Menavigasi kamu dengan bahasan seru dan populer seputar keuangan dan ekonomi, mulai perkara investasi, kebijakan sampai tips asik supaya kamu tetap cuan! Kami ingin mendengar komentarmu tentang podcast ini, kamu bisa mengirimkannya melalui podcast@kbrprime.id atau dm akun instagram kami di @kbr.id
Kalau dengar kata "panti jompo" rasanya seram dan menyedihkan banget, baik bagi orang tua maupun anak. Sayangnya, tidak semua anak punya kemampuan dan waktu untuk menjadi caregiver orang tuanya. Ini lantaran si anak sudah berkeluarga, atau orang tua punya kondisi tertentu seperti demensia. Tantangan ini rupanya telah melahirkan ceruk bisnis baru berupa layanan perawatan senior living.Memperingati Hari Lansia Nasional, Uang Bicara episode "Senior Living, Tren Bisnis Perawatan Lansia” bakal membahas: 1. Bedanya layanan senior living dan panti jompo 2. Tren dan peluang bisnis layanan perawatan lansia 3. Profesi caregiver semakin dibutuhkan!Dengerin podcastnya di KBR Prime, Spotify, Noice, dan platform podcast lainnya.Kalau kamu suka konten ini, kasih bintang 5 ya!
Di tengah tekanan kerjaan, gak jarang kita ngerasa kewalahan dan stres. Alih-alih rehat, kita sering malah denial, "gak kok.. ini capek doang". Hati-hati ya, jangan-jangan itu indikasi bahwa kita mengabaikan kesehatan mental. Ini berbahaya kalau dibiarin, kondisi psikologis yang gak balance bakal mengacaukan banyak hal, termasuk produktivitas. Pas banget nih, di Bulan Kesadaran Kesehatan Mental, Uang Bicara episode Kerja Produktif dan Tetap Waras, Muluk Gak sih? bakal ngomongin: 1. Gimana tingkat kesadaran pekerja Indonesia soal kesehatan mental?2. Apa saja dampak mengabaikan kesehatan mental?3. Bagaimana mendapatkan layanan psikologis yang ramah di kantong?Dengerin podcastnya di KBR Prime, Spotify, Noice, dan platform podcast lainnya.Kalau kamu suka konten ini, kasih bintang 5 ya!
Kabar PHK selalu menghentak. Mendadak, beratnya beban hidup langsung terbayang, apalagi bagi mereka yang banyak tanggungan. Belum lagi, cicilan utang masih panjang. Panik, sedih, remuk, campur aduk. Penting memberi diri waktu agar siap meniti hari-hari baru. Mereset dan berbenah keuangan menjadi pondasi penting untuk menata langkah selanjutnya. Di Uang Bicara episode kali ini, Certified Financial Planner, Irshad Wicaksono Ma'ruf bakal sharing dan berbagi insight terkait kehidupan finansial pasca-PHK.1. Gimana mengelola keuangan pasca-PHK?2. Gimana membayar utang saat belum ada pekerjaan lagi?3. Apakah investasi bisa dilakukan ketika tidak ada pemasukan?Dengerin podcastnya di KBR Prime, Spotify, Noice, dan platform podcast lainnya.Kalau kamu suka konten ini, kasih bintang 5 ya!
Produk hasil kecerdasan buatan (AI) sering kena nyinyir sebagai karya fake alias gak original, soalnya cuma modal nyomot-nyomot elemen dari open source di internet. Bagi seniman, kelakuan AI sering bikin gedeg, misalnya, meniru karya seni tanpa izin, alias nerabas hak cipta.Perseteruan dengan anak seni ini jadi isu kesekian dari kemunculan teknologi AI. Urusan ancaman kebocoran data juga masih belum ketemu solusinya. Jadi gimana baiknya kita menghadapi si AI ini? Di Uang Bicara, ada Peneliti Natural Language Processing (NLP) Muhammad Okky Ibrohim yang akan ngejelasin soal: a. Emang AI ngerti hak cipta? b. Apa sih konsekuensinya ngunggah materi ke aplikasi AI?c. Ada gak negara yang sudah ngatur soal penggunaan AI?Dengerin podcastnya di KBR Prime, Spotify, Noice, dan platform podcast lainnya.Kalau kamu suka konten ini, kasih bintang 5 ya!
Disrupsi teknologi bikin landscape karier ikut berubah. Pasar kerja di era digital butuh penguasaan skill-skill baru. Makanya, Generasi Z dituntut adaptif supaya kompetitif. Ingat! Saingannya bukan cuma sesama Gen Z yang baru lulus sekolah/kuliah, ada juga profesional yang berpengalaman. Di Uang Bicara episode Strategi Gen Z Bangun Karier di Era Digital ada Founder Karirloka Raka Eka Pramudito bakal bagi-bagi tips soal:a. Skill esensial yang wajib dimiliki fresh graduateb. Platform untuk flexing portofolioc. Nulis CV yang menarik di mata HRDengerin podcastnya di KBR Prime, Spotify, Noice, dan platform podcast lainnya.Kalau kamu suka konten ini, kasih bintang 5 ya!
Beberapa waktu lalu edit foto ala Studio Ghibli jadi tren di media sosial. Fenomena ini langsung jadi diskusi hangat di internet karena banyak artist dan ilustrator yang speak up tentang penggunaan kecerdasan buatan untuk bikin karya.Generate gambar pakai AI dianggap kayak nyepelein kerja ilustrator, padahal menghasilkan gambar gak semudah ngeklik enter. Gara-gara tren in ilustrator lain jadi berapi-api melihat perusahaan AI meraup keuntungan besar hasil “nyomot” karya yang berlisensi seperti Ghibli. Wah, perusahaan segede Ghibli aja diginiin, gimana ilustrator-ilustrator independen yang masih dalam perjalanan kreatifnya?Langsung aja kita kulik isu ini ke lustrator, penulis, dan content creator Puti Karina Puar (@byputy). Simak obrolannya bareng Puri Anindita (@puri_anindita) di Uang Bicara episode AI Dinormalisasi, Kreativitas Seniman Disakiti.Dengerin podcast-nya di KBR Prime, Spotify, Noice, dan platform mendengarkan podcast lainnya.
Kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih tertekan. Lesunya IHSG setelah Lebaran gak lepas dari faktor eksternal seperti perang dagang dan konflik geopolitik. Sementara di dalam negeri, peresmian Danantara direspon defensif oleh pasar. Kondisi ini bikin investor pusing karena sahamnya turun terus. Ada yang mulai mikir untuk cut loss atau ada juga yang gak buka aplikasi investasi supaya tak mental breakdown. Sebetulnya apa yang perlu investor dilakukan saat IHSG lagi di zona merah? Kapan investor bisa cut loss sahamnya? Dari pada penasaran, dengerin yuk Uang Bicara episode IHSG Masih Loyo, Hold atau Cut Loss?, Puri Anindita ngobrol bareng Ekonom & Financial Market Specialist, Lucky Bayu Purnomo.Simak podcastnya di KBR Prime, Spotify, Noice, dan platform mendengarkan podcast lainnya.Jangan lupa isi survey Master Class Uang Bicara di link ini https://bit.ly/SurveyMasterClassUB*Kami ingin mendengar saran dan komentar kamu terkait podcast yang baru saja kamu simak, melalui surel ke podcast@kbrprime.id
Napas industri media masih terengah-engah diterpa disrupsi teknologi. Kehadiran perangkat digital menggeser kebiasaan masyarakat mengkonsumsi berita dan informasi. Banyak media tutup, ditinggal audiens, karena gagal beradaptasi. Ujian makin berat seiring naiknya popularitas para pemengaruh atau influencer di media sosial. Duh, problemnya kakap semua nih, masih ada harapan gak ya media bakal selamat sampai tujuan? Gimana strateginya? Yuk gali insight plus inspirasi dari pengamat media sekaligus Dosen Jurnalistik Universitas Multimedia Nusantara, Ignatius Haryanto. Simak obrolannya bareng Puri Anindita di Uang Bicara episode "Disrupsi Teknologi Kian Kencang, Media Tinggal Kenangan? Dengerin podcast-nya di KBR Prime, Spotify, Noice, dan platfrom mendengarkan podcast lainnya.*Kami ingin mendengar saran dan komentar kamu terkait podcast yang baru saja kamu simak, melalui surel ke podcast@kbrprime.id
Era ekonomi sulit berpotensi makin panjang durasinya. Perang dagang sengit tengah melanda dunia disulut Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang menetapkan tarif impor gila-gilaan ke berbagai negara. Indonesia juga kena dan pasti dampaknya berlipat ganda ke banyak penjuru. Di situasi muram kayak gini, memangkas pengeluaran tentu jadi upaya antisipasi. Dananya bisa dialihkan untuk memperbesar investasi. Nah, cocoknya ditaruh di instrumen apa? Emas memang banyak difavoritkan sebagai safe haven, tapi apa iya masih mengkilap buat jadi opsi utama? Kepoin yuk Uang Bicara episode "Ekonomi Lagi Sulit, Investasi Emas Tetap Glowing?", ada obrolan seru Puri Anindita bareng Certified Financial Planner Dian Savitri soal seberapa berkilau investasi emas. Dengerin podcastnya di KBR Prime, Spotify, Noice, dan platform mendengarkan podcast lainnya.*Kami ingin mendengar saran dan komentar kamu terkait podcast yang baru saja kamu simak, melalui surel ke podcast@kbrprime.id
Ngacung yang selama Ramadan sampai Lebaran ngerasa sulit ngontrol pengeluaran! Padahal, ekonomi lagi sulit. Banyak aja alasan yang bikin janji efisiensi duit itu diingkari, ya buat beli menu sahurlah, buat bukber SD sampai teman kantorlah, belum lagi anggaran untuk keperluan Idulfitri, termasuk ngasih "THR" ke ponakan. Begitu Lebaran usai, langsung kaget liat rekening, karena sisa saldo tipis banget. Nah, sebelum kejadian kayak gitu, baiknya mulai check up finansial dan merencanakan restart keuangan. Gimana tuh caranya? Apa aja yang perlu disiapin agar kondisi finansial kembali fitri, balik ke jalan yang benar? Buat tahu jawabannya, yuk langsung kita simak obrolan Puri Anindita bareng Certified Financial Planner Rahma Maryama di Uang Bicara episode "Usai Ramadan, Mari Restart Keuangan!" Dengerin podcastnya di KBR Prime, Spotify, Noice, dan platform mendengarkan podcast lainnya.
