Kajian Agama Islam Sesuai Sunnah di Pulau Bali
Khayalan sebagian manusia untuk bisa mendapatkan jabatan atau kekuasaan supaya bisa berbuat seperti perbuatan para raja di muka bumi. Benarkah dengan berbuat seperti itu akan membuat lebih baik kondisi ataukah bertambah rusak??
Simak penjelasannya berikut ini. Semoga bermanfaat. Barakallahu fiikum.
Simak penjelasannya berikut ini. Semoga bermanfaat. Barakallahu fiikum.
Islam agama yang universal. Allah mengutus Nabi Muhammad ﷺ untuk menyebarkan islam kepada seluruh umat manusia. Sehingga ajaran islam sedunia adalah sama. Karena sumbernya sama. Ketika ada orang yang memiliki kerangka ajaran yang berbeda, berarti itu bukan islam ajaran beliau. Allah berfirman, وَمَا أَرْسَلْنَاكَ إِلَّا كَافَّةً لِلنَّاسِ بَشِيرًا وَنَذِيرًا وَلَكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَعْلَمُونَ “Aku tidak mengutus kamu, melainkan untuk umat manusia seluruhnya, sebagai pembawa berita gembira dan sebagai pemberi peringatan, tetapi kebanyakan manusia tiada mengetahui.” (QS. Saba': 28) Dalam tafsirnya, al-Hafidz Ibnu Katsir menfsirkan ayat ini, bahwa Muhammad ﷺ diutus untuk seluruh makhluk. Semua yang mukallaf. Baik orang arab maupun luar arab. Yang paling mulia diantara mereka, adalah yang paling taat kepada Allah. (Tafsir Ibn Katsir, 6/518)
Dapat dikatakan, bahwa tidak ada dakwah yang tanpa kesabaran, sebagai-mana tidak ada badan yang tanpa kepala. Jika kepala lepas dari badan, maka itu artinya kematian. Oleh karena itu, Iman Ibnu Qayim mengatakan,” Kedudukan sabar ter-hadap iman, ibarat kedudukan kepala terhadap badan. Maka tidak ada iman bagi orang yang tidak punya kesabaran, sebagaimana jasad juga tak berarti tanpa adanya kepala.” Jika dalam keimanan yang sifatnya masih individual dibutuhkan kesabar-an, maka dalam dakwah yang skupnya lebih luas dan kompleks sudah barang tentu sangat lebih dibutuhkan lagi.
Sesungguhnya Allah hanya menjamin pertolongan-Nya untuk siapa yang sungguh-sungguh berada di jalan-Nya dan berjihad untuk meninggikan kalimat-Nya. Bukan untuk orang-orang yang beramal demi diri dan hawa nafsunya, karena yang seperti ini bukanlah orang yang bertakwa, bukan pula termasuk orang yang berbuat kebaikan. Kalau pun dia tertolong, itu hanyalah sebatas kebenaran yang ada padanya, karena Allah tidak menolong hamba-Nya kecuali siapa saja yang berada dalam kebenaran.
Allah subhanahu wa ta'ala berfirman: يَأَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا ادْخُلُوْا فِي الْسِّلْمِ كَافَّةً وَ لَا تَتَّبِعُوْا خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ إِنَّهُ لَكُمْ عَدُوٌّ مُبِيْنٌ “Wahai orang-orang yang beriman, masuklah ke dalam Islam secara keseluruhan, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah setan. Sesungguhnya ia merupakan musuh yang nyata bagimu.” (QS Al-Baqarah: 208)
Diceritakan suatu hari, Ibnu Umar melihat seorang yang menggendong ibunya sambil thawaf mengelilingi Ka'bah. Orang tersebut lalu berkata kepada Ibnu Umar, “Wahai Ibnu Umar, menurut pendapatmu apakah aku sudah membalas kebaikan ibuku?” Ibnu Umar menjawab, “Belum, meskipun sekadar satu erangan ibumu ketika melahirkanmu. Akan tetapi engkau sudah berbuat baik. Allah akan memberikan balasan yang banyak kepadamu terhadap sedikit amal yang engkau lakukan.” (Diambil dari kitab al-Kabair, karya adz-Dzahabi) Simak selengkapnya dalam rekaman kajian islam ilmiyah berikut ini. Semoga bermanfaat. Barakallahu fiikum.
Sesuatu yang sekarang ditemui adalah dimana sebagian manusia terkadang lebih hormat dan tunduk kepada atasannya di kantor atau kepada guru mereka di sekolah dibandingkan dengan kepada orang tuanya yang telah mengandung dan merawatnya dengan susah payah. Bahkan sampai-sampai apabila berbicara kepada guru atau atasan di kantornya sangat menghormatinya melebihi hormatnya kepada kedua orang tuanya. Padahal sungguh Allah telah memerintahkan untuk berbakti kepada orang tua di beberapa tempat dalam Al Qur'an, diantaranya : وَاعْبُدُوا اللهَ وَلا تُشْرِكُوا بِهِ شَيْئًا وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا Artinya : “Dan sembahlah Allah dan janganlah menyekutukan sesuatu apa pun bersamanya serta berbuat baiklah kepada kedua orang tua” (QS. An-Nisa' : 36). Simak selengkapnya dalam rekaman kajian islam ilmiyah berikut ini. Semoga bermanfaat. Barakallahu fiikum.
