POPULARITY
Ustadz Andy Octavian Latief, S.si., M.s.c. - Ketundukan Seorang Muslim Kepada Allah dan Rasul-Nya
Penjelasan firman Allah: الَّذِينَ اسْتَجَابُوا لِلَّهِ وَالرَّسُولِ مِنْ بَعْدِ مَا أَصَابَهُمُ الْقَرْحُ لِلَّذِينَ أَحْسَنُوا مِنْهُمْ وَاتَّقَوْا أَجْرٌ عَظِيمٌ (172) (Yaitu) orang-orang yang menaati perintah Allah dan Rasul-Nya sesudah mereka mendapat luka (dalam peperangan Uhud). Bagi orang-orang yang berbuat kebaikan di antara mereka dan yang bertakwa ada pahala yang besar. الَّذِينَ قَالَ لَهُمُ النَّاسُ إِنَّ النَّاسَ قَدْ جَمَعُوا لَكُمْ فَاخْشَوْهُمْ فَزَادَهُمْ إِيمَانًا وَقَالُوا حَسْبُنَا اللَّهُ وَنِعْمَ الْوَكِيلُ (173) (Yaitu) orang-orang (yang menaati Allah dan Rasul) yang kepada mereka ada orang-orang yang mengatakan, "Sesungguhnya manusia telah mengumpulkan pasukan untuk menyerang kalian. Karena itu, takutlah kepada mereka," maka perkataan itu menambah keimanan mereka dan mereka menjawab, "Cukuplah Allah menjadi Penolong kami dan Allah adalah sebaik-baik Pelindung." فَانْقَلَبُوا بِنِعْمَةٍ مِنَ اللَّهِ وَفَضْلٍ لَمْ يَمْسَسْهُمْ سُوءٌ وَاتَّبَعُوا رِضْوَانَ اللَّهِ وَاللَّهُ ذُو فَضْلٍ عَظِيمٍ (174) Maka mereka kembali dengan nikmat dan karunia (yang besar) dari Allah, mereka tidak mendapat bencana apa-apa, mereka mengikuti keridaan Allah. Dan Allah mempunyai karunia yang besar. إِنَّمَا ذَلِكُمُ الشَّيْطَانُ يُخَوِّفُ أَوْلِيَاءَهُ فَلَا تَخَافُوهُمْ وَخَافُونِ إِنْ كُنْتُمْ مُؤْمِنِينَ (175) Sungguh tidaklah mereka itu, (melainkan hanyalah) setan yang menakut-nakuti (kalian) dengan kawan-kawannya (orang-orang musyrik Quraisy). Karena itu, janganlah kalian takut kepada mereka; tetapi takutlah kepada-Ku, jika kalian benar-benar orang yang beriman.
Kajian ini juga bisa disimak lewat aplikasi android "Tafsir NU". Silahkan download aplikasinya di: https://tafsirnu.com/android-app
AYAT 4 SURAH AL-HASHR Kita mahu Bani Nadhir itu menerima akibat sebagai hukuman seperti yang kita bayangkan, supaya hati kita puas. Tetapi Allah sendiri yang tentukan bahawa hukuman ke atas mereka bukan kemusnahan total. Sebaliknya mereka menanggung seksa dengan kehinaan hidup dalam buangan. Manakala hukuman muktamad ke atas mereka adalah azab Neraka di akhirat kelak. Walaupun Bani Nadhir dan yang seumpama mereka melakukan kezaliman ke atas umat Islam, hakikatnya mereka disimpulkan oleh Allah sebagai musuh-Nya dan musuh Rasul-Nya. Maka Allah jualah yang paling berhak menentukan bentuk balasan ke atas mereka. Ayat ini sekali lagi secara langsung atau tidak langsung mengingatkan kita bahawa bencana oleh Bani Nadhir perlu ditangani dengan kita meletakkan kesungguhan serta keutamaan pada mengukuhkan kualiti serta kekuatan diri kita sendiri. Lawan tetap lawan. Tetapi jangan lupa bangkit dengan iman. #ibrahsurahalhashr #bebaspalestin #palestin #gaza #freepalestine --- Send in a voice message: https://podcasters.spotify.com/pod/show/hasrizal/message
Bismillah, 1181. CARA ALLAH MEMBERSIHKAN KITA Riyaadhush Shaalihiin BAB 43 | Memuliakan Keluarga Rasulullah ﷺ & Penjelasan Tentang Keutamaan Mereka QS. Al-Ahzab : 33 Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman, وَقَرْنَ فِى بُيُوتِكُنَّ وَلَا تَبَرَّجْنَ تَبَرُّجَ ٱلْجَٰهِلِيَّةِ ٱلْأُولَىٰ ۖ وَأَقِمْنَ ٱلصَّلَوٰةَ وَءَاتِينَ ٱلزَّكَوٰةَ وَأَطِعْنَ ٱللَّهَ وَرَسُولَهُۥٓ ۚ إِنَّمَا يُرِيدُ ٱللَّهُ لِيُذْهِبَ عَنكُمُ ٱلرِّجْسَ أَهْلَ ٱلْبَيْتِ وَيُطَهِّرَكُمْ تَطْهِيرًا Dan hendaklah kamu tetap di rumahmu dan janganlah kamu berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang Jahiliyah yang dahulu dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan taatilah Allah dan Rasul-Nya. Sesungguhnya Allah bermaksud hendak menghilangkan dosa dari kamu, hai ahlul bait dan membersihkan kamu sebersih-bersihnya. (QS. Al-Ahzab: 33) === Saksikan Hasil RekamanKajian Rutin Serial Riyaadhush Shaalihiin insyaa Allah bersama:
Bismillah, 1178. PENJAGAAN ALLAH ﷻ KEPADA RASULULLAH ﷺ Riyaadhush Shaalihiin BAB 43 | Memuliakan Keluarga Rasulullah ﷺ & Penjelasan Tentang Keutamaan Mereka QS. Al-Ahzab : 33 Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman, وَقَرْنَ فِى بُيُوتِكُنَّ وَلَا تَبَرَّجْنَ تَبَرُّجَ ٱلْجَٰهِلِيَّةِ ٱلْأُولَىٰ ۖ وَأَقِمْنَ ٱلصَّلَوٰةَ وَءَاتِينَ ٱلزَّكَوٰةَ وَأَطِعْنَ ٱللَّهَ وَرَسُولَهُۥٓ ۚ إِنَّمَا يُرِيدُ ٱللَّهُ لِيُذْهِبَ عَنكُمُ ٱلرِّجْسَ أَهْلَ ٱلْبَيْتِ وَيُطَهِّرَكُمْ تَطْهِيرًا Dan hendaklah kamu tetap di rumahmu dan janganlah kamu berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang Jahiliyah yang dahulu dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan taatilah Allah dan Rasul-Nya. Sesungguhnya Allah bermaksud hendak menghilangkan dosa dari kamu, hai ahlul bait dan membersihkan kamu sebersih-bersihnya. (QS. Al-Ahzab: 33) === Ikuti Kajian Serial Riyaadhush Shaalihiin via channel YouTube https://www.youtube.com/c/MuhammadNuzulDzikri/ insyaa Allah bersama:
Menjaga hati dalam Islam merupakan prinsip sentral yang meliputi berbagai aspek. Ini mencakup takwa kepada Allah, menjauhi dosa dan sifat negatif, serta mengisi hati dengan cinta kepada Allah dan Rasul-Nya. Mengontrol emosi dan akhlak yang baik, bersyukur dalam segala situasi, serta menerima ketentuan Allah dengan sabar adalah bagian penting dari menjaga hati. Hindari ghibah dan negativitas, dan bertaubat jika hati terkontaminasi dosa. Dengan menjaga hati, seseorang mencapai ketenangan batin, hubungan yang lebih kuat dengan Allah, dan hubungan harmonis dengan sesama manusia.
Bab Allah subhanahu wata'ala maha membalas setiap makar orang yang berbuat makar the Allah dan Rasul-Nya dari Buku Tafsir Ibnu Katsir
Dalam Kitab Ulangan 18:18, TUHAN Allah telah berfirman kepada Musa: "Aku akan membangkitkan bagi mereka seorang nabi seperti engkau daripada kalangan saudara mereka. Aku akan memberitahukan kepadanya firman-Ku, dan dia akan menyampaikan kepada mereka semua yang Kuperintahkan kepadanya." Nabi yang seperti Musa itu ialah Yesus Mesias ✔️ Oleh itu, sebagaimana Musa memimpin 12 suku Israel, begitu juga, Yesus - Musa yang baru - memimpin 12 orang rasul
Penjelasan dari firman Allah ٱلَّذِينَ يَأۡكُلُونَ ٱلرِّبَوٰاْ لَا يَقُومُونَ إِلَّا كَمَا يَقُومُ ٱلَّذِي يَتَخَبَّطُهُ ٱلشَّيۡطَٰنُ مِنَ ٱلۡمَسِّۚ ذَٰلِكَ بِأَنَّهُمۡ قَالُوٓاْ إِنَّمَا ٱلۡبَيۡعُ مِثۡلُ ٱلرِّبَوٰاْۗ وَأَحَلَّ ٱللَّهُ ٱلۡبَيۡعَ وَحَرَّمَ ٱلرِّبَوٰاْۚ فَمَن جَآءَهُۥ مَوۡعِظَةٞ مِّن رَّبِّهِۦ فَٱنتَهَىٰ فَلَهُۥ مَا سَلَفَ وَأَمۡرُهُۥٓ إِلَى ٱللَّهِۖ وَمَنۡ عَادَ فَأُوْلَٰٓئِكَ أَصۡحَٰبُ ٱلنَّارِۖ هُمۡ فِيهَا خَٰلِدُونَ Orang-orang yang memakan riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan setan karena gila.Yang demikian itu karena mereka berkata bahwa jual beli itu sama dengan riba. Padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. Barangsiapa mendapat peringatan dari Tuhannya, lalu dia berhenti, maka apa yang telah diperolehnya dahulu menjadi miliknya dan urusannya (terserah) kepada Allah.*Barangsiapa mengulangi, maka mereka itu penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya يَمۡحَقُ ٱللَّهُ ٱلرِّبَوٰاْ وَيُرۡبِي ٱلصَّدَقَٰتِۗ وَٱللَّهُ لَا يُحِبُّ كُلَّ كَفَّارٍ أَثِيمٍ Allah memusnahkan riba dan menyuburkan sedekah.Allah tidak menyukai setiap orang yang tetap dalam kekafiran dan bergelimang dosa. إِنَّ ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ وَعَمِلُواْ ٱلصَّٰلِحَٰتِ وَأَقَامُواْ ٱلصَّلَوٰةَ وَءَاتَوُاْ ٱلزَّكَوٰةَ لَهُمۡ أَجۡرُهُمۡ عِندَ رَبِّهِمۡ وَلَا خَوۡفٌ عَلَيۡهِمۡ وَلَا هُمۡ يَحۡزَنُونَ Sungguh, orang-orang yang beriman, mengerjakan kebajikan, melaksanakan salat dan menunaikan zakat, mereka mendapat pahala di sisi Tuhannya. Tidak ada rasa takut pada mereka dan mereka tidak bersedih hati. يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ ٱتَّقُواْ ٱللَّهَ وَذَرُواْ مَا بَقِيَ مِنَ ٱلرِّبَوٰٓاْ إِن كُنتُم مُّؤۡمِنِينَ Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah dan tinggalkan sisa riba (yang belum dipungut) jika kamu orang beriman.. فَإِن لَّمۡ تَفۡعَلُواْ فَأۡذَنُواْ بِحَرۡبٖ مِّنَ ٱللَّهِ وَرَسُولِهِۦۖ وَإِن تُبۡتُمۡ فَلَكُمۡ رُءُوسُ أَمۡوَٰلِكُمۡ لَا تَظۡلِمُونَ وَلَا تُظۡلَمُونَ Jika kamu tidak melaksanakannya, maka umumkanlah perang dari Allah dan Rasul-Nya. Tetapi jika kamu bertaubat, maka kamu berhak atas pokok harta kamu. Kamu tidak berbuat zalim (merugikan) dan tidak dizalimi (dirugikan). وَإِن كَانَ ذُو عُسۡرَةٖ فَنَظِرَةٌ إِلَىٰ مَيۡسَرَةٖۚ وَأَن تَصَدَّقُواْ خَيۡرٞ لَّكُمۡ إِن كُنتُمۡ تَعۡلَمُونَ Dan jika (orang yang berhutang itu) dalam kesulitan, maka berilah tenggang waktu sampai dia memperoleh kelapangan. Dan jika kamu menyedekahkan, itu lebih baik bagimu, jika kamu mengetahui. وَٱتَّقُواْ يَوۡمٗا تُرۡجَعُونَ فِيهِ إِلَى ٱللَّهِۖ ثُمَّ تُوَفَّىٰ كُلُّ نَفۡسٖ مَّا كَسَبَتۡ وَهُمۡ لَا يُظۡلَمُونَ Dan takutlah pada hari (ketika) kamu semua dikembalikan kepada Allah. Kemudian setiap orang diberi balasan yang sempurna sesuai dengan apa yang telah dilakukannya, dan mereka tidak dizalimi (dirugikan)
Kajian ini juga bisa disimak lewat aplikasi android "Tafsir NU". Silahkan download aplikasinya di: https://tafsirnu.com/android-app
Bismillah, 111. Kajian Wanita Kitab Al-Wabilush Shayyib Pasal: PENJELASAN TINGKATAN 'UBUDIYYAH YANG PALING SEMPURNA ---- Pada akhirnya rahmat Allah Yang Mahaperkasa lagi Maha-bijaksana menuntut adanya pasukan lainnya untuk menolongnya dan melengkapi kekuatannya untuk melawan musuh yang hendak membinasakannya. Maka Allah Ta'ala mengutus kepadanya Rasul-Nya, menurunkan kitab-Nya kepada Rasul itu, dan menolongnya dengan Malaikat-Malaikat yang mulia untuk melawan musuhnya, yaitu syaithan. Apabila syaithan memerintahkannya dengan satu perintah, maka Malaikat itu akan memerintahkannya dengan perintah dari Rabb-nya, kemudian menjelaskan bahwa ketaatan kepada syaithan itu akan berakhir pada kebinasaan; syaithan akan mendatangi hamba pada satu kesempatan dan Malaikat akan datang kepadanya pada kesempatan lain. Maka orang yang mendapatkan pertolongan adalah orang yang ditolong oleh Allah Ta'ala, dan orang yang mendapatkan penjagaan adalah orang yang dijaga oleh Allah Ta'ala. === Ikuti Kajian Serial Wabilush Shayyib via channel YouTube https://www.youtube.com/c/MuhammadNuzulDzikri/ insyaa Allah bersama:
Bismillah, 110. KUNCI KEBERHASILAN Kajian Wanita Kitab Al-Wabilush Shayyib Pasal: PENJELASAN TINGKATAN 'UBUDIYYAH YANG PALING SEMPURNA ... Pada akhirnya rahmat Allah Yang Mahaperkasa lagi Maha-bijaksana menuntut adanya pasukan lainnya untuk menolongnya dan melengkapi kekuatannya untuk melawan musuh yang hendak membinasakannya. Maka Allah Ta'ala mengutus kepadanya Rasul-Nya, menurunkan kitab-Nya kepada Rasul itu, dan menolongnya dengan Malaikat-Malaikat yang mulia untuk melawan musuhnya, yaitu syaithan. Apabila syaithan memerintahkannya dengan satu perintah, maka Malaikat itu akan memerintahkannya dengan perintah dari Rabb-nya, kemudian menjelaskan bahwa ketaatan kepada syaithan itu akan berakhir pada kebinasaan; syaithan akan mendatangi hamba pada satu kesempatan dan Malaikat akan datang kepadanya pada kesempatan lain. Maka orang yang mendapatkan pertolongan adalah orang yang ditolong oleh Allah Ta'ala, dan orang yang mendapatkan penjagaan adalah orang yang dijaga oleh Allah Ta'ala. === Ikuti Kajian Serial Wabilush Shayyib via channel YouTube https://www.youtube.com/c/MuhammadNuzulDzikri/ insyaa Allah bersama:
Bismillah, 109. PENJAGAAN ALLAH DARI SYAITHAN Kajian Wanita Kitab Al-Wabilush Shayyib Pasal: PENJELASAN TINGKATAN 'UBUDIYYAH YANG PALING SEMPURNA --- Meskipun demikian, sungguh Allah telah mengujinya dengan syahwat, amarah dan kelalaian serta diuji dengan musuhnya, yaitu iblis yang tidak pernah bosan menggodanya. Iblis menggodanya dari seluruh pintu yang berasal dari diri dan tabi'atnya sehingga jiwanya condong kepadanya karena iblis menggodanya dengan apa yang dicintai jiwanya. Lalu ia, jiwa dan hawa nafsunya bersepakat terhadap seorang hamba: (sebagai) tiga hal yang memerintah, lalu ketiganya mengutus anggota badan untuk memenuhi keinginan mereka, dan sementara anggota badan adalah alat yang menundukkan, maka tidak memungkinkannya selain melaksanakan (perintah) dengan cepat. Inilah keadaan tiga hal tersebut dan keadaan anggota badan, maka anggota badan akan senantiasa dalam ketaatan kepada mereka, bagaimanapun ia diperintahkan dan ke mana pun ia diarahkan. Ini adalah konsekuensi dari keadaan seorang hamba. Pada akhirnya rahmat Allah Yang Mahaperkasa lagi Maha-bijaksana menuntut adanya pasukan lainnya untuk menolongnya dan melengkapi kekuatannya untuk melawan musuh yang hendak membinasakannya. Maka Allah Ta'ala mengutus kepadanya Rasul-Nya, menurunkan kitab-Nya kepada Rasul itu, dan menolongnya dengan Malaikat-Malaikat yang mulia untuk melawan musuhnya, yaitu syaithan. Apabila syaithan memerintahkannya dengan satu perintah, maka Malaikat itu akan memerintahkannya dengan perintah dari Rabb-nya, kemudian menjelaskan bahwa ketaatan kepada syaithan itu akan berakhir pada kebinasaan; syaithan akan mendatangi hamba pada satu kesempatan dan Malaikat akan datang kepadanya pada kesempatan lain. Maka orang yang mendapatkan pertolongan adalah orang yang ditolong oleh Allah Ta'ala, dan orang yang mendapatkan penjagaan adalah orang yang dijaga oleh Allah Ta'ala. === Ikuti Kajian Serial Wabilush Shayyib via channel YouTube https://www.youtube.com/c/MuhammadNuzulDzikri/ insyaa Allah bersama:
Musuh Sejati Oleh. Muthiah Al Fath (Tim Penulis Inti NarasiPost.Com) Voice over talent: Sofia Ariyani NarasiPost.Com-Seringkali dalam hidup ini, kita selalu dihadapkan dengan dua pilihan yang sangat kontras, misalnya, “Pilih surga atau neraka?*”, “Menjadi lawan atau kawan?”, “Dosa atau pahala?”, dan lain sebagainya. Hidup terkadang mengharuskan kita untuk memilih karena kenyataannya kita tidak bisa selalu bersifat netral. Artinya, jika kita tidak sedang memperjuangkan kebaikan maka kita sedang melanggengkan keburukan. Begitu pun jika kita beriman kepada Islam, otomatis kita akan cenderung memihak kepada syariat-syariatnya. Beriman akan membuat kita mencintai Allah dan Rasul-Nya, serta orang-orang saleh. Beriman juga membuat kita cenderung untuk membenci kepada orang-orang yang menghina, memfitnah, dan merendahkan syariat Islam. Bahkan, kita tidak segan-segan untuk memerangi dan menganggapnya sebagai musuh. Sebab, seorang muslim yang taat pasti memahami bahwa ada hal di mana kita harus netral, dan ada saatnya kita harus bersikap tegas. Misalnya, untuk urusan bermasyarakat dan bertetangga, memang kita diperbolehkan untuk netral dan harus saling menghormati seluruh umat manusia, baik muslim maupun nonmuslim. Jika ada pertanyaan, “Saat Yahudi Zionis membantai muslim Palestina, Anda cenderung berpihak pada siapa?”, dan “Jika ada ulama yang mengkritik pemerintah karena kebijakannya melanggar syariat Islam, Anda cenderung mendukung siapa?”. Nah, keberpihakan kita sebenarnya dipengaruhi oleh akidah. Logikanya, manusia akan cenderung memihak dan membela sesuatu yang dicintai dan akan menentang segala sesuatu yang dibenci. Perkara iman memang hanya Allah yang tahu, namun aksi dan dukungan kita merupakan pancaran dari keimanan. Agar tidak salah, apakah kita telah berada di pihak musuh atau di pihak orang-orang beriman, maka kita harus mengetahui definisi musuh dalam Al-Qur'an dan sunah! Naskah selengkapnya: https://narasipost.com/2023/01/24/musuh-sejati/syiar/ Terimakasih buat kalian yang sudah mendengarkan podcast ini, Follow us on: instagram: http://instagram.com/narasipost Facebook: https://www.facebook.com/narasi.post.9 Fanpage: Https://www.facebook.com/pg/narasipostmedia/posts/ Twitter: Http://twitter.com/narasipost
Bismillah, Hidup adalah tentang perjuangan untuk bisa selalu mendekat kepada-Nya, apa pun kondisi yang dihadapi. Berharap penuh dalam doa yang dipanjatkan, jatuh bangun berikhtiar, hingga menjaga tawakal. Sebuah pola yang beliau dan istrinya terus ulang, kala perjuangan hidup terasa berat. "Saya yakin, sesusah apa pun seorang hamba, yang dia beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan hari akhir, pasti tentunya Allah berikan jalan keluar. Selalu seperti itu. Saya mengalami jalan keluarnya seperti itu. Sampai kadang sering gitu menangis sama istri," ungkap beliau. Simak cerita lengkap beliau dalam kisah “INDAHNYA BERDOA, BERIKHTIAR, DAN BERTAWAKAL”. Alhamdulillah, beliau turut merasakan dukungan Sahabat melalui program “Sedekah Pangan”. Semoga Allah jaga dan limpahkan keberkahan bagi keluarga beliau. Jazaakumullahu khairan, semoga membawa keberkahan bagi kita semua. Ayo lanjutkan perjuangan menebar kebaikan dan manfaat melalui program "Sedekah Pangan". Salurkan sedekah terbaik kita melalui: Bank Syariah Indonesia 1111811144 (kode bank 451) atas nama Yayasan Muhajir Peduli Indonesia #SemuaButuhBersedekah Insya Allah sebagian dana (dengan nilai sewajarnya atau bisa jadi di bawah keumuman) dimanfaatkan untuk biaya operasional untuk menjalankan program ini. Follow Muhajir Project Peduli di Facebook & Instagram @muhajirprojectpeduli Silakan follow juga: @muhajirproject @muhajirprojectsafar @muhajirprojectstore @muhajirprojecttilawah @muhajirprojectskill @muhajirprojectkids
Bismillah, 107. SYAITHAN TAK KENAL LELAH Kajian Wanita Kitab Al-Wabilush Shayyib Pasal: PENJELASAN TINGKATAN 'UBUDIYYAH YANG PALING SEMPURNA ... Pada akhirnya rahmat Allah Yang Mahaperkasa lagi Maha-bijaksana menuntut adanya pasukan lainnya untuk menolongnya dan melengkapi kekuatannya untuk melawan musuh yang hendak membinasakannya. Maka Allah Ta'ala mengutus kepadanya Rasul-Nya, menurunkan kitab-Nya kepada Rasul itu, dan menolongnya dengan Malaikat-Malaikat yang mulia untuk melawan musuhnya, yaitu syaithan. Apabila syaithan memerintahkannya dengan satu perintah, maka Malaikat itu akan memerintahkannya dengan perintah dari Rabb-nya, kemudian menjelaskan bahwa ketaatan kepada syaithan itu akan berakhir pada kebinasaan; syaithan akan mendatangi hamba pada satu kesempatan dan Malaikat akan datang kepadanya pada kesempatan lain. Maka orang yang mendapatkan pertolongan adalah orang yang ditolong oleh Allah Ta'ala, dan orang yang mendapatkan penjagaan adalah orang yang dijaga oleh Allah Ta'ala. === Ikuti Kajian Wanita (Kitab Al-Wabilush-Shayyib) insyaa ALLAH:
Revive Your Dakwah, Bangkitkan Semangat Dakwahmu Judul Buku: Revive Your Dakwah Penulis: Ayu Paranitha Penerbit: ImuNe Press Tahun Terbit: Juni 2021 Cetakan: 1 Tebal halaman: xvi + 388 Ukuran Buku: 15,5 x 23 cm ISBN: 978-623-97131-0-2 Peresensi: Haifa Eimaan (Kontributor NarasiPost.Com) Voice over talent: Maya Rohmah NarasiPost.Com –“Aku telah meninggalkan bagi kalian dua perkara. Kalian tidak akan tersesat selama berpegang kepada keduanya, (yaitu) kitab Allah dan sunah Rasul-Nya.” (Al Hadis- sampul belakang Revive Your Dakwah) Revive Your Dakwah, kalau terjemahan bebas versi saya (setelah membaca bukunya) adalah ‘Ayo, Bangkitkan Semangat Dakwahmu!' Membaca judulnya dengan lantang, berapi-api, tangan mengepal, dan hati mengamini. Ya, begitulah kira-kira ekspresi saat membaca judulnya. Niscaya energi untuk menamatkan buku setebal 388 halaman ini mencapai puncaknya. Begitu kelar membaca, semangat dakwah akan terus menyala dan tidak akan pernah pudar hingga ajal menjemput. Insyaallah. Revive Your Dakwah merupakan panggilan terbuka kepada para aktivis dakwah untuk senantiasa terus mengkaji ayat-ayat Al-Qur'an dan sunah. Tidak cukup berhenti pada pengkajian Al-Qur'an dan sunah saja, kedua teks yang menjadi rujukan kaum muslimin itu harus selalu dikaitkan dengan problematik kehidupan umat, dikristalkan dengan diskusi dan tanya jawab dalam majelis ilmu yang landasannya keimanan. Tidak lain agar saat berinteraksi dengan umat, mereka pun tersinari dengan cahaya Al-Qur'an, meyakini kebenaran Islam, dan turut serta memperjuangkannya. Niscaya pundi-pundi pahala menanti kita di akhirat kelak. Insyaallah. Naskah selengkapnya: https://narasipost.com/2022/12/11/revive-your-dakwah-bangkitkan-semangat-dakwahmu/ Terimakasih buat kalian yang sudah mendengarkan podcast ini, Follow us on: instagram: http://instagram.com/narasipost Facebook: https://www.facebook.com/narasi.post.9 Fanpage: Https://www.facebook.com/pg/narasipostmedia/posts/ Twitter: Http://twitter.com/narasipost --- This episode is sponsored by · Anchor: The easiest way to make a podcast. https://anchor.fm/app
Kedudukan Menasihati Penguasa dalam Islam Oleh. Aya Ummu Najwa (Kontributor NarasiPost.Com) Voice over talent: Dewi Nasjag NarasiPost.Com- Islam adalah agama kasih sayang. Hal itu tergambar jelas dalam kewajiban amar makruf nahi mungkar, yaitu saling menasihati dalam kebaikan. Amar makruf nahi mungkar harus ada dan terus ada di tengah-tengah umat. Baik berlangsung sesama umat, ulama kepada umat, ulama kepada pemimpin, maupun umat kepada penguasa, agar kehidupan tetap berjalan sesuai syariat sehingga kezaliman dapat dicegah. Rasulullah pun bersabda dalam hadis riwayat Imam Muslim, dari Abu Ruqayyah yakni Tamim bin Aus Ad Daari r.a. berkata, sesungguhnya Rasulullah saw. bersabda: “Agama itu nasihat.” Para sahabat bertanya: Untuk siapa, ya, Rasulullah? Jawab beliau; Untuk Allah, Kitab-Nya, Rasul-Nya juga para pemimpin umat Islam, serta bagi orang Islam pada umumnya.” Dalam Al-Qur'an sendiri, kewajiban menasihati tak hanya kepada sesama rakyat biasa, tetapi juga kepada pemimpinnya. Perintah ini dapat ditemukan dalam berbagai ayat, contohnya dalam surah Thaha ayat 43-44: “Pergilah engkau berdua menuju Fir'aun. Sungguh ia telah melampaui batas. Maka, berbicaralah kamu berdua kepadanya dengan perkataan yang lemah lembut. Semoga ia ingat atau takut.” Naskah selengkapnya: https://narasipost.com/2022/09/08/kedudukan-menasihati-penguasa-dalam-islam/ Terimakasih buat kalian yang sudah mendengarkan podcast ini, Follow us on: instagram: http://instagram.com/narasipost Facebook: https://www.facebook.com/narasi.post.9 Fanpage: Https://www.facebook.com/pg/narasipostmedia/posts/ Twitter: Http://twitter.com/narasipost
Sepasang Sayap Menuju Surga Oleh. Deena Noor (Tim Penulis Inti NarasiPost.Com) Voice over talent: Maya Rohmah NarasiPost.com-Hamba bertakwa memasangkan dua sayap untuknya terbang ke tempat tertinggi. Dua sayap itu saling menyempurnakan. Hilang satu tak sempurnalah ia. Sebuah sayap saja yang dimiliki jelas tak cukup kuat untuk bisa menerbangkannya jauh tinggi. Tanpa keduanya sudah pasti ia tak akan bisa terbang sama sekali meraih impiannya. Sayap-sayap itu adalah rasa takut (khauf) dan berbaik sangka/berharap (roja') kepada Sang Khalik. Kedua sayap inilah yang menjadikan mutakin mencapai posisi mulia. Imam Al-Ghazali mengatakan bahwa roja' dan khauf adalah dua sayap yang mampu membawa hamba menuju kedudukan tertinggi. Di manakah tempat itu? Tentulah di sisi-Nya di surga. Khauf berlawanan kata dengan al-amnu atau rasa aman. Secara bahasa, khauf bermakna perasaan takut akan siksa dan keadaan yang tidak mengenakkan karena kemaksiatan dan dosa. Sedangkan roja' adalah perasaan penuh harap akan surga dan berbagai kenikmatan lainnya sebagai buah dari ketaatan kepada Allah dan Rasul-Nya. Khauf menjadi proteksi diri dari perbuatan maksiat. Khauf akan melindungi diri dari hal-hal yang diharamkan oleh Allah. Sementara roja' menjadi penyemangat untuk selalu taat. Dengan roja' seseorang akan secara bersungguh-sungguh beramal untuk meraih pahala dan rida-Nya. Keduanya sebagai bentuk ketundukan kepada Allah Sang Mahakuasa. Naskah selengkapnya: https://narasipost.com/2022/08/30/sepasang-sayap-menuju-surga/ Terimakasih buat kalian yang sudah mendengarkan podcast ini, Follow us on: instagram: http://instagram.com/narasipost Facebook: https://www.facebook.com/narasi.post.9 Fanpage: Https://www.facebook.com/pg/narasipostmedia/posts/ Twitter: Http://twitter.com/narasipost
