POPULARITY
Sepuluh hari jelang Idulfitri, arus lalu lintas di Tol Jakarta-Cikampek padat merayap dengan ribuan kendaraan menuju Jawa. Sementara itu, pemudik motor mulai ramai melintasi Jalur Selatan Nagreg pada Sabtu malam demi menghindari kemacetan.
“Sawijinging pangerten babagan angger-angger ing endi kabagaswarasan dijaga lan dirumati mujudake bab kang wigati banget.” “Sang Yehuwah tansah nggunakake Rama Abraham Awit saka ketaatane marang Gusti ing maceme kahanan”
Ustadz Najmi Umar Bakkar - Pembatal Islam Ke-sepuluh Berpaling Dari Agama Allah
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Florensia dari Paroki Maria Bunda Segala Bangsa Wae Kesambi, Labuan Bajo, di Keuskupan Labuan Bajo, Indonesia. 1 Yohanes 4: 11-18; Mazmur tg 72: 1-2.10-11.12-13; Markus 6: 45-52 MELIHAT TUHAN Tema renungan kita pada hari ini ialah: Melihat Tuhan. Untuk orang-orang yang hidup dalam zaman yang sama, melihat Tuhan atau melihat Yesus merupakan sebuah kenyataan. Sedangkan masa setelah Yesus bangkit dan naik ke surga, bukan lagi melihat Tuhan dengan mata fisik, tetapi dengan mata rohani dan iman. Atas keterbatasan tersebut, Yesus meninggalkan ajaran-ajaran untuk memperkuat mata iman dan rohani, sehingga ketika orang-orang beriman mengalami perjumpaan dan melihat Tuhan, mereka tidak memakai indra matanya tetapi hati dan budinya. Salah satu cara melihat Tuhan dengan memakai kemampuan bukan indra mata ialah seperti yang terjadi dengan seorang anak kecil yang ingin melihat Tuhan. Ia bertanya kepada ibunya, “Ma, Tuhan itu seperti apa?” Ibunya agak bingung untuk menjawabnya. Kemudian ia menemukan jawabannya. Ia menarik anaknya mendekat, dan memeluknya erat-erat penuh kasih sayang. Lalu ia berkata kepada anaknya: “Tuhan yang kamu ingin lihat, adalah seperti itu.” Anak itu langsung mengerti, karena terbentuk kesadaran imannya bahwa Tuhan yang ia percayai adalah Dia yang memiliki segala kebaikan dan kasih sayang, dan ia alami itu melalui orang tuanya. Apa yang diperlihatkan oleh ibu dan anak itu adalah sebuah pemaknaan Tuhan sangat konkret, yang menurut Surat Yohanes yang pertama sebagai bacaan pertama hari ini, Tuhan Allah adalah kasih. Kitab suci mengajarkan tentang ini, demikian juga ajaran para Bapa Gereja dan seterusnya pengajaran-pengajaran di dalam Gereja. Sepuluh perintah Allah berisi satu hukum saja, yaitu cinta kasih, yang diwujudkan oleh setiap orang beriman kepada Tuhan dan sesamanya. Dengan lebih konkret, santo Yohanes menjelaskan bahwa kita tidak perlu risau atau terlalu mengada-ada untuk mencari Tuhan, bahkan dengan berbagai pengorbanan yang dilakukan. Cara kita melihat Tuhan, menurut dia ialah dengan berbuat kasih. Di dalam satu perbuatan kasih, misalnya mendengarkan dan memahami orang yang sedang berbicara kepada kita, yang dirasakan oleh orang-orang yang terlibat adalah sebuah kehadiran yang menguntungkan. Pihak yang berbicara dan mendengar saling menikmati keuntungannya. Mereka saling memperhatikan sama sekali tidak menjadi ancaman atau pengganggu bagi yang lainnya. Yesus yang tampak berjalan di atas air dan hadir di tengah para rasul-Nya adalah seorang yang memberikan rasa nyaman, tenang, dan damai. Bahkan Ia menjamin supaya para pengikut-Nya itu tidak usah takut. Perbuatan kasih kita mestinya bukan sebagai hal yang mengkuatirkan, mencurigakan atau menakutkan. Sebaliknya perbuatan kasih kita harus membawa keuntungan. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Allah, penuhilah diri kami dengan iman yang kuat, supaya kami mampu menjalankan kehendak-Mu. Kemuliaan kepada Bapa dan Putra dan Roh Kudus ... Dalam nama Bapa ...
