POPULARITY
Kencan Dengan Tuhan - Kamis, 29 Agustus 2024 Bacaan: "Sebab kamu memerlukan ketekunan, supaya sesudah kamu melakukan kehendak Allah, kamu memeroleh apa yang dijanjikan itu." (Ibrani 10:36) Renungan: Banyak orang di dunia ini cenderung malas melakukan sesuatu. Terlebih di era modern di mana kemajuan teknologi berkembang pesat seperti sekarang ini. Orang semakin terbantu dan mudah memperoleh apa yang mereka inginkan. Akibat buruknya adalah, mereka tidak terlatih untuk sabar. Mereka tidak mau berproses dan menuntut segala sesuatu menjadi instan seperti yang biasa mereka peroleh. Demikian pula dalam meraih sukses. Kesalahpahaman tentang kesuksesan membuat orang juga menginginkan kesuksesan tersebut secara instan. Ketika mereka gagal dalam proses, mereka sudah menganggap bahwa itu adalah kegagalan yang fatal, kemudian dengan mudah menilai kesuksesan yang dimiliki orang lain adalah sebuah keberuntungan saja. Mereka mengemukakan banyak alasan untuk mengukur kesuksesan orang lain dan membenarkan kegagalan dirinya. Padahal masalah mereka sebenarnya hanya satu, yaitu malas. Kesuksesan tidak bergantung pada talenta atau modal yang dimiliki seseorang. Kesuksesan adalah sebuah sikap. Sikap yang senantiasa membangun kesuksesan dengan kerja keras, kesabaran, dan kegigihan. Presiden Calvin Colidge mengatakan, "Tidak ada sesuatupun di dunia ini yang dapat menggantikan keuletan. Talenta tidak, karena banyak orang bertalenta yang tidak sukses. Kemajuan tidak, kejeniusan tidak. Kejeniusan yang sia-sia hampir menjadi peribahasa. Pendidikan tidak, dunia ini penuh dengan penjahat yang berpendidikan. Keuletan dan tekad kuat saja yang selamanya ampuh." Oleh sebab itu, marilah kita membangun hidup kita dengan ketekunan. Tekun dalam berusaha, tekun dalam belajar dan tentunya tekun dalam beribadah. Segala sesuatu yang instan tidaklah baik. Ketekunanlah yang menjadikannya sempurna. Ketekunan adalah kunci bagi kita untuk meraih keberhasilan, mempertahankannya dan mengembangkannya sehingga kita beroleh hasil yang berlipat ganda. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, berilah aku semangat dan kemauan untuk tekun melakukan setiap tugas yang dipercayakan padaku. Aku percaya dibalik ketekunanku ada berkat berkelimpahan yang Kau siapkan untukku. Amin. (Dod).
[Season 5] Eps 8 [Podcast Motivasi] Kekuatan dan Ketekunan dari Atlet Karate
Satu kata ini harus kita miliki, yaitu “tekun, tekun, dan tekun.” Untuk mengalami Tuhan, merasakan kehadiran-Nya di dalam hidup kita, dibutuhkan ketekunan maksimal. Kita pasti pernah, atau paling tidak sebagian kita mengerti apa artinya tekun, ketika kita mengingini sesuatu, kita tekun. Apakah itu dalam dunia pendidikan, di mana kita bukan saja ingin lulus, melainkan ingin... Continue reading →
*Sosiologi Kristen* 2 Petrus 1:3-11 2 Petrus 2:1-3 Ilmu sosiologi telah kita mengerti yakni ilmu sosial atau bermasyarakat. Maka sosiologi Kristen adalah ilmu sosial masyarakat Kristen. Kodrat ilahi merupakan konsep yang disampaikan rasul Paulus untuk membangun pribadi masyarakat Kristen. Kodrat ilahi adalah sifat-sifat ilahi. Kodrat ilahi itu didapati orang yang percaya kepada Yesus Kristus dengan cara: 1. Kebajikan dalam bahasa Yunani yaitu Arete maknanya kuasa Allah atau keajaiban Allah. Contohnya: di tengah kesukaran manusia perlulah keajaiban Allah / mujizat-Nya. Itu berarti kita harus percaya kehadiran Tuhan untuk melakukan mujizat supaya kita mendapat pertolongan-Nya dan bisa mengatasi segala kesulitan hidup. 2. Pengetahuan dalam bahasa Yunani yaitu Gnosis maknanya ajaran ibadah kepada Tuhan Yesus. Contohnya: kita beribadah dengan segenap hati dan tidak mencari keuntungan dalam beribadah. 3. Penguasaan diri dalam bahasa Yunani yaitu Egkrateia. Contohnya: kita diberi kebebasan untuk berbicara dan berpendapat namun perlulah penguasaan diri dalam menata konsep berpikir untuk disepakati bersama saudara-saudara seiman yaitu mengasihi. 4. Ketekunan dalam bahasa Yunani yaitu Hupomone maknanya ketabahan dan kesabaran. Contohnya: kita harus tetap tabah dan percaya Yesus Kristus dalam menghadapi segala situasi permasalahan di dunia ini. 5. Kesalehan dalam bahasa Yunani yaitu Eusebeia maknanya ibadah. Contohnya: kita harus mengerti ibadah adalah hal yang penting untuk dilakukan sebagai persiapan diri menyambut keselamatan, seperti kebiasaan memuji Tuhan, berdoa dan mendengar firman Tuhan selama masih ada kesempatan. 6. Kasih akan saudara-saudara dalam bahasa Yunani yaitu Philadelfia maknanya mengasihi saudara-saudara seiman. Contohnya: setiap kita harus membangun kasih antar individu seiman dari sebuah persekutuan di gereja. 7. Kasih akan semua orang dalam bahasa Yunani yaitu Philadelfia maknanya mengasihi saudara-saudara seiman di manapun mereka berada. Contohnya: setiap kita harus mengasihi saudara-saudara seiman bukan hanya segereja tetapi saudara-saudara seiman yang ada di seluruh bangsa. Ketujuh hal itu harus dilakukan masyarakat Kristen karena di dunia ini banyak permasalahan-permasalahan yang dapat membuat masyarakat Kristen murtad sedangkan Tuhan telah mempersiapkan kita untuk menyambut keselamatan. Maka kita perlu melakukan firman Kristus sebagai masyarakat Kristen sejati tetapi jika kita tidak melakukan firman Kristus maka kita picik dan akan binasa oleh penghukuman Tuhan. Jadi, perhatikanlah hidup kita untuk tetap berkenan kepada Tuhan.
