POPULARITY
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Dony Hari Nugroho dan Y. Sandra Isrudianti dari Komunitas Pukat Labuan Bajo di Keuskupan Labuan Bajo, Indonesia. Kisah Para Rasul 19: 1-8; Mazmur tg 68: 2-3.4-5ac.6-7b; Yohanes 16: 29-33.ROH KUDUSMENOLONG KITA MEMANGGUL SALIB Tema renungan kita pada hari ini ialah: Roh Kudus Menolong Kita MemanggulSalib. Di dalam pelajaran agama, seorang murid bertanya kepada gurunya: “Injilitu disebut kabar gembira, tapi kenapa kami diajarkan tentang salib danpenderitaan? Di mana gembiranya?” Ibu guru yang sudah berpengalaman itu menjawab dengan memakai analogi ibuyang sedang hamil. Persis ibu anak yang bertanya itu sedang hamil adiknya yangkedua. “Kalian di rumah sedang gembira menantikan kelahiran adikmu kan? Ituadalah kabar gembira. Tapi ibumu yang menanggung semua beban berat, dia banyaksusahnya setiap hari, dan terlebih lagi nanti pas melahirkan betapa dia merasasakit. Semua itu adalah salib dan penderitaan. Tapi setelah melahirkan, kaliansemua dalam keluarga akan menjadi lebih gembira daripada sekarang.” Murid itu terdiam dan setuju. Ia sama dengan banyak dari kita yang seringmenganggap salib sebagai beban yang tidak akan hilang dari diri kita. Seringkita protes kepada Tuhan, mengapa beban dan derita amat berat dan menyiksa.Jika para martir yang sudah mati demi Gereja kita saat ini dapat bersaksikepada kita, mereka tentu mengulang lagi yang diwartakan Injil pada hari ini:Tidak usah kuatir dan kuatkanlah hatimu, karena kami adalah bukti-bukti Yesustelah mengalahkan dunia. Yesus kalahkan dunia dengan Salib yang Ia pikul dan padanya Ia bergantung.Roh Kudus membantu kita untuk memandang salib sebagai kekuatan dan cara kitamengalahkan dunia. Salib itu suatu kemenangan dan kemuliaan. Oleh karena itukita memang tidak bisa begitu saja menganggapnya sekedar penderitaan yangsia-sia, suatu kebodohan dan skandal. Yesus telah memanggul salib dan itu untukmenaklukkan dunia. Jadi kita tak usah kuatir atau malu dengan salib. Yesus memberikan kita karunia terbaik, ialah Roh-Nya sendiri dan ituberarti kita dibaptis dalam Roh Kudus. Kita semua sudah menerimanya melaluisakramen baptis, atau sama dengan yang diterima oleh Apollos dan teman-temannyadalam kisah penginjilan Gereja Perdana. Ada penumpangan tangan saat Roh Kudusmemenuhi diri kita pada saat Krisma. Hari Raya Pentekosta nanti merupakanperingatan pembaharuan diri kita di dalam Roh Kudus. Roh Kudus itulah yang memperkuatkan kita dengan iman, keberanian, ketekunandan kesetiaan supaya kita mampu menjalani hidup kita selanjutnya meski akanberhadapan dengan banyak rintangan dan kesulitan. Dalam memikul salibmasing-masing, Roh Kudus hadir bersama kita. Setelah melewati kesulitan danpenderitaan itu, Roh Kudus juga tetap bersama kita dalam segala suka cita. Marilahkita berdoa. Dalam nama Bapa... Allah Bapa yang maha kuasa, semoga kami tetapdalam kerinduan dan semangat untuk menyambut Roh Kudus dan tetap menjadi bagiandari jalan keselamatan. Kemuliaan kepada Bapa dan Putra dan Roh Kudus ... Dalamnama Bapa ...
Hai Wonder Kids, kembali dalam renungan anak GKY Mangga besar. Judul renungan hari ini adalah YESUS MENYEBUTNYA KASIH Mari kita membaca Firman Tuhan dariYOHANES 1: 29Pada keesokan harinya Yohanes melihat Yesus datang kepadanya dan ia berkata: "Lihatlah Anak domba Allah, yang menghapus dosa dunia. Wonder Kids, ada beberapa hal yang mudah dikerjakan. Meskipun demikian ada yang sulit dilakukan. Hal seperti disuntik, atau ketika gigimu dicabut. Terkadang kita harus melakukannya karena memang seharusnya dikerjakan. Ketika Tuhan Yesus kembali ke Yerusalem untuk terakhirkalinya, Ia tahu apa yang harus dilakukan. Apa yang harus dikerjakan bukanlah hal yang mudah, bahkan merupakan hal yang paling sulit yang pernah dikerjakan oleh seseorang. Meskipun demikian Tuhan Yesus bertekad untuk taat kepadarancangan Allah Bapa. Ia bertekad menyelamatkan kita dari dosa-dosa kita. Dan sebagaimana dicatat pada Lukas 9: 51 “Ketika hampir genap waktunya Yesus diangkat ke sorga, Ia mengarahkan pandangan-Nya untuk pergi ke Yerusalem”, Tuhan Yesus tahu bahwa Ia harus menyerahkan nyawa-Nya untuk menyelamatkan umat manusia yang berdosa. Di dalam Yohanes 10: 14-15, Tuhan Yesus berfirman “”Akulahgembala yang baik dan Aku mengenal domba-domba-Ku dan domba-domba-Ku mengenal Aku. Sama seperti Bapa mengenal Aku dan Aku mengenal Bapa, dan Aku memberikan nyawa-Ku bagi domba-domba-Ku. Inilah yang dikerjakan oleh Tuhan Yesus. Ia menyerahkannyawa-Nya di kayu salib untuk menyelamatkan domba-domba-Nya, yaitu untuk menyelamatkan kamu dan saya. Wonder Kids, beberapa orang menyebut ini dengan anugerah. Beberapa lagi menyebutnya dengan keselamatan atau pengorbanan. Tuhan Yesus menyebutnya dengan KASIH. Hal ini tertulis di dalam Yohanes 3: 16, Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orangyang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. MARI KITA BERTUMBUH DI DALAM ANUGERAH TUHAN Wonder Kids, rancangan kita seringkali gagal. Ketika naiksepeda, kita bisa terjatuh. Jempol kaki kita bisa tertimpa benda yang berat, dan jari kita bisa keseleo. Tapi rencana Allah tidak pernah gagal. Allah itu sempurna. Waktu-Nya sempurna. Kasih-Nya sempurna. Allah bahkan memiliki rencana yang sempurna bagi hidupmu seperti yang tertulis di Yeremia 29: 11 Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu,demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan. Hari ini minta kepada Allah untuk menolongmu melihat dan taat kepada rencana-Nya bagi hidupmu. Mari kita berdoa Tuhan Yesus, terima kasih karena Engkau adalah anak dombaAllah yang menghapus dosa-dosaku. Tolong aku untuk selalu mengikuti-Mu dan hidup berkenan kepada-Mu. Dalam nama Tuhan Yesus aku berdoa, Amin. Wonder Kids, TUHAN YESUS ADALAH ANAK DOMBA ALLAH YANG DATANG UNTUK MENGHAPUS SEMUA DOSAMU. Tuhan Yesus memberkati
Hai Wonder Kids, kembali dalam renungan anak GKY Mangga besar. Judul renungan hari ini adalah JUBAH KEMANUSIAAN Mari kita membaca Firman Tuhan dariMARKUS 14: 33Dan Ia membawa Petrus, Yakobus dan Yohanes serta-Nya. Iasangat takut dan gentar, Wonder Kids, ketika Tuhan Yesus hidup di bumi, Dia berdoakepada TUHAN dan minta pertolongan TUHAN. Ibrani 5:7 menceritakan bahwa Tuhan Yesus berdoa dengan ratap tangis dan keluhan kepada Allah Bapa, yang sanggup menyelamatkan-Nya dari maut. Bayangkan, Tuhan Yesus berdoa di taman Getsemani beberapa jam menjelang kematian-Nya.Saat itu Ia mengalami pergumulan yang berat dan dipenuhi ketakutan. Di saat itu, Tuhan Yesus merasakan betapa lemah dan rapuhnya tubuh kemanusiaan-Nya. Wonder Kids, lain kali jika kamu merasa sedih, ingat kisahketika Tuhan Yesus sedang berada di taman Getsemani. Lain kali jika kamu mengira tidak ada orang yang memahami betapa menderitanya dirimu, baca lagi ayat Firman Tuhan ini. Lain kali jika kamu mengasihani dirimu, berlututlah samaseperti yang dilakukan oleh Tuhan Yesus di taman Getsemani. Dan lain kali jika kamu bertanya apakah Allah sungguh memahami betapa sulitnya hidup di dunia ini,pikirkan permohonan doa yang dipanjatkan oleh Tuhan Yesus di taman Getsemani. MARI KITA BERTUMBUH DI DALAM ANUGERAH TUHAN Wonder Kids, pikirkan seseorang yang kamu kenal dengan baik. Apakah ia pernah mengejutkanmu dengan tindakannya? Mungkin. Tapi Allah tidak pernah terkejut. Ia tahu segala sesuatu tentang dirimu, semuanya! Setiappikiranmu. Setiap tempat yang kamu datangi. Setiap perkataan yang kamu ucapkan – bahkan sebelum kamu mengatakannya! Ia tahu. Dan oleh karena Tuhan Yesuspernah menjadi manusia, Ia mengerti. Mari kita berdoaTUHAN, ketika aku merasa takut dan sedih, ingatkan aku bahwa Engkau selalu ada untuk menguatkanku dan menemani setiap langkahku. Dalam nama Tuhan Yesus aku berdoa, Amin. Wonder Kids, KETIKA KAMU MERASA CEMAS, TAHUKAH KAMU BAHWA TUHAN SELALU ADA UNTUK MENDUKUNG DAN MENGUATKANMU? Tuhan Yesus memberkati
Hai Wonder Kids, kembali dalam renungan anak GKY Mangga besar. Judul renungan hari ini adalah TUHAN YESUS MENDENGAR DOAMU Mari kita membaca Firman Tuhan dariMazmur 34: 18Apabila orang-orang benar itu berseru-seru, maka TUHANmendengar, dan melepaskan mereka dari segala kesesakannya. Wonder Kids, ketika seorang teman datang kepada Tuhan Yesus dan memberitahu Dia bahwa Lazarus jatuh sakit, dia berkata seperti yang tertulis di Yohanes 11: 3, Dan Lazarus yang sakit itu adalah saudaranya. Kedua perempuan itu mengirim kabar kepada Yesus: "Tuhan, dia yang Engkaukasihi, sakit." Orang itu tidak datang kepada Tuhan Yesus untuk menceritakan kasih Lazarus kepada Tuhan Yesus yang tidak sempurna. Ia tidak berkata kepada Tuhan Yesus, “Lazarus yang mengasihi-Mu sedang sakit.” Sebaliknya, ia berkatakepada Tuhan Yesus,”Lazarus yang Engkau kasihi sedang sakit.” Orang ini ingat akan kasih Tuhan Yesus yang sempurnakepada Lazarus. Wonder Kids, ketika kamu sedang bicara dengan Tuhan Yesus di dalam doamu, kuasa doa bukan terletak pada dirimu yang mengucapkan doa. Kuasa doa ada pada Allah Bapa yang mendengar doamu. Jadi ketika kamu berdoa, pergunakan kata-kata yang sama seperti yang diucapkan teman Lazarus seperti ini: “Tuhan Yesus, aku yangEngkau kasihi sedang sakit…atau..sedih…atau…lapar…atau…kesepian..atau…takut.” Kamu bisa berdoa seperti ini karena kamulah yang dikasihioleh Tuhan Yesus. Kata-kata yang diucapkan dari doamu bisa berubah, tapi apa yang dikerjakan Tuhan Yesus tidak pernah berubah. Juru Selamatmu tidak pernah melewatkan satu katapun dari doa yang kamu ucapkan. Ia mendengar doamu. MARI KITA BERTUMBUH DI DALAM ANUGERAH TUHAN Wonder Kids, mendengarkan doamu hanyalah satu cara Tuhan Yesus menunjukkan kasih-Nya. Tulis jurnal selama minggu ini. Tuliskan semua hal berbeda yang menunjukkan betapa Tuhan Yesus mengasihimu. Mulai dari matahari yangterbit untukmu sampai dengan udara yang disediakan agar kamu bisa bernafas, juga bintang di langit yang bersinar di langit yang gelap. Mari kita berdoaTUHAN, dengarkanlah doaku ketika aku memerlukan pertolongan. Aku percaya Engkau akan selalu menyelamatkanku dan menolongku dalam setiaptantangan yang aku hadapi. Dalam nama Tuhan Yesus aku berdoa, Amin. Wonder Kids, KETIKA KAMU BERSERU KEPADA TUHAN,DIA SELALU MENDENGARKAN DAN MENOLONGMU. Tuhan Yesus memberkati
Pilihan terhadap seseorang teman hidup haruslah dengan sebaik-baiknya untuk menjamin kesehatan pikiran, jasmani dan rohani. // Yesus tidak malu menyebut mereka saudara, Dialah korban kita, yang mengenakan bentuk manusia dihadapan tahta Allah Bapa.