Pernah ga sih pas di klinik atau rumah sakit ngerasa dicuekin sama dokter atau perawat? Padahal lagi serius ngejelasin soal gejala sakit yang dirasa. Ga perlu dibaperin karena mungkin mereka kudu ngerampungin berkas-berkas. Banyak memang tenaga kesehatan yang mengeluhkan tumpukan tugas administrasi saat meriksa pasien. Nah, keluhan ini ditangkap oleh Tri Wahyudi, kemudian muncullah ide bikin startup rekam medis elektronik, paperlesshospital.id. Inovasi Mas TW ini berhasil masuk jadi salah satu peserta Google for Start Up AI Academy di Singapura Oktober 2024 lalu. Gimana sih cara paperless hospital memanfaatkan AI supaya kerja tenaga medis lebih efisien dan efektif? Dan servis seperti apa yang disediakan startup ini? Daripada penasaran langsung aja dengerin obrolan Puri Anindita bareng Founder paperlesshospital.id Tri Wahyudi di Uang Bicara episode Paperlesshospital.id, Jawab Unek-Unek Nakes soal Tumpukan Berkas.Dengerin podcastnya di KBR Prime, Spotify, Noice, dan platform mendengarkan podcast lainnya ya!Teman KBR juga jangan lupa isi survey Masterclass Uang Bicara yang ada di akun instagram @kbr.id. Ada yang spesial dari Uang Bicara!*Kami ingin mendengar saran dan komentar kamu terkait podcast yang baru saja kamu simak, melalui surel ke podcast@kbrprime.id
Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara) masih asyik dibincangkan. Komen-komen warga sampai pakar terbelah, tergambar dari judul berbagai berita di media: untung atau buntung?, solusi atau ilusi? the next Temasek atau the next 1MDB? yay or nay? Wajar sih, sebagian orang skeptis karena pemerintah memang punya track record buruk soal kelola duit. Sebut aja kasus asuransi Jiwasraya dan Asabri yang sampai merugikan negara dan tentunya ke nasabah. Apalagi, Danantara jadi superholding BUMN dan bakal diserahi wewenang mengelola aset sampai Rp14 ribu triliun. Idealnya gimana ya manajemen risiko di Danantara nih biar dapat kepercayaan publik? Kita obrolin di Uang Bicara episode Danantara Bakal Masuk Sirkel Temasek atau 1MDB?, Puri Anindita ngobrol langsung bareng Pengamat Perbankan dan juga SVP Head of Research Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI) Trioksa Siahaan. Dengerin di KBR Prime, Spotify, Noice, dan platform mendengarkan podcast lainnya.Teman KBR juga jangan lupa isi survey yang ada di akun instagram @kbr.id. Ada yang spesial dari Uang Bicara!
Saban hari atau bahkan tiap saat kita harus mengambil keputusan. Mau ini atau itu, pilih si A atau si B, atau yang lain. Dulu-dulu sih, kita diyakini pasti memilih sesuatu secara logis, karena kita makhluk rasional, katanya. Tapi ternyata, ketika ditelisik lebih dalam dan jujur, sebenarnya keputusan-keputusan yang kita ambil tuh kadang atau sering gak rasional. Dan itu terjadi mulai dari hal-hal kecil seperti, mau minum kopi apa ya, mau beli rumah di mana ya, atau keputusan besar lainnya. Kok bisa gitu sih? Ini biasanya dibahas di ekonomi perilaku. Menarik banget deh. Makanya, Puri Anindita semangat ngundang Lury Sofyan Yahya alias Bang Lur, Doktor bidang Behavioral Economics Universitas Nottingham. Nah, Bang Lur juga menulis buku "Arsitektur Perilaku" bareng Dimas Budi Prasetyo. Simak obrolannya di Uang Bicara episode Ketika Ekonom Ditanya "Mau Minum Kopi Apa?", di Spotify, Noice, dan platform mendengarkan podcast lainnya.
Sekarang serba AI. Pemanfaatan teknologi kecerdasan buatan sudah jadi hal lumrah, apalagi di perusahaan. Tren ini membuka peluang industri AI berkembang. Banyak perusahaan rintisan atau startup yang masuk menggarap pasar AI. Supaya bisa survive di sektor yang serba dinamis, kualitas SDM kudu terus di-upgrade dong. Nah, Oktober lalu Google ngadain Google for Startups AI Academy. Ada dua startup dari Indonesia yang lulus program ini, salah satunya adalah Kuasar. Apa aja sih yang perusahaan rintisan dapatkan dari pelatihan itu? Dan bagaimana pengaruhnya untuk kemajuan teknologi AI dalam negeri? Puri Anindita ngobrol langsung dengan Co-Founder dan CTO Kuasar Trimikha Valentius di Uang Bicara Cerita Startup Kuasar soal AI, Google, dan Era Digital. Dengerin podcastnya di KBR Prime, Spotify, Noice, dan platform mendengarkan podcast lainnya.
Bisnis penginapan terus tumbuh seiring berkembangnya pusat-pusat keramaian baru. Kawasan urban, seperti Jakarta, Bandung, Surabaya, Medan, dan kota-kota lain, menjadi daya tarik bagi pebisnis, wisatawan, hingga ekspat. Mereka butuh hunian sementara dengan fasilitas lengkap dan nyaman. Gak heran, serviced apartment alias apartemen bergaya hotel banyak diminati. Nah, bagi kamu yang tertarik masuk di bisnis hospitality ini, perlu mencermati banyak hal. Apa aja? Yuk, langsung cari tahu jawabannya di episode spesial ke-200 Uang Bicara "Serviced Apartment, Tren Hunian Kaum Urban” Ada Puri Anindita ngobrol bareng Financial Controller dari Mangkuluhur Residences by Lorin, Akbar Bayu Raharjo.Sst.. buat yang pengin nginep gratis di kamar Mangkuluhur by Lorin dengerin episode ini sampai habis ya di KBR Prime, Spotify, Noice, dan platform mendengarkan podcast lainnya.
