POPULARITY
Ketegangan Memanas! Rusia & Ukraina Saling Balas Serang!
Presiden Rusia, Vladimir Putin, hari Senin memimpin rapat membahas kondisi terakhir perang Rusia-Ukraina.
Delegasi dari Rusia dan Ukraina mengadakan putaran kedua pembicaraan damai di Istanbul pada 2 Juni 2025. Meskipun harapan tinggi, pertemuan yang berlangsung hanya sekitar satu jam ini tidak menghasilkan kemajuan signifikan.
Delegasi dari Rusia dan Ukraina mengadakan putaran kedua pembicaraan damai di Istanbul pada 2 Juni 2025. Meskipun harapan tinggi, pertemuan yang berlangsung hanya sekitar satu jam ini tidak menghasilkan kemajuan signifikan.
Presiden Rusia Vladimir Putin menyatakan kesiapan pemerintahnya untuk mengakhiri konflik di Ukraina usai percakapan telepon selama lebih dari dua jam dengan Presiden Amerika Serikat Donald Trump.
Kepala Delegasi Rusia, Vladimir Medinsky, menyatakan bahwa tim negosiator Rusia memiliki niat baik untuk menemukan solusi dan titik temu dalam perundingan dengan Ukraina yang berlangsung di Istanbul, Turki.
Pemerintah Rusia dan Ukraina menyepakati pertukaran tahanan militer kedua negara. Dalam kesepakatan ini, lebih dari 200 tentara dari kedua negara dilepaskan sebagai bagian dari pertukaran tahanan. Namun, menurut laporan terbaru, pada Maret lalu, Rusia dan Ukraina melakukan pertukaran tahanan dengan masing-masing membebaskan 175 personel militer.
Radityo Dharmaputra, pakar Eropa Timur dari Departemen HI UNAIR, membahas konflik Rusia-Ukraina ketika Amerika Serikat di bawah Donald Trump membuka hubungan kembali dengan Rusia dan bernegosiasi tanpa keterlibatan Ukraina. Bersama Ikhlas Tawazun dan Shofwan Al Banna.Support kami dalam membangun media ini melalui Trakteer.Versi video di YouTube: KontekstualTikTok: @KontekstualcomInstagram: @KontekstualcomX: @KontekstualcomBusiness inquiries: kontekstual.indo@gmail.com
VOA This Morning Podcast - Voice of America | Bahasa Indonesia
Presiden Prabowo resmi meluncurkan Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara) Indonesia, berharap dapat mendongkrak pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen. Sementara itu, genap tiga tahun perang Rusia-Ukraina, dukungan Eropa menguat, sementara dukungan AS dipertanyakan.
VOA This Morning Podcast - Voice of America | Bahasa Indonesia
Utusan Khusus AS Untuk Rusia-Ukraina mengatakan Eropa tidak akan diikutsertakan dalam perundingan damai Rusia-Ukraina tapi kepentingannya akan diperhitungkan. Sementara di Singkawang, komunitas Tionghoa-Dayak-Melayu (Tidayu) berhasil menjaga keberagaman di negeri Seribu Klenteng itu.
VOA This Morning Podcast - Voice of America | Bahasa Indonesia
Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) siap menggelar KTT di Washington DC dengan fokus percepatan keanggotaan Ukraina dan situasi keamanan di tengah perang Rusia-Ukraina. Sementara itu, usai pemecatan Ketua KPU karena tindakan asusila, Presiden Jokowi memastikan pilkada akan berlangsung baik.
Menteri Pertahanan dan presiden-terpilih Prabowo Subianto menyampaikan pidatonya di Shangri-La Dialogue. Tiga isu ia angkat: Israel-Palestina, Rusia-Ukraina, dan AS-China. Apa aja yang menarik dari pidato itu, dan gimana masa depan kebijakan luar negeri Indonesia? Bareng Humamvidi Hunafa dari The Horizon, Rafi, Ikhlas, dan Shofwan ngobrolin ini di Podcast Bebas Aktif.
sosok sepuluh WNI yang diklaim menjadi tentara bayaran dalam p3r4ng Rusia-Ukraina masih terus menjadi misteri. #tentara #ukraina #wni
VOA This Morning Podcast - Voice of America | Bahasa Indonesia
Mahkamah Internasional (ICJ) siap mendengar kasus genosida yang dituduhkan terhadap Ukraina, yang disebut Rusia sebagai alasannya menginvasi negara itu. Sementara itu, DKPP menilai KPU telah melanggar kode etik dengan menerima pendaftaran Gibran Rakabuming sebagai cawapres. Apa dampak keputusan ini?
