POPULARITY
Radityo Dharmaputra, pakar Eropa Timur dari Departemen HI UNAIR, membahas konflik Rusia-Ukraina ketika Amerika Serikat di bawah Donald Trump membuka hubungan kembali dengan Rusia dan bernegosiasi tanpa keterlibatan Ukraina. Bersama Ikhlas Tawazun dan Shofwan Al Banna.Support kami dalam membangun media ini melalui Trakteer.Versi video di YouTube: KontekstualTikTok: @KontekstualcomInstagram: @KontekstualcomX: @KontekstualcomBusiness inquiries: kontekstual.indo@gmail.com
VOA This Morning Podcast - Voice of America | Bahasa Indonesia
Presiden Prabowo resmi meluncurkan Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara) Indonesia, berharap dapat mendongkrak pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen. Sementara itu, genap tiga tahun perang Rusia-Ukraina, dukungan Eropa menguat, sementara dukungan AS dipertanyakan.
VOA This Morning Podcast - Voice of America | Bahasa Indonesia
Utusan Khusus AS Untuk Rusia-Ukraina mengatakan Eropa tidak akan diikutsertakan dalam perundingan damai Rusia-Ukraina tapi kepentingannya akan diperhitungkan. Sementara di Singkawang, komunitas Tionghoa-Dayak-Melayu (Tidayu) berhasil menjaga keberagaman di negeri Seribu Klenteng itu.
VOA This Morning Podcast - Voice of America | Bahasa Indonesia
Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) siap menggelar KTT di Washington DC dengan fokus percepatan keanggotaan Ukraina dan situasi keamanan di tengah perang Rusia-Ukraina. Sementara itu, usai pemecatan Ketua KPU karena tindakan asusila, Presiden Jokowi memastikan pilkada akan berlangsung baik.
Menteri Pertahanan dan presiden-terpilih Prabowo Subianto menyampaikan pidatonya di Shangri-La Dialogue. Tiga isu ia angkat: Israel-Palestina, Rusia-Ukraina, dan AS-China. Apa aja yang menarik dari pidato itu, dan gimana masa depan kebijakan luar negeri Indonesia? Bareng Humamvidi Hunafa dari The Horizon, Rafi, Ikhlas, dan Shofwan ngobrolin ini di Podcast Bebas Aktif.
sosok sepuluh WNI yang diklaim menjadi tentara bayaran dalam p3r4ng Rusia-Ukraina masih terus menjadi misteri. #tentara #ukraina #wni
VOA This Morning Podcast - Voice of America | Bahasa Indonesia
Mahkamah Internasional (ICJ) siap mendengar kasus genosida yang dituduhkan terhadap Ukraina, yang disebut Rusia sebagai alasannya menginvasi negara itu. Sementara itu, DKPP menilai KPU telah melanggar kode etik dengan menerima pendaftaran Gibran Rakabuming sebagai cawapres. Apa dampak keputusan ini?
Jadi bagian dari komunitas Endgame: https://endgame.id/signin ----------------------- Sejarah diplomasi Indonesia di mata diplomat ulung, pakar kebijakan luar negeri, dan penulisโDino Patti Djalal. Dalam percakapn ini, Founder and Chairman of Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI) tersebut juga membahas dinamika konflik Rusia-Ukraina, serta relevansi Asia Tenggara dalam geopolitik dunia. #Endgame #GitaWirjawan #DinoPattiDjalal ----------------------- Pahami Episode Ini Lebih Baik: https://sgpp.me/eps161notes ----------------------- Berminat menjadi pemimpin visioner berikutnya? Hubungi SGPP Indonesia di: admissions@sgpp.ac.id https://admissions.sgpp.ac.id https://wa.me/628111522504 Playlist episode "Endgame" lainnya: International Guests Wandering Scientists The Take Kunjungi dan subscribe: https://youtube.com/@SGPPIndonesia https://youtube.com/@VisinemaPictures
Hanya dalam 24 jam, Wagner Group melakukan march dari garis depan perang Rusia-Ukraina menuju Moskow. Yevgeny Prigozhin, pimpinan Wagner, sempat menyebut "presiden baru" akan hadir di Rusia. Kabar kudeta sempat berseliweran. Tapi, akhirnya Vladimir Putin tetap memegang kendali dan kesepakatan berhasil dibuat dengan dimediasi Lukashenko, Presiden Belarusia. Apa yang sebenarnya terjadi di Rusia? Inikah akhir dari Putin? Rafi dan Ikhlas kedatangan Alfin Basundoro (Master's Strategic Studies ANU) dan Jonathan Jordan (Research Fellow INADIS dan pengamat Rusia & Eropa Timur) di Podcas Bebas Aktif! On the agenda: Apa yang sebenarnya terjadi di Rusia hanya dalam kurun waktu 24-30 jam? Kudeta bukan? (3:12) Siapa itu Wagner Group? + Konflik Wagner vs. Kemhan Rusia (9:03) Kok bisa sih Wagner membangkang kepada Rusia? (13:02) Sejauh mana keterlibatan Wagner Group di Perang Rusia-Ukraina? (17:07) Putin punya dependensi sama Wagner + Kenapa rakyat Rusia adem ayem aja (22:25) Emang apa implikasi dari "pembangkangan" Wagner? Rezim Putin on the way collapse? (35:20) Kremlin panik, advantage untuk Ukraina?ย (49:35) Crew: Host: Rafi Alif // Producer: Rafi Alif & Ikhlas Tawazun // Researcher: Oktavianus Bima Temui kami di: Instagram:ย @kontekstualcom Twitter:ย @Kontekstualcom Kunjungiย kontekstual.comย untuk berita HI paling aktual!
Pabrik Hantu Akibat Tsunami PHK Oleh. Novianti(Kontributor NarasiPost.Com) Voice over talent: Giriyani SS NarasiPost.Com-Di beberapa kawasan Jakarta, muncul area hantu dadakan. Bukan karena dihuni makhluk gaib, melainkan kawasan industri yang awalnya padat manusia menjadi kosong melompong. Sebagaimana diberitakanย cnbcindonesia.comย (26/05/2023), beberapa pemilik perusahaan telah memindahkan usahanya mengarah ke wilayah lain seperti Jawa Tengah atau Jawa Barat. Wakil Ketua Dewan Pimpinan Provinsi Asosiasi Pengusaha Indonesia DKI Jakarta, Nurjaman mengungkapkan kondisi diakibatkan upah di wilayah Jakarta dan sekitarnya mengikuti biaya hidup yang semakin mahal. Upah untuk satu pegawai di Jakarta dapat digunakan membayar 2 pegawai di wilayah lain seperti Majalengka atau Jepara. Menurut Anton J. Supit, Ketua Bidang Ketenagakerjaan APINDO, kondisi ini sudah diprediksi sejak terjadi perang Rusia-Ukraina. Ekspor menurun karena permintaan berkurang terutama dari Amerika dan Uni Eropa. Ditambah daya beli dalam negeri juga melemah. Ratusan ribu karyawan di-PHK dan sebagian besar dari mereka hanya berpendidikan SD atau SMP. Mereka tidak bisa mengisi kesempatan kerja dalam industri digital yang disebut membuka peluang pekerjaan baru sebagai dampak perkembangan teknologi. Seharusnya pemerintah membuat terobosan kebijakan karena fakta ini menimbulkan persoalan tidak hanya bagi industri tetapi juga bagi negara. Naskah selengkapnya:ย https://narasipost.com/2023/06/01/pabrik-hantu-akibat-tsunami-phk/opini/ Terimakasih buat kalian yang sudah mendengarkan podcast ini, Follow us on: instagram: http://instagram.com/narasipost Facebook: https://www.facebook.com/narasi.post.9 Fanpage: Https://www.facebook.com/pg/narasipostmedia/posts/ Twitter: Http://twitter.com/narasipost
VOA This Morning Podcast - Voice of America | Bahasa Indonesia
Australia mengatakan AS dan Tiongkok perlu membuat โbatasan pengamanan' yang dapat mencegah pecahnya konflik atau konfrontrasi kedua pihak. Sementara itu, Ukraina menolak proposal perdamaian yand disampaikan Menteri Pertahanan Indonesia Prabowo, yang dianggap tidak masuk akal.
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menawarkan beberapa poin proposal perdamaian untuk konflik Rusia-Ukraina dalam forum Shangri-La Dialogue. Proposal ini langsung mendapat respons negatif dari Menteri Pertahanan Ukraina. Katanya, tawarannya Prabowo aneh dan kayak "dibuat oleh Rusia". Ini bikin timbul pertanyaan juga: apakah Prabowo udah dapat persetujuan dari Presiden dan Kemlu? Seberapa realistis sih proposalnya Prabowo? Rafi, Ikhlas, dan Shofwan kedatangan Radityo Dharmaputra, akademisi HI dan pengamat Eropa Timur, buat ngomongin ini! On the agenda: Tawaran perdamaian Prabowo Subianto untuk konflik Rusia-Ukraina (1:06) Apakah ini usaha agar Indonesia memainkan peran besar dalam perdamaian Rusia-Ukraina? Atau motivasi politik domestik? (2:58) Sebuah peace plan di Shangri-La Dialogue itu gak biasa. Emangnya apa sih Shangri-La Dialogue? (6:08) Prabowo coba-coba lempar ide di forum yang low stakes (7:25) Ada harapan kalo Indonesia bisa memberi solusi alternatif, tapi proposal Prabowo gak kontekstual (10:00) Indonesia punya posisi strategis dalam isu Rusia-Ukraina? (16:02) Seberapa realistis proposalnya Prabowo? (22:22) Semua proposal perdamaian akan menguntungkan Rusia? (29:27) Prabowo udah konsultasi sama Kemlu dan Presiden belum ya soal ini? (36:58) Crew: Host: Rafi Alif // Producer: Rafi Alif & Ikhlas Tawazun // Researcher: Oktavianus Bima Temui kami di: Instagram: @kontekstualcom Twitter: @Kontekstualcom Kunjungi kontekstual.com untuk berita HI paling aktual!
VOA This Morning Podcast - Voice of America | Bahasa Indonesia
Menteri pertahanan Rusia menegaskan klaim kementeriannya bahwa "rezim Kyiv" berada di balik serangan drone di Moskow. Sementara itu, perwakilan kelompok ABK di Taiwan datang ke AS untuk menuntut ketersediaan jaringan Wi-Fi di kapal tangkap ikan laut lepas Taiwan.
