POPULARITY
Jaksa Penuntut Umum menuntut pejabat MA Zarof Ricar 20 tahun penjara dan denda Rp1 Milyar, Sudahkah memenuhi rasa keadilan?[TALK] Pakar Hukum Pidana Universitas Tarumanagara, Hery Firmansyah.&Direktur KPK Watch, Yusuf Sahide.
[PODCAST : Episode 39]✨Zuhud: Hati yang Terikat pada Akhirat✨Zuhud bukan berarti meninggalkan dunia, tapi menempatkannya di tangan—bukan di hati. Dunia ini fana, sementara akhirat kekal.
Pernah merasa khawatir kalau anak gagal atau kalah?
Siapa bilang kalau jadi penulis profesional lantas kamu harus mendadak jadi introvert, puitis, dan sembunyi di kamar doang? Hidupmu yang menarik justru menjadi sumber ide nulis tiada habis. Follow: IG @kata_reffi Telegram channel s.id/telegram_channel
Kencan Dengan Tuhan - Kamis, 20 Maret 2025Bacaan: "Tetapi sekarang, janganlah bersusah hati dan janganlah menyesali diri, karena kamu menjual aku ke sini, sebab untuk memelihara kehidupanlah Allah menyuruh aku mendahului kamu." (Kejadian 45:5) Renungan: Ada satu sisi keberhasilan Yusuf yang mungkin sering diremehkan dan tidak dipandang sebagai suatu keberhasilan. Keberhasilan itu adalah "mengampuni". Pernahkah kita berpikir bahwa "mengampuni" merupakan suatu kunci keberhasilan? Terlebih lagi mengampuni saudara sendiri yang tidak seharusnya berniat jahat kepada kita. Yusuf ingat pengkhianatan saudara-saudaranya. la ingat ketika mereka tidak berlaku ramah kepadanya. la ingat ketika mereka menanggalkan jubahnya, memasukkannya ke dalam sumur dan menjualnya sebagai budak. Kini ia punya kesempatan membalas semua kejahatan saudara-saudaranya karena tidak ada sesuatu pun di dunia yang bisa menghalangi Perdana Menteri Mesir seperti Yusuf. Tetapi Tuhan sudah bekerja di dalam hatinya melalui roh kelemahlembutan, untuk menghapus kepahitan-kepahitan masa lalu. Kelemahlembutannya telah melebur semua kemarahan dan dendam terhadap saudara-saudaranya. Yusuf mendemonstrasikan apa yang dituliskan Paulus di dalam Efesus 4:2, "Selalu rendah hati, lemah lembut, dan sabar." Mungkin kita perlu melihat permohonan yang terkandung di dalam doa Fransiskus dari Asisi, "Tuhan, jadikanlah aku pembawa damai. Bila terjadi kebencian, jadikanlah aku pembawa cinta kasih. Bila terjadi penghinaan, jadikanlah aku pembawa pengampunan." Pernyataan lain mengatakan, "Bila engkau memberikan sesuatu kepada seseorang, berikanlah sesuatu yang di luar perkiraannya." Saudara-saudara Yusuf gemetar ketakutan di hadapan Yusuf yang kini menjadi pembesar di Mesir. Mereka menyangka inilah saatnya Yusuf membalas perlakuan buruk mereka terhadapnya. Tetapi sungguh mengagumkan, Yusuf memberi dan melakukan sesuatu yang di luar perkiraan mereka. Yusuf mengampuni dan mengasihi mereka serta tidak menuntut balas atau mengungkit peristiwa-peristiwa di masa lalu. Sudahkah kita juga memiliki kelemahlembutan yang memampukan kita mengampuni dan selalu membawa damai di mana ada kebencian? Lepaskanlah kasih dan berilah pengampunan sebanyak mungkin bagi mereka yang menyinggung perasaan kita, bahkan bagi orang yang pernah punya rencana jahat terhadap kita. Kelemahlembutan menyembuhkan semua luka batin yang pernah ada di hati seseorang. Tuhan Yesus memberkati. Doa:Tuhan Yesus, mampukanlah aku mengampuni setiap kesalahan dan tidak memperhitungkan perlakuan buruk orang lain terhadapku. Biarlah mataku memandang pada rencana-Mu yang indah sehingga aku tidak menyimpan dendam. Amin. (Dod).
Sudahkah Menjadikan Gereja Sebagai Rumah - Pdp. Dodi Wirayuda - 2 Maret 2025 - GBI Sariwangi
Ustadz Najmi Umar Bakkar - Sudahkah Aku Dirindukan Surga
Ustadz Najmi Umar Bakkar - Siapakah Kita Di Mata Allah, Sudahkah Kita Bertakwa
Audio Buletin Edisi 138 : Sudahkah Kita Saling Memaafkan? __________________ Ikuti Semua Media Sosial Kami: Instagram: https://www.instagram.com/surabayamengaji/ YouTube: bit.ly/subscribesurabayamengaji Facebook: https://facebook.com/surabayamengaji Telegram: t.me/surabayamengaji Website: surabayamengaji.com
Ustadz Najmi Umar Bakkar - Sudahkah Aku Mendapat Hidayah
Kencan Dengan Tuhan - Selasa, 5 November 2024 Bacaan: "Seperti bapa sayang kepada anak-anaknya, demikian Tuhan sayang kepada orang-orang yang takut akan Dia." (Mazmur 103:13) Renungan: Suatu ketika ada seorang buruh dan istrinya di kota Michigan memasang berita mengenai putri mereka yang hilang. Pasangan yang sederhana ini menawarkan memberikan "semua yang mereka miliki" untuk siapa saja yang dapat menemukan putri mereka. Sebagai ungkapan niat mereka yang sungguh-sungguh, mereka juga melampirkan daftar kekayaan mereka. Daftar ini bukanlah daftar yang panjang: hanya sebuah pondok dan perabotannya yang bernilai $1,400- yang sudah terbayar lunas dari hasil tabungan seumur hidup mereka, uang $200 di bank, jam perak sang ayah dan cincin pernikahan sang ibu. Untuk memperoleh sang putri kembali dalam pelukan mereka, mereka dengan senang hati memberikan semua yang mereka miliki. Tanpa rumah dan uang sepeser pun, mereka akan memulai kehidupan sekali lagi dengan gembira. Untuk sebuah kasih, buruh tersebut dan istrinya menemukan bahwa tidak ada harga dan pengorbanan yang terlalu berharga untuk dibayar. Pasangan ini seperti seorang pria bijaksana dalam sebuah perumpamaan, yang dengan sukacita menjual semua yang ia miliki untuk membeli mutiara yang sangat berharga. Sebuah peribahasa Cina mengatakan, "Untuk mengerti kasih orang tua kita, kita harus mengasuh anak-anak kita sendiri." Tidak ada yang lebih indah daripada kasih orang tua. Bagi orang tua, anak mereka adalah mutiara mereka. Tidak ada harta yang lebih berharga daripada anak-anak mereka. Sudahkah kita menunjukkan rasa terima kasih dan pengabdian kita kepada orang tua kita hari ini? Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, berkatilah kedua orang tuaku. Melalui kehidupan mereka aku belajar untuk memberikan diri seutuhnya kepada orang yang aku sayangi. Yesus yang baik, jadikanlah hatiku seperti hati-Mu, hati yang selalu ada untuk anak-anak-Mu. Amin. (Dod).
