Diskusi tentang beragam topik seputar energi bersih di Indonesia dan dunia bersama pakarnya di Bicara Energi. Persembahan Institute for Essential Services Reform (IESR) adalah think-tank di bidang energi dan lingkungan. IESR mendorong transformasi menuju sistem energi berkelanjutan dengan melakukan advokasi kebijakan publik yang bertumpu pada kajian berbasis data dan saintifik, melakukan asistensi dan pengembangan kapasitas, serta membangun kemitraan strategis dengan aktor-aktor non-pemerintah.
Institute for Essential Services Reform
Sobat Essentials!Industri baja termasuk kontributor besar emisi industri diIndonesia. Pada 2022, sektor ini menyumbang 4,9% dari total emisi industri, setara 20–30 juta ton CO₂/tahun. Mayoritaspabrik masih menggunakan teknologi blast furnace berbahan bakar batu bara.Tetapi ada peluang untuk menurunkan emisi di industri baja sebagai upaya mitigasi krisis iklim, termasuk dengan adanya kebijakan seperti CBAM dan permintaan baja hijau. Apa saja peluang dan tantangannya? Simak Podcast IESRBicara Energi “Perkembangan pasar Green Steel dalam pusaran CBAM dan Pasar Karbon” bersama Harry Warganegara, Direktur Eskekutif, The Indonesian Iron and Stel Association (IISIA) dan Mentari Pujantoro, Manajer Proyek Agora Energy, Agora Energiewende. Podcast ini dipandu oleh Rahmat JES, Koordinator Keterlibatan IndustriNet-Zero, IESR.Dengarkan di siniar kesayangan di s.id/PCBajaHijau, atauTonton di YouTube IESR s.id/YTBajaHijau
Sobat Essentials! Krisis iklim tengah berlangsung, namunkerap kali dipandang kurang berdampak dibandingkan krisis ekonomi. Survei Remotivi tahun 2023 terhadap 1.097 responden dari wilayah perkotaan dan pedesaan menunjukkan bahwa 63% responden masih belum menyadari urgensi isu perubahan iklim. Bagaimana kitadapat menyampaikan isu ini secara bijak untuk menjembatani kesenjangan pemahaman di masyarakat? Dengar dan saksikan percakapan menarik di Podcast IESR Bicara Energi Seni berjudul Menceritakan Isu Krisis Iklim dan Transisi Energi ke Orang Terdekat bersama Agus Tampubolon, Manajer Proyek Clean, Affordable andSecure Energy for Southeast Asia (CASE), IESR serta dipandu oleh Immakulata Soraya, Staff Komunikasi untuk Proyek CASE, IESR.
Sobat Essentials!Untuk mendukung percepatan pemanfaatan energi terbarukan disektor ketenagalistrikan, Institute for Essential Services Reform (IESR) menerbitkan kajian Unlocking Indonesia's Renewables Future: the Economic Case of 333 GW of Solar, Wind, and Hydro Projects. Studi ini mengidentifikasi potensi teknis proyek energi terbarukan di seluruh Indonesia melalui analisis spasial dan uji keekonomian berbasis pemodelan finansial. Bagaimana hasil studi ini dapat membuka peluang baru, khususnya mendukung mekanisme pengadaan bundle clustering yang tengah disiapkan oleh PT PLN (Persero)?Simak pembahasannya dalam Talkshow IESR Bicara Energi bersama Narasumber Dr. Zainal Arifin, Executive Vice President Aneka Energi Baru Terbarukan, PT PLN (Persero) dan Pintoko Aji, Koordinator Riset Kelompok Data dan Pemodelan, IESR, serta dipandu oleh Sarah Auliya Furjatullah, Staf Program Akses Energi Berkelanjutan, IESR.Saksikan diskusi menarik ini di YouTube IESR Indonesia:s.id/YTPotensiProyekET333GWDengarkan juga di berbagai siniar kesayangan Anda di: s.id/PCPotensiProyekET333GW
Sobat Essentials!Dalam janji kampanyenya, Presiden Prabowo menyebut Bahan Bakar Nabati (BBN) sebagai strategi utama menuju swasembada energi. Namun, masyarakat sipil menyoroti risiko deforestasi besar-besaran jika kebijakan ini tidak dikawal dengan baik. Dengarkan dan saksikan Podcast Bicara Energi: Menelisik Kebijakan B40 Indonesia yang akan mengulas perspektif masyarakat sipil tentang alternatif strategi yang lebih berkelanjutan. Diskusi ini dipandu oleh Shahnaz Nur Firdausi, Analis Energi dan Iklim, IESR, bersama narasumber Julius Christian, Analis Senior, IESR, dan Riza Eqi Arizona, Program Officer Bioenergy, Madani Berkelanjutan. Tonton di YouTube
Sobat Essentials!Anak muda memainkan peran yang vital dalam transisi energi. Merekalah yang kelak menjadi pemimpin masadepan. Mereka akan melanjutkan agenda percepatan transisi energi yang saat tengah berlangsung. Simak Podcast IESR Bicara Energi berjudul GEN-B: AntusiasmeGerakan Anak Muda untuk Energi Bersih yang akan membahas cara komunitas ini mempromosikan kesadaran akan gaya hidup rendah karbon. M. Maghribul Falah, StafProgram Transformasi Sistem Energi, IESR, berbincang dengan Gieska Aulia Permana, Ketua GEN-B Jakarta Selatan untuk menggali pandangan anak muda terhadap transisi energi. Dengar langsung di
Sobat Essentials!Pada Februari 2024, jumlah pengangguran di Indonesia mencapai 7,20 juta jiwa. Generasi Z masih menduduki peringkat pertama dengan tingkat pengangguran 16,42%,sementara lulusan SMK menjadi kelompok paling banyak menganggur dengan tingkat 8,62%.Pemerintah telah mendorong kolaborasi pendidikan dan industri serta menerbitkan Perpres No. 68/2022 untuk meningkatkan kualitas pendidikan vokasi. Namun, tantanganbesar masih ada, terutama dalam menciptakan lapangan kerja hijau.Kepemimpinan Prabowo-Gibran menjanjikan 19 juta lapangan kerja, termasuk 5 juta pekerjaan ramah lingkungan. Tapi, bagaimana strategi konkretnya? Bagaimanakita bisa menyambut era pekerjaan hijau?