Pilihan terhadap seseorang teman hidup haruslah dengan sebaik-baiknya untuk menjamin kesehatan pikiran, jasmani dan rohani. // Yesus tidak malu menyebut mereka saudara, Dialah korban kita, yang mengenakan bentuk manusia dihadapan tahta Allah Bapa.
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Wati Ontong dari Komunitas Pukat Labuan Bajo di Keuskupan Labuan Bajo, Indonesia. Yoel 2: 12-18; Mazmur tg 51: 3-4.5-6a.12-13.14.17; 2 Korintus 5: 20 - 6: 2; Matius 6: 1-6.16-18KESALEHAN STANDAR Renungan kita pada hari Rabu Abu ini bertema: KesalehanStandar. Ada sepasang suami-istri selalu datang ke katedral dan mengunjungi guaMaria pada jam 8 malam. Banyak umat Paroki mengagumi mereka, karena karenamereka terlihat begitu saleh dalam sikap doanya. Banyak yang mengatakan bahwasuami istri itu berdevosi seperti itu sudah berjalan selama 20 tahun. Ketika Pastor Paroki sempat berbicara dengan pasangan itu,khususnya tentang kebiasaan selama 20 tahun berdoa di depan Bunda Maria padajam 8 malam, mereka hanya menjawab singkat, bahwa itu adalah kesalehan standarmereka. Mereka ingin meminta sesuatu yang mereka sangat percaya akan dikabulkanTuhan. Tradisi dan agama Yahudi mewariskan kesalehan standar yangkemudian Yesus juga mengajarkan kita. Kesalehan standar itu mencakup tigaperbuatan dasar yang diwajibkan, yaitu berpuasa, berdoa, and beramal kasih.Orang Yahudi mewajibkan ini kepada setiap umatnya, bahwa kalau ketiga perbuatansaleh ini dilakukan seseorang dipandang sebagai orang beragama yang baik danberkenan kepada Allah. Yesus juga menganggap ketiga kesalehan ini adalahstandar untuk menjadikan orang-orang layak sebagai para pengikut-Nya. Namun ada perbedaan mencolok antara kesalehan standar yangdiajarkan oleh Yesus dan yang dijalankan oleh orang-orang Yahudi, terutamadalam tuntunan para pemuka agama dan kaum Farisi. Perbedaannya ialah terkaitdengan motivasi atau maksud. Bagi Yesus dan yang selalu Ia tegaskan kepadakita, motivasi berdoa, berpuasa atau bermatiraga, dan beramal kasih ialah untukmenjalin relasi dengan Allah Bapa di surga. Ini benar-benar sebuah urusanrohani, urusan hati, dan kegiatan iman kepada Tuhan. Kitab nabi Yoel dalambacaan pertama menekankan sebuah pembaharuan hati, dan bukan urusan luarseperti pakaian yang dikoyakkan dan aneka atribut luar lainnya. Hal ini menegaskan kalau kesalehan standar orang Yahudisangat bertentangan dengan yang diajarkan oleh Yesus. Kesalehan mereka bukanuntuk Tuhan tetapi untuk mendapatkan pujian orang-orang lain, kalau merekaorang suci dan baik. Upahnya sudah mereka dapatkan dengan penampilan itu,sementara Tuhan tidak memberikan apa-apa sebagai karunia bagi mereka. Olehkarena itu Yesus memperingatkan dengan tegas supaya kita tidak mengikutistandar luar seperti itu. Standar kita ialah di dalam hati yang langsung punyarelasi dengan Bapa Allah. Setiap kali melakukan ketiga kesalehan ini denganbenar, itu adalah saat seseorang mengalami tanda keselamatan dari Tuhan,demikian kata Santo Paulus dalam bacaan kedua hari ini. Ini adalah semangat Rabu Abu yang kita semua rayakan padahari ini untuk mengawali masa Pra Paskah kita.Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Tuhan Allah,semoga dengan hari Rabu Abu ini kami dipenuhi semangat baru untuk memulaiproses pembaharuan diri di dalam masa Pra Paskah ini. Kemuliaan kepadaBapa ... Dalam nama Bapa ...
PS. DR. TIMOTHY ROY M.A. Ph.D - AMAZING GRACE - GEREJA KRISTUS PENEBUS
Hai Wonder Kids, kembali dalam renungan anak GKY Mangga besar. Judul renungan hari ini adalah GILIRANMU SEGERA TIBA Mari kita membaca Firman Tuhan dari Wahyu 3: 11 Aku datang segera. Peganglah apa yang ada padamu, supaya tidak seorangpun mengambil mahkotamu. Wonder Kids, mungkin ada diantara kalian yang belum pernah memenangkan hadiah. Oh, mungkin kamu pernah mendapat medali karena turut berpartisipasi dalam pertandingan olah raga. Mungkin juga kamu pernah memenangkan boneka dari permainan di pasar malam. Tapi kamu belum pernah memenangkan hadiah yang besar. Di televisi, kamu menyaksikan orang yang memenangkan pertandingan dan mendapat piala, tapi kamu sendiri belum pernah mendapatkan piala apapun. Meskipun demikian, kamu pasti menyukai janji yang dinyatakan dalam 1 Petrus 5: 4 yang berbunyi seperti ini : Maka kamu, apabila Gembala Agung datang, kamu akan menerima mahkota kemuliaan yang tidak dapat layu. Giliranmu akan tiba! Meskipun dunia tidak menyadari potensimu, tapi Allah Bapa mengetahuinya. Ketika Tuhan Yesus datang kembali, kamu akan menerima mahkota kemuliaan. MARI KITA BERTUMBUH DI DALAM ANUGERAH TUHAN Buatlah mahkota dari karton dan hiasi dengan spidol dan manik-manik. Ketika kamu melihat mahkota ini ingatlah bahwa meskipun mahkota kertas ini tidak tahan lama tapi Tuhan Yesus telah menjanjikan mahkota yang kekal untukmu. Mari kita berdoa. Bapa, aku mengucap syukur karena Engkau selalu memberiku kekuatan. Aku ingin terus percaya dan setia kepada-Mu. Ajar aku untuk menjaga imanku dan bersiap sedia, karena aku tahu Engkau akan datang kembali. Dalam nama Tuhan Yesus aku berdoa, Amin. Wonder Kids, KITA DIAJARKAN UNTUK SELALU SIAP DAN SETIA MENANTIKAN KEDATANGAN TUHAN YESUS. Tuhan Yesus memberkati
Dosa itu muncul karena ketamakan. Mengingini kemuliaan yang Allah Bapa telah berikan kepada Anak-Nya, pemimpin malaikat ini telah bercita-cita untuk memperoleh kuasa yang merupakan hak mutlak Kristus.
Dosa itu muncul karena ketamakan. Mengingini kemuliaan yang Allah Bapa telah berikan kepada Anak-Nya, pemimpin malaikat ini telah bercita-cita untuk memperoleh kuasa yang merupakan hak mutlak Kristus.
Tidak ada dari kita yang dapat menemui Sang Bapa tanpa adanya persembahan korban. Sebab adanya dosa, membuat kita harus mempersembahkan korban terlebih dahulu agar bisa datang kepada Bapa. Lalu Yesus mati disalib, menjadi satu-satunya korban yang mendamaikan kita dengan bapa, sehingga kapan pun kita bisa menghampiri tahta kasih Allah Bapa. Lalu apa hasil dan tujuan kita harus datang kepada Bapa? Apakah kita merasa kita mampu berdiri dan datang kepada Bapa karena pembenaran diri kita sendiri? Lalu sebenarnya apakah ada hasil ketika kita memilih datang kepada Bapa? Temukan 3 poin utama, dalam Podcast Seri 2 - Kristus Menyeleisaikan Dengan Sempurna | Ps. Charles Bessie. Gembala Gereja C3 Reach Pemulihan Kupang. Selamat mendengarkan, silahkan dibagikan. Tuhan Yesus memberkati.
Hai Wonder Kids, kembali dalam renungan anak GKY Mangga besar. Judul renungan hari ini adalah TINGGAL BERSAMA TUHAN Mari kita membaca Firman Tuhan dari Yohanes 14: 13 Jawab Yesus: "Jika seorang mengasihi Aku, ia akan menuruti firman-Ku dan Bapa-Ku akan mengasihi dia dan Kami akan datang kepadanya dan diam bersama-sama dengan dia. Wonder Kids, Allah ingin menjadi tempat perhentianmu. Ia tidak ingin hanya menjadi tempat yang kamu datangi sekali-sekali atau tempat yang akan kamu tinggali ketika kamu sudah tua nanti. Allah ingin menjadi tempat yang kamu datangi ketika kamu memerlukan jawaban, pertolongan, dan penghiburan, tempat dimana kamu menjalani hidupmu setiap hari. Bagi banyak orang, ini adalah sesuatu yang baru. Mereka selama ini mengira Allah adalah Seseorang yang mereka ajak bicara dan meminta sesuatu dalam doa, yang mereka kunjungi di hari Minggu atau hari besar lainnya. Menurut mereka Allah adalah pembuat mujizat, bukan tempat perhentian atau peristirahatan disetiap saat. Wonder Kids, Allah Bapa menginginkan lebih dari itu. Allah ingin agar kita menjalani hidup di dalam Dia seperti yang tertulis di Kisah Para Rasul 17 ayat 28 yang berbunyi seperti ini: “Sebab di dalam Dia kita hidup, kita bergerak, kita ada, seperti yang telah juga dikatakan oleh pujangga-pujanggamu: Sebab kita ini dari keturunan Allah juga”. Allah ingin menjadi tempat kediaman yang kamu bawa kemanapun kamu pergi. MARI KITA BERTUMBUH DI DALAM ANUGERAH TUHAN Seekor siput membawa rumahnya kemanapun dia pergi. Ketika menghadapi kesulitan dan bahaya, siput selalu memliki rumah yang aman dimana dia bisa merangkak ke dalam untuk sembunyi. Lain kali jika kamu menemukan seekor siput, pikirkan betapa Allah ingin menjadi tempat kediamanmu. Mari kita berdoa TUHAN, aku mau menjadikan Engkau sebagai tempat perhentianku. Pimpin setiap langkahku agar hidupku boleh menyenangkan hati-Mu. Dalam nama Tuhan Yesus aku berdoa. Amin. Wonder Kids, CARILAH TUHAN DAN SAMPAIKAN ISI HATIMU KEPADA-NYA SETIAP HARI. Tuhan Yesus memberkati
Kencan Dengan Tuhan - Rabu, 18 Desember 2024 Bacaan: "Hendaklah kamu murah hati, sama seperti Bapamu adalah murah hati." (Lukas 6:36) Renungan: Ciri khas dan karakter anak, biasanya juga merupakan pembawaan dari orangtua mereka, entah ayah atau ibu. Kalau kita menyebut diri kita adalah anak-anak atau putera dan puteri Bapa surgawi, seharusnya kita pun memiliki beberapa karakter atau sifat Allah Bapa surgawi itu. Salah satu sifat Allah Bapa yang luar biasa adalah kemurahan hati-Nya. Kemurahan hati Allah Bapa itu amat jelas dalam sikap dan kerelaan-Nya untuk mengampuni segala kesalahan dan dosa-dosa kita. Kemurahan hati Bapa surgawi itu juga terungkap dalam usaha-Nya untuk tidak menghukum dan menjatuhkan vonis atas kelalaian dan dosa kita, tetapi mengundang kita untuk bertobat dan kembali kepada-Nya. Namun sayang, karakter dan sifat Allah Bapa yang murah hati ini amat sulit kita dapati pada manusia, mungkin juga dalam pribadi kita sendiri. Dalam pergaulan hidup sehari-hari kita dengan mudah menilai, bahkan menghakimi dan menghukum seseorang, hanya karena sebuah kesalahan kecil saja. Bahkan kita ingin membalas dendam. Kata-kata seperti ini sering terungkap, "Sory tiada maaf bagimu!" Atau, "Tunggu ya, pembalasan ku akan lebih kejam!" Ini sebenarnya mengungkap dengan jelas, bahwa kita tidak mampu memiliki sikap hati seperti Bapa surgawi. Kita tidak memiliki kemurahan hati, malah kita memiliki hati yang penuh kedengkian. Kita membiarkan diri kita dipenuhi dengan kemarahan, kebencian dan balas dendam. Yesus dalam injil hari amat jelas menghimbau dan mengajak kita untuk belajar dari Bapa surgawi... "Hendaklah kamu murah hati seperti Bapamu di surga murah hati!" Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, sangat mudah kami menghakimi dan mengadili sesama kami karena sebuah kesalahan kecil saja. Kami lupa, seringkali kesalahan dan dosa kami jauh lebih berat dari mereka. Ampuni kami Tuhan, dan buatlah hati kami lemah-lembut dan penuh kemurahan, seperti hati Bapa di surga. Amin. (Dod).
