POPULARITY
Begitu menjabat Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah sejak Oktober 2024, Abdul Mu'ti langsung bergerak cepat memetakan berbagai persoalan pendidikan di Indonesia. Berbagai pertanyaan bermunculan begitu Mu'ti dilantik seperti apakah kurikulum akan diganti dan apakah ujian nasional akan kembali diberlakukan di era Menteri Mu'ti. Selain itu soal sistem zonasi penerimaan murid baru dan kualitas guru juga banyak mendapatkan sorotan. Bagaimana Abdul Mu'ti menjawab semua persoalan ini? Ap program kerja Menteri Pendidikan baru ini yang segera diberlakukan?
Menteri Pendidikan Akan Lindungi Guru dari Ancaman Pidana | BPS: Harga Bawang Merah Naik di Hampir Seluruh Wilayah Indonesia | Kapolda Metro: Ada 330 TPS Rawan di Pilkada 2024 *Kami ingin mendengar saran dan komentar kamu terkait podcast yang baru saja kamu simak, melalui surel ke podcast@kbrprime.id
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudriistek), Nadiem Makarim berkomitmen memberantas bullying di sekolah. hal tersebut telah dirancang melalui Permendikbudristek Nomor 46 tahun 2023 tentang Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di Lingkungan Satuan Pendidikan (PPSKP). Nadiem menambahkan saati ini tim pencegahan dan penanganan kekerasan di sekolah (TPPK) sudah ada lebih dari 90% di satuan pendidikan. sementara satgas PPKSP di jajaran provinsi, kabupaten/kota sudah mencapai 50 persen. Bagaimana melihat langkah yang dilakukan kemendikbud dalam mencegah praktik bullying di sekolah dan bagaimana seharusnya peran satgas anti kekerasan di sekolah ? Simak perbincangan Muhammad bin Jahidin bersama dengan akademisi pemerhati pendidikan dari Unika Soegijapranata, Semarang, Tukiman Taruno Sayoga, Ph.D.
Pengakuan kepada jamu tidak hanya dari dalam negeri tapi juga secara internasional. Budaya sehat jamu resmi menjadi Warisan Budaya Takbenda (WBTb) UNESCO pada Desember lalu. Jamu menjadi benda ke-13 dari Indonesia yang ditetapkan sebagai warisan budaya UNESCO. Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbud Ristek) Nadiem Makarim mengatakan penetapan ini akan memperkuat upaya Indonesia untuk melindungi dan mengembangkan jamu sebagai warisan budaya, serta berkontribusi terhadap kesehatan dan kesejahteraan global. Bagaimana bisa mewujudkan harapan ini? apa tantangannya? Kita bincangan di Ruang Publik KBR pagi ini bersama Dokter Inggrid Tania, Ketua Umum Perkumpulan Dokter Pengembang Obat Tradisional & Jamu Indonesia (PDPOTJI).
Aktris Maudy Ayunda sempat trending di twitter, karena dia sempat mengungkapkan ingin mengubah assessment atau evaluasi pendidikan yang tadinya pertanyaan multiple choice menjadi ended question.
