POPULARITY
⏳Bagai bara dalam sekam, kepentingan Prabowo dan Jokowi belum jua menemui titik temu. Jokowi ngotot dengan legasi mega proyek IKN-nya, sedangkan Prabowo punya janji politik besar makan bergizi gratis. Akhirnya alih-alih memajaki Si Kaya, pemerintah justru “menggencet” kalangan menengah. Dengan segala privilesenya pemerintah justru takut memajaki Si Kaya. Greenpeace kan organisasi lingkungan, ngapain urus ekonomi dan politik? Pasahal kerusakan lingkungan yang terjadi saat ini karena industri ekstraktif berlebih, muara masalahnya berasal dari kebijakan dan politik. Maka dari itu kami bersama para ekspertis mencoba mengkaji bagaimana pidato nota keuangan Jokowi kemarin. Pidato RAPBN tersebut adalah cerminan bagaimana pemerintah akan bersikap dan mengatur anggaran setahun ke depan. feat Bhima Yudhistira & Tata Mustasya.
Kencan Dengan Tuhan - Rabu, 31 Juli 2024 Bacaan: "Seorang dari mereka, ketika melihat bahwa ia telah sembuh, kembali sambil memuliakan Allah dengan suara nyaring, lalu tersungkur di depan kaki Yesus dan mengucap syukur kepada-Nya. Orang itu adalah seorang Samaria." (Lukas 17:15-16) Renungan: Kita pernah mendengar ada pepatah mengatakan "Bagai kacang lupa kulitnya". Ini adalah ungkapan tentang perbuatan atau sikap seseorang yang terlalu sombong, sehingga melupakan asal usul atau latar belakangnya. Bisa jadi saat kaya lupa ketika miskin, saat sehat lupa ketika sakit, melupakan begitu saja keluarga, kerabat maupun orang lain yang dulu membantunya. Eh, saat berhasil hidupnya lupa daratan. Dalam keseharian seringkali kita jumpai perilaku menyimpang seperti itu. Di lingkungan keluarga, kerabat dekat, tetangga, teramat banyak orang-orang yang dulunya "bukan siapa-siapa" kemudian dalam proses perjalanan waktu mereka menjadi orang-orang yang terpandang, populer, kaya raya, dan dihormati. Mengapa hal ini dijadikan renungan kita? Secara kenyataan, tidak jarang kesuksesan dan keberhasilan membuat mata kita tertutup terhadap orang-orang yang ada di sekitar kita. Firman Tuhan hari ini mengingatkan bahwa segala keberhasilan yang kita peroleh bukan murni usaha kita. Bacaan hari ini mencontohkan, kesepuluh orang kusta yang disembuhkan namun hanya satu yang ingat untuk bersyukur dan berterimakasih pada Yesus Sang penyembuhnya. Yesus hanya menyebut orang Samaria saja yang kembali. Bagaimana dengan perilaku kita? Sudahkah kita bersyukur atas segala bantuan yang pernah kita terima? Berterimakasih atas hal kecil atau besar pada Tuhan dan sesama, sangat membantu kita untuk menjadi orang yang selalu bisa bersyukur. Berterimakasih adalah hal utama yang harus menjadi karakter kita. Tidak peduli sekaya dan sehebat apa pun kita, jika tanpa bantuan Tuhan melalui perantaraan orang lain, kita tidak pernah seperti ini. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, terima kasih untuk setiap kebaikan yang Kau berikan padaku melalui orang-orang di sekitarku. Ajarilah aku agar aku pun dapat menjadi kepanjangan tangan-Mu untuk memberkati sesamaku. Amin. (Dod).
