Podcasts about ibunya

  • 79PODCASTS
  • 159EPISODES
  • 24mAVG DURATION
  • 1MONTHLY NEW EPISODE
  • May 5, 2025LATEST

POPULARITY

20172018201920202021202220232024


Best podcasts about ibunya

Latest podcast episodes about ibunya

Kencan Dengan Tuhan
Edisi Hari Selasa, 6 Mei 2025 - Taat menjalankan perintahNya

Kencan Dengan Tuhan

Play Episode Listen Later May 5, 2025 6:30


Kencan Dengan Tuhan - Selasa, 6 Mei 2025Bacaan: "Sebab itu TUHAN berfirman kepada Musa: "Berapa lama lagi kamu menolak mengikuti segala perintah-Ku dan hukum-Ku?" (Keluaran 16: 28)Renungan: Suatu ketika Aldo kepergok mencuri dan dipukuli orang. Hal itu sudah terjadi dua kali, namun itu tidak membuatnya bertobat. Yang ketiga, dia dipukuli orang sampai hampir meninggal dunia karena tertangkap basah ketika mencopet tas seorang ibu. Ternyata, itu juga tidak membuatnya bertobat. Semua nasihat orang tuanya yang dia dengar sejak kecil dia abaikan. Dia berbuat apa saja seperti yang dia inginkan, walaupun sering kali menyusahkan orang lain. Ibunya sangat menderita dibuatnya. Hanya ada satu kalimat yang keluar dari mulutnya kalau bertemu anaknya, "Sampai kapan?" Bandelnya anak itu, bisa menjadi gambaran bandelnya bangsa Israel. Bangsa pilihan Tuhan ini telah mengabaikan firman Tuhan. Firman Tuhan masuk telinga kanan, keluar telinga kiri. Dalam hal "manna" saja mereka sudah mengabaikan firman Tuhan dua kali. Menarik untuk diperhatikan bahwa jarak antara penyampaian firman Tuhan melalui Musa dengan pengabaian firman Tuhan oleh bangsa Israel tidaklah lama. Sangat mungkin kurang dari 24 jam. "Hari ini" disampaikan supaya tidak meninggalkan manna sampai pagi, esok paginya masih ada yang menyimpan manna (Kel 16:19-20). "Hari ini" disampaikan supaya hari besok, hari ketujuh, jangan memungut manna, esok harinya tetap ada yang ingin memungutnya (Kel 16:26-27). Maka, tidak mengherankan kalau Tuhan "bertanya", "Berapa lama lagi kamu menolak mengikuti segala perintahku dan hukumKu?" Tuhan menjadi kesal karena bangsa Israel berkeinginan untuk selalu memberontak. Ini masalah hati yang tidak taat kepada perintah Tuhan. Sebagaimana bangsa Israel, kita juga umat pilihan, tetapi umat pilihan dalam Perjanjian Baru. Sayangnya, kita juga sering kali mengabaikan firman Tuhan. Tuhan memerintahkan supaya kita tidak menipu, tetapi kita menipu. Kita berkata kepada anak kita, "Kalau ada yang mencari Ibu, bilang saja tidak ada." Padahal kita ada di rumah. Sebagai seorang pelajar atau mahasiswa, kita menyontek, yang sama artinya dengan mencuri milik orang lain. Kita berkata, "Ah cuma tiga nomor saja kan tidak apa-apa. "Padahal, dosa tidak mengenal kecil atau besar. Dosa tetap dosa! Kita berusaha mendapatkan SIM atau surat berharga lainnya dengan cara salah. Kita beralasan bahwa pihak yang mengeluarkan surat itulah yang tidak jujur. Sangat mungkin Tuhan bertanya kepada kita, "Sampai kapan?" Mari kita berusaha untuk tidak hidup dalam kesalahan. Memang bukan hal yang mudah, tetapi dengan pertolongan Roh Kudus kita sanggup menaati perintah Tuhan. Jangan sampai berkat Tuhan tidak turun atas kita, gara-gara Tuhan selalu bertanya, "Berapa lama lagi kamu tidak menuruti perintahku?" Tuhan Yesus memberkati.Doa:Tuhan Yesus, aku ingin memerhatikan dan melakukan firman-Mu. Bimbing dan berilah kekuatan kepadaku sehingga aku dapat melakukannya. Amin. (Dod).

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan dan renungan Sabda Tuhan pada hari Kamis dalam pekan ke-3 PraPaskah, 27 Maret 2025

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later Mar 26, 2025 8:32


Dibawakan oleh Gerfi dan Trisna dari Paroki Kumba di Keuskupan Ruteng, Indonesia. Yeremia 7: 23-28; Mazmur tg 95: 1-2.6-7.8-9; Lukas 11: 14-23KEKERASAN HATI DAN KETIDAKTULUSAN Tema renungan kita pada hari ini ialah: Kekerasan Hati danKetidaktulusan . Ada seorang anak berusia lima tahun sedang menangis danmelempari rumahnya dari jarak sekitar 20 meter. Ia marah kepada ibunya.Pasalnya, badannya sudah penuh lumpur dan akan dimandikan Mama, tapi ia tidakmau dan berlari keluar. Dalam marah dan menangis itu, si bocah berkata: “Hati Mamakeras seperti batu.” Ia mengulang-ulang kata-kata itu sambil melempari rumahdengan batu yang diambil di sekitar ia berada. Ibunya sesekali keluar untukmenjemputnya, namun bocah laki-laki itu semakin berlari menjauh dan terusmenangis. Ilustrasi ini paling kurang menyinggung dua hal, yaitukekerasan hati dan ketidaktulusan. Anak laki-laki itu menyebut ibunya seorangyang keras hati, paling kurang itu menurut pandangan seorang anak usia limatahun. Menurutnya, mandi untuk membersihkan tubuhnya bukan suatu perbuatan yangbenar dan baik, karena itu ia menentang. Tindakan melawan dan memusuhi apa yangbenar dan baik merupakan suatu ketidaktulusan. Anak kecil itu belum mengerti apa sesungguhnya kekerasanhati dan ketidaktulusan. Namun apa yang telah ia perbuat terhadap ibunya dapatmenjadi suatu bahan berharga untuk kita renungkan. Anak kecil sering berkatadan berbuat sesuatu untuk mengusik hati orang dewasa mengenai sikap danperilaku mereka. Orang yang lebih besar dan dewasa mengetahui bahwa ketikahati manusia menjadi keras, ia akan kehilangan kemampuan untuk merasa kasihan,untuk mengampuni, dan untuk mengakui suatu kebenaran. Kekerasan hati danketidaktulusan sangat berkaitan erat karena kedua sifat negatif ini mempunyaikesamaan intensi yaitu menolak kebenaran, kerendahan hati dan panggilan untukpertobatan. Kedua sifat negatif ini disinggung dalam dua bacaan kitapada hari ini. Allah mengungkapkan kenyataan kepada Musa bahwa bangsa Israeltelah berubah menjadi keras hatinya dan tidak tulus, sehingga tidak menurutilagi perintah dan kehendak-Nya. Orang-orang Farisi, ahli taurat dan kaumtua-tua Yahudi tidak rela mengakui mujizat pengursiraan roh jahat pada seorangyang bisu. Mereka justru menuduh Yesus sebagai seorang pemimpin setan yangmengusir sesama setan. Sebagai sebuah tindakan pertobatan dalam masa puasa ini,kita semua dipanggil untuk menghilangkan kekerasan hati dan ketidaktulusankita. Kita perlu menggantikannya dengan kerendahan hati, ketulusan dalam katadan tindakan, dan tindakan belas kasih kepada sesama. Lakukan saat ini juga,dan jangan menunda.Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa ... Ya Tuhan,curahkanlah di dalam diri kami hati yang lembut dan tulus. Bapa kami yang adadi surga ... Dalam nama Bapa ...

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan dan renungan Sabda Tuhan pada hari Kamis dalam pekan ke-7 masa biasa, 27 Februari 2025

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later Feb 26, 2025 7:09


Dibawakan oleh Ratna dan Raymond dari Komunitas Pukat Labuan Bajo di Keuskupan Labuan Bajo, Indonesia. Sirakh 5: 1-8; Mazmur tg 1: 1-2.3.4.6; Markus 9: 41-50JANGAN MENUNDA PERTOBATAN Tema renungan kita pada hari ini ialah: Jangan MenundaPertobatan. Seorang siswa mulai belajar mengisap rokok sejak memasuki SMP.Pertama-tama ia belajar dari bapaknya di rumah yang sangat gemar merokok. Disekolah pun ia mengikuti kebiasaan para guru yang merokok. Di antara temansebaya, mereka berbagi rasa suka-ria dan bangga untuk merokok. Ibunya menasihatkan supaya ia berhenti merokok. Iaberjanji bahwa setelah selesai ujian kenaikan kelas, ia berhenti. Tetapi iatidak menepati janjinya, bahkan ia semakin suka merokok. Ia berkata kepadaibunya untuk berhenti nanti setelah kelas dua. Ternyata janjinya itu tidakdibuktikan setelah di kelas dua, dan seterusnya di kelas tiga, hingga ia tamat SMP.Di SMA, kesukaannya merokok tidak terbendung lagi. Ia merokok dengansebebas-bebasnya. Banyak orang menegur, menasihatkan dan mengusulkancara-cara agar ia menghentikan kebiasaan merokok. Tetapi ia selalu berkatabahwa nanti ia akan berhenti merokok. Ia menunda sekali, berikutnya menunda,dan berikut lagi menunda. Sampai ia selesai kuliah dan mulai bekerja, ia sudahmenjadi seorang pencandu. Ia selalu merokok dan satu-satunya saat ia tidakmerokok ialah ketika sedang tidur. Pada akhirnya konsekwensi itu datang. Iamulai mengeluh sakit kepala. Ketika didiagnosa oleh dokter, kabar buruk bagai menamparkeras wajahnya ialah, bahwa ia diserang kanker paru-paru. Dokter mendapatkan semua cerita hidupnya dan kesimpulanyang dikatakan ialah, bahwa laki-laki itu selalu menganggap remeh semua nasihatdan peringatan untuk berhenti merokok. Sebagai akibatnya, ia selalumenunda-nunda janjinya untuk berhenti merokok. Akhirnya, penundaan panjang itumengirim dia ke situasi pahit dengan vonis dokter bahwa kanker paru-paru yangmenyerangnya akan segera menentukan nasib hidup dan matinya. Nasihat dan peringatan untuk tidak menunda-nundapertobatan bukan hanya untuk si lelaki tadi. Jauh sebelum datangnya Yesus kedalam dunia, kitab Putera Sirakh sudah memberikan peringatan kepada setiapmanusia untuk tidak menunda-nunda pertobatan. Setiap dari kita pasti tidakmemiliki kekuasaan sempurna untuk melawan dan menghalau dosa. Besar atau kecil,sedikit atau banyak, kita pernah jatuh dalam dosa. Namun demikian, Tuhan sudahmenyediakan jalan pertobatan sebagai cara untuk mendapatkan kebebasan dan keselamatan.Jadi pertobatan itu mutlak untuk dilakukan saat ini dan di tempat ini, agarkita dapat selamat dan bahagia. Penyesalan kemudian sangat tidak berguna.Pertobatan menjadikan kita selamat meski kondisi kita sudah terlanjur lukakarena dosa, daripada kondisi dengan lengkap tetapi ternyata kita tidakselamat.Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Tuhan Yesus,perkuatkanlah iman kami akan semangat pertobatan demi keselamatan kami.Kemuliaan kepada Bapa dan Putra dan Roh Kudus ... Dalam nama Bapa ...

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan dan renungan Sabda Tuhan pada hari Kamis dalam pekan ke-1 masa biasa, 16 Januari 2025

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later Jan 15, 2025 6:29


Dibawakan oleh Andre dan Felicia dari Paroki Roh Kudus Surabaya di Keuskupan Surabaya, Indonesia. Ibrani 3: 7-14; Mazmur tg 95: 6-7.8-9.10-11; Markus 1: 40-45 TAK ADA TERLAMBAT UNTUK MENGASIHI   Renungan kita pada hari ini bertema: Tak Ada Terlambat Untuk Mengasihi. Ada dua orang bersaudari, semuanya gadis dan sudah bekerja. Mereka adalah anak-anak kesayangan kedua orang tuanya. Usia mereka adalah usia siap menikah, tetapi tidak pernah terdengar mereka berbicara tentang jodoh dan rencana membangun keluarga. Padahal kedua orang tuanya semakin bertambah usia dan ingin melihat cucu. Mereka ingin menikmati hidupnya yang penuh bersama anak-anak dan cucu-cucu sebelum akhirnya meninggal dunia.   “Saya belum dapat memastikan apakah saya yang lebih dahulu menikah atau kamu,” kata kakak kepada adiknya. Adiknya berdiam sebentar, lalu berkata: “Usia saya sudah menjelang kepala tiga. Saya pernah berpikir serius untuk menikah, tapi sekarang pikiran itu menjauhi saya. Saya tidak tahu juga apakah kakak yang duluan menikah atau saya.” Intinya, mereka berdua tidak memakai target 6 bulan, satu tahun, atau tiga tahun lagi sebagai batas dalam memutuskan untuk menikah.   Sampai akhirnya pada suatu malam, kakak kembali dari kerja sudah hampir tengah malam. Ia diantar oleh seorang lelaki yang masih muda, sepertinya teman sekantornya. Ibunya menyambut di pintu. Pandangan ibu juga jatuh ke lelaki yang ada di dalam mobil, yang tidak sempat turun dari mobil karena ia harus segera pulang. Perasaan ibu lebih kuat tentang jodoh anak pertamanya itu. Di waktu lalu sudah ada dua pemuda menyukai putrinya. Yang pertama bertahan setahun, menyusul yang kedua sampai tiga tahun. Semua itu kisah kegagalan.   Semoga pemuda di dalam mobil tadi adalah calon menantu sesungguhnya. Bagi ibu, tidak ada cinta yang terlambat. Kedua putrinya bukan masuk kategori tidak beruntung dalam berjodoh, dan tidak terlambat untuk menikah. Selalu ada waktu yang tepat dari Tuhan yang sesuai dengan keadaan dan kemampuan manusia. Ibu berpamitan dengan putrinya untuk istirahat, sekaligus berbisik ke telinga anaknya itu: “Tidak ada terlambat untuk mengasihi”.   Tuhan Allah mengilhami kita untuk mewujudkan bahwa tidak ada terlambat dalam mencintai. Orang yang sedang di ambang maut: masih dapat mengampuni, menyebut nama Tuhan, dan mau diajak foto selfie. Berada di tempat sepi dan menyendiri di dalam gereja untuk berdoa, seseorang tetap dapat merasakan kasih yang begitu intim. Itu semua adalah bukti kalau mengasihi tidak terlambat dan selalu ada. Surat kepada Orang Ibrani menasihatkan bahwa di dalam kasih kita harus bisa mengubah orang-orang yang keras hati dan hidupnya penuh dengan dosa. Tidak ada terlambat untuk berbagi kasih itu. Cinta tidak mungkin menyerah terhadap benci, marah dan dosa. Perbuatan cinta dari Yesus dalam mentahirkan orang kusta, mengajarkan kita bahwa berbuat cinta untuk dialami seharusnya pada saat ini dan di sini. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Yesus yang baik, ajarilah dan perkuatkanlah kami dalam mencintai dengan benar. Kemuliaan kepada Bapa dan Putra dan Roh Kudus ... Dalam nama Bapa ...

