POPULARITY
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Ratna dan Raymond dari Komunitas Pukat Labuan Bajo di Keuskupan Labuan Bajo, Indonesia. Sirakh 5: 1-8; Mazmur tg 1: 1-2.3.4.6; Markus 9: 41-50JANGAN MENUNDA PERTOBATAN Tema renungan kita pada hari ini ialah: Jangan MenundaPertobatan. Seorang siswa mulai belajar mengisap rokok sejak memasuki SMP.Pertama-tama ia belajar dari bapaknya di rumah yang sangat gemar merokok. Disekolah pun ia mengikuti kebiasaan para guru yang merokok. Di antara temansebaya, mereka berbagi rasa suka-ria dan bangga untuk merokok. Ibunya menasihatkan supaya ia berhenti merokok. Iaberjanji bahwa setelah selesai ujian kenaikan kelas, ia berhenti. Tetapi iatidak menepati janjinya, bahkan ia semakin suka merokok. Ia berkata kepadaibunya untuk berhenti nanti setelah kelas dua. Ternyata janjinya itu tidakdibuktikan setelah di kelas dua, dan seterusnya di kelas tiga, hingga ia tamat SMP.Di SMA, kesukaannya merokok tidak terbendung lagi. Ia merokok dengansebebas-bebasnya. Banyak orang menegur, menasihatkan dan mengusulkancara-cara agar ia menghentikan kebiasaan merokok. Tetapi ia selalu berkatabahwa nanti ia akan berhenti merokok. Ia menunda sekali, berikutnya menunda,dan berikut lagi menunda. Sampai ia selesai kuliah dan mulai bekerja, ia sudahmenjadi seorang pencandu. Ia selalu merokok dan satu-satunya saat ia tidakmerokok ialah ketika sedang tidur. Pada akhirnya konsekwensi itu datang. Iamulai mengeluh sakit kepala. Ketika didiagnosa oleh dokter, kabar buruk bagai menamparkeras wajahnya ialah, bahwa ia diserang kanker paru-paru. Dokter mendapatkan semua cerita hidupnya dan kesimpulanyang dikatakan ialah, bahwa laki-laki itu selalu menganggap remeh semua nasihatdan peringatan untuk berhenti merokok. Sebagai akibatnya, ia selalumenunda-nunda janjinya untuk berhenti merokok. Akhirnya, penundaan panjang itumengirim dia ke situasi pahit dengan vonis dokter bahwa kanker paru-paru yangmenyerangnya akan segera menentukan nasib hidup dan matinya. Nasihat dan peringatan untuk tidak menunda-nundapertobatan bukan hanya untuk si lelaki tadi. Jauh sebelum datangnya Yesus kedalam dunia, kitab Putera Sirakh sudah memberikan peringatan kepada setiapmanusia untuk tidak menunda-nunda pertobatan. Setiap dari kita pasti tidakmemiliki kekuasaan sempurna untuk melawan dan menghalau dosa. Besar atau kecil,sedikit atau banyak, kita pernah jatuh dalam dosa. Namun demikian, Tuhan sudahmenyediakan jalan pertobatan sebagai cara untuk mendapatkan kebebasan dan keselamatan.Jadi pertobatan itu mutlak untuk dilakukan saat ini dan di tempat ini, agarkita dapat selamat dan bahagia. Penyesalan kemudian sangat tidak berguna.Pertobatan menjadikan kita selamat meski kondisi kita sudah terlanjur lukakarena dosa, daripada kondisi dengan lengkap tetapi ternyata kita tidakselamat.Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Tuhan Yesus,perkuatkanlah iman kami akan semangat pertobatan demi keselamatan kami.Kemuliaan kepada Bapa dan Putra dan Roh Kudus ... Dalam nama Bapa ...
Khotbah Pdt. Wahyu 'wepe' Pramudya tentang pertobatan sejati.