Background gw lagi berisik banget di recording kali ini. Sorry yak jadinya panjang. Ekekekek. Bergabung dengan channel ini untuk jadi member premium dan mendapatkan badge Ngintilers #Mbak_Yu juga akses lebih awal ke podcast terbaru #Mbak_Yu: https://www.youtube.com/channel/UCeZbwgcbfVPM35MmIsguDwQ/join Twitter: https://www.twitter.com/mbakyuaja Tips via ShopeePay https://sppay.shopee.co.id/qr/00e780d4f4b371133ed4 Tips via PayPal https://paypal.me/mbakyu Untuk live post visit blog #Mbak_Yu di https://mbakyuajalah.blogspot.com Untuk dengar podcast di platform aplikasi podcast search hashtag #Mbak_Yu pasti dapat. Untuk yang mau nongkrong di Facebook cari aja hashtag #Mbak_Yu atau user @mbakyuaja pasti nemu (postingan delay yak itu autopost dari Blog) Mau traktir #Mbak_Yu kuaci mulai Rp. 5 ribu bisa ke https://trakteer.id/mbakyuaja Atau kalau mau traktir Dollar bisa ke https:/paypal.me/mbakyu
Bismillah, BAGAI AIR BAGI IKAN Ustadz Muhammad Nuzul Dzikri hafizhahullah Video pendek dari kajian serial Riyaadhush Shaalihiin: 696 “Ia Bagi Air Bagi Ikan” https://www.youtube.com/live/q3bKk9SGmkk?si=JLj5l53gAxOf0Cs_
Ini terbagi atas 2 Part karena totalnya lebih dari 50 menit. Part 2 (Podcast #06) bakal diedit admin akun besok dan langsung upload dengan akses premium langsung untuk member "Ngintilers #Mbak_Yu" sebelum buka gembok 2-3 hari lagi. Untuk jadi member premium dan mendapatkan badge Ngintilers #Mbak_Yu juga akses lebih awal ke podcast terbaru #Mbak_Yu: https://www.youtube.com/channel/UCeZbwgcbfVPM35MmIsguDwQ/join Twitter: https://www.twitter.com/mbakyuaja Tips via ShopeePay https://sppay.shopee.co.id/qr/00e780d4f4b371133ed4 Tips via PayPal https://paypal.me/mbakyu Untuk live post visit blog #Mbak_Yu di https://mbakyuajalah.blogspot.com Untuk dengar podcast di platform aplikasi podcast search hashtag #Mbak_Yu pasti dapat. Untuk yang mau nongkrong di Facebook cari aja hashtag #Mbak_Yu atau user @mbakyuaja pasti nemu (postingan delay yak itu autopost dari Blog) Mau traktir #Mbak_Yu kuaci mulai Rp. 5 ribu bisa ke https://trakteer.id/mbakyuaja Atau kalau mau traktir Dollar bisa ke https:/paypal.me/mbakyu
Kerja kerja kerja typus, motoran e kapan gais --- Support this podcast: https://podcasters.spotify.com/pod/show/gagasanpodcast/support
Buku "Bagai Menjaring Angin: 51 Renungan Kitab Pengkhotbah Kala Pandemi" (Yoel M. Indrasmoro)
Buku "Bagai Menjaring Angin: 51 Renungan Kitab Pengkhotbah Kala Pandemi" (Yoel M. Indrasmoro)*
In this episode, we explore the Tawaifs who were cultured and revered S. Asian women prior to colonialism, the tragedy of Vaishno Bagai and the triumphs of Kala, his wife, in the United States, and how Rais Bhuiyan turned an act of hate into an act of love
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Pastor Peter Tukan, SDB dari Komunitas Salesian Don Bosco Gerak Boleng di Labuan Bajo, Keuskupan Ruteng, Indonesia. Ulangan 6: 4-13; Mazmur tg 18: 2-4.47.51ab; Matius 17: 14-20 IMAN SEBESAR BIJI SESAWI Renungan kita pada hari ini bertema: Iman Sebesar Biji Sesawi. Ada kenyataan bahwa setelah sekian waktu mengikuti Sang Guru, Yesus Kristus, terbukti para rasul tidak dapat menyelesaikan suatu masalah yang mereka hadapi. Orang sakit dan kerasukan roh jahat tidak dapat mereka sembuhkan dan bebaskan dari roh jahat itu. Mereka jelas menyadari ada yang tidak beres dengan iman mereka, namun mereka tidak tahu persis apa yang tidak beres itu. Yesus Kristus temukan bahwa yang kurang pada mereka ialah kekuatan, kualitas dan inti iman itu meski mereka tiap saat ada bersama-Nya. Iman diumpamakan sebesar biji sesawi, yaitu meski