Hai Wonder Kids, kembali dalam renungan anak GKY Mangga besar. Judul renungan hari ini adalah TUHAN MENYEDIAKAN Mari kita membaca Firman Tuhan dari: FILIPI 4:19- Allahku akan memenuhi segala keperluanmu menurut kekayaan dan kemuliaan-Nya dalam Kristus Yesus. Wonder Kids, TUHAN maha kuasa, dan maha tahu. Allah Bapa di surga begitu mengasihimu sehingga Ia mengutus Anak-Nya untuk menyelamatkanmu. Oleh karena TUHAN bersedia menyerahkan Anak-Nya yang tunggal, bukankah seharusnya kamu percaya bahwa TUHAN akan menyediakan keperluanmu sehari-hari? TUHAN akan menyediakan apa yang kamu perlukan, ini adalah tanggung jawab-Nya. Tanggung jawabmu adalah percaya kepada-Nya, taati TUHAN, dan mengutamakan TUHAN di dalam hidupmu. Pikirkan tentang TUHAN dan semua berkat yang telah engkau terima dari-Nya. Wonder Kids, sayang sekali manusia lebih mudah memikirkan apa yang tidak dimiliki, sehingga tergota untuk mencari cara bagaimana mendapatkannya sendiri. Masalahnya adalah hal yang ingin kamu usahakan sendiri tidak pernah sebaik berkat yang TUHAN rencanakan bagimu. Percayakan kepada TUHAN untuk memberimu semua yang engkau perlukan. TUHAN akan menyediakannya bagimu. Mari kita berdoa. Bapa di surga, kamu selalu menepati janji-Mu. Aku akan percaya bahwa Engkau akan menyediakan semua yang aku perlukan. Dalam nama Tuhan Yesus aku berdoa, Amin. Wonder Kids, HARI INI PUJILAH TUHAN KARENA TELAH MEMELIHARAMU. Tuhan Yesus memberkati.
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Ursula Dai dari Paroki Mingar di Keuskupan Larantuka, NTT, Indonesia. Filipi 2: 12-18; Mazmur tg 27: 1.4.13-14; Lukas 14: 25-33 LEPAS BEBAS Tema renungan kita pada hari ini ialah: Lepas Bebas. Syarat yang diminta kepada orang yang dipanggil oleh Tuhan dan menetapkan niatnya yang penuh untuk mengikuti panggilan itu, ialah sikap yang lepas bebas. Sikap melepaskan ialah meninggalkan apa dan siapa saja di belakang, demi memiliki Tuhan. Selanjutnya Tuhan yang menyediakan segalanya untuk langkah dan kehidupan ke depan. Sikap bebas menunjuk pada keadaan nyata seseorang tidak terikat atau terbebani apa dan siapa pun karena pilihannya hanya satu dan tertinggi, yaitu Tuhan. Yang menjadi poin inti sikap lepas bebas ialah cinta akan pilihan yang satu dan tertinggi tersebut. Seorang biarawan atau imam membuktikan dirinya telah lepas bebas dari segala kebutuhan dunia ini, sehingga ia melayani sepenuhnya dalam nama Tuhan yang telah memanggilnya. Suami atau istri juga telah melepaskan semua keinginan lain, demi memadu dan membangun cinta mereka berdua. Satu keluarga dengan para anggotanya menganut agama dan kepercayaan berbeda-beda, namun pada suatu momen yang spesial, mereka semua memutuskan untuk meninggalkan semuanya itu lalu memilih untuk dibaptis dan hidup secara Katolik. Ini semua adalah contoh-contoh sikap lepas bebas yang didasari oleh cinta kasih Tuhan. Cinta itu berada dalam superioritas kuasa Tuhan, sehingga ketika sudah memilihnya, seseorang tidak lagi di dalam kekurangan karena Tuhan sungguh menyediakan dan menjamin kehidupannya. Tuntutan cinta kasih itu amat konkret, yaitu mengerjakan segala sesuatu atas nama cinta karena Tuhan adalah cinta kasih itu. Ada kenyataan bahwa kita memiliki kekurangan, baik dalam rencana dan prosesnya yang tidak memuaskan dan bakal tidak mencapai target. Tetapi atas dasar cinta hendaknya kita tidak boleh meremehkan bahkan menghentikan pekerjaan itu. Menurut Santo Paulus di dalam suratnya kepada jemaat di Filipi, cinta kasih mengalahkan kegelapan dengan cahayanya seperti bintang-bintang sambil tetap berpegang pada sabda kehidupan. Seorang yang berbuat kasih sesungguhnya ia bermegah pada Kristus dan ia sendiri tidak mementingkan diri sendiri. Itu berarti Tuhan bekerja bersama dan di dalam kita. Setiap atau segala kepentingan baik untuk diri sendiri maupun di sekitar kita, harus selalu di bawah cinta kasih Tuhan. Kita menjadi bebas untuk melakukannya. Bahkan di dalam situasi tertentu, ketika pekerjaan atau sebuah pilihan atas nama cinta itu harus dihadapkan pada kekuasaan yang melawan cinta, pegangan kita pada cinta kasih tidak boleh kalah dan hilang. Yesus membuktikan bahwa cinta kasih pasti menang. Jadi kita perlu konsisten dan selalu di dalam suka cita ketika sebuah keyakinan dan pilihan untuk bekerja adalah karena cinta kasih. Itu adalah pekerjaan Tuhan, dan Ia akan mengerjakannya di dalam kita. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Allah Bapa di surga, buatlah relasi antara pribadi dalam hidup bersama di antara kami senantiasa dilandasi oleh cinta kasih-Mu. Bapa kami yang ada di surga ... Dalam nama Bapa...
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Elisabeth Duan dan Kris Waleng dari Paroki Santo Fransiskus Xaverius Tanjung Priok di Keuskupan Agung Jakarta, Indonesia. Filipi 2: 5-11; Mazmur tg 22: 26b-30a.31-32; Lukas 14: 15-24 RUMAH-KU HARUS PENUH Tema renungan kita pada hari ini ialah: Rumah-Ku Harus Penuh. Baru saja kita mendengar bagaimana perjamuan besar oleh Tuhan terbuka untuk dihadiri semua orang yang diundang dan bahwa tuan pesta sangat ingin supaya rumah perjamuannya itu harus penuh. Banyak tempat duduk tersedia, undangan disampaikan berulang kali bahkan terkesan memaksa, santapan sudah siap dinikmati. Semua ini menggambarkan begitu besarnya pesta itu. Mereka yang menyanggupi dan dapat datang ke pesta itu jelas memperoleh keuntungan dengan mengambil bagian di dalamnya, dibandingkan dengan kerugian bagi yang menolaknya. Namun hal yang ingin kita tekankan dalam renungan ini ialah rumah yang diinginkan tuannya supaya penuh. Apakah jika tidak penuh ia akan rugi karena sudah terlanjur menyiapkan semuanya? Bisa jadi benar. Tetapi kalau kehendak supaya rumah itu penuh dilihat dari sudut pandang Tuhan dan kerajaan-Nya, pemahamannya menjadi berbeda. Tuhan mengundang karena tujuannya supaya semua manusia ciptaan-Nya itu selamat. Kenapa orang sampai berpikir untuk menolak ajakan untuk menjadi selamat? Dalam arti sempit, rumah perjamuan pesta itu dapat dilihat dalam bentuk gereja-gereja kita yang mulai kosong, terutama di wilayah Eropa dan sebagian wilayah lainnya di dunia. Memang gaya hidup saat ini berpengaruh menarik umat Tuhan untuk tidak selalu memasuki rumah-rumah ibadat. Desakan Tuhan supaya rumah-rumah ibadat harus penuh ada benarnya juga untuk saat ini. Dalam pandangan yang lebih luas dan yang menjadi intinya ialah bahwa kerajaan Allah itu merupakan suatu persekutuan hidup orang-orang yang percaya. Kita menyebut itu sebagai Gereja atau jemaat. Di dalam persekutuan ini, apakah pemahaman, keyakinan, perayaan dan penghayatan iman itu penuh, ataukah masih terlihat kosong? Tak ada lagi pewahyuan baru yang akan melahirkan perintah-perintah baru. Kitab suci dan perintah-perintah-Nya sudah final, tidak bisa ditambah atau dikurangi. Kitalah yang perlu berusaha memenuhi dan memperbaiki diri kita supaya sesuai dengan kitab suci dan ajarannya. Santo Paulus memberi nasihat begini: jika setiap dari kita mengoptimalkan setiap karunia istimewa di dalam diri kita masing-masing: sebagai pewarta, pegawai kantor, guru, petani, pengusaha, pelayan dan sebagainya; yang diperkayai dengan semangat Kristiani, kita baru dapat memenuhi undangan dan rumah kerajaan Allah itu. Prinsipnya: jangan ada satu pun dari kita datang dan bergabung dengan otak, hati dan tangan kosong. Tidak ada karunia yang kosong, tetapi ia mesti ada isi dan buahnya. Itu bergantung pada kita masing-masing. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa...Allah Bapa maha kasih, perkuatkan kami untuk membuat setiap karunia berbuah di dalam diri kami masing-masing, sehingga kami dapat membangun bersama persekutuan hidup kami di dunia ini. Salam Maria penuh rahmat ... Dalam nama Bapa ...
Hai Wonder Kids, kembali dalam renungan anak GKY Mangga besar. Judul renungan hari ini adalah TANGAN TUHAN Mari kita membaca Firman Tuhan dari: MAZMUR 36: 8- Betapa berharganya kasih setia-Mu, ya Allah! Anak-anak manusia berlindung dalam naungan sayap-Mu. Wonder Kids, kamu tahu bahwa TUHAN menyertaimu…tapi pernahkah kamu memikirkan bagaimana rasanya dirangkul oleh tangan-Nya yang membuatmu merasa aman dan terlindungi? Kamu juga bisa mengalaminya. Salah satu caranya adalah melalui orang-orang yang TUHAN kirimkan untuk menolong dan merangkulmu. Teman-temanmu dan mereka yang mengasihi serta peduli kepadamu adalah tangan Yesus di dunia ini. Cara lain adalah melalui damai sejahtera yang TUHAN berikan kepadamu. Akan ada hari ketika kamu bersama TUHAN di hadirat-Nya, kamu hampir bisa merasakan TUHAN menjangkau ke bawah dan merangkulmu dengan tangan-Nya. Saat itu, hatimu akan dipenuhi dengan damai yang sempurna ketika TUHAN merangkulmu dengan erat. Wonder Kids, jika kamu ingin merasakan kedekatan dengan TUHAN, hari ini duduklah diam bersama-Nya. Nantikan TUHAN, sampai kamu merasakan kehadiran-Nya yang penuh kasih bersamamu – TUHAN akan datang dan merangkulmu. Mari kita berdoa. Allah Bapa, aku memerlukan Engkau hari ini. Rangkullah aku dengan tangan kasih-Mu. Dalam nama Tuhan Yesus aku berdoa, Amin. Wonder Kids, HARI INI, IJINKAN TUHAN MERANGKULMU. Tuhan Yesus memberkati.
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Tirto, Hendry, Rini dan Pater Peter, SDB dari Komunitas Pukat Labuan Bajo di Keuskupan Labuan Bajo, Indonesia. Yeremia 31: 7-9; Mazmur tg 126: 1-2ab.2cd-3.4-5.6; Ibrani 5: 1-6; Markus 10: 46-52 DOA UNTUK DAPAT MELIHAT Tema renungan kita pada hari Minggu Biasa ke-30 ini ialah: Doa Untuk Dapat Melihat. Pengalaman Bartimeus sebagai seorang buta sebelum disembuhkan oleh Yesus, sangat mungkin penuh dengan doa-doa untuk dapat melihat. Kita dapat membayangkan seperti apa doanya. Bisa saja ia berdoa novena berulang kali. Bisa saja ia menyempatkan diri berlama-lama di depan altar suci Tuhan Allah. Mungkin ia juga minta banyak orang di sekitarnya untuk mendoakan supaya kebutaannya lekas hilang, ia memperoleh kesembuhan dan dapat melihat dengan normal. Bartimeus berjumpa dengan kita pada hari Minggu ini dan mengundang kita semua dalam suatu gerakan bersama untuk berdoa supaya kita dapat melihat. Tetapi bukankah banyak dari kita sungguh menyatakan diri sebagai orang-orang yang mempunyai mata yang sehat, sehingga dapat melihat begitu jelas di sekitar kita? Dalam sudut pandang rohani, undangan Bartimeus ini adalah lebih menekankan cara kita melihat pada apa yang tidak bisa kita lihat secara jasmani, yaitu melalui indera mata kita. Kita diingatkan untuk menggunakan kemampuan rohani untuk dapat melihat secara rohani. Kemampuan ini biasanya kita sebut sebagai mata rohani. Doa kita bersama ialah: “Tuhan Yesus, semoga kami dapat melihat dengan jelas kehendak Tuhan atas pribadi kami dan hubungannya dengan sesama di sekitar kami.” Kiranya melalui doa ini, kita dapat melihat rahmat penghiburan yang bersumber dari Tuhan Allah. Di dalam kenyataan hidup manusia yang berkekurangan dan menderita sakit dan kesulitan, Tuhan mengirimkan penghiburannya. Nabi Yeremia melihat bahwa penghiburan itu dapat merupakan pemberian dari diri kita masing-masing. Setiap orang dikaruniai Tuhan kemampuan untuk memberikan penghiburan. Melalui kabar baik dan perbuatan baik, kita dapat menjadi penghiburan bagi orang-orang di sekitar kita yang sedang mengalami musibah atau sakit. Melalui doa ini, kiranya kita dapat melihat bahwa perjalanan rohani kita sebagai anggota Gereja yang satu, suci, dan kudus selalu di bawah bimbingan imam Agung kita yaitu Yesus Kristus. Tugas imam Agung Yesus Kristus ialah menghubungkan kita dengan Bapa yang maha kuasa. Yesus menjadikan kita juga sebagai para perantara bagi sesama kita kepada Allah Bapa. Yesus telah menjadi perantara sehingga Bartimeus yang sebelumnya tidak bisa melihat kemuliaan Tuhan, akhirnya dapat melihat. Di dalam keadaan dan pekerjaan kita masing-masing, kita dapat menjadi pengantara rahmat supaya orang lain dapat menikmati kemuliaan Tuhan. Kepentingan penghiburan dan bimbingan rohani yang bersumber dari Tuhan sendiri merupakan kebutuhan rohani kita yang tidak boleh diremehkan. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Tuhan, ke dalam tangan-Mu kami gantungkan harapan kami untuk selalu melihat kemuliaan-Mu dalam diri kami dan lingkungan di sekitar kami setiap hari. Bapa kami ... Dalam nama Bapa...