Industri asuransi lagi gempar nih, usai Mahkamah Konstitusi (MK) menyatakan Pasal 251 Kitab Undang-Undang Hukum Dagang (KUHD) inkonstitusional bersyarat. Dampaknya, perusahaan asuransi gak bisa membatalkan klaim secara sepihak. Wah, angin segar dong bagi nasabah atau pemegang polis. Eh, tapi, putusan MK itu di sisi lain, berpotensi membuka celah ketidakpastian hukum lho. Nah, penting banget dong ya paham detail tentang implikasi putusan MK ini. Soalnya kan punya asuransi alias proteksi tuh fundamental banget dalam pengelolaan keuangan.Yuk langsung cari tahu jawabannya di Uang Bicara episode Asuransi Kini Gak Bisa Batalkan Klaim Sepihak, Berita Baik?, ada Puri Anindita ngobrol langsung bareng Pengamat Asuransi Irvan Rahardjo. Dengerin podcastnya di KBR Prime, Spotify, Noice, dan platform mendengarkan lainnya.*Kami ingin mendengar saran dan komentar kamu terkait podcast yang baru saja kamu simak, melalui surel ke podcast@kbrprime.id
Industri fintech syariah terus bertumbuh beberapa tahun terakhir. Potensi pasarnya besar di negeri berpenduduk mayoritas muslim. Panteslah ya Indonesia berada di peringkat tiga dunia urusan fintech, setelah Malaysia dan Arab Saudi, menurut Global Islamic Fintech (GIFT) 2023/2024. Punya kans jadi jawara gak? Punya donk, asal PR-nya diberesin dulu. Apa aja tuch? Yuk simak episode Uang Bicara "Kans Fintech Syariah Indonesia Naik Panggung", Puri Anindita bakal mengulik proyeksi industri fintech Tanah Air bareng Certified Financial Planner Farizy Yunaz. Dengerin podcastnya di KBR Prime, Spotify, Noice, dan platform mendengarkan podcast lainnya. *Kami ingin mendengar saran dan komentar kamu terkait podcast yang baru saja kamu simak, melalui surel ke podcast@kbrprime.id
Awalnya geregetan, akhirnya jadi cuan. Ini cocok banget ngegambarin perjalanan bisnis Margareta Astaman, CEO Java Fresh, eksportir buah tropis lokal. Ia gemas kalau ngelihat buah impor yang lebih banyak mejeng di etalase supermarket. Sementara, buah hasil tanam petani negeri sendiri sering jadi komoditi curah di lapak-lapak pedagang buah. Java Fresh dirintisnya satu dekade lalu untuk bersaing di pasar ekspor buah. Perjua ngannya berbuah manis, kini Java Fresh mengekspor buah ke lebih dari 20 negara. Apa 'rahasia' nya? Gimana strategi pengembangan bisnis buah premium? Yuk dengerin obrolan Puri Anindita langsung dengan Margareta Astaman di Uang Bicara episode Inspirasi Bisnis dari Java Fresh. Simak podcastnya di KBR Prime, Spotify, Noice, dan platform mendengarkan podcast lainnya. *Kami ingin mendengar saran dan komentar kamu terkait podcast yang baru saja kamu simak, melalui surel ke podcast@kbrprime.id
Mendung gelap tampaknya masih menggelayuti perusahaan rintisan (startup) khususnya yang berbasis teknologi. Padahal, kalau dipikir-pikir, mestinya startup justru melejit mengikuti pesatnya teknologi. Namun, realitanya, di 2024, kita menyaksikan deretan startup kelas kakap, seperti Zenius, eFishery, Investree, dan Bukalapak, rontok. Beberapa di antaranya bahkan berstatus unicorn dan sudah melantai di bursa. Ingat kan, beberapa tahun lalu saat startup masih hype, stempel unicorn tuh mentereng banget. Sekarang, makin jarang kita dengar atau temui istilah itu lagi, seiring meredupnya pesona startup. Kucuran investasi pun anjlok. Data Center of Economic and Law Studies (CELIOS) menunjukkan pada 2023 investasi ke startup Indonesia sebesar Rp25,31 triliun atau terpangkas 50 persen lebih dibanding 2022. Kondisi ini disebut fenomena tech winter. Nah, di 2025, gimana ya proyeksinya? Yuk cari tahu jawabannya di Uang Bicara episode Teknologi dan Startup Berselisih Jalan? Puri Anindita ngobrol langsung bareng Wartawan Senior sekaligus Direktur Kompas Institute Andreas Maryoto. Simak podcastnya di KBR Prime, Spotify, Noice, dan platform mendengarkan podcast lainnya. *Kami ingin mendengar saran dan komentar kamu terkait podcast yang baru saja kamu simak, melalui surel ke podcast@kbrprime.id
Indonesia darurat judi online (judol)! Kalimat ini udah lantang banget digaungkan beberapa tahun terakhir. Tapi, kasus-kasus mereka yang terjerat judol terus bermunculan. Perangkap adiksi judol yang sangat kuat mampu menggerakkan orang untuk melakukan segala cara agar bisa tetap bermain. Ada kebutuhan mendesak untuk terus-menerus top up, dan di situlah pinjaman online ilegal menjadi pilihan utama mencari dana. Kalau sudah ikrib dengan duet maut pinjol dan judol, susah banget minta putusnya. Butuh penanganan mental yang serius. Nah, bantuan psikologis seperti apa yang bisa diberikan, jika ada keluarga atau teman kamu yang telanjur punya relasi toksik dengan pinjol dan judol? Yuk simak rekaman Instagram live Uang Bicara Detoksifikasi Mental biar Lepas dari Sirkel Maut Judol dan Pinjol bareng Psikolog Irma Gustiana di KBR Prime, Spotify, Noice, dan platfrom mendengarkan podcast lainnya. *Kami ingin mendengar saran dan komentar kamu terkait podcast yang baru saja kamu simak, melalui surel ke podcast@kbrprime.id
