Kristus masih berlanjut. Hari ini penekanannya ialah pada sosok Abraham. Kitab Kejadian menampilkan Abraham yang diartikan sebagai Bapak bagi sejumlah bangsa besar di bumi ini, mempunyai dua karakteristiknya. Sosok Abraham digambarkan sebagai seorang pilihan Allah untuk mendiami wilayah yang asing baginya, yang dikuasai bersama segala keturunannya. Ia diberkati untuk memiliki banyak sekali keturunan. Ciri lain pada Abraham ialah perjanjian Allah atasnya yang harus dijamin dengan iman dan ketaatan kepada Allah. Dasar iman ini tidak hanya membuat dia sebagai bapak iman bagi banyak orang, tetapi juga menunjukkan tujuannya dalam persekutuan yang bahagia bersama Tuhan selama-lamanya. Ini adalah gambaran Abraham yang spiritual. Karakteristik yang pertama menggambarkan sisi kefanaannya sebagai manusia yang mengalami kematian di dunia. Sedangkan karakteristik yang kedua menggambarkannya sebagai pilihan Allah yang mengalami hidup abadi atau selama-lamanya. Dua sisi profil Abraham ini dijelaskan secara lengkap oleh Yesus kepada para lawannya. Ditegaskan-Nya kepada mereka bahwa Abraham yang merupakan manusia dunia ini setelah genap usianya untuk mati, ia tunduk kepada panggilan alam ini. Sampai dengan batas pemahaman di sini, para lawan itu sanggup untuk mengerti dan percaya akan Abraham yang fana. Demikian juga dengan para nabi, kematian pada dasarnya merupakan bagian dari kefanaan mereka. Mata mereka sama sekali dikaburkan dan hati mereka sungguh tertutup, sehingga mereka tak bisa menangkap bahwa Yesus Kristus adalah kenyataan janji Allah kepada Abraham dan penubuatan para nabi. Sebenarnya Yesus sedang menjelaskan bahwa karena Abraham punya aspek spiritual, ia sudah melihat Yesus Kristus, Putera Allah. Abraham melihat dan bersuka cita karena janji Allah kepadanya terwujud dalam diri Yesus Kristus. Aspek spiritual inilah yang tidak dapat ditangkap oleh kaum Farisi dan para ahli Taurat. Yesus sedang mengajarkan kita tentang kekuatan rohani yang merupakan karunia Roh Allah kepada setiap orang yang mengikuti-Nya. Dengan karunia ini, kita diberi jaminan untuk menikmati hidup ini melalui bagaimana kita melihat kemuliaan Allah yang hadir di dalam diri sendiri, sesama, dan lingkungan sekitar. Pengalaman akan kemuliaan Allah itu menjadi dasar bagi kita untuk bersuka cita dan bersyukur kepada Tuhan. Yang memperkuat suka cita ini ialah aspek spiritual dari segala sesuatu di dalam hidup ini, karena di situ Tuhan sungguh hadir. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Allah maha murah, semoga kami selalu peka akan kemuliaan-Mu yang hadir di dalam segala sesuatu, khususnya di dalam hidup kami sebagai pribadi dan bersama. Salam Maria penuh rahmat ... Dalam nama Bapa... --- Send in a voice message: https://podcasters.spotify.com/pod/show/media-la-porta/message

Missiodei
Eps. 150 Ibadah yang Bernilai

Missiodei

Play Episode Listen Later Mar 12, 2023 84:30


*Ibadah yang Bernilai* Yakobus 4:10 Yakobus 4:3 Yakobus 4:4 1 Timotius 3:16 Ibadah yang bernilai adalah ibadah yang mendatangkan kemuliaan Tuhan atas hidup kita. Kemuliaan Tuhan atas hidup kita (Tuhan meninggikan kita) itu berarti jiwa kita tidak dibiarkan Tuhan terlunta-lunta untuk mendapatkan damai sejahtera, mendapatkan kebahagiaan, mendapatkan jalan keluar dari masalah-masalah hidup kita di dunia dan mendapatkan status pengangkatan dari Tuhan. 1. Proses pertama yaitu kita perlu merendahkan diri di hadapan Tuhan yaitu hidup sederhana dan mendisiplinkan diri. 1.1. Hidup sederhana adalah hidup yang berlawanan dengan hedonisme / berfoya-foya untuk memuaskan nafsu. Unsur hidup sederhana meliputi Tuhan yang diutamakan, tidak mementingkan diri sendiri , tidak mengejar materialistis, melakukan hal-hal yang mendatangkan kemuliaan Tuhan. 1.2. Mendisiplinkan diri untuk bergaul dengan Allah itu berarti kita tidak bersahabat dengan dunia, karena tidak ada artinya jika kita bersahabat dengan dunia tetapi dimusuhi Allah. 2. Proses kedua yaitu mengalami pengangkatan status dari Tuhan seperti karunia-karunia Tuhan yang kita terima. 3. Proses ketiga yaitu Roh Allah yang bekerja dalam beribadah yang memberi sukacita setiap hari untuk terus bertambah bukan menjadi kering.

