Podcasts about intinya

  • 247PODCASTS
  • 369EPISODES
  • 24mAVG DURATION
  • 1EPISODE EVERY OTHER WEEK
  • Jun 5, 2025LATEST

POPULARITY

20172018201920202021202220232024


Best podcasts about intinya

Latest podcast episodes about intinya

Kencan Dengan Tuhan
Edisi Hari Jumat, 6 Juni 2025 - Carilah Tuhan, dekatkan diri kepadaNya dan kasihi sesama

Kencan Dengan Tuhan

Play Episode Listen Later Jun 5, 2025 6:56


Kencan Dengan Tuhan - Jumat, 6 Juni 2025Bacaan: "Jadi jika seorang tahu bagaimana ia harus berbuat baik, tetapi ia tidak melakukannya, ia berdosa." (Yakobus 4:17) Renungan: Setelah upacara pemakaman isteri sahabatnya, Jessen menemani sahabatnya pulang ke rumahnya. Sesampai di rumah, sahabatnya membuka laci tempat di mana isterinya biasa menyimpan underwear atau pakaian dalam. la meraih kotak yang tidak asing lagi baginya. Setelah membuka kotak tersebut, tampaklah sebuah celana dalam wanita berbahan sutra. "Ini dibeli oleh isteriku sekitar delapan tahun yang lalu ketika pertama kali kami ke pergi New York," katanya lirih, "tak pernah sekalipun ia mengeluarkan kotak ini apalagi memakainya. Katanya ia hanya akan menggunakannya pada kesempatan yang istimewa." Sahabatnya yang masih menyimpan kesedihan itu lalu meletakkan kotak berisi celana dalam sutra tersebut di atas tempat tidur. Ia berpaling kepada Jessen lalu berkata, "Jangan pernah menyimpan sesuatu untuk kesempatan istimewa, karena setiap hari dalam hidupmu adalah istimewa." Kata-katanya itu kini telah mengubah hidup Jessen. Dulu ia selalu sibuk dengan pekerjaannya. Ia seolah berpacu dengan waktu untuk melakukan aktivitas setiap hari. Tapi kini Jessen mulai menikmati kehidupannya, duduk di ruang tamu tanpa khawatir, ia memberikan banyak waktu untuk keluarganya, ia mengurangi waktu kerjanya. Ia tidak lagi menyimpan sesuatu berlama-lama. Tidak ada makanan yang sengaja disimpan berlama-lama untuk disuguhkan kepada tamu istimewa. Ia mengeluarkan gelas-gelas kristal kesayangannya yang selama ini disimpan di lemari kaca dan ia menggunakan gelas-gelas itu setiap hari. Ia tidak lagi menyimpan pakaian untuk waktu istimewa atau minyak wangi untuk dipakai hanya pada kesempatan istimewa. Ia memakai semua yang dapat dipakai. Ia sudah menghapus kata-kata "Aku akan memakainya nanti " atau "Aku akan menunggu saat istimewa...." Kita tidak tahu apakah kita masih bisa menjejakkan kaki di tanah keesokan hari, apakah kita masih akan melihat hari istimewa yang kita tunggu-tunggu itu. Karena tidak seorang pun tahu kapan Tuhan memanggil, maka jadikanlah setiap hari sebagai hari yang istimewa. Carilah Tuhan dan dekatkan diri kepada-Nya, kasihi sesama lebih lagi, berdamailah dengan musuh kita, selesaikan setiap perselisihan, jangan menahan apa yang dapat kita berikan, nikmatilah hari-hari kita dengan sukacita, karena mungkin saja ini adalah hari terakhir kita di dunia, atau hari terakhir orang yang kita kasihi. Intinya, "Jangan pernah menunda apa pun juga." Penyesalan selalu datang terlambat, antisipasi hal itu dengan cara mengisi hari-hari yang Tuhan anugerahkan dengan perbuatan terpuji yang mendatangkan kebahagiaan bagi kita dan bagi sesama kita. Di sisi lain, nikmatilah apa yang sudah Tuhan berikan, semakin banyak orang yang kita libatkan untuk menikmati berkat dan kebahagiaan, semakin berarti hidup kita. Maka ketika Tuhan memanggil kita kapan dan di mana pun juga, kita akan menyambut uluran tangan-Nya, tersenyum pada-Nya dan pergi untuk tinggal bersama-Nya di dalam kebahagiaan. Tuhan Yesus memberkati.Doa:Tuhan Yesus, ajarilah aku memandang hari-hariku sebagai hari yang istimewa serta mengisinya dengan perbuatan baik yang menyenangkan hati-Mu. Amin. (Dod).

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan dan renungan Sabda Tuhan pada hari Sabtu dalam pekan ke-4 Paskah, 17 Mei 2025

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later May 16, 2025 7:33


Dibawakan oleh Christine dari Paroki Santo Gabriel di Keuskupan Bandung, Indonesia. Kisah Para Rasul 13: 44-52; Mazmur tg 98: 1.2.3ab.3cd-4; Yohanes 14: 7-14.GEMBALA YANGBAIK MENGHADIRKAN BAPA KEPADA KITA Tema renungan kita pada hari ini ialah: Gembala Yang Baik Menghadirkan BapaKepada Kita. Kemarin dalam menjawab kekurang-pahaman rasul Tomas, Yesusmenunjuk diri-Nya sendiri sebagai perantara kita untuk sampai kepada Bapa. Hariini, rasul Filipus yang mewakili banyak di antara kita memperlihatkankekurang-pahaman dan pencariannya akan sosok Bapa seperti apa. Jawaban Yesus merupakan yang paling telak, kalau boleh dikatakan jawabankunci, karena memperlihatkan tujuan semua pencarian dan ziarah kita di duniaini. Yesus menjawab dengan menghadirkan Bapa sendiri, maka Ia berkata: melihatAku, berarti melihat Bapa, mendengar Aku, berarti mendengar Bapa, hidup bersamaAku berarti hidup bersama Bapa. Intinya ialah Bapa berada di dalam Aku dan Akudi dalam Bapa. Bapa dan Aku adalah satu. Persekutuan Bapa dan Putra itu terjadi dalam hubungan kasih dengankomunikasi di antara mereka, dan hubungan ini terjadi dalam Roh Kudus. Justrujawaban yang diberikan kepada Filipus dan semua orang yang mencari tujuanterakhir hidup ini ialah Tritunggal Allah. Tak ada jawaban lain lagi yangmelebih jawaban ini. Berjumpa Bapa dalam diri Yesus dan dalam persekutuan RohKudus telah mempertegas komitmen para rasul, dan mereka bertahan dengankomitmen sampai mati. Yesus menghadirkan Bapa kepada kita berarti tentang kenyataan Tuhan Allahsesungguhnya. Tuhan tampak dengan segala kemurahan dan belas kasih, sementarakita manusia tampak terangkat sampai pada level untuk berjumpa dengan Dia. Saatinkarnasi, Tritunggal hadir dalam Putra yang dikandung dalam rahim PerawanMaria, dilahirkan dan diasuh dalam sebuah keluarga bersahaja. Dalam seluruhpelayanan publik Yesus, Tritunggal juga ada di sana untuk bekerja bagipenebusan umat manusia. Di penghujung karya di dunia, Tritunggal di surgamenyambut kita dalam kehidupan abadi sebagai tanda keselamatan kekal yang sudahtersedia abadi bagi kita. Bagi kita sebagai pengikut Kristus, pertanyaan seperti Filipus dan Tomassewajarnya tidak relevan. Kita bukan dalam posisi untuk mempertanyakan bahkanmeragukan apakah Yesus dan Bapa adalah satu. Posisi kita sesungguhnya adalahsaudara dan saudari Yesus. Atas dasar itulah kita diajarkan doa Bapa Kami untukmenjadi doa kita yang fundamental. Doa itu sungguh menjadikan kita anak-anakatau putra dan putri Bapa yang maha baik. Yesus adalah sungguh gembala yangbaik, karena Dia tahu yang kita butuhkan: menjadi putra-putri kesayangan Bapadi Surga. Marilahkita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Bapa maha baik, terima kasih berlimpah atas martabatkami sebagai putra dan putri-Mu terkasih karena kami mengambil bagian dalamkehidupan Putra-Mu Yesus Kristus. Semoga kami tetap hidup dengan martabat inidan mempertanggung jawabkannya pada saat ajal kami nanti. Salam Maria penuhrahmat ... Dalam nama Bapa ...

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan dan renungan Sabda Tuhan pada hari Kamis dalam pekan ke-3 Paskah, 8 Mei 2025

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later May 7, 2025 8:49


Dibawakan oleh Yenny dari Paroki Santo Paulus di Keuskupan Bandung, Indonesia. Kisah Para Rasul 8: 26-40; Mazmur tg 66: 8-9.16-17.20; Yohanes 6: 44-51.ROTI HIDUP GAYANONA MANIS Tema renungan kita hari ini ialah: Roti Hidup Gaya Nona Manis. Ajarantentang Yesus sebagai Roti Hidup diungkapkan secara istimewa dalam InjilYohanes. Pembahasannya dalam porsi yang banyak dan juga bernilai teologis yangmendalam. Intinya, Yesus Kristus sebagai penjamin keselamatan dan kebaikanhidup kita baik pada saat masih di dunia maupun dalam hidup di akhirat nanti. Ada seorang remaja perempuan usia 14 tahun berwajah manis tinggal dikampung. Ia menjual roti dari gang ke gang. Suaranya kedengaran sangat familiarketika menyebut: “Rotiiii maniiiiss” berulang kali yang ia lakukan itu tiaphari. Ia menjual roti manis tiap hari sebagai satu-satunya usaha ibunya yangsudah janda supaya, bersama dengan dua adiknya, mereka bisa menyambung hidup.  Biasanya jualan itu laris, tidak hanya karena orang-orang suka akan rotimanis untuk sarapan dan makanan ringan, tetapi juga mereka simpati dengan gadisitu yang lazim dipanggil “Nona Manis” meskipun itu bukan nama aslinya. Rotimanis yang dijual remaja berwajah manis itu sejatinya untuk menghidupkankeluarganya.  Di dalam “roti hidup” Yesus Kristus, kemanisannya amat luar biasa. Rotinona manis tadi akan hilang dan habis suatu ketika karena sebagai barang dibumi ini. Tetapi roti hidup dari Yesus Kristus tak akan habis dan kemanisannyamerupakan semua rahmat kekuatannya yang memberikan kehidupan bagi setiapmanusia baik saat ini maupun yang akan datang. Filipus, seorang murid Yesus dan diakon yang tulen telah makan langsungRoti Hidup Yesus Kritsus, yang pada Injil hari ini Yesus berkata: Aku adalahroti hidup yang telah turun dari surga; barang siapa makan roti ini akan hidupselama-lamanya.” Ia hidup dengan roti itu, sampai ketika ia berjumpa dengansida-sida dari Ethiopia, menjelaskan isi kitab suci kepadanya dan membaptisnya. Filipus bergerak dari Yesus Kristus menuju jalan-jalan, pinggiran, danpelosok kehidupan dengan membawa rahmat roti hidup Yesus Kristus. Ia bersamadengan para rasul, murid-murid, pengikuti Kristus lainnya, dan termasuk Andadan saya. Sida-sida Ethiopia itu bergerak dari pinggiran atau pelosok untukmendapatkan roti hidup, yaitu Yesus Kristus sendiri.  Banyak orang lain, mungkin di sekitar Anda sedang bergerak juga menuju kepusat, yaitu Yesus Kristus. Sangatlah indah jika ketika sedang menuju kepadaYesus, mereka menjumpai Yesus Kristus dalam diri Anda dan saya. Mereka takperlu lagi mencari bentuk dan macam roti yang lain, selain Roti Hidup YesusKristus sendiri. Marilahkita berdoa. Dalam nama Bapa... Tuhan Yesus Kristus, jadikanlah kami roti-rotiyang manis dan membawa nikmat, yaitu diri-Mu sendiri yang kami bawa ke manasaja kami pergi, sehingga sesama kami dapat datang kepada-Mu, melalui dirikami. Salam Maria penuh rahmat ... Dalam nama Bapa ...

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan dan renungan Sabda Tuhan pada hari Rabu dalam pekan ke-2 Paskah, 30 April 2025

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later Apr 29, 2025 8:19


Dibawakan oleh Laurensius Eka Setiawan dari Paroki Santa Maria Asumpta Gamping di Keuskupan Agung Semarang, Indonesia. Kisah Para Rasul 5: 17-26; Mazmur tg 34: 2-3.4-5.6-7.8-9; Yohanes 3: 16-21KEGELAPAN KE TERANG Tema renungan kita pada hari ini ialah: Kegelapan keTerang. Paskah merupakan pengalaman iman kita yang sangat nyata tentangmenikmati terang dari Yesus Kristus. Kebangkitan yang menjadi tanda kuasa Allahyang maha besar itu menghilangkan kematian, demikian juga tandanya berupaterang menghalau gelap, sehingga simbol utama Paskah bagi kita ialah terang.Paskah telah menetapkan suatu perubahan utama bagi kehidupan kita untukselamanya, yaitu dari gelap ke terang.  Meskipun kita belum menikmati hidup yang abadi, tetapisemangat Paskah yaitu peralihan dari gelap ke terang sudah abadi untuk kita.Sebelum wafat-Nya, Yesus telah berterus terang tentang ketetapan final inikepada Nikodemus. Ia memperkenalkan diri-Nya sebagai terang yang telah datangke dalam dunia. Karena Dia adalah terang, dunia yang berada dalam gelap secararohani mendapatkan terang itu. Ada sebagian orang mendapat terang itu, namunbanyak lain tidak rela menerima dan mengakui terang itu. Nikodemus adalah wakildari banyak orang yang tertarik kepada terang, sehingga mereka punya keinginanuntuk mencari tahu dan mendapatkan-Nya. Pengalaman iman banyak orang membuktikan bahwa merekatidak cukup mencari tahu dan memiliki hasrat untuk memiliki terang itu.Keinginan dan kerinduan saja tidak cukup. Yang sangat diperlukan ialahterwujudnya keinginan itu sehingga orang memilih untuk meninggalkan gelap dankemudian menerima, mengakui dan percaya kepada terang yang tidak lain adalahYesus Krsitus sendiri. Kita semua sebagai umat beriman telah melewatitahap-tahap itu sehingga kita adalah anak-anak terang. Banyak sekali pengalamandi dunia ini yang menjelaskan bagaimana anak-anak terang selalu hidup di dalamsemangat Paskah, yaitu beralih dari gelap ke terang. Cerita dalam Kisah Para Rasul tentang para rasul yangbebas dari kurungan penjara dan kembali memberitakan Injil di dalam bait suciadalah contoh bagi kita, tentang bersikap yang benar dalam semangat Paskah,ketika kita berada dalam ancaman bahaya atau dalam kesulitan. Semangat Paskahini adalah wajib untuk diikuti oleh setiap orang yang dibangkitkan olehKristus. Intinya ialah ketika kita jatuh, berada di dalam suasana gelap,kesulitan yang mendera, dan dihantam oleh bahaya apa pun, kita harus mampu melihatterang dan akhirnya bangkit untuk melangkah dalam semangat iman. Semangat Paskah “dari gelap ke terang” perlu menjiwaiseluruh hidup kita. Jika semangat ini sedang hangat di dalam diri Anda,pertahankan itu. Namun jika semangat itu sedang pudar di dalam dirimu, dapatkankembali dengan memintanya dari Yesus sendiri.Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Yesus Kristus,semoga kami selalu hidup di dalam terang-Mu yang mulia. Bapa kami yang ada disurga... Dalam nama Bapa...

