Podcast appearances and mentions of hari jumat

  • 39PODCASTS
  • 476EPISODES
  • 8mAVG DURATION
  • 5WEEKLY NEW EPISODES
  • Feb 6, 2025LATEST

POPULARITY

20172018201920202021202220232024


Best podcasts about hari jumat

Latest podcast episodes about hari jumat

Kencan Dengan Tuhan
Edisi Hari Jumat, 7 Februari 2025 - Tuhan Mengampuni kamu, lakukanlah itu kepada sesama

Kencan Dengan Tuhan

Play Episode Listen Later Feb 6, 2025 3:26


Kencan Dengan Tuhan - Jumat, 7 Februari 2025 Bacaan: "...sama seperti Tuhan telah mengampuni kamu, kamu perbuat jugalah demikian." (Kolose 3:13) Renungan: Alkisah ada seorang guru yang sedang dalam perjalanan menuju ke tempat suci. Dalam suatu perhentian, ia merasakan kehadiran Tuhan. la bersujud dalam keharuan dan dengan sepenuh hati ia berkata, "Ya, Tuhan Allahku, jika Engkau berkenan, hanya satu hal yang aku pinta: jadikanlah aku hamba-Mu yang selalu menyenangkan hati-Mu." Tuhan pun menjawab, "Aku tidak dapat memberikan hal itu. Jika Aku membuatmu selalu menyenangkan hati-Ku, maka tak ada alasan bagi-Ku untuk mengampunimu. Dan jika Aku tak perlu mengampunimu lagi, maka kau pun akan melupakan pentingnya mengampuni orang lain. Jadi, pergilah. Lakukanlah kasih sesuai caramu. Jika kau berbuat kesalahan dan menyakiti hati-Ku, ingatlah: Aku mengampunimu. Dan agar kau pun tak kan pernah melupakan untuk melakukan kebajikan yang sama kepada sesamamu manusia." Banyak orang yang selalu ingin menyenangkan hati Tuhan, namun mereka mengabaikan sesama manusia di sekitarnya. Padahal Tuhan sendiri selalu mendorong kita untuk menyatakan kasih kita kepada-Nya melalui kasih kita kepada sesama. Ketika Tuhan mengampuni kesalahan kita, kita pun diminta untuk mengampuni kesalahan orang lain. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, ajarilah aku untuk mengasihi dan mengampuni sesamaku, seperti Engkau juga telah mengasihi dan mengampuni aku. Amin. (Dod).

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan dan renungan Sabda Tuhan pada hari Jumat pekan ke-4 masa biasa, 7 Februari 2025

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later Feb 6, 2025 7:49


Dibawakan oleh Margareta Cahaya dan Florensia dari Paroki Maria Bunda Segala Bangsa Wae Kesambi di Keuskupan Labuan Bajo, Indonesia. Ibrani 13: 1-8; Mazmur tg 27: 1.3.5.8b-9abc; Markus 6: 14-29 KATA HATI KITA   Renungan kita pada hari ini bertema: Kata Hati Kita. Ada seorang pemuda disukai tiga orang teman wanitanya. Masing-masing mempunyai keinginan yang sama, yaitu supaya dikawini pemuda itu. Dalam keadaan dilema, ia berkonsultasi dengan orang tuanya. Bapa dan ibunya memberikan semua pertimbangan yang diperlukan. Kemudian anaknya diberikan segala kebebasan untuk memutuskan. Ibu berkata, "Dengarkan kata hatimu, dan tentukan pilihan yang terbaik."   Umumnya kita mengerti kata hati kita sebagai kebenaran yang memiliki tuntutan moral yang tinggi. Kata hati sebagai keputusan terakhir setelah melalui berbagai pertimbangan dan analisa. Diskusi, pembahasan dan konsultasi pada umumnya berguna untuk memberikan pencerahan dan pemahaman yang lebih luas. Usulan atau kritikan juga sering kita jadikan sebagai faktor yang diperlukan untuk memberikan keseimbangan dalam pemikiran dan pembahasan. Pada akhirnya keputusan itu memang benar-benar hasil dari kata hati yang jujur dan jernih.   Kita mengetahui bahwa kata hati itu adalah suara hati nurani kita. Tuhan memilih untuk tinggal di dalam hati nurani kita. Maka ketika kita memikirkan dengan tenang, damai, positif dan dalam suasana berdoa, kata hati nurani kita  tentu akan berisi kebaikan, pujian dan syukur kepada Tuhan, kebenaran yang membebaskan, dan suka cita yang membawa kedamaian. Sebaliknya, jika kita diliputi kebencian, kemarahan, kesombongan dan segala jenis hawa nafsu, maka kata hati nurani memang selalu berisi kejahatan dan dosa. Kata hati kita sangat bergantung pada niat, intensi, maksud dan perasaan kita sebagai manusia.   Bacaan-bacaan kita pada hari ini menggambarkan dua contoh kata hati nurani yang sangat berlawanan. Yang pertama ialah kata hati seorang yang beriman, seperti yang digambarkan oleh Surat kepada orang Ibrani. Ini adalah sebuah gambaran orang beriman yang mementingkan kebaikan, sehingga ia menghindari perbuatan jahat. Ia menggantungkan hidupnya dalam kemurahan Tuhan dan berbekal belas kasih Tuhan ia sungguh percaya bahwa hidupnya sangat dirahmati dan diberkati oleh Tuhan. Pada gilirannya, ia akan menjadi berkat dan penyalur rahmat bagi orang lain.   Yang kedua ialah kata hati seorang yang tidak beriman dan yang hidup dalam sebuah sistem hukum rimba. Sistem hidup ini membenarkan mereka yang kuat dan berkuasa mematikan mereka yang lemah dan yang menghadirkan kebenaran. Herodes memiliki kata hati yang jahat dan penuh dosa. Tidak ada kasih dan kebenaran di dalam hatinya. Kata hatinya memerintahkan dia untuk melakukan kebohongan dari pada kebenaran, kegelapan dari pada terang, kekacauan dari pada kedamaian, kebencian dari pada cinta.   Kita dapat bertanya pada diri kita sendiri: keadaan saya saat ini, apakah diwarnai kata hati yang baik dan benar, ataukah kata hati yang salah dan jahat? Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Tuhan Yesus, murnikanlah hati kami supaya kami kembali hidup dalam kebenaran-Mu. Bapa kami yang ada di surga ... Dalam nama Bapa ...

Kencan Dengan Tuhan
Edisi Hari Jumat, 31 Januari 2025 - Selalu Percaya PadaNya

Kencan Dengan Tuhan

Play Episode Listen Later Jan 30, 2025 4:08


Kencan Dengan Tuhan - Jumat, 31 Januari 2025 Bacaan: Kata Yesus kepadanya, "Ibu, mengapa engkau menangis? Siapakah yang engkau cari?" (Yohanes 20:15) Renungan: Tidak mudah kita menerima kehilangan orang yang kita cintai, terlebih jika orang yang kita cintai tersebut adalah anak tunggal kita sendiri. Hal ini dialami oleh sepasang suami istri yang sudah tua ketika anak tunggalnya meninggal. "Tuhan, mengapa Engkau tidak mengambil saya saja? Jangan anak saya," begitu ratap sang ibu. Sedang sang ayah berjuang mengendalikan perasaannya. Berkali-kali ia mengusap air mata sambil merangkul istrinya. Tepat di hari ketiga, suasana duka masih terasa saat ibadat arwah dilangsungkan. Meski demikian, suami istri tersebut terlihat lebih kuat dan tenang. Ketika itu, sang suami bersaksi, "Rasa kehilangan masih kami jalani, tetapi iman membuat kami tidak tersesat. Tuhanlah Sang Pemilik Sejati. Cinta-Nya pada anak kami tak bisa tertandingi, begitu pula pada kami." Kita kembali mengenang peristiwa di pagi Paskah pertama, ketika Maria Magdalena pergi ke kubur Yesus. la begitu dikuasai oleh dukacita sehingga tidak dapat melihat dengan jelas bahwa Yesus sendiri yang berdiri di hadapannya. Kadang rasa kehilangan memang dapat mengaburkan pandangan kita dan melemahkan iman kita. Namun suara Yesus menyadarkannya kembali, dan ia dipulihkan dari kesedihannya. Rasa sedih dan kehilangan yang kita rasakan, jangan sampai membuat kita gagal menyadari bahwa Tuhanlah yang sudah menemukan kita. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, terima kasih karena Engkau sudah lebih dahulu menemukan aku sehingga aku sungguh percaya pada-Mu. Jangan biarkan permasalahan dunia membuat aku tidak mampu melihat dan menyadari kehadiran-Mu. Amin. (Dod).

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan dan renungan Sabda Tuhan pada hari Jumat pekan ke-3 masa biasa, 31 Januari 2025, Peringatan Santo Yohanes Bosco, Imam

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later Jan 30, 2025 8:27


Dibawakan oleh Yen Asmat dan Chaca Laiskodat dari Paroki Santo Vitalis Cewonikit Ruteng di Keuskupan Ruteng, Indonesia. Ibrani 10: 32-39; Mazmur tg 37: 3-4.5-6.23-24.39-40; Markus 4: 26-34 BERTEGUH DALAM PENGHARAPAN   Renungan kita pada hari ini bertema: Berteguh Dalam Pengharapan.  Setiap tanggal 31 Januari, Serikat Salesian Don Bosco, Keluarga Salesian, dan banyak pihak yang menjalani semangat hidup Santo Yohanes Bosco merayakannya sebagai pesta, yaitu hari kenangan wafatnya orang kudus asal Turin, Italia Utara itu. Ia seorang imam diosesan Keuskupan Agung Turin, yang dikaruniai karisma khusus oleh Roh Kudus, untuk bekerja bagi pendidikan orang-orang muda yang terlantar dan termiskin.   Ia mendirikan Serikat hidup bakti pria yang dinamakan SDB, dan wanita yang dinamakan FMA (Puteri-Puteri Maria Penolong Umat Kristiani). Ia juga mendirikan kolaborator awam yang dinamakan Kooperator Salesian. Ia mengikuti semangat kerohanian dan ajaran Santo Fransiskus dari Sales, Uskup di Jeneva (Swiss) yang hidup 200 lebih tahun sebelum Don Bosco, maka tarekat-tarekat dan Keluarga besar yang didirikannya dinamakan Salesian. Sistem pendidikan orang-orang muda yang dipopulerkan Don Bosco, diakui oleh Gereja dan dimanfaatkan sebagai sistem pendidikan Katolik yang efektif, namanya sistem preventif atau sistem pencegahan.   Di awal kerjanya bagi kebaikan dan keselamatan para remaja dan orang-orang muda, Don Bosco menemukan hidup dan keadaan mereka sangat memprihatinkan. Mereka sama dengan sampah yang dibuang dan diinjak-injak atau dihancurkan. Kehidupan keluarga dan masyarakat dengan kondisi generasi muda seperti ini, jelas masuk dalam kategori darurat kemanusiaan. Kemiskinan, kebodohan, kejahatan, sakit, pelecehan dan pemaksaan kerja di pabrik atau industri, merupakan situasi umum generasi muda saat itu. Nampaknya kehilangan harapan bagi Gereja dan masyarakat sangat nyata.   Tetapi Don Bosco berteguh dalam iman dan prakarsa kemanusiaannya yang didukung oleh sebuah mentalitas perubahan ke arah yang lebih cerah. Don Bosco adalah produk asli zaman pencerahan setelah abad pertengahan dunia. Ia ingin perubahan dan metode baru dalam pendidikan. Ia ingin supaya keteguhan iman dan prakarsa kemanusiaannya dapat menghadirkan di dalam masyarakat dan Gereja sebuah harapan akan kebaruan. Ia harus mulai dengan pendidikan generasi muda, yang pada gilirannya akan menciptakan perubahan dan menyebarkannya ke seluruh dunia.   Surat kepada orang Ibrani menguatkan kita bahwa, seperti Don Bosco, kita memiliki tanggung jawab untuk berpegang teguh pada pengharapan, yang diwujudkan dengan saling memperhatikan dan mendukung dalam cinta kasih di antara kita. Terang dan kekuatan yang ada pada kita harus dapat dibagikan. Yang ada pada kita dan yang dibagikan akan semakin ditambahkan oleh Tuhan. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa ... Ya Tuhan Yesus, jadikanlah kami sebagai pembawa dan penyebar harapan kepada sesama kami. Bapa kami yang ada di surga... Dalam nama Bapa ...

METRO TV
Zionis Israel Harus Bebaskan 200 Warga Palestina - Headline News Edisi News MetroTV 4731

METRO TV

Play Episode Listen Later Jan 26, 2025 1:16


Pejuang Hamas, Abu Ubaidah, Mengumumkan Terkait Pengembalian Empat Tentara Zionis Israel pada Hari Jumat. Keempatnya adalah Tentara Zionis Perempuan yang Dikembalikan pada Hari Sabtu Waktu Setempat.

Kencan Dengan Tuhan
Edisi Hari Jumat, 24 Januari 2025 - Buang rasa takut, beriman kepadaNya

Kencan Dengan Tuhan

Play Episode Listen Later Jan 23, 2025 3:50


Kencan Dengan Tuhan - Jumat, 24 Januari 2025 Bacaan: TUHAN adalah terangku dan keselamatanku, kepada siapakah aku harus takut? TUHAN adalah benteng hidupku, terhadap siapakah aku harus gemetar?" (Mazmur 27:1) Renungan: Takut adalah "penyakit" yang sering menjangkiti manusia. Padahal takut terhadap sesuatu yang belum tentu terjadi adalah suatu kebodohan. Banyak orang takut terhadap usia yang mulai menua. Takut terhadap sakit-penyakit. Takut ditinggal pasangan hidup karena kematian. Takut terhadap kesepian meski ia tidak tinggal sendirian. Takut kehilangan mata pencaharian, terutama orang yang mendekati usia pensiun. Dan banyak lagi berbagai ketakutan yang menghinggapi banyak orang. Pemazmur pernah mengalami ketakutan. la takut kepada lawan atau musuh-musuhnya karena mereka nyata ada di depan mata. Tetapi ia percaya bahwa Allah adalah sumber keselamatannya. Allah adalah terang jalannya. Oleh sebab itu ia tidak takut dan gemetar lagi. Allah menjadi jaminan pertolongannya. Apakah kita saat ini sedang mengalami ketakutan tertentu? Janganlah takut pada kematian. Jangan pula takut terhadap kesepian atau sakit-penyakit sebab Allah mampu dan senantiasa siap menolong kita. lalah benteng kita. Hanya dengan beriman kepada Tuhan sajalah rasa takut tidak dapat menguasai hidup kita. Buanglah ketakutan. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, lepaskan aku dari roh ketakutan dan yakinkan aku bahwa bersama dengan Engkau semua akan baik-baik saja. Amin. (Dod).

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan dan renungan Sabda Tuhan pada hari Jumat pekan ke-2 masa biasa, 24 Januari 2025, Peringatan Santo Fransiskus dari Sales, Uskup dan Pujangga Gereja

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later Jan 23, 2025 6:15


Dibawakan oleh Adi Wibowo Bunggulawa dari Paroki Santo Yoseph Pekerja Gotong-Gotong di Keuskupan Agung Makasar, Indonesia. Ibrani 8: 6-13; Mazmur tg 85: 8.10.11-12.13-14; Markus 3: 13-19 INDAHNYA PILIHAN TUHAN   Tema renungan kita pada hari ini ialah: Indahnya Pilihan Allah. Ada begitu banyak pemilihan Tuhan atas orang-orang terpilih yang akan menjalankan perutusan yang dipercayakan. Menurut Surat kepada Orang Ibrani, Tuhan membuat suatu pilihan yang besar, yaitu menetapkan perjanjian baru supaya melengkapi atau menyempurnakan perjanjian lama yang terbukti bercacat. Yesus Kristus sang Imam Agung terbukti hadir sebagai tanda perjanjian baru itu bagi kita.   Yesus Kristus melanjutkan tugas-Nya di dalam dunia dengan membuat pemilihan, dan secara khusus Ia bertindak langsung atas pemilihan kedua belas rasul-Nya. Kekuasaan dan kehendak-Nya menjadi syarat utama untuk membuat pilihan. Kalau syarat yang dipakai kental dengan motivasi manusiawi, tentu saja pilihan itu berisi pilih kasih, kekuasaan, diskriminasi, dan pemaksaan kehendak.   Pilihan Tuhan itu indah karena terpenuhi unsur kesakralan dan ketulusan. Firman-Nya langsung tertuju kepada orang-orang terpilih, sama seperti seorang pemuda berkata langsung “Aku sayang kamu” kepada pemudi pujaannya. Maka firman itu mendapat tanggapannya, yaitu jawaban pasti atas undangan dan pilihan Tuhan. Sebuah pilihan kehilangan keindahannya jika tidak dinyatakan secara langsung dan pribadi.   Kita semua dibuat indah ketika pilihan terhadap kita itu disakralkan dengan pembaptisan suci. Sakramen-sakramen lain yang kita terima menjadi kesempatan bagi kita untuk disucikan, bahkan penyucian diri kita terjadi berulang kali melalui Ekaristi, pengakuan dosa, dan perbuatan-perbuatan kasih. Tuhan sungguh mengurapi dan menyucikan kita dalam banyak waktu dan peristiwa.   Pilihan Tuhan itu indah karena orang-orang pilihan itu dipenuhi dengan kebijaksanaan untuk menegakkan keadilan, kebenaran dan kebaikan. Atas dasar ini, maka setiap dari kita diikutsertakan oleh Yesus Kristus di dalam tugas perutusannya. Gereja yang mendapat langsung mandat dari Yesus senantiasa menugaskan kita dan melengkapi kita dengan segala bentuk dukungannya.   Para rasul menerima pengurapan dan pilihan mereka dilengkapi dengan karunia perutusan mereka. Tak mungkin karunia ini berisi juga kekerasan dan kejahatan. Kita yang mengambil bagian dalam perutusan ini adalah pembawa damai dan suka cita kehidupan. Sering terjadi, satu perbuatan jahat dapat merusak banyaknya kebaikan yang sudah dilakukan. Hari ini firman Tuhan membimbing kita untuk memelihara pilihan-pilihan Tuhan yang sedang kita jalani dan wujudkan sampai kepada pemenuhannya. Kita juga dapat membuat pilihan-pilihan dalam semangat inisiatif dan kreativitas atas pilihan dasar kita mengikuti Kristus, agar iman kita semakin mantap. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Tuhan Allah maha kuasa, penuhilah kami dengan rasa syukur dan kemurahan hati, supaya kami dapat melayani-Mu dan sesama kami dengan benar. Salam Maria penuh rahmat ... Dalam nama Bapa...

