POPULARITY
Dalam versi ini, saya menghadirkan buku QUR'AN:Narasi, Kode, dan Kekuasaan dalam format audiobook bahasa Indonesia—agar kamu bisa mendengarkannya sambil berkendara, duduk santai, atau sekadar menikmati secangkir teh tanpa harus membuka halaman demi halaman. Versi audio book ini akan saya baca sebagai teks dari naskah aslinya berbahasa Inggris saya terjemahkan dan saya ubah formatnya menjadi audio book ini.
PENJELASAN AWAL – VERSI AUDIOBOOK
Ada wacana bahwa nantinya DPR ini bisa mengevaluasi pejabat negara bahkan memecat pejabat negara.
Apakah semakin banyak informasi kita akan semakin mendekati (menemui) kebenaran (truth)? Ternyata tidak juga. Informasi dapat dikemas jadi cerita yang tujuannya adalah untuk mencapai ketertiban (order), bukan truth. Apakah kita akan menjadi semakin bijak (wise)? Atau semakin berkuasa (power)?
Episode PutCast kali ini, Kepala Suku Mojok berbincang dengan Dr. Herlambang Perdana Wiratraman. Ia adalah seorang dosen di Hukum Tata Negara UGM. Ia juga dikenal sebagai sosok yang aktif dalam memberikan bantuan hukum pada masyarakat. Tema obrolan pada episode kali ini diawali dengan persoalan lingkungan dan hak hidup masyarakat Indonesia. Kemudian berlanjut dengan membincangkan ekosistem akademik Indonesia dan apa hubungannya dengan kekuasaan yang antisains.
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Adi Wibowo Bunggulawa dari Paroki Santo Yoseph Pekerja Gotong-Gotong di Keuskupan Agung Makasar, Indonesia. Ibrani 8: 6-13; Mazmur tg 85: 8.10.11-12.13-14; Markus 3: 13-19 INDAHNYA PILIHAN TUHAN Tema renungan kita pada hari ini ialah: Indahnya Pilihan Allah. Ada begitu banyak pemilihan Tuhan atas orang-orang terpilih yang akan menjalankan perutusan yang dipercayakan. Menurut Surat kepada Orang Ibrani, Tuhan membuat suatu pilihan yang besar, yaitu menetapkan perjanjian baru supaya melengkapi atau menyempurnakan perjanjian lama yang terbukti bercacat. Yesus Kristus sang Imam Agung terbukti hadir sebagai tanda perjanjian baru itu bagi kita. Yesus Kristus melanjutkan tugas-Nya di dalam dunia dengan membuat pemilihan, dan secara khusus Ia bertindak langsung atas pemilihan kedua belas rasul-Nya. Kekuasaan dan kehendak-Nya menjadi syarat utama untuk membuat pilihan. Kalau syarat yang dipakai kental dengan motivasi manusiawi, tentu saja pilihan itu berisi pilih kasih, kekuasaan, diskriminasi, dan pemaksaan kehendak. Pilihan Tuhan itu indah karena terpenuhi unsur kesakralan dan ketulusan. Firman-Nya langsung tertuju kepada orang-orang terpilih, sama seperti seorang pemuda berkata langsung “Aku sayang kamu” kepada pemudi pujaannya. Maka firman itu mendapat tanggapannya, yaitu jawaban pasti atas undangan dan pilihan Tuhan. Sebuah pilihan kehilangan keindahannya jika tidak dinyatakan secara langsung dan pribadi. Kita semua dibuat indah ketika pilihan terhadap kita itu disakralkan dengan pembaptisan suci. Sakramen-sakramen lain yang kita terima menjadi kesempatan bagi kita untuk disucikan, bahkan penyucian diri kita terjadi berulang kali melalui Ekaristi, pengakuan dosa, dan perbuatan-perbuatan kasih. Tuhan sungguh mengurapi dan menyucikan kita dalam banyak waktu dan peristiwa. Pilihan Tuhan itu indah karena orang-orang pilihan itu dipenuhi dengan kebijaksanaan untuk menegakkan keadilan, kebenaran dan kebaikan. Atas dasar ini, maka setiap dari kita diikutsertakan oleh Yesus Kristus di dalam tugas perutusannya. Gereja yang mendapat langsung mandat dari Yesus senantiasa menugaskan kita dan melengkapi kita dengan segala bentuk dukungannya. Para rasul menerima pengurapan dan pilihan mereka dilengkapi dengan karunia perutusan mereka. Tak mungkin karunia ini berisi juga kekerasan dan kejahatan. Kita yang mengambil bagian dalam perutusan ini adalah pembawa damai dan suka cita kehidupan. Sering terjadi, satu perbuatan jahat dapat merusak banyaknya kebaikan yang sudah dilakukan. Hari ini firman Tuhan membimbing kita untuk memelihara pilihan-pilihan Tuhan yang sedang kita jalani dan wujudkan sampai kepada pemenuhannya. Kita juga dapat membuat pilihan-pilihan dalam semangat inisiatif dan kreativitas atas pilihan dasar kita mengikuti Kristus, agar iman kita semakin mantap. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Tuhan Allah maha kuasa, penuhilah kami dengan rasa syukur dan kemurahan hati, supaya kami dapat melayani-Mu dan sesama kami dengan benar. Salam Maria penuh rahmat ... Dalam nama Bapa...
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Rini, Hendry, Tirto dan Pater Peter, SDB dari Komunitas Pukat Labuan Bajo di Keuskupan Labuan Bajo, Indonesia. Daniel 7: 13-14; Mazmur tg 93: 1ab.1c-2.5; Wahyu 1: 5-8; Yohanes 18: 33b-37 KEKUASAAN TUHAN KEKAL-ABADI-SELAMANYA Tema renungan kita pada hari Minggu, Hari Raya Tuhan Yesus Kristus Raja Semesta Alam ini ialah: Kekuasaan Tuhan Kekal-Abadi-Selamanya. Pada hari minggu terakhir tahun liturgi B kita rayakan sebagai Pesta Kristus Raja Semesta Alam. Fokus perhatian kita ialah pribadi Yesus Kristus, sang raja. Yang kita lihat pada Yesus sebagai raja ialah kekuasaan-Nya sebagai Tuhan dan Putera Allah. Buktinya, atas ajaran dan mujizat yang dibuat-Nya, orang-orang menganggap bahwa kuasa-Nya melampaui semua manusia dan penguasa di dunia. Kekuasaan yang ada pada Yesus menjadi pembeda dari semua kekuasaan di dunia. Misalnya terhadap penguasa politik seperti Pilatus, perbedaannya sangat mencolok: Pilatus berkuasa di dunia, Yesus berkuasa bukan di dunia ini. Dengan penguasa agama seperti kaum Farisi dan para ahli Taurat, Yesus menghadirkan Tuhan Allah yang menyelamatkan umat manusia, sedangkan mereka bersaksi tentang Tuhan yang menghukum dan menakutkan manusia. Faktor pembeda dalam kuasa Yesus Kristus terletak pada cirinya yaitu bahwa kekuasaan itu kekal-abadi-selamanya. Yesus sebagai raja yang kekal-abadi-selamanya memiliki ciri-cirinya yang mendasar. Ciri pertama ialah kekuasaan itu datang dari sumber yang kekal-abadi-selamanya. Sumber itu adalah Allah sendiri, penguasa langit dan bumi, penyelenggara semesta alam. Kitab Daniel dalam bacaan pertama menyebutkan bahwa kepada Anak Manusia diserahkan kekuasaan, kehormatan, dan kuasa sebagai raja. Kita memahaminya sebagai: Bapa yang maha kuasa menyerahkan itu kepada Putera-Nya yang menjadi manusia, yaitu Yesus Kristus. Sistem demokrasi, monarki, kerajaan, perserikatan, tidak memperoleh kekuasaan sejenis ini. Intinya sangat berbeda. Kekuasaan yang mengatasi ruang dan waktu adalah ciri yang kedua. Kitab Wahyu dalam bacaan kedua melukiskannya dengan sebuah kekuasaan berwujud dalam alfa dan omega: kuasanya itu dulu ada, kini ada dan akan tetap ada. Kalau kekuasaan itu melampaui ruang dan waktu, berarti ia tidak bergantung pada struktur fisik, teritori, ras, budaya, bahasa, masa jabatan, pemilu dan biaya infrastruktur politik pembangunan. Ini sungguh kerajaan rohani, sehingga kitab Wahyu menyebut bahwa setiap anggota kerajaan itu semuanya ialah imam-imam bagi Allah. Ciri kekuasaan kerajaan Allah ialah substansi atau isi dan misi yang dilakukan oleh Yesus sebagai raja kita. Kepada Pilatus yang ingin mengetahui substansi dan misi-Nya Yesus, jawaban yang ia peroleh ialah kebenaran. Di dalam demokrasi, monarki, kerajaan, fasis, komunisme, bahkan Pilatus sendiri ada kebenaran. Tetapi semua kebenaran itu akan hilang setelah penguasanya mati. Yang kekal-abadi-selamanya ialah kebenaran cinta kasih Tuhan yang kita imani hingga saat ini. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa… Ya Tuhan, semoga perayaan hari Minggu ini memperkuat ketaatan kami kepada Yesus Kristus sang raja kami, dan kami tetap mengambil bagian dalam kerajaan-Nya. Bapa kami... Dalam nama Bapa ...
VOA This Morning Podcast - Voice of America | Bahasa Indonesia
Presiden AS Joe Biden meyakinkan Presiden-terpilih Donald Trump tentang kelancaran peralihan kekuasaan pada pertemuan di Gedung Putih Rabu (13/11) lalu. Sementara itu, korban aksi terorisme masa lalu bisa ajukan hak kompensasi lewat LPSK.
Kekuasaan dan Kepemimpinan Sepenuhnya dari Allah adalah bagian dari ceramah agama dan kajian Islam ilmiah dengan pembahasan Al-Bayan Min Qashashil Qur’an. Pembahasan ini disampaikan oleh Ustadz Abu Ya’la Kurnaedi, Lc. pada Senin, 9 Jumadil Awal 1446 H / 11 November 2024 M. Kajian sebelumnya: Bahaya Nafsu Bagi Pemiliknya Kajian Tentang Kekuasaan dan Kepemimpinan Sepenuhnya dari Allah Kita masih […] Tulisan Kekuasaan dan Kepemimpinan Sepenuhnya dari Allah ditampilkan di Radio Rodja 756 AM.
Demi Setitik Kekuasaan, Rusak Netralitas ASN Oleh. Novianti(Kontributor NarasiPost.Com) Voice over talent: Yeni M NarasiPost.Com-Setiap lima tahun, rakyat Indonesia menyambut pesta demokrasi memilih pemimpin baru saat pilpres dan pilkada. Namun, rakyat sering alpa untuk mengevaluasi kualitas praktiknya. Benarkah pemilu dilakukan secara jujur dan adil? Bagaimana hasilnya? Naskah selengkapnya: https://narasipost.com/opini/09/2024/demi-setitik-kekuasaan-rusak-netralitas-asn/ Terimakasih buat kalian yang sudah mendengarkan podcast ini, Follow us on: instagram: http://instagram.com/narasipost Facebook: https://www.facebook.com/narasi.post.9 Fanpage: Https://www.facebook.com/pg/narasipostmedia/posts/ Twitter: Http://twitter.com/narasipostx
Detik-Detik Akhir Kekuasaan Oleh. Maman El Hakiem(Kontributor NarasiPost.Com) Voice over talent: Dewi Nasjag NarasiPost.Com-Sebenarnya hanya tinggal menghitung hari rezim di tanah air ini akan berakhir. Hanya saja penguasa yang satu ini masih saja mencari celah untuk bisa menjaga muruahnya sebagai pemimpin otoriter dan populis dengan memanfaatkan kekuasaannya untuk meloloskan anak atau keturunannya agar bisa berkuasa. Segala aturan yang harusnya ditegakkan di dalam sistem demokrasi, bisa dengan mudah ia sesuaikan dengan keinginannya. Sementara itu, para pejabat dan wakil rakyat malah ramai-ramai berkoalisi meninggalkan rakyatnya yang selalu menjadi korban kepentingan oligarki. Naskah selengkapnya: https://narasipost.com/opini/09/2024/detik-detik-akhir-kekuasaan/ Terimakasih buat kalian yang sudah mendengarkan podcast ini, Follow us on: instagram: http://instagram.com/narasipost Facebook: https://www.facebook.com/narasi.post.9 Fanpage: Https://www.facebook.com/pg/narasipostmedia/posts/ Twitter: Http://twitter.com/narasipostx
Episode PutCast terbaru kali ini kembali membicarakan kabar politik terbaru dengan menghadirkan pakar hukum tata negara, Zainal Arifin Mochtar. Fokus pembicaraan kali ini yaitu menyoroti soal transisi atau perpindahan kekuasaan dari Jokowi ke Prabowo.