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan dan renungan Sabda Tuhan pada hari Sabtu dalam Oktaf Paskah, 26 April 2025

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later Apr 25, 2025 8:10


Dibawakan oleh Dominika Eni Widyastuti dan Ignasius Teguh Eko Prihantanto dari Gereja Santo Ambrosius, Paroki Villa Melati Mas di Keuskupan Agung Jakarta, Indonesia. Kisah Para Rasul 4: 13-21; Mazmur tg 118: 14-15.16ab.18.19-21; Markus 16: 9-15.PERUTUSAN PASKAH Tema renungan kita pada hari ini ialah: Perutusan Paskah.Setiap kali selesai Misa Kudus yakni setelah berkat dan lagu penutup,suami-istri lansia itu selalu berselisi pendapat. Istri ingin berlama-lama didalam gereja. Ia berlutut dan berdoa pribadi bisa sampai setengah jam. Suamisering tidak sabar. Pertengkaran terjadi begitu mereka bertemu di luar. Suamimenegaskan: kita sudah menerima perutusan, kita harus menjalankannya di luargereja. Waktu berdoanya sudah lewat, sekarang waktunya untuk bertemu sesama danbekerja. Perutusan Paskah merupakan kelanjutan dari  semua rangkaian penampakan Yesus danpengajaran-Nya kepada para rasul dan murid-murid-Nya. Pentingnya perutusan itudisebabkan oleh dua alasan utama. Pertama yaitu, ketika Yesus harus naik kesurga dan mereka mesti sudah dibiasakan dengan penyertaan Tuhan di dalamRoh-Nya. Yang kedua ialah, mereka diharapkan bersedia jiwa dan raga untukmenjalankan perutusan-perutusan dari Tuhan. Banyaknya perutusan itu terbagidalam perutusan masing-masing pribadi para murid, dan perutusan bersama ataukomunitas yang dinamakan Gereja Kristus. Kita sedang menunjuk pada pertumbuhan iman Gereja perdanayang bergerak dari damai Paskah ke perutusan Paskah. Perutusan itu terungkapdalam perintah Yesus: Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepadasegala makhluk. Petrus dan Yohanes selalu tampil sebagai sebuah tim yangmewakili perutusan komunitas. Mereka membawa nama Yesus Krsitus dan jugakomunitas beriman, yaitu Gereja perdana. Di samping itu, setiap rasul dan muridlainnya memilih jalannya sendiri-sendiri sebagai pribadi dalam usaha menunaikantugas perutusan tersebut. Karena mereka sudah disiapkan dengan baik oleh Yesussendiri, keberanian dan ketegasan iman mereka tumbuh menjadi kuat. Merekadengan tegas berpihak kepada Yesus, yaitu kebenaran mutlak yang diyakininya,meski ditantang dengan amat keras oleh para pemuka agama Yahudi. Kesiapan dankematangan imannya membuka pintu kepada kemartiran yang sudah dirintis olehYesus Kristus. Mereka, satu per satu, akan berhadapan dengan segala situasientah mendukung, entah menolak, entah sangat keras melawan mereka. Intinya, merekatidak mundur selangkah pun meski tugas perutusan itu sangat menantang hidupnya. Perutusan Paskah berupa: pergilah ke seluruh dunia,beritakanlah Injil kepada segala makhluk, merupakan perutusan yang diamanatkankepada seluruh Gereja dan setiap anggotanya. Setiap pengikut Kristus saat inimelakukan perutusan itu atas nama Gereja dengan kepalanya Yesus Kristus. Secaraformal, perutusan itu kita terima saat selesai ibadat dan Ekaristi. Pemimpinibadah selalu mengatakan di akhir perayaan: Marilah pergi, kita diutus. Secarainformal dan pribadi, tanggung jawab perutusan ada di pundak setiap pengikutKristus yang diutus.Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Tuhan Yesus,sertailah dan lindungilah kami dalam perutusan kami masing-masing. Kemuliaankepada Bapa dan Putra dan Roh Kudus ... Dalam nama Bapa ....

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan dan renungan Sabda Tuhan pada hari Rabu dalam Pekan Suci, 16 April 2025

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later Apr 15, 2025 6:43


Dibawakan oleh Florensia dari Paroki Maria Bunda Segala Bangsa Wae Kesambi Labuan Bajo di Keuskupan Labuan Bajo, Indonesia. Yesaya 50: 4-9a; Mazmur tg 69: 8-10.21bcd-22.31.33-34; Matius 26: 14-25NALURI MEMBUNUH Tema renungan kita pada hari ini ialah: Naluri Membunuh.“Kita semua manusia mempunyai naluri untuk membunuh. Setiap orang secara alamiharus membela diri, antara lain dengan membunuh pihak lain yang dianggapsebagai penghalang,” demikian pernyataan Anton kepada teman-temannya. Sekompokmahasiswa penghuni asrama itu sedang berbincang-bincang. Mereka manfaatkanwaktu senggang untuk bercerita satu sama lain. Anton memiliki sebuah sikap yang dianggap aneh olehrekan-rekannya. Ia tidak pernah mematikan satu nyamuk pun, meskipun suasana diasrama penuh nyamuk. Ia tidak pernah melempari anjing atau kucing seperti yangdilakukan teman-temannya. Dahan tanaman hias ia belokkan dan bukan potong ataupatahkan. Kepada teman-temannya, ia sangat mengutamakan sikap ramah, sopan,sabar, dan memahami. Tidak pernah ia menampakkan rasa kesal, marah dan kasar. Anton mengingatkan kita semua bahwa naluri membunuh adalahbagian dari sifat kebinatangan kita. Orang atau pihak yang berbeda dianggapsebagai ancaman. Orang atau sahabat yang memiliki kemampuan lebih, menjadisebab rasa sakit hati atau iri hati. Orang yang menciptakan kemajuan ataumenawarkan perubahan dianggap sebagai musuh yang harus dihilangkan. Orang yangberbuat baik dalam melayani karena sebagai pemimpin atau pelayan, dianggapsebagai pihak yang membawa sial maka harus dilawan dan dihabiskan. Itu semua adalah sikap-sikap yang masuk dalam kategorinaluri membunuh. Masih ada begitu banyak perilaku yang tergolong dalam kategoriini. Intinya, manusia secara kodrati adalah binatang yang selalu memilikilingkaran tidak nyaman. Dirinya sendiri, rumahnya, keluarganya, lingkungannya,budaya, agama dan negaranya harus dibentengi sedemikian kuat, supayaterlindungi dari ancaman pihak lain. Ketika manusia itu menjadi tidak aman danmerasa dirinya terancam, ia akan berusaha melawan, dan kalau bisa menghancurkanpihak lain. Kehadiran Yesus Kristus dan perutusan-Nya di dunia menjadisebuah anti klimaks di mata dunia, karena ia dihabisi oleh para musuh-Nya.Mereka menemukan instrumennya dalam diri Yudas Iskariot, yang penuh dengannaluri membunuh-nya. Yudas diidentifikasi telah dirasuki oleh setan. Nalurimembunuh ini diadili oleh Tuhan Yesus sendiri melalui perkataan-Nya berikutini: “Celakalah orang yang olehnya Anak Manusia diserahkan”. Pengadilannyasudah jelas, yaitu kebinasaan hidup baik di dalam dunia ini maupun di akhirat. Kita secara kondrati memiliki naluri membunuh, namun kitajuga diberi tanggung jawab untuk tidak menggunakannya untuk merusak danmembinasakan orang lain. Hanya cinta kasih yang dapat mengontrol naluri ini.Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Yesus Kristus,terangilah kami selalu untuk menghindari naluri membunuh dalam diri kamisehingga kami dapat hidup di dalam semangat kasih-Mu. Kemuliaan kepada Bapa danPutra dan Roh Kudus ... Dalam nama Bapa ...

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan-bacaan dan renungan Sabda Tuhan pada hari Minggu Palma, 13 April 2025

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later Apr 12, 2025 11:00


Dibawakan oleh Hendry, Rini, Tirto dan Pater Peter, SDB dari Komunitas Pukat Labuan Bajo di Keuskupan Labuan Bajo, Indonesia. Yesaya 50: 4-7; Mazmur tg 22: 8-9.17-18a.19-20.23-24; Filipi 2: 6-11; Lukas 19: 28-40.PENYAMBUTAN Tema renungan kita pada hari Minggu Palma atau MingguSengsara ini ialah Penyambutan. Pada waktu melakukan ibadat pemberkatan rumah,sampai pada bagian pintu depan atau gerbang, seorang Pastor terdengarmengucapkan doa berikut ini: “Semoga dalam kuasa Allah dan melalui manfaatpintu ini, kebaikan dan kebenaran disambut ke dalam rumah sedangkan kesalahandan kejahatan dikeluarkan.” Ucapan doa dan gerakan tanda salib serta siramanair suci atas gerbang itu selalu disaksikan langsung oleh anggota keluarga bersangkutan. Setiap tempat kita berada dan berkegiatan berfungsimenyambut dan melepaskan. Hati, pikiran dan diri kita menyambut informasi ataupengetahuan, tetapi juga mengeluarkan apa saja yang sepatutnya keluar. Rumahdan kota juga melakukan yang sama, menyambut dan melepaskan. Intinya ialahbahwa sistem alam dan pemahaman normal menjelaskan bahwa tindakan penyambutanmengandaikan adanya pengluaran. Supaya ada yang masuk, di dalamnya mesti keluarlebih dahulu agar ada tempat bagi yang masuk. Hidup kita di dalam masa PraPaskah ini diwarnai oleh perbuatanpenyambutan rahmat Tuhan yang mengalir tanpa henti, untuk membuat diri kitalayak berjalan beriringan dengan Tuhan Yesus Kristus. Tetapi tindakan untukpelepasan atau pengluaran segala rintangan yang ada di dalam diri kita jugasangat perlu kita lakukan. Aneka disiplin berupa doa yang semakin tekun,bermatiraga melalui puasa dan pantang, dan amal kasih sangat efektif untukmemperlancar gerakan pelepasan dan penyambutan tersebut.  Gerbang Yerusalem dan perayaan Minggu Palma ini terbukabagi kita untuk menyambut Yesus Mesias, Raja dari segala raja, Sang JuruSelamat dunia. Yang harus dikeluarkan pertama-tama ialah cara paham yang salahtentang Raja Kristus. Ia tidak boleh dianggap sebagai raja atau pimpinan perangyang ada di dunia. Ia harus disambut sebagai raja damai, suka cita, dankeselamatan. Kita juga perlu mengeluarkan pandangan yang bodoh bahwa sebagaiTuhan Ia tidak boleh menderita dan mati secara keji. Sebaliknya kita harus menyambutDia sebagai Tuhan yang berkorban nyawa bagi setiap pribadi kita. Kita harus menyambut Dia sebagai manusia yang tidak pernahmenolak dan berontak balik, ketika martabatnya diinjak-injak dengan berbagaifitnahan keji dan kekerasan fisik. Maka kita perlu mengeluarkan anggapan bahwaYesus Kristus harusnya melarikan diri untuk menghindari bahaya dari paramusuh-Nya. Kita sepatutnya menyambut Dia sebagai Tuhan yang merendahkandiri-Nya, tetapi pada akhirnya akan ditinggikan oleh Bapa di surga. Oleh karenaitu kita perlu mengeluarkan segala bentuk egoisme dan kesombongan yang selalumenjadi hambatan bagi kita untuk sesungguhnya mengikuti jejak Kristus.Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa ... Ya Yesus Sang Raja,kuatkanlah iman kami untuk selalu mengakui-Mu sebagai Raja yang sejati,sehingga hidup kami selalu bertujuan untuk melakukan kehendak Bapa. Kemuliaankepada Bapa dan Putra dan Roh Kudus ... Dalam nama Bapa ...

Ini Koper
#338 Merancang Liminal Space

Ini Koper

Play Episode Listen Later Mar 15, 2025 5:27


INIKOPER berbagi bagaimana merancang sesi pertemuan sebagai Liminal Space dengan menggunakan cara Liminal Thinking.  Intinya bagaiman menyusun sesi yang menggunakan moda berfikir "ruang antara"?   Ruang Antara membuat peserta bisa keluar dari asumsi yang mereka. yakini selama ini dengan menangkap asumsi baru tentang perubahan sosial. 

liminal space intinya liminal thinking
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan dan renungan Sabda Tuhan pada hari Senin dalam pekan ke-8 masa biasa, 3 Maret 2025

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later Mar 2, 2025 7:28


Dibawakan oleh Yudith Embulaba dan Laurens Embulaba dari Komunitas Pukat Labuan Bajo di Keuskupan Labuan Bajo, Indonesia. Sirakh 17: 24-29; Mazmur tg 32: 1-2.5.6.7; Markus 10: 17-27LONCENG PRAPASKAH Tema renungan kita pada hari ini ialah: Lonceng PraPaskah.Dengan telah melewati hari Minggu biasa yang ke-8 kemarin, dalam minggu iniyaitu hari Rabu, Gereja kita merayakan hari Rabu Abu. Dari sini, mulailah kitamemasuki masa Prapsakah. Di dalam tahun liturgi, kita mengakhiri masa biasayang berjalan selama 8 minggu dari masa Natal, dan kita akan memberikan fokusperjalanan iman kita kepada misteri-misteri Paskah Yesus Kristus. Masa Pra-Paskah membawa kita untuk sampai kepada peristiwainti yaitu Pekan Suci. Kita menjadikan masa Pra Paskah sebagai saat-saatpersiapan, yang ditandai dengan bentuk-bentuk disiplin Kristiani  berupa puasa dan pantang, sertatindakan-tindakan pertobatan. Berkaitan dengan disiplin dan tindakan ini, padahari Rabu Abu, bagian dari liturgi ini ialah penerimaaan abu bagi setiappengikut Kristus. Pelayan yang menandakan abu pada kepala kita menyerukankata-kata ini: Bertobatlah dan percayalah kepada Injil. Seruan pertobatan secara prinsipil datang dari YesusKristus. Ia mengungkapkan perintah Allah yang sudah disampaikan sejak dahulu dizaman para nabi, yaitu manusia harus bertobat dari dosa-dosanya supaya menjadiselamat. Pada hari ini firman Tuhan yang diwartakan sesuai dengan tata liturgiGereja mengungkapkan seruan tersebut. Jika dianalogikan dengan lonceng gereja,kapel, atau biara yang berguna untuk menyampaikan perhatian kita atas sebuahkegiatan yang akan segera berlangsung, firman Tuhan pada hari ini dapat kitapandang sebagai sebuah saat lonceng PraPaskah berbunyi. Kitab Putera Sirakh memusatkan perhatian kita kepadaseruan dan perintah yang berbunyi: Bertobatlah kepada Tuhan dan hentikanlahdosa-dosamu. Lonceng itu berbunyi dengan isinya berupa perintah tersebut, makasetiap dari kita diingatkan bahwa Rabu Abu sudah di depan mata dan masa PraPaskah akan segera kita lalui. Seorang pencuri yang sudah dikenal umum dilingkungannya, juga mendengar bunyi lonceng ini. Apakah yang menjadi reaksinyayang sesungguhnya? Ia mendengar itu, bisa sebagai orang yang mau bertobat, atauorang yang merasa berat untuk bertobat karena mencuri adalah kesukaannya. Biasanya, manusia tidak begitu mudah dan cepatberubah.  Kalau si pencuri itu meskipunimannya mendorong dan harapannya besar untuk berubah, ia membutuhkan sebuahproses transisi yang sulit. Kebiasaan dan kesukaan yang besar harus dihentikan,pasti membutuhkan penyangkalan diri yang sangat berat. Hal itu sama dengansulitnya seorang yang diminta Yesus untuk menjual segala harta miliknya,kemudian mengikuti Yesus Kristus dengan tidak membawa apa-apa untuk kelangsunganhidupnya. Intinya, kita memang dituntut untuk mengubah diri kita sebagaipendosa, meski hal itu berat untuk dilakukan. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Tuhan, ampunilahdosa-dosa kami dan bebaskanlah kami dari segala kejahatan dalam hidup ini yangancaman bagi keselamatan kami. Bapa kami yang ada di surga ... Dalam namaBapa ...

