POPULARITY
Cerita misteri tentang kerajaan siluman buaya kumbang di Sungai Lematang, Desa Tanah Abang, Kecamatan Tanah Abang, Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir, Provinsi Sumatera Selatan, telah lama melegenda. Konon, beberapa tahun sekali, akan ada anak laki-laki berusia 15-17 tahun yang tenggelam, hilang dan mati di sana. Mereka hilang di area yang sama. Katanya lagi, sebelum korban-korban baru jatuh, ada orang-orang tertentu yang memiliki jurai (garis hubungan) dengan siluman buaya ini, akan diberikan tanda bahwa korban baru akan segera diambil. Orang-orang yang memiliki jurai dengan siluman buaya ini, biasanya adalah orang-orang yang masih memiliki hubungan darah dengan korban-korban terpilih sebelumnya. Tanda itu bisa datang lewat mimpi atau pun lainnya. Episode ini mengisahkan salah seorang yang memiliki jurai tersebut mendapatkan tanda dari mimpi untuk korban terbaru siluman buaya. Dimainkan oleh Sal Priadi sebagai Narator, Ratna Riantiarno sebagai Nenek, Kristo Immanuel sebagai Bujang dan Siluman Buaya. Pengantar Cerita oleh Nicholas Saputra. Penulis Naskah Guntur Alam. Sutradara Heliana Sinaga. Penata Musik dan Efek Suara Tesla Manaf. Produser Happy Salma, Yulia Evina Bhara dan Pradetya Novitri. Diproduksi oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Titimangsa dan KawanKawan Media.
Kisah ini terinspirasi dari mitos yang berkembang di Jawa Barat. Seorang anak laki-laki bernama Layung, hidup berdua bersama Ibunya yang tegas dan sangat disiplin. Ayahnya entah dimana, yang dia tahu. Konon sejak lahir ke dunia, sang ayah telah lenyap bagai ditelan bumi. Setiap hari sang Ibu bekerja di desa sebelah, sebagai asisten rumah tangga. Layung ditinggal sendirian di rumah, dengan banyak catatan hal yang boleh dan tak boleh dia lakukan, salah satunya adalah tak boleh keluar saat pergantian siang ke malam, alias pada saat Sandekala tiba. Padahal namanya diambil dari momen tersebut. Layung, warna kuning kemerah-merahan di langit pada saat matahari akan terbenam. Miris, tak sekalipun dia diijinkan untuk menikmati indahnya langit yang menjadi cikal bakal namanya. Dimainkan oleh Dewi Gita sebagai Ibu, Landung Simatupang sebagai Narator, Akiva Sardi sebagai Layung. Penulis Naskah Risa Saraswati. Sutradara Heliana Sinaga. Penata Musik dan Efek Suara Tesla Manaf. Produser Happy Salma, Yulia Evina Bhara dan Pradetya Novitri. Diproduksi oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Titimangsa dan KawanKawan Media.
Di dalam pohon tarra, dimakamkan tubuh bayi-bayi yang meninggal sebelum giginya tumbuh, mereka seperti kembali ke rahim Ibu, menyusu getah sambil menunggu tubuh mereka kuat berjalan ke surga. Runduma mengisahkan hidupnya, pernikahan kedua orang tuanya, hingga masalah yang timbul dan menjadi pintu bagi kematiaanya. Lola mendengarkan dan perlahan mereka menjadi bagian tak terpisahkan di makam pohon itu. Hingga suatu hari, petaka itu tiba, Runduma tiba-tiba menghilang, Lola sungguh sedih dan sangat kehilangan. Di batas antara alam kehidupan dan kematian, arwah Runduma tergantung dalam ketidakpastian serta jasadnya menghilang entah karena apa, atau entah karena siapa. Kisah ini mengangkat tradisi penguburan bayi pada pohon yang dilakukan masyarakat Toraja, Sulawesi Selatan, penganut kepercayaan leluhur aluk todolo. Dimainkan oleh Elly Lutan sebagai Indo dan Narator, Widuri Puteri Sasono sebagai Lola Toding, Agra Svarnabhumi sebagai Runduma. Berdasarkan Cerpen karya Faisal Oddang dan alih wahana oleh Feby Indirani. Sutradara Heliana Sinaga. Penata Musik dan Efek Suara Tesla Manaf. Produser Happy Salma, Yulia Evina Bhara dan Pradetya Novitri. Diproduksi oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Titimangsa dan KawanKawan Media.
Pencarian identitas mengantarkan Rindu kembali ke Tanah Papua. Pertemuan tak terduga dengan ‘perempuan perkasa' di kota Pala seperti membuka kotak pandora. Kisah yang diceritakan ibunya memang tak pernah lengkap tetapi takdir melengkapinya. Kisah heroik leluhurnya dalam mempertahankan tanah tumpah darah akan selalu memangginya pulang. Dimainkan oleh Nowela Mikhelia sebagai Rindu, Ferry Fadli sebagai Narator dan Laki-laki Misterius. Pengantar Cerita oleh Nicholas Saputra. Penulis Naskah Aprila Wayar. Sutradara Joned Suryatmoko. Penata Musik dan Efek Suara Tesla Manaf. Produser Happy Salma, Yulia Evina Bhara dan Pradetya Novitri. Diproduksi oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Titimangsa dan KawanKawan Media.