"Sudahkah anak remaja kita sadar soal kesehatan mental? Ada kalanya sebagai orang tua kita perlu menanyakan kondisi kesehatan mental anak jika ada hal yang mencurigakan atau tidak semestinya. Di audio kali ini pakar parenting akan membahasnya untuk menambah wawasan & Insight Moms & Dads. Simak dan kasih pendapat Anda tentang pentingnya kesadaran mental remaja di kolom comment, ya"
Ustadz Najmi Umar Bakkar - Sudahkah Allah menjagamu
Kencan Dengan Tuhan - Senin, 21 Oktober 2024 Bacaan: "Ia yang menyediakan benih bagi penabur, dan roti untuk dimakan, Ia juga yang akan menyediakan benih bagi kamu dan melipatgandakannya dan menumbuhkan buah-buah kebenaranmu;kamu akan diperkaya dalam segala macam kemurahan hati, yang membangkitkan syukur kepada Allah oleh karena kami." (2 Korintus 9:10-11) Renungan: Memberi berarti "berbagi dengan seseorang". Oleh karena itu, karunia memberi biasanya merupakan kemampuan dan kemauan untuk membagikan sesuatu dalam bentuk materi kepada yang lain. Mungkin banyak di antara kita yang berpikir bahwa Columbus memiliki segalanya tetapi sebenarnya ia tidak memiliki apa-apa. la bahkan harus meminta roti untuk anaknya yang lapar dan ia mati dalam kekurangan. Namun ia memberikan kepada dunia sesuatu yang lebih berharga daripada emas yaitu sebuah benua baru yang ditemukannya, Amerika! Banyak orang yang tidak memiliki apa-apa. Mereka bukanlah orang-orang penting atau orang yang terkenal karena penghasilan dan kekayaan mereka. Namun mereka belajar melakukan dan memberikan sesuatu yang berguna, yang hasilnya bisa dinikmati banyak orang, Ketidakmampuan dan keadaan ekonomi yang lemah janganlah menjadi alasan untuk tidak berbuat apa-apa dan tidak memberi. Banyak hal yang bisa diberikan dan bisa dilakukan. Kita melihat Yesus Kristus. la datang dalam kehinaan, tidak mempunyai barang berharga seperti berlian, emas, mobil-mobil mewah, rumah. la bahkan lahir di kandang binatang, dibaringkan di dalam palungan. la menyokong diri-Nya dan keluargaNya dengan membantu ayah-Nya sebagai tukang kayu. Namun la telah memberikan diri-Nya sebagai korban untuk menyelamatkan dunia ini dari murka Allah. Mungkin kita tidak memiliki keadaan ekonomi seperti Columbus atau mungkinjauh lebih baik daripada Columbus. Tetapi kita harus belajar untuk bisa memberi dan mengerjakan sesuatu yang berarti bagi orang lain. Ingat, memberi bukan hanya kewajiban orang kaya atau mereka yang mempunyai karunia memberi tetapi semua orang percaya harus belajar memberi. Mungkin kita adalah orang yang sangat beruntung dan diberkati di dalam hidup ini, bantuan atau perbuatan berharga apakah yang sudah kita berikan bagi sesama? Sudahkah kita mencoba memikirkan penderitaan sesama yang mungkin hari ini tidak bisa menikmati makanan seperti kita? Sekarang kita bisa mulai memikirkan apa yang bisa kita berikan dan apa yang bisa kita lakukan. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, taruhlah di dalam hatiku belas kasih-Mu untuk bisa berbagi dan memikirkan kepentingan sesamaku seperti Engkau sudah melakukannya untuk aku. Amin. (Dod).
