POPULARITY
Categories
#belajarbareng #kejadian #gpghwonosoboSyalom!Dalam episode kali ini, kita belajar tentang pertanyaan "Apakah Tuhan Jahat?".Kiranya menjadi berkat untuk kita sekalian.Tuhan memberkati!
Kencan Dengan Tuhan - Jumat, 2 Mei 2025Bacaan: "Jadi jika seorang tahu bagaimana ia harus berbuat baik, tetapi ia tidak melakukannya, ia berdosa." (Yakobus 4:17) Renungan: Beberapa waktu yang lalu, Paus Fransiskus yang adalah pemimpin umat Katolik sedunia, wafat di Vatican, Roma. Semasa hidupnya ia telah banyak berbuat kebaikan bukan hanya di kota Roma, tetapi di negara mana pun ia berkunjung, kebaikannya dan kesederhanaannya selalu dirasakan oleh mereka yang bertemu dengannya. Kebaikan dan kesederhanaannya telah berhasil menembus batas-batas ras, suku, sosial dan agama sekalipun. Lihat saja berapa banyak orang yang datang dari berbagai negara hanya untuk melihat jenazah Bapa Paus yang telah berhasil memikat hati banyak orang. Di antara jutaan orang yang hadir, banyak juga Kepala Negara yang datang untuk memberikan penghormatan terakhir bagi Bapa Paus. Kematiannya seolah membuat seluruh dunia berduka dan merasa kehilangan sosok yang begitu dikagumi. Firman Tuhan berkata, "Nama baik lebih berharga daripada kekayaan besar, dikasihi orang lebih baik daripada perak dan emas." Nama baik beserta dengan tindakan-tindakan kebaikan yang kita lakukan, merupakan kekayaan yang dapat ditinggalkan di bumi dan akan dikenang orang. Tetapi yang lebih penting lagi bahwa semua kebaikan yang pernah kita lakukan akan menyertai kita sampai ke hidup yang kekal. Belas kasihan, pengampunan, kemurahan hati, kesabaran bahkan senyum sekalipun yang kita berikan kepada sesama tidak akan pernah berlalu dengan sia-sia. Tuhan akan mencatat semuanya dan memperhitungkannya bagi kita. Kita akan menerima ganjaran dari apa yang sudah kita lakukan di dunia ini. Tabita atau Dorkas adalah seorang wanita yang suka berbuat baik dengan memberi sedekah. (Kis 9:36). Setiap kali ia melakukan itu, sebenarnya ia sedang "mendirikan" sesuatu bagi dirinya sendiri di Surga. Kiranya hal ini juga akan memotivasi kita untuk terus melakukan kebaikan demi kebaikan yang mendatangkan keuntungan bagi sesama dan bagi diri kita sendiri. Ingatlah bahwa kebaikan-kebaikan kecil sekalipun, akan dicatat oleh Tuhan. Yakobus mencatat, "Jadi jika seorang tahu bagaimana ia harus berbuat baik, tetapi ia tidak melakukannya, ia berdosa." (Yakobus 4:17). Kita yang sudah mengenal kebenaran, tentunya tahu bagaimana harus berbuat baik. Lakukanlah itu, karena kita berdosa bukan karena melakukan tindakan yang berlawanan dengan hukum Allah saja, tetapi kita dapat juga berdosa karena tidak melakukan apa yang seharusnya kita lakukan. Iman kepada Allah harus diwujudkan melalui perbuatan-perbuatan baik, karena dari tindakan kitalah orang akan "melihat Allah". Selama masih diberi kesempatan hidup di dunia ini, berbuat baiklah kepada semua orang. Jangan kembangkan prinsip hidup untuk diri sendiri: yang penting saya senang, saya untung, orang lain bukan urusan saya. Jangan lupa bahwa setiap kebaikan yang kita lakukan bagi sesama akan menyertai kita sampai pada hidup kekal. Tuhan Yesus memberkati. Doa:Tuhan Yesus, ingatkan aku untuk selalu menyatakan kebaikan kepada semua orang. Jauhkan dari padaku keinginan untuk hidup bagi diri sendiri, tanpa mempedulikan sesama. Aku telah menerima kebaikan-Mu dan aku rindu membagikannya. Amin. (Dod).
#belajarbareng #kejadian #gpghwonosoboSyalom!Dalam episode kali ini, kita belajar tentang Nuh yang fokus pada keluarganya.Kiranya menjadi berkat untuk kita sekalian.Tuhan memberkati!
#belajarbareng #kejadian #gpghwonosoboSyalom!Dalam episode kali ini, kita belajar tentang Nuh yang menikmati pemeliharaan Tuhan.Kiranya menjadi berkat untuk kita sekalian.Tuhan memberkati!
#belajarbareng #kejadian #gpghwonosoboSyalom!Dalam episode kali ini, kita belajar tentang iman dan ketaatan Nuh.Kiranya menjadi berkat untuk kita sekalian.Tuhan memberkati!