Nasehat kepada para teroris dan para demonstran. Agama Islam ini mudah, bukan membuat manusia khawatir takut dan kesusahan. Kalaulah mencaci sesama muslim dari pinggir jalan adalah fasiq, apalagi membunuhnya. Seorang muslim haram darahnya ditumpahkan, kehormatannya haram untuk di injak-injak dan di ghibah. Tidak kah kita takut kepada Allah?? Simak penjelasannya berikut ini. Semoga bermanfaat. Barakallahu fiikum.
Simak selengkapnya dalam rekaman kajian islam ilmiyah berikut ini. Semoga bermanfaat. Barakallahu fiikum.
Simak selengkapnya dalam rekaman kajian islam ilmiyah berikut ini. Semoga bermanfaat. Barakallahu fiikum.
Simak selengkapnya dalam rekaman kajian islam ilmiyah berikut ini. Semoga bermanfaat. Barakallahu fiikum.
Simak selengkapnya dalam rekaman kajian islam ilmiyah berikut ini. Semoga bermanfaat. Barakallahu fiikum.
Berkata Abu Zur'ah Yahya bin Abi ‘Amr: “Ad-Dlohhak bin Qois keluar bersama manusia untuk sholat istisqo' (sholat untuk minta hujan), namun hujan tak kunjung datang, dan mereka tidak melihat adanya awan. Maka beliau berkata : ”Dimana Yazid bin Al-Aswad?” (Dalam riwayat yang lain: Maka tidak seorangpun yang menjawabnya, kemudian dia berkata : ”Dimana Yazid bin Al-Aswad?, Aku tegaskan padanya jika dia mendengar perkataanku ini hendaknya dia berdiri”), maka berkata Yazid: ”Saya di sini!”, berkata Ad-Dlohhak: ”Berdirilah! Mintalah kepada Allah agar menurunkan hujan bagi kami!” Maka Yazid pun berdiri dan menundukan kepalanya diantara dua bahunya, dan menyingsingkan lengan banjunya lalu berdoa: ”Ya Allah, sesungguhnya para hambaMu memintaku untuk berdoa kepadaMu”. Lalu tidaklah dia berdoa kecuali tiga kali kecuali langsung turunlah hujan yang deras sekali, hingga hampir saja mereka tenggelam karenanya. Kemudian dia berkata : ”Ya Allah, sesungguhnya hal ini telah membuatku menjadi tersohor, maka istirahatkanlah aku dari ketenaran ini”, dan tidak berselang lama yaitu seminggu kemudian diapun meninggal.” (Sittu Duror karya Syaikh Abdul Malik Romadloni hal 47)
Apa dan bagaimana ciri-ciri dari istri yang shalihah? Simak pemaparannya dari Kajian muslimah dari pembahasan kitab "Shifat az-Zaujah ash-Sholihah -الصفات الزوجة الصالحة-" karangan As-Syaikh Abdurrazzaq Bin Abdil Muhsin Al Abbad Al Badr -Hafidzahullah-, yang dijelaskan oleh Ustadz Ainurrofiq, Lc. berikut ini. Semoga bermanfaat. Barakallahu fiikum.
“Sesungguhnya orang-orang yang kembali ke belakang (murtad) setelah jelas petunjuk bagi mereka, syaitan telah menjadikan mereka mudah (berbuat dosa) dan memanjangkan angan-angan mereka. Yang demikian itu karena sesungguhnya mereka (orang-orang munafik) itu berkata kepada orang-orang yang benci kepada apa yang diturunkan Allah (orang-orang Yahudi): ‘Kami akan mematuhimu dalam beberapa urusan,' sedangkan Allah mengetahui rahasia mereka. Bagaimanakah (keadaan mereka) apabila Malaikat (maut) mencabut nyawa mereka seraya memukul muka dan punggung mereka. Yang demikian itu karena sesungguhnya mereka mengikuti apa yang menimbulkan kemurkaan Allah dan (karena) mereka membenci (apa yang menimbulkan) keridhaan-Nya; sebab itu Allah menghapus (pahala) amal-amal mereka.” [Muhammad: 25-28] Simak selengkapnya dalam rekaman kajian islam ilmiyah berikut ini. Semoga bermanfaat. Barakallahu fiikum.
Rasulullah ﷺ bersabda, من أحيا سنة من سنتي فعمل بها الناس، كان له مثل أجر من عمل بها، لا ينقص من أجورهم شيئاً “Barangsiapa yang menghidupkan satu sunnah dari sunnah-sunnahku, kemudian diamalkan oleh manusia, maka dia akan mendapatkan (pahala) seperti pahala orang-orang yang mengamalkannya, dengan tidak mengurangi pahala mereka sedikit pun“ (HR Ibnu Majah (no. 209), pada sanadnya ada kelemahan, akan tetapi hadits ini dikuatkan dengan riwayat-riwayat lain yang semakna, oleh karena itu syaikh al-Albani menshahihkannya dalam kitab “Shahih sunan Ibnu Majah” (no. 173). Imam al-Qurthubi berkata, “Barangsiapa yang terus-menerus meninggalkan sunnah-sunnah (Rasulullah ﷺ) maka ini (menunjukkan) kekurangan (kelemahan/celaan) dalam agamanya. Apalagi kalau dia meninggalkan sunnah-sunnah tersebut karena meremehkan dan tidak menyukainya, maka ini kefasikan (rusaknya iman), karena adanya ancaman dalam sabda Rasulullah ﷺ, “Barangsiapa yang membenci sunnah/petunjukku maka dia bukan termasuk golonganku“ (HR al-Bukhari no. 4776 dan Muslim no. 1401). Simak selengkapnya dalam rekaman kajian islam ilmiyah berikut ini. Semoga bermanfaat. Barakallahu fiikum.