“Sawijinging pangerten babagan angger-angger ing endi kabagaswarasan dijaga lan dirumati mujudake bab kang wigati banget.” “Sang Yehuwah tansah nggunakake Rama Abraham Awit saka ketaatane marang Gusti ing kabeh kahanan”
Kencan Dengan Tuhan - Minggu, 10 November 2024 Bacaan: "Anak-anakku, marilah kita mengasihi bukan dengan perkataan atau dengan lidah, tetapi dengan perbuatan dan dalam kebenaran." (1 Yohanes 3:18) Renungan: Cinta adalah sebutan lain dari kasih. Kasih memiliki kekuatan besar yang mendorong kita bertindak untuk merawat dan melindungi orang yang kita cintai, meskipun itu membutuhkan pengorbanan. Kekuatan kasih seperti itu nyata dalam perjalanan hidup mantan Presiden Amerika Serikat, Ronald Reagen dengan isterinya Nancy. Nancy tahu bagaimana terus belajar mengasihi orang yang telah dinikahinya, meskipun dia berada dalam kondisi yang memprihatinkan. Reagen dan Nancy menikah tahun 1950, tepatnya dua tahun setelah berpacaran. Tali pernikahan mereka berlanjut meskipun diwarnai oleh hal-hal tidak menyenangkan, seperti yang dialami oleh pasangan suami isteri pada umumnya. Saat Reagen menjabat sebagai Presiden Amerika selama dua periode, Nancy setia mendampinginya. Setelah pensiun, Reagen menderita alzheimer dan penyakit itu membuat ia lupa segala-galanya, bahkan pada isterinya. Pada masa-masa sulit dan butuh kesabaran yang ekstra itu, Nancy merawat suaminya dengan kasihnya yang besar. Sepuluh tahun Reagen menderita alzheimer dan Nancy terus merawatnya. Nancy hanya sekali meninggalkannya, yaitu pada waktu Reagen berada di ruang operasi. Di dalam kondisi yang memprihatinkan itu Reagen pernah melontarkan kalimat yang mengejutkan Nancy. "Anda siapa, kok siang malam terus-menerus menemani saya?" Kekuatan kasih membuat Nancy mampu menjawab, "Aku isterimu sayang! Itu sebabnya aku terus menemanimu." Adalah keuntungan jika kita mendapat kesempatan untuk mewujudkan kasih kita, karena dengan demikian kasih kita akan semakin melimpah. Banyak orang yang rugi, tidak melihat kekuatan kasih karena ia menahan diri untuk berbuat kebaikan yang sebenarnya bisa ia wujudkan, dan itu menyebabkan kasihnya memudar. Ketika kita mendapat kesempatan untuk menabur kasih, itu artinya kita mendapat kesempatan untuk berkenan di hadapan Allah. Kekuatan kasih menjadi nyata ketika kita mewujudkannya di dalam perbuatan. Nyatakanlah kasih kita dengan sikap yang bersedia untuk melayani, menolong, berkorban, dan mengasihi mereka yang memerlukan perhatian dan pertolongan kita! Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, aku ingin menabur kasih pada sesamaku di dalam menjalani hari-hariku hidupku, sehingga orang melihat Engkau ada di dalam diriku. Amin. (Dod).
