POPULARITY
“Golekana Pitulungan Ilahi kanggo ngalahake Sipat Gampang Nesu” ”Sinaonana kitab Wahyu sing ana sesambungane karo Daniel, amarga sejarah bakal mbaleni”
“Wong tuwa, aja pisan-pisan tumindak ngapusi,; aja pisan-pisan ngandhaake sing ora bener becik sakjerone piwulang utawa tuladha.” “Punjer saka misine Allah dudu mung mitulungi wong kang bakal tinumpes tinuju ing papan panggonan kang aman“-
Iblis digambarkan sebagai "naga besar" yang menentang Allah dan "menyesatkan seluruh dunia", berperang melawan Allah dan hamba-hamba-Nya, juga digambarkan sebagai penguasa di balik kerajaan duniawi yang menganiaya umat Allah sepanjang zaman.
Iblis digambarkan sebagai "naga besar" yang menentang Allah dan "menyesatkan seluruh dunia", berperang melawan Allah dan hamba-hamba-Nya, juga digambarkan sebagai penguasa di balik kerajaan duniawi yang menganiaya umat Allah sepanjang zaman.
“Wong tuwa, aja pisan-pisan tumindak ngapusi,; aja pisan-pisan ngandhaake sing ora bener becik sakjerone piwulang utawa tuladha.” “Punjer saka misine Allah dudu mung mitulungi wong kang bakal tinumpes tinuju ing papan panggonan kang aman“-
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Suster Wilhelmina OSA dari Paroki Santo Yusuf Karang Tilang di Keuskupan Surabaya, Indonesia. Wahyu 18: 1-2.21-23; 19: 1-3.9a; Mazmur tg 100: 2.3.4.5; Lukas 21: 20-28 KEJATUHAN KOTA DUNIA Renungan kita pada hari ini bertema: Kejatuhan Kota Dunia. Hari-hari menjelang akhir tahun liturgi, pewartaan Firman Tuhan tentang akhir zaman menjadi dominan. Kitab Wahyu yang ditampilkan dalam bacaan pertama memberikan gambaran berupa imajinasi masa depan, yang cenderung menampilkan gejala alam yang sangat dahsyat. Siapa saja yang meluangkan waktu untuk memikirkan satu persatu gambaran itu bakal dibawa sampai ke mimpi yang menakutkan di malam hari. Tentang gambaran yang pada hari ini diwartakan dalam bacaan pertama, prediksi untuk sebuah dunia nyata diungkapkan dengan sangat lugas. Dikatakan bahwa kota raya Babilon jatuh. Pernah umat Israel diasingkan ke kota atau kerajaan itu. Profil Babilon di masa itu memang amat menakutkan karena ia dianggap sebagai kerajaan paling hebat yang bisa disejajarkan dengan kuasanya Tuhan. Namun dalam pewartaan tentang akhir zaman, jangankan sebuah bagian kecil dari bumi yaitu kerajaan Babilon, langit dan bumi juga diguncangkan oleh sebuah bencana yang amat dahsyat. Babilon yang jatuh dan hancur merupakan gambaran nyata bagi kerapuhan, kesementaraan, kefanaan semua kekuasaan di dunia, dan mewakili semua kemegahan kota-kota atau bangsa-bangsa di dunia. Yesus dalam pengajaran-Nya juga meyakinkan pendengar-Nya bahwa kota suci Yerusalem akan mengalami saat suram yang sangat memalukan. Ia akan diinjak-injak oleh para bangsa asing dan dengan berakhirnya kerajaan di Yerusalem sekitar pertengahan abad ke-1, selesai juga zaman bangsa-bangsa lain. Dua contoh keruntuhan kota dan bangsa tersebut, sungguh menandakan bahwa segala sesuatu di bumi ini tidak abadi. Pada akhir zaman, semua itu akan lenyap, yaitu semua yang sampai saat ini dunia miliki dan melingkupi hidup kita. Sejujurnya, keguncangan dan kehancuran dunia ini sudah muncul dan menjadi nyata sejak kelahiran Yesus di Bethlehem. Penubuatan tentang Dia jauh sebelumnya oleh para nabi, sudah cukup membuat orang-orang penasaran dan cemas. Yang merasa guncang amat mendalam ialah Herodes dan seterusnya semua pihak yang berada di dalam arus yang tidak menerima Yesus sebagai Mesias sebenarnya dari Bapa. Sebagai jawaban Allah atas penolakan tersebut, pada akhir zaman, kota-kota, bangsa-bangsa dan para penguasanya akan dibuat tidak berdaya. Mereka yang tetap tidak menerima Yesus, akan mendapatkan hukuman yang kekal. Mereka yang menerima dan mengimani Yesus tentu mendapatkan keselamatan. Pada hari ini, kita mendapatkan satu kesempatan untuk sekali lagi menyerukan di dalam hati, bahwa: Saya berada di pihak Yesus, maka saya akan selamat. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Tuhan Allah, semoga kami tetap bersemangat mempersiapkan diri untuk menyambut akhir zaman dalam iman dan kasih yang tulus. Salam Maria... Dalam nama Bapa...