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Teresia Gama Correia dan Gregorius Hendro Tanuhito dari Paroki Santo Yosef di Keuskupan Denpasar - Bali, Indonesia. Galatia 1: 6-12; Mazmur tg 111: 1-2.7-9.10c; Lukas 10: 25-37 SUKSES PLUS Renungan kita pada hari ini bertema: Sukses Plus. Pada hari ini kita sebagai umat Gereja memperingati Santa Perawan Maria, Ratu Rosario. Devosi kepada Bunda Maria Ratu Rosario yang begitu merata dan kuat oleh umat Katolik merupakan buah perjalanan panjang Gereja dalam mempertahankan iman dan melawan musuh-musuh yang bermaksud menghancurkannya. Sangat populer, pas untuk segala waktu dan tempat, berfungsi untuk segala keperluan dan disukai semua kalangan manusia, Rosario menandakan suatu sukses Gereja dalam membuat anggotanya menjadi umat yang devosional. Umat devosional berarti mereka memiliki cinta, rasa suka dan kedekatan dengan subjek tertentu yang kepadanya mereka menaruh hormat dan ketergantungannya. Umat Katolik melakukan ini kepada Bunda Maria. Ada begitu banyak kesaksian di antara kita yang menegaskan peran dan pertolongan Bunda Maria atas keberhasilan, keuntungan dan keselamatan yang mereka alami. Bunda Maria adalah contoh paling pas untuk menggambarkan suatu hidup yang sukses plus, artinya bahwa karunia yang diperoleh dari Tuhan membuat menjalankan tugas-tugasnya dengan sempurna, maka tiketnya sudah final untuk berada di surga. Para rasul berada di jalur keunggulan dan kesuksesan ini. Mereka meraih kesuksesan yaitu misalnya mereka ingin melihat Bapa yang ada di surga. Maka Yesus meyakinkan mereka untuk melihat Bapa melalui diri-Nya yang hidup bersama mereka. Sebagai tanda yang mengingatkan mereka bahwa mereka sungguh melihat Bapa, mereka harus melakukan tindakan kasih yang dikehendaki oleh Bapa. Yesus memberi teladan tindakan kasih dengan mengasihi dan melayani orang-orang yang bertentangan dengan kita. Musuh harus kita ubah menjadi sahabat atau saudara kita. Ini adalah sukses plus kita, yaitu kita dijadikan Yesus sebagai saudara dan saudari-Nya yang melihat Bapa di surga. Kita sebenarnya ingin supaya sukses plus itu juga menjadi bagian dari iman kita. Kita mesti terus bersemangat untuk mendapatkan kesuksesan dalam usaha dan kerja kita. Buah-buahnya menjelaskan sendiri apa yang kita inginkan dan cita-citakan, meskipun sering tidak cukup atau maksimal. Ada kalanya hasilnya negatif bahkan nihil, namun tidak akan meniadakan niat kita yang sesungguhnya. Sebagai pengikut Kristus, kita memang ingin hidup dalam kepenuhan rahmat seperti Bunda Maria. Kita hendaknya mengikuti teladan Santo Paulus yang menekankan nilai plus dalam iman kita, yaitu karena kemuliaan Tuhan. Semua yang kita kerjakan dan hasil yang kita dapatkan adalah untuk kemuliaan-Nya. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Allah Bapa di surga, hati kami dipenuhi suka cita dengan karunia kehidupan di surga yang disiapkan bagi kami. Semoga kami tetap setia kepada jalan Yesus Kristus yang sedang kami lalui saat ini. Salam Maria... Dalam nama Bapa...
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Cicilia Mesti Sumiwi dan Kornelius I Made Armanto dari Paroki Santo Yosef di Keuskupan Denpasar - Bali, Indonesia. Keluaran 23: 20-23a; Mazmur tg 91: 1-2.3-4.5-6.10-11; Matius 18: 1-5.10 MALAIKAT MEMBIMBING DAN MEMANDANG Tema renungan kita pada hari ini ialah: Malaikat Membimbing Dan Memandang. Seperti sudah kita pahami bahwa para malaikat itu adalah makhluk nyata namun sebagai roh. Mereka tidak memiliki tubuh, namun untuk membantu pemahaman manusia, mereka digambarkan memiliki tubuh, seperti tanda umumnya ialah ada sayap di punggung mereka. Karena tidak punya badan, para malaikat itu tidak pernah lahir dan juga tidak pernah mati. Kita tidak memiliki nama untuk setiap malaikat pelindung bagi setiap orang. Tentu kita tidak membuat permohonan atau menyampaikan syukur, dengan menyapa pelindung kita masing-masing dengan identitas namanya. Namun kita diyakinkan oleh Gereja bahwa dengan adanya liturgi untuk merayakannyanya bersama, kita sungguh percaya akan adanya malaikat pelindung bagi diri kita masing-masing. Tugas utama para malaikat pelindung bagi diri kita masing-masing, seperti yang digambarkan oleh bacaan-bacaaan pada hari ini adalah dua, yaitu membimbing dan memandang kita. Seperti yang dilakukannya dalam membimbing perjalanan bangsa Israel setelah keluar dari Mesir dan mengembara di padang gurun, para malaikat pelindung juga melakukan itu bagi kita sebagai pribadi dan kelompok, terutama ketika kita sedang dalam perjalanan. Sudah menjadi kebiasaan yang baik, kita selalu berdoa meminta bimbingan Tuhan melalui para malaikat pelindung pada saat memulai suatu perjalanan. Bunyi doanya ialah seperti ini: “Malaikat pelindungku, Engkau yang membawa kemurahan Tuhan untuk melindungi aku; terangilah, lindungilah, dan hantar aku agar sampai di tempat tujuan dengan selamat. Amin.” Inti doanya tetap, yaitu perlindungan ilahi supaya perjalanan dan tiba di tempat tujuan selalu di dalam bimbingan Tuhan. Mungkin ucapan kata-kata doa bisa bervariasi panjang atau singkat, sesuai dengan keadaan dan kebutuhan orang-orang yang berdoa. Malaikat pelindung membimbing kita, itu berarti Tuhan sangat menaruh perhatiannya kepada kita yang sedang dalam perjalanan. Tugas malaikat pelindung dalam memandang kita yang masih di dunia ini, adalah seperti orang tua yang mengawasi, mendampingi, dan mengingatkan anak-anak ketika mereka masih belajar dan berproses untuk menjadi maju dan dewasa. Yesus mengajarkan kita di dalam Injil hari ini, bahwa malaikat pelindung setiap orang memandang Allah Bapa di surga, supaya mengarahkan kita juga untuk memandang Tuhan Allah sebagai Bapa kita. Malaikat pelindung memberikan kepastian arah hidup kita, dan kepada siapa kita harus mempertanggung jawabkan hidup kita. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Tuhan maha kuasa, buatlah kami selalu peka dengan bimbingan dari-Mu, sebagaimana Roh-Mu mengatur hidup kami, melalui para malaikat yang mulia. Bapa kami yang ada di surga ... Dalam nama Bapa...
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Suster Yulita OSF dari Komunitas Suster-Suster OSF Brayat Surakarta dan Suster Lorenza OSF dari Komunitas Suster-Suster OSF Santa Elisabeth Semarang di Keuskupan Agung Semarang, Indonesia. Pengkhotbah 1: 2-11; Mazmur tg 90: 3-6.12-14.17; Lukas 9: 7-9 KERESAHAN SUPAYA CEPAT BERLALU Tema renungan kita pada hari ini ialah: Keresahan Supaya Cepat Berlalu. Resah merupakan satu keadaan jiwa yang mirip situasinya dengan gelisah, cemas, tak nyaman, takut dan kuatir. Jelas bahwa keadaan jiwa ini tidak positif. Keresahan adalah lawan dari rasa semangat, optimis, senang, bangga, ceria dan beruntung. Pada dasarnya kita ingin supaya keadaan resah dalam diri kita sendiri, keluarga, Gereja dan masyarakat biar cepat berlalu pergi. Mungkin banyak di antara kita ketika membaca bagian awal kitab Pengkhotbah tentang kesia-siaan dalam segala sesuatu, perasaan takut dan resah timbul secara spontan. Ada seorang siswa SMA setelah membaca sendiri perikop ini, ia langsung mengeluh kepada orang tuanya begini: "Lha, terus untuk apa kita hidup di dunia ini?" Raja Herodes juga resah karena ia mengetahui bahwa Yohanes Pembaptis yang telah ia bunuh, hidup kembali. Ia menjadi resah dan gelisah, dan mengira bahwa Yesus dari Nazaret itu ialah Yohanes Pembaptis yang bangkit. Dua contoh keresahan dari bacaan-bacaan hari ini bersumber pada kesalahan atau dosa kita sendiri. Keresahan dan gelisah jenis ini tumbuh melalui suatu pengetahuan dan kesadaran akan diri sendiri. Seseorang mengetahui sendiri kelemahan dan dosanya dengan bantuan terang Ilahi, dan menyesalinya, kemudian ada jalan baginya untuk pembaruan. Langkah pembaruan itu sedapat mungkin tidak hanya menghilangkan keresahan, tetapi juga menciptakan atau menghadirkan sesuatu yang baru. Para pendengar kitab Pengkhotbah akan semakin memperkuat imannya kepada Tuhan, atau Herodes memang dituntut untuk melihat Yesus yang sesungguhnya. Ada jenis keresahan lain yang lebih berat. Keresahan itu ialah ketika teman dan saudara kita menjadi resah karena kelemahan, kekurangan dan dosa kita. Ini adalah berat karena mereka resah dan semakin resah namun kita sendiri tidak pernah menyadari atau mengetahuinya. Dengan kata lain kita tidak peduli dan tetap saja sengaja berbuat kesalahan dan dosa. Yang lebih berbahaya lagi, yaitu kalau kesengajaan tersebut membahayakan jiwa kita sendiri, jiwa orang lain dan merusak hajat hidup orang banyak. Keresahan-keresahan tersebut dapat cepat berlalu pergi hanya kalau setiap orang setia dan mau hidup secara adil dan benar. Mengikuti Tuhan dengan selalu dibimbing oleh firman-Nya merupakan pilihan terbaik di dalam hidup ini. Hidup kita memang harus berkenan kepada Tuhan saja, demikian mazmur tanggapan hari ini. Jadi kita tidak hanya ingin mengetahui tentang Yesus seperti Herodes, tetapi kita ingin mengikuti Dia, yaitu melakukan kehendak Bapa di Surga. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Allah Bapa di surga, dengan selalu meneladani Yesus Kristus Putra-Mu dan Tuhan kami, kami ingin mengosongkan diri kami dengan mengasihi-Mu, maka penuhilah kami ya Bapa. Kemuliaan... Dalam nama Bapa...