Pro kontra terjadi ketika maudy ayunda ketika mengungkapkan apa yang dia canangkan ketika akan menjadi menteri pendidikan. Statement itu menimbulkan pro kontra bahkan tidak sedikit yang menghujat statement maudy ayunda. Di tengah pro kontra itu, kami setuju dan mendukung maudy menjadi menteri pendidikan akrena sebenarnya apa yang diungkapkan adalah "secret messages"
Marketplace Guru Jadi Solusi atau Masalah? Oleh. Nining Sarimanah(Kontributor NarasiPost.Com) Voice over talent: Giriyani SS NarasiPost.Com-Nadiem Makarim, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) kembali disorot usai mencetuskan ide barunya berupa Marketplace Guru untuk menyelesaikan permasalahan pendidikan di Indonesia. Namun, benarkah program tersebut mampu mengatasi problem mendasar terkait ketidakmerataan guru? Lalu, bagaimana Islam memandang dalam persoalan tersebut? Nadiem mengklaim bahwa Marketplace Guru sebagai upaya untuk mengatasi masalah tenaga guru honorer yang terjadi selama bertahun-tahun. Ia akui rencana tersebut telah dibahas bersama tiga kementerian lain, di antaranya Kementerian Keuangan, Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi, dan Kementerian Dalam Negeri. Bahkan, rencana ini telah disampaikan dalam Rapat Kerja dengan Komisi X DPR RI dan rencananya program ini akan rilis pada 2024. Dijelaskan Nadiem, Marketplace Guru merupakan basis data dengan dukungan teknologi agar calon guru bisa diakses oleh semua sekolah. Platform ini disebut sebagai media atau wadah perekrutan guru, di mana pihak sekolah bisa mencari siapa saja yang dapat menjadi guru dan mengundangnya sesuai kebutuhan sekolah. (Liputan6.com, 3/6/2023) Naskah selengkapnya: https://narasipost.com/2023/06/07/marketplace-guru-jadi-solusi-atau-masalah/opini/ Terimakasih buat kalian yang sudah mendengarkan podcast ini, Follow us on: instagram: http://instagram.com/narasipost Facebook: https://www.facebook.com/narasi.post.9 Fanpage: Https://www.facebook.com/pg/narasipostmedia/posts/ Twitter: Http://twitter.com/narasipost
KILAS KABAR NUSANTARA. Sejumlah peristiwa penting yang telah kami rangkum pada hari Rabu, 31 Mei 2023. MAKASSAR (00:46) Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Nadiem Makarim memberikan penghargaan kepada Pemprov Sulsel sebagai Pemerintah Daerah Transformatif. MANADO (01:21) Komitmen Mengatasi Permasalahan Stunting Di Sulawesi Utara Terus Dijalankan Oleh Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara MAKASSAR (01:48) Khataman Qur'an dengan melibatkan puluhan ribu siswa madrasah mendapat penghargaan oleh Lembaga Prestasi Indonesia Dunia (LEPRID). Kontributor: Smart FM Makassar - News Anchor: Deddy Detars | Reporter: Dian Mega Safitri Smart FM Manado - Casey Renata Smart FM Makassar - News Anchor: Deddy Detars | Reporter: Dian Mega Safitri -- Kukuh dan Dwik berulah lagi! Tonton Live Streaming Balada +62 tanggal 5 Juni 2023, pukul 18:30 WIB hanya di aplikasi TipTip! GRATIS! Daftar sekarang di https://go.tiptip.co/HdLM4QvRbAb Saran dan kolaborasi: podcast@kgmedia.id
Membincangkan mengenai peranan wanita dalam pendidikan tidak boleh dipandag enteng kerana wanita ialah 'sekolah pertama' kepada anaknya bersama Menteri Pendidikan, Fadhlina Sidek.
Laporan berita padat dan ringkas dari Borneo bersama JasmineAbu Bakar #AWANIBorneo 23 Februari 2023 : Juhari Janan tinggalkan UMNO Sertai Gagasan Rakyat. Guru kelahiran Sarawak diberi keutamaan mengajar di Bumi Kenyalang Jalan rosak punca pekebun kecil sawit jual rela jual hasil ke Indonesia #AWANInews #MalaysiaBangkit Saksikan #AWANIBorneo setiap hari 7 malam di saluran 501 Astro AWANI dan astroawani.com
