POPULARITY
Categories
Europe is preparing to mark 80 years since VE Day… which marked the surrender of the Nazi regime and the end of World War II on the continent. But while Europe is remembering the end of one war, in the continent's East, another is still raging. - Eropa bersiap untuk memperingati 80 tahun sejak Hari Kemenangan Eropa, yang menandai menyerahnya rezim Nazi dan berakhirnya Perang Dunia II di benua itu. Sementara Eropa mengenang berakhirnya satu perang, di wilayah Timur benua itu, perang lain masih berkecamuk.
Bismillah,1748. INGATLAH BAGAIMANA ALLAH ﷻ MENOLONGMU Riyaadhush Shaalihiin Bab 48 | Peringatan agar tidak menyakiti orang shalih, orang lemah, & orang fakirQS. Adh-Dhuha: 9-10Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman,فَأَمَّا ٱلْيَتِيمَ فَلَا تَقْهَرْ9. Sebab itu, terhadap anak yatim janganlah kamu berlaku sewenang-wenang.وَأَمَّا ٱلسَّآئِلَ فَلَا تَنْهَرْ10. Dan terhadap orang yang minta-minta, janganlah kamu menghardiknya.(QS. Adh-Dhuha: 9-10)
Bismillah,1740. MENGASUH ANAK FATHERLESS = MENGASUH ANAK YATIM | TANYA JAWABRiyaadhush Shaalihiin Bab 48 | Peringatan agar tidak menyakiti orang shalih, orang lemah, & orang fakirQS. Adh-Dhuha: 9-10Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman,فَأَمَّا ٱلْيَتِيمَ فَلَا تَقْهَرْ9. Sebab itu, terhadap anak yatim janganlah kamu berlaku sewenang-wenang.وَأَمَّا ٱلسَّآئِلَ فَلَا تَنْهَرْ10. Dan terhadap orang yang minta-minta, janganlah kamu menghardiknya.(QS. Adh-Dhuha: 9-10)
Bismillah,1741. BOLEHKAH MENOLAK ORANG YANG MEMINTA? Riyaadhush Shaalihiin Bab 48 | Peringatan agar tidak menyakiti orang shalih, orang lemah, & orang fakirQS. Adh-Dhuha: 9-10Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman,فَأَمَّا ٱلْيَتِيمَ فَلَا تَقْهَرْ9. Sebab itu, terhadap anak yatim janganlah kamu berlaku sewenang-wenang.وَأَمَّا ٱلسَّآئِلَ فَلَا تَنْهَرْ10. Dan terhadap orang yang minta-minta, janganlah kamu menghardiknya.(QS. Adh-Dhuha: 9-10)
Bismillah,1742. MEMINTA ILMU ADALAH PERINTAH ALLAH ﷻ |Riyaadhush Shaalihiin Bab 48 | Peringatan agar tidak menyakiti orang shalih, orang lemah, & orang fakirQS. Adh-Dhuha: 9-10Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman,فَأَمَّا ٱلْيَتِيمَ فَلَا تَقْهَرْ9. Sebab itu, terhadap anak yatim janganlah kamu berlaku sewenang-wenang.وَأَمَّا ٱلسَّآئِلَ فَلَا تَنْهَرْ10. Dan terhadap orang yang minta-minta, janganlah kamu menghardiknya.(QS. Adh-Dhuha: 9-10)
Bismillah,1743. TAWADHU CIRI ORANG BERILMU Riyaadhush Shaalihiin Bab 48 | Peringatan agar tidak menyakiti orang shalih, orang lemah, & orang fakirQS. Adh-Dhuha: 9-10Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman,فَأَمَّا ٱلْيَتِيمَ فَلَا تَقْهَرْ9. Sebab itu, terhadap anak yatim janganlah kamu berlaku sewenang-wenang.وَأَمَّا ٱلسَّآئِلَ فَلَا تَنْهَرْ10. Dan terhadap orang yang minta-minta, janganlah kamu menghardiknya.(QS. Adh-Dhuha: 9-10)
1744. KEKUATAN DI BALIK ORANG LEMAHRiyaadhush Shaalihiin Bab 48 | Peringatan agar tidak menyakiti orang shalih, orang lemah, & orang fakirQS. Adh-Dhuha: 9-10Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman,فَأَمَّا ٱلْيَتِيمَ فَلَا تَقْهَرْ9. Sebab itu, terhadap anak yatim janganlah kamu berlaku sewenang-wenang.وَأَمَّا ٱلسَّآئِلَ فَلَا تَنْهَرْ10. Dan terhadap orang yang minta-minta, janganlah kamu menghardiknya.(QS. Adh-Dhuha: 9-10)
1745. LEMAH LEMBUT DALAM MENOLAKRiyaadhush Shaalihiin Bab 48 | Peringatan agar tidak menyakiti orang shalih, orang lemah, & orang fakirQS. Adh-Dhuha: 9-10Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman,فَأَمَّا ٱلْيَتِيمَ فَلَا تَقْهَرْ9. Sebab itu, terhadap anak yatim janganlah kamu berlaku sewenang-wenang.وَأَمَّا ٱلسَّآئِلَ فَلَا تَنْهَرْ10. Dan terhadap orang yang minta-minta, janganlah kamu menghardiknya.(QS. Adh-Dhuha: 9-10)
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Rini Sudarno dari Gereja Santo Ambrosius, Paroki Villa Melati Mas di Keuskupan Agung Jakarta, Indonesia. Kisah Para Rasul 5: 34-42; Mazmur tg 27: 1.4.13-14; Yohanes 6: 1-15.MENJADI ALATNYA TUHAN Renungan kita pada hari ini bertema: Menjadi AlatnyaTuhan. Pengalaman dan hidup beriman dalam semangat Paskah, tidak hanya untukmasa Paskah ini tetapi berguna selama hidup kita di dunia ini. KebangkitanYesus Kristus menjiwai seluruh hidup kita. Dalam periode ini Yesus tidak hadirsecara fisik di tengah-tengah kita, tidak seperti pernah dahulu Ia bersamadengan orang sezaman-Nya. Ia sudah berada di sisi kanan Bapa di surga, dan Iamenyertai kita setiap saat melalui Roh-Nya. Apakah yang mesti kita perbuat untuk membuat iman kitamenjadi mantap dan bertahan dalam semangat Paskah ini? Inspirasi bacaan-bacaanpada hari ini memberikan jawabannya, yaitu supaya kita menjadi alat-alat-nyaTuhan. Pelayanan Yesus Kristus melalui Gereja sebagai lembaga tetap berlangsunghingga saat ini, yang sasaran utamanya ialah kawanan umat manusia yang ada disekeliling kita. Boleh jadi mereka itu adalah saudara dan teman sendiri. Bolehjadi mereka adalah banyak orang yang kurang kita kenal. Boleh jadi mereka ialahorang-orang yang dipercayakan Tuhan kepada kita untuk dididik dan dibina. Menjadi alat-Nya Tuhan merupakan suatu panggilan Kristianiyang mendasar, seperti kata Pemazmur: Inilah aku Tuhan, untuk melakukankehendak-Mu ( Mz. 40). Hidup dengan menghayati panggilan untuk menjadi alatTuhan, ialah membuat Tuhan sungguh hadir secara nyata dan pribadi dengantugas-tugas pelayanan Yesus Kristus yang adalah penyelamat, penyembuh,pengajar, pembawa kebenaran, penghibur, dan pengampun. Panggilan ini tertujukepada setiap dari kita sebagai imam, biarawan, dan awam. Menjalankan panggilanini berarti kita berbuat atas nama Tuhan Yesus Kristus dan membuat Dia bekerjasecara nyata. Contoh nyatanya ialah seperti para rasul yang bertahandalam kebenaran Injil yang diwartakannya, meski mereka dipenjara dan diadiliMahkamah Agama Yahudi. Seorang imam Yahudi terkenal, Gamaliel, juga berbicaraatas nama kebenaran dan sekaligus membela perbuatan-perbuatan para rasul.Mereka adalah instrumen-instrumen ajaran dan pengetahuan iman yang benar.Kemudian pada suatu kesempatan yang lain, para rasul berperan menjadi jembatanbagi pemberian makanan kepada ribuan orang yang kelaparan setelah lelah mendengarkanpengajaran Yesus Kristus. Seorang anak yang menyediakan seporsi kecil roti danikan juga tampil sebagai alat-Nya Tuhan bagi terciptanya mujizat penggandaanroti dan ikan. Mereka adalah instrumen kemurahan Tuhan bagi kebutuhan ragawimanusia. Kita dapat menjadi alat-alat Tuhan dalam kondisi dankemampuan setiap pribadi atau kelompok masing-masing. Semua itu bergantung padakesediaan kita.Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Allah maha murah,perkuatkan kami supaya kami dapat menjadi alat-alat-Mu yang benar dan berguna,terutama bagi sesama kami. Salam Maria... Dalam nama Bapa...
