POPULARITY
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Vikti dan Windu dari Paroki Kristus Raja Bajiro Jogyakarta di Keuskupan Agung Semarang, Indonesia. Kisah Para Rasul 3: 11-26; Mazmur tg 8: 2a.5.6-7.8-9; Lukas 24: 35-48DAMAI PASKAH Renungan kita pada hari ini bertema: Damai Paskah.Serangkaian penampakan Tuhan yang bangkit boleh kita katakan sebagai hadiahPaskah. Perjumpaan demi perjumpaan di berbagai kesempatan sungguh meninggalkancerita dan pesannya masing-masing. Kalau kita boleh mengatakan di antara semuapesan itu, satu yang paling sentral dan kuat ialah pesan damai. Saat kesebelas rasul berkumpul untuk berbagi ceritamasing-masing tentang perjumpaan mereka dengan Kristus yang bangkit, lalumenyusul kedua murid yang baru kembali dari Emaus, satu komunitas pengikutKristus terbentuk. Komunitas itu berisi suasana penuh campur antara cerita,percaya, bingung, bertanya, dan tentu saja kagum. Di dalam konteks persekutuanitu, Yesus sekali lagi tampak di tengah-tengah mereka dengan menyampaikanhadiah: Damai sejahterah bagi kamu! Pesan damai itu menjadi poin utama dalam kotbah Petrus ditengah orang banyak, setelah mujisat penyembuhan seorang lumpuh yang ialakukan. Mujisat itu berbuah pada suasana bercampur antara kagum, heran,curiga, kurang percaya, dan rasa percaya. Maka Petrus menyeruhkan kebenarandari Tuhan yang bangkit sebagai jalan untuk mendamaikan suasana yang bercampuritu. Hasilnya ialah banyak orang meyakini dan percaya kepada Kristus. Pesan damai dari Yesus Kristus yang bangkit kepada pararasul yang tengah bingung, takut, curiga, dan kurang percaya bertujuan untukmembuat mereka menjadi percaya. Damai mampu menghilangkan semua perasaan danpikiran negatif. Damai menghadirkan suasana batin yang tenang, nyaman, danpositif supaya pada akhirnya orang dapat memutuskan sikap yang benar dalambertindak. Namun terkadang pesan damai itu cenderung dianggap serbateori atau sekedar sebuah keyakinan. Akibatnya kehidupan yang damai tidakdialami dengan nyata. Alasannya ialah karena tidak ada keteladanan dan usahauntuk menciptakannya. Tidak cukup orang hanya berbicara, mengajarkan,meyakinkan, dan menggambarkan cara-caranya. Orang harus dapat menghidupinya,atau paling kurang memberikan contoh konkret tentang menciptakan hidup yangdamai. Satu contoh yang dibuat oleh Yesus yang bangkit ialahberterus terang tentang diri-Nya, terlibat, dan menyatu dengan para rasul danmurid-Nya. Ini sungguh menghilangkan rasa takut dan ragu yang sudah cukupmenghantui mereka. Karena ketika rasa ragu, takut, curiga, kurang percaya masihada, damai tidak hadir di sana. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Bapa maha kuasa,semoga Roh-Mu memenuhi kami dengan damai dari-Mu yang membuat kami selalubersuka cita untuk saling berbagi karunia dalam hidup kami. Bapa kami yang adadi surga ... Dalam nama Bapa...
Kencan Dengan Tuhan - Kamis, 6 Maret 2025Bacaan: Tetapi Zakheus berdiri dan berkata kepada Tuhan: "Tuhan, setengah dari milikku akan kuberikan kepada orang miskin dan sekiranya ada sesuatu yang kuperas dari seseorang akan kukembalikan empat kali lipat." (Lukas 19:8) Renungan: Dalam kehidupan kita ada banyak sampah yang tanpa sadar terus-menerus kita timbun. Tanpa sadar, sampah itu mulai merongrong hidup kita. Ada dua sampah yang perlu kita perhatikan, yaitu: 1. Sampah dosa kita. Timbunan dosa kita bisa membuat kita terjerat. Oleh karena itu perlunya kita membuang hal-hal yang keliru atau dosa yang masih terus kita nikmati. Contohnya, seperti kesombongan, ketidakjujuran, kebencian, keserakahan, iri hati, mau menang sendiri, membuat orang lain menderita, korupsi, dll. Jangan sampai dosa menghambat rencana Tuhan yang luar biasa di dalam hidup kita. 2. Sampah sisa-sisa penderitaan masa lalu yang menjadi penghambat kehidupan kita sekarang. Sampah itu bisa berupa luka-luka batin yang masih terus kita simpan hingga sekarang. Lepaskan pengampunan kepada orang-orang yang telah menyakiti kita di masa lalu. Mari kita perhatikan ucapan Zakheus, "Tetapi Zakheus berdiri dan berkata kepada Tuhan: Tuhan, setengah dari milikku akan kuberikan kepada orang miskin dan sekiranya ada sesuatu yang kuperas dari seseorang akan kukembalikan empat kali lipat." Perjumpaan dengan Yesus telah mengubah Zakheus untuk mulai membersihkan hidupnya dari sampah-sampah kehidupan. Zakheus dikenal sebagai pemungut cukai yang sangat mungkin melakukan pemerasan. Itulah sampah dosa masa lalu Zakheus. Zakheus mau membuang sampah dosa tersebut. Apa bukti kalau Zakheus membuang dosanya? Zakheus membuktikan dengan memberikan setengah dari hartanya untuk orang miskin dan mengembalikan empat kali lipat kepada orang yang telah diperasnya. Bagaimana dengan contoh sampah penderitaan masa lalu? Untuk hal ini mari perhatikan kehidupan Yusuf yang tidak mendendam kepada kakak-kakaknya. Atau pun Daud yang menolak mendendam kepada Saul yang telah menimbulkan penderitaan dalam hidupnya. Mari kita mulai membersihkan sampah-sampah di dalam hidup kita. Dengan demikian kita akan mengalami kelegaan dan hidup menjadi berkenan di mata Tuhan. Tuhan Yesus memberkati. Doa:Tuhan Yesus, bantulah aku untuk membersihkan sampah-sampah di pikiran dan di hatiku agar pikiran dan hatiku senantiasa dipenuhi damai sejahtera-Mu. Amin. (Dod).