Lonceng Mystery (Podcast Horror)
Eps.153 - Kontrakan Setan Sumur Batu Jakpus

Lonceng Mystery (Podcast Horror)

Play Episode Listen Later Jan 14, 2025 55:51


Nikmati kelezatan TaoKaeNoi dan raih kesempatan ke Korea! Ikuti TaoKaeNoi Seoulsation dan wujudkan mimpimu. Informasi lebih lanjut https://fstry.pse.is/728rkg #TaoKaeNoiSeoulnation #CrunchYourWayToSeoul —— Firstory DAI —— Rizky yang menyewa sebuah rumah kontrakan di daerah sumur batu, dimana sebelumnya tidak ada yang kuat tinggal disitu, hanya satu atau dua minggu saja, namun bang rizky bersama keluarga menempati rumah itu selama 5 tahun dikarenakan harganya yang sangat murah dibandingkan rumah lainnya, baru hari pertama menempati rumah tersebut, bang Rizky langsung mendapati teror yang mengerikan, begitupun kakak dan Ibunya disana, semua teror itu berlanjut selama 5 tahun sampai mempengaruhi diri bang Rizky sampai sekarang.. Powered by Firstory Hosting

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan dan renungan Sabda Tuhan pada hari Rabu, hari biasa sesudah Penampakan Tuhan, 8 Januari 2025

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later Jan 7, 2025 7:00


Dibawakan oleh Florensia dari Paroki Maria Bunda Segala Bangsa Wae Kesambi, Labuan Bajo, di Keuskupan Labuan Bajo, Indonesia. 1 Yohanes 4: 11-18; Mazmur tg 72: 1-2.10-11.12-13; Markus 6: 45-52 MELIHAT TUHAN   Tema renungan kita pada hari ini ialah: Melihat Tuhan. Untuk orang-orang yang hidup dalam zaman yang sama, melihat Tuhan atau melihat Yesus merupakan sebuah kenyataan. Sedangkan masa setelah Yesus bangkit dan naik ke surga, bukan lagi melihat Tuhan dengan mata fisik, tetapi dengan mata rohani dan iman. Atas keterbatasan tersebut, Yesus meninggalkan ajaran-ajaran untuk memperkuat mata iman dan rohani, sehingga ketika orang-orang beriman mengalami perjumpaan dan melihat Tuhan, mereka tidak memakai indra matanya tetapi hati dan budinya.   Salah satu cara melihat Tuhan dengan memakai kemampuan bukan indra mata ialah seperti yang terjadi dengan seorang anak kecil yang ingin melihat Tuhan. Ia bertanya kepada ibunya, “Ma, Tuhan itu seperti apa?” Ibunya agak bingung untuk menjawabnya. Kemudian ia menemukan jawabannya. Ia menarik anaknya mendekat, dan memeluknya erat-erat penuh kasih sayang. Lalu ia berkata kepada anaknya: “Tuhan yang kamu ingin lihat, adalah seperti itu.” Anak itu langsung mengerti, karena terbentuk kesadaran imannya bahwa Tuhan yang ia percayai adalah Dia yang memiliki segala kebaikan dan kasih sayang, dan ia alami itu melalui orang tuanya.   Apa yang diperlihatkan oleh ibu dan anak itu adalah sebuah pemaknaan Tuhan sangat konkret, yang menurut Surat Yohanes yang pertama sebagai bacaan pertama hari ini, Tuhan Allah adalah kasih. Kitab suci mengajarkan tentang ini, demikian juga ajaran para Bapa Gereja dan seterusnya pengajaran-pengajaran di dalam Gereja. Sepuluh perintah Allah berisi satu hukum saja, yaitu cinta kasih, yang diwujudkan oleh setiap orang beriman kepada Tuhan dan sesamanya. Dengan lebih konkret, santo Yohanes menjelaskan bahwa kita tidak perlu risau atau terlalu mengada-ada untuk mencari Tuhan, bahkan dengan berbagai pengorbanan yang dilakukan.   Cara kita melihat Tuhan, menurut dia ialah dengan berbuat kasih. Di dalam satu perbuatan kasih, misalnya mendengarkan dan memahami orang yang sedang berbicara kepada kita, yang dirasakan oleh orang-orang yang terlibat adalah sebuah kehadiran yang menguntungkan. Pihak yang berbicara dan mendengar saling menikmati keuntungannya. Mereka saling memperhatikan sama sekali tidak menjadi ancaman atau pengganggu bagi yang lainnya.   Yesus yang tampak berjalan di atas air dan hadir di tengah para rasul-Nya adalah seorang yang memberikan rasa nyaman, tenang, dan damai. Bahkan Ia menjamin supaya para pengikut-Nya itu tidak usah takut. Perbuatan kasih kita mestinya bukan sebagai hal yang mengkuatirkan, mencurigakan atau menakutkan. Sebaliknya perbuatan kasih kita harus membawa keuntungan. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Allah, penuhilah diri kami dengan iman yang kuat, supaya kami mampu menjalankan kehendak-Mu. Kemuliaan kepada Bapa dan Putra dan Roh Kudus ... Dalam nama Bapa ...

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan-bacaan dan renungan Sabda Tuhan hari Minggu, Pesta Keluarga Kudus: Yesus, Maria dan Yosef, 29 Desember 2024

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later Dec 28, 2024 12:10


Dibawakan oleh Pastor Peter Tukan, SDB dari Salesian Don Bosco Gerak di Keuskupan Labuan Bajo, Indonesia. 1 Samuel 1: 20-22.24-28; Mazmur tg 84: 2-3.5-6.9-10; 1 Yohanes 3: 1-3.21-24; Lukas 2: 41-52 KELUARGA MEMAKNAI KEHIDUPAN   Tema renungan kita pada hari Minggu Keluarga Kudus ini ialah: Keluarga Memaknai Kehidupan. Seorang remaja kembali dari sekolah dan bertanya kepada ibunya: “Bunda, berkeluarga untuk hidup atau hidup untuk berkeluarga?” Di dalam pelajaran tadi, para siswa diminta untuk merenungkan tentang hidup di dalam keluarga.   Masing-masing siswa diminta untuk merenungkan tentang keluarga sendiri. Ia sendiri tidak bisa menjawab pertanyaan itu, demikian juga gurunya. Maka ia bertanya langsung kepada orang tuanya yang adalah pembentuk pertama keluarga. Lalu si Ibu menjawab: “Sabar ya nak, Bunda akan menjawabmu.” Remaja tadi berdiam dan menunggu jawabannya.   Ibunya masuk ke kamar, mengambil kumpulan foto di dalam album besar, lalu menghampiri anaknya. Katanya: “Lihat foto-foto ini dari awal, kamu akan mengerti bahwa keluarga kita memaknai kehidupan. Itu berarti kita berkeluarga untuk hidup.” Remaja itu melihat, memandang, dan mengagumi tiap episode di dalam foto keluarga itu. Dari kedua orang tuanya yang masih pacaran, berlanjut ke pernikahan, lalu kelahiran anak-anak, hingga saat dirinya menjadi remaja. Ia akhirnya mengerti, setelah mendapatkan jawabannya.   Ketika pemuda dan pemudi mulai memadu cinta, mereka memaknai kehidupan sebagai sebuah keindahan. Pasangan hidup membuat semuanya indah. Pada saat krisis dan kesulitan datang, mereka maknai hidup ini sebagai sebuah medan bertempur atau bahaya yang harus dihindari. Tiba saatnya mereka dikaruniai buah hati, hidup itu mereka maknai sebagai cinta yang dipanen. Namun datang juga saatnya ketika anak-anak nakal, gagal, bahkan jatuh dalam dosa, hidup ini dipandang sebagai perjalanan yang penuh duri dan ancaman menakutkan.   Pasangan keluarga Nazareth: Yosef dan Maria bersama kanak-kanak Yesus menampilkan pengalaman gambaran nyata kehidupan keluarga-keluarga kita pada umumnya. Ketika keluarga kita setia akan perkawinan dan pendidikan anak-anaknya, makna kehidupan bagi mereka adalah menjalankan kehendak Tuhan seperti keluarga Elkana dan Hana, juga keluarga Yosef dan Maria. Banyak keluarga kita juga begitu, mereka ingin mewujudkan kehendak Tuhan sebagai makna kehidupan mereka. Sebaliknya, ketika perkawinan dan pendidikan anak-anak berada dalam bahaya bahkan kehancuran, kehidupan itu dimaknai sebagai kemunduran dan kegagalan.   Jika keluarga mengalami kemunduran dan bahkan kegagalan, hendaknya masalah itu diatasi bersama dengan campur tangan Tuhan. Tuhan perlu diminta campur tangan-Nya, karena Dialah pembentuk dan pencipta keluarga-keluarga kita. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Bapa, kami persembahkan setiap keluarga kami  ke dalam tangan-Mu supaya Engkau berkati. Bapa kami ... Dalam nama Bapa ...

Kencan Dengan Tuhan
Edisi Hari Sabtu, 28 Desember 2024 - Pendukung terbaik adalah Orang tua

Kencan Dengan Tuhan

Play Episode Listen Later Dec 27, 2024 3:35


Kencan Dengan Tuhan - Sabtu, 28 Desember 2024 Bacaan: "Hai anakku, dengarkanlah didikan ayahmu, dan jangan menyia-nyiakan ajaran ibumu." (Amsal 1:8) Renungan: Suatu ketika seorang pria muda yang telah lulus kuliah menulis surat ke rumah bahwa ia ingin agar ibunya yang sudah tua dan janda itu untuk hadir di upacara kelulusannya. Sang ibu membalas surat tersebut dan berkata bahwa ia tidak dapat datang, karena ia tidak memiliki baju baru. Anaknya membalas bahwa ia tidak dapat lulus tanpa kehadirannya, dan membujuk sang ibu untuk datang. Jadi sang ibu pun datang. Ia tidak mengenakan pakaian yang bagus. Ketika orang-orang sudah berkumpul, diketahui bahwa kursi yang terbaik di hall tersebut sudah disisihkan untuk seseorang. Tidak berapa lama, sang pria muda datang dan berjalan di jalur tempat duduk yang ada ibunya yang sudah tua dan janda. Ia membawa ibunya untuk duduk di kursi terbaik tersebut. Ibunya tidak tahu bahwa sang anak adalah anak dengan peringkat tertinggi di kelasnya, yang akan menyampaikan pidato perpisahan pada acara tersebut, dan bahwa ia adalah pria yang paling terkenal di seluruh sekolah. Setelah medali dikalungkan kepadanya, ia menyelinap turun dan mengalungkan medali itu pada ibunya. Sambil mencium sang ibu, ia berkata, "Bukan saya yang berhak menerimanya. Ini untuk ibu." Adalah baik bagi seorang anak yang selalu menyadari peran ibunya bagi masa depannya. Peran itu tidak dapat dinilai dengan apapun juga. Bagi seorang ibu, melihat hidup kita berhasil saat ini, itu adalah waktu terbaik baginya yang mampu menyegarkan kembali tulang-tulangnya yang rapuh. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, terima kasih untuk orang tua yang telah Kau berikan padaku. Mampukan aku untuk dapat menjadi kebanggaan bagi mereka di masa hidupnya ini. Amin. (Dod).

Kamar Mojok
Suami milik ibunya, lalu harta suami milik siapa?

Kamar Mojok

Play Episode Listen Later Sep 16, 2024 7:05


"Suami memang milik ibunya, tapi harta suami? Itu milik bersama, dikelola dengan cinta, kepercayaan, dan tanggung jawab bersama pasangan."