#belajarbareng #kejadian #gpghwonosoboSyalom!Dalam episode kali ini, kita belajar dari tantangan hidup seorang Nuh. Kiranya menjadi berkat untuk kita sekalian.Tuhan memberkati!
#belajarbareng #kejadian #gpghwonosoboSyalom!Dalam episode kali ini, kita belajar dari kehidupan seorang Henokh. Kiranya menjadi berkat untuk kita sekalian.Tuhan memberkati!
#homebiblestudy #gpghwonosoboSyalom, mari kita simak rekaman home bible study/pendalaman alkitab rumahan, dengan tuan rumah Ibu Efendi, bertempat di RM Mak Yan (Sudagaran), hari Kamis yang lalu.Tema : "Memperhatikan Pelayanan pada Kaum Papa dan Tak Berdaya"Kiranya menjadi berkat untuk kita semua.Tuhan Yesus memberkati!
#belajarbareng #kejadian #gpghwonosoboSyalom!Dalam episode kali ini, kita belajar tentang awal yang baru dari keturunan Set. Kiranya menjadi berkat untuk kita sekalian.Tuhan memberkati!
#homebiblestudy #gpghwonosoboSyalom, mari kita simak rekaman home bible study/pendalaman alkitab rumahan, di rumah Ibu Tinah (Kasiran), hari Kamis yang lalu.Tema : "Perbedaan Pelayanan Petrus dan Paulus"Kiranya menjadi berkat untuk kita semua.Tuhan Yesus memberkati!
#homebiblestudy #gpghwonosoboSyalom, mari kita simak rekaman home bible study/pendalaman alkitab rumahan, di rumah Bp.Yohan/Ibu Arny (Kertek), hari Kamis yang lalu.Tema : "Kerja Tim (Paulus, Barnabas dan Titus)"Kiranya menjadi berkat untuk kita semua.Tuhan Yesus memberkati!
#belajarbareng #kejadian #gpghwonosoboSyalom!Dalam episode kali ini, kita belajar tentang kelanjutan hidup Kain, setelah ia membunuh Habel. Kiranya menjadi berkat untuk kita sekalian.Tuhan memberkati!
#homebiblestudy #gpghwonosoboSyalom, mari kita simak rekaman home bible study/pendalaman alkitab rumahan, di rumah Bp/Ibu Handoko (Asli Permai), hari Kamis yang lalu.Tema : "Kesaksian Hidup Rasul Paulus"Kiranya menjadi berkat untuk kita semua.Tuhan Yesus memberkati!
#belajarbareng #kejadian #gpghwonosoboSyalom!Dalam episode kali ini, kita belajar tentang akibat-akibat dari kemarahan Kain. Kiranya menjadi berkat untuk kita sekalian.Tuhan memberkati!
belajarbareng #kejadian #gpghwonosoboSyalom!Dalam episode kali ini, kita belajar tentang kemarahan Kain dan kemarahan manusia, serta apa kata alkitab tentang kemarahan. Kiranya menjadi berkat untuk kita sekalian.Tuhan memberkati!
#belajarbareng #kejadian #gpghwonosobo Syalom! Dalam episode kali ini, kita belajar tentang persembahan Kain dan Habel, dan apa yang membedakan persembahan mereka. Kiranya menjadi berkat untuk kita sekalian. Tuhan memberkati!
#belajarbareng #kejadian #gpghwonosobo Syalom! Dalam episode kali ini, kita belajar tentang larangan makan buah kehidupan, yang sejatinya untuk kebaikan manusia. Kiranya menjadi berkat untuk kita sekalian. Tuhan memberkati!
#homebiblestudy #gpghwonosobo Syalom, mari kita simak rekaman home bible study/pendalaman alkitab rumahan, di rumah Bp.Andreas/Ibu Lidyawati (Diwek), hari Kamis yang lalu. Tema : "Pendahuluan Surat Galatia" Kiranya menjadi berkat untuk kita semua. Tuhan Yesus memberkati!
#belajarbareng #kejadian #gpghwonosobo Syalom! Dalam episode kali ini, kita belajar tentang Hawa, ibu segala yang hidup. Kiranya menjadi berkat untuk kita sekalian. Tuhan memberkati!