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Rini, Hendry, Tirto dan Pater Peter, SDB dari Komunitas Pukat Labuan Bajo di Keuskupan Labuan Bajo, Indonesia. Daniel 7: 13-14; Mazmur tg 93: 1ab.1c-2.5; Wahyu 1: 5-8; Yohanes 18: 33b-37 KEKUASAAN TUHAN KEKAL-ABADI-SELAMANYA Tema renungan kita pada hari Minggu, Hari Raya Tuhan Yesus Kristus Raja Semesta Alam ini ialah: Kekuasaan Tuhan Kekal-Abadi-Selamanya. Pada hari minggu terakhir tahun liturgi B kita rayakan sebagai Pesta Kristus Raja Semesta Alam. Fokus perhatian kita ialah pribadi Yesus Kristus, sang raja. Yang kita lihat pada Yesus sebagai raja ialah kekuasaan-Nya sebagai Tuhan dan Putera Allah. Buktinya, atas ajaran dan mujizat yang dibuat-Nya, orang-orang menganggap bahwa kuasa-Nya melampaui semua manusia dan penguasa di dunia. Kekuasaan yang ada pada Yesus menjadi pembeda dari semua kekuasaan di dunia. Misalnya terhadap penguasa politik seperti Pilatus, perbedaannya sangat mencolok: Pilatus berkuasa di dunia, Yesus berkuasa bukan di dunia ini. Dengan penguasa agama seperti kaum Farisi dan para ahli Taurat, Yesus menghadirkan Tuhan Allah yang menyelamatkan umat manusia, sedangkan mereka bersaksi tentang Tuhan yang menghukum dan menakutkan manusia. Faktor pembeda dalam kuasa Yesus Kristus terletak pada cirinya yaitu bahwa kekuasaan itu kekal-abadi-selamanya. Yesus sebagai raja yang kekal-abadi-selamanya memiliki ciri-cirinya yang mendasar. Ciri pertama ialah kekuasaan itu datang dari sumber yang kekal-abadi-selamanya. Sumber itu adalah Allah sendiri, penguasa langit dan bumi, penyelenggara semesta alam. Kitab Daniel dalam bacaan pertama menyebutkan bahwa kepada Anak Manusia diserahkan kekuasaan, kehormatan, dan kuasa sebagai raja. Kita memahaminya sebagai: Bapa yang maha kuasa menyerahkan itu kepada Putera-Nya yang menjadi manusia, yaitu Yesus Kristus. Sistem demokrasi, monarki, kerajaan, perserikatan, tidak memperoleh kekuasaan sejenis ini. Intinya sangat berbeda. Kekuasaan yang mengatasi ruang dan waktu adalah ciri yang kedua. Kitab Wahyu dalam bacaan kedua melukiskannya dengan sebuah kekuasaan berwujud dalam alfa dan omega: kuasanya itu dulu ada, kini ada dan akan tetap ada. Kalau kekuasaan itu melampaui ruang dan waktu, berarti ia tidak bergantung pada struktur fisik, teritori, ras, budaya, bahasa, masa jabatan, pemilu dan biaya infrastruktur politik pembangunan. Ini sungguh kerajaan rohani, sehingga kitab Wahyu menyebut bahwa setiap anggota kerajaan itu semuanya ialah imam-imam bagi Allah. Ciri kekuasaan kerajaan Allah ialah substansi atau isi dan misi yang dilakukan oleh Yesus sebagai raja kita. Kepada Pilatus yang ingin mengetahui substansi dan misi-Nya Yesus, jawaban yang ia peroleh ialah kebenaran. Di dalam demokrasi, monarki, kerajaan, fasis, komunisme, bahkan Pilatus sendiri ada kebenaran. Tetapi semua kebenaran itu akan hilang setelah penguasanya mati. Yang kekal-abadi-selamanya ialah kebenaran cinta kasih Tuhan yang kita imani hingga saat ini. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa… Ya Tuhan, semoga perayaan hari Minggu ini memperkuat ketaatan kami kepada Yesus Kristus sang raja kami, dan kami tetap mengambil bagian dalam kerajaan-Nya. Bapa kami... Dalam nama Bapa ...
