POPULARITY
Satu kerinduan Tuhan yang paling dalam ialah, Ia ingin diri-Nya dikenal dengan benar oleh setiap kita. Mengapa dengan benar? Sebab kita 'mungkin' mengenal Dia, mempunyai persepsi dan cara pandang yang salah tentang Dia. Namun disatu sisi, untuk mengenal Allah dengan detail dan presisi, kita tidak akan mampu, sebab Allah terlalu besar untuk bisa dikenal dan dikurung dalam akal manusia. Tetapi Allah membuka diri-Nya melalui firman Allah, untuk menolong kita mengenal Dia. Dalam seri ini, kita akan belajar 7 makna penting siapa Yesus, untuk menolong mengenal Dia, sehingga ibadah, pelayanan dan hidup kita lahir dengan pengenalan yang benar akan Dia. Lalu apa 7 makna tersebut? Jawabannya ada dalam Seri 1 - Yesus Segalanya | Ps. Charles Bessie. Gembala Gereja C3 Reach Pemulihan Kupang. Selamat mendengarkan, silahkan dibagikan. Tuhan Yesus memberkati.
AYAT 2 SURAH AL-HASHR Jangan naif berfikir tentang kelompok pengkhianat seperti Bani Nadhir itu. Kita tidak sangka mereka boleh kalah disebabkan oleh kekuatan yang mereka ada. Dan mereka memang bukan sebarangan sebab akal fikiran mereka berada di tahap mempercayai Tuhan pun tidak boleh mengalahkan mereka. Tetapi Allah swt datang kepada mereka dari jalan yang tidak disangka-sangka. Iaitu dengan Allah mencampakkan rasa takut yang melampau di dalam jiwa mereka. Kombinasi jahat dan takut, adalah ramuan luar biasa yang menjadi ancaman hingga ke hari ini. #ibrahsurahalhashr #bebaspalestin #palestin #gaza #freepalestine --- Send in a voice message: https://podcasters.spotify.com/pod/show/hasrizal/message
AYAT 4 SURAH AL-HASHR Kita mahu Bani Nadhir itu menerima akibat sebagai hukuman seperti yang kita bayangkan, supaya hati kita puas. Tetapi Allah sendiri yang tentukan bahawa hukuman ke atas mereka bukan kemusnahan total. Sebaliknya mereka menanggung seksa dengan kehinaan hidup dalam buangan. Manakala hukuman muktamad ke atas mereka adalah azab Neraka di akhirat kelak. Walaupun Bani Nadhir dan yang seumpama mereka melakukan kezaliman ke atas umat Islam, hakikatnya mereka disimpulkan oleh Allah sebagai musuh-Nya dan musuh Rasul-Nya. Maka Allah jualah yang paling berhak menentukan bentuk balasan ke atas mereka. Ayat ini sekali lagi secara langsung atau tidak langsung mengingatkan kita bahawa bencana oleh Bani Nadhir perlu ditangani dengan kita meletakkan kesungguhan serta keutamaan pada mengukuhkan kualiti serta kekuatan diri kita sendiri. Lawan tetap lawan. Tetapi jangan lupa bangkit dengan iman. #ibrahsurahalhashr #bebaspalestin #palestin #gaza #freepalestine --- Send in a voice message: https://podcasters.spotify.com/pod/show/hasrizal/message
Satu pertanyaan yang sangat prinsip, “Mengapa Allah menciptakan manusia?” Seakan-akan pertanyaan tersebut sederhana, namun sejatinya tidak. Allah menghendaki satu makhluk yang kepadanya Allah ingin cinta-Nya dirasakan. Tetapi Allah juga ingin memiliki makhluk yang cintanya dapat Allah rasakan. Maka makhluk ini harus memiliki kehendak bebas. Didesain begitu rupa dengan pikiran dan perasaan yang juga dimiliki oleh Allah. Dengan... Continue reading →
Ketika Allah SWT mencintai hambanya, Allah yang Maha Tinggi tidak hanya cukup mengatakan ‘Aku Cinta Kepada Orang Ini'! Tetapi Allah mengumumkan kepada seluruh makhluk-Nya!
Alasan kita hidup di dunia saat ini ialah karena satu hal; "kasih karunia". Sebab ketika kita melihat perjalanan hidup kebelakang seharusnya kita malu. Kadang kita berpikir bahwa kita hebat, kita mampu melakukan segala sesuatu dengan kekuatan sendiri, dan menganggap diri paling benar, dan kita mulai memakai segala cara untuk "memusuhi" Tuhan. Tetapi Allah dengan kasih karunia-Nya yang luar biasa, masih mau memeluk kita, dan memberi kasih karunia. Kita akan belajar dari salah satu Rasul dari Alkitab, yang selama hidupnya sangat jahat dan menentang Tuhan, namun dengan dengan kasih karunia Allah, ia ditangkap dan dimenangkan oleh kasih karunia. Siapa dia? Simak dalam Podcast Seri 2 - Kehebatan Kasih Karunia, Ps. Charles Bessie, Gembala Gereja C3 Pemulihan Kupang. Selamat mendengarkan, silahkan dibagikan, Tuhan Yesus memberkati.