Pemilu Legislatif 2024 mungkin kalah seru dibandingkan dengan Pilpres-nya. I mean, we talk about Gemoy, debat yang saling serang, desak Anies, riuh ramai kampanye Ganjar-Mahfud, dan lain sebagainya. Kalau kata kami orang Timur: Seng ada lawan! Tapi nih kalau kita perhatikan hasil Pileg untuk tingkat nasional, ada satu pemandangan yang sangat menarik di pucuk teratas, di mana Partai Golkar berhasil menggerek posisi suaranya dan hanya berselisih 1,4 persen dibandingkan PDIP yang keluar sebagai pemenang. Dengan pencapaian ini serta peningkatan suara yang signifikan dibandingkan Pemilu 2019, Golkar memang mendapatkan momentum politik yang menjanjikan. Jika menerapkan strategi yang tepat, bukan tidak mungkin Golkar bahkan bisa mengalahkan PDIP dan merebut posisi sebagai partai pemenang di Pemilu 2029. Penasaran seperti apa strategi atau kita bisa bilang resep rahasia Golkar yang melibatkan satu sosok menarik ini? Get your coffee and let's get it started!
Kurang dari setahun, tiga pucuk pimpinan lembaga negara dipecat karena persoalan etika, moral, dan integritas. Para pengabdi kekuasaan yang seharusnya jadi teladan masyarakat, malah menjadi sosok yang membuat malu dan akhirnya dipaksa buat mundur. Ada apa dengan negeri ini sampai mendapatkan pemimpin-pemimpin miskin moral? Apa kabar revolusi mental ketika para pengabdi kekuasaan yang justru memberi contoh buruk?
Presiden Jokowi ditengarai berambisi menguasai Partai Golkar dengan mendorong Menteri Bahlil Lahadalia sebagai calon ketua umum, menggantikan Airlangga Hartarto. Mampukah para kadernya menjaga partai dari intervensi Jokowi, presiden yang segera kehilangan kekuasaan, “bebek lumpuh” yang mencoba berjalan tegak? - - - Kunjungi s.id/tempo199 untuk promo berlangganan Tempo Digital Rp 199 ribu setahun. Unduh aplikasi Tempo untuk membaca berbagai liputan mendalam Tempo. --- Send in a voice message: https://podcasters.spotify.com/pod/show/apakatatempo/message
Professor Klaus Schwab, the Founder and Executive Chairman of the World Economic Forum, talks about the future of Southeast Asia's leadership, geo-economy, and governance. Recorded on September 4th, 2023 as part of ASEAN Business and Investment Summit 2023. #Endgame #GitaWirjawan #KlausSchwab ---------------------- About the host: Gita Wirjawan is an Indonesian entrepreneur, educator, and currently a visiting scholar at The Shorenstein Asia-Pacific Research Center (APARC), Stanford University. Gita has also just been appointed as an Honorary Professor of Politics and International Relations in the School of Politics and International Relations, University of Nottingham, UK. ---------------------- Supplementary Readings: The Fourth Industrial Revolution Stakeholder Capitalism: A Global Economy That Works for Progress, People and Planet ---------------------- Understand this Episode Better: https://sgpp.me/eps178notes ----------------------- SGPP Indonesia Master of Public Policy: admissions@sgpp.ac.id https://admissions.sgpp.ac.id https://wa.me/628111522504 Other "Endgame" episode playlists: International Guests Wandering Scientists The Take Visit and subscribe: @SGPPIndonesia @VisinemaPictures
Kemenangan Prabowo-Gibran tak lepas dari politik kekuasaan untuk mempengaruhi pemilih. Kekuasaan dimanfaatkan untuk mengerahkan aparat hukum dan penyelenggara negara. Bawaslu tidak pernah serius mengusut hal tersebut. Kontroversi hasil pemilu diperparah oleh aplikasi rekap suara KPU–Sirekap–yang bermasalah. ||| Kunjungi s.id/tempo199 untuk promo berlangganan Tempo Digital Rp 199 ribu setahun. Unduh aplikasi Tempo untuk membaca berbagai liputan mendalam Tempo. --- Send in a voice message: https://podcasters.spotify.com/pod/show/apakatatempo/message
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Vita Jumiyati dan Andi Situmorang dari Sekolah Saint Peter Jakarta di Keuskupan Agung Jakarta, Indonesia. 1 Samuel 24: 3-21; Mazmur tg 57: 2.3-4.6.11; Markus 3: 13-19 INDAHNYA PILIHAN TUHAN Tema renungan kita pada hari ini ialah: Indahnya Pilihan Allah. Ada begitu banyak pemilihan Tuhan atas orang-orang terpilih yang akan menjalankan perutusan yang dipercayakan. Menurut Kitab Pertama Samuel, bimbingan ilahi kepada raja muda Daud, mengarahkannya untuk membuat pilihan yang indah dan terbaik. Daud tidak tidak menghabiskan nyawa Saul yang sudah tersedia peluang untuk dibunuh. Daud memilih untuk membiarkannya hidup. Daud menghargainya. Yesus Kristus melanjutkan tugas-Nya di dalam dunia dengan membuat pemilihan, dan secara khusus Ia bertindak langsung atas pemilihan kedua belas rasul-Nya. Kekuasaan dan kehendak-Nya menjadi syarat utama untuk membuat pilihan. Kalau syarat yang dipakai kental dengan motivasi manusiawi, tentu saja pilihan itu berisi pilih kasih, kekuasaan, diskriminasi, dan pemaksaan kehendak. Pilihan Tuhan itu indah karena terpenuhi unsur kesakralan dan kesucian. Firman-Nya dinyatakan langsung tertuju kepada orang-orang terpilih, sama seperti seorang pemuda berkata langsung “Aku sayang kamu” kepada pemudi pujaannya. Maka firman itu langsung mendapat tanggapannya, yaitu jawaban pasti atas undangan dan pilihan Tuhan. Sebuah pilihan kehilangan keindahannya jika tidak dinyatakan secara langsung dan pribadi. Kita semua dibuat indah ketika pilihan terhadap kita itu disakralkan dengan pembaptisan suci. Sakramen-sakramen lain yang kita terima menjadi kesempatan bagi kita untuk disucikan, bahkan penyucian diri kita terjadi berulang kali melalui Ekaristi, pengakuan dosa, dan perbuatan-perbuatan kasih. Tuhan sungguh mengurapi dan menyucikan kita dalam banyak waktu dan peristiwa. Pilihan Tuhan itu indah karena orang-orang pilihan itu dipenuhi dengan kebijaksanaan untuk menegakkan keadilan, kebenaran dan kebaikan. Atas dasar ini, maka setiap dari kita diikutsertakan oleh Yesus Kristus di dalam tugas perutusannya. Gereja yang mendapat langsung mandat dari Yesus senantiasa menugaskan kita dan melengkapi kita dengan segala bentuk dukungannya. Para rasul menerima pengurapan dan pilihan mereka dilengkapi dengan karunia-karunia perutusan mereka. Tak mungkin karunia ini berisi juga kekerasan dan kejahatan. Kita yang mengambil bagian dalam perutusan ini yaitu sebagai pembawa damai dan suka cita kehidupan. Sering terjadi, satu perbuatan jahat dapat merusak banyaknya kebaikan yang sudah dibangun dan dilakukan. Hari ini firman Tuhan menjadi terang bagi kita untuk memelihara pilihan-pilihan Tuhan yang sedang kita jalani dan wujudkan sampai kepada pemenuhannya. Kita juga dapat membuat pilihan-pilihan dalam semangat inisiatif dan kreativitas atas pilihan dasar kita mengikuti Kristus, agar iman kita semakin mantap. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Tuhan Allah maha kuasa, penuhilah kami dengan rasa syukur dan kemurahan hati, supaya kami dapat melayani-Mu dan sesama kami dengan benar. Salam Maria penuh rahmat ... Dalam nama Bapa... --- Send in a voice message: https://podcasters.spotify.com/pod/show/media-la-porta/message
Pembawa Renungan : Sandy Kusuma Tangerang Mat. 2:13-18
Yesus Mesias bertanya kepada orang yang dirasuki itu, "Siapakah namamu?" Dia (atau mereka) menjawab, "Legion" kerana dia telah dirasuk oleh "ramai roh iblis" (Lukas 8:30). "Legion" ialah bukan nama tetapi bilangan. Kerana Yesus ialah Anak Allah Yang Maha Tinggi (8:28), mereka harus menjawab. Tetapi kerana roh-roh Iblis ialah roh-roh memberontak dan intimidasi, mereka ingin mencabar-Nya dengan menyatakan bilangan mereka. Namun begitu, Yesus tetap menang!
Putusan MK Syarat Pendaftaran Capres-Cawapres, Partai Buruh Minta Tak Pilih Calon Pendukung Oligarki | Ombudsman Temukan Maladministrasi Impor Bawang Putih | Tujuh Pendulang Emas Tewas Ditembak di Papua Pegunungan *Kami ingin mendengar saran dan komentar kamu terkait podcast yang baru saja kamu simak, melalui surel ke podcast@kbrprime.id
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Rini, Hendry, Tirto dan Pater Peter, SDB dari Komunitas Pukat Labuan Bajo, Keuskupan Ruteng, Indonesia. Daniel 7: 9-10.13-14; Mazmur tg 97: 1-2.5-6.9; 2 Petrus 1: 16-19; Matius 17: 1-9 BOM ROHANI MELEDAK Renungan kita pada hari Minggu Biasa ke-18 ini bertema: Bom Rohani Meledak. Di dalam hidup kita, bom yang meledak sangat menakutkan kita semua. Bom dalam komunikasi di antara kita dapat berupa ujaran kekerasan, makian, fitnah, dan berita-berita hoax telah menjadi musuh yang sangat mengkuatirkan kita bersama. Suara sangat tidak menyenangkan maka kita lebih memilih menutup telinga dan tak ingin mendengarkan. Kita semua mengutuk bom seperti itu Itu semua adalah bom jasmani yang menghancurkan kehidupan. Bagaimana dengan bom rohani atau senjata rohani itu? Bom rohani sebaliknya didambakan untuk didengarkan dan kita senang melihatnya. Yang dimaksudkan dengan bom rohani yang meledak ialah kuasa Tuhan Allah yang mengagumkan. Ia membuka hati manusia untuk menerima dan membiarkan Dia menguasai hidup kita. Ini terjadi pada hari Pentekosta. Banyak sekali peristiwa sebelum ini, hampir semua rasul dan murid Yesus belum mengerti dan mendengarkan Yesus secara sungguh-sungguh. Namun dengan Pentekosta ini bom rohani itu meledak, dan mereka semua yang dipenuhi Roh Kudus mendapatkan karunia mendengarkan dengan sangat baik. Mereka mengenal Yesus secara pribadi dan bersama, mendengarkan Dia sungguh-sungguh, lalu mewartakan Dia. Ini menegaskan kembali peristiwa penampakan di gunung Tabor, ketika suara dari dalam awan berseru: Inilah Anak-Ku yang Ku-kasihi, dengarkanlah Dia. Kita membuka telinga untuk mendengarkan Tuhan, membuka mata untuk melihat kemuliaan-Nya yang maha tinggi, dan membuka hati untuk menerima Dia yang datang, karena Ia maha baik dan bukan penghancur seperti bom di dunia ini. Ia sungguh berdaya tarik amat dasyat sehingga semua orang dari segala penjuru datang kepada-Nya dan melayani Dia. Kekuasaan dan kerajaan-Nya menghasilkan bom rohani yang akan memecah untuk menyebarkan kabar suka cita dan penghiburan bagi setiap manusia, dan terutama mengembalikan orang-orang yang telah terlanjur menjauh dari kasih-Nya. Yesus Kristus sebagai Tuhan yang bersabda adalah wujud nyata bom rohani itu. Ia berseru, mengajar, berteriak, menasihati, bersabar, memerintah, berkorban dan menghibur, semua ini dilakukan-Nya sebagai ledakan dan sebaran cinta kasih Tuhan untuk kebaikan kita manusia. Ada sebagian orang pada zaman itu membuka diri untuk menerima-Nya, sebagian lain tidak rela menerima-Nya. Yang menerima adalah para saksi yang meneruskan semua kisah tentang Dia kepada Gereja dan kita semua sampai saat ini. Bom rohani itu selalu meledak dalam dan melalui Gereja. Hendaknya kita memilih mendengar bom rohani ini. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Tuhan yang maha kuasa dan maha tahu, pada hari Minggu ini kami kembali lagi berjumpa dengan Dikau melalui persekutuan Gereja-Mu. Berkatilah dan penuhilah kami dengan rahmat-Mu supaya kami senantiasa semangat membagi suka cita dan kabar baik kepada lingkungan sekitar kami, sebagai tanda kehadiran-Mu sendiri di tengah-tengah umat-Mu. Bapa Kami... Dalam nama Bapa... --- Send in a voice message: https://podcasters.spotify.com/pod/show/media-la-porta/message
Yesus yang dimuliakan "jauh lebih tinggi dari segala pemerintah & penguasa, kekuasaan & kerajaan". Tidak ada kekuatan di luar kedaulatan Yesus, bukan hanya di dunia ini saja, melainkan juga di dunia yang akan datang.