Pembawa Renungan : RD. Alip Suwito Magelang Mat. 9:27-31.
Pembawa Renungan : RD. Daniel Manik Sumatera Utara Luk 1:39-56.
1 Raja-Raja 6:14-19, TB2
Syalom Keluarga Damai! Sapaan Damai Sejahtera atau disingkat SAMAS merupakan sebuah renungan singkat yang tayang setiap hari Senin-Sabtu. SAMAS tidak hanya dibawakan oleh pendeta/hamba Tuhan, tetapi juga akan dibawakan oleh siapapun yang ingin berbagi sapaan Tuhan kepada dirinya. Semoga kita dapat menemukan damai sejahtera yang datangnya dari sapaan Tuhan kepada setiap kita melalui SAMAS ini. Tuhan Yesus memberkati!
Mengapa orang tidak mengalami perjumpaan dengan Tuhan? Perjumpaan dengan ilmu tentang Tuhan mudah sekali diperoleh. Ironis, orang yang memiliki pengetahuan tentang Tuhan, merasa sudah berjumpa dengan Tuhan. Ada satu syarat untuk bisa mengalami Tuhan, yaitu harus rendah hati. Kalau tidak rendah hati, nanti penuh perbantahan, rejection; menolak. Tuhan mengingatkan kita, “Awasi dirimu dan awasi pengajaranmu.”... Continue reading →
Syalom Keluarga Damai! Sapaan Damai Sejahtera atau disingkat SAMAS merupakan sebuah renungan singkat yang tayang setiap hari Senin-Sabtu. SAMAS tidak hanya dibawakan oleh pendeta/hamba Tuhan, tetapi juga akan dibawakan oleh siapapun yang ingin berbagi sapaan Tuhan kepada dirinya. Semoga kita dapat menemukan damai sejahtera yang datangnya dari sapaan Tuhan kepada setiap kita melalui SAMAS ini. Tuhan Yesus memberkati!
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Pastor Peter Tukan, SDB dari Salesian Don Bosco Gerak di Labuan Bajo, Keuskupan Ruteng, Indonesia. Kisah Para Rasul 3: 11-26; Mazmur tg 8: 2a.5.6-7.8-9; Lukas 24: 35-48 DAMAI PASKAH Renungan kita pada hari ini bertema: Damai Paskah. Serangkaian penampakan Tuhan yang bangkit boleh kita katakan sebagai hadiah Paskah. Perjumpaan demi perjumpaan di berbagai kesempatan sungguh meninggalkan cerita dan pesannya masing-masing. Kalau kita boleh mengatakan di antara semua pesan itu, satu yang paling sentral dan kuat ialah pesan damai. Saat kesebelas rasul berkumpul untuk berbagi cerita masing-masing tentang perjumpaan mereka dengan Kristus yang bangkit, lalu menyusul kedua murid yang baru kembali dari Emaus, satu komunitas pengikut Kristus terbentuk. Komunitas itu berisi suasana penuh campur antara cerita, percaya, bingung, bertanya, dan tentu saja kagum. Di dalam konteks persekutuan itu, Yesus sekali lagi tampak di tengah-tengah mereka dengan menyampaikan hadiah: Damai sejahtera bagi kamu! Pesan damai itu menjadi poin utama dalam kotbah Petrus di tengah orang banyak, setelah mujizat penyembuhan seorang lumpuh yang ia lakukan. Mujizat itu berbuah pada suasana bercampur antara kagum, heran, curiga, kurang percaya, dan rasa percaya. Maka Petrus menyerukan kebenaran dari Tuhan yang bangkit sebagai jalan untuk mendamaikan suasana yang bercampur itu. Hasilnya ialah banyak orang meyakini dan percaya kepada Kristus. Pesan damai dari Yesus Kristus yang bangkit kepada para rasul yang tengah bingung, takut, curiga, dan kurang percaya bertujuan untuk membuat mereka menjadi percaya. Damai mampu menghilangkan semua perasaan dan pikiran negatif. Damai menghadirkan suasana batin yang tenang, nyaman, dan positif supaya pada akhirnya orang dapat memutuskan sikap yang benar dalam bertindak. Namun terkadang pesan damai itu cenderung dianggap serba teori atau sekedar sebuah keyakinan. Akibatnya kehidupan yang damai tidak dialami dengan nyata. Alasannya ialah karena tidak ada keteladanan dan usaha untuk menciptakannya. Tidak cukup orang hanya berbicara, mengajarkan, meyakinkan, dan menggambarkan cara-caranya. Orang harus dapat menghidupinya, atau paling kurang memberikan contoh konkret tentang menciptakan hidup yang damai. Satu contoh yang dibuat oleh Yesus yang bangkit ialah berterus terang tentang diri-Nya, terlibat, dan menyatu dengan para rasul dan murid-Nya. Ini sungguh menghilangkan rasa takut dan ragu yang sudah cukup menghantui mereka. Karena ketika rasa ragu, takut, curiga, kurang percaya masih ada, damai tidak hadir di sana. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Bapa maha kuasa, semoga Roh-Mu memenuhi kami dengan damai dari-Mu yang membuat kami selalu bersuka cita dalam saling berbagi karunia dalam hidup kami. Bapa kami yang ada di surga ... Dalam nama Bapa ... --- Send in a voice message: https://podcasters.spotify.com/pod/show/media-la-porta/message
Kebaktian 2 Minggu V Setelah Epifani GKP Jemaat Bandung Minggu, 4 Februari 2024 pukul 09.30 WIB Tema : "Perjumpaan Yang Memulihkan" Bacaan Alkitab : Markus 1 : 29-39 Pelayan Firman : Pdt. Em. Drs. Agustria Empi, M.Min. @GKP Bandung Februari 2024
Kebaktian 1 Minggu V Setelah Epifani GKP Jemaat Bandung Minggu, 4 Februari 2024 pukul 07.00 WIB Tema : "Perjumpaan Yang Memulihkan" Bacaan Alkitab : Markus 1 : 29-39 Pelayan Firman : Pdt. Em. Drs. Agustria Empi, M.Min. @GKP Bandung Februari 2024