Kisah Para Rasul 2:14-36 Kisah Para Rasul 2:23-24, “Dia yang diserahkan Allah menurut maksud dan rencanaNya, telah kamu salibkan dan kamu bunuh oleh tangan bangsa-bangsa durhaka. Tetapi Allah membangkitkan Dia dengan melepaskan Dia dari sengsara maut, karena tidak mungkin Ia tetap berada dalam kuasa maut itu.”
فَلَمَّا فَصَلَ طَالُوتُ بِالْجُنُودِ قَالَ إِنَّ اللَّهَ مُبْتَلِيكُمْ بِنَهَرٍ فَمَنْ شَرِبَ مِنْهُ فَلَيْسَ مِنِّي وَمَنْ لَمْ يَطْعَمْهُ فَإِنَّهُ مِنِّي إِلَّا مَنِ اغْتَرَفَ غُرْفَةً بِيَدِهِ ۚفَشَرِبُوا مِنْهُ إِلَّا قَلِيلًا مِنْهُمْ ۚ فَلَمَّا جَاوَزَهُ هُوَ وَالَّذِينَ آمَنُوا مَعَهُ قَالُوا لَا طَاقَةَ لَنَا الْيَوْمَ بِجَالُوتَ وَجُنُودِهِ ۚ قَالَ الَّذِينَ يَظُنُّونَ أَنَّهُمْ مُلَاقُو اللَّهِ كَمْ مِنْ فِئَةٍ قَلِيلَةٍ غَلَبَتْ فِئَةً كَثِيرَةً بِإِذْنِ اللَّهِ ۗ وَاللَّهُ مَعَ الصَّابِرِينَ 249. Maka tatkala Thālūt membawa tentaranya, dia berkata, “Sesungguhnya Allah akan menguji kamu dengan sebuah sungai. Maka barang siapa di antara kamu meminum (airnya), dia bukanlah pengikutku. Dan barang siapa tidak meminumnya, maka dia adalah pengikutku, kecuali menciduk seciduk dengan tangan. Kemudian mereka meminumnya kecuali sebagian kecil di antara mereka. Ketika dia (Thālūt) dan orang-orang yang beriman bersamanya menyeberangi sungai itu, mereka berkata, “Kami tidak kuat lagi pada hari ini melawan Jālūt dan bala tentaranya.” Mereka yang meyakini bahwa mereka akan menemui Allah berkata, “Betapa banyak kelompok kecil mengalahkan kelompok besar dengan izin Allah.” Dan Allah beserta orang-orang yang sabar. وَلَمَّا بَرَزُوا لِجَالُوتَ وَجُنُودِهِ قَالُوا رَبَّنَا أَفْرِغْ عَلَيْنَا صَبْرًا وَثَبِّتْ أَقْدَامَنَا وَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ 250. Dan ketika mereka maju melawan Jālūt dan tentaranya, mereka berdoa, “Wahai Rabb kami, limpahkan kesabaran kepada kami, kokohkanlah langkah kami, dan tolonglah kami menghadapi orang-orang kafir.” فَهَزَمُوهُمْ بِإِذْنِ اللَّهِ وَقَتَلَ دَاوُودُ جَالُوتَ وَآتَاهُ اللَّهُ الْمُلْكَ وَالْحِكْمَةَ وَعَلَّمَهُ مِمَّا يَشَاءُ ۗ وَلَوْلَا دَفْعُ اللَّهِ النَّاسَ بَعْضَهُمْ بِبَعْضٍ لَفَسَدَتِ الْأَرْضُ وَلَٰكِنَّ اللَّهَ ذُو فَضْلٍ عَلَى الْعَالَمِينَ 251. Mereka mengalahkannya dengan izin Allah, dan Dawud membunuh Jālūt. Kemudian Allah memberinya kerajaan, dan hikmah, dan mengajarinya apa yang Dia kehendaki. Dan kalau Allah tidak melindungi sebagian manusia dengan sebagian yang lain, niscaya rusaklah bumi ini. Tetapi Allah mempunyai karunia (yang dilimpahkan-Nya) atas seluruh alam. تِلْكَ آيَاتُ اللَّهِ نَتْلُوهَا عَلَيْكَ بِالْحَقِّ ۚ وَإِنَّكَ لَمِنَ الْمُرْسَلِينَ 252. Itu adalah ayat-ayat Allah, Kami bacakan kepadamu dengan benar dan engkau (Muhammad) adalah benar-benar seorang rasul.
Tetapi Allah akan membebaskan nyawaku dari cengkeraman dunia orang mati, sebab Ia akan menarik aku.
Tetapi Allah akan membebaskan nyawaku dari cengkeraman dunia orang mati, sebab Ia akan menarik aku.