Allah ta'ala berfirman (yang artinya), “(dan) barangsiapa yang ringan timbangan kebaikannya (karena timbangan keburukan/dosanya lebih berat), maka mereka itulah orang yang telah merugikan dirinya sendiri, karena mereka mengingkari ayat-ayat Kami.” (QS. al-A'raaf: 9) Dan Sungguh merugi jika kita mengetahui dekatnya surga dengan cara berbakti kepada kedua orang tua, tetapi kita malah melalaikannya. Rasulullah ﷺ bersabda, “Orang tua adalah pintu surga yang paling tengah. Jika engkau ingin maka sia-siakanlah pintu itu atau jagalah ia.” (HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah) Dalam hadits lain beliau juga bersabda, “Celaka, celaka, celaka!” Ada yang bertanya,”Siapa wahai Rasulullah?” Beliau menjawab, “Orang yang mendapati salah satu atau kedua orang tuanya telah berusia lanjut, tetapi tidak membuatnya masuk ke dalam surga.” (HR. Muslim) Simak selengkapnya dalam rekaman kajian islam ilmiyah berikut ini. Semoga bermanfaat. Barakallahu fiikum.
Bisakah diantara kita menjadi jalan hidayah bagi saudara dan keluarga tercinta? Bisa. Sebagaimana apabila kita mengharapkan seseorang basah maka kita harus dekatkan dia ke Air. Menunjukan seseorang ke jalan hidayah juga demikian, berikan mereka asbabun hidayah, nasehati di waktu yang tepat, berikan hadiah dan bersabar dalam mendidik mereka. Simak penjelasannya berikut ini. Semoga bermanfaat. Barakallahu fiikum.
Ada yang menghabiskan nya untuk berfoya-foya, bersuka ria, namun sebenarnya masa muda adalah masa berjuang yg sangat berharga. Masa muda adalah masa yang penuh potensi bagi seorang muslim. Dalam sebuah hadits yang shahih, yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim dari sahabat Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah ﷺ pernah bersabda: سَبْعَةٌ يُظِلُّهُمْ اللهُ فِي ظِلِّهِ يَوْمَ لاَ ظِلَّ إِلاَّ ظِلُّهُ: اْلإِمَامُ الْعَادِلُ، وَشَابٌّ نَشَأَ بِعِبَادَةِ اللهِ، وَرَجُلٌ قَلْبُهُ مُعَلَّقٌ فِي الْمَسَاجِدِ، وَرَجُلاَنِ تَحَابَّا فِي اللهِ اجْتَمَعَا عَلَيْهِ وَتَفَرَّقَا عَلَيْهِ، وَرَجُلٌ دعته امْرَأَةٌ ذَاتُ مَنْصِبٍ وَجَمَالٍ فَقَالَ: إِنِّيْ أَخَافُ اللهَ، وَرَجُلٌ تَصَدَّقَ بِصَدَقَةٍ فَأَخْفَاهَا حَتَّى لاَ تَعْلَمَ شِمَالُهُ مَا تُنْفِقُ يَمِيْنُهُ، وَرَجُلٌ ذَكَرَ اللهَ خَالِيًا فَفَاضَتْ عَيْنَاهُ Tujuh golongan yang akan mendapatkan naungan ‘Arsy Allah Ta'ala dimana tidak ada naungan kecuali hanya naungan Allah Ta'ala. Yaitu: 1. Pemimpin yang adil 2. Pemuda yang tumbuh dalam ibadah kepada Allah Ta'ala 3. Seorang yang hatinya senantiasa bergantung di masjid 4. Dua orang yang saling mencintai karena Allah Ta'ala. Mereka berkumpul karena Allah dan mereka pun berpisah juga karena Allah Ta'ala. 5. Seorang yang diajak wanita untuk berbuat yang tidak baik, dimana wanita tersebut memiliki kedudukan dan kecantikan, namun ia mampu mengucapkan, “Sungguh aku takut kepada Allah”. 6. Seorang yang bersedekah dan dia sembunyikan sehingga tangan kirinya tidak mengetahui apa yang diinfakkan oleh tangan kanannya. 7. Seorang yang mengingat Allah dalam keadaan sendirian sehingga kedua matanya meneteskan air mata. Inilah karakter Pemuda idaman. Pemuda yang tumbuh dalam ketaatan kepada Allah Ta'ala. Pemuda yang senantiasa menghiasi masjid masjid. Pemuda yang mengingat Allah dalam kesendirian-nya. Masa muda cuma sekali. Manfaatkan sebaik-baiknya, agar kita termasuk "pemuda idaman" pemuda yang akan mendapatkan naungan Allah Ta'ala di akhirat kelak. Simak penjelasannya berikut ini. Semoga bermanfaat. Barakallahu fiikum.