kecil tetapi berisi, berkualitas, berkekuatan dan penuh dengan kuasa Tuhan. Potensi yang sedemikian besar itu akan mampu melakukan apa yang tidak mungkin. Bagai memerintahkan gunung untuk pindah tempatnya. Konkretnya, iman sebesar biji sesawi itu seperti apa? Aspek paling inti ialah di dalam diri seorang beriman, Tuhan adalah penentu dan penggeraknya. Ini mengikuti apa yang dikatakan oleh Santo Paulus, bahwa hidupnya adalah bukan dirinya sendiri, tetapi Yesus Kristus yang hidup di dalam dirinya. Misalnya Anda diminta oleh teman untuk membantu meringankan sakit tertentu, Anda berkeyakinan bahwa Tuhan yang akan berbuat semuanya. Doa, iman, tenaga, pikiran, inisiatif, pekerjaan, materi yang mungkin terpakai untuk membantu, tapi Tuhan tetap nomor satu diberikan ruang dan kesempatan kepada-Nya. Sering terjadi, kemampuan kita manusia saja yang diandalkan sehingga cepat juga terlihat akibatnya yaitu seperti kita capek, bosan, marah dan menyerah. Ini sangat mungkin Tuhan tidak diberikan ruang dan kesempatan untuk berbuat. Akhirnya kita akan mengeluh seperti para rasul, yaitu mengapa kita tak bisa menyembuhkan atau menyelesaikan persoalan sendiri? Dari kejauhan atau ketersembunyian Tuhan mungkin berbisik, imanmu tidak kuat. Kamu tidak melibatkan Aku. Aspek berikutnya yang menandakan iman sebesar biji sesawi ialah kesadaran dan kecintaan untuk mempertahankan iman yang sudah tumbuh di dalam diri kita. Meski kecilnya seperti biji sesawi, godaan untuk meremehkan, melupakan dan lalai merawatnya harus sekuat mungkin dikalahkan. Dari jauh-jauh waktu sebelumnya Musa sudah ingatkan akan sebuah kesetiaan, ketaatan dan ketahanan untuk mempertahankan iman ini. Jangan pernah dilupakan dan dibuang gara-gara ada sesuatu baru yang datang ke permukaan hidup ini. Kita punya ajaran dasar, kitab suci, tradisi suci, spiritualitas yang semua ini wajib dirawat, dipertahankan dan dihidupi selalu. Hanya dengan itu iman kita dapat bertahan sampai akhir. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Tuhan Yesus Kristus, Bunda-Mu dan juga Bunda kami, Santa Perawan Maria menjadi contoh kami beriman secara mantap, bagai biji sesawi yang sangat berguna. Tuntunlah kami untuk selalu meneladani iman Bunda Maria. Salam Maria penuh rahmat ... Dalam nama Bapa... --- Send in a voice message: https://podcasters.spotify.com/pod/show/media-la-porta/message
Bismillah, BAGAI JASAD TANPA RUH (1 menitan)Ustadz Muhammad Nuzul Dzikri hafizhahullahVideo pendek diambil dari Kajian Tematik"PR Besar Setelah Ramadhan"https://www.youtube.com/live/oVzZkfYUGPs?feature=share
Bismillah, BAGAI KELEDAI (1 menitan)Ustadz Muhammad Nuzul Dzikri hafizhahullahMutiara hikmah dari kajian kitab Riyadhush Shalihiin:528. “Bukankah Kamu Yang Mengajak Kami?”https://www.youtube.com/live/bLyjuxsHRhI?feature=share
2010 saat mengoyak kebahagiaan di udara. Hedon ialah pengejaran sepanas bara yang kukunyah mudah indah bagai menggigit udara. Kutemukan sebongkah emas cadas di sisi rel kereta. Bercahaya legit, magis, sigil, pun tanpa tuan dan tuhan. “Jika ilmu adalah binatang buruan, maka menulis adalah tali kekangnya” Kini kurangkum semua dalam putih kertas dan runcing pena. Rangkaian kata kusempurnakan bagai sufi dalam tingkatan makrifat. Kuludahkan semua najis seperti kewajiban bersunat. Kuadopsi kesucian dari bentangan kalam Holy Quran. Memperkosa kebenaran karena ini terdengar hiperbola. Bagai sonet indah Shakespeare dalam dunia sastra. Bercerita, tak akan gundah jika ini menjadi Fish Story. Penyelamat dunia! Tupac tak akan berkutik lagi karena dunia kuselamatkan dari setiap senggama! Kuingat saat bagaimana aku tak boleh berfikir ganda. 