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Tiburtius Hani dari Komunitas Pukat Labuan Bajo di Keuskupan Labuan Bajo, Indonesia. Wahyu 10: 8-11; Mazmur tg 119: 14.24.72.103.111.131; Lukas 19: 45-48 KEMURNIAN TEMPAT KEDIAMAN TUHAN Tema renungan kita pada hari ini ialah: Kemurnian Tempat Kediaman Tuhan. Seorang teolog dan apologetik Katolik asal Amerika Serikat, seorang awam dan bapak keluarga, yang sangat terkenal saat ini, Doktor Scott Hann, berkata bahwa saat ini, umat Katolik Amerika Serikat yang percaya akan kehadiran nyata Yesus dalam Ekaristi hanya 30 persen. Sisanya yang 70 persen tidak percaya bahwa Yesus sungguh hadir di dalam perayaan Ekaristi. Bisa saja banyak orang Katolik di wilayah lain di dunia juga tidak percaya dengan kehadiran nyata Tuhan Yesus di dalam Ekaristi. Bagi mereka Ekaristi hanya sebuah doa bersama yang biasa. Efek dari sikap seperti itu tentu saja beragam, dan salah satunya yang terpenting ialah Tuhan tidak berdiam di dalam Gereja, di dalam Ekaristi, dan juga di dalam hati kita. Ketika Tuhan tidak ditemukan lagi di sana, maka tempat-tempat suci itu tidak dipandang murni dan bermartabat suci. Kitab Wahyu di dalam bacaan pertama hari ini menggambarkan bahwa Firman Tuhan harus mendiami hati manusia agar ia dapat bernubuat tentang kebenaran dan tentang rencana Tuhan. Injil Lukas menegaskan bahwa bait suci atau rumah Allah adalah tempat yang harus dijaga dan dipertahankan kemurnian, sehingga orang-orang beriman dapat berjumpa dengan Tuhan dan bersyukur kepada-Nya. Tuhan Yesus sangat jelas sikap-Nya dan ingin supaya bait-Nya itu dimurnikan. Ini mengandung arti yang lebih khusus lagi, yaitu perintah Yesus bagi kita untuk menjadi murni seperti diri-Nya yang adalah murni. Diri kita adalah bait suci juga, sehingga dengan keadaannya yang murni Tuhan berkenan berdiam di situ. Kita pribadi-pribadi pria dan wanita membentuk umat Allah, yaitu Gereja, tempat Tuhan juga berdiam sepanjang masa. Yesus juga memurnikan Gereja ini, dengan bermandikan air kekuatan sabda-Nya, supaya menjadikan itu Gereja yang mulia, kudus, tanpa noda dan tanpa cacat apa pun juga. Sebagai pribadi-pribadi yang menjadi tempat kediaman Tuhan Allah, seperti kesaksian hidup Santa Sesilia yang tetap suci meskipun ia dipaksakan untuk kawin dengan seorang lelaki yang bukan kekasihnya, kita memiliki tugas untuk selalu memurnikan diri kita melalui ketaatan kepada kebenaran dari Allah, demi suatu persaudaraan kasih yang sejati antara saudara dan saudari di dalam Kristus. Ini adalah bentuk sumber air pemurnian yang dijanjikan oleh Tuhan bagi kita supaya kita selalu memakainya dalam membersihkan diri kita dari dosa dan kenajisan. Sumber air pembenaran itu berwujud pembaptisan kita di dalam Kristus. Melalui pembaptisan itu kita telah melepaskan tubuh kita yang lama secara lengkap. Dan nasihat santo Petrus dalam suratnya yang pertama bab 1 ayat 15, sangat penting, yaitu jika kita menghidupi sungguh-sungguh pembaptisan kita dengan menjadi suci dalam setiap kata dan perbuatan, kita menjadi murni dan tempat kediaman Tuhan. Marilah kita berdoa. Ya Tuhan maha kuasa, tinggallah senantiasa di dalam diri kami supaya kami kuat dan sanggup menghadapi berbagi tantangan dan masalah hidup kami. Salam Maria penuh rahmat ... Dalam nama Bapa...
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Ratna dan Raymond dari Komunitas Pukat Labuan Bajo di Keuskupan Labuan Bajo, Indonesia. Wahyu 5: 1-10; Mazmur tg 149: 1-2.3-4.5-6a.9b; Lukas 19: 41-44 TERIAKAN DAN AIR MATA PERJUANGAN Renungan kita pada hari ini bertema: Teriakan Dan Air Mata Perjuangan. Bukit yang saat ini bernama “Dominus Flevit” berjarak tidak jauh dari tempat kota Yerusalem berdiri, mungkin sejauh burung yang terbang ke bukit sebelah. Kata “Dominus flevit” berarti Tuhan menangis, yang dalam kisah Injil hari ini, menggambarkan Yesus menangisi kota Yerusalem. Dari pandangan yang amat jelas di bukit itu, Yesus meneteskan air mata dan bernubuat tentang nasib malangnya kota suci Yerusalem, kota orang-orang yang beriman. Peristiwa tersebut terjadi saat Yesus sudah mendekati kota suci itu setelah perjalanannya yang berhari-hari dari daerah Galilea yang subur, berjarak sekitar 240-an kilometer, berjalan kaki di jalan yang banyak tanjakan. Tangisan disertai kata-kata dapat berupa ratapan dan teriakan, apa lagi dari bukit itu dimaksudkan supaya kota itu sudi mendengar kata-kata yang keluar dari