POPULARITY
Kencan Dengan Tuhan - Minggu, 25 Mei 2025Bacaan: "Maka ia akan membuat hati bapa-bapa berbalik kepada anak-anaknya dan hati anak-anak kepada bapa-bapanya supaya jangan Aku datang memukul bumi sehingga musnah." (Maleakhi 4:6) Renungan: Ada seorang pria yang selalu berlaku kejam kepada isteri dan anak-anaknya. Ia berpikir bahwa dengan demikian maka isteri dan anak-anaknya akan menjadi hormat dan tunduk kepadanya. Isterinya hidup dalam kesengsaraan dan anak-anaknya selalu dihinggapi oleh rasa takut, apalagi kalau ia sedang berada di rumah, semuanya itu terjadi karena sifatnya yang diktator. Jika anak-anaknya melakukan sesuatu yang tidak menyenangkan hatinya, maka ia tidak segan-segan memukul anak-anaknya, bahkan mengancam mereka dengan menggunakan celurit, sehingga anak-anaknya dicekam oleh rasa takut dan benci kepadanya. Suatu hari pria ini diajak oleh temannya untuk mengikuti retret "Pria Sejati". Ternyata pengajaran yang diterimanya hari itu telah mengubahkan pola pandangnya, sehingga ia menangis saat pelajaran berlangsung. Ia menyadari bahwa selama ini ia telah berlaku tidak adil kepada isteri dan anak-anaknya dan belum maksimal dalam melaksanakan tugas-tugasnya sebagai seorang kepala rumah tangga. Saat itu ia mengambil keputusan untuk memperbaiki hubungan yang rusak di dalam keluarganya, ia ingin mengadakan pemberesan dengan isteri dan anak-anaknya. Ketika pulang ia mengumpulkan isteri dan anak-anaknya. la minta maaf kepada isterinya, kemudian dipeluknya anak-anaknya satu persatu sambil berkata, "Ampuni Papa Nak karena Papa sudah menyakiti hatimu." Hari itu terjadi pemulihan di dalam keluarga tersebut. Sekarang isteri dan anak-anaknya tidak hidup di dalam ketakutan lagi, sebaliknya mereka menghormati dan mengasihinya. Adalah hal yang wajar jika kepala rumah tangga mendapat hormat dari isteri dan anak-anaknya, tetapi rasa hormat itu tidak harus diperoleh dari sikap yang diktator. Sebaliknya dengan sikap yang lemah lembut dan mengasihi, maka seorang kepala rumah tangga akan mendapat hormat dan cinta yang besar dari isteri dan anak-anaknya. Ingatlah bahwa bukan zamannya lagi seorang suami atau bapa menjadi pemimpin yang diktator di dalam keluarga. Untuk memperbaiki hubungan yang rusak di dalam keluarga maka dibutuhkan keberanian serta kerendahan hati untuk mengakui kelemahan-kelemahan dan kekurangan-kekurangan oleh suami, isteri, atau anak-anak. Dengan demikian akan terbangun suatu hubungan yang indah di tengah-tengah keluarga. Firman Tuhan mengajarkan agar suami mengasihi isteri dan tidak melukai perasaan anak-anak yang Tuhan percayakan kepadanya. Karena itu, semua bapa-bapa pengikut Yesus harus mempunyai kerinduan untuk membaharui hati dan sikap di dalam keluarga, sehingga dapat menjadi teladan. Maleakhi 4:6 berkata, "Maka ia akan membuat hati bapa-bapa berbalik kepada anak-anaknya dan hati anak-anak kepada bapa-bapanya supaya jangan Aku datang memukul bumi sehingga musnah." Alangkah indahnya jika hati para bapa dipulihkan sehingga anak-anaknya juga berbalik mengasihi bapa mereka. Tuhan Yesus memberkati. Doa:Tuhan Yesus, hatiku melimpah dengan ucapan syukur karena Engkau mengajarkanku untuk menjadi seorang pria yang berhati Bapa dalam keluargaku. Amin. (Dod).
Maleakhi 4:6, Amsal 20:7
Hai Wonder Kids, kembali dalam renungan anak GKY Mangga besar. Judul renungan hari ini adalah TERANG DUNIA Mari kita membaca Firman Tuhan dari: MALEAKHI 4: 2 - Tetapi kamu yang takut akan nama-Ku, bagimu akan terbit surya kebenaran dengan kesembuhan pada sayapnya. Kamu akan keluar dan berjingkrak-jingkrak seperti anak lembu lepas kandang. Wonder Kids, Natal adalah saat yang menakjubkan untuk mengingat kenapa Yesus datang. Juru selamat datang untuk menerangi kegelapan dosamu, untuk mengampunimu dan memulihkanmu, serta membuatmu utuh kembali. Yesus tidak menggunakan terang-Nya untuk menghakimi dosamu, tapi Ia menggunakan terang-Nya untuk menutupi rasa takut, kepahitan dan cara berpikir yang salah yang menyebabkanmu berdosa. Bagaimana Yesus melakukan ini? Melalui Firman-Nya. Ketika kamu membaca Alkitab dan minta agar Roh Kudus menunjukkan kepadamu apa artinya. TUHAN akan menunjukkan kepadamu apa yang menjauhkanmu dari-Nya dan menyebabkan kamu berdosa, seperti: ada orang yang belum kamu ampuni, sikap yang buruk, atau mudah marah. Penjelasan tentang apa yang dapat dilakukan Firman Tuhan dapat dibaca pada IBRANI 4: 12 seperti ini, “Sebab firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang bermata dua manapun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum; ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita”. Di hari Natal ini, undanglah Tuhan Yesus untuk menerangi hati dan pikiranmu dengan Terang-Nya. Tanyakan kepada TUHAN perubahan apa yang kamu perlukan, dan mengucap syukurlah kepada-Nya atas hadiah yang menakjubkan dari kasih dan terang-Nya. Mari kita berdoa Tuhan Yesus, terangi hati dan pikiranku dengan cahaya kebenaran-Mu. Tunjukkan kepadaku perubahan apa yang aku perlu lakukan. Dalam nama Tuhan Yesus aku berdoa, Amin. Wonder Kids, HARI INI, IJINKAN TERANG TUHAN MENYINARI HIDUPMU. Tuhan Yesus memberkati.
Hai Wonder Kids, kembali dalam renungan anak GKY Mangga besar. Judul renungan hari ini adalah AMAN Mari kita membaca Firman Tuhan dari: MALEAKHI 3: 6- Bahwasanya Aku, TUHAN, tidak berubah, dan kamu, bani Yakub, tidak akan lenyap. Wonder Kids, apakah kamu percaya kepada TUHAN untuk memeliharamu dan menjagamu aman dari bahaya? Apakah kamu memikirkan TUHAN dan bukan memikirkan berita yang mengerikan yang kamu dengar dari media? Karena jika kamu tidak memikirkan tentang TUHAN dan fokus pada apa yang terjadi di dunia ini, maka banyak hal yang akan membuatmu takut dan kuatir. Dunia ini kacau dan selalu berubah. Tapi TUHAN tidak pernah berubah. TUHAN tahu pasti tentang segala sesuatu. Dia lebih berkuasa dari apapun yang ada di dunia ini. TUHAN selalu menyertaimu. TUHAN tahu apa yang membuatmu takut dan harus kamu hadapi. TUHAN adalah pencipta alam semesta, dan Ia pegang kendali atas semuanya. Wonder Kids, kamu tidak bisa mengandalkan dunia ini, tapi kamu bisa mengandalkan TUHAN untuk membimbingmu dan menolongmu dalam segala sesuatu. Jadi apapun yang terjadi, percayalah kepada TUHAN. TUHAN akan menjagamu. Mari kita berdoa. TUHAN, aku bersyukur bahwa Engkau pegang kendali. Aku percaya bahwa Engkau akan menjagaku. Dalam nama Tuhan Yesus aku berdoa, Amin. Wonder Kids, HARI INI, MENGUCAP SYUKURLAH KEPADA TUHAN KARENA MENJAGAMU Tuhan Yesus memberkati.
