Podcast ini ditujukan untuk para sivitas akademia yang "berpikiran terbalik". Semua yang ada di sini lisensinya CC-BY. Anda bebas menggunakannya untuk berbagai keperluan dengan tetap menyebutkan sumbernya. Simak juga Kanal Youtube saya https://www.youtube.com/channel/UC4YQuqgB6IVD3VNSSJeDlzw?view_a…
Menulis bukan sekadar sarana komunikasi - ini adalah proses kognitif yang canggih yang membantu kita mengatur, memperjelas, dan mengembangkan pemikiran kita secara mendalam. Melalui kegiatan menulis, kita melibatkan berbagai kemampuan mental secara bersamaan, yang mengarah pada pemahaman yang lebih dalam dan pemikiran yang lebih jernih. Mari kita telusuri hubungan yang menarik ini melalui contoh komprehensif seorang mahasiswa yang menyusun esai akademis. Proses kognitif Proses kognitif adalah bagaimana otak kita bekerja mengolah informasi. Ini mencakup aktivitas mental dasar seperti berpikir, belajar, mengingat, dan menalar. Ketika kita menulis, aktivitas mental ini membantu kita mengatur pikiran, memperjelas gagasan, dan memahami hal-hal dengan lebih baik. Klarifikasi Gagasan: Ketika memulai sebuah essai, mahasiswa harus terlebih dahulu mengkristalkan pemahaman mereka tentang topik tersebut. Proses awal ini mengungkapkan baik pengetahuan yang sudah ada maupun kesenjangan penting (celah riset) yang memerlukan penelitian lebih lanjut. Tindakan menuangkan pikiran ke dalam kata-kata mendorong pemikiran yang tepat dan membantu mengidentifikasi konsep-konsep yang belum jelas. Pengorganisasian Pemikiran: Menulis menuntut penyusunan gagasan yang logis dan koheren. Melalui pembuatan kerangka dan penataan argumen yang cermat, mahasiswa mengembangkan pola pemikiran yang lebih canggih. Berlatih berpikir Kritis: Proses menulis secara alami melibatkan keterampilan berpikir kritis. Mahasiswa harus mengevaluasi sumber, menganalisis argumen yang berbeda, dan mempertimbangkan berbagai perspektif—yang semuanya berkontribusi pada pemahaman yang lebih dalam tentang materi. Refleksi: Menulis memicu refleksi mendalam tentang materi pelajaran dan proses berpikir seseorang. Saat menyusun draf, mahasiswa sering menemukan wawasan baru dan mungkin menyadari bahwa argumen tertentu memerlukan penguatan atau pertimbangan ulang.Mengapa Menulis adalah Berpikir
S7 EP7 - Perubahan Lingkungan AI generated podcast yang berasal dari bahan kuliah Sistem Bumi Modul Evolusi Bumi yang diberikan oleh Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian, ITB.Bacaan selengkapnya: https://dasaptaerwin.notion.site/Evolusi-bumi-1a06255647bf8000b690d0838adbe815?pvs=4
S7 EP5 - Seminar Kemajuan - Perlu Progress Bukan Kesimpulan Akhir (blog post: https://dasaptaerwin.substack.com/p/seminar-kemajuan-s3-hanya-perlu-progress?r=p6mbg) "Sudah jelas ya kesimpulan yang saya sampaikan dalam podcast monolog tujuh menit ini. Jangan menunda Seminar Kemajuan karena Anda kurang atau tidak percaya diri (PD). Karena Seminar Kemajuan intinya adalah menceritakan progress, bukan kesimpulan akhir. Analogi sederhananya begini, kita tidak mungkin menunggu matahari terbit sempurna untuk memulai hari, kan? Sama halnya, kita tidak perlu menunggu hasil akhir yang sempurna untuk menceritakan perkembangan yang telah kita capai. Ingat, setiap langkah kecil adalah bagian dari perjalanan besar Anda. Seminar Kemajuan adalah tempat di mana Anda merayakan setiap pencapaian, sekecil apapun itu. Ini adalah kesempatan emas untuk mendapatkan umpan balik berharga dari para ahli, validasi ide, dan bahkan inspirasi untuk langkah selanjutnya. Bayangkan, Anda bisa mendapatkan masukan yang membangun, mengasah ide, dan menemukan perspektif baru yang mungkin belum pernah terpikirkan sebelumnya. Jangan biarkan keraguan menghalangi Anda untuk melangkah maju. Seminar Kemajuan adalah batu loncatan menuju kesuksesan Anda. Saya percaya pada Anda, dan saya yakin Anda memiliki banyak hal untuk diceritakan. Jadikan Seminar Kemajuan ini sebagai momentum untuk menunjukkan pada dunia betapa hebatnya Anda! Kalau Anda baru PD setelah semuanya selesai, maka saat sidangpun, saya tidak yakin Anda akan PD. Jangan tunda lagi, segera daftarkan diri Anda untuk Seminar Kemajuan berikutnya. Ini adalah saatnya Anda untuk bersinar dan menginspirasi orang lain!"