Ingatlah betapa besar kasih sayang kedua orang tuamu kepadamu. Ingatlah betapa besar perhatian mereka akan tempat tinggalmu, makan dan minum mu, pendidikanmu, serta penjagaan mereka pada waktu malam dan siang. Ingatlah betapa besar kekhawatiran mereka ketika engkau sakit hingga pekerjaan yang lain pun mereka tinggalkan demi merawatmu. Uang yang mereka cari dengan susah payah rela mereka keluarkan tanpa pikir panjang demi kesembuhanmu. Ingatlah kerja keras siang malam yang mereka lakukan demi menafkahimu. Niscaya engkau akan mengetahui kadar penderitaan kedua orang tuamu pada waktu mereka membimbing dirimu hingga beranjak dewasa. Simak penjelasannya berikut ini. Semoga bermanfaat. Barakallahu fiikum.
Kisah ini memberikan motivasi bagi kita bahwasanya Allah sangat luas Rahmat-Nya.. Dia Maha mengampuni semua dosa kecuali Syirik yg dibawa mati. Rekaman ini juga akan menjelaskan kepada kita bahwa orang yang masuk neraka kalau dia tidak mensyirikkan Allah, maka dia akan disiksa sesuai maksiat yang dia lakukan dan akan dimasukkan ke dalam Surga. Dan orang yang terakhir masuk surga pun akan diberikan kenikmatan yang tiada tara. Ibnu Mas'ud berkata, Rasulullah ﷺ bersabda: Sesungguhnya aku tahu siapa orang yang paling terakhir dikeluarkan dari neraka dan paling terakhir masuk ke surga. Yaitu seorang laki-laki yang keluar dari neraka dengan merangkak. Kemudian Allah berfirman kepadanya, “Pergilah engkau, masuklah engkau ke surga.” Ia pun mendatangi surga, tetapi ia membayangkan bahwa surga itu telah penuh. Ia kembali dan berkata, “Wahai Rabbku, aku mendatangi surga tetapi sepertinya telah penuh.” Allah berfirman kepadanya, “Pergilah engkau dan masuklah surga.” Ia pun mendatangi surga, tetapi ia masih membayangkan bahwa surga itu telah penuh. Kemudian ia kembali dan berkata, “Wahai Rabbku, aku mendatangi surga tetapi sepertinya telah penuh.” Allah berfirman kepadanya, “Pergilah engkau dan masuklah surga, karena untukmu surga seperti dunia dan sepuluh kali lipat darinya.” Orang tersebut berkata, “Apakah Engkau memperolok-olok ku atau menertawakanku, sedangkan Engkau adalah Raja Diraja?” Ibnu Mas'ud berkata, “Aku melihat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tertawa sampai tampak gigi geraham beliau. Kemudian beliau bersabda, “Itulah penghuni surga yang paling rendah derajatnya.” HR. Bukhari no. 6571, 7511 dan Muslim no. 186). Ya Allah masukkanlah kami semua ke dalam surgamu yang tinggi dan selamatkanlah kami semua dari api neraka. Amin Simak penjelasannya berikut ini. Semoga bermanfaat. Barakallahu fiikum.
Jadikanlah idolamu dan tambatan cintamu adalah Rasulullah ﷺ, Abu Bakr, Umar, Utsman, para sahabat lainnya, dan orang sholeh bukan para artis, pemain bola dan pelaku maksiat lainnya. Realisasikan cintamu dengan mengikuti jejak mereka (orang-orang sholeh) dalam setiap perkataan dan perbuatan. Nabi ﷺ bersabda, أَنْتَ مَعَ مَنْ أَحْبَبْتَ “Engkau akan bersama dengan orang yang engkau cintai.” (HR. Bukhari dan Muslim) Dari ‘Aisyah secara marfu' (sampai pada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam), لَا يُحِبّ أَحَد قَوْمًا إِلَّا حُشِرَ مَعَهُمْ يَوْم الْقِيَامَة “Tidaklah seseorang mencintai suatu kaum melainkan dia akan dikumpulkan bersama mereka pada hari kiamat nanti.” (Lihat ‘Aunul Ma'bud, 11/164, Asy Syamilah) Simak selengkapnya dalam kajian islam ilmiyah berikut ini. Semoga bermanfaat. Barakallahu fiikum.
Istri cantik, bukanlah satu-satunya kriteria bagi seorang mu'min yang memiliki cita-cita untuk membangun keluarga yang sakinah, mawaddah wa rahmah. keshalihan sang istri merupakan kriteria utama dan didambakan seorang lelaki di antara sekian banyak kriteria yang diinginkannya. Apalah arti istri yang cantik, jika ia tidak taat kepada sang suami, suka membuatnya jengkel dan sakit hati, tidak menyenangkan ketika berada di dekatnya, tidak amanah, dan lain sebagainya. Tentunya keadaan seperti ini dapat membuat sang suami merasa tak aman dan nyaman berlama-lama di dalam rumah, bahkan boleh jadi rumah baginya laksana neraka. Beginilah konsekuensi yang akan ditanggung oleh seorang lelaki, tatkala ia memutuskan kecantikanlah sebagai kriteria utama dan segalanya dalam memilih partner hidupnya, meskipun ia tidak memiliki kesalehan. Simak selengkapnya dalam kajian islam ilmiyah berikut ini. Semoga bermanfaat. Barakallahu fiikum.
