POPULARITY
Hai Wonder Kids, kembali dalam renungan anak GKY Mangga besar. Judul renungan hari ini adalah DOA YANG BERANI Mari kita membaca Firman Tuhan dari Ibrani 4: 16Sebab itu marilah kita dengan penuh keberanian menghampiri takhta kasih karunia, supaya kita menerima rahmat dan menemukan kasih karunia untuk mendapat pertolongan kita pada waktunya. Wonder Kids, Tuhan Yesus berkata di dalam Matius 6: 9-10seperti ini, “Karena itu berdoalah demikian: Bapa kami yang di sorga, Dikuduskanlah nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di sorga”. Ketika kamu berkata, “Kami berdoa agar Kerajaan-Mu datang,” maka kamu sedang mengundang Allah sendiri untuk berjalan masuk ke dalam hidupmu. Kamu sedang meminta Allah untuk memimpin seluruh hidupmu. Kamu sedang mengatakan bahwa kamu ingin agar kehendak Allah menguasai seluruh hatimu. Kamu ingin agar semua yang kamu katakana dan lakukan menyenangkan Allah. Kamu rindu agar Allah membimbing relasimu dengan keluarga dan teman-temanmu. Kamu juga ingin agar Allah bertanggung jawab menjawab keraguan dan ketakutanmu. Ini adalah doa yang berani karena kamu dengan berani meminta Allah masuk dan menguasai setiap sudut dari hatimu. Wonder Kids, siapa kamu, sehingga kamu berani minta hal seperti itu kepada Allah? Siapa kamu yang berani-beraninya minta Allah mengendalikan hidupmu? Kamu adalah anak yang diangkat Allah menjadi anak-Nya. MARI KITA BERTUMBUH DI DALAM ANUGERAH TUHAN Wonder Kids, lain kali jika kamu tidak tahu bagaimana harusberdoa, carilah Doa Bapa Kami yang tercantum di dalam Matius 6: 9-13. Tuhan Yesus berdoa agar Kerajaan Allah datang dan kehendak Allah terjadi untuk setiapkeperluanmu setiap hari, berdoa juga mengakui dosamu dan minta pengampunan dari Allah, berdoa agar Allah melindungimu dari yang jahat. Berlatihlah berdoaseperti yang diajarkan oleh Tuhan Yesus. Mari kita berdoa Tuhan, terima kasih karena Engkau mengundangku untuk datang kepada-Mu dengan segala kebutuhan dan kekhawatiranku. Aku bersyukur karena Engkau adalah Tuhan yang penuh kasih dan memberikan rahmat. Bantu aku untukselalu percaya dan berani datang kepada-Mu dalam doa. Dalam nama Tuhan Yesus aku berdoa, Amin. Wonder Kids, "MARILAH KITA DENGAN PENUH PERCAYAMENDEKATI TAKHTA KASIH KARUNIA TUHAN, SUPAYA KITA MENERIMA RAHMAT DAN MENEMUKANPERTOLONGAN DI SAAT KITA MEMBUTUHKANNYA." Tuhan Yesus memberkati
Kencan Dengan Tuhan - Rabu, 11 September 2024 Bacaan: Janganlah kamu menjadi hamba uang dan cukupkanlah dirimu dengan apa yang ada padamu. Karena Allah telah berfirman: "Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau." (Ibrani 13:5) Renungan: Ada seorang petani menemukan sebuah mata air ajaib. Mata air itu bisa mengeluarkan kepingan uang emas yang tak terhingga banyaknya. Mata air itu bisa membuat si petani menjadi kaya raya seberapapun yang diinginkannya, sebab kucuran uang emas itu baru akan berhenti bila si petani mengucapkan kata "cukup". Petani itu pun mengambil beberapa ember untuk menampung uang kaget itu. Setelah semuanya penuh, dibawanya ke gubug mungilnya untuk disimpan disana. Kucuran uang terus mengalir sementara si petani mengisi semua karungnya, seluruh tempayannya, bahkan mengisi penuh rumahnya. Masih kurang! Dia menggali sebuah lubang besar untuk menimbun emasnya. Itu pun belum cukup, dia masih terus saja membiarkan mata air itu terus mengalirkan kepingan uang emas hingga akhirnya petani itu mati tertimbun bersama ketamakannya karena dia tak pernah bisa berkata cukup. Kata yang paling sulit diucapkan oleh manusia barangkali adalah kata cukup. Oleh karena itu Tuhan Yesus mengajarkan Doa Bapa Kami, dengan kata" berilah kami makanan pada hari ini "secukupnya" dan bukan kata "berkelimpahan", padahal untuk beberapa hal yang lain di Alkitab selalu dikatakan berkelimpahan. Kapankah kita bisa berkata cukup? Hampir semua pegawai merasa gajinya belum bisa dikatakan sepadan dengan kerja kerasnya. Pengusaha hampir selalu merasa pendapatan perusahaannya masih dibawah target. Istri mengeluh suaminya kurang perhatian. Suami berpendapat istrinya kurang pengertian. Anak-anak menganggap orang tuanya kurang murah hati. Semua merasa kurang dan kurang. Kapankah kita bisa berkata cukup? Cukup bukanlah soal berapa jumlahnya. Cukup adalah persoalan kepuasan hati. Cukup hanya bisa diucapkan oleh orang yang bisa mensyukuri. Mengucapkan kata cukup bukan berarti kita berhenti berusaha dan berkarya. "Cukup" jangan diartikan sebagai kondisi diam dan berpuas diri. Mengucapkan kata cukup membuat kita melihat dan mensyukuri apa yang telah kita terima, bukan apa yang belum kita dapatkan. Jangan biarkan kerakusan manusia membuat kita sulit berkata cukup. Mari belajar untuk mencukupkan diri dengan apa yang ada pada diri kita hari ini, maka kita akan menjadi manusia yang berbahagia. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, ampuni aku karena aku tidak pernah merasa cukup bersyukur atas setiap berkat dari-Mu. Hal itu membuat aku kehilangan damai sajahtera-Mu. Kini aku mohon berilah aku hikmat-Mu agar aku bisa mencukupi hidupku dengan setiap berkat dari-Mu tanpa merasa kurang ini dan itu. Amin. (Dod).
Handoyo Salim - Matius 6:7 (TB) Lagipula dalam doamu itu janganlah kamu bertele-tele seperti kebiasaan orang yang tidak mengenal Allah. Mereka menyangka bahwa karena banyaknya kata-kata doanya akan dikabulkan.