Yesus. Perjuangan dan pengorbanan dipupuk dari Galilea, lalu dilengkapi dengan teriakan dan air mata, tujuannya supaya kota suci itu membaharui diri dan kembali ke jalan yang benar. Meskipun demikian, nubuat Tuhan benar adanya. Meskipun mungkin Yerusalem mendengar teriakan dan tangisan Yesus, ia tetap akan menerima kemalangannya. Karena itu Yesus rela taat kepada kehendak Bapa, untuk korbankan diri-Nya demi keselamatan kota yang disayangi-Nya. Sekitar 160-170 tahun sebelum Yesus lahir, Yudas Makabeus dan sanak keluarganya berjuang sekuat tenaga untuk memurnikan kota itu dari ancaman pemusnahan oleh bangsa-bangsa asing. Kitab Wahyu dalam bacaan pertama hari ini menggambarkan penglihatan Santo Yohanes bahwa kota Yerusalem adalah takhta Allah maha tinggi yang nyata di atas bumi ini. Perjuangan untuk mendapatkan keadilan dan kebenaran dengan berteriak dalam nama Tuhan patut kita lakukan supaya tidak dikalahkan oleh bunyi dentuman tembakan peluru, penyebaran fitnah, kutukan, demonstrasi provokatif kebiasaan mengejek, mem-bully, sikap diskriminatif atau intoleran, dan persekongkolan jahat untuk mengacaukan kehidupan bersama yang tenteram. Perjuangan untuk mendapatkan keadilan dan kebenaran dengan air mata dalam nama Tuhan juga menjadi penting, karena tangisan dan ratapan orang-orang benar, tertindas atau teraniaya sangat didengarkan oleh Tuhan Allah. Yesus menambahkan bahwa malaikat-malaikat orang-orang kecil itu tetap memandang mereka penuh belas kasih dari surga. Tangisan dan air mata itu akan dibalas oleh Tuhan dengan suka cita yang diberikan, dapat juga berupa tegaknya keadilan dan kebenaran terhadap pelaku-pelaku kejahatan yang sudah melawan Tuhan. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Bapa maha baik, dengarkan selalu keluh kesah, tangisan dan teriakan kami karena hanya kepada-Mu kami mendapatkan jawaban yang pasti dan benar. Salam Maria penuh rahmat ... Dalam nama Bapa ...
Syalom Keluarga Damai! Sapaan Damai Sejahtera atau disingkat SAMAS merupakan sebuah renungan singkat yang tayang setiap hari Senin-Sabtu. SAMAS tidak hanya dibawakan oleh pendeta/hamba Tuhan, tetapi juga akan dibawakan oleh siapapun yang ingin berbagi sapaan Tuhan kepada dirinya. Semoga kita dapat menemukan damai sejahtera yang datangnya dari sapaan Tuhan kepada setiap kita melalui SAMAS ini. Tuhan Yesus memberkati!
Syalom Keluarga Damai! Sapaan Damai Sejahtera atau disingkat SAMAS merupakan sebuah renungan singkat yang tayang setiap hari Senin-Sabtu. SAMAS tidak hanya dibawakan oleh pendeta/hamba Tuhan, tetapi juga akan dibawakan oleh siapapun yang ingin berbagi sapaan Tuhan kepada dirinya. Semoga kita dapat menemukan damai sejahtera yang datangnya dari sapaan Tuhan kepada setiap kita melalui SAMAS ini. Tuhan Yesus memberkati!
” “Punjer saka misine Allah dudu mung mitulungi wong kang bakal tinumpes tinuju ing papan panggonan kang aman“- “Honesty to Be Practiced and Taught” “The focus of God's mission is not simply to drag perishing people to safety”
Kitab Wahyu berbicara tentang kebenaran kekal yang diberikan Allah yang penuh kasih kepada generasi akhir zaman. Konflik antara Kristus & Iblis dimulai di surga mengenai penyembahan. Konflik ini akan mencapai klimaks terakhir dalam hal penyembahan.
Kitab Wahyu berbicara tentang kebenaran kekal yang diberikan Allah yang penuh kasih kepada generasi akhir zaman. Konflik antara Kristus & Iblis dimulai di surga mengenai penyembahan. Konflik ini akan mencapai klimaks terakhir dalam hal penyembahan.
“Kanthi berkahing Allah, saben negara ngasilake bahan panganan sing bergizi kanggo mbangun badan” - ”Les-lesan misine Allah dudu mung mitulungi wong kang bakal tumpes supaya menyang papan kang aman“
Kitab Wahyu berfokus pada misi Allah di zaman akhir. Kita bukan hanya diciptakan oleh Allah, tetapi kita telah ditebus olehNya, dan dengan harga yang sangat mahal juga. Kebenaran ini harus memberikan kepada kita pengharapan yang besar.
Kitab Wahyu berfokus pada misi Allah di zaman akhir. Kita bukan hanya diciptakan oleh Allah, tetapi kita telah ditebus olehNya, dan dengan harga yang sangat mahal juga. Kebenaran ini harus memberikan kepada kita pengharapan yang besar.
Kualitas iman yang memampukan Kristus menang atas godaan Iblis terberat. Kita menang, bukan dengan kemauan kita, tapi dengan kuasa Kristus yang hidup & bekerja melalui kita. Kita menang bukan karena siapa kita tetapi karena siapa Dia, yaitu Kristus.