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Rini, Tirto dan Pater Peter, SDB dari Komunitas Pukat Labuan Bajo, Keuskupan Ruteng, Indonesia. 1 Samuel 3: 3b-10.10; Mazmur tg 40: 2.4ab.7-8a; 1 Korintus 6: 13c-15a.17-20; Yohanes 1: 35-42 AKU DATANG MELAKUKAN KEHENDAK-MU Pada hari Minggu Biasa kedua masa biasa ini renungan kita bertema: Aku Datang Melakukan Kehendak-Mu. Teknologi merupakan perpanjangan atau perluasan perbuatan manusia, demikian kata sejumlah ahli komunikasi. Kita tak bisa melihat dan bertemu Paus Fransiskus tetapi televisi memperluas kemampuan mata, telinga, dan pikiran kita tentang Paus. Orang-orang di kampung dapat mengatasi rindunya dengan anggota keluarga di perantauan lewat panggilan video. Pernah ada orang dengan semangat meminta pengakuan dosa karena katanya sudah sekian lama tidak melakukannya. Kami sedang berbicara melalui telpon jarak jauh. Di akhir perbincangan sekitar 20-an menit itu ia meminta pengakuan dosa. Saya jelas menolaknya dan memintanya untuk datang bertemu langsung seorang imam di tempat pengakuan dosa. Saya tak menjelaskan dia tentang teknologi sebagai perpanjangan kebutuhannya melakukan pengakuan dosa itu. Hari ini firman Tuhan kepada kita tentang kesanggupan kita untuk melakukan kehendak Tuhan. Untuk mewujudkan itu kita hendaknya datang, bertemu dan mengambil bagian dalam pekerjaan Tuhan. Pembicaraan dan komunikasi terjadi antara yang berbicara dan mendengar dengan seluruh gerak tubuh yang menyertai. Mereka yang terlibat dalam pertemuan ini saling menyatakan komitmen, bahwa suatu kerja sama sepatutnya dijalankan atas nama sebuah kehendak dan kepentingan yang lebih besar, yaitu kehendak Tuhan. Perjumpaan, kedekatan, dan kebersamaan begini menciptakan relasi pribadi yang mengandalkan kehadiran secara nyata dan tanggung jawab untuk melaksanakan kehendak Tuhan. Panggilan Samuel menampilkan sebuah kehadiran nyata. Demikian juga partisipasi kita dalam satu tubuh Kristus dan kualitas iman yang benar dan suci sungguh menegaskan keterlibatan yang nyata. Kita dapat menyaksikan sampai detik ini bagaimana pertemuan online dan komunitas online, group-group elektronik dan media sosial tertentu dapat menjadi kriteria pokok untuk terjalin suatu persekutuan antar pribadi yang berdasarkan cinta, persaudaraan, pembinaan, panggilan hidup, dan pertumbuhan iman. Yang terbukti nyata ialah persekutuan yang sudah stabil seperti cinta pria-wanita, perkawinan, keluarga, sekolah, Gereja, pendidikan iman dan seterusnya. Di situlah sangat terasa sebuah komitmen panggilan yang berbunyi: aku datang untuk melakukan kehendak Tuhan. Meskipun teknologi informasi penting untuk komunikasi dan membangun relasi, itu bukan tujuannya yang terakhir. Ia berperan sebagai alat yang membantu kita menjalankan kehendak Tuhan. Dan kehendak Tuhan itu ialah menjadi serupa dengan Yesus Kristus di dalam dunia. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Tuhan Yesus Kristus, penuhilah kami dengan Roh-Mu supaya kami bersemangat selalu untuk datang dan melihat diri-Mu secara nyata dan pasti, bahwa Engkau adalah Tuhan dan Guru kami. Bapa kami yang ada di surga ... Dalam nama Bapa ... --- Send in a voice message: https://podcasters.spotify.com/pod/show/media-la-porta/message
Kebaktian 1 Minggu I Sesudah Epifani GKP Jemaat Bandung Minggu, 14 Januari 2024 pukul 07.00 WIB Tema : "Perjumpaan Yang Mengubahkan" Bacaan Alkitab : Yohanes 1 : 43 - 51 Pelayan Firman : Pdt. Fierdhaus Y. Nyman, M.Si GKP Bandung Januari 2024
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Dominika Eniwidyastuti dari Gereja Santo Ambrosius, Paroki Villa Melati Mas, Keuskupan Agung Jakarta, Indonesia. 1 Yohanes 2: 12-17; Mazmur tg 96: 7-8a.8b-9.10; Lukas 2: 36-40 TERBAYAR SUDAH KETEKUNAN ITU Tema renungan kita pada hari ini ialah: Terbayar Sudah Ketekunan Itu. Hari ini satu contoh lagi figur yang hidup dalam ketaatan dan mengamalkan cinta kasih ialah nabi wanita yang sudah lanjut usia, Hana. Bayi Yesus telah berjumpa dengan orang tua Simeon, dan kini ia berjumpa wanita lanjut usia. Perjumpaan ini pertanda penantian untuk diperolehnya pembebasan dan keselamatan bangsa Israel yang sudah sekian lama dinantikan sudah datang. Wanita lanjut usia yang menjanda ini mengalami dua kekosongan hidup yang serius, yaitu pertama nasib bangsanya Israel yang sudah sekian lama membutuhkan suatu pembebasan demi menjadi suatu bangsa yang aman dan damai. Kedua ia sudah tak punya suami yang diharapkan memberikannya hidup nyaman dan kuat. Hidup sebagai janda jelas menjadi kesulitan dan suatu stigma buruk yang membebani. Ia memilih untuk mengisi dua kekosongan ini dengan pelayanan penuh di bait Allah selama sisa hidupnya. Tak peduli usia dan banyak tahun di bait suci untuk berdoa, berpuasa, dan meminta dengan sangat untuk dikabulkan semua doanya, Hana akhirnya diberi satu hari terbaik dalam hidupnya. Ia sungguh tak menduga kalau perjumpaan dengan anak Yesus itu menjadi jawaban tepat bagi kekosongan atau ketiadaan yang selama ini ia alami. Betapa melalui sekian banyak penantian, kesabaran, ketekunan, dan pengharapan, terbayar sudah semua pengorbanannya itu. Ada satu hal penting dapat kita pelajari dari wanita tua ini. Yesus Kristus yang kita jumpai pada hari ulang tahun-Nya tahun ini, kiranya menjadikan kita masing-masing sampai pada suatu keyakinan bahwa telah terjawab paling kurang satu kepentingan hidup jasmani atau rohani kita. Ketekunan, kesabaran, penantian, pengharapan, pengorbanan, dan perjuangan yang mungkin Anda berikan selama tahun ini atau tahun-tahun lalu, kiranya paling kurang satu yang terjawab pada tahun ini. Apakah itu? Kita masing-masing menemukan waktu untuk sampaikan itu kepada Yesus, atau juga berbagi itu kepada seseorang yang dipercaya. Mengapa harus berbagi satu pencapaian itu? Karena Hana sudah memberi contoh, demikian juga Simeon. Begitu mereka luapkan kegirangan dan suka cita, lalu mengungkapkan bahwa sudah terbayar apa yang selama ini mereka tekuni, hati mereka puas dan menganggap bahwa hidup di dunia ini sudah ada maknanya. Atau kalau bagi orang tua, cukup sudah urusan di dunia ini, urusan berikutnya ialah menghadap Tuhan di surga. Jadi dengan berbagi kepada Tuhan tentang suatu pencapaian melalui Natal ini adalah bersyukur, sementara berbagi kepada sesama tentang perjumpaan ini adalah sebuah pewartaan suka cita. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Tuhan Yesus Kristus, berkatilah kami dalam semangat untuk menyukuri semua kebaikan dan hasil yang kami capai dalam setiap pekerjaan dan pengorbanan kami. Berikan juga kami semangat untuk selalu bekerja keras. Salam Maria penuh rahmat ... Dalam nama Bapa ... --- Send in a voice message: https://podcasters.spotify.com/pod/show/media-la-porta/message
Syalom Keluarga Damai! Sapaan Damai Sejahtera atau disingkat SAMAS merupakan sebuah renungan singkat yang tayang setiap hari Senin-Sabtu. SAMAS tidak hanya dibawakan oleh pendeta/hamba Tuhan, tetapi juga akan dibawakan oleh siapapun yang ingin berbagi sapaan Tuhan kepada dirinya. Semoga kita dapat menemukan damai sejahtera yang datangnya dari sapaan Tuhan kepada setiap kita melalui SAMAS ini. Tuhan Yesus memberkati!
Syalom Keluarga Damai! Sapaan Damai Sejahtera atau disingkat SAMAS merupakan sebuah renungan singkat yang tayang setiap hari Senin-Sabtu. SAMAS tidak hanya dibawakan oleh pendeta/hamba Tuhan, tetapi juga akan dibawakan oleh siapapun yang ingin berbagi sapaan Tuhan kepada dirinya. Semoga kita dapat menemukan damai sejahtera yang datangnya dari sapaan Tuhan kepada setiap kita melalui SAMAS ini. Tuhan Yesus memberkati!
Willy akan memaparkan opini dan perasaannya terhadap acara dan konser musik yang pulih lagi setelah pandemi covid-19 yang melanda dunia kurang lebih 2 tahun. Selamat mendengarkan!
Majlis Perjumpaan Perdana Menteri, Datuk Seri Anwar Ibrahim bersama Warga Jabatan Perdana Menteri bagi bulan Oktober 2023 di Puspanitapuri, Presint 10.
Majlis Perjumpaan Perdana Menteri, Datuk Seri Anwar Ibrahim bersama Warga Jabatan Perdana Menteri bagi bulan Oktober 2023 di Puspanitapuri, Presint 10.
Kencan Dengan Tuhan - Selasa, 10 Oktober 2023 Bacaan: Tetapi Zakheus berdiri dan berkata kepada Tuhan: "Tuhan, setengah dari milikku akan kuberikan kepada orang miskin dan sekiranya ada sesuatu yang kuperas dari seseorang akan kukembalikan empat kali lipat." (Lukas 19:8) Renungan: Ada satu kebiasaan yang dilakukan oleh orang-orang yang tinggal di Vancouver, yaitu acara garage sale, terjemahan bebasnya adalah penjualan di garasi. Garage sale dilakukan setiap musim panas. Banyak keluarga berusaha membersihkan gudang dan seluruh rumah mereka dari barang-barang yang sudah tidak berguna lagi. Barang-barang yang tak terpakai lagi itu dikumpulkan dan "dibuang" dengan cara dijual di depan garasi rumah mereka. Biasanya, barang-barang yang dijual itu pun masih dalam kondisi bagus, tetapi barang-barang itu sudah tidak diperlukan lagi oleh keluarga tersebut. Dalam kehidupan kita pun, banyak sampah yang tanpa sadar terus-menerus kita timbun. Tanpa sadar, sampah itu mulai merongrong hidup kita. Ada dua sampah yang perlu kita perhatikan, yaitu: 1. Sampah dosa kita. Timbunan dosa kita bisa membuat kita terjerat. Efeknya bisa sampai pada kehidupan kekekalan kita. Oleh karena itu perlunya kita membuang hal-hal yang keliru atau dosa yang masih terus kita nikmati. Contohnya, seperti kesombongan, ketidakjujuran, kebencian, keserakahan, iri hati, mau menang sendiri, membuat orang lain menderita, korupsi, dll. Jangan sampai dosa menghambat rencana Tuhan yang luar biasa di dalam hidup kita. 2. Sampah sisa-sisa penderitaan masa lalu yang menjadi penghambat kehidupan kita sekarang. Sampah itu bisa berupa luka-luka batin yang masih terus kita simpan hingga sekarang. Lepaskan pengampunan kepada orang-orang yang telah menyakiti kita di masa lalu. Mari kita perhatikan ucapan Zakheus, "Tetapi Zakheus berdiri dan berkata kepada Tuhan: Tuhan, setengah dari milikku akan kuberikan kepada orang miskin dan sekiranya ada sesuatu yang kuperas dari seseorang akan kukembalikan empat kali lipat."" Perjumpaan dengan Yesus telah mengubah Zakheus untuk mulai membersihkan hidupnya dari sampah-sampah kehidupan. Zakheus dikenal sebagai pemungut cukai yang sangat mungkin melakukan pemerasan. Itulah sampah dosa masa lalu Zakheus. Zakheus mau membuang sampah dosa tersebut. Apa bukti kalau Zakheus membuang dosanya? Zakheus membuktikan dengan memberikan setengah dari hartanya untuk orang miskin dan mengembalikan empat kali lipat kepada orang yang telah diperasnya. Bagaimana dengan contoh sampah penderitaan masa lalu? Untuk hal ini mari perhatikan kehidupan Yusuf yang tidak mendendam kepada kakak-kakaknya. Atau pun Daud yang menolak mendendam kepada Saul yang telah menimbulkan penderitaan dalam hidupnya. Mari kita mulai membersihkan sampah-sampah di dalam hidup kita. Dengan demikian kita akan mengalami kelegaan dan hidup menjadi berkenan di mata Tuhan. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, aku ingin membersihkan sampah-sampah di dalam hidupku. Tolong aku untuk menyadari setiap sampah yang masih ada di dalam diriku dan berilah kemauan padaku untuk membersihkannya. Amin. (Dod).