Missiodei
Eps.147 Persembahan yg Benar

Missiodei

Play Episode Listen Later Feb 19, 2023 95:35


*Persembahan yang Benar* Roma 12:1 Roma 6:12-14 Roma 8:6, 11, 16 Latar belakang dari persembahan yang benar terdapat pada ibadah kepada Tuhan. Nasihat Paulus supaya kita mempersembahkan tubuh kita sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadah kita yang sejati. Itu berarti konsep persembahan berpusat pada pengampunan dosa. Orang Israel melakukan ibadah berdasarkan tempat dan waktu yakni di Bait Allah dan setahun sekali. Hal yang mereka persembahkan sebagai korban persembahan untuk mendapatkan pengampunan dosa meliputi: 1. Binatang 2. Hasil panen tumbuh-tumbuhan Kegiatan ibadah yang dilakukan orang Israel tersebut berdasarkan hukum Taurat dan berada pada perjanjian lama. Kini pada perjanjian baru bahwa Yesus Kristus mati di kayu salib dalam kebenaran untuk menebus dosa manusia sehingga kita yang percaya kepada-Nya telah melakukan persembahan dan beribadah atas nama Yesus. Jadi persembahan yang benar bukan lagi tentang materi yang kita berikan seperti binatang dan tumbuh-tumbuhan melainkan pribadi kita yang melakukan kebenaran sesuai Firman Tuhan. Dengan demikian, kita yang melakukan kebenaran setiap hari maka kita beribadah kepada Tuhan setiap hari. Oleh sebab itu kita perlu menyerahkan hidup kita dan menyerahkan anggota-anggota tubuh kita kepada Tuhan untuk menjadi senjata kebenaran. Persembahan yang benar tidak diukur seberapa besar materi atau uang yang kita berikan sebab Tuhan tidak meminta itu melainkan wujud persembahan yang benar berdasarkan keinginan Roh yakni hidup dan damai sejahtera. Tuhan menghendaki supaya kita tidak hanya memuji Dia dalam pujian, membaca Alkitab dan berdoa melainkan juga sikap yang terbaik seperti kepedulian dengan sesama dengan sukarela, pengembangan pekerjaan Tuhan dalam pemberitaan Injil, berbuat kebenaran kepada Tuhan. Ketika kita melakukan persembahan yang benar maka: 1. Roh Allah diam di dalam kita 2. Roh Allah bersama-sama dengan roh kita yang hidup dalam kebenaran bersaksi bahwa kita adalah anak-anak Allah Sebab bagian dari persembahan yang benar yakni: 1. Perbuatan yang benar 2. Iman yang teguh 3. Sukarela

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan dan renungan Sabda Tuhan hari Jumat hari biasa Natal, 6 Januari 2023

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later Jan 5, 2023 6:42


Dibawakan oleh Hery Trisno dari Komunitas Pukat Labuan Bajo, Keuskupan Ruteng, Indonesia. 1 Yohanes 5: 5-13; Mazmur tg 147: 12-13.14-15.19-20; Markus 1: 7-11 KESAKSIAN ROH, AIR DAN DARAH Renungan kita pada hari ini bertema: Kesaksian Roh, Air dan Darah. Orang atau pribadi yang sangat penting dan terpandang berpeluang sangat besar untuk menjadi terkenal. Posisi, jabatan, dan tugasnya tentu saja menjadi alasan ia lebih gampang dikenal banyak orang. Karena posisi, jabatan dan tugasnya itu, ia memiliki banyak kesempatan untuk berhubungan dan bertemu dengan banyak orang. Seseorang dengan martabat seperti ini memiliki suatu tugas yang melekat pada dirinya untuk mengungkapkan dirinya kepada publik. Khalayak dan terutama semua orang yang berkepentingan dengannya berhak untuk mengenal dan berhubungan dengan dirinya. Tindakan pengungkapan diri seperti ini di dalam kitab suci dan kehidupan Gereja disebut dengan istilah kesaksian. Orang tersebut mempunyai kewajiban untuk bersaksi tentang dirinya, terlebih-lebih karena semua hal berkaitan dengan posisi, jabatan dan tugasnya itu. Adapun kewajiban lain yang melekat pada banyak orang yang mempunyai relasi dengan orang penting dan terpandang tersebut ialah kesaksian mereka tentang dia. Mereka menemukan di dalam dirinya suatu kualitas yang sangat pantas menjadi konsumsi publik. Orang banyak dapat belajar hal-hal baik dan benar dari orang tersebut. Hidup mereka diterangi dan dikuatkan oleh teladan hidup orang terkenal tersebut. Ia menjadi patokan atau pedoman hidup orang banyak. Di dalam bacaan-bacaan kita pada hari ini, Tuhan Yesus digambarkan sebagai pribadi yang menjadi fokus sebuah kesaksian. Yohanes Pembaptis memiliki tugas untuk memberi kesaksian tentang Yesus. Tugas itu ia peroleh dari Tuhan yang maha kuasa. Dari proses ia lahir ke dalam dunia sampai menjadi seorang nabi di tengah umat Israel, ia sepenuhnya bersaksi tentang Yesus Kristus sang Mesias. Hari ini ia bersaksi tentang Yesus yang dibaptis oleh dirinya di Sungai Yordan. Ia membaptis dengan air, tetapi Yesus membaptis dengan Roh Kudus. Santo Yohanes dalam suratnya yang pertama memperjelas kesaksian ini, yaitu Roh Kudus yang memberi kesaksian tentang Yesus Kristus. Artinya, Tuhan sendiri yang bersaksi tentang diri-Nya. Kesaksian ini memiliki suatu kebenaran yang utuh dan total. Ia berkata dari diri-Nya sendiri. Ia bersaksi bahwa wujud pengungkapan diri-Nya merupakan satu kesatuan Roh, air dan darah. Di dalam seluruh hidup-Nya di dalam dunia, Yesus Kristus menggunakan semua kekuatan Roh Allah, air sebagai tanda kehidupan dan darah sebagai tanda pengorbanan diri untuk keselamatan kita. Dalam mengikuti Yesus, kita mempunyai kewajiban untuk hidup menurut cara hidup-Nya, maka kita harus dapat bersaksi dalam Roh Kudus, dalam air dan dalam darah. Ini merupakan cara hidup Kristen yang sangat mendasar. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa… Ya Allah, berkatilah kami supaya kami menjadi saksi-Mu yang benar di dalam dunia. Bapa kami … Dalam nama Bapa… --- Send in a voice message: https://anchor.fm/media-la-porta/message