Kualitas iman yang memampukan Kristus menang atas godaan Iblis terberat. Kita menang, bukan dengan kemauan kita, tapi dengan kuasa Kristus yang hidup & bekerja melalui kita. Kita menang bukan karena siapa kita tetapi karena siapa Dia, yaitu Kristus.
Kitab Wahyu berisi kasih karunia dan dipenuhi pengharapan. Kitab Wahyu adalah tentang Yesus, pekabaran-Nya kepada umat- Nya, berlaku di akhir zaman, satu pekabaran yang penuh kasih karunia dari pengharapan akhir zaman.
Kitab Wahyu berisi kasih karunia dan dipenuhi pengharapan. Kitab Wahyu adalah tentang Yesus, pekabaran-Nya kepada umat- Nya, berlaku di akhir zaman, satu pekabaran yang penuh kasih karunia dari pengharapan akhir zaman.
Kitab Wahyu mengatakan bahwa Bait Suci ada di dalam Yerusalem Baru, di mana takhta Allah dan lautan kaca berada. Di sana tak terhitung banyaknya orang-orang kudus dari segala bangsa, suku, kaum, dan bahasa akan menyembah Allah selama-lamanya.
Kitab Wahyu mengatakan bahwa Bait Suci ada di dalam Yerusalem Baru, di mana takhta Allah dan lautan kaca berada. Di sana tak terhitung banyaknya orang-orang kudus dari segala bangsa, suku, kaum, dan bahasa akan menyembah Allah selama-lamanya.
Wahyu 1:1 Inilah wahyu Yesus Kristus, yang dikaruniakan Allah kepada-Nya, supaya ditunjukkan-Nya kepada hamba-hamba-Nya apa yang harus segera terjadi. Ia telah menyatakannya kepada hamba-Nya Yohanes dengan perantaraan malaikat-Nya yang diutus-Nya.
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Johanes Bambang dan Yuliana Manjung dari Komunitas Pukat Labuan Bajo, Keuskupan Ruteng, Indonesia. Wahyu 18: 1-2.21-23; 19: 1-3.9a; Mazmur tg 100: 2.3.4.5; Lukas 21: 20-28 KEJATUHAN KOTA DUNIA Renungan kita pada hari ini bertema: Kejatuhan Kota Dunia. Hari-hari menjelang akhir tahun liturgi, pewartaan Firman Tuhan tentang akhir zaman menjadi dominan. Kitab Wahyu yang ditampilkan dalam bacaan pertama memberikan gambaran berupa imajinasi masa depan, yang cenderung menampilkan gejala alam yang sangat dahsyat. Siapa saja yang meluangkan waktu untuk memikirkan satu persatu gambaran itu bakal dibawa sampai ke mimpi yang menakutkan di malam hari. Tentang gambaran yang pada hari ini diwartakan dalam bacaan pertama, prediksi untuk sebuah dunia nyata diungkapkan dengan sangat lugas. Dikatakan bahwa kota raya Babilon jatuh. Pernah umat Israel diasingkan ke kota atau kerajaan itu. Profil Babilon di masa itu memang amat menakutkan karena ia dianggap sebagai kerajaan paling hebat yang bisa disejajarkan dengan kuasanya Tuhan. Namun dalam pewartaan tentang akhir zaman, jangankan sebuah bagian kecil dari bumi yaitu kerajaan Babilon, langit dan bumi juga diguncangkan oleh sebuah bencana yang amat dahsyat. Babilon yang jatuh dan hancur merupakan gambaran nyata bagi kerapuhan, kesementaraan, kefanaan semua kekuasaan di dunia, dan mewakili semua kemegahan kota-kota atau bangsa-bangsa di dunia. Yesus dalam pengajaran-Nya juga meyakinkan pendengar-Nya bahwa kota suci Yerusalem akan mengalami saat suram yang sangat memalukan. Ia akan diinjak-injak oleh para bangsa asing dan dengan berakhirnya kerajaan di Yerusalem sekitar pertengahan abad ke-1, selesai juga zaman bangsa-bangsa lain. Dua contoh keruntuhan kota dan bangsa tersebut, sungguh menandakan bahwa segala sesuatu di bumi ini tidak abadi. Pada akhir zaman, semua itu akan lenyap, yaitu semua yang sampai saat ini dunia miliki dan melingkupi hidup kita. Sejujurnya, keguncangan dan kehancuran dunia ini sudah muncul dan menjadi nyata sejak kelahiran Yesus di Bethlehem. Penubuatan tentang Dia jauh sebelumnya oleh para nabi, sudah cukup membuat orang-orang penasaran dan cemas. Yang merasa guncang amat mendalam ialah Herodes dan seterusnya semua pihak yang berada di dalam arus yang tidak menerima Yesus sebagai Mesias sebenarnya dari Bapa. Sebagai jawaban Allah atas penolakan tersebut, pada akhir zaman, kota-kota, bangsa-bangsa dan para penguasanya akan dibuat tidak berdaya. Mereka yang tetap tidak menerima Yesus, akan mendapatkan hukuman yang kekal. Mereka yang menerima dan mengimani Yesus tentu mendapatkan keselamatan. Pada hari ini, kita mendapatkan satu kesempatan untuk sekali lagi menyerukan di dalam hati, bahwa: Saya berada di pihak Yesus, maka saya akan selamat. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Tuhan Allah, semoga kami tetap bersemangat mempersiapkan diri untuk menyambut akhir zaman dalam iman dan kasih yang tulus. Salam Maria... Dalam nama Bapa... --- Send in a voice message: https://anchor.fm/media-la-porta/message
