POPULARITY
Kencan Dengan Tuhan - Rabu, 23 April 2025Bacaan: "Kasihanilah aku, ya TUHAN, sebab aku merasa sesak; karena sakit hati mengidaplah mataku, meranalah jiwa dan tubuhku." (Mazmur 31:10)Renungan: Sekitar tahun 60-an ada kisah nyata yang sangat mengerikan yang disebabkan oleh rasa sakit hati. Di New York ada seorang remaja yang melakukan pembunuhan dengan sadis terhadap seorang tua. Saat itu orang tua tersebut sedang duduk santai di sebuah bangku di taman sambil membaca koran. Tiba-tiba seorang remaja berumur 16 tahun mendekatinya, mencabut sebilah pisau pemotong daging yang besar dan menikamkan pada orang tua tersebut sebanyak 130 kali. Ketika polisi menarik remaja itu dari mayat orang tua tersebut, dia masih menikamnya. Polisi menangkapnya dan berusaha mencari tahu apa penyebabnya sehingga remaja ini nekad berbuat jahat seperti itu. Pada saat polisi melakukan interogasi, remaja ini diam sesaat. Akhirnya polisi bertanya kepadanya, "Lihat, siapa orang ini?" Jawabnya, "Aku tak tahu." Polisi bertanya kembali, "Nah, apa yang ia telah perbuat padamu?" "Tidak ada." "Jadi apa maksudmu mendatangi orang yang benar-benar tak kau kenal, yang tak melakukan atau mengatakan apa-apa kepadamu dan kau membunuhnya?" "Huh", dengan masih tak mengerti polisi bertanya lagi, "Mengapa kau lakukan ini?" Remaja itu menjawab, "Kalian betul-betul ingin tahu? Aku mempunyai seorang kakak laki-laki yang benar-benar pandai, seorang atlit besar, tampan dan berbakat, ya pokoknya dia segala-galanya bagi keluarga, sedang aku tidak. Ibuku selalu berkata, 'Mengapa kau tidak menjadi orang yang terkenal seperti kakakmu?' Kakakku selalu menunjukkan diri sebagai orang yang dibanggakan oleh ibuku dan semakin meremehkanku. Aku tahu aku tak memiliki kepandaian atau bakat yang membuatku terkenal. Lalu aku membayangkan, jika aku tak terkenal dengan cara seperti kakakku, aku akan terkenal dengan cara lain. Maka aku memikirkan kemungkinan terburuk yang dapat kulakukan, sebab itu aku keluar dan melakukannya, dan hal seperti inilah yang bisa aku lakukan untuk menjadi terkenal. Setidak-tidaknya ibuku akan mengingatku sekarang." Itulah kisah sakit hati seorang remaja yang karena tidak bisa mengatasi rasa sakit hatinya akhirnya nekad berbuat sesuatu yang mencelakakan orang lain. Mungkin kita pernah atau sedang merasa sakit hati terhadap orang lain, ingatlah, itu akan menghancurkan hidup kita dan bisa mencelakakan orang lain. Pemazmur juga pernah menghadapi hal itu, tetapi ia datang kepada Tuhan untuk mengatasinya. Ada dua hal yang ditulis pemazmur untuk mengatasi rasa sakit hati, yaitu pertama, memohon belas kasih Tuhan. "Kasihanilah aku, ya TUHAN, sebab aku merasa sesak; karena sakit hati mengidaplah mataku, meranalah jiwa dan tubuhku." (Mzm 31:10). Kedua, meyakini bahwa Tuhan akan menolong, "Tetapi aku, kepadaMu aku percaya, ya TUHAN, aku berkata: "Engkaulah Allahku!" (Mzm 31:15). Datanglah kepada Tuhan yang akan mengatasi sakit hati kita! Tuhan Yesus memberkati.Doa:Tuhan Yesus, berikanlah aku hati yang lapang untuk menerima kenyataan pahit yang Kau izinkan terjadi menimpaku. Berikanlah juga kemampuan untuk mengalahkan rasa sakit hatiku terhadap orang yang menyakitiku. Amin. (Dod).
Kencan Dengan Tuhan - Rabu, 9 April 2025Bacaan: "Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya." (Matius 6:11) Renungan: Salah satu faktor yang menjadi penyebab ketidakbahagiaan seseorang adalah perasaan tidak puas atau tidak cukup. Setiap orang tentu menginginkan agar segala kebutuhannya tercukupi. Namun apakah dengan tercukupinya segala kebutuhan secara otomatis akan membuat seseorang merasa puas lantas menemukan kebahagiaan? Ketidakpuasan adalah salah satu sifat manusia, dan Tuhan tahu persis hal ini. Karenanya la mengajarkan kepada kita untuk berdoa demikian, "Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya. " Ini tidak hanya mengingatkan kita pada kata cukup tetapi juga agar menggantungkan hidup sepenuhnya pada pemeliharaan Tuhan. Tuhan menginginkan agar kita hidup secukupnya, sewajarnya, tidak berlimpah-limpah menuruti ketamakan diri. Hal ini dimaksudkan bukan hanya agar kita mengucap syukur dengan apa yang ada, tetapi agar kita juga mengingat orang lain, berbagi berkat dengan sesama kita yang membutuhkan (2 Kor 8:15). Setiap harinya Tuhan pun ingin agar kita menggantungkan hidup hanya kepada-Nya. Dengan begitu kita tidak perlu menjadi khawatir atau berbangga diri. Memikirkan perkara dunia tidak akan ada habisnya. Dengan terus memikirkannya, kita justru dibentuk menjadi pribadi yang jauh dari rasa syukur, juga egois dan tamak. Pada akhirnya membuat kita lupa pada tujuan hidup kita yang sesungguhnya. Karenanya firman Tuhan mengingatkan kita untuk tidak memikirkan hal-hal yang lebih tinggi dari apa yang patut kita pikirkan. Tetapi kita diminta untuk berpikir begitu rupa, sehingga kita bisa menguasai diri (Rm 12:3). Tak seorang pun berkuasa atas hari esok, kecuali Dia (Ams 27:1). Tuhan sudah berjanji untuk tidak sekali-kali membiarkan atau meninggalkan kita, mengapa kita harus terus merasa tidak puas dan tidak nyaman dengan apa yang kita miliki hari ini? Jika hari esok masih ada, percayalah, Bapa telah menyediakan segala sesuatu yang terbaik, yang kita butuhkan. Tuhan Yesus memberkati. Doa:Tuhan Yesus, ampunilah aku yang kurang bersyukur ini. Terima kasih untuk firman-Mu. Bantulah aku agar hatiku selalu berlimpah dengan ucapan syukur. Amin. (Dod).
Kencan Dengan Tuhan - Kamis, 20 Maret 2025Bacaan: "Tetapi sekarang, janganlah bersusah hati dan janganlah menyesali diri, karena kamu menjual aku ke sini, sebab untuk memelihara kehidupanlah Allah menyuruh aku mendahului kamu." (Kejadian 45:5) Renungan: Ada satu sisi keberhasilan Yusuf yang mungkin sering diremehkan dan tidak dipandang sebagai suatu keberhasilan. Keberhasilan itu adalah "mengampuni". Pernahkah kita berpikir bahwa "mengampuni" merupakan suatu kunci keberhasilan? Terlebih lagi mengampuni saudara sendiri yang tidak seharusnya berniat jahat kepada kita. Yusuf ingat pengkhianatan saudara-saudaranya. la ingat ketika mereka tidak berlaku ramah kepadanya. la ingat ketika mereka menanggalkan jubahnya, memasukkannya ke dalam sumur dan menjualnya sebagai budak. Kini ia punya kesempatan membalas semua kejahatan saudara-saudaranya karena tidak ada sesuatu pun di dunia yang bisa menghalangi Perdana Menteri Mesir seperti Yusuf. Tetapi Tuhan sudah bekerja di dalam hatinya melalui roh kelemahlembutan, untuk menghapus kepahitan-kepahitan masa lalu. Kelemahlembutannya telah melebur semua kemarahan dan dendam terhadap saudara-saudaranya. Yusuf mendemonstrasikan apa yang dituliskan Paulus di dalam Efesus 4:2, "Selalu rendah hati, lemah lembut, dan sabar." Mungkin kita perlu melihat permohonan yang terkandung di dalam doa Fransiskus dari Asisi, "Tuhan, jadikanlah aku pembawa damai. Bila terjadi kebencian, jadikanlah aku pembawa cinta kasih. Bila terjadi penghinaan, jadikanlah aku pembawa pengampunan." Pernyataan lain mengatakan, "Bila engkau memberikan sesuatu kepada seseorang, berikanlah sesuatu yang di luar perkiraannya." Saudara-saudara Yusuf gemetar ketakutan di hadapan Yusuf yang kini menjadi pembesar di Mesir. Mereka menyangka inilah saatnya Yusuf membalas perlakuan buruk mereka terhadapnya. Tetapi sungguh mengagumkan, Yusuf memberi dan melakukan sesuatu yang di luar perkiraan mereka. Yusuf mengampuni dan mengasihi mereka serta tidak menuntut balas atau mengungkit peristiwa-peristiwa di masa lalu. Sudahkah kita juga memiliki kelemahlembutan yang memampukan kita mengampuni dan selalu membawa damai di mana ada kebencian? Lepaskanlah kasih dan berilah pengampunan sebanyak mungkin bagi mereka yang menyinggung perasaan kita, bahkan bagi orang yang pernah punya rencana jahat terhadap kita. Kelemahlembutan menyembuhkan semua luka batin yang pernah ada di hati seseorang. Tuhan Yesus memberkati. Doa:Tuhan Yesus, mampukanlah aku mengampuni setiap kesalahan dan tidak memperhitungkan perlakuan buruk orang lain terhadapku. Biarlah mataku memandang pada rencana-Mu yang indah sehingga aku tidak menyimpan dendam. Amin. (Dod).
Sama seperti hamba tidak dapat membayar utang kepada tuannya, kita juga tidak akan pernah dapat membayar utang kepada Allah. Jika kita telah menerima kasih sayang & pengampunan yang begitu besar, sebesar itu pula kita harusnya melimpahkan kepada sesama.
Sama seperti hamba tidak dapat membayar utang kepada tuannya, kita juga tidak akan pernah dapat membayar utang kepada Allah. Jika kita telah menerima kasih sayang & pengampunan yang begitu besar, sebesar itu pula kita harusnya melimpahkan kepada sesama.
Wanita ini memahami perkataan Yesus tentang air secara harfiah, padahal Yesus jelas berbicara sesuatu yang bersifat rohani. Yesus dapat membaca isi hatinya. Wanita ini harus menghadapi situasinya untuk menemukan kesembuhan.
Wanita ini memahami perkataan Yesus tentang air secara harfiah, padahal Yesus jelas berbicara sesuatu yang bersifat rohani. Yesus dapat membaca isi hatinya. Wanita ini harus menghadapi situasinya untuk menemukan kesembuhan.
Kencan Dengan Tuhan - Selasa, 22 Oktober 2024 Bacaan: "Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya." (Matius 6:11) Renungan: Salah satu faktor yang menjadi penyebab ketidakbahagiaan seseorang adalah perasaan tidak puas atau tidak cukup. Setiap orang tentu menginginkan agar segala kebutuhannya tercukupi. Namun apakah dengan tercukupinya segala kebutuhan secara otomatis akan membuat seseorang merasa puas lalu menemukan kebahagiaan Ketidakpuasan adalah salah satu sifat manusia, dan Tuhan tahu persis hal ini. Karenanya la mengajarkan kepada kita untuk berdoa demikian, "Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya. " Ini tidak hanya mengingatkan kita pada kata cukup tetapi juga agar menggantungkan hidup sepenuhnya pada pemeliharaan Tuhan. Tuhan menginginkan agar kita hidup secukupnya, sewajarnya, tidak berlimpah-limpah menuruti ketamakan diri. Hal ini dimaksudkan bukan hanya agar kita mengucap syukur dengan apa yang ada, tetapi agar kita juga mengingat orang lain, berbagi berkat dengan sesama kita yang membutuhkan (2 Kor 8:15). Setiap harinya Tuhan pun ingin agar kita menggantungkan hidup hanya kepada-Nya. Dengan begitu kita tidak perlu menjadi khawatir atau berbangga diri. Memikirkan perkara dunia tidak akan ada habisnya. Dengan terus memikirkannya, kita justru dibentuk menjadi pribadi yang jauh dari rasa syukur, juga egois dan tamak. Pada akhirnya membuat kita lupa pada tujuan hidup kita yang sesungguhnya. Tidak seorang pun berkuasa atas hari esok, kecuali Tuhan. Tuhan sudah berjanji untuk tidak sekali-kali membiarkan atau meninggalkan kita, mengapa kita harus terus merasa tidak puas dan tidak nyaman dengan apa yang kita miliki hari ini? Jika hari esok masih ada, percayalah, Tuhan telah menyediakan segala sesuatu yang terbaik, yang kita butuhkan. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, penuhilah hatiku dengan ucapan syukur untuk setiap berkat yang Kau berikan padaku. Amin. (Dod).
Kencan Dengan Tuhan - Sabtu, 17 Agustus 2024 Bacaan: Tetapi firman TUHAN: "Layakkah engkau marah?" (Yunus 4:4) Renungan: Suatu ketika saya bertemu seorang mahasiswi. Ia bercerita pada saya bahwa ia kecewa dan marah pada Tuhan karena Tuhan membiarkan saudara-saudara dari mamanya menghina dan mengejek serta merampas harta milik mamanya. Akibat dari perlakuan para saudaranya itu sang mama begitu tertekan, jatuh sakit dan akhirnya meninggal. Ia berniat untuk balas dendam. Dia rela masuk neraka dan menjadi setan di neraka yang penting dendamnya terbalaskan. Pertanyaannya, "Layakkah manusia marah kepada Tuhan?" Yunus pernah marah kepada Tuhan karena pohon jarak yang menaunginya dimakan ulat, sehingga terik matahari menyakiti kepalanya. Lalu Tuhan menegurnya, "Layakkah engkau marah karena pohon jarak itu?" Yunus marah karena sesuatu yang baik yang ada padanya diambil Tuhan, tanpa menyadari maksud Tuhan di balik semuanya itu, yaitu untuk membuatnya memahami akan kasih sayang Tuhan kepada Niniwe yang lebih besar daripada rasa sayangnya kepada pohon jarak. Di dalam ketidakmengertiannya, ia malah mempertegas kemarahannya kepada Tuhan, "Selayaknyalah aku marah sampai mati." Sebenarnya, layakkah Yunus marah kepada Tuhan? Tidak! Sering kali kita pun menyimpan kemarahan seperti Yunus. Kemarahan kepada Tuhan karena kondisi kehidupan yang tidak berjalan sesuai dengan harapan kita. Kemarahan yang membutakan kita untuk mengerti maksud Tuhan di balik semua kepenatan kita. Kemarahan yang menghentikan kita untuk mencari tahu apakah ada kesalahan yang kita lakukan yang tidak sesuai dengan isi hati Tuhan, sehingga kita mengalami situasi yang tidak mengenakkan di dalam kehidupan kita. Maukah kita belajar untuk menggali lebih dalam akar kemarahan kita kepada Tuhan dan menemukan bahwa sesungguhnya manusia tidak pernah akan menemukan alasan yang tepat untuk itu, karena Tuhan tidak pernah melakukan kesalahan apa pun dalam hidup kita? Jauhkan diri kita dari keangkuhan kemarahan Yunus yang merasa diri layak untuk marah kepada Tuhan sampai mati. Ingatlah nasihat Yakobus yang menyatakan dengan jelas, "Hendaklah cepat untuk mendengar... dan juga lambat untuk marah, sebab amarah manusia tidak mengerjakan kebenaran di hadapan Allah." Artinya, jika kemarahan menyusup, pertajam telinga kita untuk mengenal maksud Tuhan dibalik kejadian yang menimbulkan kemarahan kita. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, ampunilah aku jika aku pernah marah kepada-Mu. Berikanlah aku hikmat supaya aku bisa memahami maksud-Mu di balik setiap masalah yang aku alami. Amin. (Dod).
