POPULARITY
Jeda internasional sudah lewat, namun masih menyisakan harapan tinggi bagi para pecinta timnas Jerman karena dari senior hingga kelompok umur berakhir dengan hasil positif. Siapa saja pemain-pemain Jerman yang mencuri perhatian? Sambil mengulas dua leg vs Italia, di akhir juga akan membahas badai cedera Bayern
Sebuah Puisi: Pause (Jeda)Ditulis & Disuarakan oleh Ardi Kamal KarimaPuisi ini menggambarkan kelelahan dan keputusasaan dalam menghadapi rutinitas hidup yang terasa seperti sistem teknis yang rusak. Kursor yang berkelap-kelip, sintaks error, dan hutang dalam "looping larik yang tak ada akhir" menjadi metafora untuk kebuntuan emosional dan finansial. Penulis merasa terjebak dalam siklus monoton—kerja yang tak membuahkan hasil, doa yang tak terjawab, dan mimpi yang terfragmentasi. Layar komputer yang redup dan sampah memori menjadi simbol kehidupan yang mandek, di mana harapan hanya tersimpan dalam "bahasa biner" (0 dan 1), mengisyaratkan ketidakmampuan untuk keluar dari keterpurukan.Ironi modernitas juga terasa kuat: upaya untuk bertahan justru berujung pada kehancuran diri. "Pop-up iklan kebahagiaan instan" yang tak bisa diklik, password yang salah ketik, serta "login ke malam-malam yang mengutuk" mencerminkan kegagalan mencari solusi di dunia digital yang semrawut. Bahkan kebutuhan dasar seperti air dan listrik pun menjadi beban ("keran bocor dan token listrik yang bernyanyi-nyanyi"). Hidup terasa seperti "bug yang tak kunjung rampung"—penuh kesalahan yang tak terselesaikan. Namun, di tengah kekacauan ini, ada upaya untuk merapikan "file-file" kehidupan, meski nama-namanya tak lagi dikenali, seperti usaha sia-sia untuk menemukan makna.Di balik kegelapan, puisi ini menyisipkan secercah harapan. Secangkir kopi dingin yang berbisik, "Jeda bukanlah akhir," menjadi simbol ketahanan. Meski sistem operasi hidup "usang" dan penuh error, ia bisa di-restart—proses berulang untuk bangkit dari keterpurukan. Air yang mengalir membawa "data usang" sekaligus mengingatkan bahwa jeda adalah ruang untuk bernapas dan merefleksikan "jejak error" sebagai pembelajaran. Penutupnya mengisyaratkan penerimaan: meski hati masih menunggu "buffer" yang terisi, ada syukur dalam pelan-pelan menyerup kopi, merangkul paradoks antara keputusasaan dan harapan yang terus menyala.#ardikamal #literasi #penulis #dialogue #dialog #jurnal #luka #perspektive #monolog #menjadimanusia #filsafat #sastra #ardikamal #puisi #poem #poet #penyair #penyairindonesia #syaircinta #cinta #patahhati #manusia #ular #gantikulit #mlungsungi #ekdisis
Maracanà con Marco Piccari e Stefano Impallomeni. Ospiti: Jeda, Sauro Fattori
Jeda kompetisi buat beberapa tim berbenah dan cukup membuahkan hasil di pekan kelima dan keenam. Simak ulasan kami di episode ini! --- Support this podcast: https://podcasters.spotify.com/pod/show/abas-talk/support
Waktunya berbenah menjadi dua kata yang harus dilakukan bagi beberapa tim di IBL pada jeda Pemilu kali ini. Bagaimana ulasannya? Simak episode ini. --- Support this podcast: https://podcasters.spotify.com/pod/show/abas-talk/support
Dalam buku becoming supernatural, Dr. Joe menganjurkan agar kita tidak terjebak di mode kesadaran “bertahan hidup”. Saya berusaha menerjemahkan maksudnya, idealnya dalam menjalani hidup ini, kita sebaiknya menjadi pribadi atau karakter yang natural sekali, begitu alami, kalau bisa super otentik.