Kencan Dengan Tuhan
Edisi Hari Jumat, 17 Januari 2025 - Setia Kepada Tuhan

Kencan Dengan Tuhan

Play Episode Listen Later Jan 16, 2025 5:49


Kencan Dengan Tuhan - Jumat, 17 Januari 2025 Bacaan: "Jangan takut terhadap apa yang harus engkau derita! Sesungguhnya Iblis akan melemparkan beberapa orang dari antaramu ke dalam penjara supaya kamu dicobai dan kamu akan beroleh kesusahan selama sepuluh hari. Hendaklah engkau setia sampai mati, dan Aku akan mengaruniakan kepadamu mahkota kehidupan." (Wahyu 2:10) Renungan: Ada seorang nenek memiliki seekor anjing yang diberi nama Dori. Dori dipelihara oleh sang nenek sejak usianya masih beberapa minggu. Dori sangat setia kepadanya. Jika ia melihat ada orang asing yang tidak ia kenal berusaha mendekati sang nenek, ia akan menggonggong marah. Jika ada orang mencurigakan, Dori tidak segan-segan menggigitnya. Semua itu ia lakukan untuk melindungi nenek. Ketika nenek pulang ke rumah setelah bepergian, Dori sangat bahagia dan membawakan "hadiah" berupa barang apa pun yang pertama kali dia lihat dengan cara menggigitnya dan memberikannya kepada nenek. Terkadang ia membawakan sandal atau sikat toilet untuk nenek. Ke mana pun nenek pergi, Dori akan selalu mengikuti dan tidak pernah berdiam diri. Dori sangat bahagia hanya dengan hidup mengabdikan diri kepada sang nenek. Semua itu begitu indah bagi Dori sampai ketika nenek mengalami sakit komplikasi yang parah. Sering kali nenek harus menginap begitu lama di rumah sakit. Ketika pulang dari rumah sakit, nenek hanya bisa terbaring lemah. Dalam kesedihan, Dori tetap membawakan "hadiah" bagi nenek yang baru pulang dari rumah sakit. Ekornya dikibaskan dengan kuat, berharap nenek mengambil barang di mulut Dori seperti biasa, namun nenek tidak bisa lagi. Kini ia hanya berbaring di sisi tempat tidur nenek dan jarang keluar dari kamar nenek. Dori tidak seaktif dahulu lagi, terlihat sekali kesedihan yang ia alami. Akhirnya nenek meninggal di rumah sakit. Dori tidak pernah lagi melihat nenek pulang ke rumah. Dori sudah berusia 14 tahun ketika nenek meninggal. Matanya sudah menjadi rabun dan tubuhnya juga semakin lemah. Setiap hari ia habiskan dengan berbaring di bawah kolong ranjang nenek, menunggunya dengan setia. Akhirnya dua bulan setelah nenek meninggal, Dori pun menghembuskan napas terakhirnya. Kesetiaan adalah nilai hidup yang sangat berharga yang Tuhan ajarkan kepada kita. Tuhan sangat setia kepada kita, selalu ada untuk kita dan menepati janji-Nya. Karena itu, marilah kita juga belajar hidup setia kepada Tuhan dengan keyakinan dan iman penuh, bahkan sampai kita mati. Ingatlah janji yang Tuhan berikan kepada kita yang setia, yaitu mahkota kehidupan! Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, aku mau belajar untuk selalu setia kepada-Mu. Tidak peduli tantangan atau masalah apa pun yang kualami dalam hidupku. Amin. (Dod).

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan dan renungan Sabda Tuhan pada hari Jumat pekan ke-1 masa biasa, 17 Januari 2025; Peringatan Santo Antonius, Abas

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later Jan 16, 2025 6:58


Dibawakan oleh Clementine Puji Utami dari Paroki Gembala Yang Baik Surabaya di Keuskupan Surabaya, Indonesia. Ibrani 4: 1-5.11; Mazmur tg 78: 3.4bc.6c-7.8; Mark 2: 1-12 GAMPANG MENGAMPUNI DENGAN MULUT   Tema renungan kita pada hari ini ialah: Gampang Mengampuni Dengan Mulut. Pepatah “Lidah tak bertulang” bermaksud untuk menggambarkan kelemahan umum pada manusia. Ini adalah kelemahan dalam berbicara. Jika orang berbicara sesuai dengan ukuran-ukurannya, maka pembicaraan itu memenuhi harapan dalam relasi dan komunikasi antar pribadi. Namun sering pembicaraan tidak memakai ukuran, tidak pada tempat dan waktunya, maka pembicaraan itu mengganggu atau merusak relasi dan komunikasi antar pribadi.   Pada aspek ini, pepatah tadi benar adanya. Seseorang bergurau di antara teman yang saling mengerti, mungkin tidak ada masalah. Namun karena kurang mengontrol diri, gurauan yang sama dipakai pada orang-orang yang berbeda, akibatnya gurauan itu menimbulkan salah paham dan marah. Sambutan atau pidato yang lepas kontrol bisa saja menghadirkan kata-kata atau ungkapan yang tidak sesuai dengan pemahaman orang banyak yang sebagai pendengarnya.   Kebohongan entah untuk maksud jahat entah untuk kebaikan menunjuk pada aspek lidah tak bertulang. Orang yang cerewet, selalu mengomel, mengomentari berlebihan atas orang lain, situasi dan peraturan, dapat dikategorikan sebagai akibat dari kelemahan manusiawi lidah tak bertulang. Demikian juga halnya dengan kebiasaan manusia yang berbicara sepertinya sangat meyakinkan dan menampakkan kebenaran, tetapi di dalam perbuatan tak ada buktinya. Dengan kata lain, lidah berkata lain namun perbuatan menunjukkan hal yang lain lagi.   Dalam hal keutamaan pengampunan, ini menjadi sesuatu yang sudah klise atau suatu kelemahan yang umum. Kita sepertinya gampang mengampuni dengan mulut. Tetapi kita sering menjadi kaku dan sulit mewujudkan pengampunan itu dalam tindakan. Memang benar, dalam mengampuni, yang paling diharapkan pertama muncul ialah kata-kata seperti: “Saya memaafkan engkau”, atau “Kamu telah saya ampuni.” Tuhan Yesus mengungkapkan kata-kata itu kepada orang lumpuh yang disembuhkan, setelah itu orang tersebut diperintahkan untuk bangun, tinggalkan tempat itu dan pulang ke rumahnya sebagai orang yang baru.   Sering yang menjadi kelemahan kita sebagai manusia ialah, kata-kata diucapkan dengan begitu lancar dan meyakinkan, namun selanjutnya kita meninggalkan dosa, kemarahan dan sakit hati. Perasaan sakit hati masih ada, luka masih terbuka, dan keperihan masih segar. Padahal perintah Yesus untuk bangun dan berjalan sebagai orang yang baru merupakan pengalaman pembebasan dan pembaharuan. Seharusnya, begitu mengampuni, kita melupakan itu dan selesai masalahnya. Kita menjadi bebas dan tahap baru kehidupan perlu kita mulai kembali. Marilah kita berdoa. Dalam nama... Ya Yesus ajarilah kami untuk mengampuni secara benar dan tulus seperti Engkau sendiri. Kemuliaan kepada Bapa dan Putra dan Roh Kudus ... Dalam nama Bapa...

Kencan Dengan Tuhan
Edisi Hari Jumat, 10 Januari 2025 - Tetap Setia

Kencan Dengan Tuhan

Play Episode Listen Later Jan 9, 2025 6:02


Kencan Dengan Tuhan - Jumat, 10 Januari 2025 Bacaan: "Sebab Ia tidak memandang hina ataupun merasa jijik kesengsaraan orang yang tertindas, dan Ia tidak menyembunyikan wajah-Nya kepada orang itu, dan Ia mendengar ketika orang itu berteriak minta tolong kepada-Nya." (Mazmur 22:25) Renungan: Ada pepatah yang mengatakan, "Jangan menggerutu karena bunga mawar memiliki duri, sebaliknya bersyukurlah karena duri memberikan bunga mawar." Sepanjang tahun-tahun penderitaan Hana karena kemandulannya, ia tidak pernah menyalahkan siapa-siapa. Kita tidak melihat reaksi negatifnya kepada Penina, ketika Penina madunya itu terus-menerus menghinanya. la juga tidak menyalahkan suaminya yang mengambil Penina sebagai isteri kedua dan yang sekaligus selalu menyakiti hatinya. Bahkan ketika Imam Eli mengiranya mabuk padahal ia sedang berdoa, Hana tidak menunjukkan reaksi negatif, seperti marah. Sebaliknya ia menjelaskan dengan baik mengenai suasana hatinya dan memilih untuk menyerahkan semua kepedihan hatinya kepada Allah. Tidak selamanya Allah membiarkan orang yang mengasihiNya menderita. Pada waktunya, la akan menolong dan membebaskannya. Allah melihat penderitaan Hana dan hatinya yang terus tertuju kepada-Nya. Allah memperhitungkan pengorbanan Hana yang mau menyerahkan anaknya Samuel yang masih kecil ke rumah Allah. Dan untuk semua itu, Allah sudah menyediakan sesuatu bagi Hana. Allah memulihkan keadaannya dari wanita yang mandul menjadi wanita "subur" yang bisa melahirkan beberapa anak. Hana yang tadinya dihina karena tidak bisa melahirkan anak, kini menjadi seorang ibu yang berbahagia karena mempunyai anak-anak kandungnya sendiri. Hana bahkan tidak hanya melahirkan seorang anak, tetapi Allah memberinya lebih dari satu. Sesudah Samuel, Hana masih melahirkan tiga anak laki-laki dan dua anak perempuan lagi. Allah memberikan kepada Hana kemuliaan serta kebahagiaan ganti penghinaan dan kesusahannya selama bertahun-tahun. Selanjutnya, kita tidak pernah mendengar bagaimana kelanjutan cerita tentang keturunan Penina di dalam Alkitab, tetapi Alkitab banyak bercerita tentang Samuel, salah seorang hakim Israel yang lahir dari seorang wanita yang setia kepada Allah. Semua menjadi indah dan sangat membahagiakan ketika Allah memulihkan keberadaan kita. Seperti sebuah ungkapan yang mengatakan, "Di ujung lorong yang gelap, ada cahaya terang yang hanya bisa dicapai jika kita terus berjalan." Kalau saat ini kita sedang berada dalam masa-masa yang sulit, tetaplah setia kepada Allah dan berharap terus kepada- Nya. Tidak ada kesetiaan yang berakhir dengan kekecewaan. Sebab itu, setialah dan tetap arahkan mata iman kepada Allah sekalipun dalam pergumulan yang hebat. Suatu saat Allah akan memulihkan keberadaan kita dan menggantikan dukacita menjadi kebahagiaan. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, kuatkan hatiku agar bisa bertahan dalam menghadapi setiap kesulitan hidup. Aku percaya pemulihan dari-Mu pasti akan terjadi dalam hidupku. Amin. (Dod).

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan dan renungan Sabda Tuhan pada hari Jumat, hari biasa sesudah Penampakan Tuhan, 10 Januari 2025

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later Jan 9, 2025 7:16


Dibawakan oleh Angelina Tanardi dari Paroki Kristus Raja di Keuskupan Jayapura, Indonesia. 1 Yohanes 5: 5-13; Mazmur tg 147: 12-13.14-15.19-20; Lukas 5: 12-16 MENGALAHKAN DUNIA   Tema renungan kita pada hari ini ialah: Mengalahkan Dunia. Ada seorang anak SD kelas 1 pulang dari sekolah dan langsung bertemu ibunya, ia berkata: “Ma, aku sudah bisa membaca dan menulis dengan cepat.” Ibu ingin mengetes apakah anaknya benar atau belum. Lalu ibu meminta anaknya untuk membaca satu dua kata yang ditulisnya dalam selembar kertas. Anak juga diminta untuk menulis kembali kata-kata itu. Ternyata benar, ia sudah bisa membaca dan menulis dengan cepat. Sang ibu menjadi percaya dengan kemajuan anaknya.   Pengalaman sederhana anak SD kelas 1 itu merupakan satu contoh kemampuan mengalahkan dunia. Di dalam dunia ini berkumpullah aneka macam kesulitan seperti kebodohan, kemalasan, kebosanan, kejahatan, sakit, derita, kebohongan dan lain sebagainya. Anak SD itu paling kurang sudah menempuh satu langkah maju, yaitu menang melawan dunia iliterasi, alias buta huruf. Pengalaman kecil itu membukakan kita sebuah cakrawala kesempatan dan pengalaman untuk mencapai kemajuan demi kemajuan dalam mengalahkan berbagai kesulitan, supaya hidup kita dapat melewati aneka tantangan dan halangan, dan akhirnya mencapai tujuan yang diharapkan.   Tuhan sebenarnya punya rencana untuk mengalahkan dunia, yaitu sejak manusia jatuh pertama kali ke dalam dosa, yang akibatnya ialah seluruh isi dunia, termasuk pribadi-pribadi manusia terkena virus dosa. Rencana Tuhan itu disebut rencana keselamatan. Realisasi rencana itu sudah nyata, yaitu terjadinya inkarnasi yang ditandai dengan peristiwa besar kelahiran Yesus Kristus, yang baru saja kita rayakan peringatannya. Latar belakang dasar dan besar inilah yang selalu menjadi pegangan kita untuk setiap usaha atau proyek kita dalam mengalahkan dunia. Setiap kita atau keluarga dan kelompok telah mendapatkan kekuatan perutusan dari Yesus Kristus untuk mengalahkan dunia.   Hal itu dikatakan dengan jelas oleh surat pertama Santo Yohanes pada hari ini, yaitu “Orang yang mengalahkan dunia adalah dia yang percaya pada Yesus sebagai Anak Allah”. Yesus sendiri sudah buktikan itu dalam setiap perkataan dan perbuatan-Nya, misalnya yang Ia lakukan dengan mengalahkan sakit kusta, sehingga penderita itu menjadi tahir. Seorang kepala sekolah berhasil disiplinkan beberapa gurunya yang melanggar aturan, ia kalahkan dunia kecurangan di sekolah yang dilakukan oleh oknum guru tertentu. Seorang wartawan kalahkan arus kebohongan yang berembus kuat oleh sebagian anggota masyarakat, dengan memberitakan kebenaran fakta suatu peristiwa.   Setiap dari kita mampu mengalahkan dunia melalui pekerjaan dan profesi kita, dan yang sangat dibutuhkan ialah kemauan dan eksekusinya. Marilah kita berdoa. Dalam nama... Ya Tuhan, semoga kami semakin menjadi jujur dan tulus dalam perkataan dan tindakan. Bapa kami... Dalam nama Bapa...

Kencan Dengan Tuhan
Edisi Hari Jumat, 3 Januari 2025 - Belas Kasih Tuhan

Kencan Dengan Tuhan

Play Episode Listen Later Jan 2, 2025 3:50


Kencan Dengan Tuhan - Jumat, 3 Januari 2025 Bacaan: "...maka tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan kepada mereka..." (Markus 6:34) Renungan: Belas kasihan adalah emosi manusia yang muncul karena penderitaan orang lain. Perasaan tersebut lebih kuat daripada empati dan umumnya memunculkan dorongan untuk mengurangi penderitaan orang lain. Dengan demikian, maka belas kasihan merupakan perasaan yang kuat dan mewujud melalui tindakan. Hati Yesus tergerak oleh belas kasihan. la bertindak atau mengambil keputusan bukan hanya berdasarkan pertimbangan hukum belaka, tetapi karena belas kasih. Hal itu dapat dilihat dari penggunaan kata "belas kasih" yang muncul sebanyak enam belas kali dalam keempat kitab Injil. Kata itu muncul, baik untuk menunjuk pada perasaan Yesus maupun dalam perumpamaan-perumpamaan yang diceritakan Yesus. Belas kasihan dalam diri-Nya, menjadi dasar bagi Yesus untuk mengambil tindakan nyata bagi orang-orang yang membutuhkan pertolongan-Nya. Belas kasihan membuat Yesus mengesampingkan ego- Nya. Kebutuhan-Nya untuk menyendiri dan beristirahat dikesampingkan, demi menjawab kebutuhan orang banyak. Belas kasihan yang ditampilkan oleh Yesus merupakan teladan yang baik bagi kita. Saat ini, kita hidup di tengah zaman yang sangat mengandalkan pikiran dan akal sehat. Walau demikian, kita tetap perlu mengasah kepekaan perasaan kita untuk mewujudnyatakan kasih bagi sesama. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, penuhilah aku dengan belaskasih-Mu, sehingga hatiku selalu tergerak dan bertindak bila melihat ada orang yang membutuhkan pertolonganku. Amin. (Dod).

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan dan renungan Sabda Tuhan pada hari Jumat, hari biasa Natal, 3 Januari 2025

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later Jan 2, 2025 6:53


Dibawakan oleh Ana Asriani Don dan Imelda Wawuk dari Paroki Santa Maria Fatima Cancar di Keuskupan Ruteng, Indonesia. 1 Yohanes 2: 29 - 3: 6; Mazmur tg 98: 1.3cd-4.5-6; Yohanes 1: 29-34 ROH KUDUS TURUN ATAS KITA   Renungan kita pada hari ini bertema: Roh Kudus Turun Atas Kita. Ketika melewati sebuah kampung di pelosok, Anda akan merasa ada kesucian yang menyelimuti diri. Di gerbang kampung itu langsung terlihat gereja stasi yang hanya berjarak 100-an meter dari jalan utama. Sekitar 30 meter dari halaman gereja, ada sebuah makam dengan tulisan nama orang yang telah meninggal, dan yang menarik adalah tulisan ukuran lebih kecil di bawah nama itu berbunyi: “Roh Kudus Turun Atas Kita.”   Anda mungkin bertanya maksud apa tulisan itu di bawah nama almarhum guru agama ulung dari kampung itu. Singkat ceritanya begini: semua generasi keluarga di kampung itu adalah binaannya. Ia menyiapkan mereka semua untuk dibaptis dan untuk sakramen-sakramen lainnya. Bagi setiap keluarga, guru agama itu suci. Ia berdiri di depan sesama umat, ia kunjungi keluarga-keluarga, atau sekedar lewat di tengah-tengah kampung, aroma kesuciannya sangat terasa. Itulah sebabnya ia mampu membuat semua yang ada di kampung memeluk Gereja Katolik dan kini tetap setia.   Bagi orang-orang kampung, melihat dan berjumpa dengan sosok guru agama itu merupakan kesempatan mengalami karya Tuhan yang maha tinggi. Mereka menyebut pengalaman itu sebagai “Roh Kudus Turun Atas Kita.” Pengalaman rohani di kampung itu begitu kuat, sehingga setelah meninggal dunia, diputuskan supaya makamnya dibuat dekat gereja, dan pada nisannya tertulis kata-kata tersebut. Yohanes Pembaptis dahulu pernah mengatakan hal yang sama, ketika ia bersaksi tentang Yesus Kristus. Ia melihat Roh Kudus turun seperti burung merpati dan hinggap pada Yesus.   Siapa pun di antara kita, seperti guru agama tadi, memiliki Roh Kudus yang menetap di dalam diri kita karena kita adalah bagian dari Yesus Kristus. Pembaptisan, Krisma dan sakramen lainnya membuat diri kita sebagai rumah permanen bagi tinggal dan bekerjanya Roh Kudus. Ungkapan iman dalam bentuk doa, ibadat, devosi, dan pelayanan kasih merupakan instrumen rohani bagi kita untuk mengalami betapa jiwa dan roh kita dipenuhi Roh Kudus. Doa dan permohonan kita untuk meminta datangnya Roh Kudus supaya kita dipenuhi dan dirahmati, merupakan saat pembaharuan.   Sering kita terbuai oleh situasi dunia ini yang membuat kita tidak menyadari keberadaan Roh Tuhan di dalam diri dan di sekitar kita. Maka doa permohonan itu dimungkinkan. Kita hanya ingin supaya diri kita masing-masing tampil dalam wajah dan tubuh Kristus sendiri, sehingga sesama kita mengalami Tuhan yang bekerja bagi mereka. Dengan demikian kita sungguh menciptakan bagaimana “Roh Kudus  Turun Atas Kita.” Si Guru Agama bisa, maka kita juga bisa. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Yesus Kristus, penuhilah kami dengan Roh-Mu agar kami menjadi pembagi rahmat-Mu kepada sesama kami. Kemuliaan kepada Bapa dan Putra dan Roh Kudus ... Dalam nama Bapa ...

