POPULARITY
It's the middle of the night, and somehow I have returned to the mountains and plains of Northern Kenya. In a language I can understand only while dreaming, I have been invited to skim mud from the surface of a freshly dug singing well with a carved wooden cup. Voices rise above the trumpeting of elephants and the bleating of goats. My body awkwardly recalls the gestures of this ritual. An upward whistle follows every earthly bow according to a rhythm passed from voice to voice through generations.Suddenly, I awaken in my bed — a world away, thick with fatigue, and feeling vaguely bereft. Did I fail the task? Now, how will that murky groundwater ever run clear? My senses tenderized by the dark, I shuffle through my unlit home and touch the minor attributes of this particular life: a thick cashmere throw I bought along the Irish coast, the flecked stone countertops my children love to run their hands along, the soft, sage leaves of a potted plant. Our home seems to have settled back into its bones in our time away. The garden has filled greenly in the monsoon rains, and plump raspberries are ready to be picked and eaten. For the Samburu, the semi-nomadic pastoral people of Northern Kenya, daily life is organized according to the law of water, blood, milk, and meat. The sacred dwells in higher places. Homes are shoulder-height and constructed of straight sticks mixed with mud, dung, and ash paste. They are situated such that a Samburu must bow toward the mountain each time he enters. A circular briar enclosure keeps the camels, cows, and goats in and the leopards and lions out.Our friend, Tilas, explains that the marbling on his calf came from the blaze of a lion's paw, a relic from when he was a young warrior, freshly circumcised, with an able spear. He touches each plant, naming its properties and uses as we walk. Tilas introduces us to the stars, explaining how they determine when and for what his people pray. He traces a line from Alpha Centauri to Beta Centauri to Gacrux at the tip of the Southern Cross. When asked about his home, he nods over the mountain: “Under the full moon, it's a six-hour walk.” In recent years, the Samburu have built an indigenous-owned conservancy for wildlife, the first orphanage of its kind in Africa. Reteti is home to an absurdly cute troupe of 47 baby elephants. Five times daily, they are bottle-fed goat milk provided by herders from the surrounding villages.“Elephants remember everything; we help them remember they belong.”When new orphans arrive, often in the aftermath of trauma, the keepers cradle them, sleep alongside them, and surround them with the healing chants they learned around the singing wells of their youth — sometimes night and day for weeks. After years of care and intentional preparation, the elephants are returned within their adopted family systems to the lands from which they came.“Most of us have been displaced from those cultures of origin, a global diaspora of refugees severed not only from the land but from the sheer genius that comes from belonging in symbiotic relation to [it].” ― Tyson Yunkaporta, Sand Talk: How Indigenous Thinking Can Save the WorldIt's not that I long for any home but this one. Lord knows I bristle at the implicit expectations of women even in this privileged world — expectations that pale in comparison to the norms of most women's lives around the world. But it is a transmission of the spiritual force of symbiosis to be among the Samburu. Some primal memory stirs in proximity to a culture that still listens for water in the earth and prays according to the mountains, stars, and seasons. Indeed, there is earthly sanity — “sheer genius” — in remembering that we are not orphans among the family of things and that our rightful place is as an intermediary, guardian species.As daylight rises, I climb a nearby mountain to survey the valley beneath. This valley contains the daily rituals of my human life. It is where I drive my children to school and share meals with friends. From this vantage point, I can close my eyes and imagine buildings and highways gently swept like eraser shavings from a living canvas, revealing a landscape beneath our human claim. When I dream of singing wells, I remember an irreducible wilderness, a relationship that has always been — and find solace in it.The Guest House is a reader-supported publication. To receive new posts and support my work, consider becoming a free or paid subscriber. Get full access to The Guest House at shawnparell.substack.com/subscribe