Yesus yang dimuliakan "jauh lebih tinggi dari segala pemerintah & penguasa, kekuasaan & kerajaan". Tidak ada kekuatan di luar kedaulatan Yesus, bukan hanya di dunia ini saja, melainkan juga di dunia yang akan datang.
Diskisi dan Bedah Buku Kekuasaan, Kesejahteraan, dan Perubahan Teknologi - Megawati Institute
"Pernahkah Anda bertanya-tanya tentang buku yang menjadi teman tidur para pemimpin dunia yang penuh kekuasaan? Buku politik klasik yang disebut 'Il Principe' (The Prince) karya Niccolò Machiavelli, telah menyertai tidur Napoleon Bonaparte, Adolf Hitler, Vladimir Lenin, Joseph Stalin, dan para pemimpin dunia lainnya. Buku ini menjadi panduan yang menginspirasi dan mempengaruhi pemikiran politik para tokoh tersebut. Ditulis pada abad ke-16 oleh seorang filsuf dan politikus Italia, Machiavelli, 'Il Principe' memberikan wawasan tentang kekuasaan, strategi politik, dan menjelaskan realitas politik yang pahit. Napoleon Bonaparte, sang jenderal dan kaisar Prancis, sering kali membaca buku ini saat berbaring di tempat tidurnya. Ia terinspirasi oleh pemikiran Machiavelli tentang bagaimana memperoleh dan mempertahankan kekuasaan. Selanjutnya, Adolf Hitler, diktator Jerman Nazi, juga diketahui telah memiliki salinan 'Il Principe' di sebelah tempat tidurnya. Buku ini memberikan panduan politik yang sesuai dengan ambisinya untuk menguasai dunia. Tidak hanya itu, para pemimpin revolusioner seperti Lenin dan Stalin di Uni Soviet juga mengambil inspirasi dari buku ini. Mereka melihat 'Il Principe' sebagai sumber pemikiran strategis dalam menghadapi tantangan politik yang mereka hadapi. Buku ini telah menciptakan dampak yang mendalam pada sejarah dan politik dunia. Meskipun kontroversial, 'Il Principe' tetap menjadi karya yang relevan dalam memahami kekuasaan dan politik hingga saat ini. Tampaknya, buku ini tidak hanya menjadi bacaan malam yang populer di kalangan pemimpin dunia, tetapi juga menjadi bagian dari warisan pemikiran politik yang kontroversial. Apakah Anda juga ingin menjelajahi wawasan politik yang tersimpan dalam halaman 'Il Principe'?
Partai Nasdem sepertinya tengah menghadapi tekanan setelah berseberangan pilihan politik dengan Presiden Joko Widodo dalam konteks Pemilu 2024. Pengusutan kasus yang menyeret dua kader Nasdem di kabinet Jokowi–Johnny Gerard Plate dan Syahrul Yasin Limpo–muncul dalam waktu berdekatan. Menguat dugaan, lembaga hukum telah digunakan untuk menekan lawan politik. Kendati begitu, bukan berarti Johnny Plate dan Syahrul Yasin Limpo bersih dari korupsi. Dugaan keterlibatan mereka dalam menggarong uang negara patut diselidiki secara tuntas dan menjamin hukum bebas dari intervensi penguasa. - - - Baca berbagai laporan mendalam majalah Tempo dan Koran Tempo dengan mengunduh aplikasi Tempo. Kunjungi s.id/bacatempo untuk berlangganan Tempo Digital Premium hanya Rp 99 ribu setahun! Kritik dan saran: podcast@tempo.co.id
Andi Renreng adalah Head of Marketing POCO Indonesia.
Untuk memperpanjang masa jabatan Presiden Joko Widodo, para pendukungnya bagaikan sedang bergerilya. Ketika publik lengah, wacana penundaan pemilu kembali mencuat. Ide gila ini terus hidup di pusaran pendukung Jokowi. Mahfud Md. bahkan menyebutkan bahwa perbincangan tentang perpanjangan masa jabatan presiden tidak melanggar hukum. Padahal apa pun motifnya, usaha menunda pemilu adalah pengkhianatan terhadap demokrasi. - - - Kunjungi s.id/tempo99 untuk langganan Tempo Digital Premium hanya Rp 99 ribu selama 12 bulan! Baca berbagai laporan mendalam majalah Tempo dan Koran Tempo dengan mengunduh aplikasi Tempo. Kritik dan saran: podcast@tempo.co.id
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Rini, Hendry, Tirto dan Pater Peter Tukan, SDB dari Komunitas Pukat Labuan Bajo, Keuskupan Ruteng, Indonesia. Yesaya 8: 23b - 9: 3; Mazmur tg 27: 1.4.13-14; 1 Korintus 1: 10-13.17; Matius 4: 12-23 PERSEKUTUAN DIBANGUN DARI KAPERNAUM Tema renungan kita pada hari Minggu Biasa ke-3 ini ialah: Persekutuan Dibangun Dari Kapernaum. Pada zaman pelayanan publiknya, Yesus Kristus menjadikan Kapernaum sebagai kota-Nya. Semua kegiatan pengajaran, mujisat-mujisat, pemilihan para murid dimulai dan berkembang di sana. Tempat ini aman buat Yesus untuk bekerja maksimal. Ia menyingkir ke sini setelah Yohanes Pembaptis di tangkap, dan itu berarti ia meninggalkan tempat sebelumnya yang penuh dengan tekanan dan ancaman. Biasanya itu datang dari para penguasa. Kapernaum adalah kota idaman. Menurut kitab Yesaya dalam bacaan pertama dan Injil Matius pada hari ini, kota itu terletak di seberang Sungai Yordan. Semua yang didapatkan dan dibuat di seberang Yordan adalah istimewa, dan hal ini sudah terjadi sejak zaman dahulu ketika bangsa Israel sudah melewati Yordan. Di seberang Yordan adalah tanda sebuah kehidupan baru. Di dalam kehidupan baru itu, Yesus Kristus melakukan tugas-Nya untuk membangun persekutuan. Kekuasaan yang dipakai untuk mempersatukan orang-orang untuk bersama Dia dan di dalam Kerajaan Allah ialah dari Bapa yang mengutus-Nya. Sabda dan tindakan Yesus bertujuan untuk membangun persekutuan sejati orang-orang yang Ia panggil dan pilih sebagai bagian dari Kerajaan Allah. Ia memulai menanamkan benih persekutuan itu dari panggilan para murid yang pertama. Pada waktunya mereka dijadikan kedua belas rasul yang menjadi pilar-pilar Gereja. Bersama dengan Bunda Maria, saat Pentakosta, mereka mewujudkan terbentuknya Gereja sebagai tanda persekutuan sejati di dalam dunia. Cinta kasih adalah ajaran utama Yesus Kristus dan menjadi hukum Tuhan yang paling utama. Cinta mempersatukan dan bukan mencari perbedaan atau bahkan memecah belah. Meskipun perbedaan-perbedaan itu adalah kodrat dasar kehidupan di dalam dunia ini, tetapi cinta kasih selalu bekerja untuk menjadikan perbedaan-perbedaan yang ada mendapatkan jalan untuk membangun persatuan. Dari Kapernaum Tuhan Yesus merintis persekutuan itu dengan potensi perbedaan di antara para rasul yang sangat mencolok. Tetapi mereka mendapatkan Tuhan dan Guru mereka sebagai Sang Cinta yang menyatukan. Di dalam bacaan kedua hari ini Santo Paulus merenungkan tentang semangat persatuan yang ia wariskan dari Yesus Kristus. Komunitas umat Allah yang dibangun oleh Paulus dan rekan-rekannya diharapkan tetap setia kepada Yesus Kristus yang menjadi Cinta di atas segala perbedaan. Kepada mereka Paulus menasihatkan supaya mereka hidup seia sekata, dan jangan ada perpecahan di antara mereka. Peringatan ini menjadi sangat kuat, mengingat pengalaman Paulus sendiri bersama Petrus dan para rasul lainnya. Kita semua memang memiliki aneka perbedaan, namun di dalam satu Tuhan Yesus, kita bersatu. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Tuhan, kami mohon supaya Engkau menguatkan persekutuan di antara kami. Bapa kami ... Dalam nama Bapa... --- Send in a voice message: https://podcasters.spotify.com/pod/show/media-la-porta/message
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Viktorimus Ranggu dan Edel Baben dari Komunitas Pukat Labuan Bajo, Keuskupan Ruteng, Indonesia. Ibrani 8: 6-13; Mazmur tg 85: 8.10.11-12.13-14; Markus 3: 13-19 INDAHNYA PILIHAN TUHAN Tema renungan kita pada hari ini ialah: Indahnya Pilihan Allah. Ada begitu banyak pemilihan Tuhan atas orang-orang terpilih yang akan menjalankan perutusan yang dipercayakan. Menurut Surat kepada Orang Ibrani, Tuhan membuat suatu pilihan yang besar, yaitu menetapkan perjanjian baru supaya melengkapi atau menyempurnakan perjanjian lama yang terbukti bercacat. Yesus Kristus sang Imam Agung terbukti hadir sebagai tanda perjanjian baru itu bagi kita. Yesus Kristus melanjutkan tugas-Nya di dalam dunia dengan membuat pemilihan, dan secara khusus Ia bertindak langsung atas pemilihan kedua belas rasul-Nya. Kekuasaan dan kehendak-Nya menjadi syarat utama untuk membuat pilihan. Kalau syarat yang dipakai kental dengan motivasi manusiawi, tentu saja pilihan itu berisi pilih kasih, kekuasaan, diskriminasi, dan pemaksaan kehendak. Pilihan Tuhan itu indah karena terpenuhi unsur kesakralan dan kesucian. Firman-Nya langsung tertuju kepada orang-orang terpilih, sama seperti seorang pemuda berkata langsung “Aku sayang kamu” kepada pemudi pujaannya. Maka firman itu mendapat tanggapannya, yaitu jawaban pasti atas undangan dan pilihan Tuhan. Sebuah pilihan kehilangan keindahannya jika tidak dinyatakan secara langsung dan pribadi. Kita semua dibuat indah ketika pilihan terhadap kita itu disakralkan dengan pembaptisan suci. Sakramen-sakramen lain yang kita terima menjadi kesempatan bagi kita untuk disucikan, bahkan penyucian diri kita terjadi berulang kali melalui Ekaristi, pengakuan dosa, dan perbuatan-perbuatan kasih. Tuhan sungguh mengurapi dan menyucikan kita dalam banyak waktu dan peristiwa. Pilihan Tuhan itu indah karena orang-orang pilihan itu dipenuhi dengan kebijaksanaan untuk menegakkan keadilan, kebenaran dan kebaikan. Atas dasar ini, maka setiap dari kita diikutsertakan oleh Yesus Kristus di dalam tugas perutusannya. Gereja yang mendapat langsung mandat dari Yesus senantiasa menugaskan kita dan melengkapi kita dengan segala bentuk dukungannya. Para rasul menerima pengurapan dan pilihan mereka dilengkapi dengan karunia perutusan mereka. Tak mungkin karunia ini berisi juga kekerasan dan kejahatan. Kita yang mengambil bagian dalam perutusan ini adalah pembawa damai dan suka cita kehidupan. Sering terjadi, satu perbuatan jahat dapat merusak banyaknya kebaikan yang sudah dilakukan. Hari ini firman Tuhan membimbing kita untuk memelihara pilihan-pilihan Tuhan yang sedang kita jalani dan wujudkan sampai kepada pemenuhannya. Kita juga dapat membuat pilihan-pilihan dalam semangat inisiatif dan kreativitas atas pilihan dasar kita mengikuti Kristus, agar iman kita semakin mantap. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Tuhan Allah maha kuasa, penuhilah kami dengan rasa syukur dan kemurahan hati, supaya kami dapat melayani-Mu dan sesama kami dengan benar. Salam Maria penuh rahmat ... Dalam nama Bapa... --- Send in a voice message: https://podcasters.spotify.com/pod/show/media-la-porta/message
Embun Makna episode kali ini menyajikan narasi dari Koordinator Nasional Aktivis Peneleh, Muh. Fadhir A. I. Lamase, S. Ak. Kornas kita satu ini menyampaikan narasi semangat juangnya terkait 'Merancang Episentrum Kekuasaan Nusantara'. Episentrum yang menjadi harapan kita semua yakni, episentrum pemuda yang kokoh jangkar jati diri Nusantaranya dan tentunya bersatu membangun masa depan. Sudah turut khawatir kita semua kalau melihat apa yang terjadi hari ini saling silang pendapat dan hanya sibuk mementingkan diri sendiri. Mau sejak kapan seperti ini? Oleh karenanya episode Embun Makna ini sebagai wujud saling sambung rasa antar Kornas dan seluruh pemuda Indonesia. Apalagi terkhusus para Aktivis Peneleh untuk terus bergerak merancang episentrum kekuasaan Nusantara. Dan... Selamat mendengarkan!