Di sebalik cadangan banyak pihak, Menteri Pendidikan, Fadhlina Sidek menegaskan sesi persekolahan bermula jam lapan pagi bukan keutamaan Kementerian Pendidikan ketika ini. Terdapat banyak lagi isu lain yang perlu didahulukan, tetapi beliau memberi jaminan, pandangan itu tetap diberi perhatian. Zul Fikri Zamir, Ketua Pegawai Eksekutif Untuk Malaysia
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia, Nadiem Makarim menghapus ujian tes mata pelajaran dalam seleksi PTN.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Nadiem Makarim mengatakan, Kemdikbud akan terus meningkatkan penggunaan Bahasa Indonesia. Sebab, ia ingin agar bahasa Indonesia tidak hanya digunakan di Indonesia saja tetapi juga di manca negara, bahkan menjadi bahasa pengantar atau lingua franca di Asia Tenggara. Ini pula yang jadi visi Kampung Bahasa Bloombank, yaitu mengenalkan bahasa Indonesia pada dunia. Di sini para penutur bahasa asing bisa belajar bahasa Indonesia lewat program Rumah BIPA (Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing) dan summer camp. Di Ruang Publik KBR, Vitri Angreni berbincang dengan Pendiri Kampung Bahasa Bloombank, Niknik M. Kuntarto. *Kami ingin mendengar saran dan komentar kamu terkait podcast yang baru saja kamu simak, melalui surel ke podcast@kbrprime.id
Halo Sobat Gadis Episode perdana Bingkai Gadis nih setelah liburan hari Raya Idul Fitri maka dari itu Rima, Nadya dan semua Tim mengucapkan Mohon maaf lahir batin ya sobat gadis. nah tau gak sih sobat gadis kalo di minggu ini kita baru aja melewatkan hari buku nasional yang diperingati setiap tanggal 17 mei. Perayaan Hari Buku Nasional menjadi langkah upaya pemerintah Indonesia untuk mendorong peningkatan minat baca masyarakat, dan menaikkan penjualan buku nasional nih sobat gadis karena diketahui minat baca di Indonesia pada awal ditetapkannya peringatan itu masih rendah. Hari Buku Nasional sendiri menjadi momentum sejarah ditetapkannya salah satu upaya penting dalam bidang pendidikan di Indonesia. Peringatan ini pertama kali dicetuskan oleh Menteri Pendidikan yang menjabat dalam Kabinet Gotong Royong Presiden Megawati Soekarno Putri dan Hamzah Haz,Abdul Malik Fadjar, pada tahun 2002 lalu. Episode kali ini Rima dan Nadya akan bercerita tentang pentingnya nih sobat gadis untuk membaca buku Yuk dengarkan Podcast Bingkai Gadis Season 2 episode terbaru dan jangan lupa nih sobat gadis untuk update episode setiap hari sabtu di Channel Bingkai Gadis atau kunjungi website kita di www.bingkaikarya.com Suppoted by EJSC Malang
Ceramah Tarawih 7 Ramadan 1443 H (8 April 2022) Bagian 1 oleh Nadiem Anwar Makarim, B.A., M.B.A (Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi RI)
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Dikbudristek) Nadiem Makarim lagi ramai dibicarakan. Ia mengeluarkan Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Permendikbudristek) Nomor 30 Tahun 2021 tentang Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (PPKS) di Perguruan Tinggi. Mas Menteri, sapaan akrabnya, berharap aturan ini bisa menjadi payung hukum untuk berbagai kekerasan seksual yang terjadi di kampus-kampus seluruh Indonesia. Loh, memang ada banyak kasus kekerasan seksual yang terjadi di sivitas akademia? Lalu, kenapa Mas Menteri jadi bahan omongan di berbagai media? Dengerin obrolan Rayestu dengan Tunggal Pawestri, aktivis isu perempuan dan juga Executive Director di Humanist and Social Innovation Foundation, di Asumsi Bersuara kali ini! PS. Pasal terkait yang Mba Tunggal bahas merupakan Pasal 5 Ayat (3) dalam Permendikbud tersebut.