Sobat Essentials! BBM yang paling banyak digunakan di Indonesia masih berkualitas rendah, dengan kandungan sulfur tinggi (150-2.000 ppm), bahkan belum memenuhi standar Euro II. Akibatnya, teknologi peredam emisi tidak bekerja optimal, dan polusi udara tetap tinggi. Untuk udara yang lebih bersih, kita perlu beralih ke BBM dengan standar Euro IV, yang memiliki kandungan sulfur jauh lebih rendah (50 ppm). Apa tantangannya? Bagaimana solusinya? Simak pembahasannya di Podcast IESR Bicara Energi edisi "Menipiskan Kabut Polusi dengan Peningkatan Standar Kualitas BBM Setara Euro IV" bersama Nathan Roestandy, Co-Founder Nafasm Prof. Budi Haryanto, Ketua RCCC UI, dipandu oleh Julius Christian, Analis Senior IESR
Sobat Essentials! Terpilihnya Donald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat ke-47 mempengaruhi situasi #geopolitik global. Kesepakatan iklim dan transisi energi dunia sedikit banyak juga akan terdampak atas kebijakan Amerika Serikat. Simak perbincangan Direktur Eksekutif IESR, Fabby Tumiwa, dan Dino Patti Djalal Pendiri Foreign Policy Community Indonesia (FPCI) dalam Talkshow IESR Bicara Energi edisi 'Navigasi Transisi Energi setelah Kemenangan Donald Trump' dipandu oleh Immakulata Soraya, Staf Komunikasi Proyek CASE. Simak juga di siniar kesayangan kamu di s.id/PCBicara EnergiTrump dan di YouTube IESR Indonesia s.id/BicaraEnergiTrump #TransisiEnergi #NavigasiTE #AksiIklim
Sobat Essentials! #Indonesia mulai memperbarui dokumen Nationally Determined Contribution (NDC) sebagai langkah konkret untuk mencapai target #iklim global. Dokumen Second NDC (SNDC) ini rencananya akan disampaikan pada UNFCCC Februari 2025. Apakah target-target dalam SNDC ini sudah cukup ambisius untuk menghadapi tantangan #krisis iklim?
Sobat Essentials! As COP-29 unfolds, it highlights the pivotal role businesses play in tackling climate change and driving the global transition to net-zero carbon emissions. One initiative leading this charge is RE100, uniting hundreds of ambitious businesses committed to accelerating the shift to 100% renewable electricity. In 2024, RE100's collaboration with IESR in Indonesia marks a significant milestone in the country's renewable energy journey. Curious to learn more? Tune in to our podcast, “Exploring RE100's Role in Indonesia's Renewable Energy Transition,” featuring Ollie Wilson, Head of RE100, and Lucia Karina, VP of Public Affairs, Communications, and Sustainability at Coca-Cola Europacific Partners Indonesia—a proud RE100 member.
Dalam menghadapi transisi energi, media juga harus mendorong partisipasi publik melalui diskusi dan dialog terbuka. Masyarakat harus diberi ruang untuk menyuarakan pendapat dan kekhawatiran mereka terkait transisi energi. Dengan demikian, transisi energi dapat berjalan lebih lancar dan berkeadilan, serta memastikan bahwa manfaat dari transisi ini dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat. Media yang bertanggung jawab akan mampu menjadi jembatan komunikasi antara pemerintah, masyarakat, dan pihak terkait lainnya dalam mewujudkan transisi energi yang sukses di Indonesia. Sejauh mana peran jurnalis dan media dalam proses transisi energi, bagaimana sikap mereka terhadap transisi energi di daerah serta harapannya terhadap proses transisi energi di daerah? Dengarkan Podcast IESR Bicara Energi "Media Menanggapi Transisi Energi di Daerah" bersama Rizqi, Koordinator Subnasional, IESR dan Fajar Wiko, Ketua AJI Palembang 2023-2026.
Sobat Essentials! Setiap 27 Oktober, Indonesia memperingati Hari Listrik Nasional yang menjadi pengingat betapa pentingnya pentingnya listrik dalam pembangunan dan kesejahteraan masyarakat. Podcast IESR Bicara energi kali ini membahas posisi Indonesia dalam mempercepat transisi energi yang memanfaatkan listrik yang ramah lingkungan, berjudul “Macan Asia Belum Mengaum di Era Transisi Energi di ASEAN?”. Podcast IESR Bicara Energi ini dipandu oleh Immakulata Soraya, Staf Komunikasi Proyek CASE, dengan narasumber Praise Ichthus Tampi, Senior Associate - Dampak Sosial & Kebijakan Publik, Obvious Sustainable dan Arief Rosadi, Manajer Diplomasi Iklim dan Energi, IESR. Dengarkan langsung di siniar kesayanganmu di s.id/PCMacanAsiaTE atau tonton langsung di Youtube IESR di s.id/YTMacanAsiaTE sekarang!
Sobat Essentials, Indonesia tengah menghadapi #krisisiklim yang membutuhkan langkah adaptasi dan mitigasi yang nyata. Melalui berbagai inisiatif seperti peningkatan penggunaan #energiterbarukan dan pengurangan emisi karbon, kita semua dapat berperan dalam menjaga kelestarian bumi. Untuk memahami lebih lanjut, yuk dengarkan IESR Bicara Energi dengan topik Atasi Krisis Iklim: Bencana Hidrometeorologi di Penghujung Tahun yang membahas solusi dan langkah konkret yang perlu dilakukan Indonesia bersama Shahnaz Nur Firdausi, Analis IESR dan dipandu oleh Muhammad Aulia Anis, Staf Program Transisi Berkeadilan di Spotify https://s.id/PCSikapiKrisisIklim serta YouTube IESR Indonesia https://s.id/YTSikapiKrisisIklim
Podcast IESR Bicara Energi mengenai Plus Minus Hidrogen di Indonesia kali ini akan membahas sejauh mana peluang Indonesia dalam mengembangan hidrogen, apa saja tantangan yang dihadapi dan bagaimana analisis IESR terkait pemanfaatan hidrogen dalam proses transisi energi.