Finlandia akhirnya bergabung ke dalam aliansi pertahanan NATO. Alasan utama Finlandia untuk bergabung ke NATO adalah invasi Rusia ke Ukraina tahun 2022 lalu. Padahal, salah satu alasan Rusia menyerang Ukraina adalah untuk menahan ekspansi NATO. Inikah blunder terbesar Vladimir Putin? Bima, Ikhlas, Shofwan, dan Majiid ngomongin ini di Podcast Bebas Aktif eps. 66! On the agenda: Finlandia akhirnya jadi anggota ke-31 NATO di tengah konteks perang Rusia-Ukraine (1:47) Apa untungya buat Finlandia? Info A1 dari Majiid (3:45) Faktor Turki. Menghambat Swedia, tapi gimana kalo ke Finlandia? (7:55) Secara historis, bukannya Finlndia negara netral ya? (12:15) Apa efeknya ke konflik Rusia-Ukraina? (19:20) Perihal respons Dimitri Medvedev (27:15) Rusia pimpin Dewan Keamanan PBB (28:45) Emang perlu direformasi DK PBB ini (31:45) Crew: Host: Oktavianus Bima // Producer: Rafi Alif & Ikhlas Tawazun // Researcher: Oktavianus Bima Temui kami di: Instagram:ย @kontekstualcom Twitter:ย @kontekstualcom YouTube:ย Kontekstual Kunjungiย kontekstual.comย untuk berita HI paling aktual!
(Taiwan, ROC) โ Mantan anggota Kongres DPR Amerika Serikat, yang kini menjabat sebagai Presiden Parliamentary Intelligence-Security Forum, Robert Pittenger pada hari Senin tanggal 27 Maret lalu, menerima wawancara khusus dari Radio Taiwan Internasional. Dalam wawancara tersebut ia menyampaikan bahwa sikap politik yang diambil oleh pihak Amerika berkenaan dengan hubungan Daratan Tiongkok dan Taiwan adalah merujuk pada landasan kondisi yang harus terjaga, yakni pihak Daratan Tiongkok tidak boleh menggunakan langkah invasi terhadap Taiwan dalam menyelesaikan masalah hubungan antar selat, namun sayangnya kondisi ini telah dilanggar langsung oleh pihak Daratan Tiongkok, dengan demikian maka pembangunan hubungan diplomatik atau hubungan luar negeri secara resmi antara Amerika dan Taiwan bukanlah hal yang tidak memungkinan terjadi. Pihak Daratan Tiongkok yang terus mengais hubungan diplomatik Taiwan dengan negara lain yang kini boleh dikatakan hanya tinggal bagian sudut-sudut atau pinggiran bidang diplomatik yang dimiliki oleh Taiwan. Yang belum lama ini terjadi adalah putusnya hubungan diplomatik antara Taiwan dengan Honduras, dimana pihak Honduras yang kini dipimpin oleh Presiden Xiomara Castro lebih memilih menjalin hubungan diplomatik dengan pihak Daratan Tiongkok, dan mengakhiri hubungan persahabatan yang terjalin selama 82 tahun lamanya. Kini, hanya da 13 negara di dunia yang menjalin hubungan diplomatik dengan Taiwan. Maka wajar saja jika mulai tersebar isu berita peluang membangun hubungan diplomatik kembali antara Taiwan dan Amerika dengan versi dan gaya yang baru. Robert Pittenger sendiri menjelaskan bahwa sikap invasi dan tindakan apapun yang berhubungan dengan kekuatan militer dalam menangani masalah antar selat, yang dilakukan secara sepihahak oleh pihak Daratan Tiongkok, menjadi hal yang fatal, dimana telah mengubah sikap pandangan dunia perpolitikan di Amerika berkenaan dengan aksi dari Daratan Tiongkok dalam beberapa tahun terakhir. Sebelumnya pihak Amerika Serikat terus menggunakan berbagai langkah dan cara, termasuk kebijakan yang bersahabat terhadap Daratan Tiongkok, yang mana berharap dapat menarik minat Daratan Tiongkok untuk perlahan melakukan reformasi. Sayangnya seiring dengan pertumbuhan ekonomi yang ada, tidak membawa atau menumbuhkan kebebasan dan demokrasi dalam sistem kepemerintahan setempat, akan tetapi malah membuat otoritarianisme di bawah kepemimpinan Presiden Daratan Tiongkok Xi Jin-ping semakin bertumbuh pesat dan meluas ke dunia, termasuk aksi dan strategi penyerangan yang ada di pihak Daratan Tiongkok. Mengapa demikian? Robert Pittenger menjelaskan jika ancaman yang kini dibawa oleh Daratan Tiongkok semakin menguat, ini dikarenakan kekuatan ekonomi yang dimiliki oleh Daratan Tiongkok juga semakin besar, dimana mampu membawa dan memberikan ancaman keamanan bagi dunia internasional. Jika pihak Daratan Tiongkok terus menggunakan sikap destruktif dan perluasan penekanan serta intimidasi yang ada, maka kejahatan internasional yang ada juga akan turut berkembang pesat, ini menjadi ancaman yang sangat buruk bagi keamanan dunia. Kita lihat sekilas informasi di balik putusnya hubungan diplomatik antara Taiwan dan Honduras yang baru saja terakhir. Tanggal 26 Maret, Kementerian Luar Negeri mengumumkan pemutusan hubungan diplomatik dengan Honduras, pihak Honduras juga merilis pernyataan bahwa Taiwan adalah salah satu bagian dari Tiongkok, berjanji tidak akan ada interaksi apapun dengan Taiwan. Menteri Luar Negeri Joseph Wu mengkritik sikap Honduras, yang sembari mengajukan dana subsidi skala besar kepada Taiwan, di sisi lain juga tengah mengusung proposal kepada pihak Tiongkok. Tahun lalu meminta dana bantuan pembangunan rumah sakit sebesar US$ 45 juta, dan dana bantuan lain senilai US$ 300 juta untuk pembangunan dam. Selain itu, meminta Taiwan menanggung beban hutang negara Honduras sebesar US$ 2 miliar. Maret tahun ini, pihak Honduras kembali meningkatkan jumlah dana pembangunan rumah sakit dan waduk, dengan total nilai mencapai US$ 2,45 miliar. MOFA menyatakan permintaan tersebut sulit diterima. Tak lama usai jumpa pers di pihak Taiwan, Menteri Luar Negeri Tiongkok Qin Gang dan Menteri Luar Negeri Honduras Eduardo Reina, menandatangani komunike bersama di Beijing dan mengakui penuh kedaulatan Satu Tiongkok, serta menyebutkan bahwa Taiwan adalah bagian dari Daratan Tiongkok. Hal ini secara jelas, menampar pihak Honduras sendiri, karena hubungan diplomatik resmi sebelumnya telah berusia 82 tahun lamanya, dan semuanya kembali kepada uang yang berbicara. Departemen Luar Negeri Amerika berpendapat pihak Beijing kerap menggunakan harapan yang pada akhirnya sulit terealisasikan, untuk menukarkan pengakuan luar negeri. Pihak Amerika akan terus memperdalam dan memperluas interaksi di masa depan dengan Taiwan. Taiwan sendiri tidak akan terlibat dalam lomba diplomasi dolar yang tidak bermakna dengan Tiongkok, hal ini ditegaskan oleh Presiden Tsai Ing-wen, tidak lama setelah Honduras mengumumkan akan memutuskan hubungan diplomatik dengan Taipei dan mengalihkan pengakuan pada Beijing. Presiden Tsai Ing-wen berjanji untuk "Tidak terlibat dalam lomba diplomasi dolar yang tidak bermakna dengan Tiongkok," menambahkan bahwa Taiwan akan "Berdiri dengan sekutu diplomatik dan mitra global yang berwawasan sama saat bekerja menuju masa depan yang lebih baik untuk semua." Menyusul putusnya hubungan diplomatik dengan sekutu kesembilan semasa pemerintahannya sejak 2016, Tsai mengatakan bahwa Beijing telah "terus-menerus menggunakan semua cara untuk menekan partisipasi internasional Taiwan." Presiden Tsai Ing-wen menggarisbawahi bahwa upaya Beijing untuk mengganggu perdamaian dan stabilitas regional "Tidak dapat mengikis komitmen kuat rakyat Taiwan terhadap kebebasan dan demokrasi." Presiden Tsai Ing-wen yang kini tengah melakukan kunjungan luar negeri dengan tajuk โPerjalanan Bersama Mitra Demokrasiโ ke negara -negara sahabat diplomatik seperti Guatemala, Belize dan transit di New York dengan pesawat khusus. Dalam salah satu ajang jamuan makan malam yang digelar hari Kamis tanggal 29 Maret, oleh perantauan Tionghoa, dihadiri hampir 400 perantauan Tionghoa, Gubernur New Jersey Phil Murphy, dan Direktur AIT turut diundang menghadiri jamuan ini. Dalam sambutan Presiden Tsai Ing-wen memberikan penjelasan kepada perantauan Tionghoa bahwa 3 tahun terakhir ini Taiwan mengalami banyak perubahan dan kemajuan penting, pertama secara bertahap menciptakan Taiwan yang tangguh, tidak hanya ekonomi tumbuh juga memperkuat kesejahteraan dan perawatan sosial, juga melalui otonomi pertahanan nasional dan pertahanan sipil meningkatkan kemampuan pertahanan Taiwan. Ia juga mengemukakan, melalui anggaran khusus pasca pandemi pemerintah membantu usaha kecil menengah, serta setiap warga masyarakat dibagikan uang tunai NT$ 6.000 berharap dapat melawan inflasi dan mengurangi beban tanggungan hidup masyarakat. Perubahan kedua adalah Taiwan semakin disorot dunia, posisi Taiwan di seluruh dunia yang semakin penting. Presiden Tsai mengemukakan, selain pencegahan pandemi di Taiwan yang menciptakan โlingkungan yang semakin baikโ, menanggapi perang Rusia Ukraina dan perang dagang AS-RRT yang menimbulkan situasi tak menentu, membuat semakin banyak negara yang berkeinginan bekerja sama dengan Taiwan. Perubahan ketiga adalah kemajuan diplomatik Taiwan. Presiden Tsai mengemukakan, hampir 3 tahun terakhir ini, kemajuan kerja sama Taiwan-AS dengan 3 aspek seperti pertukaran, ekonomi perdagangan dan keamanan, mencakup banyak orang elit dari berbagai kalangan AS berkunjung ke Taiwan, untuk melakukan pertukaran pendidikan, perdagangan dan kerja sama keamanan bilateral. Ia secara khusus mengapresiasi penjualan senjata 9 kali selama pemerintahan Joe Biden dan berjanji kepada Taiwan akan selalu bersama AS dan negara mitra lainnya menjaga keamanan dan perdamaian kawasan. Bagaimana dengan perkembangan berikutnya? Kita pantau lebih lanjut.
Sudah tepat satu tahun semenjak Rusia menginvasi kawasan Ukraina. Setahun pula dinamika yang terjadi setelahnya: korban jiwa, rangkaian sanksi dan boikot, serta berbagai usaha untuk segera menyelesaikan perang. Tapi nyatanya, kini perang masih berkecamuk, dan penyelesaian belum terlihat di pelupuk mata. Rafi, Ikhlas, dan Shofwan kedatangan Radityo Dharmaputra, dosen Hubungan Internasional Universitas Airlangga dan pakar Rusia dan Eropa Timur buat ngebahas ini. On the agenda: Apa yang terbaru dari Perang Rusia-Ukraina dan siapa yang lagi unggul? (2:39) Rusia kayaknya pede banget di awal kalo mereka bakal bisa nguasain seluruh Ukraina. Tapi kenyataannya engga. Kenapa? (6:44) Soal tank yang game-chaning. (11:46) Banyak masyarakat Rusia gak tau kalo lagi ada perang. (16:02) Sanksi yang gak tepat sasaran, Rusia tetep bisa perang. (22:56) Barat harus menyasar apa lagi kalo sanksi gagal? (31:04) Stagnasi jadi ruang buat negara-negara yang posisinya netral untu menengahi konflik ini. Gimana Indonesia? (37:15) China mau jadi broker perdamaian, nih? (44:56) What's next buat Perang Rusia-Ukraina - realistically? (55:18) Artikel yang disebut: "Satu tahun invasi: Rusia tidak akan berhenti menyerang - Ukraina tidak akan berhenti bertahan" oleh Radityo Dharmaputra Crew: Host: Rafi Alif // Producer: Rafi Alif & Ikhlas Tawazun // Researcher: Oktavianus Bima Temui kami di: Instagram: @kontekstualcom Twitter: @kontekstualcom YouTube: Kontekstual Kunjungi kontekstual.com untuk berita HI paling aktual!