Kencan Dengan Tuhan
Edisi Hari Jumat, 27 Desember 2024 - Buatlah rencana dan lakukan

Kencan Dengan Tuhan

Play Episode Listen Later Dec 26, 2024 5:10


Kencan Dengan Tuhan - Jumat, 27 Desember 2024 Bacaan: Sebab beginilah firman TUHAN: Apabila telah genap tujuh puluh tahun bagi Babel, barulah Aku memperhatikan kamu. Aku akan menepati janji-Ku itu kepadamu dengan mengembalikan kamu ke tempat ini." (Yeremia 29:10) Renungan: Setiap orang tentu ingin hidup bahagia dan memiliki masa depan yang cerah.Tapi tahukah kita rahasia hidup bahagia dan memiliki masa depan yang cerah? Ternyata diri sendirilah yang perlu menyusun rencana mulai dari saat ini. Apa saja rencana yang perlu kita persiapkan? Pertama, rencanakan kehidupan dengan lebih baik. Cobalah untuk merencanakan kehidupan dengan lebih hati-hati tanpa pengaruh banyak orang agar tidak terlalu banyak melakukan kesalahan. Kedua, nikmati setiap proses. Karena akan ada banyak ujian yang menjadi tantangan apakah kita benar- benar serius menginginkan kehidupan yang baik atau sekadar ingin tetapi tidak mau berusaha. Ketiga, belajar dari kesalahan agar diri sendiri tidak mengulangi kesalahan yang sama kembali. Keempat, aktifkan potensi besar yang ada di dalam diri sendiri. Memiliki rencana hidup yang jelas bukan hanya akan menolong kita menjalani hidup yang lebih terarah dan tertib, tetapi juga mencerminkan diri sendiri mengenal identitas Tuhan yang kita sembah. Lho kok bisa?Perhatikan bacaan Alkitab di atas. Dalam surat yang dibawa oleh Nabi Yeremia, Tuhan tidak menyampaikan sesuatu yang menggantung, abu-abu alias tanpa kepastian. Tuhan tidak hanya berpesan "akan menolong" atau pasti akan menolong mereka. Namun, dalam surat itu dinyatakan secara jelas bahwa Tuhan akan bertindak bila telah genap 70 tahun. Artinya, sebelum waktu itu tiba Tuhan tidak akan menjalankan rencana-Nya tersebut dan orang-orang buangan itu harus bersabar menanti waktunya. Nah, dari keterangan waktu itu kita tahu bahwa Tuhan memang merencanakan segala sesuatunya begitu jelas dan matang. Setiap detik yang berlalu menjadi masa lalu yang tak akan pernah bisa diulang. Artinya, setiap detik yang kita 'buang' tanpa melakukan sesuatu berarti kita sudah membuang kesempatan. Minimal kesempatan untuk lebih baik. Bayangkan ada berapa ratusan detik yang kita buang percuma, yang harusnya bisa diisi dengan hal-hal baik demi masa depan yang cerah! Untuk itu buatlah perencanaan hidup mulai dari sekarang dan lakukan rencana tersebut! Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhah Yesus, berilah aku hikmat-Mu agar mulai dari sekarang aku dapat merancang hari esok dengan persiapan yang matang, sehingga apa yang kupersiapkan saat ini dapat menjadi berkat bagi hidupku di masa depan. Amin. (Dod).

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan dan renungan Sabda Tuhan pada hari Jumat, hari ke-3 Oktaf Natal, 27 Desember 2024, Pesta Santo Yohanes, Rasul dan Penulis Injil

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later Dec 26, 2024 6:08


Dibawakan oleh Angelina Tanardi dari Paroki Kristus Raja di Keuskupan Jayapura-Papua, Indonesia. 1 Yohanes 1: 1-4; Mazmur tg 97: 1-2.5-6.11-12; Yohanes 20: 2-8 CINTA YANG DALAM DAN TAK BERAKHIR   Tema renungan kita pada hari ini ialah: Cinta Yang Dalam Dan Tak Berakhir. Pada hari ini kita merayakan pesta Santo Yohanes, rasul dan pengarang Injil. Injil bercerita bahwa Yohanes adalah adik rasul Yakobus yang dipanggil berdua oleh Yesus saat mereka bersama ayah Zebedeus sedang melaut di Danau Genesaret. Yohanes selalu tampil bertiga Petrus dan Yakobus mendampingi Yesus.   Masih dalam suasana Natal, selain kita diperkenalkan profil salib sebagai cara untuk mengambil bagian di dalam Kristus dan nantinya mencapai kemuliaan, kita juga diperkenalkan untuk mencapai kemuliaan kerajaan Allah melalui cinta yang dalam dan tak berakhir. Kita dapat katakan bahwa cinta sejati itu sangat dikaitkan dengan Santo Yohanes rasul. Alasan yang sangat mendasari ini ialah Injil yang ditulisnya berisi ajaran cinta kasih yang sangat mendalam. Misalnya, tentang roti hidup dan gembala yang baik, yang berisi ajaran cinta kasih yang amat dalam maknanya.   Alasan lain yang ditunjukkan Injil hari ini ialah karena ia yang paling pertama dari kalangan rasul dan murid Yesus yang mengerti dan percaya akan kebangkitan Yesus. Cintanya kepada Yesus begitu mendalam, sehingga dalam keadaan yang sulit dan mencemaskan pun pemahaman dan imannya kepada Tuhan tidak pernah berkurang. Kekhususan rasul Yohanes ini terungkap dalam Injil Keempat bahwa rasul ini adalah yang paling dikasihi Tuhan. Ini adalah suatu label yang sangat kuat dan mengikat, karena ia sendiri yang menuliskan itu   Pendapat yang lebih dapat diterima bersama ialah bahwa dengan satu pribadi yang sangat dikasihi oleh Tuhan namun tak dijelaskan identitas persisnya, bermaksud untuk menunjukkan semua pengikut Kristus: entah rasul dan murid, entah pria dan wanita, entah orang muda dan dewasa yang sekolah atau terdidik dan tidak, entah orang tua dan anak-anak, semua itu adalah pribadi-pribadi yang dikasihi Tuhan. Berarti, saya secara pribadi dikasihi oleh Tuhan. Anda juga dikasih Tuhan secara pribadi. Dia mendapatkan juga kasih secara pribadi dari Tuhan. Setiap orang pada dasarnya berhak dikasihi oleh Tuhan maha pengasih.   Adalah sungguh indah mengalami kasih dari Tuhan yang diberikan ke pribadi kita masing-masing, dicurahkan dengan sempurna, dijamin kualitasnya sampai selamanya, dan tak bersyarat apa pun. Yang penting kasih itu datang ke dalam hidup pribadi Anda dan saya. Ketika setiap orang dalam setiap kesadarannya mengakui dicintai seperti ini, ia sesungguhnya sedang mengalami kasih yang sejati. Di dalam masa Natal ini, kiranya kita berusaha untuk menerima kasih itu dari Tuhan lebih daripada biasanya, persis dan saat-saat bersama Yesus dan keluarga Nazareth yang hidup penuh dalam kasih. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Yesus Kristus dan keluarga Nazareth, kami ingin hidup kalam lingkungan keluarga-Mu yang tenang dan damai, maka berikan kami rahmat ini. Kemuliaan kepada Bapa dan Putra dan Roh Kudus ... Dalam nama Bapa...

Kencan Dengan Tuhan
Edisi Hari Jumat, 20 Desember 2024 - Kehadiran yang menjadi Berkat

Kencan Dengan Tuhan

Play Episode Listen Later Dec 19, 2024 4:44


Kencan Dengan Tuhan - Jumat, 20 Desember 2024 Bacaan: "Dan ketika Elisabet mendengar salam Maria, melonjaklah anak yang di dalam rahimnya dan Elisabet pun penuh dengan Roh Kudus." (Lukas 1:41 ) Renungan: Di dalam Injil Lukas di atas dikisahkan bahwa Maria harus mengadakan perjalanan jauh, naik turun gunung untuk mengunjungi saudarinya Elizabeth. Tujuan perjalanan Maria untuk berbagi rahmat dengan saudarinya itu. Dalam diri Maria ada suatu kabar sukacita yang hendak diwartakan yakni bahwa ia akan segera mengandung seorang anak Allah yang berasal dari Roh Kudus dan Maria menerima warta itu dari malaikat Gabriel. Elizabeth pun dikabarkan telah mengandung pada masa tuanya dan inilah bulan keenam baginya. Warta inilah yang hendak disampaikan Maria. Kuasa Roh Kuduslah yang membuat Maria bisa menempuh perjalanan jauh. Ketika Maria bertemu dengan Elizabeth dan memberi salam kepadanya maka Elizabeth pun penuh dengan Roh Kudus dan berseru dengan suara nyaring: "Diberkatilah Engkau di antara semua perempuan dan diberkatilah buah rahimmu. Siapakah aku ini sampai ibu Tuhanku datang mengunjungi aku. Sebab sesungguhnya ketika salammu itu sampai di telingaku anak yang dalam kandunganku pun melonjak kegirangan". Peristiwa pertemuan antara dua saudara ini adalah suatu peristiwa yang terjadi sudah sekian kalinya. tetapi pertemuan ini adalah suatu pertemuan yang luar biasa. Pertemuan ini menjadi luar biasa karena Tuhan sendirilah yang datang mengunjungi Elizabeth. Kita dipanggil menjadi murid Tuhan. Itu berarti bahwa kita dipanggil untuk membawa Yesus kepada sesama kita dan membawa sesama kita untuk berjumpa dengan Yesus. Karena itu seorang murid Tuhan akan berusaha membuat orang tertarik untuk dekat dengan Tuhan. Lewat cara hidupnya yang baik, lewat tutur-katanya yang lembut, lewat perhatian dan kasihnya, orang lain akan merasakan betapa indahnya seorang yang hidup dalam Tuhan. Karena itu marilah kita menghindari hal-hal yang membuat orang lain kecewa dan malah berbalik dari Tuhan. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, ubahlah hidupku menjadi baru menurut rencana-Mu, sehingga kehadiranku dapat menjadi berkat bagi sesamaku dan untuk memuliakan nama-Mu. Amin. (Dod).

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan dan renungan Sabda Tuhan pada hari Jumat pekan khusus Adven, 20 Desember 2024

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later Dec 19, 2024 7:59


Dibawakan oleh Ari dan Lani dari Paroki Santo Albertus de Trapani di Keuskupan Malang, Indonesia. Yesaya 7: 10-14; Mazmur tg 24: 1-2.3-4ab.5-6; Lukas 1: 26-38 SAAT INKARNASI   Renungan kita pada hari ini bertema: Saat Inkarnasi. Kita selalu merenungkan tema besar Adven ini yaitu persiapan. Selama hari-hari yang lalu renungan kita menampilkan tokoh-tokoh istimewa yang dapat disebut kategori lingkaran dekat, yaitu mereka yang berperan utama untuk membantu persiapan itu.   Hari ini bacaan-bacaan liturgis mengantar kita kepada suatu sisi persiapan inti, yang menampilkan tokoh-tokoh inti yang secara langsung menjadi instrumen bagi kelahiran Yesus Kristus. Mereka ini bukan lagi sebagai lingkaran dekat, tetapi sebagai pelaku utama untuk mewujudkan rencana Bapa yang amat dahsyat dalam sejarah keselamatan, yaitu inkarnasi. Kata inkarnasi ini ialah Sabda Allah yang abadi menjadi manusia. Putra Allah sebagai pribadi Tritunggal yang kedua, datang ke dunia yang kita kenal sebagai Yesus Kristus.   Peristiwa inkarnasi itu masuk ke dalam dunia melalui pintu utama, yaitu salam dari surga yang besar dan ajaib. Kebesaran dan keajaiban Tuhan mengenai kedatangan Mesias yang sudah dipersiapkan jauh sebelumnya oleh para nabi, melalui pewartaan bacaan-bacaan hari ini mulai terbuka untuk ditampilkan. Penampilan ini menghadirkan tokoh-tokoh utama, yaitu malaikat agung Gabriel yang membawa kabar suka cita surgawi dari Allah, perawan Maria dari Nazareth di daerah Galilea, dan Yosef, calon suami perawan itu. Mereka adalah pelaku-pelaku utama yang berperan langsung untuk kehadiran Yesus Kristus di dunia.   Kita sedang menuju ke puncak inkarnasi. Hari ini kita berada di pintu masuk, yaitu mengalami salam suka cita yang disampaikan kepada Maria, salam itu amat ajaib, dan jawaban Maria yang menjadi ungkapan iman yang begitu besar. Semua yang terjadi pada pintu inkarnasi ini mengkonfirmasi apa yang sudah disampaikan dahulu oleh nabi Yesaya ketika menyampaikan kabar suka cita ini kepada keluarga Daud, bahwa seorang perempuan akan melahirkan Emanuel. Jadi pintu salam yang besar dan ajaib ini memang sudah dirancang dan dipersiapkan untuk dibuka sudah sejak lama.   Kita hendaknya tidak berada di luar lingkaran sekedar menyaksikan dan mengagumi saja. Sebaiknya kita masuk dan berada di dalam pintu itu supaya ikut mengalami salam yang besar dan ajaib itu. Lebih bagus lagi, salam yang berbunyi “Tuhan menyertaimu” juga masuk ke dalam diri kita masing-masing dan keluarga kita. Sungguh luar biasa terjadi inkarnasi, di mana Sabda yang kekal itu masuk dan berdiam di dalam kita. Persiapan kita sebenarnya ialah berada pada pintu inkarnasi itu, dan bukan jauh dari situ atau sekedar menonton. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Tuhan maha besar, semoga kami semakin bersuka cita ketika berada dalam persiapan yang sudah amat dekat ini untuk merayakan pesta kedatangan Yesus Kristus, Tuhan kami. Kemuliaan kepada Bapa dan Putra dan Roh Kudus ... Dalam nama Bapa...

Kencan Dengan Tuhan
Edisi Hari Jumat, 13 Desember 2024 - Menghargai Sesama

Kencan Dengan Tuhan

Play Episode Listen Later Dec 12, 2024 5:52


Kencan Dengan Tuhan Jumat, 13 Desember 2024 Bacaan: Yohanes 12:7-8 (TB) Maka kata Yesus: "Biarkanlah dia melakukan hal ini mengingat hari penguburan-Ku. Karena orang-orang miskin selalu ada pada kamu, tetapi Aku tidak akan selalu ada pada kamu." Renungan: Kisah Tuhan Yesus diurapi oleh Maria merupakan kisah yang memiliki makna yang sangat dalam. Namun kita akan melihat kisah ini dari permukaan yang nampak sangat jelas. Maria mengurapi kaki Tuhan Yesus dengan minyak narwastu yang sangat mahal. Tiga ratus dinar yang setara dengan upah pekerja hampir selama 1 tahun pada saat itu. Tuhan Yesus menerima perbuatan baik Maria, bahkan memujinya sebagai peringatan akan kematian-Nya. Namun Yudas menilai perbuatan tersebut sebagai pemborosan besar dengan kedok membantu orang-orang miskin. Dari fakta-fakta ini, kita bisa menarik kesimpulan bahwa Tuhan Yesus menerima sepenuhnya kebaikan Maria, walaupun la sendiri adalah sumber kebaikan dan belas kasihan. Namun, salah satu murid-Nya menentang hal tersebut karena menggunakan penilaian untung rugi. Mungkin saja penilaian Yudas tidak salah, mengingat secara ekonomis nilai minyak narwastu tersebut sangat tinggi. Namun Tuhan Yesus menggunakan penilaian yang melampaui perhitungan untung rugi secara ekonomi, yaitu kasih dan ucapan syukur Maria. Tindakan Maria ini merupakan ucapan syukur kepada Tuhan karena kasih, anugerah dan kebaikan yang telah ia terima. Ada kalanya kita merasa enggan untuk menerima kebaikan orang lain, terlebih lagi ketika kita melihat status ekonomi orang tersebut berada di bawah kita. Mungkin kita merasa bahwa kitalah yang seharusnya menolong dia, bukan sebaliknya. Namun terkadang dengan menolak kebaikan orang lain, itu merupakan salah satu bentuk kesombongan rohani yang tersembunyi. Kita menempatkan diri sendiri dalam posisi yang lebih tinggi, dan dia dalam posisi yang tidak berdaya. Dengan kata lain, kita menghalangi orang tersebut untuk mempraktikkan kasih atau ucapan syukur atas kebaikan yang pernah ia terima. Belajar dari Tuhan Yesus yang menggunakan penilaian melampaui perhitungan untung rugi, kita pun harus belajar untuk menerima kebaikan orang lain. Ketika kita menerima kebaikan dari orang lain maka dengan demikian, kita melapangkan niat baiknya untuk berbuat baik. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, tolong aku untuk bisa menghargai kebaikan orang lain, sehingga aku pun bisa melakukan kebaikan yang sama terhadap sesamaku. Amin. (Dod).

Kencan Dengan Tuhan
Edisi Hari Jumat, 6 Desember 2024 - RencanaNya selalu Indah

Kencan Dengan Tuhan

Play Episode Listen Later Dec 5, 2024 6:20


Kencan Dengan Tuhan - Jumat, 6 Desember 2024 Bacaan: "Maka Ester dikasihi oleh baginda lebih dari pada semua perempuan lain, dan ia beroleh sayang dan kasih baginda lebih dari pada semua anak dara lain, sehingga baginda mengenakan mahkota kerajaan ke atas kepalanya dan mengangkat dia menjadi ratu ganti Wasti." (Ester 2:17) Renungan: Di dalam hidup manusia ada tiga peristiwa yang sangat bersejarah, yaitu kelahiran, menikah dan meninggal. Pada saat dilahirkan, manusia tidak bisa memilih di mana ia akan dilahirkan, sebagai suku bangsa apa dan kapan ia akan dilahirkan. Pada zaman dahulu, seseorang juga tidak bebas memilih pasangan hidupnya, tetapi dewasa ini, hampir setiap orang bisa memilih dan memutuskan sendiri siapa yang akan menjadi pasangan hidupnya bahkan hal ini dilindungi oleh undang-undang. Kematian pun tidak dapat dipilih, di mana dan kapan seseorang akan meninggal, kalaupun bisa itu pastilah kematian yang tidak wajar. Ester juga tidak bisa memilih di dalam keluarga dan suku bangsa apa ia mau dilahirkan dan ternyata ia terlahir sebagai bangsa Yahudi, yang hidup pada masa pembuangan dan bahkan kemudian ia pun tidak bisa memilih untuk menjadi seorang anak yatim-piatu. Sebagaimana Ester tidak bisa memilih di bangsa apa ia dilahirkan, di masa apa ia dilahirkan, ia pun tidak bisa memilih ketika ia dibawa ke istana bersama-sama gadis-gadis cantik lainnya untuk diseleksi menjadi pengganti ratu Wasti. Tetapi firman Tuhan memang betul, "Bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah." (Roma 8:28) dan lagi firman Tuhan berkata, "Aku ini mengetahui rancangan- rancangan apa yang ada padaku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan." (Yeremia 29:11). Perjalanan hidup Ester yang pada awalnya nampak tidak sebaik yang dilihat orang yaitu sebagai anak yatim-piatu, hidup di masa pembuangan, ternyata tidak seburuk yang disangka orang. Ia akhirnya menggantikan ratu Wasti sebagai ratu Persia. Lebih jauh lagi, ternyata perjalanan hidup Ester yang sempat membawanya ke istana raja, juga menjadi penyelamat bangsanya dari pemusnahan etnik yang telah direncanakan oleh Haman. Apa pun latar belakang kehidupan kita; seberapa kelam pun masa lalu kita; serendah apa pun orang menilai kita; semiskin apa pun keberadaan kita masih ada setitik sinar terang yang menantikan kita, asalkan kita mau meletakkan hidup kita di dalam tangan Tuhan seperti yang dilakukan Ester. Tuhan sanggup mengubah keadaan kita dari hancur menjadi pulih kembali, dari bangkrut menjadi berhasil, dari direndahkan menjadi dihormati karena Dialah Allah yang sanggup mengubah kutuk menjadi berkat. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, aku beryukur bahwa Engkau tidak pernah meninggalkan orang yang berharap kepadaMu. Bukalah mataku untuk melihat keindahan rancangan-Mu dalam hidupku. Amin. (Dod).