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Adrianus A. Guntur dan Irena Putri Andira dari Komunitas Pukat Labuan Bajo, Keuskupan Ruteng, Indonesia. Filipi 2: 1-4; Mazmur tg 131: 1.2.3; Lukas 14: 12-14 JANGAN TERLALU CINTA DIRI Renungan kita pada hari ini bertema: Jangan Terlalu Ingat Diri. Ada seorang istri memperingatkan suaminya dengan berujar begini: “Papa, rambutmu itu disisir rapi supaya kelihatan bagus, jangan terlihat seperti orang baru dari hutan.” Sebaliknya, suaminya juga membalas dengan peringatan dengan berujar: “Mama, dandananmu jangan mencolok, biar tidak menjadi pembicaraan banyak tetangga.” Saling memperingatkan di antara suami dan istri ini memberikan kita suatu pemahaman tentang mencintai diri kita sendiri. Jika suami diingatkan supaya menampilkan diri bagus, ini berarti ia perlu memperhatikan dirinya. Ia harus hadir bagi orang lain, khususnya sang istri dalam keadaan yang membuat istrinya itu gembira dan merasa nyaman. Demikian juga sebaliknya, istri diharapkan supaya memberi rasa betah dan gembira di hadapan suaminya dengan penampilan yang diharapkan sang suami. Jadi mencintai diri sendiri dalam konteks ini ialah menjadikan diri kita sendiri sebagai sebuah kehadiran yang baik, memberi kesan yang bagus, membuat sesama kita merasa nyaman, dan sebagai cara kita menyambut orang lain yang berada di sekitar kita. Hal ini tentu saja berbeda dari mencintai diri kita yang berlebihan. Kita dapat memahami di dalam pergaulan di antara saudara dan teman, bahwa perbuatan atau sikap yang keterlaluan sangat tidak baik. Jika kita terlalu mencintai diri kita, perhatian akan fokus kepada diri kita sangat dominan. Kita membentengi diri kita sehingga kita terhalang untuk berelasi dengan orang lain dan orang lain tidak dapat mengakses diri kita. Gaya hidup seperti ini sangat bertentangan dengan kehendak Tuhan. Santo Paulus di dalam bacaan pertama hari ini menegaskan bahwa jika kita menghilangkan cinta diri yang berlebihan, kita akan membangun suatu kehidupan bersama di mana kita hidup dalam sehati sepikir, satu kasih, satu jiwa dan satu tujuan. Salah satu tendensi alamiah kita manusia yang cinta diri berlebihan ialah ketika kita mengejar kemenangan atau kemuliaan sendiri. Kita tidak peduli dengan orang lain atau sesama kita yang kurang beruntung di dalam hidup mereka. Tuhan Yesus berkata: jika Anda mengundang saudara atau teman-teman yang kaya untuk makan di rumahmu, Anda hanya mengingat dirimu saja. Mereka akan membalas mengundangmu juga. Hanya Anda yang mendapatkan keuntungannya. Tetapi jika Anda mengundang orang-orang kecil, orang sakit dan miskin, mereka pasti tidak dapat membalas mengundangmu. Tetapi Allah yang di surga akan membalas kebaikan dan kemurahanmu tersebut. Jadi kalau kita dapat menghilangan cinta diri yang sangat berlebihan, Tuhan akan menggantikan dengan cinta kasih dari-Nya yang tidak akan pernah hilang atau punah. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa … Ya Yesus yang mahacinta, buatlah kami rendah hati dan tidak ingat diri sendiri saja. Salam Maria … Dalam nama Bapa … --- Send in a voice message: https://anchor.fm/media-la-porta/message
“Tetapi Allah yang kaya dengan rahmat, oleh karena kasih-Nya yang besar, yang dilimpahkan-Nya kepada kita, telah menghidupkan kita bersama-sama dengan Kristus, sekalipun kita telah mati oleh kesalahan-kesalahan kita oleh anugerah kamu diselamatkan.” (Ef. 2:4-5) --- Support this podcast: https://anchor.fm/e-manna/support
Baru-baru ini, sahabat di tanahair memberitahu bahawa Prof Dr Basri Ibrahim al-Azhari hafizahullah ada menulis buku baharu beliau bertajuk Label dan Pelabelan Wahabi. Menariknya, di dalam bab keempat, ada satu topik berbunyi "Pelabelan Berfahaman Wahabi Terhadap Ustaz Hasrizal Abdul Jamil". Selalunya seseorang itu dibincangkan mengenainya selepas beliau meninggal dunia. Tetapi Allah izinkan saya untuk meneliti hal sebegini semasa masih hidup. Cuma telah meninggal juga, iaitu meninggalkan Malaysia. Saya bukan people pleaser. Golongan yang memfitnah dan melabel saya (dan berpuluh-puluh yang lain di senarai media sosial itu) dengan tuduhan sebegini bukanlah sepenuhnya orang asing yang tidak mengenali saya secara peribadi. Sebahagian pelopornya adalah sahabat dan kenalan sendiri, sepengajian, yang menempuh susur galur proses menuntut ilmu bersama-sama. Malang buat umat Islam yang berilmu, setelah belajar tinggi, berguru, berkitab, sujud meletak muka di tanah dan berikrar Allah Maha Besar pun, tetapi seperti tiada takut kepada Allah. Sedangkan ada pelbagai isu kompleks di belakang label Wahabi ini. Selain fakta berbalas fakta dan kupasan membidas kupasan, kita juga perlu melihat jurang semantik yang wujud antara bahasa Arab dengan bahasa Melayu dan Inggeris, pada mengungkap dan menghuraikan konsep-konsep kontroversi seputar istilah Wahabi itu. Isu ini juga rumit kerana jawapan yang benar sering diminta menggunakan soalan yang salah. Saya sudah pun beberapa kali menulis mengenai hal ini di dalam buku-buku terdahulu. Antaranya: Isu Wahhabiyyah: Tingkap Yang Disangka