”Sanga saka sepuluh kasus bocah lara bisa ditliti sebabe karana nuruti selera sing salah” ”Saben mukjijat sing ditindakake Sang Kristus negesake sawetara karakter sejatine”
Kencan Dengan Tuhan - Kamis, 26 September 2024 Bacaan: "Tetapi hamba-Ku Kaleb, karena lain jiwa yang ada padanya dan ia mengikut Aku dengan sepenuhnya, akan Kubawa masuk ke negeri yang telah dimasukinya itu, dan keturunannya akan memilikinya." (Bilangan 14:24) Renungan: Ada dua belas orang diutus Musa untuk mengintai tanah Kanaan. Sepuluh orang memberikan laporan yang mengerikan dengan memberikan fakta bahwa penduduk negeri itu bertubuh raksasa dan garang. Selain itu, Kanaan adalah kota yang kuat dan berbenteng. Kemudian, mereka menyimpulkan bahwa bangsa Israel tidak mungkin bisa mengalahkan mereka. Seluruh rakyat menjadi takut dan ingin kembali ke Mesir. Namun Kaleb dan Yosua berusaha menenangkan mereka, dan berkata, “Negeri yang kami lalui… adalah luar biasa baiknya… Janganlah takut… Mereka akan kita telan habis… Tuhan menyertai kita. " Dengan demikian, kita dapat menyimpulkan bahwa dari situasi dan fakta yang mereka lihat di tanah Kanaan, melahirkan dua sudut pandang yang sangat berbeda. Sepuluh pengintai dan umat Israel terfokus pada apa yang ada di hadapan mereka, sehingga mereka menjadi prajurit yang kalah sebelum berperang. Sementara Yosua dan Kaleb terfokus pada apa yang ada di dalam mereka, yaitu kuasa penyertaan Tuhan, sehingga mereka mampu maju berperang dengan membawa mentalitas seorang pemenang. Lalu, bagaimana akhir cerita kehidupan mereka? Ke sepuluh pengintai dan umat Tuhan yang bersungut-sungut mati dalam perjalanan mereka di padang gurun. Dan, hanya Kaleb dan Yosua yang masuk ke dalam Tanah Perjanjian. Dengan demikian kita melihat bahwa kedua perbedaan cara pandang ini membawa mereka kepada dua hasil yang sangat berbeda. Lalu bagaimana dengan kita? Bagaimana sikap hati dan cara pandang kita ketika diperhadapkan pada besarnya persoalan kita? Keluarlah dari sikap hati yang kalah sebelum berperang, karena Zef 3:17 mengingatkan kita, "Tuhan Allahmu ada di antaramu sebagai pahlawan yang memberi kemenangan." Belajarlah dari Kaleb dan Yosua yang mengadopsi janji Tuhan, dan penyertaan kuasa Tuhan menjadi kerangka pikir mereka di dalam menghadapi tantangan yang ada. Jangan biarkan hidup kita berputar-putar di padang gurun persoalan dan mati binasa seperti nasib yang dialami sepuluh pengintai dan umat Israel. Miliki roh yang berbeda dan tampillah sebagai orang percaya yang mengalami janji-janji kemenangan Tuhan dengan hidup yang diperkaya dengan firman-Nya setiap hari sehingga ketika badai datang menerpa, firman-Nya menjadi sauh yang kuat. Demikianlah kita mengakhiri cerita akhir pergumulan kita dengan bahagia. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, terima kasih sudah memberikan kekuatan padaku. Aku percaya bahwa kekuatan yang Engkau berikan menyanggupkan aku untuk mengatasi setiap masalah yang aku hadapi. Amin. (Dod).
Kerana iman, walaupun kuantiti iman sebesar biji sesawi, 10 orang yang berpenyakit kusta, apabila mereka datang bertemu dengan Yesus Mesias, mendengar firman-Nya dan mentaati-Nya, mereka sembuh! Tetapi kerana iman juga, kualiti iman yang berfokus kepada sumber kesembuhan, iaitu Yesus Mesias, hanya 1 orang Samaria mendapat keselamatan! Mendapat kesembuhan itu baik tetapi adakah kamu lebih lagi ingin mendapat keselamatan? #ServeToLead #PreachTheWord #InjilLukas
Fasilitator memiliki berbagai tehnik dalam membantu individu, organisasi dan komunitas dalam menciptakan keputusan yang keren secara partisipasi penuh dan beragam metode. Pada edisi ini saya ingin mengulang kembali sepuluh tehnik dasar yang perlu dilatih terus menerus untuk menjadi fasilitator yang handal.