Perang dan intrik politik tak hanya berlangsung di dunia nyata. Kekuatan Merah lawan Putih bertempur di langit dalam wujud api yang bisa disaksikan oleh anggota masyarakat. Rekrutmen prajurit dilakukan dalam mimpi tanpa disadari oleh yang berkepentingan. Tetapi pertempuran tidak lagi jujur adu kekuatan-kesaktian tok, tapi sudah mulai kecipratan tradisi politik, tipu-daya di dunia nyata. Untunglah tokoh Aku yang direkrut barisan salah satu pihak, tapi diperdaya dihasut Dukun untuk jadi pahlawan dengan cara memenangkan lawannya, berani mengambil keputusan hati nuraninya sendiri yang tepat. Baginya pahlawan itu bukan manusianya tapi perbuatannya. Dan Aku tak ingin jadi pahlawan. Dimainkan oleh Ivonne Rose sebagai Nenek dan Dukun, Aming sebagai Pelatih dan Dukung, Jong Santiasa sebagai Narator dan Aku. Berdasarkan Cerpen karya Putu Wijaya, Alih Wahana dan Sutradara Heliana Sinaga. Penata Musik dan Efek Suara Tesla Manaf. Produser Happy Salma, Yulia Evina Bhara dan Pradetya Novitri. Diproduksi oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Titimangsa dan KawanKawan Media.
Meninggalnya Eyang Sepuh membuat kehidupan tiga cucunya, Darwin (35), Amina (32) dan Dilla (27), satu-satunya keluarga Sang Eyang, menjadi tidak tenang dan selalu dihantui oleh makhluk halus. Ini disebabkan karena mereka yang harusnya bertanggung jawab memandikan keris warisan Eyang secara rutin dan ritual mengabaikannya. Agar hidup kembali normal, mereka tidak hanya harus melakukan kewajiban itu, tapi juga mesti menumbalkan sesuatu yang berharga bagi mereka. Dimainkan oleh Raline Shah sebagai Narator dan Amina, Nugie sebagai Darwin dan Ki Suroso, Aisha Nurra Datau sebagai Dilla. Pengantar Cerita oleh Nicholas Saputra. Penulis naskah Ilya Sigma dan Priesnanda Dwisatria. Sutradara Heliana Sinaga. Penata Musik dan Efek Suara Tesla Manaf. Produser Happy Salma, Yulia Evina Bhara dan Pradetya Novitri. Diproduksi oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Titimangsa dan KawanKawan Media.
Kisah ini terinspirasi dari kehidupan di suatu kampung nelayan tambak di Kab. Penajam Pasir Pasir, Kaltim. Rampan harus memutus lingkaran ilmu hitam itu dengan membunuh seorang lelaki yang selama ini ia anggap sebagai ayahnya. Pada hari penebusan itu rahasia gelap dalam hidupnya terungkap. Siapakah dia? Siapa lelaki yang dibunuhnya itu? Kenapa kampung itu mati menyisakan empang-empang mati, dan kenapa ribuan berang-berang mengikutinya ketika dia tinggalkan kampung mati itu? Dimainkan oleh Maudy Koesnaedi sebagai Ibu, Yudi Ahmad Tajudin sebagai Bapak, Kevin Ardilova sebagai Rampan. Pengantar Cerita oleh Nicholas Saputra. Penulis Naskah oleh Hasan Aspahani dan Ali Sadli Salim. Sutradara Joned Suryatmoko. Penata Musik dan Efek Suara oleh Tesla Manaf. Produser: Happy Salma, Yulia Evina Bhara dan Pradetya Novitri. Diproduksi oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Titimangsa dan KawanKawan Media.
Kisah ini mengambil latar pada 1990-an, di Pidie, Aceh, di sebuah kamar kayu berukuran 3x4 meter. Wajah Salamun penuh darah dan hancur. Dia terkurung di dalam kamar kayu itu selama berhari-hari. Kesakitan bukan hanya telah melumpuhkan kesadarannya, tapi juga merusak penalarannya. Kamar kayu itu membuat dia kehilangan orientasi tentang waktu, tempat, dan kenyataan. Dia mulai berpikir bahwa dia telah diserang oleh harimau yang diburunya lalu terluka. Dia telah lama terobsesi oleh harimau itu dan bertahun-tahun berusaha mengalahkannya. Namun, ketika kesadarannya kadang-kadang pulih, dia tahu bahwa sebenarnya bukan harimau yang telah menyerangnya, tapi sesuatu yang lain. Dimainkan oleh Nova Eliza sebagai Narator dan Mirna, Rangga Riantiarno sebagai Salamun. Pengantar Cerita oleh Nicholas Saputra. Penulis Naskah Azhari Aiyub. Sutradara Heliana Sinaga. Penata Musik dan Efek Suara Tesla Manaf. Produser Happy Salma, Yulia Evina Bhara dan Pradetya Novitri. Diproduksi oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Titimangsa dan KawanKawan Media.
Terinspirasi dari cerita rakyat Manggarai Timur, Flores, NTT. Bombol adalah seorang gadis kampung. Setiap pagi, dia diminta ibunya memetik sayur di ladang dekat hutan. Pada suatu kesempatan, ia dikejar seekor babi hutan setelah meminum air genangan di ceruk akar pohon dalam hutan. Si babi mengeklaim lokasi tersebut sebagai tempatnya berkubang. Bombol meminta tolong para pemuda pun datang membantunya. Mereka membawa tombak serta mengerahkan anjing-anjing pemburu terbaik mengejar si babi hutan. Babi hutan lolos dari kejaran, tetapi dengan sadar memilih mengikuti Bombol ke rumahnya karena merasa urusan mereka belum selesai. Dua minggu setelah kejadian tersebut, ada ritual syukur panen di kampung tetangga. Ritual tersebut biasanya jadi ajang para muda-mudi untuk saling berkenalan dan mencari jodoh. Bombol pun bersiap mengikuti acara tersebut dengan melakukan perawatan diri. Di tempat syukur panen, ia bertemu Dadi, pemuda tampan yang tak dikenal orang-orang dari kampung tetangga. Sepulangnya ke rumah, si babi mengaku pada Bombol bahwa Dadi adalah dirinya yang menjelma menjadi manusia. Bombol skeptis, tetapi ia berusaha mencari tahu sendiri kebenaran kabar tersebut, sampai ia menemukan jawaban sebenarnya. Dimainkan oleh Widi Mulia sebagai Narator, Dimas Danang sebagai Babi dan Dadi, Linda Tagie sebagai Bombol. Pengantar Cerita oleh Nicholas Saputra. Penulis Naskah oleh Mario F. Lawi. Sutradara dan Penyelaras Naskah Joned Suryatmoko. Penata Musik dan Efek Suara Tesla Manaf. Produser Happy Salma, Yulia Evina Bhara dan Pradetya Novitri. Diproduksi oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Titimangsa dan KawanKawan Media.