Persoalan paling penting dalam kehidupan orang percaya adalah apakah ketika menghadap Tuhan ada buah yang dapat dipersembahkan kepadaNya? Buah itu adalah melakukan dengan baik segala sesuatu yang Tuhan inginkan. Hal ini adalah sesuatu yang mutlak harus dipenuhi, sebab memang manusia diciptakan untuk melakukan kehendak-Nya. Jadi, buah di sini adalah perbuatan, perilaku dan sikap hati yang... Continue reading →
Melalui proses panjang belajar firman Tuhan dan menghampiri takhta Tuhan setiap hari, diharapkan kita bisa mencapai “kewajaran” di hadapan Tuhan. Kewajaran ini ditandai dengan berbagai hal. Di antaranya adalah perasaan puas, bahagia, tenang dan cukup dengan Tuhan Yesus. Perasaan seperti ini sebenarnya tidak mudah dimiliki, sebab ia harus meninggalkan segala kesenangan dunia barulah bisa menikmati... Continue reading →
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Dominika Eniwidyastuti dari Gereja Santo Ambrosius, Paroki Villa Melati Mas, Keuskupan Agung Jakarta, Indonesia. 1 Yohanes 2: 12-17; Mazmur tg 96: 7-8a.8b-9.10; Lukas 2: 36-40 TERBAYAR SUDAH KETEKUNAN ITU Tema renungan kita pada hari ini ialah: Terbayar Sudah Ketekunan Itu. Hari ini satu contoh lagi figur yang hidup dalam ketaatan dan mengamalkan cinta kasih ialah nabi wanita yang sudah lanjut usia, Hana. Bayi Yesus telah berjumpa dengan orang tua Simeon, dan kini ia berjumpa wanita lanjut usia. Perjumpaan ini pertanda penantian untuk diperolehnya pembebasan dan keselamatan bangsa Israel yang sudah sekian lama dinantikan sudah datang. Wanita lanjut usia yang menjanda ini mengalami dua kekosongan hidup yang serius, yaitu pertama nasib bangsanya Israel yang sudah sekian lama membutuhkan suatu pembebasan demi menjadi suatu bangsa yang aman dan damai. Kedua ia sudah tak punya suami yang diharapkan memberikannya hidup nyaman dan kuat. Hidup sebagai janda jelas menjadi kesulitan dan suatu stigma buruk yang membebani. Ia memilih untuk mengisi dua kekosongan ini dengan pelayanan penuh di bait Allah selama sisa hidupnya. Tak peduli usia dan banyak tahun di bait suci untuk berdoa, berpuasa, dan meminta dengan sangat untuk dikabulkan semua doanya, Hana akhirnya diberi satu hari terbaik dalam hidupnya. Ia sungguh tak menduga kalau perjumpaan dengan anak Yesus itu menjadi jawaban tepat bagi kekosongan atau ketiadaan yang selama ini ia alami. Betapa melalui sekian banyak penantian, kesabaran, ketekunan, dan pengharapan, terbayar sudah semua pengorbanannya itu. Ada satu hal penting dapat kita pelajari dari wanita tua ini. Yesus Kristus yang kita jumpai pada hari ulang tahun-Nya tahun ini, kiranya menjadikan kita masing-masing sampai pada suatu keyakinan bahwa telah terjawab paling kurang satu kepentingan hidup jasmani atau rohani kita. Ketekunan, kesabaran, penantian, pengharapan, pengorbanan, dan perjuangan yang mungkin Anda berikan selama tahun ini atau tahun-tahun lalu, kiranya paling kurang satu yang terjawab pada tahun ini. Apakah itu? Kita masing-masing menemukan waktu untuk sampaikan itu kepada Yesus, atau juga berbagi itu kepada seseorang yang dipercaya. Mengapa harus berbagi satu pencapaian itu? Karena Hana sudah memberi contoh, demikian juga Simeon. Begitu mereka luapkan kegirangan dan suka cita, lalu mengungkapkan bahwa sudah terbayar apa yang selama ini mereka tekuni, hati mereka puas dan menganggap bahwa hidup di dunia ini sudah ada maknanya. Atau kalau bagi orang tua, cukup sudah urusan di dunia ini, urusan berikutnya ialah menghadap Tuhan di surga. Jadi dengan berbagi kepada Tuhan tentang suatu pencapaian melalui Natal ini adalah bersyukur, sementara berbagi kepada sesama tentang perjumpaan ini adalah sebuah pewartaan suka cita. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Tuhan Yesus Kristus, berkatilah kami dalam semangat untuk menyukuri semua kebaikan dan hasil yang kami capai dalam setiap pekerjaan dan pengorbanan kami. Berikan juga kami semangat untuk selalu bekerja keras. Salam Maria penuh rahmat ... Dalam nama Bapa ... --- Send in a voice message: https://podcasters.spotify.com/pod/show/media-la-porta/message
Dewasa ini banyak pengajaran yang tidak sesuai dengan Injil yang murni. Inilah yang dimaksud Paulus dengan injil-injil lain, yaitu injil yang berbeda dari Injil yang diberitakan oleh Paulus (Gal. 1:1-10). Injil lain mengajarkan Yesus yang lain dan spirit atau gairah yang lain (2Kor. 11:2-4). Injil lain ini menyesatkan karena memuat ajaran Iblis yang oleh karenanya... Continue reading →
Zakharia 4 : 8-14, TB2
Dua karakteristik penting, tentang umat Allah di akhir zaman, yaitu yang menuruti perintah Allah dan iman kepada Yesus.
Dua karakteristik penting, tentang umat Allah di akhir zaman, yaitu yang menuruti perintah Allah dan iman kepada Yesus.
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Rini, Tirto, Hendry dan Pater Peter, SDB dari Komunitas Pukat Labuan Bajo, Keuskupan Ruteng, Indonesia. Kisah Para Rasul 1: 12-14; Mazmur tg 27: 1.4.7-8a; 1 Petrus 4: 13-16; Yohanes 17: 1-11a DOA YANG KONSTAN Tema renungan kita pada hari Minggu ke-7 masa Paskah ini ialah: Doa Yang Konstan. Doa yang konstan atau senantiasa tidak berarti terus-menerus, misalnya selama 24 jam orang berdoa non stop. Ini bukan ajaran Tuhan Yesus. Doa yang konstan ialah doa tanpa henti dalam keseharian hidup dengan suatu tempo yang reguler, rutin dan sebagai suatu bentuk dedikasi kita kepada Tuhan. Ketiga bacaan hari Minggu ini mengungkapkan kalau doa itu berkekuatan untuk pembaharuan dan punya makna untuk tujuan hidup kita sebenarnya. Para rasul bersama Bunda Maria dan beberapa wanita, setelah Yesus naik ke surga, bertekun dalam suasana doa. Ketekunan doa sudah jelas menunjukkan suatu sikap konstan. Roh Kudus yang dinantikan sesuai dengan janji Yesus Kristus harus diterima dalam suasana doa, bukan sebaliknya suasana ramai dan sibuk. Yesus sendiri memberi contoh sangat jelas seperti apa sikap doa pribadi itu yang sangat efektif. Dia sangat intim bersatu dengan Bapa. Doa ini berwujud dalam kata-kata dari hati terdalam, koneksi batin yang begitu kuat, perasaan yang berpadu, tatapan yang fokus, pikiran berkontemplasi, dan disposisi tubuh yang khusuk. Doa seperti ini tidak mungkin dilakukan, misalnya sambil menyetir mobil atau panjat pohon atau memetik buah-buah atau sambil berolahraga. Kalau misalnya Anda berdoa dengan memakai tablet atau handphone karena rumusan atau teks doa tersimpan di dalamnya, dipastikan bahwa Anda tak tergoda