Yeremia 29:13-14, “Apabila kamu mencari Aku, kamu akan menemukan Aku; apabila kamu menanyakan Aku dengan segenap hati. Aku akan memberi kamu menemukan Aku, demikianlah firman TUHAN, dan aku akan memulihkan keadaanmu dan akan mengumpulkan kamu dari antara segala bangsa dan dari segala tempat ke mana kamu telah Kuceraiberaikan, demikianlah firman TUHAN, dan Aku akan mengembalikan... Continue reading →
Akan ada saatnya perjumpaan di akhiri dengan perjumpaan kembali. --- Send in a voice message: https://podcasters.spotify.com/pod/show/radaraksara/message
Pembawa Renungan : RP. Yandhie Buntoro, CDD Medan Luk. 24:13-35.
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Bruder Bernardinus Mei, SDB dari Komunitas Wisma Salesian Don Bosco Sunter Jakarta Utara, Keuskupan Agung Jakarta, Indonesia. Kisah Para Rasul 3: 11-26; Mazmur tg 8: 2a.5.6-7.8-9; Lukas 24: 35-48 DAMAI PASKAH Renungan kita pada hari ini bertema: Damai Paskah. Serangkaian penampakan Tuhan yang bangkit boleh kita katakan sebagai hadiah Paskah. Perjumpaan demi perjumpaan di berbagai kesempatan sungguh meninggalkan cerita dan pesannya masing-masing. Kalau kita boleh mengatakan di antara semua pesan itu, satu yang paling sentral dan kuat ialah pesan damai. Saat kesebelas rasul berkumpul untuk berbagi cerita masing-masing tentang perjumpaan mereka dengan Kristus yang bangkit, lalu menyusul kedua murid yang baru kembali dari Emaus, satu komunitas pengikut Kristus terbentuk. Komunitas itu berisi suasana penuh campur antara cerita, percaya, bingung, bertanya, dan tentu saja kagum. Di dalam konteks persekutuan itu, Yesus sekali lagi tampak di tengah-tengah mereka dengan menyampaikan hadiah: Damai sejahtera bagi kamu! Pesan damai itu menjadi poin utama dalam kotbah Petrus di tengah orang banyak, setelah mujizat penyembuhan seorang lumpuh yang ia lakukan. Mujizat itu berbuah pada suasana bercampur antara kagum, heran, curiga, kurang percaya, dan rasa percaya. Maka Petrus menyerukan kebenaran dari Tuhan yang bangkit sebagai jalan untuk mendamaikan suasana yang bercampur itu. Hasilnya ialah banyak orang meyakini dan percaya kepada Kristus. Pesan damai dari Yesus Kristus yang bangkit kepada para rasul yang tengah bingung, takut, curiga, dan kurang percaya bertujuan untuk membuat mereka menjadi percaya. Damai mampu menghilangkan semua perasaan dan pikiran negatif. Damai menghadirkan suasana batin yang tenang, nyaman, dan positif supaya pada akhirnya orang dapat memutuskan sikap yang benar dalam bertindak. Namun terkadang pesan damai itu cenderung dianggap serba teori atau sekedar sebuah keyakinan. Akibatnya kehidupan yang damai tidak dialami dengan nyata. Alasannya ialah karena tidak ada keteladanan dan usaha untuk menciptakannya. Tidak cukup orang hanya berbicara, mengajarkan, meyakinkan, dan menggambarkan cara-caranya. Orang harus dapat menghidupinya, atau paling kurang memberikan contoh konkret tentang menciptakan hidup yang damai. Satu contoh yang dibuat oleh Yesus yang bangkit ialah berterus terang tentang diri-Nya, terlibat, dan menyatu dengan para rasul dan murid-Nya. Ini sungguh menghilangkan rasa takut dan ragu yang sudah cukup menghantui mereka. Karena ketika rasa ragu, takut, curiga, kurang percaya masih ada, damai tidak hadir di sana. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Bapa maha kuasa, semoga Roh-Mu memenuhi kami dengan damai dari-Mu yang membuat kami selalu bersuka cita dalam saling berbagi karunia dalam hidup kami. Bapa kami yang ada di Surga ... Dalam nama Bapa ... --- Send in a voice message: https://podcasters.spotify.com/pod/show/media-la-porta/message
Tetapi barangsiapa minum air yang akan Kuberikan kepadanya, ia tidak akan haus untuk selama-lamanya.
Ps. Joshua Marthio - Perjumpaan Dengan Allah
"Dalam tahun matinya raja Uzia aku melihat Tuhan duduk di atas takhta yang tinggi dan menjulang, dan ujung jubah-Nya memenuhi Bait Suci." (Yesaya 6:1)
Khutbah Jum'at - Ustadz Sofyan Chalid Ruray Lc. hafizhahullahu. Judul : Saat Perjumpaan dengan Allah Azza wa Jalla. Sumber : Youtube.
Sebab katanya: "Asal kujamah saja jubah-Nya, aku akan sembuh."
Melalui sabda Tuhan hari ini, semoga para ibu Kristiani dimampukan untuk mempersiapkan anak-anaknya menjadi jalan kedatangan Yesus, sang Mesias, yang membawa keselamatan dunia.
Lukas 2 : 27-33,TB
Jujur saja, terkadang kita mengatakan percaya, tetapi hati kita kecut karena kita tidak memiliki “altar” di dalam hidup kita. Banyak orang mengaku percaya kepada Tuhan dengan mulutnya, tetapi apakah pernah bertemu dengan-Nya? Apakah menunggu dapat penglihatan dulu baru kita percaya? Perjumpaan dengan Tuhan adalah sesuatu yang natural, yang mestinya tidak dipandang sebagai supranatural atau “mistik.”... Continue reading → The post Altar appeared first on Truth Voice.