Ringkasan Penyelarasan logis memastikan penelitian terstruktur dengan jelas, konsisten, relevan, dan layak, meningkatkan kualitas dan kredibilitas penelitian serta mempermudah komunikasi hasil. Terdapat dua pendekatan evaluasi yang perlu diakomodasi untuk memenuhi ekspektasi pembaca. Narasi https://dasaptaerwin.notion.site/Tentang-Logical-Alignment-1866255647bf8040bf1fe76288f8e3a1?pvs=4
Ini monolog (agak) panjang tentang dua cerita yang beda waktu, tempat, dan konteks, yang ternyata berhubungan. Cerita yang satu terjadi di kampus, minggu lalu. Cerita kedua terjadi di sekolah anak saya, minggu ini. --- Cerita lengkap ada di http://dasaptaerwin.net/wp/2025/01/transkrip-podcast-tentang-dua-cerita-yang-ternyata-beresonansi.html
Podcast ini membahas tantangan perfeksionisme dan overthinking selama studi S3. Berikut adalah poin-poin utamanya: Perfeksionisme dan overthinking dapat secara signifikan menghambat kemajuan, yang mengakibatkan keterlambatan kelulusan dan kemajuan karir. Program S3 biasanya mencakup tahap kualifikasi, proposal, empat seminar kemajuan, dan sidang akhir. Seminar kemajuan sebaiknya dipandang sebagai kesempatan untuk perbaikan dan umpan balik, bukan sebagai ujian akhir. Mahasiswa harus mengambil inisiatif dalam menjadwalkan seminar, idealnya mulai berdiskusi dengan pembimbing satu bulan sebelum akhir semester. Penelitian S3 tidak perlu sempurna - keterbatasan dan celah dapat menjadi topik penelitian bagi mahasiswa selanjutnya.
S7 EP1 - Tentang Januari Program baru di tahun 2025. Namanya #PenAndPaper. Saya menulis dengan pena dan kertas, lalu saya bacakan. Terima kasih sudah mampir dan melanggan.
Peran pembimbing: meregulasi dan mengarahkan keinginan mahasiswa agar dapat menyelesaikan studi tepat waktu sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan memberikan berbagai alternatif solusi yang konstruktif untuk setiap kendala yang dihadapi mahasiswa selama masa studi memberikan dukungan moral dan menguatkan mental mahasiswa dalam menghadapi berbagai tekanan akademik maupun non-akademik Peran mahasiswa: menyadari dan mengidentifikasi masalah-masalah yang dihadapi selama masa studi dengan sikap yang terbuka secara proaktif melaporkan dan mendiskusikan setiap masalah yang dihadapi kepada pihak-pihak terkait (pembimbing akademik, dosen wali, atau ketua program studi) untuk mendapatkan bimbingan yang tepat berinisiatif dan bertanggung jawab dalam mencari dan menerapkan solusi yang sesuai untuk setiap masalah (contohnya: mencari bantuan profesional atau berobat jika diperlukan)
S6 EP19 PEMODELAN AIR TANAH KONDISI TRANSIENT Video ini membahas pemodelan air tanah dalam kondisi transient atau tidak steady. Pemahaman tentang kondisi transient ini penting untuk pengelolaan air tanah yang berkelanjutan. Kondisi transient menggambarkan perubahan dalam sistem air tanah dari waktu ke waktu, yang sangat penting untuk memahami dinamika aliran air tanah yang sebenarnya. Pemodelan transient diperlukan karena: Mencerminkan kondisi nyata di lapangan yang selalu berubah Memungkinkan prediksi perubahan sistem air tanah di masa depan Membantu dalam manajemen sumber daya air yang lebih akurat Penyebab kondisi transient dalam sistem air tanah meliputi: Variasi curah hujan dan iklim Perubahan pola penggunaan lahan Ekstraksi air tanah yang berlebihan Perubahan musiman dalam tingkat air permukaan
AI-Generated conversation using NotebookLM Tautan ke material Mengungkap Rahasia Bumi: Perjalanan Geosains untuk Mahasiswa Fisika Pelajari dunia geosains yang menakjubkan dengan podcast ini yang dirancang khusus untuk mahasiswa fisika! Jelajahi cara kerja rumit planet kita, dari inti terdalamnya hingga permukaan yang dinamis, dan dapatkan pemahaman lebih mendalam tentang proses fisika yang membentuk dunia kita. Podcast ini menguraikan konsep-konsep geologi yang kompleks menjadi penjelasan yang jelas dan menarik, menggunakan bahasa fisika untuk menerangi gaya-gaya yang berperan di dalam Bumi. Perjalanan melalui lapisan-lapisan Bumi: Temukan komposisi dan karakteristik unik dari kerak, mantel, dan inti Bumi. Pelajari tentang batas-batas utama yang memisahkan lapisan-lapisan ini, termasuk diskontinuitas Mohorovičić (Moho) antara kerak dan mantel serta diskontinuitas Gutenberg antara mantel dan inti. Ungkap rahasia di balik pembentukan berbagai jenis batuan – beku, sedimen, dan metamorf – dan pahami bagaimana sifat fisik mereka mempengaruhi struktur Bumi. Rasakan Kekuatan Dinamika Bumi: Eksplorasi konsep konveksi keadaan padat di mantel dan bagaimana hal ini menggerakkan tektonik lempeng, yang mengarah pada pembentukan pegunungan, gunung berapi, dan gempa bumi. Selidiki bagaimana pergerakan kerak Bumi menciptakan struktur geologi seperti lipatan, patahan, dan rekahan, serta pahami peran sifat-sifat batuan seperti elastisitas dan plastisitas dalam proses-proses ini. Teliti siklus hidrologi Bumi dan keterkaitannya dengan proses-proses geologi, termasuk pergerakan air melalui permukaan dan bawah permukaan Bumi. Terapkan Fisika pada Geosains: Gunakan prinsip-prinsip fisika untuk memahami perilaku gelombang seismik saat mereka merambat melalui Bumi, memberikan wawasan berharga tentang struktur internal Bumi. Pelajari bagaimana fisikawan dan ahli geosains berkolaborasi untuk mengeksplorasi kedalaman Bumi menggunakan teknik-teknik seperti pengukuran gravitasi dan analisis medan magnet Bumi. Temukan penerapan prinsip-prinsip geosains dalam eksplorasi dan ekstraksi sumber daya berharga seperti minyak bumi dan gas alam, termasuk pembentukan jebakan minyak bumi dan metode-metode yang digunakan untuk menemukan deposit-deposit ini.