Kemurahan hati adalah kasih yang dinyatakan. Kita bisa memberi tanpa mengasihi, tapi kita tidak bisa mengasihi tanpa memberi. Mengapa Tuhan ingin kita menjadi pribadi yang murah hati : 1. Kemurahan hati menghormati Tuhan (2 Kor 9 : 13) 2. Kemurahan hati membawa kita lebih dekat kepada Tuhan (Mat 6 : 21) 3. Kemurahan hati membuat kita serupa dengan Yesus (Lukas 6 : 36) 4. Kemurahan hati adalah penyembuh dari hidup yang materialistis (1 Tim 6 : 17-19) 5. Kemurahan hati menunjukan iman kita (Maleakhi 3 : 10) 6. Kemurahan hati menyatakan karakter kita (Lukas 16 : 10-11)
Kencan Dengan Tuhan - Sabtu, 12 Oktober 2024 Bacaan: "Ia akan duduk seperti orang yang memurnikan dan mentahirkan perak; dan Ia mentahirkan orang Lewi, menyucikan mereka seperti emas dan seperti perak, supaya mereka menjadi orang-orang yang mempersembahkan korban yang benar kepada TUHAN." (Maleakhi 3:3) Renungan: Emas murni hanya akan didapatkan bila proses pemurniannya dilakukan dengan tahap yang benar dan sampai selesai. Emas yang tidak menyelesaikan proses pemurniannya, tidak mungkin menjadi emas murni. la akan menjadi rusak dan tidak mampu bertahan, sehingga lama-kelamaan ia bisa berkarat dan tidak akan menjadi benda yang berharga. Proses pemurnian emas itu "menyakitkan", namun akan menghasilkan sesuatu yang sangat indah dan berharga. Demikian juga dengan murid-murid Tuhan Yesus, telah melewati proses hidup saat mereka mendampingi Tuhan Yesus selama pelayanan-Nya di dunia. Itulah sebabnya mereka tidak takut ketika badai hidup dan penderitaan datang menimpa secara bertubi-tubi. Bahkan mereka justru tetap bersinar, cahaya mereka sama sekali tidak redup sedikit pun. Lumpur derita tidak dapat membuat cahaya iman mereka pudar, semangat pelayanan mereka tetap sama seperti saat mereka tidak menghadapi tekanan. Emas yang murni, tidak peduli ke mana ia dimasukkan, ia tetaplah emas. Berbeda dengan barang imitasi atau aluminium, akan berkarat jika terendam di dalam lumpur. Demikian juga dengan kita pengikut Yesus. Jika kita benar-benar telah melewati proses yang akan membentuk diri kita menjadi "emas murni" di hadapan Tuhan, maka sekalipun kita dicelupkan ke dalam lumpur penderitaan, cobaan, dan semua masalah hidup, kita tidak akan berubah. Kita akan tetap menjadi "emas murni". Ke mana pun kita dibawa, tidak akan mengubah jati diri kita sebagai anak-anak terang. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, bentuklah aku menjadi emas murni yang selalu bertahan di manapun aku berada dan tidak pernah takut lumpur kehidupan ini. Amin. (Dod).
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Denny Surijanto, Mandalina Salawah, dan Christania Surijanto dari Komunitas Pukat Labuan Bajo, Keuskupan Ruteng, Indonesia. Maleakhi 3: 1-4; Mazmur tg 24: 7.8.9.10; Ibrani 2: 14-18; Lukas 2: 22-40 MENJADI BAGIAN DARI PERSEMBAHAN KRISTUS Tema renungan kita pada hari ini ialah: Menjadi Bagian Dari Persembahan Kristus. Peristiwa persembahan kanak-kanak Yesus di kenisah Allah yang dikisahkan oleh injil Lukas menginspirasikan kita untuk menjadi bagian dari persembahan Kristus. Yesus memperkenalkan dan mengajak kita untuk ambil bagian dalam persembahan diri-Nya, yang pada dasarnya ada dua bentuk. Bentuk persembahan pertama ialah persembahan sebagian pada suatu persembahan pada suatu saat tertentu. Persembahan ini ditandai dengan memasuki rumah ibadat atau bait suci atau gereja. Nubuat Maleaki dalam bacaan pertama menunjukkan Tuhan masuk rumah ibadat dan membawa orang-orang untuk datang mempersembahkan korban mereka. Maria dan Yosef juga melakukan ritual persembahan korban berwujud barang-barang sederhana. Persembahan berupa barang korban merupakan suatu persembahan sebagian, karena berupa barang simbolik dengan ukuran kecil atau seberapa sesuai kemampuan. Simeon mempersembahkan waktu, semangat iman, dan batinnya ketika berjumpa langsung dengan kanak-kanak Yesus. Hana mempersembahkan waktu, pribadinya, doa serta puasa yang ia lakukan tanpa henti di bait suci. Bunda Maria, setelah mendengar ramalan Simeon, mempersembahkan perasaan dan kepasrahannya kepada kehendak Allah yang akan terjadi pada diri Yesus, dirinya dan keluarganya. Kita masing-masing melalukan persembahan mingguan seperti kolekte pada waktu ekaristi, atau bentuk persembahan lain yang bagian per bagian kita lakukan pada suatu saat tertentu, seperti doa, kerja pelayanan, puasa, matiraga dan sebagainya. Bentuk persembahan yang kedua ialah persembahan maha besar, total, dan tuntas. Surat kepada orang-orang Ibrani (Ibr 2, 14-18) dalam bacaan kedua menjelaskan persembahan ini, yaitu Yesus Kristus mempersembahkan diri-Nya untuk menuruti kehendak Bapa dalam menyelamatkan dunia dan umat manusia. Dalam pesta hari ini, kita mengalami keikutsertaan persembahan Yesus ini. Dari setiap bentuk persembahan sebagian, sama seperti Maria, Simeon, dan Hana, kita bersama membuat persembahan sebagian seperti kanak-kanak Yesus dan menyatakan keikutsertaan kita dalam persembahan total dan tuntas Yesus di Kalvari, di atas salib. Gunanya persembahan sebagian kita ialah memperkuat persembahan total kita kepada Tuhan, yaitu beriman dan setia sampai mati dalam Kristus. Sekecil ukuran atau sedetik lamanya pernyataan persembahan yang kita masing-masing ungkapkan ialah dalam keikutsertaan kita kepada Kristus. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Tuhan maha baik, semoga tiap saat dalam hidup kami adalah kesempatan persembahan diri kami kepada-Mu. Kemuliaan kepada Bapa... Dalam nama Bapa… --- Send in a voice message: https://podcasters.spotify.com/pod/show/media-la-porta/message
Episode baru setiap Senin | pemuda.stemi.id | Episode 190 (Maleakhi 3:1-4:6): Bacaan kita pada hari ini memberikan pengharapan akan perubahan yang sempurna. Perubahan yang mencakup agama, politik, dan juga keluarga. Perbaikan yang sempurna bagi Israel hanya bisa terjadi jika Tuhan sendiri datang. Hanya Tuhan yang bisa perbaiki kerusakan para imam. Hanya Tuhan yang bisa perbaiki politik yang rusak. Hanya Tuhan yang bisa perbaiki keluarga yang hancur. Tetapi sebelum Dia datang, Dia akan mengirim utusan-Nya untuk mempersiapkan jalan bagi-Nya.
Episode baru setiap Senin | pemuda.stemi.id | Episode 189 (Maleakhi 2:1-17): Umat Tuhan yang baru dibentuk kembali ini perlu terus diingatkan agar tidak tersesat seperti nenek moyang mereka. Itulah sebabnya Tuhan memberikan nabi-nabi untuk terus mengingatkan mereka. Baik Hagai, Zakharia, maupun Maleakhi terus mengulang-ulang peringatan untuk menjaga umat Tuhan agar tidak tersesat. Dalam Renungan hari ini ada beberapa hal yang Tuhan terus ingatkan kepada mereka melalui Maleakhi.
Episode baru setiap Senin | pemuda.stemi.id | Episode 188 (Maleakhi 1:1-14): Kita telah menyelesaikan pembahasan Kitab Nehemia dan sekarang kita akan masuk ke dalam pembahasan kitab terakhir dalam Perjanjian Lama, yaitu Kitab Maleakhi. Maleakhi bernubuat untuk umat yang telah kembali dari pembuangan dengan memberikan pembahasan intinya pada kedatangan sang pendahulu bagi Mesias. Mesias akan datang, tetapi terlebih dahulu harus ada seorang yang mempersiapkan jalan bagi Dia.