(makanya disebut supernatural bukan supranatural loh) Sebuah problem bagi saya yang masih butuh uang, terjebak kerja menjadi jongos atau budak kapitalis. Terikat jam kerja dan aturan toko karena harus berkomitmen ikut bos di tempat kerja semisal. Mengorbankan sebagian besar waktu saya untuk melayani kastamer, terjebak di mode vibrasi kesadaran rendah “bertahan hidup”. Jadi awalnya agak sulit tetap terhubung dengan semesta⁵. Tapi dalam buku ini Dr. Joe menuturkan sebuah bab tentang meditasi berjalan. Bagi saya itu wow banget, karena sesibuk apapun kita. Frekuensi kesadaran kita, ternyata masih bisa kok tetap sinkron dan terpadu dengan semesta⁵. Mengenai istilah semesta⁵ adalah penyebutan saya pribadi. Untuk mengganti istilah “dimensi quantum” atau “medan terpadu” yang sering ditulis di buku ini, agar lebih singkat, padat dan praktis saja. Maksud Dr. Joe, saya kira-selain kita hidup di dimensi ruang yang tiga dimensi ini dan dimensi waktu yang digambarkan sebagai dimensi ke empat. Kita juga sebenarnya hidup di dimensi ke lima yakni dimensi quantum tersebut(medan terpadu atau istilah saya semesta⁵). Dimana kesadaran itu selalu coba ia edukasikan ke publik. Salah satunya dengan menulis buku becoming supernatural ini. Tentu berbeda dengan kondisi bagi teman-teman yang bisa membuka usaha sendiri, berwiraswasta. Menjadi bos bagi usaha sendiri malah. Kesempatan untuk menjadi “supernatural”, “super-alami”, “super-otentik” alias menjadi diri sendiri lebih lebar dan luas mungkin. Karena bisa jadi bisnis teman-teman sesuai passion alias panggilan jiwa yang sewajarnya-semestinya tiap manusia menyimpan potensi uniknya sendiri. Saya jadi menyadari betapa sangat spesial tiap orang itu sebenarnya, visi misi dan perannya dihadirkan hidup ke dunia oleh Sang Pencipta. Di podcast sebelum ini saya menyarankan mindset bahwa semesta⁵ adalah bagian kecil dari semesta yang lebih luas. Bisa jadi ada semesta⁶, semesta⁷, semesta⁸, semesta⁹ dst. Bukankah begitu banyak bintang-bintang di langit? Selalu sadari masih ada langit di atas langit. Entah ada berapa semesta di jagad raya ini. Jadi sepertinya mindset yang saya tawarkan agak berseberangan juga sebenarnya dengan Dr. Joe. Karena ujung-ujungnya dari bukunya ternyata menyisipkan pesan relijius dan spritualitas juga. Agar kesadaran kita tetap selalu terhubung dengan sang ilahi dalam segala macam kondisi. Omaigosh, gak bahaya tah? Batin saya. Namun sekali lagi, syukurlah saya kan pengidap skizo, jadi ada pengalaman trauma tersendiri, masih fobia jika “merasa hati, diri dan jiwa sangat dekat dengan ilahi”. Ada mental yang menyimpang yang kadang silap disadari manusia, yakni salah satunya kesombongan(baik itu ujub ataupun riya'). Bahkan dalam fakta sejarah masa lalu, bukankah raja Fir'aun dan Namrud sampai menuhankan diri sendiri? Sekali lagi bahkan manusia sekelas nabi, seperti nabi Ibrahim (yang bisa berkomunikasi langsung dengan ilahi) bliyo saja bisa loh salah paham dengan maksud dan keinginan Tuhannya. Duh apalagi kita yang cuma manusia biasa. Saya fix, tetap sarankan yang terbaik bagi anda. Selalu sadari kita ini cuma sebagai setitik debu di jagad raya ini tetaplah berendah diri dan berendah hati, jangan kemaruk merasa dekat dengan ilahi, cukupkan nabi-nabi dan wali-wali saja sebagai perantara. Malah seharusnya lebih bersyukur masih ada peran mereka sebagai filternya, ibaratnya seperti kacamata anti ultraviolet, toh mata kita tetap terlindung saat menatap matahari. Mau lebih tidak terganggu jiwa dan mental, maka saran saya tetaplah selalu menjaga mindset “mengecilkan diri”. Lebih kecil, semakin kecil lagi, malah lebih sehat lagi. Barulah jikalau bisa selalu terhubunglah dengan semesta⁵. Akseslah semesta⁵ --- Send in a voice message: https://podcasters.spotify.com/pod/show/jedangopi/message