Dari Amirul Mukminin, Abu Hafsh ‘Umar bin Al-Khattab radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa ia mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, إنَّمَا الأعمَال بالنِّيَّاتِ وإِنَّما لِكُلِّ امريءٍ ما نَوَى فَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ إلى اللهِ ورَسُولِهِ فهِجْرَتُهُ إلى اللهِ ورَسُوْلِهِ ومَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ لِدُنْيَا يُصِيْبُها أو امرأةٍ يَنْكِحُهَا فهِجْرَتُهُ إلى ما هَاجَرَ إليهِ “Sesungguhnya setiap amalan tergantung pada niatnya. Setiap orang akan mendapatkan apa yang ia niatkan. Siapa yang hijrahnya karena Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya untuk Allah dan Rasul-Nya. Siapa yang hijrahnya karena mencari dunia atau karena wanita yang dinikahinya, maka hijrahnya kepada yang ia tuju.” (HR. Bukhari dan Muslim) [HR. Bukhari, no. 1 dan Muslim, no. 1907] wa syukron jazzakallahu khair untuk @barra.maulanaa yang telah membagi ilmunya. --- Send in a voice message: https://podcasters.spotify.com/pod/show/issakalif-m/message
Mendidik Anak Menjadi Generasi Khairu Ummah Oleh. Rosmita (Kontributor NarasiPost.Com) Voice over talent: Dewi Nasjag NarasiPost.Com-Setiap orang tua tentu mendambakan anak yang saleh dan salihah, yang dapat menjadi penyejuk mata dan penenteram jiwa. Anak yang taat kepada Allah dan Rasul-Nya, berbakti kepada orang tua, bermanfaat untuk umat dan agamanya. Menjadi generasi khairu ummah yang tidak hanya paham soal agama, tapi juga mahir dalam bidang sains dan teknologi, serta berakhlak mulia. Itulah generasi yang kelak akan membangun peradaban Islam. Namun, bila ingin anak-anak menjadi saleh dan salihah, tentu orang tua harus mensalehkan diri terlebih dahulu. Sebab anak adalah cerminan orang tua, apa yang orang tua kerjakan itulah yang akan anak tiru. Bila orang tua melakukan kebaikan, maka anak akan melakukan kebaikan pula. Namun, bila orang tua melakukan keburukan, maka anak pun akan meniru melakukan keburukan pula. Maka bila menginginkan anak yang baik, jadilah orang tua yang baik. Peran Orang Tua dalam Mendidik Anak Orang tua mempunyai peran penting dalam mendidik anak-anaknya. Anak ibarat kertas putih, mau diwarnai seperti apa tergantung orang tuanya. Karena sesungguhnya setiap anak dilahirkan dalam keadaan suci, orang tualah yang membentuk anaknya menjadi baik atau buruk. Sebagaimana sabda Rasulullah saw. : “Setiap anak dilahirkan dalam keadaan fitrah, kecuali orang tuanya lah yang menjadikannya Yahudi, Nasrani, atau Majusi.” (HR. Bukhari Muslim) Naskah selengkapnya: https://narasipost.com/2022/08/07/mendidik-anak-menjadi-generasi-khairu-ummah/ Terimakasih buat kalian yang sudah mendengarkan podcast ini, Follow us on: instagram: http://instagram.com/narasipost Facebook: https://www.facebook.com/narasi.post.9 Fanpage: Https://www.facebook.com/pg/narasipostmedia/posts/ Twitter: Http://twitter.com/narasipost
Hijrah Menuju Islam Kaffah Oleh. Maman El Hakiem (Kontributor NarasiPost.Com) Voice over talent: Giriyani SS NarasiPost.Com-Penanggalan tahun baru Hijriah erat kaitannya dengan peristiwa hijrahnya Rasulullah saw. dari Makkah ke Madinah. Secara linguistik, hijrah (هِجْرَةٌ) berasal dari akar kata hajara (هَجَرَ) yang berarti berpindah (tempat, keadaan, atau sifat), bisa juga memutuskan, yakni memutuskan hubungan antara dirinya dengan pihak lain, atau panas menyengat yang memaksa pekerja meninggalkan pekerjaannya. Sementara pengertian secara terminologi, hijrah adalah perpindahan Rasulullah saw. bersama sahabat-sahabatnya dari Mekkah menuju Madinah, kira-kira tahun ke-13 dari masa kenabiannya. Dalam makna yang lain, hijrah adalah perpindahan dari suatu daerah yang kufur menuju daerah yang masyarakatnya menghendaki aturan syariat Islam diterapkan secara menyeluruh. Sebagian ulama berpendapat, hijrah adalah meninggalkan tempat, keadaan, atau sifat yang tidak baik, menuju yang baik di sisi Allah dan Rasul-Nya (kembali kepada Al-Qur'an dan sunah Nabi saw.) Naskah selengkapnya: https://narasipost.com/2022/07/31/hijrah-menuju-islam-kaffah/ Terimakasih buat kalian yang sudah mendengarkan podcast ini, Follow us on: instagram: http://instagram.com/narasipost Facebook: https://www.facebook.com/narasi.post.9 Fanpage: Https://www.facebook.com/pg/narasipostmedia/posts/ Twitter: Http://twitter.com/narasipost
Saad bin Rabi adalah salah seorang sahabat Nabi yang berani, teguh imannya, dan sangat mencintai Allah dan Rasul-Nya, dengan semangat yang berkobar, ia berperang di medan Perang Badar dan Perang Uhud. --- Send in a voice message: https://anchor.fm/saptono-soemarsono/message
ROF'UL MALAM 'ANIL AIMMATIL 'ALAM Al Imam Ibnu Taymiyyah Rohimahulloh https://t.me/ahmadbanajah/1290 Kitab beliau ini memberi perhatian serius tentang sebab-sebab ikhtilaf para ‘ulama dan cara umat Islam menyikapi perbedaan pendapat para imam tersebut. Perlu dijelaskan di awal bahwa ‘ulama atau imam yang dimaksud di sini adalah para ‘ulama dan imam mujtahid, yang punya kemampuan memahami al-Qur'an dan as-Sunnah dengan metodologi yang benar. Al Imam Ibnu Taimiyah di awal kitab beliau ini menjelaskan kewajiban umat Islam untuk bersikap loyal terhadap sesama kaum muslimin –setelah loyalitas kepada Allah ta'ala dan Rasul-Nya shallallahu ‘alaihi wa sallam–, terlebih lagi kepada para ‘ulama. Karena ‘ulama merupakan pewaris para Nabi (ورثة الأنبياء ) yang Allah jadikan mereka laksana bintang yang menjadi penunjuk jalan dalam kegelapan di daratan dan lautan.
Jejak Islamofobia Akut di Negeri ‘Anak Benua' Oleh. Sartinah (Tim Kontributor NarasiPost.Com) Voice over talent: Mimi Muthmainnah NarasiPost.Com-Penghinaan terhadap Allah, Rasul-Nya, dan simbol-simbol Islam seolah tidak pernah hilang. Kali ini penghinaan terhadap Nabi Muhammad saw. kembali mengemuka untuk ke sekian kalinya di tanah Bollywood. Nupur Sharma, seorang politisi India yang kini tengah ramai diperbincangkan di berbagai sosial media. Dia menjadi sasaran perbincangan karena pernyataan kontroversialnya. Dalam sebuah acara debat di televisi setempat, Nupur Sharma dinilai telah menghina Nabi Muhammad saw. Dalam acara debat di media Times Now, Sharma disebut telah mengolok-olok Al-Qur'an. Dia menyamakannya dengan ‘bumi itu datar'. Selain itu, dia juga menghina panutan terbaik umat Islam yakni Nabi Muhammad saw. Hal tersebut terkait pernikahannya dengan Aisyah saat masih muda belia. Hujan Kecaman Pernyataan kontroversial Sharma telah membawa dampak buruk terhadap partai yang menaunginya, yakni Bharatiya Janata Party (BJP), bahkan India sendiri. Di antara dampak tersebut adalah: Pertama, adanya badai diplomatik internasional. Hal ini ditandai dengan adanya protes keras dari dunia internasional terutama negara-negara muslim. Mulai dari Kuwait, Qatar, Pakistan, dan negara Arab. Bahkan, kecaman pun datang dari Organisasi Konferensi Islam (OKI). Sebanyak 57 anggota OKI juga ikut mengkritik India. Naskah selengkapnya: https://narasipost.com/2022/06/13/jejak-islamofobia-akut-di-negeri-anak-benua/ Terimakasih buat kalian yang sudah mendengarkan podcast ini, Follow us on: instagram: http://instagram.com/narasipost Facebook: https://www.facebook.com/narasi.post.9 Fanpage: Https://www.facebook.com/pg/narasipostmedia/posts/ Twitter: Http://twitter.com/narasipost
1. Manhaj Manhaj artinya adalah metodologi atau cara beragama. Manhaj itu meliputi pembahasan aqidah, ibadah, muamalah, akhlak dsb. Manhaj itu cakupan pembahasannya "lebih luas" dari aqidah. 2. Aqidah Aqidah artinya adalah keyakinan yang kokoh akan sesuatu, tanpa ada keraguan. Aqidah mencakup terkait apa yang Allah dan Rasul-Nya sampaikan kepada kita. Meliputi pembahasan terkait dengan mengesakan Allah/tauhid, aqidah terhadap rasul-Nya, kitab-Nya, malaikat, hari akhir, takdir dll. Pembahasan Tauhid merupakan bagian dari pembahasan Aqidah. Jadi, pembahasan aqidah itu lebih luas dari tauhid. 3. Tauhid Tauhid artinya mengesakan Allah dan menjadikan-Nya sebagai satu-satunya sesembahan yang benar dengan segala kekhususannya. Pembahasan tauhid berkaitan tentang rububiyah-Nya, Uluhiyyah-Nya serta nama-nama dan sifat-sifatNya yang mulia. Catatan Penting: 1. Sebagian ulama ada yang tidak membedakan istilah aqidah dan manhaj. 2. Sebagian ulama ada yang menyamakan antara aqidah dan iman. Semoga bisa dipahami! Baarakallahu fiikum Farhan Fadilat Syah Rabu, 08 Juni 2022/9 Zulkaidah 1443H
Bismillah, 735. ACARA PERNIKAHAN YANG BERKAH Riyaadush Shaalihiin BAB 33 | Bersikap lembut kepada anak yatim, anak-anak perempuan, orang-orang lemah, miskin, patah hati, serta berbuat baik, menyayangi, rendah hati, & bersikap sopan terhadap mereka Hadites ke-271 | Hadits Abu Hurairah Radhiallahu ‘anhu Dan Abu Hurairah Radhiallahu ‘anhu, dari Nabi ﷺ beliau bersabda, وعنه عن النبي صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم قال : « شَرُّ الطَّعَام طَعَامُ الْوليمةِ ، يُمْنَعُها مَنْ يأْتِيهَا ، ويُدْعَى إِلَيْهَا مَنْ يَأْبَاهَا ، ومَنْ لَمْ يُجِبِ الدَّعْوةَ فَقَدْ عَصَى اللَّه ورَسُولُهُ» رواه مسلم. "Sejelek-jelek makanan adalah makanan walimah (pesta), di mana orang yang seyogyanya hadir dilarang datang dan orang yang tidak membutuhkannya malah diundang kepadanya. Dan barangsiapa tidak mendatangi undangan, maka dia telah durhaka kepada Allah dan Rasul-Nya." (HR. Muslim) Dalam satu riwayat al-Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah Radhiallahu ‘anhu, dari ucapannya sendiri, وفي رواية في الصحيحين عن أبي هريرةَ من قوله : « بِئْسَ الطَّعَامُ طَعَامُ الْوَلِيمَةِ يُدْعَى إِلَيْهَا الأَغْنِيَاءُ وَيُتْرَكُ الفُقَرَاءُ » "Sejelek-jelek makanan adalah makanan walimah, di mana orang kaya diundang kepadanya sementara orang-orang fakir ditinggalkan." === Ikuti Kajian Serial Riyaadhush Shaalihiin via LIVE STREAMING Insyaa Allah:
Bismillah, 680. BERTAKWALAH KEPADA ALLAH & PERBAIKILAH HUBUNGAN SESAMA MUSLIM Riyaadhush Shaalihiin Bab 31 | Mendamaikan di antara sesama manusia QS. Al-Anfal: 1 Allah Ta'ala berfirman, يَسْـَٔلُونَكَ عَنِ ٱلْأَنفَالِ ۖ قُلِ ٱلْأَنفَالُ لِلَّهِ وَٱلرَّسُولِ ۖ فَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ وَأَصْلِحُوا۟ ذَاتَ بَيْنِكُمْ ۖ وَأَطِيعُوا۟ ٱللَّهَ وَرَسُولَهُۥٓ إِن كُنتُم مُّؤْمِنِينَ Mereka menanyakan kepadamu tentang (pembagian) harta rampasan perang. Katakanlah: "Harta rampasan perang kepunyaan Allah dan Rasul, oleh sebab itu bertakwalah kepada Allah dan perbaikilah perhubungan di antara sesamamu; dan taatlah kepada Allah dan Rasul-Nya jika kamu adalah orang-orang yang beriman". (QS. Al-Anfal: 1) === Ikuti Kajian Serial Riyaadhush Shaalihiin via LIVE STREAMING Insyaa Allah:
Belajar tentang Ketaatan dari Sosok Abu Bakar Ash-Siddiq Oleh. Annisa Fauziah, S.Si. (Kontributor Tetap NarasiPost.Com) Voice over talent: Sofia Ariyani NarasiPost.Com-Hidup di tengah sistem saat ini memang tidaklah mudah. Berbagai gempuran pemikiran Barat yang kita temui dalam keseharian tentu berpengaruh terhadap pola pikir dan pola sikap umat Islam. Tanpa sadar kaum muslimin menerima pemahaman, standar nilai, serta keyakinan yang bukan berasal dari Islam. Identitas seorang muslim pun tergerus secara perlahan. Bahkan, hampir roboh fondasinya, yaitu akidah Islam. Berbagai produk pemikiran Barat yang disebarluaskan melalui kurikulum pendidikan, gaya hidup, hingga tontonan yang kita saksikan setiap hari. Sampai umat Islam tak menyadari bahwa jati diri seorang muslim tinggalah titel belaka. Terkadang kita ingin menangisi diri sendiri. Sebab, kita lebih tahu kisah hidup para artis dibandingkan dengan kisah hidup Rasulullah saw. serta para sahabatnya. Tak jarang pula banyak dari kita yang begitu menggandrungi artis hingga menjadikan mereka sebagai idola. Tempat-tempat hiburan seolah menjadi tempat yang nyaman bagi kita untuk mencari kebahagiaan. Padahal, bukankah di akhirat kelak kita ingin bertemu dengan orang-orang yang kita cintai? Adapun hadir di majelis ilmu menjadi sesuatu hal yang dianggap membosankan. Bahkan membuat kita begitu sulit untuk mengorbankan waktu dan pikiran. Alasannya karena kita penuh dengan kesibukan. Saat diajak untuk berdakwah muncul banyak penolakan. Sebab, merasa tak mampu untuk menjaga keistikamaah. Nah, bukankah ketaatan dan keistikamahan itu adalah sesuatu yang harus diperjuangkan? Kisah sahabat Rasulullah saw., yaitu Abu Bakar Ash-Siddiq bisa dijadikan teladan. Ketika beliau senantiasa berjalan dalam ketaatan. Membaca kisah tersebut tentu bukan semata agar kita tahu sejarah. Namun, yang lebih penting adalah agar semakin menguatkan keimanan dan kecintaan kepada Allah Swt. dan Rasul-Nya. Melalui kisah, kita bisa mengambil banyak hikmah kehidupan yang bisa direfleksikan dengan tantangan hidup saat ini. Naskah selengkapnya: https://narasipost.com/2022/03/12/belajar-tentang-ketaatan-dari-sosok-abu-bakar-ash-siddiq/ Terimakasih buat kalian yang sudah mendengarkan podcast ini, Follow us on: instagram: http://instagram.com/narasipost Facebook: https://www.facebook.com/narasi.post.9 Fanpage: Https://www.facebook.com/pg/narasipostmedia/posts/ Twitter: Http://twitter.com/narasipost