Kencan Dengan Tuhan - Senin, 26 Agustus 2024 Bacaan: "Karena itu berdoalah demikian: Bapa kami yang ada di surga. Dikuduskanlah nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di surga." (Matius 6:9-10) Renungan: Jika kita diminta menyebutkan sepuluh hal yang ingin kita minta kepada Allah, mungkin beberapa hal berikut akan berada diurutan awal dari daftar yang kita sebutkan, yaitu supaya sehat, supaya bisnis saya sukses, supaya jabatan saya naik, supaya mendapatkan jodoh yang cakep, kaya dan baik hati, supaya tahun ini bisa beli ini dan itu... dan seterusnya. Salah satu konsep tentang doa yang berkembang selama ini adalah sarana kita meminta dan menggantungkan kebutuhan hidup kita kepada Allah. Tentu saja tidak ada yang salah dengan konsep ini. Tapi jika hanya ini satu-satunya konsep yang kita miliki tentang doa, kemungkinan kita nanti akan mudah kecewa bila apa yang kita inginkan tidak terpenuhi. Saat mengajari para murid berdoa, Yesus menganjurkan doa yang sekarang kita kenal dengan sebutan DOA BAPA KAMI. Satu hal yang menarik dalam doa yang Yesus ajarkan tersebut adalah bahwa tiga hal pertama yang Yesus minta semuanya berkaitan dengan Bapa dan kepentingan Bapa-Nya, bukan berkaitan dengan Yesus dan yang diinginkanNya. Seolah Tuhan Yesus sedang mengajar kita semua untuk menyadari bahwa sebenarnya doa itu bukanlah tentang diri kita dan yang kita inginkan. Doa adalah tentang Bapa dan yang dikehendaki-Nya. Apakah itu? Supaya nama-Nya dikuduskan, supaya kerajaan-Nya datang (orang-orang mengakui dan menempatkan Allah sebagai Raja) dan supaya kehendak-Nya terlaksana. Selebihnya, barulah kita meminta hal- hal yang kita butuhkan. Apakah doa-doa yang selama ini kita panjatkan semuanya tentang kita dan yang kita inginkan? Surat pertama yang ditulis rasul Yohanes ini akan menyadarkan kita mengapa banyak hal yang kita doakan terkadang tidak dikabulkan: "... la mengabulkan doa kita, jikalau kita meminta sesuatu kepada-Nya menurut kehendak-Nya" (1 Yohanes 5:14). Apa yang sedang kita doakan saat ini? Dalam hal apa kepentingan Bapa diutamakan dan kehendak-Nya dilaksanakan di dalam doa-doa kita? Jadi, jika dahulu kita berdoa hanya untuk diri kita sendiri, "Tuhan, aku minta kenaikan gaji!" Maka sekarang, marilah kita mengubah doa-doa kita dengan mengatakan: "Tuhan, tolong aku supaya bisa bekerja lebih baik lagi, sehingga nama-Mu dipermuliakan melalui hidupku di tengah perusahaan ini, dan dengan begitu perusahaan ini akan makin maju sehingga kesejahteraan seluruh karyawan makin baik." Jangan menjadi manusia yang serakah, Allah tidak menyukai itu. Kita diberkati, nama Tuhan harus dipermuliakan, supaya orang lain juga ikut diberkati. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, terima kasih karena melalui doa bapa kami aku belajar untuk meminta sesuatu bukan untuk kepentingan pribadiku saja melainkan untuk kemuliaan nama-Mu. Mampukan aku untuk melakukan hal tersebut. Amin. (Dod).
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Tirto, Hendry, Rini dan Pater Peter, SDB dari Komunitas Pukat Labuan Bajo, Keuskupan Labuan Bajo, Indonesia. Keluaran 16: 2-4.12-15; Mazmur tg 78: 3-4bc.23-24.25.54; Efesus 4: 17.20-24; Yohanes 6: 24-35 ROTI HIDUP DARI SURGA Tema renungan kita pada hari Minggu Biasa ke-18 ini ialah: Roti Hidup Dari Surga. Kitab suci banyak kali menggambarkan bagaimana Tuhan Allah bersabda dan membuka rahasia kerajaan-Nya melalui makanan. Perjamuan makan selalu menjadi proyeksi sesungguhnya apa yang terjadi di surga. Tuhan tidak hanya berbicara atau mengajar tentang makanan, tetapi Ia menyediakan makanan bagi kita. Tuhan Yesus sendiri menjadi makanan bagi kita. Mengapa Tuhan bersabda tentang makanan, dalam hal ini roti, dan secara istimewa ia menjadikan diri-Nya makanan bagi manusia? Karena iman kita berdiri di atas realita kehidupan, suatu prinsip tentang kebangkitan. Iman kita berdiri kokoh dan tetap bertahan setelah kematian dan dosa dimusnahkan oleh kuasa Yesus Kristus Raja Agung kita. Orang mati tidak memerlukan makanan. Tetapi orang-orang hidup harus makan maka kehidupan itu berlanjut untuk dapat melakukan kehendak Allah di dalam dunia ini. Kebutuhan akan makanan bagi manusia tidak boleh disepelehkan atau digantikan oleh sesuatu yang lain. Dengan kepentingannya itu, kita diajarkan untuk memohon dan mengharapkan penyelenggaraan Tuhan supaya makanan kita di dunia ini dicukupi. Doa Bapa Kami yang merupakan doa Yesus sendiri pada bagian keduanya mengungkapkan “Berilah kami roti pada hari ini”. Tuhan Yesus mengajarkan kita untuk meminta makanan jasmani untuk kelangsungan hidup kita tiap-tiap hari. Meskipun demikian, Ia sungguh mengingatkan kita bahwa hidup di dunia ini tidak hanya bergantung pada makanan jasmani. Kita memang harus bekerja tiap hari untuk mendapat uang dan membelanjakan makanan dan minuman. Namun sejalan dengan itu, Tuhan menegaskan bahwa tidak pas kalau kita berusaha dan bekerja untuk makanan yang membuat kita kenyang, kita tidak boleh bergantung saja pada makanan yang dapat binasa, melainkan makanan yang bertahan sampai kepada hidup yang kekal. Apa itu makanan yang bertahan sampai hidup yang kekal? Yesus memberi jawabannya, yaitu diri-Nya sendiri sebagai makanan bagi kehidupan kekal. Simbol atau ungkapan utama yang Ia sendiri katakan ialah Roti Hidup yang turun dari surga. Ia sendiri adalah Roti Hidup. Sebagai Roti Hidup, wujud makanan yang disediakan oleh Yesus ialah sepenuhnya makanan rohani. Kehadiran, penghiburan, perhatian, cinta, pengampunan, kehangatan, dan kebersamaan merupakan contoh-contoh hidangan rohani dari Tuhan yang dapat kita santap di dalam hidup nyata kita. Ini bukan saja tersedia pada kesempatan-kesempatan rohani saja seperti saat doa dan perayaan Sakramen, tetapi juga dalam berbagai peristiwa kehidupan di dalam dunia ini. Roti Hidup dari Surga mengingatkan kita bahwa aspek rohani dalam hidup kita amat penting, sebagaimana pentingnya aspek jasmani, sosial, dan budaya di dalam hidup kita. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa ... Ya Tuhan, semoga perayaan pada hari Minggu ini membuat kami semakin tekun dalam penghayatan iman kami, baik dalam kata maupun dalam tindakan kami. Bapa kami ... Dalam nama Bapa...
Episode baru setiap Senin | pemuda.stemi.id | Episode 215 (Matius 6:9-15): “...janganlah membawa kami ke dalam pencobaan...” Kita tiba pada permohonan terakhir, yaitu supaya Tuhan menjauhkan kita dari pencobaan. Tuhan Yesus mengajarkan kita agar kita senantiasa bergantung kepada Tuhan untuk melawan dosa. Iblis terus mencari cara untuk memperdaya kita dan membuat kita jatuh ke dalam dosa. Kesadaran akan hal ini membuat kita sadar bahwa kita tidak sanggup lepas dari jeratnya sekali kita terjatuh di dalamnya.
Episode baru setiap Senin | pemuda.stemi.id | Episode 214 (Matius 6:9-15): Kita melanjutkan pembahasan Doa Bapa Kami ini dengan permohonan berikutnya. Setelah mendoakan hal-hal yang paling utama tentang Allah dan kehendak-Nya, Yesus mengajarkan murid-murid-Nya perihal meminta kepada Tuhan. Bagaimanakah seharusnya sikap seorang anak Allah ketika meminta kepada Bapa yang di surga?
Episode baru setiap Senin | pemuda.stemi.id | Episode 213 (Matius 6:9-15): Dalam bagian ini kita akan melihat bagian pertama dari doa yang diajarkan Tuhan Yesus, yaitu Doa Bapa Kami. Doa ini dimulai dengan kata-kata yang hanya boleh diucapkan oleh umat tebusan Tuhan.