Medan quantum itu ruang tidak bertepi dan ruang tak berwaktu. Saya sebagai pengidap skizo, buku ini lumayan sehat bagi saya pribadi. Karena kesannya sekuler, tidak terlalu agamis, mengingat saya pernah alami delusi agama. Latihan meditasi transendental selama 20 menit menggunakan mantra. Mantra yang terserah, bisa dibuat sendiri menurut apa yang teman-teman inginkan. Mantra yang tidak harus suci. Saya sebelum menggunakan sholawat jibril sebagai mantra, saya gunakan mantra kata-kata yang sangat pendek seperti hei, hai, atau haish. Menyadari napas dan mulai menikmati napas tersebut. Duduk senyaman dan serileks mungkin. Menyadari ke 7 cakra, menyadari setiap cakra memiliki pikiran atau kecerdasan tersendiri. Visualisasi awal membersihkan ke 7 cakra ini dan membukanya seperti bunga yang bermekaran. Kalau pikiran liar, langsung kembali fokus ke mantra yang teman-teman pilih-ciptakan sendiri. Biasanya saya bermeditasi sambil mendengar musik yang durasinya 20 menit. Jadi bisa berhenti bermeditasi jika musik telah habis. Untuk visualisasi seperti apa medan quantum, saya biasa membayangkan medan quantum itu berwarna hitam pekat seperti warna langit saat malam hari. Medan quantum saya lebih suka menyebutnya semesta. Semesta bukan Tuhan, namun salah satu makhluk Tuhan, saya ibaratkan seperti malaikat yang bahkan bisa memeluk saya. Wow, saya dipeluk oleh ketakterbatasan. Dada terasa sangat lega dan luas. Mindset masih ada langit di atas langit. Meski semesta tak terbatas, masih ada entitas lain yang bahkan bisa jadi lebih tak terbatas lagi. Entah berapa lapis langit hingga menuju dimensi Tuhan. Sebagai penyintas skizo saya berhenti menuju ke sana. Sadar tidak tahu ada berapa lapis langit di jagad raya ini. Ada berapa lapis ketakterbatasan dan misteri yang memeluk kita. Maka rasanya cukup saja saya merendahkan hati dan merendahkan diri, saya cuma setitik debu di kaki Rumi. Sebagaimana Rumi berharap menjadi setitik debu di kaki Rasulullah, salah satu kekasih Allah. Kekasih Allah yang saya kira, nabi-nabi saja yang bisa mengakses dimensi ilahi yang sejati. Saya hanya manusia biasa, bukan manusia suci. Perlu merawat kerendah hatian dan kerendah dirian di hadapan para nabi, demi kesehatan mental saya sendiri. https://youtu.be/LOwuFw1sQmU?feature=shared --- Send in a voice message: https://podcasters.spotify.com/pod/show/jedangopi/message
Buku ini membuka kesadaran, bahwa kita hidup harus selalu melatih mindset. Saya biasa melatihnya dengan bermeditasi transendental selama 20 menit. Kadang bisa sampai 3 sampai 5 kali per hari. Tiap cakra dalam tubuh, saya baru tahu jika tiap cakra itu memilki kecerdasan sendiri. Tidak hanya otak yang berada di kepala saja yang ternyata memiliki kecerdasan. Sejalan dengan riset fisika modern, sadar adanya dimensi Quantum juga di alam semesta ini. Mirip konsep Law Of Attraction juga sih sebenarnya, bedanya di buku ini coba edukasi bahwa selain hidup kita disetir oleh pikiran. Namun juga membuka kesadaran akan adanya realitas lain di jagad raya kita ini, yaitu dimensi Quantum yang bisa kita akses juga(sekali lagi dengan meditasi, saran saya meditasi transendental saja). Dibalik 4 dimensi, yakni ruang dan waktu. Ada juga dimensi kelima saya menyebutnya. Yakni dimensi Quantum yang sedang diteliti oleh para ilmuwan, salah satunya Dr Joe Dispenza. Di dimensi Quantum atau medan terpadu, istilahnya dalam buku ini. Waktu itu jadi timeless banget, jadi tidak ada perbedaan masa lalu, sekarang dan masa depan. Akses di youtube ; https://www.youtube.com/watch?v=achI46SHY3o --- Send in a voice message: https://podcasters.spotify.com/pod/show/jedangopi/message
Perlunya edukasi cinta agape bagi anak-anak muda. Untuk membendung kecanduan menonton porno dan seks bebas di generasi muda ke depannya. --- Send in a voice message: https://podcasters.spotify.com/pod/show/jedangopi/message
PutCast kali ini mengambil jeda sejanak dengan obrolan yang lebih santai dan menyenangkan. Kepala Suku mengundang Doel Kembar, duo host sowan kiai yang kali ini khusus untuk mengkudeta host PutCast. Mereka menanyai Kepala Suku Mojok.co tentang banyak hal. Mulai dari kenapa menjadi penulis, tentang Mojok, tentang Komunitas Bahagia EA, hingga filosofi hidup dan dinamikanya.