(Taiwan, ROC) โ Hari Jumat tanggal 24 Februari 2023 adalah waktu genap satu tahun sejak konflik antara Rusia dan Ukraina yang berlanjut dengan perang antar ke dua negara hingga saat ini. Chairperson Radio Taiwan International, Ibu Cheryl Lai, juga secara khusus memberikan paparan berupa rekaman video, dan diunggah di akun Facebook RTI Bahasa Ukraina yang baru diluncurkan pada bulan November tahun lalu. Ibu Cheryl Lai juga menghaturkan dukungan dan doa damai dari Taiwan bagi masyarakat Ukraina.
Alih-alih mengoreksi UU Cipta Kerjaโsebagaimana keputusan Mahkamah KonstitusiโPresiden Joko Widodo justru memberi โkado pahitโ akhir tahun dengan menerbitkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perpu) Cipta Kerja. Alasan ancaman resesi ekonomi dan dampak perang Rusia Ukraina sebagai dasar kedaruratan penerbitan Perpu Cipta Kerja terlalu mengada-ada. Berlindung di balik proses hukum, pemerintah Jokowi telah menerapkan praktik autocratic legalismโmenggunakan cara yang seolah-olah legal padahal secara esensial mencederai demokrasi dan konstitusi. - - - Langganan Tempo Digital Premium hanya Rp 99 ribu selama 12 bulan s.id/tempo99 Baca berbagai laporan mendalam majalah Tempo dan Koran Tempo dengan mengunduh aplikasi Tempo. Kritik dan saran: podcast@tempo.co.id
Kita udah bahas soal gimana tahun 2022 dibentuk oleh perang Rusia-Ukraina, tapi ada banyak peristiwa lain di 2022 yang gak kalah penting dari itu. Shofwan merangkumnya ke dalam 10 peristiwa: mulai dari larangan ekspor semikonduktor sampai kemenangan Benjamin Netanyahu. Selengkapnya di Sesi Shofwan! Temui kami di: Instagram: @kontekstualcom Twitter: @kontekstualcom YouTube: Kontekstual Kunjungi kontekstual.com untuk berita HI paling aktual!
Ketidakpastian global menjadi salah satu pemicu terjadinya sejumlah peristiwa yang menyita perhatian dunia selama 2022. Peristiwa-peristiwa internasional apa saja yang menjadi sorotan dunia sepanjang 2022? --- Support this podcast: https://anchor.fm/broad-cash/support
Berbagai aspek politik internasional di tahun 2022 dipengaruhi oleh Perang Rusia-Ukraina. Mulai dari keamanan, ekonomi, diplomasi, sampai energi. Penyelenggaraan G20 di akhir tahun juga jadi semakin disorot karena melibatkan Rusia juga. Rafi, Ikhlas, Abid, dan Shofwan berdiskusi tentang berbagai aspek yang terkena efek perang: keamanan, energi, pangan, dan G20. Selengkapnya di Podcast Bebas Aktif spesial akhir tahun! Temui kami di: Instagram: @kontekstualcom Twitter: @kontekstualcom YouTube: Kontekstual Kunjungi kontekstual.com untuk berita HI paling aktual!
Di tengah angka inflasi yang masih tinggi di banyak negara dan ketidakpastian geopolitik akibat konflik Rusia-Ukraina, pertumbuhan ekonomi global di tahun 2023 diperkirakan akan menurun cukup signifikan. Negara seperti Amerika Serikat, Inggris, China dan anggota Uni Eropa diprediksi akan sulit terhindar dari resesi. Lantas, bagaimana dengan Indonesia? Apakah Indonesia mampu menghindari tekanan global? Serta langkah kebijakan ekonomi seperti apa yang Indonesia perlu persiapkan untuk memitigasi ancaman resesi di 2023? Episode Idekonomi kali ini mendatangkan Faisal Rachman, ekonom Bank Mandiri, untuk membahas tuntas tentang potensi resesi di tahun depan dan bagaimana Indonesia perlu menyikapinya.
Presidensi Indonesia di G20 telah usai. Dalam pertemuan puncak di tanggal 15-16 November 2022 yang lalu, para Pemimpin G20 melahirkan Deklarasi Bali atau G20 Bali Leader's Declaration. Deklarasi tersebut berisi janji, komitmen, dan tekad bersama bagi negara-negara G20 ke depan. Semua negara yang hadir dalam KTT G20 menyepakati 100% isi deklarasi, termasuk juga soal konflik Rusia-Ukraina. Upaya resolusi konflik ini menjadi perhatian di G20 karena pengaruhnya yang signifikan pada ekosistem ekonomi global. Salah satu pembahasan yang paling mendasar dan substansial dalam Deklarasi Bali adalah mengenai target SDGs. Dari total 52 paragraf, frasa โsustainable development' disebut sebanyak 12 kali, dibahas di paragraf kedua bagian pembukaan, bahkan sebelum menyebut soal perang Rusia-Ukraina. Meski ada banyak isu yang juga dibahas seperti soal kebijakan dan pembangunan ekonomi, tak dapat dipungkiri bahwa paradigma SDGs menjadi salah satu alternatif strategis untuk memajukan peradaban manusia di masa depan. Maka dari itu, penting untuk melakukan โtracking' dan evaluasi, mengenai komitmen negara-negara ini dalam mewujudkan target SDGs di tahun 2030. Pertanyaannya: Sejauh apa Indonesia sebagai anggota G20 telah dan akan menempatkan pembangunan berkelanjutan sebagai tema kunci kebijakan pembangunan? Apakah Indonesia mampu mewujudkan semua komitmen yang tertuang dalam Deklarasi Bali? #Nalar #NalarInstitute #YanuarNugroho #G20 #PresidensiG20 #IndonesiaG20 #RecoverTogetherRecoverStronger #DeklarasiBali #SDGs #SustainableDevelopmentGoals #G20BaliLeadersDeclaration
Berakhirnya KTT G20 di Bali, menutup rangkaian panjang Indonesia sebagai presidensi G20 tahun 2022. Pertemuan ini melahirkan Leader's Declaration dengan lima poin penting. Belum lagi para anggota G20 yang mengutuk keras perang Rusia-Ukraina. ย Lalu, apa lagi momen-momen penting yang terjadi saat G20? Kerjasama apa saja yang berhasil dijalin Indonesia? Dengarkan obrolan lengkapnya bersama Galih Kurniawan, Journalist Senior Bisnis Indonesia! ย #g20 #g20indonesia #PresidensiG20 --- This episode is sponsored by ยท Anchor: The easiest way to make a podcast. https://anchor.fm/app Support this podcast: https://anchor.fm/broad-cash/support
Pemulihan ekonomi global pasca pandemi yang jadi fokus KTT G20 terancam sulit terealisasi akibat perang Rusia โ Ukraina. G20 pun dibayangi resesi dan krisis ekonomi. Mampukah G20 menjadi momentum penyelesaian konflik Rusia dan Ukraina? Bagaimana solusi G20 menghadapi ancaman global resesi ekonomi? Simak diskusinya bersama analis pertahanan dan militer, pengamat hubungan internasional, KSP dan Komisi I DPR RI.
VOA This Morning Podcast - Voice of America | Bahasa Indonesia
Para pemimpin G20, pada hari Selasa memulai pembicaraan di Bali dengan dibayang-bayangi perang di Ukraina. Situasi geopolitik, utamanya invasi Rusia ke Ukraina, menjadi kerikil panas dalam presidensi G20 Indonesia tahun ini. Uni Eropa menyebut KTT G20 tahun ini termasuk yang paling sulit.
Kanselir Jerman Olaf Schulz berkunjung ke Beijing, Tiongkok dan bertemu Xi Jinping. Kunjungannya singkat -- hanya berlangsung 11 jam. Tapi, kritik yang didapat Schulz bermacam-macam. Timingnya juga menarik: di tengah-tengah perang Rusia-Ukraina. Apa alasan di balik kunjungan ini? Rafi, Ikhlas, dan Majiid mengulas tuntas di Podcast Bebas Aktif! Referensi yang disebut: Tabel yang disebut Ikhlas. Artikel yang ditulis Majiid. Temui kami di: Instagram: @kontekstualcom Twitter: @kontekstualcom YouTube: Kontekstual Kunjungi kontekstual.com untuk berita HI paling aktual!
KTT G20 Bali akan dihelat pada 15 dan 16 November 2022 mendatang. Konferensi ini akan mendatangkan 20 pemimpin negara dengan ekonomi terbesar di dunia. Semua mata akan tertuju pada Volodymyr Zelenskiy dan Vladimir Putin yang negaranya sedang berseteru. Banyak yang berpendapat jika KTT G20 di Bali bisa menjadi ajang pertemuan keduanya untuk duduk bersama dan berdiskusi. Presiden Joko Widodo juga telah menghubungi Volodymyr Zelenskiy dan Vladimir Putin untuk menanyakan ketersediaan mereka datang di acara tersebut. Akankah Presidensi Indonesia menjadi momentum perdamaian konflik Rusia - Ukraina? Saksikan podcast Talks bersama Guru Besar Hukum Internasional Universitas Indonesia dan Rektor Unjani Hikmahanto Juwana. #g20 #rusiaukraina #jokowi --- This episode is sponsored by ยท Anchor: The easiest way to make a podcast. https://anchor.fm/app Support this podcast: https://anchor.fm/broad-cash/support
Perang yang terjadi antara Rusia vs Ukraina ini berpotensi makin panas sebab beberapa tentara AS dikabarkan sudah masuk ke Ukraina. Di Minggu yang sama Siaran TV analog di sejumlah wilayah Indonesia termasuk Jabodetabek resmi dimatikan #Rusia #Ukraina #TVAnalog #BerdendangBergoyang --- Support this podcast: https://anchor.fm/broad-cash/support
Semenjak perang Rusia-Ukraina dimulai pada 24 Februari 2022 silam, semakin banyak orang berandai-andai tentang potensi meletusnya Perang Dunia III. Dan memang, setelah konflik tersebut meletus, sejumlah lokasi-lokasi rawan konflik di dunia menjadi sorotan. Contoh terkuatnya mungkin adalah Taiwan. Bahkan, banyak yang percaya bila konflik dengan Tiongkok akhirnya meletus di Taiwan, maka itu akan jadi awal Perang Dunia III. Tapi, di balik spekulasi-spekulasi Perang Dunia III yang muncul, ada satu tempat penting yang jarang jadi perhatian orang. Di manakah tempat itu? Well, jawabannya ada di tempat paling utara Bumi, yakni Samudera Arktik. Ya, di balik segala pemberitaan internasional, kekuatan-kekuatan besar dunia seperti Amerika Serikat, Rusia, dan bahkan Tiongkok kini mulai bersaing dengan sengit di Kutub Utara. Lantas, kenapa ya wilayah yang ditutupi gletser dan salju ini bisa menjadi rebutan para pengendali dunia? Yang pastinya bukan karena penguin dong ya? Well, Inilah Dingin-dingin Pedes Perang Dunia III!