Teknologi kecerdasan buatan (AI) udah viral banget, nggak cuma di obrolan, tapi juga di pemanfaatan. Hampir semua sektor terpapar AI, meski mungkin nggak semua menyadarinya. Di ranah marketing atau pemasaran, AI biasa dipakai misalnya untuk riset dan bantuin bikin konten promosi. Tapi tentunya nggak cuma sampai situ aja, masih banyak tools AI yang bisa di-eksplor untuk meningkatkan produktivitas marketing. Nah, skill dan strategi optimalisasi AI, kadang statusnya masih YTTA alias yang tau-tau aja. Penasaran dengan potensi besar AI untuk dunia pemasaran? Yuk ngobrol langsung sama ahlinya, ada Tuhu Nugraha Principal of Indonesia Applied Digital Economy & Regulatory Network (IADERN) di Uang Bicara episode Merevolusi Strategi Marketing dengan AI . Dengerin di KBR Prime, Spotify, Noice, dan platform mendengarkan podcast lainnya. *Kami ingin mendengar saran dan komentar kamu terkait podcast yang baru saja kamu simak, melalui surel ke podcast@kbrprime.id
Apakah kamu salah satu yang kaget gaji Desember lebih sedikit dibanding bulan sebelumnya? Ternyata ini karena ada skema tarif efektif rata-rata untuk pajak penghasilan (PPh) pasal 21 yang diterapkan sejak Januari 2024. Berarti sudah setahun berlaku ya, tapi sayangnya kurang sosialisasi, makanya sebagian besar masyarakat belum familiar. Sebetulnya apa sih TER dan kenapa bisa bikin gaji kepotong banyak? Ada Direktur Eksekutif Pratama-Kreston Tax Research Institute Prianto Budi Saptono yang akan jelasin hitungan TER dan peruntukannya. Dengerin yuk Uang Bicara episode Akhir Tahun kok Gaji Kepotong Banyak? Ingat, Ada TER! di KBR Prime, Spotify, Noice, dan platform mendengarkan podcast lainnya. *Kami ingin mendengar saran dan komentar kamu terkait podcast yang baru saja kamu simak, melalui surel ke podcast@kbrprime.id
Pasar teh di Tanah Air makin beragam nih. Kamu senang menyeruput teh jenis apa? Sekarang teh artisan juga banyak penggemarnya lho. Teh jenis ini dibuat manual, menggabungkan teh dengan bunga dan rempah berkualitas. Pasarnya memang premium karena berbeda dengan model teh pabrikan. Pasar inilah yang dilirik founder Silatea Iriana Ekasari, ketika bisnisnya lesu saat pandemi Covid-19. Tak dinyana, Sila tea mereguk kesuksesan. Produknya pun tembus pasar mancanegara. Jadi pengin tau kan gimana lika-liku, pahit manisnya Iriana membesarkan Sila tea? Apa sih yang bikin produk teh artisannya menarik? Yuk dengerin Uang Bicara episode "Inspirasi Bisnis dari Sila Tea", Puri Anindita ngobrol langsung bareng founder-nya lho! Simak di KBR Prime, Spotify, Noice, dan platform mendengarkan podcast lainnya.
Aset kripto "bullish" abis sepanjang 2024. Soalnya banyak momen menarik, salah satunya Bitcoin halving di April, yang bikin harganya langsung melonjak signifikan. Tren positif ini berlanjut terus sampai beberapa kali pecah rekor All Time High (ATH). Produk investasi berbasis kripto seperti Exchange-Traded Fund (ETF), juga mulai banyak peminatnya lho. Lalu gimana ya prospek aset kripto di 2025? Bakal terus moncer gak nih? Dengerin yuk obrolan Puri Anindita bareng CEO Coinfolks Muhammad Adriansa di Uang Bicara episode Aset Kripto Tetap Membara di 2025? Simak podcastnya di KBR Prime, Spotify, Noice, dan platform mendengarkan podcast lainnya.
Silang pendapat antara buruh, pengusaha, dan pemerintah selalu mewarnai penetapan upah minimum. Ibaratnya kisruh itu sudah jadi "agenda" rutin di akhir tahun. Salah satu sumber perdebatan adalah seputar formulasi kenaikan upah. Tahun ini, misalnya, tiba-tiba UMP 2025 dikunci di 6,5% tanpa penjelasan gamblang. Gak cuma itu, penentuan upah minimum tuh juga problematik secara hukum. So, gimana sih idealnya upah minimum ini dibahas dan diketok? Kepoin yuk Uang Bicara episode Drama Rutin Penetapan Upah Minimum, Puri Anindita ngobrol langsung bareng Dosen Ketenagakerjaan UGM, Nabiyla Risfa Izzati.Dengerin podcastnya di KBR Prime, Spotify, Noice, dan platform mendengarkan podcast lainnya.
Ada yang ikutan gerakan tahan belanja? Milih makan di warteg ketimbang di resto, beli telur di warung sembako ketimbang supermarket, pokoknya yang gak kena Pajak Pertambahan Nilai (PPN). Itu hanya satu dari buanyak reaksi penolakan warga karena gak terima PPN 2025 bakal naik jadi 12 persen. Kalangan kelas menengah bakal kian sengsara. Sudah sah jadi generasi makan tabungan, karena kena aneka pungutan, masih pula ketimpa PPN 12 persen. Upah naik pun gak berasa. Kalau udah gini, pemerintah perlu intervensi. Apa dong yang mesti disiapkan pemerintah untuk bantu kelas menengah? Cari tahu jawabannya di Uang Bicara episode Generasi Makan Tabungan Digencet PPN 12 Persen, Puri Anindita ngobrol langsung dengan Direktur Center for Indonesia Taxation Analysis (CITA) Ruben Hutabarat. Dengarkan podcastnya di KBR Prime, Spotify, Noice, dan platform mendengarkan podcast lainnya.