Ustadz Najmi Umar Bakkar - Sudahkah Teringat dan Tinggalkan Dosa
Kencan Dengan Tuhan - Kamis, 19 September 2024 Bacaan: "Harapan yang tertunda menyedihkan hati, tetapi keinginan yang terpenuhi adalah pohon kehidupan." (Amsal 13:12) Renungan: Wilma Glodean Rudolph, dilahirkan pada tanggal 23 Juni 1940 dalam keluarga yang sangat miskin. la anak ke-20 dari 22 bersaudara. Ayahnya bekerja sebagai kuli angkut barang di perusahaan kereta api, sedangkan sang ibu bekerja sebagai tukang masak dan pencuci baju. Saat berusia 4 tahun, Wilma mengalami radang paru-paru disertai demam tinggi, sehingga menyebabkan kakinya mengalami kelumpuhan karena polio. Dokter menyatakan bahwa selamanya ia tidak akan pernah berjalan lagi. Untuk itu, kedua kakinya harus menggunakan kruk. Lama kelamaan kakinya terlihat semakin mengecil. Namun, Wilma tidak pernah menyerah dengan keadaannya. Walau ribuan kali terjatuh, ia terus mencoba untuk berdiri. Suatu saat, ia nekat melanggar nasihat dokter, dengan membuang tongkatnya dan melakukan langkah pertama, yang menurut dokter tidak akan pernah dapat dilakukan olehnya. Ketika itu, ia menginjak usia 9 tahun. Selama 3 tahun, ia terus mencoba untuk melangkah, berjalan, bahkan berlari. Dan pada saat usianya 13 tahun, ia mengikuti perlombaan lari untuk kali pertama. Namun, ia kalah. Meski demikian, Wilma tak lantas putus asa. Sejak saat itu, ia terus mengikuti pertandingan di ratusan lomba lari. dan ratusan kali pula ia mengalami kekalahan. Hingga suatu hari, ia berhasil memenangkan perlombaan lari dalam suatu kejuaraan negara bagian, yang membuatnya meraih beasiswa untuk kuliah. Di sanalah ia bertemu dengan seorang pelatih atletik bernama Ed Temple. Di bawah bimbingan Ed, Wilma terus melatih fisiknya, mengatasi berbagai rintangan, mengikuti lebih banyak lagi perlombaan lari, terus melaju hingga sejarah mencatatnya sebagai seorang pemenang. Ketika membaca kisah Wilma, mustahil rasanya memercayai bahwa seorang yang tadinya divonis tidak dapat berjalan untuk selamanya, mampu mengukir sejarah dengan prestasi yang gemilang. Tetapi inilah kenyataannya! Wilma mampu membuktikan kepada dunia bahwa situasi dan kondisi seperti apa pun tidak mampu menghentikan langkahnya dalam mewujudkan impiannya. Sudahkah kita berusaha keras, sekeras usaha Wilma di dalam mewujudkan impian? Jangan biarkan impian kita terkungkung di dalam memori tanpa aksı. Walau sering terjatuh, teruslah berlari sampai langkah terhenti di garis finish. Jatuh bukanlah tanda kegagalan! Terjatuh dan tidak mau bangkit lagi, inilah kegagalan yang sesungguhnya. Jadi, jangan terburu-buru menyerah dan berputus asa ketika situasi seakan tak bersahabat, kondisi tak memungkinkan, atau saat orang lain meragukan kemampuan kita. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, aku menyerahkan seluruh hidupku kepada-Mu. Kuatkan dan hiburlah hatiku, agar aku bisa mewujudkan impianku. Amin. (Dod).
Kehidupan peribadatan Bangsa Israel di padang gurun mengajarkan kita banyak respon dan sikap manusia terhadap penyataan Tuhan. Upah pun Tuhan berikan kepada setiap orang sesuai dengan respon mereka kepada Tuhan. Tuhan menyatakan kemuliaan dan kekudusan-Nya baik kepada yang taat total, maupun kepada yang teledor; yang membedakan adalah yang taat dapat melihat kemuliaan Tuhan sebagai berkat, namun hukuman bagi yang teledor. Bagaimana dengan saudara? Sudahkah saudara memilih untuk taat?Ev. Sri Umiyati P. dalam Ibadah Epiphaneia, 8 September 2024.Kirim pesan
Menagih Nawacita di Senja Kepemimpinan Jokowi Oleh. Arum Indah(Kontributor NarasiPost.Com) Voice over talent: Bunga Padi NarasiPost.Com-Ingatkah kita dengan nawacita atau sembilan janji Jokowi yang sempat ia ucapkan saat kampanye pemilihan presiden 2014 silam? Sudahkah nawacita itu terealisasi di senja kepemimpinan Jokowi? Mengingat pada Oktober mendatang, Jokowi akan resmi pensiun dari jabatan Presiden Republik Indonesia. Berbagai pihak pun mulai bersuara untuk menagih nawacita itu. Naskah selengkapnya: https://narasipost.com/opini/08/2024/menagih-nawacita-di-senja-kepemimpinan-jokowi/ Terimakasih buat kalian yang sudah mendengarkan podcast ini, Follow us on: instagram: http://instagram.com/narasipost Facebook: https://www.facebook.com/narasi.post.9 Fanpage: Https://www.facebook.com/pg/narasipostmedia/posts/ Twitter: Http://twitter.com/narasipostx
Masalah yang datang ke anda unik. Sudahkah di cari solusinya yang unik, ke dalam? Semudah itu? Yes! ------------- Versi Youtube : disini
Kencan Dengan Tuhan - Rabu, 31 Juli 2024 Bacaan: "Seorang dari mereka, ketika melihat bahwa ia telah sembuh, kembali sambil memuliakan Allah dengan suara nyaring, lalu tersungkur di depan kaki Yesus dan mengucap syukur kepada-Nya. Orang itu adalah seorang Samaria." (Lukas 17:15-16) Renungan: Kita pernah mendengar ada pepatah mengatakan "Bagai kacang lupa kulitnya". Ini adalah ungkapan tentang perbuatan atau sikap seseorang yang terlalu sombong, sehingga melupakan asal usul atau latar belakangnya. Bisa jadi saat kaya lupa ketika miskin, saat sehat lupa ketika sakit, melupakan begitu saja keluarga, kerabat maupun orang lain yang dulu membantunya. Eh, saat berhasil hidupnya lupa daratan. Dalam keseharian seringkali kita jumpai perilaku menyimpang seperti itu. Di lingkungan keluarga, kerabat dekat, tetangga, teramat banyak orang-orang yang dulunya "bukan siapa-siapa" kemudian dalam proses perjalanan waktu mereka menjadi orang-orang yang terpandang, populer, kaya raya, dan dihormati. Mengapa hal ini dijadikan renungan kita? Secara kenyataan, tidak jarang kesuksesan dan keberhasilan membuat mata kita tertutup terhadap orang-orang yang ada di sekitar kita. Firman Tuhan hari ini mengingatkan bahwa segala keberhasilan yang kita peroleh bukan murni usaha kita. Bacaan hari ini mencontohkan, kesepuluh orang kusta yang disembuhkan namun hanya satu yang ingat untuk bersyukur dan berterimakasih pada Yesus Sang penyembuhnya. Yesus hanya menyebut orang Samaria saja yang kembali. Bagaimana dengan perilaku kita? Sudahkah kita bersyukur atas segala bantuan yang pernah kita terima? Berterimakasih atas hal kecil atau besar pada Tuhan dan sesama, sangat membantu kita untuk menjadi orang yang selalu bisa bersyukur. Berterimakasih adalah hal utama yang harus menjadi karakter kita. Tidak peduli sekaya dan sehebat apa pun kita, jika tanpa bantuan Tuhan melalui perantaraan orang lain, kita tidak pernah seperti ini. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, terima kasih untuk setiap kebaikan yang Kau berikan padaku melalui orang-orang di sekitarku. Ajarilah aku agar aku pun dapat menjadi kepanjangan tangan-Mu untuk memberkati sesamaku. Amin. (Dod).