Perjumpaan Yang Menghidupkan Jawab Yesus kepadanya: ”Barangsiapa minum air ini, ia akan haus lagi, tetapi barangsiapa minum air yang akan Kuberikan kepadanya, ia tidak akan haus untuk selama-lamanya. Sebaliknya air yang akan Kuberikan kepadanya, akan menjadi mata air di dalam dirinya, yang terus-menerus memancar sampai kepada hidup yang kekal.” (Yohanes 4:13-14) Salah satu yang menjadi kebutuhan manusia dalam hidup adalah air, sebab air merupakan kebutuhan yang penting untuk menjaga metabolisme dalam tubuh. Namun bukan hanya tubuh, tetapi hidup manusia pun sangat membutuhkan hal yang memberikan kehidupan, sebab banyak hal yang mampu membuat manusia merasa kehilangan semangat dalam hidup. Lewat Firman Tuhan pada pagi hari ini, akan menolong kita memahami bahwa seperti seorang perempuan Samaria yang mendapatkan pemulihan kembali dari Tuhan, sehingga kehidupannya menjadi indah dan berharga. Selamat mendapatkan air kehidupan dari Tuhan. Tuhan Memberkati
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Adrianus Ojo dan Rosalia Dika dari Komunitas Pukat Labuan Bajo, Keuskupan Ruteng, Indonesia. Galatia 1: 13-24; Mazmur tg 139: 1-3.13-14ab.14c-15; Lukas 10: 38-42 MENERIMA DAN MEMILIH Tema renungan kita pada hari ini ialah: Menerima dan Memilih. Di dalam keluarga atau suatu persekutuan hidup seperti komunitas dan organisasi, keseragaman dan penyamarataan umumnya bukan sesuatu yang selalu baik dan indah. Prinsip bahwa setiap pribadi manusia adalah unik, sekalipun itu diantara saudara kembar adalah benar adanya. Prinsip itu menjadi pegangan kita untuk memperlakukan setiap orang secara berbeda-beda. Prinsip itu pula menjadi rujukan dasar bila kita membangun keluarga atau komunitas, kita dapat memberdayakan setiap potensi yang berbeda-beda untuk kebaikan. Tuhan mengaruniakan setiap keunikan pada manusia, memberkatinya, dan memanggilnya supaya mengikuti jalan untuk sampai kepada kesempurnaan dengan memberdayakan keunikannya itu. Di dalam konteks injil pada hari ini, kita diberi kisah tentang sebuah keluarga yang menyambut kedatangan Yesus di rumah mereka. Perjumpaan ini sungguh menjadi sangat berbeda, jika Maria dan Marta tidak memiliki keunikannyamasing-masing. Karunia pada Marta mewakili karunia pada kita semua baik pria maupun wanita yang berorientasi pada menerima atau menyambut. Ini adalah karunia yang sangat manusiawi dan juga berdimensi ilahi. Tuhan sudah menaruh di dalam diri kita masing-masing karunia ini, supaya kita dapat menerima dan menyambut sesuatu atau seseorang, untuk menjadi bagian dalam hidup kita. Akan menjadi hal yang sangat berguna, jika karunia itu kita wujudkan dalam menyambut atau menerima yang datang ke dalam pribadi, keluarga, komunitas dan masyarakat kita, apa yang berguna dan memajukan hidup kita baik jasmani dan rohani. Tentu saja kita memiliki kewajiban untuk tidak menerima yang datang itu untuk merusak atau membawa kehancuran. Tuhan juga sudah menaruh di dalam diri kita masing-masing karunia untuk memilih, yang di dalam injil dipersonifikasi oleh Maria. Bahkan Tuhan sendiri mengatakan bahwa karunia ini memiliki kualitas lebih tinggi bila dibandingkan dengan pekerjaan menerima atau menyambut. Maria dikatakan memilih yang lebih tinggi itu. Mengapa demikian? Kiranya ini tidak pertama-pertama ingin mempertentangkan satu pribadi dengan pribadi yang lain, bahkan memisahkan atau memecah-belah. Satu hal penting yang bisa kita yakini ialah, di dalam menerima atau menyambut kita mengijinkan banyak hal atau orang atas nama cinta kasih dan hasrat untuk bertumbuh dalam pengetahuan atau wawasan. Tetapi ketika kita sudah memilih, kita sudah membuat filter atau diskresi supaya suatu pilihan adalah yang terbaik dari semua yang telah kita terima. Semoga Santo Fransiskus Asisi mendoakan kita. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Yesus, murnikan pikiran dan hati kami supaya kami dapat memilih yang terbaik. Salam Maria... Dalam nama Bapa... --- Send in a voice message: https://anchor.fm/media-la-porta/message
perjumpaan kecil --- This episode is sponsored by · Anchor: The easiest way to make a podcast. https://anchor.fm/app Support this podcast: https://anchor.fm/bangunsendiri/support
Dengarkan Firman Tuhan yang dapat mengubah hidup saudara, dan pastinya selalu baru setiap pagi.
Seringkali dalam pergumulan, masalah, kita sudah melakukan segala cara, melakukan segala sesuatu yang menurut kemampuan kita, kita mampu mengatasinya. Namun, pada kenyataannya masalah dan pergumulan itu terus ada dan kelihatan tidak ada jalan keluar. Sehebat apapun kita berusaha, sekuat apapun kita mencoba mengatasi setiap masalah dan pergumulan, maka semua itu akan sia-sia, jikalau kita tidak mengubah respon yang benar ketika masalah dan pergumulan datang. Sebab ada hal-hal dihidup kita yang tidak bisa selesai kalau kita tidak datang dan melakukan respon yang sebenarnya sederhana yang Tuhan sudah ajarkan kepada kita. Apa respon itu? Apa yang sebenarnya harus kita lakukan, disaat kekuatan dan kehebatan kita tidak mampu menolong kita. Semuanya ada dalam Podcast, Seri 4 - Perjumpaan Yang Memulihkan, Ps. Charles Bessie, Gembala Gereja C3 Pemulihan Kupang. Selamat mendengarkan, silahkan dibagikan, Tuhan Yesus memberkati.