Kaum buruh menyambut gembira rencana hadirnya Presiden Prabowo Subianto pada peringatan Hari Buruh atau May Day di Lapangan Silang Monas, Jakarta, 1 Mei mendatang.
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Agnes Nabela dari Paroki Serpong dan Fransiska Putri dari Paroki Kota Bumi di Keuskupan Agung Jakarta, Indonesia. Kisah Para Rasul 4: 32-37; Mazmur tg 93: 1ab.1c-2.5; Yohanes 3: 7-15.SAMPAI KE HATI Renungan kita pada hari ini bertema: Sampai Ke Hati.Seorang terpelajar dan pemimpin umat seperti Nikodemus, ketika mencari tahukebenaran kepada Tuhan, berarti ia masih memiliki kekurangan. Jadi orangpandai, bijaksana, terpelajar, dan berkuasa ternyata perlu menjadi lebih baiklagi. Dengan kata lain, seperti Nikodemus, yang memusatkan pencarian kebenarankepada Tuhan, adalah orang-orang yang sedang menuju ke “hati”. Perjalanan dan usaha kita menuju ke “hati” sebenarnyaialah fokus hidup kita, sebuah tujuan yang akan kita capai, dan sesungguhnyatujuan itu ialah Tuhan. Seseorang yang berbuat baik dalam menolong sesamanya,diapresiasi orang lain sebagai pribadi yang berbuat sampai ke hati. Seseorangyang berbuat tidak baik atau jahat kepada sesamanya, juga mendapat penilaiandari orang lain sebagai pribadi yang terlanjur “sampai hati” melakukanperbuatan tersebut. Jadi, yang kita katakan sebagai “sampai ke hati” ialah sesuatuhal atau kenyataan hidup yang sangat inti, pusat dan utama di dalam hidup. Hidup Kristen kita di dunia ini adalah sebuah perjalanandan keyakinan kita dengan jelas mengatakan bahwa tempat tinggal kita di duniaini hanya sementara. Ada sebagian dari kita yang sudah “sampai ke hati”, yaitumereka yang sudah beralih dari dunia ini melalui peristiwa kematian mereka didunia. Sedangkan kita yang masih hidup, menempuh jalan Yesus Kristus untuk padasaatnya yang tepat akan sampai ke hati yang sesungguhnya yaitu Tuhan. Untukmenjamin kepastian ini, Yesus sendiri menjelaskan dengan amat nyata bahwa Iasendiri sebagai Anak Manusia, datang dari surga, tujuan akhir kita. Pertanyaan sederhana di sini ialah: siapakah yang berhakuntuk sampai ke hati? Apakah ini adalah kebebasan masing-masing orang ataukahkita sebagai satu komunitas orang-orang beriman memiliki panggilan yang samauntuk nantinya sampai ke hati atau sampai ke surga? Jawabannya ialah baikpribadi maupun bersama, kita memiliki panggilan untuk ke sana. Nikodemus dansetiap dari kita, begitu disemangati oleh Yesus sendiri atau oleh pengalamanlainnya, tentu begitu bersemangat dan tekun untuk mencapai tujuan akhir hidupkita dengan gemilang. Setiap orang ingin menjadi champion atau pemenang perjalanan itu, seperti yangdicita-citakan oleh Santo Paulus. Tetapi sebagai komunitas umat Allah, Gereja, kita jugamemiliki komitmen bersama untuk sampai di surga bersama-sama. Dengan demikian,motto hidup bersama yang disampaikan di dalam Kisah Para Rasul: sehati dansejiwa, sangatlah penting untuk direalisasikan baik secara jasmani maupunrohani saat kita masih hidup di dunia ini. Hidup bersama dengan benar dan baikdi dunia ini sungguh menggambarkan kehidupan bersama yang mulia di surganantinya.Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Tuhan YesusKristus, berkatilah kami supaya ciri sehati sejiwa menjadi kenyataan dalamhidup kami setiap saat. Kemuliaan kepada Bapa...Dalam nama Bapa ...
Thousands of people gathered across Australia to celebrate ANZAC Day. - Ribuan orang berkumpul di seluruh Australia untuk merayakan Hari ANZAC.
Bismillah,1734. MENYAKITI ORANG BERIMAN = KEBOHONGAN & DOSA BESARRiyaadhush Shaalihiin Bab 48 | Peringatan agar tidak menyakiti orang shalih, orang lemah, & orang fakirQS. Al-Ahzab: 58Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman,وَٱلَّذِينَ يُؤْذُونَ ٱلْمُؤْمِنِينَ وَٱلْمُؤْمِنَٰتِ بِغَيْرِ مَا ٱكْتَسَبُوا۟ فَقَدِ ٱحْتَمَلُوا۟ بُهْتَٰنًا وَإِثْمًا مُّبِينًاDan orang-orang yang menyakiti orang-orang yang mukmin dan mukminat tanpa kesalahan yang mereka perbuat, maka sesungguhnya mereka telah memikul kebohongan dan dosa yang nyata. (QS. Al-Ahzab: 58)
Kemkomdigi dan BMKG Perkuat Sistem Peringatan Dini Bencana Hadapi Cuaca Ekstrem | Didakwa Rugikan Negera 578 Miliar, Tom Lembong Ajukan Eksepsi | RI Sambut Baik Tercapainya Deklarasi KTT Arab Soal Rekonstruksi Gaza
BMKG Mengeklaim Peringatan Dini Dikirim Sepekan Sebelum Banjir | DPR Minta Aplikator Ojek Online Tak Eksploitasi Pengemudinya | Dana Desa untuk Biayai Koperasi Desa Merah Putih Diprotes*Kami ingin mendengar saran dan komentar kamu terkait podcast yang baru saja kamu simak, melalui surel ke podcast@kbrprime.id
Alat Peringatan Dini Banjir di Pengadegan Jakarta Tak Berfungsi | Tiket KA Mudik di Madiun Terjual 65 Persen | Dua Bom Meledak di Kompleks Militer Pakistan*Kami ingin mendengar saran dan komentar kamu terkait podcast yang baru saja kamu simak, melalui surel ke podcast@kbrprime.id
Mengkritik dengan Karya Happy Listening and Enjoy
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Nancy Phanasta dari Komunitas Pukat Labuan Bajo di Keuskupan Labuan Bajo, Indonesia. Kejadian 3: 1-8; Mazmur tg 32: 1-2.5.6.7; Markus 7: 31-37GAMBAR DAN RUPA ALLAH SEBAGAI MANUSIA Tema renungan kita pada hari ini ialah: Gambar Dan RupaAllah Sebagai Manusia. Makhluk manusia yang diciptakan Tuhan Allah menurutgambar dan rupa Allah merupakan sebuah anugerah. Martabat mulia dan istimewaitu diberikan atas kehendak Tuhan, dan bukan karena manusia menginginkannya.Salah satu dimensi yang diberikan kepada manusia ialah kebebasan dan hak untukmenikmati kehidupan di dunia yang dipercayakan sepenuhnya ke dalam tanganmanusia. Tetapi kepercayaan itu memiliki batasnya, yaitu sebagai manusia. Hal itu berarti manusia menggunakan kebebasan dankepercayaan Tuhan sejauh kemampuannya sebagai manusia. Posisi dan martabatmanusia tetap sebagai manusia. Ia tidak bisa berubah posisi ke tempatnya TuhanAllah. Begitulah maksud Tuhan menganugerahi keistimewaan kepada manusia, tetapimanusia juga diberikan satu batas yang tidak bisa ia lewati. Hal ini samadengan bapak dan ibu akan tetap menjadi bapak dan ibu bagi anak-anaknya sampaimereka mati. Tidak mungkin terjadi bahwa anak-anak suatu ketika berganti posisimenjadi orang tua, sedangkan orang tua menjadi anak-anak. Pergantian seperti itu hanya terjadi sebagai sebuah dramaatau sandiwara. Tetapi sebagai sesuatu yang merupakan kodrat dan identitas,pada prinsipnya adalah tetap seperti demikian. Dalam konteks ini, judulrenungan itu sudah bagus dengan mengatakan: manusia itu istimewa sebagaimanusia dan titik. Tidak usah ditambah dengan sambungan “dan”, “atau”, “juga”.Maksudnya bahwa manusia tidak boleh diberikan satu alternatif lain, supaya iabisa menggunakan kebebasannya untuk memilih alternatif lain selain sebagai manusia. Justru tambahan ini dianggap Setan sebagai cela. Iamenggodai manusia supaya menyamai kekuasaan Tuhan. Manusia tergoda danterjadilah kejatuhannya pertama ke dalam dosa. Ada ungkapan atau pepatah umumyang mengatakan begini: kekuatan atau keunggulanmu adalah juga kelemahanmu!Manusia diciptakan menurut gambar dan rupa Allah sebagai manusia, yang berartiia sangat unggul dibandingkan dengan semua jenis ciptaan lainnya di bumi.Bahkan manusia diberi kepercayaan untuk memperhatikan dan mengolah ciptaan yanglain, sekaligus sebagai pelindungnya. Tetapi keunggulan dan keistimewaan itu sekaliguskelemahannya. Ketika ia tidak bisa menggunakan kekuatannya itu secara bijaksanadan benar, itu menjadi cela bagi Setan untuk memperdayai manusia. Salah satucara dalam menggunakan kekuatan dengan benar dan tanggung jawab, ialah denganmenjadi pelayan, penolong, penghibur dan penyembuh sesama yang menderita danyang membutuhkan pertolongan. Yesus menjadi teladan kita untuk perbuatan baikini. Kalau kita menyibukkan diri kita untuk berbuat baik dan melayani, Setanakan sulit memperdayai kita.Marilah kita berdoa. Dalam nama... Ya Tuhan, penuhilah kamidengan kuasa-Mu agar kami mampu mengalahkan kuasa yang jahat. Kemuliaan kepadaBapa dan Putra dan Roh Kudus ... Dalam nama Bapa ...