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan dan renungan Sabda Tuhan pada hari Rabu pekan ke-4 masa biasa, 5 Februari 2025, Peringatan Santa Agata, Perawan dan Martir

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later Feb 4, 2025 5:32


Dibawakan oleh Andre dan Felicia dari Paroki Roh Kudus Surabaya di Keuskupan Surabaya, Indonesia. Ibrani 12: 4-7.11-15; Mazmur tg 103: 1-2.13-14.17-18a; Markus 6: 1-6 SUDUT PANDANG   Tema renungan kita pada hari ini ialah: Sudut Pandang. Agata adalah seorang wanita perawan yang menolak untuk dilecehkan secara tidak manusiawi, dan khususnya sebagai perempuan. Ia kemudian menerima siksaan dan hukuman mati dalam pemerintahan kaisar Romawi, Desius yang tidak beriman. Santa Agata menginspirasikan kita tentang memiliki sudut pandang di dalam hidup. Ia memilih untuk menjadi perawan bagi Tuhan, dan ia konsisten mempertahankan itu bahkan sampai diancam mati, ia bertahan dengan pilihannya tersebut.   Sebuah sudut pandang mencakup aspek dari posisi mana kita melihat, cara kita melihat dan memahami seseorang atau sesuatu, dan kehendak untuk melakukan yang sudah kita putuskan. Mungkin kita sering mengikuti sudut pandang pada umumnya bahwa disiplin, didikan dan ajaran sebagai sesuatu yang menyiksa dan menyakitkan. Namun menurut Surat kepada orang Ibrani, itu adalah cara Tuhan melatih dan mendidik kita. Justru melalui itu semua kita akan menjadi baik dan selamat.   Yesus Kristus tampil di publik sebagai seorang yang memiliki daya tarik luar biasa. Banyak sekali kesan dari orang-orang di sekitarnya sehingga menghasilkan aneka macam sudut pandang tentang diri-Nya. Para penggemar, murid-murid, dan para musuh-Nya memandang Dia secara berbeda-beda. Roh-roh jahat memandang bahwa Ia dapat digodai dengan segala taktik busuknya, namun Yesus mengalahkan mereka. Para rasul pertama pernah bertanya: di manakah engkau tinggal Guru? Mereka memandang bahwa Yesus bakal memberikan mereka jaminan hidup jiwa dan raganya.   Injil pada hari ini berkisah tentang pandangan orang-orang sekampung dan sanak keluarga tentang pribadi dan pekerjaan Yesus Kristus. Ternyata sudut pandang mereka terhadap Yesus sangat terbatas dan amat dangkal. Yesus dipandang sebagai seorang yang merupakan bagian dari mereka. Tidak ada sesuatu yang spesial pada-Nya. Intinya, ini adalah sebuah sudut pandang untuk meremehkan dan menolak Yesus, meskipun mereka mengetahui bahwa Dia telah berbuat yang luar biasa dalam menolong dan mengatasi kesulitan orang-orang.   Sebuah sudut pandang yang kita miliki sangat bergantung pada standar pengetahuan, kebijaksanaan dan iman kita masing-masing. Kalau kita dibimbing oleh Roh Kudus dan iman kepada Yesus Kristus, sudut pandang kita tentu berdasarkan kehendak Tuhan. Kita tentu selalu meminta terang Ilahi melalui doa dan refleksi supaya mendapatkan sebuah sudut pandang yang baik dan benar. Kita harus dapat membebaskan diri dari memiliki sudut pandang negatif, sempit atau subjektif, dan destruktif. Ini pasti bukan dari terang Roh Kudus. Jangan membiasakan diri memiliki sudut pandang seperti ini! Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Allah maha murah, semoga pada hari ini kami senantiasa memandang Dikau dengan gembira. Kemuliaan kepada Bapa dan Putra dan Roh Kudus ... Dalam nama Bapa ...

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan dan renungan Sabda Tuhan pada hari Kamis dalam pekan ke-1 masa biasa, 16 Januari 2025

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later Jan 15, 2025 6:29


Dibawakan oleh Andre dan Felicia dari Paroki Roh Kudus Surabaya di Keuskupan Surabaya, Indonesia. Ibrani 3: 7-14; Mazmur tg 95: 6-7.8-9.10-11; Markus 1: 40-45 TAK ADA TERLAMBAT UNTUK MENGASIHI   Renungan kita pada hari ini bertema: Tak Ada Terlambat Untuk Mengasihi. Ada dua orang bersaudari, semuanya gadis dan sudah bekerja. Mereka adalah anak-anak kesayangan kedua orang tuanya. Usia mereka adalah usia siap menikah, tetapi tidak pernah terdengar mereka berbicara tentang jodoh dan rencana membangun keluarga. Padahal kedua orang tuanya semakin bertambah usia dan ingin melihat cucu. Mereka ingin menikmati hidupnya yang penuh bersama anak-anak dan cucu-cucu sebelum akhirnya meninggal dunia.   “Saya belum dapat memastikan apakah saya yang lebih dahulu menikah atau kamu,” kata kakak kepada adiknya. Adiknya berdiam sebentar, lalu berkata: “Usia saya sudah menjelang kepala tiga. Saya pernah berpikir serius untuk menikah, tapi sekarang pikiran itu menjauhi saya. Saya tidak tahu juga apakah kakak yang duluan menikah atau saya.” Intinya, mereka berdua tidak memakai target 6 bulan, satu tahun, atau tiga tahun lagi sebagai batas dalam memutuskan untuk menikah.   Sampai akhirnya pada suatu malam, kakak kembali dari kerja sudah hampir tengah malam. Ia diantar oleh seorang lelaki yang masih muda, sepertinya teman sekantornya. Ibunya menyambut di pintu. Pandangan ibu juga jatuh ke lelaki yang ada di dalam mobil, yang tidak sempat turun dari mobil karena ia harus segera pulang. Perasaan ibu lebih kuat tentang jodoh anak pertamanya itu. Di waktu lalu sudah ada dua pemuda menyukai putrinya. Yang pertama bertahan setahun, menyusul yang kedua sampai tiga tahun. Semua itu kisah kegagalan.   Semoga pemuda di dalam mobil tadi adalah calon menantu sesungguhnya. Bagi ibu, tidak ada cinta yang terlambat. Kedua putrinya bukan masuk kategori tidak beruntung dalam berjodoh, dan tidak terlambat untuk menikah. Selalu ada waktu yang tepat dari Tuhan yang sesuai dengan keadaan dan kemampuan manusia. Ibu berpamitan dengan putrinya untuk istirahat, sekaligus berbisik ke telinga anaknya itu: “Tidak ada terlambat untuk mengasihi”.   Tuhan Allah mengilhami kita untuk mewujudkan bahwa tidak ada terlambat dalam mencintai. Orang yang sedang di ambang maut: masih dapat mengampuni, menyebut nama Tuhan, dan mau diajak foto selfie. Berada di tempat sepi dan menyendiri di dalam gereja untuk berdoa, seseorang tetap dapat merasakan kasih yang begitu intim. Itu semua adalah bukti kalau mengasihi tidak terlambat dan selalu ada. Surat kepada Orang Ibrani menasihatkan bahwa di dalam kasih kita harus bisa mengubah orang-orang yang keras hati dan hidupnya penuh dengan dosa. Tidak ada terlambat untuk berbagi kasih itu. Cinta tidak mungkin menyerah terhadap benci, marah dan dosa. Perbuatan cinta dari Yesus dalam mentahirkan orang kusta, mengajarkan kita bahwa berbuat cinta untuk dialami seharusnya pada saat ini dan di sini. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Yesus yang baik, ajarilah dan perkuatkanlah kami dalam mencintai dengan benar. Kemuliaan kepada Bapa dan Putra dan Roh Kudus ... Dalam nama Bapa ...

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan-bacaan dan renungan Sabda Tuhan hari Minggu, Hari Raya Tuhan Yesus Kristus Raja Semesta Alam, 24 November 2024

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later Nov 23, 2024 10:17


Dibawakan oleh Rini, Hendry, Tirto dan Pater Peter, SDB dari Komunitas Pukat Labuan Bajo di Keuskupan Labuan Bajo, Indonesia. Daniel 7: 13-14; Mazmur tg 93: 1ab.1c-2.5; Wahyu 1: 5-8; Yohanes 18: 33b-37 KEKUASAAN TUHAN KEKAL-ABADI-SELAMANYA   Tema renungan kita pada hari Minggu, Hari Raya Tuhan Yesus Kristus Raja Semesta Alam ini ialah: Kekuasaan Tuhan Kekal-Abadi-Selamanya. Pada hari minggu terakhir tahun liturgi B kita rayakan sebagai Pesta Kristus Raja Semesta Alam. Fokus perhatian kita ialah pribadi Yesus Kristus, sang raja. Yang kita lihat pada Yesus sebagai raja ialah kekuasaan-Nya sebagai Tuhan dan Putera Allah. Buktinya, atas ajaran dan mujizat yang dibuat-Nya, orang-orang menganggap bahwa kuasa-Nya melampaui semua manusia dan penguasa di dunia.   Kekuasaan yang ada pada Yesus menjadi pembeda dari semua kekuasaan di dunia. Misalnya terhadap penguasa politik seperti Pilatus, perbedaannya sangat mencolok: Pilatus berkuasa di dunia, Yesus berkuasa bukan di dunia ini. Dengan penguasa agama seperti kaum Farisi dan para ahli Taurat, Yesus menghadirkan Tuhan Allah yang menyelamatkan umat manusia, sedangkan mereka bersaksi tentang Tuhan yang menghukum dan menakutkan manusia. Faktor pembeda dalam kuasa Yesus Kristus terletak pada cirinya yaitu bahwa kekuasaan itu kekal-abadi-selamanya.   Yesus sebagai raja yang kekal-abadi-selamanya memiliki ciri-cirinya yang mendasar. Ciri pertama ialah kekuasaan itu datang dari sumber yang kekal-abadi-selamanya. Sumber itu adalah Allah sendiri, penguasa langit dan bumi, penyelenggara semesta alam. Kitab Daniel dalam bacaan pertama menyebutkan bahwa kepada Anak Manusia diserahkan kekuasaan, kehormatan, dan kuasa sebagai raja. Kita memahaminya sebagai: Bapa yang maha kuasa menyerahkan itu kepada Putera-Nya yang menjadi manusia, yaitu Yesus Kristus. Sistem demokrasi, monarki, kerajaan, perserikatan, tidak memperoleh kekuasaan sejenis ini.  Intinya sangat berbeda.   Kekuasaan yang mengatasi ruang dan waktu adalah ciri yang kedua. Kitab  Wahyu dalam bacaan kedua melukiskannya dengan sebuah kekuasaan berwujud dalam alfa dan omega: kuasanya itu dulu ada, kini ada dan akan tetap ada. Kalau kekuasaan itu melampaui ruang dan waktu, berarti ia tidak bergantung pada struktur fisik, teritori, ras, budaya, bahasa, masa jabatan, pemilu dan biaya infrastruktur politik pembangunan. Ini sungguh kerajaan rohani, sehingga kitab Wahyu menyebut bahwa setiap anggota kerajaan itu semuanya ialah imam-imam bagi Allah.   Ciri kekuasaan kerajaan Allah ialah substansi atau isi dan misi yang dilakukan oleh Yesus sebagai raja kita. Kepada Pilatus yang ingin mengetahui substansi dan misi-Nya Yesus, jawaban yang ia peroleh ialah kebenaran. Di dalam demokrasi, monarki, kerajaan, fasis, komunisme, bahkan Pilatus sendiri ada kebenaran. Tetapi semua kebenaran itu akan hilang setelah penguasanya mati. Yang kekal-abadi-selamanya ialah kebenaran cinta kasih Tuhan yang kita imani hingga saat ini. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa… Ya Tuhan, semoga perayaan hari Minggu ini memperkuat ketaatan kami kepada Yesus Kristus sang raja kami, dan kami tetap mengambil bagian dalam kerajaan-Nya. Bapa kami... Dalam nama Bapa ...

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan dan renungan Sabda Tuhan hari Kamis pekan ke-32 masa biasa, 14 November 2024

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later Nov 13, 2024 5:59


Dibawakan oleh Ade dan Victor dari Komunitas Pukat Labuan Bajo di Keuskupan Labuan Bajo, Indonesia. Filemon 1: 7-20; Mazmur tg 146: 7.8-9a.9bc-10; Lukas 17: 20-25 KERAJAAN ALLAH ADA DI TENGAH-TENGAHMU   Renungan kita pada hari ini bertema: Kerajaan Allah Ada Di Tengah-Tengahmu. Yesus Kristus mengatakan ini kepada orang-orang Farisi. Meski tidak ada lagi kaum Farisi saat ini, tapi semangat hidup seperti Farisi masih ada. Ada seorang ibu mengoreksi anak-anaknya dengan berkata begini: "Jangan seperti orang Farisi yang suka munafik". Intinya, hidup yang tidak tulus dan penuh kecurangan adalah semangat hidup Farisi. Jadi, anak-anak selalu mengingat bahwa cara-cara farisi itu sebenarnya tidak baik.   Salah satu contohnya ialah mereka meminta tanda datangnya Kerajaan Allah yang lahiriah, artinya ada sebuah wilayah dengan sistem kekuasaan yang maha besar. Yesus melawan cara berpikir seperti ini. Sekarang sikap-sikap farisi itu ada pada mereka yang suka minta terjadinya mujisat yang cepat, padahal hidup dari bangun pagi hingga tidur pada malam hari sudah sebagai mujisat.   Sekarang banyak orang suka bergaya hiperbola, yaitu mengada-ada dan melebih-lebihkan. Jumlah banyaknya entah manusia atau barang, lalu kualitas mampu, sanggup atau unggul bisa ditambah-tambah orang seenaknya. Sekarang orang ingin supaya uang sebagai perhitungan pertama, jika tidak, mereka tidak ingin bekerja, berkorban, melayani dan bersosial. Bahkan berdoa juga dihargai dengan uang atau digantikan dengan materi tertentu.   Daftar ini masih akan sangat panjang, dan semua itu punya satu ciri yang sama, yaitu buta dan tuli baik fisik maupun mental akan kehadiran Tuhan di tengah-tengah kita dan di dalam diri kita. Tuhan yang hadir ini sebenarnya berbicara dari nurani kita masing-masing. Ini adalah kebijaksanaan yang berwujud sangat halus sehingga mampu masuk ke pikiran dan hati kita yang paling dalam. Kehadiran itu sebagai firman-Nya yang jelas tak dapat dipegang dan dilihat, tetapi sebagai roh yang menghibur, menyemangati dan menguatkan diri kita.   Kehadiran itu ialah roh yang arif dan kudus, mudah bergerak, jernih, tidak bernoda, terang, tajam dan murah hati, demikian nasihat Rasul Paulus kepada Filemon supaya dapat menerima Onesimus sebagai seorang sahabat yang baik. Singkatnya, kehadiran itu merupakan penjelmaan Tuhan dalam perintah, inspirasi, nilai, kearifan, moralitas dan keutamaan. Semuanya menyatu untuk membentuk suatu wujud kerajaan Allah yang benar-benar rohani dan keberadaannya dapat menembus segala batas fisik-lahiriah kehidupan ini.   Kita diajarkan oleh Yesus dalam doa-Nya untuk kedatangan kerajaan itu. Adanya kerajaan itu untuk menguasai hidup kita di dunia sebab ada begitu banyak pengaruh kekuasaan duniawi yang berusaha menguasai kita. Untuk masa depan, kerajaan Allah merupakan kehidupan kekal yang akan dicapai oleh kita masing-masing melalui kematian. Di situ ada kebangkitan bagi semua orang-orang benar. Kita perlu merayakan kehadiran kerajaan Allah itu setiap hari.   Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Tuhan Yesus, jadikanlah kami selalu terbuka akan kehadiran dan kedatangan kerajaan-Mu, dan kami bersemangat menyambut-Nya. Kemuliaan kepada Bapa... Dalam nama Bapa...