Kencan Dengan Tuhan
Edisi Hari Jumat, 29 November 2024 - Melewati masa sulit bersamaNya

Kencan Dengan Tuhan

Play Episode Listen Later Nov 28, 2024 6:07


Kencan Dengan Tuhan - Jumat, 29 November 2024 Bacaan: Lalu raja bertanya-tanya, dan perempuan itu menceritakan semuanya kepadanya. Kemudian raja menugaskan seorang pegawai istana menyertai perempuan itu dengan pesan: "Pulangkanlah segala miliknya dan segala hasil ladang itu sejak ia meninggalkan negeri ini sampai sekarang." (2 Raja-raja 8:6) Renungan: Nabi Elisa memerintahkan perempuan Sunem agar berkemas meninggalkan tanah Israel karena Tuhan akan mendatangkan bahaya kelaparan selama tujuh tahun. Lalu pergilah perempuan Sunem ini dan tinggal selama 7 tahun sebagai pendatang di negeri orang Filistin. Dan setelah berakhir masa 7 tahun, kembalilah ia dan keluarganya, dan menghadap raja perihal rumah dan ladang yang telah ditinggalkannya selama 7 tahun. Maka, bertitahlah sang raja, "Pulangkanlah segala miliknya dan segala hasil ladang itu sejak ia meninggalkan negeri ini sampai sekarang." Demikianlah kita melihat bahwa Tuhan memelihara perempuan Sunem ini selama bahaya kelaparan dengan membawanya tinggal sebagai pendatang di negeri Filistin, dan kemudian membawanya kembali setelah semuanya berlalu. Lalu menetaplah ia di tanah Israel dengan menikmati berkat tujuh kali lipat yang ditambahkan Tuhan selama masa perantauannya. Ia berhasil menjadikan masa pengungsian ini menjadi masa penantian akan rencana Tuhan yang terbaik dalam kehidupannya. la mengerti bahwa Filistin hanyalah "tempat peralihan" dalam kehidupannya sehingga ia menanti dengan sabar sampai berakhirnya masa 7 tahun dan ia kembali ke Israel dan menikmati keindahan rencana Tuhan yang terindah dalam kehidupannya. Penjara merupakan "tempat peralihan" dalam kehidupan Yusuf yang menghantarnya menjadi penguasa Mesir. Kehilangan harta benda dan kematian anak-anaknya merupakan "tempat peralihan" bagi kehidupan Ayub, namun di akhir kisahnya, Tuhan mengembalikannya dua kali lipat. Padang gurun menjadi "tempat peralihan" bagi bangsa Israel, sebelum Tuhan membawa mereka memasuki Tanah Perjanjian, namun mereka gagal. Mereka semua binasa di padang gurun, dan hanya anak-anak mereka yang Tuhan izinkan memasuki Tanah Perjanjian. Dengan demikian masa keberadaan kita di "tempat peralihan" merupakan masa ujian iman yang cukup rawan. Pilihan ada di tangan kita apakah kita akan keluar sebagai "penguasa Yusuf", atau "bilioner Ayub", atau sebaliknya sebuah batu nisan kematian rohani kita. Mari kita mengambil sikap hati yang benar untuk tetap bertahan, dan tinggal tenang di dalam memercayai Tuhan melewati setiap "tempat peralihan" kehidupan kita sampai Tuhan membawa kita kepada kesempurnaan rencana-Nya yang indah. Teladani sikap hati dan penyerahan Yesus ketika la berada di "tempat peralihan Getsemani", yang akhirnya membawa kesempurnaan rencana Tuhan dalam kehidupan-Nya sebagai penghapus dosa. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, hanya dengan kekuatan-Mu aku bisa melewati masa-masa sulit dalam hidupku sampai aku mencapai kemenangan yang Kau izinkan terjadi dalam hidupku. Amin. (Dod).

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan dan renungan Sabda Tuhan hari Jumat pekan ke-34 masa biasa, 29 November 2024

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later Nov 28, 2024 7:22


Dibawakan oleh Suster Wilhelmina OSA dari Paroki Santo Yusuf Karang Pilang di Keuskupan Surabaya, Indonesia. Wahyu 20: 1-4.11-15; 21: 1-2; Mazmur tg 84: 3.4.5-6a.8a; Lukas 21: 29-33 MENJEMPUT DAN MELAKUKAN PEMBAHARUAN   Renungan kita pada hari ini bertema: Menjemput dan Melakukan Pembaharuan. Sepanjang tahun kita menjemput pergantian musim alam: panas ke dingin, dingin ke panas, gugur ke semi, semi ke gugur. Secara liturgis, tinggal sehari lagi kita menjemput tahun liturgi yang baru. Efek langsung dari penjemputan ini ialah tindakan adaptasi karena kita perlu seiring dengan musim yang baru. Jadi di sini kita melakukan pembaruan hidup kita.   Tuhan Yesus berbicara tentang datangnya kerajaan Allah, dan Ia menyemangati kita untuk menangkap tanda-tandanya, lalu bersedia menyambutnya dan akhirnya membaharui diri kita. Bahkan ketika tanda-tanda itu mengungkapkan bahwa yang kita jemput adalah sebuah akhirat, mau tidak mau kita mesti menjemput karena yang datang ialah Tuhan sendiri yang menjemput. Kita perlu siap menerima Dia, dan persiapan kita itu mengandung arti kalau kita memulai pembaruan dan selanjutnya hidup dalam bentuk yang baru.   Dalam hidup kita mentalitas membuat rencana untuk kegiatan apa pun merupakan suatu kebutuhan yang konkret. Dari kegiatan sederhana seperti ajakan makan malam di rumah teman hingga ke suatu perencanaan perusahaan multinasional atau reksa pastoral sebuah keuskupan, kehidupan dan kegiatannya menjadi lancar dan menyenangkan kalau direncanakan. Sebab kalau tak ada rencana, kegiatan apa pun akan kacau-balau, dan kita tidak mengetahui apa yang akan dilakukan dan tidak ada arah pasti yang hendak kita tujui.   Kalau tak ada rencana, bagaimana kemudian kita tahu apa atau siapa yang kita jemput, dan seperti apa penyesuaian diri sebagai bentuk pembaruan diri yang perlu kita lakukan. Hanya mereka yang punya rencana yang dapat mengalami pengalaman indahnya menyambut Tuhan dan menikmati suka cita sebagai pribadi-pribadi yang baru. Jika Tuhan datang menemui kita dalam perayaan ekaristi, misalnya, rencana penyambutan itu mestinya sudah ada lebih awal, maka nantinya pertemuan itu menjadi sebuah suka cita yang istimewa, yang selanjutnya menjadi terang untuk pembaruan diri ke yang lebih baik.   Sebaliknya kalau tak ada persiapan sebelumnya, pertemuan dalam ekaristi itu bakal diwarnai dengan situasi yang serba kekurangan: entah Tuhan dirasakan diam saja dan begitu jauh, entah kita yang terbawa malas sehingga mengantuk melulu, entah kita hanya terpaksa menghadiri ekaristi karena pengaruh atau tekanan pihak lain, entah sekedar ikut ramai dan memanfaatkan satu hari libur.   Tuhan yang datang dalam perayaan Ekaristi, Dia yang sama juga datang pada berbagai kesempatan lain hidup ini. Ia pasti membawa pembaruan hidup kita. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Bapa semoga kerinduan kami untuk berjumpa dengan-Mu menjadi kebutuhan kami tiap hari dan bukan hanya ketika kami mengalami kesulitan hidup. Salam Maria... Dalam nama Bapa...

Kencan Dengan Tuhan
Edisi Hari Jumat, 22 November 2024 - Peduli dan mengasihi Sesama

Kencan Dengan Tuhan

Play Episode Listen Later Nov 21, 2024 6:08


Kencan Dengan Tuhan - Jumat, 22 November 2024 Bacaan: "Janganlah kiranya kasih dan setia meninggalkan engkau! Kalungkanlah itu pada lehermu, tuliskanlah itu pada loh hatimu, maka engkau akan mendapat kasih dan penghargaan dalam pandangan Allah serta manusia." (Amsal 3:3-4) Renungan: Orang yang egois adalah orang yang menjadikan dirinya sebagai pusat, lebih mengutamakan kepentingan dan perasaannya sendiri tanpa memedulikan kepentingan dan perasaan orang lain bahkan orang-orang terdekatnya sekalipun. Itulah yang dilakukan oleh Laban kepada kedua putrinya, Lea dan Rahel. Kecintaannya terhadap harta melunturkan kecintaannya kepada Lea dan Rahel, sehingga ia rela mengorbankan kedua putrinya tersebut. Hal pertama yang dikorbankan oleh Laban adalah tali persaudaraan kedua putrinya. Sangat mungkin Laban mengetahui situasi apa yang akan dihadapi oleh kedua putrinya bila ia menikahkan mereka dengan Yakub. Hal yang paling mungkin disadari Laban adalah retaknya hubungan persaudaraan kedua putrinya dikarenakan Yakub hanya mencintai Rahel. Dan benar saja, timbullah keirihatian di antara kakak beradik tersebut. Sebagai wanita yang tidak dicintai oleh suaminya, tentu merupakan pukulan jiwa dan perasaan bagi Lea. Tetapi bukan berarti Rahel menjadi wanita yang berbahagia karena mendapatkan cinta Yakub. Rahel pun mengalami perasaan yang sama, karena Tuhan tidak memberikan keturunan kepadanya, sementara Lea mendapatkannya. Tidak ada lagi kasih persaudaran, yang ada hanyalah keirihatian. Kedua, Laban setuju menjadikan putrinya sebagai upah kerja Yakub. Mungkin saja hal ini dianggap lazim pada saat itu, dan ini juga atas inisiatif Yakub, tetapi bukankah masih ada benda yang nilainya tidak lebih berharga dari anaknya untuk dijadikan upah? Dalam kisahnya, yang tercatat adalah Laban memberikan Rahel sebagai upah asalkan Yakub bekerja selama tujuh tahun lagi kepadanya (Kej 29:27). Nasib Lea pun sesungguhnya sama dengan Rahel. Lea bisa disebut juga upah kerja karena bukan dialah orang yang diinginkan oleh Yakub selama tujuh tahun, tetapi Laban memberikannya kepada Yakub, walaupun dengan alasan yang sesuai adat saat itu. Bagaimana dengan kita, apakah kita suka mengorbankan orang lain demi kepentingan diri sendiri? Firman Tuhan berkata, "Janganlah tiap-tiap orang hanya memperhatikan kepentingannya sendiri, tetapi kepentingan orang lain juga." (Flp 2:4). Saat kita belajar bagaimana hidup sebagai anak-anak Tuhan, di saat itu juga kita seharusnya belajar bagaimana peduli dan mengasihi sesama, sebab demikianlah salah satu ciri anak Tuhan. Sering kali kita tidak menyadari bahwa sesungguhnya kita telah dikuasai oleh sikap mementingkan diri sendiri, sehingga perbuatan kita merugikan orang lain. Karenanya kita harus rajin mengintrospeksi diri, apakah yang kita lakukan mengorbankan orang lain atau tidak. Milikilah kasih Tuhan, sehingga kita bisa mengasihi dan tidak mengorbankan orang lain. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, berikanlah aku hati yang mengasihi sehingga niat untuk mengorbankan orang lain demi kepentinganku jauh dari padaku. Amin. (Dod).

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan dan renungan Sabda Tuhan hari Jumat pekan ke-33 masa biasa, 22 November 2024, Peringatan Santa Sesilia, Perawan dan Martir

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later Nov 21, 2024 6:53


Dibawakan oleh Tiburtius Hani dari Komunitas Pukat Labuan Bajo di Keuskupan Labuan Bajo, Indonesia. Wahyu 10: 8-11; Mazmur tg 119: 14.24.72.103.111.131; Lukas 19: 45-48 KEMURNIAN TEMPAT KEDIAMAN TUHAN   Tema renungan kita pada hari ini ialah: Kemurnian Tempat Kediaman Tuhan. Seorang teolog dan apologetik Katolik asal Amerika Serikat, seorang awam dan bapak keluarga, yang sangat terkenal saat ini, Doktor Scott Hann, berkata bahwa saat ini, umat Katolik Amerika Serikat yang percaya akan kehadiran nyata Yesus dalam Ekaristi hanya 30 persen. Sisanya yang 70 persen tidak percaya bahwa Yesus sungguh hadir di dalam perayaan Ekaristi. Bisa saja banyak orang Katolik di wilayah lain di dunia juga tidak percaya dengan kehadiran nyata Tuhan Yesus di dalam Ekaristi. Bagi mereka Ekaristi hanya sebuah doa bersama yang biasa.   Efek dari sikap seperti itu tentu saja beragam, dan salah satunya yang terpenting ialah Tuhan tidak berdiam di dalam Gereja, di dalam Ekaristi, dan juga di dalam hati kita. Ketika Tuhan tidak ditemukan lagi di sana, maka tempat-tempat suci itu tidak dipandang murni dan bermartabat suci. Kitab Wahyu di dalam bacaan pertama hari ini menggambarkan bahwa Firman Tuhan harus mendiami hati manusia agar ia dapat bernubuat tentang kebenaran dan tentang rencana Tuhan.  Injil Lukas menegaskan bahwa bait suci atau rumah Allah adalah tempat yang harus dijaga dan dipertahankan kemurnian, sehingga orang-orang beriman dapat berjumpa dengan Tuhan dan bersyukur kepada-Nya.   Tuhan Yesus sangat jelas sikap-Nya dan ingin supaya bait-Nya itu dimurnikan. Ini mengandung arti yang lebih khusus lagi, yaitu perintah Yesus bagi kita untuk menjadi murni seperti diri-Nya yang adalah murni. Diri kita adalah bait suci juga, sehingga dengan keadaannya yang murni Tuhan berkenan berdiam di situ. Kita pribadi-pribadi pria dan wanita membentuk umat Allah, yaitu Gereja, tempat Tuhan juga berdiam sepanjang masa. Yesus juga memurnikan Gereja ini, dengan bermandikan air kekuatan sabda-Nya, supaya menjadikan itu Gereja yang mulia, kudus, tanpa noda dan tanpa cacat apa pun juga.   Sebagai pribadi-pribadi yang menjadi tempat kediaman Tuhan Allah, seperti kesaksian hidup Santa Sesilia yang tetap suci meskipun ia dipaksakan untuk kawin dengan seorang lelaki yang bukan kekasihnya, kita memiliki tugas untuk selalu memurnikan diri kita melalui ketaatan kepada kebenaran dari Allah, demi suatu persaudaraan kasih yang sejati antara saudara dan saudari di dalam Kristus. Ini adalah bentuk sumber air pemurnian yang dijanjikan oleh Tuhan bagi kita supaya kita selalu memakainya dalam membersihkan diri kita dari dosa dan kenajisan. Sumber air pembenaran itu berwujud pembaptisan kita di dalam Kristus. Melalui pembaptisan itu kita telah melepaskan tubuh kita yang lama secara lengkap. Dan nasihat santo Petrus dalam suratnya yang pertama bab 1 ayat 15, sangat penting, yaitu jika kita menghidupi sungguh-sungguh pembaptisan kita dengan menjadi suci dalam setiap kata dan perbuatan, kita menjadi murni dan tempat kediaman Tuhan. Marilah kita berdoa. Ya Tuhan maha kuasa, tinggallah senantiasa di dalam diri kami supaya kami kuat dan sanggup menghadapi berbagi tantangan dan masalah hidup kami. Salam Maria penuh rahmat ... Dalam nama Bapa...

Kencan Dengan Tuhan
Edisi Hari Jumat, 15 November 2024 - Kasih dan Pengampunan

Kencan Dengan Tuhan

Play Episode Listen Later Nov 14, 2024 6:44


Kencan Dengan Tuhan - Jumat, 15 November 2024 Bacaan: "Apabila kamu menjadi marah, janganlah kamu berbuat dosa: janganlah matahari terbenam, sebelum padam amarahmu dan janganlah beri kesempatan kepada Iblis." (Efesus 4:26-27) Renungan: Ada begitu banyak alasan untuk menyimpan kepahitan. Seorang pria tidak bisa memaafkan dan melupakan kepahitan yang dialaminya pada masa kecilnya, karena ayahnya memperlakukan dia dengan kejam. Seorang wanita tidak bisa lepas dari kebencian karena suaminya telah berselingkuh. Seorang pemuda tidak bisa melupakan penolakan atas cintanya, dll. Adalah hal yang dapat dimengerti jika kita marah kepada orang yang bersalah atau berlaku tidak adil kepada kita, akan tetapi kita tidak boleh membiarkan kemarahan singgah lama dalam hati kita, sehingga kemarahan itu berubah menjadi kebencian. Dalam hal melepaskan kebencian, kita harus belajar dari Daud yang selalu melepaskan pengampunan bagi orang-orang yang telah menyakiti hatinya. Suatu hari, hati Daud galau, ia sedang dalam pelarian dari Absalom anaknya, tiba-tiba tampillah Simei mengutukinya. "Demikianlah Daud melanjutkan perjalanannya dengan orang-orangnya, sedang Simei berjalan terus di lereng gunung bertentangan dengan dia dan sambil berjalan ia mengutuk, melemparinya dengan batu dan menimbulkan debu." Kondisi yang sedang dialami Daud şebenarnya mendukungnya untuk membenci Simei, tetapi Daud tidak memberi kesempatan pada kebencian untuk singgah di dalam hatinya. Menanggapi komentar anak-anak Zeruya yang berusaha memanas-manasi Daud untuk membenci dan membalas perbuatan Simei, maka Daud berkata demikian, "Tetapi kata raja: Apakah urusanku dengan kamu, hai anak-anak Zeruya? Biarlah ia mengutuk! Sebab apabila TUHAN berfirman kepadanya: Kutukilah Daud, siapakah yang akan bertanya: Mengapa engkau berbuat demikian? Mungkin TUHAN akan memperhatikan kesengsaraanku ini dan TUHAN membalas yang baik kepadaku sebagai ganti kutuk orang itu pada hari ini." (2 Samuel 16:10, 12). Kita harus segera menetralkan "racun" kemarahan yang akan mencemari hati dan cenderung mematikan kasih dalam hidup kita, yaitu dengan cara melepaskan pengampunan. Mengampuni bukan berarti toleransi terhadap kesalahan orang lain, tetapi memberikan kesempatan kepada orang yang berbuat salah untuk bertobat. Orang yang tidak mau mengampuni akan membuat dirinya "berkubang" pada pengalaman pahit di masa lampau. Melepaskan pengampunan kepada orang yang bersalah kepada kita merupakan cara untuk melepaskan diri dari "kubangan" kebencian, dan kunci untuk menikmati damai sejahtera yang Tuhan sediakan. Kebencian menjadikan kita tawanan kepahitan masa lampau, padahal Yesus siap memerdekakan kita dari kebencian itu. Di sisi yang lain, pengampunan akan menciptakan kesempatan bagi kita untuk memperbaiki hubungan yang sempat rusak atau terputus dengan orang yang seharusnya tetap kita kasihi. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, taruhlah hati-Mu dalam hatiku agar akupun dapat mengampuni seseorang yang saat ini telah membuat kepahitan dalam diriku. Bebaskanlah aku dari rasa dendam dan benci, sehingga damai-Mu kembali menguasaiku. Amin. (Dod).