Hai Wonder Kids, kembali dalam renungan anak GKY Mangga Besar. Judul renungan hari ini adalah DENGARKAN Firman Tuhan dalam ULANGAN 6: 3 berkata seperti ini -Maka dengarlah, hai orang Israel! Lakukanlah itu dengan setia, supaya baik keadaanmu, dan supaya kamu menjadi sangat banyak, seperti yang dijanjikan TUHAN, Allah nenek moyangmu, kepadamu di suatu negeri yang berlimpah-limpah susu dan madunya. Wonder Kids, apa yang terjadi jika TUHAN benar-benar mengirim surat yang ditujukan kepadamu dengan namamu tertulis di amplopnya dan ditandatangani sendiri oleh TUHAN? Apakah kamu akan meninggalkan surat ini di meja dan baru akan membacanya satu atau dua hari lagi? Tentu tidak! Kamu akan segera membacanya bukan? malah kamu akan membacanya berulang-ulang! Kenapa? Tentu saja karena kamu ingin tahu apa yang TUHAN mau katakan kepadamu. Well, tahukah kamu bahwa ada surat yang benar-benar TUHAN kirimkan kepadamu, yaitu Alkitab. Tapi anehnya banyak orang Kristen hanya meninggalkan Alkitab mereka di atas meja. Mereka tidak benar-benar membaca dan merenungkan Firman Tuhan yang ada di dalamnya. Kalaupun membaca Alkitab, mereka tidak mendengarkan baik-baik apa yang TUHAN sampaikan. Mereka tidak membiarkan perkataan TUHAN meresap ke dalam hati dan mengubah hidup mereka. Wonder Kids, jangan seperti itu. Baca Firman Tuhan dan dengarkan. Renungkan dan izinkan Firman Tuhan mengubah caramu menjalani hidup. Jangan kehilangan sukacita, kasih dan kuasa dari TUHAN. Pelajarilah semua yang Allah Bapa ingin perlihatkan kepadamu. Mari kita berdoa, Bapa di surga, tolong aku untuk benar-benar mendengarkan Firman-Mu dan ijinkan Firman Tuhan mengubah hidupku, didalam nama Tuhan Yesus aku berdoa, Amin. Wonder Kids HARI INI, IJINKAN FIRMAN TUHAN MENGUBAH HIDUPMU. Tuhan Yesus memberkati.
Mungkin ada di antara kita yang tidak pernah punya ayah yang baik, sehingga ia tidak memiliki gambar ayah yang baik. Tapi, Allah Bapa kita adalah Allah yang baik, Bapa yang baik. Namun sering kita tidak sadar, bahwa kalau kita memanggil-Nya Bapa, itu artinya kita bisa dan harus menemui-Nya; secara personal, pribadi. Namun dalam praktik, khususnya... Continue reading →
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Pastor Peter Tukan, SDB dari Salesian Don Bosco Gerak di Labuan Bajo, Keuskupan Ruteng, Indonesia. Kisah Para Rasul 19: 1-8; Mazmur tg 68: 2-3.4-5ac.6-7b; Yohanes 16: 29-33 ROH KUDUS MENOLONG KITA MEMANGGUL SALIB Renungan kita pada hari ini bertema: Roh Kudus Menolong Kita Memanggul Salib. Ada seorang anak digandeng tangan oleh ibunya ketika mereka mengikuti doa bersama dalam kelompok, yaitu ibadat Jalan Salib. Ibadat itu di lakukan di tempat terbuka di dalam sebuah taman biara. Anak itu berkata kepada ibunya: “Jangan gandeng tanganku, Mama. Kalau tanganku dipegang, aku tidak dapat memikul salib, seperti yang dilakukan oleh Yesus!” Perkataan anak itu benar. Ia mengerti bahwa dalam memanggul salib, setiap orang harus dalam keadaan bebas, tidak boleh ada halangan atau bahkan ada orang lain yang memegang tangan kita sehingga kita tidak dapat memegang salib dengan leluasa dan semampu kita. Ketika kita sanggup memikulnya, kita menikmatinya. Sesungguhnya kita memanggul salib tiap hari. Salib yang diberikan oleh Tuhan sesuai dengan kemampuan kita masing-masing, memang sebagai sebuah beban dan penderitaan. Tetapi kita mesti memanggulnya, membawanya setiap saat kita berada dan pergi, lalu sampai pada saatnya kita bersuka cita karena salib itu menjadi jaminan untuk kita menjadi gembira bersama Tuhan. Di akhir sebuah penderitaan dan salib ada kebahagiaan yang lebih besar daripada sebelumnya. Kita sudah paham dan yakin bahwa Roh Kudus mengajarkan kita dalam segala kebenaran. Salah satunya ialah kebenaran salib. Yang dimaksudkan kebenaran salib ialah penderitaan dan duka dalam dan bersama Yesus Kristus menjadi pembenaran bagi kita. Melalui salib kita dibebaskan dari dosa dan pengaruh-pengaruhnya dan kita diperkenankan masuk ke dalam kemuliaan Tuhan. Salib itu suatu kemenangan dan kemuliaan. Ia bukan sekedar penderitaan yang sia-sia, suatu kebodohan dan skandal. Kita tak usah kuatir atau malu dengan salib karena Yesus sendiri sudah melakukannya. Yesus memberikan kita karunia terbaik, ialah Roh-Nya sendiri dan itu berarti kita dibaptis dalam Roh Kudus. Kita semua sudah menerimanya melalui sakramen baptis kita, atau sama dengan yang diterima oleh Apollos dan teman-temannya dalam kisah penginjilan Gereja Perdana. Ada penumpangan tangan saat Roh Kudus memenuhi diri kita pada saat Krisma. Hari Raya Pentakosta merupakan peringatan Sakramen Penguatan di mana kita dibaharui di dalam Roh Kudus. Roh Kudus itulah yang memperkuatkan kita dengan iman, keberanian, ketekunan dan kesetiaan supaya kita mampu menjalani hidup kita selanjutnya meski akan berhadapan dengan banyak rintangan dan kesulitan. Dalam memikul salib masing-masing, Roh Kudus hadir bersama kita. Setelah melewati kesulitan dan penderitaan itu, Roh Kudus juga tetap bersama kita dalam segala suka cita. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Allah Bapa yang maha kuasa, semoga kami tetap dalam kerinduan dan semangat untuk menyambut Roh Kudus-Mu, dan terima kasih karena Yesus Putra-Mu tetap menjadi bagi kami jalan yang benar dan pasti untuk sampai kepada-Mu. Salam Maria... Dalam nama Bapa... --- Send in a voice message: https://podcasters.spotify.com/pod/show/media-la-porta/message
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Corazon Nicole Tamur dari Komunitas Pukat Labuan Bajo, Keuskupan Ruteng, Indonesia. Kisah Para Rasul 11: 1-18; Mazmur tg 42: 2-3; 43: 3.4; Yohanes 10: 1-10 PINTU BAGI SEMUA Renungan kita pada hari ini bertema: Pintu Bagi Semua. Dalam kotbah dan pengajaran-Nya tentang Gembala yang baik, Yesus memberikan suatu keyakinan bagi kita semua yang adalah para domba, bahwa Diri-Nya adalah pintu bagi kita. Bahkan dijelaskan-Nya pula bahwa domba-domba lain di luar kandang juga digembalakan-Nya. Ia juga menjadi pintu bagi mereka. Jadi Yesus sebenarnya adalah pintu bagi semua orang. Yesus sebagai pintu bagi semua orang sangat nyata diwujudkan pada masa penyebaran Injil oleh para rasul setelah kebangkitan-Nya. Ia bukan hanya pintu bagi kawanan umat Tuhan di Yerusalem dan sekitarnya yang sudah memiliki iman dan tradisi Musa. Iman dan Injil yang diwartakan itu sangat universal. Dengan demikian banyak orang lain di luar lingkaran Yerusalem dan umat Yahudi mendapatkan kesempatan istimewa untuk menerima iman ini dan percaya kepada Kristus. Kisah Para Rasul dalam bacaan pertama menjelaskan bahwa kepada bangsa-bangsa lain pun Allah mengaruniakan pertobatan yang memimpin kepada hidup. Rasul Petrus ditemani oleh beberapa rekannya menjalani sebuah misi pewartaan Injil di luar Yerusalem dan mendapatkan sambutan besar dari golongan yang tidak bersunat. Pencapaian ini tampaknya menjadi sebuah kegembiraan, namun kenyataannya dipertanyakan oleh komunitas bersunat yang ada di Yerusalem. Pada akhirnya berkat terang Roh Kudus, dan melalui penjelasan Petrus, semuanya dapat menerima kenyataan bahwa Yesus Kristus adalah Gembala bagi semua umat manusia dan ia menjadi pintu bagi mereka semua untuk percaya kepada satu Allah saja. Bagaimana mungkin Yesus Kristus itu seorang gembala yang baik sekaligus juga pintu? Sangatlah mungkin demikian. Ia adalah gembala karena peran-Nya menuntun dan membimbing. Tetapi sebelum dan sesudah tugas ini, ia sebenarnya adalah pintu. Ia mengenali dan mempersilakan kita keluar dari persekutuan bersama-Nya supaya menjadi saksi-saksi yang benar di dalam dunia. Ia juga mengenali dan mempersilakan kita masuk kembali ke dalam persekutuan dengan-Nya ketika kita kembali dari suatu kesaksian hidup. Ia memastikan bahwa tak ada pihak luar yang menyusup masuk atau menempel pada diri kita terlebih-lebih ketika kita memasuki kembali saat persekutuan dengan-Nya. Ini merupakan suatu model kehidupan kita saat demi saat berada di dalam rahmat Tuhan. Tidak ada saat tanpa bimbingan dan penyertaan Tuhan. Di dalam dunia ini Yesus yang adalah pintu utama, setelah kematian kita, Yesus jugalah pintu yang mempersilakan kita berjumpa dengan Allah Bapa di dalam surga. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Allah maha kuasa, kami berterima berlimpah karena Yesus Kristus adalah pintu utama bagi kami untuk sampai kepada-Mu. Salam Maria penuh rahmat ... Dalam nama Bapa... --- Send in a voice message: https://podcasters.spotify.com/pod/show/media-la-porta/message
Kalau kita membaca Alkitab, orang-orang yang berurusan dengan Tuhan, tidak dipermalukan, diberkati, dilindungi, bahkan diberi kelimpahan. Tentu untuk umat Perjanjian Baru, agak berbeda karena umat Perjanjian Baru memang mendapat tugas dari Allah Bapa untuk meneruskan karya keselamatan dalam Yesus Kristus. Mungkin dari lahir sampai meninggal hidup dalam aniaya atau penderitaan, tetapi itu hanya terjadi pada... Continue reading →
Hai Wonder Kids, kembali dalam renungan anak GKY Mangga Besar. Judul renungan hari ini adalah FIRMAN TUHAN Dari Ibrani 4:12 Sebab firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang bermata dua manapun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum; ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita. Wonder Kids, setiap Firman Tuhan di dalam Alkitab adalah benar adanya. Oleh sebab itu jika kamu mendengar sesuatu yang tidak sesuai dengan Firman Tuhan, misalnya tentang TUHAN, tentang dirimu, atau bagaimana menjalani hidup, jangan percaya. Buang apa yang kamu dengar dan jangan biarkan menjadi bagian dari hidupmu. Kenapa? Karena Firman Tuhan adalah tameng yang melindungimu dari dusta iblis. Firman Tuhan memberitahumu siapa kamu sebagai anak TUHAN. Firman Tuhan mengajarmu bagaimana menjalani hidupmu dan bagaimana membuat pilihan yang bijaksana. Selain itu Firman Tuhan juga menolongmu melihat apa itu kebenaran dan apa itu kebohongan. Jadi jika kamu sedang bergumul untuk membuat keputusan besar dan perlu dibantu menyelesaikan suatu masalah, atau hanya perlu kepastian bahwa kamu dikasihi, bukalah Firman Tuhan, baca dan carilah jawaban TUHAN di dalamnya. Bertanyalah kepada mama, papa, Hamba Tuhan di gereja, atau orang yang kamu percaya untuk menolongmu. Ijinkan Firman Tuhan membimbingmu karena Firman Tuhan tidak akan pernah menyesatkanmu. Mari kita berdoa, Allah Bapa, mohon pimpin aku dengan Firman-Mu agar aku tahu apa yang benar dan apa yang tidak, di dalam nama Tuhan Yesus aku berdoa, Amin. Wonder kids, IJINKANlah FIRMAN TUHAN MENJADI TAMENGMU. Tuhan Yesus memberkati