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Meita Adhie Moelya dari Paroki Santo Yosep Purwokerto di Keuskupan Purwokerto - Jawa Tengah, Indonesia. Kisah Para Rasul 22: 3-16; Mazmur tg 117: 1.2; Markus 16: 15-18 BENCI ITU BENAR-BENAR CINTA Renungan kita pada hari ini bertema: Benci Itu Benar-Benar Cinta. Kata “benci” yang diperpanjang dan diartikan menjadi benar-benar cinta, sudah tidak asing lagi bagi kita. Ada seorang gadis remaja memberi nama kedua anjing kecilnya si Benci dan si Cinta. Ini adalah dua nama yang menunjukkan perlawanan, yang ditunjukkan begitu jelas oleh masing-masing anjing itu. Si anjing Benci dikenal suka kasar dan memusuhi temannya. Sebaliknya anjing Cinta selalu bermain, menemani dan bersikap tenang. Suatu cara pandang yang transformatif atau yang bersemangatkan perubahan, dapat memberikan kita suatu pemaknaan dua sikap berlawanan itu untuk menjadi sesuatu yang membuat senang dan bangga. Ungkapan “Benci itu benar-benar cinta” seharusnya menjadi inspirasi untuk transformasi ini. Singkatnya kita bisa katakan bahwa pengalaman, atau semangat, dan perbuatan kebencian mengalami perubahan dalam suatu situasi dan waktu, sehingga orang yang benci dan penuh dengan amarah itu berubah menjadi orang baik yang penuh cinta kasih. Perubahan dari benci menjadi cinta merupakan contoh untuk perubahan yang lain seperti malas menjadi rajin, kotor menjadi bersih, kekanak-kanakan menjadi dewasa dan sebagainya. Pada hari ini kedua bacaan mencerahkan kita tentang perubahan ini. Semoga kita tidak berhenti dengan rasa senang karena pencerahan, tetapi kita mesti dapat membuatnya nyata yaitu berubah dari benci menjadi cinta. Ini sejalan dengan tugas utama Tuhan untuk membawa kita kepada terang, cinta dan keselamatan. Ada satu kejadian di sebuah paroki di mana Pastor Paroki dibenci oleh setengah bagian umatnya. Alasannya banyak. Namun salah satu yang selalu disebutkan oleh para pembenci ialah karena Pastor Paroki ini tidak segesit, selincah, dan sekocak dengan humor-humor seperti Pastor Paroki sebelumnya. Pastor Paroki membalasnya dengan selalu kunjungi keluarga, kampung, stasi tempat para pembencinya, lalu selalu bercerita dengan mereka. Perbuatan cinta itu justru perlahan-lahan mengubah kebencian umat paroki menjadi cinta dan bersahabat dengan Pastor Paroki. Pastor Paroki itu mengikuti teladan Yesus Kristus. Berhadapan dengan semua kebencian orang-orang, ia sudah memastikan bahwa itu akan mengantar Dia ke Salib di Golgota. Ia juga tentu sangat sakit hati ketika anggota keluarga-Nya sendiri atau orang-orang dekat bersikap jahat dan benci terhadap-Nya. Mereka menganggap dia gila. Ini sama dengan orang-orang dekat kita sendiri yang menaruh benci kepada kita. Tetapi Yesus tak berbalik membenci. Ia mengorbankan diri sebagai ungkapan cinta paling besar untuk melawan kebencian. Jadi kita punya contoh-contoh luar biasa untuk menyingkirkan dan mengalahkan kebencian dengan cinta kasih. Semua itu tergantung kita saja. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Allah yang bijaksana, semoga hati, pikiran, dan kehendak kami dipenuhi cinta-Mu supaya kami mampu mengalahkan kebencian di dalam diri kami. Kemuliaan kepada Bapa... Dalam nama Bapa...
Syalom Keluarga Damai! Sapaan Damai Sejahtera atau disingkat SAMAS merupakan sebuah renungan singkat yang tayang setiap hari Senin-Sabtu. SAMAS tidak hanya dibawakan oleh pendeta/hamba Tuhan, tetapi juga akan dibawakan oleh siapapun yang ingin berbagi sapaan Tuhan kepada dirinya. Semoga kita dapat menemukan damai sejahtera yang datangnya dari sapaan Tuhan kepada setiap kita melalui SAMAS ini. Tuhan Yesus memberkati!
Pembawa Renungan : RD. Alip SuwitoMagelang Yoh 1:29-34
Syalom Keluarga Damai! Sapaan Damai Sejahtera atau disingkat SAMAS merupakan sebuah renungan singkat yang tayang setiap hari Senin-Sabtu. SAMAS tidak hanya dibawakan oleh pendeta/hamba Tuhan, tetapi juga akan dibawakan oleh siapapun yang ingin berbagi sapaan Tuhan kepada dirinya. Semoga kita dapat menemukan damai sejahtera yang datangnya dari sapaan Tuhan kepada setiap kita melalui SAMAS ini. Tuhan Yesus memberkati!