Kencan Dengan Tuhan - Senin, 15 Juli 2024 Bacaan: "Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya." (Matius 6:11) Renungan: Salah satu faktor yang menjadi penyebab ketidakbahagiaan seseorang adalah perasaan tidak puas atau tidak cukup. Setiap orang tentu menginginkan agar segala kebutuhannya tercukupi. Namun apakah dengan tercukupinya segala kebutuhan secara otomatis akan membuat seseorang merasa puas lalu menemukan kebahagiaan? Pengkhotbah mengatakan, "Siapa mencintai uang tidak akan puas dengan uang, dan siapa mencintai kekayaan tidak akan puas dengan penghasilannya. Ini pun sia-sia." (Pkh 5:9). Ketika seseorang mendapatkan gaji 2 juta rupiah/bulan, ia berpikir bahwa hidupnya akan lebih dari cukup dan bahagia bila gajinya 5 juta rupiah/bulan. Namun ketika ia mendapatkan gaji 5 juta rupiah/bulan, ia merasakan bahwa masih banyak hal yang tidak bisa dipenuhi dengan gajinya tersebut. Sering kali kita menganggap bahwa ada hubungan yang erat antara kepuasan dengan jumlah uang atau kekayaan yang dimiliki. Kita mengira jika orang mempunyai uang dalam jumlah besar ia akan merasa puas dan bahagia. Tetapi pengkhotbah mengatakan, orang yang mencintai uang dan kekayaan sampai kapan pun tidak akan pernah puas dengan apa yang dimilikinya. Karenanya yang harus menjadi pertanyaan besar bagi kita adalah, benarkah kebutuhan yang saat ini sedang kita cukupi, ataukah keinginan kita? Ketidakpuasan adalah salah satu sifat manusia, dan Tuhan tahu persis hal ini. Karenanya Ia mengajarkan kepada kita untuk berdoa demikian, "Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya. " Ini tidak hanya mengingatkan kita pada kata cukup tetapi juga agar menggantungkan hidup sepenuhnya pada pemeliharaan Tuhan. Tuhan menginginkan agar kita hidup secukupnya, sewajarnya, tidak berlimpah-limpah menuruti ketamakan diri. Hal ini dimaksudkan bukan hanya agar kita mengucap syukur dengan apa yang ada, tetapi agar kita juga mengingat orang lain, berbagi berkat dengan sesama kita yang membutuhkan. Setiap harinya Tuhan pun ingin agar kita menggantungkan hidup hanya kepadaNya. Dengan begitu kita tidak perlu menjadi khawatir atau berbangga diri.Tuhan sudah berjanji untuk tidak sekali-kali membiarkan atau meninggalkan kita, mengapa kita harus terus merasa tidak puas dan tidak nyaman dengan apa yang kita miliki hari ini? Jika hari esok masih ada, percayalah, Bapa telah menyediakan segala sesuatu yang terbaik, yang kita butuhkan. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, ampuni aku karena aku kurang bersyukur. Terima kasih untuk firman-Mu. Bantulah aku agar hatiku selalu dipenuhi rasa syukur. Amin. (Dod).
Kencan Dengan Tuhan - Senin, 20 Mei 2024 Bacaan: Hai hamba-hamba, taatilah tuanmu yang di dunia ini dalam segala hal, jangan hanya di hadapan mereka saja untuk menyenangkan mereka, melainkan dengan tulus hati karena takut akan Tuhan. Apa pun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia." (Kolose 3:22-23) Renungan: Di zaman sekarang ini mungkin Tuhan akan jarang menemukan orang-orang yang mau melakukan sesuatu dengan hati yang murni kepada-Nya. Hampir semua orang melakukan sesuatu demi mendapatkan imbalan, nama baik, pujian dari manusia, dan keuntungan diri sendiri lainnya. Sementara hanya ada segelintir orang yang bersusah payah tetap setia dan rendah hati melayani Tuhan meski tak terlihat. Orang-orang yang demikian adalah orang yang mengerti apa yang mereka kerjakan, yakni mereka bekerja bukan untuk sesuatu yang fana melainkan untuk sesuatu yang kekal, yang tidak dapat binasa. Mereka pun sadar bahwa mereka bekerja bukan untuk mendapatkan sesuatu melainkan karena mereka mengasihi Tuhan. Lantas, kita ini termasuk kategori yang mana? Pada umumnya manusia memang akan kecewa bila tidak mendapatkan penghargaan dari orang lain atas apa yang sudah dilakukannya. Tetapi bagi anak Tuhan, penilaian Tuhanlah yang terpenting, sebab Tuhan melihat semua yang kita lakukan. Hukum tabur tuai pun masih berlaku hingga saat ini, sehingga bagi orang-orang yang sungguh-sungguh melakukan segala sesuatunya dengan cara terbaik dan tulus hati, Tuhan akan memberkatinya. Tuhan tidak menganggap remeh, apalagi berpura-pura tidak melihat apa yang sudah kita kerjakan. Oleh karenanya, tetaplah setia dan tulus hati melakukan apa yang telah Tuhan percayakan kepada kita. Kerjakanlah sebaik-baiknya apa yang menjadi tugas dan tanggung jawab kita saat ini. Berikanlah pelayanan terbaik kita kepada Tuhan dan sesama. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, aku mohon ampun karena selama ini memiliki motivasi yang tidak baik dalam bekerja dan pelayanan. Biarlah firman-Mu mengingatkanku selalu agar aku memurnikan motivasiku dalam bekerja dan pelayanan. Amin. (Dod).
Kencan Dengan Tuhan Selasa, 14 Mei 2024 Bacaan: Demikian juga kamu, hai isteri-isteri, tunduklah kepada suamimu, supaya jika ada di antara mereka yang tidak taat kepada Firman, mereka juga tanpa perkataan dimenangkan oleh kelakuan isterinya, Demikian juga kamu, hai suami-suami, hiduplah bijaksana dengan isterimu, sebagai kaum yang lebih lemah! Hormatilah mereka sebagai teman pewaris dari kasih karunia, yaitu kehidupan, supaya doamu jangan terhalang." (1 Petrus 3:1, 7) Renungan: Ketika Tuhan menciptakan manusia, la melihat bahwa tidak baik kalau manusia itu seorang diri saja. Oleh sebab itu, Tuhan menjadikan penolong baginya yang sepadan dengan dia. Tuhan tidak menciptakan wanita dari bagian kaki supaya bisa diinjak-injak. Tuhan juga tidak menciptakan wanita dari bagian kepala supaya berbalik menguasai, namun Tuhan menciptakan wanita dari tulang rusuk. Itu artinya, ada kedudukan yang setara karena tulang rusuk berada di bagian tengah tubuh. Dalam perjalanan sebuah pernikahan, ada masa di mana suami tidak tahu harus melangkah ke mana. Di sinilah seorang istri berperan menjadi navigator yang bertugas membaca peta dan arah. Seorang istri yang beriman dapat menyelamatkan suaminya yang tidak beriman dan membawanya kepada Tuhan. Dengan cara apa seorang istri bisa menyelamatkan suaminya? Dengan cara menunjukkan kesaksian hidup yang memberkati suaminya. Kesaksian hidup lebih bermakna dari ribuan kata-kata. Firman Tuhan di dalam 1 Ptr 3:1-2 berkata bahwa seorang suami bisa dimenangkan tanpa perkataan, hanya oleh kelakuan istrinya, jika mereka melihat betapa murni dan salehnya kehidupan si istri. Suami yang tidak beriman dikuduskan oleh istrinya yang beriman. Seorang istri mempunyai peran istimewa karena ia harus menjalankan peran ganda, yakni sebagai penolong bagi suami dan ibu yang bijaksana bagi anak-anaknya. Ia tidak berhenti bergerak sampai semua keperluan suami dan anak-anaknya terlayani dengan baik. Dukungan yang ia berikan, membuat suaminya dikenal orang. Didikan lembut yang ia lakukan, membuat anak-anaknya bertumbuh dengan baik. Semua orang menyebutnya berbahagia. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, terima kasih atas kesempatan yang Kau percayakan kepadaku menjadi orang tua. Berikanlah aku kemampuan dan kekuatan agar mampu melayani pasangan dan anak-anakku dengan baik. Amin. (Dod).
Kencan Dengan Tuhan - Sabtu, 20 April 2024 Bacaan: "Dan Daud sangat terjepit, karena rakyat mengatakan hendak melempari dia dengan batu. Seluruh rakyat itu telah pedih hati, masing-masing karena anaknya laki-laki dan perempuan. Tetapi Daud menguatkan kepercayaannya kepada TUHAN, Allahnya." (1 Samuel 30:6) Renungan: Suatu hari seorang siswi kelas 7 di sebuah SMP Negeri tepat memasuki usia 13 tahun. Seperti biasa pagi itu ia masuk ke kelasnya. Teman-teman yang mengetahui bahwa hari itu ia berulang tahun, mengajaknya ke kantin sekolah. Setelah kembali ke kelas, situasi mendadak tegang ketika 2 orang teman sekelasnya mengaku kehilangan uang 300 ribu dan sebuah handphone. Ibu wali kelas segera datang dan memeriksa semua tas yang ada di kelas. Ternyata uang senilai 300 ribu dan handphone itu berada di dalam tas siswi yang berulang tahun tersebut. Kontan teman-temannya menuding dirinya sambil berteriak riuh, "Maling! Pencuri!" Terkejut dan tertekan dengan situasi yang terjadi, siswi tersebut pingsan sebelum teman-teman dan wali kelasnya sempat menjelaskan bahwa peristiwa itu adalah hasil kolaborasi teman-teman dan gurunya yang bermaksud untuk memberi kejutan di hari ulang tahunnya. Sayangnya ia tidak sanggup menerima kejutan itu. Keesokan harinya ia masih masuk sekolah tetapi tidak bisa nyambung, terlihat seperti linglung. Kejutan itu terasa begitu menyakitkan. Berulang kali ia mengatakan bahwa ia tidak bisa menerima bahwa dirinya dituduh mencuri. Kejutan itu membuatnya terguncang dan sulit makan maupun tidur. Kondisinya melemah sehingga harus dirawat di rumah sakit. Akhirnya ia meninggal dunia 2 minggu kemudian. Kejutan itu merenggut nyawanya. Hidup memang tidak lepas dari kejutan. Hidup yang kita jalani sering kali menyimpan banyak kejutan. Kejutan adalah sesuatu yang tidak pernah kita duga atau harapkan untuk terjadi. Namun, dalam perjalanan hidup, hal itu terjadi. Tentu tidak menjadi masalah jika kejutan yang ada adalah kejutan yang menyenangkan, misalnya mendapatkan kenaikan pangkat, keuntungan besar, mendapat mobil baru, rumah baru, dll. Kita malah menantikan dan menyambut dengan gembira kejutan seperti ini. Namun, bagaimana dengan kejutan yang tidak menyenangkan? Bagaimana dengan sakit-penyakit yang datang tiba-tiba, kematian yang merenggut orang yang kita kasihi, problem rumah tangga yang baru saja terbuka jelas, dan karier yang mendadak terhenti. Tentu kita tidak mengharapkan kejutan yang seperti ini, bukan? Di dalam kejutan yang seperti ini, biasanya kita berseru, "Di manakah Tuhan?" Daud mendapat kejutan ketika pulang dari peperangan dan sampai di Ziklag, ternyata Ziklag sudah dibumihanguskan, para anak dan istri ditawan oleh bangsa Amalek. Bagaimana respons Daud menanggapi kejutan tersebut? Daud menguatkan imannya kepada Tuhan. Orang majus dikejutkan ketika tidak menemukan bayi raja di dalam istana kota Yerusalem tetapi malah di kota kecil yang bernama Bethlehem. Bagaimana responsnya? Orang majus tetap datang dan menyembah. Mari teladani Daud dan orang majus, ketika dikejutkan dengan hal yang tidak menyenangkan mereka tetap tidak berpaling dari Tuhan. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, tolonglah aku ketika menghadapi kejutan yang tidak menyenangkan. Berikanlah aku hati yang tetap percaya bahwa Engkau masih memegang kendali atas semuanya. Amin. (Dod).
Kencan Dengan Tuhan - Senin, 18 Maret 2024 Bacaan: "Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya." (Matius 6:11) Renungan: Salah satu faktor yang menjadi penyebab ketidakbahagiaan seseorang adalah perasaan tidak puas atau tidak cukup. Setiap orang tentu menginginkan agar segala kebutuhannya tercukupi. Namun apakah dengan tercukupinya segala kebutuhan secara otomatis akan membuat seseorang merasa puas kemudian menemukan kebahagiaan? Pengkhotbah mengatakan, "Siapa mencintai uang tidak akan puas dengan uang, dan siapa mencintai kekayaan tidak akan puas dengan penghasilannya. Ini pun sia-sia." (Pkh 5:9). Ketidakpuasan adalah salah satu sifat manusia, dan Tuhan tahu persis hal ini. Karenanya Ia mengajarkan kepada kita untuk berdoa demikian, "Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya." Ini tidak hanya mengingatkan kita pada kata cukup tetapi juga agar menggantungkan hidup sepenuhnya pada pemeliharaan Tuhan. Tuhan menginginkan agar kita hidup secukupnya, sewajarnya, tidak berlimpah-limpah menuruti ketamakan diri. Hal ini dimaksudkan bukan hanya agar kita mengucap syukur dengan apa yang ada, tetapi agar kita juga mengingat orang lain dan berbagi berkat dengan sesama kita yang membutuhkan. Setiap harinya Tuhan pun ingin agar kita menggantungkan hidup hanya kepada-Nya. Dengan begitu kita tidak perlu menjadi khawatir atau berbangga diri. Memikirkan perkara dunia tidak akan ada habisnya. Dengan terus memikirkannya, kita justru dibentuk menjadi pribadi yang jauh dari rasa syukur, juga egois dan tamak. Karenanya firman Tuhan melarang kita memikirkan hal-hal yang lebih tinggi dari apa yang patut kita pikirkan. Tetapi kita diminta untuk berpikir begitu rupa, sehingga kita bisa menguasai diri (Rm 12:3). Tak seorang pun berkuasa atas hari esok, kecuali Tuhan. Tuhan sudah berjanji untuk tidak sekali-kali membiarkan atau meninggalkan kita, mengapa kita harus terus merasa tidak puas dan tidak nyaman dengan apa yang kita miliki hari ini? Jika hari esok masih ada, percayalah, Bapa telah menyediakan segala sesuatu yang terbaik, yang kita butuhkan. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, ampuni aku karena kurang bersyukur pada-Mu. Semoga dengan firman-Mu yang aku baca hari ini akan mengubah aku menjadi pribadi yang selalu bersyukur untuk setiap peristiwa yang aku alami setiap hari. Amin. (Dod).