EPISODE #11 KAJIAN MAJELIS BUKOPIN AS-SOFIA Tema: SUDAHKAH KITA HIJRAH ? Narasumber: Ustadz Muchlisin, M.A. Selasa, 30 Juli 2024 / Muharram 1446 H Pukul 09:30 - 14:00 WIB di Masjid As-Sofia Mari raih keberkahan, kebaikan dan pahala berlipat ganda dengan menghadiri majelis ilmu sambil bersilaturahmi. (Hanya untuk Anggota). LIVE Stream: -- Youtube LIVE Event: https://youtube.com/live/v1OskLHY5Bo?feature=share -- Youtuibe: https://youtube.com/@DiMediaTV -- Instagram: @DiMediaTV Live Delay: -- Instagram: @MasjidAsSofia -- Spotify, Apple Podcats & Google Podcasts Channel: "Dimedia Radio" Masjid As-Sofia, Jl. RE. Martadinata 46-48, Kel. Ciwaringin, Kota Bogor, Phone: 0811 1226 242, IG @MasjidAsSofia Rekening Donasi: BRI 0387-01-111222-30-1 a.n. Masjid As Sofia (Operasional Masjid) BSI 7265 516 078 a.n. Masjid As Sofia (Operasional Masjid) BSI 7158 607 195 a.n. Masjid As Sofia (Infaq Kajian & Majelis Ilmu) Mari beramal jariyah bagi tersebarnya ilmu, dakwah & perjuangan dijalan Allah melalui donasi biaya operasional dan wakaf peralatan LIVE Streaming, via QRIS atau transfer ke Rekening BSI 7149 665 026 an. DiMediaTV. "Di era informasi sekarang ini penting memanfaatkan media untuk dakwah dan menghadapi opini negatif. Kita manfaatkan semua sarana dan prasana untuk menyiarkan Islam dengan baik, dan lakukan klarifikasi atau membantah jika ada fitnah terhadap Islam." (KH Didin Hafidhuddin). Jadikan Dakwah Sebagai Poros dari Aktifitas kita sehari-hari sebagaimana Rasulallah SAW, oleh sebab itu jadikan video ini sebagai amal jariyah dakwah Anda juga dengan cara "Like, Comment, Save, Subscribe & Share" ----- #DiMedia #MasjidAsSofia #majelisbukopinassofia #dimediatv #dimediaradio
Ustadz Ammi Nur Baits, S.T., B.A. - Sudahkah Hidup Kita Barokah
Bismillah, 1473. SUDAHKAH KITA MENDOAKAN MEREKA? Riyaadhush Shaalihiin Bab 45 | Mengunjungi & mengundang orang-orang baik Kesimpulan bab === Saksikan Hasil RekamanKajian Rutin Serial Riyaadhush Shaalihiin bersama:
Ustadz Ammi Nur Baits, ST., BA - Sudahkah Hidup Kita Barokah
Karena apa-pun yang anda mau, sudah di sediakan semesta. Sudahkah menaikkan vibrasi anda, sehingga selevel dengan vibrasi keberlimpahan? ------- MasterClass Mengobati Luka Uang. Sehingga keberlimpahan mudah datang. Info : Obat Luka Uang
Karena kehidupan itu tidak ada makna. Sudahkah lebih hati hati dalam memaknai? -------------- MasterClass Power of Intuition Bagaimana jika anda tidak akan lagi pernah salah? Coming Soon --- Send in a voice message: https://podcasters.spotify.com/pod/show/berkembang-bersama/message
SOLII TALKS SUDAHKAH ANDA MENABUNG HARI INI? #blockout2024 --- Send in a voice message: https://podcasters.spotify.com/pod/show/solii1313/message
Kencan Dengan Tuhan - Sabtu, 27 April 2024 Bacaan: "Sebab itu aku menasihatkan kamu: turutilah teladanku!" (1 Korintus 4:16) Renungan: Teori jauh lebih mudah dibandingkan dengan praktik. Akan lebih mudah bagi kita menasihati atau mengajari orang lain daripada memberi teladan kepada mereka. Sebab dengan menasihati, kita hanya membagikan nilai-nilai kebenaran melalui perkataan, sementara dengan menjadi teladan, kita harus secara langsung menjadi pelaku dari setiap nilai-nilai kebenaran yang kita katakan itu. Sebagai contoh, tidak semua orang tua mampu menjadi teladan bagi anak-anaknya. Di satu sisi menasihati anak agar tidak bertengkar, di sisi lain orang tua malah menjadi pelaku pertengkaran setiap kali berselisih paham. Jadi sekali lagi, menjadi teladan adalah sesuatu yang jauh lebih berat dibandingkan dengan berkata-kata. Melalui Alkitab, kita mengenal siapa itu Paulus. Ia yang tadinya merupakan seorang penghujat, seorang penganiaya yang kejam, seorang pembunuh umat Tuhan, telah diubahkan dan berubah menjadi seorang yang berani dan gigih menyebarkan Kabar Baik, yang di akhir hidupnya menjadi martir bagi Kerajaan Sorga. Dalam waktu yang relatif singkat, Paulus mengalami perubahan hidup. Perjumpaannya dengan Yesus telah membawanya kepada perubahan hidup yang sungguh luar biasa. la tampil sebagai pribadi yang baru di dalam Kristus. la sungguh-sungguh menghidupi Kristus di dalam hidupnya. Itulah yang menyebabkan Paulus berani menjadikan dirinya sebagai teladan bagi umat Tuhan yang lain, tanpa ada tekanan dari mana pun, termasuk tekanan dari dirinya sendiri. Bagaimana dengan diri kita? Sudahkah kita menjadi teladan bagi orang lain? Mampukah kita menjadikan diri kita sebagai teladan bagi sesama sebagaimana yang dilakukan oleh Paulus? Kalau belum, mari kita benahi diri, bertobat, dan berkomitmen di dalam mengikut-Nya. Hayati kebebasan kita di dalam Kristus dan jalanilah hidup dengan benar. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, terima kasih telah memilih dan memanggilku menjadi teladan bagi sesamaku. Mampukanlah aku agar hidupku semakin menjadi berkat bagi sesama. Amin. (Dod).