Keluarga korban penghilangan paksa 1997/1998 kembali dikecewakan negara. Sepuluh tahun memerintah, Presiden Joko Widodo gagal menemukan keberadaan mereka yang diculik maupun menuntaskan pengungkapan kebenarannya. Era pemerintahan berikutnya diprediksi kian suram, karena yang memegang tampuk pimpinan diduga kuat terlibat dalam kasus itu. Namun, denyut perjuangan mesti dijaga dengan tetap merawat ingatan. Salah satunya lewat film dokumenter bertajuk "Yang Tak Pernah Hilang" yang mengisahkan tentang dua aktivis korban penculikan '98 Petrus Bima Anugrah dan Herman Hendrawan. Pesan apa yang ingin disampaikan dari film itu? Apa tanggapan keluarga korban? Simak kisahnya yang disusun Jurnalis KBR Heru Haetami *Kami ingin mendengar saran dan komentar kamu terkait podcast yang baru saja kamu simak, melalui surel ke podcast@kbrprime.id
Keluarga korban penghilangan paksa 1997/1998 kembali dikecewakan negara. Sepuluh tahun memerintah, Presiden Joko Widodo gagal menemukan keberadaan mereka yang diculik maupun menuntaskan pengungkapan kebenarannya. Era pemerintahan berikutnya diprediksi kian suram, karena yang memegang tampuk pimpinan diduga kuat terlibat dalam kasus itu. Namun, denyut perjuangan mesti dijaga dengan tetap merawat ingatan. Jurnalis KBR Heru Haetami berbincang dengan ayah Petrus Bima Anugrah, salah satu korban penculikan, tentang cara menghidupi kenangan sang putra tercinta. Simak kisahnya di SAGA KBR berikut ini. *Kami ingin mendengar saran dan komentar kamu terkait podcast yang baru saja kamu simak, melalui surel ke podcast@kbrprime.id
Kencan Dengan Tuhan - Rabu, 3 Juli 2024 Bacaan: "Anak-anakku, marilah kita mengasihi bukan dengan perkataan atau dengan lidah, tetapi dengan perbuatan dan dalam kebenaran." (1 Yohanes 3:18) Renungan: Kahlil Gibran berkata, "Cinta bukanlah sekedar kele mahlembutan atau kemurahan hati, atau apa saja dari kebaikan-kebaikan yang diberikan atau tidak diberikan. Cinta adalah membagi, memahami, memberikan kebebasan, menjawab panggilan dan cinta adalah kehidupan." Cinta adalah sebutan lain dari kasih. Kasih memiliki kekuatan besar yang mendorong kita bertindak untuk merawat dan melindungi orang yang kita cintai, meskipun itu membutuhkan pengorbanan. Kekuatan kasih seperti itu nyata dalam perjalanan hidup mantan Presiden Amerika Serikat, Ronald Reagen dengan isterinya Nancy. Nancy tahu bagaimana terus belajar mengasihi orang yang telah dinikahinya, meskipun dia berada dalam kondisi yang memprihatinkan. Reagen dan Nancy menikah tahun 1950, tepatnya dua tahun setelah berpacaran. Tali pernikahan mereka berlanjut meskipun diwarnai oleh hal-hal tidak menyenangkan, seperti yang dialami oleh pasangan suami isteri pada umumnya. 54 tahun lamanya pasangan suami isteri ini diikat oleh tali kasih yang kuat dan hanya maut yang mampu memisahkan mereka. Saat Reagen menjabat sebagai Presiden Amerika selama dua periode, Nancy setia mendampinginya. Setelah pensiun, Reagen menderita alzheimer dan penyakit itu membuat ia lupa segala-galanya, bahkan pada isterinya. Pada masa-masa sulit dan butuh kesabaran yang ekstra itu, Nancy merawat suaminya dengan kasihnya yang besar. Sepuluh tahun Reagen menderita alzheimer dan Nancy terus merawatnya. Nancy hanya sekali meninggalkannya, yaitu pada waktu Reagen berada di ruang operasi. Di dalam kondisi yang memprihatinkan itu Reagen pernah melontarkan kalimat yang mengejutkan Nancy, "Anda siapa, kok siang malam terus-menerus menemani saya?" Kekuatan kasih membuat Nancy mampu menjawab, "Aku isterimu sayang! Itu sebabnya aku terus menemanimu." Adalah keuntungan jika kita mendapat kesempatan untuk merealisasikan kasih kita, karena dengan demikian kasih kita akan semakin melimpah. Banyak orang yang rugi, tidak melihat kekuatan kasih karena ia menahan diri untuk berbuat kebaikan yang sebenarnya bisa ia wujudkan, dan itu menyebabkan kasihnya memudar. Ketika kita mendapat kesempatan untuk menabur kasih, itu artinya kita mendapat kesempatan untuk berkenan di hadapan Allah. Marilah kita nyatakanlah kasih kita dengan sikap yang bersedia untuk melayani, menolong, berkorban, dan menyayangi mereka yang membutuhkan perhatian dan pertolongan kita. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, aku ingin menabur kasih di dalam kehidupanku, sehingga banyak orang merasakan kehadiran-Mu melalui perbuatan kasihku. Amin. (Dod).