Kalau capek, istirahat.. Hosted on Acast. See acast.com/privacy for more information.
"A palavra do Senhor veio a mim, dizendo: (10) — Receba o que foi trazido pelos exilados Heldai, Tobias e Jedaías, que voltaram da Babilônia, e no mesmo dia entre na casa de Josias, filho de Sofonias. (11) Receba a prata e o ouro, faça uma coroa e coloque-a na cabeça do sumo sacerdote Josué, filho de Jozadaque. (12) E diga-lhe: Assim diz o Senhor dos Exércitos: "Eis aqui o homem cujo nome é Renovo. Ele brotará do seu lugar e edificará o templo do Senhor . (13) Ele mesmo edificará o templo do Senhor e será revestido de glória. Ele se assentará no seu trono, e dominará, e será sacerdote no seu trono; e reinará perfeita união entre ambos os ofícios. (14) A coroa será para Helém, para Tobias, para Jedaías e para Hem, filho de Sofonias, como memorial no templo do Senhor . (15) Aqueles que estão longe virão e ajudarão a edificar o templo do Senhor , e vocês saberão que o Senhor dos Exércitos me enviou a vocês. Isto acontecerá se vocês ouvirem atentamente a voz do Senhor , seu Deus." Zacarias 6:9-15
startggl.com - WA: 0812-8886-1818 | Sering praktek workout di rumah cuma bermodalkan video YouTube bikin kamu kebingungan karena jeda antar satu set ke gerakan lanjutannya berbeda waktunya? Lalu, berapa lama jeda yang tepat agar kamu cepat dapatkan hasil yang diinginkan? Yuk dengarkan penjelasan Coach Dien di episode kali ini! Pantengin terus perjalanan GGL untuk mewujudkan #1JutaNyawa yang lebih sehat dan memiliki hidup yang lebih baik. Jangan lupa follow: Instagram: @dienlimano @natasyalimano @gakgendutlagi @masakan.ggl TikTok: @dienlimano @natasyalimano @lifeatggl Lemon8: @gakgendutlagi @dienlimano Facebook Group: www.facebook.com/groups/gakgendutlagi YouTube #NASMCertifiedPersonalTrainer #ACECertifiedPersonalTrainer #tanyakankePT #dienandmey #CaraPintarHidupSehat
Tak banyak dari kita yang ketika dihadapkan dengan seseorang yang tidak cocok dengan kita ini untuk pertama kali bertemu mereka segera menanamkan tidak suka dan sejak awal kita berhenti melihat kebaikan mereka sesekali kerap menjilat apakah pantas ada terus mencari-cari kesalahan hanya untuk membenarkan dan memenangkan pandangan kita Ingin ceritamu di publikasi, tapi tak ingin rahasianya diketahui, ingin sekedar curhat atau meluapkan kegelisahan, kirim segera cerita menarikmu dan tulisanmu di instagram : @Podcastsajakkini (https://www.instagram.com/podcastsajakkini/) atau Email : Sajakkini09@gmail.com Pengisi Suara dan Teks : Charen Jacklin Pangau --- Send in a voice message: https://podcasters.spotify.com/pod/show/sajakkini/message Support this podcast: https://podcasters.spotify.com/pod/show/sajakkini/support
Re-interpretasi penulis terhadap lagu For Revenge yang berjudul "JEDA" dan terinspirasi dari puisi Wira Nagara yang juga berasal dari lagu yang sama dengan judul "SANG PENJEDA" . Selamat menikmati dan maaf jika konsep audionya sengaja dibikin noisy !! Thanks!! --- Send in a voice message: https://podcasters.spotify.com/pod/show/moratmaritfm/message
Cepat tapi kehilangan diri sendiri, buat apa? Hosted on Acast. See acast.com/privacy for more information.
Biar lega --- Send in a voice message: https://anchor.fm/sherly-grezia/message
djravish.com djchico.com
Performa Juve vs merda cukup bisa diacungi jempol, Allegri sudah mulai melunak nih dengan berani mainin pemain muda dan taktik yang adaptif. Tapi apakah kalo nanti McKennie sembuh Fagioli cadangan lagi? Nah Om Rick bareng Tyo dan Halvin juga bahas kemungkinan ini nih di episode kali ini. Jeda worldcup ini juga bisa jadi dua kemungkinan antara permainan tim jadi lebih baik atau sebaliknya. Let's Talk Juve!