YAA ke 74, QS Al Hadid ayat 28
YAA ke 69, QS Al Hujurat ayat 1
Bab sifat orang-orang yang Allah subhanahu wata'ala selamatkan dari kalangan umat Nabi Nuh 'alaihissalam adalah orang yang beriman kpd Allah subhanahu wata'ala dan Rasul-Nya dari Buku Tafsir Ibnu Katsir
Fitrah Anak Ternoda, Sekularisme Biang Bencana Oleh. Misnawati (Aktivis Dakwah) Voice Over Talent: Armina A NarasiPost.Com-Memiliki anak yang berbakti kepada orang tua, saleh dan taat kepada Allah dan Rasul-Nya merupakan harapan dan cita-cita terbesar. Namun sayang, tidak semua orang tua bisa mewujudkannya, malah mendapatkan hal yang buruk. Seperti yang terjadi baru-baru ini, seorang anak tega menganiaya ibunya sendiri hingga meninggal dunia. Diketahui, seorang remaja berinisial MF (17) lantaran ditegur oleh ibunya agar tidak bermalas-malasan dan nonton TV justru melakukan penganiayaan hingga merenggut nyawa ibunya sendiri. Peristiwa itu terjadi di Desa Singorojo, Kecamatan Mayong Jepara.Tak perlu lama kepolisian dengan sigap menangkap pelaku MF. Perbuatan MF dikenai Pasal 44 ayat (3) UU RI No 23 Tahun 2004 tentang Pencegahan Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) dan diancam hukuman penjara selama 15 tahun atau denda uang senilai Rp45 juta (kompas.com, 21/9/2021) Sungguh memilukan, peristiwa di atas menandakan negeri ini tidak aman dari tindak kriminal. Dalam sistem kapitalisme sekularisme, nilai-nilai agama yang seharusnya mengatur kehidupan manusia justru dilenyapkan. Sebab sistem ini menganggap hukum syariat mengekang kebebasan dalam segala hal. Jadilah pengagungan sikap kebebasan dengan alasan bagian dari hak asasi manusia. Ditambah adanya perundang-undangan semakin mengokohkan ide tersebut. Akibatnya, sikap kebebasan berperilaku merajalela tanpa batasan, bertindak sesuai hawa nafsu setan. Sehingga hilang rasa kemanusian. Anak yang berkewajiban memuliakan orang tua dengan berani melakukan tindak aniaya bahkan menghilangkan nyawa. Naskah Selengkapnya: https://narasipost.com/2021/12/04/fitrah-anak-ternoda-sekularisme-biang-bencana/ Terimakasih buat kalian yang sudah mendengarkan podcast ini, Follow us on: instagram: http://instagram.com/narasipost Facebook: https://www.facebook.com/narasi.post.9 Fanpage: Https://www.facebook.com/pg/narasipostmedia/posts/ Twitter: Http://twitter.com/narasipost
Bab balasan orang-orang yang mengingkari Allah subhanahu wata'ala dan menyelisihi Rasul-Nya adalah jahannam yang merupakan seburuk-buruknya tempat kembali dari Buku Tafsir Ibnu Katsir
Buku ini “Buku Mukhtashar Aqidah Islam Aqidah Ahlus Sunnah” , Buku ini adalah salah satu upaya untuk turut serta menjaga aqidah umat, untuk mengikuti jejak para ulama Salafush Shalih. Buku ini merupakan terjemahan dari dua buku yang saling melengkapi. Buku pertama berjudul, Al-Wajiz Fii Aqidatis Salafish Shaliih Ahlis Sunnah wal jama'ah karya Syaikh Abdullah bin Abdul Hamid Al-Atsariy, dan Aqidatu Ahlis Sunnah wa Jama'ah Mafhumuha, Khasha'ishuha, Khasha'ishu Ahliha karya Syaikh Muhammad bin Ibrahim Al-Hamd. | Kajian ini setiap senin pukul 10.00 WITA yang disampaikan oleh Ustadz Khairullah Anwar Luthfi حفظه الله تعالى , bertempat di Masjid Imam Syafi'i Banjarmasin.
Apa Hukum Poligami? Oleh: Armina Ahza Voice Over Talent: Fani R NarasiPost.Com-Pembahasan mengenai poligami adalah pembahasan yang seolah tak ada usangnya. Baik bagi laki-laki maupun perempuan. Selalu bisa menjadi topik pembahasan yang menarik. Sebab poligami masih dianggap kontroversial di masyarakat kita. Maka tak heran jika perbincangan dan pembahasan poligami masih menduduki juara pembahasan. Sebuat saja, misalnya Ustaz A dikabarkan berpoligami, sejagat Nusantara akan heboh dan semua media tak habis untuk memberitakannya. Mulai dari infotainment, koran, televisi dan bahkan sosial media yang kini menjadi akses dan sarana komunikasi. Kata yang berasal dari bahasa Yunani ini memang sangat sensitif jika dibahas. Bahkan kebanyak perempuan enggan untuk dinomorduakan apalagai dinomortigakan dan dinomorempatkan. Inilah yang selalu diangkat oleh orang-orang feminis yang selalu mengatakan bahwa poligami, beristri lebih dari satu adalah bentuk ketidakadilan laki-laki terhadap perempuan. Namun di sisi lain terdapat pula perempuan yang rela suaminya menikah kembali bahkan dirinya sendiri yang meminang untuk sang suami. Meski di tengah-tengah masyarakat terdapat pro dan kontra mengenai poligami, selayaknya kita sebagai seorang muslim menyikapinya dengan tepat. Sebab, ketika seorang muslim bersikap, bertindak dan menyampaikan pendapat serta menyandarkan rasa suka dan tidak suka bukanlah melalui perasaan, juga bukan melihat tanggapan masayakat pada umumnya. Jika tidak suka maka mengharamkan, jika masayarakat membenci maka melarang, tidak, tidak seperti itu. Namun, sandaran setiap berbuatan adalah berdasarkan hukum syara. Maka janganlah cepat membenci aktivitas poligami, juga jangan tergesa menyemangati untuk melakukan poligami. Bersikaplah sebagaimana Islam menyikapi, bertindaklah sebagaimana Allah dan Rasul-Nya perintahkan. Naskah Selengkapnya: https://narasipost.com/2021/09/21/apa-hukum-poligami/ Terimakasih buat kalian yang sudah mendengarkan podcast ini, Follow us on: instagram: http://instagram.com/narasipost Facebook: https://www.facebook.com/narasi.post.9 Fanpage: Https://www.facebook.com/pg/narasipostmedia/posts/ Twitter: Http://twitter.com/narasipost
Apa Hukum Poligami? Oleh: Armina Ahza Voice Over Talent: Fani R NarasiPost.Com-Pembahasan mengenai poligami adalah pembahasan yang seolah tak ada usangnya. Baik bagi laki-laki maupun perempuan. Selalu bisa menjadi topik pembahasan yang menarik. Sebab poligami masih dianggap kontroversial di masyarakat kita. Maka tak heran jika perbincangan dan pembahasan poligami masih menduduki juara pembahasan. Sebuat saja, misalnya Ustaz A dikabarkan berpoligami, sejagat Nusantara akan heboh dan semua media tak habis untuk memberitakannya. Mulai dari infotainment, koran, televisi dan bahkan sosial media yang kini menjadi akses dan sarana komunikasi. Kata yang berasal dari bahasa Yunani ini memang sangat sensitif jika dibahas. Bahkan kebanyak perempuan enggan untuk dinomorduakan apalagai dinomortigakan dan dinomorempatkan. Inilah yang selalu diangkat oleh orang-orang feminis yang selalu mengatakan bahwa poligami, beristri lebih dari satu adalah bentuk ketidakadilan laki-laki terhadap perempuan. Namun di sisi lain terdapat pula perempuan yang rela suaminya menikah kembali bahkan dirinya sendiri yang meminang untuk sang suami. Meski di tengah-tengah masyarakat terdapat pro dan kontra mengenai poligami, selayaknya kita sebagai seorang muslim menyikapinya dengan tepat. Sebab, ketika seorang muslim bersikap, bertindak dan menyampaikan pendapat serta menyandarkan rasa suka dan tidak suka bukanlah melalui perasaan, juga bukan melihat tanggapan masayakat pada umumnya. Jika tidak suka maka mengharamkan, jika masayarakat membenci maka melarang, tidak, tidak seperti itu. Namun, sandaran setiap berbuatan adalah berdasarkan hukum syara. Maka janganlah cepat membenci aktivitas poligami, juga jangan tergesa menyemangati untuk melakukan poligami. Bersikaplah sebagaimana Islam menyikapi, bertindaklah sebagaimana Allah dan Rasul-Nya perintahkan. Naskah Selengkapnya: https://narasipost.com/2021/09/21/apa-hukum-poligami/ Terimakasih buat kalian yang sudah mendengarkan podcast ini, Follow us on : instagram : http://instagram.com/narasipost Facebook : https://www.facebook.com/narasi.post.9 Fanpage : Https://www.facebook.com/pg/narasipostmedia/posts/ Twitter : Http://twitter.com/narasipost
Panjang Angan Oleh: Aya Ummu Najwa (Kontributor Tetap NarasiPost.com) Voice Over Talent : Arien S NarasiPost.Com-Panjang angan disebut juga dengan thulul amal atau thulul amad, ia merupakan sifat terlalu banyak mendambakan dan berangn-angan terhadap urusan dunia dan sifat cinta dunia. Makna thulul amal dijelaskan oleh para ulama sebagai berikut: Al Munawi berkata: al amal maknanya adalah mengangankan terjadinya sesuatu. Akan tetapi, istilah ini lebih digunakan untuk sesuatu yang peluangnya kecil dapat diraih. Adapun thulul amal berarti: sifat senantiasa bersemangat mencari dunia dan mencurahkan segala energi dan pikirannya untuk dunia, namun di lain sisi ia banyak berpaling dari urusan akhirat. (Nudhratun Na'im fi Makarimil Akhlaq, 10/4857). Sifat dunia adalah fana. Ia akan rusak dan binasa. Bahkan ia diibaratkan hanya sebagai ladang mencari bekal menuju kampung akhirat. Begitu hinanya dunia, bahkan ia dianggap sebagai permainan semata. Maka itu Allah dan Rasul-Nya sangat mencela sifat panjang angan terhadap dunia. Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: “Janganlah kalian seperti mereka yang telah diberikan kitab (Ahlul Kitab) sebelum kalian, panjang angan mereka hingga rusak hati mereka. Sedang kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik” (QS. Al Hadid: 16). Naskah Selengkapnya : https://narasipost.com/2021/07/20/panjang-angan/ Terimakasih buat kalian yang sudah mendengarkan podcast ini, Follow us on : instagram : http://instagram.com/narasipost Facebook : https://www.facebook.com/narasi.post.9 Fanpage : Https://www.facebook.com/pg/narasipostmedia/posts/ Twitter : Http://twitter.com/narasipost
Pertarungan Hak dan Batil Oleh: Ana Nazahah (Kontributor Tetap Narasipost.com) Voice Over Talent : Dewi F NarasiPost.Com-Dewasa ini gesekan antara pemikiran liberal dan Islam semakin terlihat nyata. Aktivitas dakwah muhasabah yang semakin gencar dilakukan pengembangan dakwah Islam, telah menghadirkan secercah harapan bagi umat Islam untuk kembali kepada hukum Tuhan. Semakin gencar aktivitas dakwah ini dilakukan, semakin gencar pula hambatan datang. Gesekan antara kebenaran dan kebatilan pun tak bisa dihindarkan. Karenanya, setiap Muslim wajib cerdas. Melihat setiap persoalan yang berhubungan dengan keyakinannya dan hal-hal yang bertentangan dengan akalnya dari sudut pandang yang khas. Melihat segala sesuatu dengan pemikiran yang dibarengi keyakinan dan kesadaran akan statusnya sebagai hamba. Tidak ada pilihan lain bagi Muslim selain tunduk pada ketentuan syariat Allah. Kita wajib tampil di depan dalam membela yang hak. Di tengah kehidupan kita saat ini. Banyak kita jumpai pelecehan terhadap syariat Allah. Tuduhan bahwa orang yang taat sebagai kaum yang jumud dan kaku. Tidak mengikuti kemajuan zaman. Berjilbab adalah lambang kemunduran dan ekspresi dari jiwa kardun alias kadal gurun. Ada yang menyamakan para wanita salehah sebagai hewan melata yang hidup di gurun. Stikma buruk ini, kerap kita temukan di masyarakat. Sebagai seorang Muslim kita memiliki kewajiban membela syariat Allah saat dihina. Menjelaskan Islam dengan cara makruf, jujur dan tegas. Tanpa harus berpura-pura dan menutupi kebenaran Islam demi mencari muka. Terlebih jika yang menentang Islam itu adalah dari kalangan Muslim sendiri. Maka, sebagai sesama saudara sudah sepantasnya kita hadir terdepan untuk saling menasihati. الدِّين النَّصيحة، قلنا: لمَن؟ قال: لله، ولكتابه، ولرسوله، ولأئمَّة المسلمين وعامَّتهم “Agama adalah nasihat. Kami bertanya “Untuk siapa wahai Rasulullah?” beliau menjawab: “Untuk Allah, kitab-Nya, Rasul-Nya, dan untuk para pemimpin kaum muslimin dan kalangan umum.” (HR. Muslim). Naskah Selengkapnya : https://narasipost.com/2021/07/24/pertarungan-hak-dan-batil/ Terimakasih buat kalian yang sudah mendengarkan podcast ini, Follow us on : instagram : http://instagram.com/narasipost Facebook : https://www.facebook.com/narasi.post.9 Fanpage : Https://www.facebook.com/pg/narasipostmedia/posts/ Twitter : Http://twitter.com/narasipost