Episode baru setiap Senin | pemuda.stemi.id | Episode 212 (Matius 6:5-8): Ajaran Yesus selanjutnya adalah mengenai berdoa. Ayat 5-8 membahas tentang dua hal yang dibenci Tuhan dalam doa yang salah, lalu ayat 9-15 membahas tentang “Doa Bapa Kami”. Apakah semua doa diperkenan oleh Tuhan? Tidak! Doa seperti apakah itu? Apakah kita termasuk orang yang berdoa tetapi sesungguhnya tidak diperkenan oleh Tuhan?
Jika kita perhatikan dan tafsirkan dengan cermat, rupanya dalam Doa Bapa Kami terkandung perkataan dan sikap iman Maria. --- Send in a voice message: https://podcasters.spotify.com/pod/show/katkit/message
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Albertus Novan dan Vita Jumiyati dari Sekolah Saint Peter Jakarta di Keuskupan Agung Jakarta, Indonesia. Daniel 3: 25.34-43; Mazmur tg 25: 4b-5b.6.7c.8-9; Matius 18: 21-35 SYARAT PENGAMPUNAN Tema renungan kita pada hari ini ialah: Syarat Pengampunan. Meskipun Tuhan maha pengampun, dan karunia itu adalah cuma-cuma, tidak berarti bahwa karunia itu langsung jadi. Iman kita mengajarkan bahwa untuk mendapatkan pengampunan atas dosa-dosa itu, Gereja menyediakan sakramen tobat. Di dalamnya ada elemen materialnya ialah dosa-dosa nyata yang diakukan oleh si pendosa, dan elemen formalnya ialah formula absolusi yang disampaikan bapak pengakuan yang menyatakan pembebasan seseorang dari dosa-dosanya. Khususnya untuk elemen materialnya, ada syarat-syarat untuk mendukung pengungkapan dosa-dosa pada kesempatan pengakuan dosa itu. Syarat-syarat tersebut menunjuk pada sikap dan cara orang mempersiapkan dirinya untuk melakukan sebuah pengakuan dosa. Syarat-syarat resmi Gereja biasanya terkait dengan bimbingan atau pedoman untuk diikuti oleh umat yang mempersiapkan diri menerima sakramen ini. Di samping itu, ada syarat-syarat pribadi yang penting sekali menjadi tanggung jawab setiap pribadi sehingga dapat menggambarkan iman dan penghayatannya akan sakramen ini. Untuk sikap-sikap pribadi, kedua bacaan pada hari ini, masing-masingnya memberikan petunjuk bagaimana pentingnya persiapan pengakuan dosa itu. Nubuat Daniel dalam bacaan pertama menekankan tentang peran sikap menyesal si pendosa. Penyesalan merupakan syarat yang sangat penting untuk memberikan kualitas pengakuan dosa sebagai sikap negatif dan tegas terhadap dosa-dosa. Jiwa yang remuk redam dan roh yang rendah menandakan kalau si pendosa sedih sekaligus marah atas kehinaan dirinya. Ia kasihan dengan dirinya yang bernasib jelek. Dengan demikian Tuhan yang maha rahim dapat berpaling perhatian dan kasih-Nya kepadanya. Orang yang tidak menampakkan penyesalan, biasanya mencari kambing hitam dari dosa-dosanya atau bangga dan senang karena dengan berdosa ia dapat memenuhi niatnya. Injil Matius mengatakan bahwa jika kita tidak mau mengampuni saudara-saudara yang telah bersalah kepada kita, Bapa di surga tidak akan mengampuni kita. Doa “Bapa Kami” mengisyaratkan kalau Bapa mengampuni kita seperti kita mengampuni mereka yang bersalah kepada kita. Itu berarti bahwa sebelum mendapatkan tindakan formal pengampunan saat melakukan pengakuan dosa, kita mesti lebih dahulu mengampuni mereka yang telah bersalah kepada kita. Oleh karena itu selain menyampaikan elemen-elemen material yaitu dosa-dosa nyata, si pendosa perlu jujur menyampaikan juga bahwa ia telah mengampuni orang-orang yang ia sebutkan di dalam pengakuannya. Suatu pengakuan dosa yang efektif dan berbuah terjadi karena adanya pengampunan terhadap si pendosa, sebelum Anda mendapatkan pengampunan dari Tuhan melalui Gereja. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Tuhan Yesus Kristus, ajarkanlah dan semangatilah kami untuk tidak malu dan takut untuk mengampuni. Bapa kami yang ada di surga ... Dalam nama Bapa .... --- Send in a voice message: https://podcasters.spotify.com/pod/show/media-la-porta/message
Kalau Tuhan Yesus mengajarkan kita Doa Bapa Kami, “Datanglah Kerajaan-Mu,” berarti kita harus menghadirkan pemerintahan Allah atas hidup kita, dan ini adalah satu kemutlakan; tidak boleh dihindari. Sebab kehidupan tanpa dihadiri pemerintahan Allah berarti pemberontakan. Itu berarti hidup di luar persekutuan dengan Allah, ada di luar otoritas Allah. Jadi, hidup di dalam pemerintahan Allah adalah suatu... Continue reading →
Matius 6 : 13
Matius 6 : 12
Matius 6 : 11
Matius 6 : 10
Bagian akhir dari Doa Bapa Kami memuat doksologi, yaitu kerinduan untuk kerajaan Allah dan segala kemuliaannya datang ke bumi.
Matius 6 : 9
Kencan Dengan Tuhan - Rabu, 8 November 2023 Bacaan: "Karena itu berdoalah demikian: Bapa kami yang di sorga. Dikuduskanlah nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di sorga." (Matius 6:9-10) Renungan: Seandainya kita diminta menyebutkan sepuluh hal yang ingin kita minta kepada Allah, mungkin beberapa hal berikut akan berada diurutan awal dari daftar yang kita sebutkan: supaya sehat, supaya bisnis saya sukses, supaya jabatan saya naik, supaya mendapatkan jodoh yang cakep, kaya dan baik hati, supaya tahun ini bisa beli ini dan itu... dan seterusnya. Salah satu konsep tentang doa yang berkembang selama ini adalah sarana kita meminta dan menggantungkan kebutuhan hidup kita kepada Allah. Tentu saja tidak ada yang salah dengan konsep ini. Tapi jika hanya ini satu-satunya konsep yang kita miliki tentang doa, kita nanti pasti akan mudah kecewa. Saat mengajari para murid berdoa, Yesus menganjurkan doa yang sekarang kita kenal dengan sebutan DOA BAPA KAMI. Satu hal yang menarik dalam doa yang Yesus ajarkan tersebut adalah bahwa tiga hal pertama yang Yesus minta semuanya berkaitan dengan Bapa dan kepentingan Bapa-Nya, bukan berkaitan dengan Yesus dan yang diinginkanNya. Seolah Tuhan Yesus sedang mengajar kita semua untuk menyadari bahwa sebenarnya doa itu bukanlah tentang diri kita dan yang kita inginkan. Doa adalah tentang Bapa dan yang dikehendakiNya. Apakah itu? Supaya namaNya dikuduskan, supaya kerajaanNya datang (orang-orang mengakui dan menempatkan Allah sebagai Raja) dan supaya kehendakNya terlaksana. Selebihnya, barulah kita meminta hal- hal yang kita butuhkan. Apakah doa-doa yang selama ini kita panjatkan semuanya tentang kita dan yang kita inginkan? Surat pertama yang ditulis rasul Yohanes ini akan menyadarkan kita mengapa banyak hal yang kita doakan terkadang tidak dikabulkan yaitu: "... Ia mengabulkan doa kita, jikalau kita meminta sesuatu kepada-Nya menurut kehendak-Nya" (1 Yohanes 5:14). Apa yang sedang kita doakan saat ini? Dalam hal apa kepentingan Bapa diutamakan dan kehendak-Nya dilaksanakan di dalam doa- doa kita? Jadi, jika dahulu kita berdoa hanya untuk diri kita sendiri, "Tuhan, aku minta kenaikan gaji!" Maka sekarang, marilah kita mengubah doa-doa kita dengan mengatakan: "Tuhan, tolong aku supaya bisa bekerja lebih baik lagi, sehingga namaMu dipermuliakan melalui hidupku ditengah perusahaan ini, dan dengan begitu perusahaan ini akan makin maju sehingga kesejahteraan seluruh karyawan makin baik." Jangan menjadi manusia yang rakus, Allah tidak menyukai itu. Kita diberkati, nama Tuhan harus dipermuliakan, supaya orang lain juga ikut diberkati. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, jadilah padaku menurut kehendak-Mu dan yakinkanlah aku bahwa kehendak-Mu adalah yang terbaik bagiku. Amin. (Dod).