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Rini, Tirto, Hendry dan Pater Peter, SDB dari Komunitas Pukat Labuan Bajo, Keuskupan Ruteng, Indonesia. Yesaya 60: 1-6; Mazmur tg 72: 1-2.7-8.10-11.12-13; Efesus 3: 2-3a.5-6; Matius 2: 1-12 PINTU-PINTU DUNIA TERBUKA UNTUK KRISTUS Tema renungan kita pada hari raya Penampakan Tuhan ini ialah: Pintu-pintu Dunia Terbuka Untuk Kristus. Yesus Putra Allah yang datang ke dalam dunia sebagai manusia sungguh mendorong kita untuk membuka pintu-pintu dunia ini demi menerima Dia. Ini bukan sebuah paksaan. Tetapi ini adalah kebutuhan rohani kita yang paling mendasar, yaitu kita membutuhkan penyelamat dan penolong yaitu Tuhan sendiri. Ada dua sikap manusia dalam menerima Tuhan Yesus, Sang Juru Selamat dunia. Pertama ialah sikap menerima dengan antusias dan gembira karena didasarkan pada iman akan rencana Allah yang sudah dicanangkan sejak lama. Masa penantian akan kedatangan-Nya segera berakhir. Selama sebelum kedatangan-Nya merupakan masa penghambaan dalam dosa dan penderitaan. Kebenaran dan keadilan harus berdiri tegak. Dan yang menghadirkan semua itu hanyalah Tuhan, Sang Penyelamat. TampilnyaTuhan tersebut adalah jawaban atas harapan yang sangat menggembirakan. Maka pintu-pintu hati manusia, keluarga dan bangsa-bangsa dibuka dan Ia pantas diterima dengan penuh suka cita. Sikap menerima seperti ini diungkapkan oleh nabi Yesaya bahwa bangsa-bangsa berduyun-duyun datang kepada-Nya, karena mereka ditarik oleh terang-Nya. Para raja dan orang terkemuka bahkan ikut melihat cahayanya lalu mereka juga datang kepada-Nya. Ini dipertegas oleh Injil Matius yang menghadirkan profil tiga orang Majus. Mereka semua berubah menjadi orang-orang terpilih dan terhormat. Tandanya ialah mereka menjadi para pewaris Kerajaan Allah di dunia. Kita yang merayakan Natal dan Tahun Baru 2023adalah bagian dari sikap yang pertama ini. Kita adalah pintu-pintu yang terbuka untuk Yesus Kristus. Sikap menerima yang kedua adalah negatif. Ini adalah reaksi perlawanan karena kedatangan Yesus Kristus mengusik dan mengancam keberadaan atau kenyamanan hidupnya. Orang yang biasanya hidup dalam kegelapan dosa dan sangat duniawi, begitu dikenai terang pasti malu dan tersinggung. Mereka itu seperti Herodes. Mereka pasti sangat malu dan marah. Reaksi mereka pasti keras dan brutal. Kekuasaan mereka dimatikan oleh terang dari Tuhan, maka mereka berusaha keras melawannya. Orang-orang saat ini yang tidak menerima kebenaran dan kebaikan yang ditegakkan, mereka adalah bagian dari Herodes. Mereka adalah pintu-pintu yang tertutup. Kalau saat ini Anda menyadari diri sebagai bagian dari kategori pintu yang terbuka, pertahankan itu dalam ketekunan dan kesetiaan. Sebaliknya jika Anda menyadari diri sebagai pintu yang tertutup, maka bukalah pintumu dan terimalah Tuhan Yesus Kristus. Kesempatan selalu ada dan terbuka bagi Anda. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa ... Ya Tuhan maha kuasa, semoga penampakan-Mu kepada dunia menjadi berkat utama bagi kami sehingga hidup kami selanjutnya senantiasa berkenan kepada-Mu. Bapa kami... Dalam nama Bapa... --- Send in a voice message: https://anchor.fm/media-la-porta/message
Indonesia sebagai tuan rumah G20 yang telah dipersiapkan sejak beberapa bulan lalu dengan kampanye yang begitu gencar oleh Pemerintah mengharuskan YLBHI untuk merespon gelaran yang melibatkan 20 negara yang sangat berkuasa di dunia. Kekuasaan ini tergambar atas kekuatan ekonomi dan politik dunia, dengan komposisi anggotanya mencakup 80% PDB dunia, 75% ekspor global, dan 60% populasi global. Agar berjalan “lancar” Konferensi Tingkat Tinggi ini dijaga oleh lebih dari 18.000 aparat. Respon YLBHI atas gelaran G20 ini dilakukan bersama organisasi non pemerintah lainnya, mahasiswa, tokoh adat dan beberapa komunitas masyarakat dari berbagai daerah di Indonesia yang menjadi korban langsung pembangunan yang terjadi beberapa tahun belakangan ini. Upaya menakut-nakuti dan menggagalkan rangkaian advokasi kemanusiaan di Bali tersebut menyertai setiap helatan acara yang digelar baik secara terbuka maupun tertutup. Forum IndoProgress TV kali ini akan membahas represi negara pada perhelatan G20 ini.
Di episode #17 ini, kita akan ngobrol-ngobrol terkait fenomena Citayam Fashion Week dari Perspektif Politik bersama Efriza. Efriza merupakan seorang akademisi yang mengajar sebagai di beberapa kampus, selain itu beliau aktif menulis berbagai karya tulis ilmiah berupa jurnal dan buku tentang ilmu politik seperti Hand book Sistem Politik di Indonesia, Kekuasaan politik : perkembangan konsep, analisa, dan Kritik; Komunikasi Politik; dan Pengantar politik: Sebuah Telaah Empirik dan Ilmiah. Efriza juga merupakan pengamat politik Citra Institute yang pandangannya sering ditemukan dalam media berita di Indonesia. Episode ini akan dipandu oleh Syauyiid Alamsyah (Mahasiswa S2 Ilmu Politik UPNVJ) Yuk kita dengerin bersama!
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Frans Asisi Datang dan Maria Gorety Jaimun dari Komunitas Pukat Labuan Bajo, Keuskupan Ruteng, Indonesia. 2 Tesalonika 1: 1-5.11b-12; Mazmur tg 96: 1-5; Matius 23: 13-22 MENGHADAP KE TAKHTA KERAJAAN Renungan kita pada hari ini bertema: Menghadap Ke Takhta Kerajaan. Pada hari ini seluruh Gereja peringati Santa Perawan Maria sebagai ratu. Peringatan ini sebagai salah satu dari devosi-devosi kita kepada Bunda yang terberkati. Devosi yang dimaksud ialah doa rosario peristiwa mulia yang ke-5 yaitu: Bunda Maria dimahkotai sebagai ratu surga dan bumi. Gelar ini menyatakan tentang Bunda Maria yang mengambil bagian dalam Kristus sebagai raja atas surga dan bumi. Tidak ada pemisahan atau pembagian kekuasaan antara Yesus dan Maria. Kekuasaan itu hanya satu dan berada di tangan Yesus Kristus. Hal ini tentu berbeda dari pembagian kekuasaan yang dilakukan di dalam suatu pemerintahan sipil yang demokratis. Maria sebagai wanita terberkati mengambil bagian di dalam Kerajaan Yesus Kristus, lalu dikuti oleh semua pengikut-Nya yang menghadap ke takhta Kerajaan ini. Mereka percaya, taat, hormat dan mengikuti jalan Kerajaan ini. Semua suku Israel selalu berusaha membuktikan semangatnya mengikuti jalan Kerajaan ini dengan segala warna kehidupan dan perjuangan mereka. Pemimpin pasukan Israel membuat janji kepada Tuhan, setelah menaklukkan musuh-musuhnya, ia akan mengorbankan anaknya sendiri. Ia ingin supaya kekuasaan Allah tetap berjaya. Bunda Maria setelah diangkat ke surga, posisinya tetap tidak berubah yaitu menjadi ratu para rasul, para malaikat dan semua orang kudus. Para rasul memilih untuk mengikuti Yesus Kristus secara radikal, dan diyakinkan oleh Yesus untuk mendapat bagian dari kerajaan-Nya yang sudah diwariskan oleh suku-suku Israel. Setiap rasul ini menjadi uskup di setiap Gereja lokal yang mereka pimpin, tetapi mereka tetap menyatu dengan Gereja Universal dengan kepemimpinan yang satu dan menyeluruh. Para uskup adalah imam agung di wilayah Gerejanya, membawa dan mengarahkan seluruh umat Allah untuk menghadap ke satu takhta kerajaan, yaitu Yesus Kristus. Paus menempati takhta itu di dunia, sehingga sangat pantas kita semua mengadap ke Paus yang berkedudukan di Vatikan. Kita menghadap ke kerajaan itu melalui doa yang kita panjatkan tiap hari: Datanglah kerajaan-Mu di atas bumi seperti di dalam surga. Kerajaan itu hadir bagi kita untuk memberikan kita rasa aman dan betah, lalu menguasai kita melalui Roh Kudus untuk hidup di dalam kebenaran. Kita yakin menjadi bagian dari kerajaan itu, antara lain karena Yesus selalu melibatkan kita untuk mengambil bagian di dalamnya. Kerajaan itu ialah bagaikan pesta raya yang melibatkan kita semua. Mereka yang menolak undangan berarti tidak mengindahkan semua pesan, firman dan kehendak yang datang dari Tuhan. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa ... Ya Allah Bapa maha kuasa, semoga kerajaan-Mu sungguh mengatur dan membimbing hidup kami dari waktu ke waktu. Salam Maria penuh rahmat ... Dalam nama Bapa ... --- Send in a voice message: https://anchor.fm/media-la-porta/message
Wacana memperpanjang masa jabatan Presiden Jokowi bukanlah usulan yang pertama kalinya mengemuka dalam dunia politik Indonesia. Fenomena ini tak lepas dari dinamika politik yang jamak terjadi. Presiden Jokowi pun telah menyatakan keengganannya untuk memperpanjang masa jabatan. Kendati demikian, pernyataan tersebut tidak serta-merta mematahkan wacana perpanjangan kekuasaan di ruang publik. Pada episode kali ini, #NALAR memaparkan alasan penting bagi publik dan Jokowi untuk melawan wacana ini. Hal ini harus dilakukan karena perpanjangan kuasa akan merusak tatanan hidup bersama yang sudah ditata sejak reformasi. #YanuarNugroho #NalarInstitute #TigaPeriode #PenundaanPemilu #MenundaPemilu #Pemilu2024
Kajian Tauhid dengan materi Keagungan dan Kekuasaan Allah yang disampaikan oleh Ustadz. Win Aminuddin Lc
Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 masih cukup jauh. Sekitar dua tahun lagi. Namun demikian, demi memenangkan pertarungan di Pilpres 2024, banyak pejabat dan politisi sudah mulai tampak sibuk bermanuver. Demikian juga sejumlah partai politik. Mereka melakukan konsolidasi sejak dini. Muncul, misalnya, Koalisi Indonesia Bersatu (KIB). Di dalamnya tergabung Partai Golkar, PAN dan PPP. KIB dibentuk tentu untuk kepentingan Pilpres 2024. Lalu ada sejumlah nama yang muncul atau dimunculkan sebagai calon presiden. Ada Puan dan Ganjar dari PDIP. Ada Airlangga Hartarto dari Golkar. Ada Prabowo dari Gerindra. Ada AHY dari Demokrat. Ada Cak Imin dari PKB. Ada Anies Baswedan dari non partai. Tak ketinggalan Menteri Erick Thohir yang diduga juga berambisi menjadi presiden. Di sisi lain, banyak yang menghendaki Jokowi dari PDIP menjadi presiden tiga periode. Meski banyak ditentang berbagai kalangan, Menko Luhut dan sejumlah pihak sempat bermanuver untuk memuluskan hasrat Jokowi tiga periode ini. --- Send in a voice message: https://anchor.fm/kajian-islam-ampuh/message
Koalisi Partai demi Kekuasaan, Pantaskah Dipertahankan? Oleh. Sri Retno Ningrum ( Kontributor NarasiPost.Com ) Voice over talent: Dewi Nasjag NarasiPost.Com-Meski pemilu 2024 masih dua tahun lagi, namun mencari koalisi sudah ramai diperbincangkan oleh partai politik. Hal ini terlihat dari langkah Koalisi Indonesia Bersatu mengajak PKS untuk bergabung pada koalisi tersebut. Namun, sekretaris jendral PKS, Aboe Bakar Alhabsyi, menyatakan bahwa PKS saat ini tidak mau dikunci soal koalisi. Aboe Bakar menambahkan bahwa dalam pemilu 2024 mendatang PKS akan mengusung pasangan Capres-Cawapres yang potensial menang dikarenakan PKS ingin berada di dalam pemerintahan. (Berita satu 29/5/2022) Di sisi yang lain, pada acara milad PKS ke-20 di Istana Senayan, Aboe Bakar Alhabsyi mengatakan kemungkinan berjodoh dengan parpol lain untuk pemilihan presiden 2024. Selain itu, Aboe Bakar bercanda dengan ketua Bawaslu, Rahmad Bagja, dengan mengatakan perlahan mulai menyoreti tokoh yang diusung, seperti Muhaimin Iskandar, Anies Baswedan, Sandiaga Uno, hingga Agus Harimurti Yudhoyono. (Merdeka.com 29/5/2022) Sudah menjadi kebiasaan dalam sistem demokrasi yang diterapkan di negara ini, khususnya ketika menjelang pemilu. Partai sibuk mencari koalisi demi kekuasaan atau jabatan. Padahal, partai-partai dalam sistem demokrasi memiliki asas dan tujuan yang berbeda-beda. Sehingga, partai tersebut bersifat pragmatis atau berubah-ubah sesuai manfaat yang diperolehnya. Begitu pula setelah berkoalisi dan calon yang diusung terpilih menjadi presiden dan wakil presiden, mereka pun berebut kekuasaan untuk mendapatkan posisi terbaik di pemerintahan, misalnya menjadi menteri, staf presiden, dan jabatan lainnya. Naskah selengkapnya: https://narasipost.com/2022/06/09/koalisi-partai-demi-kekuasaan-pantaskah-dipertahankan/ Terimakasih buat kalian yang sudah mendengarkan podcast ini, Follow us on: instagram: http://instagram.com/narasipost Facebook: https://www.facebook.com/narasi.post.9 Fanpage: Https://www.facebook.com/pg/narasipostmedia/posts/ Twitter: Http://twitter.com/narasipost
Belakangan ini sempat heboh kabar tentang penggunaan racun terkait konflik Rusia dan Ukraina. Ketika melakukan perundingan damai di Turki, beberapa delegasi dikabarkan mengalami keracunan, salah satunya ada mantan bos klub sepak bola Inggris, Chelsea FC, yakni Roman Abramovich. Well, kalau kita lihat sejarahnya, Rusia ternyata memiliki catatan menarik tentang penggunaan racun dalam perpolitikannya. Seperti apa kisahnya? Inilah risalah tangga kekuasaan racun Rusia!