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Intan Fridanika dan Tri Puji Prihatin dari Sekolah Saint Peter Jakarta di Keuskupan Agung Jakarta, Indonesia. Yeremia 7: 23-28; Mazmur tg 95: 1-2.6-7.8-9; Lukas 11: 14-23 KOMUNIKASI YANG BERTOLAK BELAKANG Renungan kita pada hari ini bertema: Komunikasi yang Bertolak Belakang. Dengan mengatakan istilah “komunikasi yang bertolak belakang”, kita maksudkan untuk dilawankan dengan komunikasi langsung atau lebih tepatnya komunikasi berhadapan muka. Sebuah komunikasi langsung berarti ada sebuah presentasi dengan menampilkan pemberi pesan atau pembicara dan pendengar. Ini adalah sebuah komunikasi antar pribadi yang saling mempengaruhi dalam melahirkan makna dan semangat hidup yang baru. Komunikasi yang bertolak belakang merupakan kebalikan dari komunikasi langsung. Bagaimana orang bisa berbicara, saling memberi respek, menangkap simbol-simbol komunikatif, dan saling memberikan makna untuk melahirkan kebaruan di dalam relasinya kalau mereka tampak saling membelakangi? Mereka justru menghadapkan punggung dengan punggung! Ini sama dengan bohong belaka atau juga tidak terjadi komunikasi. Yang lebih sadis dan merendahkan martabat sebagai manusia ialah seseorang berkomunikasi, tetapi partnernya justru menghadapkan punggungnya. Itu sama saja dengan penolakan. Kedurhakaan sifat manusia yang tidak beradab salah satu cirinya ialah penolakan terhadap sesamanya yang dikenalnya atau yang harus menjadi sesamanya. Tuhan ingin menjadikan diri-Nya dekat dan bergaul dengan manusia. Sejak manusia jatuh ke dalam dosa, tindakan Tuhan sudah jelas yaitu turun dari tempat-Nya yang maha tinggi untuk menyentuh hidup manusia, lalu menyelamatkannya. Tetapi umat pilihan Tuhan justru sebaliknya tidak menerima kebaikan ini. Nabi Yeremia menggambarkan sikap mereka sebagai sebuah komunikasi yang bertolak belakang, karena dari kedegilan hatinya, mereka menanggapi Tuhan dengan punggungnya dan bukan dengan mukanya. Mereka sungguh menolak berkomunikasi dan menjauh dari Tuhan. Kalau Nabi mengalami ini di dalam periode perjanjian lama, Yesus yang adalah Putra Allah mengalaminya di dalam perjanjian baru dengan suatu perlakukan yang sangat menyakitkan. Umat yang degil hatinya dan menolak Tuhan itu mempermalukan Yesus sebagai kepala setan atau Belzebul. Ini seperti belum cukup puas dengan memberikan punggung atau menolak, Tuhan justru diinjak-injak martabat-Nya. Ia diganti identitasnya sebagai setan. Perlakuan seperti ini yang oleh kitab suci sebagai dosa yang paling berat atau dosa melawan Roh Kudus. Dan Yesus sendiri berkata bahwa dosa melawan Roh Kudus adalah yang tidak akan diampuni. Hari ini kita berniat untuk menolak gaya komunikasi bertolak belakang ini sebagai satu bentuk penitensi dalam masa Pra Paskah ini. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Allah maha penyayang, kasihanilah kami orang berdosa ini dan jagailah kami dari segala tipu daya dan perbudakan hawa nafsu yang hanya menjerumuskan kami ke dalam dosa. Berikanlah kami keberanian untuk mengakui dosa-dosa kami. Kemuliaan kepada Bapa dan Putra dan Roh Kudus ... Dalam nama Bapa ... --- Send in a voice message: https://podcasters.spotify.com/pod/show/media-la-porta/message
"Berikanlah aku kemurnian dan kemampuan untuk mengendalikan nafsu, TAPI JANGAN SEKARANG!" by Santo Agustinus (katanya Bapa Gereja)
Meninggalkan kewajiban memberi nafkah adalah suatu perbuatan yang tidak dianjurkan dalam Islam, kecuali dalam keadaan yang sangat mendesak atau diperbolehkan menurut hukum Islam. Nafkah adalah tanggung jawab suami terhadap istri dan anak-anaknya. Al-Quran secara tegas menegaskan kewajiban memberi nafkah, "Berikanlah kepada wanita-wanita (istri-istri) itu maskawin dengan penuh pemberian hati. Kemudian jika mereka dengan senang hati menyerahkan sebagian kepada kamu, maka makanlah (ambillah) pemberian itu dengan lapang dada dan senang hati." (Quran 4:4). Meninggalkan kewajiban memberi nafkah dapat membawa dampak serius, baik secara sosial maupun keagamaan. Rasulullah SAW bersabda, "Semua kalian adalah pemimpin dan semua kalian akan dimintai pertanggungjawaban atas yang dipimpinnya. Imam adalah pemimpin dan ia akan dimintai pertanggungjawaban atas yang dipimpinnya. Suami adalah pemimpin dalam rumah tangga istrinya dan ia akan dimintai pertanggungjawaban atas yang dipimpinnya." (HR. Bukhari, Muslim). Jika ada masalah yang menghambat seseorang untuk memberi nafkah, sebaiknya dicari solusi yang sesuai dengan ajaran Islam, seperti musyawarah, mediasi, atau mencari bantuan dari pihak yang berkompeten. Penting untuk mencari penyelesaian yang adil dan menjaga hak-hak semua pihak yang terlibat.
Banyak cara yang dilakukan untuk menjebak orang yang dibenci, namun Tuhan Yesus menggunakan pertanyaan jebakan yang diberikan kepada-Nya untuk memberikan pengajaran baru tentang memberi kepada yang berhak menerima. Siapa sajakah yang berhak menerima pemberian kita?Ev. Sri Umiyati Pinilih dalam Kotbah Minggu Epiphaneia, 22 Oktober 2023.
Kencan Dengan Tuhan - Senin, 23 Oktober 2023 Bacaan: Lalu Samuel berkata kepada Isai: "Inikah anakmu semuanya?" Jawabnya: "Masih tinggal yang bungsu, tetapi sedang menggembalakan kambing domba." Kata Samuel kepada Isai: "Suruhlah memanggil dia, sebab kita tidak akan duduk makan, sebelum ia datang ke mari." Kemudian disuruhnyalah menjemput dia. Ia kemerah-merahan, matanya indah dan parasnya elok. Lalu TUHAN berfirman: "Bangkitlah, urapilah dia, sebab inilah dia." (1 Samuel 16:11-12) Renungan: Tahukah kita, bahwa untuk meniti karier di layar lebar, Jackie Chan tak langsung mendapatkan peran penting dalam film? Awalnya, ia hanyalah seorang pemeran pengganti. Bahkan demi menyambung hidup, Jackie sempat bekerja di Australia sebagai pelayan restoran dan buruh bangunan. Percayakah kita bila Sting, pentolan grup musik The Police, pernah menjalani beragam pekerjaan demi bisa hidup? Mulai dari guru, pegawai konstruksi, petugas pajak, hingga menjadi seorang kondektur bus. Bahkan seorang James Cameron, sutradara film box office Terminator, Titanic dan Avatar, ternyata pernah bekerja sebagai sopir bus sekolah. Daud adalah raja terbesar dalam sejarah bangsa Israel. Empat puluh tahun lamanya ia memerintah. Nabi Samuel mengurapi Daud pertama kali pada usia sekitar 16 tahun, namun baru pada umur 30 tahun ia dilantik menjadi raja. Lebih kurang empat belas tahun lamanya Tuhan memproses Daud menjadi pemimpin masa depan Israel. Daud mempersiapkan diri sejak usia muda. Dari seorang gembala di padang, Daud "naik pangkat" menjadi pemain kecapi bagi Saul, lalu menjadi tentara, diangkat menjadi raja Yehuda, sampai akhirnya dilantik menjadi raja Israel. Tuhan tidak pernah mengutus atau menetapkan orang-orang pilihan-Nya tanpa memperlengkapi mereka terlebih dahulu. Menurut survey yang dilakukan oleh majalah Forbes pada tahun 2009, sekitar enam puluh persen dari 793 orang miliarder di dunia membangun kekayaannya dari nol. Tak ada satu hal pun di dunia ini yang bisa diperoleh secara instan. Setiap orang harus bekerja keras untuk mewujudkan mimpinya. Pemenang dan pecundang memulai dari garis start yang sama, melewati rute yang sama, namun semangat dan keberanian menghadapi tantangan yang membedakan keduanya. Sebuah pepatah klasik berkata, "Roma tidak dibangun dalam satu malam". Artinya, kita mesti berjuang untuk mewujudkan semua mimpi indah kita. Kegagalan dan keberhasilan merupakan satu paket yang tidak bisa dipisahkan. Sebelum kita mencoba, kita tidak pernah tahu apakah kita bakal berhasil atau tidak. Bukankah waktu, latihan, dan pengulangan yang akan menyempurnakan semua proses kehidupan? Bahwa kita menemui batu terjal di awal, tidak berarti kita pasti gagal di akhir. Tetaplah maju, jangan pernah berhenti mencoba! Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, aku percaya bahwa masa depanku indah di tangan-Mu. Berikanlah aku keberanian untuk melangkah dan tidak mudah menyerah. Amin. (Dod).
Kencan Dengan Tuhan Minggu, 8 Oktober 2023 Bacaan: Ulangan 6:17-18 "Haruslah kamu berpegang pada perintah, peringatan dan ketetapan TUHAN, Allahmu, yang diperintahkan-Nya kepadamu; haruslah engkau melakukan apa yang benar dan baik di mata TUHAN, supaya baik keadaanmu dan engkau memasuki dan menduduki negeri yang baik, yang dijanjikan TUHAN dengan sumpah kepada nenek moyangmu." Renungan: Beberapa tahun lalu ada seorang ibu membuang bayinya di gerobak sampah di Kawasan Cipayung, Depok. Setelah ibu itu bisa melakukan proses persalinan sendiri tanpa bantuan orang lain di rumahnya, ia lantas membekap mulut dan hidung bayi itu hingga tewas. Mayat bayi itu ditaruh dalam kantong plastik dan disimpan di mesin cuci. Beberapa jam kemudian ia membuangnya ke gerobak sampah tak jauh dari rumahnya. Alasan pelaku tega membunuh anaknya karena ia takut diceraikan suaminya. Jadi suaminya ini meminta agar tidak lagi punya anak karena sudah kesulitan ekonomi untuk mengurus empat anak mereka. Mengapa kebiadaban seperti ini terus berlangsung? Tentu ada banyak alasan mengapa mereka berani melakukan perbuatan kejam seperti ini. Di antaranya karena himpitan ekonomi. Ada juga karena depresi, frustrasi, atau karena stress. Tetapi apa pun alasannya, tetaplah tidak dibenarkan secara hukum maupun Alkitab. Situasi dan kondisi dapat mengubah pribadi dan karakter seseorang, seperti halnya hilangnya kasih seorang ibu terhadap anaknya. Namun sebagai pengikut Yesus, apa pun situasinya, janganlah sampai kehilangan kasih terhadap anak-anak kita. Berikanlah perhatian, kasih sayang, dan pendidikan yang layak kepada anak-anak kita. Terutama, ajarlah mereka agar hidup takut akan Tuhan. Kesulitan ekonomi dan berbagai penderitaan, bukanlah alasan untuk kita mengabaikan anak-anak kita, sebab Tuhanlah yang akan memberkati kita apabila kita selalu berharap kepadaNya. Anak adalah pemberian Tuhan, karena itu sayangilah mereka dan berjuanglah untuk mendidik mereka dengan kasih sayang. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, berilah aku hikmat dan kemampuan agar dapat merawat, menyayangi dan mendidik anak-anakku dengan benar. Amin. (Dod).
Kencan Dengan Tuhan - Senin, 10 Juli 2023 Bacaan: "Bahwa aku tertindas itu baik bagiku, supaya aku belajar ketetapan-ketetapan-Mu." (Mzm 119:71) Renungan: Ada sebuah kutipan menarik dari John Willard Marriott, sang pendiri jaringan hotel Marriott, "Kayu yang baik tidak tumbuh dengan mudah; semakin kencang angin, semakin kuatlah sebuah pohon." Tekanan adalah latihan untuk membuat kita lebih kuat. Karakter asli seseorang tidak akan keluar saat semua keadaan baik-baik saja. Tekanan akan memunculkan karakter kita yang sebenarnya. Tekanan akan membuat hidup lebih berwarna karena ada tantangan yang berbeda setiap harinya. Dan yang paling penting dari semua adalah tekanan akan membuat kita mencari Tuhan. Jangan-jangan Tuhan memakai tekanan hidup untuk merebut perhatian kita supaya Ia bisa berkomunikasi dengan kita. Berusahalah menemukan hal-hal positif dari sebuah tekanan, Cepat menyerah dan menyesali keadaan adalah cara yang salah dalam menyikapi sebuah tekanan. Pegang saja firman Tuhan yang mengatakan Ia dekat kepada orang-orang yang patah hati dan menghidupkan hati orang-orang yang remuk jiwanya, maka jiwa kitapun menjadi tenang. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, berilah aku kekuatan saat mendapatkan tekanan dalam kehidupan ini. Ajarilah aku untuk mencari hal yang positif dalam setiap tekanan yang melanda hidupku. Berikanlah aku kepercayaan bahwa semua tekanan dalam hidupku akan membentuk karakter hidupku untuk lebih kuat dan lebih beriman lagi. Yesus, Engkaulah andalanku dalam setiap tekanan hidupku. Amin. (Dod).
Kencan Dengan Tuhan - Senin, 12 Juni 2023 Bacaan: "Atau kamu berdoa juga, tetapi kamu tidak menerima apa-apa, karena kamu salah berdoa, sebab yang kamu minta itu hendak kamu habiskan untuk memuaskan hawa nafsumu." (Yakobus 4:3) Renungan: Seorang Pastor mengadakan kunjungan pastoral ke rumah seorang janda tua yang miskin untuk memberikan sumbangan sejumlah uang. Berkali-kali rumahnya diketuk tetapi tidak ada jawaban. Akhirnya Pastor itu pun pulang. Pada hari Minggu selesai ibadah sang Pastor menghampiri sang janda lalu menceritakan mengenai kunjungannya ke rumahnya. Setelah dikonfirmasi ternyata saat pintu diketuk, sang janda mendengar tetapi ia tidak berani membuka pintunya karena ia berpikir bahwa yang mengetuk rumahnya adalah pemilik rumah kontrakannya yang hendak menagih uang kontrakan. Sang janda itu bercerita sambil menunjukkan wajah yang penuh penyesalan. Mungkin kita juga pernah bersikap seperti janda tersebut. Kita berseru supaya Tuhan menolong kita, tetapi ketika pertolongan datang, kita malah mengabaikannya karena tidak sesuai dengan apa yang kita harapkan. Di saat kita tidak punya pekerjaan, kita berdoa siang malam. Tetapi ketika pekerjaan itu datang, kita malah menolaknya dengan alasan gaji nya tidak sesuai dengan keinginan kita, sehingga pintu berkat itu akhirnya tertutup. Atau kita berdoa untuk mendapat pasangan hidup, ketika Tuhan mengirimkan, kita menolaknya dengan alasan tidak sesuai dengan kriteria yang kita inginkan. Jawaban Tuhan atas doa kita tidak selalu harus memuaskan atau sesuai dengan apa yang kita inginkan. Percayalah bahwa Tuhan tahu kapasitas dan hal terbaik bagi kita. Jika kita percaya pada Tuhan, maka kita harus belajar bersyukur atas segala hal yang Dia izinkan terjadi dalam hidup kita. Karena itu di dalam menantikan jawaban doa, biarlah kita selalu berkata, "Jangan kehendakku Bapa, tetapi kehendak-Mulah yang jadi." Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, aku berterimakasih karena Engkau memampukan aku untuk berdoa memanjatkan permohonan dan keinginanku. Berikanlah aku hati yang lapang untuk menerima semua jawaban doaku kalau mungkin hal itu tidak sesuai dengan yang kuinginkan. Tanamkan dalam hatiku bahwa kehendak-Mu lebih baik daripada apa yang kuminta. Karena Engkau lebih tahu apa yang kubutuhkan dan yang terbaik bagiku. Amin. (Dod).
