POPULARITY
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Yudith Embulaba dan Laurens Embulaba dari Komunitas Pukat Labuan Bajo di Keuskupan Labuan Bajo, Indonesia. Sirakh 17: 24-29; Mazmur tg 32: 1-2.5.6.7; Markus 10: 17-27LONCENG PRAPASKAH Tema renungan kita pada hari ini ialah: Lonceng PraPaskah.Dengan telah melewati hari Minggu biasa yang ke-8 kemarin, dalam minggu iniyaitu hari Rabu, Gereja kita merayakan hari Rabu Abu. Dari sini, mulailah kitamemasuki masa Prapsakah. Di dalam tahun liturgi, kita mengakhiri masa biasayang berjalan selama 8 minggu dari masa Natal, dan kita akan memberikan fokusperjalanan iman kita kepada misteri-misteri Paskah Yesus Kristus. Masa Pra-Paskah membawa kita untuk sampai kepada peristiwainti yaitu Pekan Suci. Kita menjadikan masa Pra Paskah sebagai saat-saatpersiapan, yang ditandai dengan bentuk-bentuk disiplin Kristiani berupa puasa dan pantang, sertatindakan-tindakan pertobatan. Berkaitan dengan disiplin dan tindakan ini, padahari Rabu Abu, bagian dari liturgi ini ialah penerimaaan abu bagi setiappengikut Kristus. Pelayan yang menandakan abu pada kepala kita menyerukankata-kata ini: Bertobatlah dan percayalah kepada Injil. Seruan pertobatan secara prinsipil datang dari YesusKristus. Ia mengungkapkan perintah Allah yang sudah disampaikan sejak dahulu dizaman para nabi, yaitu manusia harus bertobat dari dosa-dosanya supaya menjadiselamat. Pada hari ini firman Tuhan yang diwartakan sesuai dengan tata liturgiGereja mengungkapkan seruan tersebut. Jika dianalogikan dengan lonceng gereja,kapel, atau biara yang berguna untuk menyampaikan perhatian kita atas sebuahkegiatan yang akan segera berlangsung, firman Tuhan pada hari ini dapat kitapandang sebagai sebuah saat lonceng PraPaskah berbunyi. Kitab Putera Sirakh memusatkan perhatian kita kepadaseruan dan perintah yang berbunyi: Bertobatlah kepada Tuhan dan hentikanlahdosa-dosamu. Lonceng itu berbunyi dengan isinya berupa perintah tersebut, makasetiap dari kita diingatkan bahwa Rabu Abu sudah di depan mata dan masa PraPaskah akan segera kita lalui. Seorang pencuri yang sudah dikenal umum dilingkungannya, juga mendengar bunyi lonceng ini. Apakah yang menjadi reaksinyayang sesungguhnya? Ia mendengar itu, bisa sebagai orang yang mau bertobat, atauorang yang merasa berat untuk bertobat karena mencuri adalah kesukaannya. Biasanya, manusia tidak begitu mudah dan cepatberubah. Kalau si pencuri itu meskipunimannya mendorong dan harapannya besar untuk berubah, ia membutuhkan sebuahproses transisi yang sulit. Kebiasaan dan kesukaan yang besar harus dihentikan,pasti membutuhkan penyangkalan diri yang sangat berat. Hal itu sama dengansulitnya seorang yang diminta Yesus untuk menjual segala harta miliknya,kemudian mengikuti Yesus Kristus dengan tidak membawa apa-apa untuk kelangsunganhidupnya. Intinya, kita memang dituntut untuk mengubah diri kita sebagaipendosa, meski hal itu berat untuk dilakukan. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Tuhan, ampunilahdosa-dosa kami dan bebaskanlah kami dari segala kejahatan dalam hidup ini yangancaman bagi keselamatan kami. Bapa kami yang ada di surga ... Dalam namaBapa ...
Wigand Sugandi - Matius 4:17 (TB) Sejak waktu itulah Yesus memberitakan: "Bertobatlah, sebab Kerajaan Sorga sudah dekat!"