Sudahkah kamu menyadari pengaruh tidak terlihat yang mengendalikan hidupmu setiap hari? Bergabunglah dengan kami dalam eksplorasi mendalam tentang konsep Invisible Influence dalam buku karya Jonah Berger. Kali ini, kita akan membongkar rahasia di balik proses pengambilan keputusan, mengungkap bagaimana pengaruh tidak terlihat memengaruhi setiap aspek hidup kita. Temukan apakah kamu pernah salah mengambil keputusan dan apa yang sebenarnya ada di balik sebuah keputusan. Kami akan berbagi strategi untuk mengambil keputusan terbaik dan menghindari jebakan pengaruh tidak terlihat. Jangan lewatkan kesempatan untuk memahami keputusan yang baik dan bagaimana kita bisa lebih bijak dalam menjalaninya. Simak sekarang soal wawasan berharga tentang invisible influence yang mungkin telah mengatur hidupmu! Leave a comment and share your thoughts: https://open.firstory.me/user/clhb6d0v60kms01w226gw80p4/comments Powered by Firstory Hosting
Australia's sun safety guidelines have been updated for the first time, to include advice for diverse skin types. - Pedoman keselamatan sinar matahari Australia telah diperbarui untuk pertama kalinya, dengan memasukkan saran untuk beragam jenis kulit.
Kencan Dengan Tuhan - Senin, 5 Februari 2024 Bacaan: "Adapun manusia, hari-harinya seperti rumput, seperti bunga di padang demikianlah ia berbunga; apabila angin melintasinya, maka tidak ada lagi ia, dan tempatnya tidak mengenalnya lagi. Tetapi kasih setia TUHAN dari selama-lamanya sampai selama-lamanya atas orang-orang yang takut akan Dia, dan keadilan-Nya bagi anak cucu." (Mazmur 103:15-17) Renungan: Kehidupan manusia di bumi ini diawali dari kelahiran yang berujung pada kematian. Selama masa hidup seseorang di dunia ini, tidak akan terlepas dari kehidupan sosial antara manusia yang satu dengan manusia yang lainnya, salah satunya dengan cara saling berinteraksi. Dan di dalam hal bersosialisasi, seseorang harus memiliki kualitas bersosialisasi yang baik, sehingga kita dikenal baik di antara orang-orang di sekitar kita. Oleh karena itu, ada sebuah ungkapan "manusia mati meninggalkan nama". Mau sehebat, segagah, sesehat, sepintar, sekaya, setampan, atau secantik apa pun kita saat masih hidup, namun jika kita tidak melakukan banyak hal yang bermanfaat di dalam hidup ini, maka hidup kita bisa dikatakan sia-sia. Hidup itu sangat singkat! Sudahkah kita berhasil menjadikan hidup kita yang singkat ini menjadi hidup yang berkualitas atau penuh makna? Salah satu ciri hidup yang berkualitas atau penuh makna adalah ketika hidup kita bergantung sepenuhnya kepada Tuhan, serta kehidupan yang kita jalani berdampak positif bagi orang lain. Jangan sampai hidup yang sedang kita jalani saat ini menjadi tidak berguna, baik untuk pribadi kita maupun untuk orang-orang di sekitar kita. Sesulit apa pun hidup yang sedang kita jalani, seharusnya itu tidak menghalangi kita untuk dapat memaknai hidup ini. Mari, kita isi perjalanan hidup ini dengan hal-hal yang berguna, sehingga banyak orang akan terkesan dan meneladani apa yang sudah kita lakukan, baik saat kita masih hidup maupun saat kita sudah meninggal. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, tolonglah aku supaya dapat menjalani sisa hidupku dengan melakukan hal yang berguna di hadapan-Mu dan orang di sekitarku. Amin. (Dod).