Di awal abad 19, tersebutkan Mak Emper yang memiliki dua anak perempuan. Anak kedua bernama Siti Ariah, cantik, berkulit sawo matang. Mereka bertiga tinggal di emper (paviliun) juragan kaya Semper yang memiliki kekuatan sosial ekonomi dan beristri banyak. Saat Ariah 16 tahun, pemilik rumah terpikat pada Ariah, berniat menikahi. Tidak sudi dijadikan selir, Ariah minggat. Sialnya, Ariah terperangkap Oey Tambah Sia. Selain menyimpan banyak perempuan, Oey punya rumah pelacuran di Bintang Mas (kini Ancol). Ariah kembali melarikan diri. Tambah Sia menyuruh dua centengnya untuk menangkap Ariah yang melawan sampai mati. Jasad Si Manis dibuang dekat Jembatan Ancol. Sejak itu kerap muncul sosok mirip Si Manis di jembatan yang sepi bila malam dan mencelakakan para lelaki. Padahal tujuan Si Manis adalah meminta tolong untuk menyampaikan pesan kepada ibunya. Akhirnya ia bertemu Yulia, penjual kue. Sisterhood menjadi medium kemunculan si Manis dengan memberikan resep kepada Yulia yang sohor karena kue kayu manisnya laris. Dimainkan oleh Chelsea Islan sebagai Ariyah, Marcella Zalianty sebagai Yulia, Yustiansyah Lesmana sebagai Narator. Penulis Naskah Kurnia Effendi. Sutradara Joned Suryatmoko dan Heliana Sinaga. Penata Musik dan Efek Suara Tesla Manaf. Produser Happy Salma, Yulia Evina Bhara dan Pradetya Novitri. Diproduksi oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Titimangsa dan KawanKawan Media.
The first doses of locally produced mRNA vaccine are expected to be released in 2024 following a landmark deal with pharmaceutical company Moderna. The company has agreed terms with the Federal and Victorian governments to build a new production plant in Melbourne. - Dosis pertama vaksin mRNA produksi lokal diharapkan akan dikeluarkan pada tahun 2024 setelah kesepakatan penting dengan perusahaan farmasi Moderna. Perusahaan itu telah menyetujui persyaratan dengan pemerintah Federal dan Victoria untuk membangun pabrik produksi baru di Melbourne.
Selamat hari film nasional. Berbicara film, kita berbicara soal selera. Ada yang film itu bagus, ada juga yang biasa aja menanggapinya. tapi ya selera ga bisa dipaksa, seperti halnya mengartikan bahagia berarti harus cantik, kamu boleh untuk ga setuju. Ini seperti kata karakter Rara dalam film Imperfect yang diperankan oleh Jessica Mila, yang kita maknai hari ini. Daily Quote Indonesia merupakan sebuah podcast original Spotify Studios dan Parcast. Diproduksi oleh Box2Box Media Network dengan quote yang dibawakan oleh Suci Patia. Dengarkan episode hari ini untuk menjadi pembuka semangat pagimu setiap hari.
Sambil menunggu episode terbaru Bung2Bung, kita dengarkan quote Najwa Shihab yang dimaknai oleh Daily Quote Indonesia. Ingin mendengarkan Quotes lain dari untuk hari-harimu? dengarkan Daily Quote Indonesia di sini Daily Quote Indonesia merupakan sebuah podcast original Spotify Studios dan Parcast. Diproduksi oleh Box2Box Media Network dengan quote yang dibacakan oleh host Daily Quote Special: Feby Putri. Dengarkan episode hari ini untuk menjadi pembuka semangat pagimu setiap hari.
Nabi Muhammad sebagai Khatamul Anbiya'. Apakah agama Yahudi sudah tidak relevan dengan diutusnya Nabi Isa, dan agama Nasrani sudah tidak relevan setelah datangnya agama Islam atau diutusnya Nabi Muhammad? Pertanyaan ini diajukan oleh Gunawan, di Klaten, Jawa Tengah. Simak jawaban Prof. Dr. H. Alwi Shihab. #PodcastAlwiShihab (Membedah Masalah. Membuka Cakrawala. Dipandu Qur'an) [Podcast Alwi Shihab bisa juga diakses di Youtube]. Jangan lupa subscribe, tinggalkan komentar, dan share. Diproduksi oleh Warganegara.org YOUTUBE: http://youtube.com/warganegara INSTAGRAM: www.instagram.com/warganegara_org/
Polisi memulai Operasi Lilin pada Jumat 24 Desember 2021. Empat dari lima kampus swasta di Provinsi Nusa Tenggara Barat akhirnya mengembalikan dana beasiswa mahasiswa atau Dana KIP Kuliah yang sebelumnya ditahan, senilai lebih dari Rp 9,1 miliar rupiah. Aktor Kim Soo Hyun akan menjadi artis hallyu pertama yang memiliki replika digital.