Ironi Nasib Guru Honorer di Balik PPPK Oleh: Ummu Ainyssa Voice Over Talent: Yeni M NarasiPost.Com-Guru sebagai pahlawan tanpa tanda jasa, ungkapan tersebut tidaklah menjadi hal yang asing lagi di telinga kita. Bukan berarti mereka para guru tidak berjasa, tetapi justru karena besarnya jasa yang mereka berikan terkadang tidak bisa kita balas, atau bahkan sering tidak mendapatkan perhatian. Mereka telah mencurahkan tenaga dan pikiran mereka untuk mendidik para siswa siswinya, namun seringkali usaha yang mereka lakukan tidak dihargai oleh pemerintah. Misalnya saja gaji yang mereka terima tidak sebanding dengan usaha yang mereka lakukan. Bahkan terkadang mereka masih harus mencari kerja sampingan untuk bisa mencukupi kebutuhan keluarganya. Seperti yang dialami oleh beberapa guru honorer di negeri ini. Tahun ini pemerintah seolah memberikan secercah harapan kepada mereka. Adanya program untuk mengangkat guru honorer menjadi ASN melalui seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) seolah menjadi solusi untuk mengubah nasib mereka. Perekrutan satu juta guru melalui seleksi PPPK ini dianggap sebagai angin segar, harapan baru untuk para guru honorer untuk mendapatkan kesejahteraan yang lebih baik lagi. Realitanya, kebijakan ini hanya memupus harapan dari sebagian mereka, seleksi PPPK ini masih menyisakan berbagai kisah. Cerita tentang mereka para guru honorer pun selalu menarik perhatian publik. Terlebih jika guru tersebut sudah berusia senja dan telah lama mengabdi. Seperti yang dialami oleh salah seorang guru honorer berusia 57 tahun yang tidak lolos tes seleksi PPPK baru-baru ini. Kisahnya viral setelah Novi Khassifa, seorang perempuan yang mengaku sebagai pengawas ruang PPPK TUK SMKN 1 Praya, Nusa Tenggara Barat menulis kisah pilu guru honorer tersebut melalui surat terbuka yang ia tulis untuk Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim. Naskah Selengkapnya :https://narasipost.com/2021/10/01/ironi-nasib-guru-honorer-di-balik-pppk/ Terimakasih buat kalian yang sudah mendengarkan podcast ini, Follow us on : instagram : http://instagram.com/narasipost Facebook : https://www.facebook.com/narasi.post.9 Fanpage : Https://www.facebook.com/pg/narasipostmedia/posts/ Twitter : Http://twitter.com/narasipost
Menyoroti Polemik Pembukaan Sekolah Tatap Muka di Tengah Pandemi Oleh. Hana Annisa Afriliani, S.S ( RedPel NarasiPost.Com ) Voice Over Talent : Giriyani NarasiPost.Com-Sejak awal masuknya pandemi Covid-19 ke negeri ini, tatanan kehidupan pun berubah drastis, termasuk dunia pendidikan. Proses pembelajaran tak lagi tatap muka, melainkan via online alias daring. Semua peserta didik, termasuk para orang tua siswa, ‘dipaksa' berlari menuju digitalisasi. Meski praktiknya tak semudah membalikkan telapak tangan, sebab banyak kendala mengemuka di lapangan, misalnya masih banyaknya siswa bahkan orang tua yang gagap teknologi, ketiadaan peralatan yang menunjang pembelajaran daring seperti smartphone atau laptop, kesulitan sinyal, kesulitan membeli kuota internet, dan lain sebagainya. Belum lagi kendala dalam teknis pembelajaran, banyak guru yang kesulitan menyampaikan materi pembelajaran via daring, sebab keterbatasan kemampuan dalam membuat bahan ajar. Maka, tak heran jika banyak sekolah yang akhirnya kehilangan ruh pembelajaran karena minim efektivitas dalam proses belajar mengajar. Wajar pula, jika para orang tua mengeluh atas pembelajaran daring ini, sebab anak didik sulit menangkap materi dan orang tua harus dibebani untuk mengajar ulang anak-anak mereka di rumah. Akhirnya beberapa orang tua berharap pembelajaran tatap muka (PTM) kembali dibuka, demi efektifitas pembelajaran serta demi meringankan beban orang tua yang terpaksa menjadi ‘guru' di rumah. Polemik di Balik PTM Demi menjawab kegalauan siswa dan para orang tua terkait ketidakefektifan pembelajaran daring, akhirnya Nadiem Makarim selaku Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemenbud Ristek) mengeluarkan