1984 Orwell pun kini tak mau bersuara. Aku bangun dalam komikal Elektra suguhan Dewi. Mengawang-awang bagai sang nabi Almustafa Kahlil. Maka, tak akan pernah ada eksistensi negeri para bedebah. Kami membangun klub petarung bersimbah gelimang debu udara kota. Membeberkan mushaf jalanan sebagaimana Rakim bertanya : “siapa Tuhan?” Kemana kita pergi setelah mati? Persetan mati! Aku ingin hidup walaupun telah mati. Kitab, punk rock, salaf, sastra, dan cinta. Kurebus dalam air mata masa. Semesta adalah kualinya, pengetahuan adalah bahan bakarnya. Hingga saatnya tiba, kureguk semua agar aku bisa berkata: Akulah manusia! Apa yang salah dengan jadi manusia? Jika Rumi ingin mati untuk bisa jadi malaikat, aku tak akan begitu, karena akulah malaikat! Setiap aksiku adalah kebenaran. Setiap kataku adalah fatwa. Bagi diriku sendiri akulah ejakulasi kehidupan! Hidup berarti merasa. Meresapi setiap kebenaran yang nikmat setelah memuncaki kesalahan. Jika kesalahan adalah proses pembelajaran, maka: anggur merah, ganja, kriminal, dan wanita – adalah textbook langka yang tak pernah ada di etalase Gramedia. Maka, akulah pembaca dunia! Membaca setiap kata yang terekam dalam bahasa universal. Hingga aku menjadikannya sungguh melebihi batas fungsional. Seperti lubang pantat dalam seks anal. Kugabung desahan Marylin dalam keganasan Manson. Dalam kedipan ke 182 aku memukul kegundahan sekeras Tyson yang menggenggam mic di atas ring meludahi parkinson. Akhirnya, aku menemukan kemuliaan baru. Membungkam prasangka bagai KKK yang dibekuk – Malcolm dalam gubahan Maya Angelou, Langston Hughes, dan Edgar Allan Poe. Oi! Apiku tak kalah dari spiritual Paulo Coelho, melumerkan diksi hidup rumit Salju Kilimanjaro, membangkitkan bagai seruan adzan Bilal, bertekad kuat bagai Ummu Umarah menerima panah. Aku hadir di Ramadhan bagai Lailatul Qadar tempat berserah, akulah Anugrah. Produced by Vinc On The Beat
RenovoRx Inc (NASDAQ:RNXT) CEO Shaun Bagai speaks to Thomas Warner during a visit to Europe to present at the ESMO World Congress on Gastrointestinal Cancer (ESMO GI) in Barcelona. Bagai gives an overview of the lead candidate product RenovoGem that he has presented to the Congress, before going on to explain where the product is in its development cycle. He says the product has met with "a lot of enthusiasm" so far and reveals his hopes of getting early approval from the FDA "next year or early in 2025." #ProactiveInvestors #RenovoRx #CancerTreatment #TAMP #LocalizedChemotherapy #MedicalInnovation #OncologyConference #ESMO #GIcancers #ClinicalTrials #MedicalResearch #HealthcareInnovation #CancerTherapy #MedicalBreakthrough #FutureofMedicine #PancreaticCancer #LiverTumors #PatientCare #FDAApproval #TransArterialMicroPerfusion #MedicalTechnology #InvestingInHealth #HealthTech #PublicHealth #ImprovingLives #MedicalAdvancements #invest #investing #investment #investor #stockmarket #stocks #stock #stockmarketnews
Bagai Mutiara di Dasar Lautan yang Muncul ke Permukaan Oleh. Sherly Agustina, M.Ag.(Kontributor NarasiPost.Com) Voice over talent: Maya Rohmah NarasiPost.Com-Teringat untaian hikmah sahabat Umar bin Khattab, “Jikalau kita letih karena kebaikan maka sesungguhnya keletihan itu akan hilang dan kebaikan akan kekal. Namun, jikalau kita bersenang-senang dengan dosa, maka sesungguhnya kesenangan itu akan hilang dan dosa itu akan kekal”. Melihat perjuangan yang begitu besar dari awal berdirinya sebuah media bernama NarasiPost.Com hingga saat ini, saya pribadi merasa kagum dan salut. Bagaimana tidak, pendirinya sekaligus pemrednya pasti memiliki