Siapa yang suka bawang goreng? Pelengkap hidangan alias kondimen ini cocok ditaburkan di aneka makanan, mulai dari nasi goreng, bakso, bubur ayam, dan banyak lainnya. Duh, jadi laper yak, ngebayangin lezatnya menu favorit ketika ketemu rasa gurih dan renyahnya bawang goreng. Gak heran, produk ini banyak diminati pecinta kuliner. Peluang inilah yang ditangkap oleh Dini Windu Asih dengan merintis UMKM Mbrebes Mili Food pada 2017. Ia memulainya dengan berjualan bawang goreng homemade ke para tetangga. Selalu sold out! Selang setahun, ia mendapat order ekspor pertama, ke Selandia Baru, kemudian meluas ke berbagai negara. Wow, fantastis ya. Gimana tuh strateginya bisa dapetin buyer dari luar negeri? Kira-kira kesulitan apa yang dihadapi pelaku UMKM makanan saat ingin ekspor? Yuk simak obrolan Puri Anindita bersama Founder Mbrebes Mili Dini Windu Asih di Uang Bicara episode Inspirasi Bisnis dari Mbrebes Mili Food. Dengarkan podcast ini di KBR Prime, Spotify, Noice, dan platform mendengarkan podcast lainnya.
Pernah gak sih jatuh trenyuh ketika ketemu orang gak beruntung, kena musibah, atau bahkan saat lihat kucing dan anjing liar gak keurus, terus pengin banget bantu, tapi apa daya, gak mampu. Kepikiranlah buka open donasi, ngajakin orang-orang baik untuk ikutan ngebantuin. Tapi mulai dari mana? gimana caranya bikin kampanye menarik biar di-notice dan dipercaya para donatur budiman? Bagaimana cara ngelola donasi sampai nyalurinnya ke mereka yang berhak? Urusan galang dana jelas bukan perkara gampang, tanggung jawabnya besar karena membawa titipan dan harapan dari banyak orang. Yuk dengerin Uang Bicara episode "Pengin Bantu Sesama Lewat Open Donasi? Yuk Pelajari Caranya!", Puri Anindita ngobrol langsung dengan Campaign Team Humanies Project Himawan Adi Nugroho soal kunci mengelola uang donasi. Simak podcastnya di KBR Prime, Spotify, Noice, dan platform mendengarkan podcast lainnya. *Kami ingin mendengar saran dan komentar kamu terkait podcast yang baru saja kamu simak, melalui surel ke podcast@kbrprime.id
Mundur dari kerjaan alias resign kadang bukan perkara mudah, gak jarang bikin galau. Bimbang. Mau bertahan, tapi kok udah demotivasi kalau inget beban kerja tambah berat. Sementara kalau mau resign, sayang gajinya, sayang juga ninggalin teman-teman kantor, udah ikrib sih. Harus diakui, resign memang keputusan yang mengusik kenyamanan. Nah, gimana ya cara menimbangnya biar nggak salah langkah? Dengerin yuk obrolan Puri Anindita bareng Head of Udemy Indonesia Giri Suhardi di Uang Bicara episode . Simak podcast-nya di KBR Prime, Spotify, Noice, dan platform mendengarkan podcast lainnya.
Hidup dengan banyak tekanan di sana-sini, bikin kita harus gentle dengan diri sendiri, termasuk soal menabung. Beberapa waktu lalu, ada tren soft saving di kalangan Gen Z, menyisihkan uang dengan cara santai dan fleksibel. Prioritasnya untuk pengembangan diri dan kesehatan mental. Nah, seberapa efektif sih metode ini? ada gak plus- minusnya? Yuk langsung kita simak obrolan Puri Anindita bareng Certified Financial Planner Dinda NM di Uang Bicara episode Soft Saving, Nabung Fleksibel ala Gen Z. Dengerin di KBR Prime, Spotify, Noice, dan platform mendengarkan podcast lainnya. *Kami ingin mendengar saran dan komentar kamu terkait podcast yang baru saja kamu simak, melalui surel ke podcast@kbrprime.id
Belakangan, berseliweran ungkapan "Indonesia sedang deflasi". Deflasi atau tren penurunan harga memang sudah berlangsung lima bulan terakhir. Sebagian dari kita merasakan dampaknya dalam bentuk pelemahan daya beli. Yang biasanya banyak belanja, akhirnya pada nahan diri. Tentunya keadaan ini juga membawa sentimen ke pasar modal ya. Ada sektor-sektor yang tertekan akibat deflasi. Nah, apa sih yang perlu diperhatikan investor ritel saat ekonomi lagi deflasi? Yuk cari tahu jawabannya di Uang Bicara episode Ekonomi Lagi Deflasi, Investor Ritel Harus Gimana? Puri Anindita ngobrol langsung dengan Analis KGI Sekuritas Rovandi soal dampak deflasi ke pasar modal. Simak episodenya di KBR Prime, Spotify, Noice, dan platform mendengarkan podcast lainnya. *Kami ingin mendengar saran dan komentar kamu terkait podcast yang baru saja kamu simak, melalui surel ke podcast@kbrprime.id