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Innocentius Peni dari Komunitas Pukat Labuan Bajo di Keuskupan Labuan Bajo, Indonesia. Kejadian 1: 1-19; Masmur tg 104: 1-2a.5-6.10.12.24.35c; Markus 6: 53-56RUANG BAGI TUHAN Tema renungan kita pada hari ini ialah: Ruang Bagi Tuhan.Ruang dimaksudkan di sini bukan sebuah tempat atau lokasi. Karena prinsipnyaTuhan tidak bisa dikondisikan ke dalam sebuah tempat. Sebaliknya, Tuhan beradadi dalam ruang yang melingkupi dan menaungi kita. Ruang itu menandakan sebuahkehadiran dan keberadaan. Tuhan menyediakan ruang itu dan Dia sendiri berada disana. Ruang terbesar yang pernah ada dan ukurannya sebesar TuhanAllah sendiri ialah semesta alam, atau langit dan bumi yang Tuhan ciptakan dariketiadaan, seperti yang dikisahkan dalam kitab Kejadian pada hari ini. TuhanAllah membuat semuanya ada dan Ia tidak membiarkan itu terlepas darikontrol-Nya atau tanpa jamahan tangan-Nya, namun Ia memberkati, menyertai, danmemelihara-Nya dalam seluruh kasih dan kekuasaan-Nya. Ruang bagi Tuhan Yesus Kristus yang jaraknya jauh ialahkota-kota dan desa-desa seberapa pun jaraknya, yang memperlihatkan orang-orangberbondong-bondong datang menemui Yesus untuk mendapatkan kesembuhan danpenghiburan. Itu namanya ruang publik yang terbuka dan menjurus dengan jarakpuluhan, ratusan dan ribuan kilometer. Misi Yesus Kristus di dunia ialahmembuat seluruh dunia ini sebagai ruang bagi penyebaran Injil suka cita yangmembebaskan manusia. Yesus mencapai sebuah tempat dan orang-orang mengenal-Nya,lalu mereka segera mendekati untuk menyalami dan berbicara, menyapa halo atauperkenalkan diri. Itu adalah ruang sosialnya Yesus. Pasti orang-orang bersorakgembira karena bisa memandang Yesus dari dekat, melambaikan tangan, dan suaramereka dapat didengar oleh Yesus. Sebagian mereka mendapatkan suka cita danpenghiburan karena perjumpaan itu. Mereka yang sakit bahkan mencapai ruang pribadi dan ruangintim Yesus melalui jamahan tangan Tuhan atau mereka sendiri yang menjamahjumbai jubah Yesus. Di sini Yesus mengajarkan kalauthe power of touchatau kekuatan menyentuh sangatlah penting untuk penguatan dan penyembuhan.Dalam menyentuh tak ada jarak lagi yang tampak. Itu adalah ruang tubuh kita yang mengizinkan kontak danenergi dari tubuh yang satu terserap oleh tubuh yang lain. Energi Yesus masukke dalam orang-orang sakit dan mereka menjadi sembuh. Jadi ruang tubuh, ruangpribadi bahkan ruang sosial dan publik kita sangat instrumental untukterjadinya kontak dengan orang lain. Tuntutan kedekatan dan kehadiran kitasangat penting, karena kita berbagi ruang dari diri kita dan ini selalu menjaditanda penguatan dan pembaharuan hidup. Ini adalah cara kita menghadirkan ruangbagi Tuhan yang bekerja melalui kita.Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Yesus, mampukanlahkami untuk memanfaatkan semua kehadiran kami sebagai ungkapan cinta kasih-Mu.Salam Maria penuh rahmat... Dalam nama Bapa...
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Dewi Felani dari Paroki Santo Albertus de Trapani Malang di Keuskupan Malang, Indonesia. Ibrani 12: 18-19.21-24; Mazmur tg 48: 2-3a.3b-4.9.10.11; Markus 6: 7-13 KEKUATAN SEBUAH KEPERCAYAAN Tema renungan kita pada hari ini ialah: Kekuatan Sebuah Kepercayaan. Secara umum kita bisa kategorikan kepercayaan, mandat, tanggung jawab, atau komitmen menjadi dua. Yang pertama ialah kepercayaan untuk melakukan perbuatan-perbuatan jasmani seperti bekerja mencari nafkah, memimpin organisasi, dan menjual atau membeli barang-barang. Yang kedua ialah kepercayaan terkait dengan melakukan kegiatan-kegiatan rohani seperti pelayanan firman Tuhan, beribadat, berdoa, dan berpuasa. Raja Daud memberikan kepercayaan kepemimpinan kerajaan kepada putranya Salomo, dan ini kita bisa menganggapnya sebagai wakil dari suatu kepercayaan jasmani. Orang tua atau orang dewasa memberikan kepercayaan kepada anak-anaknya untuk menjalankan tugas dan tanggung jawab sesuai dengan harapan mereka. Banyak sekali aspek jasmani kehidupan kita ditentukan oleh kepercayaan yang diberikan kepada kita, baik di dalam keluarga maupun di luarnya. Sementara itu, Yesus Kristus memberikan kepercayaan dan mengutus para murid-Nya, dapat kita anggap sebagai wakil dari suatu kepercayaan rohani yang kita miliki. Kehidupan kita kapan dan di mana pun yang berkaitan dengan aspek rohani, semuanya ditentukan oleh kepercayaan atau nasihat dan bimbingan rohani yang diberikan kepada kita. Seseorang menghadiri Misa pada hari Minggu, dan dari sana ia membawa suatu kepercayaan untuk menjalani perutusan yang disampaikan oleh imam pada akhir perayaan ekaristi. Pertanyaan yang penting adalah ini: apakah yang menjadi kekuatannya sehingga kepercayaan baik jasmani maupun rohani itu memiliki martabat, kewibawaan, dan membuahkan kepercayaan yang lebih besar lagi dari orang lain di sekitar kita? Kedua bacaan kita hari ini memberikan satu jawaban pokok, ialah ketaatan dan kesetiaan kepada Tuhan yang memberikan kepercayaan itu. Nasihat, perintah, dan aturan-aturan yang ditetapkan senantiasa dijalani. Semua itu untuk menjamin kalau kepercayaan itu berasal dari sebuah kuasa yang jauh lebih besar dan menjamin legitimasi terlaksananya tugas-tugas kita. Ketaatan berarti Tuhan yang memberikan kepercayaan adalah benar dan kehendaknya bersifat tetap. Jadi tidak ada pertimbangan apa pun dari kita untuk berdebat bahkan memperbaikinya. Yang kita perbuat ialah mendengar, memahami, dan menjalankannya. Kesetiaan merupakan sisi mata uang untuk ketaatan. Kesetiaan bertahan sampai ujung kehidupan karena orang taat tanpa syarat. Banyak kali kita menjadi seperti Daud atau Petrus, yang mengakui iman untuk taat, namun terkadang kita tidak setia dalam berkomitmen. Yang penting ada penyesalan, lalu membaharui diri untuk kembali setia. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Tuhan Yesus Kristus, pakailah kami dengan apa adanya kami ini untuk menunaikan kepercayaan yang Engkau berikan kepada kami. Salam Maria penuh rahmat ... Dalam nama Bapa...
PERINGATAN DARURAT! Mungkin kalian udah tau terkait trade bombastis yang terjadi dalam beberapa hari terakhir, mulai dari Luka Doncic yang di-trade dengan AD (dan Utah Jazz yang numpang tenar di trade tersebut), dan De'aaron Fox yang berlabuh ke Spurs, sementara Kings mendapatkan Zach Lavine. #BisikBasket siap kupas tuntas di episode #OFFTHECOURT kali ini!