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Suster Felisitas, SJMJ dari Komunitas Suster SJMJ Bintang Kejora Ciputat, Paroki Santo Nikodemus Ciputat, Keuskupan Agung Jakarta, Indonesia. Maleakhi 3: 1-4; 4: 5-6; Mazmur tg 25: 4bc-5ab.8-9.10.14; Lukas 1: 57-66 PERSIAPAN KELAHIRAN Renungan kita pada ini bertema: Persiapan Kelahiran. Sudah di depan mata hari kelahiran Yesus Kristus, maka persiapan yang paling pas bagi kita ialah persiapan kelahiran. Renungan kita kemarin-kemarin mengatar kita ke pintu kelahiran ini, di mana hari ini kita berjumpa dengan kelahiran Yohanes Pembaptis, yang membuka jalan bagi kelahiran sang Juru Selamat kita. Mungkin kedua bayi yang sudah berjumpa dalam kandungan ibu mereka masing-masing waktu perawan Maria berjumpa Elisabeth, sempat memberikan sein, bahwa Yohanes lahir lebih dahulu untuk memberikan pengumuman kepada seluruh dunia bahwa kelahiran sang Mesias akan menyusul. Kitab suci secara terang benderang mengisahkan bagaimana kedua utusan Allah itu lahir ke dunia satu menyusul yang lain. Kelahiran Yohanes pembaptis bermakna pertama-tama untuk menggenapi pernubuatan kitab suci atau rencana Allah bahwa nantinya ia menjadi suara yang berseru di padang gurun untuk menyiapkan jalan bagi datangnya sang Sabda. Selanjutnya kelahiran itu menjadi persiapan jalan pertobatan dan pembebasan orang-orang dari kegelapan dan kedosaan. Ini mulai dengan bapaknya sendiri, Zakariah yang terbuka mulutnya setelah membisu sebelum anaknya lahir. Kelahiran Yohanes menginspirasikan kita tentang lahir sebelum hari Natal. Secara rohani kita perlu lahir kembali. Kita mengingat kembali pembaptisan kita sebagai kelahiran baru di dalam Kristus. Kita juga mendapatkan pencurahan Roh Kudus melalui sakramen Krisma untuk dilahirkan dalam Roh Kudus. Setiap kali kita menghadiri perayaan Ekaristi, kelahiran baru diperoleh dengan masuknya firman Allah menjadi daging yang kita santap. Pengakuan iman melalui doa Aku Percaya dan doa-doa serta devosi-devosi memperkuat kelahiran kita kembali. Bagus jika tinggal beberapa saat hari raya Natal ini, kita luangkan waktu untuk merenungkan semua peristiwa iman saat kita mengalami dilahirkan kembali. Kita rekoleksi peristiwa-peristiwa kelahiran kita sepanjang tahun ini untuk menjadi pakaian pesta yang menutup diri kita, yang menjadi isi pikiran dan hati kita, yang menjadi bingkisan syukur, dan yang menjadi tanda persiapan kelahiran kita terbaru. Memang tepat dan bagus untuk suatu perjumpaan yang amat indah, yaitu perjumpaan kehidupan. Kita manusia terlahir kembali melalui Gereja yang kudus, Sabda kekal yang menjelmah menjadi manusia dalam suatu kelahiran melalui seorang perawan terberkati, masuk ke dalam Gereja yang sama. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Allah maha rahim, baharuilah diri kami dalam Roh–Mu supaya kami terlahir kembali menjadi baru, demi menyambut kelahiran Yesus Kristus, juru selamat dunia. Salam Maria penuh rahmat ... Dalam nama Bapa... --- Send in a voice message: https://podcasters.spotify.com/pod/show/media-la-porta/message
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Rini, Tirto, Hendry dan Pater Peter, SDB dari Komunitas Pukat Labuan Bajo, Keuskupan Ruteng, Indonesia. Maleakhi 1: 14b - 2: 2b.8-10; Mazmur tg 131: 1.2.3; 1 Tesalonika 2: 7b-9.13; Matius 23: 1-12 MENAWAR HARGA SURGA Renungan pada hari minggu biasa ke-31 ini bertema: Menawar Harga Surga. Budaya pasar telah membuat orang-orang di dunia tak bisa melepaskan diri dari uang dan harga. Dunia ini penuh dengan penawaran atau pemasangan harga. Semua dapat diuangkan. Uang dianggap sebagai raja di dalam dunia ini Mentalitas pasar yang demikian ingin diterapkan juga ke surga oleh manusia, paling kurang oleh sebagian orang yang berhaluan materialistik, duniawi dan kedagingan. Ada dua jurus utama di sini, yaitu pertama membawa Tuhan entah firman entah tindakan-Nya untuk menjadi harga atau nilai yang punya kekuatan untuk mempengaruhi sesama manusia. Jurus yang lain ialah membawa sesama manusia melalui segala cara supaya mereka mengenal Tuhan sesuai yang diinginkan oleh si pembawa. Pembawa-pembawa itu dapat kita pahami sebagai para penjual. Mereka menjual surga dan Tuhan supaya dibeli oleh sesamanya di dunia, dan mereka juga menjual manusia dan dunia supaya dibeli oleh surga dan Tuhan. Para penjual ini kalau menurut bacaan-bacaan kita pada hari ini ialah para imam, guru, ahli kitab suci, pemuka agama, rasul dan gembala. Pengajaran, kotbah dan perintah mereka mengatasnamakan Tuhan tetapi ternyata hanya berisi tipu daya dan nafsu kekuasaan mereka sendiri. Ini membuat banyak orang tertipu. Orang-orang kebanyakan yang sedang berziarah iman dalam segala jalan di dunia ditipu oleh gaya farisaik seperti yang ditegaskan oleh Yesus dalam Injil, bahwa kata-kata mereka dapat didengar untuk menambah pengetahuan dan informasi penghiburan, tapi jangan pernah mengikuti tindakan mereka. Mentalitas pasar memungkinkan orang lalu beramai-ramai menyatakan diri sebagai guru, rabi, imam, ahli, moralis bahkan bapa. Pasti ada begitu banyak teori dan ajaran. Para murid dan pendengar kebingungan dan kecenderungan yang besar ialah perpecahan. Memang dikatakan Santo Petrus dalam suratnya yang pertama bahwa kita semua adalah imam karena pembaptisan di dalam Kristus, tetapi ini bukan menjadi alasan untuk menawarkan surga sesuai standar masing-masing imam, dan bukan standarnya Yesus Kristus. Surga itu harus ditawarkan sedapat mungkin dengan standar Yesus, yaitu hanya ada satu guru, bapa, ahli dan kuasa maha tinggi, yaitu Bapa di surga. Setiap dari kita dapat menjadi penjual yang rendah hati, karena yang kita jual ialah Bapa yang satu, bukan diri kita sendiri. Kita sebagai kaum imam, kiranya dapat mengikuti contoh Santo Paulus yang menjadi seorang pelayan rendah hati. Secara rohani, penawaran atas surga harus membuat firman Allah prioritas bagi hidup manusia, dan secara jasmani, setiap kita berusaha untuk tidak menjadi beban yang menyakitkan, merusak dan merugikan orang lain. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Tuhan Yesus Kristus, Engkau telah menjadi hamba untuk mengangkat kerendahan dan kesusahan kami di dunia ke tingkat martabat diri-Mu, ajarkanlah kami untuk selalu rendah hati dalam kata dan tindakan kami. Bapa kami yang ada di surga ... Dalam nama Bapa ... --- Send in a voice message: https://podcasters.spotify.com/pod/show/media-la-porta/message
Merupakan kitab terakhir dari kitab Perjanjian Lama Dan kita dapat berjumpa lagi dengan Kitab Perjanjian Baru.
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Johanes Bambang dan Yuliana Manjung dari Komunitas Pukat Labuan Bajo, Keuskupan Ruteng, Indonesia. Maleakhi 3: 14 - 4: 2a; Mazmur tg 1: 1-2.3.4.6; Lukas 11: 5-13 PINTU DIKETOK DARI DALAM Tema renungan kita pada hari ini ialah: Pintu Diketok dari Dalam. Umumnya dipahami bahwa doa-doa permohonan kita merupakan kesempatan kita mengetok pintu hati Tuhan supaya memperhatikan keadaan kita. Namun yang sebenarnya ialah Tuhan yang pertama mengetok pintu hati kita, lalu kita menjadi sadar akan keadaan kita yang sebenarnya dan beranjak untuk meminta pertolongan-Nya. Ia mengetok pintu hati kita supaya kita mengetahui diri kita, kemudian kita yang harus mengetok pintu hati Allah. Bacaan Injil tadi menunjukkan bahwa kitalah yang mengetok pintu hati Tuhan. Doa-doa kita sepanjang masa menunjukkan itu. Permohonan dan ujud doa atau persembahan kita sampaikan kepada-Nya yang didahului oleh sapaan atau seruan nama-Nya yang suci merupakan tanda kita meminta perhatian. Itu adalah cara yang lazim kita mengetok pintu Tuhan. Namun ada hal yang tidak biasa dan dapat menjadi sesuatu yang sangat perlu kita benahi. Sering Tuhan mengetok pintu hati dan pintu keluarga kita. Namun kita mungkin bersikap seperti tuan rumah yang di tengah malam, pintu rumah sudah tertutup, sudah tidur bersama keluarganya dan tak ingin bangun membukakan pintu. Malas, bosan, malu, takut dan menolak membukakan pintu adalah sikap-sikap yang sering kita tunjukkan. Ada sejumlah besar orang menolak ketukan pintu dan ajakan untuk menghadiri ekaristi pada hari minggu dan hari raya. Ada banyak orang tak menghiraukan ketukan pintu untuk setia mendengarkan dan merenungkan firman Tuhan. Ada begitu banyak orang yang sengaja menyangkal ketukan pintu untuk memilih kebenaran tetapi cenderung kepada penyebaran berita-berita bohong melalui media sosial. Masih banyak contoh lainnya. Padahal undangan dan ajakan Tuhan ini merupakan pilihan yang lebih baik untuk dapat mengalami kemuliaan dan kebesaran-Nya yang terungkap dalam tanda-tanda nyata kehidupan. Berdoa, berkorban, beramal, berbela rasa, dan berbuat kasih adakah maksud-maksud undangan itu. Adalah lebih tepat untuk mengetuk pintu rumah dan hati manusia dari dalam. Maksudnya ialah karena seruan dan desakannya lebih kuat sehingga membangunkan dan menyadarkan orang-orang yang sengaja menutup pintu-pintu mereka dengan kuat. Tuhan berperan mengetuk pintu kita dari dalam, namun juga kita sendiri yang mesti melalukan itu. Pemeriksaan batin yang rutin, pengakuan dosa yang reguler dan bimbingan rohani yang teratur merupakan cara-cara mengalami bagaimana pintu kita diketuk dari dalam. Melalui itu semua, kita dapat terbangun dari tidur kita yang sering mengada-ada, supaya bisa beraktualisasi diri lebih baik lagi sebagai pengikut Kristus. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Bapa di surga, karuniakanlah kami hati yang selalu lembut dan terbuka untuk semua kebaikan dan kebenaran yang tercurah melalui firman-Mu yang kami terima. Salam Maria... Dalam nama Bapa... --- Send in a voice message: https://podcasters.spotify.com/pod/show/media-la-porta/message
Maleakhi 4 (Charisma Melniatri, M.Pd)
Maleakhi 3 (Ivan Talakua, S.Th)
Maleakhi 1 (Hartati Muljani Notoprodjo, M.Div., M.A. C.)