Pembawa Renungan : RP. Stevanus Ardy Watuseke, MSC Manado Mrk. 1:14-20
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Suster Maria Helena PRR dan Suster Maria Casilda PRR dari Komunitas Suster-Suster PRR Kuluhun di Keuskupan Agung Dili, Timor Leste. Efesus 4: 7-16; Mazmur tg 122: 1-2.3-4a.4b-5; Lukas 13: 1-9 BERTOBATLAH, SUPAYA SELAMAT Renungan kita pada hari ini bertema: Bertobatlah, Supaya Selamat. Seruan dan desakan untuk bertobat pertama-tama dibuat oleh Tuhan atas nama kasih dan kerahiman-Nya yang menghendaki supaya manusia ciptaan-Nya dapat selamat. Tuhan Allah begitu kasihan atas manusia yang pada awalnya diciptakan baik adanya, atau pernah diampuni melalui rahmat sakramen, tetapi atas nama kebebasannya ia terlanjur jatuh lagi di dalam dosa. Sama dengan Tuhan, Gereja sebagai Ibu juga menjadi kasihan ketika melihat dan mengalami sendiri bagaimana para anggotanya hidup jauh dari dirinya dan Tuhan. Dosa dan kejahatan terlampau menyelimuti hidup pihak-pihak tertentu anggota Gereja sehingga mereka terhalangi untuk menemukan terang dan kebenaran supaya berubah. Selain Tuhan dan Gereja, keluarga juga menjadi sedih bahkan terpukul, karena anak-anak mereka jatuh dalam aneka kejahatan dan dosa. Lingkungan masyarakat yang lebih luas juga ikut ternoda. Kita sebagai pribadi dan bersama dalam persaudaraan merasa kehilangan dan kecewa ketika satu atau dua di antara kita berlaku tidak sopan dan melakukan tindakan kejahatan. Terhadap semua keadaan berdosa dan kenyataan hidup jauh dari Tuhan seperti ini, semangat Kristen memiliki satu sikap utama yaitu panggilan untuk pertobatan. Tuhan memanggil, demikian juga Gereja, keluarga, dan sesama ingin supaya anggota-anggotanya bertobat. Ketika orang yang dipanggil itu dapat mendengar atau menyadarinya, harapannya ia dapat terketuk hatinya dan mulai mengambil langkah untuk pertobatan. Pada hari ini Firman Tuhan melalui bacaan-bacaan liturgis ingin menyuarakan dengan lantang panggilan pertobatan itu. Panggilan itu dimulai dari Yesus Kristus, ketika Ia sendiri dengan tegas menyerukan bahwa pertobatan merupakan jalan satu-satunya bagi orang-orang yang berdosa untuk dapat memperoleh keselamatan. Di antara banyak dosa pada manusia, dosa yang ditekankan oleh Yesus pada hari ini ialah menunjuk kepada orang lain yang berdosa, sementara diri sendiri tidak diperhatikan dosanya. Ini adalah cara yang munafik, sebagaimana para Farisi dan ahli Taurat perbuat. Menurut Tuhan Yesus, dosa kemunafikan ini jauh lebih besar dari pada mereka yang sudah terhukum karena telah melakukan kesalahan tertentu. Santo Paulus dalam suratnya kepada jemaat di Efesus, memberikan kita solusi untuk mengatasi sikap yang munafik. Kita perlu mencapai kesatuan-iman dan pengetahuan yang benar tentang Kristus, kedewasaan penuh dan tingkat pertumbuhan sesuai dengan kepenuhan Kristus. Jadi jika kita berhenti berbuat dosa dalam segala kemunafikan, maka kita akan menjadi selamat. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Tuhan, pandanglah kami sebagai hamba-hamba-Mu yang berharap selalu belas kasih-Mu agar kami dapat selamat. Kemuliaan kepada Bapa dan Putra dan Roh Kudus ... Dalam nama Bapa ...
Hai Wonder Kids, kembali dalam renungan anak GKY Mangga Besar. Judul renungan hari ini adalah JANGAN KERAS KEPALA Firman Tuhan dalam YAKOBUS 4:10 berkata -Rendahkanlah dirimu di hadapan Tuhan, dan Ia akan meninggikan kamu. Wonder Kids, penting bagi kita untuk memanfaatkan waktu untuk saat teduh, yaitu memikirkan tentang TUHAN dan merenungkan Firman-Nya, serta bagaimana Firman Tuhan dapat mengubah hidup kita. Tapi jika kamu keras kepala dan hanya mau mengikuti keinginanmu sendiri, maka kamu akan sulit melakukan saat teduh. Kenapa? Karena TUHAN akan menggunakan saat teduhmu untuk mengungkapkan hal-hal yang perlu kamu ubah dari karaktermu. TUHAN akan tetap menunjukkan kepadamu sampai kamu menyetujui bahwa ini adalah masalah yang perlu dibereskan. Jika kamu tidak bersedia memperbaiki apa yang TUHAN perlihatkan kepadamu, mungkin kamu tergoda untuk berhenti saat teduh supaya kamu tidak perlu mendengar teguran dari TUHAN. Tapi Wonder Kids, ini adalah kesalahan yang besar! Jangan biarkan dosa dan sikap keras kepala menjauhkanmu dari TUHAN. Bertobatlah, dan akuilah bahwa kamu salah dan TUHAN benar. Nikmatilah waktu bersama TUHAN yang begitu mengasihimu sehingga TUHAN akan memberitahumu bagaimana kamu bisa dibebaskan dari masalah yang membuatmu jauh dari TUHAN. Mari kita berdoa, TUHAN, mohon tunjukkan kepadaku dosa-dosa yang ada di dalam hidupku. Tolong aku untuk berpaling dari dosa-dosaku dan agar aku mendekat kepada-Mu, didalam nama Tuhan Yesus aku berdoa Amin. Wonder kids, HARI INI, INGAT UNTUK SAAT TEDUH DAN MEMIKIRKAN TENTANG TUHAN DAN FIRMAN-NYA. Tuhan Yesus memberkati.