Kencan Dengan Tuhan - Jumat, 9 Juni 2023 Bacaan: "Dan kamu, bapa-bapa, janganlah bangkitkan amarah di dalam hati anak-anakmu, tetapi didiklah mereka di dalam ajaran dan nasihat Tuhan." (Efesus 6:4) Renungan: Ada seorang pemuda yang berdiri sebagai seorang hukuman karena kejahatan-kejahatan yang dilakukannya. Hakim yang akan mengadili pemuda tersebut sudah kenal betul dengannya sejak ia masih kecil. Apalagi ayahnya adalah seorang penegak hukum yang terkenal. Sebelum sidang dimulai sang hakim bertanya kepada pemuda tersebut, "Apakah engkau ingat pada ayahmu yang sudah engkau permalukan dengan kelakuanmu?" Pemuda itu menjawab, "Ya, saya sangat mengingat dia. Dulu ketika saya datang kepadanya untuk meminta nasihat karena saya butuh teman, ia mengangkat kepalanya sejenak dari buku hukum yang dibacanya dan ia berkata kepada saya, "Pergi sana! Papa sedang sibuk!" Papa kini selesai membaca buku tersebut dan ia menjadi ahli hukum yang terkenal tetapi saya berada di sini sebagai orang hukuman." Seringkali kita lebih sibuk dengan karier, pekerjaan dan keberhasilan di dalam sesuatu yang kita kejar namun kita melupakan hal yang sangat penting dan juga memerlukan perhatian kita yaitu keluarga. Kita mengabaikan suami, atau istri, dan anak-anak yang sangat membutuhkan uluran tangan dan perhatian kita. Salah satu faktor yang membuat keluarga dan anak-anak kita jauh dari Tuhan adalah kurangnya perhatian kita pada keluarga. Kita terlalu sibuk dengan pekerjaan sehingga tidak ada waktu untuk berdoa bersama, ke gereja bersama, membaca Alkitab bersama. Betapa menyedihkan kalau kita berhasil mendidik dan mengajarkan jalan-jalan Tuhan kepada orang lain tetapi tidak kepada keluarga dan anak-anak kita. Betapa menyedihkan jika kita berhasil di dalam usaha kita tetapi rumah tangga yang berisi hanya sedikit orang malah hancur tak terurus. Berikanlah waktu dan perhatian untuk pasangan dan anak-anak kita. Pada akhirnya kita akan bangga karena kita tidak hanya berhasil di dalam pelayanan dan karier, tetapi juga berhasil melayani keluarga sendiri. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, aku mohon ampun karena aku terlalu sibuk dengan pekerjaanku sehingga tidak bisa memberikan waktu dan perhatian untuk suami, istri, anak-anak dan orang tuaku. Aku sadar, manusia tidak pernah puas untuk mengejar harta duniawi yang bersifat fana. Ingatkan aku bahwa keluargakupun butuh perhatianku. Pimpin aku Tuhan agar aku dapat membawa keluargaku untuk hidup lebih dekat dengan-Mu, sehingga melalui kehadiranku semua anggota keluargaku dapat merasakan kehangatan dan perlindungan-Mu sendiri. Yesus, kembalikan hatiku pada semua anggota keluargaku dan kembalikan hati mereka kepadaku. Amin. (Dod).
Kencan Dengan Tuhan Minggu, 9 April 2023 Bacaan: "Orang yang sabar besar pengertiannya, tetapi siapa cepat marah membesarkan kebodohannya." (Amsal 14:29) Renungan: Suatu ketika saat pembentukan kelompok drama di kelas, datanglah beberapa anak yang satu kelompok. Mereka keberatan karena ada satu anak yang mereka tidak suka masuk dalam kelompok mereka. Keberatan mereka karena anak ini menyebalkan, suka iseng, tidak bisa kerjasama dan tidak bisa kerjasama dengan teman-temannya. Kemudian saya menjelaskan kepada mereka kalau mereka bisa mengubah anak tersebut menjadi bisa kerjasama dan membantu dalam kelompok maka mereka adalah anak-anak yang hebat. Akhirnya setelah dimotivasi dan diberi penjelasan pentingnya menerima setiap orang apa adanya, akhirnya semua anggota kelompok dapat menerima anak tersebut dan mereka berusaha menjadi teman kelompok yang baik bagi anak yang tadinya tidak bisa mereka terima. Terkadang kita bertanya pada Tuhan mengapa Tuhan membiarkan orang yang menyebalkan, iri, dengki dan suka mengancam hadir dalam hidup kita. Hari ini kita diingatkan bahwa tidak jarang Tuhan mengajar kita melalui kondisi-kondisi dan pribadi-pribadi 'nyentrik' yang hadir dalam kehidupan di sekitar kita. Kita tidak perlu mengeluh dengan keberadaan mereka. Bila kita bertemu dengan orang yang sering menyakiti kita, sapalah dengan tersenyum, karena melalui dia Tuhan menjadikan kita orang yang sabar dan kuat. Ketika bertemu dengan orang yang pernah mengkianati kita, bicaralah dengan baik padanya, karena melalui dia, kita belajar untuk tidak terlalu mudah percaya pada semua orang. Memang sulit melakukan hal itu, tetapi mintalah kekuatan dan kemampuan dari Roh Kudus, agar kita mampu melakukannya. Oleh karena itu jika ada orang-orang yang selalu membuat kita kesal, pandanglah mereka sebagai alat Tuhan untuk mengubah sikap dan karakter kita. Sebagaimana Tuhan sudah mau menerima kita apa adanya, maka marilah di hari Paskah Kebangkitan Yesus ini, kita memulai hidup baru dengan mau menerima setiap pribadi apa adanya. Selamat Paskah. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, aku bersyukur atas orang-orang yang selalu hadir dan ada di sekitarku. Berikanlah aku kekuatan melalui Roh KudusMu, agar hatiku dipenuhi kuasa-Mu untuk dapat menerima mereka apa adanya, bahkan jika perlakuan mereka kasar sekalipun terhadapku. Yesus jadikan hatiku seluas samudera agar dapat menerima setiap pribadi apa adanya. Amin. (Dod).
1 Kor 3:6 Aku menanam, Apolos menyiram, tetapi Allah yang memberi pertumbuhan. Efesus 4:1 Sebab itu aku menasihatkan kamu, aku, orang yang dipenjarakan karena Tuhan, supaya hidupmu sebagai orang-orang yang telah dipanggil berpadanan dengan panggilan itu. Matius 19:21 Kata Yesus kepadanya: "Jikalau engkau hendak sempurna, pergilah, juallah segala milikmu dan berikanlah itu kepada orang-orang miskin, maka engkau akan beroleh harta di sorga, kemudian datanglah ke mari dan ikutlah Aku. Markus 4:18-19 Dan yang lain ialah yang ditaburkan di tengah semak duri, itulah yang mendengar firman itu, lalu kekuatiran dunia ini dan tipu daya kekayaan dan keinginan-keinginan akan hal yang lain masuklah menghimpit firman itu sehingga tidak berbuah. Markus 10:23 Lalu Yesus memandang murid-murid-Nya di sekeliling-Nya dan berkata kepada mereka: "Alangkah sukarnya orang yang beruang masuk ke dalam Kerajaan Allah. Markus 10:25 Lebih mudah seekor unta melewati lobang jarum dari pada seorang kaya masuk ke dalam Kerajaan Allah 1 Tim 6:9 Tetapi mereka yang ingin kaya terjatuh ke dalam pencobaan, ke dalam jerat dan ke dalam berbagai-bagai nafsu yang hampa dan yang mencelakakan, yang menenggelamkan manusia ke dalam keruntuhan dan kebinasaan. 1 Tim 6:10 Karena akar segala kejahatan ialah cinta uang. Sebab oleh memburu uanglah beberapa orang telah menyimpang dari iman dan menyiksa dirinya dengan berbagai-bagai duka. Mazmur 52:7 (52-9) "Lihatlah orang itu yang tidak menjadikan Allah tempat pengungsiannya, yang percaya akan kekayaannya yang melimpah, dan berlindung pada tindakan penghancurannya! Kis 8:18-19 Ketika Simon melihat, bahwa pemberian Roh Kudus terjadi oleh karena rasul-rasul itu menumpangkan tangannya, ia menawarkan uang kepada mereka, 8:19 serta berkata: "Berikanlah juga kepadaku kuasa itu, supaya jika aku menumpangkan tanganku di atas seseorang, ia boleh menerima Roh Kudus." Kis 8:20 Tetapi Petrus berkata kepadanya: "Binasalah kiranya uangmu itu bersama dengan engkau, karena engkau menyangka, bahwa engkau dapat membeli karunia Allah dengan uang. 1 Tim 6:17 Peringatkanlah kepada orang-orang kaya di dunia ini agar mereka jangan tinggi hati dan jangan berharap pada sesuatu yang tak tentu seperti kekayaan, melainkan pada Allah yang dalam kekayaan-Nya memberikan kepada kita segala sesuatu untuk dinikmati Mazmur 62:10 (62-11) Janganlah percaya kepada pemerasan, janganlah menaruh harap yang sia-sia kepada perampasan; apabila harta makin bertambah, janganlah hatimu melekat padanya. Pengkhotbah 5:19 (5-18) Setiap orang yang dikaruniai Allah kekayaan dan harta benda dan kuasa untuk menikmatinya, untuk menerima bahagiannya, dan untuk bersukacita dalam jerih payahnya--juga itupun karunia Allah. Amsal 10:4 Tangan yang lamban membuat miskin, tetapi tangan orang rajin menjadikan kaya. Amsal 3:9 Muliakanlah TUHAN dengan hartamu dan dengan hasil pertama dari segala penghasilanmu Mazmur 20:7 (20-8) Orang ini memegahkan kereta dan orang itu memegahkan kuda, tetapi kita bermegah dalam nama TUHAN, Allah kita
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Pastor Peter Tukan, SDB dari Komunitas Pukat Labuan Bajo, Keuskupan Ruteng, Indonesia. Yesaya 56: 1-3a.6-8; Mazmur tg 67: 2-3.5.7-8; Yohanes 5: 33-36 KEDATANGAN TUHAN MEMBAWA KEADILAN Renungan kita pada hari ini bertema: Kedatangan Tuhan Membawa Keadilan. Dunia kita saat ini memandang keadilan sebagai suatu nilai dan pencapaian yang sangat diharapkan terjadi di antara hidup segenap umat manusia. Sebenarnya sudah sejak zaman Yesus bahkan jauh sebelumnya, keadilan menjadi tuntutan utama untuk diciptakan demi kehidupan bersama yang damai dan bahagia. Dalam skala yang kecil dan pengalaman sehari-hari, keadilan juga sangat penting dan menuntut untuk dipenuhi. Misalnya di dalam sebuah keluarga. Ketika ibu berbicara lebih banyak dan berkomentar seribu kata-kata tentang keadaan dalam rumah karena ia memperhatikan semua urusan di dalam rumah, bapak dan anak-anak sebaiknya mengikuti dan mendukungnya. Ini merupakan suatu perlakukan yang diberikan kepada ibu tentang apa yang menjadi hak dan tanggung jawabnya. Itu ialah keadilan. Pengertian keadilan yang paling dasar bagi kita ialah menghargai dan memelihara hak masing-masing pribadi manusia. Dalam hubungan kita dengan Tuhan, ada pernyataan dari kitab suci yang berbunyi, “Berikanlah kepada Allah apa yang menjadi milik Allah, dan berikanlah kepada Kaisar apa yang menjadi milik Kaisar” (Mt 22:21). Tuhan layak diperlakukan sebagai Tuhan dan Allah yang mahakuasa, sedangkan manusia harus diperlakukan sebagai manusia. Di dalam semangat Adven, kita selalu diperingatkan bahwa saat Tuhan datang mengunjungi dan tinggal bersama kita, selayaknya Ia diberi perhatian, kesempatan dan tempat. Kitab nabi Yesaya dalam bacaan pertama berkata bahwa kebutuhan akan hukum dan keadilan merupakan suatu kemendesakan, sebab Ia yang akan datang sungguh menyatakan keadilan bagi seluruh dunia. Tidak ada satu pun manusia yang luput dari pengadilan Surgawi yang dibawa oleh Tuhan Yesus Kristus. Lahan subur dan peluang terbuka untuk kehadiran dan bekerjanya keadilan Tuhan adalah suatu kehidupan dalam dunia ini yang tidak adil. Ada banyak sekali situasi kehidupan yang tidak adil yang kita sedang alami bersama saat ini. Kita bersama perlu memperbaiki dengan menciptakan keadilan sehingga setiap orang dan kehidupan bersama menjadi damai dan tenteram. Saat-saat menjelang Hari Raya Natal dan Tahun Baru ini, satu tuntutan keadilan mengharuskan kita untuk bertemu dalam keluarga dan berbagi satu sama lain dengan semangat cinta kasih. Jika ada di antara kita yang tidak mempunyai kesempatan yang istimewa dan indah ini, tentu saja hal ini merupakan suatu ketidak-adilan. Semoga hidup kita bersama selalu mengusahakan keadilan. Dengan kehidupan yang adil, kita sesungguhnya mengalami kasih Tuhan yang sempurna. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa … Ya Tuhan, lindungilah dan kuatkanlah kami dengan keadilan-Mu yang amat perkasa. Salam Maria penuh rahmat. Dalama nama Bapa … --- Send in a voice message: https://anchor.fm/media-la-porta/message
Lukas 1 : 46-50, TB
Kencan Dengan Tuhan - Jumat, 2 Desember 2022 Bacaan: Tetapi firman Allah kepadanya: Hai engkau orang bodoh, pada malam ini juga jiwamu akan diambil dari padamu, dan apa yang telah kausediakan, untuk siapakah itu nanti? Demikianlah jadinya dengan orang yang mengumpulkan harta bagi dirinya sendiri, jikalau ia tidak kaya di hadapan Allah." (Lukas 12:20-21) Renungan: Kyrzayda Rodriguez adalah seorang perancang busana, blogger dan penulis terkenal. Sebelum ia meninggal dunia karena penyakit kanker ia menuliskan tulisan yang sungguh penting dan patut kita perhatikan. Tulisannya adalah sebagai berikut: 1. Saya memiliki mobil dengan merek termahal di dunia yang terparkir di garasi. Tetapi saya harus duduk di kursi roda. 2. Rumah saya penuh dengan semua jenis pakaian, sepatu dan barang-barang mahal lainnya, tetapi tubuh saya hanya mengenakan baju yang disediakan oleh rumah sakit. 3. Saya punya uang di bank, tetapi uang itu tidak berguna lagi bagi saya. 4. Rumah saya seperti istana, tetapi saya terbaring di tempat tidur kecil di rumah sakit. 5. Saya pergi dari hotel bintang lima ke hotel bintang lima lainnya, tetapi sekarang menghabiskan waktu pergi dari satu laboratorium ke laboratorium lain di rumah sakit. 6. Saya telah memberikan tanda tangan kepada ratusan orang, tetapi hari ini resep dokter adalah tanda tangan untuk saya 7. Saya memiliki 7 ahli kecantikan untuk menata dan merawat rambut saya, tetapi sekarang tidak ada satu rambut pun di kepala saya. 8. Saya punya jet pribadi sehingga bisa terbang kemana saja, tetapi sekarang saya harus dibantu oleh orang lain agar dapat pergi ke teras rumah sakit. 9. Rumah mewah, mobil bermerek, jet pribadi, furnitur termahal, begitu banyak rekening bank, begitu banyak reputasi dan ketenaran, tidak ada yang berguna bagi saya. Semua ini tidak memberi saya kenyamanan. Dan pada akhirnya saya akan dijemput oleh kematian. Banyak orang mengejar harta kekayaan, ketenaran, kesuksesan karena berpikir bahwa dengan semua itu dia bisa mendapatkan semua kenyamanan di dunia ini. Bahkan kita melihat atau pernah mengalami sendiri bagaimana manusia dikotak-kotakkan berdasarkan harta benda yang dimiliki oleh ketenaran yang dicapai. Tetapi lihatlah, semua itu tidak berguna ketika kita harus berhadapan dengan kematian. Dan ingatlah, semua orang takluk kepada kematian. Sungguh menyedihkan ketika didapati ada orang yang sangat sukses dan berlimpah harta, tetapi ternyata tidak kaya di hadapan Tuhan. Lukas mencatat pengajaran Tuhan Yesus dalam bentuk perumpamaan yang berbicara tentang orang kaya yang bodoh. Orang kaya ini menimbun harta benda untuk dirinya sendiri. Dia berkata, "Sesudah itu aku akan berkata kepada jiwaku: jiwaku, ada padamu banyak barang, tertimbun untuk bertahun-tahun lamanya: beristirahatlah, makanlah, minumlah dan bersenang-senanglah." Hendaklah kita hidup dengan bijak sehingga tidak disebut bodoh oleh Tuhan Yesus, karena menimbun harta benda untuk diri sendiri dan berpikir harta adalah segalanya dan sekalipun harta sudah melimpah tidak mau berbagi untuk orang lain. Tuhan Yesus memberkati Doa: Tuhan Yesus, ajarilah aku agar tidak berlaku bodoh dengan menimbun harta benda untuk diri sendiri tanpa mau berbagi kepada sesama. Berikanlah aku hati yang mau peduli pada orang lain. Amin. (Dod).