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan dan renungan Sabda Tuhan hari Jumat pekan ke-32 masa biasa, 15 November 2024

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later Nov 14, 2024 8:33


Dibawakan oleh Innocentius Peni dari Komunitas Pukat Labuan Bajo di Keuskupan Labuan Bajo, Indonesia. 3 Yohanes 1: 5-8; Mazmur tg 112: 1-2.3-4.5-6; Lukas 18: 1-8 PERHITUNGAN AKHIR ZAMAN   Renungan kita pada ini bertema: Perhitungan Akhir Zaman. Hal tentang akhir zaman merupakan bagian dari iman kita, dan menjelang akhir tahun liturgi yang tinggal dua minggu ke depan adalah saat-saat yang disediakan oleh Gereja supaya kita merenungkannya dengan lebih mendalam. Pada hari ini, bagian dari Injil memperlihatkan itu sebagai hari Anak Manusia menyatakan diri. Yesus Kristus berbicara tentang diri-Nya sendiri.   Akhir zaman merupakan suatu realitas iman yang baru akan terjadi nanti. Kita tidak bisa berpikir hanya dengan akal budi, tapi harus juga dengan iman. Akhir zaman itu memperlihatkan Tuhan Allah yang sesungguhnya, yang selama di dunia kita pikirkan, renungkan dan bayangkan. Bacaan pertama hari ini yang diambil dari Surat Kedua Santo Yohanes mengundang kita untuk senantiasa setia kepada semua ajaran Tuhan, khususnya tentang kebenaran dalam kasih-mengasihi. Ini adalah jalan yang pasti bagi kita dalam menyongsong akhir zaman.   Pernah ada suatu perayaan ulang tahun di dalam keluarga dan yang berulang tahun adalah seorang kakek berusia 85 tahun. Perayaan itu dihadiri oleh semua anak, mantu dan cucu-cucunya. Salah seorang cucu perempuan bernama Felicia bertanya kepada kakeknya itu, yang membuat semua orang dalam keluarga kaget. Ia berkata, "Opa sudah melihat Tuhan atau belum?" Kakek yang memeluk bocah Felicia itu tersenyum dan berkata kepada cucunya: "Tidak lama lagi Opa akan melihat Tuhan secara langsung." Opa menyadari bahwa akhir zaman bagi dirinya sudah dekat karena usianya sudah lanjut.   Pada hari ini kita diajarkan bahwa akhir zaman itu berisi dua hal utama, yaitu kedatangan Yesus kembali dan dunia ini akan mengalami akhirat. Berikut ini adalah sejumlah ciri atau tandanya yang dikonfirmasi oleh kitab suci: 1) ia datang pada saat yang tidak kita duga, 2) pada saat orang-orang dunia ini menjalani hidup seperti biasanya, 3) datangnya tiba-tiba, 4) setelah suatu penganiayaan Gereja yang terparah, 5) setelah adanya gempa bumi dasyat, wabah penyakit, kelaparan di berbagai tempat dan di langit tampak tanda-tanda alam yang menggemparkan, 6) setelah terjadi pemurtatan secara masal, 7) setelah kekuatan AntiKristus dibinasahkan, 8) ketika kasih kepada mereka yang sangat membutuhkan menjadi dingin, 9) ketika Injil telah diwartakan sampai ke segenap pelosok dunia, 10) ketika segenap Israel dapat diselamatkan, 11) ketika Gereja ini menjadi kudus dan tak bercela, tanpa noda dan goresan apa pun bentuknya.   Sesuatu yang pasti bagi kita ialah ini: kita akan mempersiapkan diri, dan jika kematian diri kita sendiri datang itu adalah akhir zaman bagi diri kita masing-masing sebagai pengikut Kristus. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Bapa yang bijaksana, ketika kedatangan kembali Yesus Kristus, semoga kami ditemukan dalam keadaan siap sedia. Salam Maria... Dalam nama Bapa...

Kencan Dengan Tuhan
Edisi Hari Jumat, 8 November 2024 - Setia menunggu waktu terbaikNya

Kencan Dengan Tuhan

Play Episode Listen Later Nov 7, 2024 6:08


Kencan Dengan Tuhan - Jumat, 8 November 2024 Bacaan: "Sebab rancangan-Ku bukanlah rancanganmu, dan jalanmu bukanlah jalan-Ku, demikianlah firman TUHAN." (Yesaya 55:8) Renungan: Maria, Marta, dan Lazarus adalah tiga bersaudara yang cukup dekat dengan Yesus. Ketika Lazarus sakit, kedua saudarinya mengirim pesan kepada Yesus. Saat itu, Yesus terkesan sengaja berlama-lama untuk datang. bahkan hingga akhirnya Lazarus meninggal dunia pun, Yesus tidak kunjung datang. Tetapi sebelumnya Yesus sudah meyakinkan mereka bahwa penyakit yang diderita Lazarus tidak akan membawanya kepada kematian, namun oleh karena penyakit itulah nama Tuhan akan dipermuliakan. Ketika Lazarus sudah dikubur empat hari lamanya, barulah Yesus datang. Saat mengetahui kedatangan Yesus, Marta dan Maria berkata kepadaNya, "Tuhan, sekiranya Engkau ada di sini, saudaraku pasti tidak mati." Namun, hal ini dilakukan-Nya bukan tanpa alasan. Yesus menginginkan banyak orang menjadi percaya. Jika Yesus datang pada saat Lazarus sakit, maka hanya akan ada sedikit orang yang menjadi percaya, tetapi Dia membuat segala sesuatu tepat pada waktunya dan akhirnya banyak orang menjadi percaya. Alkitab mencatat, "Banyak di antara orang-orang Yahudi yang datang melawat Maria dan yang menyaksikan sendiri apa yang telah dibuat Yesus, percaya kepadaNya." Terkadang kita bersikap seperti Marta dan Maria. Ketika permasalahan menghimpit, kita meminta Tuhan untuk menolong kita dengan segera. Bahkan seiring berjalannya waktu, kita merasa bahwa Tuhan terlalu lama merespon atau tidak merespon doa-doa kita. Bukankah Tuhan bekerja dengan cara yang ajaib, cara yang tidak akan pernah terselami oleh pemikiran manusia? Dan, bukankah waktu Tuhan itu tepat dan indah? Mungkin saat ini kita mengalami masalah yang sangat menguras air mata kita, menguras habis tenaga, waktu, bahkan pikiran kita. Mungkin saat ini kita merasa Tuhan terlalu lama merespon doa-doa kita, bahkan merasa Tuhan tidak meresponnya. Atau, mungkin saat ini kita merasa hanya ada sedikit harapan yang tersisa untuk percaya bahwa mujizat akan terjadi. Ingatlah, waktu kita bukanlah waktu Tuhan. Tuhan meminta kita untuk sedikit lebih lama menunggu, agar kemuliaan-Nya dapat dinyatakan dalam hidup kita, bahkan dalam kehidupan orang banyak. Bagi Tuhan tidak ada yang mustahil dan tidak pernah ada kata terlambat. Tuhan Yesus menberkati. Doa: Tuhan Yesus, berilah aku kesabaran dan kesetiaan di dalam menanti pertolongan-Mu, sehingga kemuliaan-Mu bisa dinyatakan. Amin. (Dod).

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan dan renungan Sabda Tuhan hari Jumat pekan ke-31 masa biasa, 8 November 2024

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later Nov 7, 2024 9:03


Dibawakan oleh Maria Letek dan Benediktus Laga dari Stasi Santo Yosef Pekerja Imulolong, Paroki Santo Yosef Boto di Keuskupan Larantuka, NTT, Indonesia. Filipi 3: 17 - 4: 1; Mazmur tg 122: 1-2.3-4a.4b-5; Lukas 16: 1-8 INISIATIF SUCI   Renungan kita pada hari ini bertema: Inisiatif Suci. Santo Yohanes Bosco atau lazim dipanggil Don Bosco memulai pekerjaan pelayanan orang muda, yang kemudian merintis jalan untuk pendirian Serikat Salesian atau SDB, dengan tersenyum, tertawa dan bersiul. Kejadiannya pada tanggal 8 Desember 1841. Di Gereja Santo Fransiskus Asisi di kota Turin, Italia, ia bertemu seorang anak miskin dan gelandangan. Don Bosco meminta anak itu untuk membuat tanda salib dan mengucapkan beberapa doa dasar yang sudah umum, tetapi ia tidak mengetahui apa-apa.   Kemudian Don Bosco meminta dia tersenyum, tertawa dan bersiul. Ia dapat melakukan itu sesuai dengan kemampuannya. Inisiatif itu kemudian membuka jalan baginya untuk mengajarkan dia berdoa, yang diikuti pada pertemuan-pertemuan berikutnya dengan bertambahnya banyak anak yang lain. Ini merupakan sebuah inisiatif suci, karena jalan dan pintu sungguh terbuka kepada suatu proses mengenal iman, mempelajari misteri-misterinya, dan akhirnya berjumpa dengan Tuhan yang menjadi sumber kebenaran dan hidup.   Kata inisiatif dari kata Latin itiare atau initium mengandung arti memulai atau mengawali. Kita memahaminya juga sebagai tindakan mengambil atau membuat langkah pertama dan membuat terobosan. Di dalam kisah Injil yang baru saja kita dengar, Tuhan Yesus menguraikan tentang tuan yang kaya itu memuji pegawainya yang cerdik, meski ia berbuat tidak jujur karena memanipulasi data hutang para piutang tuannya. Ia cerdik namun ia bukan orang yang baik.   Kecerdikan dalam konteks kisah tersebut menunjuk pada kemampuan memperhitungkan masa depan. Pegawai tersebut mewakili orang-orang di dunia ini, termasuk kita, yang sering kuatir akan hari esok. Ada orang yang menabung banyak di bank. Ada yang lain investasi berupa tanah, rumah atau emas. Atau yang lain ingin menjamin masa depan dengan menyekolahkan anak cucunya sebaik mungkin. Semua itu adalah bentuk-bentuk inisiatif. Kita harus membuat inisiatif apa pun jenisnya dalam cara benar dan jujur. Kita akan dipuji oleh Tuhan karena mampu memperhitungkan masa depan kita sendiri.   Seharusnya kita juga dapat memperhitungkan masa depan hidup rohani kita. Santo Paulus dalam suratnya kepada jemaat di Filipi sungguh menyadari bahwa arah kehidupan rohani para pengikut Kristus sering menjadi kabur atau disesatkan karena ada begitu banyak pengaruh dunia ini yang tidak benar. Maka Ia menyanggupi diri sebagai teladan yang harus diikuti. Banyak orang kudus seperti Paulus, ingin supaya kita meneladani mereka agar kita dapat memenuhi apa yang dikehendaki Tuhan atas diri kita masing-masing. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Tuhan Yesus Kristus, terangilah selalu budi dan hati kami untuk selalu setia di jalan-Mu yang benar. Kemuliaan kepada Bapa...  Dalam nama Bapa...

Kencan Dengan Tuhan
Edisi Hari Jumat, 1 November 2024 - Doa Mengubah Kita

Kencan Dengan Tuhan

Play Episode Listen Later Oct 31, 2024 3:16


Kencan Dengan Tuhan - Jumat, 1 November 2024 Bacaan: "Tetapi bukanlah kehendak-Ku, melainkan kehendak-Mulah yang terjadi." (Lukas 22:42) Renungan: Suatu hari di masa awal perang, Presiden Lincoln mengucapkan sebuah pernyataan yang penting kepada para rohaniawan dan para menteri. Para menteri berbisik kepada Presiden Lincoln, "Biarkan kami memiliki iman, pak presiden, bahwa Tuhan berada di pihak kita selama pergumulan yang berat ini." Presiden Lincoln dengan perlahan menjawab, "Saya tidak khawatir mengenai hal itu sama sekali, karena saya tahu bahwa Tuhan selalu berada di sisi yang benar, tetapi kecemasan dan doa saya terus-menerus adalah apakah saya dan negara ini berada di pihak Tuhan." Daripada meminta Tuhan untuk menyesuaikan cara berpikir kita, alangkah lebih baiknya jika seharusnya kita berusaha untuk menyesuaikan diri kita dengan cara berpikir Tuhan. Tuhan memiliki hak untuk mengedit doa kita. Ia akan mengedit doa kita, memperbaikinya, membawanya sesuai dengan kehendak-Nya dan kemudian menyerahkannya kembali kepada kita untuk disampaikan kembali kepada-Nya. Doa tidak mengubahkan Tuhan. Doa mengubahkan kita. Dengan berdoa, kita dapat menyesuaikan diri kita dengan kehendak-Nya. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, ubahlah aku seturut kehendak-Mu, sehingga dalam berpikir, berkata-kata dan bertindak, semua itu kulakukan sesuai dengan kehendak-Mu saja. Amin. (Dod).

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan dan renungan Sabda Tuhan hari Jumat pekan ke-30 masa biasa, 1 November 2024, Hari Raya Semua Orang Kudus

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later Oct 31, 2024 8:53


Dibawakan oleh Apolonia Lema dan Maria Tania Mosa dari Paroki Santo Simon Petrus Tarus di Keuskupan Agung Kupang, Indonesia. Wahyu 7: 2-4.9-14; Mazmur tg 24: 1-2.3-4ab.5-6; 1 Yohanes 3: 1-3; Matius 5: 1-12a MELIHAT KEADAAN TUHAN SEBENARNYA   Pada hari pertama bulan November ini, renungan kita bertema: Melihat Keadaan Tuhan Sebenarnya. Hari ini seluruh Gereja merayakan hari raya semua orang kudus. Tempat semua orang kudus itu ialah di surga dan tak mungkin di tempat lain. Mereka adalah anggota Gereja yang mulia, berbeda dari anggota lain yaitu yang berziarah seperti kita yang masih hidup di dunia, dan mereka yang sedang dalam pemurnian di api penyucian.    Anggota Gereja yang mulia pernah berada di dunia seperti kita. Hidup mereka yang penuh rahmat dan bersemangat cinta kasih Yesus Kristus, maka setelah kematiannya mereka dikaruniai kehidupan abadi sebagai orang-orang kudus. Apakah yang mereka lakukan di dalam kehidupan abadi di surga? Ada banyak, namun kita dapat menyebutkan satu sesuai inspirasi bacaan-bacaan hari ini, ialah mereka melihat Kristus dalam keadaan-Nya yang sebenarnya.   Orang-orang kudus ini bukan para malaikat. Para malaikat itu adalah makhluk roh dan tidak punya nama (kecuali ketiga malaikat agung). Orang-orang kudus punya nama dan oleh Gereja, nama-nama itu dipakaikan pada nama setiap pengikut Kristus sebagai nama-nama baptis. Ada sebagian orang kudus ditetapkan Gereja melalui proses beatifikasi dan kanonisasi, yang maksudnya supaya mereka menjadi model sempurna bagi kita. Ada sebagian lain yang tidak melalui proses itu tetapi keteladanan mereka sangat penting bagi kita.   Setiap orang yang percaya kepada Kristus berjalan menuju kekudusan. Kitab wahyu dalam bacaan pertama menggambarkan penglihatan akan sejumlah besar orang dari berbagai penjuru dunia berpakaian putih berada di sekitar takhta Allah maha tinggi. Kekudusan itu memang karunia untuk kita wujudkan. Untuk mewujudkannya, ketika masih berada di dunia hukum yang wajib dilakukan ialah butir-butir mutiara kebahagiaan yang disampaikan oleh Tuhan Yesus dalam Injil hari ini, yaitu Matius bab 5.   Kita terpanggil untuk menjadi kudus melalui semangat hidup berbahagia karena miskin di hadapan Allah, berdukacita, lemah lembut, lapar dan haus akan kebenaran, murah hati, suci hati, membawa damai, dianiaya demi kebenaran, dan demi Yesus Kristus sendiri. Tak ada paksaan untuk mengikuti semua ini, tetapi sebagai pengikut Kristus, kita tentu menyadarinya sebagai kewajiban.   Hasil yang didapatkan memang sudah dapat dirasakan ketika masih di dunia, tetapi kenikmatan yang sempurna ialah di surga, yaitu ketika kita melihat Kristus dalam keadaan-Nya yang sebenarnya. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Yesus Kristus, terangilah kami dalam jalan menuju kesempurnaan dan semoga para kudus yang mulia mendoakan kami untuk dengan gembira melewati jalan itu sambil senantiasa memuji-Mu di tempat yang maha tinggi. Bapa kami yang ada di surga... Dalam nama Bapa...

Kencan Dengan Tuhan
Edisi Hari Jumat, 26 Oktober 2024 - Tuhan selalu menjawab doamu

Kencan Dengan Tuhan

Play Episode Listen Later Oct 24, 2024 7:44


Kencan Dengan Tuhan - Jumat, 25 Oktober 2024 Bacaan: Tetapi malaikat itu berkata kepadanya: "Jangan takut, hai Zakharia, sebab doamu telah dikabulkan dan Elisabet, isterimu, akan melahirkan seorang anak laki-laki bagimu dan haruslah engkau menamai dia Yohanes." (Lukas 1:13) Renungan: Ada seorang ibu, ketika anaknya meninggalkan kampung halamannya untuk masuk universitas, dia membekalinya dengan sebuah Alkitab yang ditulisi nama anaknya dan sebuah kutipan ayat Alkitab. Kehidupan anaknya selama kuliah di kota ternyata merupakan permulaan gaya hidup yang mendukakan hati sang ibu yang saleh itu. Suatu ketika karena kesulitan uang anak itu menjual Alkitab kenangan khusus dari ibunya demi membeli sebotol minuman keras. Meskipun demikian, sang ibu tidak pernah berhenti mendoakan anaknya. Bahkan sampai akhir hayatnya, dia terus mendoakan anaknya. Setelah kepergian ibunya, ia berhasil menjadi seorang dokter di sebuah rumah sakit. Suatu hari seorang pasien yang sekarat minta diambilkan buku kesayangannya. Setelah pasien itu meninggal, dokter tersebut ingin tahu buku apakah yang sangat berharga bagi pasien itu, sehingga ia masih mengingatnya saat mau meninggal. Dia lalu mencarinya. Dan dia terkejut ketika menemukan Alkitab yang pernah dijualnya beberapa tahun silam. Lalu dia pergi ke ruang kantornya dan meneliti Alkitab yang dulu dijualnya itu. Dia memeriksa kembali tulisan di bagian dalamnya yang sangat dikenalnya. Ia memperhatikan halaman yang ayat- ayatnya diberi garis bawah, yang diharapkan ibunya agar dia ingat. Sekian lama di dalam kantornya, akhirnya ia berlutut dan berdoa kepada Allah atas pengasihanNya. Dokter ini kemudian menjadi pelayan Tuhan. Buku mulia yang pernah dijualnya itu kini menjadi harta miliknya yang paling berharga. Ternyata, meskipun ibunya telah meninggal tapi kuasa doa terus berjalan. Benarlah apa yang dikatakan seseorang, "Saya sendiri sangat yakin doa seorang ibu yang baik tidak pernah mati." Firman yang diberikan oleh malaikat kepada Zakharia adalah tentang kelahiran Yohanes Pembaptis sebagai jawaban doa mereka. Kata 'doamu' (ay 13) tidak menunjuk pada doa Zakharia pada saat itu, tetapi pada doa-doanya yang lalu pada saat ia meminta anak. Ini menunjukkan bahwa doa yang lama sekali belum dijawab bukannya tidak didengar atau ditolak oleh Allah. Ini mengajar kita untuk tetap tekun berdoa sebelum doa kita dijawab. Ketika Allah seolah tidak menjawab doa kita, bukan berarti Allah diam dan tidak bekerja, tetapi Dia memberi kita waktu untuk mempersiapkan diri guna menerima jawaban dari-Nya. Sebelum Allah menjawab masalah kita, Dia akan bekerja terlebih dahulu dalam diri kita. Hal ini sama seperti Allah mempersiapkan Nuh membangun bahtera selama hampir 100 tahun sebelum hujan turun; Abraham menunggu selama 25 tahun sejak Allah menjanjikan seorang anak sebelum Ishak lahir, Musa menggembalakan domba di padang gurun selama 40 tahun sebelum Allah berbicara kepadanya dalam semak duri yang menyala! Daftar ini dapat terus diperpanjang dan mungkin sampai kepada Anda dan saya! Pada hari ini Kencan Dengan Tuhan genap 14 tahun, mengisi sedikit kehidupan rohani kita. Tuhan mempersiapkan saya selama 19 tahun, sejak mulai kuliah di FKIP Kateketik Atmajaya tahun 1991 sampai menjadi guru di SD Regina Pacis Jakarta tahun 1996, untuk kemudian di tahun 2010 mulai berani mewartakan firman Tuhan melalui renungan Kencan Dengan Tuhan. Terima kasih untuk setiap doa dan perhatian kepada saya dan kesetiaan dalam membaca dan mendengarkan renungan Kencan Dengan Tuhan. Semoga selalu menjadi berkat bagi kehidupan kita. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, terima kasih untuk setiap penyertaan-Mu dalam hidupku. Teristimewa melalui penyertaan-Mu, Engkau sedang mempersiapkan aku untuk melakukan hal-hal yang besar di kemudian hari. Mampukanlah aku untuk mewujudkan setiap rencana dan kehendak-Mu yang telah dan akan terjadi dalam hidupku. Amin. (Dod).