Tapak Tilas Perjalanan Dakwah Rasulullah saw. Oleh. Mariyah Zawawi (Kontributor Tetap NarasiPost.Com) Voice over talent: Dewi Nasjag NarasiPost.Com-Sebelum Islam datang, kondisi masyarakat di Makkah sangat rusak. Mereka suka minum khamar, berjudi, berperang, dan berbagai perbuatan buruk lainnya. Mereka juga memperlakukan perempuan seperti benda yang dapat diwariskan. Bahkan, kelahiran seorang bayi perempuan dianggap sebagai sebuah aib yang harus ditutupi. Maka,mereka kubur hidup-hidup bayi perempuan tak berdosa itu. Mereka juga menyembah berhala. Berhala-berhala itu mereka buat sendiri. Kemudian, mereka letakkan di sekitar Ka'bah. Berhala yang terbesar bernama Latta dan Uzza. Berhala-berhala hasil kreasi tangan mereka yang tidak mampu berbuat apa-apa itu pun mereka mintai pertolongan. Padahal, untuk berpindah tempat saja tidak mampu. Bagaimana mungkin benda mati itu mampu memberikan pertolongan? Pada saat itu, mereka juga melaksanakan ibadah haji di Baitullah. Namun, mereka telah menyimpang dari syariat Nabi Ibrahim a.s. Saat melakukan ibadah haji, para perempuan bertelanjang, sedangkan para lelaki berpakaian lengkap. Itulah sebabnya masa itu disebut masa jahiliah. Sebab, mereka ditimpa kebodohan yang sangat. Akal yang mereka miliki tidak mereka gunakan dengan baik. Mereka dikuasai oleh hawa nafsu sehingga tidak mampu berpikir dengan jernih. Dalam kondisi seperti itulah, Allah mengutus Nabi Muhammad saw. ke tengah-tengah kaumnya. Saat diangkat menjadi nabi, Beliau saw. berusia 40 tahun. Dalam Sirah Ibnu Hisyam disebutkan bahwa saat Muhammad saw. berusia 40 tahun, Allah Swt. mengutusnya sebagai rahmat bagi seluruh alam dan pemberi kabar gembira bagi seluruh manusia. Sejak itulah dimulainya perjalanan dakwah Beliau saw. yang dilakukan dalam dua periode; periode Makkah dan periode Madinah. Naskah selengkapnya: https://narasipost.com/2022/03/04/tapak-tilas-perjalanan-dakwah-rasulullah-saw/ Terimakasih buat kalian yang sudah mendengarkan podcast ini, Follow us on: instagram: http://instagram.com/narasipost Facebook: https://www.facebook.com/narasi.post.9 Fanpage: Https://www.facebook.com/pg/narasipostmedia/posts/ Twitter: Http://twitter.com/narasipost
Setelah 7 tahun bercokol di Netflix, Matt Murdock dan sobat-sobat Hell's Kitchen akhirnya pindah rumah ke Disney+. Minggu ini kita bakal sedikit bernostalgia dengan the series that started at all, DAREDEVIL. Tapi bukan cuma ngupas seriesnya yang dulu, kita bakal spekulasi masa depannya Matt dkk di MCU. Don't miss this one!
Mungkin tidak banyak yang tahu bahwa kegiatan napak tilas Pangersa Abah Sepuh telah dilakukan sebelumnya oleh Pangersa Abah Anom. Podcast Tasawuf episode kali ini membahas kegiatan yang rutin dilakukan oleh para santri Pondok Pesantren Suryalaya. Kang Irfan Abadi melalui tesisnya, mengungkap nilai pendidikan dalam napak tilas Abah Sepuh. Bagaimana penjelasan anak dari KH. Thohir Abdul Qahir yang merupakan wakil talqin Abah Anom tersebut? Saksikan Podcast Tasawuf hanya di TQN News!
Seperti apa awal PODCAST tanpa PODIUM terbentuk? kali ini Patricia & Irma bernostalgia bersama Jojo & Desi. seperti apa obrolan mereka? --- This episode is sponsored by · Anchor: The easiest way to make a podcast. https://anchor.fm/app
Tidak banyak pelajar Indonesia yang belajar di Maroko. Padahal universitas tertua di dunia ada di negeri yang berjuluk Al Maghrib ini. Banyak ulama Maroko yang menjadi rujukan dunia Islam termasuk Indonesia. Alumni Darul Hadits Al Hassania, Dr. H. Alvian Iqbal Zahasfan, MA., yang belajar selama 10 tahun di sana akan menceritakan apakah benar di sana negeri para wali? Siapa saja wali besarnya? Lalu bagaimana perkembangan tarekat di sana? Dan apa tarekat terbesar di sana? Saksikan terus Podcast Tasawuf dari TQNN.