AWR Javanese - Radio Suara Kebahagiaan
CARA NGADEPI RASA SEPI DI SAAT TUA(PENSIUN) SAAT BAYI MENDERITA BATUK,- KERAWUHAN ROH ALLAH-

AWR Javanese - Radio Suara Kebahagiaan

Play Episode Listen Later Sep 27, 2022 29:00


RASA SEPI AMARGO BERKURANGNYA AKTIVITAS SETELAH PENSIUN, LAN BERKURNGNYA MAKNA DALAM AKTIVITAS SING DIKERJAKAN, MULO DI PERLUKAN CARA NGADEPI RASA SEPI DI SAAT TUA(PENSIUN) SAAT BAYI MENDERITA BATUK,- KERAWUHAN ROH ALLAH-

Kencan Dengan Tuhan
Edisi Hari Minggu, 4 September 2022 - Menjaga Kekudusan

Kencan Dengan Tuhan

Play Episode Listen Later Sep 3, 2022 4:02


Kencan Dengan Tuhan - Minggu, 4 September 2022 "Berusahalah hidup damai dengan semua orang dan kejarlah kekudusan, sebab tanpa kekudusan tidak seorang pun akan melihat Tuhan." (Ibrani 12:14) Renungan: Ada seseorang yang tidak suka ganti-ganti tas. Kalau sudah nyaman dengan satu tas, ia pasti akan menggunakan tas itu setiap hari selama berbulan-bulan. Suatu hari ia merasakan tas ransel yang ia kenakan terasa begitu berat, hingga ia heran dan bertanya-tanya pada diri sendiri. Seingatnya tidak banyak barang yang ia bawa. Karena penasaran dengan beban berat itu, ia akhirnya membongkar tas tersebut. Bagian demi bagian ia periksa dan ternyata ada banyak kertas bekas, tisu, bungkus permen dan barang-barang yang sebenarnya tidak perlu ia bawa. Seperti halnya sampah-sampah dan barang-barang yang tidak perlu dibawa dalam tas, terkadang kita pun berlaku demikian dengan pikiran kita sendiri. Tidak jarang kita menyimpan pikiran sia-sia, seperti pesimis, merendahkan diri sendiri dan orang lain, keluhan, kesedihan, kemarahan dan sebagainya. Padahal ada hal yang jauh lebih penting untuk kita pikirkan yaitu hikmat Allah yang lebih tinggi dari hikmat manapun. Hikmat Allah sangat penting bagi kehidupan kita sebagai pengikut Yesus, sebab tanpa hikmat-Nya, kita tidak akan pernah bisa mengerti hal-hal yang sifatnya rohani. Tanpa hikmat Allah akan sulit untuk kita memahami ajaran yang berasal dari pada-Nya. Hikmat Allah hanya bisa kita miliki saat kita hidup bersama dengan-Nya. Pertanyaannya, sudahkah kita membina hubungan yang dekat dengan Roh Allah? Saat ini kiranya kita berkomitmen untuk hidup dalam kekudusan dan takut akan Allah. Karena hanya dengan demikianlah Roh-Nya yang kudus akan tinggal tetap dalam diri kita. Jangan sampai kita didapati penuh dengan sampah. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, penuhilah aku dengan Roh-Mu, sehingga aku dapat menjaga kekudusan hidupku. Amin. (Dod).

Voice of Truth
DIPIMPIN OLEH ROH ALLAH

Voice of Truth

Play Episode Listen Later Aug 22, 2022


The post DIPIMPIN OLEH ROH ALLAH appeared first on Truth Voice.

AWR Indonesian - Daily Devotional
"ROH KUDUS MEMBERI KEYAKINAN"

AWR Indonesian - Daily Devotional

Play Episode Listen Later Aug 11, 2022 5:25


Adalah kesempatan istimewa bagi setiap orang Kristen untuk merasakan gerakan-gerakan yang dalam dari Roh Allah, indahnya damai akan meliputi pikiran, dan Anda akan gemar merenungkan Allah dan surga.

AWR in Indonesian - Renungan Harian
"ROH KUDUS MEMBERI KEYAKINAN"

AWR in Indonesian - Renungan Harian

Play Episode Listen Later Aug 11, 2022 5:25


Adalah kesempatan istimewa bagi setiap orang Kristen untuk merasakan gerakan-gerakan yang dalam dari Roh Allah, indahnya damai akan meliputi pikiran, dan Anda akan gemar merenungkan Allah dan surga.