Siasat Busuk Demokrasi, Suara Umat Muslim Dibajak untuk Meraih Kekuasaan? Oleh. drh. Lailatus Sa'diyah (Kontributor Tetap NarasiPost.Com) Voice over talent: Anita Yulianti NarasiPost.Com-Masih lekat dalam ingatan, bagaimana perhelatan pemilu tahun 2019 seakan-akan menjadi kemenangan bagi umat muslim. Berbondong-bondong umat muslim menjadi tim pemenangan salah satu calon. Berbagai macam dukungan dikerahkan tanpa tapi. Namun sayang apa dikata, harapan tak sesuai realitas. Kubu sebelah yang melenggang sebagai adikuasa. Nahasnya, luka hati bertambah perih ditabur garam, pasangan calon yang dielu-elukan justru merapat memangku jabatan. Tipu Daya Demokrasi Dua tahun menjelang perhelatan pesta demokrasi, safari politik mulai digencarkan. Sebagaimana yang dilakukan oleh Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dengan menemui sejumlah tokoh politik pada momen Idulfitri 1443 Hijriah/Lebaran 2022. Ini merupakan langkah yang menunjukkan hasrat Gerindra untuk berkoalisi dengan PDI Perjuangan (PDIP) pada Pemilu 2024 (cnnindonesia.com, 08/05/2022). Naskah selengkapnya: https://narasipost.com/2022/05/15/siasat-busuk-demokrasi-suara-umat-muslim-dibajak-untuk-meraih-kekuasaan/ Terimakasih buat kalian yang sudah mendengarkan podcast ini, Follow us on: instagram: http://instagram.com/narasipost Facebook: https://www.facebook.com/narasi.post.9 Fanpage: Https://www.facebook.com/pg/narasipostmedia/posts/ Twitter: Http://twitter.com/narasipost
Well well well, udah pada nonton film terbaru Batman berjudul The Batman belum? Spoiler alert ya, kali ini kita memang akan membahas aksi terbaru pahlawan bertopeng yang hobi keluyuran malam-malam itu. Dan kali ini kita akan membahas sisi politik dari kisah jagoan kota Gotham itu. Kok ada politiknya? Well kalau kalian perhatikan secara keseluruhan, film yang disutradarai oleh Matt Reeves ini memang nyatanya punya nuansa cerita politik yang cukup kuat. Seperti apa kisahnya? This is The Batman!
Gurita Korupsi dalam Pusaran Politik Dinasti Oleh. Sartinah (Pegiat Literasi) Voice over talent: Dewi Nasjag NarasiPost.Com-“Power tends to corrupt. Absolute power corrupts absolutely.” (Kekuasaan itu cenderung korup. Kekuasaan absolut korup seratus persen) Pernyataan Lord Acton (1833-1902) di atas tampaknya seiring sejalan dengan fakta kekuasaan dalam sistem demokrasi. Bagaimana tidak, kekuasaan yang seharusnya menjadi sarana untuk mengurus rakyat, justru dijadikan jalan untuk memperkaya diri sendiri. Bahkan, demi mengamankan basis kekuasaannya, sang pejabat rela membangun politik dinasti. Jeruji Besi sang Koruptor Sudah menjadi rahasia umum, banyak kepala daerah yang membangun politik dinasti selama masa kepemimpinannya. Mereka mengangkat ayah, ibu, kakak, adik, istri, bahkan sepupu untuk melanggengkan kekuasaan. Tak dinyana, politik dinasti yang ramai-ramai dibangun tersebut, justru menjadi pintu masuk merajalelanya korupsi. Mirisnya, sebagian mereka berakhir di balik jeruji besi. Naskah selengkapnya:https://narasipost.com/2022/05/09/gurita-korupsi-dalam-pusaran-politik-dinasti/ Terimakasih buat kalian yang sudah mendengarkan podcast ini, Follow us on: instagram: http://instagram.com/narasipost Facebook: https://www.facebook.com/narasi.post.9 Fanpage: Https://www.facebook.com/pg/narasipostmedia/posts/ Twitter: Http://twitter.com/narasipost
IDI dan IDAI menyoroti munculnya kasus hepatitis akut yang belum diketahui penyebabnya.
Separatisme Papua: Apa Kabar Pemegang Tampuk Kekuasaan? Oleh. Miladiah al-Qibthiyah (Wakil Redpel NarasiPost.Com) Voice over talent: Giriyani NarasiPost.Com-Ada berita yang sangat menyayat hati. Kisah 8 orang saudara kita yang sedang bertugas di Kabupaten Puncak, Papua dikabarkan meninggal dunia ketika diserang dan ditembak oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB). Identitas 8 saudara kita ternyata karyawan PT Palapa Ring Timur Telematika (PTT). Beruntungnya ada satu tim yang selamat dari kebrutalan KKB. Dia adalah Nelson Sarira. Sungguh miris ketika Sarira menyampaikan melihat langsung aksi leher temannya digorok oleh KKB. Hal itu bermula ketika kamp mereka tiba-tiba diserang KKB dengan senjata tajam parang, kapak, dan lainnya pada pukul 03.00 WIT. Ini benar-benar pembantaian. Mereka yang awalnya datang ke Kabupaten Puncak untuk menjalankan tugas memperbaiki Tower Base Transceiver Station (BTS) 3 Telkomsel, namun nasib berkata lain. Mereka malah kehilangan nyawa akibat kebengisan KKB yang tanpa rasa belas kasih, tak ada rasa kemanusiaan menghabisi nyawa para karyawan PTT yang berada di lokasi tersebut. Ya Rabb… sebegitu nggak aman kah tinggal di negeri sendiri. Memang benar wilayah timur Indonesia berbeda suku dan warna kulit dengan yang ada di Indonesia bagian barat dan tengah, namun kita masih sama-sama berkebangsaan Indonesia. Kita masih setanah air. Bahkan memegang erat simbol “Bhineka Tunggal Ika”, tapi mengapa di wilayah timur ada kelompok yang sejatinya adalah teroris seolah bebas melakukan pembantaian kepada para pendatang? Seperti ada yang memberi ruang kepada mereka untuk melakukan aksi tersebut. Mengapa KKB begitu ringan tangan membantai dan membunuh pendatang? Tak peduli dia muslim atau nonmuslim, semuanya dibabat habis. Patut ditelusuriditelusuri neh, Guys. Kelompok Kriminal Bersenjata itu awal kemunculannya dari mana sih sebenarnya? Dan apa tujuan KKB Papua terus melakukan aksi penyerangan? Naskah selengkapnya: https://narasipost.com/2022/03/10/separatisme-papua-apa-kabar-pemegang-tampuk-kekuasaan/ Terimakasih buat kalian yang sudah mendengarkan podcast ini, Follow us on: instagram: http://instagram.com/narasipost Facebook: https://www.facebook.com/narasi.post.9 Fanpage: Https://www.facebook.com/pg/narasipostmedia/posts/ Twitter: Http://twitter.com/narasipost
Pada tahun 1988 sepekan sebelum sidang umum MPR, Benny Moerdani yang menjabat sebagai Panglima ABRI tiba-tiba dicopot dari jabatannya. Di karenakan Benny mengkritik bisnis anak-anak Soeharto yang telah ikut campur urusan pengadaan alutsista ABRI. Inilah kisah yang kemudian menjadi awal kemunculan Megawati Soekarnoputri, yang tidak bisa dilepaskan dari kisah perjalanan politik Benny Moerdani dan berbagai operasi bawah tanah yang terjadi kala itu. Inilah Risalah Mega dan Awal Jaya Banteng!