Kencan Dengan Tuhan - Selasa, 16 Juli 2024 Bacaan: Berkatalah si pemalas: "Ada singa di jalan! Ada singa di lorong!" Seperti pintu berputar pada engselnya, demikianlah si pemalas di tempat tidurnya. Si pemalas mencelupkan tangannya ke dalam pinggan, tetapi ia terlalu lelah untuk mengembalikannya ke mulutnya. Si pemalas menganggap dirinya lebih bijak dari pada tujuh orang yang menjawab dengan bijaksana." (Amsal 26:13-16) Renungan: Di dalam kehidupan ini tentu kita tidak mau hidup bersama seorang pembunuh. Akan tetapi tanpa kita sadari, kita sering kali hidup nyaman bersama pembunuh yang kejam. Pembunuh itu bernama kemalasan. Apa yang dibunuhnya? Semua kemungkinan kita untuk mencapai keberhasilan. Meskipun kita memiliki pelbagai faktor yang dibutuhkan untuk berhasil tetapi bila kita malas maka keberhasilan tidak akan menghampiri diri kita. Bagaimana kita tahu bahwa kita sudah hidup dalam kemalasan? Penulis kitab Amsal memberikan empat karakteristik orang yang malas. Pertama, si pemalas selalu menciptakan alasan yang tidak masuk akal untuk membenarkan kemalasannya (ay. 13). Kedua, si pemalas suka menunda suatu pekerjaan (ay. 14). Ketiga, si pemalas terbiasa tidak menyelesaikan tugas yang sudah dimulainya (ay. 15). Terakhir, si pemalas sering merasa diri paling benar dibandingkan orang lain (ay. 16). Berdasarkan panduan dari Amsal ini, marilah kita memeriksa diri dengan teliti dan jujur. Apakah kita sudah bersahabat dan bahkan dikuasai oleh kemalasan? Bertobatlah dari kemalasan sebelum kita menyesal karena sudah membuang banyak kesempatan berharga untuk berhasil tanpa bisa memperolehnya kembali. Jangan lupa, kemalasan juga adalah dosa yang dibenci oleh Tuhan karena kita tidak mengembangkan potensi yang sudah dipercayakan Tuhan kepada kita (Mat. 25:26). Tuhan memberkati. Doa: Tuhan Yesus, lepaskanlah aku dari rasa kemalasan, agar aku tidak kehilangan banyak kesempatan untuk menjadikan aku seorang yang sukses. Amin. (Dod).
Pembawa Renungan: Aji W. Suteja Surabaya Luk. 12:54-59.
Wahyu 2:4-5 “Namun demikian Aku mencela engkau, karena engkau telah meninggalkan kasihmu yang semula. Sebab itu ingatlah betapa dalamnya engkau telah jatuh! Bertobatlah dan lakukanlah lagi apa yang semula engkau lakukan. Jika tidak demikian, Aku akan datang kepadamu dan Aku akan mengambil kaki dianmu dari tempatnya, jikalau engkau tidak bertobat.”
Kisah Para Rasul 2:38 Jawab Petrus kepada mereka: “Bertobatlah dan hendaklah kamu masing-masing memberi dirimu dibaptis dalam nama Yesus Kristus untuk pengampunan dosamu, maka kamu akan menerima karunia Roh Kudus.
1 Yoh 4:19 Kita mengasihi, karena Allah lebih dahulu mengasihi kita 1 Yoh 4:10 Inilah kasih itu: Bukan kita yang telah mengasihi Allah, tetapi Allah yang telah mengasihi kita dan yang telah mengutus Anak-Nya sebagai pendamaian bagi dosa-dosa kita Yohanes 15:9-10 ”Seperti Bapa telah mengasihi Aku, demikianlah juga Aku telah mengasihi kamu; tinggallah di dalam kasihKu itu. Jikalau kamu menuruti perintah-Ku, kamu akan tinggal di dalam kasih-Ku, seperti Aku menuruti perintah Bapa-Ku dan tinggal di dalam kasih-Nya 1 Yoh 1:5-6 1:5 Dan inilah berita, yang telah kami dengar dari Dia, dan yang kami sampaikan kepada kamu: Allah adalah terang dan di dalam Dia sama sekali tidak ada kegelapan. 1:6 Jika kita katakan, bahwa kita beroleh persekutuan dengan Dia, namun kita hidup di dalam kegelapan, kita berdusta dan kita tidak melakukan kebenaran. Mazmur 103 :17-18 Tetapi kasih setia TUHAN dari selama-lamanya sampai selama-lamanya atas orang-orang yang takut akan Dia, dan keadilan-Nya bagi anak cucu bagi orang-orang yang berpegang pada perjanjian-Nya dan yang ingat untuk melakukan titah-Nya. Matius 24:12 Dan karena makin bertambahnya kedurhakaan, maka kasih kebanyakan orang akan menjadi dingin. Wahyu 2:4-5 Namun demikian Aku mencela engkau, karena engkau telah meninggalkan kasihmu yang semula Sebab itu ingatlah betapa dalamnya engkau telah jatuh! Bertobatlah dan lakukanlah lagi apa yang semula engkau lakukan. Jika tidak demikian, Aku akan datang kepadamu dan Aku akan mengambil kaki dianmu dari tempatnya, jikalau engkau tidak bertobat. Wahyu 2:2 Aku tahu segala pekerjaanmu: baik jerih payahmu maupun ketekunanmu. Aku tahu, bahwa engkau tidak dapat sabar terhadap orang-orang jahat, bahwa engkau telah mencobai mereka yang menyebut dirinya rasul, tetapi yang sebenarnya tidak demikian, bahwa engkau telah mendapati mereka pendusta. 2:3 Dan engkau tetap sabar dan menderita oleh karena nama-Ku; dan engkau tidak mengenal lelah. Yeremia 2:2 "Pergilah memberitahukan kepada penduduk Yerusalem dengan mengatakan: Beginilah firman TUHAN: Aku teringat kepada kasihmu pada masa mudamu, kepada cintamu pada waktu engkau menjadi pengantin, bagaimana engkau mengikuti Aku di padang gurun, di negeri yang tiada tetaburannya. Keluaran 25:37 Haruslah kau buat pada kandil itu tujuh lampu dan lampu-lampu itu haruslah dipasang di atas kandil itu, sehingga diterangi yang di depannya Galatia 6:9 Janganlah kita jemu-jemu berbuat baik, karena apabila sudah datang waktunya, kita akan menuai, jika kita tidak menjadi lemah.