Kiranya dapat memberkati saudara
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Makrina dan John dari Paroki Katedral Roh Kudus Labuan Bajo di Keuskupan Labuan Bajo, Indonesia. Yeremia 23: 5-8; Mazmur tg 72: 2.12-13.18-19; Matius 1: 18-24 YOSEF, SEORANG AHLI HARI NATAL Renungan kita pada hari ini bertema: Yosef, Seorang Ahli Hari Natal. Injil Matius yang baru saja kita dengar menyebutkan bahwa di dalam mimpi seorang malaikat berbicara begini: Yosef, putra Daud, jangan takut mengambil Maria sebagai istrimu. Dia hamil itu dari Roh Kudus, bukan dari dirimu dan dari siapa-siapa. Anak yang akan dilahirkan oleh Maria, engkau mesti beri nama Yesus. Untuk memenangkan hati Yosef yang bakal kecewa dan malu, mengingat calon istrinya, Maria, telah kedapatan hamil, Tuhan punya strategi. Malaikat yang disuruh oleh Tuhan harus pintar-pintar membawa pesan, sehingga Yosef harus dibuat mengerti benar-benar apa yang sedang diperbuat Tuhan baginya. Malaikat langsung mengunci Yosef dari awal pembicaraan, dengan menyapanya sebagai anak dari keturunan Daud. Kalau mengaitkannya dengan Daud, raja yang agung dan mulia, sudah pasti sebagai keturunannya, ia tidak bisa mengelak. Ia harus patuh dan taat. Kita manusia juga selalu begitu. Jika nama orang besar atau orang yang sangat sakti di dalam keluarga dipakai untuk meyakinkan Anda, tentu saja Anda akan langsung mengamini. Kita tumbuh, berkembang, dan dididik untuk selalu mengikuti orang yang besar, mulia, agung, dan suci. Ketika misalnya Anda ingin berbohong atau mengungkapkan reaksi yang negatif, orang-orang yang luar biasa tersebut dihadirkan untuk membuat dirimu berpikir ulang tentang tindakanmu tersebut. Di sini Yosep sangat ahli untuk hari Natal, karena ia ikut menyiapkan kita supaya dapat mengontrol dan menguasai diri secara tepat dan baik. Kita sudah merayakan hari Minggu suka cita, kiranya kegembiraan akan hari Natal yang sudah mendekat, tidak membuat kita menjadi terlalu gembira karena bisa saja kita lupa akan hal yang esensial, yaitu batin dan roh kita perlu dimurnikan. Suka cita kita dalam menyongsong hari Natal, perlu kita lengkapi dengan tetap taat kepada Tuhan dalam hal kewaspadaan yang tinggi, supaya kita tidak terbawa oleh pengaruh atau godaan Setan yang membawa kita ke dalam dosa. Yosef sangat ahli untuk hari Natal, dan ia dapat mengajarkan kita dalam hal siap mengambil risiko dan teguh pada keputusan yang benar. Sebagai pribadi dan bersama, kita tentu akan membuat keputusan-keputusan yang membantu pertumbuhan iman kita dalam merayakan hari Natal dan Tahun Baru ini. Liburan Natal dan Tahun Baru juga kita jalani. Kiranya keputusan yang diambil secara pribadi maupun bersama, menghadirkan sikap iman yang benar. Biar ada risiko yang menjadi konsekuensi keputusan tersebut, namun risiko itu adalah untuk kebaikan. Santo Yosef yang suci, doakanlah kami. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Tuhan, semoga kami meneladani Santo Yosef dalam persiapan hari raya Natal ini, dengan mampu menguasai diri dan teguh pada iman kepada-Mu. Kemuliaan kepada Bapa dan Putra dan Roh Kudus ... Dalam nama Bapa...
Kencan Dengan Tuhan - Rabu, 11 Desember 2024 Bacaan: "Daud berhasil di segala perjalanannya, sebab TUHAN menyertai dia." (1 Samuel 18:14) Renungan: Ada seorang bapak karena ingin agar kelak anaknya menjadi pianis ternama, maka ia memasukkan anaknya yang baru berusia lima tahun ke sekolah musik untuk belajar piano. Beberapa waktu kemudian, seorang pianis terkenal datang ke kota mereka. Sang ayah pun membeli dua tiket, satu untuknya dan satu lagi untuk anaknya. Ketika hari pertunjukan tiba, sang ayah duduk beberapa baris dari kursi depan dan anaknya duduk di sampingnya. Tetapi kemudian diam-diam sang anak menyelinap pergi. Selang beberapa waktu kemudian, sang ayah baru menyadari bahwa anaknya tidak berada di tempatnya. Sang ayah lebih kaget lagi ketika lampu sorot dinyalakan dan ia melihat anaknya duduk persis di depan piano yang akan dimainkan oleh pianis ternama itu. Dengan berani, anak itu mulai menekan tuts-tuts piano dan memainkan sebuah lagu anak- anak "Twinkle-twinkle Little Star". Sedikit terkejut operator lampu sorot mengira bahwa permainan sudah dimulai. la pun langsung mengarahkan lampu ke arah pemain piano yang tidak lain adalah anak kecil itu. Tak lama kemudian, sang pianis berjalan menuju piano dan ketika melihat anak kecil tersebut, ia tersenyum sambil berkata, "Teruslah