Doa Bapa Kami mengajarkan kita untuk mengampuni, baru kita memohon supaya Tuhan membawa kerajaan-Nya melalui pemulihan bagi bangsa-bangsa.
Dalam doa yang diajarkan Tuhan Yesus, Tuhan mendidik kita untuk mengharapkan Kerajaan Allah datang, dan sampai pada masa itu tiba, kita juga diajar untuk percaya kepada Tuhan yang memeliharan dan menopang.
Kristus menyatakan kerajaan-Nya untuk menghancurkan pengaruh setan. Orang Kristen dipanggil di dalamnya untuk ikut berperang melawan pengaruh setan, sehingga kerajaan Allah boleh dinyatakan di dalam masyarakat dan dalam dunia ini.
Di dalam Perjanjian Baru, pengertian bahwa Kerajaan Allah sudah digenapi (already), sekaligus sedang digenapi (not yet) adalah pengertian yang sangat penting untuk dimiliki oleh siapa pun yang membaca perjanjian baru. Tanpa pengertian ini, maka kita akan jatuh kepada pengharapan atau kepuasan yang salah.
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Ari Hartanti dari Gereja Santo Mikhael, Paroki Pangkalan Adi Sucipto Yogyakarta, Keuskupan Agung Semarang. 2 Korintus 11: 1-11; Mazmur tg 111: 1-2.3-4.7-8; Matius 6: 7-15 DOA YANG BERDEVOSI Tema renungan kita pada hari ini ialah: Doa yang Berdevosi. Kata devosi mengandung makna kedekatan, kesukaan, pembaktian dan pertalian yang dilakukan oleh pihak yang lebih rendah posisinya kepada pihak yang lebih tinggi. Seorang anak berdevosi kepada orang tua, itu berarti ia berbakti kepada orang tuannya. Jika doa-doa kita penuh devosi kepada Tuhan, berarti kita berdoa dalam posisi sebagai putra-putri atau anak-anak yang patuh dan setia kepada Tuhan. Doa “Bapa Kami” merupakan doa yang berdevosi, karena merupakan doa Yesus Kristus sebagai Putra Allah, yang menyatukan kita semua sebagai saudara-saudari-Nya, untuk menempatkan diri kita di bawah kuasa perlindungan Bapa di surga. Doa devosi ini berisi kata-kata sederhana berupa pujian, kemuliaan, syukur dan permintaan. Doa anak-anak selalu bercirikan demikian. Sedangkan doa orang besar, cendekia dan cerdas-pandai cenderung keluar dari yang sederhana. Mereka lebih suka membanjiri Tuhan dengan kata-kata indah, puitis, megah dan bertele-tele. Mereka cenderung menyampaikan kemampuan dan prestasi mereka di dunia seperti ingin menunjukkan bahwa mereka begitu penting di hadapan Tuhan. Sibuk dengan sebegitu rumitnya isi kata-kata itu, mereka lupa untuk bersyukur dan memohon kepada Tuhan. Doa “Bapa Kami” merupakan doa yang berdevosi karena mengungkapkan ketulusan dan komitmen, bahwa mengambil bagian dalam ke-Putraan Yesus Kristus adalah panggilan. Ini berarti, berada jauh atau bahkan di luar Yesus, sapaan kepada Tuhan sebagai “Bapa” akan menjadi aneh dan tidak logis. Devosi sangat menuntut ketulusan dan komitmen, yang menandakan bahwa kita yang berdevosi senang, suka dan dekat atau justru sebaliknya. Doa “Bapa Kami” sebagai doa yang berdevosi karena didoakan tanpa mengenal waktu alias setiap saat, didoakan oleh publik, didoakan terus-menerus dan didoakan sebagai bagian dari semua jenis ibadat. Singkatnya doa ini model bagi semua jenis doa orang-orang beriman. Doa ini diterjemahkan dalam berbagai bahasa dan dialek, sehingga ketika pengucapannya terasa begitu mengena cita-rasa budaya setempat, rasa suka kepada doa ini semakin tinggi. Doa “Bapa Kami” sebagai doa yang berdevosi karena memakai kata “kami” yaitu semua orang percaya yang berdevosi kepada Bapa yang ada di surga. Komunikasi dengan Bapa melalui doa ini senantiasa menempatkan Bapa yang ada di atas dan kami berada di bawah untuk tetap taat mengikuti Bapa. Tidak pernah dipakai kata “aku” yang menunjukkan pengutamaan diri sendiri, atau “kita” yang tidak tepat untuk komunikasi doa dua arah, antara Tuhan dan para pendoa. Jadi marilah kita semakin semangat berdevosi kepada Bapa di surga melalui doa Bapa Kami. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Bapa di surga, semoga kami selalu semangat mendoakan doa Putra-Mu Yesus Kristus dan Tuhan kami: Bapa kami yang ada di surga... Kemuliaan kepada Bapa... Dalam nama Bapa... --- Send in a voice message: https://podcasters.spotify.com/pod/show/media-la-porta/message
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Kristanti dari Gereja Paroki Roh Kudus Labuan Bajo, Keuskupan Ruteng, Indonesia. Daniel 3: 25.34-43; Mazmur tg 25: 4b-5b.6.7c.8-9; Matius 18: 21-35 SYARAT PENGAMPUNAN Tema renungan kita pada hari ini ialah: Syarat Pengampunan. Meskipun Tuhan maha pengampun, dan karunia itu adalah cuma-cuma, tidak berarti kalau pengampunan dari-Nya langsung beres. Iman kita mengajarkan bahwa untuk mendapatkan pengampunan atas dosa-dosa itu, Gereja menyediakan sakramen tobat. Di dalamnya ada elemen materialnya ialah dosa-dosa nyata yang diakukan oleh si pendosa, dan elemen formalnya ialah formula absolusi yang disampaikan bapak pengakuan, yang menyatakan pembebasan seseorang dari dosa-dosanya. Khususnya untuk elemen materialnya, ada syarat-syarat untuk mendukung pengungkapan dosa-dosa pada kesempatan pengakuan dosa itu. Syarat-syarat tersebut menunjuk pada sikap dan cara orang mempersiapkan dirinya untuk melakukan sebuah pengakuan dosa. Syarat-syarat resmi Gereja biasanya terkait dengan bimbingan atau pedoman untuk diikuti oleh umat yang mempersiapkan diri menerima sakramen ini. Di samping itu, ada syarat-syarat pribadi yang penting sekali menjadi tanggung jawab setiap pribadi sehingga dapat menggambarkan iman dan penghayatannya akan sakramen ini. Untuk sikap-sikap pribadi, kedua bacaan pada hari ini, masing-masingnya memberikan petunjuk bagaimana pentingnya persiapan pengakuan dosa itu. Nubuat Daniel dalam bacaan pertama menekankan tentang peran sikap menyesal si pendosa. Penyesalan merupakan syarat yang sangat penting untuk memberikan kualitas pengakuan dosa sebagai sikap negatif dan tegas terhadap dosa-dosa. Jiwa yang remuk redam dan roh yang rendah menandakan kalau si pendosa sedih sekaligus marah atas kehinaan dirinya. Ia kasihan dengan dirinya yang bernasib jelek. Dengan demikian Tuhan yang maha rahim dapat berpaling perhatian dan kasih-Nya kepadanya. Orang yang tidak menampakkan penyesalan, biasanya mencari kambing hitam dari dosa- dosanya atau bangga dan senang karena dengan berdosa ia dapat memenuhi niatnya. Injil Matius mengatakan bahwa jika kita tidak mau mengampuni orang yang telah bersalah kepada kita, Bapa di surga tidak mengampuni kita. Doa “Bapa Kami” menekankan hal ini, karena ini adalah tindakan Tuhan sendiri. Itu berarti bahwa sebelum mendapatkan tindakan formal pengampunan saat melakukan pengakuan dosa, kita mesti lebih dahulu mengampuni mereka yang telah bersalah kepada kita. Oleh karena itu selain menyampaikan elemen-elemen material yaitu dosa-dosa nyata, si pendosa perlu jujur menyampaikan juga bahwa ia telah mengampuni orang-orang yang ia sebutkan di dalam pengakuannya. Suatu pengakuan dosa yang efektif dan berbuah terjadi karena adanya pengampunan terhadap si pendosa yang bersalah kepada kita, sebelum kita mendapatkan pengampunan dari Tuhan melalui Gereja. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Tuhan Yesus Kristus, ajarkanlah dan semangatilah kami untuk tidak malu dan takut untuk mengampuni. Kemuliaan kepada Bapa dan Putra dan Roh Kudus ... Dalam nama Bapa ... --- Send in a voice message: https://podcasters.spotify.com/pod/show/media-la-porta/message
The post DOA BAPA KAMI BAG 51 – SENGAJA MEMBAWA DIRI appeared first on Truth Voice.