Saat Kekuasaan Begitu Menggoda Oleh. Mariyah Zawawi (Kontributor Tetap Narasipost.Com) Voice Over Talent: Sofia Ariyani NarasiPost.Com-Setiap manusia telah diciptakan oleh Allah Swt. lengkap dengan gharizah (naluri) yang ada dalam dirinya. Naluri itu merupakan bagian dari penciptaannya. Maka, ia tidak dapat dihapus atau dihilangkan, tetapi dapat dialihkan. Naluri ini, jika tidak dipenuhi tidak akan mengantarkan kepada kematian. Ia hanya akan menyebabkan munculnya perasaan gelisah, cemas, galau, dan lainnya. Naluri hanya muncul, jika ada yang membangkitkannya dari luar diri manusia. Sebagai agama yang berasal dari Sang Pencipta Manusia, Islam telah dilengkapi dengan berbagai aturan. Termasuk aturan agar naluri ini dapat dipenuhi dengan baik. Dalam Al-Qur'an surah Al-A'la[87]: 2-3, Allah Swt. telah berfirman, الَّذي خلقَ فسَوّى • وَالذي قَدَّر فَهَدى “Yang telah menciptakan dan menyempurnakan. Yang menentukan kadar dan memberi petunjuk.” Allah Swt. telah menunjukkan dua jalan; jalan hidayah dan jalan kesesatan. Allah Swt. berfirman dalam Al-Qur'an surah Al-Balad[90]: 10 Naskah selengkapnya: https://narasipost.com/2022/03/09/saat-kekuasaan-begitu-menggoda/ Terimakasih buat kalian yang sudah mendengarkan podcast ini, Follow us on: instagram: http://instagram.com/narasipost Facebook: https://www.facebook.com/narasi.post.9 Fanpage: Https://www.facebook.com/pg/narasipostmedia/posts/ Twitter: Http://twitter.com/narasipost
Cerpen berjudul "Sang Pemegang Kekuasaan" karya Gilang Tobi Nur Jaelani yang dibacakan oleh Najma Anindya
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Pastor Peter Tukan, SDB dari Labuan Bajo, Keuskupan Ruteng. 1 Samuel 24: 3-21; Mazmur tg 57: 2.3-4.6.11; Markus 3: 13-19 INDAHNYA PILIHAN TUHAN Tema renungan kita pada hari ini ialah: Indahnya Pilihan Allah. Ada begitu banyak pemilihan Tuhan atas orang-orang terpilih yang akan menjalankan perutusan yang dipercayakan. Ketika bangsa Israel bersungut-sungut minta seorang raja, Allah lalu memberikan mereka Saul. Ketika diperlukan perubahan kepemimpinan, Daud dipilih untuk menggantikannya. Kisah pemilihan ini berlanjut terus sampai kepada Yesus Kristus, yang bertindak langsung atas pemilihan kedua belas rasul-Nya. Kekuasaan dan kehendak-Nya menjadi syarat utama untuk membuat pilihan. Ia juga memilih Santa Agnes untuk menekuni hidup sebagai perawan agar ia menjadi saksi-Nya yang sejati di dalam dunia. Kalau syarat yang dipakai kental dengan motivasi manusiawi, tentu saja pilihan itu berisi pilih kasih, kekuasaan, diskriminasi, dan pemaksaan kehendak. Pilihan Tuhan itu indah karena terpenuhi unsur kesakralan dan kesucian. Firman-Nya dinyatakan kepada hamba Allah supaya melakukan pemilihan. Nabi Samuel melakukan sebuah proses itu yang kemudian ditandai dengan pengurapan atas para raja itu. Yesus Kristus sebagai hamba Allah sejati juga melakukan sebuah proses, ritual suci naik ke bukit untuk pemilihan. Pilihan terhadap masing-masing kita dibuat dalam pembaptisan suci. Sakramen-sakramen lain yang kita terima juga menyucikan kita. Penyucian terulang kembali melalui Ekaristi, pengakuan dosa, dan perbuatan-perbuatan kasih. Tuhan sungguh mengurapi dan menyucikan kita dalam banyak waktu dan peristiwa. Pilihan Tuhan itu sangat istimewa dalam arti, orang-orang pilihan diberikan tugas untuk menegakkan keadilan, kebenaran dan kebaikan. Atas dasar ini, maka Daud mengurungkan niatnya untuk berbalik dendam kepada Saul. Alasannya karena Saul adalah orang yang diurapi dan dikuduskan oleh Tuhan. Daud juga menyadari sungguh bahwa dirinya diurapi oleh Tuhan. Orang-orang urapan dan penuh dengan kuasa Roh Tuhan pantas menghindari kekerasan dan kejahatan. Para rasul menerima pengurapan dan pilihan mereka dilengkapi dengan karunia-karunia perutusan mereka. Tak mungkin karunia ini berisi juga kekerasan dan kejahatan. Kita yang mengambil bagian dalam perutusan ini yaitu sebagai pembawa damai dan suka cita kehidupan. Sering terjadi, satu perbuatan jahat dapat merusak banyaknya kebaikan yang sudah dibangun dan dilakukan. Tugas kita yang istimewa dan selalu mendesak ialah membawa suka cita dan damai kepada setiap orang yang kita jumpai di dalam hidup kita setiap hari. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Tuhan Allah maha kuasa, penuhilah kami dengan rasa syukur dan kemurahan hati, supaya kami dapat melayani-Mu dan sesama kami dengan benar. Salam Maria... Dalam nama Bapa... --- Send in a voice message: https://anchor.fm/media-la-porta/message
Kekuasaan tertinggu di tangan yang lahir duluan? --- This episode is sponsored by · Anchor: The easiest way to make a podcast. https://anchor.fm/app
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan pertama dibawakan oleh Aurilia "Lola" J.C. Manggu, bacaan kedua dibawakan oleh Edis Manjung dari OMK Gereja Paroki Roh Kudus Labuan Bajo, Keuskupan Ruteng, bacaan Injil dan renungan dibawakan oleh Pastor Peter Tukan, SDB dari Komunitas Salesian Don Bosco Labuan Bajo, Keuskupan Ruteng. Daniel 7: 13-14; Mazmur tg 93: 1ab.1c.2.5; Wahyu 1: 5-8; Yohanes 18: 33b-37 KEKUASAAN TUHAN KEKAL-ABADI-SELAMANYA Tema renungan kita pada hari Minggu Biasa ke-34 ini ialah: Kekuasaan Tuhan Kekal-Abadi-Selamanya. Pada hari minggu terakhir tahun liturgi B kita rayakan sebagai Pesta Kristus Raja Semesta Alam. Fokus perhatian kita ialah pribadi Yesus Kristus, sang raja. Yang kita lihat pada Yesus sebagai raja ialah kekuasaan-Nya sebagai Tuhan dan Putera Allah. Buktinya, atas ajaran dan mujizat yang dibuat-Nya, orang-orang menganggap bahwa kuasa-Nya melampaui semua manusia dan penguasa di dunia. Kekuasaan yang ada pada Yesus menjadi pembeda dari semua kekuasaan di dunia. Misalnya terhadap penguasa politik seperti Pilatus, perbedaannya sangat mencolok: Pilatus berkuasa di dunia, Yesus berkuasa bukan di dunia ini. Dengan penguasa agama seperti kaum Farisi dan para ahli Taurat, Yesus menghadirkan Tuhan Allah yang menyelamatkan umat manusia, sedangkan mereka bersaksi tentang Tuhan yang menghukum dan menakutkan manusia. Faktor pembeda dalam kuasa Yesus Kristus terletak pada cirinya yaitu bahwa kekuasaan itu kekal-abadi-selamanya. Yesus sebagai raja yang kekal-abadi-selamanya memiliki ciri-cirinya yang mendasar. Ciri pertama ialah kekuasaan itu datang dari sumber yang kekal-abadi-selamanya. Sumber itu adalah Allah sendiri, penguasa langit dan bumi, penyelenggara semesta alam. Kitab Daniel dalam bacaan pertama menyebutkan bahwa kepada Anak Manusia diserahkan kekuasaan, kehormatan, dan kuasa sebagai raja. Kita memahaminya sebagai: Bapa yang maha kuasa menyerahkan itu kepada Putera-Nya yang menjadi manusia, yaitu Yesus Kristus. Sistem demokrasi, monarki, kerajaan, perserikatan, tidak memperoleh kekuasaan sejenis ini. Intinya sangat berbeda. Kekuasaan yang mengatasi ruang dan waktu adalah ciri yang kedua. Kitab Wahyu dalam bacaan kedua melukiskannya dengan sebuah kekuasaan berwujud dalam alfa dan omega: kuasanya itu dulu ada, kini ada dan akan tetap ada. Kalau kekuasaan itu melampaui ruang dan waktu, berarti ia tidak bergantung pada struktur fisik, teritori, ras, budaya, bahasa, masa jabatan, pemilu dan biaya infrastruktur politik pembangunan. Ini sungguh kerajaan rohani, sehingga kitab Wahyu menyebut bahwa setiap anggota kerajaan itu semuanya ialah imam-imam bagi Allah. Ciri kekuasaan kerajaan Allah ialah substansi atau isi dan misi yang dilakukan oleh Yesus sebagai raja kita. Kepada Pilatus yang ingin mengetahui substansi dan misi-Nya Yesus, jawaban yang ia peroleh ialah kebenaran. Di dalam demokrasi, monarki, kerajaan, fasis, komunisme, bahkan Pilatus sendiri ada kebenaran. Tetapi semua kebenaran itu akan hilang setelah penguasanya mati. Yang kekal-abadi-selamanya ialah kebenaran cinta kasih Tuhan yang kita imani hingga saat ini. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa… Ya Tuhan, semoga perayaan hari Minggu ini memperkuat ketaatan kami kepada Yesus Kristus sang raja kami, dan kami tetap mengambil bagian dalam kerajaan-Nya. Bapa kami... Dalam nama Bapa ... --- Send in a voice message: https://anchor.fm/media-la-porta/message
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan Pertama dibawakan oleh Inke Oktavelia, Bacaan Kedua dibawakan oleh Gita Nurani Maria dari Gereja St. Yohanes Bosco, Paroki Danau Sunter di Jakarta, Injil dan renungan dibawakan oleh Pastor Peter Tukan, SDB dari Komunitas SDB di Jakarta. Bilangan 11: 25-29; Mazmur tg 19: 8.10.12-13.14; Yakobus 5: 1-6; Markus 9: 38-43.45.47-48 KEKUASAAN MEMBUKA PELUANG BAGI IRI HATI Renungan kita pada hari Minggu Biasa ke-26 ini bertema: Kekuasaan Membuka Peluang Bagi Iri Hati. Kekuasaan mengelilingi hidup kita. Kedudukan dan peran bapa dan ibu di dalam keluarga merupakan suatu jenis kekuasaan. Demikian juga kakak bagi adik, guru bagi para murid, ketua bagi para anggota, presiden bagi anggota masyarakat, hubungan timbal-balik ini selalu memiliki aspek kekuasaan. Kekuasaan selalu berjalan beriringan dengan pelayanan. Misalnya ketika seorang yang berkuasa sedang memberikan penjelasan dan menasihati para anggotanya, ia sedang melayani mereka dalam aspek pendidikan dan pembinaan. Apa yang dilakukan oleh Yesus dan para rasul-Nya yang menggunakan kekuasaan ilahi untuk mengusir setan dan kuasa-kuasa jahat, juga merupakan pelayanan kepada orang-orang kerasukan dan sakit. Pelayanan merupakan cara berbagi kebaikan, suka cita, penghiburan, dan keselamatan. Keutamaan yang penting sekali ada di dalam sebuah pelayanan ialah suka rela. Sebuah pelayanan berisi pemberian dan berbagi cuma-cuma karena tidak ada standar apa pun yang mengatur imbalan dan balas jasa. Sebuah kekuasaan yang dipraktikan dalam pelayanan akan membuahkan kepuasan rohani yang dapat kita maknai sebagai suka cita, yang dirasakan oleh pihak pelayan dan yang dilayani. Suka cita yang didapatkan melalui pelayanan itu tidak bisa diukur dengan uang sebanyak apa pun, tetapi hanya diukur dengan rasa syukur dan saling menerima kedua bela pihak. Sedangkan ketika bukan suka cita dan bersyukur yang didapatkan, itu karena suatu praktik kekuasaan hanya didasari oleh nafsu berkuasa. Surat Santo Yakobus mengoreksi sikap manusia yang cenderung memuaskan dirinya dengan nafsu-nafsu dunia dan kedagingan. Setiap nafsu bertujuan menjerumuskan manusia ke dalam dosa. Nafsu duniawi ingin supaya kekuasaan itu tidak melayani tetapi untuk kepentingan kekuasaan itu sendiri, bukan untuk mereka yang dilayani. Akibatnya orang-orang berlomba untuk mencari kekuasaan. Salah satu dosa utama ketika orang berusaha untuk mendapatkan kekuasaan itu ialah iri hati. Dosa ini timbul karena seseorang tidak suka dengan sesamanya yang memiliki kekuasaan atau kemampuan lebih. Salah satu contohnya ialah para murid yang iri hati dengan orang lain bukan pengikut Kristus yang membuat mujisat pengurusiran setan dalam nama Yesus Kristus. Dua orang tua-tua Israel, Eldad dan Medad juga mendapat karunia Roh Allah seperti para tua-tua lainnya, tetapi Yosua menjadi iri terhadap mereka. Yesus dan Musa ingin supaya kita selalu berusaha menghilangkan dosa iri hati ini dan menggantikan dengan rasa hormat terhadap sesama, percaya akan karunia Allah yang sama kepada setiap orang secara adil, dan terbuka akan penggunaan karunia-karunia yang berbeda-beda demi kebaikan bersama. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Allah, tolonglah kami untuk dapat menghalau nafsu duniawi kami yang terungkap dalam sikap iri hati kepada sesama yang berbeda dari diri kami. Bapa Kami ... Dalam nama Bapa... --- Send in a voice message: https://anchor.fm/media-la-porta/message
Kajian Tafsir Jalalain di Pst Nuhda Sukamaju Cihaurbeuti Ciamis Jabar oleh H Syarip SAH
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan Pertama dibawakan oleh Markus Soge Purap, Bacaan Kedua dibawakan oleh Maria Fidelia Wulu Niron dari Gereja Stasi Keluarga Kudus Lewoglaran, Paroki St. Mikhael Kalike - Solor, Keuskupan Larantuka, bacaan Injil dan renungan dibawakan oleh Pastor Peter Tukan, SDB dari Komunitas SDB di Jakarta, Indonesia. Yesaya 35: 4-7a; Mazmur tg 146: 7.8-9a.9bc-10; Yakobus 2: 1-5; Markus 7: 31-37 “EFATA”-“TERBUKALAH” Renungan kita pada hari Minggu Biasa ke-23 ini bertema: Efata – Terbukalah. Istilah “Efata” atau “terbukalah” pertama-tama adalah suatu kata sifat yang menerangkan kalau sesuatu atau seseorang dalam keadaan terbuka dirinya atau statusnya. Berarti ia tidak dalam keadaan tertutup sehingga terlihat seperti benda bulat dan gelap kita ketahui apa dan bagaimana benda itu. Selain itu, istilah ini juga sebagai kata kerja, yaitu karena atas perintah Tuhan Yesus, supaya orang yang terkena kelumpuhan fungsi indera telinga dan lidahnya itu dapat kembali berfungsi normal. Lalu yang bersangkutan dapat mendengar dan berbicara seperti pada awalnya sebelum ia menderita kecacatan itu. Yesus nampak bekerja dalam kapasitasnya sebagai Tuhan yang menyembuhkan, dan orang sakit itu juga nampak bekerja dengan memberikan dirinya disembuhkan, dan selanjutnya ia membuka dirinya. Kita mendengar kisah ini di dalam Injil pada hari ini. Kita sangat paham bahwa hakekat Tuhan dalam keadaan-Nya yang ilahi, adalah komunikasi. Itu berarti sifat Tuhan adalah terbuka. Di dalam keberadaan Tri-Tunggal Suci suasananya ialah “efata” atau terbukalah, sehingga Tuhan dapat disebut pengasih, penuh rahmat, penuh cinta kasih. Tidak mungkin dalam keberadaan yang tertutup, lalu Tuhan menyatakan diri-Nya penuh dengan cinta kasih. Siapapun dia, apakah Tuhan atau manusia, yang mau membuat dirinya berguna bagi orang, ia harus terbuka. Jadi sifat terbuka sangatlah bergantung pada kemauan dan kemampuan untuk membuka diri. Kekuasaan dan kemampuan untuk terbuka itu sejak awal mula dianugerahkan kepada manusia. Mengapa? Karena setiap manusia diciptakan menurut gambar dan rupa Allah. Sifat terbuka melekat pada diri Tuhan, yang ditaruh juga di dalam diri manusia. Namun pada saat dosa pertama itu terjadi, keterbukaan itu ditutup. Untuk terbukanya kembali, perlu ada suatu upaya yang besar sekali, dan Tuhan yang merancang upaya itu. Yesus Kristus menjadi bukti perancangan Allah supaya pintu dan jalan itu menjadi terbuka. Jadi penyembuhan pada diri orang-orang cacat supaya kembali mendengar, berbicara, dan melihat memiliki arti yang amat dalam, yaitu terbukalah pintu surga bagi orang-orang yang percaya dan yang menggantungkan hidupnya pada Tuhan. Kita perlu menanggapi keterbukaan surga ini dengan keterbukaan hati dan pikiran kita. Banyak sekali kegiatan membuka yang kita lakukan, seperti pintu, rumah, pertemuan, persahabatan dll. Tetapi yang paling tinggi, ialah kalau surga itu terbuka, dan diri kita juga ikut terbuka supaya kita dapat memiliki masa depan yang terang dan gemilang. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Tuhan Allah, semoga dengan perayaan suci hari Minggu ini, kami semakin terbuka akan rencana-rencana besar yang telah Engkau tetapkan bagi kami. Bapa kami... Dalam nama Bapa... --- Send in a voice message: https://anchor.fm/media-la-porta/message
Selama 2 minggu terakhir, Taliban sedang menjadi sorotan dunia. Pemerintahan Afghanistan berhasil mereka rebut dan Presiden Ashraf Ghani sudah melarikan diri dengan membawa sejumlah uang tunai ke UEA. Bahkan elit-elit pemerintahan lain pun sudah berhasil menyelamatkan dirinya masing-masing. Masyarakat Afghanistan sekarang mengalami kekhawatiran; akan seperti apa hidup mereka di bawah tangan Taliban? Gimana masa depan negara ini? Dengarin aja obrolan Rayestu dengan Shofwan Al Banna, Dosen HI UI, mengenai topik tersebut di Asumsi Bersuara minggu ini!