Bismillah 499. SALING MENCINTAI Riyaadhush Shaalihiin Bab 23 | Amar Ma'ruf Nahi Munkar QS. At-Taubah: 71 Allah berfirman, وَٱلْمُؤْمِنُونَ وَٱلْمُؤْمِنَٰتُ بَعْضُهُمْ أَوْلِيَآءُ بَعْضٍ ۚ يَأْمُرُونَ بِٱلْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ ٱلْمُنكَرِ وَيُقِيمُونَ ٱلصَّلَوٰةَ وَيُؤْتُونَ ٱلزَّكَوٰةَ وَيُطِيعُونَ ٱللَّهَ وَرَسُولَهُۥٓ ۚ أُو۟لَٰٓئِكَ سَيَرْحَمُهُمُ ٱللَّهُ ۗ إِنَّ ٱللَّهَ عَزِيزٌ حَكِيمٌ Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebahagian mereka (adalah) menjadi penolong bagi sebahagian yang lain. Mereka menyuruh (mengerjakan) yang ma'ruf, mencegah dari yang munkar, mendirikan shalat, menunaikan zakat dan mereka taat pada Allah dan Rasul-Nya. Mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah; sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. (QS. At-Taubah: 71) === Ikuti Kajian Serial Riyaadhush Shaalihiin via LIVE STREAMING Insyaa Allah:
Kuntum Khaira Ummah Ukhrijat Linnas Oleh: Miladiah al-Qibthiyah (Tim Redaksi NarasiPost.Com) Voice Over Talent : Yeni M NarasiPost.Com-Rasulullah Muhammad Shallallaahu ‘alaihi wasallam adalah manusia paling terhormat dan mulia di sisi Allah Subhanahu wa Ta'ala. Allah memilih beliau sebagai utusan terakhir di antara para nabi yang lebih dahulu menjalankan titah Allah Swt di bumi. Rasulullah Saw. diutus oleh Allah agar memberi petunjuk jalan bagi umat akhir zaman. Beliau diutus dengan membawa ajaran mulia syariat Islam yang sempurna nan agung yang belum pernah diberikan kepada seorang nabi dan rasul terdahulu. Demikian istimewanya posisi Rasulullah Saw. di sisi Allah sebab di dalam syariat Islam terdapat ribuan perintah, larangan, peringatan dan kabar gembira dari Allah kepada hamba-hamba-Nya di dunia. Menyebarkan seruan Allah tersebut tentu tidak mudah bagi Rasulullah. Namun, karena di dalam Al-Qur'an terdapat satu ayat yang menjelaskan tentang umat terbaik dari umat Rasulullah Saw, maka dengan segala perjuangan dan pengorbanan Rasulullah lakukan agar predikat umat terbaik yang dijanjikan Allah benar-benar tersemat pada umatnya, yaitu umat Islam. Meraih derajat terbaik dari kalangan umat Islam ini bukanlah perkara yang mudah. Hidup di dunia dengan segala gemerlapnya akan mampu membuat seseorang binasa sebab tidak mampu menguasai dan mengelola syahwat dunia. Untuk itu, derajat umat terbaik hanya ada pada mereka yang konsisten mengikuti ajaran mulia Rasulullah Saw. dengan terus-menerus hingga kehidupan dunia berakhir. Mereka adalah umat Islam yang oleh Allah Swt. disifati sebagai khairu ummah (umat terbaik), sebagaimana firman-Nya: “Kalian adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia; melakukan amar makruf nahi mungkar dan mengimani Allah.” (TQS. Ali Imran [3]: 110). Sifat khairu ummah sebagai umat terbaik ini tidak hanya berlaku pada kaum muslim di masa Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam saja, melainkan berlaku untuk umat beliau hingga akhir zaman ini. Meraih sifat umat terbaik harus diperjuangkan sebab tidak semua manusia di bumi ini mampu menjalankan karakteristik atau ciri khas dari umat terbaik yang telah Allah sebutkan di dalam ayat tersebut, yaitu: melakukan amar makruf nahi mungkar dan mengimani Allah Subhanahu wa Ta'ala. Karakter atau ciri khas umat terbaik (khairu ummah) telah dijelaskan oleh Imam ath-Thabari dalam tafsirnya, Jâmi'u al-Bayân: Firman Allah “ta`murûna bi al-ma'rûf”, bahwasanya umat terbaik ini memerintahkan atau menyuruh manusia agar hanya beriman pada Allah dan Rasul-Nya serta mengamalkan syariahnya. Lalu pada ayat “wa tanhawna ‘an al-munkar” adalah bahwa umat terbaik senantiasa melarang manusia untuk bersekutu selain pada Allah Swt., melarang manusia mendustakan Rasul-Nya dan mengamalkan seluruh yang dilarang oleh Allah” Naskah Selengkapnya : https://narasipost.com/2021/08/31/kuntum-khaira-ummah-ukhrijat-linnas/ Terimakasih buat kalian yang sudah mendengarkan podcast ini, Follow us on : instagram : http://instagram.com/narasipost Facebook : https://www.facebook.com/narasi.post.9 Fanpage : Https://www.facebook.com/pg/narasipostmedia/posts/ Twitter : Http://twitter.com/narasipost
Perempuan-perempuan Mulia di Sekitar Rasulullah Judul Buku: Perempuan-perempuan Mulia di Sekitar Rasulullah Penulis: Muhammad Ibrahim Saliim Penerbit: Gema Insani Tebal: 153 hlm Peresensi: Minah Mahabbah NarasiPost.Com-Islam telah menempatkan posisi perempuan dalam kedudukan yang mulia sesuai fitrahnya dalam segala aspek kehidupan. Bahkan perempuan lebih utama dibandingkan laki-laki. Seperti hadis yang berisikan bahwa ibu harus lebih dihormati dibandingkan ayah. Jika kita ingin mencari perempuan yang sempurna keteladannya kepada Allah Subhanahu Wa Ta'aala, maka mereka adalah para shahabiyah dan perempuan generasi terdahulu. Gagasan dan jasa-jasanya begitu membumi dan menginspirasi. Tidak ada habisnya untuk mengisahkan keunggulan generasi perempuan mulia itu. Siapakah dia? Dalam sejarahnya, Islam telah melahirkan suatu generasi terbaik yakni generasi sahabat. Khususnya sahabat perempuan yang hidup di sekitar Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam. Dengan berbagai peran. Baik sebagai ibu, istri, anak, pejuang maupun sebagai pendidik. Dan sejarah Islam telah mencatat perempuan yang berhijrah untuk Allah dan Rasul-Nya. Kisah perjuangan mereka itu masih terkenang dan senantiasa menjadi jalan penerang bagi setiap muslimah untuk mendapatkan kebahagiaan dunia dan akhirat. Karena itu, sudah seharusnya kita mengenal lebih dekat perempuan-perempuan mulia itu untuk kita jadikan teladan dalam segala peran mereka karena dari merekalah mata air kemuliaan dapat direguk sehingga jati diri muslimah sejati dapat hidup di tengah zaman yang tidak islami ini. Naslah Selengkapnya : https://narasipost.com/2021/07/24/perempuan-perempuan-mulia-di-sekitar-rasulullah/ Terimakasih buat kalian yang sudah mendengarkan podcast ini, Follow us on : instagram : http://instagram.com/narasipost Facebook : https://www.facebook.com/narasi.post.9 Fanpage : Https://www.facebook.com/pg/narasipostmedia/posts/ Twitter : Http://twitter.com/narasipost
Bismillah 441. JIKA KITA BERBEDA Riyaadhush Shaalihiin Bab 18 | Larangan bida' & Muhdatsaatil Umur (hal-hal yang baru) QS. An-Nisa: 59 Allah berfirman, يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓا۟ أَطِيعُوا۟ ٱللَّهَ وَأَطِيعُوا۟ ٱلرَّسُولَ وَأُو۟لِى ٱلْأَمْرِ مِنكُمْ ۖ فَإِن تَنَٰزَعْتُمْ فِى شَىْءٍ فَرُدُّوهُ إِلَى ٱللَّهِ وَٱلرَّسُولِ إِن كُنتُمْ تُؤْمِنُونَ بِٱللَّهِ وَٱلْيَوْمِ ٱلْءَاخِرِ ۚ ذَٰلِكَ خَيْرٌ وَأَحْسَنُ تَأْوِيلًا Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya. (QS. An-Nisa: 59) === Ikuti Kajian Serial Riyaadhush Shaalihiin via LIVE STREAMING Insyaa Allah:
(Bagaimana) tidak mungkin (bisa ada perjanjian aman dari Allah dan Rasul-Nya dengan orang-orang musyrik) sedangkan mereka masih tetap dalam kekafirannya terhadap Allah dan Rasul-Nya lagi berbuat khianat (kecuali orang-orang yang kalian telah mengadakan perjanjian dengan mereka di dekat Masjidilharam) ketika perang Hudaibiah; mereka adalah orang-orang Quraisy yang dikecualikan sebelumnya (maka selama mereka berlaku lurus terhadap kalian) selagi mereka menepati perjanjiannya dan tidak merusaknya (hendaklah kalian berlaku lurus pula terhadap mereka) dengan menunaikan perjanjian itu. Huruf maa pada lafal famastaqaamuu adalah maa syarthiyah. (Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertakwa) Nabi saw. telah menepati perjanjiannya dengan mereka, sehingga mereka sendirilah yang merusak perjanjian itu, karena mereka membantu Bani Bakar untuk memerangi Bani Khuza'ah.
Agama adalah Nasihat, untuk Allâh, kitab-Nya, Rasul-Nya, kaum mukmin. Apa maksudnya? Dengarkan kajian Syarah Kitab Arbain Nawawiyah hadits ke 7 oleh Ustadz Firanda Andirja
Beribadah untuk Sekeping Kenikmatan Dunia NarasiPost.com-Seorang muslim akan selalu berupaya mengikatkan seluruh perbuatannya sesuai dengan syariat-Nya. Setiap kali ia akan memulai suatu perbuatan, ia niatkan karena Allah dan ingin mendapatkan rida-Nya. Namun, bila berbuat untuk mendapatkan kenikmatan dunia, apakah salah dan tercela? Rasulullah Saw. bersabda, “Sesungguhnya, setiap amalan tergantung pada niat. Dan setiap orang akan mendapatkan apa yang ia niatkan. Barang siapa yang berhijrah karena Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya adalah pada Allah dan Rasul-Nya. Barang siapa yang hijrah karena dunia yang ia cari-cari atau karena wanita yang ingin ia nikahi, maka hijrahnya berarti pada apa yang ia tuju.” (HR Bukhari dan Muslim) Amal bergantung pada niatnya, maka kita harus beribadah sesuai cara dan petunjuk yang disampaikan Nabi Saw. Jika tidak, amalannya tertolak dan tidak diterima. Sehingga, penting bagi kita memahami apa saja yang membuat seseorang gagal untuk ikhlas beramal. Salah satunya ialah hubbuddunya (cinta dunia). Ketika seorang muslim menjadikan dunia sebagai tujuannya, sesungguhnya ia telah terjebak dalam hubbuddunya. Rasul Saw mengingatkan kita dalam sabdanya, “Demi Allah, bukan kemiskinan yang aku khawatirkan akan menimpa diri kalian. Akan tetapi, aku khawatir jika dunia ini dibentangkan untuk kalian sebagaimana ia dibentangkan untuk orang-orang sebelum kalian, sehingga kalian berlomba sebagaimana mereka berlomba, dan akhirnya kalian hancur sebagaimana mereka hancur.” (HR Bukhari dan Muslim) naskah selengkapnya : https://narasipost.com/2021/06/02/beribadah-untuk-sekeping-kenikmatan-dunia/ Terimakasih buat kalian yang sudah mendengarkan podcast ini, Follow us on : instagram : http://instagram.com/narasipost Facebook : https://www.facebook.com/narasi.post.9 Fanpage : Https://www.facebook.com/pg/narasipostmedia/posts/ Twitter : Http://twitter.com/narasipost Voice Over : Arien S
QS Al Anfal : 24
Bismillah, 390. SIKAP BIJAK MENGHADAPI PERBEDAAN Riyaadhush Shaalihiin Bab 16 | Perintah menjaga sunnah Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam dan adab-adabnya QS. An-Nisa': 59 Allah berfirman, يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓا۟ أَطِيعُوا۟ ٱللَّهَ وَأَطِيعُوا۟ ٱلرَّسُولَ وَأُو۟لِى ٱلْأَمْرِ مِنكُمْ ۖ فَإِن تَنَٰزَعْتُمْ فِى شَىْءٍ فَرُدُّوهُ إِلَى ٱللَّهِ وَٱلرَّسُولِ إِن كُنتُمْ تُؤْمِنُونَ بِٱللَّهِ وَٱلْيَوْمِ ٱلْءَاخِرِ ۚ ذَٰلِكَ خَيْرٌ وَأَحْسَنُ تَأْوِيلًا Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya. (QS. An-Nisa': 59) ===== Ikuti Kajian Serial Riyaadhush Shaalihiin via LIVESTREAMING Insya Allah:
Bismillah, 385. AMBILLAH & TINGGALKANLAH Riyaadhush Shaalihiin Bab 16 | Perintah menjaga sunnah Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam dan adab-adabnya QS. Al-Hasyr: 7 Allah berfirman, مَّآ أَفَآءَ ٱللَّهُ عَلَىٰ رَسُولِهِۦ مِنْ أَهْلِ ٱلْقُرَىٰ فَلِلَّهِ وَلِلرَّسُولِ وَلِذِى ٱلْقُرْبَىٰ وَٱلْيَتَٰمَىٰ وَٱلْمَسَٰكِينِ وَٱبْنِ ٱلسَّبِيلِ كَىْ لَا يَكُونَ دُولَةًۢ بَيْنَ ٱلْأَغْنِيَآءِ مِنكُمْ ۚ وَمَآ ءَاتَىٰكُمُ ٱلرَّسُولُ فَخُذُوهُ وَمَا نَهَىٰكُمْ عَنْهُ فَٱنتَهُوا۟ ۚ وَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ ۖ إِنَّ ٱللَّهَ شَدِيدُ ٱلْعِقَابِ Apa saja harta rampasan (fai-i) yang diberikan Allah kepada Rasul-Nya (dari harta benda) yang berasal dari penduduk kota-kota maka adalah untuk Allah, untuk Rasul, kaum kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin dan orang-orang yang dalam perjalanan, supaya harta itu jangan beredar di antara orang-orang kaya saja di antara kamu. Apa yang diberikan Rasul kepadamu, maka terimalah. Dan apa yang dilarangnya bagimu, maka tinggalkanlah. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah amat keras hukumannya. (QS. Al-Hasyr: 7) ===== Ikuti Kajian Serial Riyaadhush Shaalihiin via LIVESTREAMING Insya Allah:
Al-Azhari berkata, "Arti cinta seorang hamba kepada Allah dan Rasul-Nya adalah menaati dan mengikuti perintah Allah dan Rasul-Nya.