Menurut Peraturan Menteri (Permen) ESDM No. 25/2013 tentang Perubahan Peraturan Menteri ESDM No.32/2008 tentang Penyediaan, Pemanfaatan dan Tata Niaga Bahan Bakar Nabati (Biofuel), Desa Mandiri Energi adalah desa yang mampu mendayagunakan sumber energi lokal berbasis EBT seperti surya, mikrohidro, panas bumi dan sampah dan memasok lebih dari 60% kebutuhan energi (listrik dan bahan bakar) bagi desa itu sendiri. Kementerian ESDM dengan menggandeng sejumlah pihak juga membina ribuan desa di Indonesia untuk menjadi mandiri energi. Inisiatif ini penting untuk didorong untuk menggalakkan kemandirian suatu desa pada berbagai aspek sekaligus menambah kapasitas energi terbarukan secara akumulatif. Provinsi Jawa Tengah menjadi provinsi percontohan untuk kemandirian energi dengan mencatat 2.353 desa mandiri energi dari total 8.500 desa yang ada di Jawa Tengah. Catatan ini merupakan satu indikasi baik akan semangat warga dalam mengupayakan kemandirian energi di lokasi masing-masing. Dengarkan Podcast IESR Bicara Energi berjudul “Menjadi Mandiri Energi dengan Potensi Lokal"
Sobat Essentials! Kasus DBD melonjak di 2024, mencapai 88.593 kasus hingga April dengan 621 kematian. Kabupaten Bandung mencatat kasus tertinggi dengan 3.468 kasus. Perubahan iklim jadi penyebab utama, dengan pola hujan berubah dan suhu yang lebih hangat, menciptakan tempat berkembang biak nyamuk DBD. Tidak hanya DBD, namun peningkatan merebaknya penyakit nyamuk lainnya diproyeksi akan membebani sistem kesehatan dan anggaran negara. Simak perbincangan Olivia Herlinda, Chief Research & Policy CISDI, dan dr. Imran Pambudi, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kementerian Kesehatan (Kemenkes), dipandu oleh Sicha Alifa Makahekum. #DengueFever #PerubahanIklim #KesehatanIndonesia #CegahDBD #PodcastKesehatan
Indonesia perlu segera memitigasi emisi dari sektor industri yang mengalami kenaikan 30% pada 2022 menjadi 430 juta ton CO2e. Bagaimana langkah penurunan emisi dari sektor industri demi memastikan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan ramah lingkungan? Dengar dan saksikan Pojok Energi “Investasi Cerdas: Teknologi Rendah Emisi Mana yang Harus Diadopsi Industri?” yang dipandu oleh Faricha Hidayati, Koordinator Proyek Dekarbonisasi Industri, IESR, dengan narasumbernya Dr. Farid Wijaya, Analis Senior Bidang Material dan Energi Terbarukan, IESR. Akses langsung di kanal YouTube IESR melalui https://s.id/YTInvestasiCerdas dan di siniar Bicara Energi IESR pada https://s.id/PCInvestasiCerdas
Podcast IESR Bicara Energi membahas fakta dan hoaks energi terbarukan. Berdasarkan data Kementerian Komunikasi dan Informatika, terdapat lebih dari 12.547 konten hoaks sepanjang Agustus 2018 sampai Desember 2023, yang tersebar di Indonesia. Hal ini menunjukkan hoaks masih menjadi masalah yang cukup serius dan perlu ditangani. Sumber informasi yang tidak akurat atau kurang terpercaya di media sosial dan internet juga bisa menyebarkan hoax mengenai energi terbarukan. Mengingat mudahnya akses informasi di era digital, penting bagi setiap individu untuk memeriksa kebenaran informasi sebelum menerima dan mempercayainya. Untuk mengatasi hoax yang menyebar begitu masif, penting bagi kita untuk terus mempromosikan energi terbarukan. Dengan meningkatkan pemahaman dan pengetahuan mengenai teknologi dan manfaat energi terbarukan, kita bisa membantu mengurangi persepsi yang salah dan melawan hoaks tentang energi terbarukan. Dengarkan Podcast IESR Bicara Energi "Anak Muda Menepis Hoax Energi Terbarukan" bersama Pintoko Aji, Koordinator Data Energi dan Modeling, IESR dan Syamsyi Prayogo, Pengurus Generasi Energi Bersih (GEN-B) dan dipandu oleh Rahmat Jaya Eka Syahputra, Staf Program Transformasi Energi, IESR.
Sobat Essentials! Indonesia dengan potensi #EnergiTerbarukan sebesar lebih dari 7000 GW, akan mampu keluar dari ketergantungan terhadap batubara dengan memanfaatkan 100 persen energi terbarukan! Bagaimana pemanfaatan #100persenET dapat terealisasi? Tentu memerlukan komitmen politik, ragam penguatan secara regulasi maupun institusi untuk akselerasi pemanfaatan 100 persen energi bersih! Simak diskusi menarik antara David Firnando Silalahi, Peneliti, The Australian National University, dan Dr. Raditya Wiranegara, Manajer Riset IESR dalam Podcast berjudul “Merealisasikan Indonesia 100% Energi Terbarukan”! Acara ini dipandu oleh Immakulata Soraya, Staf Komunikasi untuk Proyek Clean, Affordable, and Secure Energy (CASE) for Southeast Asia, IESR. Langsung tonton di YouTube IESR di s.id/100persenETYT dan dengar siniarnya di platform streaming kesayangan kamu di s.id/100persenETPC sekarang! #TransisiEnergi #EnergiSurya #EnergiBayu
How is the progress of the energy transition in Indonesia, Pakistan, and India? How do the communities and governments perceive this movement to lower their emissions? Listening to each of their experiences could provide insights to accelerate the energy transition in each country! This discussion is hosted by Martha J S Mendrofa, Social and Economic Analyst at IESR, with our esteemed guests: Ilham R Fahreza, Environmental Policy Analyst at IESR; Afaf Ali, Associate-Industrial Decarbonization at Renewable First; Shweta Kulkarni, Researcher at Prayas Energy Group; and Hari Wibawa, Head of Economics and Development Funding at the Regional Development Planning Agency of South Sumatra. Share your thoughts after listening to our podcast titled "Two and Two: A Conversation on Energy Transition Part II". This version is also available on the IESR YouTube Channel at s.id/YTETTalk2.
Pulau Nusa Penida, sebuah permata tersembunyi di selatan Bali, tidak hanya terkenal karena keindahan alamnya yang mempesona tetapi juga karena perannya yang strategis dalam upaya konservasi dan pengembangan berkelanjutan di Indonesia. Pulau ini menyandang lima predikat nasionalnya—Kawasan Strategis Pariwisata Nasional, Pulau Terluar, Kawasan Konservasi Perairan, Pusat Pembibitan Sapi Bali, dan Kawasan Wisata Pengembangan Energi Terbarukan. Dengan keunikan dan posisi strategisnya, Nusa Penida menjadi lokasi ideal untuk pengembangan sistem penyediaan listrik yang sepenuhnya berbasis energi terbarukan. Inisiatif ini didorong oleh keinginan untuk mendemonstrasikan kemungkinan-kemungkinan transformasi energi yang berkelanjutan di Indonesia, sekaligus menjadi model untuk daerah lain dalam upaya dekarbonisasi dan pencapaian target Bali Net Zero Emission (NZE) 2045. Pembahasan tersebut menjadi diskusi menarik pada Podcast IESR Bicara Energi berjudul “Menuju Nusa Penida 100% Energi Terbarukan”, yang dipandu oleh Laili Asdiyan Salsabila Ayu, Staff Program Bali Net Zero Emission 2045, dengan narasumbernya adalah Prof Dayu Giriantari, Ketua CORE Universitas Udayana, dan Alvin Sisdwinugraha, Analis Sistem Ketenagalistrikan dan Energi Terbarukan, IESR.