untuk sesekali membuka inbox facebook atau whatsapp. Dipastikan bahwa tanda masuk semua telp dan informasi melalui medsos dinon-aktifkan supaya sikap doa yang berdevosi dapat terjamin baik. Fokus sangatlah penting. Selain sikap devosi yang mantap, doa kita yang konstan formatnya perlu mengikuti doa Tuhan Yesus sendiri, yaitu Bapa Kami. Format tetap ialah pengakuan dan penerimaan Tuhan sebagai Bapa kita, kemuliaan dan syukur kepada-Nya, baru kemudian permohonan. Ini bukan suatu struktur yang ketat, tetapi yang penting format doa-doa kita selalu punya komposisi seperti demikian. Di dalam doa yang konstan kita menyadari bahwa permohonan kita memang tak ada habisnya. Yang paling banyak ialah menyampaikan kepada Tuhan keluhan, suka duka, kesulitan dan penderitaan yang menimpah hidup kita. Doa-doa kita bukan pertama-tama mau datangkan mujizat sehingga semua kesulitan dan derita segera menjauh dari kita. Justru mujizat sebenarnya yang kita harapkan terjadi ialah bahwa kita mengakui kesulitan dan penderitaan itu bagian dari hidup Kristen kita, dan kita memandang dan menghadapinya dengan cara yang baru. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Tuhan Yesus Kristus, tinggallah bersama kami dan ajarkanlah kami berdoa secara konstan seperti diri-Mu sendiri. Semoga Roh Kudus menerangi budi dan hati kami, terutama mengungkapkan isi doa kami secara baik dan benar. Bapa kami ... Dalam nama Bapa ... --- Send in a voice message: https://podcasters.spotify.com/pod/show/media-la-porta/message
Ringkasan khotbah 14 Mei 2023Pdt Victor Liu https://www.ebcmelbourne.org/sermons/menjadi-seperti-kristus-dalam-ketekunan/
#IbadahOnline #GBIPPL #BudimanSetiono Welcome to GBI PPL Online Service 14 Mei 2023 | GBI PPL Ps. Budiman Setiono " Iman dan Ketekunan " ---------------------------------------------------------------- Persembahan Umum dan Persepuluhan dapat disalurkan melalui : BCA 282 - 929 - 2828 a/n Gereja Bethel Indonesia Persembahan Diakonia dapat disalurkan melalui : BCA 282 - 929 - 3000 a/n Gereja Bethel Indonesia ---------------------------------------------------------------- Berikut ini adalah jadwal ibadah untuk seluruh cabang GBI PPL : GBI PPL Riau Aula Pussimpur | Kodiklat Pusat Simulasi Tempur | Jalan Halmahera No. 5 Jadwal Ibadah : 09.00 ------------------- GBI PPL Kopo Kopo Square | Jalan Raya Kopo Sayati No.45 Jadwal Ibadah : 07.00 | 09.00 | 11.00 ------------------- GBI PPL Citylink Festival City Link Mall lt.2 | Jalan Peta No.241 (Masuk melalui parkiran mobil lt.2) Jadwal Ibadah : 07.00 | 09.00 ------------------- GBI PPL Majesty The Majesty Hotel | Jalan Surya Sumantri No.91 Jadwal Ibadah : 07.00 | 09.00 | 11.00 ------------------- GBI PPL Setiabudhi Setiabudhi Supermarket lt.4 | Jalan Dr. Setiabudi No.42 - 46 Jadwal Ibadah : 10.00 ------------------- GBI PPL KBP Damian School Kota Baru Parahyangan | Jalan Guru Gantangan Bl. A No.Kav. 1 Jadwal Ibadah : 08.00 | 10.00 ------------------- GBI PPL Cirebon Jalan Tuparev No.20b Jadwal Ibadah : 08.00 | 10.00 ---------------------------------------------------------------- CONNECT WITH US! http://bit.ly/ContactGBIPPL +62 851 5638 6654 ---------------------------------------------------------------- PPL PRODUCTION 2023
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Wilson Ang dari Paroki Kristus Raja Andalas, Gereja Katedral Makasar, Keuskupan Agung Makasar, Indonesia. Kisah Para Rasul 14: 5-18; Mazmur tg 115: 1-2.3-4.15-16; Yohanes 14: 21-26 YANG TEKUN, YANG BERHASIL Renungan kita pada hari 5 ini bertema: Yang Tekun, Yang Berhasil. Suami dan istri sering bertengkar soal bagaimana mendidik dan membesarkan kedua anak mereka yang masih kelas 4 dan 1 SD. Istri ingin supaya kedua anak ini cerdas dan pandai maka les tambahan di luar jam sekolah diikuti dengan serius. Yang ia kejar ialah kepandaian kedua anaknya. Sementara suami tidak terlalu mementingkan kecerdasan, tetapi ia lebih menginginkan anak-anaknya tekun. Menghadapi persoalan seperti ini, Tuhan Yesus terutama melalui Injil pada hari ini akan berkata bahwa ketekunan-lah yang lebih diperlukan. Ia berkata bahwa Roh Kudus yang diutus-Nya adalah penghibur dan guru. Dan kita yang dibimbing oleh Roh Kudus adalah anak-anak yang mesti tekun di bawah bimbingan-Nya Kita bukan bercita-cita menjadi orang pandai dan cerdas bersama Roh Kudus. Sebab kalau kita semua ini menjadi cerdas dan pandai, bisa jadi banyak di antara kita ingin menyaingi Roh Kudus, atau bahkan Roh Kudus menjadi bingung untuk membimbing dan mengajari kita satu per satu. Jadi keutamaan yang penting sekali bagi kita ialah ketekunan, dan bukan kepandaian atau kecerdasan. Pengalaman hidup Gereja Perdana membuktikan bahwa para rasul itu bukan orang pandai dan cerdas. Tetapi karena mereka tekun dan berkomitmen kepada Yesus Kristus mereka menjadi mampu, matang dan menguasai semua ilmu tentang Yesus Kristus. Paulus dan Barnabas tekun untuk teguh kepada Yesus Kristus dan Injil-Nya biarpun mereka berhadapan dengan orang-orang pandai dan cerdas dari kultur yang berbeda sama sekali dari mereka. Mereka hadirkan ketekunan sebagai bentuk kesaksian yang sangat kuat, supaya meyakinkan semua orang Kristen yang baru dibaptis bahwa hanya ketekunan dalam iman yang bisa membuat mereka bertahan dan bisa membela imannya. Ketekunan itu harus mulai dari diri sendiri karena ada kemauan untuk mencapai suatu tujuan yang baik dan benar. Melalui kombinasi kerajinan, fokus dan semangat, seseorang dapat mencapai hasil yang diinginkan. Orang yang pandai matematika karena ia pernah dan terus menerus menekuni bidang itu. Seorang atlet sepak bola menekuni teknik paling sederhana seiring dengan latihan fisik yang terus-menerus sampai menjadi seorang pemain hebat. Demikian juga jika kita menekuni diri kita sebagai putra dan putri Allah, kita bakal berhasil menikmati apa yang dikatakan oleh Yesus, yaitu menduduki tempat di rumah Bapa di surga yang telah disediakan bagi kita masing-masing. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Yesus, semoga kami senantiasa tekun dan setia dalam bimbingan dan ajaran Roh Kudus demi menjadi murid-murid-Mu yang sejati, kini dan sepanjang masa. Kemuliaan kepada... Dalam nama Bapa. --- Send in a voice message: https://podcasters.spotify.com/pod/show/media-la-porta/message
Semua harus belajar bahwa ini adalah bagian dari disiplin di sekolah Kristus, yang penting untuk menyucikan dan memurnikan mereka dari sampah keduniawian .