Syalom Keluarga Damai! Sapaan Damai Sejahtera atau disingkat SAMAS merupakan sebuah renungan singkat yang tayang setiap hari Senin-Sabtu. SAMAS tidak hanya dibawakan oleh pendeta/hamba Tuhan, tetapi juga akan dibawakan oleh siapapun yang ingin berbagi sapaan Tuhan kepada dirinya. Semoga kita dapat menemukan damai sejahtera yang datangnya dari sapaan Tuhan kepada setiap kita melalui SAMAS ini. Tuhan Yesus memberkati!
Syalom Keluarga Damai! Sapaan Damai Sejahtera atau disingkat SAMAS merupakan sebuah renungan singkat yang tayang setiap hari Senin-Sabtu. SAMAS tidak hanya dibawakan oleh pendeta/hamba Tuhan, tetapi juga akan dibawakan oleh siapapun yang ingin berbagi sapaan Tuhan kepada dirinya. Semoga kita dapat menemukan damai sejahtera yang datangnya dari sapaan Tuhan kepada setiap kita melalui SAMAS ini. Tuhan Yesus memberkati!
Pembawa Renungan : RP Siprianus Smakur Tukan SSCC Paroki Santo Stefanus Dirung Lingkin – Tanah Siang Selatan Palangka RayaHARI MINGGU ADVEN II Luk. 3:1-6.
Handoyo Salim - 2 Korintus 5:20 (TB) Jadi kami ini adalah utusan-utusan Kristus, seakan-akan Allah menasihati kamu dengan perantaraan kami; dalam nama Kristus kami meminta kepadamu: berilah dirimu didamaikan dengan Allah.
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Dony Hari Nugroho dan Y. Sandra Isrudianti dari Komunitas Pukat Labuan Bajo di Keuskupan Labuan Bajo, Indonesia. Wahyu 1: 1-4; 2: 1-5a; Mazmur tg 1: 1-2.3.4.6; Lukas 18: 35-43 PERTOBATAN MEMBERIKAN PENGELIHATAN BARU Renungan kita pada hari ini bertema: Pertobatan Memberikan Penglihatan Baru. Seorang suami yang baru dua tahun membangun keluarga bersama istrinya dan anak pertama mereka yang perempuan, bercerita bahwa perubahan dalam dirinya adalah sungguh sebuah pertobatan. Ujian terberat baginya terjadi ketika ia harus membebaskan diri dari pemakaian narkoba. Sampai tahun pertama perkawinan, ia masih memakai obat terlarang tersebut. Namun begitu istri hamil dan mereka menyiapkan kelahiran anak pertama, ia memutuskan berhenti total. Ia bukan pencandu atau yang menggantungkan hidupnya pada narkoba. Ia ingin menantikan kelahiran anaknya dengan sebuah hidup baru, sehingga ketika anaknya datang ia dapat menyambutnya dengan penuh suka cita dan kebaruan di dalam hidup keluarganya. Ia mau menghadirkan pribadinya yang baru kepada sang istri dan anaknya. Pertobatan lelaki tersebut membuatnya dapat melihat dunia, keluarganya dan khususnya dirinya sendiri secara baru. Ini dapat dikatakan sebagai kelahiran baru bagi dirinya. Kitab Wahyu dalam bacaan pertama memanggil orang-orang yang sudah terlalu lama dan dalam jatuh ke dalam kenistaan hidup, supaya bertobat. Kalau terlalu lama dan dalam, mereka menjadi buta sama sekali akan pengharapan suatu hidup yang baru. Mereka pasti tidak dapat melihat bahwa ada kehidupan baru yang lebih baik daripada yang sedang mereka alami. Faktor dosa, kejahatan dan kelaliman menjadikan seseorang mati secara rohani. Kematian ini dapat disejajarkan dengan orang yang menderita kebutaan fisik, yaitu matanya tidak bisa melihat apa-apa, sehingga ia tidak dapat melihat dirinya sendiri dan dunia sekitarnya. Pengalaman seorang buta yang disembuhkan oleh Yesus dalam kisah Injil hari ini jelas menunjukkan bahwa si buta itu, pada waktu yang tepat mendapatkan karunia kesembuhan, sehingga hidupnya setelah mujisat itu merupakan suatu hidup yang baru. Kebutaan fisik yang ada pada kita, khususnya beberapa orang di sekitar kita, tidak seharusnya membuat mereka menjadi yang terakhir atau terlupakan dari segala kemurahan Tuhan. Jika Yesus berbelas kasih kepada mereka yang buta mata fisiknya, kita yang adalah saksi-saksi Kristus di dunia mesti juga mempunyai semangat yang sama, yaitu berbaik hati dan berbelas kasih kepada mereka. Namun demikian, dalam hal kebutaan rohani, kita semua harus mengakui itu sebagai situasi yang lebih serius karena menyangkut nasib hidup kita. Dosa, gaya hidup duniawi dan semangat kedagingan selalu menjadi faktor utama yang membutakan kita dari jalan dan kebijaksanaan Tuhan. Doa kita akan hal ini ialah: Ya Tuhan semoga hati dan budi kami dapat melihat kemuliaan-Mu yang mempengaruhi hidup kami setiap hari dalam jalan hidup kami. Marilah kita berdoa. Dalam nama.. Ya Bapa, buatlah kami mampu melihat dengan iman kami, semua tanda kehadiran-Mu. Salam Maria...Dalam nama Bapa...