Pintu (2006 / 2016) | https://saifulislam.com/2016/04/isu-wahhabiyyah-tingkap-yang-disangka-pintu/ Keraguan: Adakah Ia Jalan Islah (2006) | https://saifulislam.com/2016/04/keraguan-adakah-ia-jalan-islah/ Iconoclasm di Bumi Haramain (2012) | https://saifulislam.com/2012/10/iconoclasm-di-bumi-haramain/ Lima Tiang Pensejarahan Dakwah Muhammad Ibn Abd al-Wahhab (2014) | https://saifulislam.com/2014/02/lima-tiang-pensejarahan-dakwah-muhammad-ibn-abd-al-wahhab/ The Otherness: Pengitlakan Istilah Mengundang Musibah (2014) | https://saifulislam.com/2014/04/the-otherness-pengitlakan-istilah-mengundang-musibah/ Sindrom Menyerang ‘Ex' Merentas Sejarah (2015) | https://saifulislam.com/2015/03/sindrom-menyerang-x-merentas-sejarah/ Hidup Berpendirian, Jangan Peduli Apa Orang Kata (2020) | https://saifulislam.com/2020/06/hidup-berpendirian-jangan-peduli-apa-orang-kata/ Wahabikah Aku? (2021) | https://saifulislam.com/2021/11/wahabikah-aku/ Terima kasih Prof. Dr. Basri Ibrahim Al-Azhari kerana mengulas mengenai hal ini. --- Send in a voice message: https://anchor.fm/hasrizal/message
"Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya, bahkan Ia memberikan kekekalan dalam hati mereka." (Pengkhotbah 3:11a) Renungan: Pada suatu hari seorang wanita sedang mendampingi keponakannya belajar. Namun tidak seperti biasanya. Kali ini keponakannya tidak bisa berkonsentrasi. Ternyata salah satu kelerengnya hilang. Tiba-tiba anak itu berkata, "Tante bolehkah aku berlutut untuk berdoa meminta Tuhan agar menemukan sebutir kelerengku hilang? Ketika tantenya mengizinkannya, anak itu lalu berlutut di dekat kursinya, menutup matanya dan berdoa dengan sungguh-sungguh. Selesai berdoa dia bangkit berdiri dan melanjutkan belajarnya. Keesokan harinya tantenya yang takut doa keponakannya tidak terjawab, sehingga dengan demikian akan melemahkan imannya, dengan khawatir bertanya, "Sayang, apakah engkau sudah menemukan kelereng mu?" Keponakannya pun menjawab, "Belum, Tante. Tetapi Allah telah membuatku tidak menginginkan kelereng itu lagi." Alangkah indahnya iman anak itu. Allah memang tidak selalu menjawab doa kita menurut kehendak kita. Tetapi jika kita terus berdoa, dia akan mengambil keinginan kita yang bertentangan dengan kehendak-Nya. Maju terus dalam Tuhan Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, ajarilah aku untuk tetap setia pada-Mu walaupun apa yg kuinginkan tidak seperti yang Kau kehendaki. Amin. (Dod).
Jawab Yesus: “Mengapa kaukatakan Aku baik? Tak seorangpun yang baik selain dari pada Allah saja. (Markus 10:18) Allah itu baik. Itulah kebenaran mengenai Allah. Jika Allah itu baik, Dia baik sepanjang masa. Dia selalu baik, dan tidak ada kejahatan pada diri-Nya. Dia bukanlah pencetus kejahatan. Iblis yang menjadi pencetus kejahatan, mengambil kesempatan daripada dosa manusia, untuk membawa kejahatan ke dalam dunia. Tetapi Allah adalah oportunis yang hebat. Dia boleh mengubah apa yang dimaksudkan iblis untuk kejahatan menjadi baik. “Saya percaya bahawa Tuhan dapat dan ingin menciptakan kebaikan dari segala sesuatu, bahkan kejahatan… Saya percaya bahawa Tuhan memberi kita kekuatan sebanyak yang kita perlukan untuk melawan. Tapi Dia tidak memberikannya terlebih dahulu… Kami percaya hanya kepada-Nya. Dalam kepercayaan seperti itu, semua kecemasan tentang masa depan pasti diatasi.” - Dietrich Bonhoeffer (1906-1945) Kerana Allah itu baik. Dia adalah sumber kepada segala sesuatu yang baik – kasih, kedamaian, kegembiraan dan lain-lain. Dia selalu baik. Kasih-Nya kepada kita juga tidak berubah, kasih abadi. Dia sentiasa memiliki kepentingan terbaik bagi kita dalam hati-Nya dan fikiran-Nya. Dia boleh dipercayai bila kita ada keperluan, di setiap masa. Sebenarnya, kita dicipta untuk bertahan lama, hidup kita diberi oleh Tuhan, keberhasilan misi kita dijamin di dalam batasan yang disediakan oleh-Nya. Walau apa pun yang datang, rancangan-Nya akan tetap kekal. Dia akan kekal dengan rancangan-Nya sekiranya saya juga sudi. Ada banyak alasan untuk mempercayai-Nya, terutama sekali sekarang. Alasan untuk mempercayai-Nya jauh lebih besar daripada hasutan terkini untuk meragu. Kita dicipta untuk bertahan—selamanya. – (Diadopsi dari Renungan Shirley Weaver “Dicipta untuk Bertahan”) Apapun tantangan yang mungkin kamu hadapi hari ini, ketahuilah bahawa kita memiliki Tuhan yang baik yang boleh kita percayai dan bersandar. Dia ingin melihat kita berjaya. Dia ingin melihat anak-anak-Nya berjalan dalam destini mereka dan hidup dalam identiti dan potensi mereka yang sebenarnya. Pandanglah kepada Dia dan teruslah berseru kepada-Nya. Dia tidak akan gagal. Fokus Doa: Bersyukurlah kepada Tuhan atas segala kebaikan yang telah anda terima daripada-Nya. Fokus kepada kebaikan Tuhan dan pujilah Dia. Dia baik kepada anda, Dia akan baik kepada anda kerana Dia baik sepanjang masa. Mintalah kekuatan luar biasa dari Tuhan dan mohonlah agar Dia membolehkan semua yang sedang berjuang melawan kejahatan, mereka (termasuk diri sendiri) yang menghadapi keadaan yang mencabarkan, agar mereka akan mengatasi semuanya.