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Andre dan Felicia dari Paroki Roh Kudus Surabaya di Keuskupan Surabaya, Indonesia. Ibrani 12: 4-7.11-15; Mazmur tg 103: 1-2.13-14.17-18a; Markus 6: 1-6 SUDUT PANDANG Tema renungan kita pada hari ini ialah: Sudut Pandang. Agata adalah seorang wanita perawan yang menolak untuk dilecehkan secara tidak manusiawi, dan khususnya sebagai perempuan. Ia kemudian menerima siksaan dan hukuman mati dalam pemerintahan kaisar Romawi, Desius yang tidak beriman. Santa Agata menginspirasikan kita tentang memiliki sudut pandang di dalam hidup. Ia memilih untuk menjadi perawan bagi Tuhan, dan ia konsisten mempertahankan itu bahkan sampai diancam mati, ia bertahan dengan pilihannya tersebut. Sebuah sudut pandang mencakup aspek dari posisi mana kita melihat, cara kita melihat dan memahami seseorang atau sesuatu, dan kehendak untuk melakukan yang sudah kita putuskan. Mungkin kita sering mengikuti sudut pandang pada umumnya bahwa disiplin, didikan dan ajaran sebagai sesuatu yang menyiksa dan menyakitkan. Namun menurut Surat kepada orang Ibrani, itu adalah cara Tuhan melatih dan mendidik kita. Justru melalui itu semua kita akan menjadi baik dan selamat. Yesus Kristus tampil di publik sebagai seorang yang memiliki daya tarik luar biasa. Banyak sekali kesan dari orang-orang di sekitarnya sehingga menghasilkan aneka macam sudut pandang tentang diri-Nya. Para penggemar, murid-murid, dan para musuh-Nya memandang Dia secara berbeda-beda. Roh-roh jahat memandang bahwa Ia dapat digodai dengan segala taktik busuknya, namun Yesus mengalahkan mereka. Para rasul pertama pernah bertanya: di manakah engkau tinggal Guru? Mereka memandang bahwa Yesus bakal memberikan mereka jaminan hidup jiwa dan raganya. Injil pada hari ini berkisah tentang pandangan orang-orang sekampung dan sanak keluarga tentang pribadi dan pekerjaan Yesus Kristus. Ternyata sudut pandang mereka terhadap Yesus sangat terbatas dan amat dangkal. Yesus dipandang sebagai seorang yang merupakan bagian dari mereka. Tidak ada sesuatu yang spesial pada-Nya. Intinya, ini adalah sebuah sudut pandang untuk meremehkan dan menolak Yesus, meskipun mereka mengetahui bahwa Dia telah berbuat yang luar biasa dalam menolong dan mengatasi kesulitan orang-orang. Sebuah sudut pandang yang kita miliki sangat bergantung pada standar pengetahuan, kebijaksanaan dan iman kita masing-masing. Kalau kita dibimbing oleh Roh Kudus dan iman kepada Yesus Kristus, sudut pandang kita tentu berdasarkan kehendak Tuhan. Kita tentu selalu meminta terang Ilahi melalui doa dan refleksi supaya mendapatkan sebuah sudut pandang yang baik dan benar. Kita harus dapat membebaskan diri dari memiliki sudut pandang negatif, sempit atau subjektif, dan destruktif. Ini pasti bukan dari terang Roh Kudus. Jangan membiasakan diri memiliki sudut pandang seperti ini! Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Allah maha murah, semoga pada hari ini kami senantiasa memandang Dikau dengan gembira. Kemuliaan kepada Bapa dan Putra dan Roh Kudus ... Dalam nama Bapa ...
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Yen Asmat dan Chaca Laiskodat dari Paroki Santo Vitalis Cewonikit Ruteng di Keuskupan Ruteng, Indonesia. Ibrani 10: 32-39; Mazmur tg 37: 3-4.5-6.23-24.39-40; Markus 4: 26-34 BERTEGUH DALAM PENGHARAPAN Renungan kita pada hari ini bertema: Berteguh Dalam Pengharapan. Setiap tanggal 31 Januari, Serikat Salesian Don Bosco, Keluarga Salesian, dan banyak pihak yang menjalani semangat hidup Santo Yohanes Bosco merayakannya sebagai pesta, yaitu hari kenangan wafatnya orang kudus asal Turin, Italia Utara itu. Ia seorang imam diosesan Keuskupan Agung Turin, yang dikaruniai karisma khusus oleh Roh Kudus, untuk bekerja bagi pendidikan orang-orang muda yang terlantar dan termiskin. Ia mendirikan Serikat hidup bakti pria yang dinamakan SDB, dan wanita yang dinamakan FMA (Puteri-Puteri Maria Penolong Umat Kristiani). Ia juga mendirikan kolaborator awam yang dinamakan Kooperator Salesian. Ia mengikuti semangat kerohanian dan ajaran Santo Fransiskus dari Sales, Uskup di Jeneva (Swiss) yang hidup 200 lebih tahun sebelum Don Bosco, maka tarekat-tarekat dan Keluarga besar yang didirikannya dinamakan Salesian. Sistem pendidikan orang-orang muda yang dipopulerkan Don Bosco, diakui oleh Gereja dan dimanfaatkan sebagai sistem pendidikan Katolik yang efektif, namanya sistem preventif atau sistem pencegahan. Di awal kerjanya bagi kebaikan dan keselamatan para remaja dan orang-orang muda, Don Bosco menemukan hidup dan keadaan mereka sangat memprihatinkan. Mereka sama dengan sampah yang dibuang dan diinjak-injak atau dihancurkan. Kehidupan keluarga dan masyarakat dengan kondisi generasi muda seperti ini, jelas masuk dalam kategori darurat kemanusiaan. Kemiskinan, kebodohan, kejahatan, sakit, pelecehan dan pemaksaan kerja di pabrik atau industri, merupakan situasi umum generasi muda saat itu. Nampaknya kehilangan harapan bagi Gereja dan masyarakat sangat nyata. Tetapi Don Bosco berteguh dalam iman dan prakarsa kemanusiaannya yang didukung oleh sebuah mentalitas perubahan ke arah yang lebih cerah. Don Bosco adalah produk asli zaman pencerahan setelah abad pertengahan dunia. Ia ingin perubahan dan metode baru dalam pendidikan. Ia ingin supaya keteguhan iman dan prakarsa kemanusiaannya dapat menghadirkan di dalam masyarakat dan Gereja sebuah harapan akan kebaruan. Ia harus mulai dengan pendidikan generasi muda, yang pada gilirannya akan menciptakan perubahan dan menyebarkannya ke seluruh dunia. Surat kepada orang Ibrani menguatkan kita bahwa, seperti Don Bosco, kita memiliki tanggung jawab untuk berpegang teguh pada pengharapan, yang diwujudkan dengan saling memperhatikan dan mendukung dalam cinta kasih di antara kita. Terang dan kekuatan yang ada pada kita harus dapat dibagikan. Yang ada pada kita dan yang dibagikan akan semakin ditambahkan oleh Tuhan. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa ... Ya Tuhan Yesus, jadikanlah kami sebagai pembawa dan penyebar harapan kepada sesama kami. Bapa kami yang ada di surga... Dalam nama Bapa ...
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Makrina dan John dari Paroki Katedral Roh Kudus Labuan Bajo di Keuskupan Labuan Bajo, Indonesia. Ibrani 10: 1-10; Mazmur tg 40: 2.4ab.7-8a.10.11; Markus 3: 31-35 KARENA KEHENDAK TUHAN Tema renungan kita pada hari ini ialah: Karena Kehendak Tuhan. Sesuai dengan kodratnya, manusia memiliki hak dan kemampuan untuk mengungkapkan dirinya. Ini berakar pada kekuasaan Tuhan Pencipta yang melengkapi diri setiap orang dengan akal budi dan kehendak. Kemampuan intelektual mengarahkan diri kita masing-masing untuk menyatakan diri, misalnya memberikan argumen, pendapat, memberikan alasan, dan memberikan penilaian atau kritik. Secara khusus, kita membuat pembenaran atas perkataan atau perbuatan yang telah kita lakukan. Untuk melakukan itu kita memberdayakan kemampuan mental dan intelektual kita. Seorang anggota kepolisian baru saja mendapatkan kenaikan pangkat, dan bersamaan dengan itu anak bungsunya baru saja menerima Komuni Pertama. Pada saat yang sama, ia ditugaskan oleh pimpinan untuk berdinas di salah satu pelosok pulau terluar Indonesia. Di hadapan semua hadirin pada acara syukuran di rumahnya, ia sangat yakin berkata bahwa semua kejadian itu ialah kehendak Tuhan. Ini adalah salah satu contoh penegasan dan pembenaran yang sering kita lakukan, dengan pegangan kita ialah kehendak Tuhan. Yesus Kristus sendiri menjadi teladan utama dalam pembenaran karena kehendak Tuhan. Surat kepada orang-orang Ibrani menekankan tentang pengorbanan diri Yesus Kristus yang berwujud pada semua bentuk pelayanan dan penderitaan-Nya untuk menyelamatkan umat manusia. Ia wafat di salib. Mengapa Ia sampai melakukan semua ini, Ia sendiri menjawab, karena kehendak Dia yang mengutus-Nya ke dunia. Atas kehendak Allah yang sama, Bunda Maria, ibu Yesus, dan kita semua juga diperintahkan Yesus untuk setia melakukannya. Maka kita dapat memiliki sebutan sebagai saudara dan saudari Yesus Kristus. Pembenaran kita karena melakukan kehendak Allah paling kurang memiliki dua makna, seperti yang diinspirasikan bacaan-bacaan pada hari ini. Pertama ialah sebagai tanda ketaatan kita. Ketaatan merupakan syarat dasar untuk menjadi kudus. Kita hendaknya menyebutkan “Karena Kehendak Allah” bukan sekedar pernyataan kosong atau sekedar gaya berbicara. Kita perlu menjadikan itu sebuah ungkapan iman, bahwa karena Tuhan menghendaki kita di dalam keberadaan dan tugas masing-masing, maka kita harus menaatinya. Tidak melakukannya, berarti kita bukan anak-anak-Nya. Kedua, dengan berkata dan berbuat karena kehendak Allah, kita memiliki keyakinan bahwa setiap pekerjaan dan pelayanan yang kita lakukan merupakan milik Tuhan. Tuhan mempercayakan kebun anggur-Nya, yaitu dunia ini ke dalam tangan kita untuk dikerjakan dan dibaharui. Jika sering ada kegagalan dan kerusakan tertentu, kita laporkan saja kepada Dia, karena semua itu milik-Nya. Marilah kita berdoa. Dalam nama... Ya Allah, pandanglah dan penuhilah kami dengan rahmat belas kasih-Mu supaya setia berbagi belas kasihan kepada sesama kami. Salam Maria penuh rahmat ... Dalam nama Bapa ...