Semua harus belajar bahwa ini adalah bagian dari disiplin di sekolah Kristus, yang penting untuk menyucikan dan memurnikan mereka dari sampah keduniawian .
Kencan Dengan Tuhan - Senin, 13 Maret 2023 Bacaan: Katanya: "Janganlah kiranya Tuhan murka, kalau aku berkata lagi sekali ini saja. Sekiranya sepuluh didapati di sana?" Firman-Nya: "Aku tidak akan memusnahkannya karena yang sepuluh itu." (Kejadian 18:32) Renungan: Semakin hari keadaan Diane semakin memburuk saja. Ia menjalani operasi otak dan di perutnya masih harus dipasang selang agar dapat bertahan hidup. Ketua tim dokter yang menanganinya mengatakan, "Tidak ada harapan bagi Diane. Diane tidak mungkin sembuh karena lapisan luar otaknya telah hancur total diserang oleh virus ganas." Mengetahui hal itu, kakaknya meminta Dutch Sheet untuk berdoa bersama-sama demi kesembuhan Diane dari tracheostomy" atau koma yang berkepanjangan. Ketika mulai mendoakan Diane, Dutch Sheet telah diberitahu bahwa Diane tidak dapat mendengar apa-apa, tetapi dengan ketekunan Dutch Sheet selalu membisikkan ke telinga Diane, "Mimpi buruk ini pasti berakhir. Tidak ada yang dapat menghalangimu menerima mukjizat Allah. Tidak ada!" Dua tahun lamanya mereka berdoa agar Diane bangun dari komanya. Beberapa orang mengatakan bahwa usaha mereka akan sia-sia saja, tetapi hal itu tidak dapat menghentikan ketekunan mereka. Untuk dapat bertekun dalam doa, Dutch Sheet mendapatkan pengharapan dari pernyataan seseorang yaitu, "Oleh ketekunanlah, seekor siput sampai di bahtera Nuh." Akhirnya suatu hari sebuah koran menyimpulkan hasil dari sebuah doa, "Seorang wanita bangun, hidup dan sehat setelah dua tahun mengalami koma." Ketekunan kakak Diane dan Dutch Sheet dalam berdoa, telah membuat Tuhan membentuk otak yang baru bagi Diane. Ada pengharapan dan kuasa yang besar di dalam doa. Ketika Abraham diberitahu bahwa Tuhan akan menghukum Sodom dan Gomora, ia teringat pada Lot, keponakannya. Walaupun Abraham tidak mengenal penduduk Sodom dan Gomora, tetapi belas kasihan telah mendorongnya untuk memanjatkan doa. Enam kali Abraham bertanya jawab dengan Tuhan agar Tuhan membatalkan hukuman itu. Dalam ketekunan, Abraham mengharapkan kemurahan Tuhan. Doa yang dipanjatkan Abraham telah menggugah hati Tuhan untuk menyelamatkan Lot sekeluarga. Akhirnya, Tuhan mengutus dua orang malaikat-Nya untuk menyelamatkan Lot dan keluarganya Doa dapat mengubah kematian menjadi kehidupan. Doa dapat mengubah hukuman Tuhan menjadi keselamatan, seperti kemurahan Tuhan yang mengampuni Niniwe. Doa membutuhkan keberanian dan ketekunan, sehingga kuasa dan kemurahan Tuhan dinyatakan dalam hidup kita. Doa bukankah sekadar doa biasa, tetapi doa dari hati yang peduli akan kebutuhan orang lain. Doa yang dapat mengubah situasi yang buruk menjadi baik. Anak, suami, istri, orang tua atau anggota keluarga kita membutuhkan ketekunan kita untuk berdoa. Untuk alasan itu, tetaplah berdoa! Hadirkan kuasa Tuhan dalam keluarga melalui doa-doa kita. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, aku meminta kepada-Mu, tambahkanlah ketekunanku untuk berdoa bagi keselamatan keluarga dan sahabat-sahabatku. Amin. (Dod).
Hi Pendengar! Salam sejahtera buat Anda dan keluarga dimanapun berada. Kembali Anda menyimak program VOICE OF YASKI, sebuah renungan untuk Anda memulai hari dan pekan yang baru bersama Tuhan Yesus Kristus. Kali ini renungan berjudul Kristus adalah Ketekunan bagian III. Program ini disiarkan di Radio Heartline FM100.6 Tangerang setiap Senin pukul 07.30 WIB, Radio Heartline FM92.2 Bali setiap hari pukul 06.30 WITA, Heartline FM91.7 Lampung setiap Minggu pukul 09.00 WIB, dan Heartline FM94.4 Samarinda setiap Senin pukul 22.00 WITA. Selain itu, Anda juga dapat mendengarkan, membagikan, bahkan mengunduh episode-episode Voice of YASKI melalui Podcast YASKI di http://podcast.yaski.co.id Bila Anda ada pertanyaan atau kesaksian seputar renungan kita kali ini, atau juga Anda ingin berinteraksi dengan Pdt. Wilson Suwanto, sila kirimkan pesan Anda melalui Whatsapp atau SMS ke 0812 8784 7210. Selamat beraktivitas dan salam sehat selalu!
Hi Pendengar! Salam sejahtera buat Anda dan keluarga dimanapun berada. Kembali Anda menyimak program VOICE OF YASKI, sebuah renungan untuk Anda memulai hari dan pekan yang baru bersama Tuhan Yesus Kristus. Kali ini renungan berjudul Kristus adalah Ketekunan bagian II. Program ini disiarkan di Radio Heartline FM100.6 Tangerang setiap Senin pukul 07.30 WIB, Radio Heartline FM92.2 Bali setiap hari pukul 06.30 WITA, Heartline FM91.7 Lampung setiap Minggu pukul 09.00 WIB, dan Heartline FM94.4 Samarinda setiap Senin pukul 22.00 WITA. Selain itu, Anda juga dapat mendengarkan, membagikan, bahkan mengunduh episode-episode Voice of YASKI melalui Podcast YASKI di http://podcast.yaski.co.id Bila Anda ada pertanyaan atau kesaksian seputar renungan kita kali ini, atau juga Anda ingin berinteraksi dengan Pdt. Wilson Suwanto, sila kirimkan pesan Anda melalui Whatsapp atau SMS ke 0812 8784 7210. Selamat beraktivitas dan salam sehat selalu!
Nick Yudha adalah co-founder / CEO dari @Antikode, @Arktivak dan @Monstore. Bersama dengan Brandon Salim, Nick berambisi untuk memopulerkan Web3/NFT lewat project terbarunya yaitu Arktivak. Pada episode Mensiasati Monday kali ini, Kang Dika bersama Nick Yudha akan berbincang tentang entrepreneurship journey dari Nick dan juga akan membahas tentang platform masa depan seperti Web3, NFT dan juga Metaverse.