Kencan Dengan Tuhan
Edisi Hari Kamis, 12 September 2024 - RancanganNya Indah bagi Hidupmu

Kencan Dengan Tuhan

Play Episode Listen Later Sep 11, 2024 7:21


Kencan Dengan Tuhan - Kamis, 12 September 2024 Bacaan: "Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman Tuhan, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan." (Yeremia 29:11) Renungan: Ada seorang anak kecil sedang memperhatikan ibunya yang sedang menyulam secarik kain. Ia mendongak dan bertanya kepada ibunya, "Ibu... apa yang Ibu lakukan?" Sang ibu menjawab, "Ibu sedang menyulam gambar ini pada selembar kain". Sang anak bertanya lagi, "Tetapi Ibu... yang kulihat dari bawah adalah benang ruwet dan tidak beraturan." Ibunya pun tersenyum memandang sang anak dan berkata dengan lembut, "Anakku, lanjutkanlah permainanmu, sementara ibu menyelesaikan sulaman ini, nanti setelah selesai, kamu akan kupanggil dan kududukkan di atas pangkuan ibu dan kamu dapat melihat sulaman ini dari atas." Anak itu tetap bingung, mengapa ibunya menggunakan benang hitam, coklat, dan berbagai benang lainnya dan semuanya tampak begitu semrawut menurut pandangannya. Tak berapa lama ibunya memanggil, "Anakku...., mari kesini, dan duduklah di pangkuan ibu." Waktu anak itu melakukan perintah ibunya, si anak merasa heran dan terkagum-kagum melihat bunga- bunga yang indah, dengan latar belakang pemandangan matahari yang sedang terbit, sungguh indah sekali. Sang anak hampir tidak percaya melihatnya, karena dari bawah yang anak itu lihat hanyalah benang-benang yang ruwet dan tak beraturan. Kemudian ibunya berkata, "Anakku, dari bawah memang nampak ruwet dan kacau, tetapi engkau tidak menyadari bahwa di atas kain ini sudah ada gambar yang direncanakan, ibu hanya mengikutinya. Sekarang, dengan melihatnya dari atas kamu dapat melihat keindahan dari apa yang ibu lakukan." Seiring dengan berjalannya waktu, bertahun-tahun kemudian, saat sang anak mulai dewasa dan mulai menjalani kehidupannya yang keras, lalu dia mendongak dan bertanya kepada Tuhan, "Tuhan, apa yang Engkau lakukan?" Tuhan menjawab, "Aku sedang menyulam kehidupanmu." " Tetapi nampaknya hidup ini ruwet, benang-benangnya banyak yang hitam, mengapa tidak semuanya memakai warna yang cerah?" Tuhan menjawab, "Anakku, kamu belum melihat keindahan hidupmu, karena kamu hanya melihatnya dari bawah, dari tempatmu yang terbatas. Percayalah, bahwa Aku sudah mempunyai pola dan rancangan yang terbaik dan terindah bagimu. Sekarang Aku sedang menyelesaikannya mengikuti rancanganku. Bila tiba waktunya engkau akan melihat dan menyaksikan keindahan dari hidupmu, asalkan engkau tetap percaya dan taat kepadaku." Seringkali kita tidak bisa memahami rancangan Tuhan dalam hidup kita, karena kita hanya melihatnya dari tempat kita di bawah sini, sehingga yang tampak seolah hanya keburukan dan keruwetan hidup. Padahal saat Tuhan melihatnya dari atas, yaitu dari Surga, Tuhan sudah mempunyai pola dan rancangan yang begitu indah dalam setiap kehidupan kita, Jadi, jangan melihat hidup hanya dari sisi kita, namun mari belajar untuk melihatnya dari sisi Tuhan, supaya bukan keruwetan yang kita lihat, namun keindahan hidup yang dapat kita nikmati. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, sertailah aku selalu di dalam kehidupan ini sampai aku melihat keindahan jalan hidupku. Yakinkan aku bahwa bersama dengan-Mu semua akan baik-baik saja. Amin. (Dod).

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan dan renungan Sabda Tuhan hari Sabtu pekan ke-9 masa biasa; Peringatan Hati Tak Bernoda Santa Perawan Maria

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later Jun 7, 2024 7:49


Dibawakan oleh Johanes Bambang dan Yuliana Manjung dari Komunitas Pukat Labuan Bajo, Keuskupan Ruteng, Indonesia. Yesaya 61: 9-11; Mazmur tg: 1 Samuel 2: 1.4-5.6-7.8abcd; Lukas 2: 41-51 HATI YANG CEMAS   Tema renungan kita pada hari ini ialah: Hati yang Cemas. Seorang bocah perempuan kelas 5 SD bernama Maria, bermain tebak-tebakan dengan ibunya. Ia berkata: "Ma, jawab tebakan ini ya. Apa perbedaan antara hati Papa dan hati Mama?" Ibunya mencoba berpikir sebentar. Kemudian ia menjawab: "Hati Papa adalah hati seorang laki-laki. Hati Mama adalah hati seorang wanita." Jawab Maria: "Bukan. Bukan jawabannya." Ibunya menyambung: "Lalu jawabannya apa?" "Jawabannya ialah," kata Maria, "Hati Mama suka cemas, sedangkan hati Papa suka cuek." Anak ini tentu saja berkata sesuai pengalamannya sendiri.    Hubungan hati antara ibu dan anak adalah suatu hubungan terkuat antara dua manusia, melebihi semua jenis hubungan lain yang pernah ada di dunia. Oleh karena itu kalau seorang ibu merasa cemas terhadap orang-orang kesayangannya, pasti kecemasan ini merupakan suatu ungkapan hati yang sangat mendalam. Kecemasan seorang ibu itu tidak sekedar rasa susah, gelisah atau tidak nyaman. Lebih dari itu, ibu sangat sakit, kehilangan dan lumpuh sebab sebagian hatinya terlepas atau hilang.   Kisah di dalam Injil Lukas tentang Yesus remaja yang menghilang dari pengawasan kedua orang tuanya membuat kita mengerti bahwa hati yang cemas itu keluar dari mulut Bunda Maria. Seperti semua ibu yang lain, Bunda Maria menunjukkan betapa sakitnya dia ketika sebagian hatinya, atau setengah bagian hidupnya, yaitu Putranya sendiri menghilang. Kecemasan seorang ibu bagaikan semua bencana besar, sehingga langit pun bisa terbuka dan surga juga memberi tanggapannya. Yesus harus menjawab kecemasan ibunda agar ia tenang, bahwa Dia sungguh berada di rumah Bapa-Nya.   Hari ini kita merayakan Hati Bunda Maria yang amat suci yang membantu kita untuk mengerti bahwa kesucian hatinya mempunyai peran yang sama dengan hati Tuhan Yesus Kristus. Kedua hati tersebut memberikan kita solusi atau jawaban atas permasalahan-permasalahan kita di dunia ini. Hati Bunda Maria yang cemas membuat matanya selalu terbuka untuk melihat dan menunjukkan setiap masalah atau kesulitan yang masing-masing kita hadapi. Hatinya yang cemas menggerakkan dia untuk berjalan sejauh ujung bumi dan mencapai segala bangsa supaya membawa anak-anak manusia untuk percaya kepada Tuhan.   Jika kita sendiri atau orang-orang yang kita kenal dan sayangi pada saat ini sudah terlanjur menjauh dari jalan Tuhan Yesus Kristus; jika sedang terjadi hubungan di antara teman atau saudara belum membaik; jika masih ada marah, benci, dendam dan iri terhadap sesama kita, marilah kita menyadari bahwa Bunda Maria sangat cemas dengan semua ini. Ia sedang bekerja untuk memperbaiki semua ini.   Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Bapa di surga, semoga Roh-Mu selalu menyertai dan Bunda Maria membimbing kami untuk memperkuat komitmen kami berjalan di jalan Tuhan Yesus Kristus. Kemuliaan kepada Bapa ... Dalam nama Bapa... --- Send in a voice message: https://podcasters.spotify.com/pod/show/media-la-porta/message

Bincang Asa dan Rasa
Ternyata Ibu tetap butuh Ibu - JF #GakKenaMental

Bincang Asa dan Rasa

Play Episode Listen Later Apr 26, 2024 5:26


Dalam hati terdalamnya, Ibu selalu merindukan Ibunya tercinta.Biar kamu #GakKenaMental karena jerawat, kunjungi #http://jftheskinspecialist.com/ Hosted on Acast. See acast.com/privacy for more information.

Kencan Dengan Tuhan
Edisi Hari Kamis, 25 April 2024 - Kekuatan Kasih dan Doa

Kencan Dengan Tuhan

Play Episode Listen Later Apr 24, 2024 7:09


Kencan Dengan Tuhan - Kamis, 25 April 2024 Bacaan: "Anak yang bijak mendatangkan sukacita kepada ayahnya, tetapi anak yang bebal adalah kedukaan bagi ibunya." (Amsal 10:1) Renungan: Ada seorang anak bernama Fery yang tumbuh menjadi anak yang baik dan penurut. Namun, sejak remaja, ia berubah menjadi anak pemberontak. Meski begitu, kasih sayang ibu tak pernah pudar. Ibunya sangat menyayanginya dan dalam setiap doanya, nama Fery tak pernah terlupakan. Tidak masalah jika anak menutup telinga saat berbicara dengannya, ibu akan tetap menasihatinya. Dengan berlinang air mata, dia memohon kepada Tuhan untuk melindungi putranya dari pergaulan buruk. Saat Fery sedang tidur, dia berlutut di samping tempat tidurnya dan berdoa untuknya. Fery tahu semua yang telah dilakukan ibunya untuknya. Jauh di lubuk hatinya, dia sangat mencintai ibunya. Namun, ia merasa kini telah menjadi seorang pemuda. Dia tidak mau mendengarkan nasihat ibunya lagi. "Aku lelah mendengarkan ibu berbicara setiap hari, telingaku sakit mendengarkannya, Bu. Aku sudah dewasa dan aku tahu apa yang aku lakukan." Suatu ketika, saat pulang sekolah, ia diajak oleh teman-temannya ke tempat pelacuran. "Tidak ada salahnya aku mencoba," pikirnya. Fery pergi bersama mereka. Tinggal beberapa meter lagi mereka akan masuk ke dalam rumah itu. Tiba-tiba ia teringat kepada ibunya. Nasihat-nasihat sang ibu terngiang dengan sangat jelas di telinga Fery. Bayangan ibunya yang sedang berlutut, dan berdoa sambil menangis terlintas dalam benaknya. "Bagaimana perasaan Ibu bila mengetahui aku datang ke tempat seperti ini? la pasti akan sangat sedih." Langkah-langkah kaki Fery semakin terasa berat. Ia memandang rumah itu. Rasa jijik menyelimuti dirinya. "Tidak, aku harus pulang!" la berbalik dan segera berlari meninggalkan tempat itu dan tidak pernah kembali lagi. Ketika melihat kisah di atas, sepertinya nasihat sang ibu sama sekali tidak kena pada sasaran. Namun pada akhirnya, ketika si anak diperhadapkan dengan godaan dunia, ia kembali teringat akan nasihat ibunya. Di sini Roh Kudus berperan dalam mengingatkan semua nasihat-nasihat yang diberikan kepada anak. Mendidik anak sangat penting tetapi kita jangan lupa ada bagian yang sangat penting, yaitu selalu mendoakan mereka. Amsal berkata supaya para orang tua menasihati anak-anak mereka untuk takut akan Tuhan. Mendidik anak ke jalan yang benar itu sangat penting. Amsal 22:6 mengatakan, “Ajarilah orang muda menurut jalan yang benar baginya, supaya pada masa tuanya ia tidak menyimpang dari jalan itu.” Anak adalah anugerah yang Tuhan berikan untuk dijaga. Pendidikan berupa nasihat yang baik akan membimbing dan mengarahkan mereka ke jalan yang benar. Seperti yang dilakukan ibu Fery, dia telah melakukan apa yang dia bisa sebagai orang tua. Nasihat dengan firman Tuhan dan berdoa. Marilah kita tanamkan ajaran yang baik dan benar pada anak-anak kita, agar mereka hidup sesuai dengan kebenaran firman Tuhan. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, jagalah anak-anakku di mana pun mereka berada saat ini. Ingatkanlah mereka jika mereka melangkah di luar jalan-Mu. Engkau yang berkuasa menjaga mereka, maka aku serahkan mereka ke dalam tangan-Mu. Amin. (Dod).

Kencan Dengan Tuhan
Edisi Hari Sabtu, 23 Maret 2024 - Ijinkan Dia mengisi Kekosongan Hati Kita

Kencan Dengan Tuhan

Play Episode Listen Later Mar 22, 2024 6:50


Kencan Dengan Tuhan - Sabtu, 23 Maret 2024 Bacaan: "Seperti bapa sayang kepada anak-anaknya, demikian TUHAN sayang kepada orang-orang yang takut akan Dia." (Mazmur 103:13) Renungan: Felisia terbuang dari sejak lahir. Saat ibunya sedang mengandung dirinya, ayahnya berselingkuh dan jarang pulang ke rumah. Ibunya selalu menjadi sasaran amukan ayahnya. Hal ini membuat ibunya marah dan membenci Felisia yang sedang ia kandung. Akhirnya, ibunya membuang anak itu ke tong sampah di depan rumah sepasang suami-istri yang kaya. Anak itu akhirnya dirawat oleh pasangan kaya tersebut dan dianggap seperti anak kandungnya sendiri. Namun setelah dewasa, Felisia tetap merasakan kekosongan besar di hatinya. la rindu ayah kandungnya. Suatu ketika ibunya bertemu kembali dengan Felisia dan menceritakan bagaimana kejahatan yang ayahnya lakukan dahulu. Felisia terkejut, namun hati kecilnya tetap tidak rela, ia mau bertemu ayahnya. Di saat itulah ibunya membentak, "Anggap saja ayahmu tidak ada! Kalau dia mau peduli sama kamu, harusnya sudah dari dulu! Jangan pikirkan dia lagi, anggap sudah mati!" Felisia hanya bisa menangis sejadi-jadinya. Dirinya yang sebelumnya kelihatan seperti wanita tangguh, kini terlihat sangat rapuh. Meskipun ia telah mendapatkan orang tua pengganti yang sangat mengasihinya, dan juga bertemu kembali dengan ibu kandungnya, tetapi itu tetap tidak cukup. Sampai saat ini hati kecil Felisia masih menjerit, "Ayah! Di mana kamu berada? Aku ingin bertemu Ayah satu kali saja sebelum aku mati!" Banyak orang mengalami tragedi yang serupa seperti yang dialami Felisia. Beberapa orang terlahir tanpa sosok ibu, beberapa terlahir tanpa sosok ayah. Ada yang terlahir tanpa sosok keduanya dengan berbagai macam sebab, entah karena orang tuanya meninggal, atau karena mereka sengaja menelantarkan anaknya. Kekosongan itu begitu menggigit perasaan dan hati setiap orang yang mengalaminya. Kenyamanan hidup di dunia dan segala sesuatu yang dunia tawarkan tidak cukup untuk mengisi kekosongan itu. Jadi, dengan apakah hati yang kosong karena kehilangan figur orang tua itu harus diisi? Hanya ada satu Pribadi yang bisa mengisi kekosongan hati kita, yaitu Tuhan. Mengapa demikian? Karena hanya Tuhan yang sanggup memberikan kasih sayang sejati yang kita butuhkan. Pemazmur mengenal betul Pribadi Tuhan yang begitu menyayangi anak-anakNya. Semua air mata yang berderai keluar dari matanya, dan semua doa-doa serta harapan yang keluar dari mulutnya, selalu diperhatikan Tuhan. Tuhan mengerti betul apa yang anak- anak-Nya rasakan. Dia tahu ada kekosongan di dalam hati anak-anak-Nya. Yang Dia mau adalah agar anak-anak-Nya bersedia membuka hati bagi-Nya untuk mengisi kekosongan itu. Namun, Tuhan tidak akan memaksa kita, semua tergantung kesediaan kita menerima-Nya di dalam hati kita. Mari, izinkan Tuhan mengisi kekosongan hati kita. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, masuklah ke dalam hatiku dan penuhi aku dengan kasih-Mu. Karena aku sangat merindukan sentuhan dan pelukan cinta-Mu. Amin. (Dod).