Di tengah keletihan masyarakat internasional akan konflik Rusia-Ukraina, Sidang Majelis Umum PBB - yang mulanya akan gaungkan masalah ketahanan pangan dan kesehatan - terpaksa kembali terpusat ke konflik tersebut, usai Putin ancam gunakan senjata nuklir.
Gedung Putih pada 28 September menggelar konferensi membahas kelaparan, nutrisi, dan kesehatan, di saat ketahanan pangan AS dan dunia terus terusik pandemi hingga perang Rusia-Ukraina. Kondisi di sejumlah kota menunjukkan, tingginya laju inflasi telah memperparah kerentanan pangan sebagian warga AS.
Memasuki tahun kedua pandemi, ekonomi global, termasuk Indonesia, diharapkan terus melanjutkan proses pemulihan seiring dengan terus menurunnya kasus penularan COVID-19. Namun, konflik geopolitik Rusia-Ukraina yang terjadi berdampak pada kenaikan harga berbagai komoditas global yang โmendesakโ pemangku kebijakan di Indonesia untuk meningkatkan harga yang terpengaruh komoditas tersebut, seperti LPG, BBM, dan tarif listrik. Di tengah potensi inflasi yang meningkat dan pemulihan ekonomi yang diharapkan dapat terus berlanjut, bagaimana sebaiknya pemangku kebijakan di Indonesia bersikap? Episode kali ini menghadirkan Indira Maulani Hapsari, Economist - Macroeconomics, Trade, and Investment Global Practice dari Bank Dunia untuk membahas fenomena inflasi di perekonomian global termasuk Indonesia serta dampaknya terhadap prospek pemulihan ekonomi pasca pandemi COVID-19. | News Courtesy: Kompas TV
Hi NOBI's! Selamat datang di episode 3 PONDASI, Program NOBI Edukasi & Investasi. Seperti yang diketahui, sejak November 2021 harga Bitcoin terus menurun. Bahkan pada bulan Juni 2022, harganya sempat anjlok di bawah $ 20.000. Ini disebabkan oleh beberapa faktor, seperti perang yang terjadi antara Rusia-Ukraina, inflasi besar dll. Di episode PONDASI kali ini, kamu akan mendapatkan insight menarik dari Lawrence Samantha (CEO NOBI) dan Dion Evan (CPO NOBI) bagaimana kamu bisa tetap Chill Aja dalam menghadapi market crash yang berkepanjangan ini. Jangan lupa untuk Subscribe Youtube NOBI dan ketuk lonceng notifikasinya untuk dapat update terkini dari NOBI. See you on the next episode of PONDASI! Download NOBI:
Krisis Pangan Menghantui, Substitusi Jadi Solusi? Oleh. Sartinah (Penulis Inti Narasipost.Com) Voice over talent: Dewi Nasjag NarasiPost.Com- Ancaman krisis pangan global tengah menghantui dunia, tak terkecuali Indonesia. Alarm bahaya tersebut sudah dikeluarkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Krisis tidak hanya disebabkan oleh ledakan penduduk yang tidak sebanding dengan jumlah pangan dunia, tetapi juga dipengaruhi oleh terganggunya pasokan pangan. Pemicu terganggunya pasokan pangan dunia adalah perubahan iklim yang membuat banyak siklon dan hujan di atas kenormalan. Hal ini pun menyebabkan banyak tanah pertanian tergenang air yang pada akhirnya menurunkan produksi pangan dunia. Tak hanya itu, krisis pangan juga terjadi karena banyaknya negara yang masih menggantungkan kebutuhan pokok pangan dari negara lain, seperti beras, kedelai, gandum, sorgun, dan jagung. Selain imbas dari krisis iklim, perang Rusia-Ukraina juga turut andil dalam memperparah krisis pangan dunia. Sebab, perang tersebut berimbas pada kenaikan harga pangan dan bahan bakar. Bank Dunia dan IMF memprediksi, dari enam puluh negara yang akan mengalami krisis ekonomi, empat puluh di antaranya dipastikan bangkrut. Saat ini saja ada sekitar tiga belas juta penduduk dunia yang kelaparan karena masalah pangan dalam beberapa pekan terakhir. Kondisi krisis akan semakin parah karena 22 negara pengekspor pangan sudah mulai menyetop ekspornya untuk cadangan dalam negerinya sendiri. Jika banyak negara tidak lagi mengekspor bahan pangannya, lantas bagaimana solusi pemerintah untuk mengatasi kelangkaan pangan dalam negeri? Naskah selengkapnya: https://narasipost.com/2022/07/30/krisis-pangan-menghantui-substitusi-jadi-solusi/ Terimakasih buat kalian yang sudah mendengarkan podcast ini, Follow us on: instagram: http://instagram.com/narasipost Facebook: https://www.facebook.com/narasi.post.9 Fanpage: Https://www.facebook.com/pg/narasipostmedia/posts/ Twitter: Http://twitter.com/narasipost
Gangguan rantai pasok akibat pandemi dan perang Rusia-Ukraina menguatkan laju inflasi di berbagai negara, yang sering direspons bank sentral masing-masing dengan kenaikan suku bunga. AS juga melakukan ini sejak Maret, meski perlambatan laju inflasi secara signifikan masih terus ditunggu-tunggu.
Hari Rabu tanggal 13 Juli waktu setempat, paritas nilai tukar mata uang Euro terhadap mata uang Dolar Amerika tandas di harga standar, dan ini pertama kalinya ditemukan dalam kurun waktu 20 tahun terakhir. Ada pakar yang menyampaikan bahwa alasan yang paling utama adalah akibat serangan invasi Rusia ke Ukraina, sehingga menyebabkan harga sumber energi melesat naik, ditambah dengan ketidakstabilan pengadaan gas alam oleh pihak Rusia bagi negara-negara di kawasan Eropa, selain itu pihak Bank Sentral Amerika menaikan suku bunga guna menekan angka inflasi yang terjadi di Amerika, sehingga menyebabkan mata uang Euro mengalami keterpurukan.
Ekonomi 60 Negara Terancam Ambruk, Mampukah Islam Mengatasinya? Oleh. Miladiah al-Qibthiyah (Wakil RedPel NarasiPost.Com) Voice over talent: Dewi Nasjag NarasiPost.com-Saat ini dunia tengah dilanda ketidakpastian global khususnya di sektor ekonomi. Berdasarkan data dari lembaga internasional IMF (International Monetary Fund) dan Bank Dunia, memprediksi akan ada 60 negara yang dinyatakan ambruk ekonominya, yakni mengalami kejatuhan ekonomi dalam waktu dekat. Meskipun Indonesia tidak termasuk dalam daftar 60 negara, namun beberapa pakar menilai kondisi Indonesia sebenarnya berada pada taraf memprihatinkan. Salah satu penyebabnya adalah ketahanan energi Indonesia yang dinilai masih sangat lemah. Hal senada disampaikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) di hadapan jajaran kabinet bahwa beratnya situasi perekonomian dunia saat ini tidak main-main. Jokowi mengingatkan agar segenap jajaran waspada terhadap ketidakpastian global memperburuk situasi perekonomian Indonesia. Bayangan krisis yang dihadapi berbagai negara di dunia tidak terlepas dari imbas corona beberapa waktu lalu dan semakin diperparah oleh konflik Rusia-Ukraina yang membuat beberapa negara sedang dihadapkan situasi yang tidak menentu di berbagai aspek. (liputan6.com, 17/06/2022) Melihat fenomena ini, sederet risiko tetap akan mengintai perekonomian Indonesia yang masih bergantung pada perekonomian global. Mampukah Indonesia mengantisipasinya? Naskah selengkapnya: https://narasipost.com/2022/06/22/ekonomi-60-negara-terancam-ambruk-mampukah-islam-mengatasinya/ Terimakasih buat kalian yang sudah mendengarkan podcast ini, Follow us on: instagram: http://instagram.com/narasipost Facebook: https://www.facebook.com/narasi.post.9 Fanpage: Https://www.facebook.com/pg/narasipostmedia/posts/ Twitter: Http://twitter.com/narasipost
Saya membahas adaanya dualisme pandangan negara Eropa soal perang Rusia Ukraina. Di awal perang, negara di Eropa kompak mendukung kedaulatan Ukraina dan memberikan bantuan terus menerus, entah itu bantuan militer, bantuan kemanusiaan, dan sebagainya. Seiring berjalannya waktu dan tidak ada tanda perang akan usai, beberapa negara besar di Eropa mulai punya pandangan yang berbeda. Mereka mulai merasa, Ukraina harus merelakan beberapa wilayahnya dicaplok oleh Rusia agar perangnya bisa selesai. Maklum saja, kondisi ekonomi negara mereka juga sedang tidak baik. Pasca pandemi COVID-19, harga energi dunia yang tinggi, dan inflasi yang tinggi. Semua hal ini membuat negara besar di Eropa mulai berpikir agar perang Rusia Ukraina berhenti secepat mungkin.
Presiden AS Joe Biden akan mendorong integrasi Israel yang lebih dalam di kawasan Timur Tengah dan mendesak kawasan itu agar memompa lebih banyak minyak guna meringankan tekanan pasar energi global. Dan, upaya Indonesia menjadi juru damai konflik Rusia-Ukraina mendapat apresiasi China.
VOA This Morning Podcast - Voice of America | Bahasa Indonesia
Presiden AS Joe Biden akan mendorong integrasi Israel yang lebih dalam di kawasan Timur Tengah dan mendesak kawasan itu agar memompa lebih banyak minyak guna meringankan tekanan pasar energi global. Sementara itu, upaya Indonesia menjadi juru damai konflik Rusia-Ukraina mendapat perhatian Tiongkok.
VOA This Morning Podcast - Voice of America | Bahasa Indonesia
VOA This Morning: Amerika Serikat akan menambah jumlah pasukannya di Eropa sementara NATO menghadapi ancaman dari Rusia menyusul invasinya ke Ukraina., dan Presiden Joko Widodo melakukan pertemuan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin. Apa saja hasil pertemuan kedua kepala negara tersebut?