Episode baru setiap Senin | pemuda.stemi.id | Episode 148 (Historical Background of Book of Ezra): Untuk membantu dalam merenungkan kitab-kitab Ezra, Hagai, Zakharia, Nehemia, dan Maleakhi, kita perlu memahami latar belakang sejarah yang terjadi pada waktu yang bersamaan dengan periode yang dibahas oleh kitab-kitab itu. Kitab-kitab yang akan kita bahas berikutnya ini terjadi pada masa kejayaan kerajaan Persia.
2Tawarikh 35, Wahyu 21, Maleakhi 3, dan Yohanes 20. Wahyu 21:1, “Lalu aku melihat langit yang baru dan bumi yang baru, sebab langit yang pertama dan bumi yang pertama telah berlalu, dan laut pun tidak ada lagi.”
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan Maria Sariwaty Ganggur dari Komunitas Pukat Labuan Bajo, Keuskupan Ruteng, Indonesia. Maleakhi 3: 1-4; 4: 5-6; Mazmur tg 25: 4bc-5ab.8-9.10.14; Lukas 1: 57-66 PERSIAPAN KELAHIRAN Renungan kita pada ini bertema: Persiapan Kelahiran. Sudah di depan mata hari kelahiran Yesus Kristus, maka persiapan yang paling pas bagi kita ialah persiapan kelahiran. Renungan kita kemarin-kemarin mengatar kita ke pintu kelahiran ini, di mana hari ini kita berjumpa dengan kelahiran Yohanes Pembaptis, yang membuka jalan bagi kelahiran sang Juru Selamat kita. Mungkin kedua bayi yang sudah berjumpa dalam kandungan ibu mereka masing-masing waktu perawan Maria berjumpa Elisabeth, sempat memberikan sein, bahwa Yohanes lahir lebih dahulu untuk memberikan pengumuman kepada seluruh dunia bahwa kelahiran sang Mesias akan menyusul. Kitab suci secara terang benderang mengisahkan bagaimana kedua utusan Allah itu lahir ke dunia satu menyusul yang lain. Kelahiran Yohanes pembaptis bermakna pertama-tama untuk menggenapi pernubuatan kitab suci atau rencana Allah bahwa nantinya ia menjadi suara yang berseru di padang gurun untuk menyiapkan jalan bagi datangnya sang Sabda. Selanjutnya kelahiran itu menjadi persiapan jalan pertobatan dan pembebasan orang-orang dari kegelapan dan kedosaan. Ini mulai dengan bapaknya sendiri, Zakariah yang terbuka mulutnya setelah membisu sebelum anaknya lahir. Kelahiran Yohanes menginspirasikan kita tentang lahir sebelum hari Natal. Secara rohani kita perlu lahir kembali. Kita mengingat kembali pembaptisan kita sebagai kelahiran baru di dalam Kristus. Kita juga mendapatkan pencurahan Roh Kudus melalui sakramen Penguatan untuk dilahirkan dalam Roh Kudus. Setiap kali kita menghadiri perayaan Ekaristi, kelahiran baru diperoleh dengan masuknya firman Allah menjadi daging yang kita santap. Pengakuan iman melalui doa Aku Percaya dan doa-doa serta devosi-devosi memperkuat kelahiran kita kembali. Bagus jika tinggal beberapa saat hari raya Natal ini, kita luangkan waktu untuk merenungkan semua peristiwa iman saat kita mengalami dilahirkan kembali. Kita rekoleksi peristiwa-peristiwa kelahiran kita sepanjang tahun ini untuk menjadi pakaian pesta yang menutup diri kita, yang menjadi isi pikiran dan hati kita, yang menjadi bingkisan syukur, dan yang menjadi tanda persiapan kelahiran kita terbaru. Memang tepat dan bagus untuk suatu perjumpaan yang amat indah, yaitu perjumpaan kehidupan. Kita manusia terlahir kembali melalui Gereja yang kudus, Sabda kekal yang menjelmah menjadi manusia dalam suatu kelahiran melalui seorang perawan terberkati, masuk ke dalam Gereja yang sama. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Allah maha rahim, baharuilah diri kami dalam Roh–Mu supaya kami terlahir kembali menjadi baru, demi menyambut kelahiran Yesus Kristus, juru selamat dunia. Salam Maria penuh rahmat ... Dalam nama Bapa ... --- Send in a voice message: https://anchor.fm/media-la-porta/message
GRACEWORDS by Pdt. Caleb Hover Bintoro. A Collaboration between GBI ROCK GRIYA JOGJA & GBI ROCK PLUIT
GRACEWORDS by Pdt. Caleb Hover Bintoro. A Collaboration between GBI ROCK GRIYA JOGJA & GBI ROCK PLUIT
15/12/2022 - GRACEWORDS by Pdt. Caleb Hover Bintoro. A Collaboration between GBI ROCK GRIYA JOGJA & GBI ROCK PLUIT
17/12/2022 - GRACEWORDS by Pdt. Caleb Hover Bintoro. A Collaboration between GBI ROCK GRIYA JOGJA & GBI ROCK PLUIT
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Hendry dan Pater Peter SDB dari Komunitas Pukat Labuan Bajo, Keuskupan Ruteng, Indonesia. Maleakhi 3: 19-20a; Mazmur tg 98: 5-6.7-8.9a; 2 Tesalonika 3: 7-12; Lukas 21: 5-19 PANGGILAN UNTUK BERTAHAN Tema renungan kita pada hari ini ialah: Panggilan Untuk Bertahan. Ada pertengkaran besar sedang terjadi di dalam keluarga. Awalnya dari salah paham suami dan istri. Karena masing-masingnya tidak saling menerima, yang satu mengancam yang lainnya untuk keluar dari rumah. Suami bersiap untuk keluar dari rumah. Tetapi pada saat yang sama, istri juga bersiap untuk keluar. Anak-anak semuanya menangis dan melawan keinginan orang tua yang mau keluar dari rumah. Mereka berusaha mencegahnya. Anak sulung ditemani dua adiknya berdiri di pintu untuk menghalangi bapak atau ibunya pergi dari rumah. Karena begitu serunya usaha ketiga anak, akhirnya kedua orang tua mereka membatalkan keinginan keluar dari rumah. Kejadian di dalam keluarga ini sebenarnya menggambarkan dua hal penting yang menjadi penentu nasib keluarga tersebut: melarikan diri dari masalah atau bertahan untuk menghadapi dan mengatasinya. Pilihan yang diambil menunjukkan kualitas manusianya. Ada begitu banyak masalah dan kesulitan yang kita hadapi. Injil pada hari ini justru menggambarkan sejumlah masalah besar, rumit dan sangat menakutkan. Dua pilihan itu senantiasa menantang kita untuk dapat memilih yang terbaik. Untuk yang terbaik, Yesus Kristus memerintahkan kita memilih untuk bertahan. Ia sendiri sudah memberikan kita contoh, yaitu diri-Nya sendiri yang bertahan sampai akhir hidup-Nya, persis ketika di atas salib Ia berseru sebelum menghembuskan nafas terakhir: "Sudah selesai". Tuhan Yesus sungguh meminta kita untuk bertahan, apa pun keadaannya, kapan pun waktunya. Tujuan kita bertahan adalah supaya kita selamat. Ada beberapa sarana pendukung yang membantu kita untuk bertahan. Pertama adalah janji akan datangnya hari Tuhan. Jika tidak ada suatu janji sebagai pegangan, apalagi yang menjanjikan ialah Tuhan sendiri seperti yang diamanatkan oleh nubuat Maleakhi, orang tidak memiliki alasan untuk bertahan. Kedua, menurut Mazmur tanggapan hari ini, perwujudan janji menjadi sangat penting. Setiap orang menjadi pasti tentang nasibnya, yaitu ditentukan oleh pengadilan terakhir apakah seseorang itu layak atau tidak layak masuk di dalam kerajaan surga. Ketiga ialah kemampuan mengisi waktu selama bertahan dengan sikap tenang, penuh kesabaran, dan tetap bekerja bagi penyelesaian masalah-masalah yang kita dihadapi. Mungkin masalah itu menyangkut pekerjaan yang tidak beres, kebutuhan dasar yang tidak cukup atau masalah kehidupan lainnya. Di dalam masa bertahan itu, kita mesti mampu bekerja demi tercapainya keselamatan yang sudah dijanjikan Tuhan Yesus Kristus kepada kita. Bertahan dalam kekosongan adalah sebuah kebodohan. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa ... Ya Bapa, semoga dengan perayaan hari Minggu ini, kami Engkau penuhi dengan semangat untuk bertahan. Bapa kami yang ada di Surga ... Dalam nama Bapa ... --- Send in a voice message: https://anchor.fm/media-la-porta/message