METRO TV
Riza Patria: Dengan Segala Kontroversinya, Marshel Bikin Saya Beken di Tangsel - Si Paling Kontroversi Edisi 005

METRO TV

Play Episode Listen Later Sep 3, 2024 39:38


Ahmad Riza Patria tiba-tiba jadi trending topic karena maju sebagai calon Wali Kota Tangerang Selatan, Banten. Pasangannya bikin orang terkejut lagi, yakni Marshel Widianto, seorang komika yang punya banyak kontroversi masa lalu. Banyak yang berpikir, pasangan Riza-Marshel hanya main-main. Tapi, mendekati masa pendaftaran Pilkada, pasangan ini telah disokong Gerindra dan beberapa parpol lain. Intinya, mereka tinggal mendaftar ke KPU saja. Lagi-lagi, Riza bikin kejutan dengan menyatakan mundur sebagai calon Wali Kota ketika masa pendaftaran dibuka. Padahal, nama politikus Gerindra ini kian beken di Tangsel. Riza sendiri juga mengaku pede bakal menang. Apalagi, Wapres terpilih, Gibran Rakabuming Raka sudah mengendors Marshel dengan mengajaknya blusukan ke Tangsel. Konten Marshel bersama Gibran pun sempat viral di jagat maya. Lalu, apa yang bikin Riza Patria mundur di tengah banjir dukungan? Benarkan ia mundur karena ada barter politik terkait kontestasi

Gaboeds.
Ep 131 - Money Game

Gaboeds.

Play Episode Listen Later Jul 21, 2024 27:03


Halo semuanya! Apa kabar? Nah balik lagi nih sama kita, kali ini kita mau bahas soal apa itu "money game". Intinya sih seperti kalian tau atau bisa googling juga kalau "money game" itu sebuah permainan yang dimana butuh duit nih jadi bisa dikatakan judi juga, nah untuk lebihnya gimana langsung aja yak didengerin ciao~ --- Support this podcast: https://podcasters.spotify.com/pod/show/gaboeds/support

AWR Indonesian - Sabbath School Lesson
”PEKABARAN TIGA MALAIKAT ”

AWR Indonesian - Sabbath School Lesson

Play Episode Listen Later May 30, 2024 6:15


Menyembah Pencipta bertentangan dengan menyembah binatang. Menyembah Pencipta dinyatakan dengan menuruti perintah hukum Allah. Konflik terakhir tentang kesetiaan pada Kristus atau pada binatang berpusat pada penyembahan. Intinya adalah hari Sabat.

AWR in Indonesian -Pelajaran Sekolah Sabat
”PEKABARAN TIGA MALAIKAT ”

AWR in Indonesian -Pelajaran Sekolah Sabat

Play Episode Listen Later May 30, 2024 6:15


Menyembah Pencipta bertentangan dengan menyembah binatang. Menyembah Pencipta dinyatakan dengan menuruti perintah hukum Allah. Konflik terakhir tentang kesetiaan pada Kristus atau pada binatang berpusat pada penyembahan. Intinya adalah hari Sabat.

Rame Rame Diskusi
Episode 154: FF7 Rebirth Spoiler Review, Jadi Gimana Ini Endingnya?

Rame Rame Diskusi

Play Episode Listen Later Apr 19, 2024 90:16


Sesuai janji kita di review awal FF7 Rebirth, kita balik lagi dengan gim yang sama, cuman yang kita bahas adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan cerita dan juga ending game ini. Kalau belum mainin, mendingan mainkan saja dulu game nya dan balik lagi setelah kalian beres maenin (atau tonton youtube video recapnya). Intinya isinya semuanya spoiler, jadi langsung cek aja !!!! temui RRD di ⁠⁠⁠⁠⁠⁠⁠⁠⁠Twitter⁠⁠⁠⁠⁠⁠⁠⁠⁠ | ⁠⁠⁠⁠⁠⁠⁠⁠⁠Instagram⁠⁠⁠⁠⁠⁠⁠⁠⁠ | ⁠⁠⁠⁠⁠⁠⁠⁠⁠YouTube⁠⁠⁠⁠⁠⁠⁠⁠⁠ | ⁠⁠⁠⁠⁠⁠⁠⁠⁠Discord⁠⁠⁠⁠⁠⁠⁠⁠⁠ Support kita via ⁠⁠⁠⁠⁠⁠⁠⁠⁠Trakteer⁠⁠⁠⁠⁠⁠⁠⁠⁠ RRD Podcast: ⁠⁠⁠⁠⁠⁠⁠⁠⁠Rame Rame Diskusi⁠⁠⁠⁠⁠⁠⁠⁠⁠⁠⁠⁠⁠⁠⁠⁠⁠⁠ ⁠⁠⁠⁠⁠⁠⁠⁠⁠| ⁠⁠⁠⁠⁠⁠⁠⁠⁠Rasa Rasanya Digangguin⁠⁠⁠⁠⁠⁠⁠⁠⁠ | ⁠⁠⁠⁠⁠⁠⁠⁠⁠RRD RADIO⁠⁠⁠⁠⁠⁠⁠⁠⁠ Business Inquiries: ⁠⁠⁠⁠⁠⁠⁠⁠⁠republikrakyatdelusi@gmail.com⁠⁠⁠⁠

Uang Bicara
Loud Budgeting, Hidup Hemat tanpa Overthinking

Uang Bicara

Play Episode Listen Later Apr 18, 2024 22:53


Gaya hidup hemat tuh selalu relevan lintas generasi, bebas dari embel-embel "udah enggak zaman lagi". Soalnya memang terbukti bermanfaat di segala situasi, pas bokek atau lagi "glowing", pas boncos atau lagi mujur. Memang gaungnya lirih senyap, soalnya hemat itu identik sama sederhana, gemar menabung, dan enggak pamer. Nah, tapi banyak variasi penyebutannya, seperti frugal living, minimalism, hingga quiet luxury. Mungkin itu kayak "versi disempurnakan" kali ya. Nah, tahun ini, muncul tren "loud budgeting" yang dipopulerkan content creator Lukas Battle. Intinya tetap hidup hemat, tapi uniknya, justru diterapkan secara terbuka, sampai keluarga dan teman tahu kalau kita sedang on budget. Menarik banget nih buat kamu yang sering kesusahan nolak ajakan makan-makan padahal lagi mode ngirit. Lebih gamblangnya simak yuk obrolan Aline Wiratmaja bersama Certified Financial Planner PINA, Marintan Lestari di Uang Bicara episode "Loud Budgeting, Hidup Hemat tanpa Overthinking", di KBR Prime, Spotify, Noice, dan platform mendengarkan podcast lainnya.

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan dan renungan Sabda Tuhan hari Kamis pekan Kedua Paskah, 11 April 2024

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later Apr 10, 2024 7:07


Dibawakan oleh Pastor Peter Tukan, SDB dari Salesian Don Bosco Gerak di Labuan Bajo, Keuskupan Ruteng, Indonesia. Kisah Para Rasul 5: 27-33; Mazmur tg 34: 2.9.17-18.19-20; Yohanes 3: 31-36 SEKOLAH KETAATAN   Renungan kita pada hari ini bertema: Sekolah Ketaatan. Salah satu ciri semangat Paskah ialah sekolah ketaatan. Sekolah ini sangat berbeda dari berbagai sekolah yang kita miliki seperti sekolah militer, perawat, polisi, teknik, komunikasi, administrasi dan lain sebagainya. Sekolah-sekolah kita ini jelas menghasilkan banyak sekali lulusan, namun apakah mereka semua lulus dalam kebajikan ketaatan, ini menjadi suatu pertanyaan yang besar. Pada kenyataannya, mereka tidak memberikan pelajaran dan pelatihan spesifik tentang menjadi seseorang yang taat.   Kalau demikian, lebih tepat dan baik, semua sekolah itu perlu mengambil semangat Paskah demi mendapatkan pelajaran tentang ketaatan. Pelajaran utama di sekolah ini ialah Yesus yang taat secara sempurna kepada Bapa-Nya untuk menunaikan kehendak Bapa, dengan merelakan diri-Nya menjadi korban bagi keselamatan semua umat manusia dari dosa. Ini adalah sumber utama bagi kurikulum pembelajaran ketaatan semua pengikut-Nya dan semua orang lain yang menjalankan kehendak Tuhan.   Yesus menegaskan bahwa pembelajaran dasar bagi kita ialah percaya kepada Dia yang diutus oleh Bapa dan mengikuti jalan yang Ia lalui, yaitu melaksanakan kehendak Bapa. Ini harus menjadi semangat umum bagi setiap pengikut Kristus. Setiap bentuk kegiatan, perutusan, tanggung jawab, komitmen, pelayanan, dan pengabdian mesti berhaluan pada sekolah ketaatan ini. Intinya ialah semua itu demi melaksanakan kehendak Allah. Jika kehendak Allah yang diikuti, maka kebaikan dan kebenaran yang menjadi hasilnya.   Salah satu contoh yang ditunjukkan tentang sekolah ketaatan ini ialah Petrus dan para rasul lainnya yang hendak dibungkam oleh Mahkamah Agama Yahudi. Mereka dilarang keras untuk memberitakan Injil dan Yesus Kristus kepada publik. Tetapi karena pendidikan ketaatan mereka sudah terbentuk begitu kuat, mereka dengan lantang berkata demikian: lebih baik bagi kami taat kepada Allah daripada kepada manusia. Pendidikan ketaatan ini fokus pada prioritas loyalitas dan kesetiaan kepada Allah. Dengan ini berarti godaan atau ancaman untuk terlepas atau tidak patuh kepada Allah mesti dilawan.    Mengapa Tuhan menjadi prioritas dalam sekolah ketaatan? Karena pada Dia semua ajaran moral, kebaikan, kebenaran, keindahan, kemuliaan, dan kekudusan berasal. Dia pangkal semua kebijaksanaan dan kepandaian. Maka kalau kita memilih untuk taat kepadanya secara konsisten, kita bakal menjadi patuh dan taat dalam segala aspek tatanan atau aturan yang berlaku di mana dan kapan pun di dunia ini.    Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Allah maha kuasa, semoga ketaatan kami kepada-Mu tidak asal-asalan  tetapi sungguh benar dan nyata seperti Putra-Mu Tuhan Yesus Kristus yang taat kepada-Mu. Salam Maria... Dalamnama Bapa ...  --- Send in a voice message: https://podcasters.spotify.com/pod/show/media-la-porta/message

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan dan renungan Sabda Tuhan hari Rabu pekan Kedua Paskah, 10 April 2024

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later Apr 9, 2024 6:36


Dibawakan oleh Pastor Peter Tukan, SDB dari Salesian Don Bosco Gerak di Labuan Bajo, Keuskupan Ruteng, Indonesia. Kisah Para Rasul 5: 17-26; Mazmur tg 34: 2-3.4-5.6-7.8-9; Yohanes 3: 16-21 GELAP KE TERANG   Tema renungan kita pada hari ini ialah: Gelap Ke Terang. Paskah merupakan pengalaman iman kita yang sangat nyata tentang menikmati terang dari Yesus Kristus. Kebangkitan yang menjadi tanda kuasa Allah yang maha besar itu menghilangkan kematian, demikian juga tandanya berupa terang menghalau gelap sehingga semangat utama Paskah bagi kita ialah terang itu. Paskah telah menetapkan suatu perubahan utama bagi kehidupan kita untuk selamanya, yaitu dari gelap ke terang.    Meskipun kita belum menikmati hidup yang abadi, tetapi semangat Paskah yaitu peralihan dari gelap ke terang sudah abadi untuk kita. Sebelum wafat-Nya, Yesus telah berterus terang tentang ketetapan final ini kepada Nikodemus. Ia memperkenalkan diri-Nya sebagai terang yang telah datang ke dalam dunia. Karena Dia adalah terang, dunia yang berada dalam gelap secara rohani mendapatkan terang itu. Ada sebagian orang mendapat terang itu, namun banyak lain tidak rela menerima dan mengakui terang itu. Nikodemus adalah wakil dari banyak orang yang tertarik kepada terang, sehingga mereka mempunyai keinginan untuk mencari tahu dan mendapatkan-Nya.   Pengalaman iman banyak orang membuktikan bahwa mereka tidak cukup mencari tahu dan memiliki hasrat untuk memiliki terang itu. Keinginan dan kerinduan saja tidak cukup. Yang sangat diperlukan ialah terwujudnya keinginan itu sehingga orang memilih untuk meninggalkan gelap dan kemudian menerima, mengakui dan percaya kepada terang yang tidak lain adalah Yesus Kristus sendiri. Kita semua sebagai umat beriman telah melewati tahap-tahap itu sehingga kita adalah anak-anak terang. Banyak sekali pengalaman di dunia ini yang menjelaskan bagaimana anak-anak terang selalu hidup di dalam semangat Paskah, yaitu beralih dari gelap ke terang.   Cerita dalam Kisah Para Rasul tentang para rasul yang bebas dari kurungan penjara dan kembali memberitakan Injil di dalam bait suci adalah contoh bagi kita, tentang bersikap yang benar dalam semangat Paskah, ketika kita berada dalam ancaman bahaya atau dalam kesulitan. Semangat Paskah ini adalah wajib untuk diikuti oleh setiap orang yang dibangkitkan oleh Kristus. Intinya ialah ketika kita jatuh, berada di dalam suasana gelap, kesulitan yang mendera, dan dihantam oleh bahaya apa pun, kita harus mampu melihat terang dan akhirnya bangkit untuk melangkah dalam semangat iman.   Semangat Paskah “dari gelap ke terang” perlu menjiwai seluruh hidup kita. Jika semangat ini sedang hangat di dalam diri Anda, pertahankan itu. Namun jika semangat itu sedang pudar di dalam dirimu, dapatkan kembali dengan memintanya dari Yesus sendiri.   Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Yesus Kristus, semoga kami selalu hidup di dalam terang-Mu yang mulia. Bapa kami... Dalam nama Bapa...  --- Send in a voice message: https://podcasters.spotify.com/pod/show/media-la-porta/message

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan dan renungan Sabda Tuhan hari Sabtu dalam Oktaf Paskah, 6 April 2024