Hai Wonder Kids, kembali dalam renungan anak GKY Mangga Besar. Judul renungan hari ini adalah JANGAN KUATIR Dari Roma 3:23-24 Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah, dan oleh kasih karunia telah dibenarkan dengan cuma-cuma karena penebusan dalam Kristus Yesus. Wonder Kids, apakah kamu pernah memikirkan tentang dosamu? Mungkin kamu pernah marah, iri hati, atau mementingkan diri sendiri. Atau kamu telah berbohong, menipu, atau mengatakan hal-hal yang buruk tentang seorang teman. Apakah kamu pernah kuatir bahwa dosamu akan membuatmu tidak bisa masuk surga? Bagaimanapun juga Rasul Paulus pernah berkata seperti ini di dalam Galatia 5: 21- kedengkian, kemabukan, pesta pora dan sebagainya. Terhadap semuanya itu kuperingatkan kamu--seperti yang telah kubuat dahulu--bahwa barangsiapa melakukan hal-hal yang demikian, ia tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah - Mungkinkah terjadi bahwa TUHAN tidak bersedia mengampunimu karena kamu telah berbuat dosa? TIDAK! Wonder Kids, setiap orang adalah orang yang berdosa. Karena itu Allah datang menjadi manusia untuk menebus dosa setiap manusia. Setiap orang yang mau percaya kepada Tuhan Yesus maka dosanya diampuni. Ketika kamu memutuskan menerima Yesus sebagai Juruselamatmu, darah-Nya yang tercurah di kayu salib telah membasuh semua dosamu. Tetapi bagaimana bila kita sudah percaya kepada Tuhan Yesus dan melakukan dosa, apakah Tuhan akan mengampuni? Ya tent saja, asalkan kita dengan jujur datang kepada Tuhan mengakui dos ayang kita lakukan dan memohon ampun dari Tuhan. Tuhan yang penuh kasih akan mengampuni kita. tetapi ini bukan berarti kita bisa melakukan dosa seenak kita. bila kita sungguh-sungguh percaya dan cinta kepada Tuhan Yesus, kita tidak akan terus melakukan dosa. Malahan kita akn berusaha menjauhkan diri dari dosa. Yesus memperdamaikan manusia dengan Allah Bapa. Kamu tidak perlu kuatir atau takut lagi. Kamu hanya perlu percaya kepada Yesus, mengakui dosamu dan sungguh-sungguh mengikuti Dia Tuhan kita. mari kita berdosa. Tuhan Yesus, terima kasih karena telah membasuh dan mengampuni semua dosaku, Amin. Wonder kids, PUJILAH TUHAN YANG TELAH MENGHAPUS DOSA KITA. Tuhan Yesus memberkati
Kencan Dengan Tuhan - Selasa, 23 Januari 2024 Bacaan: "Sebab TUHAN ialah tempat perlindunganmu, Yang Mahatinggi telah kaubuat tempat perteduhanmu, malapetaka tidak akan menimpa kamu, dan tulah tidak akan mendekat kepada kemahmu; sebab malaikat-malaikat-Nya akan diperintahkan-Nya kepadamu untuk menjaga engkau di segala jalanmu." (Mazmur 91:9-11) Renungan: Suatu hari ada seorang anak kecil yang pergi berjalan-jalan bersama Ayah tercintanya. Mereka berjalan bersama. Sementara gadis itu tampak dengan nikmat mengunyah permen di mulutnya, sang Ayah menggandeng tangan gadis kecilnya. Si gadis sungguh merasa aman di tangan Ayahnya. Tetapi begitu ada jalanan yang berair atau ramai, Ayah ini tahu bahwa tidaklah aman bagi gadis kecilnya untuk dibiarkan berjalan sendirian. Maka seketika itu juga diangkat dan digendongnya anak gadisnya. Ini adalah gambaran dari perlindungan Allah bagi kita. Dia Bapa yang tahu kapan kita perlu digandeng dan kapan kita perlu diangkat dan digendong-Nya. Ada hak yang harus kita serahkan dengan penuh kesadaran bila kita mau mengakui dan menjadikan Allah sebagai tempat perlindungan kita sehingga kita bisa "duduk dalam lindungan-Nya, bermalam dalam naungan-Nya dan berkata, "Tuhan-lah perlindungan yang kupercayai." Sikap hati yang mau tunduk kepada-Nya, percaya kepada-Nya harus dijalankan secara sadar, rela hati dan penuh penyerahan diri. Kita lihat dalam sejarah hidup Daud, bagaimana Allah melindungi nyawanya, hidupnya bahkan takhta kerajaannya karena hati Daud memang mengagumi, mempercayai dan menaruh seluruh kehidupannya ke dalam tangan Allah sebagai perlindungannya. Bila saat ini kita merasa bingung, tidak ada pegangan dan perlindungan, datanglah kepada Allah Bapa kita. la mau menjadi pelindung kita. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, bagi jiwaku Engkau adalah tempat perlindungan yang paling aman. Oleh karena itu yakinkanlah aku bahwa Engkau bersamaku setiap hari. Biarkanlah aku berlindung di dalam hati-Mu yang Mahakudus karena aku percaya kepada-Mu. Amin. (Dod).
Untuk menjadi jemaat yang kuat kita perlu memiliki value. Value adalah sesuatu yang kita percayai dan hidupi sehingga membuat hidup kita bernilai. Salah satu value yang GBI Gilgal pegang adalah melayani. Belajar “Pelayanan Bintang 5” dari Allah Bapa, Tuhan Yesus dan Roh Kudus : 1) Bapa adalah penyedia terbaik - Segala sesuatu baik (Kej 1 : 31a) - Segala sesuatu selesai (Kej 2:1) 2) Yesus adalah penyelamat terbaik (Lukas 8 : 1; Mark 10 : 43-45) 3 )Roh Kudus adalah penolong terbaik (Yoh 14 : 16 & 26; Kis 1 : 8)
Apabila Petrus melihat Yesus bersama Musa dan Elia, dia berkata: "Tuan, baik sekali kami di sini. Biarlah kami dirikan tiga buah khemah: satu untuk Engkau [Yesus], satu untuk Musa dan satu lagi untuk Elia" (Lukas 9:33). Motif Petrus sangat baik (mungkin juga berkaitan dengan perayaan Pondok Daun) tetapi anggapannya salah. Dengan ingin mendirikan tiga khemah, dia beranggapan bahawa Yesus, Musa dan Elia setara. Ini salah ❌ Sebab itu, Allah Bapa 'mengganggu' tindakkan Petrus dengan meliputi mereka dengan awan, iaitu, hadirat-Nya, dan berfirman tentang Yesus, "Inilah Anak-Ku yang Kupilih. Dengarlah kata-kata-Nya!" (v.35). Bukan Musa atau Elia, tetapi Anak-Nya yang terutama. Yesus unik dan tidak setara dengan Musa dan Elia ✔️ Dengar episod ini untuk mengetahui lebih lagi tentang tajuk petikan ini
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Yohanes Mario Defianus Beti dan Estuning Maharani dari Sekolah Saint Peter di Keuskupan Agung Jakarta, Indonesia. Roma 13: 8-10; Mazmur tg 112: 1-2.4-5.9; Lukas 14: 25-33 KASIH ADALAH PENGGENAPAN HUKUM Renungan kita pada hari ini bertema: Kasih Adalah Penggenapan Hukum. Kata-kata Santo Paulus dalam bacaan pertama hari ini kembali menegaskan superioritas kuasa Tuhan yang berpusat pada perbuatan cinta kasih atas bentuk-bentuk standar lain yang mengatur kehidupan kita. Cinta kasih menjadi panglima dalam sistem tata krama, adat istiadat dan hukum positif kemasyarakatan yang berlaku dalam kehidupan kita. Jujur saja, sistem demokrasi dan penyelenggaraan negara saat ini pun memilih berorientasi pada cinta kasih, dan bukan semata-mata pada perangkat hukum negara. Negara demokrasi modern terbesar seperti Amerika saat ini sangat memerlukan cinta kasih. Mereka lelah dengan semua fenomena dan gejolak politik terutama karena pemimpin mereka sering tergoda untuk menaklukkan seluruh dunia denga propaganda-propaganda yang cencerung memakai cara-cara yang keras dan tidak manusiawi. Kalau ada cinta kasih maka pesan dan tindakan yang disampaikan tentu menghasilkan rasa damai dan nyaman. Sebagai umat manusia yang Kristiani, kita mesti jujur bahwa yang ditampilkan oleh Tuhan kita Yesus Kristus dalam sikap-Nya ialah keteladanan. Melalui kata dan perbuatan, berbuat dengan teladan ingin berdampak besar dalam mengubah suatu peradaban mental yang baru di dalam masyarakat. Ini merupakan contoh konkret cinta kasih. Posisi cinta kasih netral sekaligus superior supaya ia dapat bermain secara aman di atas semua interaksi yang ada. Karena cinta kasih itu, hal yang berurusan dengan keadilan diberikan jalurnya supaya terwujud keadilan. Yang berkaitan dengan rasa nyaman dan aman, diberikan porsinya. Jika perdamaian yang diusahakan, perhatian ke situ dioptimalkan. Demikian juga toleransi dan solidaritas dalam keanekaragaman sedang digalakkan, kita bekerja keras untuk menghadirkannya. Cinta kasih dapat masuk ke segala bidang kehidupan, mempengaruhinya, lalu menjiwai semuanya. Itu berarti cinta kasih itu hadir di dalam semua dan berkuasa atas semua. Yang bisa melakukan ini semua hanya Tuhan. Kalau begitu, cinta kasih itu ialah Tuhan Allah sendiri. Dia berada di atas segala bentuk aturan, norma dan hukum yang mengatur segala langkah hidup kita. Tuhan Yesus memberikan kita nasihat pada hari ini bahwa, di dalam situasi di mana konflik atau pertentangan diakibatkan oleh perbedaan-perbedaan yang terjadi, jalan terbaik ialah tinggalkan atau lepaskan diri kita dari segala hal yang melekat pada diri masing-masing yang mempertajam konflik itu. Lalu kita harus naik ke tingkat yang lebih tinggi yaitu, cinta kasih yaitu Tuhan sendiri yang menjadi rujukan utama. Di situ baru kita dapat menemukan solusi untuk hidup kita. Cinta kasih tidak akan pernah gagal. Yang gagal ialah kemauan manusia. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Allah Bapa di surga, selamatkanlah kami dari segala situasi konflik dan pertentangan hanya dengan menyingkirkan setiap kepentingan diri yang amat kuat, sehingga kami dapat hidup bersama dalam semangat cinta kasih-Mu. Bapa kami yang ada di surga ... Dalam nama Bapa ... --- Send in a voice message: https://podcasters.spotify.com/pod/show/media-la-porta/message
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Rosita Sitorus dan Oktavia Setyawidi dari Sekolah Saint Peter di Keuskupan Agung Jakarta, Indonesia. Roma 12: 5-16a; Mazmur tg 131: 1.2.3; Lukas 14: 15-24 RUMAH-KU HARUS PENUH Tema renungan kita pada hari ini ialah: Rumah-Ku Harus Penuh. Baru saja kita mendengar bagaimana perjamuan besar oleh Tuhan terbuka untuk dihadiri semua orang yang diundang dan bahwa tuan pesta sangat ingin supaya rumah perjamuannya itu harus penuh. Banyak tempat duduk tersedia, undangan disampaikan berulang kali bahkan terkesan memaksa, santapan sudah siap dinikmati. Semua ini menggambarkan begitu besarnya pesta itu. Mereka yang menyanggupi dan dapat datang ke pesta itu jelas memperoleh keuntungan dengan mengambil bagian di dalamnya, dibandingkan dengan kerugian bagi yang menolaknya. Namun hal yang ingin kita tekankan dalam renungan ini ialah rumah yang diinginkan tuannya supaya penuh. Apakah jika tidak penuh ia akan rugi karena sudah terlanjur menyiapkan semuanya? Bisa jadi benar. Tetapi kalau kehendak supaya rumah itu penuh dilihat dari sudut pandang Tuhan dan kerajaan-Nya, pemahamannya menjadi berbeda. Tuhan mengundang karena tujuannya supaya semua manusia ciptaan-Nya itu selamat. Kenapa orang sampai berpikir untuk menolak ajakan untuk menjadi selamat? Dalam arti sempit, rumah perjamuan pesta itu dapat dilihat dalam bentuk gereja-gereja kita yang mulai kosong, terutama di wilayah Eropa dan sebagian wilayah lainnya di dunia. Memang gaya hidup saat ini berpengaruh menarik umat Tuhan untuk tidak selalu memasuki rumah-rumah ibadat. Desakan Tuhan supaya rumah-rumah ibadat harus penuh ada benarnya juga untuk saat ini. Dalam pandangan yang lebih luas dan yang menjadi intinya ialah bahwa kerajaan Allah itu merupakan suatu persekutuan hidup orang-orang yang percaya. Kita menyebut itu sebagai Gereja atau jemaat. Di dalam persekutuan ini, apakah pemahaman, keyakinan, perayaan dan penghayatan iman itu penuh, ataukah masih terlihat kosong? Tak ada lagi pewahyuan baru yang akan melahirkan perintah-perintah baru. Kitab suci dan perintah-perintah-Nya sudah final, tidak bisa ditambah atau dikurangi. Kitalah yang perlu berusaha memenuhi dan memperbaiki diri kita supaya sesuai dengan kitab suci dan ajarannya. Santo Paulus memberi nasihat begini: jika setiap dari kita mengoptimalkan setiap karunia istimewa di dalam diri kita masing-masing: sebagai pewarta, pegawai kantor, guru, petani, pengusaha, pelayan dan sebagainya; yang diperkayai dengan semangat Kristiani, kita baru dapat memenuhi undangan dan rumah kerajaan Allah itu. Prinsipnya: jangan ada satu pun dari kita datang dan bergabung dengan otak, hati dan tangan kosong. Tidak ada karunia yang kosong, tetapi ia mesti ada isi dan buahnya. Itu bergantung pada kita masing-masing. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa...Allah Bapa maha kasih, perkuatkan kami untuk membuat setiap karunia berbuah di dalam diri kami masing-masing, sehingga kami dapat membangun bersama persekutuan hidup kami di dunia ini. Salam Maria penuh rahmat ... Dalam nama Bapa ... --- Send in a voice message: https://podcasters.spotify.com/pod/show/media-la-porta/message