Oetimu, 1998. Satu jam sebelum para pembunuh itu menyerang rumah Martin Kabiti, di malam final Piala Dunia, Sersan Ipi menjemput lelaki itu dengan sepeda motornya. Ia telah menyediakan jamuan kecil di pos polisi yang ia tinggali. “Datanglah ke rumah. Nonton pertandingan final, dan berbahagialah bersama saya!” Apakah kebahagiaan benar datang pada Sersan Ipi malam itu? Apakah ia jadi menikah dengan Silvy dua minggu kemudian? Apakah Brazil bisa mengalahkan Prancis? Inilah sepenggal kisah dari Orang-orang Oetimu. Dimainkan oleh Ayushita Nugraha sebagai Silvy, Eka Putra Nggalu sebagai Sersan Ipi, Megs Seto sebagai Am Siki dan Christine Hakim sebagai narator. Alih wahana dari novel berjudul Orang-Orang Oetimu karya Felix K. Nesi. Alih Wahana oleh Yosep Anggi Noen. Sutradara oleh Gunawan Maryanto. Produser Happy Salma dan Yulia Evina Bhara. Diproduksi oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Titimangsa Foundation dan KawanKawan Media.
Kadang-kadang mereka memang ngobrol. Mereka sudah berteman lama. Masuk SD yang sama, kemudian masuk SMP yang juga sama, sebelum jebol dari SMA di waktu yang berbeda. Eneng dikeluarkan dari sekolah karena bunting, sementara dirinya keluar dari sekolah karena dua kali tidak naik kelas dan lama-lama merasa tak punya harapan untuk lulus. Mereka masih sering bertemu di terminal bus. Ia mengamen dengan gitar kopong, sementara Eneng kadang datang untuk menagih piutang dari kondektur, sopir, pedagang asong dan tukang becak. Kadang Eneng datang juga untuk mencari lakinya, yang duduk setengah mabuk di ujung terminal. Dimainkan oleh Kevin Ardilova sebagai Polisi, Eva Celia sebagai Eneng, dan Laura Basuki sebagai narator. Alih wahana dari cerpen berjudul Persekot karya Eka Kurniawan. Alih Wahana dan sutradara oleh Gunawan Maryanto. Produser Happy Salma dan Yulia Evina Bhara. Diproduksi oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Titimangsa Foundation dan KawanKawan Media.
Semua berawal mula dari Gedung Akuarium di Pasar Ikan. Tempat di mana Tuti dan Maria, mengenal Yusuf, mahasiswa Sekolah Tabib Tinggi. Kisah cinta pun tumbuh di tengah benturan budaya lama dan baru serta arus pemikiran modern. Indonesia belum lahir kala itu tetapi semangat dan cita-cita atas kemerdekaan, persamaan hak, serta kehidupan yang lebih baik terpancar dengan kuat dalam novel yang ditulis Sutan Takdir Alisyahbana di tahun 1937. Sebentang layar tengah dikembangkan. Melancar, berbelok-belok menuju ke tempat kerja manusia di tengah-tengah perjuangan dengan sedih dan senangnya. Dimainkan oleh Atiqah Hasiholan sebagai Tuti, Rio Dewanto sebagai Yusuf dan Asmara Abigail sebagai Maria. Alih Wahana oleh Ahda Imran. Sutradara oleh Gunawan Maryanto. Produser Happy Salma dan Yulia Evina Bhara. Diproduksi oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Titimangsa Foundation dan KawanKawan Media.
Malam baru saja menyelimuti kota Manhattan. Kilau cahaya di permukaan sungai Hudson membuat gelap tak terlalu mutlak. Tapi sepi seperti arus yang menjalar tenang dan perlahan mengembara di seantero kota, di antara dinding-dindingnya yang dingin dan remang. Di sebuah apartemen, Jane dan Marno dirundung bosan yang tak gampang ditepiskan. Keduanya duduk di sofa memandang ke luar jendela. Marno dengan segelas scotch dan Jane dengan segelas martini. Alih wahana dari cerpen Seribu Kunang-Kunang di Manhattan karya Umar Kayam. Dimainkan oleh Nino Kayam sebagai Marno, Tara Basro sebagai Jane dan Maudy Keosnaedi sebagai narator. Alih Wahana oleh Iswadi Pratama. Sutradara oleh Gunawan Maryanto. Produser Happy Salma dan Yulia Evina Bhara. Diproduksi oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Titimangsa Foundation dan KawanKawan Media.
Sekali ini – seperti biasanya bila jam malam telah sampai – ia terkenang kembali pada Kebayoran. Terlalu besar daya penarik daerah itu untuknya. Ia ingin bertemu kembali dengan lakinya, Saleh; dengan adiknya, Khatijah; dengan emaknya, – semua yang dikenalnya dahulu sejak kecil, dan yang juga dikenalnya terus dalam hatinya. Tapi antara dia dan Kebayoran dan orang-orang yang dikasihinya itu tak lagi ada jembatan yang tersedia. Jembatan yang satu-satunya itu sudah lama hancur. Dihancurkan oleh ketakutannya. Dan ia tetap tercancang di taman Fromberg. Tercancang oleh suatu kemestian. Alih wahana dari cerpen Berita dari Kebayoran karya Pramoedya Ananta Toer dalam kumpulan cerpen Cerita dari Jakarta. Dimainkan oleh Lulu Tobing sebagai Khatidjah, Najwa Shihab sebagai Aminah, Chico Jericho sebagai Diman dan Mathias Muchus sebagai narator. Sutradara & Alih Wahana oleh Gunawan Maryanto. Produser Happy Salma dan Yulia Evina Bhara. Diproduksi oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Titimangsa Foundation dan KawanKawan Media.