Fakta bahwa Yesus tidak akan menjadi raja duniawi, dan tidak cocok dengan pemikiran duniawi, orang banyak menolak pertobatan, tidak dapat mengenali dan menerima Yesus sebagai Mesias. Pada saat itu, banyak murid-murid Yesus meninggalkan Dia.
Fakta bahwa Yesus tidak akan menjadi raja duniawi, dan tidak cocok dengan pemikiran duniawi, orang banyak menolak pertobatan, tidak dapat mengenali dan menerima Yesus sebagai Mesias. Pada saat itu, banyak murid-murid Yesus meninggalkan Dia.
Oleh iman kita menerima Rahmat Allah, tetapi iman bukanlah Juruselamat kita. Iman adalah tangan yang berpegang pada Kristus serta memiliki jasa-jasa-Nya, yakni penawar untuk dosa. Pertobatan berasal dari Kristus, sama seperti pengampunan.
Oleh iman kita menerima Rahmat Allah, tetapi iman bukanlah Juruselamat kita. Iman adalah tangan yang berpegang pada Kristus serta memiliki jasa-jasa-Nya, yakni penawar untuk dosa. Pertobatan berasal dari Kristus, sama seperti pengampunan.
Dengarkan Firman Tuhan yang dapat mengubah hidup saudara, dan pastinya selalu baru setiap pagi
AMAZING GRACE - PS. DR. TIMOTHY ROY M.A. Ph.D - GEREJA KRISTUS PENEBUS
Handoyo Salim - Kisah Para Rasul 9:8 (TB) Saulus bangun dan berdiri, lalu membuka matanya, tetapi ia tidak dapat melihat apa-apa; mereka harus menuntun dia masuk ke Damsyik.
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Pastor Peter Tukan, SDB dari Salesian Don Bosco Gerak di Labuan Bajo, Keuskupan Ruteng, Indonesia. Yakobus 4: 1-10; Mazmur tg 55: 7-8.9-10a.10b-11a.23; Markus 9: 30-37 BERTOBAT TIDAK SIA-SIA Renungan kita pada hari ini bertema: Bertobat Tidak Sia-Sia. Santo Petrus sebagai pemimpin Gereja perdana memiliki tanggung jawab sangat besar untuk memelihara dan mempertahankan iman umatnya. Para anggota Gereja yang kian hari kian bertambah merupakan para baptisan baru. Mereka berasal dari penganut kepercayaan atau ideologi lain, yang kebanyakan dianggap sebagai kafir oleh kaum Yahudi. Pilihan mereka untuk meninggalkan kepercayaan atau ideologi lama dan menganut Kristen yang dikepalai oleh Kristus dipandang secara umum sebagai suatu pertobatan. Petrus mengajar dan membimbing mereka untuk bertobat yang sungguh-sungguh atau bertobat yang tidak sia-sia. Petrus bukan berbicara tanpa dasar tentang pertobatan yang tidak sia-sia. Dasarnya ialah pengalamannya sendiri bersama rekan-rekan rasul dan para murid Yesus yang pertama. Pada awalnya di sekitar Galilea di daerah Yudea, Petrus dan rekan-rekannya itu adalah penganut Yahudi. Mereka sama dengan semua umat Yahudi lain. Mereka memiliki kitab-kitab hukum Musa dan semua tradisi hidup beragamanya. Tetapi Yesus Kristus datang dan membawa perubahan dalam hidup mereka. Kehidupan baru yang dibawa oleh Yesus menyempurnakan apa yang sudah diwariskan oleh agama Yahudi dan tradisinya. Itu yang kemudian hari dinamakan Kristen. Petrus dan rekan-rekannya mengalami sendiri pertobatan, dan pertobatan itu bukan suatu kesia-siaan. Apa yang dimaksud dengan pertobatan tidak sia-sia itu? Penginjil Markus pada hari ini memberikan satu