bermain. "Sang pianis duduk di samping anak tersebut dan mulai bermain mengimbangi permainan anak kecil itu. Setiap kelemahan yang dilakukan anak kecil itu, diisi oleh sang pianis, sehingga terciptalah sebuah permainan yang indah dan harmonis. Usai bermain, seluruh hadirin bersorak gembira sambil melemparkan bunga ke atas panggung. "Luar biasa, aku baru saja belajar piano, sudah bisa bermain sehebat ini," kata anak kecil itu bangga. Anak itu lupa, bahwa kehebatan permainannya disebabkan karena sang pianis terkenal bermain di sampingnya mengisi semua kelemahannya. Kita sering merasa sangat hebat ketika berhasil mencapai atau melakukan sesuatu. tapi kita lupa bahwa semua keberhasilan kita terjadi karena Tuhan berada di samping kita. Kita memiliki begitu banyak kelemahan dan kekurangan seperti halnya anak kecil di atas, tetapi Tuhan mengisi setiap kelemahan dan kekurangan kita, mengimbangi "permainan" kita, sehingga menghasilkan sesuatu yang indah dan dapat dinikmati bukan saja oleh kita, tetapi juga orang lain di sekeliling kita. Kiranya kita tidak akan pernah lupa bahwa sehebat apa pun kita, semua itu akan sia-sia dan tidak ada apa-apanya kalau Tuhan tidak turut bekerja di dalam kita. Dialah yang membuat kita hebat dan berhasil! Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, aku bersyukur karena tanpa Engkau di sampingku, aku tidak ada apa-apanya dan segala yang kulakukan sia-sia adanya. Ajarilah aku untuk selalu mengembalikan pujian dan hormat hanya bagi Engkau. Amin. (Dod).
Kencan Dengan Tuhan - Minggu, 8 Desember 2024 Bacaan: "Namun karena janda ini menyusahkan aku, baiklah aku membenarkan dia, supaya jangan terus saja ia datang dan akhirnya menyerang aku." (Lukas 18:5) Renungan: Stalaktit dan stalakmit di dalam gua terbentuk dari tetesan air di pegunungan kapur yang berlangsung ratusan bahkan ribuan tahun. Batu karang kokoh di pinggir pantai dapat pecah oleh deburan ombak yang terus- menerus selama berpuluh-puluh tahun. Alam mengajar kita untuk tekun, setia, dan pantang menyerah saat menghadapi tantangan hidup. Semua hal yang baik dan indah di alam ini adalah proses dari perkembangan alam yang tiada henti. Begitu pun dalam hal berdoa, Yesus menegaskan agar setiap orang percaya berdoa dengan tidak jemu-jemu. Apa yang diceritakan Yesus, yakni seorang hakim yang lalim yang pada akhirnya mengabulkan permohonan janda itu memberi gambaran soal ketekunan ini. Hakim yang lalim itu mengakui bahwa kegigihan janda itu sangat menyusahkannya dan karena alasan itulah permintaan itu dikabulkannya. Yesus meminta setiap pengikut-Nya memperhatikan benar perkataan hakim yang lalim itu. Allah kita penuh belas kasihan! Tidak seperti hakim yang lalim itu, Allah tidak merasa terganggu saat mendengarkan doa kita. Seperti janda itu, mungkin kita tidak mendapatkan jawabannya saat itu juga, ada jeda waktu yang cukup panjang, namun ia tidak berhenti memohon. Itulah iman! Ia yakin bahwa Allah tidak terus membiarkan umat-Nya yang siang malam memohon kepada-Nya. Apakah kita mulai menyerah dalam berdoa? Kiranya kegigihan janda ini membangkitkan kembali semangat kita untuk berdoa dan bergantung kepada Allah, Raja yang penuh dengan belas kasihan. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, tambahkanlah imanku, sehingga dalam keadaan apapun juga aku tetap setia pada-Mu dan selalu percaya akan pertolongan-Mu. Amin. (Dod).
#belajarbareng #kejadian #gpghwonosobo Syalom! Dalam episode kali ini, kita belajar tentang konsekuensi yang harus dihadapi manusia saat jatuh dalam dosa. Kiranya menjadi berkat untuk kita sekalian. Tuhan memberkati!
#belajarbareng #kejadian #gpghwonosobo Syalom! Dalam episode kali ini, kita belajar tentang kehidupan Adam dan Hawa yang meski mereka telanjang tapi tidak merasa malu. Kiranya menjadi berkat untuk kita sekalian. Tuhan memberkati!
#belajarbareng #kejadian #gpghwonosobo Syalom! Dalam episode kali ini, kita belajar tentang penolong yang sepadan diambil dari tulang rusuk Adam. Kiranya menjadi berkat untuk kita sekalian. Tuhan memberkati!
#belajarbareng #kejadian #gpghwonosobo Syalom! Dalam episode kali ini, kita belajar tentang penolong yang sepadan bagi manusia. Kiranya menjadi berkat untuk kita sekalian. Tuhan memberkati!
#belajarbareng #kejadian #gpghwonosobo Syalom! Dalam episode kali ini, kita belajar tentang makna larangan di taman Eden bagi manusia. Kiranya menjadi berkat untuk kita sekalian. Tuhan memberkati!