Radio Rodja 756 AM
Bab Minyak Wangi dan Siwak pada Hari Jumat

Radio Rodja 756 AM

Play Episode Listen Later Oct 21, 2024 51:42


Bab Minyak Wangi dan Siwak pada Hari Jumat merupakan bagian dari kajian Islam ilmiah Mukhtashar Shahih Muslim yang disampaikan oleh Ustadz Abu Yahya Badrusalam, Lc. Hafidzahullah. Kajian ini disampaikan pada Ahad, 17 Rabiul Akhir 1446 H / 20 Oktober 2024 M. Kajian Tentang Minyak Wangi dan Siwak pada Hari Jumat Dari Abu Sa’id Al-Khudri Radhiyallahu […] Tulisan Bab Minyak Wangi dan Siwak pada Hari Jumat ditampilkan di Radio Rodja 756 AM.

Kencan Dengan Tuhan
Edisi Hari Jumat, 18 Oktober 2024 - Menguasai dan mengekang diri

Kencan Dengan Tuhan

Play Episode Listen Later Oct 17, 2024 4:40


Kencan Dengan Tuhan - Jumat, 18 Oktober 2024 Bacaan: "Kesudahan segala sesuatu sudah dekat. Karena itu kuasailah dirimu dan jadilah tenang, supaya kamu dapat berdoa." (1 Petrus 4:7) Renungan: Ada seseorang yang pernah berkata, "Kalau aku bekerja dan mendapatkan uang yang banyak, maka hidupku akan lebih bahagia." Tetapi, benarkah banyaknya uang dapat menjamin kebahagiaan seseorang? Ada sepasang suami isteri yang setiap hari bekerja keras menjual peralatan rumah tangga. Hasil dari kerja keras tersebut, semakin hari pendapatan mereka semakin bertambah. Tetapi anehnya semakin banyak pendapatan, semakin sering mereka bertengkar dan rasanya beban hidup semakin berat. Hal ini disebabkan karena kebiasaan manusia pada umumnya, yaitu semakin banyak pendapatan, semakin banyak pula keinginannya. Tidak jarang orang menyalahkan uang, uang itu jahat, uang itu menggoda manusia untuk berbuat salah, uang itu bahkan merampas kebahagiaan manusia. Tetapi benarkah demikian? Bukankah sebaliknya, uang bisa menjadi sarana bagi kita untuk mencapai kebahagiaan? Sebenarnya masalahnya terletak pada cara kita mengelola uang dan menguasai diri untuk tidak selalu memenuhi semua keinginan kita karena manusia cenderung untuk selalu menaikkan standar hidupnya di saat pendapatannya naik. Inilah kenyataan yang ada, manusia selalu ingin mengikuti perkembangan yang ada. Akibatnya, kita tidak akan pernah merasa cukup sebanyak apa pun uang yang kita dapatkan. Banyak orang yang justru menjadi tertekan ketika mendapatkan uang yang banyak karena mereka akan terus berbelanja, berbelanja dan berbelanja sampai melebihi jumlah pendapatan mereka. Memang, mendapatkan uang seringkali lebih mudah daripada menyimpannya. Makin banyak yang kita dapatkan, makin banyak yang kita keluarkan. Kita harus belajar menguasai diri dan mengekang keinginan-keinginan kita agar hidup kita menjadi lebih tenang. Ketika kita mulai memaksakan diri untuk memenuhi keinginan-keinginan itu, saat itulah kita mulai kehilangan ketenteraman hidup. Sangatlah penting untuk menguasai diri karena jika kita terus mengendalikan hasrat-hasrat kita dan hidup dalam porsi yang sesuai, maka di situlah kita akan menemukan ketenangan batin. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, seringkali aku mempunyai banyak keinginan yang memaksaku untuk memenuhinya. Berilah aku penguasaan diri khususnya di dalam mengelola uang yang Tuhan percayakan kepadaku. Amin. (Dod).

Radio Rodja 756 AM
Bab Keutamaan Hari Jumat

Radio Rodja 756 AM

Play Episode Listen Later Oct 16, 2024 57:52


Bab Keutamaan Hari Jumat merupakan bagian dari kajian Islam ilmiah Mukhtashar Shahih Muslim yang disampaikan oleh Ustadz Abu Yahya Badrusalam, Lc. Hafidzahullah. Kajian ini disampaikan pada Ahad, 10 Rabiul Akhir 1446 H / 13 Oktober 2024 M. Kajian Tentang Keutamaan Hari Jumat Kita masuk ke bab-bab tentang Jumat. Yang pertama adalah Bab Umat Islam Diberikan […] Tulisan Bab Keutamaan Hari Jumat ditampilkan di Radio Rodja 756 AM.

Kencan Dengan Tuhan
Edisi Hari Jumat, 11 Oktober 2024 - Tuhan selalu menyertaimu

Kencan Dengan Tuhan

Play Episode Listen Later Oct 10, 2024 5:42


Kencan Dengan Tuhan - Jumat, 11 Oktober 2024 Bacaan: Lalu Sadrakh, Mesakh dan Abednego menjawab raja Nebukadnezar: "Tidak ada gunanya kami memberi jawab kepada tuanku dalam hal ini. Jika Allah kami yang kami puja sanggup melepaskan kami, maka Ia akan melepaskan kami dari perapian yang menyala-nyala itu, dan dari dalam tanganmu, ya raja; tetapi seandainya tidak, hendaklah tuanku mengetahui, ya raja, bahwa kami tidak akan memuja dewa tuanku, dan tidak akan menyembah patung emas yang tuanku dirikan itu." (Daniel 3:16-18) Renungan: Sadrakh, Mesakh, dan Abednego, diizinkan Tuhan dilempar ke dalam perapian yang menyala-nyala, dan dilepaskan dari tengah-tengah perapian tersebut. Sementara itu, Stefanus diperhadapkan pada rajaman batu, dan dilempari batu sampai mati, tanpa mengalami pelepasan dari Tuhan. Namun kematiannya menjadi benih yang menghasilkan pertobatan Paulus. Paulus ini pula yang diizinkan Tuhan berulang kali masuk pada situasi yang hampir merenggut nyawanya, namun Tuhan selalu menolong, "Dalam segala hal kami ditindas, namun tidak terjepit: kami habis akal, namun tidak putus asa, kami dianiaya, namun tidak ditinggalkan sendirian, kami dihempaskan, namun tidak binasa." Sering kali kita hanya fokus pada kesaksian hidup Paulus di mana Tuhan selalu tampil sebagai penolong di tengah situasi apa pun, sehingga kita menjadi bingung ketika kita mengalami panasnya api persoalan hidup yang makin memburuk, seperti yang dialami Sadrakh, Mesakh, dan Abednego. Kita bahkan terdampar dalam kekecewaan dan meninggalkan Tuhan ketika kita merasakan sakitnya rajaman batu-batu persoalan yang melukai hati dan perasaan kita, dan berkata, "Di manakah Engkau, Tuhan?" Mari kita beranjak dalam kedewasaan rohani yang lebih dalam seperti Sadrakh, Mesakh, dan Abednego, dan berkata, "Jika Tuhan yang kami puja sanggup melepaskan, maka la akan melepaskan tetapi seandainya tidak... kami tidak akan menyembah patung yang tuanku dirikan." Ini berbicara tentang menempatkan kedaulatan Tuhan di dalam menyikapi persoalan kita, karena sering kali kita terjebak dalam pikiran kita tentang bagaimana seharusnya Tuhan menyikapi persoalan yang ada. Kita sulit melihat panasnya api yang bertambah tujuh kali lipat, ataupun hujan batu persoalan yang merajam kehidupan kita menjadi sebuah jalan kemuliaan Tuhan. Kita menjadi kecewa dan meninggalkan Tuhan sehingga kita kehilangan kesempatan menikmati mujizat Tuhan. Oleh karena itu, mari kita terus mengingatkan diri kita bahwa sekalipun semua yang terjadi tidak seperti yang kita bayangkan, namun tetap Tuhan selalu bersama kita. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, ajarilah aku memahami bahwa yang terpenting adalah Engkau dimuliakan, sekalipun aku harus melewati lembah kekelaman. Amin. (Dod).

Kencan Dengan Tuhan
Edisi Hari Jumat, 4 Oktober 2024 - Menjaga Tubuh Kita

Kencan Dengan Tuhan

Play Episode Listen Later Oct 3, 2024 5:52


Kencan Dengan Tuhan - Jumat, 4 Oktober 2024 Bacaan: "Atau tidak tahukah kamu, bahwa tubuhmu adalah bait Roh Kudus yang diam di dalam kamu, Roh Kudus yang kamu peroleh dari Allah, — dan bahwa kamu bukan milik kamu sendiri?" (1 Korintus 6:19-20) Sebab kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar: Karena itu muliakanlah Allah dengan tubuhmu!" Renungan: Di negeri kita sering kecelakaan karena kondisi jalanan yang tidak bagus dan hancur. Alangkah baiknya jika jalanan-jalanan yang sudah rusak dan hancur tersebut diperbaiki. Serta harus ada pembatasan muatan yang dibawa oleh truk-truk besar, sebab jalanan yang diaspal sekuat apa pun ada batasannya. Jika terlalu banyak dilalui truk bermuatan berat yang melebihi kapasitas maksimal suatu jalan, maka tidak akan butuh waktu yang lama untuk membuat jalanan tersebut menjadi hancur. Sama seperti jalanan, tubuh kita juga memiliki keterbatasan kapasitas. Tidak semua hal bisa ditanggung oleh tubuh kita. Contoh beberapa jiwa melayang karena meneguk minuman keras oplosan. Tubuh kita tidak terbuat dari bahan stainless steel, bukan pula dari plastik atau beling. Tubuh kita sudah dirancang sedemikian ajaib oleh Tuhan, namun tetap ada batasannya yang perlu kita perhatikan. Apakah kita masih juga menjejali tubuh kita dengan makanan dan minuman yang tidak sehat, seperti rokok, makanan berpengawet, minuman keras, makanan berlemak? Tubuh kita ada batasnya untuk memproses semua hal-hal ini! Apakah kita sering tidur larut malam atau bahkan bergadang hingga pagi? Apa yang kita lakukan? Bermain internet? Bekerja? Menonton televisi? Ingat tubuh kita mempunyai keterbatasan, tidak bisa diforsir seenak kita saja. Kurangnya jam tidur juga dapat merusak tubuh kita dan membuat kita rentan terserang penyakit. Tetapi banyak orang yang walaupun menyadari konsekuensi dari gaya hidup yang tidak sehat, tetap melakukan hal tersebut. Mengapa? Karena walaupun tahu akibatnya, namun mereka belum merasakan sakitnya. Lagipula mereka merasa semua hal itu sangat enak dan nikmat untuk dilakukan. Paulus mengatakan bahwa tubuh kita adalah bait Roh Kudus, dan bukan milik kita sendiri. Karena itu berhentilah merusaknya. Rawatlah tubuh kita dengan baik karena tubuh ini adalah pemberian Tuhan. Jangan paksa tubuh kita untuk melakukan hal-hal yang tidak baik bagi kesehatan. Jangan merasa hebat dan meremehkan segala peringatan akan kesehatan yang pernah kita dengar. Ingatlah bahwa penyesalan selalu datang terlambat! Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, tubuhku adalah bait Roh Kudus. Begitu indah dan luar biasa. Bantulah aku untuk tidak merusaknya dan selalu sadar untuk menjaga kesehatanku. Amin. (Dod).

Kencan Dengan Tuhan
Edisi Hari Jumat, 27 September 2024 - Bijaksana dalam menjalani Hidup

Kencan Dengan Tuhan

Play Episode Listen Later Sep 26, 2024 5:14


Kencan Dengan Tuhan - Jumat, 27 September 2024 Bacaan: "Siapa menjaga mulutnya, memelihara nyawanya, siapa yang lebar bibir, akan ditimpa kebinasaan." (Amsal 13:3) Renungan: Pada tanggal 18 Oktober 2016, perusahaan Twitter merekrut Greg Gopman sebagai manajer virtual reality. Namun, pada tanggal 20 Oktober 2016 ia dipecat oleh perusahaan besar tersebut. Semua bermula dari sebuah status Facebook yang ia tulis pada tahun 2013. Dalam status tersebut ia mengeluhkan keberadaan tunawisma dan gelandangan. Status tersebut telah dihapus dari laman Facebooknya. Namun, TechCrunch yang merupakan perusahaan informasi, kemudian merilis kembali status Facebooknya sehari setelah ia menjadi manajer VR, untuk menyorot Gopman sebagai manajer VR yang baru. Sekalipun ia telah berusaha untuk memperbaiki kesalahan kala itu dengan terjun dalam kegiatan sosial untuk menolong para tunawisma dan gelandangan, namun pihak Twitter tetap memecatnya. Alasannya karena Twitter sangat memerhatikan kehidupan sosial para pekerjanya. Kita hanya bisa memperbaiki kesalahan namun tidak bisa menghapus kesalahan di masa lalu. Karena itulah setiap detik yang dilalui harus dijalani dengan penuh hikmat. Bila kesalahan di masa lalu dapat menghancurkan masa depan, maka kebaikan di masa lalu pun dapat mencerahkan masa depan. Posisi kepala VR di perusahaan sebesar Twitter adalah sebuah prestasi yang gemilang. Namun, semuanya hilang hanya dalam hitungan dua hari. Prestasi, posisi, harta yang seharusnya dapat dinikmatinya lenyap seketika karena tidak dapat mengontrol kata-katanya di masa lalu. Belajar dari kisah Gopman, kita harus lebih bijaksana lagi dalam menjalani kehidupan ini. Entah melalui ucapan, sikap, maupun tindakan harus selalu berhati-hati. Orang-orang yang melakukan kesalahan sangat mungkin tidak akan menuai kebaikan atas kesalahannya di kemudian hari. Sebaliknya, orang-orang yang melakukan kebaikan sangat mungkin tidak akan menuai kemalangan atas kebaikan yang dilakukannya. Marilah kita menjaga hati dan pikiran kita untuk tetap waspada agar tidak terkecoh dengan situasi sekitar, sehingga membuat kita melakukan tindakan yang merugikan diri sendiri di kemudian hari. Kita memang memiliki Tuhan yang tidak akan mengingat kesalahan di masa lalu, tetapi selama kita hidup di dunia ini, setiap perbuatan memiliki konsekuensi yang harus ditanggung sekalipun kita telah menyesalinya. Oleh karena itu, marilah kita menetapkan hati untuk bertutur kata dengan bijaksana, bersikap dengan penuh hikmat, dan bertindak dengan benar, karena hal itu demi kebaikan diri sendiri maupun orang lain. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, berilah aku hikmat-Mu agar aku dapat menguasai sikap dan perkataanku sehingga tidak merugikan orang lain. Amin. (Dod).

Kencan Dengan Tuhan
Edisi Hari Jumat, 20 September 2024 - Biarkan Roh Kudus Mengubah Hati Kita

Kencan Dengan Tuhan

Play Episode Listen Later Sep 19, 2024 4:44


Kencan Dengan Tuhan - Jumat, 20 September 2024 Bacaan: "Dari manakah datangnya sengketa dan pertengkaran di antara kamu? Bukankah datangnya dari hawa nafsumu yang saling berjuang di dalam tubuhmu?" (Yakobus 4:1) Renungan: Suatu ketika ada seekor beruang baru keluar dari sungai dan hendak menyantap seekor ikan gabus yang ditangkapnya. Namun, beruang itu belum memakannya, tiba-tiba muncul seekor beruang lain dan mencoba merebut ikan itu. Beruang yang pertama tidak mau mengalah, ia melawan sehingga terjadilah perkelahian di antara dua beruang itu. Saat terlibat perkelahian yang seru, kedua beruang itu tidak menyadari kalau ikan gabus yang mereka tangkap sedang meronta-ronta berusaha masuk kembali ke dalam air. Ikan itu berhasil mencapai air dan pergi meninggalkan mereka yang masih berkelahi. Setelah perseteruan mereka berhenti, mereka mencari ikan itu namun sudah tidak ditemukan lagi. Kisah dua ekor beruang ini menggambarkan sifat manusia yang egois. Keegoisan adalah sifat duniawi manusia yang masih hidup dalam hawa nafsu kedagingan. Masing-masing hanya mementingkan kepuasan diri sendiri tanpa memerhatikan orang lain, sehingga pada akhirnya berkat yang datang kepada mereka menghilang. Tuhan mengajarkan kita untuk saling berbagi dan saling memerhatikan satu sama lainnya. Selalu memberi dan bukan hanya meminta. Aktif di dalam berbagi dan pasif di dalam menerima. Itulah kehidupan iman Kristen yang sesungguhnya. Beruang merupakan hewan yang tidak mengerti indahnya hidup berbagi. Tetapi kita manusia, telah diajarkan oleh Tuhan untuk menunjukkan belas kasihan di dalam hidup bersama. Hubungan kita dengan Tuhan, akan menuntun sikap kita menjadi semakin dewasa. Roh Kudus akan membimbing kita, sehingga segala kedagingan seperti itu akan dimatikan dan diganti dengan kasih Yesus yang penuh kemurahan. Untuk itu, jangan keraskan hati kita. Biarkan Roh Kudus mengubah hati kita. Jika kita menyerahkan hidup kita dipimpin oleh Roh Kudus, maka segala sifat kedagingan kita dapat ditaklukkan. Sebab tidak ada yang dapat menghilangkan keegoisan di dalam diri manusia selain daripada kasih Tuhan yang bekerja di dalam hati kita. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, mulai saat ini aku tidak mau menjadi orang yang egois. Kiranya Roh Kudus menuntunku pada pertumbuhan rohani yang semakin dewasa. Amin. (Dod).