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Adi Wibowo Bunggulawa dari Paroki Santo Yoseph Pekerja Gotong-Gotong di Keuskupan Agung Makasar, Indonesia. Ibrani 8: 6-13; Mazmur tg 85: 8.10.11-12.13-14; Markus 3: 13-19 INDAHNYA PILIHAN TUHAN Tema renungan kita pada hari ini ialah: Indahnya Pilihan Allah. Ada begitu banyak pemilihan Tuhan atas orang-orang terpilih yang akan menjalankan perutusan yang dipercayakan. Menurut Surat kepada Orang Ibrani, Tuhan membuat suatu pilihan yang besar, yaitu menetapkan perjanjian baru supaya melengkapi atau menyempurnakan perjanjian lama yang terbukti bercacat. Yesus Kristus sang Imam Agung terbukti hadir sebagai tanda perjanjian baru itu bagi kita. Yesus Kristus melanjutkan tugas-Nya di dalam dunia dengan membuat pemilihan, dan secara khusus Ia bertindak langsung atas pemilihan kedua belas rasul-Nya. Kekuasaan dan kehendak-Nya menjadi syarat utama untuk membuat pilihan. Kalau syarat yang dipakai kental dengan motivasi manusiawi, tentu saja pilihan itu berisi pilih kasih, kekuasaan, diskriminasi, dan pemaksaan kehendak. Pilihan Tuhan itu indah karena terpenuhi unsur kesakralan dan ketulusan. Firman-Nya langsung tertuju kepada orang-orang terpilih, sama seperti seorang pemuda berkata langsung “Aku sayang kamu” kepada pemudi pujaannya. Maka firman itu mendapat tanggapannya, yaitu jawaban pasti atas undangan dan pilihan Tuhan. Sebuah pilihan kehilangan keindahannya jika tidak dinyatakan secara langsung dan pribadi. Kita semua dibuat indah ketika pilihan terhadap kita itu disakralkan dengan pembaptisan suci. Sakramen-sakramen lain yang kita terima menjadi kesempatan bagi kita untuk disucikan, bahkan penyucian diri kita terjadi berulang kali melalui Ekaristi, pengakuan dosa, dan perbuatan-perbuatan kasih. Tuhan sungguh mengurapi dan menyucikan kita dalam banyak waktu dan peristiwa. Pilihan Tuhan itu indah karena orang-orang pilihan itu dipenuhi dengan kebijaksanaan untuk menegakkan keadilan, kebenaran dan kebaikan. Atas dasar ini, maka setiap dari kita diikutsertakan oleh Yesus Kristus di dalam tugas perutusannya. Gereja yang mendapat langsung mandat dari Yesus senantiasa menugaskan kita dan melengkapi kita dengan segala bentuk dukungannya. Para rasul menerima pengurapan dan pilihan mereka dilengkapi dengan karunia perutusan mereka. Tak mungkin karunia ini berisi juga kekerasan dan kejahatan. Kita yang mengambil bagian dalam perutusan ini adalah pembawa damai dan suka cita kehidupan. Sering terjadi, satu perbuatan jahat dapat merusak banyaknya kebaikan yang sudah dilakukan. Hari ini firman Tuhan membimbing kita untuk memelihara pilihan-pilihan Tuhan yang sedang kita jalani dan wujudkan sampai kepada pemenuhannya. Kita juga dapat membuat pilihan-pilihan dalam semangat inisiatif dan kreativitas atas pilihan dasar kita mengikuti Kristus, agar iman kita semakin mantap. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Tuhan Allah maha kuasa, penuhilah kami dengan rasa syukur dan kemurahan hati, supaya kami dapat melayani-Mu dan sesama kami dengan benar. Salam Maria penuh rahmat ... Dalam nama Bapa...
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Clifford Erikson Kwandang dari Paroki Santo Vincentius a Paulo di Keuskupan Malang, Indonesia. Ibrani 6: 10-20; Mazmur tg 111: 1-2.4-5.9.10c; Markus 2: 23-28 JURUS KOMPAK YESUS-DAUD Tema renungan kita pada hari ini ialah: Jurus Kompak Yesus-Daud. Ada sebuah rumah di tengah hutan belantara yang dihuni oleh seorang wanita yang cantik sekali. Kata orang-orang, ia adalah wanita tercantik di seluruh dunia. Sudah banyak sekali lelaki yang ingin memperistri dia, tetapi tidak berhasil. Orang terakhir yang tidak berhasil ialah seorang raja tampan yang sangat hebat. Semua lelaki yang telah berusaha tetapi gagal telah mengalami peristiwa yang sama, yaitu ketika mereka hendak memasuki rumah itu, tembok besar berdiri menghalangi mereka. Tembok itu muncul secara ajaib yang bermaksud melindungi wanita cantik itu dari segala bentuk gangguan dari luar. Tembok itu juga ingin mengubah nafsu orang-orang dunia ini yang selalu ingin menguasai dan menaklukkan sesamanya. Tuhan memberikan kepercayaan-Nya kepada Gereja untuk mengubah mental dunia ini. Dunia ini harus dapat dibaharui untuk menjadi lebih beradab, bermoral dan beriman. Perubahan mental itu hanya dapat terjadi kalau motor penggeraknya juga rohani. Akan sulit terjadi perubahan mental kalau penggeraknya bukan rohani. Banyak di antara kita telah mengalami perubahan mental. Perubahan itu bersumber pada Tuhan. Setan dan kekuatannya juga bersifat rohani, tetapi jurusannya kepada kebinasaan yang berlawanan dengan jurusan Tuhan. Hari ini kita diperkenalkan oleh bacaan-bacaan kitab suci tentang sebuah cara Tuhan untuk mengubah mental kehidupan manusia, dengan tokoh penggeraknya ialah Daud dan Yesus Kristus. Dua profil ini istimewa. Mereka menampilkan sebuah garis lurus, atau jurusan rencana Allah untuk membaharui dunia. Ada sejumlah kesamaan dari keduanya. Satu di antaranya ialah mereka datang dari Bethlehem. Yesus Kristus lahir di Bethlehem, sedangkan Daud yang kelahiran Bethlehem, di kemudian hari menjadi raja. Tentang penekanan pada politik kekuasaan dan merendahkan martabat manusia, orang-orang farisi dan para ahli Taurat adalah biangnya. Mereka sangat ketat dan menomorsatukan aturan daripada keselamatan jiwa manusia. Seorang itu dipandang baik hanya kalau ia dekat dengan kekuasaan. Yang tidak baik ialah mereka yang menabrak aturan buta yang menindas dan merusak hidup manusia. Yesus dan para murid-Nya dilawan habis-habisan karena penabrakan ini. Jadi jurus yang dimainkan oleh para tokoh Bethlehem, Daud dan Yesus, ialah hidup sederhana dan dekat dengan setiap pribadi manusia untuk menyelamatkan mereka. Daud si penggembala “ternak-ternak” jiwa manusia ialah raja baru, yang dari keluarga besarnya itu, datanglah Mesias ke dunia. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Bapa yang baik, perkuatkanlah kami dalam mengutamakan keselamatan jiwa-jiwa kami di atas semua bentuk kemajuan dan prestasi di dunia ini. Kemuliaan kepada Bapa dan Putra ... Dalam nama Bapa...