Wapres: Kunjungan Jokowi ke Rusia-Ukraina, Menandakan Prinsip Perdamaian Indonesia | Kemendagri Buka Akses Data Kependudukan untuk KPU *Kami ingin mendengar saran dan komentar kamu terkait podcast yang baru saja kamu simak, melalui surel ke podcast@kbrprime.id
Peringati Hari TB di Makassar, Forum Multi Sektor Beri Penghargaan Puskesmas Terbaik | Indonesia Tunjukkan Solidaritas Perdamaian Rusia - Ukraina | Wakil Menteri Hukum dan HAM Menegaskan Pemerintah Tak Akan Hapus Pasal Penghinaan Presiden | G7 Menjanjikan Tambahan Dana untuk Atasi Risiko Krisis Pangan Global KILAS KABAR NUSANTARA. Sejumlah peristiwa penting yang telah kami rangkum pada hari Rabu, 29 Juni 2022. MAKASSAR (00:36) Puncak peringatan hari Tuberkulosis (TB) digelar di tribun lapangan karebosi Selasa 28 Juni 2022. JAKARTA (01:19) Indonesia tunjukkan kontribusi perdamaian Rusia-Ukraina lewat kunjungan Presiden Joko Widodo ke Ukraina serta Rusia. (01:41) Wakil Menteri Hukum dan HAM menegaskan pemerintah tak akan menghapus pasal penghinaan Presiden dalam RKUHP. (02:13) Kelompok G7 janjikan tambahan dana untuk mengatasi risiko krisis pangan global. Kontributor: Smart FM Makassar - News Anchor: Deddy Detars ll Reporter: Muh Said Sonora Jakarta - Yudi Saran dan Kolaborasi: podcast@kgmedia.id
Mahkamah Agung Amerika Serikat baru-baru ini membatalkan aturan hukum yang membolehkan perempuan di AS untuk melakukan aborsi. Presiden AS Joe Biden menyampikan hal itu merupakan kemunduran bagi bangsanya sejak 150 tahun lalu. Karenanya ribuan warga AS tumpah-ruah ke jalan menggelar aksi demo. Meanwhile, Presiden Jokowi menjadi tamu spesial dalam KTT G7 yang tentu anggotanya merupakan negara-negara tajir dengan ekonomi yang kuat. Dalam pertemuan itu, Pak Jokowi mengajak para pimpinan negara maju itu untuk mencari jalan perdamaian bagi Rusia-Ukraina. Guys, semakin dewasa kita paham kalau tanggung jawab semakin besar terutama menyangkut kerjaan dan hidup. Nah, masalah-masalah hidup ini suka bikin kita stress kan, dan hal ini berbahaya banget buat sistem imun karena ternyata hasil penelitian University of Southern California yang dirilis baru-baru ini memgungkap, stres sosial kayak diskriminasi dan masalah keluarga, termasuk juga masalah keuangan dan kerjaan bisa menyebabkan penuaan dini.
Jokowi Ingin Damaikan Rusia-Ukraina | Pemerintah Mulai Sosialisasi Pembelian Minyak Goreng Curah Pakai Aplikasi Peduli Lindungi | Pemkab Banyuwangi Mulai Vaksinasi PMK *Kami ingin mendengar saran dan komentar kamu terkait podcast yang baru saja kamu simak, melalui surel ke podcast@kbrprime.id
Berangkatnya Presiden Jokowi dalam agenda G7 di Jerman, membaws kabar baik, karena rencananya setelah menghadiri acara tersebut, Presiden Jokowi akan bertolak ke Ukraina dan Rusia. Tentu banyak yang berharap Presiden Jokowi mampu menjadi juru damai antar negara yang berkonflik tersebut. Namun, apakah kira2 yang dapat menjadi fokus Presiden Jokowi dalam menyelesaikan permasalahan antar kedua negara? Simak obrolannya bersama ahli hukum Internasional, Prof. Hikmahanto Juwana! #Jokowi #ukraina #rusia --- This episode is sponsored by ยท Anchor: The easiest way to make a podcast. https://anchor.fm/app Support this podcast: https://anchor.fm/broad-cash/support
Hari Jumat tanggal 24 Juni genap bulan invasi Rusia ke Ukraina, yang masih berlanjut hingga saat ini. Di sisi lain, tanggal 24 Juni 2022, kebetulan menjadi hari penutupan KTT BRICS ke 14 yang digelar selama 2 hari, sejak 23 Juni 2022. Para pemimpin negara anggota BRICS menyatakan dukungan kepada Moscow dan Kyiv agar dapat menjalankan pertemuan dan pembahasan ulang. BRICS adalah akronim dari 5 negara antara lain Brasil, Rusia, India, Daratan Tiongkok dan Afrika Selatan. Beijing menjadi tuan rumah pelaksana KTT BRICS yang ke 14 secara virtual. 5 negara tersebut telah mencakup 40% populasi manusia di bumi, dengan tingkat GDP yang mendekati 1/4 nya dari jumlah total seluruh dunia. Saat pihak PBB tengah menghitung jumlah negara pendukung untuk mengutuk sikap invasi Rusia ke Ukraina, 3 negara lain yang tergabung dalam BRICS, yakni Daratan Tiongkok, India dan Afrika Selatan memilih melepaskan hak suara dalam PBB. Dalam surat pernyataan yang dirilis pada tanggal 23 Juni malam, BRICS menyatakan dukungan bagi Rusia dan Ukraina untuk kembali melakukan pertemuan dan pembahasan ulang, namun bukan berperan sebagai pembukaan jalan baru pasca perang.
Bulan Juni menandai empat bulan sudah Rusia menginvasi Ukraina yang berujung perang. Selama empat bulan ini, banyak respons yang dilakukan dunia mulai dari boikot hingga sanksi. Belakangan, Presiden Joko Widodo berencana datang ke Moskow untuk bertemu Vladimir Putin dan ke Ukraina untuk bertemu Volodymyr Zelenskyy. Di Kiev, Mario Draghi, Emmanuel Macron, dan Olaf Scholz bertemu dengan Zelenskyy. Apakah akhir dari perang ini sudah di depan mata? Atau justru masih jauh? Selengkapnya di Podcast Bebas Aktif! Instagram: @kontekstualcom Twitter: @kontekstualcom YouTube: Kontekstual Kunjungi kontekstual.com untuk berita HI paling aktual!
Saya membahas soal fenomena gelombang PHK yang sedang terjadi di industri teknologi. Beberapa perusahaan teknologi memutuskan akan melakukan PHK besar-besaran atau memutuskan untuk hiring freeze. Situasi ini 180 derajat dengan kondisi saat pandemi. Ketika banyak negara melakukan lockdown atau pembatasan aktivitas masyarakat, industri teknologi menjadi primadona. Bahkan, beberapa perusahaan teknologi mengalami pertumbuhan keuntungan yang signifikan. Namun, pesta sudah usai. Saat ini, kondisi dunia penuh dengan ketidakpastian, perang Rusia Ukraina, inflasi yang tinggi di Amerika Serikat, suku bunga yang naik, dan sebagainya. Hal ini tentunya membuat para investor di balik perusahaan teknologi mulai berpikir ulang dan selektif dalam melakukan pendanaan.
Sosok yang kerap menyampaikan kabar perkembanan kasus Covid-19, kini tela meninggal.
Peluang ditengah pelarangan ekspor CPO Pada tanggal 28 April 2022, pemerintah memberlakukan kebijakan melarang ekspor CPO. Hal ini bertujuan agar dapat memenuhi permintaan minyak goreng di dalam negeri, dan juga menstabilkan harga minyak goreng. Namun, ada sebuah peluang dibalik larangan ekspor CPO ini. Memang CPO ini merupakan salah satu dari 5 komoditas ekspor terbesar Indonesia. CPO hanya kalah dari Batubara, karena menyumbang 11,52% dari total ekspor Indonesia sepanjang tahun 2021. Berdasarkan data dari BPS, Indonesia mengekspor sebanyak 25,5 juta ton CPO yang nilainya mencapai US$ 26.67 miliar. Dan Indonesia akan kehilangan potensi rata-rata penerimaan bea keluar dari CPO sebesar Rp 2.87 triliun per bulan. Pelarangan ekspor ini juga akan berdampak pada harga CPO dunia. Sesuai dengan hukum ekonomi, yaitu jika permintaan naik sementara penawaran berkurang, maka harga pun akan naik. Sebelumnya harga CPO sudah naik, yang diakibatkan oleh konflik Rusia โ Ukraina. Mengapa demikian? Karena minyak nabati yang saat ini dikonsumsi oleh Eropa adalah minyak biji bunga matahari, dan produksinya berasal dari Ukraina. Sedangkan stok minyak biji bunga matahari, sebentar lagi akan habis. Oleh sebab itu, kebutuhan minyak goreng ini pun menjadi meningkat. Di sinilah peluang dari pelarangan ekspor CPO yang dilakukan oleh pemerintah. Ketika stok minyak goreng biji bunga matahari Eropa habis, maka otomatis akan terus menaikkan harga CPO. Disclaimer: ini bukan rekomendasi untuk membeli saham tertentu. Saya hanya memberikan informasi saja. Untung dan rugi akibat transaksi dan investasi saham, bukan tanggung jawab saya. IG: @uangadem YouTube: Uang Adem Website: www.uangadem.com #CPO #Investasi #Peluang #PelaranganEksporCPO #PelaranganCPO #ANJT #SMAR #TAPG #Sawit #MinyakGoreng #KoflikUkrainaRusia #sahamCPO #hargaCPO
VOA This Morning Podcast - Voice of America | Bahasa Indonesia
Presiden AS Joe Biden melawat ke Korea Selatan dan Jepang hari Kamis (19/5), sebagai pertanda jelas bahwa AS tetap memprioritaskan kawasan Indo-Pasifik di tengah penanganan konflik Rusia-Ukraina. Sementara itu, Presiden Joko Widodo mencabut larangan ekspor minyak sawit mentah (CPO) dan turunannya.
Presiden Joko Widodo dan tujuh pemimpin ASEAN lain berkumpul di Washington DC pada 12-13 Mei 2022 untuk mendiskusikan hubungan kerja sama ASEAN dengan Amerika Serikat, yang kini sedang fokus menangani konflik Rusia-Ukraina. Apakah ASEAN masih penting di mata Amerika?
Di episode Ngomik kali ini, pak iJun berbagi mengenai dampak perang Rusia Ukraina pada ekonomi global yang merambat melalui 3 jalur. Apa saja itu? Simak di podcast Ngomik kali ini....
Sektor bisnis Turki terdampak perang Ukraina dengan pertokoan di Istanbul yang dulu dipenuhi turis Rusia dan Ukraina kini tampak sepi. Invasi Rusia ke Ukraina juga mengakibatkan harga makanan dan BBM di Turki semakin melonjak. Berikut laporan tim VOA.