Kencan Dengan Tuhan - Jumat, 18 November 2022 "Demikian juga kamu, hai isteri-isteri, tunduklah kepada suamimu, supaya jika ada di antara mereka yang tidak taat kepada Firman, mereka juga tanpa perkataan dimenangkan oleh kelakuan isterinya." (1 Petrus 3:1) Renungan: Seorang juara dunia rally mobil dalam sebuah kesempatan wawancara di televisi, ditanya mengenai rahasia di balik keberhasilannya itu. Ia tidak menjawab karena kehebatan mesin mobilnya atau banyaknya pengalaman sebagai faktor suksesnya, melainkan kehadiran seorang navigator yang hebat di sampingnya. Navigator adalah orang yang duduk di samping pembalap yang tugasnya membaca peta dan arah. Dalam persekian detik, navigator harus memutuskan mobil harus dibawa kemana, apakah lurus atau belok, sampai akhirnya tiba di garis akhir dengan selamat. Peran suami dan istri di dalam banyak hal memiliki kemiripan dengan fungsi kerja pembalap dan navigator. Suami sebagai kepala keluarga berperan sebagai seorang pembalap yang mengendalikan mobil yang merupakan gambaran sebuah keluarga. Sedangkan istri berperan sebagai navigator yang bertugas memberikan saran mengenai arah perjalanan keluarga, walau keputusan akhir tetap berada di tangan suami. Ketika Tuhan menciptakan manusia, ia melihat bahwa tidak baik kalau manusia itu seorang diri saja. Oleh sebab itu, Tuhan menjadikan penolong baginya yang sepadan dengan dia. Tuhan tidak menciptakan wanita dari bagian kaki supaya bisa diinjak-injak. Tuhan juga tidak menciptakan wanita dari bagian kepala supaya berbalik menguasai, namun Tuhan menciptakan wanita dari tulang rusuk. Itu artinya ada kedudukan yang setara karena tulang rusuk berada di bagian tengah tubuh. Dalam perjalanan sebuah pernikahan, ada masa dimana suami tidak tahu harus melangkah ke mana. Di sinilah seorang istri berperan menjadi navigator yang bertugas membaca peta dan arah. Seorang istri yang beriman dapat menyelamatkan suaminya yang tidak beriman dan membawanya kepada Tuhan. Dengan cara apa seorang istri bisa menyelamatkan suaminya? Dengan cara menunjukkan kesaksian hidup yang memberkati suaminya. Kesaksian hidup lebih bermakna daripada ribuan kata-kata. Firman Tuhan di dalam 1 Ptr 3:1-2 berkata, bahwa seorang suami bisa dimenangkan tanpa perkataan, hanya oleh kelakuan istrinya, jika mereka melihat betapa murni dan salehnya kehidupan si istri. Suami yang tidak beriman di kuduskan oleh istrinya yang beriman. Seorang istri mempunyai peran istimewa karena ia harus menjalankan peran ganda, yakni sebagai penolong bagi suami dan ibu yang bijaksana bagi anak-anaknya. Ia tidak berhenti bergerak sampai semua keperluan suami dan anak-anaknya terlayani dengan baik. Dukungan yang ia berikan membuat suaminya dikenal orang. Didikan lembut yang ia lakukan membuat anak-anaknya bertumbuh dengan baik. Semua orang menyebutnya berbahagia. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, aku bersyukur atas kesempatan yang kau percayakan kepadaku menjadi seorang istri. Berikanlah kekuatan agar aku mampu melayani suami dan anak-anakku dengan baik. Amin. (Dod).
Kencan Dengan Tuhan - Kamis, 29 September 2022 "Sampai masa tuamu Aku tetap Dia dan sampai masa putih rambutmu Aku menggendong kamu. Aku telah melakukannya dan mau menanggung kamu terus; Aku mau memikul kamu dan menyelamatkan kamu." (Yesaya 46:4) Renungan: Suatu kali Ibu Maria berkunjung ke sebuah panti jompo, mengunjungi Oma Hana yang sedang sakit. Oma Hana adalah seorang nenek yang jarang sekali ditengok oleh keluarganya. Ketika ibu Maria datang, Oma Hana tampak berseri-seri, "Halo, apa kabar Maria? Aku harap engkau sehat saja," sapa Oma Hana. Ibu Maria terharu dengan sambutan Oma Hana, katanya, "Saya baik-baik saja Oma. Bagaimana dengan Oma?" "Ya, aku baik-baik saja, meski rasa sakit di punggungku belum reda. Tapi aku percaya Tuhan masih menyayangi aku dan tidak meninggalkan aku. Kedatanganmu, Maria, bukti bahwa Tuhan masih mengingat aku!" kata Oma Hana sambil memegang erat tangan Ibu Maria. Apapun keadaan kita terutama yang sudah masuk masa lansia, tetaplah yakin bahwa Tuhan tidak pernah melupakan kita. Tuhan kita adalah Tuhan yang setia. Kalaupun kita pernah merasa sendiri, kesepian, itu wajar. Ya saya mengingatkan kita bahwa Tuhan senantiasa mengasihi dan menaungi kita. Ia menggendong kita dan memelihara kita senantiasa. Ia memberikan pertolongan tepat pada waktunya. Berharaplah pada Tuhan, Ia tidak akan pernah mengecewakan kita. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, berkatilah para Opa dan Oma di manapun mereka berada, khususnya yang berada di panti jompo. Berikanlah penghiburan pada mereka, sehingga rasa sepi mereka dapat diobati dengan perhatian dan cinta-Mu melalui orang-orang yang berkunjung. Amin. (Dod).
Kencan Dengan Tuhan - Senin, 12 September 2022 "Karena masa depan sungguh ada, dan harapanmu tidak akan hilang." (Amsal 23:18) Renungan: Ada seorang pemuda datang ke toko untuk membeli alat tulis. Pemilik toko tidak begitu memerhatikannya, hingga pemuda itu bertanya, "Om masih ingat saya?" Pemilik toko masih berusaha mengingat-ingat siapa dirinya. Belum sempat ia menjawab, pemuda itu melanjutkan kata-katanya, "Saya dulu kekasih Mia. Sejak Mia meninggal, saya sangat terpukul dan seolah tidak bisa melanjutkan hidup saya. Hampir setiap hari saya datang membawa bunga dan menangis di pusara Mia. Hingga kini walaupun sudah 15 tahun dia meninggal saya belum bisa menerima cinta seorang wanita." Pemilik toko itu memandang pemuda itu dengan iba. Dulu Ia memang berpacaran dengan anak saudaranya bernama Mia. Mia yang tidak lama lagi wisuda, tidak disangka-sangka meninggal karena satu penyakit. Pemuda itu tidak bisa menerima kenyataan tersebut. Ia mengalami goncangan jiwa yang kuat, sehingga lama kelamaan uang dan hartanya habis untuk biaya pemulihan jiwanya. Hingga kini ia belum bisa melupakan Mia dan belum juga menikah. Banyak kenyataan kehidupan yang membuat seseorang sedih kecewa, bahkan berputus asa. Kepergian orang yang dikasih, kehilangan harta kekayaan, kehilangan pekerjaan dan lain-lain. Namun sebagai orang yang percaya kepada Tuhan, kita tidak seharusnya tinggal dalam bayang-bayang masa lalu. Apapun yang terjadi, kita jangan kehilangan semangat. Orang yang bersemangat dapat menanggung penderitaannya, tetapi siapa akan memulihkan semangat yang patah? (Ams18:14). Belajarlah memandang kehidupan secara rasional dan jangan biarkan perasaan menguasai kita. Masih banyak yang Tuhan ingin lakukan bagi dan melalui hidup kita. Tapi Tuhan hanya bisa melakukan itu jika kita memiliki kesiapan hati dan mental. Tuhan sudah berjanji bahwa ia akan memberikan kekuatan serta jalan keluar untuk setiap permasalahan yang kita hadapi. Karena itu janganlah hidup dalam bayang-bayang masa lalu. Bangkitlah dari keterpurukan, tatap masa depan yang masih panjang. Tuhan ada di masa depan, Ia sanggup menggantikan luka dengan sukacita. Ia sanggup menggantikan apa yang telah hilang dari hidup kita. Kita hanya perlu memercayai dia dalam segala hal dan tidak mengandalkan akal pikiran kita sendiri. Seseorang berkata, "Pecundang hidup di masa lalu. Sedangkan pemenang belajar dari masa lalu, bekerja dengan giat saat sekarang, menuju masa depan." Tidak ada gunanya bersedih, merasa bersalah atau menyesali masa lalu. Kita hidup di masa sekarang ini dan kita harus membangun kehidupan saat ini. Mungkin ada kejadian-kejadian di masa lalu yang begitu menyesakkan hati, tapi kita bisa menyerahkannya kepada Tuhan. Dia yang berkuasa memulihkan keadaan kita, tapi Dia hanya bisa melakukannya jika kita sendiri mau melepaskan diri dari belenggu masa lalu. Dalam tangan Tuhan ada hari depan yang cerah. Dia sanggup mengubah kesedihan menjadi sukacita. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, aku tidak mau dibelenggu oleh masa lalu yang menyakitkan. Berikanlah aku semangat yang baru untuk memulai hidup yang baru bersama-Mu. Amin. (Dod).
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Johanes Bambang dan Yuliana Manjung dari Komunitas Pukat (Profesional dan Pengusaha Katolik) Labuan Bajo, Keuskupan Ruteng, Indonesia. Sirakh 10: 1-8; Mazmur tg 101: 1a.2ac.3a.6-7; 1Petrus 2: 13-17; Matius 22: 15-21 WARGA NEGARA YANG JUJUR DAN ORANG KATOLIK YANG BAIK Tema renungan kita pada hari raya 17 Agustus, hari kemerdekaan RI ini ialah: Warta Negara Yang Jujur dan Orang Katolik Yang Baik. Setiap datang ulang tahun kemerdekaan Republik Indonesia, perasaan bangga dobel. Rasa sebagai bangsa yang merdeka sangat kuat. Berikut, perayaan kemerdekaan ini dilakukan secara nasional dalam bentuk upacara bendera dan perayaan iman dengan liturgi hari raya. Jadi ada perayaan sebagai bangsa dan sebagai orang-orang beriman. Bagi kita di dalam Gereja Katolik, hidup di dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah rahmat yang sangat indah. Kita memiliki prinsip yang satu di dalam Gereja Katolik, bahwa setiap pengikut Kristus wajib menjalani hidup di dunia ini dengan cara sebagai warga negara yang jujur dan orang Katolik yang baik. Hal ini cocok dengan makna perayaan ulang tahun Republik Indonesia, yang secara ritual membawa kita kepada perayaan sebagai warga bangsa ini dan sebagai anggota Gereja Katolik yang merayakannya secara liturgis. Simbolisasi ritual tersebut seiring dengan pesan Injil hari ini yang juga memakai simbolisasi kewajiban warga negara untuk memberikan yang pantas dari dirinya. “Berikanlah kepada Kaisar apa yang menjadi milik Kaisar dan berikanlah kepada Tuhan apa yang menjadi milik Tuhan.” Ini terkesan bahwa kita membuat pemisahan yang tajam, namun makna lebih utama di sini ialah bahwa Tuhan berkehendak untuk menentukan arah hidup kita, termasuk bangsa di mana kita hidup dan bekerja. Makna penentuan kita sebagai sebuah bangsa sangat fundamental bagi Indonesia, terutama menyangkut definisi kebangsaan kita. Hidup sebagai bangsa Indonesia memang tak bisa ada kalau tidak ada Pancasila, UUD 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan Bhinneka Tunggal Ika. Kita diciptakan dan ditentukan sebagai satu bangsa Indonesia, dengan karunia indah empat pilar tersebut. Supaya empat pilar tersebut dapat menjadi pedoman kita berbangsa, pemerintahan kita haruslah teguh, kokoh dan berkarakter baik sebagai orang-orang berbudaya Indonesia. Makna penentuan arah hidup kita dari Tuhan telah terungkap melalui kemerdekaan sebagai anak-anak Allah. Setiap anggota Gereja Katolik yang baik mengalami hidupnya yang telah dibebaskan oleh Tuhan Yesus Kristus. Ia hidup di dalam terang Roh Kudus yang diutus oleh Tuhan yang bangkit. Maka hidupnya di dalam negara-bangsanya, ialah sebagai pribadi yang bersemangat kebangkitan. Seorang yang hidup dalam semangat kebangkitan ialah dia yang melangkah dengan kaki pada tanah dan memandang penuh optimisme akan keselamatan seluruh hidupnya di dalam Tuhan dan kerajaan-Nya. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Tuhan, semoga kami dapat mewujudkan kehidupan kami sebagai anak-anak-Mu yang merdeka. Kemuliaan kepada Bapa... Dalam nama Bapa... --- Send in a voice message: https://anchor.fm/media-la-porta/message
Kencan Dengan Tuhan - Kamis, 4 Agustus 2022 "Kasihanilah aku, ya TUHAN, sebab aku merasa sesak; karena sakit hati mengidaplah mataku, meranalah jiwa dan tubuhku. Sebab hidupku habis dalam duka dan tahun-tahun umurku dalam keluh kesah; kekuatanku merosot karena sengsaraku, dan tulang-tulangku menjadi lemah. Tetapi aku, kepada-Mu aku percaya, ya TUHAN, aku berkata: "Engkaulah Allahku!" (Mazmur 31:10-11, 15) Renungan: Pada tahun 60-an ada kisah nyata yang sangat mengerikan yang disebabkan oleh rasa sakit hati. Di new York ada seorang remaja yang melakukan pembunuhan dengan sadis terhadap seorang tua. Saat itu orang tua tersebut sedang duduk santai di sebuah bangku di taman sambil membaca koran. Tiba-tiba seorang remaja berumur 16 tahun mendekatinya, mencabut sebilah pisau pemotong daging yang besar dan menikamkan pada orang tua tersebut sebanyak 130 kali. Ketika polisi menarik remaja itu dari mayat orang tua tersebut, dia masih menikamnya. Polisi menangkapnya dan berusaha mencari tahu apa penyebabnya sehingga remaja ini nekat berbuat jahat seperti itu. Pada akhirnya remaja itu menjawab semua pertanyaan polisi. Remaja itu berkata, "Kalian betul-betul ingin tahu? Aku mempunyai seorang kakak laki-laki yang benar-benar pandai, seorang atlet besar, tampan dan berbakat. Ya, pokoknya dia segala-galanya bagi keluarga. Sedang aku tidak. Ibuku selalu berkata, 'Mengapa kamu tidak menjadi orang yang terkenal seperti kakakmu?' Kakakku selalu menunjukkan diri sebagai orang yang dibanggakan oleh ibuku dan semakin meremehkanku. Aku tahu aku tidak memiliki kepandaian atau bakat yang membuatku terkenal. Lalu aku membayangkan jika aku tidak terkenal dengan cara seperti kakakku, aku akan terkenal dengan cara lain. Maka aku memikirkan kemungkinan terburuk yang dapat kulakukan. Sebab itu aku keluar dan melakukannya dan hal seperti inilah yang bisa aku lakukan untuk menjadi terkenal. Setidak-tidaknya ibuku akan mengingatku sekarang." Itulah kisah sakit hati seorang remaja yang karena tidak bisa mengatasi rasa sakit hatinya akhirnya nekat berbuat sesuatu yang mencelakakan orang lain. Mungkin kita pernah atau sedang merasa sakit hati terhadap orang lain. Ingatlah, itu akan menghancurkan hidup kita dan bisa mencelakakan orang lain. Pemazmur juga pernah menghadapi hal itu, tetapi ia datang kepada Tuhan untuk mengatasinya. Ada dua hal yang ditulis oleh pemazmur untuk mengatasi rasa sakit hatinya, yaitu pertama memohon belas kasih Tuhan. "Kasihanilah aku, ya Tuhan, sebab aku merasa sesak; karena sakit hati mengidaplah mataku, meranalah jiwa dan tubuhku. (Mzm 31:10). Kedua, meyakini bahwa Tuhan akan menolong. "Tetapi aku, kepadamu aku percaya, ya Tuhan, aku berkata: 'Engkaulah Allahku!" (Mzm 31:15). Datanglah kepada Tuhan yang akan mengatasi rasa sakit hati kita. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, berikan aku hati yang lapang untuk menerima kenyataan pahit yang menimpaku. Berikanlah aku kemampuan untuk mengalahkan rasa sakit hatiku terhadap orang yang telah menyakitiku. Amin. (Dod).