KANGEN SAMBAT SAMBAT SAMBAT WHOOOOOOH!
Banyak yang bilang tahun 2020 adalah tahun sial. Adanya pandemi covid-19, banyak huru hara, berbagai permasalahan, dan konflik dunia di sepajang tahunnya. Okelah, memang sebagian besar fakta lapangan seperti itu. Tapi bukankah banyak hal yang di luar kendali kita? Kenapa kita gak memfokuskan ke yang ada dalam kendali kita? Yuk kita tinjau apa saja hal positif di 2020, karena pasti banyak hikmah yang bisa kita ambil kan? Yuk refleksi sejenak tentang tahun 2020 dan sambut tahun 2021 ini dengan semangat membara! --- Send in a voice message: https://anchor.fm/ceritapembelajar/message
S1E16: Kepada teman-teman lama kami, semoga kalian semua baik-baik saja dan bahagia di mana pun kalian berada. @siniaranakpulau siniaranakpulau.com --- Send in a voice message: https://anchor.fm/siniaranakpulau/message
M.Ilham Ulul Azmi bersama TGH. Abdullah Fatih Lc.,Dipl. membicarakan kiprah Nahdlatul Wathan di Bumi Kinanah. Pada episode ini akan di bahas Latar Belakang terbentuk Visi Misi, Kegiatan Capaian Perwakilan Khusus Nahdlatul Wathan Mesir. Selamat Menyimak!
Eps. 2 (2/2) Nampak Tilas Perwakilan Khusus Nahdlatul Wathan Mesir Ft. TGH. Abdullah Fatih, Lc.,Dipl. M.Ilham Ulul Azmi bersama TGH. Abdullah Fatih Lc.,Dipl. Selaku Dewan Mustasyar Perwakilan Khusus Nahdlatul Wathan Mesir membicarakan kiprah Nahdlatul Wathan di Bumi para nabi. Pada episode ini akan di bahas struktur pengurus perwakilan khusus Nahdlatul Wathan Mesir dan kaitannyan dengan pimpus Nahdlatul Wathan. Selamat Menyimak!
Dari kisah Nabi Daud AS terdapat sejumlah hikmah dan pelajaran yang bisa dipetik. Nabi Daud merupakan sosok pemberani yang tak takut melawan kejahatan. Dia juga merupakan pemimpin yang bijaksana. Kekhusukan salat dan puasa Nabi Daud layak diamalkan hingga saat ini. Nabi Daud merupakan orang yang istikamah terhadap ibadahnya kepada Allah SWT --- Support this podcast: https://anchor.fm/andi-adi-anugrah/support
Welcome to Eps 17! Kali ini kita bakalan bahas dua olahraga yang memupuk adrenalin nih, yaitu naik gunung dan panjat tebing. Tentunya barengan sama dua guest kita, Pungkas Andriawan dan Karyadi Digo Suhandi. (ig : @pungkasandriawan & @karkar_13) Yuk dengerin pengalaman seru mereka selama naik gunung dan panjat tebing! Jangan lupa follow spotify ini dan ig kita @nsscpodcast ya. Enjoy and happy listening! --- This episode is sponsored by · Anchor: The easiest way to make a podcast. https://anchor.fm/app --- Send in a voice message: https://anchor.fm/nssc/message Support this podcast: https://anchor.fm/nssc/support
Danny Indra dan Jansa Ranggata saling menceritakan pengalaman mereka di tempat tempat tongkrongan di sekitaran Kota Solo yang tersohor pada jamannya, baik itu yang sampai sekarang masih bertahan, maupun yang tinggal kenangan. Di penghujung podcast, mereka berdua pun saling berbagi 3 tempat nongkrong favorit mereka sepanjang masa.
Gara-gara bola! Budi Iskandar jadi jalan-jalan ke Berlin, gratis! Menang lomba nobar, nonton final bola, makan bratwurst, minum bir free flow, naik mobil Jerman Timur, sampe nostalgia album U2. Dan gak lupa, Budi berkunjung ke tempat-tempat bersejarah Perang Dunia II. | Follow juga IG @guitariskandar dan @foodiebuditravels
¿Qué es la versatilidad para Juan y para Sara? no solo en el campo sexual, sino en la vida cotidiana, qué tan versátiles somos los seres humanos y hasta donde somos capaces de ceder cuando alguien nos gusta.