Jadi bagian dari komunitas Endgame: https://endgame.id/signin ----------------------- Sejarah diplomasi Indonesia di mata diplomat ulung, pakar kebijakan luar negeri, dan penulis—Dino Patti Djalal. Dalam percakapn ini, Founder and Chairman of Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI) tersebut juga membahas dinamika konflik Rusia-Ukraina, serta relevansi Asia Tenggara dalam geopolitik dunia. #Endgame #GitaWirjawan #DinoPattiDjalal ----------------------- Pahami Episode Ini Lebih Baik: https://sgpp.me/eps161notes ----------------------- Berminat menjadi pemimpin visioner berikutnya? Hubungi SGPP Indonesia di: admissions@sgpp.ac.id https://admissions.sgpp.ac.id https://wa.me/628111522504 Playlist episode "Endgame" lainnya: International Guests Wandering Scientists The Take Kunjungi dan subscribe: https://youtube.com/@SGPPIndonesia https://youtube.com/@VisinemaPictures
Hanya dalam 24 jam, Wagner Group melakukan march dari garis depan perang Rusia-Ukraina menuju Moskow. Yevgeny Prigozhin, pimpinan Wagner, sempat menyebut "presiden baru" akan hadir di Rusia. Kabar kudeta sempat berseliweran. Tapi, akhirnya Vladimir Putin tetap memegang kendali dan kesepakatan berhasil dibuat dengan dimediasi Lukashenko, Presiden Belarusia. Apa yang sebenarnya terjadi di Rusia? Inikah akhir dari Putin? Rafi dan Ikhlas kedatangan Alfin Basundoro (Master's Strategic Studies ANU) dan Jonathan Jordan (Research Fellow INADIS dan pengamat Rusia & Eropa Timur) di Podcas Bebas Aktif! On the agenda: Apa yang sebenarnya terjadi di Rusia hanya dalam kurun waktu 24-30 jam? Kudeta bukan? (3:12) Siapa itu Wagner Group? + Konflik Wagner vs. Kemhan Rusia (9:03) Kok bisa sih Wagner membangkang kepada Rusia? (13:02) Sejauh mana keterlibatan Wagner Group di Perang Rusia-Ukraina? (17:07) Putin punya dependensi sama Wagner + Kenapa rakyat Rusia adem ayem aja (22:25) Emang apa implikasi dari "pembangkangan" Wagner? Rezim Putin on the way collapse? (35:20) Kremlin panik, advantage untuk Ukraina? (49:35) Crew: Host: Rafi Alif // Producer: Rafi Alif & Ikhlas Tawazun // Researcher: Oktavianus Bima Temui kami di: Instagram: @kontekstualcom Twitter: @Kontekstualcom Kunjungi kontekstual.com untuk berita HI paling aktual!
VOA This Morning Podcast - Voice of America | Bahasa Indonesia
Australia mengatakan AS dan Tiongkok perlu membuat ‘batasan pengamanan' yang dapat mencegah pecahnya konflik atau konfrontrasi kedua pihak. Sementara itu, Ukraina menolak proposal perdamaian yand disampaikan Menteri Pertahanan Indonesia Prabowo, yang dianggap tidak masuk akal.