Sekarang Gen Z makin susah dapat pekerjaan di sektor formal, karena tren dunia kerja memang berubah. Kita masuk era gig economy yang menawarkan pekerjaan-pekerjaan lepasan, lebih fleksibel, dan bisa digarap jarak jauh alias remote. Pilihannya pun beragam, mulai penulis lepas, pekerja kreatif, sampai digital marketer. Berkat disrupsi teknologi, job opportunities itu tak kenal batasan wilayah geografis. Kamu bisa kerja remote di perusahaan luar negeri, gajinya dolar dong. Minat nggak? Kemampuan bahasa tentu menjadi nilai plus, tapi apa itu aja cukup? Skill apa lagi yang mesti dimiliki supaya CV kamu dilirik? Simak yuk obrolan Puri Anindita bareng Independent Consultant Imelde di Uang Bicara episode "Kerja Remote Digaji Dolar, Siapa Mau?". Kamu bisa dengerin di KBR Prime, Spotify, Noice, dan platform mendengarkan podcast lainnya. *Kami ingin mendengar saran dan komentar kamu terkait podcast yang baru saja kamu simak, melalui surel ke podcast@kbrprime.id
Ayo ngaku! Siapa yang tiap liat barang lucu auto check out? Atau saban ada barang viral, kepincut, terus langsung beli. Banyak dalihnya, buat coping mechanism-lah, nyalurin streslah. Memang nggak bisa ujug-ujug di-judge salah sih, karena tergantung situasinya. Yang jelas penting banget berhati-hati dan bijak saat bikin keputusan keuangan, sebab kalau enggak, kita bakal terjebak dalam doom spending. Jika dibiarin, bisa menggerogoti keuangan, cita-cita FIRE tinggal angan deh. Gimana dong supaya bisa lepas dari rayuan dan jebakan doom spending? Yuk dengerin obrolan Puri Anindita bareng Certified Financial Planner Ghita Argasasmita di Uang Bicara episode Berkelit dari Bujuk Rayu Doom Spending. Simak di KBR Prime, Spotify, Noice, dan platform mendengarkan podcast lainnya ya! *Kami ingin mendengar saran dan komentar kamu terkait podcast yang baru saja kamu simak, melalui surel ke podcast@kbrprime.id
Brand itu mestinya lebih dari sekedar merek dagang, karena lahir dari ide dan value si owner. Sayangnya banyak pemilik bisnis yang "ngasal" saat memulai usaha, sering berprinsip "ah gimana nanti aja". Nah, pas di tengah jalan, galau deh karena tetiba pengin pindah haluan, jadinya kerepotan sendiri. Itu karena nggak punya fondasi kuat yang bisa dijadikan pegangan. Apa sih alasan dan tujuan bikin bisnis? Ini disebut sebagai brand purpose yang menjadi salah satu koentji sukses enggaknya suatu bisnis. Mungkin ada yang nyeletuk, brand purpose mirip visi misi dong ya? Bener nggak sih? Kita cari tahu jawabannya di Uang Bicara episode Bikin Bisnis Tanpa Brand Purpose? Jangan Ya Dek Ya. Puri Anindita ngobrol bareng Planning Manager Ogilvy, Narissa Nadine soal gimana membangun brand purpose untuk bisnis. Simak di KBR Prime, Spotify, Noice, dan platform podcast lainnya. *Kami ingin mendengar saran dan komentar kamu terkait podcast yang baru saja kamu simak, melalui surel ke podcast@kbrprime.id
Pengusaha UMKM tentu mimpi bisnisnya growing dong. Salah satu cara agar usaha bisa naik kelas yakni dengan ekspansi pasar, tak hanya di lingkup lokal, tapi juga global. Pastinya butuh strategi tepat dan kalkulasi matang sebelum mulai mengekspor produk. Selain itu, pahami juga alurnya, ikuti prosedurnya, agar tak tersangkut masalah di kemudian hari. Nah, apa saja nih yang mesti disiapin pengusaha UMKM agar bisa ekspor? Bagaimana cara mengirim produknya? Yuk, simak podcast Uang Bicara episode UMKM Ngebet Ekspor? Pantengin Dulu Syaratnya! Puri Anindita berbincang bersama Ahli Kepabeanan, Eka Mustikasari soal hal-hal yang perlu diperhatikan pengusaha UMKM yang pengin go international. Dengarkan di KBR Prime, Spotify, Noice, dan platfrom mendengarkan podcast lainnya.
Asuransi jadi bagian penting dalam pengelolaan keuangan. Asuransi kesehatan dan asuransi jiwa berfungsi melindungi kesehatan dan memproteksi finansial dari risiko-risiko yang bisa terjadi pada masa depan. Jadi, punya asuransi bisa memberi ketenangan pikiran (peace of mind). Yuk deh punya asuransi dari sekarang. Kamu tentunya mau dapat perawatan optimal 'kan pas sakit? Pengen juga dong tabungan aman dari biaya pengobatan Pokoknya, jangan coba-coba deh belum memprioritaskan asuransi. Di luar sana masih ada tuh yang anggap sepele asuransi. Lebih mementingkan investasi lah, uangnya dipakai buat self reward lah, dan bahkan ada yang belum memproteksi diri karena asuransi dianggap mahal. Padahal nih yaa, ada lho produk asuransi dengan premi terjangkau dan bayarnya bisa disesuaikan dengan kemampuan nasabah. Mau tau produknya apa? Yuk cari tau jawabannya di Uang Bicara episode Rekomendasi Asuransi Terjangkau: Premi Fleksibel, Proteksi Maksimal! Aline Wiratmaja ngobrol langsung dengan Financial Consultant sekaligus Brand Ambassador Sequis Donna Agnesia untuk ngebahas pengelolaan keuangan dan asuransi untuk anak muda. Dengarkan podcast ini di KBR Prime, Spotify, Noice dan platform mendengarkan podcast lainnya. Jangan lupa juga saksikan tayangan ini dalam bentuk video di kanal Youtube Sequis Official. Dan jangan lupa untuk follow instagram Sequis, @sequisofficial untuk mendapatkan informasi mengenai perencanaan keuangan serta seputar dunia asuransi.