Did you know that energy transition is happening all around the world? It's basically a big shift toward a more sustainable economy and energy system. Every country is doing it to tackle climate change and reduce the dependence on fossil fuels. But here's the thing: how this transition plays out varies from country to country. Different places have different resources, policies, and social situations, so there's no one-size-fits-all approach. Listen to Podcast Two and Two: A Conversation on Energy Transition, which is highlighting stories and showing how energy transition impacts different communities in different ways. There are 4 resource persons: Wira A Swadana, Green Economy Program Manager, IESR; Michelle Lingham, Founder of the Solar Power Café; Ubaid Ur Rehman Zia, Senior Research Associate/Lead Energy Unit, Sustainable Development Policy Institute (SDPI); and Muhammad Mustafa Amjad, Program Manager, Renewables First. This podcast is hosted by Martha J S Mendrofa, Social and Economic Analyst, IESR. It's a complex journey, but together, we can tackle the challenges and build a greener future!
Konsep transisi berkeadilan merupakan konsep yang bertujuan untuk menjawab tantangan terkait ketidakadilan, penurunan kualitas lingkungan, dan juga ketenagakerjaan. Berdasarkan hasil studi IESR, beberapa negara seperti Jerman, Afrika Selatan, Australia, dan Kanada sudah menerapkan konsep transisi berkeadilan dalam upaya mengurangi penggunaan bahan bakar fosil. Pembelajaran dari beberapa negara tersebut mengerucut dengan mendorong adanya tata kelola pemerintahan yang baik, mendorong diversifikasi ekonomi, keterlibatan seluruh pihak dalam perencanaan, dan adanya mekanisme pembiayaan untuk mempersiapkan dampak transisi. Lalu, sejauh apa Indonesia telah memahami dan merencanakan transisi berkeadilan dan prinsip apa saja yang dinyatakan penting dalam pelaksanaan proyek yang terdapat di JETP? Pertanyaan ini akan dibahas tuntas oleh Catharine Winata, Safeguard and Environmental Specialist, JETP Secretariat, dan dipandu oleh Muhammad Aulia Anis, Green Economy Program Officer dalam IESR Bicara Energi "Seberapa Siap Indonesia Memaknai Transisi Berkeadilan?"
Indonesia memiliki kekayaan sumber daya alam yang berlimpah, termasuk potensi energi terbarukan seperti energi surya, angin, dan air. Namun, transisi menuju energi terbarukan masih menghadapi berbagai hambatan, termasuk tantangan teknis, regulasi yang belum sempurna, dan keterbatasan kapasitas dalam mengadopsi teknologi baru. Oleh karena itu, melibatkan masyarakat secara luas dalam proses transisi energi menjadi kunci. Mengingat, transisi energi tidak hanya untuk mempercepat pengurangan emisi, namun juga untuk melibatkan dan memberdayakan masyarakat dalam proses transisi energi. Podcast IESR Bicara Energi mengenai Energy Transition Rewind 2023 membahas sejauh mana partisipasi publik terhadap transisi energi di Indonesia dan negara lainnya sehingga dapat mendorong percepatan transisi energi. Host podcast: Sicha Alifa, Staf Program Ekonomi Hijau, IESR Narasumber: Leo Galuh, Jurnalis Senior
Pemanfaatan batubara sebagai sumber energi utama telah mendominasi sektor kelistrikan Indonesia selama beberapa dekade terakhir. Namun, di tengah tantangan perubahan iklim yang semakin mendesak, penting bagi Indonesia untuk beralih ke sumber energi yang lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan. Transisi energi menjadi isu krusial yang memerlukan pemahaman yang mendalam dari masyarakat tentang langkah-langkah yang diambil pemerintah dalam merespons perubahan iklim dan menuju masa depan energi yang lebih bersih. Podcast IESR Bicara Energi mengenai siap-siap era batubara akan usai ini, ini akan membahas beberapa pertanyaan warganet tentang transisi energi yang akan dijawab oleh pemerintah. Host podcast: M Maghribul Falah, Staf Program Transformasi Energi, IESR Narasumber: Bayu Nugroho, Koordinator Perlindungan Lingkungan Ketenagalistrikan, Kementerian ESDM.
Pemerintah Bali telah mendeklarasikan Rencana Aksi Bali Menuju Bali Net Zero Emissions (NZE) 2045 pada 4 Agustus 2023 di Denpasar Bali. Peta jalan dan perencanaan untuk mencapai target #BaliNZE pun tengah disusun dengan mengedepankan penggunaan energi terbarukan dan transportasi yang rendah karbon. Lalu, bagaimana mendorong sinergitas antar lembaga dan masyarakat untuk gerak cepat wujudkan Bali NZE 2045? Dengarkan Podcast IESR Bicara Energi Episode Bali NZE 2045: Ancang-ancang Merdeka dari Energi Fosil! Narasumber podcast ini adalah Ida Bagus Setiawan, Kepala Dinas Ketenagakerjaan dan Energi Sumber Daya Mineral, Provinsi Bali dan Prof. Ida Ayu Dwi Giriantari, pimpinan Center of Excellent Community Based Renewable Energy (CORE), dengan host Dr. Marlistya Citraningrum, Manajer Program Akses Energi Berkelanjutan IESR.
Institute for Essential Services Reform (IESR) telah mengeluarkan kajian tentang potensi mengintervensi beberapa jaringan listrik tenaga batubara di Indonesia dan menilai aspek hukum, keuangan, ketahanan sistem, keamanan energi, dan pengurangan emisi karbon dari intervensi ini. Pemikiran di balik penilaian ini adalah, mengingat usia rata-rata pembangkit listrik tenaga batubara di Indonesia, termasuk yang saat ini sedang dalam tahap pengembangan, operasi mereka akan melampaui target tahun 2045 atau 2050. Sementara itu, pemensiunan dini pembangkit listrik yang sudah beroperasi akan sangat mahal mengingat kontrak jangka panjang dan sifat dari ketentuan-ketentuan dalam PJBL. Oleh karena itu, intervensi terhadap pembangkit listrik yang sedang dibangun, bahkan pembatalan proyek-proyek yang sudah berjalan jika memungkinkan, dapat menghasilkan pengurangan emisi karbon dengan biaya yang lebih rendah dan dapat berkontribusi dalam mencapai target untuk mencapai puncak emisi pada tahun 2030 dan mencapai emisi nol pada tahun 2050. Jenis intervensi yang dipertimbangkan dalam studi ini termasuk pembatalan rencana pembangunan PLTU batubara, pengalihfungsian, dan penghentian lebih awal. IESR mengadakan diskusi yang dikemas dalam podcast IESR Bicara Energi untuk berdiskusi tentang “Transisi Sektor Ketenagalistrikan di Indonesia”, dan mengundang penulis kajian “Mewujudkan Transisi Sektor Ketenagalistrikan di Indonesia: Opsi dan Implikasi dari Intervensi terhadap Rencana Proyek Pembangkit Listrik Tenaga Batubara 13,8 GW dari Perusahaan Listrik Negara (PLN) di Indonesia, Raditya Wiranegara.