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menawarkan beberapa poin proposal perdamaian untuk konflik Rusia-Ukraina dalam forum Shangri-La Dialogue. Proposal ini langsung mendapat respons negatif dari Menteri Pertahanan Ukraina. Katanya, tawarannya Prabowo aneh dan kayak "dibuat oleh Rusia". Ini bikin timbul pertanyaan juga: apakah Prabowo udah dapat persetujuan dari Presiden dan Kemlu? Seberapa realistis sih proposalnya Prabowo? Rafi, Ikhlas, dan Shofwan kedatangan Radityo Dharmaputra, akademisi HI dan pengamat Eropa Timur, buat ngomongin ini! On the agenda: Tawaran perdamaian Prabowo Subianto untuk konflik Rusia-Ukraina (1:06) Apakah ini usaha agar Indonesia memainkan peran besar dalam perdamaian Rusia-Ukraina? Atau motivasi politik domestik? (2:58) Sebuah peace plan di Shangri-La Dialogue itu gak biasa. Emangnya apa sih Shangri-La Dialogue? (6:08) Prabowo coba-coba lempar ide di forum yang low stakes (7:25) Ada harapan kalo Indonesia bisa memberi solusi alternatif, tapi proposal Prabowo gak kontekstual (10:00) Indonesia punya posisi strategis dalam isu Rusia-Ukraina? (16:02) Seberapa realistis proposalnya Prabowo? (22:22) Semua proposal perdamaian akan menguntungkan Rusia? (29:27) Prabowo udah konsultasi sama Kemlu dan Presiden belum ya soal ini? (36:58) Crew: Host: Rafi Alif // Producer: Rafi Alif & Ikhlas Tawazun // Researcher: Oktavianus Bima Temui kami di: Instagram: @kontekstualcom Twitter: @Kontekstualcom Kunjungi kontekstual.com untuk berita HI paling aktual!
VOA This Morning Podcast - Voice of America | Bahasa Indonesia
Menteri pertahanan Rusia menegaskan klaim kementeriannya bahwa "rezim Kyiv" berada di balik serangan drone di Moskow. Sementara itu, perwakilan kelompok ABK di Taiwan datang ke AS untuk menuntut ketersediaan jaringan Wi-Fi di kapal tangkap ikan laut lepas Taiwan.
Finlandia akhirnya bergabung ke dalam aliansi pertahanan NATO. Alasan utama Finlandia untuk bergabung ke NATO adalah invasi Rusia ke Ukraina tahun 2022 lalu. Padahal, salah satu alasan Rusia menyerang Ukraina adalah untuk menahan ekspansi NATO. Inikah blunder terbesar Vladimir Putin? Bima, Ikhlas, Shofwan, dan Majiid ngomongin ini di Podcast Bebas Aktif eps. 66! On the agenda: Finlandia akhirnya jadi anggota ke-31 NATO di tengah konteks perang Rusia-Ukraine (1:47) Apa untungya buat Finlandia? Info A1 dari Majiid (3:45) Faktor Turki. Menghambat Swedia, tapi gimana kalo ke Finlandia? (7:55) Secara historis, bukannya Finlndia negara netral ya? (12:15) Apa efeknya ke konflik Rusia-Ukraina? (19:20) Perihal respons Dimitri Medvedev (27:15) Rusia pimpin Dewan Keamanan PBB (28:45) Emang perlu direformasi DK PBB ini (31:45) Crew: Host: Oktavianus Bima // Producer: Rafi Alif & Ikhlas Tawazun // Researcher: Oktavianus Bima Temui kami di: Instagram: @kontekstualcom Twitter: @kontekstualcom YouTube: Kontekstual Kunjungi kontekstual.com untuk berita HI paling aktual!
Sudah tepat satu tahun semenjak Rusia menginvasi kawasan Ukraina. Setahun pula dinamika yang terjadi setelahnya: korban jiwa, rangkaian sanksi dan boikot, serta berbagai usaha untuk segera menyelesaikan perang. Tapi nyatanya, kini perang masih berkecamuk, dan penyelesaian belum terlihat di pelupuk mata. Rafi, Ikhlas, dan Shofwan kedatangan Radityo Dharmaputra, dosen Hubungan Internasional Universitas Airlangga dan pakar Rusia dan Eropa Timur buat ngebahas ini. On the agenda: Apa yang terbaru dari Perang Rusia-Ukraina dan siapa yang lagi unggul? (2:39) Rusia kayaknya pede banget di awal kalo mereka bakal bisa nguasain seluruh Ukraina. Tapi kenyataannya engga. Kenapa? (6:44) Soal tank yang game-chaning. (11:46) Banyak masyarakat Rusia gak tau kalo lagi ada perang. (16:02) Sanksi yang gak tepat sasaran, Rusia tetep bisa perang. (22:56) Barat harus menyasar apa lagi kalo sanksi gagal? (31:04) Stagnasi jadi ruang buat negara-negara yang posisinya netral untu menengahi konflik ini. Gimana Indonesia? (37:15) China mau jadi broker perdamaian, nih? (44:56) What's next buat Perang Rusia-Ukraina - realistically? (55:18) Artikel yang disebut: "Satu tahun invasi: Rusia tidak akan berhenti menyerang - Ukraina tidak akan berhenti bertahan" oleh Radityo Dharmaputra Crew: Host: Rafi Alif // Producer: Rafi Alif & Ikhlas Tawazun // Researcher: Oktavianus Bima Temui kami di: Instagram: @kontekstualcom Twitter: @kontekstualcom YouTube: Kontekstual Kunjungi kontekstual.com untuk berita HI paling aktual!