AI GENERATED CONVERSATION So this podcast was created using Google's Notebook LM extracting the course materials from MOOC - Geology Bandung Basin. ABOUT THE COURSE MATERIALS The provided text is from a Massive Open Online Course (MOOC) focusing on the geology of the Bandung Basin in West Java, Indonesia. The course explores the geological history of the basin, including its volcanic origins, sedimentary deposits, and potential natural hazards. It also examines the impact of geology on the region's water resources, environment, and urban planning. The course further delves into environmental challenges, such as water contamination and the impact of climate change, and investigates the interactions between human activity, the environment, and public health.
S6 EP16 DISKUSI GEOLOGI CEKUNGAN BANDUNG DAN KOMERSIALISASI PENDIDIKAN TINGGI -25-24-24
Riset memiliki peran yang sangat penting dalam pengembangan ilmu pengetahuan. Salah satu aspek krusial dalam riset adalah akumulasi ilmu, yang umumnya dilakukan melalui penelusuran literatur yang komprehensif. Proses ini harus dilakukan secara objektif dan sistematis untuk memastikan validitas dan reliabilitas hasil yang diperoleh. Dalam melakukan penelusuran literatur, peneliti harus bersikap netral dan tidak bias terhadap temuan-temuan sebelumnya. Tujuan utama dari riset adalah untuk memperdalam dan memperluas pengetahuan yang sudah ada, bukan hanya sekadar mengulang apa yang telah diketahui. Namun, penting untuk dicatat bahwa dalam perkembangan ilmu pengetahuan modern, replikasi studi juga memiliki nilai yang signifikan. Saat ini, banyak peneliti yang melakukan riset dengan tujuan untuk mengonfirmasi atau memverifikasi hasil-hasil penelitian sebelumnya. Pendekatan ini sangat berharga dalam membangun fondasi ilmu pengetahuan yang kokoh dan dapat diandalkan. Untuk mendukung upaya replikasi ini, sangatlah penting bagi peneliti untuk menjabarkan metode penelitian mereka secara rinci dan jelas. Dengan demikian, peneliti lain dapat dengan mudah mengulang studi tersebut, baik untuk tujuan verifikasi maupun untuk mengembangkan penelitian lebih lanjut berdasarkan temuan yang ada. Secara keseluruhan, riset yang baik harus mampu menyeimbangkan antara eksplorasi pengetahuan baru dan verifikasi pengetahuan yang sudah ada. Dengan pendekatan yang cermat dan sistematis dalam akumulasi ilmu, kita dapat terus mendorong kemajuan dalam berbagai bidang keilmuan dan memberikan kontribusi yang berarti bagi masyarakat.
Dasapta membahas secara mendalam proses deteksi dan analisis kontaminasi air, menekankan pentingnya pemahaman komprehensif terhadap proses awal, output yang dihasilkan, dan dampak potensial yang mungkin timbul dari kontaminasi tersebut. Dalam penjelasannya, ia menekankan bahwa pemahaman ini sangat krusial untuk mengembangkan strategi mitigasi yang efektif dan berkelanjutan. Selanjutnya, Dasapta mengulas perkembangan proyek terkini dan menekankan signifikansi visualisasi proses kontaminasi dalam bentuk grafis, yang sering disebut sebagai graphical abstract. Ia berpendapat bahwa representasi visual ini dapat membantu dalam menyampaikan informasi kompleks secara lebih efektif kepada berbagai pemangku kepentingan, termasuk pembuat kebijakan dan masyarakat umum. Lebih lanjut, Dasapta menguraikan secara rinci tantangan dan kompleksitas yang melekat dalam proses pengujian serta analisis kontaminasi air. Ia menjelaskan bahwa tantangan-tantangan ini mencakup berbagai aspek, mulai dari pengambilan sampel yang representatif, pemilihan metode analisis yang tepat, hingga interpretasi data yang akurat. Dasapta menekankan bahwa pemahaman mendalam terhadap kompleksitas ini sangat penting untuk memastikan keakuratan hasil penelitian. Terakhir, Dasapta menekankan pentingnya bimbingan yang tepat dalam proses penelitian, sambil mendorong para peneliti untuk melepaskan diri dari batasan-batasan sistem pendidikan tradisional yang mungkin membatasi kreativitas dan inovasi. Ia juga memperkenalkan konsep data yang lebih luas, yang tidak hanya mencakup aspek fisik, tetapi juga terkait erat dengan pendekatan sains sosial. Dasapta berpendapat bahwa integrasi antara data fisik dan sosial ini dapat memberikan pemahaman yang lebih holistik terhadap masalah kontaminasi air dan dampaknya terhadap masyarakat.