Dengarkan podcast berita terbaru dari DNP News, 'DNP Evening News', untuk edisi Senin, 25 Maret 2024. Fokus utama hari ini: 1. Sepuluh orang tertimbun tanah longsor di Kabupaten Bandung Barat 2. Kate Middleton umumkan terkena kanker 3. Carlos Sainz Putus Dominasi Red Bull dan Max Verstappen DNP Evening News dapat Anda dengarkan di seluruh platform podcast kesayangan Anda, dan juga saksikan melalui YouTube Channel DNP Media.
“Sawijinging pangerten babagan angger-angger ing endi kabagaswarasan dijaga lan dirumati mujudake bab kang wigati banget” “Sang Yehuwah tansah nggunakake Rama Abraham Awit saka ketaatane marang Gusti ing maceme kahanan”
Renungan harian "YESUS, NAMA, DI ATAS SEGALA NAMA" - 30 Januari 2024
Kita naik mengatasi dunia, melihat Dia yang adalah Pemimpin di antara sepuluh ribu, yang sangat indah, dan dengan memandang kita diubahkan menjadi serupa dengan gambar-Nya.
Kita naik mengatasi dunia, melihat Dia yang adalah Pemimpin di antara sepuluh ribu, yang sangat indah, dan dengan memandang kita diubahkan menjadi serupa dengan gambar-Nya.
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Pastor Peter Tukan, SDB dari Komunitas Salesian Don Bosco Gerak di Labuan Bajo, Keuskupan Ruteng, Indonesia. 1 Yohanes 3: 11-21; Mazmur tg 100: 2.3.4.5; Yohanes 1: 43-51 MELIHAT TUHAN Tema renungan kita pada hari ini ialah: Melihat Tuhan. Untuk orang-orang yang hidup dalam zaman yang sama, melihat Tuhan atau melihat Yesus merupakan sebuah kenyataan. Sedangkan masa setelah Yesus bangkit dan naik ke surga, bukan lagi melihat Tuhan dengan mata fisik, tetapi dengan mata rohani dan iman. Atas keterbatasan tersebut, Yesus meninggalkan ajaran-ajaran untuk memperkuat mata iman dan rohani, sehingga ketika orang-orang beriman mengalami perjumpaan dan melihat Tuhan, mereka tidak memakai indra matanya tetapi hati dan budinya. Salah satu cara melihat Tuhan dengan memakai kemampuan bukan indra mata ialah seperti yang terjadi dengan seorang anak kecil yang ingin melihat Tuhan. Ia bertanya kepada ibunya, “Ma, Tuhan itu seperti apa?” Ibunya agak bingung untuk menjawabnya. Kemudian ia menemukan jawabannya. Ia menarik anaknya mendekat, dan memeluknya erat-erat penuh kasih sayang. Lalu ia berkata kepada anaknya: “Tuhan yang kamu ingin lihat, adalah seperti itu.” Anak itu langsung mengerti, karena terbentuk kesadaran imannya bahwa Tuhan yang ia percayai adalah Dia yang memiliki segala kebaikan dan kasih sayang, dan ia alami itu melalui orang tuanya. Apa yang diperlihatkan oleh ibu dan anak itu adalah sebuah pemaknaan Tuhan sangat konkret, yang menurut Surat Yohanes yang pertama sebagai bacaan pertama hari ini, Tuhan Allah adalah kasih. Kitab suci mengajarkan tentang ini, demikian juga ajaran para Bapa Gereja dan seterusnya pengajaran-pengajaran di dalam Gereja. Sepuluh perintah Allah berisi satu hukum saja, yaitu cinta kasih, yang diwujudkan oleh setiap orang beriman kepada Tuhan dan sesamanya. Dengan lebih konkret, santo Yohanes menjelaskan bahwa kita tidak perlu risau atau terlalu mengada-ada untuk mencari Tuhan, bahkan dengan berbagai pengorbanan yang dilakukan. Cara