Orang-orang biasa menuduh “Wahabi ” kepada setiap orang yang melanggar tradisi, kepercayaan dan bid'ah mereka, sekalipun kepercayaan-kepercayaan mereka itu rusak, bertentangan dengan Al-Qur'anul Karim dan hadits-hadits shahih. Mereka menentang dakwah kepada tauhid dan enggan berdo'a (memohon) hanya kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala semata. Wahabi yang sebenarnya merupakan firqah sempalan Ibadhiyah khawarij yang timbul pada abad kedua hijriyah (jauh sebelum masa Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab yang sering dituduhkan orang padanya), yaitu sebutan Wahabi nisbat kepada tokoh sentralnya Abdul Wahab bin Abdurrahman bin Rustum yang wafat tahun 211 H. Wahabi merupakan kelompok yang sangat ekstrim kepada ahli sunnah, sangat membenci syiah dan sangat jauh dari Islam.
Jadikanlah di setiap sendi-sendi kehidupan kita sebagai dakwah untuk mengajak saudara-saudara kita yang belum mendapatkan pintu hidayah. Simak penjelasannya berikut ini. Semoga bermanfaat. Barakallahu fiikum.
Nabi ﷺ bersabda, لاَ تَسُبُّوا أَحَدًا مِنْ أَصْحَابِى فَإِنَّ أَحَدَكُمْ لَوْ أَنْفَقَ مِثْلَ أُحُدٍ ذَهَبًا مَا أَدْرَكَ مُدَّ أَحَدِهِمْ وَلاَ نَصِيفَهُ “Jangan kalian cela seorang pun dari sahabatku. Jika salah seorang di antara kalian berifak dengan emas sebesar Gunung Uhud, maka tidak akan menandingi infak satu mud dari mereka atau bahkan setengah mud.” Nabi ﷺ juga bersabda, من سب أصحابي فعليه لعنة الله والملائكة والناس أجمعين “Barangsiapa yang mencela sahabat ku, maka baginya laknat Allah, malaikat-malaikat-Nya, dan seluruh manusia.”
Tema ini diambil dari bab 5 dari kitab Nawaqidhul Islam yang ditulis oleh Asy Syaikh Muhammad At Tamimi. Seorang muslim hendaknya selalu mengagungkan ajaran Nabi ﷺ, menaatinya dan mengikutinya. Itulah sikap seorang muslim yang benar. Bukan malah mengejek dan mengolok-olok orang yang berpegang teguh dengan ajaran Islam. Seharusnya yang dicela adalah orang yang tidak shalat, mencela wanita-wanita yang tidak memakai jilbab atau yang memakai jilbab tetapi cuma sekedar aksesoris dan bukan menutupi aurat yang wajib ditutupi karena mereka benar-benar bermaksiat dan tidak mengindahkan ajaran Islam. Kenapa malah sebaliknya? Kenapa malah mencela orang yang seharusnya tidak dicela? Ini adalah suatu pencelaan yang tidak adil.
Indahnya nama-nama Allah Ta'ala, keMaha Besaran-Nya. Simak selengkapnya dalam kajian islam ilmiyah berikut ini. Semoga bermanfaat. Barakallahu fiikum.
Syaikh Abdul Aziz bin Baz rahimahullah, beliau pernah ditanya tentang masalah yang semisal, “Saat ini banyak di tengah masyarakat muslim yang mengolok-olok syariat-syariat agama yang nampak seperti memelihara jenggot, menaikkan celana di atas mata kaki, dan selainnya. Apakah hal ini termasuk mengolok-olok agama yang membuat seseorang keluar dari Islam? Bagaimana nasihatmu terhadap orang yang terjatuh dalam perbuatan seperti ini? Semoga Allah memberi kepahaman padamu.” Syaikh rahimahullah menjawab, “Tidak diragukan lagi bahwa mengolok-olok Allah, Rasul-Nya, ayat-ayat-Nya dan syariat-Nya termasuk dalam kekafiran sebagaimana Allah Ta'ala berfirman, قُلْ أَبِاللَّهِ وَآَيَاتِهِ وَرَسُولِهِ كُنْتُمْ تَسْتَهْزِئُونَ. لَا تَعْتَذِرُوا قَدْ كَفَرْتُمْ بَعْدَ إِيمَانِكُمْ Katakanlah, “Apakah dengan Allah, ayat-ayat-Nya dan Rasul-Nya kalian berolok-olok?” “Tidak usah kalian meminta maaf, karena kalian telah kafir sesudah beriman”. (QS : At Taubah [9] : 65-66). Termasuk dalam hal ini adalah mengolok-olok masalah tauhid, shalat, zakat, puasa, haji atau berbagai macam hukum dalam agama ini yang telah disepakati. Adapun mengolok-olok orang yang memelihara (memanjangkan) jenggot, yang menaikkan celana di atas mata kaki (tidak isbal) atau semacamnya yang hukumnya masih samar, maka ini perlu diperinci lagi. Tetapi setiap orang wajib berhati-hati melakukan perbuatan semacam ini. Kami menasihatikan kepada orang-orang yang melakukan perbuatan olok-olok seperti ini untuk segera bertaubat kepada Allah dan hendaklah komitmen dengan syariat-Nya. Kami menasihati untuk berhati-hati melakukan perbuatan mengolok-olok orang yang berpegang teguh dengan syariat ini dalam rangka taat kepada Allah dan Rasul-Nya. Hendaklah seseorang takut akan murka dan azab (siksaan) Allah serta takut akan murtad dari agama ini sedangkan dia tidak menyadarinya. Kami memohon kepada Allah agar kami dan kaum muslimin sekalian mendapatkan maaf atas segala kejelekan dan Allah-lah sebaik-baik tempat meminta. Wallahu waliyyut taufiq" (Kayfa Nuhaqqiqut Tauhid, Madarul Wathon Linnashr, hal.61-62)
Nabi ﷺ bersabda, من يرد الله به خيرا يفقهه في الدين “Barangsiapa yang dikehendaki kebaikan oleh Allah, maka Allah akan memahamkannya dalam urusan agama.” (HR. Bukhari no.71 dan Muslim no. 1037) Simak selengkapnya dalam kajian islam ilmiyah berikut ini. Semoga bermanfaat. Barakallahu fiikum.