Audiobooks For Us
1 | 9 Dari Nadira - Leila S. Chudori

Audiobooks For Us

Play Episode Listen Later Feb 27, 2024 45:43


Di sebuah pagi yang murung, Nadira Suawandi menemukan Ibunya tewas bunuh diri di lantai rumahnya. Kematian Sang ibu, Kemala Yunus-yang dikenal sangat ekspresif, berpikiran bebas Dan selalu bertarung mencari diri-sungguh mengejutkan. Tewasnya Kemala kemudian mempengaruhi kehidupan Nadira sebagai seorang anak ("Melukus Langit"); seorang wartawan ("Tasbih"); seorang kekasih ("Ciuman Terpanjang"); seorang istri, hingga akhirnya membawa Nadira kepada sebuah penjelajahan ke dunia yang baru, dunia seksualitas yang tak pernah disentuhnya ("Kirana"). 1. Mencari Seikat Seruni

nadira ibunya leila s chudori
Nuhdaku
Khulasoh Nurul Yaqin #4 Wafat Ibunya Rasulullah, H.1.7

Nuhdaku

Play Episode Listen Later Jan 14, 2024 24:20


Panduan muslim dari sejarah Rosulullah

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan dan renungan Sabda Tuhan hari Kamis pekan Pertama masa biasa, 11 Januari 2024

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later Jan 10, 2024 7:20


Dibawakan oleh Irma Dhema dan Margareth Eviani dari Sekolah Saint Peter Jakarta di Keuskupan Agung Jakarta, Indonesia. 1 Samuel 4: 1-11; Mazmur tg 44: 10-11.14-15.24-25; Markus 1: 40-45 TAK ADA TERLAMBAT UNTUK MENGASIHI   Renungan kita pada hari ini bertema: Tak Ada Terlambat Untuk Mengasihi. Dua orang bersaudari, semuanya gadis dan sudah bekerja. Mereka adalah anak-anak kesayangan kedua orang tuanya. Usia mereka adalah usia siap menikah, tetapi tidak pernah terdengar mereka berbicara tentang jodoh dan rencana membangun keluarga. Padahal kedua orang tuanya semakin bertambah usia dan ingin melihat cucu. Mereka ingin menikmati hidupnya yang penuh bersama anak-anak dan cucu-cucu sebelum akhirnya meninggal dunia.   “Saya belum dapat memastikan apakah nanti saya yang lebih dahulu menikah atau kamu,” kata kakak kepada sang adik. Adiknya berdiam sebentar, lalu menanggapi: “Usia saya sudah menjelang kepala tiga, memang pernah suatu waktu aku berpikir serius untuk menikah, tapi sekarang pikiran itu menjauhi saya. Aku tidak tahu juga apakah kakak yang duluan menikah atau saya.” Intinya, mereka berdua tidak memakai target 6 bulan, satu tahun, atau tiga tahun lagi sebagai batas dalam memutuskan untuk menikah.   Sampai akhirnya pada suatu malam, kakak kembali dari kerja sudah hampir tengah malam. Ia diantar oleh seorang lelaki yang masih muda, sepertinya teman sekantornya. Ibunya menyambut di pintu. Pandangan ibu juga jatuh ke lelaki yang ada di dalam mobil, yang tidak sempat turun dari mobil karena ia harus segera pulang. Feeling ibu lebih kuat tentang jodoh anak pertamanya itu. Di waktu lalu sudah ada dua pemuda menyukai putrinya. Yang pertama bertahan setahun, menyusul yang kedua sampai tiga tahun. Semua itu kisah kegagalan.    Semoga pemuda di dalam mobil tadi adalah calon mantu sesungguhnya. Bagi ibu, tidak ada cinta yang terlambat. Kedua putrinya bukan masuk kategori tidak beruntung dalam berjodoh, dan tidak terlambat untuk menikah. Selalu ada waktu yang tepat dari Tuhan yang sesuai dengan keadaan dan kemampuan manusia. Ibu berpamitan dengan putrinya untuk istirahat, sekaligus berbisik ke telinga anaknya itu: “Tidak ada terlambat untuk mengasihi”.   Roh Kudus, para malaikat, dan orang-orang kudus mengilhami kita tiap saat untuk mewujudkan secara nyata, bahwa tidak ada terlambat dalam mencintai. Orang yang sedang di ambang maut: masih dapat mengampuni, menyebut nama Tuhan, dan mau diajak foto selfie. Berada di tempat sepi dan menyendiri di dalam gereja untuk berdoa, seseorang tetap dapat merasakan kasih yang begitu intim. Itu semua adalah bukti kalau mengasihi tidak terlambat dan selalu ada. Kitab Pertama Samuel yang berkisah tentang kegagalan orang Israel dan mereka kalah dari perang melawan bangsa asing sungguh menggambarkan betapa kasih dan berkat Tuhan sangat mereka dambakan. Perbuatan cinta dari Yesus dalam mentahirkan orang kusta, mengajarkan kita bahwa berbuat cinta untuk dialami, memang harusnya pada saat ini dan di sini.   Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Yesus yang baik, ajarilah dan perkuatkanlah kami dalam mencintai dengan benar. Salam Maria... Dalam nama...   --- Send in a voice message: https://podcasters.spotify.com/pod/show/media-la-porta/message

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan dan renungan Sabda Tuhan hari Jumat, hari biasa masa Natal, 5 Januari 2024

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later Jan 5, 2024 6:43


Dibawakan oleh Pastor Peter Tukan, SDB dari Komunitas Salesian Don Bosco Gerak di Labuan Bajo, Keuskupan Ruteng, Indonesia. 1 Yohanes 3: 11-21; Mazmur tg 100: 2.3.4.5; Yohanes 1: 43-51 MELIHAT TUHAN   Tema renungan kita pada hari ini ialah: Melihat Tuhan. Untuk orang-orang yang hidup dalam zaman yang sama, melihat Tuhan atau melihat Yesus merupakan sebuah kenyataan. Sedangkan masa setelah Yesus bangkit dan naik ke surga, bukan lagi melihat Tuhan dengan mata fisik, tetapi dengan mata rohani dan iman. Atas keterbatasan tersebut, Yesus meninggalkan ajaran-ajaran untuk memperkuat mata iman dan rohani, sehingga ketika orang-orang beriman mengalami perjumpaan dan melihat Tuhan, mereka tidak memakai indra matanya tetapi hati dan budinya.   Salah satu cara melihat Tuhan dengan memakai kemampuan bukan indra mata ialah seperti yang terjadi dengan seorang anak kecil yang ingin melihat Tuhan. Ia bertanya kepada ibunya, “Ma, Tuhan itu seperti apa?” Ibunya agak bingung untuk menjawabnya. Kemudian ia menemukan jawabannya. Ia menarik anaknya mendekat, dan memeluknya erat-erat penuh kasih sayang. Lalu ia berkata kepada anaknya: “Tuhan yang kamu ingin lihat, adalah seperti itu.” Anak itu langsung mengerti, karena terbentuk kesadaran imannya bahwa Tuhan yang ia percayai adalah Dia yang memiliki segala kebaikan dan kasih sayang, dan ia alami itu melalui orang tuanya.   Apa yang diperlihatkan oleh ibu dan anak itu adalah sebuah pemaknaan Tuhan sangat konkret, yang menurut Surat Yohanes yang pertama sebagai bacaan pertama hari ini, Tuhan Allah adalah kasih. Kitab suci mengajarkan tentang ini, demikian juga ajaran para Bapa Gereja dan seterusnya pengajaran-pengajaran di dalam Gereja. Sepuluh perintah Allah berisi satu hukum saja, yaitu cinta kasih, yang diwujudkan oleh setiap orang beriman kepada Tuhan dan sesamanya. Dengan lebih konkret, santo Yohanes menjelaskan bahwa kita tidak perlu risau atau terlalu mengada-ada untuk mencari Tuhan, bahkan dengan berbagai pengorbanan yang dilakukan.   Cara kita melihat Tuhan, menurut dia ialah dengan berbuat kasih. Di dalam satu perbuatan kasih, misalnya mendengarkan dan memahami orang yang sedang berbicara kepada kita, yang dirasakan oleh orang-orang yang terlibat adalah sebuah kehadiran yang menguntungkan. Pihak yang berbicara dan mendengar saling menikmati keuntungannya. Mereka saling memperhatikan dan sama sekali tidak menjadi ancaman atau pengganggu bagi yang lainnya.   Murid-murid pertama Yesus memulai dengan melihat Tuhan Yesus, lalu memutuskan untuk mengikuti Dia. Demikian juga Yesus memilih Nataniel sebagai salah seorang rasul-Nya, melalui tindakan melihat dia. Dengan melihat dan menaruh perhatian, perbuatan kasih itu menjadi sesuatu yang pribadi dan nyata.   Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Allah, penuhilah diri kami dengan iman yang kuat, supaya kami mampu menjalankan kehendak-Mu. Kemuliaan kepada Bapa dan Putra dan Roh Kudus ... Dalam nama Bapa ...    --- Send in a voice message: https://podcasters.spotify.com/pod/show/media-la-porta/message

Kencan Dengan Tuhan
Edisi Hari Jumat, 22 Desember 2023 - Mengarahkan Ke Jalan yang Benar

Kencan Dengan Tuhan

Play Episode Listen Later Dec 21, 2023 4:02


Kencan Dengan Tuhan - Jumat, 22 Desember 2023 Bacaan: "Ia pun hidup menurut kelakuan keluarga Ahab, karena ibunya menasihatinya untuk melakukan yang jahat." (2 Tawarikh 22:3) Renungan: Bagi banyak orang, ibu adalah sosok yang sangat istimewa. Besarnya perhatian dan pengorbanan ibu terhadap anak-anaknya tercermin dalam ungkapan “kasih ibu sepanjang jalan”. Tidak ada ujungnya. Bagi banyak orang, makanan paling enak adalah masakan ibu. Tempat yang paling aman adalah pelukan seorang ibu. Sosok ibu dijadikan panutan. Nasihatnya didengarkan dan dipatuhi. Sayangnya, tidak semua ibu memberikan pengaruh yang baik bagi anaknya. Ahazia merupakan salah satu raja Yehuda yang memerintah dalam waktu singkat, yaitu hanya satu tahun. Dia adalah putra Yoram, raja Yehuda. Ibunya adalah Atalya. Pengaruh ibunya sangat kuat terhadap Ahazia. Sang ibu mendiktekan apa yang harus dilakukan. Juga menjadi penasihatnya, termasuk dalam urusan perang. Sayangnya, nasihat sang ibu justru menjerumuskan Ahazia ke dalam berbagai kejahatan, karena Atalya bukanlah orang yang bertakwa. Ia mewarisi kejahatan ayah dan ibunya yaitu Ahab dan Izebel, raja dan ratu Israel yang dikenal sebagai penyembah berhala. Ahazia pun dilenyapkan bersama seluruh keluarga Ahab lainnya, seperti yang telah Tuhan firmankan. Bagi para ibu dan tentunya berlaku untuk para ayah juga, nasihat apa yang telah kita berikan kepada anak-anak kita? Apakah kita mendidik mereka di jalan Tuhan? Apakah kita mengajar mereka menaati Dia dan mengusahakan kebaikan bagi orang lain? Atau sebaliknya? Sadarilah bahwa pengaruh orang tua amat besar bagi anak-anaknya. Kiranya kita mengarahkan mereka ke jalan yang benar. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, terima kasih untuk ibu yang telah Kau berikan padaku. Berkatilah ia selalu. Jangan biarkan hatinya menangis karena sikap dan perbuatan anak-anaknya yang mengecewakan hatinya. Hiburlah ia selalu dengan kasih dan kekuatan-Mu. Amin (Dod).

Cape Mikir with Jebung
perang anak perempuan dan ibunya

Cape Mikir with Jebung

Play Episode Listen Later Dec 9, 2023 19:13


love-hate relationship dengan ibu (dari sisi anak perempuan satu-satunya) bakal ada live podcast lagi di bulan ini

SBS Indonesian - SBS Bahasa Indonesia
Memahami thalidomide dan dampaknya pada bayi yang ibunya mengonsumsi thalidomide di awal kehamilan

SBS Indonesian - SBS Bahasa Indonesia

Play Episode Listen Later Dec 4, 2023 19:58


Pada hari Rabu tanggal 29 November 2023, Perdana Menteri Anthony Albanese menyampaikan permintaan maaf resmi kepada seluruh warga Australia yang terkena dampak Tragedi Pada hari Rabu tanggal 29 November 2023, Perdana Menteri Anthony Albanese menyampaikan permintaan maaf resmi kepada seluruh warga Australia yang terkena dampak Tragedi Thalidomide.