Kencan Dengan Tuhan
Edisi Hari Jumat, 13 September 2024 - Menjaga dan merawat hati

Kencan Dengan Tuhan

Play Episode Listen Later Sep 12, 2024 4:08


Kencan Dengan Tuhan - Jumat, 13 September 2024 Bacaan: "Perhiasanmu janganlah secara lahiriah, yaitu dengan mengepang-ngepang rambut, memakai perhiasan emas atau dengan mengenakan pakaian yang indah-indah, tetapi perhiasanmu ialah manusia batiniah yang tersembunyi dengan perhiasan yang tidak binasa yang berasal dari roh yang lemah lembut dan tenteram, yang sangat berharga di mata Allah." (1 Petrus 3:3-4) Renungan: Sering kali manusia tidak menyadari bahwa keberadaan hatinya membuat dirinya memancarkan daya tarik tersendiri. Bagaimana seseorang berbicara, bersikap, dan memperlakukan orang lain, semua lahir dari dalam hatinya. Bila hati seseorang terisi dengan kebencian, iri hati, bersungut-sungut, dan semua hal buruk lainnya, maka hal yang sama akan ia hasilkan melalui cara hidupnya. Lantas masih terlihat indahkah penampilan fisik yang dirawat dengan sangat baik itu? Memerhatikan penampilan luar tidaklah dosa, tetapi jangan kita lupa bahwa merawat hati adalah jauh lebih penting. Hati perlu juga dijaga dan dirawat, bahkan perawatannya harus lebih intensif dibandingkan dengan penampilan luar kita. Sebab, jika sumbernya saja tidak sehat, bagaimana bisa kita memancarkan kehidupan yang sehat juga? Marilah kita mengintrospeksi diri, apakah keindahan tampilan luar lebih kita perhatikan daripada penampilan hati kita? Ingat, hidup anak-anak Tuhan adalah untuk menghasilkan buah yang baik, yang bisa dinikmati orang lain. Kalau kita bisa menjaga hati kita dengan baik, pasti yang dilihat orang adalah yang baik, meski kita tidak bisa memaksakan penilaian orang selalu baik kepada kita. Lagi pula bukan yang berpenampilan menarik yang membuatnya memperoleh upah sorgawi, melainkan orang yang terus menjaga keindahan hatinya. Jadi, rawatlah sesuatu yang mengandung nilai rohani! Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, terima kasih sudah kembali mengingatkanku akan pentingnya menjaga hati. Bersihkan hatiku, sehingga layaklah Roh-Mu menguasaiku. Amin. (Dod).

Kencan Dengan Tuhan
Edisi Hari Jumat, 6 September 2024 - Selalu ada dalam Hadirat Tuhan

Kencan Dengan Tuhan

Play Episode Listen Later Sep 5, 2024 5:10


Kencan Dengan Tuhan - Jumat, 6 September 2024 Bacaan: "Satu hal telah kuminta kepada Tuhan, itulah yang kuingini: diam di rumah Tuhan seumur hidupku, menyaksikan kemurahan Tuhan dan menikmati bait-Nya." (Mazmur 27:4) Renugan: Ada seorang anak laki-laki kecil yang ingin bermain dengan ikan peliharaannya. Anak ini mengulurkan tangannya ke dalam akuarium, menangkap ikan yang menggelepar-gelepar di tangannya dan ia menaruh ikan itu di lantai, tepat disampingnya. Lalu anak itu kembali bermain dengan mobil-mobilannya yang berserakan di lantai. la begitu asik main hingga lupa dengan ikannya yang ditaruhnya di lantai. Beberapa saat kemudian ia teringat akan ikannya itu. Ia melihat ikan tersebut sudah tak bergerak bahkan ketika ia menyentuhnya. Dengan ketakutan, anak tersebut menghampiri ibunya sambil membawa ikan tersebut di tangannya. Ketika si ibu melihat ikan tersebut, dengan cepat ia mengambilnya dan menaruhnya kembali di akuarium. Tetapi terlambat, ikan tersebut sudah mati dan mengapung di air. Anak tersebut melihat ikan yang telah mati tersebut sambil menangis. Ketika ibunya bertanya pada anak tersebut apa yang sudah terjadi dengan ikan itu, dengan lugu ia menjawab, "Ah, kami bermain bersama di lantai, waktu kulihat lagi, ternyata ia sudah tidak bergerak lagi." Dengan menghibur, ibu itu menjelaskan, "Sayang, tidakkah kamu tahu bahwa ikan tidak bisa hidup di lantai? Tuhan menciptakan ikan untuk hidup di air." Sama seperti ikan yang diciptakan untuk hidup di dalam air, demikian juga dengan manusia. Kita diciptakan untuk hidup dalam sebuah lingkungan yang khusus. Kita diciptakan untuk selalu ada dalam hadirat Tuhan dan selalu bergaul dengan-Nya. Jika kita keluar dari lingkungan itu, kita bisa saja mati secara rohani maupun jasmani. Tuhan menciptakan manusia untuk hidup dalam hadirat Tuhan, sama seperti waktu Adam dan Hawa masih berada di Taman Eden. Namun jika manusia keluar dari hadirat Tuhan itu atau hidup dalam dosa, manusia itu akan mati. Satu-satunya cara untuk bisa masuk kembali dalam lingkungan hadirat Tuhan adalah melalui Yesus Kristus. Dialah jalan kebenaran dan kehidupan. Jadi mari hidup sesuai dengan tujuan penciptaan kita yaitu selalu ada dalam hadirat Tuhan dan hidup bergaul dengan-Nya. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, bawalah aku selalu ada dalam hadirat-Mu, jangan biarkan hatiku berpaling dari-Mu. Sebab aku tidak bisa hidup tanpa perkenanan-Mu. Amin. (Dod).

Kencan Dengan Tuhan
Edisi Hari Jumat, 30 Agustus 2024 - Percaya RancanganNya pasti yang terbaik

Kencan Dengan Tuhan

Play Episode Listen Later Aug 29, 2024 6:08


Kencan Dengan Tuhan - Jumat, 30 Agustus 2024 Bacaan: "Seperti tingginya langit dari bumi, demikianlah tingginya jalan-Ku dari jalanmu dan rancangan-Ku dari rancanganmu." (Yesaya 55:9) Renungan: Pada suatu hari ada seorang pria yang sedang mengemudikan mobil bermerk Ford. Tidak disangka, mobil Ford yang ia kendarai mogok ditengah jalan. Pria itu pun membuka kap mobilnya dan berusaha untuk mencari penyebab dan memperbaiki kerusakannya. Namun pria itu tidak juga menemukan solusinya. Tidak lama kemudian, datanglah seorang pria tua yang juga mengendarai mobil Ford. Melihat sesama pengendara Ford yang mogok ditengah jalan, pria itu langsung berhenti dan keluar dari mobil untuk membantu pria muda itu. Tanpa memakan waktu banyak, pria itu sukses memperbaiki mobil yang rusak itu. Pria muda itu kemudian berterima kasih dan pria tua itupun memperkenalkan diri katanya, "Saya Henry Ford. Saya yang telah merancang mobil ini." Kehidupan manusia tak ubahnya seperti kisah diatas, di mana sering kali "mobil kehidupan" yang kita kendarai tiba-tiba saja mogok dan berhenti di tengah jalan karena masalah yang mungkin datang tanpa kita duga sebelumnya. Saat itu mungkin kita merasa jengkel, kecewa, marah, dan sedih karena apa yang kita harapkan ternyata berbeda jauh dengan kenyataan. Kita merasa gagal dan sering kali kita kehilangan pengharapan karena kita menganggap bahwa masalah yang kita hadapi adalah akhir dari segala-galanya. Kita sering lupa bahwa segala problema yang kita alami adalah bagian dari rencana Tuhan yang akan mendatangkan kebaikan dalam hidup kita. Padahal sebenarnya Tuhan selalu menyediakan berkat yang melimpah dibalik semua masalah yang kita hadapi. Dia sanggup mengubah setiap kegagalan dan kesalahan kita menjadi sebuah berkat yang luar biasa dalam hidup kita. Tuhan sudah merancang segala yang baik dalam hidup kita. Dia tahu segala kelemahan dan kegagalan kita. Yang perlu kita lakukan adalah kembali kepada Tuhan. Kita percayakan hidup kita seluruhnya kepada-Nya. Berusahalah dan berdoalah, sebab itulah bagian kita. Tuhan akan melakukan bagian-Nya. Tuhan selalu memberikan solusi atas segala masalah kita. Oleh karena itu, jangan takut dan bimbang. Percayalah, bahwa Tuhan adalah Bapa yang baik, dia tidak akan menjerumuskan kita. Percayalah bahwa rancangan-Nya selalu sempurna bagi hidup kita, jika kita selalu setia dan menaruh iman serta pengharapan kita kepada-Nya. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, kini aku sadar, saat masalah datang di hidupku sebenarnya itu adalah pertanda bahwa Engkau ingin agar aku mendekat pada-Mu. Namun yang sering terjadi adalah aku kecewa, marah dan menjauh dari-Mu. Ampunilah aku Tuhan karena aku lalai untuk untuk setia pada-Mu. Amin. (Dod).

Kencan Dengan Tuhan
Edisi Hari Jumat , 23 Agustus 2024 - Mengucap Syukur dalam hal-hal kefil

Kencan Dengan Tuhan

Play Episode Listen Later Aug 22, 2024 5:50


Kencan Dengan Tuhan - Jumat, 23 Agustus 2024 Bacaan: "Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu." (1 Tesalonika 5:18) Renungan: Seorang guru kelas satu memberi tugas kepada murid-muridnya untuk menggambarkan sesuatu yang dapat mereka syukuri. Tugas ini disambut bahagia oleh anak-anak. Sebagian besar dari mereka mulai berimajinasi dengan mainan, makanan kesukaan, atau masa- masa liburannya. Namun ada satu anak yang bernama Douglas membuat gambar yang berbeda. Untuk hal yang disyukurinya, dia membuat gambar tangan. Douglas memang berbeda dari anak lainnya. Dia adalah seorang anak yang lemah dan jarang tersenyum. Ketika anak-anak lainnya bersemangat untuk bermain saat jam istirahat, Douglas lebih sering berdiri dekat gurunya. Selesai menggambar, masing-masing murid membawa gambarnya dan menunjukkan karyanya di depan kelas. Tiba giliran Douglas maju dan menunjukkan gambarnya, satu persatu temannya mulai menebak pemilik tangan tersebut. Seorang anak menduga bahwa itu adalah tangan petani karena berjasa dalam menanam sayur dan makanan lainnya. Ada pula yang menduga itu adalah tangan polisi karena mereka adalah aparat yang bertugas melindungi warga. Sedang beberapa anak lainnya menduga gambarnya adalah tangan Tuhan. Karena begitu ramai, diskusi itu akhirnya dihentikan dan anak-anak beranjak ke tugas lainnya. Setelah beberapa waktu, Sang Guru menghampiri meja Douglas sambil membungkuk. Dia bertanya tangan siapa yang ada dalam gambarnya. Douglas menatapnya dan mengatakan, "Ini tanganmu Ibu Guru". Douglas ternyata merasa bersyukur atas tangan gurunya itu. Tangan yang sudah menuntunnya, menjangkaunya, mengajarinya dan memberikan kasih padanya selama ini. Di dalam kehidupan ini kita jarang bisa bersyukur dalam hal-hal kecil. Kita lebih mudah bersyukur saat Tuhan melakukan perkara-perkara yang besar. Padahal, setiap perkara yang kita alami ini semuanya terjadi karena kehendak Tuhan. Coba kita bayangkan, bagaimana jadinya jika alis atau bulu mata kita tambah panjang. Tuhan sudah mengatur semuanya sehingga bulu mata kita tak tambah panjang. Atau bagaimana jadinya, jika kita harus membayar oksigen yang harus kita hirup setiap hari. Tentu, kita tak akan sanggup membayar itu semua. Semuanya itu kelihatannya tampak kecil dan tidak berarti, padahal memiliki dampak yang begitu besar dalam kehidupan kita. Jadi, mulai hari ini, saat kita bangun dari tidur, belajarlah untuk bisa mengucap syukur dengan apa yang terjadi dalam kehidupan kita, baik itu hal kecil atau pun hal yang besar. Karena kehidupan kita juga terbentuk dari hal-hal yang kecil namun memberikan dampak dan akibat yang besar. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, ajarilah aku untuk selalu mengucap syukur atas berkat-berkat sederhana yang aku terima setiap hari, sehingga hatiku senantiasa dipenuhi sukacita karena aku tahu Engkau selalu ada untuk memberkati hidupku. Amin. (Dod).

Kencan Dengan Tuhan
Edisi Hari Jumat, 16 Agustus 2024 - Hidup dekat dengan Tuhan

Kencan Dengan Tuhan

Play Episode Listen Later Aug 15, 2024 4:52


Kencan Dengan Tuhan - Jumat, 16 Agustus 2024 Bacaan: "Apabila engkau mendirikan rumah yang baru, maka haruslah engkau memagari sotoh rumahmu, supaya jangan kaudatangkan hutang darah kepada rumahmu itu, apabila ada seorang jatuh dari atasnya." (Ulangan 22:8) Renungan: Peristiwa sotoh yang berhubungan dengan awal dosa yang mengerikan adalah peristiwa Daud dan Batsyeba, yang bermula dari berjalan-jalan di atas sotoh istana. Samuel mencatat bahwa pada waktu raja-raja biasanya maju berperang, Daud justru menyuruh Yoab maju beserta orang-orangnya, sementara dia beristirahat dan tinggal di istananya yang nyaman di Yerusalem. Suatu kali Daud berjalan-jalan di atas sotoh istana, dan dia melihat seorang perempuan cantik sedang mandi. Awal kejatuhan Daud dimulai ketika dia berada di tempat yang seharusnya dia tidak berada pada waktu itu, yakni di atas sotoh. Sebagai seorang raja, Daud menggunakan kekuasaannya untuk menjalankan niat jahatnya. Siapakah yang berani menolak perintah raja? Demikianlah yang terjadi dengan Batsyeba. Dia tidak berani menolak ketika suruhan Daud datang dan mengambil dia untuk dibawa ke istana Daud. Setelah Daud mengetahui bahwa Batsyeba mengandung, dia pun menggunakan kekuasaannya untuk memperdaya Uria, suami dari Batsyeba. Tindakan Daud ini berujung kepada kematian Uria. Semua rentetan kejahatan yang mengerikan ini bermula ketika Daud berada di sotoh. Belajar dari kisah Daud tersebut di atas, maka kita akan mengambil arti rohani dari ayat perenungan kita hari ini, "... maka haruslah engkau memagari sotoh rumahmu......." Semua kita, baik rohaniwan ataupun kaum awam rentan jatuh dalam dosa. Oleh karena itu, kita harus memagari sotoh kerohanian kita dengan hidup dekat Tuhan, memiliki hati yang takut Tuhan, serta kesadaran bahwa kita harus mempertanggungjawabkan kehidupan kita di hadapan Tuhan nanti. Mari pasang pagar yang kuat di sekitar sotoh kerohanian kita, sehingga kita tidak jatuh ke dalam dosa yang dapat berakibat kebinasaan. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, berikanlah aku kesadaran bahwa aku harus mengawasi pikiran, perasaan, kehendak, serta tindakanku agar tidak melanggar firman-Mu. Amin. (Dod).

Kencan Dengan Tuhan
Edisi Hari Jumat, 9 Agustus 2024 - Berkat lewat perkataan

Kencan Dengan Tuhan

Play Episode Listen Later Aug 9, 2024 5:56


Kencan Dengan Tuhan - Jumat, 9 Agustus 2024 Bacaan: "Demikian juga lidah, walaupun suatu anggota kecil dari tubuh, namun dapat memegahkan perkara-perkara yang besar. Lihatlah, betapa pun kecilnya api, ia dapat membakar hutan yang besar. Lidah pun adalah api; ia merupakan suatu dunia kejahatan dan mengambil tempat di antara anggota-anggota tubuh kita sebagai sesuatu yang dapat menodai seluruh tubuh dan menyalakan roda kehidupan kita, sedang ia sendiri dinyalakan oleh api neraka." (Yakobus 3:5-6) Renungan: Sadar atau tidak sadar kita pernah berkata kasar yang melukai hati siapa pun yang mendengarnya. Bahkan kita berkata kasar kepada orang-orang terdekat, sebagai bentuk reaksi kita ketika mereka melukai kita. Contohnya, orang tua melukai hati anak-anaknya dengan perkataan kasar yang mengakibatkan akar kepahitan, sehingga hubungan orang tua dengan anak menjadi tidak baik. Anak-anak melukai hati orang tuanya dengan cara tidak menghomati, seperti melawan atau memaki orang tuanya dengan perkataan kasar dan tidak sopan. Suami melukai hati istrinya, berlaku kasar dengan memukul istrinya dan memaki dengan perkataan kasar, akhirnya timbullah sakit hati yang sangat dalam dan berakibat fatal sampai kepada perceraian. Istri melukai hati suaminya dengan cara tidak hormat atau melawan suaminya dengan berkata kasar. Ada juga orang-orang yang membawa dampak negatif dalam perkataan bagi hidup kita. Contohnya di lingkungan tempat tinggal kita dan sahabat-sahabat kita, teman kerja kita, dll., mereka suka menggosipkan kita, suka bertengkar, dll. Akhirnya kita merasa kecewa akibat perkataan mereka yang tidak baik tentang kita. Marilah kita berhati-hati dalam menggunakan lidah kita ketika berbicara kepada siapa pun. Jika kita sebagai orang tua hendaknya kita menegur anak kita dengan penuh kasih sayang, jika kita sebagai anak hendaknya kita bersikap sopan dalam berbicara kepada orang tua kita. Jika kita seorang suami, hendaknya kita berbicara dengan penuh kasih sayang kepada istri kita, jika kita seorang istri, hendaknya kita berbicara dengan sopan kepada suami kita. “Demikian juga lidah, walaupun suatu bagian kecil dari tubuh, namun dapat memegahkan perkara-perkara yang besar. Lihatlah, betapapun kecilnya api, ia dapat membakar hutan yang besar. Lidah pun adalah api; ia merupakan suatu dunia kejahatan dan mengambil tempat di antara anggota-anggota tubuh kita sebagai sesuatu yang dapat menodai seluruh tubuh dan menyalakan roda kehidupan kita, sedang ia sendiri dinyalakan oleh api neraka.” (Yak 3:5-6). Mari gunakan lidah kita dengan bijak. Gunakan untuk menghibur, menguatkan, dan hal-hal positif lainnya. “...siapa yang tidak bercela dalam perkataannya, dialah manusia yang sempurna." Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, dengan lidah aku memuji Tuhan dan dengan lidah juga aku dapat memberkati keluargaku dan orang-orang lain juga. Amin. (Dod).

Kencan Dengan Tuhan
Edisi Hari Jumat 2 Agustus 2024 - Bertumbuh dan berbuah dalam Dia

Kencan Dengan Tuhan

Play Episode Listen Later Aug 1, 2024 4:38


Kencan Dengan Tuhan - Jumat, 2 Agustus 2024 Bacaan: "Sebab sekalipun kamu, ditinjau dari sudut waktu, sudah seharusnya menjadi pengajar, kamu masih perlu lagi diajarkan asas-asas pokok dari penyataan Allah, dan kamu masih memerlukan susu, bukan makanan keras." (Ibrani 5:12) Renungan: Menjadi tua adalah hal yang pasti, tapi menjadi dewasa adalah sebuah pilihan. Artinya, tidak semua orang yang menjadi tua, otomatis menjadi dewasa. Menjadi tua adalah soal fisik, menjadi dewasa adalah soal kematangan diri. Anak kecil bisa saja membuang sampah sembarangan, tapi begitu menjadi dewasa ia harusnya bisa bertanggung jawab untuk membuang sampah pada tempatnya. Namun ada saja orang dewasa yang membuang sampah di sembarang tempat. Ini menunjukkan tua secara umur, tapi masih anak-anak dalam bersikap. Bagaimana dengan kehidupan rohani kita? Banyak pengikut Yesus yang tua secara umur rohani, tapi kematangan rohaninya masih sangat diragukan. Sudah berpuluh-puluh tahun menjadi pengikut Yesus, tapi masih tidak juga mengalami kedewasaan rohani, tidak bertumbuh, dan tidak berbuah. Penulis surat Ibrani menyatakan dengan terus terang kepada jemaat yang dilayaninya, bahwa secara umur mereka harusnya sudah menjadi pengajar atau orang yang dewasa rohaninya, namun nyatanya mereka tetaplah bayi rohani yang membutuhkan susu. Mari kita renungkan sejenak. Berapa lama kita menjadi pengikut Yesus? Apakah kita bertambah dewasa secara rohani seiring umur kekristenan kita yang bertambah? Jangan-jangan kita hanya tua secara usia rohani, tapi tingkat kedewasaan rohani kita jauh dari kata "matang"? Menjadi dewasa rohani itu pilihan, tidak bisa terjadi secara otomatis. Kita perlu memilih untuk menjadi murid Kristus yang terus mau belajar firman Tuhan dan mau bertumbuh serta berbuah di dalam Dia. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, terima kasih untuk setiap masalah yang Kau izinkan terjadi dalam hidupku. Melalui masalah tersebut, Engkau telah membentuk aku menjadi pribadi yang dewasa bukan hanya dewasa secara jasmani melainkan juga dewasa secara rohani. Amin. (Dod).