Podcast IESR Bicara Energi berjudul Syak Wasangka Just Energy Transition Partnership (JETP) akan menjawab beragam pertanyaan, keraguan dan memberikan berbagai rekomendasi yang berkaitan dengan tentang JETP. Podcast IESR Bicara Energi “Syak Wasangka JETP” ini dipandu oleh Immakulata Soraya, IESR dengan narasumber Fabby Tumiwa, Direktur Eksekutif IESR. Podcast ini juga dapat disaksikan di YouTube IESR Indonesia.
Podcast IESR Bicara Energi mengenai Komitmen Saya Untuk Bumi kali ini akan melihat peran anak muda melakukan kampanye zero waste. Melakukan gaya hidup bebas sampah atau zero waste secara tidak langsung memberikan dukungan kita terhadap Peraturan Presiden Nomor 97 Tahun 2017 Tentang Kebijakan Strategis Nasional pengelolaan sampah rumah tangga dan sampah sejenis rumah tangga. Podcast IESR Bicara Energi dipandu oleh Immakulata Soraya, IESR dan akan berbicara mengenai "Komitmen Saya untuk Bumi: Anak Muda Kampanyekan Zero Waste" bersama Ranitya Nurlita, Founder Wastehub.id.
Sektor transportasi merupakan salah satu penyumbang emisi karbon terbesar di Indonesia. Peralihan kendaraan berbasis Bahan Bakar Minyak (BBM) ke kendaraan listrik menjadi salah satu upaya transisi energi di sektor transportasi. Saat ini, ekosistem kendaraan listrik masih terus dikembangkan, hingga Juni 2022 tercatat sudah tersedia 139 unit SPKLU PLN pada 110 lokasi di 48 kota di Indonesia. Dengan didorongnya penetrasi Kendaraan Listrik Berbasis Baterai (KLBB) oleh pemerintah memberi ruang produsen kendaraan listrik Indonesia untuk berkembang. Beberapa motor listrik buatan dalam negeri sudah terlihat "mengaspal" di jalanan kota-kota besar di Indonesia. Namun, bagaimana dengan produksi mobil listrik? Simak perbincangan Fabby Tumiwa bersama Halim Kalla membahas Produksi Mobil Listrik Nasional hanya di IESR Bicara Energi!
Transisi energi menjadi salah satu isu prioritas dalam Presidensi G20 tahun 2022. Keterlibatan banyak pihak sangat diperlukan sebagai upaya untuk mengakselerasi transisi energi menuju sistem energi yang rendah karbon. Tak terkecuali peran kita sebagai masyarakat, kita dapat ikut serta dalam proses transisi energi dengan pemanfaatan energi surya. Seperti kita ketahui, energi surya merupakan jenis energi terbarukan yang secara langsung dapat diakses masyarakat dan dapat digunakan dengan variasi skala yang beragam. Salah satunya di atap rumah dengan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) atap. Saat ini energi surya menjadi sumber energi terbarukan yang diprioritaskan. Hal ini dibuktikan dengan adanya Program Strategis Nasional (PSN) PLTS atap sebesar 3,6 GW hingga 2025. Meski demikian, pemanfaatam PLTS di Indonesia terbilang cukup minim, yakni di angka 200,1 MW pada akhir tahun 2021 (ESDM, 2022). Padahal, menurut studi pasar tentang PLTS atap yang dilakukan oleh IESR di beberapa provinsi di Indonesia menunjukkan bahwa potensi pasar umumnya di atas 10%, bahkan mencapai 25% untuk kelompok target tertentu. Banyak hal yang menjadi faktor pertimbangan seseorang memutuskan untuk mengadopsi PLTS atap. Di antaranya regulasi yang mendukung dan insentif yang dapat meningkatkan keekonomian PLTS atap. Insentif seperti apa yang dapat meningkatkan keekonomian PLTS atap? Apakah regulasi yang ada saat ini sudah mampu mengoptimalkan pemanfaatan PLTS atap? IESR Bicara Energi dipandu oleh Cherika Hardjakusuma akan bicara mengenai “Insentif Pengguna PLTS Atap & Implementasi Permen ESDM No 26/2021” bersama Dr. Marlistya Citraningrum, Manajer Program Akses Energi Berkelanjutan IESR. Stay tune di IESR Bicara Energi!
Sistem energi di Indonesia sarat dengan energi fosil dengan komposisi PLTUnya sekitar 67%. Tidak hanya itu, kelebihan pasokan listrik sistem energi Jawa Bali, sebagai pasar listrik terbesar, akan membuat PLN memilih untuk memprioritaskan penyerapan kapasitas pembangkit fosil yang ada daripada mengembangkan energi terbarukan. Padahal, pengembangan energi terbarukan secara masif menjadi mitigasi yang krusial dalam mengurangi emisi gas rumah kaca secara signifikan sehingga dapat mencegah kenaikan suhu bumi melebihi 1,5 derajat Celcius. Transisi energi harus tetap dilakukan dengan mengurangi secara bertahap penggunaan PLTU yang berkontribusi sebanyak 50% emisi gas rumah kaca di Indonesia. Bahkan menurut kajian IESR berjudul Deep Decarbonization of Indonesia Energy System, PLTU di seluruh Indonesia harus berhenti beroperasi pada 2045. Pengurangan bertahap pengoperasian batubara dapat dilakukan dengan segera melakukan pensiun dini, melarang pembangunan PLTU baru, serta memodifikasi PLTU yang semula berperan utama dari sistem ketenagalistrikan menjadi peran pendukung (supportive role) sistem ketenagalistrikan sehingga dapat memberikan layanan secara fleksibel (tambahan dan cadangan) ke jaringan. Bagaimana pengoperasian PLTU secara fleksibel ini dapat terjadi? Apa yang perlu dipastikan agar pengoperasian PLTU secara fleksibel itu hanya langkah sementara? IESR Bicara Energi dipandu oleh Cherika Hardjakusuma akan bicara mengenai “Pengoperasian PLTU secara fleksibel hanya langkah sementara” bersama Dr. Raditya Wiranegara, Peneliti Senior IESR. Stay tune di IESR Bicara Energi!