The post DOA BAPA KAMI BAG.50 – KEPASTIAN DILUKAI appeared first on Truth Voice.
Ada tiga hal yang dapat direnungkan bersama dari “Doa Bapa Kami,” dalam Lukas 11:1-13. Pertama. Doa adalah usaha membangun relasi yang lebih dalam bersama Bapa Sorgawi, dan relasi itu dikerjakan dengan harga yang sangat mahal yakni mengorbankan Tuhan Yesus untuk mati di atas kayu salib demi menebus dosa-dosa kita. Kedua. Relasi membuat doa menjadi sederhana, tetapi dalam kesederhanaan sebuah doa, tidak boleh mengurangi rasa hormat pada Bapa Sorgawi kita. Ketiga. Bapa selalu memberi yang terbaik, bagi mereka yang datang pada-Nya dalam doa. Setiap kali berdoa, maka Roh Kudus akan diberikan, berkarya, dan juga bekerja dalam setiap aspek di hidup kita. Marilah membangun relasi bersama Bapa di Sorga, sebagai bagian yang terutama dalam hidup. Doa adalah relasi, Dia yang akan mewahyukan dan menambahkan pengenalan yang benar akan Pribadi-Nya dalam hidup setiap kita. Amin. “Doa Membangun Relasi dengan Bapa” —Pdt. Arthur Siagian #DoayangMengubahkan #MDCSurabayaSundayService
The post DOA BAPA KAMI BAG.49 – KEPASTIAN DILUKAI appeared first on Truth Voice.
The post DOA BAPA KAMI BAG.3 appeared first on Truth Voice.
The post DOA BAPA KAMI BAG.2 appeared first on Truth Voice.
The post DOA BAPA KAMI BAG.1 appeared first on Truth Voice.
The post DOA BAPA KAMI appeared first on Truth Voice.
The post TIDAK MENGGANTI DOA BAPA KAMI appeared first on Truth Voice.
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Pastor Peter Tukan, SDB dari Komunitas Salesian Don Bosco Labuan Bajo, Keuskupan Ruteng, Indonesia. Kejadian 18: 20-32; Mazmur tg 138: 1-2a.2bc-3.6-7ab.7c-8; Kolose 2: 12-14; Lukas 11: 1-13 MEMINTA DENGAN BAIK Tema renungan kita pada hari Minggu Biasa ke-17 ini adalah: Meminta Dengan Baik. Hari minggu lalu, renungan kita menekankan tentang menerima dengan baik. Ada seorang remaja kemudian bertanya kepada ibunya begini: “Mama, kalau begitu sebelum kita dapat menerima dengan baik, apakah kita harus lebih dahulu meminta dengan baik?” Komentar dan refleksi remaja itu dapat menjadi inspirasi renungan kita ini. Kita menerima sesuatu atau seseorang, berdasarkan permintaan atau tidak dengan permintaan. Tanpa permintaan, yang kita terima itu adalah hadiah atau pemberian yang cuma-cuma. Sedangkan jika kita mendapatkan sesuatu dengan permintaan, itu berarti kita diharapkan meminta dengan baik. Di dalam bacaan-bacaan kita pada hari ini, kita dapat dituntun untuk meminta dengan baik kepada Tuhan. Paling kurang ada tiga hal di sini tentang meminta dengan baik. Pertama, menyangkut kemendesakan atau kepentingan yang urgen, kita meminta Tuhan dengan keyakinan yang kuat dan dapat membuat perhitungan dengan Tuhan. Setiap kebutuhan kita yang mendesak tentu berkaitan dengan nasib hidup atau mati. Abraham berbuat itu dengan Tuhan seperti yang dikisahkan dalam bacaan pertama. Demi nasib keselamatan jiwa, ketika berhadapan dengan ancaman dosa yang mematikan, kita dapat meminta banyak atau cerewet seperti Abraham, bahkan mendesak Tuhan untuk berpihak pada kita, demi keselamatan jiwa kita. Kedua, kita meminta kepada Tuhan didasarkan pada prinsip bahwa kita senantiasa bergantung pada penyelenggaraan Tuhan. Hal ini sangat berkaitan dengan hidup kita yang fana dan sikap kita yang rendah hati. Memang kita memiliki banyak kebutuhan untuk dipenuhi, tetapi kita harusnya bersikap seperti anak terhadap Bapa, yaitu kita pasrahkan hidup kita sambil meminta curahan berkat-Nya supaya dilimpahi kepada kita. Soal akan diberikan sesuai dengan keinginan kita, jumlahnya banyak atau sedikit, waktunya tepat atau tidak, kita serahkan kepada Bapa. Ia yang memiliki kehendak untuk terjadi. Doa “Bapa Kami” yang selalu kita ucapkan merupakan cara kita meminta dan berpasrah kepada kehendak Bapa untuk terjadi. Tak ada kemendesakan di sini. Ketiga, dalam soal kualitas hidup beriman, hendaknya kita meminta untuk sesuatu yang baru. Kita ingin meninggalkan yang lama, yang tidak berguna, dan yang jelek. Kita juga berusaha menghindari permintaan untuk mendapatkan yang banyak, menjadi kaya, menjadi penuh dengan semangat duniawi, dan menjadi melekat dengan dunia ini. Jadi pada hari ini kita diajarkan untuk meminta kepada Tuhan dengan cara yang baik, yaitu kemendesakan keselamatan kita, kepasrahan kita kepada kehendak-Nya, dan kepentingan kualitas hidup iman kita. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa ... Ya Bapa maha murah, kami selalu berharap dan bergantung pada setiap penyelenggaraan-Mu ke atas hidup kami, dan jadikan kami selalu rendah hati. Kemuliaan kepada Bapa ... Dalam nama Bapa ... --- Send in a voice message: https://anchor.fm/media-la-porta/message