Alih-alih mengoreksi UU Cipta Kerja–sebagaimana keputusan Mahkamah Konstitusi—Presiden Joko Widodo justru memberi “kado pahit” akhir tahun dengan menerbitkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perpu) Cipta Kerja. Alasan ancaman resesi ekonomi dan dampak perang Rusia Ukraina sebagai dasar kedaruratan penerbitan Perpu Cipta Kerja terlalu mengada-ada. Berlindung di balik proses hukum, pemerintah Jokowi telah menerapkan praktik autocratic legalism–menggunakan cara yang seolah-olah legal padahal secara esensial mencederai demokrasi dan konstitusi. - - - Langganan Tempo Digital Premium hanya Rp 99 ribu selama 12 bulan s.id/tempo99 Baca berbagai laporan mendalam majalah Tempo dan Koran Tempo dengan mengunduh aplikasi Tempo. Kritik dan saran: podcast@tempo.co.id
Kita udah bahas soal gimana tahun 2022 dibentuk oleh perang Rusia-Ukraina, tapi ada banyak peristiwa lain di 2022 yang gak kalah penting dari itu. Shofwan merangkumnya ke dalam 10 peristiwa: mulai dari larangan ekspor semikonduktor sampai kemenangan Benjamin Netanyahu. Selengkapnya di Sesi Shofwan! Temui kami di: Instagram: @kontekstualcom Twitter: @kontekstualcom YouTube: Kontekstual Kunjungi kontekstual.com untuk berita HI paling aktual!
Berbagai aspek politik internasional di tahun 2022 dipengaruhi oleh Perang Rusia-Ukraina. Mulai dari keamanan, ekonomi, diplomasi, sampai energi. Penyelenggaraan G20 di akhir tahun juga jadi semakin disorot karena melibatkan Rusia juga. Rafi, Ikhlas, Abid, dan Shofwan berdiskusi tentang berbagai aspek yang terkena efek perang: keamanan, energi, pangan, dan G20. Selengkapnya di Podcast Bebas Aktif spesial akhir tahun! Temui kami di: Instagram: @kontekstualcom Twitter: @kontekstualcom YouTube: Kontekstual Kunjungi kontekstual.com untuk berita HI paling aktual!
VOA This Morning Podcast - Voice of America | Bahasa Indonesia
Para pemimpin G20, pada hari Selasa memulai pembicaraan di Bali dengan dibayang-bayangi perang di Ukraina. Situasi geopolitik, utamanya invasi Rusia ke Ukraina, menjadi kerikil panas dalam presidensi G20 Indonesia tahun ini. Uni Eropa menyebut KTT G20 tahun ini termasuk yang paling sulit.
Kanselir Jerman Olaf Schulz berkunjung ke Beijing, Tiongkok dan bertemu Xi Jinping. Kunjungannya singkat -- hanya berlangsung 11 jam. Tapi, kritik yang didapat Schulz bermacam-macam. Timingnya juga menarik: di tengah-tengah perang Rusia-Ukraina. Apa alasan di balik kunjungan ini? Rafi, Ikhlas, dan Majiid mengulas tuntas di Podcast Bebas Aktif! Referensi yang disebut: Tabel yang disebut Ikhlas. Artikel yang ditulis Majiid. Temui kami di: Instagram: @kontekstualcom Twitter: @kontekstualcom YouTube: Kontekstual Kunjungi kontekstual.com untuk berita HI paling aktual!