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later Apr 5, 2024 8:21


Dibawakan oleh Viktorikus Ranggu dan Edel Baben dari Komunitas Pukat Labuan Bajo, Keuskupan Ruteng, Indonesia. Kisah Para Rasul 4: 13-21; Mazmur tg 118: 1.14-15a.16a.18.19-21; Markus 16: 9-15 DARI DAMAI PASKAH KE PERUTUSAN PASKAH   Tema renungan kita pada hari ini ialah: Dari Damai Paskah Ke Perutusan Paskah. Pesan-pesan Yesus Kristus yang bangkit tentang Damai Paskah melalui serangkaian penampakan diri-Nya berbuah pada suatu ketahanan iman. Damai Paskah bagaikan bekal rohani yang menyeluruh. Di dalamnya terdapat semua elemen tentang Injil Yesus Kristus dan ajaran-ajaran kebajikan Kristiani.    Singkatnya mereka sudah dipersiapkan secara lahiriah dan batiniah untuk menghadapi dua hal besar. Pertama yaitu, ketika Yesus harus naik ke surga dan mereka mesti sudah dibiasakan dengan penyertaan Tuhan di dalam Roh-Nya. Yang kedua ialah, mereka diharapkan bersedia jiwa dan raga untuk menjalankan perutusan-perutusan dari Tuhan. Banyaknya perutusan itu terbagi dalam perutusan masing-masing pribadi para murid, dan perutusan bersama atau komunitas yang dinamakan Gereja Kristus.   Jadi terang kitab suci pada hari ini dengan jelas mengatakan bahwa pertumbuhan iman Gereja perdana bergerak dari damai Paskah ke perutusan Paskah. Perutusan itu terungkap dalam perintah Yesus: Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk. Petrus dan Yohanes selalu tampil sebagai sebuah tim yang mewakili perutusan komunitas. Mereka membawa nama Yesus Kristus dan juga komunitas beriman, yaitu Gereja perdana. Di samping itu, setiap rasul dan murid lainnya memilih jalannya sendiri sebagai pribadi dalam usaha menunaikan tugas perutusan tersebut.   Karena mereka sudah disiapkan dengan baik oleh Yesus sendiri, keberanian dan ketegasan iman mereka tumbuh menjadi kuat. Mereka dengan tegas berpihak kepada Yesus, yaitu kebenaran mutlak yang diyakininya, meski ditantang dengan amat keras oleh para pemuka agama Yahudi. Kesiapan dan kematangan iman-lah yang membuka pintu kepada kemartiran seperti Yesus Kristus yang sudah lebih dahulu mengalami kematian yang keji. Mereka, satu per satu, akan berhadapan dengan segala situasi entah mendukung, entah menolak, entah sangat keras melawan mereka. Intinya, mereka tidak mundur selangkah pun ketika pewartaan Injil Yesus Kristus mendesak untuk disampaikan kepada semua orang dan perlawanan datang bertubi-tubi.   Perutusan Paskah berupa: pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk, merupakan perutusan yang diamanatkan kepada seluruh Gereja dan setiap anggotanya. Setiap pengikut Kristus saat ini melakukan perutusan itu atas nama Gereja dengan kepalanya Yesus Kristus. Secara formal, perutusan itu kita terima saat selesai ibadat dan Ekaristi. Pemimpin ibadah selalu mengatakan di akhir perayaan: Marilah pergi, kita diutus. Kalau secara informal dan pribadi, kita mengambil tanggung jawab ini untuk menjadi saksi-saksi Kristus di mana pun dan kapan pun dalam hidup ini.   Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Tuhan Yesus, sertailah dan lindungilah kami dalam perutusan kami masing-masing. Kemuliaan kepada Bapa dan Putra dan Roh Kudus ... Dalam nama Bapa ....  --- Send in a voice message: https://podcasters.spotify.com/pod/show/media-la-porta/message

Kencan Dengan Tuhan
Edisi Hari Rabu, 20 Maret 2024 - Memahami Cara Pandang Allah

Kencan Dengan Tuhan

Play Episode Listen Later Mar 19, 2024 5:22


Kencan Dengan Tuhan - Rabu, 20 Maret 2024 Bacaan: "Supaya kamu dibaharui di dalam roh dan pikiranmu." (Efesus 4:23) Renungan: Suatu hari, seorang ayah menepati janjinya untuk mengajak anaknya pergi memancing. Akhirnya, mereka berangkat bersama untuk pergi memancing. Mereka memancing sepanjang hari, namun tidak menangkap seekor ikan pun. Dengan marah-marah ayah ini beserta anaknya akhirnya pulang ke rumah. Ketika bertemu istrinya, ayah ini menjelaskan bahwa hari ini adalah hari yang sangat sial bagi dirinya, sudah ambil cuti seharian ternyata tidak mendapatkan ikan satu pun. Namun, ketika istrinya berbicara dengan anak mereka tentang kegiatan memancing yang tidak menghasilkan ikan seekorpun, sudut pandang yang berbeda ia dapatkan saat anaknya berbicara. Anaknya itu bercerita bahwa ia sangat mengucap syukur kepada Tuhan karena hari yang luar biasa. "Saya pergi memancing bersama ayah. Meskipun tidak mendapatkan seekor ikanpun, tetapi saya punya kesempatan ngobrol-ngobrol banyak dengan ayah. Hari ini adalah hari yang sangat menyenangkan!" kata sang anak. Kejadian yang dialami mereka adalah sama, namun masing-masing mempunyai tanggapan yang berbeda. Dalam kehidupan ini, kita juga sering menghadapi hal yang sama, namun dengan tanggapan yang berbeda. Misalnya saat kita pulang ibadah, tidak semua orang menanggapi kotbah yang mereka dengar dengan tanggapan yang benar, ada yang cuek, ada yang pintar mengkriktik, ada yang hanya menjadi komentator, namun ada pula yang mengucap syukur, merenungkan dan melakukan firman yang mereka dengar dalam kehidupan sehari-hari. Demikian juga dalam hal pekerjaan. Pekerjaan yang sama, namun bisa mendatangkan tanggapan yang berbeda beda. Ada orang yang merasa berat dan penuh tekanan, namun yang lain menganggapnya sesuai dengan kapasitasnya dan penuh tantangan. Intinya adalah tanggapan kita terhadap suatu kejadian adalah jauh lebih penting daripada kejadian itu sendiri. Mari memiliki tanggapan yang benar dalam setiap situasi yang kita alami. Belajarlah untuk memiliki cara pandang yang benar, yaitu sesuai cara pandang Allah dalam setiap kejadian yang kita alami. Hal ini supaya kita tidak mudah frustasi, tidak mudah putus asa atau gampang bersungut- sungut. Kita dapat menghadapi kehidupan ini dengan penuh sukacita dan penuh semangat, karena bersama Tuhan Yesus kita akan mempunyai pandangan Ilahi yang benar dan cakap dalam menanggung segala perkara. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, ubahlah cara pandangku dalam menyikapi setiap peristiwa yang terjadi dalam hidupku, sehingga aku memiliki cara pandang yang benar sesuai dengan cara pandang-Mu sendiri. Amin. (Dod).

Remote Worker Indonesia
Podcast 325 - Apa itu YFID?

Remote Worker Indonesia

Play Episode Listen Later Feb 3, 2024 23:00


Intinya: kasus terbaik anak2 adalah jadi CEO dan terburuk adalah skilled di bidang IT

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan dan renungan Sabda Tuhan hari Rabu pekan Keempat masa biasa, 31 Januari 2024, peringatan Santo Yohanes Bosco, imam

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later Jan 30, 2024 6:53


Dibawakan oleh Johanes Bambang dan Yuliana Manjung dari Komunitas Pukat Labuan Bajo, Keuskupan Ruteng, Indonesia. 2 Samuel 24: 2.9-17; Mazmur tg 32: 1-2.5.6.7; Markus 6: 1-6 SUDUT PANDANG   Tema renungan kita pada hari ini ialah: Sudut Pandang. Santo Yohanes Bosco yang  pernah sebagai seorang imam diosesan di kota Turin, Italia Utara, membuat sebuah cara pelayanan orang muda, yang tidak dilakukan oleh imam-imam pada masanya. Orang muda itu diberikan pembelajaran imam, pendidikan formal, pendidikan non formal, dan pendidikan karakter. Ia memiliki sudut pandang yang spesial tentang orang-orang muda. Ia ingin mengubah wajah masyarakat dan Gereja melalui generai orang-orang muda yang unggul dan bermartabat.   Sebuah sudut pandang mencakup aspek dari posisi mana kita melihat, cara kita melihat dan memahami seseorang atau sesuatu. Raja Daud memiliki sudut pandangnya sebagai raja. Ia memakai posisinya sebagai raja untuk bertindak sesuai sudut pandang dan kehendaknya. Namun ternyata sudut pandang Daud bertentangan dengan sudut pandang dan kehendak Allah. Untungnya Daud cepat menyesalinya dan meminta ampun, sehingga Allah mengampuninya.   Yesus Kristus tampil di publik sebagai seorang yang memiliki daya tarik luar biasa. Banyak sekali kesan dari orang-orang di sekitarnya sehingga menghasilkan aneka macam sudut pandang tentang diri-Nya. Para penggemar, murid-murid, dan para musuh-Nya memandang Dia secara berbeda-beda. Roh-roh jahat memandang bahwa Yesus dapat digodai dengan segala taktik busuknya, namun Yesus mengalahkan mereka. Para rasul pertama pernah bertanya: di manakah engkau tinggal Guru? Mereka memandang bahwa Yesus bakal memberikan mereka jaminan hidup jiwa dan raganya.   Injil pada hari ini berkisah tentang pandangan orang-orang sekampung dan sanak keluarga tentang pribadi dan pekerjaan Yesus Kristus. Ternyata sudut pandang mereka terhadap Yesus sangat terbatas dan amat dangkal. Yesus dipandang sebagai seorang yang merupakan bagian dari mereka. Tidak ada sesuatu yang spesial pada-Nya. Intinya, ini adalah sebuah sudut pandang untuk meremehkan dan menolak Yesus, meskipun mereka mengetahui bahwa Dia telah berbuat yang luar biasa dalam menolong dan mengatasi kesulitan orang-orang.    Sebuah sudut pandang yang kita miliki sangat bergantung pada standar pengetahuan, kebijaksanaan dan iman kita masing-masing. Kalau kita dibimbing oleh Roh Kudus dan iman kepada Yesus Kristus, sudut pandang kita tentu berdasarkan kehendak Tuhan. Kita tentu selalu meminta terang Ilahi melalui doa dan refleksi supaya mendapatkan sebuah sudut pandang yang baik dan benar. Kita harus dapat membebaskan diri dari memiliki sudut pandang negatif, sempit atau subjektif, dan destruktif. Ini pasti bukan dari terang Roh Kudus. Hendaklah kita tidak membiasakan diri memiliki sudut pandang seperti ini!   Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Allah maha murah, semoga pada hari ini kami senantiasa memandang Dikau dengan gembira. Kemuliaan kepada Bapa dan Putra dan Roh Kudus ... Dalam nama Bapa ...  --- Send in a voice message: https://podcasters.spotify.com/pod/show/media-la-porta/message

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan dan renungan Sabda Tuhan hari Kamis pekan Pertama masa biasa, 11 Januari 2024

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later Jan 10, 2024 7:20


Dibawakan oleh Irma Dhema dan Margareth Eviani dari Sekolah Saint Peter Jakarta di Keuskupan Agung Jakarta, Indonesia. 1 Samuel 4: 1-11; Mazmur tg 44: 10-11.14-15.24-25; Markus 1: 40-45 TAK ADA TERLAMBAT UNTUK MENGASIHI   Renungan kita pada hari ini bertema: Tak Ada Terlambat Untuk Mengasihi. Dua orang bersaudari, semuanya gadis dan sudah bekerja. Mereka adalah anak-anak kesayangan kedua orang tuanya. Usia mereka adalah usia siap menikah, tetapi tidak pernah terdengar mereka berbicara tentang jodoh dan rencana membangun keluarga. Padahal kedua orang tuanya semakin bertambah usia dan ingin melihat cucu. Mereka ingin menikmati hidupnya yang penuh bersama anak-anak dan cucu-cucu sebelum akhirnya meninggal dunia.   “Saya belum dapat memastikan apakah nanti saya yang lebih dahulu menikah atau kamu,” kata kakak kepada sang adik. Adiknya berdiam sebentar, lalu menanggapi: “Usia saya sudah menjelang kepala tiga, memang pernah suatu waktu aku berpikir serius untuk menikah, tapi sekarang pikiran itu menjauhi saya. Aku tidak tahu juga apakah kakak yang duluan menikah atau saya.” Intinya, mereka berdua tidak memakai target 6 bulan, satu tahun, atau tiga tahun lagi sebagai batas dalam memutuskan untuk menikah.   Sampai akhirnya pada suatu malam, kakak kembali dari kerja sudah hampir tengah malam. Ia diantar oleh seorang lelaki yang masih muda, sepertinya teman sekantornya. Ibunya menyambut di pintu. Pandangan ibu juga jatuh ke lelaki yang ada di dalam mobil, yang tidak sempat turun dari mobil karena ia harus segera pulang. Feeling ibu lebih kuat tentang jodoh anak pertamanya itu. Di waktu lalu sudah ada dua pemuda menyukai putrinya. Yang pertama bertahan setahun, menyusul yang kedua sampai tiga tahun. Semua itu kisah kegagalan.    Semoga pemuda di dalam mobil tadi adalah calon mantu sesungguhnya. Bagi ibu, tidak ada cinta yang terlambat. Kedua putrinya bukan masuk kategori tidak beruntung dalam berjodoh, dan tidak terlambat untuk menikah. Selalu ada waktu yang tepat dari Tuhan yang sesuai dengan keadaan dan kemampuan manusia. Ibu berpamitan dengan putrinya untuk istirahat, sekaligus berbisik ke telinga anaknya itu: “Tidak ada terlambat untuk mengasihi”.   Roh Kudus, para malaikat, dan orang-orang kudus mengilhami kita tiap saat untuk mewujudkan secara nyata, bahwa tidak ada terlambat dalam mencintai. Orang yang sedang di ambang maut: masih dapat mengampuni, menyebut nama Tuhan, dan mau diajak foto selfie. Berada di tempat sepi dan menyendiri di dalam gereja untuk berdoa, seseorang tetap dapat merasakan kasih yang begitu intim. Itu semua adalah bukti kalau mengasihi tidak terlambat dan selalu ada. Kitab Pertama Samuel yang berkisah tentang kegagalan orang Israel dan mereka kalah dari perang melawan bangsa asing sungguh menggambarkan betapa kasih dan berkat Tuhan sangat mereka dambakan. Perbuatan cinta dari Yesus dalam mentahirkan orang kusta, mengajarkan kita bahwa berbuat cinta untuk dialami, memang harusnya pada saat ini dan di sini.   Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Yesus yang baik, ajarilah dan perkuatkanlah kami dalam mencintai dengan benar. Salam Maria... Dalam nama...   --- Send in a voice message: https://podcasters.spotify.com/pod/show/media-la-porta/message

Podcastnya Fefee
Untuk Diri Sendiri Dan Siapapun Yang Mendengarkan

Podcastnya Fefee

Play Episode Listen Later Dec 14, 2023 12:45


Meski kadang hidup makin kesini makin kesana, tapi jangan pernah cape buat resolusi ditiap tahunnya, berusaha juga gak kalah penting supaya ga cuma jadi wacana. Intinya? Gwenchanaaaa!! :')))

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan-bacaan dan renungan Sabda Tuhan hari Minggu Pertama Adven, 3 Desember 2023