Kisah Para Rasul 2:38 Jawab Petrus kepada mereka: “Bertobatlah dan hendaklah kamu masing-masing memberi dirimu dibaptis dalam nama Yesus Kristus untuk pengampunan dosamu, maka kamu akan menerima karunia Roh Kudus.
Matius 3:2 “Bertobatlah, sebab Kerajaan Surga sudah dekat!”
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Adrianus A. Guntur dari Komunitas Pukat Labuan Bajo, Keuskupan Ruteng, Indonesia. Efesus 4: 7-16; Mazmur tg 122: 1-2.3-4a.4b-5; Lukas 13: 1-9 BERTOBATLAH, SUPAYA SELAMAT Renungan kita pada hari ini bertema: Bertobatlah, Supaya Selamat. Seruan dan desakan untuk bertobat pertama-tama dibuat oleh Tuhan atas nama kasih dan kerahiman-Nya yang menghendaki supaya manusia ciptaan-Nya dapat selamat. Tuhan Allah begitu kasihan atas manusia yang pada awalnya diciptakan baik adanya, atau pernah diampuni melalui rahmat sakramen, tetapi atas nama kebebasannya ia terlanjur jatuh lagi di dalam dosa. Sama dengan Tuhan, Gereja sebagai Ibu juga menjadi kasihan ketika melihat dan mengalami sendiri bagaimana para anggotanya hidup jauh dari dirinya dan Tuhan. Dosa dan kejahatan terlampau menyelimuti hidup pihak-pihak tertentu anggota Gereja sehingga mereka terhalangi untuk menemukan terang dan kebenaran supaya berubah. Selain Tuhan dan Gereja, keluarga juga menjadi sedih bahkan terpukul, karena anak-anak mereka jatuh dalam aneka kejahatan dan dosa. Lingkungan masyarakat yang lebih luas juga ikut ternoda. Kita sebagai pribadi dan bersama dalam persaudaraan merasa kehilangan dan kecewa ketika satu atau dua di antara kita berlaku tidak sopan dan melakukan tindakan kejahatan. Terhadap semua keadaan berdosa dan kenyataan hidup jauh dari Tuhan seperti ini, semangat Kristen memiliki satu sikap utama yaitu panggilan untuk pertobatan. Tuhan memanggil, demikian juga Gereja, keluarga, dan sesama ingin supaya anggota-anggotanya bertobat. Ketika orang yang dipanggil itu dapat mendengar atau menyadarinya, harapannya ia dapat terketuk hatinya dan mulai mengambil langkah untuk pertobatan. Pada hari ini Firman Tuhan melalui bacaan-bacaan liturgis ingin menyuarakan dengan lantang panggilan pertobatan itu. Panggilan itu dimulai dari Yesus Kristus, ketika Ia sendiri dengan tegas menyerukan bahwa pertobatan merupakan jalan satu-satunya bagi orang-orang yang berdosa untuk dapat memperoleh keselamatan. Di antara banyak dosa pada manusia, dosa yang ditekankan oleh Yesus pada hari ini ialah menunjuk kepada orang lain yang berdosa, sementara diri sendiri tidak diperhatikan dosanya. Ini adalah cara yang munafik, sebagaimana para Farisi dan ahli Taurat perbuat. Menurut Tuhan Yesus, dosa kemunafikan ini jauh lebih besar dari pada mereka yang sudah terhukum karena telah melakukan kesalahan tertentu. Santo Paulus dalam suratnya kepada jemaat di Efesus, memberikan kita solusi untuk mengatasi sikap yang munafik. Kita perlu mencapai kesatuan-iman dan pengetahuan yang benar tentang Kristus, kedewasaan penuh dan tingkat pertumbuhan sesuai dengan kepenuhan Kristus. Jadi jika kita berhenti berbuat dosa dalam segala kemunafikan, maka kita akan menjadi selamat. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Tuhan, pandanglah kami sebagai hamba-hamba-Mu yang berharap selalu belas kasih-Mu. Kemuliaan kepada Bapa dan Putra dan Roh Kudus ... Dalam nama Bapa ... --- Send in a voice message: https://anchor.fm/media-la-porta/message
Syalom Keluarga Damai! Sapaan Damai Sejahtera atau disingkat SAMAS merupakan sebuah renungan singkat yang tayang setiap hari Senin-Sabtu. SAMAS tidak hanya dibawakan oleh pendeta/hamba Tuhan, tetapi juga akan dibawakan oleh siapapun yang ingin berbagi sapaan Tuhan kepada dirinya. Semoga kita dapat menemukan damai sejahtera yang datangnya dari sapaan Tuhan kepada setiap kita melalui SAMAS ini. Tuhan Yesus memberkati!
Salah satu karunia dan kasih sayang Allah kepada kita adalah Dia membukakan pintu tobat yang luas bagi kita, sehingga kita berada di dalam liputan karunia dan kasih sayang-Nya yang luas.