Natal pertama menggenapi Janji Pertama, Janji Terbanyak, dan sekaligus *Janji Terbaik* dari Allah! Adam pertama sudah gagal. Tetapi Allah memberikan *Perjanjian Anugerah di dalam Adam Kedua, yaitu Yesus Kristus,* yang taat sepenuhnya kepada Allah! Untuk siapakah Perjanjian Anugerah ini? | Renungan FIRMAN HIDUP ini dicuplik dari khotbah "Signifikansi Natal Pertama" Lukas 2:10-11 (Minggu, 9 Desember 2018). | Tota Scriptura: youtube.com/c/TotaScriptura?sub_confirmation=1 | griikarawaci.org
"Dengarkanlah ayahmu yang memperanakkan engkau, dan janganlah menghina ibumu kalau ia sudah tua." (Amsal 23:22) Renungan: Ada sebuah tulisan yang mengilustrasikan tentang kisah penciptaan perempuan. Setelah Allah mengakhiri penciptaan-Nya di hari kelima, maka pada hari keenam Ia menciptakan Adam. Kemudian Allah menciptakan perempuan yang diberi nama Hawa. Salah seorang malaikat menghampiri Allah dan berkata, "Banyak sekali waktu yang dihabiskan untuk menciptakan calon ibu ini." Allah menjawab, "Tidakkah kau lihat perincian yang harus dikerjakan? Ibu ini harus tahan air (waterproof) tapi bukan dari plastik. Aku mendesain 180 bagian yang lentur, lemas dan tidak cepat capai. Ia harus bisa hidup dari makanan yang seadanya. Ia harus memiliki telinga yang lebar untuk menampung semua keluhan anak-anak dan suaminya. Ia harus didesain dengan ciuman yang dapat menyembuhkan dan menyejukkan hati anak-anaknya. Dia harus memiliki lidah yang manis untuk merekatkan hati yang patah. Aku juga akan memberinya 6 pasang tangan." Malaikat itu menggeleng-gelengkan kepalanya sambil berkata, "Enam pasang tangan?" "Tentu saja. Tetapi bukan tangan yang akan merepotkan Aku, melainkan tangan yang melayani dan mengatur segalanya menjadi lebih baik. Aku juga akan memberi 3 pasang mata padanya," kata Allah. Si malaikat semakin heran dan berkata, "Bagaimana modelnya?" Allah mengangguk-angguk dan berkata, "Sepasang mata yang dapat menembus pintu yang tertutup rapat, di mana ia dapat mengetahui yang terjadi tanpa harus bertanya. Sepasang mata kedua Ku beri nama mata hati yang berfungsi turut merasakan kegembiraan dan kesedihan anak-anaknya. Sepasang mata ketiga berfungsi untuk menatap lembut anak-anaknya yang melakukan kesalahan. Mata itu dapat berkata, "Mama mengerti dan mama sayang kamu. Lain kali jangan melakukan hal ini lagi ya..." "Istirahatlah," kata Malaikat. Tetapi Allah berkata, "Tidak bisa. Saya sudah hampir selesai. Sebagai ibu, nantinya ia harus dapat menyembuhkan dirinya sendiri. Ia akan Ku lengkapi dengan kepandaian untuk mengatur sebutir telur bagi 6 orang anak. Ia juga harus mampu menyuruh anak berumur 9 tahun untuk pergi mandi, pada saat anak itu sedang asyik bermain." Akhirnya sang Malaikat memutar-mutar contoh ibu itu perlahan-lahan dan berkata, "Terlalu lunak." "Tapi kuat," kata Allah. "Tak dapat kubayangkan betapa banyak beban yang dapat ia pikul dan derita. Apakah ia dapat berpikir?" tanya Malaikat. "Ia bukan hanya dapat berpikir, tetapi ia dapat memberikan gagasan dan ide-ide," kata Allah. Malaikat menyentuh pipinya dan berkata, "Eh...ada kebocoran di sini." "Itu bukan kebocoran. Itu adalah air mata. Air mata kesenangan, air mata kesedihan, air mata kekecewaan, air mata kesakitan, air mata kesepian, air mata kebanggaan dan air mata air mata lainnya," kata Allah. Akhirnya Malaikat berkata kepada semua anak-anak di dunia ini, "Cintailah Ibumu, karena banyak penderitaan yang harus ditanggungnya demi anak-anak dan suaminya. Cintailah istrimu, karena ia telah menjadi penolong bagimu dalam banyak hal." Selamat Hari Ibu. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, aku bersyukur untuk ibuku. Berikanlah kebahagiaan, kekuatan, kesehatan dan umur panjang bagi ibu yang kucintai dan keselamatan kekal jika ibuku sudah tidak ada lagi di dunia ini. Amin. (Dod).