niat yang tulus untuk menebar kebaikan di jalan dakwah. Walau tertatih di tengah derasnya arus sekularisasi dan liberalisasi media, NarasiPost.Com berdiri tegak menantang media mana pun yang mengemban pemikiran-pemikiran rusak. Azamnya untuk berdakwah di dunia media sangat bulat dan mantap, tak peduli sebesar apa pun tantangan di depan mata siap untuk dihadapi. Maka benar untaian hikmah sahabat Umar bin Khattab, bahwa jika kita letih karena kebaikan maka sesungguhnya keletihan itu yang akan hilang, sementara kebaikannya akan kekal selamanya. Saya tahu pemred, tim redaksi, dan semua admin NP pasti merasakan letihnya berdakwah di dunia media. Hari-hari yang dilewati dikejar deadline baik itu menulis, mengedit, membuat VO, membuat video dan desain yang menarik serta publish naskah. Naskah selengkapnya: https://narasipost.com/2023/03/22/bagai-mutiara-di-dasar-lautan-yang-muncul-ke-permukaan/challenge-true-story/ Terimakasih buat kalian yang sudah mendengarkan podcast ini, Follow us on: instagram: http://instagram.com/narasipost Facebook: https://www.facebook.com/narasi.post.9 Fanpage: Https://www.facebook.com/pg/narasipostmedia/posts/ Twitter: Http://twitter.com/narasipost
This month to celebrate Asian Pacific American Heritage Month and Asian hosted podcasts, we're bringing you an episode from Asian Americana, one of our sister podcasts from the Potluck Podcast Collective where host Quincy Surasmith explores the slices of distinctly Asian American culture and history. The episode we're featuring is an exploration of Kala Bagai, a South Asian woman who immigrated to American in the 20th century and who also has a street named after her in Berkeley, CA. You can learn more about Asian Americana and our other Potluck Podcasts by going to podcastpotluck.com. Enjoy! --- Send in a voice message: https://podcasters.spotify.com/pod/show/asiansinbaseball/message
「bagai tikus membaiki labu」是什么意思❓
Kajian Syarah Hikam Tengah
Bagai Cemara yang Takkan Layu – Doa Dengan Nyanyian dari Taize GKI Peterongan Semarang
Ini nyata bukan sekadar retorika
Berbahagialah orang yang suci hatinya, karena mereka akan melihat Allah.
Bismillah, 848. NAFKAHNYA BAGAI SEDEKAH Riyaadush Shaalihiin Bab 36 | Menafkahi Keluarga Dari Abu Mas'ud al-Badri Radhiallahu ‘anhu dari Nabi ﷺ beliau bersabda, وعن أبي مَسْعُودٍ الْبَدرِيِّ رضي اللَّه عنه ، عن النبي صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم قال : «إِذَا أَنْفَقَ الرَّجُلُ على أَهْلِهِ نفقَةً يحتَسبُها فَهِي لَهُ صدقَةٌ » متفقٌ عليه "Apabila seseorang menafkahi keluarganya dengan sebuah nafkah yang dia maksudkan untuk mencari pahala, maka nafkah itu baginya adalah sedekah." (Muttafaq ‘alaih) === Ikuti Kajian Riyaadhush Shaalihiin via LIVE STREAMING Insyaa Allah:
Sabda Tuhan mengingatkan tentang peringatan Tuhan sebagai pembentuk hati bijaksana sebagai jendela bagi jiwa untuk melihat keluar lebih dulu sebelum pergi keluar dan memastikan lebih dulu sebelum memutuskan.
Sabda Tuhan mengingatkan bahwa bagaikan batang papirus diiris dan dianyam jadi kertas untuk ditulis, itulah hidup kita di tangan Tuhan, krisis yang membuat miris jadi alat anyam, agar Ia tulis pesan penting di kertas hati kita hingga tenteram.
SHOLAT ITU RAGA, TASAWWUF ITU NYAWANYA SHOLAT, SHOLAT TANPA TASAWWUF BAGAI BADAN TANPA NYAWA
Kajian Hadits Sohih Bukhori
Aku merasa hidup menuntutku untuk terus bergerak. Tak peduli ia membawaku pada ketinggian yang sunyi, atau ke jurang penyesalan yang dalam. Yang pasti kuketahui, aku tak bisa diam di tempat. Bagai mesin, kini tiap usaha diukur dengan deadline dan waktu dipadankan dengan timeline.