kebijakan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas di sekolah yang berada pada daerah yang menerapkan PPKM level 1-3. Pembukaan PTM tersebut juga sesuai dengan instruksi Mendagri Nomor 35, 36, dan 37 Tahun 2021 terkait pelaksanaan PPKM. Sejak tanggal 22 Agustus 2021, PTM mulai diberlakukan di 261.040 sekolah yang tersebar di berbagai penjuru Indonesia. Menurut, Wiku Adisasmito selaku Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19, pelaksanaan PTM di masa pandemi ini dilakukan secara ketat dengan menerapkan protokol kesehatan serta durasi belajar yang terbatas. (Kompas.com/27-08-2021) Namun, kebijakan tersebut akhirnya menuai kontroversi. Pasalnya, Nadiem mengizinkan PTM terbatas tetap berlangsung meski peserta didik belum seluruhnya melakukan vaksinasi. Sebagaimana diberitakan oleh Radarbogor.id (26-08-2021) bahwa Perhimpunan Pendidikan dan Guru (P2G) sangat menyayangkan pernyataan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Makarim tersebut. Sebab memang sejauh ini vaksinasi anak usia 12-17 secara nasional dinilai masih lambat. Berdasarkan data Kementrian Kesehatan tercatat bahwa vaksinasi anak baru mencapai 9,34 persen atau 2.494.621 untuk dosis pertama. Sementara vaksin dosis kedua sudah 1.432.264 atau 5,36 persen. Adapu dari jumlah tersebut, sasaran vaksinasi anak usia 12-17 tahun sebanyak 26.705.490 orang. Naskah Selengkapnya : https://narasipost.com/2021/09/09/menyoroti-polemik-pembukaan-sekolah-tatap-muka-di-tengah-pandemi/ Terimakasih buat kalian yang sudah mendengarkan podcast ini, Follow us on : instagram : http://instagram.com/narasipost Facebook : https://www.facebook.com/narasi.post.9 Fanpage : Https://www.facebook.com/pg/narasipostmedia/posts/ Twitter : Http://twitter.com/narasipost
Tidak Perlu Kurikulum Industri Oleh. Qaulan Karima Voice Over Talent : Yeni M NarasiPost.Com-Pada beberapa kesempatan, Presiden Jokowi menyampaikan bahwa para siswa di perguruan tinggi tidak hanya perlu belajar menggunakan kurikulum dosen tetapi juga perlu untuk belajar kurikulum industri. Penerapan kurikulum industri, berkolaborasi dengan pihak swasta, mendatangkan praktisi industri, akan membuat mahasiswa mengetahui pengalaman praktis di dunia industri. Presiden juga mengatakan bahwa mahasiswa perlu difasilitasi agar dapat bersaing di pasar kerja dan dapat menciptakan lapangan pekerjaan. Kurikulum Industri, Tepatkah? Istilah kurikulum industri yang diungkapkan presiden menjadi istilah yang rancu dan menunjukkan bahwa ada hal yang tidak sinkron dalam proses pengambilan kebijakan oleh pemerintah. Barangkali sudah sering kita dengar, istilah kampus merdeka yang digaungkan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan di akhir bulan Januari 2020 lalu. Dilansir dari laman Kompaspedia, kebijakan kampus merdeka tersebut mendorong pembelajaran di perguruan tinggi yang otonom dan fleksibel dalam mengembangkan inovasi, kreativitas, kapasitas, kepribadian, kemandirian, dan kebutuhan mahasiswa. Hal tersebut diharapkan dapat menjawab tantangan yang dihadapi perguruan tinggi untuk menciptakan lulusan yang berdaya saing, dapat mengikuti perkembangan zaman, IPTEK dan sesuai dengan tututan industri, lapangan kerja, dan dinamika masyarakat. Jika sudah ada kebijakan kampus merdeka, apakah kurikulum industri masih relevan ? Naskah Selengkapnya : https://narasipost.com/2021/08/09/tidak-perlu-kurikulum-industri/ Terimakasih buat kalian yang sudah mendengarkan podcast ini, Follow us on : instagram : http://instagram.com/narasipost Facebook : https://www.facebook.com/narasi.post.9 Fanpage : Https://www.facebook.com/pg/narasipostmedia/posts/ Twitter : Http://twitter.com/narasipost
Halu-Halu Bandung kali ini kita berandai-andai jadi Menteri Pendidikan nih. Kira-kira apa aja ya yang dibahas di episode kali ini? Selengkapnya dengerin aja deh :) Jangan lupa follow Instagram, Twitter @bdgpodcast, dan Spotify BDG Podcast
Wartawan Astro AWANI menceritakan kisah di sebalik sesuatu berita yang dilaporkan.