Daniel Tetangga Kamu
TERHARU! INILAH PENYESALAN TERBESAR RINGGO PADA IBUNYA

Daniel Tetangga Kamu

Play Episode Listen Later Nov 27, 2023 54:16


Kehilangan sang Ibu merupakan salah satu pukulan terberat bagi Ringgo Agus Rahman. Kira-kira bagaimana cara Ringgo bangkit kembali dari keterpurukan ini?Yuk cari tau cerita selengkapnya sekarang juga

budayakita
SANDEKALA

budayakita

Play Episode Listen Later Nov 2, 2023 34:28


Kisah ini terinspirasi dari mitos yang berkembang di Jawa Barat. Seorang anak laki-laki bernama Layung, hidup berdua bersama Ibunya yang tegas dan sangat disiplin. Ayahnya entah dimana, yang dia tahu. Konon sejak lahir ke dunia, sang ayah telah lenyap bagai ditelan bumi. Setiap hari sang Ibu bekerja di desa sebelah, sebagai asisten rumah tangga. Layung ditinggal sendirian di rumah, dengan banyak catatan hal yang boleh dan tak boleh dia lakukan, salah satunya adalah tak boleh keluar saat pergantian siang ke malam, alias pada saat Sandekala tiba. Padahal namanya diambil dari momen tersebut. Layung, warna kuning kemerah-merahan di langit pada saat matahari akan terbenam. Miris, tak sekalipun dia diijinkan untuk menikmati indahnya langit yang menjadi cikal bakal namanya. Dimainkan oleh Dewi Gita sebagai Ibu, Landung Simatupang sebagai Narator, Akiva Sardi sebagai Layung. Penulis Naskah Risa Saraswati. Sutradara Heliana Sinaga. Penata Musik dan Efek Suara Tesla Manaf. Produser Happy Salma, Yulia Evina Bhara dan Pradetya Novitri. Diproduksi oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Titimangsa dan KawanKawan Media.

Kencan Dengan Tuhan
Edisi Hari Jumat, 20 Oktober 2023 - Kata-kata yang memberi hidup

Kencan Dengan Tuhan

Play Episode Listen Later Oct 19, 2023 5:50


Kencan Dengan Tuhan - Jumat, 20 Oktober 2023 Bacaan: "Lidah lembut adalah pohon kehidupan, tetapi lidah curang melukai hati." (Amsal 15:4) Renungan: Aaron Dugmore, adalah seorang bocah berusia sembilan tahun yang ditemukan tewas tergantung di kamar tidurnya, di Birmingham, Inggris. Ibunya, Kelly-Marie Dugmore, mengatakan beberapa hari sebelum kematian putranya, Aaron pernah mengadu bahwa ia mengalami "bullying", yaitu gangguan berupa aniaya dan ejekan dari sekelompok gang anak-anak Asia di sekolahnya karena warna kulitnya yang putih. "Aaron terlihat terakhir kali di sekolah bersama teman-temannya. Dia diejek dan ditertawakan karena warna kulitnya yang putih. Hal ini membuat saya sangat kesal," kata ibunya. Mereka mengancam Aaron dengan pisau plastik sambil berkata, "Lain kali, ini akan jadi pisau sungguhan!" Aaron ditemukan oleh ibunya telah tergantung di rumahnya di Distrik Erdington, Birmingham, sekitar pukul enam sore pada tanggal 11 Februari 2013. Pihak kepolisian mengonfirmasi bahwa ada dugaan kuat Aaron mengalami bullying yang menyebabkan ia frustrasi dan akhirnya gantung diri. Bullying dapat membuat seorang anak merasa cemas dan ketakutan, sehingga memengaruhi konsentrasi belajar di sekolah dan membuat mereka menghindari untuk pergi ke sekolah. Bila terus berlanjut dalam jangka waktu yang lama, hal ini dapat memengaruhi penerimaan diri seorang siswa, meningkatkan isolasi sosial, memunculkan perilaku menarik diri, menjadikan anak yang rentan terhadap stres dan depresi, serta rasa tidak aman. Dalam kasus yang lebih ekstrem, bullying juga dapat mengakibatkan remaja berbuat nekat, seperti membunuh atau melakukan bunuh diri. Terkadang, tanpa disadari dan disengaja, kita pernah melakukan bullying atau ejekan melalui canda terhadap orang lain. Pernahkah kita berpikir apa dampak canda kita bagi orang tersebut? Canda yang sifatnya ejekan dapat berpengaruh terhadap fisik maupun psikis orang yang kita ejek. Dampak fisik bisa berupa sakit kepala, sakit dada. Sedangkan dampak psikis bisa berupa rendah diri, sulit berkonsentrasi, sehingga terjadi penurunan nilai akademis, trauma, sulit bersosialisasi, hingga depresi, bahkan sampai menimbulkan kematian seperti halnya Aaron. Hal ini seharusnya membuat kita sadar, bahwa dalam bercanda pun harus ada aturan dan batasnya. Apabila canda kita sudah menyakiti hati orang lain, berarti kita sudah melakukan bullying terhadap orang tersebut. Manusia dapat merasa dihargai dan disanjung dengan kata- kata yang indah dan manis. Tetapi manusia juga dapat merasa dilecehkan dengan kata-kata yang merendahkan seseorang. Oleh karena itu berhati-hatilah dalam bercanda! Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, ajarilah aku selalu untuk memerhatikan setiap ucapan yang keluar dari mulutku, terutama pada saat bercanda sehingga tidak menyakiti orang lain. Amin. (Dod).

Dongeng Untuk Hooria
Dongeng Bahasa Inggris: I Want My Mom!

Dongeng Untuk Hooria

Play Episode Listen Later Oct 8, 2023 12:37


Dongeng ini ceritanya tentang anak perempuan (Little Princess) yang ga bisa jauh dari Ibu nya. Sampai suatu ketika Little Princess berhenti panggil-panggil Ibunya. Lalu gantian deh, malah Ibu nya yang kangen karena sudah ga ada terdengar lagi teriakan "I Want My Mom!" dari Little Princess :') PS: Maaf yaa kalau masih ada pronounce yang kurang tepat. Namanya juga namanya. hihi --- Send in a voice message: https://podcasters.spotify.com/pod/show/narasi-bahagia/message

Radio Fajri 99.3 FM
Dia Membuat Ibunya Mengemis di Depan Masjid - Kisah Penggugah Hati Eps. 4

Radio Fajri 99.3 FM

Play Episode Listen Later Aug 1, 2023 25:23


Rubrik : Kisah Penggugah Hati (Diangkat dari kisah nyata, orang-orang yang mendapatkan hidayah) Eps. : 4 Judul : Dia Membuat Ibunya Menangis di Depan Masjid

PERIPODCAST
Episode 143. DUNIA BUKU Ep. 1 Pemenang Women's for Fiction 2023: Demon Chopperhead

PERIPODCAST

Play Episode Listen Later Jul 21, 2023 17:57


Hai Bibliobesties, Barbara Kingsolver telah memenangkan Women's Prize for Fiction 2023 dengan karyanya yang berjudul Demon Chopperhed. Kemenangan ini membuat Kingsolver menjadi orang pertama yang dua kali memenangkan penghargaan ini. Pada 2010, Kingsolver pernah memenangkan Women's Prize dengan karyanya, The Lacuna (2009). https://www.periplus.com/index.php?route=product%2Fcategory&sar=1&author=Kingsolver%2C%20Barbara&utm_source=spotify&utm_medium=21juli_DemonChopperhead_link Demon Copperhead lahir dari seorang ibu yang masih remaja. Mereka hidup dalam kemiskinan yang berkepanjangan di Pegunungan Appalachian di Virginia. Demon menceritakan kisah hidupnya yang dibalut dengan humor yang sinis namun sangat menyedihkan. Ayah Demon meninggal sebelum kelahirannya. ntungnya, Demon mewarisi ketampanan ayahnya. Ibunya kurang beruntung, karena menikah lagi dengan seorang pria yang kasar dan keji. Pada ulang tahun ke-11, Demon harus merelakan ibunya meninggal karena overdosis. Selanjutnya, Demon harus tinggal di panti asuhan Lee County. Sebuah panti asuhan yang sangat bobrok. Beberapa calon orang tua asuh yang datang ke panti asuhan tersebut melirik Demon sebagai bakal tenaga kerja gratis. Wajar, dinas sosial yang terkait kekurangan sumber daya manusianya. Meskipun mereka peduli, namun tidak tahu harus melakukan apa. --- Send in a voice message: https://podcasters.spotify.com/pod/show/periplusid/message

Gusti Gina Podcast
43. Ibuku Disantet Oleh Sahabatnya Sendiri sampai Masuk RSJ

Gusti Gina Podcast

Play Episode Listen Later Jun 8, 2023 45:07


Kisah Nyata !! Inilah Kesaksian Seorang Anak yang melihat Ibunya sendiri tersiks4 karena di Santet, bahkan ia pun beberapa kali sempat memvideo saat saat kejadian melalui kamera hapenya !

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan dan renungan Sabda Tuhan hari Jumat pekan ke-7 Masa Paskah, 26 Mei 2023

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later May 26, 2023 8:21


Dibawakan oleh Vitalis Jelanu dan Veronika Sempang dari Komunitas Pukat Labuan Bajo, Keuskupan Ruteng, Indonesia. Kisah Para Rasul 25: 13-21; Mazmur tg 103: 1-2.11-12.19-20a; Yohanes 21: 15-19 PEMBENARAN KITA DARI TUHAN          Renungan kita pada hari ini bertema: Pembenaran Kita Dari Tuhan. Ada seorang remaja SMP bernama Thomas yang dikenal sangat nakal baik di rumah maupun di sekolahnya. Ia sudah menerima berbagai jenis hukuman. Hampir semua orang menganggapnya jelek. Hanya kedua orang tuanya yang masih memiliki harapan bahwa Thomas dapat berubah pada suatu waktu kelak. Ibunya berpesan, bahwa saat pergi dan pulang dari sekolah ia harus sempatkan diri masuk ke gereja dan berdoa, mengingat ia selalu melewati jalan di depan gereja.   Pada suatu hari terjadi keributan di kelas dan sekali lagi Thomas yang dituduh sebagai pelaku utamanya, padahal sebetulnya tidak seperti itu. Ia merasa sangat disudutkan. Semua menyalahkan dia. Ketika selesai sekolah ia masuk gereja dan berdoa. Ia berseru kepada Tuhan: "Ya Yesus, saya nakal dan saya sangat sedih dengan semua perbuatan saya. Tetapi tidak semua kesalahan berasal dari saya. Hanya saya gampang sekali dituduh melakukan semua kesalahan dan kekacauan. Saya ingin menyerahkan semua ini kepada Tuhan sebagai pengadilku yang benar, karena di dunia ini tidak ada pengadilan yang benar".   Pengalaman Thomas ini adalah juga pengalaman Yesus Kristus dan Santo Paulus dahulu. Mereka tidak mendapat pembenaran dari dunia ini, maka mereka datang kepada Allah pemegang kebenaran mutlak untuk mengadukan perkara pembuktian kebenaran. Pembenaran dunia ini sungguh berlawanan dengan pembenaran Tuhan, karena perhitungan dan keputusan pengadilan di dunia ini sering dipengaruhi oleh nafsu duniawi dan kepentingan sesaat manusia. Singkatnya, jika kita mempertahankan pembenaran dari Tuhan risikonya ialah kita pasti bertahan untuk menanggung penderitaan di dunia ini.    Ada juga jenis pengadilan lain yang dialami oleh Santo Petrus, rasul Yesus yang pertama. Yesus mengadili dia secara khusus. Kalau Yesus sendiri yang mengadili, maka akan langsung diketahui orang itu benar atau salah. Petrus diinterogasi soal ketulusan, iman dan komitmennya untuk mengikuti Kristus. Ia harus hadapi pengadilan itu supaya komitmennya dibuktikan dan tugas penting yang ia ambil.   Setiap pengadilan harus taat pada syarat fundamentalnya yaitu objektivitas. Nurani banyak orang dan publik yang membentuk objektivitas itu. Sedangkan suara satu atau dua orang saja akan sangat subjektif dan itu tidak bisa menjadi kebenaran. Iman kita mengajarkan bahwa kehendak Tuhan didapatkan melalui pendapat bersama dalam Gereja yang difasilitasi oleh para pemimpinnya. Di sinilah kita mendapatkan pembenaran atas penghayatan iman kita. Misalnya, Anda mendapatkan absolusi dalam pengakuan dosa yang diberikan oleh Gereja melalui seorang bapak pengakuan, itu merupakan pembenaran bagi diri Anda. Tuhan membenarkan kita di dunia ini melalui sarana dan tindakan Gereja.   Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Allah maha baik, tambahkanlah keberanian dan kekuatan agar kami dapat menghadapi aneka macam kesulitan dan pengaruh jahat di dalam dunia ini.  Salam Maria ... Dalam nama Bapa... --- Send in a voice message: https://podcasters.spotify.com/pod/show/media-la-porta/message

Homeschool Mom Real
1444H - Abu Hurayrah , His Mother Accepts Islam

Homeschool Mom Real

Play Episode Listen Later Apr 5, 2023 8:56


Hari 115, Abu Hurayrah masuk Islam dibawa oleh Tufayl Ibn Amr. Dia dipanggil Abu Hurayrah karena dia mempunyai kucing bernama Hirra. Hari 116 Abu Hurrayrah sangat sayang kepada ibunya walau ibunya suka berkata kasar. Bahkan dia belum naik haji karena menemani Ibunya dan tak mau meninggalkannya sendiri

Creathink
#OneDayOneHadith S1E1 - Pahala Puasa

Creathink

Play Episode Listen Later Apr 5, 2023 9:56


Pahala puasa, diibaratkan oleh Ustaz @rifianpanigoro dengan seorang ibu yang tak kunjung memberikan hadiah kepada anaknya. Padahal anak tersebut sudah mengerjakan semua yang diminta oleh Ibunya. Tonton video ini sampai selesai, dan tulis komentar kalian terkait hadist yang dijelaskan dalam video itu. Dua komentar terbaik nanti akan mendapatkan voucher buka puasa di @kedaisepuluhdua dan @sinonim_space. Untuk syarat dan ketentuannya, bisa melihat video yang disematkan di beranda. #creathink #kedaisepuluhdua #ilmuhadistgorontalo

Homeschool Mom Real
1444H - Asa'd Ibn Abi Waqqas, His mother, Kindness to Parents

Homeschool Mom Real

Play Episode Listen Later Apr 4, 2023 8:21


Hari 106 Sa'd masih muda ketika memeluk islam, Nabi berharap banyak yang mengikuti jejaknya. Hari 107, Ibunya tidak setuju dan mogok makan dan minum agar Sa'd meninggalkan agama barunya. Hari 108 Ibunya akhirnya menyerah karena Sa'd menjelaskan dengan sayang kepada Ibunya.