Kencan Dengan Tuhan - Minggu, 31 Juli 2022 "Siapa menaruh belas kasihan kepada orang yang lemah, memiutangi TUHAN, yang akan membalas perbuatannya itu." (Amsal 19:17) Renungan: Seseorang pernah menuliskan pengalamannya tentang seorang penjual nasi uduk yang selalu laris. Kalau sudah di atas jam sembilan pagi, nasi uduk dagangannya sudah pasti habis. Kemudian orang tersebut bertanya kepada si penjual nasi uduk, "Kenapa sih nasi uduknya laris banget. Sepertinya orang selalu berebut untuk membelinya." Sang penjual menjawab, "Awalnya saya berjualan selama seminggu. Namun dagangannya tidak laku sampai akhirnya saya bosan berjualan. Kemudian saya dinasihati oleh penjual bubur ayam, 'Kalau orang jualan itu harus sabar, karena akan dapat dua manfaat. Pertama, jika dagangannya habis dibeli orang bersyukurlah. Kedua, jika dagangan tidak habis, berikan saja kepada orang yang lewat atau yang membutuhkan.' Kemudian saya melakukan nasihat itu. Sejak itu dagangan saya selalu habis. Saya mulai berjualan pukul tujuh pagi dan pukul sembilan pagi sudah habis. Kalau jualan saya tidak laku, maka saya bagikan kepada orang-orang di sekitar saya." Kemudian orang itu bertanya lagi, "Apa tidak takut rugi, Pak?" Penjual nasi uduk itu menjawab, "Tidak, Mas. Saya malah bisa bersyukur bisa berbagi kepada sesama. Saya memberikan kasih kepada mereka. Sedangkan nasi uduk hanya wujud fisik saja dan saya percaya bahwa Tuhan pasti akan membayar setiap nasi uduk yang saya berikan kepada mereka." Suatu kali ada seorang yang penuh kusta tersungkur di depan Yesus dan memohon, "Tuan, jika Tuan mau, Tuan dapat mentahirkan aku. Lalu Yesus mengulurkan tangan-Nya, menjamah orang itu dan berkata: "Aku mau, jadilah engkau tahir." Seketika itu juga lenyaplah penyakit kustanya. Demikianlah hidup Yesus, selalu memberi dan memberi kepada orang yang membutuhkan. Ia memberikan waktu-Nya, tenaga-Nya, pikiran-Nya, perkataan-Nya, hati-Nya dan juga kuasa-Nya bagi setiap orang yang membutuhkan. Melalui kehidupan Yesus itulah para murid belajar untuk berbagi dan melayani. Merupakan suatu kebahagiaan kalau kita bisa memberi kepada sesama. Bagaimana dengan kita? Berikanlah apa yang bisa kita berikan pada sesama. Bukankah kita memunyai lebih dari sekadar nasi uduk untuk diberikan kepada sesama? Yakinlah bahwa Tuhan akan membayar setiap nasi uduk yang kita berikan kepada sesama kita. Mungkin tidak saat ini atau bukan kepada kita, tetapi bisa di lain waktu dan kepada anak cucu kita. Yang pasti, kebaikan dan belas kasih tulus yang kita berikan kepada orang yang membutuhkan, akan memiutangi Tuhan, yang akan membalas perbuatan baik kita. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, berikanlah aku sedikit belas kasih-Mu untuk menguasai hatiku, sehingga aku dapat peduli dan tergerak untuk menolong sesamaku yang mengalami kesusahan. Amin. (Dod).
Jawab Yesus kepada mereka: ”Apabila kamu berdoa, katakanlah: Bapa, dikuduskanlah nama-Mu; datanglah Kerajaan-Mu. Berikanlah kami setiap hari makanan kami yang secukupnya dan ampunilah kami akan dosa kami, sebab kami pun mengampuni setiap orang yang bersalah kepada kami; dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan.” - Lukas 11:2-4
Mahar dan “Jatah Mantan” Oleh. Maman El Hakiem Voice over talent: Mimi Muthmainnah NarasiPost.Com-Syekh Taqiyuddin An-Nabhani dalam kitabnya Nidzam al-Ijtima'i Fi Al-Islam menjelaskan perihal mahar (mas kawin) dalam pandangan Islam. Disebutkan pada bab pernikahan, bahwa mahar sebagai kewajiban seorang pria (suami) terhadap wanita (istri). Sebaliknya, menetapkan mahar itu sebagai hak seorang wanita (istri) dari seorang laki-laki (suaminya). Penjelasan tersebut selaras dengan kalam Allah Swt. dalam QS. An-Nisa: 4, yang artinya: “Berikanlah mahar kepada wanita (yang kamu nikahi) sebagai pemberian dengan penuh kerelaan.” Tidak ada standar nilai mahar dalam hal ini karena mahar adalah pemberian yang tidak diharuskan dengan barang tertentu dengan jumlah nominal tertentu pula. Mahar juga bukan simbol harga dari seorang wanita yang dinikahinya. Menjadi hal yang keliru bila beranggapan bahwa nilai mahar menentukan kehormatan seorang wanita yang akan dinikahi. Bahkan bisa menjadi beban berat bagi calon suami yang akan menikahinya kalau mahar menjadi hal yang diutamakan dengan nominal tertentu. Naskah selengkapnya: https://narasipost.com/2022/05/29/mahar-dan-jatah-mantan/ Terimakasih buat kalian yang sudah mendengarkan podcast ini, Follow us on: instagram: http://instagram.com/narasipost Facebook: https://www.facebook.com/narasi.post.9 Fanpage: Https://www.facebook.com/pg/narasipostmedia/posts/ Twitter: Http://twitter.com/narasipost
"Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya; orang-orang yang diperanakkan bukan dari darah atau dari daging, bukan pula secara jasmani oleh keinginan seorang laki-laki, melainkan dari Allah." (Yohanes 1:12-13) Renungan: Tidak banyak orang mengetahui bahwa Calvin Coolidge, Presiden Amerika serikat, tidak selalu tinggal di Gedung Putih. Ketika masih menjadi wakil presiden, ia tinggal di lantai 3 suite dekat Willard Hotel, sampai awal terpilihnya dia menjadi presiden. Pernah di suatu malam Coolidge terbangun. Rupanya ada pencuri masuk ke kamarnya dan sedang menggeledah barang berharga miliknya. Dia melihat pencuri mengambil dompet lalu melepaskan rantai jam tangan. Coolidge berbicara dalam kegelapan, mengenai jam itu, "Saya harap anda jangan mengambilnya." Pencuri yang saat itu terkejut lalu bertanya, "Kenapa?" "Saya tidak mempermasalahkan jamnya, tetapi ada kenangan indah mengenai jam itu. Kenangan itu sangat berarti bagi saya. Bawalah jam itu ke dekat jendela agar kau bisa melihat apa yang ada di baliknya," kata Coolidge. Pencuri itu pun membaca sebuah tulisan di balik jam tersebut, "Diberikan kepada Calvin Coolidge, Ketua DPR oleh Pengadilan Umum Massachusetts." Kini pencuri itu lebih terkejut lagi. "Apakah anda Presiden Coolidge?' tanyanya. Dia sama sekali tidak mengira akan menemukan seorang presiden tidur di hotel. "Ya, benar, dan saya tidak ingin engkau mengambil itu. Mengapa engkau melakukan ini, Nak?" tanya Coolidge. Pria muda itu menjelaskan bahwa ia dan seorang teman datang ke Washington selama libur kuliah. Mereka kehabisan uang dan tidak bisa membayar tagihan hotel serta membayar ongkos kereta api untuk kembali. "Jika anda tidak keberatan saya akan mengambil dompet anda," kata pemuda itu. Coolidge tidak keberatan. Ia tahu bahwa ia memiliki sekitar $ 80 di dompetnya. b "Berapa tagihan hotel dan ongkos yang kau dan temanmu butuhkan? Duduklah dan mari kita bicarakan ini," kata Coolidge sambil menghitung tarif kamar dan harga 2 tiket kereta api. Semuanya $ 32. "Saya akan memberimu $ 32 sebagai pinjaman dan saya berharap engkau akan mengembalikannya," kata Presiden Coolidge, lalu menasihatinya untuk melewati jendela yang sama ketika ia masuk ruangan, untuk menghindari dinas rahasia yang bertugas. Pemuda itu pergi dengan sebuah nasihat dari Coolidge, "Nak, kau anak yang baik. Engkau lebih baik daripada yang kau lakukan. Ingatlah itu, karena kau mulai memilih jalan yang salah." Menjelang kematian Presiden Coolidge pada tahun 1957, kisah ini diizinkan untuk beredar. Pertama kali diterbitkan dalam "Los Angeles Times." Dan yang paling menarik dari semuanya, ternyata pemuda itu telah mengembalikan semua uang yang dipinjamkan presiden padanya. Ia membuktikan kata-kata presiden bahwa ia lebih baik daripada yang pernah ia lakukan. Jika kita menyadari kelebihan dan keistimewaan kita sebagai anak Allah, maka kita tidak akan melakukan tindakan yang mencemarkan dan memalukan. Setiap kali kita tergoda untuk melakukan tindakan yang tidak patut sebagai anak-anak Allah, ingatlah siapa kita. Di dalam diri kita ada benih-benih ilahi yang seharusnya melahirkan tindakan yang mulia. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, aku bangga menjadi anak-Mu. Berikanlah kemampuan kepadaku untuk hidup dalam kebenaran dan bertindak sebagaimana layaknya aku menjadi anak-Mu. Amin. (Dod).
Matius 25:8-9 (TB) Gadis-gadis yang bodoh berkata kepada gadis-gadis yang bijaksana: Berikanlah kami sedikit dari minyakmu itu, sebab pelita kami hampir padam. Tetapi jawab gadis-gadis yang bijaksana itu: Tidak, nanti tidak cukup untuk kami dan untuk kamu. Lebih baik kamu pergi kepada penjual minyak dan beli di situ. https://alkitab.app/v/adc552cbb632
"Laki-laki yang tua hendaklah hidup sederhana, terhormat, bijaksana, sehat dalam iman, dalam kasih dan dalam ketekunan. Demikian juga perempuan-perempuan yang tua, hendaklah mereka hidup sebagai orang-orang beribadah, jangan memfitnah, jangan menjadi hamba anggur, tetapi cakap mengajarkan hal-hal yang baik dan dengan demikian mendidik perempuan-perempuan muda mengasihi suami dan anak-anaknya." (Titus 2:2-4) Renungan: Seorang wanita bernama Andrea Goeppner berusia 45 tahun asal Wallefels, Bavaria, Jerman, tega membunuh 4 anaknya yang masih bayi. Ia pun dihukum 15 tahun penjara atas perbuatannya itu. Setiap kali melahirkan bayi yang keluar dari rahim nya itu langsung dibunuh, ada yang disumpal hantuk, ada pula yang dicekik. Kekejian Goeppner terbongkar karena kecurigaan para tetangganya. Mereka curiga karena beberapa kali Goeppner terlihat hamil tetapi tidak pernah terlihat bayinya. Dalam kesaksiannya Goeppner mengaku tidak ingat dirinya telah membunuh berapa bayinya, yang pasti pembunuhan berlangsung pada tahun 2003 hingga tahun 2013. Mengapa hal seperti itu terus berlangsung? Tentu ada banyak alasan mengapa mereka berani melakukan perbuatan kejam seperti itu. Di antaranya karena himpitan ekonomi. Ada juga karena depresi, frustasi atau karena stres. Tetapi apapun alasannya, tetaplah tidak dibenarkan secara hukum dan bertentangan dengan ajaran Yesus. Situasi dan kondisi dapat mengubah pribadi dan karakter seseorang seperti halnya hilangnya kasih seorang ibu terhadap anaknya. Namun sebagai murid-murid Kristus, apapun situasinya, janganlah sampai kehilangan kasih terhadap anak-anak kita. Berikanlah perhatian, kasih sayang dan pendidikan yang layak kepada anak-anak kita. Terutama, ajarilah mereka agar hidup takut akan Tuhan. Kesulitan ekonomi dan berbagai penderitaan, bukanlah alasan untuk kita mengabaikan anak-anak kita. Sebab Tuhan lah yang akan memberkati kita apabila kita selalu berharap kepadaNya. Anak adalah pemberian Tuhan, karena itu sayangilah mereka dan berjuanglah untuk mendidik mereka dengan kasih sayang. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, berilah aku hikmat dan kemampuan agar aku dapat menyayangi dan mendidik anak-anakku dengan benar. Amin. (Dod).