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nadiem Makarim memutuskan melanjutkan bantuan uang kuliah tunggal (UKT) untuk mahasiswa yang terdampak Covid-19 tahun ini | Pemeran utama serial Cobra Kai, Xolo Mariduena, dalam tahap negosiasi untuk membintangi film pahlawan super alias superhero Latin pertama adaptasi komik DC, Blue Beetle, yang tayang di layanan streaming HBO Max | Christian Eriksen sambangi lokasi pemusatan latihan Inter Milan untuk kali pertama setelah insiden serangan jantung di Euro 2020 | Liga Indonesia Baru (LIB) menyebut Jakarta, Banten, dan Jawa Barat sebagai zona hijau Covid-19 sehingga bisa menjadi lokasi putaran pertama kompetisi Liga 1 2021/2022
Hai, Sobat Cuan.. Pendidikan tak ayal menjadi salah satu sektor yang juga terdampak akibat pandemi Covid-19 di tanah air. Pembelajaran Jarak Jauh, mau tidak mau harus dilakukan demi menekan laju penularan virus Corona. Bahkan, kurikulum darurat yang jauh lebih sederhana pun dibuat sebagai adaptasi terhadap kondisi saat ini. Lantas, bagaimana wajah baru dunia Pendidikan tanah air di tengah pandemi Covid-19? Simak perbincangan Monica Chua bersama dengan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, Nadiem Makarim berikut ini… Sobat Cuan, jangan lupa ya untuk follow IG @cuap_cuan, dan juga subscribe youtube channel Cuap Cuap Cuan, kemudian di like, comment dan share juga ya. Salam cuan!
Indonesia tengah menghadapi gelombang kedua kenaikan kasus positif Covid-19. Rumah sakit mulai kehabisan ruang perawatan dan isolasi, anak-anak mulai terpapar. Dalam situasi genting, pemerintah seharusnya tak boleh lagi ragu menentukan arah kebijakan seperti kala awal pandemi. Kebijakan yang memilih ekonomi dan kesehatan jalan sekaligus di situasi pandemi yang berkecamuk, terbukti tak berhasil. Ekonomi tak akan tumbuh apabila penanganan pandemi belum terselesaikan. Sayangnya, arahan Presiden Joko Widodo kepada pejabat pemerintahannya tampak penuh kontradiksi dan setengah hati. Ketiadaan komando yang tegas dan konsisten membuat pelaksana program di lapangan kocar-kacir dan tidak sinergi. Di lebaran tahun ini, meski ada larangan mudik, tak kurang dari 1,5 juta kendaraan lolos dari penyekatan di jalan-jalan raya. Langkah Menteri Luar Negeri menutup akses kunjungan warga dari negara-negara di zona merah pandemi tak efektif karena Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia gagal mengetatkan pemeriksaan imigrasi dan karantina di bandara dan pelabuhan. Serangkaian kebijakan Menteri Kesehatan menekan angka penularan virus corona akan termentahkan ketika Menteri Pendidikan dan Kebudayaan membuka opsi sekolah tatap muka. Upaya mencegah bertambahnya angka kematian juga akan berantakan kalau Menteri Pariwisata terus menggembar-gemborkan “work from Bali”. Terus-menerus menyalahkan warga yang dinilai tak berdisiplin menerapkan protokol kesehatan juga tak menyelesaikan masalah. Faktanya, banyak pula pejabat yang masih tak patuh protokol kesehatan. Di tengah masih semrawutnya penanganan pandemi di Indonesia, kita tentu belum bisa meniru Singapura yang berencana hidup berdampingan dengan Covid-19. --- Laporan Tempo soal megap-megap pemerintah menghadapi gelombang kedua kenaikan kasus positif covid-19 bisa dibaca di majalah.tempo.co email: podcast@tempo.co.id
Jakarta, CNN Indonesia -- Sejumlah pemerhati pendidikan mengkritik hingga membantah pernyataan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim yang mengaku telah melakukan sejumlah terobosan dalam bidang pendidikan setelah hampir dua tahun menjadi menteri. Sumber :Hujan Kritik untuk Nadiem Terkait Terobosan Pendidikan (cnnindonesia.com) --- Support this podcast: https://anchor.fm/beritahariinikaisarzaid/support
Presiden Joko Widodo kembali melantik Nadiem Makarim sebagai Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi dan Bahlil Lahadalia sebagai Menteri Investasi, di Istana Negara Jakarta.