Daily GNT Bible Reading Podcast
Buckling the Belt: Lesson 3 following the Spirit's lead Day 189

Daily GNT Bible Reading Podcast

Play Episode Listen Later Jul 8, 2022 27:54


Recorded July 7, 2023 Buckling the Belt of Truth, lesson 3 THEME:  following the SPIRIT's lead I will not read all the verse numbers, nor will I always cite which translation I am quoting from. If I don't say which translation, it is either NLT or GNT. The complete information is found in the episode notes. One of the mistakes I made in trying to find victory over my evil desires was thinking that the spiritual reality of my death and resurrection with Christ was going to be the key that would give me total victory over sin. It doesn't work that way. But the reality I find is that the Holy Spirit empowers all the truth about our unity with Christ. The Spirit is actually the Answer to the prayers we made based on the first two lessons for bucking the belt of truth. He is our rescuer from evil desires (our ‘flesh') which is bent on taking us to spiritual death. He is the power for transformation, the creator of a new creation, the motivator of our hearts. But realizing the role of the Holy Spirit is not like finding a key to anything. He is a person. It would be insulting to His personhood for me to give you steps for using or controlling God's Spirit. You must get to know Him.  The personhood of the Holy Spirit actually made it difficult for me to write this lesson. Let me give an example: In my first draft I wrote the next heading as “How to get the Spirit.” How insulting that must be to Him! And I beg his pardon. He is not a thing we obtain. People do slip sometimes and talk about marriage that way, like, “Where did he get that wife?” or like insensitive advice to a woman, “You need to get a husband.” Gale and I have built our relationship over 51 years, over many tough times, and through the crucible of taking our family to live in a different culture. Yet I still need to keep a close eye on maintaining my relationship with Gale. Now, the tricky thing is, if I were able to go back in time to 1972 to give myself advice, I would not be able to articulate a set of steps for how to keep Gale happy. Living with the Spirit is like that. I can't tell you very much about how to know Him, while paradoxically, I know He has been my friend. So that next heading is: How do we start a relationship with the Spirit? The answer is incredibly simple. John 7:37-39 GNT On the last and most important day of the festival Jesus stood up and said in a loud voice, “Whoever is thirsty should come to me, and whoever believes in me should drink. As the scripture says, ‘Streams of life-giving water will pour out from his side.'” Jesus said this about the Spirit, which those who believed in him were going to receive. At that time the Spirit had not yet been given, because Jesus had not been raised to glory.   This agrees with Rev. 22:17 GNT The Spirit and the Bride say, “Come!” Everyone who hears this must also say, “Come!” Come, whoever is thirsty; accept the water of life as a gift, whoever wants it.   So the simple answer to how we start a relationship with Him is to come to Him in prayer and ask Him to start his work in your heart. I'll give pointers about how to pray at the end of this lesson.   Cooperate with the Spirit: We must understand that God's Spirit is the Author of Scripture. Therefore, we can know that He wants to do his work in us in a way that matches what we find in Scripture. The memorizable verses to support this are 2 Peter 1:20‭-‬21 (NLT): Above all, you must realize that no prophecy in Scripture ever came from the prophet's own understanding, or from human initiative. No, those prophets were moved by the Holy Spirit, and they spoke from God.   Your results may vary: In Eph 4 and Col 3 (by using verbs related to clothing) Paul gives us two metaphors, telling us to take off the clothes of our old life and put on the clean clothes of our new life. This process is directed by the Holy Spirit. My experience leads me to conclude this: There is more to our part in the equation than simply surrendering to the Spirit. The Spirit wants to motivate and help us, but He doesn't want to do everything for us. We don't get to be lazy.    This is why some believers have stories of amazing overnight changes that happened in their lives when they believed in Jesus, but then afterwards, it seems that all of us find left-over problems in living according to God's will that only can be conquered with personal effort and spiritual understanding. For me the Spirit immediately changed the way I talked. For others the Spirit gives immediate freedom from anger or various kinds of addictions. But after that, there always seem to be plenty of things left over for us to work on under the patient help of God's Spirit.   Ephesians 4:21‭-‬24 NLT Since you have heard about Jesus and have learned the truth that comes from him, throw off your old sinful nature and your former way of life, which is corrupted by lust and deception. Instead, let the Spirit renew your thoughts and attitudes. Put on your new nature, created to be like God—truly righteous and holy.   What kind of things can be thrown off? Immediately after those verses Paul rapidly lists such life changes as stopping lying, anger, stealing, bitterness, outbursts of rage, and slander.   Please know: There is no fakey-ness in ‘putting on' the new clothes that the Spirit gives. When such changes come welling up from inside you, be brave and allow them to show, like wearing a pair of obviously new jeans. Read the Bible daily and the Spirit will direct you in applying your new wardrobe. Sometimes following the advice of well-meaning friends will lead to frustration. They will want you to change everything all at once.   The Holy Spirit is the engine empowering our spiritual transformation.  I take that idea from the book of Romans. In chapters 5-7, Paul talks of the victory we have over the power of sin and death, but I find no hint of how that victory can actually be obtained. Then suddenly in chapter 8 Paul starts talking about the Holy Spirit.   