Maka tampaklah kepada Zakharia seorang malaikat Tuhan berdiri di sebelah kanan mezbah pembakaran ukupan. Melihat hal itu ia terkejut dan menjadi takut. Tetapi malaikat itu berkata kepadanya: "Jangan takut, hai Zakharia, sebab doamu telah dikabulkan dan Elisabet, isterimu, akan melahirkan seorang anak laki-laki bagimu dan haruslah engkau menamai dia Yohanes." (Lukas 1:11-13) Renungan: Ada seorang ibu, ketika anaknya meninggalkan kampung halamannya untuk masuk universitas, dia membekalinya dengan sebuah Alkitab yang ditulisi nama anaknya dan sebuah kutipan ayat Alkitab. Kehidupan anaknya selama kuliah di kota ternyata merupakan permulaan gaya hidup yang mendukakan hati sang ibu yang saleh itu. Suatu ketika karena kesulitan uang, anak itu menjual Alkitab kenangan dari ibunya demi membeli sebotol minuman keras. Meskipun demikian, sang ibu tidak pernah berhenti mendoakan anaknya bahkan sampai ia meninggal dunia. Setelah kepergian ibunya, sang anak berhasil menjadi seorang dokter di sebuah rumah sakit. Suatu hari seorang pasien yang sekarat minta diambilkan buku kesayangannya. Setelah pasien itu meninggal, sang dokter ingin tahu buku apakah yang sangat berharga bagi pasiennya itu, sehingga ia masih mengingatnya walau dalam keadaan sekarat. Dia lalu mencari tahu dan dia sangat terkejut karena ternyata buku tersebut adalah Alkitab yang pernah dijualnya beberapa tahun silam. Dia pergi ke ruang kantornya dan memeriksa kembali tulisan di bagian dalamnya yang sangat dikenalnya. Ia memerhatikan halaman yang ayat-ayatnya diberi garis bawah oleh ibunya. Akhirnya ia berlutut dan berdoa kepada Allah atas belas kasih-Nya kepadanya. Pada akhirnya sang dokter menjadi pelayan Tuhan. Alkitab yang pernah dijualnya itu kini menjadi harta miliknya yang paling berharga. Ternyata meskipun ibunya telah meninggal, kuasa doanya masih menyertai anaknya. Benarlah apa yang dikatakan seseorang, yaitu, "Saya sendiri sangat yakin, doa seorang ibu yang baik tidak pernah mati." Firman yang diberikan oleh malaikat kepada Zakharia dalam bacaan di atas adalah tentang kelahiran Yohanes Pembaptis sebagai jawaban atas doa Zakharia. Kata "doamu" dalam ayat 13 tidak menunjuk pada doa Zakharia saat itu, tetapi pada doa-doanya yang lalu pada saat ia meminta anak. Ini menunjukkan bahwa doa yang lama sekali belum dijawab bukannya tidak didengar atau ditolak Allah. Tetapi Allah mau kita untuk tetap tekun berdoa walau doa kita belum dijawab. Ketika Allah seolah tidak menjawab doa kita, bukan berarti Allah diam dan tidak bekerja, tetapi Dia memberi kita waktu untuk memersiapkan diri agar siap menerima jawaban doa dari-Nya. Sebelum Allah menjawab doa kita, Dia akan bekerja terlebih dahulu dalam diri kita. Hal ini sama seperti Abraham yang menunggu selama 25 tahun sejak Allah menjanjikan seorang anak sebelum Ishak lahir dan Musa menggembalakan domba di padang gurun selama 40 tahun sebelum Allah berbicara kepadanya dalam semak duri yang menyala. Daftar tersebut dapat terus diperpanjang dan mungkin sampai kepada anda dan saya. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, aku percaya Engkau adalah Allah yang menjawab doa. Berilah kesabaran di hatiku kalau sampai saat ini Engkau belum menjawab doaku. Aku percaya saat ini Engkau sedang melatihku untuk bersabar dan sedang memersiapkan diriku untuk menerima kejutan dari doa-doaku yang selama ini tertunda jawabannya. Amin. (Dod).
Ketika suatu saat nanti kita ada di hadapan Allah, kita menyaksikan dan mengalami kekekalan yang dahsyat, baru kita bisa menghayati sepenuh-penuhnya betapa tidak berartinya kita ini; betapa lemahnya kita dan betapa rentannya kita. Tetapi Allah berkenan mengasihi kita dan menjadikan kita anak-anak Allah yang dimuliakan bersama dengan Tuhan Yesus. Itu luar biasa! Pada saat itu,... Continue reading → The post Kedahsyatan Kekekekalan appeared first on Truth Voice.