Kekuasaan eksekutif yang sangat luas dalam negara demokrasi, membuat peran presiden sangat sentral. Keputusan-keputusan penting dari Istana Negara akan mengubah arah berbangsa ke depan dan melibatkan anggaran ratusan bahkan ribuan triliun. Bisnis di sekitar keluarga presiden dan orang-orang dekatnya juga menjadi salah satu memantik reformasi 1998 bergulir meluas. Atas kondisi itu, MPR RI menginginkan dibentuk komisi independen yang khusus mengawasi bisnis keluarga presiden, baik dari kerabat maupun tokoh-tokoh di sekitar kantor presiden. #Bisnis #MPR #Presiden #Reformasi #KeluargaPresiden #Kerabat --- Support this podcast: https://anchor.fm/broad-cash/support
GRACEWORDS by Pdt. Caleb Hover Bintoro. A Collaboration between GBI ROCK GRIYA JOGJA & GBI ROCK PLUIT
Mimpi Temüjin itu akhirnya mencapai kenyataan, bahkan melampauinya. Ia bukan hanya berhasil menyatukan seluruh wilayah Mongolia, tetapi juga menjadikan Kekaisaran Mongol sebagai kekaisaran dengan wilayah terluas sepanjang sejarah di belakang Kerajaan Inggris tentunya. Bahkan, di puncak masa kejayaannya di tahun 1279, sekitar 16 persen wilayah daratan di dunia adalah wilayah Kekiasaran Mongol, dan sekitar 25 persen populasi dunia kala itu tinggal di wilayah ini. Kekuasaan negara ini membentang dari Korea Selatan hingga ke Polandia, membuatnya melingkupi hampir seluruh daratan benua Asia hingga ke Eropa Timur dan sebagian Eropa Tengah. Bahkan kota Moscow itu dulunya juga wilayah Mongol, dan bisa berkembang juga gara-gara Mongol. Anyway, tentu pertanyaan terbesarnya adalah apa yang terjadi jika kekaisaran yang berdiri antara tahun 1206-1368 ini tidak runtuh?
Nasib Palestina dalam Pusaran Pergiliran Kekuasaan Negara Zionis Oleh: Iranti Mantasari, BA.IR, M.Si (Alumni Pascasarjana Kajian Timur Tengah dan Islam UI) Voice Over Talent : Fani Ratu NarasiPost.Com-Pergantian rezim dalam sistem demokrasi adalah suatu hal yang lumrah. Mengganti sosok dari satu rezim ke rezim berikutnya merupakan kewajaran, bahkan dalam beberapa kondisi dapat menjadi indikator keberhasilan demokrasi di negara tersebut. Sejak sistem pemerintahan ini diarusutamakan sebagai sistem yang paling tepat untuk diterapkan, entah sudah ada berapa banyak nama yang saling bergilir mengisi tampuk kekuasaan di setiap negeri. Namun demikian, sebagai umat Muhammad Saw., yang risalahnya meninggalkan seberkas “pusaka” yang membuat kita tidak akan tersesat selama berpegang teguh dengannya, penting untuk menyorot bagaimana posisi pergiliran kekuasaan itu terhadap kemaslahatan umat Islam di dalamnya. Faktanya, berbagai contoh pergiliran kekuasaan di dunia dalam cengkeraman peradaban Barat, ternyata menunjukkan pengaruh yang tidak signifikan terhadap isu kaum muslimin. Malah dalam banyak kasus justru merugikan umat Islam dan kepentingannya. Sebut saja kasus pembatalan kekuasaan FIS (Front Islamique du Salut), partai politik Islam yang ada di Aljazair pada tahun 1990an dulu. Partai yang secara demokratis memenangkan pemilu ini malah digagalkan kemenangannya oleh Barat, karena haluan partai yang nyata tidak begitu memihak Barat. Belum lagi kisah dikudetanya mantan presiden Mesir, Muhammad Mursi, yang partainya juga memenangkan pemilu secara demokratis, harus berujung di bui bahkan hingga akhir hayatnya. Beberapa kisah pahit dalam pergiliran kekuasaan muslim tersebut menjadi penepis harapan bahwa ada kebaikan di baliknya. Begitu pun dengan apa yang terjadi di Israel baru-baru ini. Dilansir dari Aljazeera, Naftali Bennet yang kini menjabat sebagai Perdana Menteri Israel menggantikan Benjamin Netanyahu akan menjalankan manuver yang lebih ‘dahsyat' terkait pendudukan ilegal Israel di Palestina (Aljazeera.com, 17/6/2021). Hal ini bahkan sudah langsung terbukti ketika Israel menyerang kembali Gaza ketika Bennet belum genap sepekan berkuasa. Naskah Selengkapnya : https://narasipost.com/2021/06/28/nasib-palestina-dalam-pusaran-pergiliran-kekuasaan-negara-zionis/ Terimakasih buat kalian yang sudah mendengarkan podcast ini, Follow us on : instagram : http://instagram.com/narasipost Facebook : https://www.facebook.com/narasi.post.9 Fanpage : Https://www.facebook.com/pg/narasipostmedia/posts/ Twitter : Http://twitter.com/narasipost
Kita pernah punya Bung Hatta, sosok intelektual sejati, yang memilih mundur dari jabatannya ketika suaranya tidak lagi didengar oleh Bung Karno yang mengatur negara sekehendaknya. Tapi hari ini, sejumlah intelektual yang masuk ke lingkaran dalam istana kehilangan daya kritis dan integritasnya. Mungkin karena silau oleh kekuasaan. Atau karena kartu-kartu masa lalunya sudah digenggam oleh regim. Ada pula keloompok intelektual "ngehe" yang terbius oleh kemapanan, sehingga melupakan tanggungjawab moralnya kepada rakyat. Indonesia sulit bangkit dari keterpurukan sebelum kaum intelektual siuman dan kembali menjadi lokomotif gerakan perubahan!
Naftali Bennett, politisi kanan jauh, memimpin 'koalisi gado-gado' di Israel, mengakhiri era Benjamin Netanyahu. Bagaimana dengan prospek pendirian negara Palestina? Simak pandangan Gilang Al Ghifari Lukman dan Ahmad Rizky Umar. Foto AFP via BBC
Setiap 1 Juni polemk tentang kapan Pancasila lahir selalu mengemuka. Mazhab 1 Juni dan Mazhab 18 Agustus tidak pernah bersepakat. Di sisi lain, PDIP terus mengklaim sebagai Partai Ideologis, walaupun praktik korupsi yang jelas anti Pancasila dilakoni dengan khusyu oleh banyak kader partai wong cilik ini. Kita juga melihat Pancasila kerap digunakan untuk memukul lawan politik dengan stigma radikal, anti-NKRI, dan anti-Pancasila. Jadi, sebenarnya Pancasila punya siapa dan untuk apa?
Khayalan sebagian manusia untuk bisa mendapatkan jabatan atau kekuasaan supaya bisa berbuat seperti perbuatan para raja di muka bumi. Benarkah dengan berbuat seperti itu akan membuat lebih baik kondisi ataukah bertambah rusak??
Ams 8: 14-16. Bila hikmat dari Tuhan benar-benar dipegang oleh setiap orang terutama oleh penguasa, pemimpin, pemerintah, dan pejabat, maka hikmat itu akan menjadi kekuatan yang sesungguhnya.
Mimbar Online Ramadhan Masjid Kampus UGM 1442 H edisi ke-15 Pembicara: drh. Agung Budiyanto, MP, Ph.D.
Simak tausiyah Ust. Ahmad Yaman tentang #KisahTauladan Nabi Muhammad SAW beserta sahabat-sahabatnya, setiap hari selama bulan Ramadan di Radio Elshinta
Saya membahas buku The 48 Laws of Power karya Robert Greene. Buku ini membahas soal bagaimana soal kekuasaan itu sendiri, cara mendapatkannya, melindungi dirimu dari kekuasaan yang menekanmu, hingga menggunakannya untuk keuntunganmu sendiri. Robert menuliskan buku ini berasal dari banyak kisah dalam sejarah dan merangkumnya menjadi 48 hukum kekuasaan. --- Support this podcast: https://anchor.fm/si-kutu-buku/support
Sembunyikan Niat Anda --- Send in a voice message: https://anchor.fm/pojok-gedungkayu/message Support this podcast: https://anchor.fm/pojok-gedungkayu/support
UAS BERCERITA TENTANG KEKUASAAN (03 Februari 2021)
Tentang kekuasaan --- Support this podcast: https://anchor.fm/kajiandakwah/support
Memahami tanda-tanda kekuasaan Allah. "Kami para shahabat Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam menganggap tanda-tanda kekuasaan Allah sebagai keberkahan yang turun, tetapi kalian menganggapnya sebagai hal yang menakutkan."