Dasapta membahas secara mendalam tentang Lebak Siliwangi Bandung, sebuah fitur geografis yang menarik di jantung Kota Bandung. Lebak Siliwangi merupakan area depresi atau cekungan alami yang telah mengalami transformasi signifikan seiring waktu. Saat ini, area ini telah berkembang menjadi Kompleks Sabuga-Saraga, yang menjadi pusat aktivitas penting di kota tersebut. Karakteristik topografi Lebak Siliwangi memainkan peran krusial dalam hidrologi lokal. Sebagai dataran rendah, area ini berfungsi sebagai titik konvergensi alami untuk aliran air tanah dari wilayah-wilayah sekitarnya yang memiliki elevasi lebih tinggi. Dua contoh spesifik dari daerah yang berkontribusi pada aliran air tanah ini adalah Sangkuriang dan Cisitu. Proses hidrogeologis ini menciptakan dinamika unik dalam siklus air lokal, mempengaruhi ketersediaan dan kualitas sumber daya air di wilayah tersebut.
Baru saja saya mengunggah video YouTube obrolan seru dengan Sabrina, mahasiswa Seni Rupa ITB, yang membuat animasi clay motion pendek sebagai tugas kuliahnya. Kami juga membahas alasan Sabrina memilih prodi FSRD dan seni rupa, serta prospek karir di bidang ini di masa mendatang. Jangan lewatkan beberapa wawasan inspiratif dari Sabrina. Tautan video #claymotion Sabrina ada di sini https://www.instagram.com/reel/C8W9tXHpPaR/?utm_source=ig_web_copy_link&igsh=MzRlODBiNWFlZA== Tags: #claymotion #kreativitas #seni #FSRD #senirupa #karir related websites: my blogs: https://dasaptaerwin.net (literature); https://dasaptaerwin.substack.com/ Institut Teknologi Bandung: https://itb.ac.id Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian: https://fitb.itb.ac.id Prodi S1/S2/S3 Teknik Geologi: https://geologi.fitb.itb.ac.id Prodi S2 Teknik Air Tanah: https://airtanah.fitb.itb.ac.id/
Dalam podcast ini, saya akan kembali membahas tentang proses kenaikan jabatan. Kami akan membahas berbagai aspek yang berhubungan dengan proses ini, mulai dari sistem Penilaian Angka Kredit (PAK) yang telah berubah dari manual menjadi terkomputasi dan online, hingga munculnya aplikasi daring BKD-SISTER yang digunakan untuk menghimpun data kinerja. Saya juga akan membicarakan tentang Permenpanrb No. 1 Tahun 2023 dan bagaimana Dikti memberikan kewenangan tambahan kepada kampus dalam pengelolaan sumber daya manusia (SDM). Akhirnya, saya akan membahas kembali tentang bagaimana Dikti tidak mengatur secara rinci proses pengelolaan SDM oleh kampus, dan bagaimana ini menjadi wadah kampus untuk berkreasi untuk menghilangkan tabel-tabel tambahan yang perlu diisi oleh pengusul secara manual. Jadi, selamat mendengarkan monolog saya ini. Penjelasan selengkapnya di sini.
Podcast saya dengan Dr. Rendy Kartiko menyoroti betapa pentingnya memilih bidang dan sub-bidang keilmuan yang tepat dalam membentuk karir seorang dosen. Dr. Rendy, yang juga dikenal sebagai Mbah Rendy, merupakan anggota kelompok Keilmuan Geologi Terapan di Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian, di Institut Teknologi Bandung. Kolega saya ini akan membagikan kisah tentang perjalanan pencarian ilmunya yang mulai sejak masa studi S1, saat ia memilih untuk fokus pada bidang ilmu geologi teknik. Dia menjelaskan apa yang mendorongnya untuk mengkhususkan diri dalam penelitian tentang longsoran dangkal, dan selanjutnya bagaimana dia memperluas cakupan penelitiannya untuk mencakup aspek-aspek geologi teknik yang terkait dengan gempa bumi. Selamat menonton.
Berikut ini adalah pandangan saya, yang merupakan seorang dosen biasa, tentang pendataan rumpun keilmuan yang sudah dimulai sejak tahun 2022. Dalam video ini, saya berusaha untuk menjelaskan dan memberikan gambaran yang jelas tentang apa sebenarnya rumpun keilmuan itu, serta alasan mengapa pemahaman tentang rumpun keilmuan sangat penting dalam karir seorang dosen. Rumpun keilmuan, berdasarkan nomenklatur yang ditetapkan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (DIKTI), dibagi menjadi beberapa tingkatan. Tingkat pertama adalah rumpun keilmuan itu sendiri, yang kemudian dibagi lagi menjadi beberapa “pohon” berdasarkan spesialisasi dan fokus studi. Setelah itu, masing-masing “pohon” ini terbagi lagi menjadi beberapa “cabang”, yang mewakili sub-spesialisasi dalam “pohon” tersebut. Dan terakhir, masing-masing “cabang” ini terbagi lagi menjadi beberapa “ranting”, yang mewakili bidang studi yang lebih spesifik dan terfokus. Dalam beberapa bidang ilmu, bisa saja ranting sudah bisa dibagi-bagi menjadi sub-ranting yang lebih rinci lagi. Selain mengharuskan pendataan rumpun keilmuan, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (DIKTI) juga meminta setiap kampus untuk merancang dan menyusun perencanaan secara rinci mengenai jumlah jabatan fungsional atau jabatan akademik yang akan diisi oleh dosen dalam kurun waktu tertentu. Tujuan adalah untuk memastikan bahwa setiap kampus dapat secara efisien mengalokasikan sumber daya mereka dan juga untuk memastikan bahwa dosen memiliki karir akademik yang jelas dan terstruktur. Sekali lagi, saya bukan pejabat DIKTI dan bukan pula pejabat kampus.