Ada banyak orang yang berjumpa dengan Tuhan, namun tidak dipulihkan. Ada banyak orang yang mengalami pembelaan Tuhan, namun tidak dipulihkan. Tetapi ada satu pribadi di dalam Alkitab, yang dipulihkan Yesus setelah sekian lama menderita lumpuh. Bukan cuman lumpuh fisik yang ia alami, namun juga lumpuh secara rohani. Namun ketika ia berjumpa dengan Yesus, ia dipulihkan dan disembuhkan. Namun apakah hanya sebatas perjumpaan yang terjadi disana, antara Yesus dengan pribadi yang lumpuh ini? Atau sebenarnya ada hal penting yang harusnya kita belajar dari pribadi ini? Ketika kita berjumpa dengan Tuhan, dipulihkan, apa selanjutnya respon yang harus kita lakukan setelah dipulihkan? Simak dalam Podcast, Seri 3 - Perjumpaan Yang Memulihkan, Ps. Charles Bessie. Gembala Gereja C3 Pemulihan Kupang. Selamat mendengarkan, silahkan dibagikan, Tuhan Yesus memberkati.
Ketika semua yang kita perlu ada dalam genggaman kita, seolah-olah kita memiliki segalanya, baik itu skill, finansial, karir yang baik, kekayaan berlimpah, segala sesuatu terpenuhi bahkan lebih, namun tetap saja ada lubang dalam diri kita, yang tidak dapat tertutupi kecuali kita berjumpa dengan Yesus dan membiarkan lubang itu diisi dan dipuaskan oleh Yesus. Ada seseorang didalam Alkitab yang memiliki segala sesuatu dalam hidupnya, kekayaan yang berlimpah, namun ia sadar bahwa semua itu tidak mampu memuaskan dia, hingga ia berjumpa dengan Yesus, menawarkan Yesus untuk masuk kedalam hidupnya, dan membagikan apa yang menjadi miliknya kepada orang-orang yang tidak mampu. Apa yang membuat pribadi itu memilih menyerahkan apa yang menjadi miliknya, dan membuka diri untuk menerima Yesus dalam hidupnya? Dan apa yang dia dapat ketika ia berjumpa dengan pribadi yang memulihkan hidupnya? Temukan jawabannya dalam, Seri 2 - Perjumpaan Yang Memulihkan. Ps. Charles Bessie, Gembala Gereja C3 Pemulihan Kupang. Selamat mendengarkan, silahkan dibagikan, Tuhan Yesus memberkati.
"Oleh karena bangsa ini datang mendekat dengan mulutnya dan memuliakan Aku dengan bibirnya, padahal hatinya menjauh dari pada-Ku
Seringkali kita berpikir bahwa seseorang yang berdosa, melakukan kejahatan, terhina, tidak layak berjumpa dengan sesuatu yang suci, kudus dan mulia, karena kadang kita melihat seseorang selalu melalui apa yang kelihatan melalui mata. Kadang kita mengundang Yesus dalam hati kita, namun belum tentu kita berjumpa dengan Yesus. Mengapa demikian, sebab sebenarnya hati kita tidak betul-betul serius mengundang sang maha kudus hadir dalam hati kita. Berbeda dengan seseorang yang berdosa, hina, melakukan hal-hal buruk, namun ketika ia mengundang Yesus hadir dalam hidupnya, ia merendahkan dirinya, sujud menyembah-Nya, dan meletakkan segala kesalahannya kepada Tuhan, dan ia dipulihkan. Semua kita layak berjumpa dengan Tuhan, namun apakah dalam perjumpaan itu, kita betul-betul merendahkan diri dan sujud menyembah-Nya? Atau kita hanya mengundang Yesus hadir, namun kita tidak sujud merendahkan diri dihadapan-Nya? Jawabannya ada dalam Podcast Seri 1 - Perjumpaan Yang Memulihkan, Ps. Charles Bessie, Gembala Gereja C3 Pemulihan Kupang. Selamat mendengarkan, silahkan dibagikan, Tuhan Yesus memberkati.
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan ke-1 dan ke-2 dibawakan oleh Juventus (Aspiran Salesian) di Labuan Bajo dan bacaan Injil dan renungan dibawakan oleh Pastor Peter Tukan, SDB di Komunitas Salesian Labuan Bajo, Keuskupan Ruteng. Kisah Para Rasul 5: 27b-32.40b-41; Mazmur tg 30: 2.4.5.6.11a.12a.13b; Wahyu 5: 11-14; Yohanes 21: 1-14 BERJUMPA DENGAN TUHAN Renungan kita pada hari Minggu Paskah ke-3 ini bertema: Berjumpa Dengan Tuhan. Masa sesudah hari raya Paskah disebut masa Paskah, dan kita sedang berada di dalam masa ini. Semua yang terjadi di dalam masa ini, seperti yang dikisahkan di dalam Kisah Para Rasul adalah serangkaian pertemuan Yesus yang bangkit dengan para rasul, murid-murid dan anggota-anggota Gereja Perdana. Kesaksian tentang Yesus yang bangkit datang dari pengungkapan langsung tentang rangkaian pertemuan tersebut. Sebuah kebenaran membutuhkan fakta dan data untuk mendukungnya. Di urutan pertama pembuktian fakta dan data itu ialah kesaksian mereka yang secara langsung mengalami melalui semua inderanya sebagai manusia yang memiliki akal budi dan kepekaan. Kisah Para Rasul di dalam perjanjian baru mengisahkan pembuktian tersebut. Bila kesaksian para rasul dan murid-murid itu sangat dibantah dan berujung pada penganiayaan dari pihak Yahudi dan para pemimpin agama, sebab utamanya ialah karena Yesus Kristus sendiri ditolak dan tidak bisa dijadikan Tuhan atas mereka. Kesaksian mereka adalah sebuah kesaksian kunci. Mereka melihat, mendengar, menyentuh, dan berbicara secara langsung dengan Yesus yang bangkit, pertama sebagai pribadi-pribadi dan seterusnya sebagai satu komunitas jemaat Gereja Perdana. Yang kita dengar dari bacaan Injil hari ini sungguh menggambarkan bagaimana pertemuan dan pengalaman dengan Yesus yang bangkit mencakup semua aspek jasmani dan rohani kehidupan Gereja. Tuhan menampakkan diri ketika umatnya sedang bekerja di tempat kerjanya masing-masing. Di dalam pekerjaan itu, manusia diberikan jaminan akan penyertaan kuasa Allah, sehingga ia mampu mengatasi kesulitan dan kegagalan di dalam pekerjaannya. Perjumpaan