definisinya. Pertobatan itu bukan sekedar meninggalkan suatu hidup lama dan mengakui hidup baru. Itu sama dengan orang yang meninggalkan satu tempat dan tiba di tempat tujuan yang baru. Cukup saja di situ. Di tempat yang baru ia tidak tahu mau berbuat apa atau bersikap seperti apa. Ini bukan sebuah pertobatan yang diminta oleh Tuhan. Itu sama saja dengan pertobatan yang sia-sia. Sebaliknya, Petrus dan rekan-rekannya membuat pertobatan dengan isinya ialah penyangkalan diri dan semua saja yang melekat pada diri sendiri bahkan seperti anggota-anggota keluarga, lalu yang lebih menantang lagi ialah rela menjalani hidup dalam penderitaan dan penganiayaan. Ini adalah suatu pertobatan yang sangat bermakna. Jadi seseorang yang bertobat sungguh-sungguh ialah dia yang tetap sebagai pribadi manusia di dunia tetapi dengan pakaian, tubuh, dan sikap-perilaku Yesus Kristus. Seorang pribadi yang melekat dengan budaya dan tradisinya, tetapi isi hati, pikiran, kehendak, pola hidup, dan semangat hidup adalah Yesus Kristus. Itu adalah pertobatan yang tidak sia-sia atau suatu hidup baru yang radikal. Pertobatan ini yang menghidupkan Gereja sepanjang zaman. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Bapa di surga, berkatilah kami supaya iman yang kami akui kepada Kristus bertahan di dalam segala kesulitan dan sampai akhir hayat kami. Bapa kami... Dalam nama Bapa ... --- Send in a voice message: https://podcasters.spotify.com/pod/show/media-la-porta/message
Dengarkan Firman Tuhan yang dapat mengubah hidup saudara, dan pastinya selalu baru setiap pagi.
Allah menegur umat-Nya atas kejahatan & tindakan ketidakadilan yang telah mereka lakukan dalam kehidupan pribadi mereka, bukan persembahan & korban bakaran mereka. Korban yang benar, hanya jika disertai dengan pertobatan dan ucapan syukur yang tulus.
Allah menegur umat-Nya atas kejahatan & tindakan ketidakadilan yang telah mereka lakukan dalam kehidupan pribadi mereka, bukan persembahan & korban bakaran mereka. Korban yang benar, hanya jika disertai dengan pertobatan dan ucapan syukur yang tulus.
Ferry Felani - Mazmur 41:4 (TB) (41-5) Kalau aku, kataku: "TUHAN, kasihanilah aku, sembuhkanlah aku, sebab terhadap Engkaulah aku berdosa!"
Bilangan 21 : 4-9, TB2
Peristiwa sejarah di Mazmur adalah pelajaran bagaimana Allah menunjukkan kesabaran & kasih karunia-Nya yang luar biasa dalam menyelamatkan. Betapa pentingnya perantaraan Kristus atas nama orang percaya. Kasih setia Allah selalu menang atas dosa manusia.
Peristiwa sejarah di Mazmur adalah pelajaran bagaimana Allah menunjukkan kesabaran & kasih karunia-Nya yang luar biasa dalam menyelamatkan. Betapa pentingnya perantaraan Kristus atas nama orang percaya. Kasih setia Allah selalu menang atas dosa manusia.
Yesaya 58 : 1-12, TB2
Pembawa Renungan : RD. Antonius Haryanto CirebonHARI RABU ABU Mat. 6:1-6,16-18.
Sabda Tuhan hari ini tentang pertobatan. Dengan bertobat maka kita akan memperoleh keselamatan. Adakah kita terbuka hati untuk memperbaharui diri dengan pertobatan yang mendatangkan keselamatan kekal?