Sobat Essentials, kampanye untuk mendorong keterlibatan perempuan di sektor energi sudah banyak digaungkan oleh berbagai pihak. Namun, karakter seperti apa yang harus dimiliki perempuan untuk dapat terjun ke sektor yang masih dianggap maskulin ini? Banyak hal yang dapat diperlajari dari kisah Mada Ayu Habsari, yang telah terlibat dalam proyek pengadaan energi terbarukan di berbagai daerah termasuk daerah terpencil di Indonesia. Selengkapnya dapat didengarkan di Podcast IESR Bicara Energi edisi spesial Hari Kartini. IESR Bicara Energi dapat didengarkan di berbagai kanal favorit kamu! #Podcast #TransisiEnergi #PLTS #HariKartini
Februaru lalu, Rusia mulai melakukan invasi ke Ukraina. Konflik ini telah mempengaruhi tidak saja situasi sosial politik global namun juga punya implikasi pada sistem energi dan perdagangan energi global. Berbagai negara di dunia menerapkan sanksi dan larangan perdagangan terhadap komoditas dari dan ke Rusia, termasuk komoditas energi. Perkembangan ini juga telah mempengaruhi kebijakan di sektor energi Uni Eropa yang tergantung pada pasokan gas dari Rusia. Perkembangan situasi saat in juga telah mempengaruhi perdaganan komoditas energi dan inflasi harga energi. Dampak kedua dirasakan secara global termasuk oleh Indonesia. Untuk kedua kalinya harga komoditas energi di tahun 2022 naik ke level yang tidak pernah terbayangkan sebelumnya. Harga minyak mentah Brent mencapai 139 dolar AS per barel, yang merupakan level tertinggi sejak tahun 2008. Harga batubara pun kembali memecahkan rekor tertinggi yaitu mencapai sekitar 400 dolar AS per ton. Kenaikan harga acuan komoditas energi ini juga berpotensi membebani Indonesia, seperti misalnya alokasi subsidi elpiji dan kompensasi minyak di APBN yang tentunya akan ikut naik. Bagaimana sebenarnya kaitan antara invasi Rusia-Ukraina dan harga komoditas energi? Lalu apa artinya bagi Indonesia serta langkah apa yagn bisa diterapkan untuk mengurangi kejadian serupa di masa depan? Podcast IESR bicara energi kembali hadir untuk membagas isu menarik tersebut bersama Dr. Widhyawan Prawiraatmadja.
Sobat Essential! Pernah dengar mengenai Gerilya? Ya! Singkatan dari Gerakan Inisiatif Listrik Tenaga Surya ini merupakan Studi Independen yang disiapkan oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral untuk diimplementasikan pada Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Kementerian Pendidikan Kebudayaan, Riset dan Teknologi. Pesertanya yang disebut sebagai "Gerilyawan" diberi kesempatan untuk magang di beberapa EPC dan IESR merupakan satu-satunya organisasi think-tank yang menjadi tempat Gerilyawan mengikuti studi independen ini. Bagaimana pengalaman magang mereka di IESR? Simak juga pandangan dan minat mereka terhadap lapangan kerja hijau atau green jobs di IESR Bicara Energi.
Pada sesi ‘Finance Day' COP 26, Menteri Keuangan menyampaikan bahwa setidaknya Indonesia membutuhkan pendanaan sekitar USD 270 miliar untuk mencapai target netral karbon pada 2060. Sementara itu, Indonesia hanya mampu menutupi sekitar 21.3% dari total dana yang dibutuhkan dari APBN. Oleh karena itu, diperlukan sumber pendanaan publik, swasta, dan internasional untuk mempercepat proses transisi energi ke energi terbarukan. Beberapa langkah telah diterapkan pemerintah untuk mendukung pendanaan inovatif seperti green sukuk dan platfom SDG Indonesia One untuk membantu peningkatan proyek energi terbarukan di Indonesia. Selain itu, penerapan pasar karbon baru-baru ini juga menjadi salah satu peluang untuk meningkatkan pendanaan dari publik dan swasta. Peningkatan sumber pendanaan baik dari dalam negeri maupun dengan bantuan internasional sangat dibutuhkan Indonesia untuk mencapai target netral karbon. Tantangan ini dapat diatasi dengan meningkatkan aksi iklim Indonesia yang dapat menarik perhatian dunia Internasional dimana Indonesia akan menjadi tuan rumah penyelenggaraan KTT G20 selama setahun ke depan. Kesempatan tersebut juga dapat mempengaruhi kebijakan negara lainnya dan menjadikan Indonesia sebagai contoh dalam meningkatkan ambisi iklimnya. Bagaimana pandangan Jaya Wahono terkait hal ini? Jaya Wahono selaku Wakil Ketua Komite Tetap Ketenagalistrikan KADIN Indonesia dan Presiden Direktur Clean Power Indonesia menjadi salah satu pembicara dalam gelaran Forum Restorasi Lahan dan Hutan dunia (Global Landscape Forum/GLF) di Glasgow. Dengarkan hanya di Podcast IESR Bicara Energi! Dapat didengarkan di berbagai kanal streaming favoritmu!