Semenjak perang Rusia-Ukraina dimulai pada 24 Februari 2022 silam, semakin banyak orang berandai-andai tentang potensi meletusnya Perang Dunia III. Dan memang, setelah konflik tersebut meletus, sejumlah lokasi-lokasi rawan konflik di dunia menjadi sorotan. Contoh terkuatnya mungkin adalah Taiwan. Bahkan, banyak yang percaya bila konflik dengan Tiongkok akhirnya meletus di Taiwan, maka itu akan jadi awal Perang Dunia III. Tapi, di balik spekulasi-spekulasi Perang Dunia III yang muncul, ada satu tempat penting yang jarang jadi perhatian orang. Di manakah tempat itu? Well, jawabannya ada di tempat paling utara Bumi, yakni Samudera Arktik. Ya, di balik segala pemberitaan internasional, kekuatan-kekuatan besar dunia seperti Amerika Serikat, Rusia, dan bahkan Tiongkok kini mulai bersaing dengan sengit di Kutub Utara. Lantas, kenapa ya wilayah yang ditutupi gletser dan salju ini bisa menjadi rebutan para pengendali dunia? Yang pastinya bukan karena penguin dong ya? Well, Inilah Dingin-dingin Pedes Perang Dunia III!
Di tengah keletihan masyarakat internasional akan konflik Rusia-Ukraina, Sidang Majelis Umum PBB - yang mulanya akan gaungkan masalah ketahanan pangan dan kesehatan - terpaksa kembali terpusat ke konflik tersebut, usai Putin ancam gunakan senjata nuklir.
Gedung Putih pada 28 September menggelar konferensi membahas kelaparan, nutrisi, dan kesehatan, di saat ketahanan pangan AS dan dunia terus terusik pandemi hingga perang Rusia-Ukraina. Kondisi di sejumlah kota menunjukkan, tingginya laju inflasi telah memperparah kerentanan pangan sebagian warga AS.
Hi NOBI's! Selamat datang di episode 3 PONDASI, Program NOBI Edukasi & Investasi. Seperti yang diketahui, sejak November 2021 harga Bitcoin terus menurun. Bahkan pada bulan Juni 2022, harganya sempat anjlok di bawah $ 20.000. Ini disebabkan oleh beberapa faktor, seperti perang yang terjadi antara Rusia-Ukraina, inflasi besar dll. Di episode PONDASI kali ini, kamu akan mendapatkan insight menarik dari Lawrence Samantha (CEO NOBI) dan Dion Evan (CPO NOBI) bagaimana kamu bisa tetap Chill Aja dalam menghadapi market crash yang berkepanjangan ini. Jangan lupa untuk Subscribe Youtube NOBI dan ketuk lonceng notifikasinya untuk dapat update terkini dari NOBI. See you on the next episode of PONDASI! Download NOBI:
Gangguan rantai pasok akibat pandemi dan perang Rusia-Ukraina menguatkan laju inflasi di berbagai negara, yang sering direspons bank sentral masing-masing dengan kenaikan suku bunga. AS juga melakukan ini sejak Maret, meski perlambatan laju inflasi secara signifikan masih terus ditunggu-tunggu.
Saya membahas adaanya dualisme pandangan negara Eropa soal perang Rusia Ukraina. Di awal perang, negara di Eropa kompak mendukung kedaulatan Ukraina dan memberikan bantuan terus menerus, entah itu bantuan militer, bantuan kemanusiaan, dan sebagainya. Seiring berjalannya waktu dan tidak ada tanda perang akan usai, beberapa negara besar di Eropa mulai punya pandangan yang berbeda. Mereka mulai merasa, Ukraina harus merelakan beberapa wilayahnya dicaplok oleh Rusia agar perangnya bisa selesai. Maklum saja, kondisi ekonomi negara mereka juga sedang tidak baik. Pasca pandemi COVID-19, harga energi dunia yang tinggi, dan inflasi yang tinggi. Semua hal ini membuat negara besar di Eropa mulai berpikir agar perang Rusia Ukraina berhenti secepat mungkin.
VOA This Morning Podcast - Voice of America | Bahasa Indonesia
Presiden AS Joe Biden akan mendorong integrasi Israel yang lebih dalam di kawasan Timur Tengah dan mendesak kawasan itu agar memompa lebih banyak minyak guna meringankan tekanan pasar energi global. Sementara itu, upaya Indonesia menjadi juru damai konflik Rusia-Ukraina mendapat perhatian Tiongkok.