Bulan Zulhijjah Yakni dalam bulan-bulan Haram itu dilarang berbuat aniaya terhadap diri kalian sendiri, karena dalam bulan-bulan Haram itu sanksi berbuat dosa jauh lebih berat daripada dalam hari-hari lainnya. Sebagaimana perbuatan maksiat yang dilakukan di dalam Kota Suci Mekah, berlipat ganda dosanya. Ibnu Qatadah mengatakan melakukan perbuatan aniaya dalam bulan-bulan Haram, maka dosa dan sanksinya jauh lebih besar daripada melakukan perbuatan aniaya dalam bulan-bulan yang lain, sekalipun pada prinsipnya perbuatan aniaya itu kapan saja dilakukan dosanya tetap besar. Tetapi Allah lebih memperbesar urusan-Nya sesuai dengan apa yang dikehendaki-Nya.
Mengapa manusia sulit untuk bisa menjadi sahabat yang setia ?
Allah berkata kepada Nuh bahwa akan ada Air Bah dan dunia akan dihancurkan. Tetapi Allah membuat satu kesepakatan dengan dia, di mana Allah berjanji menyelamatkan Nuh dan keluarganya.
Allah berkata kepada Nuh bahwa akan ada Air Bah dan dunia akan dihancurkan. Tetapi Allah membuat satu kesepakatan dengan dia, di mana Allah berjanji menyelamatkan Nuh dan keluarganya.
KHAWARIJ NGAJI KYAI --- Support this podcast: https://anchor.fm/santri-online/support
"Pergilah dari sini, berjalanlah ke timur dan bersembunyilah di tepi sungai Kerit di sebelah timur sungai Yordan. Engkau dapat minum dari sungai itu, dan burung-burung gagak telah Kuperintahkan untuk memberi makan engkau di sana.” … Maka datanglah firman TUHAN kepada Elia: Bersiaplah, pergi ke Sarfat yang termasuk wilayah Sidon, dan diamlah di sana. Ketahuilah, Aku telah memerintahkan seorang janda untuk memberi engkau makan.' (1 Raja 17:3-4, 8-9) Dalam 1 Raja Raja 17, Elia baru sahaja mengisytiharkan 3 tahun kemarau ke atas Israel. Dan pastinya akan diikuti dengan kebuluran. Raja Israel bersama dengan rakyat, telah meninggalkan Tuhan. Bencana alam tersebut adalah akibat daripada ketidaktaatan dan pemberontakan Israel. Walaupun Allah berurusan dengan umatNya, hamba Allah seperti Elia juga sangat terkesan oleh hal ini. Yang pasti, Allah tidak bertujuan untuk memusnahkan kita. Namun, apabila Tuhan mengirimkan kebuluran di tanah Isreal, bekalan yang datang daripada aktiviti pertanian juga terhenti. Oleh itu, Allah memakai anak sungai, burung gagak dan seorang janda untuk memberi bekalan kepada Elia. Alangkah ajaibnya! Apabila sistem yang mendatangkan bekalan runtuh, Allah memakai yang nampaknya kecil dan dijadikan sumber bekalan – sungai yang kecil dan air yang sedikit, burung gagak adalah seekor burung yang mementingkan diri dan seorang janda yang merupakan orang miskin dan terpinggir dalam masyarakat. Sepertimana PerintahNya kepada hamba Allah, apabila dia mentaati, bekalan datang kepadanya dalam cara yang tidak normal. Impak pandemik masa kini belum lagi dapat disaksikan dan dirasai sepenuhnya. Ia akan memberi kesan buruk kepada peruntukan bekalan kita dengan teruk. Allah menyerang ilah-ilah dunia ini, mencabar falsafah dan sistem dunia yang secara terang-terangan menolak Allah dan nilaiNya. Virus Covid-19 telah menundukkan dunia ke atas lutut kita. Apakah yang akan terjadi dengan uamt Allah yang setia? Adakah kita terkecuali daripada “kemarau” bekalan ini? Saya fikir tidak. Umat Allah juga akan mengalaminya atau mengalami penurunan dalam pendapatan, ketidakselesaan, kekhuatiran, kekurangan dan ketidakpastian. Tetapi Allah kita adalah Allah Elia. Dia yang telah membekalkan bagi Elia di luar daripada sistem kewangan semasa zamannya akan membekalkan kita, kasih setiaNya. Dalam situasi yang tidak normal, kamu akan menemukan campurtangan Tuhan yang luarbiasa. Kamu akan menemukan “normal” Allah dalam keadaan “abnormal” manusia. Tetapkan mata anda kepada Tuhan dan Bapa yang setia. Pandanglah di luar kotak. Sekiranya sistem yang kita bergantung gagal untuk membekalkan kita, Dia akan memerintahkan bekalan datang daripada sumber-sumber yang tidak dapat dibayangkan. Kerana Bapa disyurga prihatin akan kamu! Fokus Doa Serahkan semua bebanmu kepada Yesus hari ini – diri kamu, keluarga dan orang tersayang, rakan sekerja, rakan sekolah/university/kolej, gereja dan bangsa. Dalam setiap hal, ucapkan bekalan dan berkat dengan iman.