#belajarbareng #kejadian #gpghwonosobo Syalom! Dalam episode kali ini, kita belajar tentang makna taman Eden bagi manusia. Kiranya menjadi berkat untuk kita sekalian. Tuhan memberkati!
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Tirto, Hendry, Rini dan Pater Peter, SDB dari Komunitas Pukat Labuan Bajo di Keuskupan Labuan Bajo, Indonesia. Yeremia 31: 7-9; Mazmur tg 126: 1-2ab.2cd-3.4-5.6; Ibrani 5: 1-6; Markus 10: 46-52 DOA UNTUK DAPAT MELIHAT Tema renungan kita pada hari Minggu Biasa ke-30 ini ialah: Doa Untuk Dapat Melihat. Pengalaman Bartimeus sebagai seorang buta sebelum disembuhkan oleh Yesus, sangat mungkin penuh dengan doa-doa untuk dapat melihat. Kita dapat membayangkan seperti apa doanya. Bisa saja ia berdoa novena berulang kali. Bisa saja ia menyempatkan diri berlama-lama di depan altar suci Tuhan Allah. Mungkin ia juga minta banyak orang di sekitarnya untuk mendoakan supaya kebutaannya lekas hilang, ia memperoleh kesembuhan dan dapat melihat dengan normal. Bartimeus berjumpa dengan kita pada hari Minggu ini dan mengundang kita semua dalam suatu gerakan bersama untuk berdoa supaya kita dapat melihat. Tetapi bukankah banyak dari kita sungguh menyatakan diri sebagai orang-orang yang mempunyai mata yang sehat, sehingga dapat melihat begitu jelas di sekitar kita? Dalam sudut pandang rohani, undangan Bartimeus ini adalah lebih menekankan cara kita melihat pada apa yang tidak bisa kita lihat secara jasmani, yaitu melalui indera mata kita. Kita diingatkan untuk menggunakan kemampuan rohani untuk dapat melihat secara rohani. Kemampuan ini biasanya kita sebut sebagai mata rohani. Doa kita bersama ialah: “Tuhan Yesus, semoga kami dapat melihat dengan jelas kehendak Tuhan atas pribadi kami dan hubungannya dengan sesama di sekitar kami.” Kiranya melalui doa ini, kita dapat melihat rahmat penghiburan yang bersumber dari Tuhan Allah. Di dalam kenyataan hidup manusia yang berkekurangan dan menderita sakit dan kesulitan, Tuhan mengirimkan penghiburannya. Nabi Yeremia melihat bahwa penghiburan itu dapat merupakan pemberian dari diri kita masing-masing. Setiap orang dikaruniai Tuhan kemampuan untuk memberikan penghiburan. Melalui kabar baik dan perbuatan baik, kita dapat menjadi penghiburan bagi orang-orang di sekitar kita yang sedang mengalami musibah atau sakit. Melalui doa ini, kiranya kita dapat melihat bahwa perjalanan rohani kita sebagai anggota Gereja yang satu, suci, dan kudus selalu di bawah bimbingan imam Agung kita yaitu Yesus Kristus. Tugas imam Agung Yesus Kristus ialah menghubungkan kita dengan Bapa yang maha kuasa. Yesus menjadikan kita juga sebagai para perantara bagi sesama kita kepada Allah Bapa. Yesus telah menjadi perantara sehingga Bartimeus yang sebelumnya tidak bisa melihat kemuliaan Tuhan, akhirnya dapat melihat. Di dalam keadaan dan pekerjaan kita masing-masing, kita dapat menjadi pengantara rahmat supaya orang lain dapat menikmati kemuliaan Tuhan. Kepentingan penghiburan dan bimbingan rohani yang bersumber dari Tuhan sendiri merupakan kebutuhan rohani kita yang tidak boleh diremehkan. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Tuhan, ke dalam tangan-Mu kami gantungkan harapan kami untuk selalu melihat kemuliaan-Mu dalam diri kami dan lingkungan di sekitar kami setiap hari. Bapa kami ... Dalam nama Bapa...
#belajarbareng #kejadian #gpghwonosobo Syalom! Dalam episode kali ini, kita akan melihat kisah penciptaan manusia lebih lanjut. Kiranya menjadi berkat untuk kita sekalian. Tuhan memberkati!
#belajarbareng #kejadian #gpghwonosobo Syalom! Dalam episode kali ini, kita akan belajar tentang Allah yang menyelesaikan pekerjaan penciptaan. Kiranya menjadi berkat untuk kita sekalian. Tuhan memberkati!
#belajarbareng #kejadian #gpghwonosobo Syalom! Dalam episode kali ini, kita akan belajar tentang manusia diciptakan sesuai gambar dan rupa Allah. Kiranya menjadi berkat untuk kita sekalian. Tuhan memberkati!