Podcast ini merupakan versi audio dari blogpost di Substack https://dasaptaerwin.substack.com/p/piramida-kekeliruan-akademik?r=p6mbg. Selamat membaca.
S6 EP4 Tentang geologi, hidrogeologi, geotermal, dan energi bersih Membahas tentang geologi, yang merupakan studi tentang bumi, struktur, dan substansinya, hidrogeologi, yang merupakan studi tentang distribusi dan pergerakan air di bawah permukaan bumi, geotermal, yang merujuk pada panas bumi yang dapat digunakan untuk menghasilkan energi, dan energi bersih, yang merupakan sumber energi yang memiliki dampak lingkungan yang minimal dan merupakan alternatif yang berkelanjutan untuk bahan bakar fosil. #Sketchnotes: https://photos.app.goo.gl/s1FigykeXqN4awX96
Silahkan membaca konten pendukungnya di Substack/Akademi Terbalik.
S6 EP2 Late Post - Tentang Geologi dan Arsitektur Lansekap. Materinya dapat dibaca di sini https://dasaptaerwin.net/wp/2024/02/hidrogeologi-cekungan-bandung-arsitektur-lansekap-dan-hal-hal-di-antaranya.html.
S4 EP1 Ngobrol di kelas GCB tentang lempung danau. Kami mengobrolkan lempung danau, lalu nyambuk ke Waduk Saguling sebagai salah satu contoh danau buatan. Tautan materi ada di sini https://dasaptaerwin.notion.site/GCB-TENTANG-LEMPUNG-DANAU-e1565956cd554ec7bbdb539b9011b7b5?pvs=4.
S5 EP5 TENTANG MENYELESAIKAN TUGAS AKHIR TEPAT WAKTU Di sini saya ngobrol dengan anak-anak Geologi ITB pengurus AAPG Student Chapter. Kami berbicara tentang tugas akhir, bagaimana memulainya dan menyelesaikannya dengan tepat waktu. Kenapa? Sudah jelas, kalau dalam satu semester tidak selesai, maka mahasiswa harus membayar SPP full selama satu semester. Kalau dulu mahasiswa dapat memperpanjang tugas akhir ke semester berikutnya, tapi sekarang tidak lagi. Tugas akhir diperlakukan persis seperti kuliah. Kalau tidak lulus, maka harus mengulang di semester berikutnya. Versi video dari podcast ini tayang di https://youtu.be/nBJ-lN4457Q.
Video ini adalah cerita saya tentang kehidupan dosen, tentang kewajibannya dan haknya, dan haknya yang sering tidak sepadan dengan kewajibannya. Tapi kami, dosen yang sejati, tetap akan setia dengan profesi ini. Karena menjadi dosen adalah bukan komitmen main-main, tapi harus dengan kesadaran penuh. :) Jadi di sini saya bukan mengeluh. Saya menceritakan situasi yang sebenarnya agar para dosen baru atau yang berencana meniti karir menjadi dosen tidak merasa terjebak karena ketidaktahuan. Lebih baik di awal memahami karir sebagai dosen daripada menyesal di kemudian hari (semoga tidak). Btw papan Jamboard coretan saya ada di https://jamboard.google.com/d/1u24Fbp1DQkHcWB_Ex9k2pQigCiWFXw7HzR3Wz3hethE/edit?usp=sharing. related websites: my blogs: https://dasaptaerwin.net; https://dasaptaerwin.blogspot.com Institut Teknologi Bandung: https://itb.ac.id Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian: https://fitb.itb.ac.idProdi S1/S2/S3 Teknik Geologi: https://geologi.fitb.itb.ac.id Prodi S2 Teknik Air Tanah: https://airtanah.fitb.itb.ac.id/
Podcast ini merupakan pembahasan singkat dari buku "Penyediaan Air Berkelanjutan untuk Permukiman Kumuh Indonesia" yang ditulis oleh Prof. Dede Rohmat dari UPI. Buku ini sekaligus merupakan laporan kerja dari tim peneliti multidisiplin dari beberapa instansi, diantaranya: UPI, ITB, UI, dan BRIN. Episode kali ini memanfaatkan fitur baru dari Anchor dan Spotify yang dapat menerima file video, bukan hanya audio seperti sebelumnya. Fitur ini memberi pilihan kepada pengunjung apakah akan mendengarkan versi suara seperti biasa atau menonton versi videonya. Menyenangkan bukan. :D Tim lengkap: Prof. Dede Rohmat (UPI) Faizal I.W. Rohmat (ITB) Farhan I.W. Rohmat (Peneliti independen) Fauzan I.W. Rohmat (Peneliti independen) Pascalia Vinca Alvando (PUPR) Wendi Harjupa (BRIN) Izma M.A. Lugina (Peneliti independen) Muhammad F.A. Rabbi (Peneliti independen) Teddy Gunawan (Peneliti independen) Dasapta Erwin Irawan (ITB) Bukunya dapat dibaca di tautan draf ini https://www.researchgate.net/publication/361903272_Penyediaan_Air_Berkelanjutan_untuk_Permukiman_Kumuh_Indonesia. Tautan buku resminya dapat dilihat di https://upipress.upi.edu/produk/buku_detail/379/PENYEDIAAN%20AIR%20BERKELANJUTAN%20UNTUK%20PERMUKIMAN%20KUMUH%20DI%20INDONESIA Selamat membaca. Semoga bermanfaat.