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later Dec 2, 2023 10:55


Dibawakan oleh Tirto, Rini, Hendry dan Pater Peter, SDB dari Komunitas Pukat Labuan Bajo, Keuskupan Ruteng, Indonesia. Yesaya 63: 16b-17; 64: 1.3b-8; Mazmur tg 80: 2ac.3b.15-16.18-19; 1 Korintus 1: 3-9; Markus 13: 33-37 ADVEN MENGUNJUNGI KITA   Pada hari Minggu pertama masa Adven ini renungan kita bertema: Adven Mengunjungi Kita. Ada orang ingin menyambut Natal tahun ini dengan memasang pohon Natal raksasa di halaman rumahnya. Berapa tetangganya juga tertarik sehingga mereka ingin menghiasi rumah dan halaman mereka dengan bahan-bahan yang mahal. Harganya bisa menyamai harga sebuah mobil. Ketika seorang pemuda yang melihat persiapan itu, ia berkomentar: “Tak usah berlebihan, toh kita tetap saja di bumi. Sebaiknya yang sederhana saja. Tuhan saja yang datangi kita, menyalami dan mengunjungi kita.”   Komentar ini mendorong kita untuk menyimpulkan bahwa pemuda itu benar. Maksudnya bahwa janji kedatangan Yesus yang kedua kalinya itu sudah sejak zaman Yesus, sampai kini belum terwujud. Sementara kita menanti terus, dengan Adven dan Natal datang tiap tahun. Dan kita masih tetap di bumi ini. Pesan untuk berjaga-berjaga atau bersiap-siap datang lagi menjenguk kita. Adven datang lagi kepada kita, menyalami dan menyemangati kita semua.   Menyalami merupakan awal suatu komunikasi. Menyemangati merupakan tindakan keterlibatan yang mempengaruhi. Saya menerima telepon dan orang itu mulai dengan menyalami, saya menyalami balik. Selanjutnya ialah orang itu sampaikan isi pembicaraan. Intinya ialah melibatkan saya dalam kepentingannya, jadi ia mempengaruhi saya. Demikian juga Adven ini datang, dengan awalnya di Minggu pertama ini.  Adven mengajak, mempengaruhi, dan melibatkan kita untuk aktif menyiapkan kedatangan Tuhan.   Persiapan ini merupakan sebuah strategi besar yang memiliki sejumlah elemen penting. Pertama, seperti diwartakan dalam ketiga bacaan kita, kedatangan Tuhan kedua kalinya pada akhir zaman, maka persiapan kita ialah eskatologis. Kita diminta untuk bersiap sedia bagi kematian kita dan masuk ke hadirat Allah di surga. Kedua, persiapan berkala yang terkait dengan Adven yang datang mengunjungi kita, supaya kita kembali merayakan pesta ulang tahun Yesus dan belajar terus misteri Natal yang amat kaya nilainya itu. Ketiga, dalam persiapan berkala itu ada persiapan teknis berupa belanja, dekorasi, pesta keluarga atau komunitas, latihan kor, pengakuan dosa, rekoleksi, misa kudus dan sebagainya. Keempat, persiapan rutin yang mengingatkan kita bahwa Tuhan akan tiba-tiba mengunjungi kita, jadi persiapan dan kesiagaan kita tidak mengenal musim. Tiap saat secara rutin dan di mana saja kita diminta untuk bersiap selalu.    Semua elemen ini mesti menjadi satu paket di dalam masa Adven ini, maka kita menerima salam dari Adven itu bukan salam kosong tetapi salam yang berisi. Marilah menyambut-Nya.   Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Bapa maha baik, berikanlah kami semangat baru untuk memulai masa Adven ini dengan suka cita, supaya kami dapat menghayatinya dengan benar. Bapa kami... Dalam nama Bapa... --- Send in a voice message: https://podcasters.spotify.com/pod/show/media-la-porta/message

Tarik Napas
21. Fariz Zulkarnaen : "Lukaku Membawa Berkah, Jatuh Di Stasiun Malah Ketemu Perawat Cantik"

Tarik Napas

Play Episode Listen Later Nov 17, 2023 5:38


Hallo balik lagi di Tarik Napas, di Podcast ini kita akan membahas banyak hal dari obrolan tongkrongan, pengalaman pekerjaan, pengalaman hidup, sampai ke isu - isu terkini dan masih banyak lagi. yuk jangan sampai ketinggalan ya!. buat yang pengen dengerin episode - episode Tarik Napas Podcast bisa langsung ke Spotify ya. Intinya apapun yang kalian lakukan di dunia ini jangan lupa untuk Tarik Napaaasssss.

Berani Melangkah With Michael Wehandy
075. Stupid Pain. Jangan Sampai Mengalami Ini!

Berani Melangkah With Michael Wehandy

Play Episode Listen Later Nov 15, 2023 12:39


Stupid pain, alias kesulitan yang bodoh,,, apaan tuh? hehe Intinya ini adalah kesulitan yang kita alami, tapi di ujungnya tidak menghasilkan apa-apa. Makanya pain atau kesulitannya itu masuk kategorinya stupid/bodoh, hehehe. Kita banyak melewati kesulitan, kalau ujungnya bermanfaat sih oke, tapi klo ternyata stupid pain? Bisa jadi kita sudah bersakit-sakit tapi tidak mendapatkan manfaat apa-apa. Di episode ini saya membahas mengenai stupid pain ini, bagaimana kita bisa aware, dan memastikan bahwa kesulitan yang kita hadapi saat ini merupakan perjuangan yang 'worth it' untuk masa depan. Ini akan menjadi episode podcast yang sangat eye opening dan penting untuk masa depan kamu, hehe. Langsung dengerin aja ya. Happy listening!Connect with me! @michaelwehandyDownload Guidebook GRATIS - BUSINESS IDEA CHECK LIST: 5 Hal Mendasar Yang Perlu Kamu Siapkan Saat Memulai Bisnis - michaelwehandy.com/BICL

TOS2ANPODCAST
S3E11 Team Pemenangan Real Madrid untuk El Clasico!

TOS2ANPODCAST

Play Episode Listen Later Oct 27, 2023 66:25


TOS2N Podcast ngajak PRMI Jakarta (lagi) yang diwakilin sama Ketua mereka, Mr. Fajar, buat ngobrol-ngobrol soal rencana bikin bendera muka Mbappe tapi pemainnya malah stay di Paris. Gak lupa prediksiin El Clasico sampai gibahin Negreira, hehehe.... Intinya mah ngobrol bareng PRMI Jakarta selalu seru dan menyenangkan. VAMOS!

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan dan renungan Sabda Tuhan hari Kamis pekan ke-28 masa biasa, 19 Oktober 2023

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later Oct 18, 2023 8:45


Dibawakan oleh Vitalis Jelanu dan Veronika Sempang dari Komunitas Pukat Labuan Bajo, Keuskupan Ruteng, Indonesia. Roma 3: 21-30; Mazmur tg 130: 1-2.3-4b.4c-6; Lukas 11: 47-54 KITA DIBENARKAN KARENA IMAN   Tema renungan kita pada hari ini ialah: Kita Dibenarkan Karena Iman. Ini merupakan pernyataan Santo Paulus dalam bacaan pertama. Ia memberikan penegasan tentang pendasaran kehidupan kita. Motivasi utama yang menjadikan kita senantiasa kuat sampai menjadi pemenang dalam rencana keselamatan Allah ialah iman. Ini ia lawankan dengan prinsip pengaturan hidup bersama, ialah hukum. Intinya, kita dibenarkan karena iman kita, dan bukan karena melaksanakan hukum yang ada.   Kalau demikian, apakah ada dua kebenaran yang menuntun hidup kita? Ya benar. Ada kebenaran hukum yang mengambil perintah-perintah Tuhan untuk dipahami dan ditafsirkan oleh para ahli. Hukum itu diberi batasan-batasannya, sehingga seseorang yang sengaja dan melewati batas-batas itu, ia pasti akan diadili. Pengadilan ini juga dilakukan oleh manusia yang satu berbeda dari manusia yang lain. Bisa juga bertentangan satu sama lain, bisa juga dimotivasi kepentingan-kepentingan yang tidak adil. Kalau manusia ditaruh dalam lingkup ini dan diharuskan untuk tunduk saja pada kebenaran hukum, sampai ajal menjemput pun ketakutan dan ketakpercayaan kita kepada hukum tidak hilang.   Untung bagi orang yang peraya kepada Tuhan, yang berpegang pada kebenaran iman. Pada kebenaran iman itu, pusat perhatian kita ialah Yesus Kristus. Kita dibenarkan karena iman kita kepada Kristus. Ia adalah kepenuhan seluruh hukum, sebagai pribadi yang berbicara sendiri dan mengajarkan kita bagaimana hidup sesungguh supaya bisa sampai pada kesempurnaan. Sebelum Dia datang ke dunia, banyak nabi dan imam yang telah bernubuat tentang Dia, seperti yang dikisahkan dalam Injil hari ini.    Lalu Ia datang sendiri dan membawa iman kepada kita. Kembali ke surga setelah kebangkitan-Nya dari maut, ia tetap menyertai umat-Nya melalui Gereja. Jadi kebenaran iman ini mencakup semua penyelenggaraan Tuhan atas hidup kita, sehingga tak ada batasnya. Jika memang ada anggota Gereja ini sengaja atau tidak sengaja pernah melenceng dari jalan Tuhan Yesus, kebenaran iman ini membela dan mengasihi mereka. Mereka yang bersalah dan terlanjur jauh dapat disambut kembali, dan mereka akan bersuka cita karena dibenarkan oleh iman.    Namun kita yang berada di dunia tidak pernah menihilkan atau menolak kebenaran hukum yang mengatur kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Sering kita menjadi lelah, bosan, capai, kecewa dan marah karena keterbatasan kebenaran hukum itu. Namun kita dapat selalu memakai kebenaran iman ini berupa penguatan kerohanian, optimisme, kesabaran, pengharapan, pengertian, pengampunan dan doa untuk pertobatan, supaya kita dapat bertahan dan berkorban seperti Yesus Kristus sendiri. Ini adalah pembenaran kita yang utama.   Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Di dalam tangan-Mu yang menyelenggarakan kehidupan kami, ya Allah, semoga kami senantiasa berpegang pada kebenaran iman kami kepada Yesus Kristus, Putra-Mu dan Tuhan kami. Salam Maria penuh rahmat ... Dalam nama Bapa ... --- Send in a voice message: https://podcasters.spotify.com/pod/show/media-la-porta/message

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan dan renungan Sabda Tuhan hari Senin pekan ke-27 masa biasa, 9 Oktober 2023

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later Oct 8, 2023 8:30


Dibawakan oleh Hendry dan Pater Peter, SDB dari Komunitas Pukat Labuan Bajo, Keuskupan Ruteng, Indonesia. Yunus 1: 1-17; 2: 10; Mazmur tg Yun 2: 2-4.7; Lukas 10: 25-37 TUHAN MENGATASI DILEMA   Renungan kita pada hari ini bertema: Tuhan Mengatasi Dilema. Jika Tuhan Allah itu pengasih dan penyayang lalu mengapa ada begitu banyak derita dan kejahatan di dunia? Orang-orang yang imannya kecil bahkan tak beriman dengan muda menganggap percuma kalau Allah sebagai kasih. Apakah jawaban Tuhan atas dilema ini? Perumpamaan tentang perampokan dan penganiayaan dalam Injil ini dapat menjadi terang untuk jawabannya.   Yesus ungkapkan itu kepada seorang Yahudi saleh yang sangat ingin mengerti bagaimana menjalankan perintah Allah yang terbesar yaitu kasih dalam hidup hariannya. Ia punya niat hidup untuk mengasihi Allah sungguh-sungguh dan juga dengan bobot yang sama mengasihi sesamanya. Tetapi mengasihi sesama dengan sungguh-sungguh itu seperti apa, itu yang sedang dicari jawabnya.   Ia pantas ditertawakan baik oleh Yesus maupun oleh orang-orang Yahudi pada umumnya. Karena setiap orang Yahudi menghafal hukum utama mereka yaitu kasihilah sesamamu seperti engkau mengasihi dirimu sendiri. Pengertian sesama baginya dan dalam arti sempit ialah sesama tetangga, sekampung, sekota, sebudaya, setanah air. Tetapi Yesus harus perbaiki pandangan itu bahwa sesama kita cakupannya harus lebih luas, yaitu di luar batas kategori kita atau kami dan ini memang sesuai dengan yang diinginkan Allah.   Intinya, pengalaman Yunus yang berada di tengah-tengah orang asing dan berperan untuk membuka mereka jalan kepada Allah, lalu perumpamaan orang Samaria baik hati ini, sebenarnya ingin menekankan bahwa kasih dan kemurahan Tuhan menyentuh dan melingkupi setiap pribadi manusia. Tapi dalam cerita perumpamaan ini, ironisnya ialah yang sungguh menjadi seorang sesama ialah orang asing, orang Samaria terhadap korban perampokan seorang Yahudi. Imam dan orang Levi yang orang-orang Yahudi justru menghindar untuk membantu. Faktor utama dalam membantu sesama yang kesulitan ialah apakah orang yang membantu ada beban atau tanpa beban. Ia ada pamrih atau tidak.   Membantu atau menolong tanpa beban atau tanpa pamrih ialah hanya demi kebaikan dan keselamatan dia yang kesulitan. Ketulusan dan tak ada keberatan apa pun dalam membantu membuat yang bersangkutan tak kuatir dan tak terbebani akan kehilangan atau kekurangan apa pun. Bantu saja dan selesaikan persoalan atau kesulitan itu. Lain cerita kalau pertolongan itu dilakukan disertai dengan keberatan, misalnya terkena kotor, capek, harga diri atau nama baik tercemar, apa kata orang tentang bantuan itu, besarnya pengeluaran, imbalan dan lain sebagainya. Faktor-faktor inilah yang membuat pertolongan kita menjadi tidak tulus atau ada pamrihnya. Marilah kita menjadi sesama yang tulus dan tanpa pamrih.   Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Yesus Kristus, ajaran-Mu mengarahkan kami untuk melihat kembali motivasi-motivasi kami dalam memberikan pertolongan kepada sesama kami. Terima kasih atas ajaran yang penuh kekuatan ini. Salam Maria penuh rahmat ... Dalam nama Bapa ... --- Send in a voice message: https://podcasters.spotify.com/pod/show/media-la-porta/message

Adnan Wahyudi
1224. Wisuda

Adnan Wahyudi

Play Episode Listen Later Aug 30, 2023 17:51


Aku seneng banget akhirnya udah lulus kuliah. Aku cerita di sini tentang wisuda. Intinya seneng udah melewati banyak tahapan selama kuliah 4 tahun. --- Send in a voice message: https://podcasters.spotify.com/pod/show/adnanwahyudi11/message

TOS2ANPODCAST
S3E1 Biru vs Merah Di Pekan Pertama

TOS2ANPODCAST

Play Episode Listen Later Aug 11, 2023 34:23


Laga seru disajikan pada pekan pertama antara Si Biru melawan Si Merah, sebelumnya di musim lalu kedua tim sama-sama berjuang di papan tengah namun kini semua dimulai dari nol kembali. Intinya siapa yang akan dapat Caicedo?

Berani Melangkah With Michael Wehandy
055. Peluang baru! Attention Economy & Experience Economy

Berani Melangkah With Michael Wehandy

Play Episode Play 30 sec Highlight Listen Later Jun 21, 2023 20:27


Ada fenomena karakter ekonomi baru nih yang trending belakangan ini, namanya attention economy dan experience economy. Intinya adalah sekarang ini trend masyarakat itu mulai mengarah ke mencari perhatian dan mencari pengalaman, dan.. berani bayar bro buat dapetin itu! Dalam episode ini saya membahas apa sih 2 fenomena ini,  dan yang paling penting adalah bagaimana kita sebagai entrepreneurs bisa 'ride the wave' mengambil peluang dari hal ini untuk memberikan benefit ke bisnis kita. Happy Listening!Connect with me! @michaelwehandyDownload Guidebook GRATIS - BUSINESS IDEA CHECK LIST: 5 Hal Mendasar Yang Perlu Kamu Siapkan Saat Memulai Bisnis - michaelwehandy.com/BICL

Lantai dua
Destinasi Wisata

Lantai dua

Play Episode Listen Later Jun 2, 2023 21:40


Haloo wee! Apa kabar kelen? Sehatt kannn. Di episode kali ini kami lagi bahas bahas tentang sedikit destinasi wisata di sumatera utara, jadi langsung kelen dengari ajala biar gak apa kali yakan wee. Oiya, kami minta maaf ya sama kawan kawan belakangan ini kami jarang upload. Intinya kalian sehat semua yaa, lopyu !!