Kencan Dengan Tuhan - Senin, 8 Agustus 2022 "Maka ia akan membuat hati bapa-bapa berbalik kepada anak-anaknya dan hati anak-anak kepada bapa-bapanya supaya jangan Aku datang memukul bumi sehingga musnah." (Maleakhi 4:6) Renungan: Ada seorang pria yang selalu berlaku kejam kepada istri dan anak-anaknya. Ia berpikir bahwa dengan demikian maka istri dan anak-anaknya akan menjadi hormat dan tunduk kepadanya. Istrinya hidup dalam kesengsaraan dan anak-anaknya selalu dihinggapi oleh rasa takut, apalagi kalau ia sedang berada di rumah. Semuanya itu terjadi karena sifatnya yang diktator. Jika anak-anaknya melakukan sesuatu yang tidak menyenangkan hatinya, maka ia tidak segan-segan memukul anak-anaknya bahkan mengancam mereka dengan menggunakan senjata celurit, sehingga anak-anaknya dicekam oleh rasa takut dan benci kepadanya. Suatu hari pria ini diajak oleh temannya untuk mengikuti retret Pria Sejati. Ternyata pengajaran yang diterimanya hari itu telah mengubahkan pola pandangnya, sehingga ia menangis saat pelajaran berlangsung. Ia menyadari bahwa selama ini ia telah berlaku tidak adil kepada istri dan anak-anaknya dan belum maksimal dalam melaksanakan tugas-tugasnya sebagai seorang kepala rumah tangga. Saat itu ia mengambil keputusan untuk memperbaiki hubungan yang rusak di dalam keluarganya. Ia ingin mengadakan pemberesan dengan istri dan anak-anaknya. Ketika pulang ia mengumpulkan istri dan anak-anaknya. Dia minta maaf kepada istrinya kemudian dipeluknya anak-anaknya satu persatu sambil berkata, "Ampuni Papa Nak, karena Papa sudah menyakiti hatimu." Hari itu terjadi pemulihan di dalam keluarga tersebut. Sekarang istri dan anaknya tidak hidup dalam ketakutan lagi sebaliknya mereka menghormati dan mengasihi Papanya. Adalah hal yang wajar jika kepala rumah tangga mendapat hormat dari istri dan anak-anaknya tetapi rasa hormat itu tidak harus diperoleh dari sikap yang diktator. Sebaliknya dengan sikap yang lemah lembut dan mengasihi, maka seorang kepala rumah tangga akan mendapat hormat dan cinta yang besar dari istri dan anak-anaknya. Ingatlah bahwa bukan zamannya lagi seorang suami atau bapak menjadi pemimpin yang diktator di dalam keluarga. Untuk memperbaiki hubungan yang rusak di dalam keluarga, maka dibutuhkan keberanian serta kerendahan hati untuk mengakui kelemahan-kelemahan dan kekurangan-kekurangan oleh suami, istri dan anak-anak. Dengan demikian akan terbangun suatu hubungan yang indah di tengah-tengah keluarga. Firman Tuhan mengajarkan agar suami mengasihi istri dan tidak melukai perasaan anak-anak yang Tuhan percayakan kepadanya. Karena itu semua bapak-bapak harus mempunyai kerinduan untuk memperbaharui hati dan sikap di dalam keluarga, sehingga dapat menjadi teladan. Alangkah indahnya jika hati para bapak dipulihkan sehingga anak-anaknya juga berbalik mengasihi mereka. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, hatiku melimpah dengan ucapan syukur karena engkau mengajarkanku untuk menjadi seorang pria yang maksimal dalam keluargaku. Amin. (Dod).
Maleakhi 3:10 Bawalah seluruh persembahan persepuluhan itu ke dalam rumah perbendaharaan, supaya ada persediaan makanan di rumah-Ku dan ujilah Aku, firman TUHAN semesta alam, apakah Aku tidak membukakan bagimu tingkap-tingkap langit dan mencurahkan berkat kepadamu sampai berkelimpahan Amsal 3:9-10 3:9 Muliakanlah TUHAN dengan hartamu dan dengan hasil pertama dari segala penghasilanmu. 10 maka lumbung-lumbungmu akan diisi penuh sampai melimpah-limpah, dan bejana pemerahanmu akan meluap dengan air buah anggurnya. Kis 4:32 Adapun kumpulan orang yang telah percaya itu, mereka sehati dan sejiwa, dan tidak seorangpun yang berkata, bahwa sesuatu dari kepunyaannya adalah miliknya sendiri, tetapi segala sesuatu adalah kepunyaan mereka bersama 2 Kor 9:6-8 Camkanlah ini: Orang yang menabur sedikit, akan menuai sedikit juga, dan orang yang menabur banyak, akan menuai banyak juga. 9:7 Hendaklah masing-masing memberikan menurut kerelaan hatinya, jangan dengan sedih hati atau karena paksaan, sebab Allah mengasihi orang yang memberi dengan sukacita. 9:8 Dan Allah sanggup melimpahkan segala kasih karunia kepada kamu, supaya kamu senantiasa berkecukupan di dalam segala sesuatu dan malah berkelebihan di dalam pelbagai kebajikan. 1 samuel 16:7 - Bukan yang dilihat manusia yang dilihat Allah; manusia melihat apa yang di depan mata, tetapi TUHAN melihat hati Roma 12:8 - jika karunia untuk menasihati, baiklah kita menasihati. Siapa yang membagi-bagikan sesuatu, hendaklah ia melakukannya dengan hati yang ikhlas; siapa yang memberi pimpinan, hendaklah ia melakukannya dengan rajin; siapa yang menunjukkan kemurahan, hendaklah ia melakukannya dengan sukacita. Amsal 11:24 Ada yang menyebar harta, tetapi bertambah kaya, ada yang menghemat secara luar biasa, namun selalu berkekurangan 2 Kor 8:12 Sebab jika kamu rela untuk memberi, maka pemberianmu akan diterima, kalau pemberianmu itu berdasarkan apa yang ada padamu, bukan berdasarkan apa yang tidak ada padamu. Matius 26:7-10 26:7 datanglah seorang perempuan kepada-Nya membawa sebuah buli-buli pualam berisi minyak wangi yang mahal. Minyak itu dicurahkannya ke atas kepala Yesus, yang sedang duduk makan. 26:8 Melihat itu murid-murid gusar dan berkata: "Untuk apa pemborosan ini? 26:9 Sebab minyak itu dapat dijual dengan mahal dan uangnya dapat diberikan kepada orang-orang miskin." 26:10 Tetapi Yesus mengetahui pikiran mereka lalu berkata: "Mengapa kamu menyusahkan perempuan ini? Sebab ia telah melakukan suatu perbuatan yang baik pada-Ku. Matius 6:2 6:2 Jadi apabila engkau memberi sedekah, janganlah engkau mencanangkan hal itu, seperti yang dilakukan orang munafik di rumah-rumah ibadat dan di lorong-lorong, supaya mereka dipuji orang. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya mereka sudah mendapat upahnya Kis 20:35 Dalam segala sesuatu telah kuberikan contoh kepada kamu, bahwa dengan bekerja demikian kita harus membantu orang-orang yang lemah dan harus mengingat perkataan Tuhan Yesus, sebab Ia sendiri telah mengatakan: Adalah lebih berbahagia memberi daripada menerima." 2 Kor 9:6-8 Camkanlah ini: Orang yang menabur sedikit, akan menuai sedikit juga, dan orang yang menabur banyak, akan menuai banyak juga. 9:7 Hendaklah masing-masing memberikan menurut kerelaan hatinya, jangan dengan sedih hati atau karena paksaan, sebab Allah mengasihi orang yang memberi dengan sukacita. 9:8 Dan Allah sanggup melimpahkan segala kasih karunia kepada kamu, supaya kamu senantiasa berkecukupan di dalam segala sesuatu dan malah berkelebihan di dalam pelbagai kebajikan.