COP 26 yang berlangsung di Glasgow mempunyai tujuan untuk mendorong komitmen negara di dunia agar menetapkan target netral karbon pada pertengahan abad sehingga suhu bumi tidak melebihi 1,5 derajat Celcius. Selain itu, COP 26 akan menagih komitmen negara maju untuk memobilisasi pendanaan terkait iklim yang seharusnya sejak tahun 2020, sedikitnya $100 miliar per tahun kepada negara berkembang. Pada pembukaan COP 26 1 November lalu, Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan, di sektor energi Indonesia akan berfokus mengembangkan ekosistem kendaraan listrik, pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) terbesar se-Asia Tenggara, pengembangan energi terbarukan termasuk biofuel, serta pengembangan industri berbasis energi bersih. Dalam pidatonya tersebut Jokowi juga menekankan pentingnya penciptaan ekosistem ekonomi karbon yang transparan, berintegritas, inklusif dan adil. Meski demikian, Jokowi tidak menyatakan komitmen yang lebih ambisius untuk mencapai net zero emissions 2050. Hal tersebut sangat disayangkan, mengingat Indonesia sebagai negara kepulauan sangat rentan terhadap dampak perubahan iklim. Tidak hanya itu, sebagai pemimpin G20 pada 2022, kelompok negara yang berkontribusi sebanyak 75 persen emisi karbon global, Jokowi cenderung memilih untuk bergantung pada bantuan negara maju dalam membiayai upaya dekarbonisasi dibanding melihat bahwa krisis iklim sebagai masalah yang personal dan urgen. Podcast IESR Bicara Energi mengenai COP 26 kali ini akan melihat dinamika negosiasi iklim Indonesia sebagai salah satu negara yang dianggap ‘super power' secara ketahanan iklim, dan juga pemimpin G20. Awalnya pada pidato Presiden Jokowi justru tidak menekankan peningkatan aksi iklim yang ambisius. Namun kemarin kita mendengar Indonesia baru saja menandatangani deklarasi Global Coal to Clean Power Transition (Transisi Batubara Global Menuju Energi Bersih). Pada hari yang sama Menteri Energi Sumber Daya Mineral, Arifin Tasrif, juga menyatakan bahwa pemerintah mengkaji peluang mempensiunkan dini PLTU batubara dengan kapasitas total 9,3 GW sebelum tahun 2030 (4/11/2021) yang bisa dilakukan dengan dukungan pendanaan mencapai $48 miliar. Tidak hanya itu, Podcast COP 26 juga akan menyoroti perkembangan negosiasi pembiayaan iklim negara maju ke negara berkembang yang menarik untuk diketahui.
Jawa Tengah berkomitmen untuk mengembangkan energi terbarukan dengan memanfaatkan potensi energi surya yang dimilikinya. Pemerintah Provinsi Jawa Tengah melalui Dinas ESDM bekerja sama dengan IESR mendeklarasikan inisiatif Central Java Solar Province pada 2019. Inisiatif yang dilandasi dengan nota kesepahaman antara Gubernur Jawa Tengah dan Direktur Eksekutif IESR ini secara khusus memiliki tujuan mengakselerasi pengembangan energi surya di Jawa Tengah dan menjadikan Jawa Tengah sebagai “provinsi surya” pertama di Indonesia. Dalam satu tahun sejak dideklarasikan, IESR mencatat dalam Indonesia Energy Transition Outlook (IETO) 2021, Jawa Tengah meningkatkan kapasitas energi surya menjadi 5,1 MWp dengan total 147 pengguna, dibandingkan dengan hanya 155,2 kWp dan 40 pengguna pada September 2019. Penambahan terbesar datang dari sektor industri, sebanyak 73% (3,7 MWp) dari total penambahan kapasitas terpasang. Kontributor terbesar adalah instalasi surya atap 2,91 MWp Danone-AQUA baru-baru ini di pabrik Klaten. Sisanya tersebar di berbagai sektor, termasuk di gedung Dinas ESDM, proyek APBD provinsi, dan sektor permukiman. Menginjak tahun kedua pada September mendatang, bagaimana progres perkembangan Central Java Solar Province? Simak bincang-bincang bersama Kepala Dinas ESDM Jawa Tengah, Sujarwanto Dwiatmoko
Pernah terpikir untuk menghitung jumlah sampah yang kita buang dalam satu minggu? Satu bulan? Satu tahun? Sangat banyak bukan? Sampah-sampah yang terbuang dan tidak terurai dengan baik sangat berdampak bagi kelestarian lingkungan. Belum lagi kegiatan-kegiatan lain yang menimbulkan jejak karbon yang tinggi. Di antaranya emisi yang dikeluarkan dari alat transportasi yang biasa kita gunakan untuk mobilisasi, emisi yang dihasilkan dari penggunaan energi kita sehari-hari. Ancaman perubahan iklim kian nyata. Perlu langkah konkret untuk mengurangi jejak karbon yang dapat dimulai dari hal terkecil di rumah, salah satunya menjalani gaya hidup minim sampah seperti yang dijalani Andhini Miranda dan keluarga. Simak yuk perbincangan bersama Andhini Miranda selaku founder dari @021suarasampah yang dipandu oleh host Icmi Safitri, Program Officer Sustainable Energy Access IESR dalam IESR Bicara Energi.
Salah satu bentuk usaha pemerintah Indonesia dalam mendorong transisi energi dari energi fosil ke energi terbarukan adalah usaha mendiversifikasikan sumber energi dengan memanfaatkan biofuel yang diinisiasi sejak 2006 dalam dokumen Kebijakan Energi Nasional (KEN). Produksi biofuel merupakan salah satu poin kebijakan yang dikembangkan dalam dokumen tersebut. Bagaimana perkembangan kebijakan biofuel saat ini? Apakah pengembangan biofuel sebagai upaya diversifikasi energi fosil untuk bahan bakar dinilai efektif? Simak bincang-bincang Julius Christian Adiatma, Periset Spesialis Bahan Bakar Bersih, IESR dan Bisuk Abraham Sisungkunon, Research Associate: Environmental Economics Research Group, LPEM-FEB UI dipandu oleh Melina Gabriella dalam IESR Bicara Energi.
Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia dan Project Clean, Affordable, and Secure Energy for Southeast Asia (CASE) - IESR berbincang mengenai menyikapi Transisi Energi di Indonesia dalam program Smart Consumers yang di siarkan di Radio Pelita Kasih. Jumat 30 April 2021. Simak perbincangan mereka disini dan ketahui mengapa proses transisi energi di Indonesia itu penting!
Apa yang ada di benak kamu saat mendengar Teknik Perminyakan? Kerjanya di tengah laut? Karir yang menjanjikan? Gaji yang besar? Tapi bagaimana jadinya ya kalau mahasiswa lulusan Teknik Perminyakan berkarir di bidang energi terbarukan? Kita kepoin cerita dari staff IESR Hadi dan Rizki, yuk! Hadi sendiri menyelesaikan studi sarjananya di Teknik Perminyakan ITB dan melanjutkan studi pascasarjananya di Economic Analysis dari Corvinus University, Budapest. Sedangkan Rizki menamatkan studi srjananya di Teknik Perminyakan UPN "Veteran" Yogyakarta. Kira-kira apa yang melatarbelakangi lulusan Teknik Perminyakan ini untuk berkarir di sebuah think tank yang bergerak di bidang advokasi terkait energi terbarukan, ya? Simak #PodcastNgabuburit IESR Bicara Energi berikut ini!
Discussing Denmark's energy transition history in-depth, on how it started, what works and what doesn't, and how Indonesia could draw relevant lessons learned to fasten Indonesia's progress in transitioning to a low-carbon energy system and green economy. Listen to our first English edition of IESR Bicara Energi with Thomas Capral Hendriksen.