Kencan Dengan Tuhan
Edisi Hari Jumat, 26 Juli 2024 - Jadilah Berkat untuk Teman-teman kita

Kencan Dengan Tuhan

Play Episode Listen Later Jul 25, 2024 5:12


Kencan Dengan Tuhan - Jumat, 26 Juli 2024 Bacaan: "Besi menajamkan besi, orang menajamkan sesamanya." (Amsal 27:17) Renungan: Amsal 27:17 berkata, "Besi menajamkan besi, orang menajamkan sesamanya." Jika tidak ada besi yang lain, besi kita tidak akan pernah tajam. Jika tidak ada orang lain, karakter kita tidak akan terbentuk. Tanpa kita sadari, karakter kita selalu diasah, dibentuk, dan dipertajam oleh orang-orang di sekitar kita. Bukan saja oleh orang-orang baik dan menyenangkan, tapi juga dibentuk oleh "orang- orang sulit" dan menjengkelkan. Terkadang kita protes dengan Tuhan, mengapa Dia menempatkan orang-orang yang sedemikian menyebalkan di sekeliling kita. Sekarang kita tahu bahwa tanpa "orang-orang sulit" karakter kita juga "sulit" terbentuk! Teman yang keras mengajarkan kita untuk jadi orang yang berani dan bersikap tegas. Teman yang lembut mengajarkan kita akan cinta dan keluwesan. Kalaupun kita dikelilingi orang-orang yang berperangai buruk, kita tetap bisa belajar dari mereka, tentu saja dalam arti kita jangan sampai seperti mereka. Teman yang cuek justru mengajarkan kepedulian dengan sesama. Teman yang sombong itu membuat kita tidak nyaman, itu sebabnya kita mau belajar rendah hati. Kita mungkin pernah dikecewakan oleh teman kita yang mengumbar janji, tapi biarlah hal itu mengajarkan kepada kita untuk hati-hati dalam perkataan. Kita mungkin pernah dikhianati, itu menyakitkan, karena itu kita ingin menjadi orang yang setia. Bukankah benar bahwa karakter kita bisa terbentuk karena orang-orang dengan berbagai karakter yang ada di sekeliling kita? Yang terpenting adalah kita bisa belajar dari pengalaman hidup yang terjadi bersama mereka. Ambil hal yang baik dan positif, jauhi hal-hal yang buruk. Sekarang kita tidak perlu protes kepada Tuhan, "Mengapa Engkau menempatkan orang-orang menjengkelkan ini di sekelilingku?" Ada dua alasan. Pertama, jelas semua orang itu akan membentuk karakter kita. Kedua, jangan-jangan di mata orang lain kita justru termasuk orang yang menjengkelkan juga! Pertemanan itu indah. Jadilah berkat bagi teman-teman kita, pada saat yang sama kita juga terberkati dalam pertemanan itu karena karakter kita juga terbentuk dari pertemanan. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, terima kasih untuk orang-orang yang Kau kirim menjadi teman dalam perjalanan hidupku. Aku bersyukur pada-Mu karena melalui mereka Engkau membentuk karakterku menjadi lebih baik lagi. Amin. (Dod).

Kencan Dengan Tuhan
Edisi Hari Jumat, 19 Juli 2024 - Peringatan dari Tuhan

Kencan Dengan Tuhan

Play Episode Listen Later Jul 18, 2024 5:06


Kencan Dengan Tuhan - Jumat, 19 Juli 2024 Bacaan: "Aku memikirkan jalan-jalan hidupku, dan melangkahkan kakiku menuju peringatan-peringatan-Mu." (Mazmur 119:59) Renungan: Kita hidup di tengah-tengah keadaan yang dipenuhi dengan begitu banyak label peringatan. Setiap kali kita membeli obat dalam kemasan, kita pasti akan mendapati peringatan penggunaan obat, apa efek dari penggunaannya, dsb. Lalu perhatikanlah makanan-makanan dalam kaleng atau kemasan. Selalu saja ada tanda peringatan berupa tanggal kadaluwarsa. Apa lagi? Jika kita menerima sebuah bingkisan dalam kotak, tidak jarang kita pun membaca label peringatan seperti: Awas! Mudah pecah, jangan dibalik. Kemudian, di setiap jalan yang kita lalui, kita akan menemui begitu banyak tanda-tanda peringatan berupa rambu-rambu lalu lintas. Dan masih banyak lagi. Tujuan dicantumkannya label atau tanda peringatan itu jelas supaya kita berhati-hati sehingga tidak mengalami hal-hal yang merugikan jika kita mengabaikannya. Begitupun dengan perjalanan hidup kita! Siapakah yang berani menjamin bahwa perjalanan hidup kita akan mudah dan pasti baik-baik saja? Sangatlah penting bagi kita untuk menyadari bahwa kita tinggal di dunia yang tidak mudah. Kita tinggal di dunia yang keras, penuh gejolak dan penuh pertikaian. Kita tinggal di dunia yang penuh persoalan, memiliki tingkat stres yang tinggi. Kita tinggal di dunia yang rentan terhadap krisis dan berbagai macam persoalan hidup. Di sisi lain, kita juga tinggal di dunia yang penuh kenikmatan dan yang menawarkan berbagai macam godaan. Untuk bisa hidup benar di dunia yang bengkok ini, kita butuh label peringatan dan kita harus memperhatikannya. Itulah sebabnya, pemazmur berkata, “Aku memikirkan jalan hidupku, dan aku melangkahkan kakiku menuju pengingat-pengingatmu.” (Mzm. 119:59) Alangkah bijaksananya bila kita menjadikan pengingat dari Tuhan sebagai kompas dan pedoman hidup kita. Yang pasti, kita akan terhindar dari segala macam permasalahan jika kita menyandarkan hidup kita pada peringatan Tuhan. Kita tidak hanya memerhatikan peringatan-peringatan Tuhan saja, tetapi kita juga harus menaati label peringatan tersebut! Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, ajarilah aku untuk mentaati setiap perintah-Mu dan menjauhi larangan-Mu agar hidupku berkenan pada-Mu. Amin. (Dod).

Kencan Dengan Tuhan
Edisi Hari Jumat, 12 Juli 2024 - Jagalah Hati, Pancarkan Kebaikan

Kencan Dengan Tuhan

Play Episode Listen Later Jul 11, 2024 5:50


Kencan Dengan Tuhan - Jumat, 12 Juli 2024 Bacaan: "Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan." (Amsal 4:23) Renungan: Di sebuah desa dekat beberapa pohon besar ada sebuah mata air yang jernih. Mata air tersebut telah menjadi sumber kehidupan bagi orang-orang di desa sekitarnya, apalagi di musim kemarau. Di saat sumur dan sungai-sungai kecil mulai mengering, mata air tersebut tetap mengeluarkan air. Baik manusia maupun ternak seperti sapi, begitu tertolong dengan adanya mata air tersebut. Para pekerja perkebunan yang tinggal di barak-barak yang sudah dibangun di dekat tempat itu, membuat saluran yang cukup besar dari sebatang bambu untuk mengalirkan air ke barak mereka. Suatu hari, penduduk desa kaget karena melihat air yang biasanya sangat jernih kini keruh dan berbau lumpur. Mereka tidak mungkin lagi bisa menggunakan air tersebut untuk masak dan mandi, karena pasti akan mengganggu kesehatan. Beberapa orang segera bergegas menuju sumber mata air. Setiba di sana, mereka melihat segerombolan sapi sedang merumput di antara pohon-pohon besar persis di mana mata air itu mengeluarkan airnya. Kaki-kaki sapi itu berjejal-jejal di tanah sambil sesekali menghirup air yang keluar dari mata air tersebut. Di beberapa tempat terlihat kotoran sapi berjatuhan persis dekat mata air. Kotoran sapi dan lumpur yang ditimbulkan oleh kaki-kaki sapi itu menyebabkan air yang mengalir dari mata air tersebut menjadi kotor. Cerita mengenai mata air yang tercemar ini mengingatkan kita tentang apa yang dikatakan di dalam kitab Amsal tentang pentingnya menjaga hati. Amsal mengatakan bahwa kita harus menjaga hati dengan segala kewaspadaan karena dari situlah terpancar kehidupan. Menjaga hati bukanlah sesuatu yang mudah, karena kita berurusan dengan sesuatu yang tidak kelihatan, yang tidak diketahui oleh sesama. Orang akan berpikir dua kali untuk mencuri atau berbohong karena hal itu bisa saja ketahuan orang. Tetapi urusan hati tidak seorang pun yang tahu kecuali Tuhan dan diri kita sendiri. Kebencian, dendam, iri hati, kesombongan dan niat jahat bisa dengan mudah berkembang biak di dalam hati kalau kita mengizinkannya. Lukas 6:45 berbunyi, "Orang yang baik mengeluarkan barang yang baik dari perbendaharaan hatinya yang baik dan orang yang jahat mengeluarkan barang yang jahat dari perbendaharaannya yang jahat. Karena yang diucapkan mulutnya, meluap dari hatinya." Apa yang ada di dalam hati, itulah yang akan terpancar keluar. Oleh sebab itu, biarlah kita menjaga hati kita agar tidak dicemari oleh benih-benih dosa. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, aku menyadari bahwa menjaga hati bukanlah sesuatu yang mudah, tetapi aku percaya dengan pertolongan Roh Kudus-Mu aku akan dimampukan menjaga hatiku dari sifat dosa yang akan mencemarkan hidupku. Amin. (Dod).

Kencan Dengan Tuhan
Edisi Hari Jumat, 5 Juli 2024 - Bekerja untuk Hidup

Kencan Dengan Tuhan

Play Episode Listen Later Jul 4, 2024 5:09


Kencan Dengan Tuhan - Jumat, 5 Juli 2024 Bacaan: "Sebab, juga waktu kami berada di antara kamu, kami memberi peringatan ini kepada kamu: jika seorang tidak mau bekerja, janganlah ia makan. Kami katakan ini karena kami dengar, bahwa ada orang yang tidak tertib hidupnya dan tidak bekerja, melainkan sibuk dengan hal-hal yang tidak berguna." (2 Tesalonika 3:10-11) Renungan: Mengapa Allah ingin kita bekerja? Salah satu manfaat dari bekerja adalah membangun karakter kita. Tatkala kita rajin bekerja, tanpa kita sadari sesungguhnya pekerjaan itu sedang mempertajam kerajinan, ketelitian, cara berpikir, rasa percaya diri dan keahlian kita. Jadi kita bekerja bukan semata-mata untuk memperoleh upah, tetapi agar kita terbentuk sebagai pribadi yang memiliki karakter ilahi. Lalu karakter apa saja yang dibangun ketika kita bekerja? Pertama, tanggung jawab. Ketika seseorang bekerja sesungguhnya ia tengah membangun tanggung jawab di dalam dirinya sendiri. Rasul Paulus bekerja sebagai tukang tenda untuk memenuhi tanggung jawabnya terhadap diri sendiri, Tuhan dan jemaat. la tidak menggantungkan hidupnya pada pemberian jemaat, walaupun ia berhak atas itu. Di dalam 2 Tes 3:7-8 Paulus berkata, "Sebab kamu sendiri tahu, bagaimana kamu harus mengikuti teladan kami, karena kami tidak lalai bekerja di antara kamu, dan tidak makan roti orang dengan percuma, tetapi kami berusaha dan berjerih payah siang malam, supaya jangan menjadi beban bagi siapa pun di antara kamu." Kedua, kejujuran. Tempat kerja adalah wadah yang cocok bagi kita untuk melatih kejujuran. Jujur berarti melakukan semuanya sebagaimana seharusnya, ketika berbelanja keperluan kantor jangan melaporkan lebih di atas harga pembelian. Kalau kita memperoleh potongan harga, itu adalah hak kantor. Datanglah sebelum jam kerja dan pulanglah setelah jam kerja. Ketiga, penundukan diri. Di tempat kerja kita belajar untuk selalu menghormati atasan kita. Selama bekerja di tempat itu, atasan kita adalah orang yang harus dipatuhi. Keempat, hati yang tulus. Di tempat kerja kita harus belajar mengasihi rekan kerja, dan tidak pernah berpikir untuk menjatuhkan siapa pun dengan maksud mencari muka. Bangunlah hubungan di atas dasar ketulusan, dengan demikian kita menunjukkan bahwa kita berintegritas dan patut diteladani. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, terima kasih karena Engkau telah memberikan aku kesempatan untuk bekerja saat ini. Berilah aku rahmat kesetiaan dan ketekunan dalam menjalankan pekerjaanku tersebut, sebagai ucapan syukur atas kepercayaan-Mu padaku. Amin. (Dod).

Kencan Dengan Tuhan
Edisi Hari Jumat , 28 Juni 2024 - Lakukan yang terbaik

Kencan Dengan Tuhan

Play Episode Listen Later Jun 27, 2024 5:50


Kencan Dengan Tuhan - Jumat, 28 Juni 2024 Bacaan: "Kemudian raja Rehabeam mengutus Adoram yang menjadi kepala rodi, tetapi seluruh Israel melontari dia dengan batu, sehingga mati, bahkan raja Rehabeam hampir-hampir tidak dapat menaiki keretanya untuk melarikan diri ke Yerusalem." (1 Raja-raja 12:18) Renungan: Ferdinand Magellan adalah seorang petualang atau penjelajah dari Portugis yang dikenang dengan baik karena ia adalah orang pertama yang berlayar mengarungi Samudra Pasifik, dan orang pertama yang memimpin ekspedisi mengelilingi dunia. Sejarawan terkemuka, Simon Sebag Montefiore mengatakan, "Penjelajah hebat seperti Columbus dan Marco Polo mungkin telah menemukan bagian-bagian dunia yang belum dikenal orang Eropa, namun Magellanlah yang menyatukan bagian-bagian itu." Rehabeam dalam Kitab Suci dikenang sebagai orang yang tidak baik karena perbuatannya. Rehabeam dikenang karena kepemimpinannya yang otoriter. Ia mengabaikan nasihat dari orang-orang yang berpengalaman. Banyak yang tidak suka dengan dia, buktinya ia hampir tidak dapat menaiki keretanya untuk melarikan diri ke Yerusalem karena banyak orang yang melemparinya dengan batu. Kerajaan Israel pecah di tangan Rehabeam. Bagaimana kita ingin dikenang jika kita sudah tiada? Bagaimana kita dikenang nanti, semuanya tergantung dari apa yang kita perbuat sekarang. Bila kita ingin dikenang dengan baik, maka kita harus melakukan sesuatu yang berarti di dalam hidup ini dari sekarang. Hidup manusia di muka bumi ini baru bisa dikatakan berarti jika di dalam hidupnya ia sudah memberikan sesuatu kepada sesamanya. Itulah arti dan keindahan hidup! Kita tidak bisa merasakan indahnya hidup, bila kita belum pernah berbagi kepada sesama. Lakukanlah sesuatu yang bermanfaat bagi orang-orang di sekitar kita, karena kita tidak dapat mengingat diri kita sendiri, namun orang lain akan mengingat kita. Jika kita seorang penulis, sertakan beberapa buku yang benar-benar memberikan inspirasi bagi orang lain! Jika kita seorang karyawan, lakukan pekerjaan kita dengan kualitas terbaik! Jika kita seorang hamba Tuhan, layani umat-Nya sebaik mungkin! Jika kita seorang pejabat negara, layani rakyat kita dengan jujur! Apapun pekerjaan kita, lakukanlah dengan baik dan bertanggung jawab, maka kita akan dikenang dengan baik! Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, ajarilah aku untuk dapat melakukan tugas dan tanggung jawab yang sudah dipercayakan kepadaku dengan baik, sehingga aku tidak mengecewakan orang yang telah mempercayaiku. Amin. (Dod).

Kencan Dengan Tuhan
Edisi Hari Jumat, 21 Juni 2024 - Menjadi berkat lewat tindakan nyata

Kencan Dengan Tuhan

Play Episode Listen Later Jun 20, 2024 5:02


Kencan Dengan Tuhan - Jumat, 21 Juni 2024 Bacaan: Maka berkatalah puteri Firaun kepada ibu itu: "Bawalah bayi ini dan susukanlah dia bagiku, maka aku akan memberi upah kepadamu." Kemudian perempuan itu mengambil bayi itu dan menyusuinya. Ketika anak itu telah besar, dibawanyalah kepada puteri Firaun, yang mengangkatnya menjadi anaknya, dan menamainya Musa, sebab katanya: "Karena aku telah menariknya dari air." (Keluaran 2:9-10) Renungan: Di dalam Alkitab, kita bisa membaca kisah tentang seseorang yang tidak pernah dicatat namanya, tetapi mempunyai peran besar dalam sejarah bangsa Israel. Orang tersebut adalah putri Firaun. Sebagai putri raja, tentu saja dia terkenal di negerinya pada zamannya. Bahkan mungkin terkenal di negara-negara sekitar Mesir. Namun, mengenai namanya, Alkitab tidak pernah mencatatnya. Orang memang tidak mengenal namanya, tetapi orang mengenal apa yang dilakukannya. Dialah yang menemukan bayi Musa. Dia tahu bahwa bayi itu adalah salah satu target pembunuhan ayahnya. Tetapi, karena hatinya baik, timbullah belas kasihan kepada bayi itu, bukan keinginan untuk membunuhnya dalam rangka memuaskan keinginan ayahnya. "Ketika dibukanya, dilihatnya bayi itu, dan tampaklah anak itu menangis, sehingga belas kasihanlah ia kepadanya dan berkata: "Tentulah ini bayi orang Ibrani." (Kel 2:6). Tindakan ini sangat berisiko, sebab jika diketahui Firaun, bisa jadi dia yang akan dihukum. Namun, sepertinya dia tidak takut pada hal itu. Nyatanya, ketika anak itu telah besar, dia malah mengangkatnya menjadi anaknya. Sebenarnya, dari apa yang telah dilakukan putri Firaun, yang mendapat keuntungan justru bangsa Israel. Dengan menyelamatkan Musa, putri Firaun telah menyelamatkan seseorang yang akan memimpin bangsa Israel keluar dari Mesir. Ini adalah kerugian besar bagi Firaun dan Mesir. Dengan mengangkat Musa menjadi anaknya, putri Firaun telah membuka kesempatan kepada Musa untuk menjadi orang terpandang di Mesir. Status ini berguna bagi bangsa Israel ketika mereka keluar dari Mesir, yaitu menjadi alat Tuhan untuk membuat orang Mesir semakin bermurah hati. Di samping itu, dengan mengangkat Musa menjadi anaknya, putri Firaun telah membuka kesempatan bagi Musa untuk mengenyam pendidikan yang cukup baik. Inilah peran besar putri Firaun bagi bangsa Israel sekalipun kita tidak tahu apakah akhirnya dia menjadi orang beriman atau tidak. Ingin dikenal itu wajar, tetapi lebih penting dari itu adalah menjadi berkat melalui tindakan nyata. Mari kita berlomba-lomba menghasilkan karya yang bisa dirasakan orang banyak, terutama yang membangun kehidupan rohani dan membuat Tuhan dimuliakan. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, mampukanlah aku untuk berkarya dan melakukan tindakan yang memberkati banyak orang tanpa harus memikirkan ketenaranku. Amin. (Dod).