2 Tawarikh 31:20-21 Demikianlah perbuatan Hizkia di seluruh Yehuda. Ia melakukan apa yang baik, apa yang jujur, dan apa yang benar di hadapan TUHAN, Allahnya. 21 Dalam setiap usaha yang dimulainya untuk pelayanannya terhadap rumah Allah, dan untuk pelaksanaan Taurat dan perintah Allah, ia mencari Allahnya. Semuanya dilakukannya dengan segenap hati, sehingga segala usahanya berhasil. Yakobus 4:8 Mendekatlah kepada Allah, dan Ia akan mendekat kepadamu. Tahirkanlah tanganmu, hai kamu orang-orang berdosa! dan sucikanlah hatimu, hai kamu yang mendua hati! 2 Tawarikh 28:22-23 Dalam keadaan terdesak itu raja Ahas ini, malah semakin berubah setia terhadap TUHAN. Ia mempersembahkan korban kepada para allah orang Damsyik yang telah mengalahkan dia. Pikirnya: "Yang membantu raja-raja orang Aram adalah para allah mereka; kepada merekalah aku akan mempersembahkan korban, supaya mereka membantu aku juga." Tetapi allah-allah itulah yang menjadi sebab keruntuhan bagi dia dan bersama-sama dengan dia bagi seluruh Israel. Zakaria 1:3 Sebab itu katakanlah kepada mereka: Beginilah firman TUHAN semesta alam: Kembalilah kepada-Ku, demikianlah firman TUHAN semesta alam, maka Akupun akan kembali kepadamu, firman TUHAN semesta alam. Maleakhi 3:7 Sejak zaman nenek moyangmu kamu telah menyimpang dari ketetapan-Ku dan tidak memeliharanya. Kembalilah kepada-Ku, maka Aku akan kembali kepadamu, firman TUHAN semesta alam. Tetapi kamu berkata: "Dengan cara bagaimanakah kami harus kembali?" Ayat 3:8 -11 Bolehkah manusia menipu Allah? Namun kamu menipu Aku. Tetapi kamu berkata: "Dengan cara bagaimanakah kami menipu Engkau?" Mengenai persembahan persepuluhan dan persembahan khusus! Kamu telah kena kutuk, tetapi kamu masih menipu Aku, ya kamu seluruh bangsa! Bawalah seluruh persembahan persepuluhan itu ke dalam rumah perbendaharaan, supaya ada persediaan makanan di rumah-Ku dan ujilah Aku, firman TUHAN semesta alam, apakah Aku tidak membukakan bagimu tingkap-tingkap langit dan mencurahkan berkat kepadamu sampai berkelimpahan. Aku akan menghardik bagimu belalang pelahap, supaya jangan dihabisinya hasil tanahmu dan supaya jangan pohon anggur di padang tidak berbuah bagimu, firman TUHAN semesta alam. Problem Yesaya 1:16 - Basuhlah, bersihkanlah dirimu, jauhkanlah perbuatan-perbuatanmu yang jahat dari depan mata-Ku. Berhentilah berbuat jahat, Galatia 5:17-18 Sebab keinginan daging berlawanan dengan keinginan Roh dan keinginan Roh berlawanan dengan keinginan daging --karena keduanya bertentangan--sehingga kamu setiap kali tidak melakukan apa yang kamu kehendaki. Galatia 5:18 Akan tetapi jikalau kamu memberi dirimu dipimpin oleh Roh, maka kamu tidak hidup di bawah hukum Taurat. Titus 2:11-12 Karena kasih karunia Allah yang menyelamatkan semua manusia sudah nyata. Ia mendidik kita supaya kita meninggalkan kefasikan dan keinginan-keinginan duniawi dan supaya kita hidup bijaksana, adil dan beribadah di dalam dunia sekarang ini. Mazmur 73:27-28 Sebab sesungguhnya, siapa yang jauh dari pada-Mu akan binasa; Kau Binasakan semua orang, yang berzinah dengan meninggalkan Engkau. Tetapi aku, aku suka dekat pada Allah; aku menaruh tempat perlindunganku pada Tuhan ALLAH, supaya dapat menceritakan segala pekerjaan-Nya
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Sr. Amanda, OSF dan Sr. Chriscentiana, OSF dari Komunitas Suster OSF Negara-Bali, Keuskupan Denpasar. Maleakhi 3: 1-4; Mazmur tg 24: 7.8.9.10; Ibrani 2: 14-18; Lukas 2: 22-40 KEPENUHAN HIDUP Renungan kita pada hari ini bertema: Kepenuhan Hidup. Banyak pertanyaan diajukan kepada para lansia atau jompo, tentang kepenuhan hidup. Semua jawabannya ialah mereka menikmati hidup dan sangat merasakan suatu kepenuhan hidup. Bagi mereka, kepenuhan hidup mereka ialah menikmati pensiun dan kebersamaan dengan anak-anak dan cucu-cucu. Yang penting kebutuhan dasar terpenuhi dan hidup dalam kebersamaan terjamin, para orang tua ini sudah merasa bahagia dalam hidupnya di dunia. Namun demikian ada sesuatu yang lain perlu ditambahkan untuk suatu kepenuhan hidup, tidak hanya untuk para lansia dan jompo, tetapi juga untuk setiap orang beriman. Kepenuhan hidup adalah suatu pengalaman kebahagiaan di mana baik jasmani maupun rohani memberikan kontribusi yang sama dalam kehidupan yang bermakna. Injil pada hari ini berkisah tentang dua orang tua: Simeon dan Hanna yang menyatakan bahwa kebahagiaan puncak hidup mereka ialah ketika bertemu dengan Tuhan. Bagian ini adalah hal yang melengkapi kepenuhan hidup para lansia dan jompo tadi, demikian juga kita semua. Ada orang mengatakan bahwa hidupnya menjadi lengkap dan penuh kalau dapat menikah dengan pasangan yang ideal dan akhirnya mempunyai sepasang anak. Ada orang lain yakin bahwa kepenuhan hidupnya didapat melalui pencapaian gelar pendidikan yang tertinggi. Ada yang lain lagi percaya bahwa kepenuhan hidupnya ialah ketika dapat mencapai usia 80 tahun dan akhirnya menutup usianya dengan tenang dan damai. Dan masih panjang lagi daftar yang berisi aneka jenis kepenuhan hidup. Namun Simeon dan Hanna memberikan kita satu peringatan bahwa kepenuhan hidup itu ialah ketika kita bahagia dapat berjumpa dengan Tuhan. Setiap bentuk pengalaman dan pekerjaan, sangat perlu dilengkapi dengan satu tujuan terakhir, ialah kepenuhan hidup ketika berjumpa dengan Tuhan. Istilah yang lebih khusus untuk ini ialah kekudusan. Simeon dan Hanna mengundang kita untuk merayakan pesta persembahan Tuhan di Bait Allah, sebagai suatu pengalaman akan kekudusan. Kita masih hidup di dunia, namun kita diminta untuk memperbanyak dan memperkuat pengalaman-pengalaman berjumpa dengan Tuhan. Di sana akan tercipta kebahagiaan dan kekudusan dikaruniakan. Tuhan yang dijumpai ialah Dia yang ada di dalam bait suci-Nya, artinya Tuhan yang mahasuci. Tidak mungkin Ia yang menguduskan kita tetapi Ia kurang suci. Tuhan yang sama memilih untuk menjelma secara radikal untuk menjadi manusia, supaya dikenal dan dijumpai oleh kita di dunia, dan akhirnya dapat mengangkat kita sampai kepada tingkat kekudusan yang dikehendaki-Nya dari kita semua. Marilah kita berdoa. Dalam nama... Ya Allah, penuhilah kami dengan Roh-Mu sehingga kami dapat bersaksi dengan benar tentang Dikau. Kemuliaan... Dalam nama Bapa ... --- Send in a voice message: https://anchor.fm/media-la-porta/message