Pembahasan menganai mobil listrik kian populer di Indonesia, seiring dengan mulai tumbuhnya dua komponen utama yang menjadi prasyarat perkembangan pasar mobil listrik yakni produksi dan infrastruktur. Hal ini juga didukung oleh minat Tesla. Inc yang hendak berinvestasi di Indonesia. Pakai mobil listrik dinilai jauh lebih hemat ketimbang kendaraan yang menggunakan Bahan Bakar Minyak. Namun, masih banyak keraguan di benak masyarakat terkait penggunaan mobil listrik ini. Bagaimana jika baterai habis di tengah jalan? Kalau banjir apakah akan kesetrum? Simak pengalaman Nanang Hamdani Basnawi, CEO PT Bumiloka Indonesia Energi yang telah menggunakan mobil listrik selama satu tahun.
Pemerintah Indonesia telah menetapkan pengembangan kendaraan listrik dengan penetapan mengundangkan Peraturan Presiden No. 55/2019 tentang Percepatan Program Kendaraan Listrik Berbasis Batterai (KBLBB). Perpres tersebut mentargetkan 2200 mobil listrik, 711 ribu kendaraan hybrids, dan 2,1 juta unit motor listrik pada 2025. Target yang ambisius juga ditetapkan yakni 2 juta unit mobil listrik dan 13 juta unit motor listrik pada 2030. Untuk mendukung rencana tersebut, pemerintah juga telah menyusun Peta jalan menuju kendaraan bermotor listrik juga didukung dengan rencana pembangunan SPKLU di 2.400 titik, dan SPBKLU di 10 ribu titik sampai dengan 2025, serta peningkatan daya listrik di rumah tangga pengguna KBLBB. Pada acara public launching KBLBB pada Kamis (17/12) telah diperoleh komitmen dari para peserta dan pelaku usaha terkait penyediaan KBLBB tahun 2025 sekitar 19 ribu unit kendaraan roda-4 dan 750 ribu unit kendaraan roda-2 (data hingga 16 Desember 2020) yang berpotensi menurunkan emisi gas rumah kaca sebesar 283 ribu ton CO2-e. Bagaimana status program kendaraan listrik? Apa yang menjadi customer preference dan bagaimana kondisi pasar terkini? Apa saja tantangan dan peluang kendaraan listrik di Indonesia? Bagaimana dengan kendaraan listrik roda dua? Simak bincang-bincang Fabby Tumiwa bersama Alief Wikarta dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember yang telah banyak terlibat dalam banyak proyek kendaraan listrik
Pemerintah Indonesia telah menetapkan pengembangan kendaraan listrik dengan penetapan mengundangkan Peraturan Presiden No. 55/2019 tentang Percepatan Program Kendaraan Listrik Berbasis Batterai (KBLBB). Perpres tersebut mentargetkan 2200 mobil listrik, 711 ribu kendaraan hybrids, dan 2,1 juta unit motor listrik pada 2025. Target yang ambisius juga ditetapkan yakni 2 juta unit mobil listrik dan 13 juta unit motor listrik pada 2030. Untuk mendukung rencana tersebut, pemerintah juga telah menyusun Peta jalan menuju kendaraan bermotor listrik juga didukung dengan rencana pembangunan SPKLU di 2.400 titik, dan SPBKLU di 10 ribu titik sampai dengan 2025, serta peningkatan daya listrik di rumah tangga pengguna KBLBB. Pada acara public launching KBLBB pada Kamis (17/12) telah diperoleh komitmen dari para peserta dan pelaku usaha terkait penyediaan KBLBB tahun 2025 sekitar 19 ribu unit kendaraan roda-4 dan 750 ribu unit kendaraan roda-2 (data hingga 16 Desember 2020) yang berpotensi menurunkan emisi gas rumah kaca sebesar 283 ribu ton CO2-e. Bagaimana status program kendaraan listrik? Apa yang menjadi customer preference dan bagaimana kondisi pasar terkini? Apa saja tantangan dan peluang kendaraan listrik di Indonesia? Bagaimana dengan kendaraan listrik roda dua? Simak bincang-bincang Fabby Tumiwa bersama Alief Wikarta dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember yang telah banyak terlibat dalam banyak proyek kendaraan listrik.
Dalam rangkaian kegiatan Indonesia Energy Transition Dialogue tahun ke-3 di tahun 2020. IESR Bicara Energi menghadirkan Agus P. Tampubolon, Project Manager Communication Strategy Development for Clean, Affordable and Sustainable Energy for Southeast Asia (CASE), IESR berbincang bersama Lisa Wijayani, Program Manager IESR untuk Green Economy membicarakan momentum COVID19 ini dalam proses pembangunan berkelanjutan, serta menilik bagaimana peta jalan proses transisi energi Indonesia di masa depan dengan melihat dari perspektif pemulihan (ekonomi) hijau atau Green Recovery. Kunjungi ietd.info untuk mengikuti dialog-nya yang berlangsung secara virtual dari 7 - 11 Desember 2020
Setelah mendengarkan pandangan dari M. Ali Yusuf dari Pengurus Besar Nahdlatul Ulama di episode sebelumnya. Kali ini Simak perbincangan Erina Mursanti bersama Pdt. Jimmy Sormin, Sekretaris Eksekutif Bidang Kesaksian dan Keutuhan Ciptaan, mengenai pandangan Persekutuan Gereja Indonesia terhadap isu Krisis Iklim
Memperingati hari sumpah pemuda 28 Oktober di Indonesia, IESR Bicara Energi mengeluarkan edisi spesial yang menghadirkan dua sosok pemuda Indonesia inspiratif, pegiat energi terbarukan di Indonesia yang berperan aktif dalam mendorong kemajuan negeri: Chairiman, Vice President Distribution Residential, ATW Solar dan Esa Pamuji, Founder and Managing Director, LEIN Power ngobrol bareng Direktur Eksekutif IESR.
IESR Bicara Energi episode kali ini menghadirkan M. Ali Yusuf, Ketua Lembaga Penanggulangan Bencara dan Adaptasi Perubahan Iklim, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama. Berawal dari seruan - seruan pemuka Agama di seluruh Dunia mengenai perubahan iklim dan energi terbarukan. Apa pandangan Organisasi Masyarakat seperti PBNU atas topik ini?
IESR Bicara Energi Episode ini menghadirkan Adrian Lembong, Director of Technology dari Adaro Power, berbincang bersama Direktur Eksekutif IESR, Fabby Tumiwa untuk mengupas bagaimana bisnis di sektor energi Indonesia mempersiapkan diri menghadapi era transisi energi dan dekarbonisasi. Serta bagaimana dampaknya sejak terjadi pandmi COVID-19