Sabda Tuhan ajarkan kita mempraktikkan kebiasaan solitude Yesus untuk ambil jeda dan jaga jarak sebagai langkah bijak agar dapat memandang dari jauh sejenak untuk makin lebih baik kelak.
Satu per satu, bank sentral negara industri Barat kembali menaikkan suku bunga acuan guna menekan laju inflasi yang di Eropa sudah menembus dobel digit. Di saat Bank Sentral Inggris tak melihat ada kenaikan drastis lagi, Bank Sentral AS tetap menilai jalan masih panjang sebelum inflasi terkendali.
Aku merasa hidup menuntutku untuk terus bergerak. Tak peduli ia membawaku pada ketinggian yang sunyi, atau ke jurang penyesalan yang dalam. Yang pasti kuketahui, aku tak bisa diam di tempat. Bagai mesin, kini tiap usaha diukur dengan deadline dan waktu dipadankan dengan timeline.
Jeda Sat adalah podcast yang diterbitkan oleh Aksiz memfokuskan kandungan budaya pop. Episod ini kami membincangkan mengenai berita-berita semasa budaya pop, kesan Disney+ terhadap IP Marvel dan Star Wars, ulasan untuk Star Wars: Andor serta Cyberpunk: Edgerunners dan Trivia mengenai siri Friends. Laman Aksiz: https://aksiz.com/ Music: Apolllo - Patrick Patrikios Support by RFM - NCM: https://bit.ly/2xGHypM
Tidak apa-apa untuk mengambil jeda, karna mengambil jeda sejenak bukan berarti kita tidak berproses lagi untuk mencapai tujuan.
Liga 1 harus rehat sejenak setelah 10 pekan, International break tiba. Ajang pembuktian bagi mereka yang dipanggil untuk membela negaranya masing-masing. Selengkapnya di #UmpanTarik
Vielsprachiges Graubünden und Tessin. CD Corin Curschellas, Astrid Alexandre, Ursina Giger: La triada Label: RTunes (2015) Titel: - Jeu sun d'amur surprida - Ah, cridè cun me - Ucelin - - CD Marco Santilli, Muto Giordano: Belli in zona Label: Altrisuoni (2007) Titel: - Tunnel - O'ra valmaggina - - CD: Pascal Gamboni, Rees Coray: Veta Gloriusa Label: RTunes (2016) - Vuschs senza'umbriva - Jeda jeda
Ruští investigativní novináři patří k nejlepším na světě. Nejkvalitnější novináři byli v posledních letech vytlačeni z mainstreamových médií a mohou nabídnout své schopnosti médiím aktivistickým, antikorupčním. Korupce nahrává práci novinářů, i rozšíření technologií, jejichž databáze se dostanou na veřejnost. Stalo se to servisu Yandex.Jeda, analogu služby Dáme jídlo. Zjistíte, že stovky lidí si objednávají oběd na Chorošeevskoje šosse 76b. Je to centrála tajné služby GRU.Všechny díly podcastu Názory a argumenty můžete pohodlně poslouchat v mobilní aplikaci mujRozhlas pro Android a iOS nebo na webu mujRozhlas.cz.
Sabda Tuhan mengajarkan kita bahwa untuk menjinakkan kebuasan segala rasa yang memangsa kedamaian jiwa, kita perlu jeda sejenak, renangi sunyi, tenangkan hati dan jumpai Sang Damai dalam hening.
Tsunami. Jeda agak Lama ketika membaca karena bukunya berbahasa inggris. Jadi harus translate dulu dengan bahasa yang bisa dipahami anak
Ketika seseorang berwudhu, kemudian terhenti beberapa saat karena sesuatu hal. Sehingga ada jeda antara satu rukun ke rukun wudhu yang berikutnya secara keseluruhan. Lantas bolehkah perbuatan tersebut? Apa dalil haditsnya? Dengarkan penjelasan islami di Podcast Ruang Qolbu episode kali ini.
GAFFII DHAGEFATTOOTAAF DEBII KENNAMEE. QUESTION AND ANSWERS;
GAFFII DHAGEFATTOOTAAF DEBII KENNAMEE. QUESTION AND ANSWERS;
Beberapa kali aku sering merasa bersalah ketika mengambil jeda dari suatu kegiatan yang sedang aku lakukan. Padahal, mengambil jeda itu juga penting tidak hanya bagi tubuh kita tetapi juga bagi mental kita. Di episode ini aku membahas kenapa kita perlu berjeda dan bagaimana cara agar kita bisa terbiasa berjeda. Selamat mendengarkan!email: stoicastid@gmail.com | IG: @haisitta | Twitter: @mysunsetsky See acast.com/privacy for privacy and opt-out information.