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Vikti dan Windy dari Gereja Kristus Raja, Paroki Bajiro di Yogyakarta, Keuskupan Agung Semarang. Yesaya 10: 5-7.13-16; Mazmur tg 94: 5-10.14-15; Matius 11: 25-27 MENGENALI TUHAN Tema renungan kita pada hari ini ialah: Mengenali Tuhan. Sandra, anak sd kelas satu baru seminggu masuk sekolah. Di dalam pelajaran agama, mereka diajarkan berdoa “Bapa Kami” dan doa-doa umum lainnya. Murid-murid diminta gurunya untuk mencatat rumusan doa Bapa Kami. Tetapi Sandra hanya menuliskan judul doa “Bapa Kami”, lalu di bawahnya ia menggambar wajah seorang lelaki: rambut agak tebal dan keriting, berkumis dan jenggot tipis. Ibu guru kemudian bertanya mengapa Yuvita menggambar wajah itu. Murid itu menjawab: "Doa Bapa Kami sudah aku hafal, padahal aku mau sesuatu yang lebih, yaitu wajah Bapa Allah. Karena aku tak tahu wajah Tuhan Allah, aku lebih baik gambar wajah bapakku di rumah. Kan dia juga baik seperti Tuhan Allah". Sandra mewakili kita semua orang beriman yang ingin mengenali Tuhan Allah secara nyata. Tetapi sama seperti dia, kita pasti kesulitan menentukan wajah-Nya seperti apa atau siapa. Tidak seorang pun manusia mampu melakukan ini, tapi Yesus Kristus yang adalah Putra Allah justru melakukan bagi kita. Wajah Yesus tidak asing bagi kita. Mengenali Dia, melihat wajah-Nya dan berjumpa Dia, ialah sama saja dengan mengalami Bapa Allah. Secara khusus pada hari ini kita bertemu Tuhan Allah sendiri yang memperkenalkan diri-Nya kepada kita. Melalui perikop kitab nabi Yesaya bab 10, Tuhan Allah menyatakan diri-Nya sebagai penguasa alam semesta dan terutama atas segala bangsa di bumi. Kejahatan yang dibuat oleh bangsa-bangsa tidak ber-Tuhan akan dikalahkan oleh kuasa Surgawi, di mana Allah memakai bangsa Asyur untuk menindas mereka. Sesungguhnya Tuhan hendak menyadarkan mereka agar mereka segera bertobat dan berbalik kepada-Nya. Yesus memperkenalkan Allah sebagai Tuhan yang telah menjelma di dalam diri-Nya. Ia sendiri mengenal Allah Bapa dan seperti apa Allah Bapa itu, kita hanya bisa mendapatkan itu dalam diri Yesus Kristus yang sedang berbicara dan berjumpa dengan kita. Di dalam doa kepada Bapa, Yesus meminta supaya semua kebaikan dan kemurahan menjadi berkat-berkat bagi orang-orang sederhana, kecil dan menderita. Orang-orang congkak, sombong dan cerdik susah sekali mengenali Tuhan. Banyak dari kita mengenali Tuhan sungguh-sungguh pada saat kesulitan dan ancaman penderitaan dan kita sangat membutuhkan pertolongan-Nya. Kita juga mengenali Tuhan saat Ia membebaskan kita dari segala bentuk penindasan dan penganiayaan. Kita pun mengenali Tuhan dalam situasi sakit dan tidak berdaya. Di dalam hidup yang sederhana dan rendah hati kita juga mengenal Tuhan. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Allah yang maha kuasa, berkatilah kami supaya kami dapat mengenali Engkau dengan tanpa halangan dalam segala situasi hidup kami. Kemuliaan kepada Bapa dan Putra dan Roh Kudus... Dalam nama Bapa... --- Send in a voice message: https://anchor.fm/media-la-porta/message
Dengarkan Firman Tuhan yang dapat mengubah hidup saudara, dan pastinya selalu baru setiap pagi.
The post Doa Bapa Kami Bag. 6 appeared first on Truth Voice.
Podcast Siaran Rohani Kristen Protestan MPUK Jembrana Di Radio Ananta Praja Swara 99.9 FM Setiap Senin jam 06.00 WIB Di Ampu Oleh : Pdt. Wayan Suamba, Pdt.Nengah Sukarmayasa, Pdt.Jesico Sasmitha, Ps.El Roi Israel Sipahelut --- This episode is sponsored by · Anchor: The easiest way to make a podcast. https://anchor.fm/app Support this podcast: https://anchor.fm/Pselroisipahelut/support
"Oratio Dominica" / Doa Bapa Kami, adalah doa pokok dalam gereja katolik dan populer didoakan. Semua orang kristen terutama orang katolik pasti hafal doa ini. Karena seringnya didoakan sehingga kita mendoakannya dengan kurang pas. Sering doa - doa pokok dalam gereja katolik didoakan dengan mulut saja, didarskan dengan cepat tanpa menghayatan dan iman. Oleh karena itu dalam episode ini kita akan membahas tentang Doa Bapa Kami, supaya semakin kita memahaminya, semakin mengimaninya, semakin tekun mendoakannya. Amin. --- Send in a voice message: https://anchor.fm/christoforus-petrus-ho/message
Kalimat-kalimat dalam Doa Bapa Kami yang tampaknya sederhana ternyata memuat kandungan makna yang mendalam. Gereja Katolik sudah menjelaskannya di dalam Katekismusnya; Rama Bayu menyajikannya secara runtut. --- Send in a voice message: https://anchor.fm/katkit/message
Podcast ini menjawab pertanyaan: "Mengapa Doa Bapa Kami versi Katolik dalam bahasa Indonesia berbeda dengan teks Alkitab bahasa Indonesia?" --- Send in a voice message: https://anchor.fm/katkit/message
The post Doa Bapa Kami Bag. 6 appeared first on Truth Voice.
The post Doa Bapa Kami Bag. 2 appeared first on Truth Voice.
Mat 6:13b. Akhiran doa Bapa kami, ialah penegasan komunikasi kita dengan-Nya, dalam permohonan dan pujian kita kepada-Nya.
Mat 6:13a. Manusia sepatutnya memohon agar Allah campur tangan menjauhkan manusia dari pencobaan, godaan, dan dari kuasa jahat yang menjerat manusia ke dalam dosa.
Mat 6: 12. Yang mampu mengampuni sesama ialah yang telah benar-benar menghayati dan mensyukuri pengampunan dari Allah Bapa. Yang mensyukuri dan menghargai pengampunan dari Allah Bapa, dapat memberikan pengampunan yang tulus kepada sesama.
Mat 6: 11. Kita memohon berkat jasmani sebagai keyakinan kita kepada Allah Bapa yang menjamin dan menyediakan kebutuhan hidup kita karena anugerah pemberitahuan-Nya.
Mat 6: 10. Bila manusia bertanya, "Keinginan siapa untuk diikuti?" dalam hidup rohani, seperti ajaran Tuhan Yesus, kehendak Bapa lah yang terjadi, bukan keinginan manusia meskipun manusia juga punya permohonan dan harapan.
Mat 6:9. Tuhan Yesus mengajarkan kepada kita sebuah doa, yang menjadi pola doa dan menjadi doa praktis untuk melatih kedisiplinan doa kita. Awalan ini yang kita pelajari bersama.