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Clementine Puji Utami dari Paroki Gembala Yang Baik Surabaya di Keuskupan Surabaya, Indonesia. Ibrani 4: 1-5.11; Mazmur tg 78: 3.4bc.6c-7.8; Mark 2: 1-12 GAMPANG MENGAMPUNI DENGAN MULUT Tema renungan kita pada hari ini ialah: Gampang Mengampuni Dengan Mulut. Pepatah “Lidah tak bertulang” bermaksud untuk menggambarkan kelemahan umum pada manusia. Ini adalah kelemahan dalam berbicara. Jika orang berbicara sesuai dengan ukuran-ukurannya, maka pembicaraan itu memenuhi harapan dalam relasi dan komunikasi antar pribadi. Namun sering pembicaraan tidak memakai ukuran, tidak pada tempat dan waktunya, maka pembicaraan itu mengganggu atau merusak relasi dan komunikasi antar pribadi. Pada aspek ini, pepatah tadi benar adanya. Seseorang bergurau di antara teman yang saling mengerti, mungkin tidak ada masalah. Namun karena kurang mengontrol diri, gurauan yang sama dipakai pada orang-orang yang berbeda, akibatnya gurauan itu menimbulkan salah paham dan marah. Sambutan atau pidato yang lepas kontrol bisa saja menghadirkan kata-kata atau ungkapan yang tidak sesuai dengan pemahaman orang banyak yang sebagai pendengarnya. Kebohongan entah untuk maksud jahat entah untuk kebaikan menunjuk pada aspek lidah tak bertulang. Orang yang cerewet, selalu mengomel, mengomentari berlebihan atas orang lain, situasi dan peraturan, dapat dikategorikan sebagai akibat dari kelemahan manusiawi lidah tak bertulang. Demikian juga halnya dengan kebiasaan manusia yang berbicara sepertinya sangat meyakinkan dan menampakkan kebenaran, tetapi di dalam perbuatan tak ada buktinya. Dengan kata lain, lidah berkata lain namun perbuatan menunjukkan hal yang lain lagi. Dalam hal keutamaan pengampunan, ini menjadi sesuatu yang sudah klise atau suatu kelemahan yang umum. Kita sepertinya gampang mengampuni dengan mulut. Tetapi kita sering menjadi kaku dan sulit mewujudkan pengampunan itu dalam tindakan. Memang benar, dalam mengampuni, yang paling diharapkan pertama muncul ialah kata-kata seperti: “Saya memaafkan engkau”, atau “Kamu telah saya ampuni.” Tuhan Yesus mengungkapkan kata-kata itu kepada orang lumpuh yang disembuhkan, setelah itu orang tersebut diperintahkan untuk bangun, tinggalkan tempat itu dan pulang ke rumahnya sebagai orang yang baru. Sering yang menjadi kelemahan kita sebagai manusia ialah, kata-kata diucapkan dengan begitu lancar dan meyakinkan, namun selanjutnya kita meninggalkan dosa, kemarahan dan sakit hati. Perasaan sakit hati masih ada, luka masih terbuka, dan keperihan masih segar. Padahal perintah Yesus untuk bangun dan berjalan sebagai orang yang baru merupakan pengalaman pembebasan dan pembaharuan. Seharusnya, begitu mengampuni, kita melupakan itu dan selesai masalahnya. Kita menjadi bebas dan tahap baru kehidupan perlu kita mulai kembali. Marilah kita berdoa. Dalam nama... Ya Yesus ajarilah kami untuk mengampuni secara benar dan tulus seperti Engkau sendiri. Kemuliaan kepada Bapa dan Putra dan Roh Kudus ... Dalam nama Bapa...
According to South Australia Health, about a third of the Australian population is estimated to drink alcohol every week. - Menurut South Australia Health, sekitar sepertiga penduduk Australia diperkirakan minum alkohol setiap minggu.
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Retty dan John dari Paroki Katedral Roh Kudus Labuan Bajo di Keuskupan Labuan Bajo, Indonesia. 1 Yohanes 2: 22-28; Mazmur tg 98: 1.2-3ab.3cd-4; Yohanes 1: 19-28 TETAP SEBAGAI ORANG-NYA YESUS KRISTUS Tema renungan kita pada hari ini ialah: Tetap Sebagai Orang-nya Yesus Kristus. Kedua orang kudus yang kita peringati hari ini adalah para bapa Gereja, orang-orang cendekia Gereja yang sangat berjasa dalam memperkuat misi Gereja di daerah Asia Minor, yang sekarang Turki dan sekitarnya. Mereka berdua adalah contoh wajah dan tubuh Kristus di daerah Timur Tengah dan sebagian wilayah Eropa Timur. Sepanjang tahun ini kita akan dihadapkan oleh sebuah tantangan, dalam bentuk pertanyaan: “Siapakah engkau?”. Pertanyaan ini ialah yang ditanyakan oleh orang-orang kepada Yohanes Pembaptis soal identitasnya. Mereka sangat repot kalau ada orang begitu terkenal dan dipandang nabi, terutama pandangan mereka bahwa Mesias akan datang, atau nabi Elia yang suci itu bangkit lagi. Kesaksian Yohanes membuat mereka heran, takut, penasaran, kesal, marah, dan tertantang. Kalau selanjutnya kita sering atau selalu dihadapkan pada pertanyaan itu, apa kiranya jawaban kita yang terbaik? Semoga kita menoleh untuk melihat kedua santo tadi, Basilius dan Gregorius yang menjadi wajah dan pribadi Kristus di tempat mereka berkarya. Pandangan kita bisa lebih jauh lagi ke belakang, ada santo Paulus yang pandai, bijak dan berani. Dalam suratnya kepada jemaat di Roma (12,5) dan surat pertama kepada jemaat di Korintus (1Kor 12,13), ia menulis: “Saya adalah salah satu anggota tubuh Krisus”. Pernyataan terkenal ini pantas menjadi pegangan kita di awal tahun 2025 ini, di mana dan kapanpun, kita adalah orang-orang-nya Yesus Kristus. Kalau itu adalah jawaban yang dapat dianggap umum, mestinya ada juga jawaban oleh setiap pribadi kita. Kita dibantu oleh Santo Yohanes dalam suratnya yang pertama, yang berkata bahwa sebagai orang-orang-nya Yesus Kristus, kita berkewajiban untuk tinggal di dalam Putra dan di dalam Bapa. Biarpun ada berbagai godaan, tantangan, dan ancaman, prinsip kita tetap sama, yaitu tinggal di dalam Tuhan. Biar badai, hujan, dan bencana silih berganti, iman dan pegangan kita kepada Tuhan tidak akan berubah. Kepada setiap pribadi kita juga, memberikan kesaksian yang sesungguhnya dan benar tentang Tuhan yang kita miliki, merupakan satu aspek dasar sebagai murid-murid Tuhan. Kita memiliki kewajiban untuk mewartakan diri Tuhan yang sesungguhnya, meskipun kita tahu dunia dan sekitarnya tidak gampang memahami dan menerimanya. Kita juga perlu menyampaikan kebaikan dan kasih Tuhan tanpa lelah atau bosan. Selain itu, sikap pasif atau menutup diri saja sambil tidak mewartakan Tuhan merupakan penyakit yang mematikan iman. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Bapa maha murah, semoga saya mengenal diri saya di dalam Yesus Kristus dengan sempurna. Bapa kami... Dalam nama Bapa...
Ustadz Sofyan Chalid Ruray, Lc. - Antara Kabar Gembira dan Peringatan
Berniat liburan ke tempat wisata cagar alam, narasumber kali ini justru terjebak semalaman di goa jepang dengan kondisi temannya yang hampir patah tulang. Saat bermalam banyak sosok penampakan yang dilihatnya. Bagaimana kisah selengkapnya? Simak video berikut, jangan lupa berikan like dan komentarnya Copyright 2024, Lentera Malam --- Support this podcast: https://podcasters.spotify.com/pod/show/lentera-malam8/support
Komisi Pemberantasan Korupsi menggelar peringatan Hari Anti Korupsi Sedunia (HAKORDIA) 2024 di Gedung KPK, Kawasan Kuningan, Jakarta, pada Senin kemarin. KPK menggelar HAKORDIA 2024 dengan tema "Teguhkan Komitmen Berantas Korupsi untuk Indonesia Maju." Pembukaan rangkaian agenda HAKORDIA dihadiri oleh Menko Bidang Politik dan Keamanan, Budi Gunawan, yang hadir mewakili Presiden Prabowo Subianto. Selain Menko Polkam, hadir pula sejumlah menteri dan anggota Kabinet Indonesia Maju. Ketua KPK, Nawawi Pomolango, menyatakan bahwa dalam 5 tahun terakhir pihaknya sudah melakukan penindakan sebanyak 597 perkara. Nawawi menambahkan, selain memberi efek jera bagi koruptor, hasil penindakan juga berdampak pada pemulihan keuangan negara. Total ada lebih dari 2 triliun rupiah jumlah aset recovery yang berhasil dikumpulkan KPK dan diserahkan ke kas negara. Sementara di tahun 2024 ini, total aset recovery dari KPK sebesar 677 miliar rupiah lebih.