Adakah ketahanan anak muda sekali lagi akan diuji dengan ketidaktentuan cabaran sosioekonomi, geopolitik global dan impak perubahan iklim untuk tahun 2024? Sudahkah anak muda bersedia? Dialog Anak Muda Jumaat 8.30 malam
Kencan Dengan Tuhan - Kamis, 30 November 2023 Bacaan: "Seorang sahabat menaruh kasih setiap waktu, dan menjadi seorang saudara dalam kesukaran." (Amsal 17:17) Renungan: Bo Laoma adalah eorang tukang sol sepatu yang mengalami kelumpuhan dari pinggang hingga ke bawah. Ia terbilang sangat beruntung, karena dalam kondisinya yang demikian, ia memiliki sahabat yang begitu setia mendorong kursi rodanya menuju tempat reparasi sepatu di mana ia bekerja. Jalanan menuju ke tempat kerja juga menjadi perjuangan yang berat bagi sahabat Bo Laoma untuk mendorong kursi roda, sebab jalanannya menanjak, sehingga membutuhkan tenaga yang besar agar dapat mendorong kursi roda Bo Laoma. Bagi Bo, ia dan sahabatnya tidak akan bisa terpisahkan. Mereka saling menyayangi dan melengkapi satu sama lainnya. Namun, siapa sangka bahwa sosok sahabat yang begitu hebat di mata Bo itu ternyata adalah seekor anjing! Kehadiran sahabat berekornya sangat melengkapi kesendirian Bo, yang harus menghadapi kerasnya hidup dalam dunia ini. Bo menyayangi sahabatnya dan sebaliknya sahabatnya juga menyayanginya dan menjadi penolong dalam kesulitan Bo. Baginya, anjing tersebut jauh lebih pintar dari anjing yang biasa tampil di televisi. Ketika berkisah tentang sahabat, adakah seseorang yang terlintas dalam pikiran kita? Sudahkah kita memiliki sahabat, atau adakah seseorang yang menganggap kita sahabatnya? Persahabatan adalah hubungan yang sangat menyenangkan bahkan lebih indah dari muda- mudi yang berpacaran. Kita dapat berbagi suka-duka dan dapat menceritakan apa pun tanpa takut ia membuka rahasia kita. Sahabat adalah seseorang yang memahami segala sesuatu tentang kelebihan dan kekurangan kita tetapi masih tetap mengasihi kita. Sahabat adalah seseorang yang akan selalu kita rindukan di kala senang maupun susah. Walau demikian pentingnya persahabatan itu, namun yang namanya "sahabat", saat ini sudah menjadi "barang langka" yang sulit ditemukan. Ini adalah akibat dari pembunuhan terhadap persahabatan itu dengan sikap yang egois dan tanpa kasih, sehingga lambat laun tanpa disadari persahabatan itu pun bisa punah. Bahkan beberapa orang berkata, "Mencari uang lebih mudah dibandingkan mencari sahabat sejati." Kini, kitalah yang bertanggung jawab untuk melestarikan hubungan persahabatan ini. Hubungan dengan sesama harus dipupuk dengan kasih yang tulus sehingga persahabatan itu mulai bertumbuh kembali. Mari kita sama-sama mendemonstrasikan pelestarian sahabat di dalam dunia ini, sehingga ia tidak lagi menjadi barang langka yang sulit ditemukan. Jadikan diri kita sebagai pelestari persahabatan dengan cara menjadi sahabat yang setia bagi orang lain. Dengan demikian persahabatan tidak akan berakhir sebagai sejarah tetapi tetap bertumbuh di dalam dunia ini. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, terima kasih telah mengingatkanku tentang persahabatan. Jadikan aku sahabat yang baik dan setia bagi para sahabatku. Amin. (Dod).
Kencan Dengan Tuhan - Selasa, 14 November 2023 Bacaan: Lalu kata Yusuf kepada saudara-saudaranya itu: "Marilah dekat-dekat." Maka mendekatlah mereka. Katanya lagi: "Akulah Yusuf, saudaramu, yang kamu jual ke Mesir. Tetapi sekarang, janganlah bersusah hati dan janganlah menyesali diri, karena kamu menjual aku ke sini, sebab untuk memelihara kehidupanlah Allah menyuruh aku mendahului kamu." (Kejadian 45:4-5) Renungan: Ada satu sisi keberhasilan Yusuf yang mungkin sering diremehkan dan tidak dipandang sebagai suatu keberhasilan. Keberhasilan itu adalah "mengampuni". Pernahkah kita berpikir bahwa "mengampuni" merupakan suatu kunci keberhasilan? Terlebih lagi mengampuni saudara sendiri yang tidak seharusnya berniat jahat kepada kita. Yusuf ingat pengkhianatan saudara-saudaranya. la ingat ketika mereka tidak berlaku ramah kepadanya. la ingat ketika mereka menanggalkan jubahnya, memasukkannya ke dalam sumur dan menjualnya sebagai budak. Kini ia punya kesempatan membalas semua kejahatan saudara-saudaranya karena tidak ada sesuatu pun di dunia yang bisa menghalangi Perdana Menteri Mesir seperti Yusuf. Tetapi Tuhan sudah bekerja di dalam hatinya melalui roh kelemahlembutan, untuk menghapus kepahitan-kepahitan masa lalu. Kelemahlembutannya telah melebur semua kemarahan dan dendam terhadap saudara-saudaranya. Yusuf mendemonstrasikan apa yang dituliskan Paulus di dalam Efesus 4:2, "Selalu rendah hati, lemah lembut, dan sabar." Mungkin kita perlu mencermati permohonan yang terkandung dalam doa damai Santo Fransiskus dari Assisi, “Tuhan, jadikanlah aku pembawa damai. Di mana ada kebencian jadikanlah aku pembawa cinta kasih. Di mana ada penghinaan, jadikanlah aku pembawa pengampunan." Pepatah lain mengatakan, “ Ketika kamu memberikan sesuatu kepada seseorang, berikanlah sesuatu yang diluar perkiraannya.” Saudara-saudara Yusuf gemetar ketakutan di hadapan Yusuf yang kini menjadi penguasa di Mesir. Mereka mengira inilah saat yang tepat bagi Yusuf untuk membalas perlakuan buruk mereka terhadap dirinya. Namun ternyata luar biasa. Yusuf memberi dan melakukan sesuatu di luar perkiraan. Yusuf memaafkan dan mengasihi mereka serta tidak menuntut balas atau mengungkit peristiwa-peristiwa di masa lalu. Sudahkah kita juga memiliki kelemahlembutan yang memampukan kita mengampuni dan selalu membawa perdamaian di mana ada kebencian? Lepaskan rasa cinta dan maafkanlah semaksimal mungkin terhadap orang yang menyinggung kita bahkan terhadap orang yang pernah mempunyai rencana jahat terhadap kita. Kelembutan menyembuhkan segala luka batin yang pernah ada di hati seseorang. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, mampukan aku untuk memaafkan setiap kesalahan dan tidak memperhitungkan kelakuan buruk orang lain terhadapku. Biarkan mataku menatap rencana indah-Mu agar aku tak menyimpan dendam. Amin. (Dod).
Pembawa Renungan : RP. Rudi Rahkito Jati, OMI Jakarta Luk. 14:1,7-11;
Memang benar, merajut hubungan yang intim dengan Yesus itulah yang menjadi tantangan besar bagi umat Kristiani, sebab kita dibenarkan bukan di surga tetapi di atas dunia yang fana ini, semakin lanjut umur dunia semakin tidak terkendali.
Kristus telah melayani sebagai pengganti kita, kehidupan, kematian dan kebangkitan yang memungkinkan kita untuk berhubungan dengan bebas dengan Pencipta kita, dan Yesus menyebut kita sebagai sahabat dalam Alkitab.