VOA This Morning Podcast - Voice of America | Bahasa Indonesia
VOA This Morning: Amerika Serikat akan menambah jumlah pasukannya di Eropa sementara NATO menghadapi ancaman dari Rusia menyusul invasinya ke Ukraina., dan Presiden Joko Widodo melakukan pertemuan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin. Apa saja hasil pertemuan kedua kepala negara tersebut?
Bulan Juni menandai empat bulan sudah Rusia menginvasi Ukraina yang berujung perang. Selama empat bulan ini, banyak respons yang dilakukan dunia mulai dari boikot hingga sanksi. Belakangan, Presiden Joko Widodo berencana datang ke Moskow untuk bertemu Vladimir Putin dan ke Ukraina untuk bertemu Volodymyr Zelenskyy. Di Kiev, Mario Draghi, Emmanuel Macron, dan Olaf Scholz bertemu dengan Zelenskyy. Apakah akhir dari perang ini sudah di depan mata? Atau justru masih jauh? Selengkapnya di Podcast Bebas Aktif! Instagram: @kontekstualcom Twitter: @kontekstualcom YouTube: Kontekstual Kunjungi kontekstual.com untuk berita HI paling aktual!
Saya membahas soal fenomena gelombang PHK yang sedang terjadi di industri teknologi. Beberapa perusahaan teknologi memutuskan akan melakukan PHK besar-besaran atau memutuskan untuk hiring freeze. Situasi ini 180 derajat dengan kondisi saat pandemi. Ketika banyak negara melakukan lockdown atau pembatasan aktivitas masyarakat, industri teknologi menjadi primadona. Bahkan, beberapa perusahaan teknologi mengalami pertumbuhan keuntungan yang signifikan. Namun, pesta sudah usai. Saat ini, kondisi dunia penuh dengan ketidakpastian, perang Rusia Ukraina, inflasi yang tinggi di Amerika Serikat, suku bunga yang naik, dan sebagainya. Hal ini tentunya membuat para investor di balik perusahaan teknologi mulai berpikir ulang dan selektif dalam melakukan pendanaan.
VOA This Morning Podcast - Voice of America | Bahasa Indonesia
Presiden AS Joe Biden melawat ke Korea Selatan dan Jepang hari Kamis (19/5), sebagai pertanda jelas bahwa AS tetap memprioritaskan kawasan Indo-Pasifik di tengah penanganan konflik Rusia-Ukraina. Sementara itu, Presiden Joko Widodo mencabut larangan ekspor minyak sawit mentah (CPO) dan turunannya.
Presiden Joko Widodo dan tujuh pemimpin ASEAN lain berkumpul di Washington DC pada 12-13 Mei 2022 untuk mendiskusikan hubungan kerja sama ASEAN dengan Amerika Serikat, yang kini sedang fokus menangani konflik Rusia-Ukraina. Apakah ASEAN masih penting di mata Amerika?
Majalah Tempo pekan ini menghadirkan liputan langsung dari Ukraina untuk melaporkan dampak invasi Rusia. Sejak perang Rusia-Ukraina meletus pada 24 Februari 2022, ribuan orang telah tewas, puluhan ribu lainnya luka, dan jutaan orang mengungsi. Jurnalis Tempo, Raymundus Rikang, mengkonfirmasi temuan kuburan massal di Kota Bucha yang terletak di pinggiran Ibu Kota Kyiv. Tentara Rusia diduga memberondong penduduk sipil yang tengah mengendarai mobil. Serangan tentara Rusia terhadap fasilitas dan bangunan publik merupakan kejahatan perang yang melanggar Konvensi Jenewa 1949. Kejahatan perang tersebut seharusnya membuka mata pemerintah Indonesia. Tidak mengutuk invasi Rusia dan seolah bersikap “netral” merupakan sikap main aman yang akan membuat Indonesia kehilangan respek di mata dunia. - - - Baca berbagai laporan-laporan mendalam majalah Tempo dan Koran Tempo dengan mengunduh aplikasi Tempo. Saran & kritik: podcast@tempo.co.id
VOA This Morning Podcast - Voice of America | Bahasa Indonesia
IMF mengatakan perang Rusia-Ukraina memperlambat pemulihan ekonomi global. Sementara itu, Presiden Joko Widodo meresmikan holding BUMN Industri Pertahanan bernama Defense Industry Indonesia (Defend ID), yang diharapkan menjadi pemain besar industri pertahanan dunia.