Here is how Paul comes back to his topic after a long parenthesis in chapter 7: Romans 8:1‭-‬3 NLT So now there is no condemnation for those who [*are one with//belong to] Christ Jesus. And because you belong to him, the power of the life-giving Spirit has freed you from the power of sin that leads to death. The law of Moses was unable to save us because of the weakness of our sinful nature. So God did what the law could not do. He sent his own Son in a body like the bodies we sinners have. And in that body God declared an end to sin's control over us by giving his Son as a sacrifice for our sins.   Romans 8:4‭-‬8 (NLT) He did this so that the just requirement of the law would be fully satisfied for us, who no longer follow our sinful nature but instead follow the Spirit. Those who are dominated by the sinful nature think about sinful things, but those who are controlled by the Holy Spirit think about things that please the Spirit. So letting your sinful nature control your mind leads to death. But letting the Spirit control your mind leads to life and peace. For the sinful nature is always hostile to God. It never did obey God's laws, and it never will. That's why those who are still under the control of their sinful nature can never please God.   Paul's intention is absolutely clear here! Believers can “follow the Spirit's leading.” Both NLT and GNT use the word ‘controlled' in verse 5, but I think that word can give the wrong impression. The translators were struggling to express what is mysterious and difficult to grasp. Let me try to express it! The Holy Spirit doesn't take over complete control of our minds, but when we are clinging to Jesus, the Spirit enables us to know how to think and act. In verse 4, Paul literally says ‘walk according to the Spirit'. This Greek idiom of ‘walking' means our manner of life. NLT's translation of ‘following the Spirit's leading' is perfect in saying what the Greek means. We aren't controlled but more subtly directed, being enabled to ‘follow the Spirit's leading'.   My team in Indonesia worked hard to translate those verses in a way that makes sense to our Indonesian readers. Please listen to how our Indonesian translation sounds when translated into English.    Romans 8:4-6 (PET)  God did that [declared an end to sin's control over us] so that the right way of life required by God's Law would be fulfilled in us because of being united with Christ. Now, we are enabled to live obeying the leading of God's Spirit rather than going back to following our sinful natural desires.  Allah melakukan hal itu supaya cara hidup benar yang dituntut oleh Hukum Taurat terpenuhi dalam diri kita karena kita bersatu dengan Kristus. Sekarang, kita dimampukan untuk hidup menaati pimpinan Roh Allah dan tidak lagi mengikuti naluri yang berdosa.  Anyone who still follows their sinful natural desires lives to satisfy themself alone. Whereas every person who lives clinging to God's Spirit is helped by Him to think according to his will. If the direction of our lives is only to satisfy our sinful natural desires, we will end up in destruction. But if [the direction of] our lives is directed by God's Spirit, we will receive eternal life and feel calm/peace under the protection of God. Setiap orang yang masih mengikuti naluri berdosanya, berarti dia hidup untuk memuaskan diri sendiri saja. Namun, setiap orang yang hidup bergantung pada Roh Allah ditolong-Nya untuk berpikir sesuai dengan kehendak-Nya. Bila tujuan hidup kita hanya untuk memuaskan naluri kita yang berdosa, kita akan berakhir dalam kebinasaan. Tetapi bila [tujuan] hidup kita [dipimpin oleh//dikuasai] Roh Allah, kita akan mendapatkan hidup yang kekal dan merasa tenang dalam perlindungan TUHAN.    So, these verses claim that the Spirit can enable us to know how to think and act according to God's will. Following the outlook/direction of God's Spirit is what ‘ends sin's control over us'! (I want that!) But wait! Is what Paul is saying available to only a few super-Christians— like Paul himself— or is it available to all believers?    Truth: Yes, this is for you! You (a sincere believer listening to this) have been enabled to live following the Holy Spirit's leading. A basic principle that makes this possible is realizing that we have been united to Christ. (Rom. 8:1 We are truly ‘unified with/in Christ'.) Your part in this is to decide clearly the direction you want for your life (v.6). There must be an intentional change of your mind empowered by the Holy Spirit and prayer. The Greek word for ‘mind' here is phronema in v6  means ‘thought, purpose, aspirations'. Ask for the Spirit to renew your mind. We must cooperate with the Spirit! Our part #2: In verse 5 translators struggle to express the meaning found in the Greek of ‘living according to the Spirit' (ESV), or as NET translates it, having our ‘outlook shaped by the Spirit'. I think our part in that is to cling to, or lean on the Holy Spirit (v.5).    I dislike the way NLT translates this as ‘letting the Spirit control your mind'. Stating it like that seems to make me more powerful than God's Spirit.   Instead we are the weak party in our collaboration with the Spirit, and that's why I prefer to use the word ‘cling'. This is supported by Romans 8:26‭-‬27 (GNT) which says: In the same way the Spirit also comes to help us, weak as we are. For we do not know how we ought to pray; the Spirit himself pleads with God for us in groans that words cannot express. And God, who sees into our hearts, knows what the thought of the Spirit is; because the Spirit pleads with God on behalf of his people and in accordance with his will.   With what Paul just said about the Holy Spirit praying for us, let's look at John 14:16‭-‬20 (NLT), where Jesus says, I will ask the Father, and he will give you another Advocate, who will never leave you. He is the Holy Spirit, who leads into all truth. The world cannot receive him, because it isn't looking for him and doesn't recognize him. But you know him, because he lives with you now and later will be in you. No, I will not abandon you as orphans—I will come to you. Soon the world will no longer see me, but you will see me. Since I live, you also will live. When I am raised to life again, you will know that I am in my Father, and you are in me, and I am in you.   