Saudaraku yang kekasih, aku berdoa, semoga engkau baik-baik dan sehat-sehat saja dalam segala sesuatu, sama seperti jiwamu baik-baik saja. (3 Yohanes 1:2) Sudah menjadi kebiasaan bila merayakan Tahun Baru Cina, kita akan saling mengucapkan salam berkat dengan murah hati, dengan harapan yang tulus agar mereka yang menerima salam itu, akan benar-benar diberkati. Budaya Cina mempunyai kepercayaan bahawa, semua yang fizikal dan ketara dipengaruhi atau dihubungkaitkan dengan apa yang tidak terlihat. Kata-kata yang kita tuturkan, sikap yang kita pegang, semua ini dapat mempengaruhi secara fizikal kejayaan atau kegagalan kita dalam hidup. Walaupun kepercayaan ini kemungkinan besar berasal dari pengamatan dan penyimpulan yang berabad-abad, tidak ada kepastian bahawa kehidupan akan benar-benar makmur ketika kita mengucapkan kata-kata yang tepat atau memiliki sikap yang betul. Tetapi Allah mengungkapkan prinsip abadi dalam firman-Nya kepada Yosua: “Janganlah engkau lupa memperkatakan kitab Taurat ini, tetapi renungkanlah itu siang dan malam, supaya engkau bertindak hati-hati sesuai dengan segala yang tertulis di dalamnya, sebab dengan demikian perjalananmu akan berhasil dan engkau akan beruntung.” (Yosua 1: 8). Apabila kita merenungkan firman Allah, mengunyahnya, dan memenuhi mulut kita dengan firman-Nya, memiliki sikap yang dibentuk oleh firman Allah, kita sebenarnya akan menyebabkan jalan diri kita berhasil. Itulah cara yang pasti untuk mendapat kejayaan. Yohanes mengulangi prinsip kerohanian ini: ketika jiwa kita sihat, bila hubungan kita dengan Allah adalah betul, apabila kehidupan rohani kita makmur, maka kita akan mengalami kemakmuran dalam segala hal. Sungguh menakjubkan! Begitulah luar biasa dan setia Allah kita! Saya berdoa agar kamu akan mengalami realiti kemakmuran yang salih ini dalam semua perjalananmu, di saat kamu berjalan dengan setia dalam ketaatan, sesuai dengan cara dan firman-Nya! Selamat tahun baru yang makmur! Fokus Doa Ucapkan dan isytiharkan dalam tahun ini, kemakmuran dan keberhasilan yang salih akan datang ke dalam hidupmu, keluarga, pekerjaan, perniagaan dan pelayananmu. Ucapkan harapan, penyembuhan dan berkat untuk negara, kota dan tanah air. Doakan agar rahmat Tuhan dicurahkan ke dalam semua aspek kehidupan di negara ini.
Sebagai manusia, kita tidak bisa hidup tanpa berurusan dengan waktu. Tetapi Allah melihat satu hari seperti seribu tahun dan seribu tahun seperti satu hari; Dia tidak dibatasi oleh waktu, dan Dia tidak terikat oleh waktu. Allah adalah Allah; karena itu, Dia melampaui waktu. --- Support this podcast: https://anchor.fm/e-manna/support
Sebagai manusia, kita tidak bisa hidup tanpa berurusan dengan waktu. Tetapi Allah melihat satu hari seperti seribu tahun dan seribu tahun seperti satu hari; Dia tidak dibatasi oleh waktu, dan Dia tidak terikat oleh waktu. Allah adalah Allah; karena itu, Dia melampaui waktu.Play Podcast --- Support this podcast: https://anchor.fm/e-manna/support
Kesalahan kita adalah menilai Allah menerima atau tidak dengan baik buruknya pekerjaan. Tetapi Allah tidak bertanya baik atau jelek, Allah bertanya apakah itu berasal dari-Nya. --- Support this podcast: https://anchor.fm/e-manna/support
GUS BAHA - AWAS HATI-HATI!!! RAJIN SHOLAT, PUASA DAN BACA QUR'AN TETAPI ALLAH TIDAK SUKA --- Support this podcast: https://podcasters.spotify.com/pod/show/gus-baha/support
Di taman Eden, manusia melanggar apa yang Tuhan larang. Manusia jatuh ke dalam dosa, seharusnya dihukum mati. Tetapi Allah menyembelih binatang, mengambil kulitnya dan memakaikannya kepada manusia sebagai pakaian untuk menutupi ketelanjangannya akibat dosa yang mereka perbuat, dan tidak membunuh mereka.
Saudaraku, jadi perbuatan baik adalah buah-buah yang harus kita hasilkan setelah diselamatkan, bukan sarana untuk mendapatkan keselamatan! "Tetapi Allah yang kaya dengan rahmat, oleh karena kasih-Nya yang besar, yang dilimpahkan-Nya kepada kita, telah menghidupkan kita bersama-sama dengan Kristus, sekalipun kita telah mati oleh kesalahan-kesalahan kita -- oleh kasih karunia kamu diselamatkan-" Efesus 2:4-5 --- Support this podcast: https://anchor.fm/deeptalk4/support