Majalah Tempo pekan ini menghadirkan liputan langsung dari Ukraina untuk melaporkan dampak invasi Rusia. Sejak perang Rusia-Ukraina meletus pada 24 Februari 2022, ribuan orang telah tewas, puluhan ribu lainnya luka, dan jutaan orang mengungsi. Jurnalis Tempo, Raymundus Rikang, mengkonfirmasi temuan kuburan massal di Kota Bucha yang terletak di pinggiran Ibu Kota Kyiv. Tentara Rusia diduga memberondong penduduk sipil yang tengah mengendarai mobil. Serangan tentara Rusia terhadap fasilitas dan bangunan publik merupakan kejahatan perang yang melanggar Konvensi Jenewa 1949. Kejahatan perang tersebut seharusnya membuka mata pemerintah Indonesia. Tidak mengutuk invasi Rusia dan seolah bersikap โnetralโ merupakan sikap main aman yang akan membuat Indonesia kehilangan respek di mata dunia. - - - Baca berbagai laporan-laporan mendalam majalah Tempo dan Koran Tempo dengan mengunduh aplikasi Tempo. Saran & kritik: podcast@tempo.co.id
VOA This Morning Podcast - Voice of America | Bahasa Indonesia
IMF mengatakan perang Rusia-Ukraina memperlambat pemulihan ekonomi global. Sementara itu, Presiden Joko Widodo meresmikan holding BUMN Industri Pertahanan bernama Defense Industry Indonesia (Defend ID), yang diharapkan menjadi pemain besar industri pertahanan dunia.
Jelang KTT G20 di Bali November nanti, Indonesia sebagai pemegang presidensi ditekan AS dan sekutunya untuk tidak mengundang Presiden Rusia Vladimir Putin. Di tengah kondisi terjepit, apa saja skenario yang bisa dimainkan Indonesia agar tetap sukses memimpin kelompok 20 ekonomi terbesar dunia itu?
Perang di Ukraina dan sanksi terhadap Rusia menambah tekanan pada rantai pasokan global yang sudah terganggu akibat pandemi. Dampaknya juga dirasakan para peternak dan petani di AS yang kini menghadapi kelangkaan pupuk hingga naiknya harga solar untuk traktor mereka.
Lebih dari 40 hari Invasi Rusia atas Ukraina terjadi dan Ukraina melebihi prediksi pengamat yang mengatakan Ukraina akan takluk hanya dalam hitungan dua atau tiga hari. Apa yang sebenarnya sudah terjadi? Bersama Pengamat Militer dan pendiri @tweetmiliter, Angga Pratama kami akan membahasnya.
Turki harus menanggung biaya ekonomi yang mahal akibat ketergantungannya pada gandum Rusia dan Ukraina. Invasi Rusia ke Ukraina telah membuat ekspor gandum dari kawasan itu menyusut, dan kelangkaan ini semakin memicu kekhawatiran akan meroketnya inflasi di Turki. Berikut laporan tim VOA.
Invasi Rusia ke Ukraina, Waspada! Umat Islam Jangan Ikut Terbakar dalam Perang Batil Oleh. Nurjamilah, S.Pd.I. (Tim Redaksi NarasiPost.Com) Voice over talent: Dewi Fitriana NarasiPost.Com-ุงููููููู ูู ุตูููู ุนูููู ุณููููุฏูููุง ู ูุญูู ููุฏู ููุฃูุดูุบููู ุงูุธููุงููู ููููู ุจูุงูุธููุงููู ููููู ููุฃูุฎูุฑูุฌูููุง ู ููู ุจูููููููู ู ุณูุงููู ููููู ููุนูููู ุงูููู ููุตูุญูุจููู ุฃูุฌูู ูุนููููู โYa Allah, berikanlah selawat kepada penghulu kami Nabi Muhammad, dan sibukkanlah orang-orang zalim dengan orang zalim lainnya. Selamatkanlah kami dari kejahatan mereka. Dan limpahkanlah selawat kepada seluruh keluarga dan para sahabat beliau.โ Invasi Rusia ke Ukraina masih terus berlangsung dan entah kapan akan berakhir. Hal ini memantik respons dunia, Rusia kini dihujani sanksi ekonomi dan keuangan dari AS dan Uni Eropa. Bahkan, tidak sedikit kaum muslim yang menunjukkan simpati dan memihak salah satu kubu. Padahal, tidak pantas bagi seorang muslim ikut terjun dalam kubangan perang yang penuh kebatilan itu. Selayaknya, kaum muslim memiliki agenda sendiri demi tegaknya โizzul Islam wal muslimin'. Inikah skenarionya, bahwa kezaliman akan dipertarungkan dengan kezaliman pula? Dilansir dari Tempo.co (13/3/2022) bahwa Amerika Serikat dan sebagian besar negara sekutu di Uni Eropa mengecam invasi Rusia ke Ukraina, bahkan memberlakukan sanksi ekonomi termasuk penutupan wilayah udara bagi pesawat Negeri Beruang Merah itu. Sejumlah perusahaan menghentikan aktivitas bisnisnya di Rusia. Sungguh mengejutkan, Chechnya unjuk gigi dengan mengirimkan 12.000 pasukan militer dalam invasi Rusia terhadap Ukraina. Pasukan yang dijuluki Pasukan Pemburu itu dimiliki oleh Chechnya yang notabene negeri muslim (Suara.com, 3/3/2022). Lantas, apa sebenarnya yang menjadi pemicu konflik Rusia-Ukraina? Bagaimanakah respons dunia termasuk kaum muslim terhadap invasi itu? Lalu agenda apakah yang harus dimiliki umat ? Naskah selengkapnya: https://narasipost.com/2022/03/28/invasi-rusia-ke-ukraina-waspada-umat-islam-jangan-ikut-terbakar-dalam-perang-batil/ Terimakasih buat kalian yang sudah mendengarkan podcast ini, Follow us on: instagram: http://instagram.com/narasipost Facebook: https://www.facebook.com/narasi.post.9 Fanpage: Https://www.facebook.com/pg/narasipostmedia/posts/ Twitter: Http://twitter.com/narasipost
Menyikapi Naiknya Harga Komoditas dengan Solusi Islam Oleh. Ageng Kartika (Pemerhati Sosial) Voice over talent: Giriyani NarasIPost.Com-Berbagai komoditas mengalami kenaikan harga, yaitu gas elpiji, bahan pangan, BBM (bahan bakar minyak), hingga emas mendominasi pemberitaan. Alasan yang dikemukakan bahwa kenaikan ini sebagai implikasi perang Rusia-Ukraina yang hingga detik ini belum menunjukkan akan segera mereda dan usai. Mengapa bisa dihubungkan perang antara Rusia-Ukraina dengan perekonomian di Indonesia? Dilansir dari media cnbcindonesia.com, Senin (7/3/2022), hubungan perang Rusia- Ukraina dengan kenaikan berbagai harga di Indonesia disebabkan butterly effect (efek kupu-kupu). Perang keduanya yang disertai blokade dan sanksi perekonomian telah menimbulkan efek yang berat bagi ekonomi dunia. Ukraina memiliki GDP sebesar US$ 164,5 miliar dan Rusia memiliki GDP sebesar US$ 1.709,6 miliar. Dengan ukuran GDP saja, Ukraina dan Rusia telah menunjukkan besarnya pengaruh perekonomian kedua negara pada ekonomi dunia. Beberapa negara telah memberlakukan sanksi ekonomi terhadap Rusia yang berdampak pada keseimbangan permintaan dan penawaran terganggu secara global. Butterfly effect merupakan perubahan kecil sebuah kondisi pada saat awal, namun dapat mengubah secara drastis sebuah sistem dalam jangka panjang. Dalam hal ini perang sebagai awalnya akan mengalami perubahan besar yang signifikan karena terjadi efek-efek yang mengikutinya selama perang berlangsung, seperti pengerahan pasukan, guncangan perekonomian, dan sebagainya. Tidak bisa dimungkiri hubungan politik dan perdagangan luar negeri yang melibatkan berbagai negara pun terimbas. Negara yang memiliki kerja sama dengan Rusia dan Ukraina akan mengalami kemandekan karena proses blokade dan sanksi perekonomian yang diterapkan. Inilah yang sekarang dirasakan oleh Indonesia, terimbas perekonomiannya akibat perang ini. Naskah selengkapnya: https://narasipost.com/2022/03/16/menyikapi-naiknya-harga-komoditas-dengan-solusi-islam/ Terimakasih buat kalian yang sudah mendengarkan podcast ini, Follow us on: instagram: http://instagram.com/narasipost Facebook: https://www.facebook.com/narasi.post.9 Fanpage: Https://www.facebook.com/pg/narasipostmedia/posts/ Twitter: Http://twitter.com/narasipost
Eva Mazrieva berdiskusi dengan mantan duta besar RI untuk Rusia, Wahid Supriyadi, dan Ketua Prodi Kajian Wilayah Eropa UI, Henny Saptatia, mengenai politik luar negeri Indonesia di tengah krisis Rusia-Ukraina dan tarik menarik Barat dan Timur.
Halo, pendengar setia warsawa! Di episode kali ini warsawa podcast menghadirkan ngerumpi bareng part 2 nih. Episode ini merupakan lanjutan dari diskusi mengenai konflik rusia- ukraina. Namun, kali ini kami akan membawakannya dari sudut pandang geopolitik, sejarah, dan agraria. Yuk langsung aja simak episode kali ini! --- Support this podcast: https://anchor.fm/proyeksiniarwarsawa/support
Mendikbudristek Nadiem Makariem kembali jadi sorotan dan mendapat kritik dari sejumlah pihak atas hilangnya frasa madrasah dalam draf Rancangan Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (RUU Sisdiknas). Terkait hal tersebut Menteri Nadiem memberikan pernyataan bahwa frasa medrasah nggak hilang tapi dipaparkan di bagian penjelasan. Akibat konflik Rusia - Ukraina yang belum kelar, kondisi food crisis global semakin parah. Hal itu nggak lepas dari pengaruh Rusia dan Ukraina sebagai pengekspor komoditi pangan seperti sereal, jagung, dan sunflower terbesar di dunia. Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa membuat aturan baru, di mana keturunan PKI boleh mengikuti seleksi penerimaan prajurit TNI. Jenderal Andika juga menghapus tes akademik dan tes renang dalam proses rekrutmen.