Ini Koper
#191 Organisasi Tanpa Management

Ini Koper

Play Episode Listen Later May 22, 2023 12:16


Beberaparapa tahun lalu, saya pernah membeli buku The End of Management.  Judulnya sangat menarik.  Intinya organisasi hendaknya memiliki visi yang kuat, misi yang jelas dan nilai-nilai yang teguh.   Manajemen pada gilirannya adalah cara merawat organisasi untuk konsisten pada apa yang menjadi cita-citanya.

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan dan renungan Sabda Tuhan hari Rabu pekan ke-5 masa Paskah, 10 Mei 2023

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later May 10, 2023 6:48


Dibawakan oleh Dewi Felani dari Paroki Santo Albertus de Trapani, Keuskupan Malang, Indonesia. Kisah Para Rasul 15: 1-6; Mazmur tg 122: 1-2.3-4a.4b-5; Yohanes 15: 1-8 BERBUAH MELIMPAH DI DALAM YESUS   Renungan kita pada hari ini bertema: Berbuah Melimpah di Dalam Yesus. Di dalam masa Paskah, selain tema tentang roti hidup dan gembala yang baik, ada juga yang sangat menarik ialah tentang pokok anggur. Tuhan Yesus menjelaskan identitas diri-Nya dengan aneka simbol, dan salah satunya ialah pokok anggur.                                   Intinya, Tuhan sendiri senantiasa menyatu dengan umat-Nya dan memenuhi setiap orang beriman dengan segala karunia-Nya. Kita sebagai umat Allah, dapat melangsungkan hidup di dunia ini sesuai dengan rencana-Nya. Simbol yang pas untuk mengajarkan hal ini ialah pokok anggur. Yesus adalah pokok anggur itu, kita adalah setiap rantingnya, dan Bapa di surga sebagai pemilik.    Bahwa di dalam Gereja selalu ada perbedaan pemahaman iman, itu merupakan dinamika hidup ranting-ranting yang sering bergesekkan karena terpaan angin dan timpahan air hujan. Perbedaan-perbedaan itu tidak mungkin merusak kehidupan karena pokok anggur, yaitu Yesus Kristus hanyalah satu. Semua perbedaan pemahaman pasti akan menemukan solusi pada Yesus Kristus saja.   Jadi dari pada fokus ke perbedaan-perbedaan, yang lebih utama ialah perhatian kepada buah-buah sebagai hasil kehidupan di dalam Yesus Kristus yang pasti akan mempersatukan dan memajukan kita bersama. Buah-buah ini tentu sangat berguna bagi hidup iman kita. Buah pertama ialah kesucian dan evangelisasi. Kita sebagai pribadi dan umat Allah mengakui kalau kesucian itu adalah cita-cita kita. Kita ingin melihat sendiri bahwa kesucian dari Tuhan itu diterima juga oleh orang lain melalui kegiatan evangelisasi yang kita lakukan.    Kedua ialah kemauan dan keberanian untuk memangkas bagian ranting, yaitu pola hidup yang kering dan tak berguna, dibuang dan dibakar. Ini adalah buah koreksi, perbaikan, pertobatan dan pembaharuan diri. Ketiga ialah kesempatan terbuka lebar untuk tumbuh dan menjadi pribadi atau komunitas yang baru setelah dilakukan koreksi dan pembaharuan. Keempat, oleh karena itu kita tentu sangat bahagia untuk selalu terhubung dengan Yesus sebagai pokok anggur, karena terlepas dari Dia akan sangat berbahaya bagi kita.    Kelima, jika senantiasa menyatu dengan Yesus, kita bakal berbuah melimpah. Buah-buah itu tidak mungkin berasal dari pohon lain, selain Yesus Kristus sendiri. Keenam, dengan demikian kita mempunyai alasan dasar untuk selalu memuji dan memuliakan Allah dan Bapa kita. Ketujuh, martabat kita sebagai putra-putri Bapa merupakan kedudukan sangat istimewa dan terhormat. Kedelapan, maka itu kita diutus oleh Tuhan untuk pergi dan menghasilkan buah-buah yang berguna, dan kesembilan, tidak hanya berbuah tetapi kita mesti mampu bertahan dalam segala bentuk kesulitan dan penderitaan.   Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa … Ya Tuhan, buatlah kami selalu dapat berbuah yang berguna bagi kami dan sesama kami. Bapa kami yang ada di Surga, dimuliakanlah nama-Mu ... Dalam nama Bapa...  --- Send in a voice message: https://podcasters.spotify.com/pod/show/media-la-porta/message

Ketika [Babah Jojo] Pusing Bikin Anaknya Taat

"Triple J" - Joh Juda Journal

Play Episode Listen Later May 1, 2023 11:31


Gimana sih bikin agar anak bisa langsung nurut dan segera melakukan apa yang orang tuanya minta? Kalau diminta untuk melakukan sesuatu gak perlu sampai diomongin 3X bahkan 10X? Intinya gimana bikin anak kita taat dengan segera dengan perkataan orangtua? Di podcast ini juga gw gak ngomongin caranya gimana kok, karena kita sebagai orang tua juga kadi was-was kalau mendadak anak kita langsung jadi 100% seperti yang kita mau. Cuma di series kali ini gw ngomongin ke-TAATan dari sisi yang berbeda, kita sebagai orang tua, yang meminta untuk TAAT. #parenting #christianparenting #babahJojo

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan dan renungan Sabda Tuhan hari Kamis pekan ke-2 masa Paskah, 20 April 2023

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later Apr 19, 2023 8:33


Dibawakan oleh Edel Baben dan Viktorimus Ranggu dari Komunitas Pukat Labuan Bajo, Keuskupan Ruteng, Indonesia. Kisah Para Rasul 5: 27-33; Mazmur tg 34: 2.9.17-18.19-20; Yohanes 3: 31-36 SEKOLAH KETAATAN   Renungan kita pada hari ini bertema: Sekolah Ketaatan. Salah satu ciri semangat Paskah ialah sekolah ketaatan. Sekolah ini sangat berbeda dari berbagai sekolah yang kita miliki seperti sekolah militer, perawat, polisi, teknik komunikasi, administrasi dan lain sebagainya. Sekolah-sekolah kita ini jelas menghasilkan banyak sekali lulusan, namun apakah mereka semua lulus dalam kebajikan ketaatan, ini menjadi suatu pertanyaan yang besar. Pada kenyataannya, mereka tidak memberikan pelajaran dan pelatihan spesifik tentang menjadi seseorang yang taat.   Kalau demikian, lebih tepat dan baik semua sekolah itu perlu mengambil semangat Paskah demi mendapatkan pelajaran tentang ketaatan. Pelajaran utama di sekolah ini ialah Yesus yang taat secara sempurna kepada Bapa-Nya untuk menunaikan kehendak Bapa, dengan merelakan diri-Nya menjadi korban bagi keselamatan semua umat manusia dari dosa. Ini adalah sumber utama bagi kurikulum pembelajaran ketaatan semua pengikut-Nya dan semua orang lain yang menjalankan kehendak Tuhan.   Yesus menegaskan bahwa pembelajaran dasar bagi kita ialah percaya kepada Dia yang diutus oleh Bapa dan mengikuti jalan yang Ia lalui, yaitu melaksanakan kehendak Bapa. Ini harus menjadi semangat umum bagi setiap pengikut Kristus. Setiap bentuk kegiatan, perutusan, tanggung jawab, komitmen, pelayanan, dan pengabdian mesti berhaluan pada sekolah ketaatan ini. Intinya ialah semua itu demi melaksanakan kehendak Allah. Jika kehendak Allah yang diikuti, maka kebaikan dan kebenaran yang menjadi hasilnya.   Salah satu contoh yang ditunjukkan tentang sekolah ketaatan ini ialah Petrus dan para rasul lainnya yang hendak dibungkam oleh Mahkamah Agama Yahudi. Mereka dilarang keras untuk memberitakan Injil dan Yesus Kristus kepada publik. Tetapi karena pendidikan ketaatan mereka sudah terbentuk begitu kuat, mereka dengan lantang berkata demikian: lebih baik bagi kami taat kepada Allah daripada kepada manusia. Pendidikan ketaatan ini fokus pada prioritas loyalitas dan kesetiaan kepada Allah. Dengan ini berarti godaan atau ancaman untuk terlepas atau tidak patuh kepada Allah mesti dilawan.    Mengapa Tuhan menjadi prioritas dalam sekolah ketaatan? Karena pada Dia semua ajaran moral, kebaikan, kebenaran, keindahan, kemuliaan, dan kekudusan berasal. Dia pangkal semua kebijaksanaan dan kepandaian. Maka kalau kita memilih untuk taat kepadanya secara konsisten, kita bakal menjadi patuh dan taat dalam segala aspek tatanan atau aturan yang berlaku di mana dan kapan pun di dunia ini.    Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Allah maha kuasa, semoga ketaatan kami kepada-Mu tidak asal-asalan tetapi sungguh benar dan nyata seperti Putra-Mu Tuhan Yesus Kristus yang taat kepada-Mu. Salam Maria... Dalamnama Bapa ... --- Send in a voice message: https://podcasters.spotify.com/pod/show/media-la-porta/message

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan dan renungan Sabda Tuhan hari Rabu pekan ke-2 masa Paskah, 19 April 2023

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later Apr 18, 2023 6:10


Dibawakan oleh Maria Gorety Jaimun dan Fransiskus Asisi Datang dari Komunitas Pukat Labuan Bajo, Keuskupan Ruteng, Indonesia. Kisah Para Rasul 5: 17-26; Mazmur tg 34: 2-3.4-5.6-7.8-9; Yohanes 3: 16-21 GELAP KE TERANG   Tema renungan kita pada hari ini ialah: Gelap ke Terang. Paskah merupakan pengalaman iman kita yang sangat nyata tentang menikmati terang dari Yesus Kristus. Kebangkitan yang menjadi tanda kuasa Allah yang maha besar itu menghilangkan kematian, demikian juga tandanya berupa terang menghalau gelap, sehingga semangat utama Paskah bagi kita ialah terang Yesus Kristus. Paskah telah menetapkan suatu perubahan utama bagi kehidupan kita untuk selamanya, yaitu dari gelap ke terang.    Meskipun kita belum menikmati hidup yang abadi, tetapi semangat Paskah yaitu peralihan dari gelap ke terang sudah abadi untuk kita. Sebelum wafat-Nya, Yesus telah berterus terang tentang ketetapan final ini kepada Nikodemus. Ia memperkenalkan diri-Nya sebagai terang yang telah datang ke dalam dunia. Karena Dia adalah terang, dunia yang berada dalam gelap secara rohani mendapatkan terang itu. Ada sebagian orang mendapat terang itu, namun banyak lain tidak rela menerima dan mengakui terang itu. Nikodemus adalah wakil dari banyak orang yang tertarik kepada terang, sehingga mereka mempunyai keinginan untuk mencari tahu dan mendapatkan-Nya.   Pengalaman iman banyak orang membuktikan bahwa mereka tidak cukup mencari tahu dan memiliki hasrat untuk memiliki terang itu. Keinginan dan kerinduan saja tidak cukup. Yang sangat diperlukan ialah terwujudnya keinginan itu sehingga orang memilih untuk meninggalkan gelap dan kemudian menerima, mengakui dan percaya kepada terang yang tidak lain adalah Yesus Kristus sendiri. Kita semua sebagai umat beriman telah melewati tahap-tahap itu sehingga kita adalah anak-anak terang. Banyak sekali pengalaman di dunia ini yang menjelaskan bagaimana anak-anak terang selalu hidup di dalam semangat Paskah, yaitu beralih dari gelap ke terang.   Cerita dalam Kisah Para Rasul tentang para rasul yang bebas dari kurungan penjara dan kembali memberitakan Injil di dalam bait suci adalah contoh bagi kita, tentang bersikap yang benar dalam semangat Paskah, ketika kita berada dalam ancaman bahaya atau kesulitan. Hal ini wajib untuk diikuti oleh setiap orang yang dibangkitkan oleh Kristus. Intinya ialah ketika kita jatuh, berada dalam kegelapan, mengalami kesulitan, dan dihantam oleh bahaya apa pun, kita harus mampu melihat terang dan akhirnya bangkit untuk melangkah dalam semangat iman.   Semangat Paskah “dari gelap ke terang” perlu menjiwai seluruh hidup kita. Jika semangat ini sedang hangat di dalam diri Anda, pertahankan itu. Namun jika semangat itu sedang pudar di dalam dirimu, dapatkan kembali dengan memintanya dari Yesus sendiri.   Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Yesus Kristus, semoga kami selalu hidup di dalam terang-Mu yang mulia. Bapa kami yang ada di Surga ... Dalam nama Bapa… --- Send in a voice message: https://podcasters.spotify.com/pod/show/media-la-porta/message

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan dan renungan Sabda Tuhan hari Sabtu dalam Oktaf Pasksh, 15 April 2023

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later Apr 14, 2023 7:06


Dibawakan oleh Innocentius Peni dari Komunitas Pukat Labuan Bajo, Keuskupan Ruteng, Indonesia. Kisah Para Rasul 4: 13-21; Mazmur tg 118: 1.14-15a.16a.18.19-21; Markus 16: 9-15 DARI DAMAI PASKAH KE PERUTUSAN PASKAH   Tema renungan kita pada hari ini ialah: Dari Damai Paskah Ke Perutusan Paskah. Pesan-pesan Yesus Kristus yang bangkit tentang Damai Paskah melalui serangkaian penampakan diri-Nya berbuah pada suatu ketahanan iman. Damai Paskah bagaikan bekal rohani yang menyeluruh. Di dalamnya terdapat semua elemen tentang Injil Yesus Kristus dan ajaran-ajaran kebajikan Kristiani.    Singkatnya rasul dan murid-murid Yesus sudah dipersiapkan secara lahiriah dan batiniah untuk menghadapi dua hal besar. Pertama yaitu, ketika Yesus harus naik ke surga dan mereka mesti sudah dibiasakan dengan penyertaan Tuhan melalui Roh-Nya. Yang kedua ialah, mereka diharapkan bersedia jiwa dan raga untuk menjalankan perutusan-perutusan dari Tuhan. Banyaknya perutusan itu terbagi dalam perutusan masing-masing pribadi para murid dan perutusan bersama atau komunitas yang dinamakan Gereja Kristus.   Jadi terang kitab suci pada hari ini dengan jelas mengatakan bahwa pertumbuhan iman Gereja perdana bergerak dari damai Paskah ke perutusan Paskah. Perutusan itu terungkap dalam perintah Yesus: Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk. Petrus dan Yohanes selalu tampil sebagai sebuah tim yang mewakili perutusan komunitas. Mereka membawa nama Yesus Kristus dan juga komunitas beriman, yaitu Gereja perdana. Di samping itu, setiap rasul dan murid lainnya memilih jalannya sendiri-sendiri sebagai pribadi dalam menunaikan tugas perutusan tersebut.   Karena mereka sudah disiapkan dengan baik oleh Yesus sendiri, keberanian dan ketegasan iman mereka tumbuh menjadi kuat. Mereka dengan tegas berpihak kepada Yesus, yaitu kebenaran mutlak yang diyakininya, meski ditantang dengan amat keras oleh para pemuka agama Yahudi. Kesiapan dan kematangan iman itu yang membuka pintu kepada kemartiran, yaitu mati seperti Yesus Kristus. Mereka, satu per satu, akan berhadapan dengan segala situasi entah mendukung, entah menolak, atau sangat keras melawan mereka. Intinya, mereka tidak mundur selangkah pun ketika pewartaan Injil Yesus Kristus mendesak untuk disampaikan kepada semua orang dan perlawanan datang bertubi-tubi.   Perutusan Paskah berupa: pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk, merupakan perutusan yang diamanatkan kepada seluruh Gereja dan setiap anggotanya. Setiap pengikut Kristus saat ini melakukan perutusan itu atas nama Gereja dengan kepalanya Yesus Kristus. Secara formal, perutusan itu kita terima saat selesai ibadat dan Ekaristi. Pemimpin ibadat selalu mengatakan di akhir perayaan: Marilah pergi, kita diutus. Dan secara informal dan pribadi, kita mengambil tanggung jawab ini untuk menjadi saksi-saksi Kristus di mana pun dan kapan pun dalam hidup ini.   Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Tuhan Yesus, sertailah dan lindungilah kami dalam perutusan kami masing-masing tiap-tiap hari, dan bebaskanlah kami selalu dari yang jahat. Kemuliaan kepada Bapa dan Putra ... Dalam nama Bapa ...  --- Send in a voice message: https://podcasters.spotify.com/pod/show/media-la-porta/message

Gastro Tourism Academy
Antropologi Pangan - Teori Jaringan Makanan Pada Konservasi Laut

Gastro Tourism Academy

Play Episode Listen Later Mar 20, 2023 15:54


Intinya eksploitasi secukupnya, dan kalau udah ga betah di suatu institusi bisa cabut segera biar lebih independen dan tidak terkekang.