Simak selengkapnya dalam kajian islam ilmiyah berikut ini. Semoga bermanfaat. Barakallahu fiikum.
Simak penjelasannya berikut ini. Semoga bermanfaat. Barakallahu fiikum.
“Bersegeralah melakukan amalan sholih sebelum datang fitnah (musibah) seperti potongan malam yang gelap. Yaitu seseorang pada waktu pagi dalam keadaan beriman dan di sore hari dalam keadaan kafir. Ada pula yang sore hari dalam keadaan beriman dan di pagi hari dalam keadaan kafir. Ia menjual agamanya karena sedikit dari keuntungan dunia” (HR. Muslim no. 118). Simak selengkapnya dalam kajian islam ilmiyah berikut ini. Semoga bermanfaat. Barakallahu fiikum.
Tak seorangpun manusia di dunia ini yang luput dari kematian, semuanya akan mati bila Allah telah menentukan waktunya. Semua manusia akan masuk ke liang kubur. Dihadapan kekuasaan Allah, tak ada seorangpun yang mampu mengelak dan menolaknya. Semuanya mati! Kullu nafsin dzaiqotul maut. Keluarga, harta dan amalan akan ikut mengantarkan si mayit ke kuburan namun yang akan tetap menemanimu adalah amalanmu. Rasulullah ﷺ bersabda, يَتْبَعُ المَيِّتَ ثَلاَثَةٌ فَيَرْجِعُ اثْنَانِ وَيَبْقَى مَعَهُ وَاحِدٌ يَتْبَعُهُ أَهْلُهُ وَمَالُهُ وَعَمَلُهُ فَيَرْجِعُ أَهْلُهُ وَمَالُهُ وَيَبْقَى عَمَلُهُ “Yang mengikuti mayit ke kuburnya ada tiga, lalu dua kembali dan yang tinggal bersamanya hanya satu; yang mengikutinya adalah keluarganya, hartanya dan amalnya, lalu kembali keluarga dan hartanya, dan yang tinggal hanya amalnya.” [HR. Al-Bukhari dan Muslim dari Anas bin Malik radhiyallahu 'anhu] Simak selengkapnya dalam kajian islam ilmiyah berikut ini. Semoga bermanfaat. Barakallahu fiikum.
Sebuah gelar yang banyak terlupakan kebanyakan manusia. Bahkan sebagiannya tidak mau menyandangkan gelar ini untuk diri mereka. Gelar apakah itu? Insinyur ? LC, professor, Doctor ? Apa title, apa gelar prestige yang banyak dilupakan tersebut? Gelar ini adalah '' Abdullah!'' Gelar hamba Allah Ta'ala inilah yang banyak dilupakan manusia! Gelar inilah sebenarnya kunci kesuksesan seorang hamba muslim dunia dan akhiratnya. Barang siapa bisa menjadikan gelar ini darah dagingnya dengan maknanya yang sejati, maka dia akan menjadi hamba yang bertakwa. Simak selengkapnya dalam kajian islam ilmiyah berikut ini. Semoga bermanfaat. Barakallahu fiikum.
Untuk apa kita hidup di dunia ini ? Allah Ta'ala berfirman : Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan. Kalau surga adalah tujuan kita yang sesungguhnya .. maka hanya dengan Hidayah Allah Ta'ala kita akan sampai kepada tujuan kita yang Hakiki. Simak selengkapnya dalam kajian islam ilmiyah berikut ini. Semoga bermanfaat. Barakallahu fiikum.
Barang dagangan Allah Subhanahu wa Ta'ala yang sangat mulia dan mahal ini, yaitu Surga, hanya pantas ‘diperdagangkan' dan ‘dibeli' oleh para pedagang dan pembeli ‘kelas tinggi', yaitu mereka yang siap mencurahkan segenap kesungguhan dan perjuangan mereka, dengan jiwa, raga dan harta, untuk meraih kesempurnaan iman dan keridhaan Allah Subhanahu wa Ta'ala. Rasulullah ﷺ bersabda, “Ketahuilah, bahwa sesungguhnya barang dagangan Allah sangat mahal, dan ketahuilah bahwa barang dagangan Allah adalah surga.” (HR. at-Tirmidzi (no. 2450) dan al-Hakim (4/343), dinyatakan shahih oleh Imam al-Hakim dan disepakati oleh Imam adz-Dzahabi, serta dinyatakan hasan oleh Syaikh al-Albani dalam Ash-Shahiihah, no. 954 dan 2335) Simak selengkapnya dalam kajian islam ilmiyah berikut ini. Semoga bermanfaat. Barakallahu fiikum.