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Elisye Pessy dan Sofia Antisum dari Paroki Santo Yosef di Keuskupan Denpasar-Bali, Indonesia. Galatia 1: 13-24; Mazmur tg 139 1-3.13-14ab.14c-15; Lukas 10: 38-42 MENERIMA DAN MEMILIH Tema renungan kita pada hari ini ialah: Menerima Dan Memilih. Di dalam keluarga atau suatu persekutuan hidup seperti komunitas dan organisasi, keseragaman dan penyamarataan umumnya bukan sesuatu yang selalu baik dan indah. Prinsip bahwa setiap pribadi manusia adalah unik, sekalipun itu diantara saudara kembar, adalah benar adanya. Prinsip itu menjadi pegangan kita untuk memperlakukan setiap orang secara berbeda-beda. Prinsip itu pula menjadi rujukan dasar bila kita membangun keluarga atau komunitas, kita dapat memberdayakan setiap potensi yang berbeda-beda untuk kebaikan. Tuhan mengaruniakan setiap keunikan pada manusia, memberkatinya, dan memanggil setiap orang supaya meniti jalan-Nya untuk sampai kepada kesempurnaan dengan memberdayakan keunikannya itu. Di dalam konteks injil pada hari ini, dapat dibayangkan sebuah cerita keluarga yang menyambut kedatangan Yesus di rumah mereka, sungguh menjadi sangat berbeda, jika Maria dan Marta tidak memiliki keunikan masing-masing. Karunia pada Marta mewakili semua karunia pada kita semua baik pria maupun wanita, yang berorientasi pada menerima atau menyambut. Ini adalah karunia yang sangat manusiawi, juga berkualitas ilahi. Tuhan sudah menaruh di dalam diri kita masing-masing karunia ini, supaya kita dapat menerima dan menyambut sesuatu atau seseorang, untuk menjadi bagian dalam hidup kita. Akan menjadi hal yang sangat berguna, jika karunia itu kita wujudkan dalam menyambut atau menerima yang datang ke dalam pribadi, keluarga, komunitas dan masyarakat kita, apa yang berguna dan memajukan hidup kita baik jasmani maupun rohani. Tentu saja kita memiliki kewajiban untuk tidak menerima yang datang itu untuk merusak atau membawa kehancuran. Tuhan juga sudah menaruh di dalam diri kita masing-masing karunia untuk memilih, yang di dalam injil dipersonifikasi oleh Maria. Bahkan Tuhan sendiri mengatakan bahwa karunia ini memiliki kualitas lebih tinggi bila dibandingkan dengan pekerjaan menerima atau menyambut. Maria dikatakan memilih yang lebih tinggi itu. Mengapa demikian? Kiranya ini tidak pertama-pertama ingin mempertentangkan satu pribadi dengan pribadi yang lain, bahkan memisahkan atau memecah-belah. Satu hal penting yang bisa kita yakini ialah, di dalam menerima atau menyambut kita mengijinkan banyak hal atau orang atas nama cinta kasih dan hasrat untuk bertumbuh dalam pengetahuan atau wawasan. Tetapi ketika kita sudah memilih, kita sudah membuat filter atau diskresi supaya suatu pilihan adalah yang terbaik dari semua yang telah kita terima. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Yesus, murnikan pikiran dan hati kami supaya kami dapat memilih yang terbaik. Salam Maria... Dalam nama Bapa ...
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Sofia Antisum dan Gregorius Hendro Tanuhito dari Paroki Santo Yosef di Keuskupan Denpasan -Bali, Indonesia. Ayub 42: 1-3.5-6.12-17; Mazmur tg 119: 66.71.75.91.125.130; Lukas 10: 17-24 PROSES MENCIPTAKAN HASIL Tema renungan kita pada hari ini ialah: Proses Menciptakan Hasil. Kita mengalami dan memiliki banyak hasil di dalam hidup. Seorang bapa saat ini dapat menikmati hidup bersama keluarga di rumah sendiri dengan kehidupan yang cukup dan nyaman. Padahal kalau kita mengikuti kisah hidupnya sebagai seorang perantau, dari awal mulai bekerja hingga sebelum menikah dan berkeluarga, proses hidupnya sangat memprihatinkan. Ia awali karirnya dengan menjadi kuli bangunan, berpindah menjadi pembantu sopir bus, berganti lagi ke penjual jalanan, dan terakhir menjadi sopir. Berkat keuletannya, ia kemudian bisa membeli mobil sendiri, akhirnya dapat membangun sendiri rumahnya, dan kini beberapa mobilnya menjadi transportasi travel. Ia juga mempekerjakan beberapa karyawan. Ia lalui sebuah proses panjang yang penuh pengorbanan dan melewati banyak kesulitan. Nabi Ayub