Hi Pendengar! Salam sejahtera buat Anda dan keluarga dimanapun berada. Kembali Anda menyimak program VOICE OF YASKI, sebuah renungan untuk Anda memulai hari dan pekan yang baru bersama Tuhan Yesus Kristus. Kali ini renungan berjudul Kristus adalah Ketekunan bagian I. Program ini disiarkan di Radio Heartline FM100.6 Tangerang setiap Senin pukul 07.30 WIB, Radio Heartline FM92.2 Bali setiap hari pukul 06.30 WITA, Heartline FM91.7 Lampung setiap Minggu pukul 09.00 WIB, dan Heartline FM94.4 Samarinda setiap Senin pukul 22.00 WITA. Selain itu, Anda juga dapat mendengarkan, membagikan, bahkan mengunduh episode-episode Voice of YASKI melalui Podcast YASKI di http://podcast.yaski.co.id Bila Anda ada pertanyaan atau kesaksian seputar renungan kita kali ini, atau juga Anda ingin berinteraksi dengan Pdt. Wilson Suwanto, sila kirimkan pesan Anda melalui Whatsapp atau SMS ke 0812 8784 7210. Selamat beraktivitas dan salam sehat selalu! --- This episode is sponsored by · Anchor: The easiest way to make a podcast. https://anchor.fm/app
1 Tesalonika 1:3 Sebab kami selalu mengingat pekerjaan imanmu, usaha kasihmu dan ketekunan pengharapanmu kepada Tuhan kita Yesus Kristus di hadapan Allah dan Bapa kita.
Syalom Keluarga Damai! Sapaan Damai Sejahtera atau disingkat SAMAS merupakan sebuah renungan singkat yang tayang setiap hari Senin-Sabtu. SAMAS tidak hanya dibawakan oleh pendeta/hamba Tuhan, tetapi juga akan dibawakan oleh siapapun yang ingin berbagi sapaan Tuhan kepada dirinya. Semoga kita dapat menemukan damai sejahtera yang datangnya dari sapaan Tuhan kepada setiap kita melalui SAMAS ini. Tuhan Yesus memberkati!
Syalom Keluarga Damai! Sapaan Damai Sejahtera atau disingkat SAMAS merupakan sebuah renungan singkat yang tayang setiap hari Senin-Sabtu. SAMAS tidak hanya dibawakan oleh pendeta/hamba Tuhan, tetapi juga akan dibawakan oleh siapapun yang ingin berbagi sapaan Tuhan kepada dirinya. Semoga kita dapat menemukan damai sejahtera yang datangnya dari sapaan Tuhan kepada setiap kita melalui SAMAS ini. Tuhan Yesus memberkati!
Ketekunan dalam doa telah ditetapkan menjadi satu syarat keberterimaan, kita harus senantiasa bedoa jika ingin bertumbuh dalam iman dan pengalaman.
Ketekunan dalam doa telah ditetapkan menjadi satu syarat keberterimaan, kita harus senantiasa bedoa jika ingin bertumbuh dalam iman dan pengalaman.
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Yohana Fransiska Sri Winarsih dan Joanita Febriana Puspasari dari Gereja Santa Maria Regina, Paroki Bintaro, Keuskupan Agung Jakarta. Kisah Para Rasul 14: 5-18; Mazmur tg 115: 1-2.3-4.15-16; Yohanes 14: 21-26 YANG TEKUN, YANG BERHASIL Tema renungan kita pada hari ini ialah: Yang Tekun, Yang Berhasil. Seorang anak mendekati bapaknya dan bertanya: “Pak, kalau aku pintar dalam belajar, apakah nanti aku pasti berhasil?.” Sang Bapak menjawab: “Bukan kepintarannya yang membuat seorang berhasil dalam hidupnya, nak, tetapi ketekunannya.” Terhadap pertanyaan anak tersebut, Tuhan Yesus Kristus melalui Injil hari ini berkata bahwa ketekunan-lah yang lebih diperlukan. Yesus berkata bahwa Roh Kudus yang diutus-Nya adalah penghibur dan guru kita. Dan kita yang dibimbing oleh Roh Kudus adalah murid-murid yang mesti tekun mengikuti dan belajar di bawah bimbingan-Nya Di dalam bimbingan Roh Kudus, cita-cita kita bukan untuk menjadi orang-orang cerdas dan pandai. Sebab kalau kita semua ini menjadi cerdas dan pandai, bisa jadi banyak di antara kita ingin menyaingi Roh Kudus, atau bahkan Roh Kudus menjadi bingung untuk membimbing dan mengajari kita. Jadi keutamaan yang penting sekali bagi kita ialah ketekunan atau perseverance, dan bukan kepandaian atau kecerdasan. Pengalaman hidup Gereja Perdana membuktikan bahwa para rasul itu bukan orang pandai dan cerdas. Tetapi karena mereka tekun dan berkomitmen kepada Yesus Kristus, mereka dimampukan menjadi matang dan menguasai semua ilmu tentang Yesus Kristus. Paulus dan Barnabas tekun untuk teguh kepada Yesus Kristus dan Injil-Nya, biarpun mereka berhadapan dengan orang-orang pandai dan cerdas dari kultur yang berbeda sama sekali dari mereka. Mereka hadirkan ketekunan sebagai kesaksian sangat kuat, supaya meyakinkan semua orang Kristen yang baru dibaptis bahwa hanya ketekunan dalam iman yang bisa membuat mereka bertahan dan bisa membela imannya. Ketekunan itu harus mulai dari diri sendiri karena ada kemauan untuk mencapai suatu tujuan yang baik dan benar. Melalui kombinasi kerajinan, fokus dan semangat, seseorang dapat mencapai hasil yang diinginkan. Orang yang pandai matematika karena ia pernah dan terus menerus tekuni bidang itu. Seorang atlet sepak bola tekuni semua teknik bermain terus-menerus maka ia menjadi pemain hebat. Demikian juga jika kita tekuni diri kita sebagai putra dan putri Allah, atau sebagai pengikut Kristus, kita bakal berhasil menikmati apa yang dikatakan oleh Yesus, yaitu menduduki tempat di rumah Bapa di surga yang telah disediakan bagi kita masing-masing. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Yesus Kristus, kami sangat gembira dengan Roh Kudus-Mu yang senantiasa sebagai penghibur dan guru kami. Semoga kami senantiasa tekun dan setia dalam bimbingan dan ajaran-Nya, kini dan sepanjang masa Amin. Bapa kami... Dalam nama Bapa... --- Send in a voice message: https://anchor.fm/media-la-porta/message
Syalom Keluarga Damai! Sapaan Damai Sejahtera atau disingkat SAMAS merupakan sebuah renungan singkat yang tayang setiap hari Senin-Sabtu. SAMAS tidak hanya dibawakan oleh pendeta/hamba Tuhan, tetapi juga akan dibawakan oleh siapapun yang ingin berbagi sapaan Tuhan kepada dirinya. Semoga kita dapat menemukan damai sejahtera yang datangnya dari sapaan Tuhan kepada setiap kita melalui SAMAS ini. Tuhan Yesus memberkati!
Ketekunan adalah karakteristik umat Allah di akhir zaman, yang tanpanya mereka tidak akan dapat menerima janji. Namun, untuk bertahan tetap tekun, orang percaya perlu “berpegang teguh” pada iman mereka.
Ketekunan adalah karakteristik umat Allah di akhir zaman, yang tanpanya mereka tidak akan dapat menerima janji. Namun, untuk bertahan tetap tekun, orang percaya perlu “berpegang teguh” pada iman mereka.
Kamu tipe yang mana? percaya keberuntungan/Ketekunan/Qodarullah? --- This episode is sponsored by · Anchor: The easiest way to make a podcast. https://anchor.fm/app Support this podcast: https://anchor.fm/wijayastuti/support
Tema ketekunan dan kesetiaan sangat penting. Sabat hari ketujuh, sebenarnya adalah panggilan bagi umat Allah untuk bertahan dalam iman; yaitu, untuk tetap setia kepada Tuhan dan Injil.