Radio Muhajir Project
Riyaadush Shaalihiin 1019. "KISAH SESEORANG YANG MENGGENDONG IBUNYA SAAT NAIK HAJI"

Radio Muhajir Project

Play Episode Listen Later Mar 29, 2023 40:43


Bismillah, 1019. KISAH SESEORANG YANG MENGGENDONG IBUNYA SAAT NAIK HAJI Riyaadush Shaalihiin Bab 40 | Berbakti kepada Orang Tua & Silaturahim QS. Luqman: 14 Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman, وَوَصَّيْنَا ٱلْإِنسَٰنَ بِوَٰلِدَيْهِ حَمَلَتْهُ أُمُّهُۥ وَهْنًا عَلَىٰ وَهْنٍ وَفِصَٰلُهُۥ فِى عَامَيْنِ أَنِ ٱشْكُرْ لِى وَلِوَٰلِدَيْكَ إِلَىَّ ٱلْمَصِيرُ Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu. (QS. Luqman: 14) === Saksikan Hasil RekamanKajian Rutin Serial Riyaadhush Shaalihiin insyaa Allah bersama:

Homeschool Mom Real
1444H - Mus'ab Ibn Umair - He Sought Allah's Pleasure, He Migrated to Madinah

Homeschool Mom Real

Play Episode Listen Later Mar 28, 2023 4:29


Hari ke 54, Mus'ab kembali ke Madinah dan ibunya memaksa dia untuk meninggalkan islam. mus'ab tidak menyerah dan Ibunya mengambil semua uang dan hartanya. Hari ke 55 karena kepintarannya, Nabi meminta Mus'ab untuk mengajar islam dan alquran kepada penduduk Madinah yang baru masuk Islam.

Radio Muhajir Project
Riyaadush Shaalihiin 996. "SIKAP UTSMAN BIN AFFAN Radhiallahu 'anhu TERHADAP IBUNYA"

Radio Muhajir Project

Play Episode Listen Later Mar 26, 2023 47:30


Bismillah, 996. SIKAP UTSMAN BIN AFFAN Radhiallahu 'anhu TERHADAP IBUNYA Riyaadush Shaalihiin Bab 40 | Berbakti kepada Orang Tua & Silaturahim QS. Al-Isra: 23-24 Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman, ۞ وَقَضَىٰ رَبُّكَ أَلَّا تَعْبُدُوٓا۟ إِلَّآ إِيَّاهُ وَبِٱلْوَٰلِدَيْنِ إِحْسَٰنًا ۚ إِمَّا يَبْلُغَنَّ عِندَكَ ٱلْكِبَرَ أَحَدُهُمَآ أَوْ كِلَاهُمَا فَلَا تَقُل لَّهُمَآ أُفٍّ وَلَا تَنْهَرْهُمَا وَقُل لَّهُمَا قَوْلًا كَرِيمًا Dan Rabbmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan "ah" dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia. وَٱخْفِضْ لَهُمَا جَنَاحَ ٱلذُّلِّ مِنَ ٱلرَّحْمَةِ وَقُل رَّبِّ ٱرْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِى صَغِيرًا Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah: "Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil". (QS. Al-Isra: 23-24) === Saksikan Hasil RekamanKajian Rutin Serial Riyaadhush Shaalihiin insyaa Allah bersama:

Homeschool Mom Real
1444H - Abu Bakr's Love & Key Respect and Success in the world

Homeschool Mom Real

Play Episode Listen Later Mar 24, 2023 7:55


Hari ini Abu Bakr's menunjukkan cinta nya kepada Nabi dan membawa peristiwa bahagia yaitu Ibunya memeluk islam. Selanjutnya Nabi memberikan kunci sukses dan kehormatan di Dunia. Apa aja yaaaa?

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan-bacaan dan renungan Sabda Tuhan hari Minggu ke-4 Pra Paskah, 19 Maret 2023

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later Mar 19, 2023 12:24


Dibawakan oleh Hendry, Rini, Tirto dan Pater Peter, SDB dari Komunitas Pukat Labuan Bajo, Keuskupan Ruteng, Indonesia. 1 Samuel 16: 1b.6-7.10-13a; Mazmur tg 23: 1-3a.3b-4.5.6; Efesus 5: 8-14; Yohanes 9: 1-41 MELIHAT KEMULIAAN ALLAH Tema renungan kita pada hari ini ialah: Melihat Kemuliaan Allah. Seorang anak sd kelas satu mengikuti Misa Kudus bersama kedua orang tuanya. Sebelum Misa dimulai, ia bertanya kepada orang tuanya, "Bapa, di dalam sini, di mana saya bisa melihat Tuhan Allah?" Bapak dan Ibunya bingung untuk menjawab anaknya. Bapaknya tidak kehabisan akal. Kemudian ia memeluk anaknya, lalu menunjuk ke bagian atas altar dekat dengan atap gereja. Jendela-jendela kaca yang dilapisi gambar- gambar kudus yang berwarna-warni, saat ditembusi cahaya matahari, memancarkan terangnya ke dalam gereja. Tampaknya sangat indah dan memberikan kesan keagungan dan kesucian. "Itu menggambarkan ada Tuhan Allah." Anak itu mengerti dan tidak bertanya-tanya lagi. Kehadiran Tuhan Allah mengharuskan kita untuk melihat-Nya. Tuhan tentu saja tidak senang dan kecewa jika kita tidak dapat mengenalnya melalui indra kita dan iman kita untuk mengakui-Nya. Apa jadinya kalau kita tidak dilihat dan dikenal? Kita pasti kecewa, marah dan sakit hati. Oleh karena itu di dalam hubungannya dengan manusia sepanjang sejarah keselamatan, Tuhan selalu memberikan perintah dengan berkata: Lihatlah atau dengarkanlah. Kita diperintahkan untuk melihat kemuliaan Tuhan yang hadir di dalam diri kita dan di sekeliling kita. Tuhan memberikan kemampuan melihat kepada kita, secara umum ada dua. Yang paling mudah kita lakukan ialah dengan menggunakan indra mata, kita dapat melihat semua yang ada pada kita dan di sekeliling kita. Mata tubuh yang buta pasti membatasi kita untuk melihat semua keindahan dan kemuliaan Tuhan yang seharusnya kita lihat dan kagumi. Bila Anda mengalami gangguan pada mata tubuh, usahakanlah penyembuhan dan pemulihannya, karena dengan begitu Anda menjalankan kehendak Tuhan. Yang lebih sulit untuk dilakukan ialah menggunakan mata iman atau mata hati kita. Kemampuan melihat ini sangat didukung oleh sebuah kematangan rohani, yaitu kemampuan melihat dalam terang Ilahi. Dengan iman yang kita miliki dan hidupi, kita sebenarnya memiliki kemampuan melihat seperti yang dilihat oleh Tuhan. Nabi Samuel, pada waktu memilih Daud dari antara saudara-saudaranya yang lebih tua, sesungguhnya mengajarkan kita supaya kita harus memakai cara melihat dari hati dan mendapatkan maknanya di dalam hati. Kita perlu membiasakan diri kita untuk hidup selalu sebagai anak-anak terang, yaitu dalam bimbingan Sabda Tuhan dan bersemangat di dalam kasih-Nya. Dengan demikian, mata tubuh kita dan mata hati kita dapat membantu kita untuk menerima, mengakui dan menyukuri kemuliaan Tuhan dalam hidup kita. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Tuhan, semoga dengan perayaan hari Minggu ini kami semakin bersemangat dalam menyiapkan hari raya Paskah yang sebentar lagi kami merayakannya. Bapa kami... Dalam nama Bapa... --- Send in a voice message: https://podcasters.spotify.com/pod/show/media-la-porta/message

Kencan Dengan Tuhan
Edisi Hari Minggu, 12 Februari 2023 - Role Model bagi Anak

Kencan Dengan Tuhan

Play Episode Listen Later Feb 11, 2023 4:23


Kencan Dengan Tuhan - Minggu, 12 Februari 2023 Bacaan: "Ia pun hidup menurut kelakuan keluarga Ahab, karena ibunya menasihatinya untuk melakukan yang jahat." (2 Tawarikh 22:3) Renungan: Bagi banyak orang ibu adalah sosok yang sangat istimewa. Besarnya perhatian dan pengorbanan ibu kepada anak-anaknya tergambar dalam ungkapan "kasih ibu sepanjang jalan", tidak ada ujungnya. Bagi banyak orang, makanan paling enak adalah masakan ibu. Tempat yang paling aman adalah pelukan ibu. Figur ibu dijadikan teladan. Nasihatnya didengarkan dan ditaati. Sayangnya, tidak semua ibu memberi pengaruh yang baik bagi anak-anaknya Ahazia adalah salah satu raja Yehuda yang memerintah dalam waktu singkat, yakni hanya satu tahun. Ia adalah anak Yoram, raja Yehuda. Ibunya adalah Atalya. Pengaruh ibunya sangat kuat terhadap Ahazia Sang ibu mendikte apa yang harus dilakukannya. Juga menjadi penasihatnya, termasuk dalam urusan perang. Sayangnya, nasihat- nasihat sang ibu justru menjerumuskan Ahazia ke dalam berbagai kejahatan, sebab Atalya bukanlah seorang yang takut akan Tuhan. la mewarisi kejahatan ayah dan ibunya, yakni Ahab dan Izebel, raja dan ratu Israel yang terkenal sebagai penyembah berhala. Ahazia pun dilenyapkan bersama keluarga Ahab lainnya, sebagaimana yang sudah Tuhan firmankan. Bagi para ibu dan tentunya berlaku untuk para ayah juga, nasihat apa yang telah diberikan kepada anak-anak anda? Apakah mereka dididik pada jalan Tuhan? Apakah diajarkan untuk menaati Tuhan dan mengusahakan kebaikan bagi orang lain, atau sebaliknya? Sadarilah bahwa pengaruh ibu dan ayah amat besar bagi anak-anak. Kiranya sebagai orang tua harus mengarahkan anak-anak ke jalan yang benar. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, berilah kuasa penuh pada para orang tua yaitu ayah dan ibu, untuk dapat mendidik anak-anak mereka sebagai pribadi yang takut akan Engkau dan taat pada perintah orang tua, sehingga anak-anak tersebut dapat menjadi berkat bagi kehidupan banyak orang. Amin. (Dod).

Langsung Ke Inti Masalah
31. Anak Durhaka, Harusnya Belajar dari Tiko

Langsung Ke Inti Masalah

Play Episode Listen Later Feb 1, 2023 13:25


Keresahan gue ini berawal dari gue lihat video singkat @surbayaterkini yang nge-up konten berisikan anak laki-laki menepak kepala Ibunya sendiri, gahabis pikir sama kelakuannya. Yang tahu informasi tentang profile orang ini boleh ya kasih tau gue. Thanks, semoga ini jadi pembelajaran buat kita semua, kalo lo durhaka sama orang tua, hidup lo gabakalan layak sampai kapanpun dan lo gaada keren-kerennya sama sekali. --- Send in a voice message: https://podcasters.spotify.com/pod/show/ad-rem/message

Gusti Gina Podcast
29. IBUKU TERPAKSA MASUK RSJ KARNA SANTET

Gusti Gina Podcast

Play Episode Listen Later Jan 12, 2023 45:07


Nandra menangis mengingat kejadi beberapa tahun silam saat kejadian menyakitkan menimpa keluarganya. Ibu yang begitu dia cintai harus diikat di atas ranjang  pasien Rumah Sakit Jiwa karena mengamuk hingga melukai dirinya sendiri. Ibunya di diagnosis mengalami schizophrenia. Kejadian aneh mereka temui setiap waktunya. Namun anehnya saat diobati dengan proses pengusiran jin yang ada di tubuh ibunya, Ibunya secara ajaib dinyatakan dokter sembuh. Secara medis tidak masuk akal schizo sembuh dalam waktu singkat. Tapi ini nyata, kisah tentang dendam yang berakar pada iri dan dengki.