Hari ini saya ngobrol dengan Karin, alumni S1 Meteorologi dan S2 Teknik Air Tanah di kampus saya, ITB. Berbeda dengan kebanyakan alumni lain yang berkarier melalui jalur utama (*mainstream*), Karin memilih jalur yang tidak populer. Yaitu menjadi peneliti independen atau peneliti yang tidak terikat dengan satu lembaga. Saya menolak menggunakan istilah peneliti lepas (*freelance*), karena istilah itu menurut saya adalah terminologi yang diciptakan oleh pemberi kerja. Sama seperti pegawai tetap, mereka menciptakan lawannya yaitu pegawai lepas. Jadi saya menggunakan istilah peneliti independen. Dalam obrolan ini kami berbincang tentang karir sebagai peneliti independen, apa kendalanya dan kenyamanan yang bisa didapatkan. Kami juga bicara tentang [IGDORE](https://igdore.org) , sebuah lembaga nirlaba yang bertujuan untuk memberikan `rumah` bagi pada peneliti independen di seluruh dunia. Kalau Anda nonton sampai akhir, jelas bahwa penting untuk dipahami bahwa profesi sebagai peneliti independen tidak menghalangi seseorang untuk berkarya. Status sebagai peneliti independen dapat digunakan juga sebagai status penulis. Tidak perlu harus ada lembaga. Dengan demikian maka reputasi pribadi penting dan harus dibangun. Salah satu caranya adalah dengan berkarya dalam bentuk apapun, bisa menulis, membuat video, aktif di media sosial dll. Ada banyak cara. Untuk itu para peneliti independen perlu berani merilis karya. Jangan ragu masih jelek atau bahkan salah. Kalaupun jelek, Anda punya waktu sepanjang hidup untuk menghasilkan karya yang lebih bagus. Kalaupun salah, selama Anda tidak sombong, maka akan selalu ada orang yang membetulkan. Kerendahan hati sangat dibutuhkan di sini. Blog terkait: http://dasaptaerwin.net/wp/2022/12/6845.html Btw Karin juga membuat utas di Twitter. Silahkan mampir. https://twitter.com/TheDauwani/status/1603248576632872961?s=20&t=qdYC4dyDu6UgwfAYFnEqig Musik latar dari Pixabay https://pixabay.com/music/beats-sunset-vibes-lo-fichillhop-9503/ (lisensi bebas pakai Pixabay)
Ini cerita saya tentang rencana menerbitkan buku yang tidak mulus. Beberapa penerbit menolak menerbitkan tagihan. Sementara dosen yang inginnya uang dari kampus cari. Jadi rupanya begini ceritanya.
S4 EP 13 CERITA TENTANG TANGGAPAN VIDEO KEMARIN Jadi ceritanya video/podcast yang kemarin saya unggah terkait syarat pendukung usulan kenaikan jabatan ke LK dan GB mendapat banyak tanggapan. Video/podcast ini menceritakan beberapa diantaranya. Selamat mendengarkan.
Cerita saya tentang Dokumen Pelengkap DUPAK Lektor Kepala. Tautan ke dokumen yang saya ceritakan dalam video: 1. Rekam Jejak Biodata Calon LK: https://www.slideshare.net/d_erwin_irawan/rekam-jejak-biodata-calon-lektor-kepala-dasapta-erwin-irawan 2. Surat Pernyataan Keabsahan Karya Ilmiah Usulan Lektor Kepala a.n. Dr. Dasapta Erwin Irawan: https://www.slideshare.net/d_erwin_irawan/perbaikan-keabsahan-karya-ilmiah-usulan-lektor-kepala-dasapta-erwin-irawan 3. Biodata Usulan Lektor Kepala Dasapta Erwin Irawan: https://www.slideshare.net/d_erwin_irawan/biodata-usulan-lektor-kepala-dasapta-erwin-irawan 4. Usulan formasi Lektor Kepala dan Guru Besar: https://www.slideshare.net/d_erwin_irawan/kkgtdokumen-kebutuhan-dan-formasi-jabfung
Episode ini merupakan ringkasan dari pendapat saya dalam acara Twitter Space The Conversation Indonesia yang telah diselenggarakan pada hari Sabtu 24 September 2022 yang lalu. Intinya yang saya sampaikan adalah bahwa kegiatan apapun sangat ditentukan oleh niat/motivasi yang ada di belakangnya. Kita tidaK dapat menilai sebuah kegiatan akademik sebagai “nirkualifikasi” (istilah dari Pak Juneman Abraham) hanya dari satu sisi atau hanya dari poster yang disebarkan. Terima kasih sudah mampir ke podcast ini.