Kebaktian Hari Ahad BEM Lutong Baru BM, 23 January 2022, 8.30am. Pr Usun Anyie Ngau. [Rangka Perkongsian.] “Bahwasanya Aku, TUHAN, tidak berubah…”, Maleakhi 3:6. Apa ertinya Allah tidak berubah? A. Keberadaan Allah tidak berubah. Mazmur 102:25-27. B. Karakter dan kasih Allah tidak berubah. Bilangan 23:19, Mazmur 103:17, Yeremia 31:3. C. Rencana dan tujuan Allah tidak berubah. Amsal 19:21, Mazmur 33:10-11, Yesaya 14:24. D. Firman dan janji-janji Allah tidak berubah. Yesaya 40:8. Sifat Tuhan yang tidak berubah adalah sumber penghiburan kepada orang-orang percaya kerana kita boleh bergantung kepada-Nya untuk menepati janji-janji-Nya. Dia ada untuk kita apabila kita memerlukan-Nya. Kerana Allah tidak berubah, 1. Kita percaya kesetiaan-Nya untuk memenuhi janji-janji-Nya dan melaksanakan rancangan-Nya. 2. Kita ada penghiburan dalam penderitaan kita dan dalam keselamatan kita. 3. Kita boleh hidup dengan penuh keyakinan. Tuhan sedang memerintah dan berdaulat di dunia ini. Kesimpulan / Penutup. Firman Tuhan mengatakan bahawa Allah adalah “kubu pertahanan” kita. Itulah keyakinan kita dalam kita hidup bersama-Nya sebagai dasar kita dan perlindung bagi kita setiap hari. Apabila kita takut dan khuatir, marilah kita ingat bahawa Allah kita tidak berubah; maka, kita sentiasa aman di dalam Dia. Apabila dunia berputar di sekeliling kita dengan begitu banyak ketidakpastian dan perubahan, Tuhan tetap sama. Tidak kira apapun perubahan dalam hidup, tidak kira apapun keadaan disekeliling kita berubah, ketahuilah bahawa Tuhan tidak akan pernah berubah. Dengan memahami, menghayati dan mengimani siapa Tuhan bagi hidup kita, maka seharusnya orang-orang yang percaya itu adalah orang yang paling tenang menghadapi hidup ini. Kerana mereka punya Tuhan yang berkuasa, Tuhan Pemelihara, Tuhan yang Setia pada janji-janji-Nya dan Tuhan yang mengasihi. Seharusnya iman kita tidak boleh goyah hanya kerana rupa-rupa masalah kehidupan, kerana kita punya Tuhan yang lebih berkuasa dan kasih-Nya lebih besar dari masalah-masalah hidup kita. Iman menenteramkan jiwa kita, kasih Tuhan mendamaikan hati kita dan janji-janji-Nya menguatkan hidup kita. Kerana Tuhan tidak berubah kita boleh menjadi tenang apabila segala-galanya di sekeliling kita berubah. Tuhan bekerja dalam perubahan kita untuk menggerakkan kita ke hadapan. Dalam setiap perubahan kita boleh yakin Tuhan merancang untuk kebaikan kita, mendekatkan kita kepada-Nya. Allah yang kekal dan tidak akan berubah selamanya! Kita manusia, keadaan, dan apa pun dalam dunia ini dapat dan akan berubah, kecuali Allah kita! Mari kita jalani hari kita dengan mata yang tertuju kepada Allah kita yang kekal, Allah yang tidak pernah berubah kelmarin, hari ini dan selamanya. Amen! [Firman Tuhan dikongsikan Pr Usun Anyie dalam Kebaktian Hari Ahad BEM Lutong Baru BM, 23 Januari 2022, 8.30 am. Pujian Penyembahan Dipimpin Puan Angela Mancha. Nota: Kebaktian telah disiar secara langsung melalui facebook BEM Lutong Baru.] --- Send in a voice message: https://anchor.fm/lydia341/message
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan dan renungan dibawakan oleh Pastor Peter Tukan, SDB dari Komunitas Salesian di Labuan Bajo, Keuskupan Ruteng. Maleakhi 3: 1-4; 4: 5-6; Mazmur tg 25: 4bc-5ab.8-9.10.14; Lukas 1: 57-66 PERSIAPAN KELAHIRAN Renungan kita pada hari ini bertema: Persiapan Kelahiran. Sudah di depan mata hari kelahiran Yesus Kristus, persiapan yang paling pas bagi kita ialah persiapan kelahiran. Renungan kita kemarin-kemarin mengatar kita ke pintu kelahiran ini, di mana hari ini kita berjumpa dengan kelahiran Yohanes Pembaptis, yang membuka jalan untuk kelahiran berikutnya yang jauh lebih besar daripada dia. Mungkin kedua bayi yang sudah berjumpa dalam kandungan ibu mereka masing-masing waktu perawan Maria berjumpa Elisabeth, sempat saling berbicara, bahwa Yohanes lahir lebih dahulu untuk mengumumkan kepada seluruh dunia bahwa kelahiran sang Mesias akan menyusul. Kitab suci secara jelas mengisahkan bagaimana kedua utusan Allah itu lahir ke dunia satu menyusul yang lain. Kelahiran Yohanes pembaptis bermakna pertama-tama untuk menggenapi nubuat kitab suci atau rencana Allah bahwa dia menjadi suara yang berseru di padang gurun untuk menyiapkan jalan bagi datangnya sang Sabda. Selanjutnya kelahiran itu menjadi persiapan jalan pertobatan dan pembebasan orang-orang dari kegelapan, kebutaan, kebodohan dan dosa. Persiapan ini mulai dengan bapaknya sendiri, Zakariah yang terbuka mulutnya setelah membisu sebelum anaknya lahir. Kelahiran Yohanes menginspirasikan kita kelahiran sebelum hari Natal nanti. Secara rohani kita perlu lahir kembali. Kita mengingat kembali pembaptisan kita sebagai kelahiran baru di dalam Kristus. Kita juga mendapatkan pencurahan Roh Kudus melalui sakramen Krisma untuk dilahirkan dalam Roh Kudus. Setiap kali kita menghadiri perayaan Ekaristi, kelahiran baru diperoleh dengan masuknya firman Allah menjadi daging yang kita santap. Pengakuan iman melalui doa “Aku Percaya” dan doa-doa serta devosi-devosi memperkuat kelahiran kita kembali. Semua ini selalu kita jalani secara baik dan rutin. Bagus jika tinggal hitungan hari perayaan Natal ini, kita luangkan waktu untuk merenungkan semua peristiwa iman saat kita mengalami kelahiran kembali. Kita rekoleksi peristiwa-peristiwa kelahiran kita sepanjang tahun ini untuk menjadi pakaian pesta yang menutup diri kita, yang menjadi isi pikiran dan hati kita, yang menjadi bingkisan syukur, dan yang menjadi tanda persiapan kelahiran kita terbaru. Memang tepat dan bagus untuk suatu perjumpaan yang amat indah, yaitu perjumpaan kehidupan. Kita manusia terlahir kembali melalui Gereja yang kudus, Sabda kekal yang menjelma menjadi manusia dalam suatu kelahiran melalui seorang perawan terberkati, masuk ke dalam Gereja yang sama. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Allah maha rahim, baharuilah diri kami dalam Roh–Mu supaya kami terlahir kembali menjadi baru, demi menyambut kelahiran Yesus Kristus, juru selamat dunia. Salam Maria ... Dalam nama Bapa... --- Send in a voice message: https://anchor.fm/media-la-porta/message
Sabda Winedhar - 3 Desember 2021. Maleakhi 3:13-18
Maleakhi 3:1 “Lihat, Aku menyuruh utusanKu, supaya ia mempersiapkan jalan di hadapanKu! Dengan mendadak Tuhan yang kamu cari itu akan masuk ke baitNya! Malaikat Perjanjian yang kamu kehendaki itu, sesungguhnya, Ia datang, firman TUHAN semesta alam.” Saudara, selama Advent ini, mari kita menanti kedatangan Mesias dan kiranya ini menjadi kerinduan yang masih sangat kita inginkan dan terasa. Dunia kita hancur dan kita membutuhkan Juruselamat. Namun, seperti bangsa Israel, Juruselamat yang kita nantikan mungkin tidak seperti yang kita harapkan. Dia juga mungkin tidak memuji kita, sebaliknya, segala kekurangan kita akan Ia ungkapkan dan Ia meminta untuk kita untuk bertobat dan mengubah cara hidup kita. Dia mau supaya kita bersih, murni. Dan dalam proses tersebut, Tuhan tidak akan meninggalkan kita sendirian dan membiarkan kita begitu saja. Mari kita pakai minggu-minggu Advent ini menjadi suatu moment untuk kita terbuka kepada Tuhan dan menerima kedatanganNya.