Apa aja yang udah lo laluin di tahun 2019??? Tapi mau apapun yang kita hadapin jangan lupa untuk selalu bersyukur atas apa yang sudah diberikan dan kita rasakan di tahun 2019 ini
Ada anak bertanya pada kakaknya, “kOk aDEk nGgaK aDa PeEr siCh??”. Selain boneka pasang, gundu, dan juga layang-layang, masih banyak sekali memori-memori tentang masa kecil kami yang sangat sulit untuk dilupakan. Ada yang mengundang gelak tawa, hingga kisah yang penuh derai air mata. Semua kami ceriterakan ketika kami tengah terjebak dalam kemacetan ibu kota (reus...) Jadi mohon maaf apabila episode kali ini sedikit berbeda dari biasanya.
Pria ibukota menjajaki kembali cinta-cinta lamanya dan pembelajaran-pembelajaran yang dia petik.
Berawal dari tongkrongan, berevolusi menjadi kegiatan siswa SMA Gonzaga. Sekian tahun kemudian resmi menjadi sebuah perkumpulan bernama Pejaten Barat yang pada masanya menjadi institusi yang menaungi beragam sekolah menengah seperti Al Izhar, Tarakanita, dan lain sebagainya. Gimana ceritanya, duo dedengkot klub yang satu ini (lanjut) bercerita.
@septiyanahmads, @aprizalws, & @pradanandika kali ini ngobrolin napak tilas perjalanan spiritual Apri sang dukun dan lain-lain. Special episode ini, Podcast Ngomongin Setan diberikan kesempatan untuk siaran LIVE di ketawa comedy club & bermain immersive theatre bersama @nalarenjana. Silahkan kirimkan cerita atau pertanyaan kamu seputar dunia horor ke kotaksurat.pns@gmail.com
SMA dulu emang awal-awal kita sering-sering nongkrong dan nge-gaul kan? Di episode 7 ini Jordy, Dinar, Rori, dan Bibir nostalgia waktu dulu nongkrong-nongkrong di tempat-tempat gaul anak-anak SMA se-Jakarta Selatan. Siapa tau tempat nongkrongmu sama dengan mereka.
Ustadz Agung Waspodo | "Hikmah Pelajaran dari Perjalanan Napak Tilas Sejarah Andalusia - Bag 3" ---***--- Untuk mendapatkan informasi seputar jadwal kajian, bisa mengikuti di akun official sosial media berikut : Youtube : http://live.mtxl.or.id Facebook : facebook.com/majelistaklimxl Instagram: instagram.com/mtxl_ Twitter : @mtxl Telegram : majelistaklimxl Anchor : anchor.fm/mtxl [OFFICIAL EMAIL] - Email ke staffmtxl@xl.co.id untuk mendapatkan info kajian terbaru atau menyampaikan kritik dan saran untuk pengembangan Majelis Taklim. [SHODAQOH JARIYAH] Management Majelis Taklim XL Axiata membuka peluang jariyah dakwah untuk operasional broadcasting dan equipment MTXL TV melalui infaq ke rekening : (INFAQ) BANK MUAMALAT No.Rek 341-001-654-6 a/n MTXL Salurkan zakat Anda melalui rekening BNI Syariah (ZAKAT) BNI Syariah No. Rek 076-000-777-1 a/n MTXL Jangan lupa untuk menyebarkan info kebaikan ini, semoga menjadi ladang pahala untuk kita semua, insyaAllah. Semoga Allah senantiasa memudahkan dalam belajar ilmu agama, dan Semoga dapat menjadi Shoodaqoh jariyah yang diterima oleh Allah. Atas perhatiannya, kami ucapkan, Jazakumullah Khairan Katsiran.
berhubung lagi banyak ini orang di tangkep2in gare2 postingan di sosial medie, mending kite coba nostalgila perjalanan podcast pojokan kite..
Di episode kali ini, izinkan gua untuk mengenang kisah pendakian terberat gua. --- Send in a voice message: https://anchor.fm/halimun/message
Salah satu tempat bersejarah di Kabupaten Batang, yaitu Makan Wali Kendil Wesi dan dalam feature kali ini akan membahas tentang napak tilas dari salah satu tokoh yang ada di Kabupaten Batang. Happy Listening
Napak tilas setelah berpodcast selama setengah tahun. Artwork belakangan.