Episode perdana kembalinya Suarkawa membuat podcast, banyak lika-liku yang dihadapi selama beberapa waktu terakhir, cerita dari @ypanrita bagaimana dia bisa kembali memulai semuanya lagi. Dan, ada bonus cerita tentang proyek malas lainnya yaitu, album puisi Hidup Makhluk yang sedang digarapnya. Diproduksi mandiri oleh Suarkawa.
Yuda telah mengucapkannya tanpa sadar. Ia mengatakannya dengan mata melamun tanpa dosa. Dan perempuan itu adalah Lalita, seorang perempuan yang begitu terobsesi pada Borobudur. Sandiwara ini diolah dari bagian pertama novel Lalita, satu seri Bilangan Fu, serial novel teka-teki atau petualangan dengan tokoh utama dari Bilangan Fu: Parang Jati, Marja, dan Sandi Yuda. Pemain: Chelsea Islan sebagai Lalita, Oka Antara sebagai Sandi Yuda, narator oleh Jefri Nichol. Sutradara & Alih Wahana oleh Gunawan Maryanto. Produser Happy Salma dan Yulia Evina Bhara. Diproduksi oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Titimangsa Foundation dan KawanKawan Media.
Masa lalu adalah negeri yang paling jauh. Tetapi tidak bagi Helen Maria Eleonora. Masa lalu itu begitu dekat, menemani masa tuanya seorang diri di apartemennya di Amsterdam. Kota yang ribuan mil jaraknya dari Ciwidey Bandung, tanah kelahirannya ketika Belanda masih berkuasa di negeri itu. Alih wahana dari novel Helen dan Sukanta karya Pidi Baiq. Pemain: Marsha Timothy sebagai Helen Maria Eleonora, Vino G. Sebastian sebagai Sukanta, Narator oleh Nicholas Saputra. Sutradara & Alih Wahana oleh Gunawan Maryanto. Produser Happy Salma dan Yulia Evina Bhara. Diproduksi oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Titimangsa Foundation dan KawanKawan Media.
Kemerdekaan adalah sebuah perenungan yang unik dari Putu Wijaya. Seorang Juragan Tua berdiskusi dengan Perkutut kesayangannya tentang makna kemerdekaan. Sandiwara Sastra yang dialihwahanakan dari salah satu cerita dari buku kumpulan cerpen Zig-Zag, sebagaimana karya-karya Putu Wijaya di panggung, memiliki daya pukau yang berbeda. Dialog-dialog yang nakal dan cerdas berletupan di sembarang tempat. Membuat kita, barangkali, akan bertanya lembali makna kemerdekaan. Pemain: Iqbaal Ramadhan sebagai perkutut, Arswendy Bening Swara sebagai Juragan Tua, Adinia Wirasti sebagai narator. Sutradara & Alih Wahana oleh Gunawan Maryanto. Produser Happy Salma dan Yulia Evina Bhara. Diproduksi oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Titimangsa Foundation dan KawanKawan Media.
Catatan buat Emak adalah sebuah pintu untuk memasuki Ronggeng Dukuh Paruk. Bersama dengan Lintang Kemukus Dini Hari dan Jantera Bianglala terciptalah semesta Ronggeng Dukuh Paruk yang masyhur. Melalui Rasus dan Srintil kita akan memasuki sebuah dunia yang tampak kecil dan sederhana bernama Dukuh Paruk. Rasus adalah seorang tentara dan Srintil seorang penari. Sebuah kisah cinta yang berbalut dengan kemiskinan, keluguan, misteri dan kelak, gejolak politik, yang membakar dunia kecil mereka. Pertanyaan Rasus atas hilangnya sang Emak adalah pertanyaan yang menuntun perjalanan hidupnya. Simak ceritanya di Sandiwara Sastra "Catatan Buat Emak". Alih wanaha dari novel “Ronggeng Dukuh Paruk” karya Ahmad Tohari. Pemain: Happy Salma sebagai Srintil, Reza Rahadian sebagai Rasus, Lukman Sardi sebagai narator. Sutradara & Alih Wahana oleh Gunawan Maryanto. Produser Happy Salma dan Yulia Evina Bhara. Diproduksi oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Titimangsa Foundation dan KawanKawan Media.
Mencari Herman adalah pencarian tanpa ujung bagi Hera. Tapi itulah yang berkali menyelamatkannya dari kejatuhan dan petaka hidupnya. Bersama si Abang pencarian itu jadi memiliki berlapis makna. Hingga suatu hari pencarian itu mesti berakhir. Apakah Hera bisa menemukan Herman? Apakah Herman bisa menggenapi hidupnya? Dan siapakah Herman yang sesungguhnya? Simak ceritanya di Sandiwara Sastra "Mencari Herman". Alih wanaha cerita pendek “Mencari Herman” karya Dee Lestari. Pemain Pevita Pearce sebagai Hera, Ario Bayu sebagai Abang, Widi Mulia sebagai narator. Sutradara & Alih Wahana oleh Gunawan Maryanto. Produser Happy Salma dan Yulia Evina Bhara. Diproduksi oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Titimangsa Foundation dan KawanKawan Media.