GAFFII DHAGEFATTOOTAAF DEBII KENNAMEE. QUESTION AND ANSWERS;
GAFFII DHAGEFATTOOTAAF DEBII KENNAMEE. QUESTION AND ANSWERS;
Beri jeda untuk rasa. --- Send in a voice message: https://anchor.fm/kata-titis-putri/message
Untuk memungut butiran hikmah, kadang Kita harus mengkhususkan waktu bermuhasabah
Mengambil jeda itu harus, karena diri kita butuh itu. Tapi, ingat yaa jeda bukan berarti berhenti selamanya :)
GAFFII DHAGEFATTOOTAAF DEBII KENNAMEE. BIBLE QUESTION AND ANSWERS;
GAFFII DHAGEFATTOOTAAF DEBII KENNAMEE. BIBLE QUESTION AND ANSWERS;
Pertanyaan Seputar Ibadah (25 September 2021) Dari: Meddy Anto - Anggota Grup WA Shahib Rumaysho Ikhwan 24 "Afwan ustadz izin bertanya. Ketika kita hendak menjamak shalat, apakah setelah salam langsung menjamak shalat atau setelah dzikir mengerjakannya? Dan bolehkah mengerjakan shalat jamak setelah sholat sunnah ba'diyah?". Jawaban juga bisa disimak melalui pembahasan di website kami: https://rumaysho.com/30234-shalat-jamak-apakah-boleh-diberi-jeda-dzikir.html
GAFFII DHAGEFATTOOTAAF DEBII KENNAMEE. QUESTION AND ANSWERS;
GAFFII DHAGEFATTOOTAAF DEBII KENNAMEE. QUESTION AND ANSWERS;
Review seri San Marino GP 2021 yang tentu saja membahas perkara #BanGhoib yang pindah paddock, pengumuman si cool Morbidelli dan #KaisarUndaUnited Dovizioso,Test Misano, juga kabar suka dan duka yang datang di akhir pekan jeda musim, juga kabar Team VR46. Untuk live post visit blog #Mbak_Yu di https://mbakyuajalah.blogspot.com. Untuk dengar podcast di platform aplikasi podcast search hashtag #Mbak_Yu pasti dapat. Untuk yang mau nongkrong di Facebook cari aja hashtag #Mbak_Yu atau user @mbakyuaja pasti nemu (postingan delay yak itu autopost dari Blog). Donate link #Mbak_Yu kuaci mulai Rp. 5 ribu bisa ke https://trakteer.id/mbakyuaja. Atau ke https:/paypal.me/mbakyu
S8E3. Cucak Ijo multitalent --- Send in a voice message: https://anchor.fm/sobatkicau/message
#064: Danke für 1 Jahr B.E. M.Y.S.E.L.F.
Jeda yang bukan sesungguhnya jeda. diberi jeda agar lebih menghargai makna untuk nanti datang kembali menyapa. Tuan, perihal menyayangimu rasaku tak pernah mengenal jeda, yang ada hanya makna.
No es fácil llegar a ser árbitro de Primera División, pero él lo es. No es sencillo abrirse tanto en una entrevista, pero Pablo González Fuertes lo hace con una sonrisa. Desde su casa, explica su día a día en época de Covid-19, y aporta su opinión sobre la vuelta del fútbol en estos momentos de incertidumbre. Pero no se queda en la actualidad. Pablo explica cómo un día, casi como una apuesta, decide ser árbitro con 3 de sus mejores amigos. Ellos no han llegado tan alto, pero siguen formando parte del gremio arbitral. Aún no es internacional, pero ya acumula alguna anécdota en alguno de los viajes por el mundo, como Glasgow o Jeda, en la Supercopa de España. La relación con los jugadores, su autocrítica con los errores, convivir con la polémica son algunos de los temas encima de la mesa, pero también desvela la razón de su debut con un silbato amarillo que Rafa Leafar le coloca en la caricatura. No le llaman Collina, y eso que era previsible, sino Infantino, por su parecido físico. Son sólo algunas de las experiencias y anécdotas este asturiano practicamente que echa tanto de menos el fútbol como la sidra. Y es un Pelao. Al 100%. Caricatura: @caricaturas_Leafar Aquí se puede escuchar todos los capítulos de #ElPelao #Podcast