Kis 2:38 Jawab Petrus kepada mereka: "Bertobatlah dan hendaklah kamu masing-masing memberi dirimu dibaptis dalam nama Yesus Kristus untuk pengampunan dosamu, maka kamu akan menerima karunia Roh Kudus. 2 kor 3:17 Sebab Tuhan adalah Roh; dan di mana ada Roh Allah, di situ ada kemerdekaan Ibrani 2:14-15 2:14 Karena anak-anak itu adalah anak-anak dari darah dan daging, maka Ia juga menjadi sama dengan mereka dan mendapat bagian dalam keadaan mereka, supaya oleh kematian-Nya Ia memusnahkan dia, yaitu Iblis, yang berkuasa atas maut; 2:15 dan supaya dengan jalan demikian Ia membebaskan mereka yang seumur hidupnya berada dalam perhambaan oleh karena takutnya kepada maut Yohanes 10:10 Pencuri datang hanya untuk mencuri dan membunuh dan membinasakan; Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan Roma 6:14 Sebab kamu tidak akan dikuasai lagi oleh dosa, karena kamu tidak berada di bawah hukum Taurat, tetapi di bawah kasih karunia Efesus 5:18 Dan janganlah kamu mabuk oleh anggur, karena anggur menimbulkan hawa nafsu, tetapi hendaklah kamu penuh dengan Roh Kejadian 41:38 Lalu berkatalah Firaun kepada para pegawainya: "Mungkinkah kita mendapat orang seperti ini, seorang yang penuh dengan Roh Allah? Ayat 16 Yusuf menyahut Firaun: "Bukan sekali-kali aku, melainkan Allah juga yang akan memberitakan kesejahteraan kepada tuanku Firaun Ay.40 Engkaulah menjadi kuasa atas istanaku, dan kepada perintahmu seluruh rakyatku akan taat; hanya takhta inilah kelebihanku dari padamu. Galatia 5:13 Saudara-saudara, memang kamu telah dipanggil untuk merdeka. Tetapi janganlah kamu mempergunakan kemerdekaan itu sebagai kesempatan untuk kehidupan dalam dosa, melainkan layanilah seorang akan yang lain oleh kasih.
Lukas 9:23 Kata-Nya kepada mereka semua: "Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya setiap hari dan mengikut Aku. 2 Korintus 5:17 Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang. Kejadian 17:5 Karena itu namamu bukan lagi Abram, melainkan Abraham, karena engkau telah Kutetapkan menjadi bapa sejumlah besar bangsa. Ayat 15 Selanjutnya Allah berfirman kepada Abraham: "Tentang isterimu Sarai, janganlah engkau menyebut dia lagi Sarai, tetapi Sara, itulah namanya Kejadian 32:28 32:28 Lalu kata orang itu: "Namamu tidak akan disebutkan lagi Yakub, tetapi Israel, sebab engkau telah bergumul melawan Allah dan manusia, dan engkau menang. Galatia 6:15-16 -Sebab bersunat atau tidak bersunat tidak ada artinya, tetapi menjadi ciptaan baru, itulah yang ada artinya. Dan semua orang, yang memberi dirinya dipimpin oleh patokan ini, turunlah kiranya damai sejahtera dan rahmat atas mereka dan atas Israel milik Allah Kis 2:38-39 2:38 Jawab Petrus kepada mereka: "Bertobatlah dan hendaklah kamu masing-masing memberi dirimu dibaptis dalam nama Yesus Kristus untuk pengampunan dosamu, maka kamu akan menerima karunia Roh Kudus. 2:39 Sebab bagi kamulah janji itu dan bagi anak-anakmu dan bagi orang yang masih jauh, yaitu sebanyak yang akan dipanggil oleh Tuhan Allah kita. Yohanes 1:42 Ia membawanya kepada Yesus. Yesus memandang dia dan berkata: "Engkau Simon, anak Yohanes, engkau akan dinamakan Kefas (artinya: Petrus) Efesus 4:22-24 4:22 yaitu bahwa kamu, berhubung dengan kehidupan kamu yang dahulu, harus menanggalkan manusia lama, yang menemui kebinasaannya oleh nafsunya yang menyesatkan, 4:23 supaya kamu dibaharui di dalam roh dan pikiranmu, 4:24 dan mengenakan manusia baru, yang telah diciptakan menurut kehendak Allah di dalam kebenaran dan kekudusan yang sesungguhnya. Galatia 2:20 namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku. Dan hidupku yang kuhidupi sekarang di dalam daging, adalah hidup oleh iman dalam Anak Allah yang telah mengasihi aku dan menyerahkan diri-Nya untuk aku. Roma 6:3-4 6:3 Atau tidak tahukah kamu, bahwa kita semua yang telah dibaptis dalam Kristus, telah dibaptis dalam kematian-Nya? 6:4 Dengan demikian kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh baptisan dalam kematian, supaya, sama seperti Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru.