Presiden Minta Teknologi Penanganan COVID-19 Karya Anak Bangsa Mulai Diproduksi Massal | Penambahan Pasien Baru COVID-19 Pecahkan Rekor Tertinggi dalam 3 Bulan Terakhir | Transpuan Semarang Jadi Korban Persekusi Aparat *Kami ingin mendengar saran dan komentar kamu terkait podcast yang baru saja kamu simak, melalui surel ke podcast@kbrprime.id
Karena yang dituntut itu adalah keberkesinambungan! Kerja juga adalah ibadah. Simak penjelasan bagaimana hukum bekerja dalam Islam, apa tujuan bekerja, apakah salah menjadi orang makmur dan kaya. Bersama Prof. Dr. Alwi Shihab. Beliau adalah utusan khusus Presiden untuk Timur Tengah & OKI. Versi video, klik: bit.ly/PilihKerjaAtauIbadah. SUBCRIBE! :) Diproduksi oleh Warganegara.org
Apakah Yahudi musuh Islam? Bagaimana Islam memandang bangsa atau ras-ras ini? Simak penjelasan lengkap dari Prof. Dr. Alwi Shihab, seorang cendekiawan muslim di Indonesia. Diproduksi oleh Warganegara.org
Hal-hal sederhana punya potensi memicu miskomunikasi. Kita saling salah paham, lalu makin menjauh satu sama lain. Ruang komunikasi sunyi. Ujungnya, disintegrasi bangsa. Yuk, jadi inisiator hal-hal baik di lingkungan kita. #PodcastKentongan Eps. 8. Bersama Ester Jusuf. DUKUNG KAMI ... DENGAN MEMBERIKAN LIKE, COMMENT, DAN SHARE! :) *** Ester Jusuf adalah aktivis sosial dan hukum. Pada tahun 2002, ia menerima Yap Thiam Hien Award, penghargaan yang diberikan kepada orang-orang yang berjasa besar dalam upaya penegakan hak asasi manusia di Indonesia. Diproduksi oleh Warganegara.org. Channel Online #PendidikanWarga. FOLLOW Media Sosial kami: INSTAGRAM: www.instagram.com/warganegara_org/ FACEBOOK: www.facebook.com/warganegara.org/
"Oh Raina" adalah single ke-3 dari projek mandiri Awan Akonsius (Ibrahim Jordan). Lagu ini juga menjadi bagian dari rangkaian tugas akhir bersama kelompok Tugas Akhir saya, yang karya utamanya adalah novel berjudul "Rain(A)". Putri Fairuz sebagai pengarang, Dinda Apriliyani sebagai penyunting, dan saya sebagai ilustrator merangkap komposer untuk lagu tema dari novel ini. Selain "Oh Raina" yang dibawakan oleh Awan Akonsius, novel "Rain(A)" memiliki dua lagu tema lainnya yang dibawakan oleh The Buitenboy. Untuk menikmati ketiga lagu tersebut bisa diakses dengan memindai kode QR yang ada di balik sampul novel "Rain(A)". Baiklah, selamat mendengarkan dan selamat menikmati video lirik ini! Diproduksi oleh Ibrahim Jordan.***
"Aku adalah seorang pekerja salon, keseharianku merias dan menata rambut. Ketika malam tiba, aku juga merias dan menata diriku layaknya wanita dan bernyanyi keliling desa." | Ditulis oleh Husni Fauzi. Diceritakan oleh Dubas Billy. Diproduksi oleh Dubas Ivana dan Dubas Danu.
"Selayaknya seorang remaja putri, mengagumi lawan jenis adalah hal yang biasa. Menjalin hubungan beberapa tahun dengan seseorang yang membuat diriku mempunyai semangat dalam mencari ilmu sampai aku terpilih untuk mewakili olimpiade nasional." | Ditulis oleh Juwita Febriani. Diceritakan oleh Dubas Shania. Disunting oleh Dubas Gandi. Diproduksi oleh Dubas Ivana dan Dubas Danu.
"Waktu pun berlalu, aku beranjak menjadi seorang gadis berusia tujuh tahun. Sudah waktunya masuk sekolah, namun aku bleum juga bisa berjalans eperti anak seusiaku. Iri? Pasti! Aku menatapi kakiku dan membatin, "Kenapa aku masih belum bisa berjalan?". | Ditulis oleh Juwita Febriani. Diceritakan oleh Dubas Shania. Disunting oleh Dubas Gandi. Diproduksi oleh Dubas Ivana dan Dubas Danu.
"Disaat umurku empat bulan, aku mengalami panas tinggi dan dibawa ke rumah sakit. Ayahku meminta dokter agar aku disuntik. Bukan hanya satu kali, bahkan lebih dari tiga kali suntik sampai-sampai rambutku menjadi botak untuk mencari tempat menusukkan jarum tersebut." | Ditulis oleh Juwita Febriani. Diceritakan oleh Dubas Shania. Disunting oleh Dubas Gandi. Diproduksi oleh Dubas Ivana dan Dubas Danu.
Sebuah solusi untuk Anda yang suka mengeluh sebab masalah dan intrik kehidupan yang lain. Di segmen Sambat Barengan, kalian akan menemukan secercah solusi yang berujung emosi. Diproduksi oleh: Orens Production
"Hingga pada suatu hari, aku pernah berniat untuk bunuh diri. Karena, pada saat itu aku berpikir bahwa kehidupan sudah tidak memihakku lagi. Seutas tali tambang, kertas, dan pensil pun sudah pernah aku persiapkan untuk melakukan aksi bunuh diri itu." | Ditulis oleh Michele Fahlevi. Diceritakan oleh Dubas Okky. Disunting oleh Dubas Syifa. Diproduksi oleh Dubas Ivana dan Dubas Danu.
"Aku mengalami kecelakaan fatal yang kemudian merenggut semua kebahagiaanku selama ini. Aku harus mendengar vonis dokter bahwa, tanganku harus diamputasi." | Ditulis oleh Michele Fahlevi. Diceritakan oleh Dubas Okky. Disunting oleh Dubas Syifa. Diproduksi oleh Dubas Ivana dan Dubas Danu.