Cuando se empieza un negocio de servicio al principio quieres tener el mayor nmero de clientes posibles porque sabes que a ms clientes ms dinero tienes luego te das cuenta que a medida que van incrementando la cantidad de clientes que tienes ms tiempo tienes que dedicar a tu negocio y comienzas a ver como cada vez tienes menos tiempo para vivirPorque te la pasas resolviendo problemas ajenos haciendo cosas para tus clientes y cada vez disfrutas menos de tus tiempos libres porque sabes que tienes trabajo pendiente para tus clientesEso me ha estado pasando a mi hace algn tiempo primero quieres que te llegue un flujo constante de clientes luego que ya los tienes quieres que esos clientes sean menos para poder tener un poco ms de tiempo para tiLas notas del episodio las encuentras aqu httpsmelizamogllloncome17
In this episode of California Cooking, Jessica is hanging out with one of the most talented couples in the culinary world, Jet and Ali Tila. Not only has Jet made a splash on a number of Food Network TV shows, but he also holds the world record for the largest stir fry. Jet tells Jessica all about the celebrity chefs who have made a big impact on his career, plus which Food Network star he shares a matching tattoo with. Jet and Ali also share the fantastic story of how they met, and what it was like putting together their new cookbook.
(NY VERSION – DEN FÖRRA INNEHÖLL VISSA LJUDPROBLEM.) Oskar Pålsson och Ismet Tursic med ett gäng snackisar i Sjuhäradsfotbollen. Mattias Özgüns dråpliga ögonskada, Emir Bajrami-bomben i Tvärred/Vegby, "Sätilas Ronaldo" har ersatts av "Sätilas Robin Söder", hjärtattackfotboll i Hestrafors – och hur var egentligen träningen som Mikael Stahre höll med Hedareds BK? Dessutom har både Pålsson och Tursic sett varsin premiärmatch i damernas division ett. Det är några av ämnena som diskuteras i podden. Och hur bra frisparksskytt är egentligen Pawel Cibicki i Elfsborg?!
Convertir tu pasión en un blog exitoso es posible. Hoy me acompaña Tiffany Bendayan del Blog Living Sweet Moments para hablarnos de como comenzó si negocio siendo hoy una reconocida blogger en el mundo del "Food Blogging". Además nos comparte tips importantes que aplican para todo tipo de blog. Si eres una blogger pero todavía no haz logrado monetizar o lo estás haciendo pero quieres ver si hay algo más que puedas hacer para mejorar este episodio es para tiLas notas del show en --> https://soymama360.com/14/
Double pivot andalan anda ngobroliin tentang acara sepakbola favorit kita semua
Ngobrolin tentang skena podcast Indonesia dua tahun lalu
Tadinya mau bahas soal pandangan kuliah di mata sang teman ngobrol, apadaya karena tanpa skrip/naskah, obrolan malah meluas membicarakan soal pendidikan di Indonesia. Yaudah deh, dengerin dulu aja, he he... Ikuti/follow Osa di sini: www.instagram.com/osapratama/ www.instagram.com/indoaerovid_id/
Sara Bouzaiene har den ovanliga sjukdomen NMO, som drabbar nervsystemet. Det här avsnittet av Tiliapodden handlar om hur fysisk och psykisk ohälsa samverkar. Hur håller man modet uppe när man genomgår en svår behandling som visar sig inte fungera som tänkt? I studion som vanligt Tilas grundare Annsofie Blixt.
Idag träffar vi Micke Spreitz, känd som bland annat Tor i Gladiatorerna, Lisbeth Salanders halvbror i Millenium-trilogin och senast aktuell från Johan Falk. Samtalet börjar i Micke Spreitz barndom och en dålig relation med pappan som ledde till kriminella och känslolösa ungdomsår. Men en liten sinnesundersökning blev vändpunkten och numera arbetar Micke Spreitz med att hjälpa andra unga. Vi snackar också kampsport och känslor. Som vanligt är Tilas grundare Annsofie Blixt programledare och medverkar gör Jenny Lindström. Länk till Aftonbladet-artikeln som vi nämner i avsnittet: http://www.aftonbladet.se/nojesbladet/tillracklig/article20204433.ab