Tema : *Selagi Ada Kesempatan, Bertobatlah!* Nats : Lukas 13:1-9 Ev. Grace Kalew https://youtu.be/NhI7wQSPniA Dapat diakses di: YouTube GMIM Kristus Manado https://www.youtube.com/playlist?list=PLKphFZaugIfuW-fuGTAiFhDL7eaCpPCIo Instagram @gkm_manado https://www.instagram.com/gkm_manado/?igshid=8j3tbi7m5e03 Facebook GMIM Kristus Manado https://www.facebook.com/watch/1405578286168320/225888591864496/ Spotify GMIM Kristus Manado https://open.spotify.com/show/6xiSK3ecryQtyEAvxcrSG2 Radio Sumber Kasih FM 90,20 MHz Senin dan Sabtu Pukul 05.15 WITA Selasa s/d Jumat Pukul 08.55 WITA #gkmmenyapa #gmimkristusmanado #renunganharian #renungansingkat
Matius 3:2 "Bertobatlah,sebab Kerajaan Sorga sudah dekat!" --- Support this podcast: https://anchor.fm/e-manna/support
Hiburkanlah, hiburkanlah umat-Ku, demikian firman Allahmu, tenangkanlah hati Yerusalem dan serukanlah kepadanya, bahwa perhambaannya sudah berakhir, bahwa kesalahannya telah diampuni. Ada suara yang berseru-seru: ”Persiapkanlah di padang gurun jalan untuk TUHAN, luruskanlah di padang belantara jalan raya bagi Allah kita! - Yesaya 40:1,2a,3 (TB)
Maka datanglah Yohanes ke seluruh daerah Yordan dan menyerukan: ”Bertobatlah dan berilah dirimu dibaptis dan Allah akan mengampuni dosamu". - Lukas 3:3 (TB)
Ustadz Ahmad Zainuddin lc --- Send in a voice message: https://anchor.fm/dakwahsunnahtauhid/message Support this podcast: https://anchor.fm/dakwahsunnahtauhid/support
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan dibawakan oleh Suster Lorenza, OSF dan renungan dibawakan oleh Suster Gemma, OSF dari Komunitas Suster OSF Santa Elisabeth Semarang, Keuskupan Agung Semarang. Roma 8: 1-11; Mazmur tg 24: 1-2.3-4ab.5-6; Lukas 13: 1-9 BERTOBATLAH, SUPAYA SELAMAT Renungan kita pada hari ini bertema: Bertobatlah, Supaya Selamat. Seruan dan desakan untuk bertobat pertama-tama dibuat oleh Tuhan atas nama kasih dan kerahiman-Nya yang menghendaki supaya manusia ciptaan-Nya dapat selamat. Tuhan Allah begitu kasihan atas manusia yang pada awalnya diciptakan baik adanya, atau pernah diampuni melalui rahmat sakramen, tetapi atas nama kebebasannya ia terlanjur jatuh lagi bahkan berkali-kali ke dalam dosa. Sama dengan Tuhan, Gereja sebagai Ibu juga jatuh kasihan ketika melihat dan mengalami sendiri bagaimana para anggotanya hidup jauh dari dirinya dan Tuhan. Dosa dan kejahatan terlampau menyelimuti hidup pihak-pihak tertentu anggota Gereja sehingga mereka terhalangi untuk menemukan terang dan kebenaran supaya berubah. Selain Tuhan dan Gereja, keluarga juga menjadi sedih bahkan terpukul, karena anak-anak mereka jatuh dalam aneka kejahatan dan dosa. Kita sebagai pribadi dan bersama dalam persaudaraan merasa kehilangan dan kecewa ketika satu atau dua di antara kita berlaku tidak sopan dan melakukan tindakan kejahatan. Terhadap semua keadaan berdosa dan kenyataan hidup jauh dari Tuhan seperti ini, semangat Kristen memiliki satu sikap utama yaitu panggilan untuk pertobatan. Tuhan memanggil, demikian juga Gereja, keluarga, dan sesama ingin supaya anggota-anggotanya bertobat. Ketika orang yang dipanggil itu dapat mendengar atau menyadarinya, harapannya ia dapat terketuk hatinya dan mulai mengambil langkah untuk pertobatan. Pada hari ini Firman Tuhan melalui bacaan-bacaan liturgis ingin menyuarakan dengan lantang panggilan pertobatan itu. Panggilan itu dimulai dari Yesus Kristus, ketika Ia sendiri dengan tegas menyerukan bahwa pertobatan merupakan jalan satu-satunya bagi orang-orang yang berdosa untuk dapat memperoleh keselamatan. Di antara banyak dosa pada manusia, dosa yang ditekankan oleh Yesus pada hari ini ialah orang yang menunjuk orang lain sebagai pendosa, sementara diri sendiri tidak menyadari sebagai pendosa juga. Ini adalah cara yang munafik, seperti kaum Farisi dan ahli Taurat perbuat. Menurut Tuhan Yesus, dosa kemunafikan ini jauh lebih besar dari pada mereka yang sudah terhukum karena telah melakukan kesalahan tertentu. Santo Paulus dalam suratnya kepada jemaat di Roma di dalam bacaan pertama hari ini, memberikan solusi untuk mengatasi sikap yang munafik. Kita perlu mencapai kesatuan-iman dan pengetahuan yang benar tentang Yesus Kristus, kedewasaan penuh dan tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus. Dengan kata lain, kita harus hidup dalam bimbingan dan terang Roh Tuhan, sehingga kita mencegah diri kita hidup dalam nafsu kedagingan, dan pada akhirnya kita dapat selamat. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Tuhan, pandanglah kami sebagai hamba-hamba-Mu yang berharap selalu belas kasihan-Mu. Bapa kami yang ada di dalam Surga ... Dalam nama Bapa ... --- Send in a voice message: https://anchor.fm/media-la-porta/message
Bertobat berarti menyadari bahwa kita adalah orang-orang berdosa yang senantiasa membutuhkan kasih Allah.
Kisah Para Rasul 2:38 “Jawab Petrus kepada mereka: "Bertobatlah dan hendaklah kamu masing-masing memberi dirimu dibaptis dalam nama Yesus Kristus untuk pengampunan dosamu, maka kamu akan menerima karunia Roh Kudus.“
Matius 3:2 "Bertobatlah, sebab Kerajaan Sorga sudah dekat!"
Markus 1:15 Kata-Nya: “Waktunya telah genap; Kerajaan Allah sudah dekat. Bertobatlah dan percayalah kepada Injil!”
Kisah Para Rasul 20:21 aku senantiasa bersaksi kepada orang-orang Yahudi dan orang-orang Yunani, supaya mereka bertobat kepada Allah dan percaya kepada Tuhan kita, Yesus Kristus.