Kencan Dengan Tuhan - Minggu, 17 September 2023 Bacaan: "Sekarang jiwa-Ku terharu dan apakah yang akan Kukatakan? Bapa, selamatkanlah Aku dari saat ini? Tidak, sebab untuk itulah Aku datang ke dalam saat ini. Bapa, muliakanlah nama-Mu!" Maka terdengarlah suara dari surga: "Aku telah memuliakan-Nya, dan aku akan memuliakan-Nya lagi!" (Yohanes 12:27-28) Renungan: Biasanya malam hari adalah waktu yang paling nyaman untuk merenungi nasib. Bagi yang sedang dirundung masalah, pasti malam hari akan terasa lama. Malam hari adalah waktu tepat untuk membuka uneg-uneg hati. Mau tidak mau, satu hari ini pasti ada masalah yang membuat kita tidak bisa tidur alias terjaga sepanjang malam. Namun, apa saja yang sudah kita lakukan? Sudahkah kita membuka firman-Nya dan bercakap-cakap dengan-Nya? Keadaan "gegana" (gelisah, galau, dan merana) ini semua sudah merasakan termasuk Yesus. Namun, Yesus menyadari, waktu-Nya sudah dekat. Pada saat itu jiwa-Nya bergumul, bahkan Dia tidak bisa berkata apa-apa. Ada rasa takut menyelusup, membayangkan penderitaan itu akan datang. Dia bertanya, akan selamatkah Dia dari penderitaan? Hati-Nya bergumul begitu rupa. Namun Dia tidak ingin menghindar dari penderitaan-Nya dan berniat menghadapinya dengan bersandar pada Bapa. Pada saat penderitaan datang, mungkin kita ketakutan dan tidak tahu harus berbuat apa. Satu yang harus kita pegang, bahwa kita harus menghadapinya dan tetap setia, seberapa pun sulitnya. Kita tidak sendirian menghadapinya, karena Tuhan senantiasa siap untuk menjadi sandaran dan penolong bagi kita. Saat ini, setelah membaca renungan hari ini, apakah jiwa kita masih merasakan galau, takut dan kuatir akan hal yang terjadi esok? Ingatlah bahwa kesetiaan kita untuk berjalan bersama Tuhan akan berbuah manis, seperti Yesus yang tetap setia dalam pekerjaan-Nya, Dia diberi kemuliaan oleh Bapa. Begitupun kita, anak-Nya, juga akan mendapat hal yang sama. Mari, jangan sampai kita terbawa permasalahan, melainkan biarlah permasalahan hari ini justru mendewasakan kita. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, terima kasih untuk setiap permasalahan yang aku alami. Berilah aku hikmat-Mu, agar melalui permasalahan tersebut aku menyadari bahwa Engkau sedang membentuk aku menjadi pribadi yang dewasa dalam iman dan pengharapan. Amin. (Dod).
Kehidupan manusia setiap hari harus senantiasa memiliki hubungan yang intim dengan Yesus, sebab tanpa hubungan yang intim dengan Yesus pasti iman kita tidak dapat bertahan di dalam dunia yang fana ini.
ULANGAN 8:2-5 PENDAHULUAN-Apa arti Spiritualitas Padang Gurun? UMAT YANG DIPROSES-Selama 40 tahun dipadang gurun umat Israel mengalami ujian dan menikmati berkat berkat Tuhan. HIDUP KITA DIPADANG GURUN ?-Apakah hidup kita saat ini mengalami padang gurun?.Sudahkah kita menggali Spiritualitas Padang Gurun? PENUTUP-Mari kita lanjutkan perjalanan hidup ini.
Pertanyaannya, sejauh perjalanan ini, apakah dirimu sudah begitu mendengarkan dirimu? Bukankah kamu punya banyak sekali cerita di dalam diri? Sebelum membagikannya kepada orang lain, bukankah, kamu adalah pendengar untuk cerita yang kamu tuliskan juga?
Hendaknya tanyakan pada hati kecilmu, sudahkah amalan yang dilakukan atas dasar ilmu? Sudahkah amalan yang dilakukan sesuai dengan apa yang Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam lakukan? Tidaklah akan diterima suatu amalan apabila tidak berdasar pada ilmu.
Kencan Dengan Tuhan - Sabtu, 22 April 2023 Bacaan: "Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu..." (Roma 12:2) Renungan: Di Amerika Selatan ada sejenis burung yang bulunya berwarna kuning. Orang Indian telah belajar suatu seni mengubah warna bulu-bulu burung tersebut dengan menyuntikkan cairan kulit kodok pada luka-luka bekas cabutan itu. Bulu-bulu yang tumbuh kembali pada bekas luka-luka itu mempunyai warna yang lain dari bulunya yang asli. Namun karakter burung itu tidak berubah, karena perubahan itu hanya terjadi pada luarnya saja bukan pada dalamnya, yaitu sifat dan karakter burung itu. Pada jaman sekarang banyak manusia yang selalu ingin mengubah diri hanya pada penampilan luarnya. Ada yang mengoperasi plastik wajahnya, ada yang membentuk otot-otot tubuhnya dengan rajin fitnes, ada yang mengecat rambutnya dengan macam-macam warna dan sebagainya. Ada juga yang ganti-ganti mobil baru setiap ada model terbaru demi gengsi. Perubahan penampilan luar jika tidak dibarengi perubahan karakter dan sikap hidup maka semua itu tidak ada artinya. Percuma memakai lipstik yang harganya jutaan, tetapi dari mulutnya masih suka gosip, berbicara kotor dan kasar serta senyum sinis terhadap sesama. Percuma jika otot-otot tubuh menjadi kekar tetapi masih suka memukuli istri atau anak-anak. Percuma sebagai anak muda mengikuti perkembangan zaman ini tetapi selalu membuat orang tua sedih dan menangis. Percuma tiap saat duduk di mobil baru, tetapi selalu menindas bawahannya. Tuhan menghendaki perubahan dalam sikap hati. Ketika sikap dan karakter kita diubahkan, maka pancaran di wajahpun akan berubah, sehingga tanpa perlu memakai kosmetik mahal, operasi wajah, fitnes dan perubahan penampilan luar lainnya, kita akan mempunyai daya tarik tersendiri yang lebih dari biasanya, Hal ini terjadi karena ada karakter Tuhan di dalam diri kita. Sudahkah saya memunyai salah satu dari karakter Tuhan? Mengampuni, mengasihi, rendah hati, sabar, penolong, perhatian, melayani atau senyuman yang tulus? Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, aku sering menggebu-gebu menarik perhatian orang lain, sehingga aku rela mengeluarkan biaya yang cukup mahal hanya untuk mengubah penampilan jasmaniku. Tidak pernah terpikirkan olehku untuk menarik perhatian-Mu dengan mengubah penampilan batin, sikap dan karakterku, sehingga walau penampilan jasmaniku berubah tetapi orang-orang di sekitarku tetap merasa tidak nyaman dengan kehadiranku. Bantulah aku agar aku pun mau untuk mengubah karakter diriku menyerupai karakter-Mu sendiri. Amin. (Dod).