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan dibawakan oleh Maria Tania Mosa dan renungan dibawakan oleh Apolonia Lema dari Gereja Santo Markus Penginjil Fatuka, Paroki Simon Petrus Tarus, Keuskupan Agung Kupang. Maleakhi 3: 13 - 4: 2a; Mazmur tg 1: 1-2.3.4.6; Lukas 11: 5-13 PINTU DIKETOK DARI DALAM Tema renungan kita pada hari ini ialah: Pintu Diketok Dari Dalam. Ada sebuah kegiatan doa Rosario bersama yang serempak diadakan di sejumlah kota. Panitia memberitahu bahwa pada jam yang sudah ditentukan, setiap orang berdoa sesuai dengan petunjuk yang sudah diberikan. Setelah hari pertama berlangsung doa tersebut, setiap orang memberikan kesaksiannya, bahwa mereka berdoa persis pada waktu yang sudah ditentukan. Tidak ada satu pun yang terlambat memulai doa Rosario. Mereka seolah-olah mendengar Bunda Maria mengetok pintu rumah tanda doa harus dimulai. Bisa saja kesaksian mereka benar, bahwa Bunda Maria atau Tuhan Yesus sendiri mengetok pintu rumah mereka. Injil pada hari ini menggambarkan bagaimana kita selalu mengetok pintu hati Tuhan. Kita selalu kontak dengan Tuhan yang didahului dengan sapaan atau seruan nama-Nya yang suci, sebagai tanda meminta perhatian. Itu adalah cara yang lazim kita mengetok pintu Tuhan. Namun ada hal yang tidak biasa dan sangat perlu kita benahi. Sering Tuhan mengetok pintu hati dan pintu keluarga kita. Namun kita mungkin bersikap seperti tuan rumah yang di tengah malam, pintu rumah sudah tertutup, sudah tidur bersama keluarga dan tak ingin bangun membukakan pintu baginya. Malas, bosan, malu, takut dan menolak membuka pintu adalah sikap-sikap yang sering kita tunjukkan. Ada banyak orang menolak ketukan pintu dan ajakan untuk menghadiri ekaristi pada hari minggu dan hari raya. Ada yang tidak menghiraukan ketukan pintu untuk setia mendengarkan dan merenungkan firman Tuhan. Ada begitu banyak orang yang sengaja menyangkal ketukan pintu untuk memilih kebenaran tetapi cenderung kepada penyebaran berita-berita bohong melalui media sosial. Masih banyak contoh lainnya. Padahal undangan dan ajakan Tuhan ini merupakan pilihan yang lebih baik untuk dapat mengalami kemuliaan dan kebesaran-Nya yang terungkap dalam tanda-tanda nyata kehidupan. Berdoa, berkorban, beramal, berbela-rasa, dan berbuat kasih adalah maksud-maksud undangan itu. Adalah lebih tepat untuk mengetuk pintu rumah dan hati manusia dari dalam. Maksudnya ialah karena desakan dari dalam lebih kuat, sehingga membangunkan dan menyadarkan orang-orang yang sengaja menutup pintu-pintu mereka dengan kuat. Tuhan berperan mengetuk pintu kita dari dalam, namun juga kita sendiri yang mesti melalukan itu. Pemeriksaan batin yang rutin, pengakuan dosa yang reguler dan bimbingan rohani yang teratur merupakan cara-cara mengalami bagaimana pintu kita diketuk dari dalam. Melalui itu semua, kita dapat terbangun dari tidur kita yang sering mengada-ada, supaya bisa beraktualisasi diri lebih baik lagi sebagai pengikut Kristus. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Bapa di surga, karuniakanlah kami hati yang selalu lembut dan terbuka untuk semua kebaikan dan kebenaran yang tercurah melalui firman-Mu yang kami terima. Salam Maria... Dalam nama Bapa... --- Send in a voice message: https://anchor.fm/media-la-porta/message
Hai anak-anak, yuk kita bersama-sama mendengarkan renungan Firman Tuhan. Sebelum mendenagrkan renungan, kalian bisa membaca Maleakhi 3:6 terlebih dahulu. Kalau belum bisa membaca, kalian bisa minta tolong kepada Papa atau Mama atau yang lain yang ada di rumah. Selamat mendenagrkan dan Tuhan Yesus memberkati.
Sebab Aku membenci perceraian, firman Tuhan, Allah Israel - juga orang yang menutupi pakaiannya dengan kekerasan, firman Tuhan semesta alam. Maka jagalah dirimu dan jangan berkhianat. (Maleakhi 2:16), karena apa yang dipersatukan Allah tidak boleh diceraikan manusia (matius 19:6) --- Send in a voice message: https://anchor.fm/podcastakukristen/message
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan dibawakan oleh Purwi Pujiastuti (Gereja Santa Monika, paroki BSD, Keuskupan Agung Jakarta) dan renungan dibawakan oleh Rini (Gereja Santo Ambrosius, paroki Vila Melati Mas, Keuskupan Agung Jakarta). Maleakhi 3: 1-4; Mazmur tg 24: 7.8.9.10; Ibrani 2: 14-18; Lukas 2: 22-40. MENJADI BAGIAN DARI PERSEMBAHAN KRISTUS Tema renungan kita pada hari ini ialah: Menjadi Bagian Dari Persembahan Kristus. Peristiwa persembahan kanak-kanak Yesus di kenisah Allah yang dikisahkan oleh injil Lukas menginspirasikan kita untuk menjadi bagian dari persembahan Kristus. Yesus memperkenalkan dan mengajak kita untuk ambil bagian dalam persembahan diri-Nya, yang pada dasarnya ada dua bentuk. Bentuk persembahan pertama ialah persembahan sebagian pada suatu persembahan pada suatu saat tertentu. Persembahan ini ditandai dengan memasuki rumah ibadat atau bait suci atau gereja. Nubuat Maleaki dalam bacaan pertama menunjukkan Tuhan masuk rumah ibadat dan membawa orang-orang untuk datang mempersembahkan korban mereka. Maria dan Yosef juga melakukan ritual persembahan korban berwujud barang-barang sederhana. Persembahan berupa barang korban merupakan suatu persembahan sebagian, karena berupa barang simbolik dengan ukuran kecil atau seberapa sesuai kemampuan. Simeon mempersembahkan waktu, semangat iman, dan batinnya ketika berjumpa langsung dengan kanak-kanak Yesus. Hana mempersembahkan waktu, pribadinya, doa serta puasa yang ia lakukan tanpa henti di bait suci. Bunda Maria, setelah mendengar ramalan Simeon, mempersembahkan perasaan dan kepasrahannya kepada kehendak Allah yang akan terjadi pada diri Yesus, dirinya dan keluarganya. Kita masing-masing melalukan persembahan mingguan seperti kolekte pada waktu ekaristi, atau bentuk persembahan lain yang bagian per bagian kita lakukan pada suatu saat tertentu, seperti doa, kerja pelayanan, puasa, matiraga dan sebagainya. Bentuk persembahan yang kedua ialah persembahan maha besar, total, dan tuntas. Surat kepada orang-orang Ibrani (Ibr 2, 14-18) dalam bacaan kedua menjelaskan persembahan ini, yaitu Yesus Kristus mempersembahkan diri-Nya untuk menuruti kehendak Bapa dalam menyelamatkan dunia dan umat manusia. Dalam pesta hari ini, kita mengalami keikutsertaan persembahan Yesus ini. Dari setiap bentuk persembahan sebagian, sama seperti Maria, Simeon, dan Hana, kita bersama membuat persembahan sebagian seperti kanak-kanak Yesus dan menyatakan keikutsertaan kita dalam persembahan total dan tuntas Yesus di Kalvari, di atas salib. Gunanya persembahan sebagian kita ialah memperkuat persembahan total kita kepada Tuhan, yaitu beriman dan setia sampai mati dalam Kristus. Sekecil ukuran atau sedetik lamanya pernyataan persembahan yang kita masing-masing ungkapkan ialah dalam keikutsertaan kita kepada Kristus. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Tuhan maha baik, semoga tiap saat dalam hidup kami adalah kesempatan persembahan diri kami kepada-Mu. Kemuliaan kepada Bapa... Dalam nama Bapa... --- Send in a voice message: https://anchor.fm/media-la-porta/message
Pernahkah kamu membaca seluruh Alkitab dari awal hingga akhir? Kamu dapat melakukannya dalam satu tahun dengan menggunakan daftar bacaan dibawah ini. Yohanes 8 : 48 - 59, 2 Tawarikh 5 : 2 - 14, Maleakhi 2 : 10 - 16. Mulailah membaca hari ini dan temukan karya Firman Tuhan!
Pernahkah kamu membaca seluruh Alkitab dari awal hingga akhir? Kamu dapat melakukannya dalam satu tahun dengan menggunakan daftar bacaan dibawah ini. Yohanes 8 : 21 - 47, 2 Tawarikh 2 : 17 - 5 : 1, Maleakhi 1 : 1 - 2 : 9. Mulailah membaca hari ini dan temukan karya Firman Tuhan!
Pernahkah kamu membaca seluruh Alkitab dari awal hingga akhir? Kamu dapat melakukannya dalam satu tahun dengan menggunakan daftar bacaan dibawah ini. Yohanes 9 : 1 - 23, 2 Tawarikh 6, Maleakhi 2 : 17 - 3 : 18. Mulailah membaca hari ini dan temukan karya Firman Tuhan!