Khotbah Ibadah Minggu Online (IMO) 7 Maret 2021, oleh Pdt. Yohanes Adrie dengan tema Bertobatlah dan Percayalah. Mari kita datang beribadah, menyembah dan memuji Tuhan bersama.
Firman Tuhan: Kisah Para Rasul 8:18-24 Orang yang sudah percaya Kristus tetap harus berefleksi diri dan bertobat setiap hari atas kejahatan yang ada di dalam hatinya. Bawalah pergumulan kita itu ke dalam doa kepada Tuhan, akui, dan minta kekuatanNya agar kita disucikan dari hari ke hari.
"Bertobatlah dan berilah dirimu dibaptis dan Allah akan mengampuni dosamu,..." SELAMAT TAHUN BARU 2021 , TUHAN BERKATI
Demikianlah Yohanes Pembaptis tampil di padang gurun dan menyerukan : "Bertobatlah dan berilah dirimu dibaptis dan Allah akan mengampuni dosamu." - Markus 1:4 (TB)
Betapa sering merkea telah mendengar nada lembut suara itu memanggil mereka untuk bertobat.
Hal pertama yg dikatakan kepada kita waktu masuk masa Adven adalah "berjaga-jagalah!". Ternyata itu ga cukup; bukan cuma itu yg perlu. Kenapa ya? Apa lagi dong yg mesti dilakuin? Dengerin renungannya..
Hemat-hemat artinya hati-hati akan penggunaan keuangan kita. Lalu, ingat-ingat selalu membaca Impian kita, impianku dan teman-teman, selalu terkoneksi antara tindakan kita dengan impian kita itu, kekuatan dari Tuhan Yesus agar kita selalu bersemangat, bekerja dengan penuh pengharapan untuk cita-cita kita yang dapat terwujud.
Masihkah kita memiliki kasih mula-mula kita, apakah masih crazy in love with Jesus? Jangan biarkan kasih mula-mula itu tawar. Tetapi justru di hari-hari ini kita harus bangkitkan iman, pengharapan dan kasih kita kepada Tuhan Yesus Dalam Wahyu 2 ayat 4-5, Tuhan mencela jemaat di Efesus karena telah meninggalkan kasih mereka yang semula. “Namun demikian Aku mencela engkau, karena engkau telah meninggalkan kasihmu yang semula. Sebab itu ingatlah betapa dalamnya engkau telah jatuh! Bertobatlah dan lakukanlah lagi apa yang semula engkau lakukan. Jika tidak demikian, Aku akan datang kepadamu dan Aku akan mengambil kaki dianmu dari tempatnya, jikalau engkau tidak bertobat.” Wahyu 2:4-5 TB https://www.bible.com/306/rev.2.4-5.tb Kembalilah kepada kasih mula-mula kepada Tuhan Yesus. Terus miliki hubungan yang intim denganNya, setia dalam saat teduh, doa dan pembacaan Firman, berani bersaksi dan hidup dalam perintah-perintah-Nya. --- Support this podcast: https://anchor.fm/cool-gm/support
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan dibawakan oleh Perdamean Sihombing (Gereja St. Maria Diangkat ke Surga, Paroki Katedral Jakarta) dan renungan dibawakan oleh Quilletta Manik (Gereja St. Theresia, Paroki Menteng, Jakarta) BERTOBATLAH, SUPAYA SELAMAT Renungan kita pada hari ini bertema: Bertobatlah, Supaya Selamat. Seruan dan desakan untuk bertobat pertama-tama dibuat oleh Tuhan atas nama kasih dan kerahiman-Nya yang menghendaki supaya manusia ciptaan-Nya dapat selamat. Tuhan Allah begitu kasihan atas manusia yang pada awalnya diciptakan baik adanya, atau pernah diampuni melalui rahmat sakramen, tetapi atas nama kebebasannya ia terlanjur jatuh di lagi dalam dosa. Sama dengan Tuhan, Gereja sebagai Ibu juga menjadi kasihan ketika melihat dan mengalami sendiri bagaimana para anggotanya hidup jauh dari dirinya dan Tuhan. Dosa dan kejahatan terlampau menyelimuti hidup pihak-pihak tertentu anggota Gereja sehingga mereka terhalangi untuk menemukan terang dan kebenaran supaya berubah. Selain Tuhan dan Gereja, keluarga juga menjadi sedih bahkan terpukul, karena anak-anak mereka jatuh dalam aneka kejahatan dan dosa. Lingkungan masyarakat yang lebih luas juga ikut ternoda. Kita sebagai pribadi dan bersama dalam persaudaraan merasa kehilangan dan kecewa ketika satu atau dua di antara kita berlaku tidak sopan dan melakukan tindakan kejahatan. Terhadap semua keadaan berdosa dan kenyataan hidup jauh dari Tuhan seperti ini, semangat Kristen memiliki satu sikap utama yaitu panggilan untuk pertobatan. Tuhan memanggil, demikian juga Gereja, keluarga, dan sesama ingin supaya anggota-anggotanya bertobat. Ketika orang yang dipanggil itu dapat mendengar atau menyadarinya, harapannya ia dapat terketuk hatinya dan mulai mengambil langkah untuk pertobatan. Pada hari ini Firman Tuhan melalui bacaan-bacaan liturgis ingin menyuarakan dengan lantang panggilan pertobatan itu. Panggilan itu dimulai dari Yesus Kristus, ketika Ia sendiri dengan tegas menyerukan bahwa pertobatan merupakan jalan satu-satunya bagi