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Sesilia Artati Hapsari dari Paroki Santo Markus Depok Timur di Keuskupan Bogo, Indonesia. Roma 8: 12-17; Mazmur tg 68: 2.4.6-7ab.20-21; Lukas 13: 10-17 YA ABBA, YA BAPA Tema renungan kita pada hari ini ialah: Ya Abba, Ya Bapa. Pilihan radikal yang dibuat Tuhan Allah untuk masuk ke dalam dunia melalui peristiwa inkarnasi merupakan semata-mata kehendak-Nya. Tuhan berinisiatif membuka kesadaran dan rasa berpengharapan pada kita manusia untuk memiliki kebutuhan bahwa inkarnasi itu karena Tuhan mau masuk ke dalam hidup kita. Inkarnasi itu memuncak pada Sabda Allah menjelma menjadi manusia. Yesus Kristus menjadi kehadiran Allah yang nyata bagi kita. Tuhan Yesus menghadirkan rahmat, berkat dan kasih Bapa yang maha baik kepada kita sehingga Allah yang dipandang sebelum ini amat jauh atau tak terjangkau menjadi dekat bahkan menyatu dengan kita. Untuk mengungkapkan dan merayakan persekutuan dengan Bapa melalui cara Yesus Kristus ini, kita memiliki doa Bapa Kami. Allah itu adalah Bapa bagi “kami” yang mengambil bagian dalam kehidupan Kristus, dan sebagai buahnya ialah para pengikut Kristus ini mendapatkan martabat sebagai saudara dan saudari Yesus Kristus. Kita menyebut dan memanggil Allah sebagai Bapa dari martabat kita sebagai anak-anak yang menikmati partisipasi kita dalam ke-Putraan-Yesus Kristus. Kita masing-masing pantas disebut juga putra dan putri Allah Bapa. Kita bukanlah budak yang diperhamba oleh roh perbudakan sehingga memandang Allah sebagai pihak yang menakutkan dan mengancam. Kita dipenuhi Roh Allah untuk menyebut dan memperkuatkan dalam diri kita iman untuk menyebut Allah sebagai Abba, ya Bapa. Ini membuat kita merasa bangga, bersyukur, istimewa dan amat berharga. Salah satu bukti amat kuat dan teruji terkait relasi kita dengan Allah sebagai Bapa dengan putra-putri-Nya ialah cinta yang berkuasa dan bukan aturan atau pemaksaan kehendak. Hubungan bapa-anak atau ibu-anak sejatinya ialah suatu ungkapan cinta yang sangat mendasar dan natural. Apalagi kalau hubungan itu antara Allah sebagai Bapa dan umat-Nya sebagai anak-anak kesayangan. Kuasa cinta, power of love, membuahkan penghiburan, suka cita, kesembuhan dan keselamatan, seperti yang dilakukan oleh Yesus dalam menyembuhkan wanita tua yang sakit sudah bertahun-tahun lamanya dalam kisah Injil pada hari ini. Ini sekaligus menghalau sikap kaku atau kolot yang mengutamakan aturan sehingga mencegah dilakukan tindakan kasih kepada orang-orang yang sangat membutuhkan perhatian. Ketika kita senantiasa mempertahankan relasi dengan Tuhan sebagai Bapa dan kita sebagai putra-putri-Nya, cinta kasih tetap berkuasa dan senantiasa menjadi pemenang meskipun dosa dan kejahatan memaksa untuk bertahan. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Tuhan Yesus, berikanlah keluasan bagi mereka yang mencari Dikau. Berikan aku kebebasan untuk berjalan dalam jalan kasih-Mu dan memuji-Mu selalu. Tunjukan aku cara membawa belas kasih dan kesembuhan bagi mereka di sekitarku yang memerlukannya. Salam Maria penuh rahmat ... Dalam nama Bapa... --- Send in a voice message: https://podcasters.spotify.com/pod/show/media-la-porta/message
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Delivered by Father Peter Tukan, SDB from Salesian Don Bosco Gerak Boleng in Labuan Bajo, Diocese of Ruteng, Indonesia. Exodus 22: 21-27; Rs psalm 18: 2-3a.3bc-4.47.51ab; 1 Thessalonians 1: 5c-10; Matthew 22: 34-40 KEKUATAN CINTA Renungan kita pada hari Minggu biasa ke-30 ini bertema: Kekuatan Cinta. Tuhan Yesus memberikan kita dua hukum, yaitu mencintai Allah dan mencintai sesama. Tugas Yesus ialah untuk menunjukkan kita cinta kasih dari Bapa-Nya. Cinta kasih Bapa ini ia jelaskan dengan begitu mendalam dalam Injil Yohanes bab 15. Di dalam Injil Matius, Ia bahkan mendorong dan menguatkan kita untuk mengasihi bahkan para musuh kita. Di dalam Sabda Bahagia, yang merupakan isi pengajaran cinta kasih yang paling lengkap dan mendalam, Ia menguraikan kekuatan cinta itu. Yesus berkata bahwa kita hanya dapat dikenal sebagai para pengikut-Nya kalau kita dapat saling mengasihi. Dan sebagai bentuk konkret bagaimana cinta itu dihayati, Ia menjadikan diri-Nya sendiri sebagai teladan, yaitu mengorbankan diri-Nya bagi kita ketika Ia wafat di salib. Di dalam Injil Yohanes ia berkata begini: Tak ada kasih yang lebih besar daripada ini. Dari semua pengajaran dan hidup Yesus itu, kekuatan cinta dapat kita rumuskan sebagai berikut. Pertama, Allah Bapa sungguh baik dengan cinta-Nya yang sungguh besar yang tak dapat kita ukur. Ia wujudkan itu dengan mengutus Putera-Nya sendiri ke dalam dunia dan ke dalam hidup kita. Kita mengikuti Yesus dengan setia agar kita masuk ke dalam naungan kasih Bapa. Kedua, kasih itu tak pernah gagal, seperti yang dikatakan oleh Santo Paulus dalam surat pertamanya kepada jemaat di Korintus. Kita manusia pribadi maupun bersama pernah dan nanti bisa gagal. Kita mungkin sering meragukan kemampuan kita sebagai manusia. Tetapi cinta kasih tetap sebagai cinta kasih. Kekuatannya bulat dan abadi. Ia tak pernah gagal. Ketiga, tanpa cinta kita pasti tak bisa apa-apa. Satu contoh sederhana saja, jika tak ada cinta dari Tuhan dan cinta terjalin antara bapa dan ibu kita, pasti kita tidak terlahir di dunia ini. Keempat, cinta mengatasi segala dosa sebanyak dan seberat apa pun. Yesus Kristus telah membuktikan itu, dan kita mestinya tetap mengandalkan cinta kasih untuk melawan kejahatan dan dosa. Kelima, cinta itu bahkan lebih besar daripada iman dan pengharapan. Ketika iman dan pengharapan menjadi goyah atau lemah, perbuatan baik seorang yang tak beriman bisa menjadi tanda keselamatan. Keenam, kasih Tuhan telah dicurahkan ke dalam hati kita melalui Roh Kudus. Tugas Roh Kudus yang ditegaskan oleh Yesus ialah mengobarkan cinta itu di dalam diri kita, dan mengajarkan kita segala kebenaran tentang cinta kasih. Roh Tuhan membimbing kita untuk mencinta sampai mati. Ini semua adalah pelajaran dari kekuatan cinta yang kita dapatkan dalam bacaan-bacaan liturgi pada hari Minggu ini. Selamat berbagi dalam cinta. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa … Allah Bapa maha baik, semoga cinta kasih Kristus menuntut dan mendorong kami untuk membesarkan kerajaan-Mu di bumi ini dan menjadikan semua bangsa murid-murid Yesus Kristus. Bapa kami yang ada di surga ... Dalam nama Bapa ... --- Send in a voice message: https://podcasters.spotify.com/pod/show/media-la-porta/message
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Hendry, Tirto, Rini dan Pater Peter, SDB dari Komunitas Pukat Labuan Bajo, Keuskupan Ruteng, Indonesia. Yesaya 45: 1.4-6; Mazmur tg 96: 1.3-4.7-8.9-10a; 1 Tesalonika 1: 1-5b; Matius 22: 15-21 HIDUP YANG KERAS TAPI INDAH Renungan kita pada hari Minggu Biasa ke-29 ini bertema: Hidup Yang Keras Tapi Indah. Kalimat dari tema ini dapat dibalik menjadi: hidup yang indah tapi keras, namun maknanya akan berubah. Hidup yang keras tapi indah sangat bersifat Kristiani karena akhir dari semua perjuangan hidup ialah keselamatan. Indah sekali sebuah akhir, ketika hidup dalam kebangkitan itu adalah sebuah kebahagiaan abadi. Yesus melewati gunung Golgota untuk sampai ke gunung Tabor kemuliaan dan kebahagiaan. Sedangkan hidup yang indah tapi keras merupakan sebuah pesimisme. Akhir sebuah kenyamanan, kesenangan dan keindahan justru keras, sengsara bahkan kehampaan. Ini bukan semangat hidup Kristen. Hari minggu dengan semua perhatian kita tertuju pada liturgi Ekaristi yang menjadi pokok dan sumber kehidupan iman kita, wajar sekali bagi kita untuk menaruh pemahaman Ekaristi ini sebagai suatu cara kita menghayati hidup yang keras tetapi indah. Pusat perayaannya ialah Sabda menjelma menjadi tubuh, yang hadir sebagai roti hidup, lalu dipecah-pecahkan dan dibagi-bagikan. Betapa keras dan sakitnya ketika diri kita dipecah-pecahkan lalu dibagi-bagikan seperti Yesus Kristus sendiri, demi kebaikan orang lain. Santo Paulus menjadi contoh bagi kita, ketika ia menjelaskan betapa ia menderita karena Kristus. Penderitaan di dalam Kristus itu berbuah indah dan manis dalam Jemaat di Tesalonika: yang ada dalam Allah Bapa dan dalam Tuhan Yesus Kristus. Hasil indah itu melampaui kerasnya dan sakitnya derita yang ia sedang hadapi. Kehidupan yang keras dapat kita temukan di mana-mana di sekeliling kita. Pribadi-pribadi dan keluarga-keluarga mengalami itu dengan volume dan corak permasalahannya masing-masing. Sumbernya ialah kekerasan dan kesulitan sistem politik, penguasa negara dan sistem ketatanegaraan yang tidak adil. Kerja dan kebijaksanaan mereka berakibat pada hidup yang keras bagi setiap warga negara. Raja Koresh dari Persia yang adalah penguasa kerajaan yang maha kuat ternyata dikuasai Tuhan Allah. Ia menjadi milik Allah supaya ia dapat melaksanakan apa yang dikehendaki Allah untuk kepentingan umat-Nya. Kekuatan Injil hari minggu ini ialah apa yang menjadi milik Allah, biarkan Tuhan Allah mengurusinya. Penguasa dunia dan kebijaksanaan politik dan pemerintahan dengan semua dinamikanya adalah milik Allah. Hidup kita yang keras sungguh berasal dari Tuhan dan hanya Dia yang mengendalikannya. Maka kita mesti menikmatinya dan terus persembahkan itu kepada Tuhan. Tuhan pasti tidak ingin membuat ciptaan-Nya sia-sia saja dalam hidup. Ia tentu kehendaki supaya kita menjadi selamat. Di situ terdapat akhir yang indah. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Tuhan dan Allah kami, merayakan hari Minggu dalam kebersamaan dan kekeluargaan adalah kesukaan kami yang besar. Kami mohon semoga dengan mengikuti perayaan hari ini, kami mendapatkan semangat baru untuk semakin setia kepada-Mu. Bapa kami yang ada di surga ... Dalam nama Bapa ... --- Send in a voice message: https://podcasters.spotify.com/pod/show/media-la-porta/message
AMAZING GRACE - PS. TIMOTHY ROY KARTIKO - GEREJA KRISTUS PENEBUS
Sabda Tuhan hari ini mengajar kita bahwa sebagai murid Kristus hendaknya kita pun berdoa fokus kepada Allah sebagai Bapa kita. Kita percaya bahwa Allah Bapa akan memenuhi apa yang kita minta, teristimewa jika kita minta RohNya yang kudus. Adakah kita selalu minta Roh Kudus kepada Allah Bapa? Atau lebih dahulu kebutuhan kita?.