Markus 12:17 Lalu kata Yesus kepada mereka: "Berikanlah kepada Kaisar apa yang wajib kamu berikan kepada Kaisar dan kepada Allah apa yang wajib kamu berikan kepada Allah!" Mereka sangat heran mendengar Dia. --- Support this podcast: https://anchor.fm/e-manna/support
Berikanlah persembahanmu dan Tuhan akan lipat gandakan 100x LIPAT!!! hmmm, gimana yaa? hmmmmm
Hanya Dekat Allah (10 Februari 2022)
"Jadi apabila ia bersalah dalam salah satu perkara itu, haruslah ia mengakui dosa yang telah diperbuatnya itu." (Imamat 5:5) Renungan: Ada seseorang yang melakukan perbuatan buruk dimasa lalunya. Sudah 30 tahun berlalu namun bayang-bayang perbuatan buruknya itu masih terus menghantuinya. Waktu itu ia sedang dalam keadaan mabuk dan obat-obatan terlarang yang biasanya dikonsumsi sudah habis. Ia tidak tahu harus berbuat apa, tetapi yang ada dipikirannya adalah harus mendapatkan obat itu. Kemudian ia masuk ke sebuah toko Middle Mart di dekat kota Middleville, Michigan, Amerika Serikat. Ia membobol brankasnya dan mengambil uang senilai 7,7 juta rupiah. Dengan uang itu ia akan membeli obat-obatan lain dan mabuk-mabukan. Waktu terus berlalu, tahun terus berganti namun ia tidak dapat melupakan dosanya di masa lalunya. Hati kecilnya terus berbicara dan menuding dirinya, namun diabaikan. Saat tidur terbayang dengan jelas bagaimana perbuatannya saat itu. Ia menjadi sangat ketakutan. Bayang-bayang dosa itu terus mengikutinya tanpa henti. "Bukankah itu hanya hal yang biasa? Banyak orang pernah melakukannya bahkan dengan cara yang lebih sadis hingga mengorbankan nyawa. Aku hanya membobol brankasnya dan mengambil uangnya saja. Itu hanyalah sebuah kesalahan kecil," pikirnya mencoba menenangkan hati dan pikirannya sendiri. Namun hati nuraninya terus menghakiminya sehingga ia menyerah. "Okelah, aku salah. Apa yang harus kulakukan untuk menebus perbuatan hinaku itu?" tanyanya pada dirinya sendiri. Ia pergi ke toko itu namun sudah digunakan sebagai kantor. Pemilik tokonya telah pindah. Ia menulis surat ke kantor polisi, dan menyertakan uang tunai didalamnya senilai 11,6 juta rupiah dengan harapan mereka bisa membantunya. Atas bantuan beberapa detektif, pemilik toko tersebut ditemukan dan uang berikut bunganya pun dapat dikembalikan kepadanya. Surat permintaan maafnya pun diterimanya dengan senang hati. Kini ia bisa bernafas lega dan tidur dengan nyenyak tanpa diikuti bayang-bayang dosa. Tuhan memerintahkan umatnya untuk mengakui setiap kesalahan yang diperbuat. Bahkan Zakheus dengan sendirinya mengakui kesalahannya serta berjanji akan mengembalikan harta setiap orang yang diambilnya. Inilah yang terjadi saat Yesus datang ke dalam hati kita, dengan sendirinya kita akan berusaha untuk membereskan dosa-dosa yang pernah kita lakukan. Pemberesan ini perlu, karena kehidupan kita akan tenang tanpa dibebani oleh apapun. Kita juga tidak perlu lagi diikuti oleh perasaan bersalah. Tuhan Yesus berkata, "Hari ini telah terjadi keselamatan kepada rumah ini karena orang ini pun anak Abraham. Sebab anak manusia datang untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang." Tuhan menyediakan pengampunan bagi setiap kita yang mau mengakui kesalahannya dan membereskannya. Ketika kita membiarkan dosa itu terus berakar dalam diri kita, hal itu telah membawa kita semakin jauh dari Tuhan. Dosa akan membuat kita kehilangan damai sejahtera dan sukacita karena iblis akan menggunakan itu sebagai senjata untuk menghantui kita. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, Aku ingin melakukan pemberesan terhadap semua kesalahan dan dosaku. Berikanlah aku kemampuan untuk melakukannya. Amin. (Dod).
"Dengarkanlah ayahmu yang memperanakkan engkau, dan janganlah menghina ibumu kalau ia sudah tua." (Amsal 23:22) Renungan: Ada sebuah tulisan yang mengilustrasikan tentang kisah penciptaan perempuan. Setelah Allah mengakhiri penciptaan-Nya di hari kelima, maka pada hari keenam Ia menciptakan Adam. Kemudian Allah menciptakan perempuan yang diberi nama Hawa. Salah seorang malaikat menghampiri Allah dan berkata, "Banyak sekali waktu yang dihabiskan untuk menciptakan calon ibu ini." Allah menjawab, "Tidakkah kau lihat perincian yang harus dikerjakan? Ibu ini harus tahan air (waterproof) tapi bukan dari plastik. Aku mendesain 180 bagian yang lentur, lemas dan tidak cepat capai. Ia harus bisa hidup dari makanan yang seadanya. Ia harus memiliki telinga yang lebar untuk menampung semua keluhan anak-anak dan suaminya. Ia harus didesain dengan ciuman yang dapat menyembuhkan dan menyejukkan hati anak-anaknya. Dia harus memiliki lidah yang manis untuk merekatkan hati yang patah. Aku juga akan memberinya 6 pasang tangan." Malaikat itu menggeleng-gelengkan kepalanya sambil berkata, "Enam pasang tangan?" "Tentu saja. Tetapi bukan tangan yang akan merepotkan Aku, melainkan tangan yang melayani dan mengatur segalanya menjadi lebih baik. Aku juga akan memberi 3 pasang mata padanya," kata Allah. Si malaikat semakin heran dan berkata, "Bagaimana modelnya?" Allah mengangguk-angguk dan berkata, "Sepasang mata yang dapat menembus pintu yang tertutup rapat, di mana ia dapat mengetahui yang terjadi tanpa harus bertanya. Sepasang mata kedua Ku beri nama mata hati yang berfungsi turut merasakan kegembiraan dan kesedihan anak-anaknya. Sepasang mata ketiga berfungsi untuk menatap lembut anak-anaknya yang melakukan kesalahan. Mata itu dapat berkata, "Mama mengerti dan mama sayang kamu. Lain kali jangan melakukan hal ini lagi ya..." "Istirahatlah," kata Malaikat. Tetapi Allah berkata, "Tidak bisa. Saya sudah hampir selesai. Sebagai ibu, nantinya ia harus dapat menyembuhkan dirinya sendiri. Ia akan Ku lengkapi dengan kepandaian untuk mengatur sebutir telur bagi 6 orang anak. Ia juga harus mampu menyuruh anak berumur 9 tahun untuk pergi mandi, pada saat anak itu sedang asyik bermain." Akhirnya sang Malaikat memutar-mutar contoh ibu itu perlahan-lahan dan berkata, "Terlalu lunak." "Tapi kuat," kata Allah. "Tak dapat kubayangkan betapa banyak beban yang dapat ia pikul dan derita. Apakah ia dapat berpikir?" tanya Malaikat. "Ia bukan hanya dapat berpikir, tetapi ia dapat memberikan gagasan dan ide-ide," kata Allah. Malaikat menyentuh pipinya dan berkata, "Eh...ada kebocoran di sini." "Itu bukan kebocoran. Itu adalah air mata. Air mata kesenangan, air mata kesedihan, air mata kekecewaan, air mata kesakitan, air mata kesepian, air mata kebanggaan dan air mata air mata lainnya," kata Allah. Akhirnya Malaikat berkata kepada semua anak-anak di dunia ini, "Cintailah Ibumu, karena banyak penderitaan yang harus ditanggungnya demi anak-anak dan suaminya. Cintailah istrimu, karena ia telah menjadi penolong bagimu dalam banyak hal." Selamat Hari Ibu. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, aku bersyukur untuk ibuku. Berikanlah kebahagiaan, kekuatan, kesehatan dan umur panjang bagi ibu yang kucintai dan keselamatan kekal jika ibuku sudah tidak ada lagi di dunia ini. Amin. (Dod).
Jangan Latah, Muslim Tidak Taklid Buta! Oleh: Ana Nazahah Voice Over Talent : Giriyani NarasiPost.Com-Pada dasarnya latah adalah suatu keadaan fisik di mana penderita secara spontanitas, mengeluarkan respon terhadap suara atau gerakan jika dikagetkan. Namun, dewasa ini latah telah bergeser makna, menjadi sindrom yang membudaya. Mengancam jati diri hingga akidah generasi bangsa, yang mayoritas Muslim. Padahal budaya ini bisa saja hanya terlihat bagus dari luar. Sementara di dalamnya ia mengandung ancaman bagi akidah dan keimanan kita kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Cita-cita dan misi hidup kaum Muslim pun tergantikan. Dari tujuan beribadah kepada-Nya, berbalik menuruti hawa nafsu belaka. Kesenangan hidup yang dikejar. Budaya liberalisme, permisifme serta hedonisme tumbuh subur, menjadi landasan berkehidupan. Kita bisa lihat, bagaimana budaya asing telah menggeser gaya berpakaian Muslimah. Dengan asumsi keliru bahwa tampilan luar tidaklah menentukan pribadi seseorang. Tidak masalah seseorang tidak berhijab, asal hatinya baik. Wanita Islam pun ramai-ramai membenarkan. Lantas mereka dengan bangga melepas hijabnya, bertelanjang kepala saat keluar rumah. Selanjutnya kita lihat bagaimana opini umum tentang Islam yang beredar di masyarakat. Berislam tidak perlu berlebihan. Biasa-biasa saja. Beragama berlebihan hanya akan menjadi candu, membuat kreativitas terbatas. Menghambat kemajuan. Opini rusak ini, kaum Muslim pun membenarkannya. Toh, Allah Maha Pengasih terhadap hamba. Kata para pembebek ini, “Nanti kita juga akan dimasukkan surga.” Jika budaya asing ini mengatakan “Berikanlah untuk Tuhan, untuk Tuhan. Dan untuk kaisar (pemimpin) hanya untuk kaisar.” Maka kita pun mengiyakan. Kita salat sebagaimana Allah perintahkan salat, namun kita pun bermaksiat meninggalkan Islam, saat kaisar (pemimpin) kita memerintahkan menjauhkan Islam dari kehidupan. Kita beriman sekaligus kufur. Akidah kita bermasalah. Naskah Selengkapnya : https://narasipost.com/2021/06/07/jangan-latah-muslim-tidak-taklid-buta/ Terimakasih buat kalian yang sudah mendengarkan podcast ini, Follow us on : instagram : http://instagram.com/narasipost Facebook : https://www.facebook.com/narasi.post.9 Fanpage : Https://www.facebook.com/pg/narasipostmedia/posts/ Twitter : Http://twitter.com/narasipost
"Sebab itu janganlah kamu khawatir akan hari besok, karena hari besok mempunyai kesusahannya sendiri. Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari." (Matius 6:34) Renungan: Sir William Osler seorang yang dikenal berotak cemerlang mengatakan bahwa sebenarnya otaknya berkualitas sedang. Ia bisa mencapai yang terbaik di dalam hidupnya karena ia telah belajar menerapkan hidup dalam jangka waktu terbatas. Artinya kita harus menutup rapat-rapat pintu belakang dan pintu depan. Salah satu hal yang sering menyiksa manusia sehingga tidak bisa menikmati kehidupan ini adalah kebiasaan membiarkan kesedihan serta kekecewaan masa lalu (pintu belakang) dan khawatir memikirkan hari esok (pintu depan). Osler menegaskan bahwa cara terbaik untuk menyiapkan hari esok adalah melaksanakan apa yang semestinya kita kerjakan hari ini sebaik-baiknya tanpa disertai kekhawatiran akan hari esok. Kepada mahasiswa yang diajarinya ia mengatakan bahwa mereka harus selalu memulai hari mereka seperti doa yang diajarkan Yesus, "Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya." (Mat 6:11). Ini bukan berarti bahwa kita tidak perlu merencanakan sesuatu untuk masa depan atau tidak boleh memersiapkan kebutuhan untuk hari esok. Tetapi janganlah kekhawatiran hari esok membebani hati dan pikiran sehingga kita tidak bisa mengerjakan dengan baik pekerjaan hari ini. Bukankah beban hari ini jika ditambah dengan beban hari esok akan lebih memberatkan? Kalau kita dapat melalui hari ini tanpa gangguan beban hari esok, kita bisa bekerja dengan maksimal hari ini dan melakukan semuanya dengan baik sehingga kita dapat memersiapkan hari esok dengan lebih baik. Kekhawatiran tidak akan mendatangkan keuntungan. Orang yang selalu khawatir, pasti hidupnya tidak tenang, tertekan dan akhirnya merusak kesehatannya sendiri. Dia yang memelihara kita adalah Tuhan yang hidup dan dapat diandalkan. Kalau Ia mengajarkan kita untuk tidak khawatir, itu berarti bahwa Ia menjamin seluruh kehidupan kita termasuk apa yang kita khawatirkan. Kuncinya adalah percaya pada pemeliharaan-Nya dan lakukan yang terbaik hari ini. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, ajarilah aku untuk menyerahkan semua ketakutan, kegalauan dan kekhawatiranku hanya pada-Mu. Gantilah semua pikiran negatif yang sering membuat aku khawatir dengan pikiran positif yang mendatangkan pengharapan bahwa bersama dengan Engkau semua akan berjalan dengan baik. Amin. (Dod).
"Orang yang sabar besar pengertiannya, tetapi siapa cepat marah membesarkan kebodohan." (Amsal 14:29) Renungan: Suatu ketika saat pelajaran Agama di kelas, saya membentuk kelompok kerja anak-anak untuk membuat miniatur Taman Eden. Setelah kelompok terbentuk, tidak lama kemudian datanglah beberapa anak yang dalam satu kelompok menemui saya. Mereka mengajuka keberatan karena ada satu anak yang mereka tidak suka, masuk dalam kelompok mereka. Keberatan mereka karena anak tersebut menyebalkan, suka iseng dan tidak bisa bekerja sama dengan teman-temannya. Kemudian saya menjelaskan tentang pentingnya menerima orang lain apa adanya seperti Tuhan menerima kita apa adanya. Setelah itu mereka mengerti dan mereka berjanji untuk membantu temannya tersebut agar bisa bekerja sama dengan teman-temannya. Terkadang kita bertanya kepada Tuhan mengapa Tuhan membiarkan orang yang menyebalkan, iri, dengki, sombong dan suka mengancam hadir dalam hidup kita? Ternyata tidak jarang Tuhan mengajar kita melalui kondisi-kondisi tertentu dan pribadi-pribadi 'nyentrik' yang hadir dalam kehidupan kita. Kita tidak perlu mengeluh dengan keberadaan mereka. Bila kita bertemu dengan orang yang sering menyakiti kita, sapalah sambil tersenyum, karena melalui dia Tuhan menjadikan kita orang yang sabar dan kuat. Ketika bertemu dengan orang yang pernah mengkhianati kita, bicaralah dengan baik padanya, karena melalui dia kita belajar untuk tidak terlalu mudah percaya pada semua orang. Memang sulit melakukan hal itu. Tetapi bagi Tuhan tidak ada yang mustahil. Mintalah kekuatan dan kemampuan dari Roh Kudus, agar kita mampu untuk melakukannya. Oleh karena itu, jika ada orang yang selalu membuat kita kesal, pandanglah mereka sebagai alat Tuhan untuk mengubah sikap dan karakter kita. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, aku bersyukur atas orang-orang yang selalu hadir dan ada di sekitarku. Berikanlah aku kekuatan melalui Roh Kudus-Mu, agar hatiku dipenuhi kuasa-Mu untuk dapat menerima mereka apa adanya seperti Engkau mau menerima aku apa adanya. Amin. (Dod).