Kencan Dengan Tuhan
Edisi Hari Senin, 9 Jnauari 2023 - Biarkan Dia Ambilkan Berkat Untukmu

Kencan Dengan Tuhan

Play Episode Listen Later Jan 8, 2023 6:41


Kencan Dengan Tuhan - Senin, 9 Januari 2023 Bacaan: "Sebab TUHAN, Allahmu, memberkati engkau dalam segala pekerjaan tanganmu. Ia memperhatikan perjalananmu melalui padang gurun yang besar ini; keempat puluh tahun ini TUHAN, Allahmu, menyertai engkau, dan engkau tidak kekurangan apa pun." (Ulangan 2:7) Renungan: Seorang ibu dan anaknya berbelanja di sebuah pasar swalayan besar yang baru saja buka. Di sebelah pintu keluar pasar swalayan disediakan sebuah tempat besar berisi permen untuk anak-anak. Seorang penjaga berbadan tinggi besar dan kekar mengajak setiap anak yang keluar dari swalayan tersebut untuk mengambil permen sebagai hadiah khusus atas pembukaan pasar swalayan tersebut. Ketika ibu dan anaknya itu keluar, penjaga meminta dengan sopan kepada anaknya untuk mengambil permen. Tapi anak kecil itu diam saja. Ibunya pun memaksa tapi ia tidak mau mengambilnya. Setelah banyak anak yang keluar, penjaga pintu itu pun mengambil segenggam permen dari tempat itu lalu memasukkannya ke dalam tas anak tersebut. Anak itu sangat senang. Ketika berada di luar, sang ibu bertanya kepada anaknya mengapa ia menolak untuk mengambil permen sendiri. Anak itu menunjukkan tangan mungilnya dan berkata dengan polos, "Tangan saya kecil, Bu. Tapi tangan penjaga pintu itu besar. Jika saya mengambil permen sendiri, hanya dapat sedikit tapi kalau penjaga itu yang mengambilkan permen itu untuk saya, maka dengan tangannya yang besar dia akan memberikan saya jauh lebih banyak daripada yang bisa saya ambil. Saya memang menunggu ia melakukannya." Dalam kehidupan ini memang kita harus bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan hidup. Namun bukan berarti saat kita bekerja kita melakukannya sekuat tenaga kita sehingga banyak hal-hal lain yang terlupakan atau terlewatkan di antaranya adalah Tuhan. Seperti kisah di atas, saat yang mempunyai berkat memberikan kepada kita, maka itu akan menjadi lebih besar daripada yang bisa kita terima dengan berusaha sendiri. Ada sebuah kisah tentang seorang pekerja keras. Ia memiliki sebuah toko kelontong di pasar tradisional. Awalnya ia bekerja 7 hari dalam seminggu dan hasil yang ia dapatkan memang dapat memenuhi kebutuhan hidup keluarganya. Namun suatu hari ia mendengar khotbah, dan ia mulai mengambil komitmen bahwa hari Minggu adalah waktu untuk beristirahat dan beribadah kepada Tuhan. Sungguh apa yang terjadi? Hasil yang dia dapatkan justru berkali-kali lipat saat ia menutup dagangannya pada hari Minggu untuk pergi beribadah. Mungkin beberapa dari kita pernah juga mengalami kejadian serupa. Jadi masihkah kita ragu dengan berkat yang sudah Tuhan siapkan bagi kita ataukah kita masih memilih untuk bekerja lebih keras lagi untuk mendapatkan sesuatu yang lebih hingga kita melupakan Tuhan? Sama seperti anak kecil di atas yang membiarkan penjaga pintu mengambilkan permen untuknya dalam jumlah yang jauh lebih besar daripada bila dia yang mengambilnya sendiri, ada kalanya kita perlu membiarkan Tuhan mengambilkan berkat untuk kita sehingga kita dapat menerima berkat yang jauh lebih besar dibandingkan bila kita berusaha dengan kekuatan dan kemampuan kita sendiri. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, ampuni aku karena aku terlalu sibuk mengumpulkan berkat tapi melupakan Engkau Sang Pemberi berkat. Hari ini aku mau memperbaharui komitmenku untuk menyediakan waktu khusus untuk-Mu di tengah-tengah kesibukanku. Amin. (Dod).

Daniel Tetangga Kamu
Berwajah Bule, Nafa Urbach Jadi Korban Bullying Saat Kecil

Daniel Tetangga Kamu

Play Episode Listen Later Oct 25, 2022 50:44


Nafa Urbach terlahir dari keluarga blasteran, Ayahnya berkebangsaan Jerman dan Ibunya dari Indonesia. Memiliki wajah bule ternyata membuat Nafa sering di bully oleh teman-temannya saat masih kecil. Seperti apa kisahnya?

Tribunnews Podcast
Suharso Monoarfa Diberhentikan, Pungli di Tol, Indah Permatasari Kabari Ibunya saat Melahirkan

Tribunnews Podcast

Play Episode Listen Later Sep 6, 2022 4:46


bunda Indah Permatasari, Nursyah mengaku tak diberi kabar putrinya telah melahirkan.

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan dan renungan Sabda Tuhan hari Rabu pekan ke-22 masa biasa, 31 Agustus 2022

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later Aug 30, 2022 7:22


Dibawakan oleh Hagung Sipri dan Veronika Erta Rahayuni dari Komunitas Pukat Labuan Bajo, Keuskupan Ruteng, Indonesia. 1 Korintus 3: 1-9; Mazmur tg 33: 12-15.20-21.R-12; Lukas 4: 38-44 JASA PERANTARA Tema renungan kita pada hari ini ialah: Jasa Perantara. Ada seorang murid SD ditanya oleh gurunya: “Kepada siapa kamu sampaikan keluhan dan kesulitanmu?” Anak itu spontan menjawab: “Kepada Papa dan Ibuku”. Lalu guru melanjutkan, “Kepada siapa Papa dan Ibumu sampaikan keluhan dan kesulitan?” Anak juga spontan menjawab: “Kepada Yesus.” Guru masih terus bertanya: “Mengapa kamu tidak sampaikan langsung kepada Yesus?” Anak itu juga semangat menjawab: “Karena saya tidak melihat langsung Yesus.” Anak itu melihat Tuhan Yesus dalam diri kedua orang tuanya. Keluhan dan kesulitan yang disampaikan kepada Papa dan Ibunya, itu diteruskan kepada Yesus. Kita perlu dibantu orang lain untuk bisa mengenal Tuhan, baru kita bisa datang kepada-Nya. Orang tua mengajarkan kita beriman yang benar. Orang dewasa lain mengajarkan cara berdoa dan bersyukur. Teman mengajarkan bagaimana membaca kitab suci dengan baik. Guru menerangkan tentang tata liturgi yang benar untuk diikuti. Ada perantara yang berperan untuk datangnya rahmat Tuhan kepada kita. Pengalaman menjadi perantara itu dibuat oleh para rasul, terutama Simon Petrus, sehingga ibu mertuanya dapat disembuhkan Tuhan. Masih ada banyak contoh lain tentang peran perantara yang membantu. Paulus menyatakan dirinya sebagai perantara, demikian juga Apolos dan pribadi-pribadi lain, yang bekerja untuk satu tujuan ialah membuat semua orang tahu, mengerti, mengenal dan mengikuti Kristus. Bahkan kalau tugas perantara menjadi sangat menantang ialah ketika seseorang berkarakter tegas seperti Paulus, mau supaya orang-orang lain yang ingin mengenal Tuhan harus memiliki satu standar disiplin yang dipatuhi. Tugas ini mungkin yang paling sulit bagi para orang tua, guru, katekis, pejabat publik, pimpinan dan bahkan seorang sahabat dan saudara. Mereka masing-masing dapat menjadi perantara kehendak Tuhan, tetapi ketika menghadapi orang-orang di sekitar mereka atau yang berada di bawah tanggung jawabnya, mereka sungguh diuji kemampuannya kalau murid-murid, anak-anak, teman, atau saudara tidak mudah menerima. Tidak semua orang seperti ibu mertua Petrus yang menerima dengan tenang dan kemudian bersemangat melayani Yesus. Justeru ada banyak orang yang keras kepala seperti para pendengar Paulus. Mungkin jauh lebih banyak yang setelah mendapatkan kebaikan, tidak menyampaikan terima kasih. Masih banyak juga yang berkata “ya” tentang imannya, tetapi tidak dapat wujudkan di dalam praktek hidupnya. Justeru itulah Yesus mengatakan kalau kepada merekalah Ia diutus. Kita masing-masing harus tetap menjadi perantara Yesus kepada mereka. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa...Ya Yesus Kristus, jadikanlah kami penyambung suara dan tindakan-Mu kepada orang lain. Kemuliaan kepada Bapa dan Putra dan Roh Kudus ... Dalam nama Bapa ... --- Send in a voice message: https://anchor.fm/media-la-porta/message

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan dan renungan Sabda Tuhan hari Kamis pekan ke-20 masa biasa, 18 Agustus 2022

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later Aug 17, 2022 7:44


Dibawakan oleh Erta Rahayuni dan Hagung Sipri dari Komunitas Pukat (Profesional dan Pengusaha Katolik) Labuan Bajo, Keuskupan Ruteng, Indonesia. Yehezkiel 36: 23-28; Mazmur tg 51: 12-15.18-19; Yeh 36:25; Matius 22: 1-14 HATI DAN ROH YANG BARU Renungan kita pada hari ini bertema: Hati Dan Roh Yang Baru. Hati untuk seorang manusia adalah salah satu bagian dimensi rohani, yang dari sana aktivitas seperti merasakan, menginginkan, memilih berasal. Sedangkan roh merupakan bagian rohani manusia yang menghubungkan dirinya dengan Tuhan. Ketika ia sedang berdoa atau bermeditasi, kegiatan rohnya menjadi dominan, dimana seluruh perhatiannya menyatu dengan yang ilahi. Ada kesempatan ketika keadaan hati dan roh seseorang dianggap lama atau ketinggalan waktu. Artinya, kalau menurut standar kitab suci, sosok manusia lama yang terikat dengan dosa sudah tidak berguna, maka harus diganti dengan sosok atau profil yang baru. Secara umum kitab suci menguatkan keyakinan kita bahwa pribadi Yesus Kristus membuat wajah dunia menjadi baru dan terutama setiap orang yang mengambil bagian di dalam diri-Nya dan seluruh karya-Nya dijadikan baru. Ada seorang remaja laki-laki, karena terlalu nakal di rumah yang ikut berdampak pada progress belajar sekolahnya di SMP, di awal tahun ajaran baru orang tuanya membawanya untuk tinggal di asrama. Para pastor dan bruder yang mengelola asrama itu. Di hari pertama berada di asrama, remaja ini langsung mengalami suatu situasi perseteruan di dalam dirinya. Keadaan asrama, peraturan-peraturan, kebersamaan dengan sesama anggota asrama, dan pengawasan para pembina, semua itu seperti membuatnya tidak bisa menuruti kehendaknya sendiri seperti yang ia biasa lakukan: maki-maki, malas, membantah pembicaan orang lain, mencuri, mengejek atau menghina, dan malas belajar. Pertentangan ini tidak membuatnya hilang semangat. Bagaimanapun, suasana di asrama menjadi tantangan yang baru dan bagus, terutama karena ia dijanjikan akan mendapatkan prestasi belajar yang bagus. Ia jalani saja hari demi hari dan ingin supaya janji itu dapat terwujud. Pada waktu liburan akhir tahun ketika berada di rumah, keluarganya menangkap kenyataan bahwa remaja ini berubah total dalam tingkah lakunya. Ibunya bertanya: “Apa yang menyebabkan kamu berubah, Nak?” Ia menunjuk pada salib Yesus yang tergantung di dinding. Itulah jawabannya. Itu adalah satu contoh hati dan roh yang baru. Nabi Yeheskiel menjelaskan bahwa Tuhan akan berbalik mengampuni umat-Nya yang sudah terlanjur berdosa. Mereka akan dibebaskan dari kehidupan lama, dan diberikan hidup yang baru, dengan hati dan roh mereka dijadikan baru. Ketika setiap kali kita menerima, menyanggupi, dan terlibat dalam undangan Tuhan untuk melakukan karya-Nya, kita dibuat kembali menjadi baru. Terimalah selalu ajakan-Nya itu! Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Tuhan Yesus, semoga kami selalu menyanggupi setiap kehendak dan undangan-Mu. Bapa kami yang ada di Surga, dimuliakanlah nama-Mu ... Dalam nama Bapa ... --- Send in a voice message: https://anchor.fm/media-la-porta/message

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan dan renungan Sabda Tuhan hari Sabtu pekan ke-17 masa biasa, 30 Juli 2022

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later Jul 30, 2022 6:48


Dibawakan oleh Pastor Peter Tukan, SDB dari Komunitas Salesian Don Bosco Labuan Bajo, Keuskupan Ruteng, Indonesia. Yeremia 26: 11-16.24; Mazmur tg 69: 15-16.30-31.33-34; Matius 14: 1-12 MATI DEMI KEBENARAN Tema renungan kita pada hari ini ialah: Mati Demi Kebenaran. Di gerbang sebuah kota, ada patung terkenal yang bernama "Anak di Pundak Ibu" untuk memberi makna kota tersebut. Pada zaman dahulu kota itu dibela oleh seorang pemuda yang memimpin segenap masyarakat untuk melawan para musuh yang ingin menduduki kota. Meskipun kota ini berhasil dipertahankan, tetapi pemuda ini mati terbunuh dalam perang. Ibunya sendiri yang menaruh putranya di pundak, memikulnya dan membawa ke tengah kota untuk dihormati oleh semua orang. Bunda Maria melahirkan, membesarkan, sampai menyaksikan sendiri putranya Yesus Kristus dihukum mati lalu meniduri jenazah Yesus di pangkuannya (la pieta dari Michaelangelo). Maria menyaksikan langsung Anak Domba Allah yang dikorbankan karena mempertahankan kebenaran dari pihak-pihak yang anti kebenaran. Keponakan Maria, Yohanes Pembaptis, juga lebih dahulu rela untuk dibunuh oleh penguasa jahat demi menegakkan kebenaran. Menyusul Yesus dan Yohanes Pembaptis ialah banyak pria dan wanita sepanjang zaman telah rela mengorbankan nyawanya karena mempertahankan kebenaran yang berasal dari Tuhan. Para pahlawan adalah orang-orang yang mati demi kebenaran. Lalu pertanyaannya: apakah kebenaran itu harus dibayar dengan kematian? Jawaban paling pertama ialah bahwa pihak yang melawan kebenaran yaitu orang-orang jahat berpotensi sangat kuat di dunia ini, yang tujuannya ialah menghilangkan kebenaran dan segala yang baik. Salah satu targetnya yang utama ialah membinasakan orang-orang yang berjuang dalam kebenaran, yang mempertahankan kebenaran dan yang menghidupi kebenaran. Jawaban lain, jika memang tidak ada penentang berpotensi kuat bahkan pihak yang melawan kebenaran itu sangat lemah, kebenaran itu masih harus dipertahankan di dunia ini. Ancaman penumpahan darah tidak relevan. Ancamannya lebih rohani, sebenarnya sebagai tantangan untuk menghidupi kebenaran itu, memberikan kesaksian dan membuat banyak orang lain hidup di dalam kebenaran juga. Di sini orang perlu mematikan kemalasan, kebosanan, masa bodoh, egois, lupa dan kekurangan-kekurangan pribadi lainnya. Kebenaran pada prinsipnya ialah sesuai kenyataan. Maka ia berlawanan dengan bukan nyata atau bukan fakta. Kebenaran juga sesuai aturan, norma, moral; maka berlawanan dengan pelanggaran aturan. Kebenaran itu ialah melakukan kehendak dan perintah Allah; maka berlawanan dengan kehendak bukan dari Tuhan. Jadi marilah kita pertahankan kebenaran kita, bahkan sampai mati demi kebenaran itu. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Tuhan yang maha kuasa, semoga usaha-usaha kami untuk mempertahankan kebenaran dan memberikan kesaksian tentang itu kepada setiap orang di sekitar kami, dapat selalu berkenan kepada-Mu. Salam Maria... Dalam nama Bapa... --- Send in a voice message: https://anchor.fm/media-la-porta/message