"Gani mengalami kecelakaan dan pendarahan di otak. Tak lama kemudian, Gani sesak napas dan akhirnya menghembuskan napas terakhir. Selamat tinggal Gani, kau inspirasiku dan doaku selalu menyertaimu." | Ditulis oleh Muhammad Rahmad. Diceritakan oleh Dubas Rendi. Disunting oleh Dubas Ulfah. Diproduksi oleh Dubas Ivana dan Dubas Danu.
"Masa SMP juga merupakan masa aku mengalami depresi karena tekanan dari sekolah. Mulai dari teman-teman yang selalu mengejekku hingga kekerasan yang aku terima, hampir gila aku dibuat mereka." | Ditulis oleh Muhammad Rahmad. Diceritakan oleh Dubas Rendi. Disunting oleh Dubas Ulfah. Diproduksi oleh Dubas Ivana dan Dubas Danu.
"Setelah tamat dari SD, aku menganggur selama setahun. Alasannya? Aku malu dan minder karena fisikku yang seperti ini." | Ditulis oleh Muhammad Rahmad. Diceritakan oleh Dubas Rendi. Disunting oleh Dubas Ulfah. Diproduksi oleh Dubas Ivana dan Dubas Danu.
"Apakah bisa bersekolah disana sedangkan kondisi Rahmad saja begini?" | Ditulis oleh Muhammad Rahmad. Diceritakan oleh Dubas Rendi. Disunting oleh Dubas Ulfah. Diproduksi oleh Dubas Ivana dan Dubas Danu.
" ... Saya selalu dibilang sebagai anak bodoh karena tidak bisa berbuat apa-apa". | Ditulis oleh M. Yogi Syahputra. Diceritakan oleh Dubas Danu. Disunting oleh Dubas Aiga. Diproduksi oleh Dubas Ivana dan Dubas Danu.
" ... Aku terjerumus ke lingkaran hitam, temanku menawarkanku barang haram yakni narkoba jenis sabu, menggiring ayahku ke jeruji besi karena hasutanku…". | Ditulis oleh Yanto. Diceritakan oleh Dubas Rangga. Disunting oleh Dubas Fanny. Diproduksi oleh Dubas Ivana dan Dubas Danu.
" ... dua tahun silam, aku ditinggalkan oleh orang yang sangat aku cintai dan sangat aku sayangi". | Ditulis oleh Mashitoh Kurnia Sari. Diceritakan oleh Dubas Gandi. Disunting oleh Dubas Tiara. Diproduksi oleh Dubas Ivana dan Dubas Danu.
Sebuah solusi untuk Anda yang suka mengeluh sebab masalah dan intrik kehidupan yang lain. Di segmen Sambat Barengan, kalian akan menemukan secercah solusi yang berujung emosi. Diproduksi oleh: Orens Production
Sebuah solusi untuk Anda yang suka mengeluh sebab masalah dan intrik kehidupan yang lain. Di segmen Sambat Barengan, kalian akan menemukan secercah solusi yang berujung emosi. Diproduksi oleh: Orens Production
Sebuah solusi untuk Anda yang suka mengeluh sebab masalah dan intrik kehidupan yang lain. Di segmen Sambat Barengan, kalian akan menemukan secercah solusi yang berujung emosi. Diproduksi oleh: Orens Production
Di episod ini, Fahri dan Octa membicarakan tentang telenovela dan mengapa Thalia selalu saja jadi gelandangan di setiap telenovela yang dia bintangi. Episod ini juga bisa didengarkan di: https://poddium.id/podcast-malam-jumat-pmj/ Dibawakan oleh Fahri dan Octa. Editing oleh Gian dan Octa. Diproduksi oleh Poddium (2018).
Halo sobat Awkwardee~ episod ini dua podcaster kita akan mengupas interview dalam test beasiswa secara tuntas. Membahas tips-tips persiapan menghadapi Interview. Episod ini juga bisa didengarkan di: https://poddium.id/awkwardee/ Dibawakan oleh Azwar dan Sinung. Editing oleh Gian dan Octa. Diproduksi oleh Poddium (2018).
Episod ini dua podcaster kita akan membahas rinci IPK dan TOEFL sebagai syarat utama mengambil beasiswa. Membahas komponen-komponen TOEFL dan tips-tips persiapan menghadapi tes. Episod ini dibagi menjadi dua bagian. Episod ini juga bisa didengarkan di: https://poddium.id/awkwardee/ Dibawakan oleh Azwar dan Sinung. Editing oleh Gian dan Octa. Diproduksi oleh Poddium (2018).
Episod ini dua podcaster kita akan membahas rinci IPK dan TOEFL sebagai syarat utama mengambil beasiswa. Membahas komponen-komponen TOEFL dan tips-tips persiapan menghadapi tes. Episod ini dibagi menjadi dua bagian. Episod ini juga bisa didengarkan di: https://poddium.id/awkwardee/ Dibawakan oleh Azwar dan Sinung. Editing oleh Gian dan Octa. Diproduksi oleh Poddium (2018).
Potongan obrolan Gian dan Octa tentang media sosial dan cara mereka menggunakannya. Episod ini juga bisa didengarkan di: https://poddium.id/after-heart/ Musik latar: In Love With a Ghost – Sorry For Not Answering The Phone, I’m Too Busy Trying To Fly Away Dibawakan oleh Gian dan Octa. Editing oleh Gian dan Octa. Diproduksi oleh Poddium (2018).
Halo sobat Awkwardee~ Sebelum masuk ke Episode-3, bagaimana kalau kami menjawab dulu beberapa pertanyaan yang masuk lewat sosial media Poddium? Episod ini juga bisa didengarkan di: https://poddium.id/awkwardee/ Dibawakan oleh Azwar dan Sinung. Sound editing oleh Gian dan Octa. Diproduksi oleh Poddium (2017).