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini cuaca ekstrem yang berlaku aktif dalam sepekan ke depan atau setidaknya sampai 8-9 Desember 2024 untuk wilayah selatan Jawa Barat.
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengundang Presiden Prabowo Subianto untuk menghadiri acara peringatan Hari Antikorupsi Sedunia yang diselenggarakan hari ini. Acara tersebut akan berlangsung di Gedung KPK, mulai pukul 09.00 WIB. Untuk informasi lebih lengkap, kita akan terhubung dengan rekan Zefanya Sara yang melaporkan langsung dari Gedung KPK.
Cak Supri dan Ning Jinny mengajak dulur mengenal lebih jauh tentang sejarah dan perjuangan Suku Asli Indian di Amerika. November diperingati sebagai bulan sejarah Suku Asli. Ragam isu penting seperti lingkungan dan kesetaraan penghidupan diperjuangan mereka.
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Tiburtius Hani dari Komunitas Pukat Labuan Bajo di Keuskupan Labuan Bajo, Indonesia. Wahyu 10: 8-11; Mazmur tg 119: 14.24.72.103.111.131; Lukas 19: 45-48 KEMURNIAN TEMPAT KEDIAMAN TUHAN Tema renungan kita pada hari ini ialah: Kemurnian Tempat Kediaman Tuhan. Seorang teolog dan apologetik Katolik asal Amerika Serikat, seorang awam dan bapak keluarga, yang sangat terkenal saat ini, Doktor Scott Hann, berkata bahwa saat ini, umat Katolik Amerika Serikat yang percaya akan kehadiran nyata Yesus dalam Ekaristi hanya 30 persen. Sisanya yang 70 persen tidak percaya bahwa Yesus sungguh hadir di dalam perayaan Ekaristi. Bisa saja banyak orang Katolik di wilayah lain di dunia juga tidak percaya dengan kehadiran nyata Tuhan Yesus di dalam Ekaristi. Bagi mereka Ekaristi hanya sebuah doa bersama yang biasa. Efek dari sikap seperti itu tentu saja beragam, dan salah satunya yang terpenting ialah Tuhan tidak berdiam di dalam Gereja, di dalam Ekaristi, dan juga di dalam hati kita. Ketika Tuhan tidak ditemukan lagi di sana, maka tempat-tempat suci itu tidak dipandang murni dan bermartabat suci. Kitab Wahyu di dalam bacaan pertama hari ini menggambarkan bahwa Firman Tuhan harus mendiami hati manusia agar ia dapat bernubuat tentang kebenaran dan tentang rencana Tuhan. Injil Lukas menegaskan bahwa bait suci atau rumah Allah adalah tempat yang harus dijaga dan dipertahankan kemurnian, sehingga orang-orang beriman dapat berjumpa dengan Tuhan dan bersyukur kepada-Nya. Tuhan Yesus sangat jelas sikap-Nya dan ingin supaya bait-Nya itu dimurnikan. Ini mengandung arti yang lebih khusus lagi, yaitu perintah Yesus bagi kita untuk menjadi murni seperti diri-Nya yang adalah murni. Diri kita adalah bait suci juga, sehingga dengan keadaannya yang murni Tuhan berkenan berdiam di situ. Kita pribadi-pribadi pria dan wanita membentuk umat Allah, yaitu Gereja, tempat Tuhan juga berdiam sepanjang masa. Yesus juga memurnikan Gereja ini, dengan bermandikan air kekuatan sabda-Nya, supaya menjadikan itu Gereja yang mulia, kudus, tanpa noda dan tanpa cacat apa pun juga. Sebagai pribadi-pribadi yang menjadi tempat kediaman Tuhan Allah, seperti kesaksian hidup Santa Sesilia yang tetap suci meskipun ia dipaksakan untuk kawin dengan seorang lelaki yang bukan kekasihnya, kita memiliki tugas untuk selalu memurnikan diri kita melalui ketaatan kepada kebenaran dari Allah, demi suatu persaudaraan kasih yang sejati antara saudara dan saudari di dalam Kristus. Ini adalah bentuk sumber air pemurnian yang dijanjikan oleh Tuhan bagi kita supaya kita selalu memakainya dalam membersihkan diri kita dari dosa dan kenajisan. Sumber air pembenaran itu berwujud pembaptisan kita di dalam Kristus. Melalui pembaptisan itu kita telah melepaskan tubuh kita yang lama secara lengkap. Dan nasihat santo Petrus dalam suratnya yang pertama bab 1 ayat 15, sangat penting, yaitu jika kita menghidupi sungguh-sungguh pembaptisan kita dengan menjadi suci dalam setiap kata dan perbuatan, kita menjadi murni dan tempat kediaman Tuhan. Marilah kita berdoa. Ya Tuhan maha kuasa, tinggallah senantiasa di dalam diri kami supaya kami kuat dan sanggup menghadapi berbagi tantangan dan masalah hidup kami. Salam Maria penuh rahmat ... Dalam nama Bapa...
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Ratna dan Raymond dari Komunitas Pukat Labuan Bajo di Keuskupan Labuan Bajo, Indonesia. Wahyu 5: 1-10; Mazmur tg 149: 1-2.3-4.5-6a.9b; Lukas 19: 41-44 TERIAKAN DAN AIR MATA PERJUANGAN Renungan kita pada hari ini bertema: Teriakan Dan Air Mata Perjuangan. Bukit yang saat ini bernama “Dominus Flevit” berjarak tidak jauh dari tempat kota Yerusalem berdiri, mungkin sejauh burung yang terbang ke bukit sebelah. Kata “Dominus flevit” berarti Tuhan menangis, yang dalam kisah Injil hari ini, menggambarkan Yesus menangisi kota Yerusalem. Dari pandangan yang amat jelas di bukit itu, Yesus meneteskan air mata dan bernubuat tentang nasib malangnya kota suci Yerusalem, kota orang-orang yang beriman. Peristiwa tersebut terjadi saat Yesus sudah mendekati kota suci itu setelah perjalanannya yang berhari-hari dari daerah Galilea yang subur, berjarak sekitar 240-an kilometer, berjalan kaki di jalan yang banyak tanjakan. Tangisan disertai kata-kata dapat berupa ratapan dan teriakan, apa lagi dari bukit itu dimaksudkan supaya kota itu sudi mendengar kata-kata yang keluar dari Yesus. Perjuangan dan pengorbanan dipupuk dari Galilea, lalu dilengkapi dengan teriakan dan air mata, tujuannya supaya kota suci itu membaharui diri dan kembali ke jalan yang benar. Meskipun demikian, nubuat Tuhan benar adanya. Meskipun mungkin Yerusalem mendengar teriakan dan tangisan Yesus, ia tetap akan menerima kemalangannya. Karena itu Yesus rela taat kepada kehendak Bapa, untuk korbankan diri-Nya demi keselamatan kota yang disayangi-Nya. Sekitar 160-170 tahun sebelum Yesus lahir, Yudas Makabeus dan sanak keluarganya berjuang sekuat tenaga untuk memurnikan kota itu dari ancaman pemusnahan oleh bangsa-bangsa asing. Kitab Wahyu dalam bacaan pertama hari ini menggambarkan penglihatan Santo Yohanes bahwa kota Yerusalem adalah takhta Allah maha tinggi yang nyata di atas bumi ini. Perjuangan untuk mendapatkan keadilan dan kebenaran dengan berteriak dalam nama Tuhan patut kita lakukan supaya tidak dikalahkan oleh bunyi dentuman tembakan peluru, penyebaran fitnah, kutukan, demonstrasi provokatif kebiasaan mengejek, mem-bully, sikap diskriminatif atau intoleran, dan persekongkolan jahat untuk mengacaukan kehidupan bersama yang tenteram. Perjuangan untuk mendapatkan keadilan dan kebenaran dengan air mata dalam nama Tuhan juga menjadi penting, karena tangisan dan ratapan orang-orang benar, tertindas atau teraniaya sangat didengarkan oleh Tuhan Allah. Yesus menambahkan bahwa malaikat-malaikat orang-orang kecil itu tetap memandang mereka penuh belas kasih dari surga. Tangisan dan air mata itu akan dibalas oleh Tuhan dengan suka cita yang diberikan, dapat juga berupa tegaknya keadilan dan kebenaran terhadap pelaku-pelaku kejahatan yang sudah melawan Tuhan. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Bapa maha baik, dengarkan selalu keluh kesah, tangisan dan teriakan kami karena hanya kepada-Mu kami mendapatkan jawaban yang pasti dan benar. Salam Maria penuh rahmat ... Dalam nama Bapa ...