Rusia vs Ukraina: Kamu di Pihak Mana, Gaes? Oleh. Rizki Sahana Voice over talent: Dewi Fitriana NarasiPost.Com-Kalo kamu update kondisi perang Rusia-Ukraina, kamu akan melihat perang tersebut sedikitnya telah membelah manusia ke dalam dua kubu: pro Rusia atau pro Ukraina. Masing-masing punya alasan kuat soal pilihan keberpihakannya. Di jagat medsos, kedua kubu bergulat dalam berbagai komentar dan perang status. Mulai dari para elite, politisi, hingga netizen, semuanya angkat bicara. Lantas kamu di pihak mana, Gaes? Memang benar Ukraina ga layak dibela dari sisi keberpihakannya kepada Israel yang terang dilontarkan oleh presidennya melalui cuitannya di Twitter. AS dan NATO yang berpihak kepada Ukraina juga adalah kumpulan negara arogan, sewenang-wenang, lagi berstandar ganda, sama sekali ga layak dipuja. Betapa sepak terjang mereka di Irak dan Afghanistan telah jelas menunjukkan wajah kejam dan serakah mereka terhadap kawasan. Sementara kemunafikan mereka tampak benderang kala mereka inkonsisten dalam menyikapi pelanggaran wilayah atas negara lain. Buktinya, ga berselang lama pasca Rusia menginvasi Ukraina, AS dan NATO langsung mengecam keras sembari menjatuhkan sanksi terhadap Rusia. Tapi terhadap Israel yang puluhan tahun menjajah Palestina, AS dan NATO bungkam seribu bahasa. Bukankah yang Israel lakukan ga berbeda dengan apa yang Rusia jalankan? Bahkan Israel lebih rakus terhadap tanah Palestina dan lebih bengis lagi terhadap penduduk Palestina? Jadi, Rusia nih yang lebih layak mendapat dukungan? Tunggu dulu, Gaes, jangan buru-buru. Kita mesti meneliti siapa Rusia sesungguhnya, bagaimana sepak terjangnya, dan apa visinya. Karena soal dukung-mendukung ini bukan perkara sepele dan remeh-temeh, tapi berkaitan dengan keimanan dan posisi kita sebagai hamba Allah yang kelak akan dipertanggungjawabkan. Maka harus bin kudu untuk berhati-hati dengan pilihan-pilihan yang ada. Naskah selengkapnya: https://narasipost.com/2022/03/11/rusia-vs-ukraina-kamu-di-pihak-mana-gaes/ Terimakasih buat kalian yang sudah mendengarkan podcast ini, Follow us on: instagram: http://instagram.com/narasipost Facebook: https://www.facebook.com/narasi.post.9 Fanpage: Https://www.facebook.com/pg/narasipostmedia/posts/ Twitter: Http://twitter.com/narasipost
Halo viewers! Kembali lagi di Channel Helmy Yahya Bicara! Podcast saya kali ini akan membahas kembali mengenai konflik yang terjadi antara Rusia dan Ukraina secara utuh bersama Dr. Darmasjah Djumala M. A. Beliau merupakan Duta Besar Indonesia untuk Austria dan PBB (2017-2021) selaku penulis buku "Diplomasi Membumi". Bagaimana keseruannya? Saksikan selengkapnya hanya di Helmy Yahya Bicara yang pastinya daging semua!! ------------------------------------------------ Terima kasih telah menonton video terbaru Saya. Jangan lupa untuk klik tombol Subscribe dan aktifkan lonceng agar tidak ketinggalan notifikasi video-video terbaru dari Channel Saya. Ikuti juga konten menarik di Media Sosial Saya yang lain di: Twitter: https://twitter.com/helmyyahya?s=20Instagram: https://www.instagram.com/helmyyahya/TikTok: https://www.tiktok.com/@helmyyahyaoff...Facebook: Helmy Yahya Tokopedia: Helmy Yahya Store Salam, HY #HelmyYahyaBicara #Rusia #Ukraina #DarmansjahDjumala --- Support this podcast: https://anchor.fm/helmy-yahya-bicara/support
Februaru lalu, Rusia mulai melakukan invasi ke Ukraina. Konflik ini telah mempengaruhi tidak saja situasi sosial politik global namun juga punya implikasi pada sistem energi dan perdagangan energi global. Berbagai negara di dunia menerapkan sanksi dan larangan perdagangan terhadap komoditas dari dan ke Rusia, termasuk komoditas energi. Perkembangan ini juga telah mempengaruhi kebijakan di sektor energi Uni Eropa yang tergantung pada pasokan gas dari Rusia. Perkembangan situasi saat in juga telah mempengaruhi perdaganan komoditas energi dan inflasi harga energi. Dampak kedua dirasakan secara global termasuk oleh Indonesia. Untuk kedua kalinya harga komoditas energi di tahun 2022 naik ke level yang tidak pernah terbayangkan sebelumnya. Harga minyak mentah Brent mencapai 139 dolar AS per barel, yang merupakan level tertinggi sejak tahun 2008. Harga batubara pun kembali memecahkan rekor tertinggi yaitu mencapai sekitar 400 dolar AS per ton. Kenaikan harga acuan komoditas energi ini juga berpotensi membebani Indonesia, seperti misalnya alokasi subsidi elpiji dan kompensasi minyak di APBN yang tentunya akan ikut naik. Bagaimana sebenarnya kaitan antara invasi Rusia-Ukraina dan harga komoditas energi? Lalu apa artinya bagi Indonesia serta langkah apa yagn bisa diterapkan untuk mengurangi kejadian serupa di masa depan? Podcast IESR bicara energi kembali hadir untuk membagas isu menarik tersebut bersama Dr. Widhyawan Prawiraatmadja.
Dari zaman ke zaman, penyair menuangkan suka cita dan penderitaan manusia, baik pada masa perang maupun damai, tak terkecuali dengan perang di Ukraina. Made Yoni berbincang dengan Profesor Manneke Budiman dan Cok Sawitri untuk membahas puisi perang karya penyair Ukraina, Ilya Kaminsky.
Konflik invasi Rusia-Ukraina sejak bulan Februari lalu menimbulkan dampak beragam yang dirasakan secara global. Salah satunya adalah meningkatnya harga sejumlah komoditas di tingkat global. Kenaikan harga tersebut, juga berimbas pada saham yang berhubungan dengan komoditas di Indonesia. Walaupun saat ini sudah mulai menurun, namun apakah ada efek lanjutan dari kenaikan harga-harga komoditas tersebut? Penasaran sama obrolan lengkapnya? Bareng Fanny Suherman, CFP, Head of Retail Research CGS-CIMB Sekuritas Indonesia dan Aditya Perdana, FMVA, Retail Research Analyst CGS-CIMB Sekuritas Indonesia, yuk cari tahu info selengkapnya dengan dengarkan Podcast Berani Berinvestasi #46 di Spotify dan Youtube CGS-CIMB Sekuritas Indonesia! Jangan sampai ketinggalan info menarik seputar investasi saham dengan hubungi kami di 150330 atau kunjungi www.cgs-cimb.co.id untuk pembukaan rekening secara online.
Serangan Putin ke Ukraina sekarang sudah masuk pekan keempat. Berbagai diskursus perihal serangan ini juga sudah meluas. Sejumlah media massa arus utama mencap Putin kurang waras. Sebagian lain menganggap invasi ini berkaitan dengan ketakutan Putin terhadap perluasan NATO. Semua narasi berkisar hanya seputar Putin, Rusia, Zelensky, Ukraina, NATO, Uni Eropa, dan tentu saja, Amerika. Di Forum IndoProgress TV kali ini kita akan mengobrol soal perspektif-perspektif lain terkait serangan rusia ke Ukraina. Bagaimana politik domestik Rusia berperan di sini. Sejauh mana ketergantungan Uni Eropa terhadap NATO. Hingga siapa pihak pendukung Zelensky dan negara -negara lain yang bertentangan dengan Rusia. Kita akan membahas bersama Muhammad Ridho, mahasiswa PhD di Northwestern University dan Radityo Dharmaputra, pengamat kawasan Rusia dan Eropa Timur yang sedang menempuh pendidikan doktoral di Johan Skytte Institute of Political Studies, University of Tartu, Estoni. Dipandu oleh host kami, Joan Aurelia Rumengan.
Hallo Cebol Mania, di episode kali ini cerita bola akan menceritakan tentang Persahabatan Rusia Ukraina Di Dalam Skuad Atalantas , kira-kira ada apa ya? yuk dengerin langsung!
VOA This Morning Podcast - Voice of America | Bahasa Indonesia
Pejabat AS terbang ke berbagai negara untuk menemui warga sipil dan pejabat negara lain demi mengakhiri konflik Rusia-Ukraina. Sementara itu, pemerintah Indonesia mewaspadai potensi kenaikan jumlah kasus COVID-19 akibat varian omicron siluman.
Membahas cara media-media barat meliput perang Rusia - Ukraina dan bagaimana pemberitaan tersebut menunjukkan rasisme yang dilakukan terang-terangan.
Indonesia's position in the Russia-Ukraine conflict is considered unclear. On the one hand, this attitude is considered cautious, but on the other hand this choice is considered not to reflect the attitude of Indonesia's foreign policy which is free and active. - Sikap Indonesia dalam konflik Rusia-Ukraina dinilai tidak jelas. Di satu pihak, sikap ini dinilai hati-hati, tetapi di lain pihak pilihan ini dianggap tidak mencerminkan sikap politik luar negeri Indonesia yang bebas aktif.
Halo viewers! Kembali lagi di channel Helmy Yahya Bicara! Kalau kemarin kita habis kuliah umum mengenai Geopolitik dan invasi Rusia ke Ukraina bersama Ibu Connie, kali ini saya datangkan bintang tamu yang juga tidak kalah serunya dengan Ibu Connie, ya dia adalah Prof. Hikmahanto Juwana, S.H., LL.M., Ph.D. Ia merupakan Guru Besar Hukum Internasional di Fakultas Hukum Universitas Indonesia. Sejak 2020, ia menjabat sebagai Rektor Universitas Jenderal Achmad Yani. Yuk simak keseruannya dan pasti dialog ini daging semua!! GASPOL! ------------------------------------------------ Terima kasih telah menonton video terbaru Saya. Jangan lupa untuk klik tombol Subscribe dan aktifkan lonceng agar tidak ketinggalan notifikasi video-video terbaru dari Channel Saya. Ikuti juga konten menarik di Media Sosial Saya yang lain di: Twitter: https://twitter.com/helmyyahya?s=20Instagram: https://www.instagram.com/helmyyahya/TikTok: https://www.tiktok.com/@helmyyahyaoff...Facebook: Helmy Yahya Tokopedia: Helmy Yahya Store Salam, HY #HelmyYahyaBicara #HikmahantoJuwana #RusiaUkraina #Russia #Ukraine --- Support this podcast: https://anchor.fm/helmy-yahya-bicara/support
Ratu Dewa Optimis PPKM di Palembang Turun ke Level 2 | Operasi Keselamatan Samrat, Angka Teguran Meningkat | PT Pertamina Pastikan Harga BBM Pertalite Tidak Naik KILAS KABAR NUSANTARA. Sejumlah peristiwa penting yang telah kami rangkum hari Jumat, 11 Maret 2022. PALEMBANG (00:18) Pemerintah Kota Palembang optimis level PPKM di Palembang bakal menurun dari sebelumnya level 3 menjadi level 2.Hal tersebut seiring dengan menurunnya kasus konfirmasi Covid-19 dari sebelumnya mencapai 7.000 kasus sekarang menurun menjadi 4.000 kasus. MANADO (01:48) Kompol Roy Tambajong, Kasubdit Gakkum Ditlantas Polda Sulawesi Utara mengatakan dalam evaluasi sepekan pelaksanaan Operasi Keselamatan Samrat 2022 terjadi penurunan pada angka tindakan langsung yang dilakukan Polda Sulut. MAKASSAR (02:48) Meski minyak mentah dunia terus melonjak akibat konflik Rusia-Ukraina, Pemerintah dan PT Pertamina memastikan bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite tidak naik. Hal ini dilakukan untuk menjaga daya beli masyarakat yang saat ini banyak menggunakan Pertalite. Kontributor: Sonora Palembang - News Anchor: Esy | Reporter: Fernando Oktareza Smart FM Manado - Casey Renata Smart FM Makassar - News Anchor: Emil Fariz l Reporter: Dian Mega Safitri Saran dan kolaborasi: podcast@kgmedia.id
Belakangan ini topik yang masih hangat diperbincangkan ialah konflik Rusia-Ukraina. Konflik tersebut menyebabkan kenaikan dari harga-harga komoditas yang akan berpengaruh dengan saham yang berhubungan dengan komoditas. Namun, apakah hanya faktor konflik Rusia-Ukraina saja yang dapat mempengaruhi market? Ataukah ada faktor-faktor lainnya? Penasaran sama obrolan lengkapnya? Bareng Fanny Suherman, CFP, Head of Retail Research CGS-CIMB Sekuritas Indonesia dan Aditya Perdana, FMVA, Retail Research Analyst CGS-CIMB Sekuritas Indonesia, yuk cari tahu info selengkapnya dengan dengarkan Podcast Berani Berinvestasi #45 di Spotify dan Youtube CGS-CIMB Sekuritas Indonesia! Makin #BeraniBerinvestasi dengan hubungi CGS-CIMB Sekuritas Indonesia di 150330 atau kunjungi www.cgs-cimb.co.id untuk pembukaan rekening saham secara online.