Episode baru setiap Senin | pemuda.stemi.id | Episode 184 (Nehemia 9:38-10:39): Bagian ini melanjutkan kisah yang telah dibahas sebelumnya, yaitu dampak dari pertobatan yang terjadi di tengah-tengah orang Yahudi. Mereka bertobat karena mereka telah sadar betapa besar dosa mereka. Tetapi pertobatan yang sejati tidak cukup dengan menangisi dosa. Pertobatan menuntut komitmen untuk hidup suci.
Kebaktian 1 Minggu Adven 2 GKP Jemaat Bandung Minggu, 10 Desember 2023 pukul 07.00 WIB Tema : "Berpartisipasi Aktif Mendorong Pemenuhan HAM sebagai Tanda Pertobatan" Bacaan Alkitab : Markus 1 : 1-8 Pelayan Firman : Pdt. Gumilar Kristianto, M.Si. @GKP Bandung Desember 2023
Kebaktian 2 Minggu Adven 2 GKP Jemaat Bandung Minggu, 10 Desember 2023 pukul 09.30 WIB Tema : "Berpartisipasi Aktif Mendorong Pemenuhan HAM sebagai Tanda Pertobatan" Bacaan Alkitab : Markus 1 : 1-8 Pelayan Firman : Pdt. Gumilar Kristianto, M.Si. @GKP Bandung Desember 2023
Pertobatan dan Pemulihan (Refleksi Nehemia 9-13)
Kisah Raja Saul dan Raja Daud tidak pernah ada habisnya untuk dipelajari bersama. Dan melalui kisahnya, kita dapat belajar tentang apa yang diperbuat “Kerendahan Hati” bagi hidup kita.. Pertama. Kerendahan Hati menghasilkan Pertobatan yang Sejati. Kedua. Kerendahan Hati Mendatangkan Damai Sejahtera dan Rasa Aman. Ketiga. Kerendahan Hati Menjauhkan Kita dari Perbuatan Jahat. Dan Keempat. Kerendahan Hati Menghasilkan Penyembahan kepada Allah. Ada satu dosa yang tidak dapat diampuni yakni, dosa yang tidak mau kita akui di hadapan-Nya. Marilah mengakuinya dengan segala kerendahan hati. Izinkanlah Dia yang selalu menjamah, memulihkan, dan juga memperbarui hidup kita kembali. Amin. —Pdt. Gunawan Iskandar
Sabda Tuhan hari ini memperingatkan kita dan menghendaki agar kita mau bersikap terbuka hati untuk menanggapi Sabda Tuhan dan kehendakNya, yakni bertobat. Adakah kita sungguh menjalankan laku tobat?.
Sabda Tuhan hari ini memperingatkan kita dan menghendaki agar kita mau bersikap terbuka hati untuk menanggapi Sabda Tuhan dan kehendakNya, yakni bertobat. Adakah kita sungguh menjalankan laku tobat?.
Joshua Marthio - "Jadi hasilkanlah buah sesuai dengan pertobatan" Matius 3:8
Episode baru setiap Senin | pemuda.stemi.id | Episode 158 (Ezra 10:1-44): Bagian ini mengisahkan tentang pertobatan sejati yang terjadi di tengah-tengah orang Israel. Yang pertama adalah mereka mendengar Taurat lalu menyadari dosa-dosa mereka. Tanpa firman Tuhan tidak mungkin terjadi keselamatan bagi umat-Nya. Tanpa firman sejati juga tidak mungkin ada arahan dan instruksi bagaimana seharusnya manusia hidup.
Ps. Wigand Sugandi - Pertobatan Yang Bertanggung Jawab
Sementara kita menyesal akan dosa, kita akan bersuka atas kesempatan menjadi anak-anak Allah
Pembawa Renungan : dr. Benedicta W. Suryani, SpM Sungailiat – Bangka
Episode baru setiap Senin | pemuda.stemi.id | Episode 141 (2 Raj 22:1-20): Raja Yosia adalah raja yang benar. Dia adalah salah satu dari dua orang raja yang disebut benar seperti Daud dan tidak menyimpang ke kiri dan ke kanan. Satu orang raja sebelum Yosia yang juga mendapatkan kesaksian benar dari penulis kitab Raja-raja adalah Hizkia (2Raj. 18:1-3). Mereka berdua setia dengan tidak menyimpang sama sekali. Ketika imam besar Hilkia menemukan kitab Taurat, Yosia segera berespons dengan sangat benar. Dia langsung berdukacita karena dia sadar keberdosaan dari dirinya dan dari bangsa Yehuda. Inilah kepekaan yang menjadi tanda kebangunan rohani akan segera terjadi.