Bagai pelita yang terus dinyalakan
Apakah kamu pernah kepikiran untuk hidup mandiri tanpa terlalu bergantung dengan orangtuamu? Di episode ini ada Putri Almira membahas topik bagai burung keluar dari sangkarnya. Enjoy! --- Support this podcast: https://anchor.fm/nadhif-muhammad-farhan/support
Manusia sebagai makhluk sosial tentu saja memiliki kebutuhan bersosialisasi. Itu lah mengapa setiap orang pasti memiliki sahabat karib, yang mungkin beberapa dari mereka sudah dianggap sebagai bagian dari keluarga mereka. Apakah itu hubungan persahabatan? Kenapa manusia merasa perlu memiliki sahabat? Apa alasan manusia menjalin hubungan persahabatan? Apa dampak yang ditimbulkan dari adanya menjalin sebuah persahabatan? Dalam episode ke-97 kali ini Lauren akan membahas tentang "Sahabat Bagai Saudara"! Bagi yang memiliki pertanyaan atau masukan, silakan tinggalkan pesan melalui email lavanya.podcast@gmail.com atau instagram @lavanya.podcast. Jangan lupa bahagia! --- Send in a voice message: https://anchor.fm/lavanyapodcast/message
Hai Sobat Cuan, Siapa nih yang suka kerjakeras bagai kuda? Bekerja gak kenal waktu, bahkan bisa sampai 24 jam nonstop. Manusia atau Robot ya? Heheh.. Tapi mau sampai kapan Sobat Cuan memforsir diri untuk bekerjakeras demi mencari uang? Nah, di episode kali ini, kita bakal ngebahas gimana sih cara ngatur keuangan yang tepat, supaya yang kita kerjain ga sia-sia dan bisa menghasilkan sesuatu. Yuk simak podcast Cuap Cuap Cuan di segmen interview kali ini, bersama Maria Katarina dan Ike Noorhayati Hamdan selaku financial planner. Sobat Cuan, jangan lupa ya untuk follow IG @cuap_cuan, dan juga subscribe youtube channel Cuap Cuap Cuan, kemudian di like, comment dan share ya. Salam cuan!
PDKT berakhir menjadi saudara, BBM dibajak temen, Penembakan sang lelaki idaman, Nembak pake pribahasa, Moderenisasi pernyataan cinta, Cara nembak Karyawan HRD, Kisah cinta jalan ditempat
Ini salah satu kesebelan (pet peeves) saya, menganggap orang lain bodoh. Dalam berdiskusi banyak orang yang mencari pembenaran dengan menganggap orang lain bodoh. Dia menganggap bahwa pembenaran-pembenaran yang dia ambil akan dapat membuat orang percaya karena orang lain bodoh. Mungkin dia mengukur dengan dirinya sendiri? Saya selalu menganggap orang lain setara atau lebih cerdas dari saya. Jadi tidak ada alasan bagi saya untuk mencari pembenaran karena dia akan tahu kalau saya hanya bluffing atau mencari-cari pemebenaran / alasan. Bagai anak kecil yang mencoba mengelabui orang tuanya. Dia makan cokelat dengan muka yang belepotan cokelat tetapi tidak ngaku makan cokelat ketika ditanya orang tuanya. hi hi hi. Dalam pikirannya dari mana orang tua saya tahu saya makan cokelat ya?
AMAZING GRACE - PS. TIMOTHY ROY KARTIKO - GEREJA KRISTUS PENEBUS
In this week, Makcik Kundur talks about relationship... Not just the #BGR type. Makcik Kundur is all inclusive. She talks about the relationship between the Teeth and the Tongue! Listen this week's episode to find out more. --- Send in a voice message: https://anchor.fm/adijamaludin/message
In this week's episode, Makcik Kundur talks about an idiom that one might use on a self-centered person. Want to find out more? Continue watching today's episode of "Memagar Diri Bagai Aur"! --- Send in a voice message: https://anchor.fm/adijamaludin/message
Bismillah, 696. IA BAGAI AIR BAGI IKAN Riyaadush Shallihin Bab 32 | Keutamaan orang lemah, miskin, & tidak dikenal di kalangan kaum muslimin Hadits ke-257 | Haritsah bin Wahb Radhiallahu 'anhu === Ikuti Kajian Serial Riyaadhush Shaalihiin via LIVE STREAMING Insyaa Allah:
Bahasa Indonesia Bersama Windah (for intermediate Indonesian language learners)
Kerja lembur adalah kerja yang melebihi waktu yg sebenarnya. Di episode ini, kita akan mendengarkan cerita dan contoh-contoh kerja lembur. Selamat mendengarkan! Terima kasih banyak atas dukungannya untuk: TEMAN WINDAH Andrew Wood John McBride Sky Lee Kristofer Nivens Sebastian vc Mumumu Ely Ratna Wentz Alex Lee Dave L. Kramer P. Clayton D. Causey, CT Arthur JayjayVentura Lorenz Manthey wburnham31 Mel Barnes Vanessa Hack Nicole Hough John Shum Luis Paez Chloe Ariana Craig Redriff Shark Marius Charlotte Lachlan Jonny 5 PENDENGAR SETIA Svenja Ash H Harvey
This week's Future of Work Exchange Podcast, sponsored by PRO Unlimited, features a conversation with Sunil Bagai, CEO of Prosperix. Sunil and I discuss the evolution of Vendor Management System (VMS) technology, how the “network effect” can impact the Future of Work, the continued growth of direct sourcing, and more.