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Reading and meditation on the Word of God on Friday of the 6th week in ordinary time, February 17, 2023

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later Feb 17, 2023 6:57


Delivered by Father Peter Tukan, SDB from Salesian Don Bosco Gerak in Labuan Bajo, Diocese of Ruteng, Indonesia. Genesis 11: 1-9; Rs psalm 33: 10-11.12-13.14-15; Mark 8: 34 - 9: 1 KEHILANGAN DIRI Renungan kita pada hari ini bertema: Kehilangan Diri. Seorang gadis remaja baru saja merayakan ulang tahun yang ke-17. Ia sangat bahagia atas dukungan keluarga dan semua temannya, karena baginya ulang tahun ke-17 adalah puncak kehidupannya sebagai seorang remaja. Ada banyak harapan dan nasihat disampaikan kepadanya, yang pasti menghibur dan menguatkan dia. Ia mendapat kesempatan untuk memberi sambutan pada hari bahagianya itu. Dalam sambutannya, ia mengutip kata-kata dari Santo Yakobus di dalam perjanjian baru yang berbunyi: iman tanpa perbuatan-perbuatan adalah mati. Ia sendiri sebenarnya tidak begitu paham dengan kutipan kitab suci tersebut. Tapi baginya kutipan itu penting. Beberapa hari sebelum perayaan ulang tahunnya, ia menemani ibunya belanja di pasar. Ini adalah kali yang kedua ia temani ibunya belanja, setelah kali pertamanya pada waktu ia masih di bangku SD. Ia baru menyadari saat itu, ketika ibu tidak normal dalam mengangkat barang-barang belanjaan. Tangan kanannya agak lumpuh karena kecelakaan sepeda motor di waktu lalu saat sedang berjalan ke pasar. Ia sangat kasihan kepada ibunya yang selama ini bekerja bagi keluarganya tetapi hanya dengan tangan kirinya yang normal. Berangkat dari kesadaran itu, ia tidak lagi membiarkan ibunya mengangkat barang-barang berat, yang bisa menyebabkan kehilangan keseimbangan. Ia harus selalu membantu ibunya, untuk meringankan beban kerja ibu. Gadis itu mengerti bahwa ibunya telah mengalami kehilangan diri, atau melakukan pengorbanan diri yang besar, demi kebaikan dan suka cita di dalam keluarga. Ia juga semakin mengerti, bahwa perbuatan-perbuatan seperti melayani, berkorban demi kebaikan orang lain, bahwa rela kehilangan diri sendiri, demi kemuliaan Tuhan yang lebih besar adalah suatu kesaksian iman yang sesungguhnya. Maka ia sangat suka dengan kutipan kitab suci tersebut. Kehilangan diri atau kehilangan nyawa merupakan tindakan utama Tuhan Yesus Kristus, mulai dari lahir sampai wafat-Nya di salib. Intinya ialah sebuah pengorbanan diri bukan untuk keuntungan diri sendiri, tetapi untuk kebaikan orang lain dan kepentingan yang lebih besar. Tindakan kasih inilah yang menjadi syarat utama untuk menjadi pengikut Kristus dan untuk mencapai keselamatan. Suatu pengalaman kehilangan diri atau kehilangan nyawa harus dengan perbuatan nyata, dan tidak bisa hanya dengan teori atau kata-kata. Oleh karena itu percakapan, pengajaran atau khotbah tentang kehilangan nyawa belum dapat menyelamatkan diri kita, karena belum menjadi kenyataan. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Tuhan, semoga kami selalu menunjukkan pengorbanan diri kami di dalam kenyataan. Bapa kami.... Dalam nama Bapa ... --- Send in a voice message: https://podcasters.spotify.com/pod/show/media-la-porta/message

Kencan Dengan Tuhan
Edisi Hari Kamis, 1 Desember 2022 - Tidak ada yang tersembunyi bagi Tuhan

Kencan Dengan Tuhan

Play Episode Listen Later Nov 30, 2022 6:45


Kencan Dengan Tuhan - Kamis, 1 Desember 2022 Bacaan: "Undi dibuang di pangkuan, tetapi setiap keputusannya berasal dari pada TUHAN." (Amsal 16:33) Renungan: Sering kita mendengar berita yang menghebohkan yaitu dengan tertangkapnya para pelaku kejahatan. Ada yang terlibat kasus korupsi, pembunuhan, narkoba dan lain sebagainya. Dikatakan heboh karena orang-orang itu sudah lama bersembunyi, seakan-akan tidak terjangkau oleh aparat keamanan, namun akhirnya tertangkap juga. Demikian juga dengan Akhan bin Karmi, yang tidak bisa bersembunyi setelah melakukan sesuatu yang dianggap jahat di mata Tuhan. Sebagaimana diceritakan di dalam Yosua 7:1 bahwa Akhan bin Karmi telah mengambil sesuatu dari barang-barang yang dikhususkan, baik yang dikhususkan untuk dimusnahkan maupun yang harus dimasukkan ke dalam perbendaharaan Tuhan. Tidak lama setelah itu, ketahuan bahwa Akhan yang telah mengambil barang-barang tersebut. Ada dua hal yang menarik untuk kita perhatikan berkaitan dengan peristiwa ini yaitu: Pertama, Akhan adalah salah satu dari sekian banyak orang Israel saat itu. Memang tidak disebutkan secara pasti, namun jumlah orang Israel yang memasuki Kanaan tentulah sangat banyak, mengingat mereka ada yang masih di bawah umur ketika keluar dari Mesir dan banyak juga yang lahir selama 40 tahun pengembaraan mereka di padang gurun. Mencari seseorang dari sekian banyak orang tersebut adalah bagaikan mencari jarum ditumpukan jerami. Namun kenyataannya Akhan tertangkap juga. Tentu saja karena Tuhan yang menolong Yosua untuk menemukan sang pembuat celaka bangsanya itu. Kedua, Akhan tertangkap dengan metode pengundian. Cara yang dilakukan oleh Yosua ini menjadi kebiasaan bangsa Israel untuk menemukan seseorang yang diduga berkaitan erat dengan sebuah peristiwa. Diawali dengan memperhadapkan suku demi suku, kemudian kaum demi kaum, kemudian keluarga demi keluarga, yang terakhir seorang demi seorang dan didapatilah Akhan. Sekalipun dengan cara pengundian, tetapi Tuhan sendirilah yang memutuskan. Jauh setelah peristiwa itu terjadi, penulis Amsal menuliskan dalam Amsal 16:33, "Undi dibuang di pangkuan, tetapi setiap keputusannya berasal daripada Tuhan." Intinya adalah tidak ada yang bisa bersembunyi setelah melakukan tindakan yang dianggap jahat di mata Tuhan. Pasti pada akhirnya ketahuan dan tertangkap. Sebagai orang percaya pada Tuhan Yesus, kita juga harus sadar bahwa Tuhan menjelajah seluruh bumi, artinya bahwa tidak ada yang luput dari pengawasan-Nya. Apapun yang kita perbuat, Tuhan tahu, bahkan apa yang ada di dalam hati kita pun Tuhan tahu. Maka Jangan melakukan tindakan yang dianggap jahat di mata Tuhan. Sebab dimanapun kita melakukannya, pasti akan ketahuan. Kita tidak bisa bersembunyi dari Tuhan dan suatu saat kejahatan kita akan diungkap oleh Tuhan, kecuali kita bertobat, maka Tuhan tidak akan mempermalukan kita. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, aku sadar bahwa Engkau melihat semuanya. Maka ampunilah segala dosaku dan jangan Kau ungkap tindakan jahatku di hadapan sesamaku. Amin. (Dod).

Kepo Buku
Senja di Jakarta

Kepo Buku

Play Episode Listen Later Sep 8, 2022 50:21


Trio Kepo Buku kembali ngobrolin satu lagi novel klasik Indonesia. Bahkan konon ini adalah novel Indonesia pertama yang dikenal di luar Indonesia. Judulnya Senja di Jakarta karya jurnalis kawakan Indonesia, Mochtar Lubis. Apa yang menarik dari novel klasik ini menurut ketiga host Kepo Buku? Silakan disimak. Semoga suka dan tergoda untuk ikut membacanya. Peringatan: Ada beberapa bagian di episode ini yang membacakan kutipan novel yang rasanya tidak cocok untuk anak di bawah umur atau mereka yang tidak nyaman dengan penggambaran adegan dewasa. Bagi yang mendengarkan episode ini di Spotify, ada pertanyaan untuk kalian di fitur Q&A di bawah. Intinya kami ingin tahu novel klasik apa yang kalian ingin kami obrolin di Kepo Buku --- Send in a voice message: https://anchor.fm/kepobuku/message

Kencan Dengan Tuhan
Edisi Hari Senin, 5 September 2022 - Libatkan Dia dalam rencanamu

Kencan Dengan Tuhan

Play Episode Listen Later Sep 4, 2022 6:01


Kencan Dengan Tuhan - Senin, 5 September 2022 "Maka sekarang, jika aku kiranya mendapat kasih karunia di hadapan-Mu, beritahukanlah kiranya jalan-Mu kepadaku, sehingga aku mengenal Engkau, supaya aku tetap mendapat kasih karunia di hadapan-Mu. Ingatlah, bahwa bangsa ini umat-Mu." (Keluaran 33:13) Renungan: Musa adalah orang yang mendapat kasih karunia di hadapan Allah. Dari bacaan di atas, kita dapat melihat bagaimana Musa bercakap-cakap dengan Allah seperti dengan seorang manusia. Pada saat itu Allah telah memerintahkan Musa untuk membawa bangsa Israel keluar dari Mesir menuju Tanah Perjanjian. Namun karena bangsa Itu tegar tengkuk, maka Allah berfirman bahwa Ia akan membiarkan mereka berjalan sendiri dan Dia tidak akan menyertai mereka. Mendengar ancaman itu mereka pun berkabung. Tidak terkecuali, Musa pun ikut menjadi takut dan gelisah. Namun karena Allah telah memerintahkannya untuk membawa bangsa itu keluar, Musa pun meminta tanda atau penangguhan dari Allah bahwa Dia sungguh-sungguh menyertai mereka. Musa adalah seorang yang tahu siapa dirinya. Itulah sebabnya ia hidup bergaul karib dengan Allah dan tidak mau mengambil keputusan serta bertindak jika ia tidak yakin bahwa Allah sungguh-sungguh menyuruh dan menyertainya. Karena itu ia berkata kepada Allah, "...beritahukanlah jalan-Mu kepadaku...." Musa sangat menyadari bahwa tanpa penyertaan Allah, ia pasti tidak akan sanggup melewati semua tantangan yang ada di hadapannya. Akhirnya karena Musa memintanya Allah pun menyatakan kemuliaan-Nya sebagai bukti penyertaan-Nya kepada mereka. Allah memelihara mereka dalam perjalanan keluar dari tanah Mesir. Dalam kehidupan kita sebagai murid-murid Yesus, kita pun wajib meminta dan berdoa sungguh-sungguh agar kita memahami jalan-jalan Allah, yaitu hati-Nya, tujuan-Nya, prinsip-Nya dan bahkan penderitaan-Nya, agar kita dapat mengenalnya secara pribadi. Dengan bersungguh-sungguh berdoa dan merenungkan Firman-Nya, akan membantu kita lebih memahaminya. Kita memerlukan tuntunan Allah dalam bisnis kita, pelayanan kita, rumah tangga kita, studi dan masa depan kita. Intinya dalam segala hal kita membutuhkan petunjuk-petunjuk-Nya agar berhasil. Seperti halnya Musa yang telah melihat mukjizat-mukjizat sebagai bukti kenyataan Tuhan, demikianlah kita juga akan melihat campur tangan Tuhan dalam setiap persoalan dan masalah kita, sebagai bukti penyertaan-Nya. Jangan pernah memulai apapun kalau kita tidak melibatkan Tuhan di dalamnya. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, keserahkan rencana terdekatku saat ini ke dalam tangan-Mu. Berkatilah agar pada akhirnya semuanya dapat berjalan sesuai dengan kehendak-Mu dan menjadi berkat untuk hidupku. Amin. (Dod).

Truth Daily Enlightenment
Memaksa Diri Berubah

Truth Daily Enlightenment

Play Episode Listen Later Jun 7, 2022


Setiap kita pasti ingin menjadi orang Kristen yang baik, orang percaya yang berkenan di hadapan Allah. Dan itu juga telah menjadi doa kita selama ini. Juga lagu-lagu yang kita nyanyikan mengandung syair itu. Intinya, kita tidak mau menjadi orang rusak, yang duniawi. Pertanyaannya sekarang, ‘Apakah kita sudah menjadi orang yang berkenan kepada Allah?' Pada umumnya... Continue reading → The post Memaksa Diri Berubah appeared first on Truth Voice.

Janda Becanda - The Widow Jokes
Ep 087 - Stop Stalking Mantan kata Blogger Poppy Dihardjo (IND)

Janda Becanda - The Widow Jokes

Play Episode Listen Later Apr 10, 2022 24:24


Sakit hati dengan mantan? Tetep ngeliatin sosmed nya dan ngeliatin semua account-account lainnya? Stop. Itu malah nyakitin diri kamu sendiri. Atau sebaliknya, mantan yang gak berhenti nguntit dari tiap pelosok internet laik netizen kebakaran jenggot? Berhati-hatilah dan pastikan awas dengan siapa berinteraksi online. Intinya ciptakan healthy boundaries biar bisa melangkah ke depan dengan tegar dan membuka lembaran hidup baru. Poppy juga berikan informasi cara-cara batasan yang sehat bagi yang berbagi tanggung jawab membesarkan anak bersama mantan. Ikuti Poppy di IG nya @PoppyDihardjo --- Support this podcast: https://anchor.fm/jandabecanda/support