sabtu、19 November 2022,Ruah
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Robertus Roynaldus Gunawan dari Komunitas Pukat Labuan Bajo, Keuskupan Ruteng, Indonesia. Wahyu 10: 8-11; Mazmur tg 119: 14.24.72.103.111.131; Lukas 19: 45-48 KEMURNIAN TEMPAT KEDIAMAN TUHAN Tema renungan kita pada hari ini ialah: Kemurnian Tempat Kediaman Tuhan. Seorang teolog dan apologetik Katolik asal Amerika Serikat, seorang awam dan bapak keluarga, yang sangat terkenal saat ini, Doktor Scott Hann, berkata bahwa saat ini, umat Katolik Amerika Serikat yang percaya akan kehadiran nyata Yesus dalam Ekaristi hanya 30 persen. Sisanya yang 70 persen tidak percaya bahwa Yesus sungguh hadir di dalam perayaan Ekaristi. Bisa saja banyak orang Katolik di wilayah lain di dunia juga tidak percaya dengan kehadiran nyata Tuhan Yesus di dalam Ekaristi. Bagi mereka Ekaristi hanya sebuah doa bersama yang biasa. Efek dari sikap seperti itu tentu saja beragam, dan salah satunya yang terpenting ialah Tuhan tidak berdiam di dalam Gereja, di dalam Ekaristi, dan juga di dalam hati kita. Ketika Tuhan tidak ditemukan lagi di sana, maka tempat-tempat suci itu tidak dipandang murni dan bermartabat suci. Kitab Wahyu di dalam bacaan pertama hari ini menggambarkan bahwa Firman Tuhan harus mendiami hati manusia agar ia dapat bernubuat tentang kebenaran dan tentang rencana Tuhan. Injil Lukas menegaskan bahwa bait suci atau rumah Allah adalah tempat yang harus dijaga dan dipertahankan kemurnian, sehingga orang-orang beriman dapat berjumpa dengan Tuhan dan bersyukur kepada-Nya. Tuhan Yesus sangat jelas sikap-Nya dan ingin supaya bait-Nya itu dimurnikan. Ini mengandung arti yang lebih khusus lagi, yaitu perintah Yesus bagi kita untuk menjadi murni seperti diri-Nya yang adalah murni. Diri kita adalah bait suci juga, sehingga dengan keadaannya yang murni Tuhan berkenan berdiam di situ. Kita pribadi-pribadi pria dan wanita membentuk umat Allah, yaitu Gereja, tempat Tuhan juga berdiam sepanjang masa. Yesus juga memurnikan Gereja ini, dengan bermandikan air kekuatan sabda-Nya, supaya menjadikan itu Gereja yang mulia, kudus, tanpa noda dan tanpa cacat apa pun juga. Sebagai pribadi-pribadi yang menjadi tempat kediaman Tuhan Allah, kita memiliki tugas untuk selalu memurnikan diri kita melalui ketaatan kepada kebenaran dari Allah, demi suatu persaudaraan kasih yang sejati antara saudara dan saudari di dalam Kristus. Ini adalah bentuk sumber air pemurnian yang dijanjikan oleh Tuhan bagi kita supaya kita selalu memakainya dalam membersihkan diri kita dari dosa dan kenajisan. Sumber air pembenaran itu berwujud pembaptisan kita di dalam Kristus. Melalui pembaptisan itu kita telah melepaskan tubuh kita yang lama secara lengkap. Dan nasihat santo Petrus dalam suratnya yang pertama bab 1 ayat 15, sangat penting, yaitu jika kita menghidupi sungguh-sungguh pembaptisan kita dengan menjadi suci dalam setiap kata dan perbuatan, kita menjadi murni dan tempat kediaman Tuhan. Marilah kita berdoa. Ya Tuhan maha kuasa, tinggallah senantiasa di dalam diri kami supaya kami kuat dan sanggup menghadapi berbagi tantangan dan masalah hidup kami. Salam Maria penuh rahmat ... Dalam nama Bapa... --- Send in a voice message: https://anchor.fm/media-la-porta/message