“Berimanlah kamu kepada Allah dan Rasul-Nya dan nafkahkanlah sebagian dari hartamu yang Allah telah meminjamkan kepadamu,” (QS Al Hadid: 7) Allahlah pemilik harta benda, karena Dia yang menciptakannya dan yang menciptakan sumber produksinya serta memudahkan sarana untuk mendapatkannya, bahkan Dia-lah yang menciptakan manusia dan seluruh alam semesta. KumaKu kali ini akan membahas ttg Harta, bagaimana kita menyikapi hal itu, yukk kita simak KurmaKu kali ini. --- Support this podcast: https://anchor.fm/dani-medionovianto/support
"Dan barangsiapa berhijrah di jalan Allah, niscaya mereka akan mendapatkan di bumi ini tempat hijrah yang luas dan (rejeki) yang banyak. Barangsiapa keluar dari rumahnya dengan maksud berhijrah karena Allah dan Rasul-Nya, kemudian kematian menimpanya (sebelum sampai ke tempat yang di tuju), maka sungguh, pahalanya telah ditetapkan di sisi Allah. Dan Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang." (QS. An Nisa : 100)
Ceramah Ust. DR Khalid Basalamah, MA --- Send in a voice message: https://anchor.fm/roslan/message
Ceramah Ust DR. Khalid Basalamah, MA --- Send in a voice message: https://anchor.fm/roslan/message
Ceramah ust DR. Khalid Basalamah, MA --- Send in a voice message: https://anchor.fm/roslan/message
Pernahkah kita bertanya, bagaimana bisa kita melihat dan mendengar perilaku dan penjelasan, dari manusia yang hidup 14 abad yang lalu? Jelas hampir mustahil! Ketimpangan teknologi dan keterbatasan ingatan manusia, jelas dua hal yang paling berat untuk membuat hal tadi betul-betul terjadi. Namun itu semua sudah dijawab dengan penuh keyakinan oleh para Ulama dalam Islam. Ilmu adalah hal yang jelas sangat dihargai tidak hanya oleh masyarakat Muslim, bahkan juga mendapatkan penghargaan dari Allah SWT dan Rasul-Nya. Dalam podcast ini, berasal dari Kultum Jumat di WAG KKG PAI BACIP, semoga bisa memberikan gambaran tentang pentingnya ilmu dalam Islam. Secara historis, juga secara filosofis. #NB: yang betul Zaid bin Tsabit, bukan Zaid bin Haritsah ya. Hehe.
BAB 47 Kajian Syarah Kitab Tauhid Ustadz Firanda membahas tentang hukum orang yang menjadikan Allâh, Rasulullah, dan Syariat-Nya sebagai bahan candaan.
Allah sudah menurunkan wahyu kepada para Nabi dan Rasul-Nya, namun tidak semuanya diberikan kitab suci sebagai pedoman dan tuntunan kaumnya. Hal ini menjadikan kewajiban beriman terhadap kitab Allah dalam rukun iman menjadi lebih spesifik. Lalu kitab apa saja yang perlu diimani oleh orang Islam? Bagaimana cara mengimani kitab suci selain Al-Quran di masa sekarang? ____________________________ Podcast episode ini merupakan hasil rekaman pada Mei 2011, berasal dari kajian yang diselenggarakan setiap Ahad awal bulan di kediaman M. Quraish Shihab, sehingga harap difahami jika terdapat konteks kajian yang berbeda dengan waktu sekarang. ____________________________ Follow: https://instagram.com/quraish.shihab https://twitter.com/quraishihab Subscribe YouTube Quraish Shihab Channel: http://www.youtube.com/c/QuraishShihabMuhammad Dapatkan buku karya M. Quraish Shihab: https://store.lenterahati.com/id/281-mqs-corner
Masih melanjutkan penjelasan dari pertemuan sebelumnya, pada pertemuan kali (7/3) ustadz Cholid menjabarkan kesimpulan tafsirnya antara lain: - Pendustaan kepada para Nabi umumnya berkembang di tengah manusia karena keyakinan yg mendalam sebelum diutusnya para Nabi. Keyakinan ini adalah keyakinan yang salah dan sudah mendarah daging. Tugas Nabi, Rasul dan dai adalah meluruskan keyakinan yang salah dengan mengajarkan keyakinan yang benar. - Ummat-ummat yang tidak mau beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, sunnatullah nya akan dihancurkan oleh Allah dan orang beriman akan diselamatkan. - Firaun dan Kaumnya menolak nabi Musa dan Harun 'alaihissalam, karena mereka menuduh Nabi Musa akan menggeser keyakinan lama mereka yang sudah turun temurun jadi kebiasaan mereka dan tkecurigaan mereka bahwa Nabi Musa dan Harun akan merebut kekuasaan rezim saat itu.
Bismillah 268. APA YANG KAMU PERSIAPKAN UNTUK KELUARGAMU? Riyaadhush Shaalihiin Bab 10 | Bersegera mengerjakan kebaikan Umar bin Khattab radhiyallahu ‘anhu berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasakllam memerintahkan kami untuk bersedekah. Saat itu kebetulan aku sedang memiliki harta, aku pun berfikir bahwa hari ini aku akan mengalahkan Abu Bakar (dalam sedekahnya). Maka aku pun berinfak dengan setengah hartaku.” Rasulullah bertanya pada Umar, “Apa yang engkau tinggalkan untuk keluargamu?” Umar menjawab, “Setengahnya lagi.” Tak lama kemudian datanglah Abu Bakar dengan membawa seluruh hartanya. Rasulullah pun bertanya padanya: “Apa yang engkau tinggalkan untuk keluargamu?”. Abu Bakar menjawab, “Aku tinggalkan untuk mereka Allah dan Rasul-Nya.” Mendengar jawaban itu, Umar berkata, Aku tidak akan bisa mengalahkan Abu Bakar selamanya.” (HR. Tirmidzi) ========= Ikuti Kajian Serial Riyaadhush Shaalihiin via LIVESTREAMING Insya Allah:
Bismillah 267. KUBERIKAN 'TUK SEORANG PENCINTA Riyaadhush Shaalihiin Bab 10 | Bersegera mengerjakan kebaikan Hadits ke-95 | Hadits Abu Hurairah - Radhiallahu 'anhu Dari Abu Hurairah - Radhiallahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam pada waktu perang Khaibar bersabda, "Sungguh akan saya berikan panji komando ini kepada seorang laki-laki yang mencintai Allah dan Rasul-Nya, Allah akan memberikan kemenangan melalui tangannya." Umar -Radhiallahu 'anhu berkata, "Saya tidak pernah menginginkan kepemimpinan kecuali pada hari itu. Maka saya menunjukkan diri dengan harapan dipanggil untuknya. Ternyata Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam memanggil Ali bin Abi Thalib -Radhiallahu 'anhu, kemudian menyerahkannya kepada dan berkata, "Berangkatlah dan jangan menoleh hingga Allah memberikan kemenangan kepadamu." Maka Ali berjalan beberapa langkah kemudian berhenti tanpa menoleh ke belakang, lalu dia berteriak, "Wahai Rasulullah, atas dasar apa saya memerangi manusia?" Beliau menjawab, "Perangilah mereka hingga mereka bersaksi bahwa tidak ada Tuhan yang berhak disembah kecuali Allah dan bahwa Muhammad adalah Rasulullah, apabila mereka telah melakukan yang demikian, maka berarti mereka telah melindungi darah dan harta mereka darimu kecuali dengan haknya, sedangkan hisab (perhitungan amal) mereka terserah kepada Allah." (HR. Muslim) ========= Ikuti Kajian Serial Riyaadhush Shaalihiin via LIVESTREAMING Insya Allah:
Khadijah Binti Khuwalid RA, beliau dikenal sebagai sosok sempurna yang berakhlaq mulia, teguh, terpuji, dan cerdas dalam hal politik serta berdagang. Sebagai seorang muslimah menjadikan beliau sebagai cerminan kehidupan adalah hal yang patut dilakukan. Bagaimana tidak, hidup beliau selalu dihiasi dengan kebajikan serta jiwanya mencerminkan ketaatan kepada Allah SWT dan Rasul-Nya.
Neraka adalah tempat yang disiapkan oleh Allah untuk orang-orang kafir, orang-orang yang mendustakan Rasul-Nya, serta orang-orang yang melanggar syari'at-Nya. Masuk neraka adalah sebuah kehinaan. Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: رَبَّنَاۤ اِنَّكَ مَنْ تُدْخِلِ النَّا رَ فَقَدْ اَخْزَيْتَهٗ ۗ وَمَا لِلظّٰلِمِيْنَ مِنْ اَنْصَا رٍ "Ya Tuhan kami, sesungguhnya orang yang Engkau masukkan ke dalam neraka, maka sungguh, Engkau telah menghinakannya, dan tidak ada seorang penolong pun bagi orang yang zalim." (QS. Ali 'Imran 3: Ayat 192) . Masuk neraka adalah kerugian yang sangat besar Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: فَا عْبُدُوْا مَا شِئْتُمْ مِّنْ دُوْنِهٖ ۗ قُلْ اِنَّ الْخٰسِرِيْنَ الَّذِيْنَ خَسِرُوْۤا اَنْـفُسَهُمْ وَ اَهْلِيْهِمْ يَوْمَ الْقِيٰمَةِ ۗ اَ لَا ذٰلِكَ هُوَ الْخُسْرَا نُ الْمُبِيْنُ "Maka sembahlah selain Dia sesukamu! (wahai orang-orang musyrik). Katakanlah, Sesungguhnya orang-orang yang rugi ialah orang-orang yang merugikan diri mereka sendiri dan keluarganya pada hari Kiamat. Ingatlah! Yang demikian itu adalah kerugian yang nyata." (QS. Az-Zumar 39: Ayat 15) . Neraka adalah tempat terburuk Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: اِنَّهَا سَآءَتْ مُسْتَقَرًّا وَّمُقَا مًا "sungguh, Jahanam itu seburuk-buruk tempat menetap dan tempat kediaman." (QS. Al-Furqan 25: Ayat 66) . bagaimana agar kita terhindar dari panasnya api neraka? Yaitu fastabiqul khairat berlomba-lomba dalam kebaikan . Fighting kakak ✊
Bagaimana perjalanan hijrah UKI mantan pemusik tatkala tak menemukan kebahagiaan di dunia terdahulu nya padahal semua dia memiliki tetapi memang hati tak bisa berbohong, hingga kutemukan ketenangan hati dengan lebih dekat mengenal Allah dan Rasul-Nya. Masya Allah tabarakallah. --- Support this podcast: https://anchor.fm/muhamad-junaedy/support
Lihat bagaimana salah satu sahabat terbaik umat ini membela Allah dan Rasul-Nya. Simak selengkapnya... --- Support this podcast: https://anchor.fm/muhamad-junaedy/support
Bagaimana dia begitu taat kepada ibunya sehingga dimuliakan Oleh Allah dan Rasul-Nya... Simak selengkapnya. --- Support this podcast: https://anchor.fm/muhamad-junaedy/support
Serial kisah heroik para sahabat mengejar surga, percaya apa yang disampaikan Allah dan Rasul-Nya. Semoga bermanfaat. --- Support this podcast: https://anchor.fm/muhamad-junaedy/support
Bismillah 195. INILAH YANG ALLAH JANJIKAN Bab 7 | Yakin & Tawakal Allah berfirman, وَلَمَّا رَءَا ٱلْمُؤْمِنُونَ ٱلْأَحْزَابَ قَالُوا۟ هَٰذَا مَا وَعَدَنَا ٱللَّهُ وَرَسُولُهُۥ وَصَدَقَ ٱللَّهُ وَرَسُولُهُۥ ۚ وَمَا زَادَهُمْ إِلَّآ إِيمَٰنًا وَتَسْلِيمًا Dan tatkala orang-orang mukmin melihat golongan-golongan yang bersekutu itu, mereka berkata: "Inilah yang dijanjikan Allah dan Rasul-Nya kepada kita". Dan benarlah Allah dan Rasul-Nya. Dan yang demikian itu tidaklah menambah kepada mereka kecuali iman dan ketundukan. (QS. Al-Ahzab: 22) Ikuti Kajian Serial Riyaadhush Shaalihiin via LIVESTREAMING Insya Allah:
Tujuan utama perjalanan menuju Allah adalah untuk semakin mengenal-Nya, agar timbul rasa cinta kepada-Nya. Sering kita mengaku bahwa sudah mencintai Allah dan Rasul-Nya, melalui pengamalan saleh yang kita laksanakan. Namun benarkah cara kita dalam mencintai-Nya? Apa hakikat dan makna sebenarnya mencintai Allah? ____________________________ Podcast episode ini merupakan hasil rekaman pada Mei 2015, berasal dari kajian yang diselenggarakan setiap Ahad awal bulan di kediaman M. Quraish Shihab, sehingga harap difahami jika terdapat konteks kajian yang berbeda dengan waktu sekarang. ____________________________ Follow: https://instagram.com/quraish.shihab https://twitter.com/quraishihab Subscribe YouTube Quraish Shihab Channel: http://www.youtube.com/c/QuraishShihabMuhammad Dapatkan buku karya M. Quraish Shihab: https://store.lenterahati.com/id/281-mqs-corner