follow : instagram: @podcatdakwahsunnah Youtube : Podcast Dakwah Sunnah Semoga bermanfaat. Jazakallah
Pembawa Renungan : RP. Yohanes Kukuh Cahyawicaksana, CM Roma – Italia Yoh. 8:51-59.
Kencan Dengan Tuhan - Kamis, 23 Februari 2023 Bacaan: "Tetaplah berdoa." (1 Tesalonika 5:17) Renungan: Suatu malam ada seorang pria bermimpi dan ia yakin bahwa mimpi itu adalah teguran dari Tuhan. Dalam mimpi itu, dari bagian luar ia melihat rumahnya begitu asri. Dindingnya bersih seperti baru dicat dan halamannya tertata rapi dan tampak menghijau. Dengan bersenandung kecil ia memasuki rumahnya dan alangkah terkejutnya ia ketika melihat keadaan rumah itu dari dalam. Perabotan yang ada di rumah itu kelihatan berdebu. Dindingnya berlubang-lubang, seperti baru dimakan rayap. Melalui lubang-lubang itu ia dapat melihat orang yang lalu lalang, debu yang keluar masuk, bahkan sinar matahari yang masuk melalui lubang-lubang itu. Hatinya sangat sedih dan dari mulutnya hanya keluar kalimat, "Ya Tuhan, mengapa rumahku berlubang-lubang seperti ini?" Ia pun terbangun dan melihat jam, ternyata masih pukul dua dini hari. Ia mencoba untuk tidur kembali, tetapi tidak bisa. Apa yang ia alami di dalam mimpi itu terus menerus terbayang di pikirannya. Akhirnya ia memutuskan untuk berdoa dan meminta Tuhan memberitahukan arti dari mimpi tersebut. Di dalam doa, ia diingatkan oleh Tuhan, bahwa selama ini ia terlalu sibuk dengan segala rutinitas yang ada. Ia sibuk dengan jadwal kuliah, jadwal pelayanan, dan jadwal lainnya. Hari-hari yang ia lalui tidak lagi ia mulai dengan menyapa Tuhan di dalam doa. Setelah sibuk sepanjang hari, ia pulang dengan tubuh yang letih, kemudian mandi dan tidur. Kadang2 film di Netflix dan sosial media yang dimilikinya juga mencuri waktunya. Hampir tidak ada waktu khusus bersama Tuhan. Mungkin orang lain melihat bahwa keadaannya baik-baik saja. Ia mengumpulkan tugas-tugas kuliah tepat waktu. Ia tetap melayani dan hubungan dengan teman maupun tetangga terjalin dengan baik. Tetapi hal yang menyedihkan terjadi di tengah-tengah rutinitas yang ia nikmati adalah rumah doa yang sudah lama ia bangun, sekarang terancam rubuh karena digerogoti oleh "rayap-rayap aktivitas." Biasanya ia memulai hari dengan membaca firman dan berdoa menyerahkan kegiatannya sepanjang hari kepada Tuhan. Sebelum tidur ia akan berdoa bagi teman-teman, bagi keselamatan orang-orang di daerah tempat tinggalnya, buat kesejahteraan kota tempat tinggalnya, buat pertumbuhan gereja tempat pelayanannya dan memohon perlindungan Tuhan atas para imam yang melayani di daerahnya. Tetapi kesibukan telah merampas waktu terindahnya yaitu jam doanya di hadapan Tuhan. Malam itu ia mengoreksi diri dan menulis semua aktivitas yang berguna dan tidak berguna, kemudian ia mengambil komitmen untuk menyediakan kembali waktu khusus bersama Yesus. Satu pertanyaan yang harus kita ajukan kepada diri kita sendiri setiap hari, "Sudahkah kita menyediakan waktu bersama Yesus hari ini?" Jika belum, maukah kita memulainya? Kita harus kembali menyediakan waktu-waktu bersama Yesus. Menyediakan waktu adalah tindakan yang nyata untuk mulai merenovasi rumah doa yang mungkin saat ini mulai berlubang-lubang dimakan rayap aktivitas kita. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, berilah aku kemauan untuk menata kembali rumah doa yang pernah ada dalam hidupku. Mampukan aku mendisiplinkan diri untuk selalu berkencan bersama-Mu. Amin. (Dod).
Pembawa Renungan : Drg. Hernawaty HalimPontianak Luk. 9:18-22;
Relatives of the nearly three thousand Americans killed in the September 11 attacks have participated in a memorial service for the 21st anniversary. U-S Vice President Kamala Harris and New York City Mayor Eric Adams attended the solemn ceremony at the 9/11 memorial. Families read out the names of all the victims, with many relatives born in the years after the attack. - Kerabat dari hampir tiga ribu orang Amerika yang tewas dalam serangan 11 September telah berpartisipasi dalam upacara peringatan untuk ulang tahun ke-21. Wakil Presiden AS Kamala Harris dan Walikota New York City Eric Adams menghadiri upacara khidmat pada peringatan 9/11. Keluarga membacakan nama semua korban, dengan banyak kerabat lahir pada tahun-tahun setelah serangan.
Ketika Presiden AS mengumumkan rencana untuk memangkas ribuan dolar dari jutaan pinjaman mahasiswa, arsitek sistem pinjaman universitas Australia mengatakan langkah serupa tidak diperlukan di sini.