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Suster Maria Claudia PRR dan Suster Maria Dominique PRR dari Komunitas Suster PRR Magnifikat di Keuskupan Agung Semarang, Indonesia. Kisah Para Rasul 1: 12-14; Mazmur tg Luk 1: 46-47.48-49.50-51.52-53.54-55; Lukas 1: 26-38 SUKSES PLUS Renungan kita pada hari ini bertema: Sukses Plus. Pada hari ini kita sebagai umat Gereja Katolik memperingati Santa Perawan Maria, Ratu Rosario. Devosi kepada Bunda Maria Rosario begitu merata dan kuat oleh umat Katolik merupakan buah perjalanan panjang Gereja dalam mempertahankan iman dan melawan musuh-musuh yang bermaksud menghancurkannya. Sangat populer, pas untuk segala waktu dan tempat, berfungsi untuk segala keperluan dan disukai semua kalangan manusia, Rosario menandakan suatu sukses Gereja dalam membuat anggotanya menjadi umat yang devosional. Umat devosional berarti mereka memiliki cinta, rasa suka dan kedekatan dengan subjek tertentu yang kepadanya mereka menaruh hormat dan ketergantungannya. Umat Katolik melakukan ini kepada Bunda Maria. Ada begitu banyak kesaksian di antara kita yang menegaskan peran dan pertolongan Bunda Maria atas keberhasilan, keuntungan dan keselamatan yang mereka alami. Bunda Maria adalah contoh paling pas untuk menggambarkan suatu hidup yang sukses plus, bahwa karunia Tuhan membuatnya menjalankan tugas-tugasnya dengan sempurna, maka tiketnya sudah final untuk berada di surga. Para rasul berada di jalur keunggulan dan kesuksesan Bunda Maria. Mereka meraih kesuksesan yaitu kembali dengan gembira setelah menjalankan tugas perutusan dari Guru mereka, Yesus Kristus. Mereka lakukan pekerjaan Yesus Kristus sendiri. Ada sekian jumlah orang yang dicerahkan pemahaman imannya, sebagian orang disembuhkan, ada yang mendapatkan penghiburan dan sebagian lain dibebaskan dari kekuasaan roh-roh jahat. Itu semua membuat mereka senang. Itu semua merupakan keberhasilan. Plus-nya ialah bahwa nama-nama mereka tercatat di surga. Tiket mereka juga sudah final untuk sampai ke sana. Mengikuti contoh-contoh ini, setiap dari kita sebenarnya bercita-cita kalau sukses plus itu juga menjadi bagian dari iman kita. Sewajarnya kita terus bersemangat untuk mendapatkan kesuksesan dalam usaha dan kerja kita. Hasil dari perbuatan dan kerja menjelaskan sendiri apa yang kita inginkan dan cita-citakan, meskipun sering hasil itu bukan yang memadai dan maksimal. Ada kalanya hasilnya negatif bahkan nihil, namun tidak akan meniadakan niat asli kita untuk meraih hasil yang baik. Sebagai pengikut Kristus, kita memang ingin supaya nama-nama kita tercatat di surga, yang berarti tiket untuk ke sana sudah final. Di dalam usaha, pekerjaan dan pelayanan kita tiap hari, tidak cukup untuk mengumpulkan dan menimbun hasil yang mengukir kesuksesan. Kita perlu menaruh nilai plus kepada setiap sukses itu, yaitu karena kemuliaan Tuhan. Dengan begitu nama kita tercatat di surga. Kita akan menyambut momen yang pas untuk sampai di sana. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Allah Bapa di surga, hati kami dipenuhi suka cita dengan karunia kehidupan di surga yang disiapkan bagi kami. Semoga kami tetap setia kepada jalan Yesus Kristus yang sedang kami lalui saat ini. Salam Maria penuh rahmat ... Dalam nama Bapa ... --- Send in a voice message: https://podcasters.spotify.com/pod/show/media-la-porta/message
Kencan Dengan Tuhan - Senin, 21 Agustus 2023 Bacaan: "Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal." (Yohanes 3:16) Renungan: Saya sering menerima hadiah atau kado dalam bentuk barang atau makanan. Yang utama bukanlah isi kadonya tetapi rasa diperhatikan dan dicintai itulah yang membuat saya senang. Benar bahwa saya bisa membeli kado untuk diri saya sendiri, tetapi apakah saya bisa membeli perasaan dicintai? Pada saat kita merayakan Natal kita dicintai oleh Allah Bapa sendiri, karena Dia memberikan Anak-Nya yang tunggal kepada kita. Ketika kita merayakan Paskah, kita pun dicintai oleh Tuhan Yesus Kristus, karena Ia memberikan nyawa-Nya bagi kita. Ketika kita merayakan Pentakosta, kita dicintai oleh Roh Kudus, karena Ia diutus untuk menjadi Penolong dan Penghibur bagi kita. Dengan merenungkan hal tersebut, sesungguhnya kita termasuk orang yang sangat beruntung karena kita begitu disayang Tuhan. Bukankah hal ini menunjukkan bahwa kita berharga di mata-Nya? Orang dunia saat ini sangat haus akan kasih. Mereka mencari kasih ke sana kemari tapi tetap tidak mendapatkannya. Tapi sungguh menyedihkan jika sampai ada pengikut Yesus yang haus akan kasih, sebab Tuhan sudah menyatakan kasih-Nya secara total kepada kita semua. Jika kita "defisit kasih" bukan karena Tuhan tidak mengasihi, tapi karena kita yang belum membuka hati untuk kasih-Nya. Mendapat hadiah atau kado itu indah, tapi menerima kasih Allah jauh lebih indah lagi. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, terima kasih karena Engkau selalu ada untukku di setia musim hidupku. Ampuni aku kalau aku sering tidak menyadari kehadiran-Mu dalam hatiku. Bukalah hatiku agar kasih-Mu yang besar dapat masuk dan menguasaiku. Amin. (Dod).
Kencan Dengan Tuhan - Jumat, 28 Juli 2023 Bacaan: "Karena oleh Dia kita kedua pihak dalam satu Roh beroleh jalan masuk kepada Bapa." (Efesus 2:18) Renungan: Tidak jarang kita menemui adanya larangan masuk dalam hidup sehari-hari. Ada tanda-tanda peringatan seperti: "Khusus Karyawan, Khusus Mobil Pejabat, Dilarang Masuk, Di larang Lewat". Tidak seorangpun di antara kita ingin mendengar pernyataan bahwa kita tidak diterima. Namun, faktanya selalu ada tempat di mana kita akan dilarang masuk. Akan tetapi kita harus mengucap syukur, karena Allah tidak menetapkan larangan bagi mereka yang ingin datang kepada-Nya. Mereka yang datang kepada Allah tidak akan melihat tanda "Dilarang Masuk". Melalui doa, Allah Bapa memperkenankan kita untuk datang kepada-Nya secara langsung dan tanpa dibatasi. Ini karena Yesus telah membuka jalan bagi semua orang yang menerima-Nya. "Marilah kepadaku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadaMu" (Mat 11:28). "Barangsiapa datang kepadaku, la tidak akan Kubuang" (Yoh 6:37). "Barangsiapa haus, baiklah la datang kepadaku dan minum!" (Yoh 7:37). Begitu kita datang kepada Kristus untuk menerima keselamatan, kita dapat menikmati persekutuan yang tidak terbatas. Pintu menuju kepada-Nya selalu terbuka. Ayo! Tunggu apalagi! Mari kita datang pada-Nya, dan Ia akan mempersilakan kita masuk untuk memperoleh keselamatan. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, terima kasih karena Engkau selalu terbuka untukku. Apapun keadaan diriku, tangan-Mu senantiasa terbuka untuk menerima kedatanganku. Buka hatiku dan hancurkan kekerasan hatiku agar aku dapat bergegas untuk datang kepada-Mu. Jangan biarkan dunia gemerlapan menjerat dan menghadang aku untuk datang pada-Mu. Biarlah hati-Mu yang penuh kasih senantiasa menguasai hatiku, sehingga melalui kehadiranku, banyak orang datang kepada-Mu. Yesus, jadikan hatiku seperti hati-Mu. Amin. (Dod).
Kencan Dengan Tuhan - Senin, 27 Februari 2023 Bacaan: Orang yang duduk dalam lindungan Yang Mahatinggi dan bermalam dalam naungan Yang Mahakuasa akan berkata kepada TUHAN: "Tempat perlindunganku dan kubu pertahananku, Allahku, yang kupercayai." (Mazmur 91:1-2) Renungan: Suatu hari ada seorang anak kecil yang pergi berjalan-jalan bersama ayah tercintanya. Mereka berjalan bersama, sementara gadis kecil itu tampak dengan nikmat mengunyah permen di mulutnya. Sang ayah menggandeng tangan gadis kecilnya. Si gadis sungguh merasa aman di tangan ayahnya. Tetapi begitu ada jalanan yang berair atau ramai, ayah ini tahu bahwa tidaklah aman bagi gadis kecilnya untuk dibiarkan berjalan sendirian. Maka seketika itu juga diangkat dan digendongnya anak gadisnya ini. Ini adalah gambaran dari perlindungan Allah bagi kita. Dia Bapa yang tahu kapan kita perlu digandeng dan kapan kita perlu diangkat dan digendongnya. Ada hak yang harus kita serahkan dengan penuh kesadaran bila kita mau mengakui dan menjadikan Allah sebagai tempat perlindungan kita sehingga kita bisa duduk dalam lindungan-Nya, bermalam dalam naungan-Nya dan berkata, "Tuhanlah perlindungan yang kupercayai." Sikap hati yang mau tunduk kepada-Nya, percaya kepada-Nya harus dijalankan secara sadar, rela hati dan penuh penyerahan diri. Kita lihat dalam sejarah hidup Daud, bagaimana Allah melindungi nyawanya, hidupnya bahkan takhta kerajaannya karena hati Daud memang mengagumi, memercayai dan menaruh seluruh kehidupannya ke dalam tangan Allah sebagai perlindungannya. Bila saat ini kita merasa bingung, tidak ada pegangan dan perlindungan, datanglah kepada Allah Bapa kita, yang mau menjadi pelindung kita. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, bagi jiwaku Engkau adalah tempat perlindungan yang paling aman. Karena itu peganglah tanganku terus setiap hari. Buatlah aku selalu berlindung dalam naungan kasih-Mu, sebab Aku percaya kepada-Mu. Amin. (Dod).
Kalau Tuhan memperkenankan Injil menyala di Indonesia dan memancar ke seluruh penjuru tempat, hendaknya itu bisa terwujud, karena Amanat Agung Tuhan: “Jadikan semua bangsa murid-Ku.” Tetapi, apakah api yang dinyalakan oleh Allah Bapa, di dalam dan melalui karya keselamatan dalam Yesus Kristus, masih api murni yang kita kenal hari ini? Kalau di Perjanjian Lama, korban... Continue reading → The post Api Palsu appeared first on Truth Voice.
Roma 8: 31-39 PENDAHULUAN- Presiden Sri Lanka Gotabaya Rajapaksa KEKUATAN YANG MEMISAHKAN Kita dapati ada kekuatan kekuatan yang dapat memisahkan orang dari lingkungannya dan situasinya. KEKUATAN KASIH Kekuatan kasih Allah yang tidak dapat dipisahkan dari orang orang pilihanNya. PENUTUP Apakah sekarang sedang tawar hati merasa tidak dikasihi lagi oleh Allah Bapa?
EKSPOSISI KITAB IBRANI - Episode 47 (Ibr 9:1-10): Di dalam Perjanjian Lama, ada tabir yang memisahkan ruang maha kudus dan ruang kudus, sehingga umat yang berdosa tidak bisa datang menghampiri Allah. Tetapi sekarang, oleh karena tubuh Kristus telah dikoyakkan dan darah-Nya telah dicurahkan bagi penebusan umat-Nya, tabir tersebut telah dikoyakkan sehingga kita sekarang dapat datang mendekat kepada Allah Bapa. Kristus-lah, satu-satunya pengharapan kita yang sejati! | Tota Scriptura: youtube.com/c/TotaScriptura?sub_confirmation=1 | griikarawaci.org
Kej.1:26-2:4a; Mat.28:16-20; II Kor.13:11-14 PENDAHULUAN Perlu kita ketahui bahwa ayat ayat Alkitab tidak memakai istilah Trinitas tetapi ayat ayat Alkitab penuh dengan penjelasan siapakah Allah Bapa, Siapakah Yesus Kristus dan Siapakah Roh Kudus TRINITAS DALAM PENCIPTAAN Kej.1:26-2:4a BAPTISAN TRINITARIS Matius 28:18-20 BERKAT TRINITARIS(Trinitarian Bennecdition) –II Kor.13:11-14 PENUTUP Biarlah kita orang Kristen mempersembahkan pujian atau doksologi ... Read more
Kalau di dunia hari ini, kita terseok-seok, teraniaya, terhina, tidak masalah. Karena nanti, Allah Bapa akan menunjukkan kepada orang percaya kekayaan kasih karunia-Nya yang berlimpah-limpah. “Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu tetapi pemberian Allah,” (Ef. 2:8-9). Perhatikan kata “oleh iman,” jangan dipahami “oleh keyakinan bahwa Yesus Tuhan dan Juruselamat.”... Continue reading → The post Standar Kerajaan Allah appeared first on Truth Voice.
Pembawa Renungan : Sandy Kusuma Tangerang Yoh. 16:23b-28.