Sesungguhnya manusia itu berada dalam kerugian dan kehancuran. Kecuali orang yang beriman kepada Allah dan para Rasul-Nya, mengerjakan amal saleh, saling berwasiat di antara mereka dengan kebenaran dan kesabaran dalam menjalani kebenaran. Orang-orang yang mempunyai sifat-sifat ini pasti selamat dalam kehidupan dunia dan akhirat. (via Tafsirweb.com)
57. KUNCI DISELAMATKAN OLEH ALLAH Riyaadhushshaalihiin Bab 2 | Hadits 22 Pembahasan: Taubat Hadits Ka'ab bin Malik Saya berada dalam kondisi demikian selama sepuluh malam, sehingga jumlahnya 50 malam dari mulai pertama kali Rasulullah shallallahu `alaihi wasallam melarang orang untuk berbicara pada kami. Pada hari yang ke-50, saya menghadiri shalat Shubuh, setelah itu saya duduk-duduk, sementara kondisi saya persis seperti yang digambarkan oleh Allah Ta`ala, diri sendiri terasa sempit, begitu juga bumi yang luas ini terasa sempit bagi saya. Saat saya duduk dalam keadaan demikian, tiba-tiba saya mendengar suara orang yang berteriak dengan lantang di atas bukit, ‘Wahai Ka'ab, bergembiralah!' Saat itu juga saya langsung sujud, saya tahu bahwa masalah saya akan berakhir. Rasulullah shallallahu `alaihi wasallam mengumumkan datangnya taubat (pengampunan) Allah atas kami bertiga saat beliau selesai shalat Shubuh. Banyak orang pergi menemui kami untuk menyampaikan kabar gembira. Sebagian mereka ada yang menemui dua kawan senasib saya, dan ada seseorang yang ingin menemui saya dengan berkuda. Sementara itu ada seorang Bani Aslam yang hanya berjalan kaki, lalu dia naik ke bukit dan meneriakkan kabar gembira pada saya. Ternyata suara itu lebih cepat dari pada kuda. Setelah orang yang naik ke bukit itu datang menemui saya untuk menyampaikan langsung, saya tanggalkan pakaian saya dan saya hadiahkan untuknya sebagai imbalan atas kabar gembiranya. Demi Allah, sebenarnya saya ini tidak mempunyai baju lagi selain itu. Akhirnya saya meminjam baju orang, kemudian berangkat menemui Rasulullah shallallahu `alaihi wasallam. Orang-orang datang berduyun-duyun mengucapkan selamat atas kabar gembira ini. Mereka mengatakan, ‘Selamat atas pengampunan Allah untukmu!' Setelah itu saya masuk ke dalam masjid, di situ terlihat Rasulullah shallallahu `alaihi wasallam sedang duduk di kelilingi banyak orang. Tiba-tiba Thalhah bin Ubaidillah bangun dan menuju ke arah saya dengan setengah lari. Dia menjabat tangan saya dan mengucapkan selamat. Tidak ada seorang pun dari kaum Muhajirin yang bangun selain dia, dan saya tidak akan melupakannya. Setelah saya mengucapkan salam kepada Rasulullah shallallahu `alaihi wasallam, beliau berkata -dengan wajah bersinar penuh kegembiraan-, ‘Bergembiralah dengan datangnya sebuah hari yang paling baik yang pernah engkau lalui semenjak kau dilahirkan oleh ibumu.' ‘Dari engkau atau dari Allah, ya Rasulullah?' tanya saya. Beliau menjawab, ‘Bukan dariku, tapi dari Allah.' Dan demikianlah, bila Rasulullah shallallahu `alaihi wasallam sedang gembira, wajah beliau bersinar seperti bulan. Kami semua tahu hal itu. Setelah aku duduk tepat di hadapan Rasulullah shallallahu `alaihi wasallam, saya berkata, ‘Wahai Rasulullah, sebagai pertanda taubat ini, aku akan melepas semua hartaku dan menjadikannya sebagai shadaqah untuk Allah dan Rasul-Nya.' Rasulullah menjawab, ‘Ambillah sebagian dari hartamu, ini lebih baik untukmu.' Saya berkata, ‘Ya, aku akan mengambil jatahku yang aku dapatkan dari perang Khaibar.' Setelah itu saya ungkapkan kepada Rasulullah shallallahu `alaihi wasallam, ‘Ya Rasulullah, sesungguhnya Allah Ta`ala telah menyelamatkan aku dengan kejujuran, dan sebagai pertanda taubatku kepada Allah, aku berjanji bahwa aku akan selalu berkata jujur selama hidupku. Demi Allah, aku tidak mengetahui seorang muslim yang diuji oleh Allah dalam kejujuran kata-katanya melebihi ujian yang aku dapatkan.'
54. UJIAN KESETIAAN Riyaadhushshaalihiin Bab 2 | Hadits 22 Pembahasan: Taubat Hadits Ka'ab bin Malik Kami merasakan hal demikian selama 50 hari. Selama itu, dua teman senasib saya hanya berdiam diri dan duduk di rumah masing-masing sambil menangis. Berbeda dengan saya, saya termasuk yang paling muda dan paling kuat menahan ujian ini. Saya pergi keluar dan ikut shalat berjamaah, tetapi tidak ada satu pun yang mau berbicara dengan saya. Saya datangi Rasulullah shallallahu `alaihi wasallam dan saya ucapkan salam kepada beliau saat berada di tempat duduknya seusai shalat. Saya berkata dalam hati, ‘Adakah Rasulullah menggerakkan kedua bibirnya untuk menjawab salamku atau tidak?!' Kemudian saya shalat di dekat beliau, saya mencuri pandangan. Saat saya sedang shalat, Rasulullah shallallahu `alaihi wasallam melihat kepada saya. Tapi bila saya menoleh kepadanya, beliau berpaling dari saya. Setelah cukup lama orang-orang meninggalkan saya, suatu saat saya pergi memanjat dinding kebun Abu Qatadah -dia adalah sepupu saya dan termasuk orang yang paling saya cintai-. Saya mengucapkan salam kepadanya, tetapi -demi Allah- dia tidak menjawab salam saya. Saya berkata, ‘Wahai Abu Qatadah! Demi Allah aku bertanya, adakah engkau tahu bahwa aku ini mencintai Allah dan Rasul-Nya?' Dia diam saja. Saya kembali bertanya tapi dia tetap diam. Saya bertanya sekali lagi, akhirnya dia juga menjawab, ‘Allah dan Rasul-Nya sendiri yang lebih tahu.' Air mata saya berlinang dan saya kembali memanjat dinding itu lagi. Ketika saya berjalan di pasar Madinah, tiba-tiba ada seorang bangsawan dari Syam. Dia termasuk para pedagang yang datang membawa makanan untuk dijual di Madinah. Dia berkata, ‘Siapa yang dapat menunjukkan di mana Ka'ab bin Malik?' Orang-orang yang ada di situ menunjukkannya. Setelah dia mendatangi saya, dia menyerahkan pada saya sebuah surat dari Raja Ghassan. Dalam surat itu tertulis, ‘Aku telah mendengar bahwa kawanmu (yaitu Nabi Muhammad) telah meninggalkanmu, sementara engkau tidaklah dijadikan oleh Allah berada pada derajat yang hina dan terbuang. Datanglah kepada kami, kami akan menghiburmu.' Setelah membaca surat itu saya bergumam, ‘Ini termasuk rangkaian ujian Allah.' Lalu saya bawa surat itu ke tungku dan membakarnya. Setelah berlalu 40 hari dari total 50 hari, utusan Rasulullah shallallahu `alaihi wasallam datang kepada saya. Katanya, ‘Sesungguhnya Rasulullah shallallahu `alaihi wasallam telah menyuruhmu untuk menjauhi isterimu!' Saya bertanya, ‘Apakah saya harus menceraikannya atau bagaimana?', dia menjawab, ‘Tidak, jauhilah dia dan janganlah kau mendekatinya'. Rasulullah shallallahu `alaihi wasallam juga mengirimkan utusan beliau kepada dua rekan senasib saya. Maka saya meminta pada isteri saya, ‘Pergilah kau ke tempat keluargamu. Menetaplah di sana sampai Allah Ta`ala memutuskan masalah ini!'
53. SEDIHNYA DIDIAMKAN Riyaadhushshaalihiin Bab 2 | Hadits 22 Pembahasan: Taubat Hadits Ka'ab bin Malik Maka Rasulullah shallallahu `alaihi wasallam berkata, ‘Orang ini telah berkata jujur, bangun dan pergilah sampai Allah Ta`ala memberikan keputusan dalam masalahmu ini!' Saya pun berdiri dan pergi. Saat itu orang-orang dari Bani Salamah mengikutiku, mereka berkata, ‘Demi Allah, kami tidak pernah mengetahui bahwa engkau pernah berbuat kesalahan sebelum ini. Mengapa engkau tidak mengajukan kepada Rasulullah shallallahu `alaihi wasallam alasan-alasan seperti yang dilakukan orang lain yang juga tidak ikut? Dan dosamu nanti akan hilang dengan istighfar (permintaan ampun) Rasulullah shallallahu `alaihi wasallam untukmu.' Mereka terus menerus mencerca saya sampai-sampai saya sempat berfikir untuk kembali kepada Rasulullah shallallahu `alaihi wasallam dan meralat pembicaraan saya yang pertama. Kemudian saya bertanya pada mereka, ‘Adakah orang yang mendapatkan perlakuan sama denganku?' Mereka menjawab, ‘Ya, ada dua orang lagi yang mengatakan seperti apa yang kau katakan dan mendapatkan jawaban seperti jawaban yang kau terima.' Saya bertanya lagi, ‘Siapa mereka?' Mereka menjawab, ‘Murarah bin Ar-Rabi' Al-Amry dan Hilal bin Umayyah Al-Waqify.' Mereka menyebutkan nama dua orang yang pernah ikut perang Badar dan mereka bisa dijadikan panutan. Setelah mendengar dua nama yang mereka sebutkan itu saya terus pergi. Rasulullah shallallahu `alaihi wasallam lalu melarang kaum muslimin berbicara dengan kami bertiga di antara orang-orang yang tidak ikut bersama beliau. Akibatnya, orang-orang semua meninggalkan kami dan sikap mereka pun berubah, bahkan dunia ini pun seolah juga berubah, tidak sama dengan dunia yang saya kenal sebelumnya. Kami merasakan hal demikian selama 50 hari. Selama itu, dua teman senasib saya hanya berdiam diri dan duduk di rumah masing-masing sambil menangis. Berbeda dengan saya, saya termasuk yang paling muda dan paling kuat menahan ujian ini. Saya pergi keluar dan ikut shalat berjamaah, tetapi tidak ada satu pun yang mau berbicara dengan saya. Saya datangi Rasulullah shallallahu `alaihi wasallam dan saya ucapkan salam kepada beliau saat berada di tempat duduknya seusai shalat. Saya berkata dalam hati, ‘Adakah Rasulullah menggerakkan kedua bibirnya untuk menjawab salamku atau tidak?!' Kemudian saya shalat di dekat beliau, saya mencuri pandangan. Saat saya sedang shalat, Rasulullah shallallahu `alaihi wasallam melihat kepada saya. Tapi bila saya menoleh kepadanya, beliau berpaling dari saya. Setelah cukup lama orang-orang meninggalkan saya, suatu saat saya pergi memanjat dinding kebun Abu Qatadah -dia adalah sepupu saya dan termasuk orang yang paling saya cintai-. Saya mengucapkan salam kepadanya, tetapi -demi Allah- dia tidak menjawab salam saya. Saya berkata, ‘Wahai Abu Qatadah! Demi Allah aku bertanya, adakah engkau tahu bahwa aku ini mencintai Allah dan Rasul-Nya?' Dia diam saja. Saya kembali bertanya tapi dia tetap diam. Saya bertanya sekali lagi, akhirnya dia juga menjawab, ‘Allah dan Rasul-Nya sendiri yang lebih tahu.' Air mata saya berlinang dan saya kembali memanjat dinding itu lagi. Ketika saya berjalan di pasar Madinah, tiba-tiba ada seorang bangsawan dari Syam. Dia termasuk para pedagang yang datang membawa makanan untuk dijual di Madinah. Dia berkata, ‘Siapa yang dapat menunjukkan di mana Ka'ab bin Malik?' Orang-orang yang ada di situ menunjukkannya. Setelah dia mendatangi saya, dia menyerahkan pada saya sebuah surat dari Raja Ghassan. Dalam surat itu tertulis, ‘Aku telah mendengar bahwa kawanmu (yaitu Nabi Muhammad) telah meninggalkanmu, sementara engkau tidaklah dijadikan oleh Allah berada pada derajat yang hina dan terbuang. Datanglah kepada kami, kami akan menghiburmu.' Setelah membaca surat itu saya bergumam, ‘Ini termasuk rangkaian ujian Allah.'