Hati yang bersih adalah hati dipenuhi dengan keimanan dan selamat dari kotoran-kotoran baik yang berupa syubhat (kerancuan pemikiran) maupun syahwat. Hati yang penuh dengan kotoran akan menjadi redup bahkan bisa mati. Untuk itu mari kita berusaha untuk senantiasa membersihkan hati kita. Diantaranya yaitu dengan menjauhi empat macam racun hati. Empat racun ini adalah yang paling banyak tersebar dan paling berbahaya bagi hati. Keempat racun tersebut adalah: 1. Berlebihan dalam bicara 2. Berlebihan dalam makan 3. Berlebihan dalam bergaul 4. Berlebihan dalam memandang Simak selengkapnya dalam kajian islam ilmiyah berikut ini. Semoga bermanfaat. Barakallahu fiikum.
Meremehkan dosa malah membuat dosa tersebut menjadi besar di sisi Allah, ditambah lagi jika terus menerus melakukan dosa walau itu awalnya dosa yang ringan. Disebutkan hadits dalam Shahih Bukhari, عَنْ أَنَسٍ – رضى الله عنه – قَالَ إِنَّكُمْ لَتَعْمَلُونَ أَعْمَالاً هِىَ أَدَقُّ فِى أَعْيُنِكُمْ مِنَ الشَّعَرِ ، إِنْ كُنَّا نَعُدُّهَا عَلَى عَهْدِ النَّبِىِّ – صلى الله عليه وسلم – الْمُوبِقَاتِ Dari Anas radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, “Sesungguhnya kalian melakukan suatu amalan dan menyangka bahwa itu lebih tipis dari rambut. Namun kami menganggapnya di masa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam sebagai sesuatu yang membinasakan.” (HR. Bukhari no. 6492). Jika disebutkan bahwa ia sangka suatu dosa itu lebih tipis dari rambut, itu tanda meremehkan dosa. Padahal sesuatu yang dianggap sepele seperti ini di sisi Allah begitu besar. Disebutkan dari jalur Ibrahim bin Al Hajjaj dari Mahdi, “Kami menganggapnya sebagai dosa kala bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.” Ibnu Baththol mengatakan, الْمُحَقَّرَاتُ إِذَا كَثُرَتْ صَارَتْ كِبَارًا مَعَ الْإِصْرَار “Sesuatu dosa yang dianggap remeh bisa menjadi dosa besar, ditambah lagi jika terus menerus melakukan dosa.” Simak selengkapnya dalam kajian islam ilmiyah berikut ini. Semoga bermanfaat. Barakallahu fiikum.
Berbicara tentang ibu, otomatis kita berbicara tentang peran Istri dalam rumah tangga, Allah Ta'ala Berfirman : وَلَهُنَّ مِثلُ الَّذي عَلَيهِنَّ بِالمَعروفِ ۚ وَلِلرِّجالِ عَلَيهِنَّ دَرَجَةٌ ۗ وَاللَّهُ عَزيزٌ حَكيمٌ Dan para wanita mempunyai hak yang seimbang dengan kewajibannya menurut cara yang ma'ruf. Akan tetapi para suami, mempunyai satu tingkatan kelebihan daripada isterinya. Dan Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. ( Al Baqarah -228 ). Di kajian ini Ustadz DR Syafiq Riza Basalamah membahas tuntas kewajiban - kewajiban ibu dan istri dalam rumah tangga. Simak selengkapnya dalam kajian islam ilmiyah berikut ini. Semoga bermanfaat. Barakallahu fiikum.
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, إِذَا مَاتَ الإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَمَلُهُ إِلاَّ مِنْ ثَلاَثَةٍ مِنْ صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ وَعِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ وَوَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ Apabila manusia mati, semua amalnya terputus kecuali 3 amal: sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak soleh yang mendoakan orang tuanya. (HR. Nasai 3666, Turmudzi 1432 dan dishahihkan al-Albani). Dan kematian tidaklah memandang seseorang itu harus tua. Tidak jarang kita melihat umurnya masih muda belia namun sudah duluan dipanggil oleh Allah subhanahu wa ta'ala. Kematian adalah gerbang menuju kampung akhirat. Sudahkah kita berbekal untuk menuju ke kampung akhirat? Simak selengkapnya dalam kajian islam ilmiyah berikut ini. Semoga bermanfaat. Barakallahu fiikum.
Diantara ke maha besaran Allah Ta'ala, alam sekitar kita, langit yang menjulang tinggi, gunung-gunung, lautan dan bumi yg dihamparkan, membuat kita yakin bahwa sesungguhnya ada ayat - ayat Allah Ta'ala yang tersirat. Dengannya Allah mengajak manusia berfikir, agar manusia mengetahui kebesaran Allah ta'ala dan kita hamba-Nya adalah makhluk yang kecil. Ayat yang tersirat ini akan menggiring kita mendapatkan kekhusyukan dalam ibadah. Simak penjelasannya berikut ini. Semoga bermanfaat. Barakallahu fiikum.
Jika kita tidak taat kepada Rasulullah memang kenapa? Kita akan apa-apa bukan tidak akan apa-apa. ingin tahu bagaimana riwayat tentang mereka yang tidak taat kepada Rasulullah? Simak penjelasannya berikut ini. Semoga bermanfaat. Barakallahu fiikum.