Jelang KTT G20 di Bali November nanti, Indonesia sebagai pemegang presidensi ditekan AS dan sekutunya untuk tidak mengundang Presiden Rusia Vladimir Putin. Di tengah kondisi terjepit, apa saja skenario yang bisa dimainkan Indonesia agar tetap sukses memimpin kelompok 20 ekonomi terbesar dunia itu?
Lebih dari 40 hari Invasi Rusia atas Ukraina terjadi dan Ukraina melebihi prediksi pengamat yang mengatakan Ukraina akan takluk hanya dalam hitungan dua atau tiga hari. Apa yang sebenarnya sudah terjadi? Bersama Pengamat Militer dan pendiri @tweetmiliter, Angga Pratama kami akan membahasnya.
Eva Mazrieva berdiskusi dengan mantan duta besar RI untuk Rusia, Wahid Supriyadi, dan Ketua Prodi Kajian Wilayah Eropa UI, Henny Saptatia, mengenai politik luar negeri Indonesia di tengah krisis Rusia-Ukraina dan tarik menarik Barat dan Timur.
Dari zaman ke zaman, penyair menuangkan suka cita dan penderitaan manusia, baik pada masa perang maupun damai, tak terkecuali dengan perang di Ukraina. Made Yoni berbincang dengan Profesor Manneke Budiman dan Cok Sawitri untuk membahas puisi perang karya penyair Ukraina, Ilya Kaminsky.
VOA This Morning Podcast - Voice of America | Bahasa Indonesia
Pejabat AS terbang ke berbagai negara untuk menemui warga sipil dan pejabat negara lain demi mengakhiri konflik Rusia-Ukraina. Sementara itu, pemerintah Indonesia mewaspadai potensi kenaikan jumlah kasus COVID-19 akibat varian omicron siluman.
Indonesia's position in the Russia-Ukraine conflict is considered unclear. On the one hand, this attitude is considered cautious, but on the other hand this choice is considered not to reflect the attitude of Indonesia's foreign policy which is free and active. - Sikap Indonesia dalam konflik Rusia-Ukraina dinilai tidak jelas. Di satu pihak, sikap ini dinilai hati-hati, tetapi di lain pihak pilihan ini dianggap tidak mencerminkan sikap politik luar negeri Indonesia yang bebas aktif.
VOA This Morning Podcast - Voice of America | Bahasa Indonesia
IOM serukan diakhirinya diskriminasi terhadap warga negara dari negara ketiga yang mengungsi dari Ukraina. Sementara itu, perusahaan-perusahaan teknologi AS bergerak cepat terapkan pembatasan terkait konflik Rusia-Ukraina.
VOA This Morning Podcast - Voice of America | Bahasa Indonesia
Tekanan internasional meningkat dan menuntut Presiden Rusia Vladimir Putin menarik pasukannya, sementara Presiden Komisi Eropa menekankan bahwa tanggapan terhadap Rusia harus kuat dan kompak. Sementara itu, Presiden Joko Widodo menyebut perang Rusia-Ukraina menghambat pemulihan ekonomi global.
Berulang kali membantah akan menginvasi Ukraina, pada akhir Februari, Presiden Rusia Vladimir Putin melancarkan operasi militer ke negara tetangganya itu. AS dan NATO menjatuhkan sanksi ekonomi berat terhadap Rusia, yang ditanggapi dengan penyiagaan senjata nuklir. Apakah ini awal Perang Dunia III?
VOA This Morning Podcast - Voice of America | Bahasa Indonesia
AS menganggap tindakan Rusia yang mengakui dua wilayah di Ukraina Timur sebagai negara independen sebagai awal perang. Sementara itu, Kemenlu RI dan KBRI Kyiv telah menyusun rencana kontijensi menyusul krisis Rusia-Ukraina, termasuk kemungkinan mengevakuasi WNI dari negara tersebut.