14. BENTUK & JENIS NIAT Riyaadhushshaalihiin Bab 1: Niat Hadits 1 Hadits Umar bin Khattab radhiyallahu ‘anhu (Beda penerbit & cetakan, bisa menyebabkan beda penomoran hadits) Dari Umar bin Khatthab, bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: إِنَّمَا الأَعْمَالُ بِالنِّيَّةِ ، وَإِنَّمَا لاِمْرِئٍ مَا نَوَى ، فَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ إِلَى اللَّهِ وَرَسُولِهِ فَهِجْرَتُهُ إِلَى اللَّهِ وَرَسُولِهِ ، وَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ إِلَى دُنْيَا يُصِيبُهَا أَوِ امْرَأَةٍ يَتَزَوَّجُهَا ، فَهِجْرَتُهُ إِلَى مَا هَاجَرَ إِلَيْهِ “Sesungguhnya setiap amalan tergantung pada niatnya. Dan setiap orang akan mendapatkan apa yang ia niatkan. Siapa yang hijrahnya karena Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya untuk Allah dan Rasul-Nya. Siapa yang hijrahnya karena mencari dunia atau karena wanita yang dinikahinya, maka hijrahnya kepada yang ia tuju.” (Muttafaqun 'alaih)
13. BELAJAR TENTANG NIAT Riyaadhushshaalihiin Bab 1: Niat Hadits 1 Hadits Umar bin Khattab radhiyallahu ‘anhu (Beda penerbit & cetakan, bisa menyebabkan beda penomoran hadits) Dari Umar bin Khatthab, bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: إِنَّمَا الأَعْمَالُ بِالنِّيَّةِ ، وَإِنَّمَا لاِمْرِئٍ مَا نَوَى ، فَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ إِلَى اللَّهِ وَرَسُولِهِ فَهِجْرَتُهُ إِلَى اللَّهِ وَرَسُولِهِ ، وَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ إِلَى دُنْيَا يُصِيبُهَا أَوِ امْرَأَةٍ يَتَزَوَّجُهَا ، فَهِجْرَتُهُ إِلَى مَا هَاجَرَ إِلَيْهِ “Sesungguhnya setiap amalan tergantung pada niatnya. Dan setiap orang akan mendapatkan apa yang ia niatkan. Siapa yang hijrahnya karena Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya untuk Allah dan Rasul-Nya. Siapa yang hijrahnya karena mencari dunia atau karena wanita yang dinikahinya, maka hijrahnya kepada yang ia tuju.” (Muttafaqun 'alaih)
12. NERACA AMALAN HATI Riyaadhushshaalihiin Bab 1 Pembahasan: Ikhlas Dari Umar bin Khathab, bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: إِنَّمَا الأَعْمَالُ بِالنِّيَّةِ ، وَإِنَّمَا لاِمْرِئٍ مَا نَوَى ، فَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ إِلَى اللَّهِ وَرَسُولِهِ فَهِجْرَتُهُ إِلَى اللَّهِ وَرَسُولِهِ ، وَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ إِلَى دُنْيَا يُصِيبُهَا أَوِ امْرَأَةٍ يَتَزَوَّجُهَا ، فَهِجْرَتُهُ إِلَى مَا هَاجَرَ إِلَيْهِ “Sesungguhnya setiap amalan tergantung pada niatnya. Dan setiap orang akan mendapatkan apa yang ia niatkan. Siapa yang hijrahnya karena Allah dan Rasul-Nya, mkaa hijrahnya untuk Allah dan Rasul-Nya. Siapa yang hijrahnya karena mencari dunia atau karena wanita yang dinikahinya, maka hijrahnya kepada yang ia tuju.” (Muttafaqun 'alaih)
NASEHAT IMAM SYAFI'I -Rahimahullah- DI SAAT WABAH (5 menitan) Beliau -rahimahullah- menyampaikan: Saya tidak melihat ada hal yang lebih bermanfaat untuk menghilangkan wabah dibanding bertasbih (kepada ALLAH). (Hilyatul Awliya': 9/136) Saudaraku, di saat kita berikhtiar; menjaga imun tubuh, kesehatan dan mengikuti himbauan pemerintah untuk menerapkan social distancing, hendaknya kita pun mengikuti nasehat ulama kita seperti Imam Syafi'i -rahimahullah- untuk memperbanyak bertasbih kepada ALLAH, dan mensucikan ALLAH. Beliau adalah seorang imam dengan keluasan ilmu yang tidak diragukan lagi, nasehat beliau layaknya segarnya air di tengah Sahara. Saudaraku, Bertasbih dan ucapkanlah: subhanallah dengan penuh keyakinan bahwa ALLAH Maha Suci dari segala sifat buruk, atau ketidaksempurnaan. Maka tidak mungkin jika ketetapan-Nya merusak kita, mengapa? Karena ALLAH Maha Suci dari membuat ketetapan yang buruk. Bertasbih dan ucapkanlah: subhanallah, Dengan mengokohkan akar keyakinan bahwa Keagungan & Kesucian-Nya begitu sempurna, sehingga seburuk apapun sebuah kondisi dan wabah ini di mata manusia, kita tetap percaya bahwa semua ini pasti mengandung banyak hikmah dan kebaikan yang besar bagi kita. Renungkan apa yang dilakukan Nabi Yunus -alaihissalam- sehingga ALLAH memberikan pertolongan kepada beliau saat semua kalkulasi manusia menyimpulkan beliau tidak punya harapan untuk selamat? Ya, beliau bertasbih dan bertahlil. فَنَادَىٰ فِى ٱلظُّلُمٰتِ أَن لَّآ إِلٰهَ إِلَّآ أَنتَ سُبْحٰنَك إِنِّى كُنتُ مِنَ ٱلظّٰلِمِينَ ٨٧ maka beliau menyeru dalam keadaan yang sangat gelap: "Bahwa tidak ada ILAH yang berhak diibadahi selain Engkau, Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang zalim". (QS: Al Anbiyaa: 87) Dan bertasbih & ucapkanlah: subhanallah, Dengan terus meningkatkan ibadah & menjalankan perintah ALLAH khususnya shalat. Ibnu ‘Abbas -radhiyallahu ‘anhu- menyatakan: Semua tasbih di dalam alquran bermakna shalat. (Thabari: 19/191). Saudaraku hanya ALLAH yang bisa menyelamatkan kita dari wabah ini, Perbanyaklah bertasbih, jaga dzikir pagi dan petang, agungkan & sucikan ALLAH dari semua hal buruk, yakinlah semua taqdir pasti yang terbaik untuk kita, akuilah segala khilaf dengan istigfar, serta tingkatkan shalat kita seraya kerjakan perintah ALLAH dan Rasul-Nya untuk terus berikhtiar yang benar dan mengikuti himbauan pemerintah semaksimal kondisi kita masing-masing. Semoga ALLAH menjaga kita dan memberi taufiq untuk melewati hari-hari ini. ✏ Ustadz Muhammad Nuzul Dzikri
"Serangan 4 Penjuru" Part 1 Menarik juga mengamati bahwa terusirnya iblis ini ada di ayat ke-13. Angka 13 adalah angka yang dianggap sial. Angka yang sering dihindari. Tapi itu buat follower iblis. Bukan buat orang yang beriman. Karena orang yang beriman adalah follower Allah dan Rasul-Nya. Dan Allah suka bilangan yang ganjil. Sumber: tulisan "Serangan 4 Penjuru" oleh Heru Wibowo Voice over: Dhita
Sejarah sahabat Abu Ubaidah bin Jarrah Khalid Basalamah kajian dapat dilihat di youtube youtube.com/watch?v=UPVZJgUmi44 Semoga bermanfaat. Jazakallah --- Send in a voice message: https://anchor.fm/sunnahyu/message
Mereka tidak pernah bertemu di dunia, namun akan bertemu di akhirat. Mereka adalah orang-orang beriman, mereka akan bertemu dan bersua dengan para Nabi, orang-orang shidiq terdahulu, para syuhada`, orang-orang shalih meskipun di dunia mereka tidak pernah bertemu. Allah berfirman: وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَالرَّسُولَ فَأُولَئِكَ مَعَ الَّذِينَ أَنْعَمَ اللَّهُ عَلَيْهِمْ مِنَ النَّبِيِّينَ وَالصِّدِّيقِينَ وَالشُّهَدَاءِ وَالصَّالِحِينَ وَحَسُنَ أُولَئِكَ رَفِيقًا “Dan barangsiapa yang mentaati Allah dan Rasul-Nya, mereka itu akan bersama-sama dengan orang-orang yang dianugerahi nikmat oleh Allah, yaitu: Nabi-nabi, para shiddiiqiin, orang-orang yang mati syahid, dan orang-orang saleh. Dan mereka itulah teman yang sebaik-baiknya.” (QS. An-Nisa`: 69) Semasa hidup kita tidak pernah bertemu dengan Rasulullah, para sahabatnya serta orang-orang shalih setelahnya, namun nama mereka selaku kita ingat dan ada dalam hati. Sehingga kelak kita akan bertemu dengan mereka di tempat yang jauh lebih indah dan mulia. by : Oemar Mita Syameela. #1MinuteBooster #Semangat Bersaudara #Bersama Menuju Syurga. Diupload oleh Oemar Mita Syameela pada platform Youtube di link berikut : https://www.youtube.com/watch?v=kefq6rgGdC8
Syaikh Abdul Aziz bin Baz rahimahullah, beliau pernah ditanya tentang masalah yang semisal, “Saat ini banyak di tengah masyarakat muslim yang mengolok-olok syariat-syariat agama yang nampak seperti memelihara jenggot, menaikkan celana di atas mata kaki, dan selainnya. Apakah hal ini termasuk mengolok-olok agama yang membuat seseorang keluar dari Islam? Bagaimana nasihatmu terhadap orang yang terjatuh dalam perbuatan seperti ini? Semoga Allah memberi kepahaman padamu.” Syaikh rahimahullah menjawab, “Tidak diragukan lagi bahwa mengolok-olok Allah, Rasul-Nya, ayat-ayat-Nya dan syariat-Nya termasuk dalam kekafiran sebagaimana Allah Ta'ala berfirman, قُلْ أَبِاللَّهِ وَآَيَاتِهِ وَرَسُولِهِ كُنْتُمْ تَسْتَهْزِئُونَ. لَا تَعْتَذِرُوا قَدْ كَفَرْتُمْ بَعْدَ إِيمَانِكُمْ Katakanlah, “Apakah dengan Allah, ayat-ayat-Nya dan Rasul-Nya kalian berolok-olok?” “Tidak usah kalian meminta maaf, karena kalian telah kafir sesudah beriman”. (QS : At Taubah [9] : 65-66). Termasuk dalam hal ini adalah mengolok-olok masalah tauhid, shalat, zakat, puasa, haji atau berbagai macam hukum dalam agama ini yang telah disepakati. Adapun mengolok-olok orang yang memelihara (memanjangkan) jenggot, yang menaikkan celana di atas mata kaki (tidak isbal) atau semacamnya yang hukumnya masih samar, maka ini perlu diperinci lagi. Tetapi setiap orang wajib berhati-hati melakukan perbuatan semacam ini. Kami menasihatikan kepada orang-orang yang melakukan perbuatan olok-olok seperti ini untuk segera bertaubat kepada Allah dan hendaklah komitmen dengan syariat-Nya. Kami menasihati untuk berhati-hati melakukan perbuatan mengolok-olok orang yang berpegang teguh dengan syariat ini dalam rangka taat kepada Allah dan Rasul-Nya. Hendaklah seseorang takut akan murka dan azab (siksaan) Allah serta takut akan murtad dari agama ini sedangkan dia tidak menyadarinya. Kami memohon kepada Allah agar kami dan kaum muslimin sekalian mendapatkan maaf atas segala kejelekan dan Allah-lah sebaik-baik tempat meminta. Wallahu waliyyut taufiq" (Kayfa Nuhaqqiqut Tauhid, Madarul Wathon Linnashr, hal.61-62)
Ramadhan adalah kesempatan untuk meraih kehidupan ''Hayatan Thayiba'' yaitu kehidupan yang baik yang sesuai dengan syariat Allah Ta'ala dan Rasul-Nya ﷺ. Allah Berfirman : يا أَيُّهَا الَّذينَ آمَنوا كُتِبَ عَلَيكُمُ الصِّيامُ كَما كُتِبَ عَلَى الَّذينَ مِن قَبلِكُم لَعَلَّكُم تَتَّقونَ Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa. QS Al-Baqarah : 183 Ada syarat-syarat agar puasa kita jadi puasa yang terbaik. Agar puasa kita bisa meraih predikat tertinggi yaitu ''TAQWA'', Apa itu? Simak selengkapnya dalam kajian islam ilmiyah berikut ini. Semoga bermanfaat. Barakallahu fiikum.
Diantara keistimewaan yang Allah Ta'ala berikan untuk umat ini, adalah menjadikan agama islam yang paripurna. ''Pada hari ini telah Aku sempurnakan agama kalian, dan Aku telah sempurnakan nikmat - Ku atas kalian dan Aku ridhoi Islam sebagai agama kalian." (QS Al-Maidah : 3). Ini pertanda Allah Ta'ala telah menutup semua syariat dengan syariat yg dibawa Rasulullah ﷺ, maka dari itu hendaknya kita mengimani bahwa ajaran Rasulullah ﷺ adalah ajaran yang paling sempurna yang tidak boleh ditambah atau dikurangi. Dan Beliau mempunyai kewajiban atas umatnya untuk menyampaikan segala kebaikan yang Ia ketahui dan memperingatkan umatnya atas segala sesuatu yang wajib disampaikan kepada umatnya Sebagai muslim yg baik hendaknya kita menerima apa - apa yang telah ditetapkan Allah dan Rasul-Nya. Semoga bermanfaat. Barakallahu fiikum.
Sukses. Inilah kata yang banyak terucap di lisan kaum muslimin dan bahkan semua manusia. Sebagian beranggapan sukses adalah, punya title dan pangkat yang tinggi,kaya raya, perusahaan yang banyak dan semacamnya. Namun berapa banyak diantara kita yang mengetahui ''SUKSES SESUNGGUHNYA'', menurut Allah dan Rasul-Nya? Mari simak jawabnya dalam ceramah singkat berikut oleh Ustadz Fauzi Basultana, Lc. MA. Semoga bermanfaat. Barakallahu fiikum.
Ust Budi Ashari, Lc | HIJRAH TADABBUR QS. AN NISA : 100 | Tadabbur Al Quran Source Video : https://www.youtube.com/watch?v=JJRSTzmgnqo Surat An-Nisa Ayat 100 ۞ وَمَنْ يُهَاجِرْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ يَجِدْ فِي الْأَرْضِ مُرَاغَمًا كَثِيرًا وَسَعَةً ۚ وَمَنْ يَخْرُجْ مِنْ بَيْتِهِ مُهَاجِرًا إِلَى اللَّهِ وَرَسُولِهِ ثُمَّ يُدْرِكْهُ الْمَوْتُ فَقَدْ وَقَعَ أَجْرُهُ عَلَى اللَّهِ ۗ وَكَانَ اللَّهُ غَفُورًا رَحِيمًا Arab-Latin : Wa may yuhājir fī sabīlillāhi yajid fil-arḍi murāgamang kaṡīraw wa sa'ah, wa may yakhruj mim baitihī muhājiran ilallāhi wa rasụlihī ṡumma yudrik-hul-mautu fa qad waqa'a ajruhụ 'alallāh, wa kānallāhu gafụrar raḥīm Terjemah Arti: Barangsiapa berhijrah di jalan Allah, niscaya mereka mendapati di muka bumi ini tempat hijrah yang luas dan rezeki yang banyak. Barangsiapa keluar dari rumahnya dengan maksud berhijrah kepada Allah dan Rasul-Nya, kemudian kematian menimpanya (sebelum sampai ke tempat yang dituju), maka sungguh telah tetap pahalanya di sisi Allah. Dan adalah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Dalam video ini ust. Budi ashari, Lc menjelaskan apa itu hijrah sesuai apa yang Allah sampaikan dalam QS. An Nisa ayat 100.. Semoga video ini bisa menjadikan kita lebih memahami apa itu hijrah & bisa mengamalkannya sesuai apa yg di perintahkan Allah.. Aamiin
Nurul Ashri Ditayangkan live tanggal 13 Feb 2019 [Adakah Cinta Sebelum Jumpa?] Mencintai karena Allah.