Cinta memang jadi bahan pembicaraan yang tidak akan ada habisnya. Di episod ini, Gian dan Octa bicara tentang cinta; apa itu cinta dan bagaimana mereka memahaminya. Episod ini juga bisa didengarkan di: https://poddium.id/after-heart/ Musik latar: In Your Arms – saib. Dibawakan oleh Gian dan Octa. Editing oleh Gian dan Octa. Diproduksi oleh Poddium (2017).
Finale! Episod ini menjadi penutup rekap Game of Thrones di After Hours Podcast. Episod ini Octa namakan ulang menjadi; Episod di mana Orang-orang pada CLBK (Cinta Lama Bersemi Kembali atau bisa juga Cerita Lama Belum Kelar). Episod ini juga bisa didengarkan di: https://poddium.id/after-hours/ Dibawakan oleh Gian dan Octa. Sound editing oleh Gian dan Octa. Diproduksi oleh Poddium […]
Big battle! BIG BATTLE! Akhirnya kita melihat pertempuran besar dengan The Night King yang melihat di kejauhan dan … oh, Viserion. Whyyy??? Episod ini Octa namai ulang; Episod di mana Orang-orang pada Bonding Terus pada Mati. Episod ini juga bisa didengarkan di: https://poddium.id/after-hours/ Dibawakan oleh Gian dan Octa. Sound editing oleh Gian dan Octa. Diproduksi oleh Poddium […]
Banyak channel Youtube di luar sana, tapi Fahri dan Octa punya pilihan dan rekomendasi untuk Sobat PMJ semua. Episod ini juga bisa didengarkan di: https://poddium.id/podcast-malam-jumat-pmj/ Dibawakan oleh Fahri dan Octa. Sound editing oleh Octa. Diproduksi oleh Poddium (2017).
Masih belum ada pertempuran besar di episod ini. Ah, sayang sekali. Tapi setidaknya, semua sudah bersiap-siap. Kami pun bersiap-siap! Episod ini Octa namai ulang; Episod di mana Orang-orang pada Berdebat. Episod ini juga bisa didengarkan di: https://poddium.id/after-hours/ Dibawakan oleh Gian dan Octa. Sound editing oleh Gian dan Octa. Diproduksi oleh Poddium (2017).
Gian dan Octa membicarakan tentang trend podcast di Indonesia dan mengapa belum berkembang pesat seperti di Amerika. Juga tentang mengapa mereka membuat Poddium dan cerita di belakangnya. Episod ini juga bisa didengarkan di: https://poddium.id/after-hours/ Dibawakan oleh Gian dan Octa. Sound editing oleh Gian dan Octa. Diproduksi oleh Poddium (2017).
Akhirnya kita melihat naga membakar orang-orang! Di episod ini, Gian dan Octa membahas daging bakar. Octa memberi episod ini nama; Episod di mana Orang-orang pada Baper. Episod ini juga bisa didengarkan di: https://poddium.id/after-hours/ Dibawakan oleh Gian dan Octa. Sound editing oleh Gian dan Octa. Diproduksi oleh Poddium (2017).
Ada kata-kata dalam bahasa Indonesia yang masih terasa asing karena jarang digunakan. Di episod ini, Fahri dan Octa mencari kata-kata tersebut, menggunakannya dalam kalimat (dan pembicaraan yang mereka jadikan iklan radio), lalu membahas artinya. Episod ini juga bisa didengarkan di: https://poddium.id/podcast-malam-jumat-pmj/ Dibawakan oleh Fahri dan Octa. Sound editing oleh Octa. Diproduksi oleh Poddium (2017).
Kami membicarakan episod 3 Game of Thrones yang Octa beri judul–seenaknya–sebagai; Episod di mana Orang-orang pada Ketemuan. Episod ini juga bisa didengarkan di: https://poddium.id/after-hours/ Dibawakan oleh Gian dan Octa. Sound editing oleh Gian dan Octa. Diproduksi oleh Poddium (2017).
Sebagai selingan Aftershow Game of Thrones, kami mendiskusikan Dunkirk karena kebetulan kami berdua sama-sama menontonnya di pekan kemarin. Episod ini juga bisa didengarkan di: https://poddium.id/after-hours/ Dibawakan oleh Gian dan Octa. Sound editing oleh Gian dan Octa. Diproduksi oleh Poddium (2017).
Recap enam seasons Game of Thrones dalam rangka menyiapkan untuk season terbaru; season tujuh. Banyak yang telah terjadi dan juga banyak teori. Episod ini juga bisa didengarkan di: https://poddium.id/after-hours/ Dibawakan oleh Gian dan Octa. Sound editing oleh Gian dan Octa. Diproduksi oleh Poddium (2017).
Yang dinanti datang juga; episod pertama season tujuh Game of Thrones. Kami membahas hal-hal yang terjadi di episod ini dan juga menjawab pertanyaan; apa penantian dan semua hypes di sosial media terbayarkan? Episod ini juga bisa didengarkan di: https://poddium.id/after-hours/ Dibawakan oleh Gian dan Octa. Sound editing oleh Gian dan Octa. Diproduksi oleh Poddium (2017).
Di episod perdana ini, kami membahas milenials karena kami adalah milenials. Sekali lagi, kami adalah milenials! Ada juga bahasan tentang apa-apa saja yang terjadi di dunia sosial media; Bude Sumiyati yang terkenal itu. Episod ini juga bisa didengarkan di: https://poddium.id/podcast-malam-jumat-pmj/ Dibawakan oleh Fahri dan Octa. Sound editing oleh Octa. Diproduksi oleh Poddium (2017).