memiliki pengalaman hidup yang sulit yang menjadi bagian dari proses pertumbuhan imannya. Semua pesimisme yang ia tunjukkan seolah-olah menggambarkan bahwa ia ingin lari saja dari semua permasalahan hidupnya. Bahkan dalam titik paling ekstrem kesulitan hidup, ia minta supaya nyawanya segera saja dicabut oleh Tuhan. Kisahnya membuka banyak sekali gambaran sisi keputus-asaan yang sedang diderita oleh manusia-manusia di dunia saat ini. Mereka tidak tahan lagi dengan beban hidupnya, dan ingin menyelesaikannya saja dengan kematian dalam alam keputus-asaan. Tetapi Ayub tidak lari dari masalah, demikian juga tidak menjauh dari Tuhan. Ini juga mewakili keadaan kita yang nyata. Banyak sekali di antara kita yang bertahan dalam kesulitan dan beban hidup yang berat, namun kita tidak lari dari masalah dan menjauhkan diri dari Tuhan. Hal ini sangat berguna, karena kemampuan kita untuk bertahan akan menjadi modal dan pegangan kita. Pada saat masalah itu berlalu pergi bersama waktu, modal itu menjadi kesiapan mental-rohani kita untuk menikmati hasil-hasilnya. Kiranya kita menjadi seperti Ayub, yang mengalami pembaharuan iman dan kembali memandang Tuhan dengan cara yang berbeda dari pada sebelumnya. Para rasul dan murid-murid diutus oleh Yesus sebagai domba-domba di tengah kawanan serigala. Dapat dibayangkan betapa sulitnya mereka dalam proses untuk menjadi pengikut-pengikut Tuhan yang tangguh dan ulet. Mereka pasti takut dan berada di ambang keputus-asaan. Namun mereka juga yakin bahwa mereka membawa senjata kasih dan kebijaksaan dari Yesus, mereka disertai. Sehingga ketika kembali, mereka laporkan betapa berhasilnya mereka dalam mengatasi berbagai kesulitan dan halangan yang menghadang. Memang benar adanya, hasil yang baik sangat ditentukan oleh sebuah proses yang baik pula. Marilah kita berdoa. Dalam nama... Ya Yesus, semoga kami selalu kuat dalam menghadapi setiap tantangan dan kesulitan hidup. Salam Maria... Dalam nama ...
#belajarbareng #kejadian #gpghwonosobo Syalom! Dalam episode kali ini, kita akan belajar tentang manusia dan kuasa atas alam semesta. Kiranya menjadi berkat untuk kita sekalian. Tuhan memberkati!
#homebiblestudy #gpghwonosobo Syalom, mari kita simak rekaman home bible study/pendalaman alkitab rumahan, di rumah Mbak Supri (Manglongsari), hari kamis yang lalu. Tema : "Panggilan untuk Menggembalakan" Kiranya menjadi berkat untuk kita semua. Tuhan Yesus memberkati!
#belajarbareng #kejadian #gpghwonosobo Syalom! Dalam episode kali ini, kita akan belajar dari kisah penciptaan beragam jenis binatang. Kiranya menjadi berkat untuk kita sekalian. Tuhan memberkati!
Kiranya dapat memberkati Bapak/Ibu Saudara sekalian, share to bless other people
Kiranya dapat memberkati Bapak/Ibu saudara sekalin
Kiranya dapat memberkati Bapak/Ibu saudara sekalian
Kiranya dapat memberkati Bapak/Ibu saudara sekalian
Kencan Dengan Tuhan - Kamis, 1 Agustus 2024 Bacaan: Yesus menjawab mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya kamu mencari Aku, bukan karena kamu telah melihat tanda-tanda, melainkan karena kamu telah makan roti tu dan kamu kenyang." (Yohanes 6:26) Renungan: Suatu ketika Yesus mengadakan mukjizat menggandakan 5 roti dan 2 ikan. Bayangkan kita ada di antara ribuan orang saat itu. Saat hari mulai gelap dan perut mulai lapar, Yesus mengambil roti dan ikan milik seorang anak kecil, mendoakan dan membagikannya ke para murid-Nya yang mengulurkannya ke orang-orang. Terus dan terus, orang makan hingga kenyang. Lebih ajaib, tersisa 12 keranjang! Saat lapar, Yesus memberi makan bahkan mengenyangkan kita dengan cara ajaib. Saat kita membutuhkan Tuhan menyediakan secara supranatural. Itu pengalaman yang luar biasa dan pasti akan kita ceritakan di mana-mana. Tapi sebagian orang mungkin lupa jika kisah ini ada kelanjutannya. Setelah peristiwa itu, makin banyak orang ingin mengikuti Yesus. Tapi, Yesus tahu motivasi mereka hanya karena ingin roti lagi. Maka la justru berkhotbah tentang Roti Hidup. Ini tentang Yesus sebagai roti rohani yang jika dimakan akan membuat orang tidak akan