Doa Bapa Kami bukan sekedar doa yang diucapkan dan juga buka sekedar rapalan. Tetapi doa Bapa Kami mengandung arti dan makna yang sangat dalam. --- This episode is sponsored by · Anchor: The easiest way to make a podcast. https://anchor.fm/app Support this podcast: https://anchor.fm/gereja-bethany-salatiga/support
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan dibawakan oleh Veronika Genua dan renungan dibawakan oleh Petrus Duu (pasutri dari Gereja Santo Martinus, Paroki Roworege, Keuskupan Agung Ende - NTT). T. Daniel 3: 25.34-43; Mazmur tg 25: 4b-5b.6.7c.8-9; Matius 18: 21-35. SYARAT PENGAMPUNAN Tema renungan kita pada hari ini ialah: Syarat Pengampunan. Meskipun Tuhan maha pengampun, dan karunia itu adalah cuma-cuma, tidak berarti bahwa karunia itu langsung jadi. Iman kita mengajarkan bahwa untuk mendapatkan pengampunan atas dosa-dosa itu, Gereja menyediakan sakramen tobat. Di dalamnya ada elemen materialnya ialah dosa-dosa nyata yang diakukan oleh si pendosa, dan elemen formalnya ialah formula absolusi yang disampaikan bapak pengakuan yang menyatakan pembebasan seseorang dari dosa-dosanya. Khususnya untuk elemen materialnya, ada syarat-syarat untuk mendukung pengungkapan dosa-dosa pada kesempatan pengakuan dosa itu. Syarat-syarat tersebut menunjuk pada sikap dan cara orang mempersiapkan dirinya untuk melakukan sebuah pengakuan dosa. Syarat-syarat resmi Gereja biasanya terkait dengan bimbingan atau pedoman untuk diikuti oleh umat yang mempersiapkan diri menerima sakramen ini. Di samping itu, ada syarat-syarat pribadi yang penting sekali menjadi tanggung jawab setiap pribadi sehingga dapat menggambarkan iman dan penghayatannya akan sakramen ini. Untuk sikap-sikap pribadi, kedua bacaan pada hari ini, masing-masingnya memberikan petunjuk bagaimana pentingnya persiapan pengakuan dosa itu. Nubuat Daniel dalam bacaan pertama menekankan tentang peran sikap menyesal si pendosa. Penyesalan merupakan syarat yang sangat penting untuk memberikan kualitas pengakuan dosa sebagai sikap negatif dan tegas terhadap dosa-dosa. Jiwa yang remuk redam dan roh yang rendah menandakan kalau si pendosa sedih sekaligus marah atas kehinaan dirinya. Ia kasihan dengan dirinya yang bernasib jelek. Dengan demikian Tuhan yang maha rahim dapat berpaling perhatian dan kasih-Nya kepadanya. Orang yang tidak menampakkan penyesalan, biasanya mencari kambing hitam dari dosa-dosanya atau bangga dan senang karena dengan berdosa ia dapat memenuhi niatnya. Injil Matius mengatakan bahwa jika kita tidak mau mengampuni saudara-saudara yang telah bersalah kepada kita, Bapa di surga tidak akan mengampuni kita. Doa “Bapa Kami” mengisyaratkan kalau Bapa mengampuni kita seperti kita mengampuni mereka yang bersalah kepada kita. Itu berarti bahwa sebelum mendapatkan tindakan formal pengampunan saat melakukan pengakuan dosa, kita mesti lebih dahulu mengampuni mereka yang telah bersalah kepada kita. Oleh karena itu selain menyampaikan elemen-elemen material yaitu dosa-dosa nyata, si pendosa perlu jujur menyampaikan juga bahwa ia telah mengampuni orang-orang yang ia sebutkan di dalam pengakuannya. Suatu pengakuan dosa yang efektif dan berbuah terjadi karena adanya pengampunan terhadap si pendosa, sebelum Anda mendapatkan pengampunan dari Tuhan melalui Gereja. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Tuhan Yesus Kristus, ajarkanlah dan semangatilah kami untuk tidak malu dan takut untuk mengampuni. Bapa kami... Dalam nama Bapa .... --- Send in a voice message: https://anchor.fm/media-la-porta/message
Podcast Renungan Kristen Rumah Berkat HOB oleh Pdt. Theodorus Tjatradiningrat, M.Th, M.Pd
Podcast Renungan Kristen Rumah Berkat HOB oleh Pdt. Theodorus Tjatradiningrat, M.Th, M.Pd
Podcast Renungan Kristen Rumah Berkat HOB oleh Pdt. Theodorus Tjatradiningrat, M.Th, M.Pd
Podcast Renungan Kristen Rumah Berkat HOB oleh Pdt. Theodorus Tjatradiningrat, M.Th, M.Pd
Podcast Renungan Kristen Rumah Berkat HOB oleh Pdt. Theodorus Tjatradiningrat, M.Th, M.Pd
Mengapa dalam Doa Bapa Kami kita diajarkan untuk berdoa: “dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan, tetapi lepaskanlah kami dari pada yang jahat” (Matius 6:13 ). Bukankah dalam Yakobus 1:13 dikatakan “Apabila seorang dicobai, janganlah ia berkata: "Pencobaan ini datang dari Allah!" Sebab Allah tidak dapat dicobai oleh yang jahat, dan Ia sendiri tidak mencobai siapapun." Jika Allah tidak mencobai, bukankah kita tidak perlu berdoa “janganlah membawa kami ke dalam pencobaan?”
Siap-Siap Hati kita diubah Oleh Firman ini. Waktu Hati kita Berubah, Hidup kita Pun akan diubah-nya!! Karena Tuhan Yesus Tidak dapat di batasi oleh Ruang dan Waktu. Kapan dan dimana saja kita bisa merasakan jamahan-nya. #GRACETOGRACE #TEMANTEDUH #WORSHIP AND PRAY #DOA dan #RENUNGAN FIRMAN TUHAN SETIAP HARI UPDATE PUKUL 05.00 PAGI DAN 12.00 MALAM JANGAN LUPA YAH UNTUK: SHARE VIDEO CHANNEL INI , BERTUMBUH DAN BERBUAH DI DALAM TUHAN, GOD Bless. --- This episode is sponsored by · Anchor: The easiest way to make a podcast. https://anchor.fm/app --- Send in a voice message: https://anchor.fm/teman-teduh/message Support this podcast: https://anchor.fm/teman-teduh/support
BKSN #1. Episode kali ini merupakan pertemuan pertama BKSN dengan tema: Bapa Kami Yang Maha Adil.
Apa latar belakang dan mengapa Yesus mengajarkan Doa "BAPA KAMI" kepada kita. Apa yang harus kita pahami saat kita berkata "Bapa kami yang di sorga di kuduskanlah nama-Mu". kata ini menjadi pembuka dari doa ini untuk menunjukkan prioritas kita kepada Yesus? Karena firman-Nya berkata "carilah dahulu kerajaan Allah dan kebenaran-Nya maka semuanya akan di tambahkan kepadamu". Ada hal-hal di hidup kita yang tidak dapat terjadi, kecuali saat kita berdoa dengan benar kepada Yesus. Doa yang benar pasti disertai tindakan.
Mari kita renungan bersama mengapa Tuhan memberikan "Doa Bapa Kami" sebagai contoh doa kepada pada muridnya untuk diikuti. --- Doa Bapa Kami - Doa contoh bagi para murid Yesus (Mat 6:9-13) Tiga permohonan yang berkaitan dengan kemuliaan Allah (Ayat 9-10). 1. Menguduskan Nama Allah. 2. Mewujudkan nilai-nilai Kerajaan Allah. 3. Memberlakukan Kehendak Allah. Tiga permintaan yang berkaitan dengan kebutuhan pokok manusia (Ayat 11-13): 1. Makanan yang secukupnya. 2. Menerima dan memberikan pengampunan. 3. Pemeliharaan melawan pencobaan.