#SahabatKarakter, keterlibatan perempuan menjadi syarat mutlak dalam upaya mewujudkan pembangunan yang berkeadilan. Untuk itu, perempuan dapat berperan dan berpartisipasi dalam segala bidang kehidupan. Peran apa saja yang dapat dilakukan perempuan baik di keluarga dan masyarakat? Yuk, kita temukan jawabannya di webinar Pusat Penguatan Karakter, dalam rangka memperingati Hari Perempuan Internasional 2021. Webinar ini menghadirkan narasumber inspiratif yaitu Nadiem Makarim, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (@nadiemmakarim); Franka Makarim, Co-Founder Tulola Jewelry (@frankafmakarim); Chatarina Girsang, Inspektur Jenderal Kemendikbud (@itjen_kemdikbud); dan Angkie Yudistia, Staf Khusus Presiden dan pendiri Thisable Enterprise (@angkie.yudistia). Webinar dengan tema “Perempuan Pemimpin dan Kesetaraan Gender” ini dipandu oleh Widya Saputra pembaca berita televisi nasional.
#Podcast #PolesKaca #Kurikulum #Pendidikan (AWAS PODCAST INI MENGANDUNG UNSUR OPINI!!!) Halo semua! Selamat datang di podcast yang tidak punya makna, tidak punya inti, dan tidak punya tujuan karena podcasts ini hanya akan mengurangi IQ Anda dan mengurangi kejeniusan Anda. Haha! Tidak ding, bercanda~ Jadi di POLES KACA ini akan ada bermacam-macam podcasts yang berisi tentang hal-hal apa saja yang terjadi di dunia ini mulai dari pengalaman pribadi hingga hikmah yang didapat dari suatu kejadian di dunia ini, baik bersifat nasehat, renungan, syukur, maupun what-if-scenario. Episode kali ini aku mau bahas tentang sebuah kejadian yang unik dan membingungkan di Indonesia, yaitu kurikulum pendidikan di Indonesia. Podcasts ini dibuat sebelum Bapak Nadiem Makarim menjabat sebagai Menteri Pendidikan. Banyak sekali pertanyaan-pertanyaan yang aku ajukan, salah satunya adalah apakah materi yang diberikan menjadikan kita manusia serba tahu, yang harusnya kita hanya tau sebagian besar saja? Jangan lupa like, share, dan subscribe untuk video yang lainnya! Salam Roti! - Roti ------------------------------------------- Jangan lupa add akunku yang lainnya ya =) FB: facebook.com/ridhospasop Fanpage: facebook.com/ridhopasopati Twitter: twitter.com/ridhos_pasop Ask.fm: ask.fm/ridhos_pasop Instagram: instagram.com/ridhos_pasop Soundcloud: soundcloud.com/ridhos_pasop Medium: medium.com/@ridho.pasopati Line: @ridhos_pasop OA: @yjs6997c Blog: ridhospasop.blogspot.com Project: rhotchiproduction.blogspot.com Youtube Channel: Ridho Pasopati Turotial (Tutorial Roti) Roti's Gaming Roti's Life in Action --- Send in a voice message: https://anchor.fm/ridhos-pasop/message
Ini adalah cerpen keroyokan yang ditulis secara spontan dan berganti-gantian oleh Putu Wijaya, Ni Komang Ariani, Triyanto Triwikromo, Jujur Prananto, Dewi Ria Utari, dan Agus Noor, Cerpen ini dibuat pada momen Malam Jamuan Cerpen Pilihan Kompas Tahun 2015 pada akhir Mei 2016 lalu. Acara ini turut dihadiri Anies Baswedan selaku Menteri Pendidikan dan Kebudayaan pada saat itu. Beliaulah yang diminta panitia untuk membuat judul cerpen ini lalu diteruskan kepada para penulis yang kemudian menulis cerpen secara berganti-gantian. Ada 23 cerpen pilihan pada tahun 2015 dan Cerpen "Anak Ini Mau Mengencingi Jakarta?" karya Ahmad Tohari mendapatkan gelar Cerpen Terbaik Kompas 2015. Karena itulah, beliau dijadikan sebagai tokoh utama cerpen ini.