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan dibawakan oleh Aditya Chandra dan renungan dibawakan oleh Kristin (mereka adalah umat Gereja Santo Laurensius, Paroki Alam Sutra, Keuskupan Agung Jakarta). Ibrani 8: 6-13; Mazmur tg 85: 8.10.11-12.13-14; Markus 3: 13-19. INDAHNYA PILIHAN TUHAN Tema renungan kita pada hari ini ialah: Indahnya Pilihan Allah. Ada begitu banyak pemilihan Tuhan atas orang-orang terpilih yang akan menjalankan perutusan yang dipercayakan. Menurut Surat kepada Orang Ibrani, Tuhan membuat suatu pilihan yang besar, yaitu menetapkan perjanjian baru supaya melengkapi atau menyempurnakan perjanjian lama yang terbukti bercacat. Yesus Kristus sang Imam Agung terbukti hadir sebagai tanda perjanjian baru itu bagi kita. Yesus Kristus melanjutkan tugas-Nya di dalam dunia dengan membuat pemilihan, dan secara khusus Ia bertindak langsung atas pemilihan kedua belas rasul-Nya. Kekuasaan dan kehendak-Nya menjadi syarat utama untuk membuat pilihan. Kalau syarat yang dipakai kental dengan motivasi manusiawi, tentu saja pilihan itu berisi pilih kasih, kekuasaan, diskriminasi, dan pemaksaan kehendak. Pilihan Tuhan itu indah karena terpenuhi unsur kesakralan dan kesucian. Firman-Nya dinyatakan langsung tertuju kepada orang-orang terpilih, sama seperti seorang pemuda berkata langsung “Aku sayang kamu” kepada pemudi pujaannya. Maka firman itu langsung mendapat tanggapannya, yaitu jawaban pasti atas undangan dan pilihan Tuhan. Sebuah pilihan kehilangan keindahannya jika tidak dinyatakan secara langsung dan pribadi. Kita semua dibuat indah ketika pilihan terhadap kita itu disakralkan dengan pembaptisan suci. Sakramen-sakramen lain yang kita terima menjadi kesempatan bagi kita untuk disucikan, bahkan penyucian diri kita terjadi berulang kali melalui Ekaristi, pengakuan dosa, dan perbuatan-perbuatan kasih. Tuhan sungguh mengurapi dan menyucikan kita dalam banyak waktu dan peristiwa. Pilihan Tuhan itu indah karena orang-orang pilihan itu dipenuhi dengan kebijaksanaan untuk menegakkan keadilan, kebenaran dan kebaikan. Atas dasar ini, maka setiap dari kita diikutsertakan oleh Yesus Kristus di dalam tugas perutusannya. Gereja yang mendapat langsung mandat dari Yesus senantiasa menugaskan kita dan melengkapi kita dengan segala bentuk dukungannya. Para rasul menerima pengurapan dan pilihan mereka dilengkapi dengan karunia-karunia perutusan mereka. Tak mungkin karunia ini berisi juga kekerasan dan kejahatan. Kita yang mengambil bagian dalam perutusan ini yaitu sebagai pembawa damai dan suka cita kehidupan. Sering terjadi, satu perbuatan jahat dapat merusak banyaknya kebaikan yang sudah dibangun dan dilakukan. Hari ini firman Tuhan menjadi terang bagi kita untuk memelihara pilihan-pilihan Tuhan yang sedang kita jalani dan wujudkan sampai kepada pemenuhannya. Kita juga dapat membuat pilihan-pilihan dalam semangat inisiatif dan kreativitas atas pilihan dasar kita mengikuti Kristus, agar iman kita semakin mantap. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Tuhan Allah maha kuasa, penuhilah kami dengan rasa syukur dan kemurahan hati, supaya kami dapat melayani-Mu dan sesama kami dengan benar. Salam Maria... Dalam nama Bapa... --- Send in a voice message: https://anchor.fm/media-la-porta/message
Mengapa kekuasaan bisnis perlu menjadi target demokratisasi? Apa kaitan kinerja kekuasaan di sektor privat dan di sektor publik? Apa implikasinya bagi tatakelola dan hidup-bersama sebagai masyarakat dan warga negara, demikian juga bagi kinerja pemerintah? #NALAR menggali munculnya bisnis sebagai sentra kuasa selama beberapa dekade terakhir, seiring dengan masifnya globalisasi dan berkembangnya neoliberalisme lewat seri catatan yang pernah ditulis dan dipublikasikan bersama-sama oleh Yanuar Nugroho dan B. Herry-Priyono, SJ. dalam kolom opini di Harian Sinar Harapan, 5-6 September 2001. Materi ini adalah terakhir dari seri tiga episode yang diunggah untuk mengenang karya dan pemikiran B. Herry-Priyono, SJ (31 Mei 1960 - 21 Desember 2020)
Bercerita #25 Berbagi Cerita di Balik Berita Selasa, 08 Desember 2020 | Pukul 19.30 - 20.30 WIB Narasumber: Radhar Panca Dahana (Budayawan) Pemandu Acara: Sarah Monica (Redaktur beritabaru.co) Tema: Kepemimpinan dan Kekuasaan dalam Budaya Bangsa Kita Live Instagram: @beritabaruco & @radharpancadahana_official
Yuk Diskusi Bersama MASTOPO TALKS --- Support this podcast: https://anchor.fm/totalpolitik/support
Bab 1 Budaya Birokrasi Pemerintah (pengantar)
Muncul proyek baru di Liga Inggris yang disebut dengan Big Pictures. Proyek yang ide awalnya dicetuskan oleh Liverpool dan Manchester United itu kemudian digulirkan oleh klub-klub papan atas Inggris lain. Dalam proyeksinya nanti, Big Pictures akan mengurangi jumlah kontestan Liga Primer Inggris serta menghapus Piala Liga, agar dananya bisa dialihkan untuk kompetisi di level bawah. Ide ini mengindikasikan kekuatan dan kekuasaan klub-klub besar Liga Inggris yang begitu kuat pengaruhnya. Seperti apa pengaruhnya untuk liga itu sendiri nantinya? Simak di episode kali ini.
Renungan harian di episode kali ini adalah pengajaran tentang hidup dimana kita sebagai anak Kristus, agar kita hidup dalam ketulusan hati dan menjauh dari perkara kejahatan, mungkin mengena dengan kalian secara pribadi semoga renungan harian kali ini bisa membuat iman kalian lebih bertumbuh dan menjadi pribadi yang lebih baik lagi. God Bless You, all. Don't forget to follow Bible Study Podcast agar kita bisa bertumbuh bersama secara iman Kristiani. Bila kalian ada yang mau di share bisa bagikan kisah kalian bisa kirim ke email di kingprodav@gmail.com --- Send in a voice message: https://anchor.fm/bible-study-podcast/message Support this podcast: https://anchor.fm/bible-study-podcast/support
Sapaan hari ini dilayani oleh tenaga kategorial Komisi Pemuda GKI Bintama, yakni Sdr Abraham Suriadikususma, dengan judul "Menyalahgunakan Kekuasaan". Kiranya Firman Tuhan dapat menyapa setiap kita agar tetap berpengharapan di tengah kehidupan kita. Tuhan Memberkati.
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Oleh Sr. Clarisa, SJMJ - Kupang (bacaan I) dan Sr. Elis, SJMJ - Kupang (renungan) MENGHADAP KE TAKHTA KERAJAAN Renungan kita pada ini bertema: Menghadap Ke Takhta Kerajaan. Pada hari ini seluruh Gereja memperingati Santa Perawan Maria sebagai ratu. Peringatan ini sebagai salah satu dari devosi kita kepada Bunda terberkati. Salah satu bagian dari devosi ini ialah doa rosario peristiwa mulia yang ke-5 yaitu: Bunda Maria dimahkotai sebagai ratu surga dan bumi. Gelar ini memberikan posisi Bunda Maria yang mengambil bagian dalam pemerintahan Kristus sebagai raja untuk menguasai segala yang ada di surga dan bumi. Tidak ada pemisahan atau pembagian kekuasaan antara Yesus dan Maria atau di antara sejumlah pihak yang lazimnya dalam politik demokrasi. Kekuasaan itu hanya satu dan berada di tangan Yesus Kristus. Maria sebagai wanita terberkati mengambil bagian di dalamnya lalu menyusul berbagai lapisan dan golongan manusia yang menghadap ke takhta kerajaan ini. Menghadap kepada-Nya berarti memberikan kepercayaan, ketaatan, hormat dan mengikuti jalan kerajaan ini. Di dalam bait suci Yerusalem, nabi Yehezkiel menemukan kemuliaan Tuhan dan ia diperintahkan oleh Tuhan untuk membawa semua perhatian umat Allah kepada takhta kemuliaan Allah, yaitu tempat Ia tinggal di tengah-tengah umat manusia. Bait suci dan tempat ibadah merupakan takhta kerajaan Tuhan yang tampak lahiriah bagi kita semua umat-Nya. Bunda Maria sebagai ratu yang ada di surga, ia tetap sebagai ratu takhta kerajaan yang sama bagi surga dan bumi. Para rasul memilih untuk mengikuti Yesus Kristus secara radikal, dan diyakinkan oleh Yesus untuk mendapat bagian dari kerajaan-Nya yang sudah diwariskan oleh suku-suku Israel. Setiap rasul ini menjadi uskup di setiap Gereja lokal yang mereka pimpin, tetapi mereka tetap menyatu dengan Gereja Universal dengan kepemimpinan yang satu dan menyeluruh. Para uskup adalah imam agung di wilayah Gerejanya, membawa dan mengarahkan seluruh umat Allah untuk menghadap ke satu takhta kerajaan, yaitu Yesus Kristus. Paus menempati takhta itu di dunia, sehingga sangat pantas kita semua mengadap ke Paus yang berkedudukan di takhta suci Vatikan. Kita menghadap ke kerajaan itu melalui doa yang kita panjatkan tiap hari: Datanglah kerajaan-Mu di atas bumi seperti di dalam surga. Kerajaan itu hadir bagi kita untuk memberikan kita rasa aman dan betah, lalu menguasai kita melalui Roh Kudus untuk hidup di dalam kebenaran. Kita memakai kerajaan itu dalam setiap detik kehidupan kita masing-masing untuk memperkuat persekutuan, persaudaraan dan solidaritas di antara para pengikut Kristus, supaya perpecahan dan kekacauan di antara kita dapat terhindarkan. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Allah Bapa maha kuasa, kami selalu berdoa untuk kedatangan kerajaan-Mu di tengah-tengah kami. Semoga kami selalu patuh-setia dalam mengikuti jalan kerajaan-Mu itu. Bapa kami... Dalam nama Bapa... --- Send in a voice message: https://anchor.fm/media-la-porta/message
Sapaan hari ini dilayani oleh Pdt. Sari Haswaraningtyas dengan judul "Menjadi Saksi Kekuasaan Tuhan". Kiranya Firman Tuhan dapat menyapa setiap kita agar tetap berpengharapan di tengah kehidupan kita. Tuhan Memberkati.
Benarkah begitu banyak yang merindukan kekuasaan ?
Kegandrungan penyelenggara kekuasaan, eksekutif dan legeslatif, membuat aturan hukum agak mengherankan. Banyak “persoalan” yang bersifat wacana diikuti dengan mengubah atau membuat peraturan atau undang-undang baru. Misalnya revisi UU KPK, RUU Ketahanan Keluarga, RUU KUHP, RUU Omnibus Ciptaker, RUU Minerba, RUU HIP dan sebagainya. Elit politik Indonesia mengira persoalan perilaku bisa diatasi dengan membuat hukum atau member sanksi, dan warga akan menuruti. Ini adalah pola pikir feodal dan otoriter. Dalam paradigma hukum modern ancaman sanksi tidak selalu efektif untuk mengatur manusia. Alternatif sanksi hukum adalah pemberian insentif atau penyelesaian melalui dialog dan mediasi. Sanksi hukum tidak akan efektif jika penyelenggara tidak taat hukum (korup) dan belum siap. Apa sebenarnya motif kegetolan elit politik Indonesia membuat aturan hukum? Benarkah karena ingin menegakkan slogan “negara berlandaskan hukum”, sekedar proyek politik, atau mengambil jalan termudah untuk mengontrol warga? Narasumber: Bivitri Susanti, Pengajar STH Jentera.
Kemerdekaan pers di Indonesia, ada yang menilai, cenderung memburuk beberapa tahun terakhir. Khususnya jika dibandingkan dengan era awal Reformasi 20 tahun lalu. Ini terlihat dari laporan indeks kebebasan pers yang dibuat, misalnya, oleh Reporter Sans-Frontieres atau Freedom House. Namun kecenderungan ini bukan hanya terjadi Indonesia, menurunnya kebebasan pers juga terjadi di berbagai negara, termasuk di negara kampiun demokrasi seperti Amerika Serikat dan Eropa Barat. Hadirnya platform baru, seperti media sosial, sedikit banyak mempengaruhi situasi ini. Faktor lainnya adalah kecenderungan politik yang semakin konservatif, gejalanya bisa dilihat dari populernya politik identitas dan tribalisme. Kekuasaan menjadi over-sensitif pada kritisisme, dan menggunakan hukum untuk membungkam kritik. Apakah kemerdekaan pers sedang terancam, dan apa yang perlu dilakukan untuk melindungi? Narasumber: Yuli Ismartono, jurnalis senior majalah Tempo, mantan ketua Dewan Pengurus Yayasan Tifa.
dzulqarnain.net youtube.com/dzulqarnainms fb.com/dzulqarnainms telegram.me/dzulqarnainms twitter.com/dzulqarnainms instagram.com/dzulqarnainms
Media memiliki peran penting dalam demokrasi karena berfungsi sebagai checks and balances yang mengawasi jalannya kekuasaan. Peran ini dirasa semakin penting manakala Parlemen dinilai tidak lagi mampu menjalankan checks and balances terhadap pemerintah secara optimal. Oposisi dalam demokrasi Indonesia selama ini telah menjadi motor checks and balances terhadap pemerintah di Parlemen. Namun, di periode kedua pemerintahan Presiden Joko Widodo, kekuatan oposisi menjadi tidak berarti. Nyaris seluruh kekuatan politik dikonsolidasi dalam kekuasaan, menyisakan media sebagai kekuatan yang relatif tak terkooptasi. Lantas, bagaimana media memandang jalannya kekuasaan? Bagaimana pula fungsi checks and balances itu dilakukan?