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan oleh Petrus Kristanto Setiawan dan renungan oleh Nining Sukidi MENGENALI TUHAN Tema renungan kita pada hari ini ialah: Mengenali Tuhan. Yuvita, anak sd kelas satu baru seminggu masuk sekolah. Di dalam pelajaran agama, mereka diajarkan berdoa “Bapa Kami” dan doa-doa umum lainnya. Murid-murid diminta gurunya untuk mencatat rumusan doa Bapa Kami. Tetapi Yuvita hanya menuliskan judul doa “Bapa Kami”, lalu di bawahnya ia menggambar wajah seorang lelaki: rambut agak tebal dan keriting, berkumis dan jenggot tipis. Ibu guru kemudian bertanya mengapa Yuvita menggambar wajah itu. Murid itu menjawab: "Doa Bapa Kami sudah aku hafal, padahal aku mau sesuatu yang lebih, yaitu wajah Bapa Allah. Karena aku tak tahu wajah Tuhan Allah, aku lebih baik gambar wajah bapakku di rumah. Kan dia juga baik seperti Tuhan Allah". Yuvita mewakili kita semua orang beriman yang ingin mengenali Tuhan Allah secara nyata. Tetapi sama seperti dia, kita pasti kesulitan menentukan wajah-Nya seperti apa atau siapa. Tidak seorang pun manusia mampu melakukan ini, tapi Yesus Kristus yang adalah Putra Allah justru melakukan bagi kita. Wajah Yesus tidak asing bagi kita. Mengenali Dia, melihat wajah-Nya dan berjumpa Dia, ialah sama saja dengan mengalami Bapa Allah. Secara khusus pada hari ini kita bertemu Tuhan Allah sendiri yang memperkenalkan diri-Nya kepada kita. Melalui perikop kitab nabi Yesaya bab 10, Tuhan Allah menyatakan diri-Nya sebagai penguasa alam semesta dan terutama atas segala bangsa di bumi. Kejahatan yang dibuat oleh bangsa-bangsa tidak ber-Tuhan akan dikalahkan oleh kuasa Surgawi, di mana Allah memakai bangsa Asyur untuk menindas mereka. Sesungguhnya Tuhan hendak menyadarkan mereka agar mereka segera bertobat dan berbalik kepada-Nya. Yesus memperkenalkan Allah sebagai Tuhan yang telah menjelma di dalam diri-Nya. Ia sendiri mengenal Allah Bapa dan seperti apa Allah Bapa itu, kita hanya bisa mendapatkan itu dalam diri Yesus Kristus yang sedang berbicara dan berjumpa dengan kita. Di dalam doa kepada Bapa, Yesus meminta supaya semua kebaikan dan kemurahan menjadi berkat-berkat bagi orang-orang sederhana, kecil dan menderita. Orang-orang congkak, sombong dan cerdik susah sekali mengenali Tuhan. Banyak dari kita mengenali Tuhan sungguh-sungguh pada saat kesulitan dan ancaman penderitaan dan kita sangat membutuhkan pertolongan-Nya. Kita juga mengenali Tuhan saat Ia membebaskan kita dari segala bentuk penindasan dan penganiayaan. Kita pun mengenali Tuhan dalam situasi sakit dan tidak berdaya. Di dalam hidup yang sederhana dan rendah hati kita juga mengenal Tuhan. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Allah yang maha kuasa, kuatkanlah kami dengan berkat-berkat-Mu, supaya kami dapat mengenali Engkau dengan tanpa halangan dalam segala situasi hidup kami. Bapa kami... Dalam nama Bapa... --- Send in a voice message: https://anchor.fm/media-la-porta/message
Tahukah kamu tentang Doa Bapa Kami? Tahukah kamu apa artinya?
Kontroversi yang terjadi tentang masalah doa ini, kami angkat supaya para pendengar bisa memahami esensi dari doa itu sendiri.
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan oleh Paulina Yosefa Gelole Ladjar dan renungan oleh Bernardus Baha Ladjar DOA YANG BERDEVOSI Tema renungan kita pada hari ini ialah: Doa yang Berdevosi. Seorang siswa SMP menjadi lulusan terbaik dari sekolahnya. Sebagai ungkapan syukur, pertama-tama ia berdoa di kamarnya untuk berterima kasih kepada Tuhan. Kemudian ia pergi ke bapa dan ibunya untuk menyampaikan suka cita dan terima kasihnya. Kepada orang tuanya ia berkata: "Terima kasih Bapa dan Ibu, aku berusaha untuk tetap menjadi anak yang baik dan setia kepada Bapa dan Ibu." Seorang anak yang setia, patuh dan menyayangi orang tuanya akan berbuat yang terbaik untuk membahagiakan mereka. Ia tidak pernah mempunyai niat untuk mengecewakan atau menyakitkan mereka. Inilah yang dimaksudkan dengan seorang anak memiliki devosi kepada orang tuanya. Demikian juga kalau doa-doa kita penuh devosi kepada Tuhan, itu berarti kita berdoa dalam posisi sebagai putra-putri atau anak-anak yang patuh dan setia kepada Tuhan. Doa “Bapa Kami” merupakan doa yang berdevosi, karena merupakan doa Yesus Kristus sebagai Putera Allah, yang menyatukan kita semua sebagai saudara-saudari-Nya, untuk menempatkan diri kita di bawah kuasa perlindungan Bapa di surga. Doa devosi ini berisi kata-kata sederhana berupa pujian, kemuliaan, syukur dan permintaan. Doa anak-anak selalu memiliki ciri-ciri seperti itu. Sedangkan doa orang besar, penguasa, cendekia dan cerdas-pandai cenderung menjadi doa yang berlebihan. Mereka lebih suka membanjiri Tuhan dengan kata-kata indah, puitis, megah dan bertele-tele. Mereka cenderung menyampaikan kemampuan dan prestasi mereka di dunia seperti ingin menunjukkan bahwa mereka begitu penting di hadapan Tuhan. Sibuk dengan sebegitu rumitnya isi kata-kata itu, mereka lupa untuk bersyukur dan memohon kepada Tuhan. Doa “Bapa Kami” merupakan doa yang berdevosi karena mengungkapkan ketulusan dan komitmen, bahwa mengambil bagian dalam Yesus Kristus adalah panggilan. Ini berarti, berada jauh atau bahkan di luar Yesus, sapaan kepada Tuhan sebagai “Bapa” akan menjadi aneh dan tidak logis. Devosi sangat menuntut ketulusan dan komitmen, karena itu adalah ciri khasnya. Doa “Bapa Kami” sebagai doa yang berdevosi karena didoakan setiap saat, didoakan oleh publik, dan didoakan dalam semua jenis ibadat. Singkatnya doa ini model bagi semua jenis doa orang-orang beriman. Doa ini diterjemahkan dalam berbagai bahasa dan dialek, maka dapat didoakan siapa saja dan di mana pun. Doa “Bapa Kami” sebagai doa yang berdevosi karena memakai kata “kami” yaitu semua pribadi orang-orang percaya yang berdevosi kepada Bapa yang ada di surga. Kita tidak memakai kata “aku” yang berarti untuk diri sendiri, atau “kita” yang tidak tepat untuk komunikasi doa dua arah, antara Tuhan dan si pendoa. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Bapa di surga, semoga semangat doa kami tetap kuat dan membantu kami menjadi kudus. Bapa kami... Dalam nama... --- Send in a voice message: https://anchor.fm/media-la-porta/message