The Spirit is our Helper and Advocate. The Greek word translated like that literally means that He comes alongside. The Spirit has 3 functions in this passage in John 14: He leads us into all truth. In his advocate role and just like Paul said, the Spirit intercedes for us. He prays to the Father for us. He gives us confidence in our unity with Jesus. We are not left like orphans.   Let's put that alongside John 16:13‭-‬14 (NLT): Jesus told his disciples, When the Spirit of truth comes, he will guide you into all truth. He will not speak on his own but will tell you what he has heard. He will tell you about the future. He will bring me glory by telling you whatever he receives from me.   Part of knowing God's Spirit is to realize that his motive is to bring glory to Jesus. He never seeks glory for himself. It follows then that if we are following his lead, we also will not seek to glorify ourselves.   When Jesus mentioned to his disciples how the Holy Spirit would ‘speak' and ‘tell you about the future', that has primarily been fulfilled for us in His giving us the Bible. I can't remember any times Jesus or the Holy Spirit have spoken to me in an audible voice. He nudges me in other ways, often when reading the Bible. When verses jump off the page, pay attention! He uses our consciences to tell us when we have sinned or to warn us not to sin. But, I still believe that the Father, Son, or Holy Spirit still do occasionally speak to people in what they perceive as an audible voice. From a few testimonies I have considered believable, God's voice or an angel's voice only come once in a lifetime. It is obviously not the Holy Spirit's prefered method of communication with us. The Bible is the prefered method! Those who claim that they daily hear the Lord speaking to them are sadly deceived. Mascurading demons are happy to give daily messages. Similarly, my advice is to never seek to be given direction through dreams.    How should we pray involving the Holy Spirit? I have mentioned the importance of prayer several times. This makes me think that some listeners might like a few pointers about how to pray.  The Holy Spirit does not seek to glorify himself, so the normal direction about praying should work well for us, namely, We pray to God the Father in the name Jesus the Son and through the mediation of the Holy Spirit. Most of the time I address my prayers like that to our Father in heaven. But it is perfectly fine to address prayers to any member of the Trinity. If I happen to be praying about something that reminds me of  Jesus, then I will often address my prayer to Him. An example would be realizing that I have a special need today for Jesus to be with me in something facing me. So I find it natural to pray, “Lord Jesus, You promised You would be with us always in Matthew 28, and I need You to be with me today.”  Similarly, I pray directly to the Holy Spirit when I am praying something that has to do with the ministries of the Holy Spirit as described in the Bible. As I said above, He leads us into all truth. He is also the author of Scripture. So it is fine to invite the Holy Spirit to help you when you need direction in understand or putting into practice something you've found in the Bible. The Holy Spirit pleads for us directly to the Father. So if I am praying to the Father about some urgent issue, I sometimes ask the Holy Spirit to help me bring my plea powerfully to the Father. Since Paul says we are enabled to be directed by the Holy Spirit (as in Romans 8), then asking Him to remove any communication barriers is a good idea. Ephesians 4:30 says: “Do not bring sorrow (grieve) the Holy Spirit.” He won't want to direct your thinking/outlook if you have done that. It is certain that He will be pleased if you come to Him and ask for forgiveness. Ephesians 6:18 (GNT) “… Pray on every occasion, as the Spirit leads. For this reason keep alert and never give up; pray always for all God's people.” Therefore it is certainly a good thing to pray to the Holy Spirit asking for Him to lead you in praying, giving you alertness to things He wants you to pray about. Ephesians 6:17 (GNT) Directs us to “accept … the word of God as the sword which the Spirit gives you.” It is therefore a great idea to ask the Holy Spirit for wisdom in how to bring God's Word into your conversations. Then we can't forget to ask Him for this one too: Ephesians 5:18 (GNT) “Do not get drunk with wine, which will only ruin you; instead, be filled with the Spirit.”   We have run out of time to discuss the gifts that are given by the Spirit. Paul urges us to pray, asking to be given the most useful spiritual gifts. When someone thanks you for the way God is using your gift in your local church, don't get proud about that. But use that feedback as an encouragement to cling even tighter to the Holy Spirit.    Let's pray. Dear Heavenly Father, Paul says that as a believer in Christ, the power of sin should no longer control our lives. So my listener and I have already been enabled through the truth of your Word to live obeying the leading of the Holy Spirit. Dear Father, please give our minds a new sensitivity to the nudges of your Spirit. O Holy Spirit, help us to realize any ways we have grieved You. Please lead us in asking for your forgiveness. And teach us how to cling to You. Dear Jesus, we pray that we will remember that we are so unified to you that it is as if we died with You on the cross and now have been raised to live a life under new management. Therefore Lord, help us to realize when our minds go back to well-worn pathways that lead to the desires that used to dominate our thoughts. Help us to put our eyes back on You, Lord Jesus. Heavenly Father, I pray for my brother or sister listening to me now, if he/she struggles to believe that the Holy Spirit is in any way active in his/her life. Dear Jesus, please convince my listener that you haven't left them alone and orphaned. O Holy Spirit, come to my listener and to me. Renew our minds and make us a new creation.    Amen. And Gale and I say, “May the Lord bless you ‘real good'.”  