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Viktor dan Ade dari Komunitas Pukat Labuan Bajo, Keuskupan Ruteng, Indonesia. Wahyu 5: 1-10; Mazmur tg 149: 1-2.3-4.5-6a.9b; Lukas 19: 41-44 TERIAKAN DAN AIR MATA PERJUANGAN Renungan kita pada hari ini bertema: Teriakan Dan Air Mata Perjuangan. Bukit yang saat ini bernama “Dominus Flevit” berjarak tidak jauh dari tempat kota Yerusalem berdiri, mungkin sejauh burung yang terbang ke bukit sebelah. Kata “Dominus flevit” berarti Tuhan menangis, yang dalam kisah Injil hari ini, menggambarkan Yesus menangisi kota Yerusalem. Dari pandangan yang amat jelas di bukit itu, Yesus meneteskan air mata dan bernubuat tentang nasib malangnya kota suci Yerusalem, kota orang-orang yang beriman. Peristiwa tersebut terjadi saat Yesus sudah mendekati kota suci itu setelah perjalanannya yang berhari-hari dari daerah Galilea yang subur, berjarak sekitar 240-an kilometer, berjalan kaki di jalan yang banyak tanjakan. Tangisan disertai kata-kata dapat berupa ratapan dan teriakan, apa lagi dari bukit itu dimaksudkan supaya kota itu sudi mendengar kata-kata yang keluar dari Yesus. Perjuangan dan pengorbanan dipupuk dari Galilea, lalu dilengkapi dengan teriakan dan air mata, tujuannya supaya kota suci itu membaharui diri dan kembali ke jalan yang benar. Meskipun demikian, nubuat Tuhan benar adanya. Meskipun mungkin Yerusalem mendengar teriakan dan tangisan Yesus, ia tetap akan menerima kemalangannya. Karena itu Yesus rela taat kepada kehendak Bapa, untuk korbankan diri-Nya demi keselamatan kota yang disayangi-Nya. Sekitar 160-170 tahun sebelum Yesus lahir, Yudas Makabeus dan sanak keluarganya berjuang sekuat tenaga untuk memurnikan kota itu dari ancaman pemusnahan oleh bangsa-bangsa asing. Kitab Wahyu dalam bacaan pertama hari ini menggambarkan penglihatan Santo Yohanes bahwa kota Yerusalem adalah takhta Allah maha tinggi yang nyata di atas bumi ini. Perjuangan untuk mendapatkan keadilan dan kebenaran dengan berteriak dalam nama Tuhan patut kita lakukan supaya tidak dikalahkan oleh bunyi dentuman tembakan peluru, penyebaran fitnah, kutukan, demonstrasi provokatif, kebiasaan mengejek, mem-bully, sikap diskriminatif atau intoleran, dan persekongkolan jahat untuk mengacaukan kehidupan bersama yang tenteram. Perjuangan untuk mendapatkan keadilan dan kebenaran dengan air mata dalam nama Tuhan juga menjadi penting, karena tangisan dan ratapan orang-orang benar, tertindas atau teraniaya sangat didengarkan oleh Tuhan Allah. Yesus menambahkan bahwa malaikat-malaikat orang-orang kecil itu tetap memandang mereka penuh belas kasih dari surga. Tangisan dan air mata itu akan dibalas oleh Tuhan dengan suka cita yang diberikan, dapat juga berupa tegaknya keadilan dan kebenaran terhadap pelaku-pelaku kejahatan yang sudah melawan Tuhan. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Bapa maha baik, dengarkan selalu keluh kesah, tangisan dan teriakan kami karena hanya kepada-Mu kami mendapatkan jawaban yang pasti dan benar. Salam Maria penuh rahmat ... Dalam nama Bapa... --- Send in a voice message: https://anchor.fm/media-la-porta/message
TAJAM - Tanya Jawab Alkitab Anda bisa mengirimkan pertanyaan anda secara langsung melalui kolom komentar Facebook & Youtube atau bisa mengirimkan Whatsapp ke Call Center Hope Channel Indonesia 081317762777
Jadi apa sebenarnya jalan-Nya? Kita tidak perlu menebak. Allah memberi tahu kita dalam Firman-Nya yang suci, empat perintah pertama yang menunjukkan kasih kita kepada Allah, enam perintah berikutnya yang menunjukkan kasih kita kepada manusia.
Jadi apa sebenarnya jalan-Nya? Kita tidak perlu menebak. Allah memberi tahu kita dalam Firman-Nya yang suci, empat perintah pertama yang menunjukkan kasih kita kepada Allah, enam perintah berikutnya yang menunjukkan kasih kita kepada manusia.
Dalam kitab Wahyu sebagai kitab terakhir di Alkitab, Tuhan telah memberi kita amaran yang penting untuk kita pahami di zaman kita. Pekabaran penting dan mendesak ini digambarkan dengan cepat dibawa oleh para malaikat sampai ke ujung bumi.
Dalam kitab Wahyu sebagai kitab terakhir di Alkitab, Tuhan telah memberi kita amaran yang penting untuk kita pahami di zaman kita. Pekabaran penting dan mendesak ini digambarkan dengan cepat dibawa oleh para malaikat sampai ke ujung bumi.
Tuhan menyebutkan 10 Hukum dengan suara-Nya, menulisnya dengan jari-Nya, dan mengutus Anak-Nya, Yesus, menjadi teladan kita dalam menghidupkannya. Perintah Keempat adalah meterai dari 10 Hukum Allah. Sabat Alkitab menjadi tanda sampai kekekalan.