Setiap Rasul yang diutus oleh Allah Ta'ala pasti semua mendakwahkan tauhid dan memperingatkan tentang syirik. Hal ini sebagaimana dijelaskan Allah Ta'ala, “Dan sesungguhnya Kami telah mengutus rasul pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan): “Sembahlah Allah (saja), dan jauhilah Thaghut itu” (QS. An Nahl:36). Sesungguhnya Rasulullah ﷺ adalah uswah dalam segala hal, termasuk dalam melaksanakan dakwah. Beliau tinggal di Mekah selama tiga belas tahun setelah diutus menjadi rasul, menyeru kepada manusia untuk memperbaiki aqidah dengan menyembah Allah semata dan meninggalkan peribadatan kepada berhala. Seruan ini beliau lakukan sebelum memerintahkan mereka untuk sholat, zakat, puasa, haji, dan meninggalkan kemaksiatan seperti riba, zina, minum khomer, dan perjudian. Simak penjelasannya berikut ini. Semoga bermanfaat. Barakallahu fiikum.
Allah ﷻ berfirman:"...Barangsiapa mengharap perjumpaan dengan Tuhannya, maka hendaklah ia mengerjakan amal yang sholih dan janganlah ia mempersekutukan seorangpun dalam beribadat kepada Tuhannya.” (Al Kahfi: 110) Beramal shalih maksudnya yaitu melaksanakan ibadah sesuai dengan tata cara yang telah diajarkan oleh Nabi, dan tidak mempersekutukan dalam ibadah maksudnya mengikhlaskan ibadah hanya untuk Allah semata. Simak selengkapnya dalam kajian islam ilmiyah berikut ini. Semoga bermanfaat. Barakallahu fiikum.
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman: (وَوَصَّيْنَا الْإِنْسَانَ بِوَالِدَيْهِ إِحْسَانًا حَمَلَتْهُ أُمُّهُ كُرْهًا وَوَضَعَتْهُ كُرْهًا وَحَمْلُهُ وَفِصَالُهُ ثَلَاثُونَ شَهْرًا حَتَّى إِذَا بَلَغَ أَشُدَّهُ وَبَلَغَ أَرْبَعِينَ سَنَةً قَالَ رَبِّ أَوْزِعْنِي أَنْ أَشْكُرَ نِعْمَتَكَ الَّتِي أَنْعَمْتَ عَلَيَّ وَعَلَى وَالِدَيَّ وَأَنْ أَعْمَلَ صَالِحًا تَرْضَاهُ وَأَصْلِحْ لِي فِي ذُرِّيَّتِي إِنِّي تُبْتُ إِلَيْكَ وَإِنِّي مِنَ الْمُسْلِمِينَ) [الأحقاف: 15]. ”Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada kedua orang tuanya, ibunya mengandungnya dengan susah payah, dan melahirkannya dengan susah payah (pula). Mengandungnya sampai menyapihnya adalah tiga puluh bulan, sehingga apabila dia telah dewasa dan umurnya sampai empat puluh tahun ia berdoa:”Ya Tuhanku, tunjukilah aku untuk mensyukuri nikmat Engkau yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada kedua orang tuaku dan supaya aku dapat berbuat amal yang saleh yang Engkau ridhai; berilah kebaikan kepadaku dengan (memberi kebaikan) kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertaubat kepada Engkau dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri.” (QS. Al-Ahqaaf: 15) Simak selengkapnya dalam kajian islam ilmiyah berikut ini. Semoga bermanfaat. Barakallahu fiikum.
Allah Ta'ala berfirman, ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu” (QS. Ghafir: 60). Siapa yang menetapkan butuhnya perantara dalam do'a, maka ia kufur. Karena pada saat itu, ia telah menjadikan antara dirinya dan Allah perantara sehingga di palingkanlah ibadah kepada selain Allah untuk tujuan taqorrub (mendekatkan diri) padanya. Hal ini serupa dengan perkataan orang musyrik, وَيَعْبُدُونَ مِنْ دُونِ اللَّهِ مَا لَا يَضُرُّهُمْ وَلَا يَنْفَعُهُمْ وَيَقُولُونَ هَؤُلَاءِ شُفَعَاؤُنَا عِنْدَ اللَّهِ “Dan mereka menyembah selain daripada Allah apa yang tidak dapat mendatangkan kemudharatan kepada mereka dan tidak (pula) kemanfaatan, dan mereka berkata: “Mereka itu adalah pemberi syafa'at kepada kami di sisi Allah”.” (QS. Yunus: 18). Simak selengkapnya dalam kajian islam ilmiyah berikut ini. Semoga bermanfaat. Barakallahu fiikum.
Simak selengkapnya dalam kajian islam ilmiyah berikut ini. Semoga bermanfaat. Barakallahu fiikum.
Dari Ibnu ‘Abbas, ia mendengar Rasulullah ﷺ bersabda: لَوْ أَنَّ لاِبْنِ آدَمَ مِثْلَ وَادٍ مَالاً لأَحَبَّ أَنَّ لَهُ إِلَيْهِ مِثْلَهُ ، وَلاَ يَمْلأُ عَيْنَ ابْنِ آدَمَ إِلاَّ التُّرَابُ ، وَيَتُوبُ اللَّهُ عَلَى مَنْ تَابَ “Seandainya manusia memiliki lembah berisi harta, tentu ia masih menginginkan harta yang banyak semisal itu pula. Mata manusia barulah penuh jika diisi dengan tanah. Allah tentu akan menerima taubat bagi siapa saja yang ingin bertaubat.” (HR. Bukhari no. 6437) Manusia begitu tamak dalam memperbanyak harta. Manusia tidak pernah merasa puas dan merasa cukup dengan apa yang ada. Yang bisa menghilangkan ketamakan manusia adalah hanya kematian. Simak selengkapnya dalam kajian islam ilmiyah berikut ini. Semoga bermanfaat. Barakallahu fiikum.