Kelas menengah Indonesia lagi gelisah. Banyak yang terpental dari zona nyaman ke zona makan tabungan. Pendapatan tergerus inflasi, biaya hidup tinggi, pajak dan iuran, hingga urusan cicilan. Cita-cita pengin kaya makin gak terkejar. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah kelas menengah pada 2024 mencapai 47,85 juta atau turun hampir 10 juta orang dalam kurun 5 tahun terakhir. Ke depan, struktur ekonomi Indonesia berpotensi bolong di tengah kalau jumlah kelas menengah yang "turun kasta" terus bertambah. Kenapa sih kondisinya bisa serunyam ini? Strategi apa yang mesti dilakukan agar kelas menengah mampu bertahan dan syukur-syukur naik kelas? Kita bahas yuk di Uang Bicara episode "Ratapan Anak Kelas Menengah, Indonesia Menuju Cemas?" bareng Puri Anindita dan Peneliti Lembaga Penyelidikan Ekonomi Masyarakat (LPEM) UI Jahen Fachrul Rezki. Dengerin podcastnya di KBR Prime, Spotify, Noice, dan platform mendengarkan podcast lainnya. *Kami ingin mendengar saran dan komentar kamu terkait podcast yang baru saja kamu simak, melalui surel ke podcast@kbrprime.id
Beberapa waktu terakhir, Ditjen Bea Cukai menjadi sasaran amukan warganet. Banyak testimoni berseliweran di media sosial tentang pengalaman 'dipalak' Bea Cukai. Salah satu yang viral adalah curhatan Fatimah Zahratunnisa, yang mengaku dipungut pajak bea masuk sampai Rp4 juta untuk piala kontes bernyanyi di Jepang. Ada lagi, ramai kasus jastip milkbun dari Thailand yang akhirnya dibakar Bea Cukai karena dianggap masuk secara ilegal. Apakah kasus-kasus tersebut bentuk 'pemalakan'? Bagaimana sih aturan pajak untuk barang kiriman dari luar negeri? Bagaimana juga menghitungnya? Kamu salah satu yang penasaran gak? Kalau iya, bahasan soal bea masuk ini banget buat kamu. Ada host Uang Bicara Puri Anindita yang ngobrol bareng Ahli Kepabeanan Eka Mustikasari. Yuk dengarkan Uang Bicara episode Balik dari Luar Negeri, Kopermu Penuh? Ingat Bea Masuk! di KBR Prime, Spotify, Noice, dan platform mendengarkan podcast lainnya. *Kami ingin mendengar saran dan komentar kamu terkait podcast yang baru saja kamu simak, melalui surel ke podcast@kbrprime.id
Industri film nasional sedang menyala. Pasar film di Tanah Air sedang menggeliat naik setelah sempat anjlok saat pandemi Covid-19. Banyak karya sineas lokal yang tembus 1 juta penonton. Munculnya aktor/aktris muda berbakat dan eksplorasi berbagai genre, membuat film Indonesia makin dilirik 'anak nonton'. Apakah kisah bahagia ini bisa bertahan dan berlanjut? Apa saja drama tantangan yang mesti dihadapi pelaku industri film lokal? Bagaimana pula dengan kehadiran AI dan teknologi OTT? Itu semua bakal dibahas di Uang Bicara episode Bisa, Yura! Film Nasional Jawara di Negeri Sendiri, Puri Anindita mengajak ngobrol Produser dari 786 Production Ekiel soal skena film Indonesia. Dengarkan episode ini di KBR Prime, Spotify, Noice, dan platform mendengarkan podcast lainnya. *Kami ingin mendengar saran dan komentar kamu terkait podcast yang baru saja kamu simak, melalui surel ke podcast@kbrprime.id
Ada banyak cara untuk punya rumah, take over KPR salah satunya. Strategi membeli rumah yang masih dalam proses cicilan oleh pemilik sebelumnya ini jamak dilakukan, soalnya harga properti yang ditawarkan bisa lebih miring dibanding di pasaran. Take over KPR biasanya juga menawarkan syarat-syarat pengajuan yang diklaim lebih mudah. Affah iyah? Nah, buat kamu yang ngebet beli rumah pertama dan lagi cari strategi punya properti, simak yuk obrolan Puri Anindita bareng Certified Financial Planner Dyah Lestari Agustini di Uang Bicara episode "Berhitung Untung Rugi Take Over KPR". Dengerin podcastnya di KBR Prime, Spotify, Noice, dan platform mendengarkan podcast lainnya.
Industri wewangian Indonesia terus berkembang, ditandai dengan bermunculannya banyak brand parfum lokal. Marketing yang menarik dan getol ikut pameran bikin parfum-parfum dalam negeri kian dilirik. Salah satunya, Usual Parfums, yang sedang naik daun. Popularitasnya meroket setelah dipakai oleh Ganjar Pranowo, eks Gubernur Jawa Tengah. Lahir sejak pandemi, brand ini terus berinovasi dan mematangkan produk agar makin diterima masyarakat. Seperti apa sih perjalanan brand Usual Parfums hingga akhirnya mencetak laba sampai ratusan persen? Dan rumus apa yang mereka gunakan untuk menggaet konsumen? Yuk cari tahu jawabannya di Uang Bicara episode Inspirasi Bisnis dari Usual Parfums, Puri Anindita ngajak ngobrol langsung Founder Usual Parfums Aldhy Usman. Dengarkan podcastnya di KBR Prime, Spotify, Noice, dan platform mendengarkan podcast lainnya. *Kami ingin mendengar saran dan komentar kamu terkait podcast yang baru saja kamu simak, melalui surel ke podcast@kbrprime.id
Bagi yang sudah beberapa waktu investasi di saham, mungkin mulai gatel pengin nyobain trading. Apalagi, banyak cerita sukses influencer berserak di media sosial, tentang betapa gurihnya cuan trading. Nah, tapi perlu dicamkan, kalau cuaca trading tuh nggak selalu cerah, risiko loss-nya juga sebanding dengan peluang cuan-nya. Berarti, strategi mengelola duitnya juga mesti disesuaikan dong ya. Gimana sih caranya? Apa saja yang perlu dimitigasi ketika loss? Temukan jawabannya di Uang Bicara ", Puri Anindita bakal ngobrolin money management untuk trader bareng CEO Jooara Rencana Keuangan, Gembong Suwito. Simak di KBR Prime, Spotify, Noice, dan platform mendengarkan podcast lainnya. *Kami ingin mendengar saran dan komentar kamu terkait podcast yang baru saja kamu simak, melalui surel ke podcast@kbrprime.id