Kazakhstan di Persimpangan Jalan Oleh. Ita Mumtaz Voice over talent: Dewi N NarasiPost.Com-Negara Kazakhstan diguncang aksi demonstrasi rakyatnya. Mereka memprotes kebijakan pemerintah yang mencabut kontrol harga pada gas minyak cair (LPG). Padahal, banyak orang Kazakh yang telah mengubah mobilnya berbahan bakar LPG karena harganya yang murah. Demonstrasi bermula di wilayah Mangystau barat yang kaya minyak (CNN.com, 07/01/2022). Harga LPG di sana naik hingga 120 tenge per liter atau Rp3.952,-. Masyarakat menuntut agar ada price cap jadi 50 tenge setara dengan Rp1.646,-. Tuntutan pun diterima oleh pemerintah. Sebenarnya kasus kenaikan harga LPG hanya pemantik saja. Sebab, selama ini rakyat sudah muak dengan pemerintahan oligarki yang korup dan otoriter. Sehingga, menyebabkan kondisi kekacauan sosial. Kesenjangan sosial ekonomi pun semakin lebar. Sementara, rezim selalu membungkam setiap pendapat dan kritikan yang tak sejalan dengan kebijakan mereka. Bagai bom waktu, rakyat begitu memendam kekecewaan yang mendalam atas kezaliman yang dilakukan penguasa selama ini. Kondisi di kota utama Kazakhstan, yakni Nur-Sultan dan Almaty pun semakin memanas. Massa berhasil menguasai gedung-gedung pemerintahan dan membakarnya. Penjarahan tak terelakkan lagi, terjadi di mana-mana. Presiden Kazakhstan, Kassym Jomart Tokayev menetapkan status darurat hingga tanggal 19 Januari atas situasi mencekam ini. Naskah selengkapnya: https://narasipost.com/2022/01/19/kazakhstan-di-persimpangan-jalan/ Terimakasih buat kalian yang sudah mendengarkan podcast ini, Follow us on: instagram: http://instagram.com/narasipost Facebook: https://www.facebook.com/narasi.post.9 Fanpage: Https://www.facebook.com/pg/narasipostmedia/posts/ Twitter: Http://twitter.com/narasipost
Milenial Ngamuk Gara-Gara WiFi Oleh. Ira Rahmatia (Aktivis Dakwah Nisa Morowali) Voice over talent: Dewi F NarasiPost.Com-Miris, hari demi hari masalah di bumi pertiwi terus meningkat. Namun, akhir-akhir ini persoalan tentang krisis moral benar-benar memilukan. Dilansir dari news.detik.com, dua orang pemuda mengejar penjaga masjid dengan membawa parang karena diduga mengganti password Wi-Fi. Kejadian ini terjadi di Medan, Sumatera Utara (Sumut). Kompol Rona Tambunan sebagai Kapolsek Medan Timur membenarkan peristiwa tersebut. Rona mengatakan kedua pelaku yang melakukan penyerangan sudah ditangkap (26/12/2021). Kasus ini merupakan salah satu kasus yang terpublish di media. Bagai gunung es yang hanya terlihat puncaknya, pada kenyataannya masih banyak kasus-kasus serupa yang belum terjamah media. Alih-alih menjadi penggerak perubahan, namun justru pemuda saat ini banyak yang bermasalah dan menimbulkan permasalahan bahkan kekacauan di tengah masyarakat. Pemuda Diperbudak Sistem Secara tidak langsung, sistem kapitalis sekuler yang dianut masyarakat saat ini membawa begitu banyak dampak, baik dari segi sosial, ekonomi, lingkungan juga moral. Kini moral pemuda tergadai. Bagaimana tidak, kualitas pendidikan yang dikira mumpuni justru jauh dari nilai-nilai ruhiyah, jauh dari pengajaran tentang moral dan akhlak. Sekularisme, yakni paham yang memisahkan antara agama dan kehidupan membuat pemuda tidak menjadikan Al-Qur'an dan As-Sunnah sebagai standar hukum dalam setiap keputusannya. Naskah selengkapnya: https://narasipost.com/2022/01/06/milenial-ngamuk-gara-gara-wifi/ Terimakasih buat kalian yang sudah mendengarkan podcast ini, Follow us on: instagram: http://instagram.com/narasipost Facebook: https://www.facebook.com/narasi.post.9 Fanpage: Https://www.facebook.com/pg/narasipostmedia/posts/ Twitter: Http://twitter.com/narasipost