Tema ketekunan dan kesetiaan sangat penting. Sabat hari ketujuh, sebenarnya adalah panggilan bagi umat Allah untuk bertahan dalam iman; yaitu, untuk tetap setia kepada Tuhan dan Injil.
Sabda Tuhan menjelaskan bahwa agar iman bertumbuh, diperlukan KETEKUNAN dan RAHASIA BERTEKUN dalam iman adalah TINGGAL di dalam kasih-Nya, TINGGAL di balik perlindungan-Nya dan TINGGAL di bawah kendali-Nya, karena hanya dengan TINGGAL di dalamNya, Energi IlahiNya DisediakanNya Bagi Yang Percaya. ABIDE = Always Believing In Divine Energy.
"Sebab kamu memerlukan ketekunan, supaya sesudah kamu melakukan kehendak Allah, kamu memperoleh apa yang dijanjikan itu." (Ibrani 10:36) Renungan: Napoleon Bonaparte adalah Jenderal perang Perancis yang sangat hebat pada zamannya. Namun kekalahannya di Waterloo atas tentara Inggris yang dipimpin oleh Duke of Wellington telah membuat banyak orang bertanya-tanya apa sebenarnya yang menyebabkan kekalahan itu. Suatu hari seorang wartawan mewawancarai Napoleon ketika ia di penjara, "Jenderal, mengapa tentara Inggris bisa mengalahkan anda di pertempuran Waterloo? Apakah karena mereka memiliki tentara yang lebih banyak dan lebih kuat?" Napoleon menjawab, "Tidak." Wartawan itu bertanya lagi, "Apakah karena mereka memiliki senjata yang lebih canggih?" Sekali lagi Jenderal Besar itu menjawab, "Tidak." "Kalau begitu, mengapa anda kalah pada pertempuran itu?" tanya si wartawan. Napoleon terdiam sejenak, lalu berkata, "Itu karena tentara Inggris mampu berperang lima menit lebih lama dibandingkan tentara kami." Seringkali mereka yang mampu bertahan dan berjuang lebih lamalah yang akan memenangkan peperangan dalam hidup ini. James Corbett sang petinju juara dunia juga pernah berkata, "Bertarunglah sekali lagi. Ketika lengan anda terasa sangat lelah dan sulit diangkat untuk berjaga, bertarunglah sekali lagi. Ketika hidung anda berdarah, mata anda menjadi gelap dan anda sangat lelah sehingga mengharapkan lawan anda mematahkan rahang anda dan membuat anda terjatuh, bertarunglah sekali lagi. Ingatlah, orang yang bertarung sekali lagi tidak akan pernah terhempas." Apakah kita gagal karena kita berhenti terlalu cepat? Apakah kita tidak memeroleh keberhasilan karena kita terlalu cepat menyerah? Dalam hal apapun mari belajar untuk tidak berhenti terlalu cepat. Bila doa kita belum dikabulkan Tuhan, jangan berhenti berdoa terlalu cepat. Bila usaha kita belum menunjukkan hasil, jangan berhenti berusaha terlalu cepat Bila pelayanan kita belum berkembang dengan baik, jangan berhenti melayani terlalu cepat, karena kemenangan seringkali menjadi milik orang yang mampu bertahan sedikit lebih lama dibandingkan orang lain. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, jangan biarkan keputusasaan menguasaiku dengan cepat saat aku tidak berhasil menjalankan tugas dan usahaku. Berilah aku semangat dan keyakinan baru bahwa aku mampu untuk melakukan itu semua dan pada akhirnya kesuksesan ada di pihakku. Amin. (Dod).
Dalam mewujudkan sesuatu, entah itu rencana maupun impian kita, maka kita sangat memerlukan ketekunan. Ketekunan bisa di latih dengan menerapkan beberapa hal seperti berkomitmen terhadap apa yang kita ingin lakukan, melakukannya secara terus-menerus (adanya repeat learning) dan menerapkan pengelolaan energi melalui disiplin dan fokus. Berapa banyak dari kita yang pada akhirnya kehilangan kesempatan untuk bertumbuh dan ada di posisi yang lebih baik karena mengabaikan beberapa hal tersebut? --- Send in a voice message: https://anchor.fm/psikologid/message Support this podcast: https://anchor.fm/psikologid/support
Apa yang menjadi berita yang kita tunggu-tunggu? dan kemana kah kita bertekun dalam berharap
180 gram bayam yang di masak dapat menyediakan 18% dari jumlah kebutuhan potasium harian. - Yesus membentuk karakter kita untuk mengasihi sesama manusia dengan tidak membeda-bedakan orang, di mata Tuhan adalah sama.
180 gram bayam yang di masak dapat menyediakan 18% dari jumlah kebutuhan potasium harian. - Yesus membentuk karakter kita untuk mengasihi sesama manusia dengan tidak membeda-bedakan orang, di mata Tuhan adalah sama.
Ketekunan & Kesetiaan (Wahyu 14 : 6 - 13, TB)
CMC PODCAST - Kumpulan Khotbah Renungan Kristen, Kesembuhan, Obrolan Rohani Seru, Drama Rohani
Selamat mendengarkan Firman Tuhan! Silahkan share jika anda diberkati. Segala kemuliaan bagi Tuhan. Amin
Buku “Wali Berandal Tanah Jawa” “Pada malam itu…saya menjadi salah satu wajah yang muncul remang di tengah kilasan budaya ziarah Jawa. Adat berziarah itu menampakkan pola kontradiksi yang padat,mirip batik. Ketekunan keras bertabrakan dengan gelak-tawa, keingintahuan berbenturan dengan kebingungan, kesalehan bentrok dengan skeptisisme…..” (“Wali Berandal Tanah Jawa”, George Quinn) Budaya ziarah Jawa, dengan keragaman dan kontradiksinya, adalah gugatan terhadap ragam baku agama Islam yang semakin menguat di lanskap keagamaan Indonesia sejak 1980-an. Demikian salah menurut Ahli Sastra dan Kebudayaan Jawa Geroge Quinn dari Australian National University di dalam bukunya “Bandits Saints of Java” . Kini terjemahannya ke dalam bahasa Indonesia baru saja diterbitkan oleh Kepustakaan Populer Gramedia dengan judul “Wali Berandal Tanah Jawa”. Buku ini menjelajahi pribadi-pribadi dan cerita di dunia ziarah lokal yang unik, tempat Islam Timur Tengah bergulat dengan kekuatan kuno peradaban Jawa. Buku ini menghadirkan potret menakjubkan tentang Islam sebagaimana yang saat ini dipraktikkan oleh sebagian dari 150 juta penduduk Jawa; suatu gejala yang tidak selalu tertangkap mata wartawan, ilmuwan, dan wisatawan Dengan bahasa yang asyik, kita berpetualang bersama Quinn yang mewawancarai para juru kunci dan peziarah untuk memahami orang Jawa yang mencoba memadukan agama dan tradisi lokal yang akarnya sudah tertanam jauh sebelum agama Islam masuk. Pada program podcast "Coming Home with Leila Chudori" , Prof George Quinn bukan saja menceritakan proses penelitiannya yang penuh kisah lucu dan unik selama di pulau Jawa, tetapi juga situasi terkini di mana penduduk Australia sudah bisa hidup relatif normal dengan menyaksikan sepak bola di stadium, karena pandemi bisa ditekan dengan baik hingga zero patient.