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan-bacaan dan renungan Sabda Tuhan hari Minggu ke-6 Paskah, 22 Mei 2022

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later May 21, 2022 10:48


Dibawakan oleh Pastor Peter Tukan, SDB dari Komunitas Salesian Labuan Bajo, Indonesia. Kisah Para Rasul 15: 1-2.22-29; Mazmur tg 67: 2-3.5.6.8; Wahyu 21: 10-14.22-23; Yohanes 14: 23-29 ROH KUDUS YANG KATOLIK Tema renungan kita pada hari Minggu Paskah ke-6 ini ialah: Roh Kudus Yang Katolik. Kita perlu memahami pertama-tama istilah atau nama “Katolik” yang kita pakai di sini. Istilah “Katolik” di sini tidak untuk membandingkan agama Katolik-Roma dengan Paus sebagai kepalanya dengan denominasi Kristen lainnya dalam Reformasi Protestan. “Katolik” menunjuk pada semua orang Kristen yang percaya kepada Yesus Kristus. Jika Kristus sebagai alasan dasar kita semua sebagai “Katolik”, maka secara logis Roh Kudus juga adalah Katolik, karena Yesus sendiri mengutus Roh-Nya itu kepada kita. Zaman kehidupan di dunia ini setelah Kenaikan Tuhan ke Surga disebut Zaman Roh Kudus. Pekerjaan Roh Kudus adalah kelanjutan pekerjaan Yesus Kristus, yang intinya ialah membaharui seluruh muka bumi dan menjadikan semuanya sebagai ciptaan Tuhan yang beriman kepada Allah. Pertanyaannya ialah: bagaimana kita dapat memahami bahwa Roh Kudus membuat segala sesuatu menjadi milik Allah, sehingga sungguh-sungguh Katolik? Untuk menjawab pertanyaan ini, kita perlu berangkat dari Injil pada hari ini, yang mengatakan bahwa Roh Kudus yang diutus oleh Yesus memiliki peran untuk mengingatkan kita tentang segala sesuatu yang telah Yesus ajarkan dan katakan. Peran dan tugas untuk mengajarkan segala sesuatu itu merupakan unsur hakiki sebuah universalitas atau kekatolikan. Roh Kudus bekerja total dan sampai mencapai hasil yang tuntas. Kepenuhan hidup kita menjadi buah pekerjaan Roh Kudus. Gereja perdana di Yerusalem dan sejumlah kota di sekitarnya menyadari bahwa atas bimbingan Roh Kudus, Gereja itu sungguh menjadi Katolik. Sifat Katolik yang universal itu menjadi pesan Konsili Yerusalem yang sangat penting, dengan amanatnya ialah semua bangsa apa pun budaya dan latar belakangnya dapat menjadi murid-murid Tuhan dan masuk ke dalam Gereja. Kekatolikan mencakup semua orang dari segala kultur, suku, bahasa, ras, agama, tempat dan wilayah. Dalam waktu yang tidak lama, berkat kerja keras Paulus dan Barnabas serta sejumlah pemuka Gereja terpilih, wajah Gereja Katolik menjadi nyata di dalam dunia dan hati semua orang. Sebagai Roh ilahi atau Roh Allah sendiri, peran Roh Kudus adalah menguduskan dunia ini dan seluruh isinya. Penglihatan Yohanes di dalam wahyu menunjukkan bahwa kepenuhan rahmat Allah, atau kekudusan bagi semua, adalah seperti sebuah kota yang kudus, Yerusalem, diturunkan dari surga dan didirikan di atas bumi ini. Kita adalah orang-orang Katolik, maka kita perlu selalu berada dalam terang Roh Kudus dan selalu memancarkan terang itu. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa ... Ya Tuhan Yesus, semoga Roh-Mu selalu menjadi terang dan kekuatan untuk membaharui seluruh muka bumi, dan menjadikannya tempat yang kudus bagi semua. Bapa kami... Dalam nama Bapa ... --- Send in a voice message: https://anchor.fm/media-la-porta/message

Voice of Truth
Dipimpin oleh Roh Allah

Voice of Truth

Play Episode Listen Later May 13, 2022


The post Dipimpin oleh Roh Allah appeared first on Truth Voice.

Nick Kurniawan
DIPERINTAH SIAPA? (Roma8:5-6)

Nick Kurniawan

Play Episode Listen Later Apr 25, 2022 8:22


Sabda Tuhan mengajarkan kita tentang siapa yang harusnya memerintah pikiran kita, yaitu bila pikiran diperintah kedagingan, hidup tenggelam dalam binasa, tapi bila diperintah Roh Allah, hidup tenteram makin mendewasa.

siapa roh allah sabda tuhan
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan dan renungan Sabda Tuhan hari Kamis pekan ke-5 Prapaskah, 7 April 2022