Di episode kali ini warsawa podcast akan membawakan topik mengenai konflik antara rusia - ukraina. Warsawa podcast mengundang dua narasumber yang merupakan mahasiswa hubungan Internasional. Obrolannya santai kok! Yuuk langsung dengerin aja obrolan dari mereka! --- Support this podcast: https://anchor.fm/proyeksiniarwarsawa/support
Sobat Cuan, Hingga saat ini masih terjadi ketidakpastian global akibat konflik Rusia dan Ukraina yang terus memanas. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) juga tak luput dari dampak tersebut, dan sempat mengalami pelemahan. Namun, perang Rusia-Ukraina diperkirakan bisa berdampak positif ke saham tertentu. Lantas, sektor atau emiten mana saja yang diuntungkan dengan adanya ketegangan antara Rusia dengan Ukraina ini? Dan seperti apa dampak positif yang ditimbulkan dari ketegangan geopolitik kedua negara ini? Simak ulasan lengkapnya dalam segmen PAHAM (Pantauan Saham), bersama Maria katarina dan Tri Putra Wijaya berikut ini.. Sobat Cuan, jangan lupa ya untuk follow IG @cuap_cuan, dan juga subscribe youtube channel Cuap Cuap Cuan, kemudian di like, comment dan share ya. Salam cuan!
VOA This Morning Podcast - Voice of America | Bahasa Indonesia
IOM serukan diakhirinya diskriminasi terhadap warga negara dari negara ketiga yang mengungsi dari Ukraina. Sementara itu, perusahaan-perusahaan teknologi AS bergerak cepat terapkan pembatasan terkait konflik Rusia-Ukraina.
Konten episode ini adalah obrolan Moses dan Nico tentang dampak ekonomi dan keuangan dari konflik antara Rusia dan Ukraina. Mulai dari pemberlakuan sanksi, kenaikan harga minyak dan gas, sampai kepada potensi kenaikan harga makanan di Indonesia yang berbahan baku gandum seperti mie instan. Bagaimana cerita lengkapnya? Yuk dengerin Episode Podcast Kotak Masuk #8 Dampak Ekonomi Global Dari Konflik Rusia - Ukraina | Siap-siap Harga Mie Instan Naik Punya ide/topik untuk kita teliti dan bahas? Kirim email ke kotakmasuk.podcast@gmail.com Stay tuned dengan follow podcast kita di platform podcast-mu dan follow instagram Podcast Kotak Masuk di @podcastkotakmasuk.
Halo viewers! Kembali lagi di channel Helmy Yahya Bicara! Kita tahu bahwa Rusia telah melakukan invasi ke Ukraina dengan melakukan penyerangan dan mengirim pasukan militernya ke Ukraina. Awalnya Rusia mengirimkan pasukannya ke Ukraina untuk menjaga perdamaian. Namun malah melakukan penyerangan dan invasi ke Ukraina yang bahkan menyerang orang sipil. Pada episode kali ini kita mendatangkan tamu yaitu Connie Rahakundini Bakrie untuk bahas bersama masalah penyerangan Rusia ini. Apakah invasi Rusia ke Ukraina akan menyulut PD ke III?? dan sebenarnya apa sih penyebab penyerangan Rusia ini ke Ukraina? Saksikan selengkapnya di Helmy Yahya Bicara kali ini karena daging semua!! ------------------------------------------------ Terima kasih telah menonton video terbaru Saya. Jangan lupa untuk klik tombol Subscribe dan aktifkan lonceng agar tidak ketinggalan notifikasi video-video terbaru dari Channel Saya. Ikuti juga konten menarik di Media Sosial Saya yang lain di: Twitter: https://twitter.com/helmyyahya?s=20Instagram: https://www.instagram.com/helmyyahya/TikTok: https://www.tiktok.com/@helmyyahyaoff...Facebook: Helmy Yahya Tokopedia: Helmy Yahya Store Salam, HY #HelmyYahyaBicara #Rusia #Ukraina #InvasiRusia #SaveUkraina #ConnieBakrie --- Support this podcast: https://anchor.fm/helmy-yahya-bicara/support
Konflik antara Rusia dengan Ukraina mulai merambah ke sepakbola, salah satunya terhadap konglomerat pemilik Chelsea, Roman Abramovich. Kira kira apa aja efeknya terhadap The Blues?
Dunia lagi dihebohkan dengan adanya konflik Rusia-Ukraina. Bundesliga bergerak dengan menunjukkan aksi solidaritas kepada Ukraina, beberapa pelaku sepakbola Jerman juga ada yang kena dampaknya. Bagaimana kisahnya? Siapa saja yang terdampak?
Konflik Ukraina dan Rusia saat ini menjadi tantangan kepemimpinan Indonesia di G20. G20 atau kelompok 20 merupakan forum kerja sama multilateral yang terdiri dari 19 negara utama dan Uni Eropa. Indonesia menjadi ketua G20 selama 2022. Sementara itu, konflik antara Moskow dan Kyiv tak hanya melibatkan Rusia dan Ukraina, tapi juga Amerika Serikat, Uni Eropa, hingga Organisasi Pertahanan Atlantik Utara (NATO). Sebagian besar pihak yang berkonflik itu pun merupakan anggota G20. Lalu apa saja dampak dan bagaimana Indonesia harus bersikap terkait upaya meredam konflik ini? Berikut perbincangan bersama Guru Besar Hukum Internasional UI, Hikmahanto Juwana. *Kami ingin mendengar saran dan komentar kamu terkait podcast yang baru saja kamu simak, melalui surel ke podcast@kbrprime.id
Hai, Sobat Cuan.. Perang antara Rusia-Ukraina diprediksi masih akan terus berlangsung dan berdampak terhadap kondisi ekonomi global. Buktinya saja, kini pasokan energi dunia semakin terganggu hingga mendorong kenaikan harga minyak. Lantas, apalagi dampak negatif dari konflik yang terjadi antara Rusia-Ukraina terhadap kedua negara tersebut dan negara-negara lainnya di dunia? Simak ulasannya hanya di KONEKSI (Konten Ekonomi Seksi) bersama Maria Katarina, Arif Gunawan dan Yudha Yudistira. Sobat Cuan, jangan lupa ya untuk follow IG @cuap_cuan, dan juga subscribe youtube channel Cuap Cuap Cuan, kemudian di like, comment dan share ya. Salam cuan!
VOA This Morning Podcast - Voice of America | Bahasa Indonesia
Tekanan internasional meningkat dan menuntut Presiden Rusia Vladimir Putin menarik pasukannya, sementara Presiden Komisi Eropa menekankan bahwa tanggapan terhadap Rusia harus kuat dan kompak. Sementara itu, Presiden Joko Widodo menyebut perang Rusia-Ukraina menghambat pemulihan ekonomi global.
Indonesia Antisipasi Kenaikan Harga Sektor Energi Imbas Konflik Rusia-Ukraina | Presiden Tegaskan TNI-Polri Tak Ikut Urusan Demokrasi | Sepanjang 2021, Ribuan Anak di Semarang Menderita Stunting *Kami ingin mendengar saran dan komentar kamu terkait podcast yang baru saja kamu simak, melalui surel ke podcast@kbrprime.id
Berulang kali membantah akan menginvasi Ukraina, pada akhir Februari, Presiden Rusia Vladimir Putin melancarkan operasi militer ke negara tetangganya itu. AS dan NATO menjatuhkan sanksi ekonomi berat terhadap Rusia, yang ditanggapi dengan penyiagaan senjata nuklir. Apakah ini awal Perang Dunia III?
Belakangan ini topik yang sedang ramai diperbincangkan adalah masalah invasi Rusia-Ukraina. Invasi merupakan aktivitas memasuki wilayah Negara lain dengan mengerahkan angkatan bersenjata, dengan tujuan untuk menyerang atau menguasai Negara tersebut. Jika terjadi, hal ini dapat menimbulkan peperangan antar negara. Lalu apakah invasi dapat mempengaruhi market? Saham apa saja yang harus diperhatikan? Penasaran sama obrolan lengkapnya? Bareng Fanny Suherman, CFP, Head of Retail Research CGS-CIMB Sekuritas Indonesia dan Aditya Perdana, FMVA, Retail Research Analyst CGS-CIMB Sekuritas Indonesia, yuk cari tahu info selengkapnya dengan dengarkan Podcast Berani Berinvestasi #44 di Spotify dan Youtube CGS-CIMB Sekuritas Indonesia! Makin #BeraniBerinvestasi dengan hubungi CGS-CIMB Sekuritas Indonesia di 150330 atau kunjungi www.cgs-cimb.co.id untuk pembukaan rekening saham secara online.
Rangkuman berita yang menjadi sarapan pagi dalam #DNPInTheMorning, edisi Jum'at, 25 Februari 2022. --- This episode is sponsored by ยท Anchor: The easiest way to make a podcast. https://anchor.fm/app
Double pivot andalan anda ngomongin tentang apa yang terjadi kepada sepakbola ketika terjadi perang antara Rusia - Ukraina
Memanasnya konflik antara Rusia dan Ukraina membawa dampak secara tidak langsung kepada Indonesia. Seberapa besar dampaknya? Apakah ada peluang yang bisa kita ambil dari peristiwa ini? --- Send in a voice message: https://anchor.fm/detikfinance/message
VOA This Morning Podcast - Voice of America | Bahasa Indonesia
AS menganggap tindakan Rusia yang mengakui dua wilayah di Ukraina Timur sebagai negara independen sebagai awal perang. Sementara itu, Kemenlu RI dan KBRI Kyiv telah menyusun rencana kontijensi menyusul krisis Rusia-Ukraina, termasuk kemungkinan mengevakuasi WNI dari negara tersebut.
VOA This Morning Podcast - Voice of America | Bahasa Indonesia
Para anggota Kongres AS berusaha mencapai kesepakatan paket sanksi untuk mencegah Rusia menginvasi Ukraina. Sementara itu, Presiden Jokowi menilai konflik Rusia-Ukraina berpotensi mengganggu pemulihan ekonomi dunia di tengah pandemi.