dengan Tuhan juga terjadi melalui doa-doa, dan bagi Gereja, doa yang terbesar dan tertinggi tingkatnya ialah Ekaristi. Di dalam perayaan Ekaristi, Tuhan sendiri menyediakan santapan diri-Nya sendiri untuk kita pestakan dan nikmati bersama. Ekaristi juga merupakan suatu tanda pelayanan, yang berawal di dalam Gereja melalui perayaan sakramennya, dan akan menjadi utuh dan nyata ketika kita menghayatinya di luar gedung gereja atau rumah ibadat. Oleh karena itu Ekaristi ini menjadi sebuah Misa, karena dengannya kita diutus untuk menjadi saksi-saksi Kristus di tengah-tengah dunia. Setiap dari kita, mulai dengan Bunda Maria dan para rasul sampai saat ini, perjumpaan dengan Tuhan perlu kita jadikan sebagai bukti kesaksian kita tentang Tuhan. Biarpun di dalam keadaan yang sulit untuk memberikan kesaksian, bahkan bisa seperti pengalaman Yesus sendiri sebagai anak domba yang siap disembelih, kesaksian itu harus tetap ditunjukkan dan diungkapkan. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Tuhan, semoga perayaan pada hari Minggu ini adalah kesempatan istimewa perjumpaan kami sesungguhnya sebagai pribadi dan persekutuan jemaat dengan Dikau. Kemuliaan... Dalam nama Bapa ... --- Send in a voice message: https://anchor.fm/media-la-porta/message
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan dibawakan oleh Oktavia Setyawidi dan renungan dibawakan oleh Fifiastutie Soebiyanto dari Sekolah Saint Peter di Paroki Kelapa Gading, Keuskupan Agung Jakarta. Kisah Para Rasul 3: 11-26; Mazmur tg 8: 2a.5.6-7.8-9; Lukas 24: 35-48 DAMAI PASKAH Renungan kita pada hari ini bertema: Damai Paskah. Serangkaian penampakan Tuhan yang bangkit boleh kita katakan sebagai hadiah Paskah. Perjumpaan demi perjumpaan di berbagai kesempatan sungguh meninggalkan cerita dan pesannya masing-masing. Kalau kita boleh mengatakan di antara semua pesan itu, satu yang paling sentral dan kuat ialah pesan damai. Saat kesebelas rasul berkumpul untuk berbagi cerita masing-masing tentang perjumpaan mereka dengan Kristus yang bangkit, lalu menyusul kedua murid yang baru kembali dari Emaus, satu komunitas pengikut Kristus terbentuk. Komunitas itu berisi suasana penuh campur antara cerita, percaya, bingung, bertanya, dan tentu saja kagum. Di dalam konteks persekutuan itu, Yesus sekali lagi tampak di tengah-tengah mereka dengan menyampaikan hadiah: Damai sejahtera bagi kamu! Pesan damai itu menjadi poin utama dalam kotbah Petrus di tengah orang banyak, setelah mujisat penyembuhan seorang lumpuh yang ia lakukan. Mujisat itu berbuah pada suasana bercampur antara kagum, heran, curiga, kurang percaya, dan rasa percaya. Maka Petrus menyerukan kebenaran dari Tuhan yang bangkit sebagai jalan untuk mendamaikan suasana yang bercampur itu. Hasilnya ialah banyak orang meyakini dan percaya kepada Kristus. Pesan damai dari Yesus Kristus yang bangkit kepada para rasul yang tengah bingung, takut, curiga, dan kurang percaya bertujuan untuk membuat mereka menjadi percaya. Damai mampu menghilangkan semua perasaan dan pikiran negatif. Damai menghadirkan suasana batin yang tenang, nyaman, dan positif supaya pada akhirnya orang dapat memutuskan sikap yang benar dalam bertindak. Namun terkadang pesan damai itu cenderung dianggap serba teori atau sekedar sebuah keyakinan. Akibatnya kehidupan yang damai tidak dialami dengan nyata. Alasannya ialah karena tidak ada keteladanan dan usaha untuk menciptakannya. Tidak cukup orang hanya berbicara, mengajarkan, meyakinkan, dan menggambarkan cara-caranya. Orang harus dapat menghidupinya, atau paling kurang memberikan contoh konkret tentang menciptakan hidup yang damai. Satu contoh yang dibuat oleh Yesus yang bangkit ialah berterus terang tentang diri-Nya, terlibat, dan menyatu dengan para rasul dan murid-Nya. Ini sungguh menghilangkan rasa takut dan ragu yang sudah cukup menghantui mereka. Karena ketika rasa ragu, takut, curiga, kurang percaya masih ada, damai tidak hadir di sana. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Bapa maha kuasa, semoga Roh-Mu memenuhi kami dengan damai dari-Mu yang membuat kami selalu bersuka cita dalam saling berbagi karunia dalam hidup kami. Kemuliaan kepada Bapa dan Putra dan Roh Kudus ... Dalam nama Bapa... --- Send in a voice message: https://anchor.fm/media-la-porta/message
[1/3 Perjumpaan dengan Formula Natural] #Hajarduluaja mungkin cocok disamekan untuak perjalanan Suri The Goods. Barangkek dari keinginan untuak merawat urang tuo sampai akhirnyo tarpapar pemahaman tentang Natural Formula dari proses perjalanan satu etape hidup ke hidup yang lain. Simak selengkapnyo, dikawanan Uda Maulana Insanul Kamil sebagai Guest Co-host!
Ayat renungan #SuaraSurgawi hari ini diambil dari Mazmur 42:2. Renungan ini dilayani oleh Pdt. Lery TLT. Tuhan Yesus memberkati.
Audio Renungan Conquerors Sabtu, 25 Desember 2021, Selamat Mendengarkan Sob.. Follow Sosial Media kita di @youth_conquerors (Instagram & Tiktok)
Pembawa Renungan : RD. Dwi JokoSurabaya Luk. 17:11-19.
Spesial dalam rangka Bulan Suci Ramadan, Cerita Cinta mengundang Irish Bella untuk membagikan kisah cintanya. Perjumpaan pertama dengan Ammar Zoni hingga konflik dalam hubungan mereka. Penasaran? Pasang earphone dan dengarkan episode ini berdasarkan kisah nyata dari Irish Bella.