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later Apr 7, 2022 8:11


Bacaan dibawakan oleh Yohanes Mario Defianus Beti dan renungan dibawakan oleh Estuningsih Maharani dari Sekolah Saint Peter di Paroki Kelapa Gading, Keuskupan Agung Jakarta. Kejadian 17: 3-9; Mazmur tg 105: 4-5.6-7.8-9; Yohanes 8: 51-59 MELIHAT DAN BERSUKA CITA Renungan kita pada hari ini bertema: Melihat Dan Bersukacita. Perdebatan dan fitnah tentang identitas Yesus Kristus masih berlanjut. Hari ini penekanannya ialah pada sosok Abraham. Kitab Kejadian menampilkan Abraham yang diartikan sebagai Bapak bagi sejumlah bangsa besar di bumi ini, mempunyai dua karakteristiknya. Sosok Abraham digambarkan sebagai seorang pilihan Allah untuk mendiami wilayah yang asing baginya, yang dikuasai bersama segala keturunannya. Ia diberkati untuk memiliki banyak sekali keturunan. Ciri lain pada Abraham ialah perjanjian Allah atasnya yang harus dijamin dengan iman dan ketaatan kepada Allah. Dasar iman ini tidak hanya membuat dia sebagai bapak iman bagi banyak orang, tetapi juga menunjukkan tujuannya dalam persekutuan yang bahagia bersama Tuhan selama-lamanya. Ini adalah gambaran Abraham yang spiritual. Karakteristik yang pertama menggambarkan sisi kefanaannya sebagai manusia yang mengalami kematian di dunia. Sedangkan karakteristik yang kedua menggambarkannya sebagai pilihan Allah yang mengalami hidup abadi atau selama-lamanya. Dua sisi profil Abraham ini dijelaskan secara lengkap oleh Yesus kepada para lawannya. Ditegaskan-Nya kepada mereka bahwa Abraham yang merupakan manusia dunia ini setelah genap usianya untuk mati, ia tunduk kepada panggilan alam ini. Sampai dengan batas pemahaman di sini, para lawan itu sanggup untuk mengerti dan percaya akan Abraham yang fana. Demikian juga dengan para nabi, kematian pada dasarnya merupakan bagian dari kefanaan mereka. Mata mereka sama sekali dikaburkan dan hati mereka sungguh tertutup, sehingga mereka tak bisa menangkap bahwa Yesus Kristus adalah kenyataan janji Allah kepada Abraham dan penubuatan para nabi. Sebenarnya Yesus sedang menjelaskan bahwa karena Abraham punya aspek spiritual, ia sudah melihat Yesus Kristus, Putera Allah. Abraham melihat dan bersuka cita karena janji Allah kepadanya terwujud dalam diri Yesus Kristus. Aspek spiritual inilah yang tidak dapat ditangkap oleh kaum Farisi dan para ahli Taurat. Yesus sedang mengajarkan kita tentang kekuatan rohani yang merupakan karunia Roh Allah kepada setiap orang yang mengikuti-Nya. Dengan karunia ini, kita diberi jaminan untuk menikmati hidup ini melalui bagaimana kita melihat kemuliaan Allah yang hadir di dalam diri sendiri, sesama, dan lingkungan sekitar. Pengalaman akan kemuliaan Allah itu menjadi dasar bagi kita untuk bersuka cita dan bersyukur kepada Tuhan. Yang memperkuat suka cita ini ialah aspek spiritual dari segala sesuatu di dalam hidup ini, karena di situ Tuhan sungguh hadir. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Allah maha murah, semoga kami selalu peka akan kemuliaan-Mu yang hadir di dalam segala sesuatu, khususnya di dalam hidup kami sebagai pribadi dan bersama. Salam Maria... Dalam nama Bapa ... --- Send in a voice message: https://anchor.fm/media-la-porta/message

Bara dari Surga
Roh dan Kemerdekaan

Bara dari Surga

Play Episode Listen Later Apr 6, 2022 44:15


Kis 2:38 Jawab Petrus kepada mereka: "Bertobatlah dan hendaklah kamu masing-masing memberi dirimu dibaptis dalam nama Yesus Kristus untuk pengampunan dosamu, maka kamu akan menerima karunia Roh Kudus. 2 kor 3:17 Sebab Tuhan adalah Roh; dan di mana ada Roh Allah, di situ ada kemerdekaan Ibrani 2:14-15 2:14 Karena anak-anak itu adalah anak-anak dari darah dan daging, maka Ia juga menjadi sama dengan mereka dan mendapat bagian dalam keadaan mereka, supaya oleh kematian-Nya Ia memusnahkan dia, yaitu Iblis, yang berkuasa atas maut; 2:15 dan supaya dengan jalan demikian Ia membebaskan mereka yang seumur hidupnya berada dalam perhambaan oleh karena takutnya kepada maut Yohanes 10:10 Pencuri datang hanya untuk mencuri dan membunuh dan membinasakan; Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan Roma 6:14 Sebab kamu tidak akan dikuasai lagi oleh dosa, karena kamu tidak berada di bawah hukum Taurat, tetapi di bawah kasih karunia Efesus 5:18 Dan janganlah kamu mabuk oleh anggur, karena anggur menimbulkan hawa nafsu, tetapi hendaklah kamu penuh dengan Roh Kejadian 41:38 Lalu berkatalah Firaun kepada para pegawainya: "Mungkinkah kita mendapat orang seperti ini, seorang yang penuh dengan Roh Allah? Ayat 16 Yusuf menyahut Firaun: "Bukan sekali-kali aku, melainkan Allah juga yang akan memberitakan kesejahteraan kepada tuanku Firaun Ay.40 Engkaulah menjadi kuasa atas istanaku, dan kepada perintahmu seluruh rakyatku akan taat; hanya takhta inilah kelebihanku dari padamu. Galatia 5:13 Saudara-saudara, memang kamu telah dipanggil untuk merdeka. Tetapi janganlah kamu mempergunakan kemerdekaan itu sebagai kesempatan untuk kehidupan dalam dosa, melainkan layanilah seorang akan yang lain oleh kasih.

Tota Scriptura Podcast
FH 086: UJILAH SETIAP ROH DAN AJARAN! - Pdt. Budi Sutrisno, M.Th.

Tota Scriptura Podcast

Play Episode Listen Later Apr 4, 2022 5:23


Roh Allah dikaruniakan bagi kita yang memiliki persekutuan dengan Bapa di dalam Kristus. Tetapi Rasul Yohanes dengan keras memperingatkan gereja Tuhan: "Jangan percaya setiap roh! Anak-anak Tuhan perlu menguji setiap roh, setiap ajaran!" Mengapa? | Renungan FIRMAN HIDUP ini dicuplik dari khotbah "Keberanian Mendekat dan Meminta Kepada Allah" 1 Yoh 3:18-4:6 (Minggu, 31 Maret 2019). | Tota Scriptura: youtube.com/c/TotaScriptura?sub_confirmation=1 | griikarawaci.org