Peringatan hari Toleransi Internasional, tiap 16 November, perlu terus digaungkan untuk mendorong upaya merawat keberagaman. Pasalnya, kebhinekaan sebagai pilar Indonesia kerap menghadapi tantangan polarisasi, yang dipicu, misalnya, oleh isu agama dan politik. Ini tercermin dari temuan SETARA Institute yang tiap tahun mengumumkan Indeks Kota Toleransi. Data SETARA menunjukkan kasus-kasus intoleransi dan kebijakan diskriminatif masih terjadi di berbagai daerah. Situasi rentan ini berpotensi diekskalasi saat momen Pemilu, termasuk Pilkada 2024 yang tengah berlangsung. Para politikus tak jarang memanfaatkan isu agama demi memenangkan pemilihan. Namun, banyak kalangan di akar rumput yang jengah dengan politisasi agama. Sebagian merupakan wajah-wajah muda yang membangun komunitas dan berjejaring untuk merawat keberagaman. Di Ruang Publik KBR kali ini, kita akan berbincang dengan anak muda dari dua komunitas yang berkomitmen, dengan cara masing-masing, membangun dialog antaragama atau keyakinan. Mereka adalah Benaya Jonatan, Project Lead #Friendship4Peace dari Campaign dan Annisa dari Young Interfaith Peacemaker (YIP) Center. Siaran ini dibuat oleh KBR Media dengan pendanaan dari Social Impact Reporting Initiative Project WAN IFRA Women in News, berdasarkan kebijakan dan panduan editorial KBR Media, dengan tetap mempertahankan independensi editorial KBR Media. *Kami ingin mendengar saran dan komentar kamu terkait podcast yang baru saja kamu simak, melalui surel ke podcast@kbrprime.id
Peringatan Tegas Imam Muslim tentang Larangan Berdusta atas Nama Nabi adalah bagian dari ceramah agama dan kajian Islam ilmiah dengan pembahasan Syarah Muqaddimah Shahih Muslim. Pembahasan ini disampaikan oleh Ustadz Dr. Emha Hasan Ayatullah pada Kamis, 5 Jumadil Awal 1446 H / 7 November 2024 M. Kajian sebelumnya: Dorongan Imam Muslim Menyusun Kitab Shahih Kajian Islam Tentang Peringatan Tegas […] Tulisan Peringatan Tegas Imam Muslim tentang Larangan Berdusta atas Nama Nabi ditampilkan di Radio Rodja 756 AM.
Peringatan untuk Berhati-Hati terhadap Ahli Kitab – Tafsir Surah Ali Imran 69 adalah kajian tafsir Al-Quran yang disampaikan oleh Ustadz Abu Yahya Badrusalam, Lc. Kajian ini beliau sampaikan di Masjid Al-Barkah, komplek studio Radio Rodja dan Rodja TV pada Selasa, 26 Rabiul Akhir 1446 H / 29 Oktober 2024 M. Download kajian sebelumnya: Berdalil dengan Akal […] Tulisan Peringatan untuk Berhati-Hati terhadap Ahli Kitab – Tafsir Surah Ali Imran 69 ditampilkan di Radio Rodja 756 AM.
One year since the October 7 attack by Hamas in Israel sparked the latest round of Israeli attacks on Gaza. Vigils around the country are mourning the Israeli, Palestinian and Lebanese lives lost in the last year. - Satu tahun sejak serangan Hamas di Israel pada tanggal 7 Oktober, memicu putaran terakhir serangan Israel di Gaza. Orang-orang yang berkabung di seluruh negeri berduka atas hilangnya nyawa orang Israel, Palestina, dan Lebanon pada tahun lalu.
VOA This Morning Podcast - Voice of America | Bahasa Indonesia
Presiden AS Biden, Wapres Kamala Harris, dan mantan Presiden Donald Trump menghadiri peringatan tragedi 11 September di New York. Harris dan Trump hadir setelah mengikuti debat malam sebelumnya. Sementara itu, Presiden Joko Widodo kembali melakukan reshuffle kabinet menjelang akhir masa jabatannya.
SOLII TALKS PERINGATAN DARURAT, SR021, VERY DEMURE
APAKAH CINTA ANDA TERBAGI ? 1 Yoh.2:15-17; Mat.22:37-40 PENDAHULUAN-Ada sebuah film lawas yang berjudul “Anna Karenina”. PERINGATAN ( 1 Yoh.2:15-17)- “Janganlah kamu mengasihi dunia dan apa yang ada di dalamnya. ORDO AMORIS – Hukum kasih dalam Matius 22:37-40 dirumuskan ulang oleh Agustinus Bapa Gereja sebagai Ordo Amoris atau Tatanan Cinta kasih. PENUTUP Apakah anda juga ... Read more
Kencan Dengan Tuhan - Jumat, 19 Juli 2024 Bacaan: "Aku memikirkan jalan-jalan hidupku, dan melangkahkan kakiku menuju peringatan-peringatan-Mu." (Mazmur 119:59) Renungan: Kita hidup di tengah-tengah keadaan yang dipenuhi dengan begitu banyak label peringatan. Setiap kali kita membeli obat dalam kemasan, kita pasti akan mendapati peringatan penggunaan obat, apa efek dari penggunaannya, dsb. Lalu perhatikanlah makanan-makanan dalam kaleng atau kemasan. Selalu saja ada tanda peringatan berupa tanggal kadaluwarsa. Apa lagi? Jika kita menerima sebuah bingkisan dalam kotak, tidak jarang kita pun membaca label peringatan seperti: Awas! Mudah pecah, jangan dibalik. Kemudian, di setiap jalan yang kita lalui, kita akan menemui begitu banyak tanda-tanda peringatan berupa rambu-rambu lalu lintas. Dan masih banyak lagi. Tujuan dicantumkannya label atau tanda peringatan itu jelas supaya kita berhati-hati sehingga tidak mengalami hal-hal yang merugikan jika kita mengabaikannya. Begitupun dengan perjalanan hidup kita! Siapakah yang berani menjamin bahwa perjalanan hidup kita akan mudah dan pasti baik-baik saja? Sangatlah penting bagi kita untuk menyadari bahwa kita tinggal di dunia yang tidak mudah. Kita tinggal di dunia yang keras, penuh gejolak dan penuh pertikaian. Kita tinggal di dunia yang penuh persoalan, memiliki tingkat stres yang tinggi. Kita tinggal di dunia yang rentan terhadap krisis dan berbagai macam persoalan hidup. Di sisi lain, kita juga tinggal di dunia yang penuh kenikmatan dan yang menawarkan berbagai macam godaan. Untuk bisa hidup benar di dunia yang bengkok ini, kita butuh label peringatan dan kita harus memperhatikannya. Itulah sebabnya, pemazmur berkata, “Aku memikirkan jalan hidupku, dan aku melangkahkan kakiku menuju pengingat-pengingatmu.” (Mzm. 119:59) Alangkah bijaksananya bila kita menjadikan pengingat dari Tuhan sebagai kompas dan pedoman hidup kita. Yang pasti, kita akan terhindar dari segala macam permasalahan jika kita menyandarkan hidup kita pada peringatan Tuhan. Kita tidak hanya memerhatikan peringatan-peringatan Tuhan saja, tetapi kita juga harus menaati label peringatan tersebut! Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, ajarilah aku untuk mentaati setiap perintah-Mu dan menjauhi larangan-Mu agar hidupku berkenan pada-Mu. Amin. (Dod).
Seperti banyak wilayah dunia lainnya, musim panas kali ini juga ditandai cuaca panas ekstrem di Amerika Serikat. Peringatan cuaca panas sempat diberlakukan di wilayah timur laut, yang dihuni 100 juta warga, atau hampir sepertiga populasi AS.
VOA This Morning Podcast - Voice of America | Bahasa Indonesia
Spanyol menjadi negara Eropa pertama yang meminta izin Mahkamah Internasional PBB untuk bergabung dengan kasus Afrika Selatan yang menuduh Israel melakukan genosida di Gaza. Sementara itu, dunia hari ini memperingati 80 tahun "D-Day" atau awal dari berakhirnya Perang Dunia II.
National Sorry Day, or National Sorry Day, is a day to recognize the survivors of the Stolen Generation and reflect on how we can all play a part in the healing process for our communities and nations. - Hari Maaf Nasional atau National Sorry Day, adalah hari untuk mengakui para Penyintas Generasi Tercuri dan merenungkan bagaimana kita semua dapat berperan dalam proses penyembuhan bagi masyarakat dan bangsa kita.
Wigand Sugandi - Lukas 13:27-28 (TB) Tetapi Ia akan berkata kepadamu: Aku tidak tahu dari mana kamu datang, enyahlah dari hadapan-Ku, hai kamu sekalian yang melakukan kejahatan! Di sanalah akan terdapat ratap dan kertak gigi, apabila kamu akan melihat Abraham dan Ishak dan Yakub dan semua nabi di dalam Kerajaan Allah, tetapi kamu sendiri dicampakkan ke luar.