Refleksi : Bila seseorang mengambil keputusan untuk menjawab suatu persoalan, maka pada tahap awal ia akan menemukan banyak tantangan. Namun jika ia bertekun dan berusaha mencari, ia menjadi yakin menemukan jawabannya kelak. Namun persoalannya adalah banyak orang berhenti sebelum memulai. Rasul Paulus mengajarkan bahwa kunci menghadapi berbagai penderitaan, kesulitan, dll adalah BERMEGAH daam ketekunan (Roma 5:1-5). Do it now : Jangan memiliki mental selalu bergantung kepada orang lain, namun bertekunlah dan berjuang menjalani etape kehidupan kita. GOD is good! (Disadur dari SBP, 07 April 2021; cimn_42)
BELILAH KEBENARAN (bag.4) Saudaraku, bagaimanakah caranya kita membeli kebenaran tersebut? 1. Kita membelinya melalui hati yang sedia terbuka menerima firman itu. Dalam 1 Tesalonika 1:6, rasul Paulus menulis : Dan kamu telah menjadi penurut kami dan penurut Tuhan; dalam penindasan yang berat kamu telah menerima firman itu dengan sukacita yang dikerjakan oleh Roh Kudus, Sekalipun jemaat di Tesalonika mengalami penindasan yang berat, mereka tetap menerima firman itu dengan sukacita, sukacita yang dikerjakan oleh Roh Kudus. Menerima firman dalam penindasan yang berat menunjukkan kesediaan hati mereka untuk membeli firman tersebut berapapun harga yang harus mereka bayar. Sebagai akibatnya ayat selanjutnya mengatakan, “sehingga kamu telah menjadi teladan untuk semua orang yang percaya di wilayah Makedonia dan Akhaya. Karena dari antara kamu firman Tuhan bergema bukan hanya di Makedonia dan Akhaya saja, tetapi di semua tempat telah tersiar kabar tentang imanmu kepada Allah, sehingga kami tidak usah mengatakan apa-apa tentang hal itu. 1 Tes.1:7-8 Ada sedikitnya dua hal penting di catat dalam dua ayat tersebut, yakni mereka menjadi teladan bagi semua orang percaya di wilayah Makedonia dan Akhaya. Mengapa? Karena dari antara mereka firman Tuhan bergema ke seantero dunia, dalam wujud iman yang disertai perbuatan. Jika memakai bahasa Amsal 4:23, dari dalam hati jemaat di Tesalonika terpancar kehidupan yang dapat dilihat dan didengar oleh banyak orang. Jika membandingkanya dengan perumpamaan empat macam tanah hati yang ditaburi benih, maka hati jemaat di Tesalonika adalah jenis tanah hati yang ke empat, yakni tanah hati yang baik. Dalam Injil lukas 8: 15, Tuhan Yesus mengatakan : Yang jatuh di tanah yang baik itu ialah orang, yang setelah mendengar firman itu, menyimpannya dalam hati yang baik dan mengeluarkan buah dalam ketekunan." Hati yang mendengar – ya, kita harus mendengar dengan hati, dan bukan hanya dengan telinga – dan yang menyimpan firman itu dalam hati yang baik, artinya menjadikan firman itu pegangan dalam hidupnya, dia akan mengeluarkan buah. Apakah buah itu? Buah itu adalah kehidupan Yesus yang terpancar melalui kehidupan mereka. Ya, mereka yang sedia menerima firman itu dan menyimpannya dalam hati. Sebagai catatan tambahan yang sangat penting adalah, buah itu dikeluarkan di dalam ketekunan, artinya melalui sebuah proses, tidak instan. Ketekunan itu juga bagian dari harga yang harus dibayar agar kebenaran itu menghasilkan buah yang banyak dan matang. Jadi, kita membeli kebenaran tersebut dengan menyediakan hati kita menerima firman itu, menyimpannya dalam hati dan melakukannya dengan tekun. Saudaraku, bukan dengan harta dunia kita membayarnya tetapi pertama-tama melalui kesediaan hati kita untuk menerimanya dengan sukacita yang dikerjakan oleh Roh Kudus. Kebenaran jauh lebih bernilai dari perak, emas ataupun permata. Mereka yang membeli dan tidak pernah menjualnya lagi akan berbahagia dengan perbuatannya. Saya Theo Barahama, mari pancarkan Kerajaan Sorga mulai dari rumah kita.
Jangan sampai kita berpikir bahwa kita mampu, kita bisa, sehingga kita mengabaikan Tuhan dan pimpinan-Nya dalam hidup kita. - Tekun itu akan menimbulkan tahan uji, dan tahan uji itu menimbulkan pengharapan, dan pengharapan tidak akan mengecewakan.
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan dibawakan oleh Lorensia Hanani dan renungan dibawakan oleh Hironimus Juan Pratama (mereka dari Gereja Santa Maria Regina, Paroki Bintaro Jaya, Keuskupan Agung Jakarta). 1Yohanes 2: 12-17; Mazmur 96: 7-8a. 8b-9.10; Lukas 2: 36-40. TERBAYAR SUDAH KETEKUNAN ITU Tema renungan kita pada hari ini ialah: Terbayar Sudah Ketekunan Itu. Hari ini satu contoh lagi figur yang hidup dalam ketaatan dan mengamalkan cinta kasih ialah nabi wanita yang sudah lanjut usia, Hana. Bayi Yesus telah orang tua Simeon, dan kini ia berjumpa wanita lanjut usia. Yesus berjumpa dengan orang-orang tua laki-laki dan wanita ini pertanda penantian untuk diperolehnya pembebasan dan keselamatan bangsa Israel yang sudah sekian lama dinantikan sudah datang. Wanita lanjut usia yang menjanda ini mengalami dua kekosongan hidup yang serius, yaitu pertama nasib bangsanya Israel yang sudah sekian lama membutuhkan suatu pembebasan demi menjadi suatu bangsa yang aman dan damai. Kedua ia sudah tak punya suami yang diharapkan memberikannya hidup nyaman dan kuat. Hidup sebagai janda jelas menjadi kesulitan dan suatu stigma buruk yang membebani. Ia memilih untuk mengisi dua kekosongan ini dengan pelayanan penuh di bait Allah selama sisa hidupnya. Tak peduli usia dan banyak tahun di bait suci untuk berdoa, berpuasa, dan meminta dengan sangat untuk dikabulkan semua doanya, Hana akhirnya diberi satu hari terbaik dalam hidupnya. Ia sungguh tak menduga kalau perjumpaan dengan anak Yesus itu menjadi jawaban tepat bagi kekosongan atau ketiadaan yang selama ini ia alami. Betapa melalui sekian banyak penantian, kesabaran, ketekunan, dan pengharapan, terbayar sudah semua pengorbanannya itu. Ada satu hal penting dapat kita pelajari dari wanita tua ini. Yesus Kristus yang kita jumpai pada hari ulang tahun-Nya tahun ini, kiranya menjadikan kita masing-masing sampai pada suatu keyakinan bahwa telah terjawab paling kurang satu kepentingan hidup jasmani atau rohani kita. Ketekunan, kesabaran, penantian, pengharapan, pengorbanan, dan perjuangan yang mungkin Anda berikan selama tahun ini atau tahun-tahun lalu, kiranya paling kurang satu yang terjawab pada tahun ini. Apakah itu? Kita masing-masing menemukan waktu untuk sampaikan itu kepada Yesus, atau juga berbagi itu kepada seseorang yang dipercaya. Mengapa harus berbagi satu pencapaian itu? Karena Hana sudah memberi contoh, demikian juga Simeon. Begitu mereka luapkan kegirangan dan suka cita, lalu mengungkapkan bahwa sudah terbayar apa yang selama ini mereka tekuni, hati mereka puas dan menganggap bahwa hidup di dunia ini sudah ada maknanya. Atau kalau bagi orang tua, cukup sudah urusan di dunia ini, urusan berikutnya ialah menghadap Tuhan di surga. Jadi dengan berbagi kepada Tuhan tentang suatu pencapaian melalui Natal ini adalah bersyukur, sementara berbagi kepada sesama tentang perjumpaan ini adalah sebuah pewartaan suka cita. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Tuhan Yesus Kristus, berkatilah kami dalam semangat untuk menyukuri semua kebaikan dan hasil yang kami capai dalam setiap pekerjaan dan pengorbanan kami. Berikan juga kami semangat untuk selalu bekerja keras. Salam Maria... Dalam nama Bapa... --- Send in a voice message: https://anchor.fm/media-la-porta/message
Podcast disadur dari buku Wejangan Guruku, Patrul Rinpoche
Ujian kehidupan jika direspon dengan baik akan menghasilkan karakter kristus (ketekunan -tahan uji-pengharapan)
Renungan Injil Matius 25:1-13
FIRMAN HIDUP - Episode 13 | Petrus pernah menyangkal Yesus, tetapi Yesus memulihkannya, menjadikannya pemimpin Gereja, dan mengutusnya untuk memberitakan Injil. Petrus setia sampai mati. Seperti apakah orang-orang yang bisa dipakai oleh Tuhan dan apa yang membuat mereka bisa tekun dan setia sampai mati? | Renungan FIRMAN HIDUP ini dicuplik dari khotbah "Kesaksian dan Pelayanan Petrus," 2 Petrus 1:12-21 (Minggu, 18 Februari 2018). | Tota Scriptura: youtube.com/c/TotaScriptura?sub_confirmation=1 | griikarawaci.org
"Ujian terhadap imanmu itu menghasilkan ketekunan. Dan biarlah ketekunan itu memperoleh buah yang matang, supaya kamu menjadi sempurna dan utuh dan tak kekurangan suatu apa pun". - Yakobus 1:3-4 (TB)
Shalom Laskar Kristus!! PMK Anafarma kembali menghadirkan podcast yang akan menemani hari teman-teman dengan Firman Tuhan. Tema hari ini adalah "Ketekunan", dimana kita diajarkan untuk bertekun saat melayani dan melakukan apa yang menjadi perintah-Nya.
Mengapa anak-anak sering tidak menyelesaikan pekerjaannya sampai tuntas? Bagaimana membiasakan anak cekatan dan teliti? --- Send in a voice message: https://anchor.fm/pekabaran-roh-nubuat/message
Shalom Laskar Kristus!! PMK Anafarma kembali menghadirkan podcast yang akan menemani hari teman-teman dengan Firman Tuhan. Tema hari ini adalah "Ketekunan", dimana kita diajarkan untuk bertekun saat melayani dan melakukan apa yang menjadi perintah-Nya.
Shalom Laskar Kristus!! PMK Anafarma kembali menghadirkan podcast yang akan menemani hari teman-teman dengan Firman Tuhan. Tema hari ini adalah "Ketekunan", dimana kita diajarkan untuk bertekun saat melayani dan melakukan apa yang menjadi perintah-Nya.
Cerita Sekolah Minggu tentang manfaat dari ketekunan. Apa saja manfaat ketekunan? Ayok kita dengarkan bersama!
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan oleh Petrus Kristanto Setiawan dan renungan oleh Ernie Djohan YANG TEKUN, YANG BERHASIL Renungan kita pada hari 5 ini bertema: Yang Tekun, Yang Berhasil. Suami dan istri sering bertengkar soal bagaimana mendidik dan membesarkan kedua anak mereka yang masih kelas 4 dan 1 SD. Istri ingin supaya kedua anak ini cerdas dan pandai maka les tambahan di luar jam sekolah diikuti dengan serius. Yang ia kejar ialah kepandaian kedua anaknya. Sementara suami tidak terlalu mementingkan kecerdasan, tetapi ia lebih menginginkan anak-anaknya tekun. Menghadapi persoalan seperti ini, Tuhan Yesus Kristus terutama melalui Injil pada hari ini akan berkata bahwa ketekunan-lah yang lebih diperlukan. Yesus berkata bahwa Roh Kudus yang akan diutus-Nya adalah penghibur dan guru kita. Dan kita yang dibimbing oleh Roh Kudus adalah anak-anak atau murid-murid yang mesti tekun mengikuti dan belajar di bawah bimbingan-Nya Kita bukan bercita-cita menjadi orang pandai dan cerdas bersama Roh Kudus. Sebab kalau kita semua ini menjadi cerdas dan pandai, bisa jadi banyak di antara kita ingin menyaingi Roh Kudus, atau bahkan Roh Kudus menjadi bingung untuk membimbing dan mengajari kita satu per satu. Jadi keutamaan yang penting sekali bagi kita ialah ketekunan, dan bukan kepandaian atau kecerdasan. Pengalaman hidup Gereja Perdana membuktikan bahwa para rasul itu bukan orang pandai dan cerdas. Tetapi karena mereka tekun dan berkomitmen kepada Yesus Kristus mereka menjadi mampu, matang dan menguasai semua ilmu tentang Yesus Kristus. Paulus dan Barnabas tekun untuk teguh kepada Yesus Kristus dan Injil-Nya biarpun mereka berhadapan dengan orang-orang pandai dan cerdas dari kultur yang berbeda sama sekali dari mereka. Mereka hadirkan ketekunan sebagai bentuk kesaksian yang sangat kuat, supaya meyakinkan semua orang Kristen yang baru dibaptis bahwa hanya ketekunan dalam iman yang bisa membuat mereka bertahan dan bisa membela imannya. Ketekunan itu harus mulai dari diri sendiri karena ada kemauan untuk mencapai suatu tujuan yang baik dan benar. Melalui kombinasi kerajinan, fokus dan semangat, seseorang dapat mencapai hasil yang diinginkan. Orang yang pandai matematika karena ia pernah dan terus menerus menekuni bidang itu. Seorang atlet sepak bola menekuni teknik paling sederhana seiring dengan latihan fisik yang terus-menerus sampai menjadi seorang pemain hebat. Demikian juga jika kita menekuni diri kita sebagai putra dan putri Allah, kita bakal berhasil menikmati apa yang dikatakan oleh Yesus, yaitu menduduki tempat di rumah Bapa di surga yang telah disediakan bagi kita masing-masing. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Yesus, semoga kami senantiasa tekun dan setia dalam bimbingan dan ajaran Roh Kudus demi menjadi murid-murid-Mu yang sejati, kini dan sepanjang masa. Kemuliaan kepada... Dalam nama Bapa. --- Send in a voice message: https://anchor.fm/media-la-porta/message