The post PERTOBATAN YANG BENAR appeared first on Truth Voice.
Adalah sukacita utama semua makhluk suci untuk menyaksikan sukacita dan kebahagiaan orang-orang di sekitar mereka.
Ps. Wigand Sugandi - Panggilan Pertobatan
Pembawa Renungan : RP. Sirprianus Tukan, SSCC Yogyakarta Luk. 15:1-32
Pembawa Renungan : RD. Vincentius Dwi Sumarno Garut - Jawa Barat Mat. 12:38-42
"Dan apabila engkau berbalik kepada TUHAN, Allahmu, dan mendengarkan suara-Nya sesuai dengan segala yang kuperintahkan kepadamu pada hari ini, baik engkau maupun anak-anakmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu, maka TUHAN, Allahmu, akan memulihkan keadaanmu dan akan menyayangi engkau. Ia akan mengumpulkan engkau kembali dari segala bangsa, ke mana TUHAN, Allahmu, telah menyerakkan engkau." (Ulangan 30:2-3) Renungan: Dalam kehidupan kita, kita mungkin pernah merasa bahwa kehidupan ini mendadak berjalan dengan tidak menyenangkan. Segala sesuatu terasa sulit untuk dilalui. Doa-doa kita terasa terhambat dan berkat Tuhan terasa berhenti mengalir sehingga kita sulit untuk mendapatkan sesuatu yang baik dalam kehidupan ini. Di saat-saat seperti itu janganlah kita menghakimi dan menyalahkan keadaan, apalagi menyalahkan Tuhan. Kita harus melihat ke dalam diri kita, sebab seringkali masalah terjadi bukan karena orang lain atau sesuatu di luar diri kita, namun seringkali masalah itu datang karena perbuatan dan sikap kita yang keliru. Sebenarnya berkat Tuhan bisa diibaratkan seperti sebuah sungai yang tidak pernah berhenti mengalir. Namun aliran berkat itu bisa terhambat karena ada sesuatu yang menghalanginya, yaitu: 1. Sampah. Kadang kita tidak bisa mengalirkan hal-hal yang baik karena hidup kita ditutupi oleh sampah. Sampah dalam diri kita contohnya pikiran negatif, kebencian, iri hati dan kemarahan. Kita perlu belajar mengendalikan diri kita. Jangan biarkan sampah-sampah itu menguasai hati kita. Buanglah segala hal negatif yaitu dengan membiasakan diri untuk berpikir dan merespon segala keadaan yang buruk dengan sikap yang positif. 2. Batu. Batu dalam sungai kehidupan kita adalah kekerasan hati. Tidak jarang perbuatan orang lain membuat kita sakit hati dan dendam, sehingga sakit hati itu berubah menjadi akar pahit dalam hidup kita. Kita harus belajar memaafkan dan mengampuni mereka yang telah menyakiti kita. Memang itu tidak mudah, namun jika kita mau melakukannya, hidup kita akan terasa damai. 3. Lumpur. Lumpur adalah masa lalu. Mungkin kita memiliki masa lalu yang buruk yang masih membekas di hati kita. Kita pun harus juga berdamai dengan masa lalu kita. Kita tidak hidup di masa lalu, namun kita hidup di masa kini, dan kelak akan hidup di masa depan. Maafkanlah diri sendiri dan pusatkan perhatian kita kepada masa depan. Sungai tidak bisa mengalirkan kehidupan kalau ada sampah, batu dan lumpur. Demikian juga kita. Marilah di awal masa prapaskah ini, kita mulai membersihkan aliran sungai kehidupan yang ada di dalam diri kita dengan segera bertobat dan ikhlas mengampuni sesama. Dengan demikian, kita siap menyongsong masa depan yang cerah di mana berkat Tuhan senantiasa mengalir memenuhi hidup kita. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, ampunilah aku karena aku sering membiarkan sampah, batu dan lumpur menguasai sungai kehidupanku, sehingga pikiran, perkataan dan perbuatanku menyimpang dari jalan-Mu. Penuhilah aku dengan kuasa Roh Kudus-Mu untuk membersihkan diriku dari sampah, batu dan lumpur, sehingga pikiran, perkataan dan perbuatanku dapat menjadi berkat bagi diriku, sesamaku dan untuk kemuliaan nama-Mu. Amin. (Dod).