Tuhan menyebutkan 10 Hukum dengan suara-Nya, menulisnya dengan jari-Nya, dan mengutus Anak-Nya, Yesus, menjadi teladan kita dalam menghidupkannya. Perintah Keempat adalah meterai dari 10 Hukum Allah. Sabat Alkitab menjadi tanda sampai kekekalan.
Alkitab jelas: kita harus menolak yang mengaku bicara dengan orang mati sebab itu dari Setan. Para malaikat jahat mengaku sebagai arwah, berkuasa mempengaruhi penguasa bangsa seluruh dunia dan menuntun ke pertempuran yang berakhir dengan kehancuran
Alkitab jelas: kita harus menolak yang mengaku bicara dengan orang mati sebab itu dari Setan. Para malaikat jahat mengaku sebagai arwah, berkuasa mempengaruhi penguasa bangsa seluruh dunia dan menuntun ke pertempuran yang berakhir dengan kehancuran
Kata Alkitab tentang “roh orang mati” harus anda percayai, agar terbebas dari jerat dusta iblis. ;
Kata Alkitab tentang “roh orang mati” harus anda percayai, agar terbebas dari jerat dusta iblis. ;
Nubuatan mengungkapkan tentang apa yang orang yakini mengenai kematian, akan menjadi pengaruh besar dalam peristiwa-pertistiwa akhir zaman. Bisakah kita menemukan harapan di balik kubur? Apa yang sebenarnya terjadi pada saat kematian?KeywordThe Gra
Nubuatan mengungkapkan tentang apa yang orang yakini mengenai kematian, akan menjadi pengaruh besar dalam peristiwa-pertistiwa akhir zaman. Bisakah kita menemukan harapan di balik kubur? Apa yang sebenarnya terjadi pada saat kematian?KeywordThe Gra
Menurut Tuhan tak semua hari sama. Ada satu hari yang diberkati oleh Tuhan, hari ketujuh, dikuduskan, dipisahkan, dan Tuhan berhenti hanya di hari itu, "hari Sabat." Kepalsuan mengubah hari Sabat telah diungkap, akankah anda mengikuti kebenaran Tuh
Menurut Tuhan tak semua hari sama. Ada satu hari yang diberkati oleh Tuhan, hari ketujuh, dikuduskan, dipisahkan, dan Tuhan berhenti hanya di hari itu, "hari Sabat." Kepalsuan mengubah hari Sabat telah diungkap, akankah anda mengikuti kebenaran Tuh
Kitab Wahyu menubuatkan, Setan menyesatkan gereja Kristen. Setan itu penipu, ia telah menyerang hukum Tuhan, dan Sabat tepat di pusat hukum-Nya. Tuhan tidak mengubah Sabat, Yesus tidak mengubah Sabat, para rasul tidak mengubah Sabat! Siapa pelakuny
Kitab Wahyu menubuatkan, Setan menyesatkan gereja Kristen. Setan itu penipu, ia telah menyerang hukum Tuhan, dan Sabat tepat di pusat hukum-Nya. Tuhan tidak mengubah Sabat, Yesus tidak mengubah Sabat, para rasul tidak mengubah Sabat! Siapa pelakuny
Tuhan menyebutkan 10 Hukum dengan suara-Nya, menulisnya dengan jari-Nya, dan mengutus Anak-Nya, Yesus, menjadi teladan kita dalam menghidupkannya. Perintah Keempat adalah meterai dari 10 Hukum Allah. Sabat Alkitab menjadi tanda sampai kekekalan.
Tuhan menyebutkan 10 Hukum dengan suara-Nya, menulisnya dengan jari-Nya, dan mengutus Anak-Nya, Yesus, menjadi teladan kita dalam menghidupkannya. Perintah Keempat adalah meterai dari 10 Hukum Allah. Sabat Alkitab menjadi tanda sampai kekekalan.
Menurut Tuhan tak semua hari sama. Ada satu hari yang diberkati oleh Tuhan, hari ketujuh, dikuduskan, dipisahkan, dan Tuhan berhenti hanya di hari itu, "hari Sabat." Kepalsuan mengubah hari Sabat telah diungkap, akankah anda mengikuti kebenaran Tuh
Menurut Tuhan tak semua hari sama. Ada satu hari yang diberkati oleh Tuhan, hari ketujuh, dikuduskan, dipisahkan, dan Tuhan berhenti hanya di hari itu, "hari Sabat." Kepalsuan mengubah hari Sabat telah diungkap, akankah anda mengikuti kebenaran Tuh
Kitab Wahyu menubuatkan, Setan menyesatkan gereja Kristen. Setan itu penipu, ia telah menyerang hukum Tuhan, dan Sabat tepat di pusat hukum-Nya. Tuhan tidak mengubah Sabat, Yesus tidak mengubah Sabat, para rasul tidak mengubah Sabat! Siapa pelakunya?