orang-orang yang berdosa untuk dapat memperoleh keselamatan. Di antara banyak dosa pada manusia, dosa yang ditekankan oleh Yesus pada hari ini ialah menunjuk kepada orang lain yang berdosa, sementara diri sendiri tidak diperhatikan dosanya. Ini adalah cara yang munafik, sebagaimana para Farisi dan ahli Taurat perbuat. Menurut Tuhan Yesus, dosa kemunafikan ini jauh lebih besar dari pada mereka yang sudah terhukum karena telah melakukan kesalahan tertentu. Santo Paulus dalam suratnya kepada jemaat di Efesus di dalam bacaan pertama hari ini, memberikan solusi untuk mengatasi sikap yang munafik. Kita perlu mencapai kesatuan-iman dan pengetahuan yang benar tentang Yesus Kristus, kedewasaan penuh dan tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus. Dengan kata lain, jika kita berhenti berbuat dosa dalam segala kemunafikan, maka kita akan menjadi selamat. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Tuhan, pandanglah kami sebagai hamba-hamba-Mu yang berharap selalu belas kasih-Mu. Kemuliaan ... Dalam... --- Send in a voice message: https://anchor.fm/media-la-porta/message
Yohanes Pembaptis dan Tuhan Yesus mengalami hal yang serupa, yaitu diitangkap oleh orang yang berkuasa pada saat itu. Apa yang membedakan kedua peristiwa ini? Simak dalam eksposisi Injil Markus ketiga ini. Khotbah Pdt. Joshua Lie di IREC Trinity 30 Agustus 2020. Markus 1:14-20 : 1:14 Sesudah Yohanes ditangkap datanglah Yesus ke Galilea memberitakan Injil Allah 1:15 kata-Nya: "Waktunya telah genap; Kerajaan Allah sudah dekat. Bertobatlah dan percayalah kepada Injil!" 1:16 Ketika Yesus sedang berjalan menyusur danau Galilea, Ia melihat Simon dan Andreas, saudara Simon. Mereka sedang menebarkan jala di danau, sebab mereka penjala ikan. 1:17 Yesus berkata kepada mereka: "Mari, ikutlah Aku dan kamu akan Kujadikan penjala manusia." 1:18 Lalu merekapun segera meninggalkan jalanya dan mengikuti Dia. 1:19 Dan setelah Yesus meneruskan perjalanan-Nya sedikit lagi, dilihat-Nya Yakobus, anak Zebedeus, dan Yohanes, saudaranya, sedang membereskan jala di dalam perahu. 1:20 Yesus segera memanggil mereka dan mereka meninggalkan ayahnya, Zebedeus, di dalam perahu bersama orang-orang upahannya lalu mengikuti Dia. --- Send in a voice message: https://anchor.fm/rwfonline/message
Eksposisi Injil Markus: Mengapa Injil muncul di padang belantara, bukan bait Allah? Apa hubungannya dengan peristiwa Yesus dibaptis oleh Yohanes Pembaptis? Padang belantara dan air menggambarkan kehidupan manusia dalam dosa. Kedatangan Yesus Kristus merupakan kabar baik karena menebus kehidupan manusia dari kekacauan dosa. Khotbah Pdt. Joshua Lie di IREC Trinity. 16 Agustus 2020. Markus 1:1-12 : 1:1 Inilah permulaan Injil tentang Yesus Kristus, Anak Allah. 1:2 Seperti ada tertulis dalam kitab nabi Yesaya: "Lihatlah, Aku menyuruh utusan-Ku mendahului Engkau, ia akan mempersiapkan jalan bagi-Mu; 1:3 ada suara orang yang berseru-seru di padang gurun: Persiapkanlah jalan untuk Tuhan, luruskanlah jalan bagi-Nya", 1:4 demikianlah Yohanes Pembaptis tampil di padang gurun dan menyerukan: "Bertobatlah dan berilah dirimu dibaptis dan Allah akan mengampuni dosamu." 1:5 Lalu datanglah kepadanya orang-orang dari seluruh daerah Yudea dan semua penduduk Yerusalem, dan sambil mengaku dosanya mereka dibaptis di sungai Yordan. 1:6 Yohanes memakai jubah bulu unta dan ikat pinggang kulit, dan makanannya belalang dan madu hutan. 1:7 Inilah yang diberitakannya: "Sesudah aku akan datang Ia yang lebih berkuasa dari padaku; membungkuk dan membuka tali kasut-Nyapun aku tidak layak. 1:8 Aku membaptis kamu dengan air, tetapi Ia akan membaptis kamu dengan Roh Kudus" 1:9 Pada waktu itu datanglah Yesus dari Nazaret di tanah Galilea, dan Ia dibaptis di sungai Yordan oleh Yohanes. 1:10 Pada saat Ia keluar dari air, Ia melihat langit terkoyak, dan Roh seperti burung merpati turun ke atas-Nya. 1:11 Lalu terdengarlah suara dari sorga: "Engkaulah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Mulah Aku berkenan." 1:12 Segera sesudah itu Roh memimpin Dia ke padang gurun. --- Send in a voice message: https://anchor.fm/rwfonline/message
#PODCASTINIBETA --- This episode is sponsored by · Anchor: The easiest way to make a podcast. https://anchor.fm/app Support this podcast: https://anchor.fm/Inibeta/support
KataNya : "Waktunya telah genap; Kerajaan Allah sudah dekat. Bertobatlah dan percayalah kepada Injil!" - Markus 1:15 (TB)