Nadiem Makarim, sosok yang tidaklah asing bagi masyarakat Indonesia. Sosoknya mulai familiar saat diketahui bahwa beliau adalah pendiri Gojek dan saat ini beliau menjabat sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia ke-29.
SHOW LESSBagaimana ketika para mantan bertemu? Mantan menteri. M. Nuh, mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, sekaligus mantan Menteri Komunikasi dan Informatika bertemu dengan Dahlan Iskan. Banyak hal dibicarakan keduanya di Energi DI's Way Podcast ini. Termasuk yang paling banyak dikeluhkan para orang tua: sekolah online. Pak Nuh, yang sekarang menjadi Ketua Dewan Pers, menyebut Indonesia sebenarnya belum siap menghadapi sekolah online. Masih tergagap-gagap. Ketidaksiapan ini karena Indonesia telah kehilangan satu dekade menuju masyarakat digital. Gara-gara kalah dari kepentingan bisnis yang lain. Tiga hal yang menjadi perhatian pokok Pak Nuh di bidang sekolah online ini. Pertama, mahalnya pulsa bagi 70 juta peserta didik. Di segala tingkatan. Kedua, perlunya dipahami beda belajar "di" rumah dan belajar "dari" rumah. dan ketiga, perlunya evaluasi atas terjadinya losses di proses pendidikan secara online.
Masuk dalam jajaran menteri Kabinet Indonesia Maju masa kepemimpinan Presiden Joko Widodo, Nadiem Anwar Makarim adalah sosok yang cukup mencuri perhatian. Selain karena sosoknya yang lekat dengan perusahaan startup Gojek, kini pria yang sering disapa Mas Menteri ini juga didaulat sebagai menteri termuda di kabinet ini. Nadiem yang dulunya dikenal sebagai pengusaha, kini dipercaya untuk membantu meningkatkan sumber daya manusia (SDM) melalui posisinya sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud). Selain hal serius terkait pendidikan, Teman Del pasti kepo soal beberapa fakta: Kenapa Mas Menteri nggak punya sosial media (sosmed) padahal mantan CEO Start Up yang pasti akrap dengan sosmed? Siapa ya sosok musisi rapper favorit Mas Menteri? Apa yang dirindukan tapi nggak bisa dilakukan karena menjabat sebagai menteri? Kuy dengerin podcast Mas Menteri di #Indelmorning pagi tadi. --- Send in a voice message: https://anchor.fm/delfm-radio/message
Gagasan 'Kampus Merdeka' yang dicetuskan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim jangan sampai hanya mengarahkan institusi sebagai penyuplai tenaga kerja bagi pabrik dan industri. Paradigma merdeka harus diartikan sebagai kebebasan di bidang akademis untuk mengkritik kebijakan pemerintah. Karena jika hanya berorientasi tenaga kerja siap pakai, hal ini seharusnya cukup didorong pada kampus-kampus vokasi. Belakangan, universitas kehilangan suara seiring okupasi politik yang menggeret para dosen ke pemerintahan. Mereka tidak nyaring bersuara terhadap berbagai permasalahan yang terjadi, mulai dari upaya pelemahan pemberantasan korupsi lewat revisi UU KPK, hingga 'omnibus law' cipta lapangan kerja -yang terlalu berpihak pada pengusaha. Kampus Merdeka ala Nadiem sebaiknya mendahulukan kebebasan kampus dari belenggu pemerintah yang bermotif politik dan meredam kritik. Tanpa itu, kampus hanya akan menjadi institusi dingin, kopong, dan miskin gagasan. Laporan lengkap soal Kampus Merdeka juga bisa kamu baca di majalah.tempo.co.
Nadiem Makarim merupakan pengusaha terkenal di Indonesia, yang mendirikan Zalora Indonesia dan Go-Jek. Saat ini beliau menjabat sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI ke-29.
Nadiem Makarim merupakan pengusaha terkenal di Indonesia, yang mendirikan Zalora Indonesia dan Go-Jek. Saat ini beliau menjabat sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI ke-29.