S4 EP 10 Cara mengelola masukan setelah presentasi. Seringkali kita menerima banyak masukan setelah presentasi. Apalagi dalam ujian presentasi proposal S3. Hal itu sering membuat kita merasa “overwhelmed” atau merasa kewalahan. Seolah semua masukan harus diterima dan dilaksanakan pada waktu yang sama. Ada tiga cara yang sering saya lakukan: 1. Mengelompokkan masukan berdasarkan tahapan riset, 2. Mengelompokkan masukan berdasarkan perkiraan durasi pengerjaan, 3. Negosiasi. Selamat mendengarkan. Salam #terbukaatautertinggal
Dalam diskusi hidrogeologi tropis pagi ini ada Hartoyo, Ria, Fachrul, dan Delvianus yang menceritakan tugas akhirnya masing-masing. Hartoyo: hidrogeologi kontaminan di daerah Jombang. Ini menarik ada akumulasi limbah abu hasil peleburan aluminium. Kabarnya industri rumahan peleburan ini sudah dimulai sejak 1950an. Ria: hidrogeologi kontaminan di daerah bantaran Sungai Mampang Jakarta Delvianus (berdiri): hidrogeologi daerah urban di daerah TPA Bantargebang. Fachrul: hidrogeologi daerah urban di Jakarta Selamat mendengarkan :)
Banyak pertanyaan yang saya terima tentang ke mana sebuah dokumen dapat diunggah agar mendapatkan tautan daring, kode digital object identifier (DOI), dan diindeks oleh Google Scholar. Untuk apa? Tidak lain adalah untuk pembuktian karya saat pengusulan kenaikan jabatan. Hal ini membuat saya berpikir mundur ke belakang. Mengapa kita tidak mengarsipkannya sejak awal saja? Mengapa kita baru bingung saat akan naik jabatan? Silahkan dengarkan kegusaran saya di sini.
Podcast ini merupakan bagian 1 dari pemaparan saya untuk para dosen baru Politeknik Negeri Pontianak/Polnep (yang berlokasi di sebelah Universitas Tanjungpura/Untan) besok Jumat 22 Juli 2022 pukul 13.30. Judul acara “Upaya dosen dalam meningkatkan kebermanfaatan penelitian”. Meeting ID: 991 6841 4487. Passcode: polnep2022. Tautan gambar: https://photos.app.goo.gl/DhoApPP4DCbhEzLK6.
Cerita tentang berbagai sumbatan dalam proses kenaikan jabatan dosen. Intinya ada empat sumbatan. Satu sumbatan beban pengusul, satu sumbatan setengah beban pengusul dan setengah beban lembaga, satu sumbatan beban lembaga, dan yang terakhir sumbatan beban tim jakarta. Sumbatan di jakarta sepertinya sudah banyak dikurangi. Sekarang coba kita lihat sumbatan yang ketiga, yaitu sumbatan di tingkat lembaga. Gambar logo dari Pixabay (Pixabay license) karya mukamuki0 di tautan https://pixabay.com/photos/green-bottle-plug-old-bottle-1181755/.
This podcast contains the audio version of our paper Toward More Inclusive Metrics and Open Science to Measure Research Assessment in Earth and Natural Sciences written by Olivier Pourret, Dasapta Erwin Irawan, Najmeh Shaghaei, Elenora M. van Rijsingen, and Lonni Besançon. Link to the article: https://www.frontiersin.org/articles/10.3389/frma.2022.850333/full. Musik latar oleh by Steffen Daum "Awakening" is under a Free for YouTube.
Halo pendengar sekalian Semoga anda sehat-sehat selalu. Kali ini saya berbincang dengan Dr. Katarina Oginawati atau akrab dipanggil Bu Ogi tentang konsep GEOHEALTH. Konsep GEOHEALTH ini membahas kesehatan lingkungan (bumi sebagai lingkungan terintegrasi), perubahannya, dan dampaknya kepada kesehatan masyarakat. Percakapan ini merupakan bagian dari Mata Kuliah Kolaboratif Geologi Cekungan Bandung (yang saya ampu bersama Dr. Johan Arif) yang diselenggarakan oleh Prodi S1 Teknik Geologi, Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian, Institut Teknologi Bandung. Versi videonya dapat ditonton di Youtube. Link menyusul. Salam Dr. Dasapta Erwin Irawan dan Dr. Johan Arif
Dalam video ini saya, bersama Mas Anis Fuad dari UGM dan Mas Ilham dari UA membicarakan hubungan antara ilmu geologi atau ilmu kebumian secara umum dengan ilmu kesehatan masyarakat (kesmas). Betulan ngobrol ya, jadi para pemirsa perlu menonton dan mendengar dengan seksama agar dapat mencatat pesan-pesan yang disampaikan. :) Versi videonya dapat ditonton di sini. Berikut ini salah satu video kuliah kolaboratif Geologi Cekungan Bandung GL-4021). Pengampu: Dr. Johan Arif dan Dr. Dasapta Erwin Irawan Bekerja sama dengan: FTSL ITB, STEI ITB, SAPPK ITB, UGM, UA, dan KemenPUPR).
S3 EP19 Masih tentang seminar - berbagi sedini mungkin
S3 EP18 Tentang analisis spasial regresi logistik. Di sini saya bercakap dengan Mbak Rika peneliti hidrologi yang sedang menyelesaikan pendidikan pasca sarjana di UGM. Mbak Rika ingin menganalisis peta beberapa komponen yang mempengaruhi banjir dengan metode regresi logistik. Untuk melakukan itu, ybs perlu menentukan apakah akan menggunakan R atau perangkat lunak yang lain. Kami berdiskusi lebih ke arah hulu sebenarnya tentang bagaimana Mbak Rika menelusuri literatur dan mengapa harus menggunakan regresi logistik. Selamat mendengarkan. Versi videonya akan segera tersedia.