Kencan Dengan Tuhan
Edisi Hari Kamis, 12 Mei 2022 - Berani Bermimpi

Kencan Dengan Tuhan

Play Episode Listen Later May 11, 2022 7:02


Lalu raja bersumpah dan berkata: "Demi TUHAN yang hidup, yang telah membebaskan nyawaku dari segala kesesakan, pada hari ini aku akan melaksanakan apa yang kujanjikan kepadamu demi TUHAN, Allah Israel, dengan sumpah ini: Anakmu Salomo akan menjadi raja sesudah aku, dan dialah yang akan duduk di atas takhtaku menggantikan aku." (1 Raja-raja 1:29-30) Renungan: Sepenggal lagu laskar pelangi berbunyi, "Mimpi adalah kunci untuk kita menaklukkan dunia berlarilah tanpa lelah sampai engkau meraihnya." Lirik lagu itu memang benar adanya. Tanpa mimpi kita bagaikan seorang pelaut yang tidak tahu tujuan ingin pergi ke mana dan akhirnya hanya berputar-putar di pelabuhan menunggu waktu untuk kembali pulang ke rumah. Tanpa mimpi kita akan menjalani hidup ini tanpa arah. Sebaliknya orang yang memiliki mimpi bisa mengambil tindakan dengan tepat. Wilma Rudolph yang terlahir sebagai bayi prematur diperkirakan dokter tidak akan memiliki hidup yang lama. Ketika berumur 4 tahun dia menderita penyakit radang paru-paru yang cukup parah dan demam scarlet. Sebuah kombinasi penyakit mematikan, yang membuat kaki kirinya lumpuh dan tidak bisa digunakan. Namun serangkaian kegagalan dan perjalanan hidup yang pahit telah membawa ia menjadi seorang pelari yang memenangkan 3 medali emas Olimpiade Roma tahun 1960. Bersama timnya, ia mencetak rekor dunia lari 400 meter estafet. Keberhasilan itu ternyata didasari oleh keyakinan yang diajarkan oleh ibunya. Ibunya berkata bahwa ia dapat mencapai apapun yang ia inginkan. Demikian juga yang dilakukan oleh Batsyeba. Mengetahui kisahnya di dalam alkitab, dapat disimpulkan bahwa Batsyeba adalah sosok yang berpegang dan hidup di dalam mimpinya. Batsyeba tahu bahwa Daud berjanji penggantinya nanti adalah Salomo. Dan sudah tentu atas janji inilah ia selalu bermimpi agar kelak yang menjadi raja ialah Salomo. Tetapi ketika kematian Daud sudah di ambang pintu, ia belum juga menetapkan siapa penggantinya. Bisa dibayangkan bagaimana sosok wanita yang awalnya agak penakut itu memberanikan diri menghadap raja untuk meraih janji tersebut. Ketika itu Daud sedang menghadapi masa tuanya yang sudah sakit-sakitan, di mana badannya tetap dingin sekalipun sudah diselimuti. Jika dipikir secara logis, sikap Batsyeba ini tentu kurang baik, karena ia meminta takhta raja sedangkan raja sendiri masih berkuasa dan dalam keadaan sekarat. Tetapi Batsyeba melakukan tindakannya tersebut bukan tanpa alasan yang jelas. Ia berpegang pada janji Daud dan perintah nabi Natan. Di mana selama hidup Daud, nabi Natan cukup berperan di dalam menjalankan tugasnya untuk menyampaikan pesan Tuhan kepada Daud. Itu artinya, perintah nabi Natan ini dapat disejajarkan dengan perintah Tuhan juga. Hasilnya, ketika Batsyeba telah menyampaikan keinginannya, Daudpun mengabulkannya, sehingga tahtanya jatuh ke tangan Salomo. Di dalam hidup ini tentu setiap kita memiliki mimpi. Namun hal pertama yang harus kita nilai, apakah mimpi itu sesuai dengan kehendak Tuhan? Sejauh tidak bertentangan dengan kehendak-Nya, berpeganglah pada mimpi itu dan kejarlah sampai dapat. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, Aku menyerahkan semua mimpi-mimpiku ke dalam tangan-Mu. Mampukanlah aku untuk mewujudkannya. Amin. (Dod).

Kencan Dengan Tuhan
Edisi Hari Rabu, 27 April 2022 - Menjadi Saluran BerkatNya

Kencan Dengan Tuhan

Play Episode Listen Later Apr 26, 2022 7:58


"Katakanlah kepada orang-orang yang tawar hati: "Kuatkanlah hati, janganlah takut! Lihatlah, Allahmu akan datang dengan pembalasan dan dengan ganjaran Allah. Ia sendiri datang menyelamatkan kamu!" Pada waktu itu mata orang-orang buta akan dicelikkan, dan telinga orang-orang tuli akan dibuka. Pada waktu itu orang lumpuh akan melompat seperti rusa, dan mulut orang bisu akan bersorak-sorai; sebab mata air memancar di padang gurun, dan sungai di padang belantara." (Yesaya 35:4-6) Renungan: Di usia 14 tahun, Karen bertanggung jawab menjaga adik-adiknya, sementara ayah dan ibunya bekerja. Di usia remaja itu, Karen berkenalan dengan polisi bernama Bill. Perkenalan itu berawal di suatu siang di musim panas, ketika Karen membawa segelas jus dingin kepada Bill yang sedang sibuk mengatur arus lalu lintas yang macet. Karen senang pada senyum dan keramahan Bill, sehingga hampir setiap hari ia mengantarkan jus dingin untuk Bill. Kian hari mereka kian akrab sehingga menjadi sahabat. Bill menceritakan bahwa ia sudah menikah dan sedang menanti kelahiran anak ketiga yang Tuhan anugerahkan dalam pernikahannya. Suatu hari Bill berkata, "Karen, banyak polisi yang ingin ditempatkan di sudut jalan ini. Kau tahu kenapa? Karena mereka ingin mendapat jus segar dari remaja yang cantik sepertimu." Suatu hari seorang pria mengetuk pintu rumah Karen dan mengaku bekerja sebagai kontraktor. Ia berkata bahwa ayahnya meminta untuk memperbaiki rumahnya. Setelah berhasil meyakinkan Karen, pria itu masuk ke rumah. Beberapa saat kemudian, pria itu tiba-tiba menempelkan sebelah pisau ke leher Karen dan berkata, "Jangan berteriak, atau saya akan membunuhmu." Singkat cerita, pria itu akhirnya memperkosa dan meninggalkan kengerian dalam hidup Karen. Setelah pria itu pergi, Karen segera membawa adik-adik ke rumah tetangga dan menceritakan apa yang telah terjadi. Tetangga itu segera menelepon ayah, ibu Karen dan polisi. Saat ayahnya datang Karen berpikir ayahnya akan memeluknya dan mengatakan bahwa semuanya akan baik-baik saja. Namun ketika Ayah tahu bahwa Karen diperkosa, ayahnya membalikkan badannya dan pergi keluar. Hati Karen hancur. Ayahnya tidak mendampinginya ketika para polisi menginterogasinya. Karen merasa sendirian dan ditinggalkan. Dia tahu bahwa ibu dan ayahnya mengalami kepedihan atas apa yang ia alami. Karen benar-benar trauma. Ia hampir putus asa dan ingin bunuh diri. Suatu hari ibunya memanggil dan memintanya untuk menceritakan kembali kejadian yang sangat menyakitkan itu. Ibunya tidak menyadari bahwa hal itu menyakitkan hati Karen. Ketika ia bergumul dengan perasaan itu tiba-tiba ia mendengar suara yang sangat ia kenal, "Karen, apakah kau baik-baik saja?" Karen menoleh dan melihat sahabatnya berdiri di depan pintu. Kemudian Bill masuk dan menggenggam kedua tangan Karen sambil berkata, "Ini bukan salahmu, menangislah bila engkau ingin menangis." Karen pun memeluk Bill dan tangisnya pun tak terbendung lagi. Kesesakan dan kepedihan yang selama ini tertahan di dalam hati kini lepas bersamaan dengan mengalirnya air mata di pipinya. Bill adalah malaikat penolong yang Tuhan utus untuk membangkitkan semangat hidup dan kepercayaan diri Karen kembali. Kasih dan perhatiannya membantu Karen keluar dari trauma besar itu. Saat ini ada banyak orang yang mengalami perasaan seperti Karen, ditinggalkan, ditolak, kesepian, kecewa, kebencian dan sebagainya. Mereka dapat dipulihkan bila kita mau mengulurkan tangan dan menjadi malaikat penolong bagi mereka yang sedang terpuruk dalam kesukaran dan kedukaan. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, pakailah aku sebagai alat-Mu agar aku dapat memberikan sukacita, kedamaian dan ketenangan bagi setiap orang yang saat ini sedang mengalami keterpurukan dan kedukaan. Amin. (Dod).

Kencan Dengan Tuhan
Edisi Hari Senin, 4 April 2022 - Ijinkan Dia mengisi Hatimu

Kencan Dengan Tuhan

Play Episode Listen Later Apr 3, 2022 6:20


"Seperti bapa sayang kepada anak-anaknya, demikian TUHAN sayang kepada orang-orang yang takut akan Dia." (Mazmur 103:13) Renungan: Mathilda terus semakin tersiksa dengan kondisi yang dialami. Semua yang terjadi dalam hidupnya bagaikan tikaman sebuah pisau yang terus-menerus ditancapkan ke perutnya. Mathilda terbuang dari sejak lahir. Saat Ibunya sedang mengandung dirinya, ayahnya berselingkuh dan jarang pulang ke rumah. Ibunya selalu menjadi sasaran amukan ayahnya. Hal ini membuat ibunya marah dan membenci Mathilda yang sedang ia kandung. Akhirnya Ibunya membuang anak itu ke tong sampah di depan rumah sepasang suami istri yang kaya. Anak itu akhirnya dirawat oleh pasangan kaya tersebut dan dianggap seperti anak kandungnya sendiri. Namun setelah dewasa, mathilda tetap merasakan kekosongan besar di hatinya. Ia rindu ayah kandungnya. Suatu ketika ibunya bertemu kembali dengan Mathilda dan menceritakan bagaimana kejahatan yang ayahnya lakukan dahulu. Mathilda terkejut namun hati kecilnya tetap tidak rela, ia mau bertemu ayahnya. Di saat itulah ibunya membentak, "Anggap saja ayahmu tidak ada! Kalau dia mau peduli sama kamu, harusnya sudah dari dulu! Jangan pikirkan dia lagi, anggap sudah mati!" Matilda hanya bisa menangis sejadi-jadinya. Dirinya yang sebelumnya kelihatan seperti wanita tangguh, kini terlihat sangat rapuh. Meskipun ia telah mendapatkan orang tua pengganti yang sangat mengasihinya dan juga bertemu kembali dengan ibu kandungnya, tetapi itu tetap tidak cukup. Hatinya tetap menjerit, "Ayah! Di mana kamu berada? Aku ingin bertemu ayah satu kali saja sebelum aku mati!" Banyak orang mengalami tragedi yang serupa dengan yang dialami Mathilda. Beberapa orang terlahir tanpa sosok Ibu dan beberapa orang terlahir tanpa sosok ayah. Ada yang terlahir tanpa sosok keduanya dengan berbagai macam sebab, entah karena orang tuanya meninggal atau karena mereka sengaja menelantarkan anaknya. Kekosongan itu begitu menggigit perasaan dan hati setiap orang yang mengalaminya. Kenyamanan hidup di dunia dan segala sesuatu yang dunia tawarkan tidak cukup untuk mengisi kekosongan itu. Jadi, dengan apakah hati yang kosong karena kehilangan figur orang tua itu harus diisi? Hanya ada satu pribadi yang bisa mengisi kekosongan hati kita, yaitu Tuhan. Mengapa demikian? Karena hanya Tuhan yang sanggup memberikan kasih sayang sejati yang kita butuhkan. Pemazmur mengenal betul pribadi Tuhan yang begitu menyayangi anak-anak-Nya. Semua air mata yang keluar dari matanya dan semua doa-doa serta harapan yang keluar dari mulutnya, selalu diperhatikan Tuhan. Tuhan mengerti betul apa yang anak-anak-Nya rasakan. Dia tahu ada kekosongan di dalam hati anak-anak-Nya. Yang dia mau adalah agar anak-anaknya bersedia membuka hati baginya untuk mengisi kekosongan itu. Namun, Tuhan tidak akan memaksa kita. Semua tergantung kesediaan kita menerima-Nya di dalam hati kita. Mari, izinkan Tuhan mengisi kekosongan hati kita. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, masuklah dalam hatiku dan penuhilah aku dengan kasih sayang-Mu. Sebab aku sangat merindukan sentuhan dan pelukan kasih-Mu. Amin. (Dod).

Cerita Sama Mama
10 - Ibu rumah tangga VS Ibu karir

Cerita Sama Mama

Play Episode Listen Later Feb 6, 2021 15:34


Menentukan untuk jadi Ibu Rumah Tangga atau jadi Ibu Karir sama sekali bukanlah hal mudah bagi seorang Ibu. Sebab, Ibu mana yang gak ingin menjadi saksi tumbuh kembang anaknya hari demi hari? Andaikan Anak punya hak suara untuk ikut andil menentukan jalan mana yang harus diambil Ibunya.