lapar lagi. Ini pengajaran yang sulit dicerna, bahkan kontroversial karena orang-orang itu masih berpikir dalam konteks jasmani dan hanya memikirkan hal jasmani. Sesungguhnya, kisah ini masih sering terulang sampai sekarang. Banyak orang datang pada Yesus hanya untuk mendapatkan "roti jasmani". Banyak orang terpukau mendengar kesaksian bagaimana Tuhan mengubah mereka yang dulunya miskin jadi kaya, memberkati dengan rumah dan mobil baru secara ajaib, menyembuhkan sakit fisik mereka, dsb. Gereja pun menjadi penuh saat khotbah dengan tema seperti itu atau KRK yang bertajuk kesembuhan jasmani itu diadakan. Tapi bagaimana jika pengajaran yang lebih dalam dan lebih "sulit" disampaikan, yang tidak lagi membahas soal berkat dan hal jasmani tapi tentang hal-hal rohani? Apakah kita akan memilih pulang cepat? Malas mendengarkan? Dan di lain hari kita memilih beribadah di gereja lain yang lebih "sesuai selera kita? Dari peristiwa itu, Yesus memilah mana pencari Roti Hidup dan mana pencari roti jasmani. Kiranya kita juga beribadah dan mengikut Tuhan bukan hanya untuk mencari roti atau berkat jasmani yang bisa habis, tapi mari carilah Dia, Sang Roti Hidup yang bernilai kekal! Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, terima kasih untuk setiap berkat yang Kau berikan pada-Ku. Ajarilah aku untuk bersyukur bukan pertama-tama karena berkat yang Kau berikan, tapi karena Engkau telah memilihku menjadi sahabat-Mu. Amin. (Dod).
Kiranya dapat memberkati Bapak ibu Saudara
Kiranya dapat memberkati Bapak ibu Saudara sekalian
Kencan Dengan Tuhan - Jumat, 22 Desember 2023 Bacaan: "Ia pun hidup menurut kelakuan keluarga Ahab, karena ibunya menasihatinya untuk melakukan yang jahat." (2 Tawarikh 22:3) Renungan: Bagi banyak orang, ibu adalah sosok yang sangat istimewa. Besarnya perhatian dan pengorbanan ibu terhadap anak-anaknya tercermin dalam ungkapan “kasih ibu sepanjang jalan”. Tidak ada ujungnya. Bagi banyak orang, makanan paling enak adalah masakan ibu. Tempat yang paling aman adalah pelukan seorang ibu. Sosok ibu dijadikan panutan. Nasihatnya didengarkan dan dipatuhi. Sayangnya, tidak semua ibu memberikan pengaruh yang baik bagi anaknya. Ahazia merupakan salah satu raja Yehuda yang memerintah dalam waktu singkat, yaitu hanya satu tahun. Dia adalah putra Yoram, raja Yehuda. Ibunya adalah Atalya. Pengaruh ibunya sangat kuat terhadap Ahazia. Sang ibu mendiktekan apa yang harus dilakukan. Juga menjadi penasihatnya, termasuk dalam urusan perang. Sayangnya, nasihat sang ibu justru menjerumuskan Ahazia ke dalam berbagai kejahatan, karena Atalya bukanlah orang yang bertakwa. Ia mewarisi kejahatan ayah dan ibunya yaitu Ahab dan Izebel, raja dan ratu Israel yang dikenal sebagai penyembah berhala. Ahazia pun dilenyapkan bersama seluruh keluarga Ahab lainnya, seperti yang telah Tuhan firmankan. Bagi para ibu dan tentunya berlaku untuk para ayah juga, nasihat apa yang telah kita berikan kepada anak-anak kita? Apakah kita mendidik mereka di jalan Tuhan? Apakah kita mengajar mereka menaati Dia dan mengusahakan kebaikan bagi orang lain? Atau sebaliknya? Sadarilah bahwa pengaruh orang tua amat besar bagi anak-anaknya. Kiranya kita mengarahkan mereka ke jalan yang benar. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, terima kasih untuk ibu yang telah Kau berikan padaku. Berkatilah ia selalu. Jangan biarkan hatinya menangis karena sikap dan perbuatan anak-anaknya yang mengecewakan hatinya. Hiburlah ia selalu dengan kasih dan kekuatan-Mu. Amin (Dod).
Kiranya dapat memberkati Bapak/Ibu/Saudara Sekalian. Follow dan share untuk mendengarkan episode berikutnya.
Kiranya dapat memberkati Bapak/Ibu/Saudara Sekalian. Follow dan share untuk mendengarkan episode berikutnya. #Faith #Christianlife #Christiantalk #HolySpirit #Newlife #Peaceful
Kiranya dapat memberkati Bapak/Ibu/Saudara pendengar. #Pray #Faith #Kind #Christiantalk
Kiranya dapat memberkati Bapak/Ibu/Saudara Sekalian. Follow dan share untuk mendengarkan episode berikutnya. #Faith #Christianlife #Christiantalk #HolySpirit #Newlife #Peaceful