Walaulun materi ini sudah sering saya sampaikan, tapi tidak salah kalau saya ulang dalam kesempatan ini. Seperti biasa ada pengalaman nyata berkaitan dengan hal ini. Para dosen dan peneliti benar-benar lebih senang dapat stempel dari jurnal dibanding membagikan karyanya secara langsung. Simak ceritanya di sini.
Pak Sarono Widodo adalah dosen Politeknik Negeri Semarang. Beliau menyampaikan beberapa ide tentang instrumentasi yang dapat dikembangkan untuk pengelolaan air. Simak diskusi kami. Siapa tahu bisa menginspirasi untuk penelitian Anda selanjutnya. Versi videonya dapat ditonton di tautan Youtube ini https://youtu.be/a1g_76NvcVQ.
S3 EP15 Tentang SDG dan pemeringkatan. Episode kali ini adalah tentang SDG atau sustainable development goals dan ruwetnya pola pikir dosen, peneliti, dan pimpinan perguruan tinggi. Semua hal dianggap bisa jadi simbol keberhasilan (melalui pemeringkatan), sampai akhirnya pusing sendiri. Berikut ini adalah ide saya.
Terima kasih sudah mendengarkan podcast bagian ke-1 dan bagian ke-2. Pada bagian ke-3 ini saya menceritakan alur alamiah yang justru ada pada bagian penelitian, khususnya publikasi. Kuncinya adalah tinggal Anda mau atau tidak menulis. Masalah riset dan media jurnal yang akan dipilih bisa mudah, asal Anda memang mau menulis. Minimum dua saja (agar aman) artikel Anda terbit di jurnal internasional yang berdomisili di luar Asia Tenggara (agar aman), dan memiliki Journal Impact Factor min 0,5 atau masuk ke kuartil 1 Scimago. Ada lebih banyak jurnal yang masuk kuartil 1 Scimago dibanding yang memiliki JIF >= 0,5. Daftar Scimago juga bebas diakses tanpa akun berbayar, tidak seperti JIF. Sekali lagi, pengusulan kenaikan pangkat/jabatan adalah proses yang kental nuansa administratif, jadi jangan terlalu dipusingkan dengan berbagai hal substansial. Itu hanya akan membuat Anda tidak jadi menulis. Demikian podcast ini. Selamat mendengarkan. Semoga membantu.
S3 EP 12 Usulan Kenaikan Jabatan 2. Beberapa hal yang tidak bisa dilaksanakan secara alamiah dalam proses pengusulan kenaikan jabatan.
S3 EP 11 Perjalanan usulan kenaikan jabatan saya. Terima kasih sudah mampir. Tidak terasa episode kali ini adalah yang ke-11 di tahun ke-3. Berikut ini adalah kisah usulan kenaikan jabatan saya, sejak 2013. Belajar dari berbagai kegagalan saya, ada lima pesan agar rekan-rekan sekalian lancar proses pengusulannya. Lima pesan itu adalah: Bahwa penyusunan dokumen kenaikan pangkat/jabatan itu adalah proses yang manual. Terlepas dari apakah sistem pengusulan masih berbasis kertas atau sudah menggunakan file digital dan platform daring, proses ini sama sekali bukan proses yang otomatis. Yang otomatis hanyalah bertambah umur. Tiap tahun akan otomatis bertambah. Bahwa sabar adalah modal utama Anda. Bagaimana tidak. Proses pengusulan Anda bisa saja tertunda karena berbagai hal yang sifatnya dinamis. Akan ada banyak gangguan eksternal dan juga internal. Jangan lupa semangat Anda akan timbul dan tenggelam juga. Apalagi bila mengingat bahwa proses ini juga dipengaruhi oleh pihak lain. Karena jalannya panjang dan lama, maka konsistensi sangat penting. Bila perlu jangan punya tujuan lain selain naik jabatan/pangkat. Agar fokus. Proses penyusunan dokumen akan terganggu kalau Anda banyak maunya. Ingin bikin ini, bikin itu. Punya inisiatif ini, inisiatif itu. Lebih baik ditunda saja sampai mencapai jabatan tertinggi, yaitu Guru Besar. Sebelumnya sudah jangan macam-macam dan jangan terlalu kreatif. Jangan banyak bertanya dan mempertanyakan. Ini akan berkaitan dengan jalan panjang dan campur tangan orang lain. Kalau Anda banyak dan mempertanyakan, mungkin ada banyak pihak yang terganggu. Belum lagi pertimbangan bahwa Anda akan kehilangan waktu juga, karena terlalu banyak menyangsikan proses atau kriteria. Jadi budaya kritis Anda untuk sementara dimatikan dulu sampai nanti sudah jadi Guru Besar. Pengarsipan mandiri penting. Ini karena seringkali kita lupa karya apa saja yang telah Anda hasilkan. Belum lagi dokumen "mrinthil" yang sering terselip di laci atau bahkan ikut terbuang. Intinya Anda harus mengurangi proses bertanya kepada orang lain, karena ini adalah urusan pribadi. Unggah berbagai dokumen ke tempat-tempat yang memungkinkan Anda mencarinya secara daring. Ya, kalau bisa, dokumen Anda harus muncul ketika Anda meng-google-nya. Demikain kurang lebih lima pesan saya. Bukan untuk menurunkan semangat, tapi agar Anda lebih realistis saja.