Podcast ERA.id hari ini, Senin, 24 Januari akan membahas soal ramainya tagar #TangkapEdyMulyadi dan #KalimantanBukanMonyet. Tagar tersebut ramai lantaran pernyataan Edy Mulyadi yang viral soal lokasi ibu kota Nusantara, yakni Kalimantan. Ia mengatakan bahwa Kalimantan merupakan tempat jin buang anak. Tak hanya itu, Edy Mulyadi juga bilang bahwa penghuni Kalimantan hanyalah kuntilanak dan genderuwo. Hhiii...serem ~ Tak sampai di situ, bahkan dalam cuplikan video tersebut, terdengar suara "hanya monyet" ketika Edy Mulyadi mempertanyakan siapa yang ingin pindah ke Kalimantan. Bagai peribahasa 'mulutmu, harimaumu', pernyataan ini pun dikecam banyak orang. Bahkan, sudah ada pihak yang melaporkan ke polisi lho. Today's on Era tak hanya membahas Edy Mulyadi saja. Ada juga penyesalan Rachel Vennya yang kabur dari karantina. Lewat akun YouTubenya, Rachel Vennya mengungkapkan penyesalannya. Tapi bukan dapat simpati, malah ada netizen yang membongkar dosa dan kesalahan Rachel Vennya. Terakhir, soal wajah baru Malioboro Yogyakarta yang dikabarkan tanpa pedagang kaki lima (PKL). Gimana ya melihat Malioboro tanpa PKL. Lagu Yogyakarta milik Kla Project jadi gak relevan lagi dong. Nah biar gak penasaran, simak selengkapnya di podcast Today's on ERA! Jangan lupa juga ikuti informasi menarik lainnya di ERA.id, dan jangan lupa follow semua media sosialnya ERA.id! --- Send in a voice message: https://anchor.fm/eradotid/message
Terima kasih atas pertanyaannya Kak Sri Hidarti. Istilah ini diperkenalkan pertama kali pada tahun 1981 oleh seorang Profesor sekaligus direktur praktikum University Kentucky, Lexington, Amerika Serikat bernama Dorothy A. Miller. Generasi sandwich merupakan generasi orang dewasa yang harus menanggung hidup 3 generasi yaitu orang tuanya, diri sendiri, dan anaknya. Generasi sandwich adalah mereka yang memiliki beban finansial dalam mengurus orangtua atau anggota keluarga lain sekaligus membesarkan anak sendiri. Bagai roti sandwich, generasi ini “terhimpit” oleh dua kewajiban tersebut. Salah satu penyebab utamanya yaitu karena kurangnya kemampuan seseorang dalam mengelola keuangan. Kegagalan orangtua dalam menyiapkan finansial untuk masa tua mereka salah satunya adalah karena perilaku konsumtif yang tidak terkontrol. --- Send in a voice message: https://anchor.fm/jurnallembu/message Support this podcast: https://anchor.fm/jurnallembu/support
We've finally reached the final episode of our 2nd mini series, what a ride! In our last segment we talk to Jeremiah Loo on his unexpected call to the Olympic Games at the very last minute. In contrast with that, we got to understand a bit more of artistic gymnastic and explore more of Jeremiah's love for sports. --- Send in a voice message: https://anchor.fm/hazikal/message
For the majority of this episode we spoke in English. As we move in to our second episode, we invite Phee Jinq En to explore her insights on how competing in the NCAA (National Collegiate Athletic Association) in the United States improved her performance in competitive swimming. We also delve in her experience at the past 2 Olympics (Rio & Tokyo) which was remarkable shocking and interesting. Listen to the end to hear some encouraging advice in pursuing the athletic career! --- Send in a voice message: https://anchor.fm/hazikal/message
This week Makcik Kundur will explore the symbiotic relationship of the bamboo and the soil at the edge of the river. Not any kind of bamboo... more of the water tube type. the question here is, will you describe your relationship with your friends and partners as Bagai Aur Dengan Tebing? --- Send in a voice message: https://anchor.fm/adijamaludin/message
Panas, panas, panas! We talk about influencers. Local. Influencers. You heard that right. Why are our local influencers...meh? Listen in to find out!