"Siapa mengabaikan didikan membuang dirinya sendiri, tetapi siapa mendengarkan teguran, memperoleh akal budi." (Amsal 15:32) Renungan: Suatu ketika saat retret guru, ada seorang teman guru yang menceritakan pengalamannya bahwa ia pernah merasa gagal menjadi guru karena ada 2 muridnya yang belum bisa menulis dan membaca. Segala usaha sudah dilakukan, tetapi sungguh sulit untuk membuat murid tersebut bisa menulis dan membaca. Satu hari murid tersebut akhirnya bisa menulis kata-kata "mama". Guru tersebut terharu dan hampir menangis ketika melihat sedikit perkembangan dari muridnya tersebut. Diakhir ceritanya teman guru tersebut mengatakan bahwa walau ia merasa kesulitan mengajarinya, tetapi ia tahu, kalau Tuhan sudah memercayakan murid itu padanya, maka Tuhan pasti akan memampukannya untuk membuat murid tersebut bisa membaca dan menulis. Seperti sebatang lilin menyala yang memberikan dirinya untuk memberi terang bagi sekitarnya, maka seorang gurupun memberikan seluruh keberadaan dirinya untuk kebaikan murid-muridnya. Ia harus bisa menguasai kelas dengan sejumlah besar anak dari latar belakang dan karakter berbeda. Walau hanya mendapat sedikit penghargaan tetapi pengorbanan yang tulus tetap diberikan untuk murid-muridnya. Pernahkah kita sebagai orang tua, kakak, adik atau anak merasa kesulitan untuk mendidik dan memberi pengertian kepada pasangan, anak, kakak, adik orang tua, mertua, menantu atau teman? Kalau saat ini kita sungguh merasa kesulitan terhadap mereka, janganlah putus asa. Kita bisa belajar dari para guru yang baik bagaimana mengatasi anak didik mereka yang beraneka ragam. Yesus sang Guru sejati senantiasa akan membantu kita. Berikanlah diri kita seutuhnya untuk melayani mereka dan jangan berputus asa. Kalau langkah pertama kita belum berhasil, masih ada langkah kedua. Kalau sampai langkah keseratus pun belum berhasil, mungkin di langkah keseratus satu kita akan mendapatkan jalan keluarnya. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, berikanlah aku semangat yang pantang menyerah dan kesetiaan seperti yang dimiliki para guru, agar aku mampu mendidik dan memberi pengertian kepada orang tua, anak, pasangan, mertua, menantu, teman dan orang-orang di sekitarku sehingga mereka bisa berubah menjadi pribadi yang lebih baik dari hari yang lalu. Amin. (Dod).
Berikanlah kepada Allah persembahan yang paling indah yang mungkin bagimu untuk memberikannya; serahkan hatimu kepada-Nya.
Komedi itu lucu, bikin ketawa. Ya iya lah yaaa! Tapi, di sisi lain, ada juga yg masih tersinggung. Akhirnya, komedi dipandang sbg hal yg buruk. Nah, prtanyaannya, apakah bener hanya buruk? Apakah komedi gk mengajarkan yg baik buat kita, bahkan membangun diri kita? Gimana kalo trnyata, komedi adalah hal yg baik, bener, n indah? Gimana kalo komedi adalah hal yg kita butuh sekarang ini?
Kiranya dapat memberkati saudara
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan dibawakan oleh Berbara Helmiyanti Kedowi dan renungan dibawakan oleh Maria Bos Tukan (mereka dari Gereja Santo Stefanus, Paroki Hadakewa, Keuskupan Larantuka - NTT). Yeremia 7: 23-28; Mazmur tg 95: 1-2.6-7.8-9; Lukas 11: 14-23. KOMUNIKASI YANG BERTOLAK BELAKANG Renungan kita pada hari ini bertema: Komunikasi yang Bertolak Belakang. Dengan mengatakan istilah “komunikasi yang bertolak belakang”, kita maksudkan untuk dilawankan dengan komunikasi langsung atau lebih tepatnya komunikasi berhadapan muka. Sebuah komunikasi langsung berarti ada sebuah presentasi dengan menampilkan pemberi pesan atau pembicara dan pendengar. Ini adalah sebuah komunikasi antar pribadi yang saling mempengaruhi dalam melahirkan makna dan semangat hidup yang baru. Komunikasi yang bertolak belakang merupakan kebalikan dari komunikasi langsung. Bagaimana orang bisa berbicara, saling memberi respek, menangkap simbol-simbol komunikatif, dan saling memberikan makna untuk melahirkan kebaruan di dalam relasinya kalau mereka tampak saling membelakangi? Mereka justru menghadapkan punggung dengan punggung! Ini sama dengan bohong belaka atau juga tidak terjadi komunikasi. Yang lebih sadis dan merendahkan martabat sebagai manusia ialah seseorang berkomunikasi, tetapi partnernya justru menghadapkan punggungnya. Itu sama saja dengan penolakan. Kedurhakaan sifat manusia yang tidak beradab salah satu cirinya ialah penolakan terhadap sesamanya yang dikenalnya atau yang harus menjadi sesamanya. Tuhan ingin menjadikan diri-Nya dekat dan bergaul dengan manusia. Sejak manusia jatuh ke dalam dosa, tindakan Tuhan sudah jelas yaitu turun dari tempat-Nya yang maha tinggi untuk menyentuh hidup manusia, lalu menyelamatkannya. Tetapi umat pilihan Tuhan justru sebaliknya tidak menerima kebaikan ini. Nabi Yeremia menggambarkan sikap mereka sebagai sebuah komunikasi yang bertolak belakang, karena dari kedegilan hatinya, mereka menanggapi Tuhan dengan punggungnya dan bukan dengan mukanya. Mereka sungguh menolak berkomunikasi dan menjauh dari Tuhan. Kalau Nabi mengalami ini di dalam periode perjanjian lama, Yesus yang adalah Putra Allah mengalaminya di dalam perjanjian baru dengan suatu perlakukan yang sangat menyakitkan. Umat yang degil hatinya dan menolak Tuhan itu mempermalukan Yesus sebagai kepala setan atau Belzebul. Ini seperti belum cukup puas dengan memberikan punggung atau menolak, Tuhan justru diinjak-injak martabat-Nya. Ia diganti identitasnya sebagai setan. Perlakukan seperti ini yang oleh kitab suci sebagai dosa yang paling berat atau dosa melawan Roh Kudus. Dan Yesus sendiri berkata bahwa dosa melawan Roh Kudus adalah yang tidak akan diampuni. Hari ini kita berniat untuk menolak gaya komunikasi bertolak belakang ini sebagai satu bentuk penitensi dalam masa Pra Paskah ini. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Allah maha penyayang, kasihanilah kami orang berdosa ini dan jagailah kami dari segala tipu daya dan perbudakan hawa nafsu yang hanya menjerumuskan kami ke dalam dosa. Berikanlah kami keberanian untuk mengakui dosa-dosa kami. Kemuliaan kepada Bapa... Dalam nama Bapa... --- Send in a voice message: https://anchor.fm/media-la-porta/message
Kiranya dapat memberkati bapak/ibu saudara
Kiranya Dapat Memberkati Bapak/Ibu Saudara sekalian
Kiranya dapat memberkati dan meneguhkan bapak/Ibu Saudara terkasih
Tuhan memanggil kita untuk hidup dalam ketaatan, tidak hanya di aspek rohani tetapi juga taat kepada pemerintah (negara). Sebagai warga negara kita wajib membayar pajak kepada negara untuk keperluan kelancaran pembangunan dan kebutuhan kita sebagai warga negara. Untuk keperluan Tuhan kita dapat wujudkan dengan bantuan derma bagi karya misi Gereja. Berikanlah kepada Kaisar apa yang menjadi hak Kaisar dan kepada Allah apa yang wajib kita berikan kepada Allah.
Selamat Pagi Bernardian. Marilah kita mengawali kegiatan pagi kita bersama dengan berdoa bersama. Mari kita siapkan diri kita untuk berdoa. Berikut anak-anak dapat mendengarkan audio doa pagi hari ini dan bersama-sama mendoakan sesuai buku doa yg telah dibagikan dalam group ini. Doa Pagi Selasa, 13 Oktober 2020 bersama Pak Hardi. "Berikanlah sedekah dan semuanya menjadi bersih". Lukas 11:37-41
Tuhan Yesus paling mengerti bagaimana menguatkan setiap orang yang resah. Ia akan terus memberikan waktu dan berbicara sedemikan rupa agar setiap orang yang resah menemukan kekuatan yang baru. Apabila ada seseorang resah hati dan pikirannya, jadilah tenang dan berdoa. Berikanlah pikiranmu diingatkan oleh firman Tuhan, hatimu oleh penghiburan dari Roh Kudus. Dia selalu menyediakan waktuNya untuk menguatkan dan memberi jalan keluar. --- Support this podcast: https://anchor.fm/deeptalk4/support
Renungan pagi: "BERIKANLAH KAMI PADA HARI INI." Sebagaimana Allah memberikan manna yang secukupnya setiap hari kepada Israel supaya bangsa itu dapat terus bergantung kepada Allah setiap harinya; Tuhan Yesus pun mengajarkan agar kita meminta makanan kita yang secukupnya hari ini. Salah satu tujuannya adalah supaya kita belajar bergantung kepada Dia setiap harinya, kepada firman-Nya dan janji pemeliharaan-Nya. Sebab manusia hidup bukan hanya dari roti saja tetapi dari setiap perkataan yang keluar dari mulut-Nya Allah. Selamat pagi, Tuhan Yesus memberkati kita semua.
Renungan pagi: "BERIKANLAH PADA KAMI." Permohonan doa ini mengajarkan kepada kita : (1) Bahwa kita memerlukan "sebuah pemberian" dari kenurahan hati Bapa, untuk kebutuhan makanan kita yang secukupnya hari ini. (2) Betapa tergantungnya kita kepada Bapa dan orang-orang lain. (3) Agar kita berdoa bagi kebutuhan makanan orang lain juga. (4) Agar kita berani berbagi kepada mereka yang tidak memiliki makanan pada hari ini. Selamat pagi, Tuhan Yesus memberkati kita semua.
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan oleh Sr. Fransiska Nahas, SJMJ (Keuskupan Agung Jakarta) dan renungan oleh Sr. Felisitas, SJMJ (Keuskupan Agung Jakarta) WARGA NEGARA YANG JUJUR DAN ORANG KATOLIK YANG BAIK Tema renungan kita pada hari raya 17 Agustus, hari kemerdekaan RI ini ialah: Warta Negara Yang Jujur dan Orang Katolik Yang Baik. Setiap datang ulang tahun kemerdekaan Republik Indonesia, perasaan bangga dobel. Rasa sebagai bangsa yang merdeka sangat kuat. Berikut, perayaan kemerdekaan ini dilakukan secara nasional dalam bentuk upacara bendera dan perayaan iman dengan liturgi hari raya. Jadi ada perayaan sebagai bangsa dan sebagai orang-orang beriman. Bagi kita di dalam Gereja Katolik, hidup di dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah rahmat yang sangat indah. Kita memiliki prinsip yang satu di dalam Gereja Katolik, bahwa setiap pengikut Kristus wajib menjalani hidup di dunia ini dengan cara sebagai warga negara yang jujur dan orang Katolik yang baik. Hal ini cocok dengan makna perayaan ulang tahun Republik Indonesia, yang secara ritual membawa kita kepada perayaan sebagai warga bangsa ini dan sebagai anggota Gereja Katolik yang merayakannya secara liturgis. Simbolisasi ritual tersebut dapat kita tempatkan sejajar dengan pesan Injil hari ini yang juga memakai simbolisasi kewajiban warga negara untuk memberikan yang pantas dari dirinya. “Berikanlah kepada Kaisar apa yang menjadi milik Kaisar dan berikanlah kepada Tuhan apa yang menjadi milik Tuhan.” Ini terkesan bahwa kita membuat pemisahan yang tajam, namun makna lebih utama di sini ialah bahwa Tuhan berkehendak untuk menentukan arah hidup kita, termasuk bangsa di mana kita hidup dan bekerja. Makna penentuan kita sebagai sebuah bangsa sangat fundamental bagi Indonesia, terutama menyangkut definisi kebangsaan kita. Keberadaan dan hidup sebagai bangsa Indonesia memang tak bisa ada kalau tidak ada Pancasila, UUD 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan Bhinneka Tunggal Ika. Kita diciptakan dan ditentukan sebagai satu bangsa Indonesia, dengan karunia indah empat pilar tersebut. Supaya empat pilar tersebut dapat menjadi pedoman kita berbangsa, pemerintahan kita haruslah teguh, kokoh dan berkarakter baik sebagai orang-orang berbudaya Indonesia. Makna penentuan arah hidup kita dari Tuhan telah terungkapkan melalui kemerdekaan sebagai anak-anak Allah. Setiap anggota Gereja Katolik yang baik mengalami hidupnya yang telah dibebaskan oleh Tuhan Yesus Kristus. Ia hidup di dalam terang Roh Kudus yang diutus oleh Tuhan yang bangkit. Maka hidupnya di dalam negara-bangsanya, ialah sebagai pribadi yang bersemangatkan kebangkitan. Seorang yang hidup dalam semangat kebangkitan ialah dia yang melangkah dengan kaki pada tanah dan memandang penuh optimisme akan keselamatan seluruh hidupnya di dalam Tuhan dan kerajaan-Nya. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Tuhan, semoga kami dapat mewujudkan kehidupan kami sebagai anak-anak-Mu yang merdeka. Kemuliaan kepada Bapa... Dalam nama Bapa... --- Send in a voice message: https://anchor.fm/media-la-porta/message
Karena itu berdoalah demikian: Bapa kami yang di sorga, Dikuduskanlah nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di sorga. Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya dan ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami; dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan, tetapi lepaskanlah kami dari pada yang jahat. [Karena Engkaulah yang empunya Kerajaan dan kuasa dan kemuliaan sampai selama-lamanya. Amin.]
Cash, Car, Credit card, Condominium, dan Country Club memang sungguh menggoda Punya banyak uang siapa yang gak mau terima Sayangnya semua itu hanya bersifat sementara Kejarlah harta yang kekal, harta yang ada di sorga Jagalah fokus matamu biar selalu tertuju kepada Tuhan kita Berikanlah hati yang penuh kepada Yesus yang empunya hidup Saudara -EP-
Renungan Harian Selasa, 28 Juli 2020 "KEBAIKAN AKAN KEMBALI" Pdt. Henry Butarbutar, M.Th, M.Min NAS: Pengkhotbah 11:2 “Berikanlah bahagian kepada tujuh, bahkan kepada delapan orang, karena engkau tidak tahu malapetaka apa yang akan terjadi di atas bumi.” Lagu : BN dan BE No. 730: 1-2 “Berdayakan Dirimu (Sai Patau Ma Au Tuhan)” Selamat mengikuti, Semoga Aktivitas kita hari ini dalam naungan Kasih Tuhan Tuhan Yesus memberkati kita semua