kita melihat Tuhan, menurut dia ialah dengan berbuat kasih. Di dalam satu perbuatan kasih, misalnya mendengarkan dan memahami orang yang sedang berbicara kepada kita, yang dirasakan oleh orang-orang yang terlibat adalah sebuah kehadiran yang menguntungkan. Pihak yang berbicara dan mendengar saling menikmati keuntungannya. Mereka saling memperhatikan dan sama sekali tidak menjadi ancaman atau pengganggu bagi yang lainnya. Murid-murid pertama Yesus memulai dengan melihat Tuhan Yesus, lalu memutuskan untuk mengikuti Dia. Demikian juga Yesus memilih Nataniel sebagai salah seorang rasul-Nya, melalui tindakan melihat dia. Dengan melihat dan menaruh perhatian, perbuatan kasih itu menjadi sesuatu yang pribadi dan nyata. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Allah, penuhilah diri kami dengan iman yang kuat, supaya kami mampu menjalankan kehendak-Mu. Kemuliaan kepada Bapa dan Putra dan Roh Kudus ... Dalam nama Bapa ... --- Send in a voice message: https://podcasters.spotify.com/pod/show/media-la-porta/message
Kencan Dengan Tuhan - Rabu, 3 Januari 2024 Bacaan: "Tetapi hamba-Ku Kaleb, karena lain jiwa yang ada padanya dan ia mengikut Aku dengan sepenuhnya, akan Kubawa masuk ke negeri yang telah dimasukinya itu, dan keturunannya akan memilikinya." (Bilangan 14:24) Renungan: Dua belas orang diutus Musa untuk mengintai tanah Kanaan. Sepuluh orang memberikan laporan yang mengerikan dengan memberikan fakta bahwa penduduk negeri itu bertubuh raksasa dan garang. Selain itu, Kanaan adalah kota yang kuat dan berbenteng. Kemudian, mereka menyimpulkan bahwa bangsa Israel tidak mungkin bisa mengalahkan mereka. Seluruh rakyat menjadi takut dan ingin kembali ke Mesir. Namun Kaleb dan Yosua berusaha menenangkan mereka, dan berkata, “Negeri yang kami lalui… adalah luar biasa baiknya… Janganlah takut ..... Mereka akan kita telan habis… Tuhan menyertai kita.” Dengan demikian, kita dapat menyimpulkan bahwa dari situasi dan fakta yang mereka lihat di tanah Kanaan, melahirkan dua sudut pandang yang sangat berbeda. Kesepuluh pengintai dan umat Israel melihat ketidakmungkinan di tengah tantangan yang ada di hadapan mereka. Mereka melihat kota berkubu dan raksasa yang berdiam di sana. Sementara itu, Kaleb dan Yosua melihat kemakmuran dan tanah berlimpah susu dan madu yang dijanjikan Tuhan, sehingga mereka memiliki satu semangat untuk maju menghadapi tantangan yang ada dengan kuasa Tuhan. Sepuluh pengintai dan umat Israel terfokus pada apa yang ada di hadapan mereka, sehingga mereka menjadi prajurit yang kalah sebelum berperang. Sementara Yosua dan Kaleb terfokus pada apa yang ada di dalam mereka, yaitu kuasa penyertaan Tuhan, sehingga mereka mampu maju berperang dengan membawa mentalitas seorang pemenang. Lalu, bagaimana akhir cerita kehidupan mereka? Ke sepuluh pengintai dan umat Tuhan yang bersungut-sungut mati dalam perjalanan mereka di padang gurun. Dan, hanya Kaleb dan Yosua yang masuk ke dalam Tanah Perjanjian. Dengan demikian kita melihat bahwa kedua perbedaan cara pandang ini membawa mereka kepada dua hal yang sangat berbeda. Lalu bagaimana dengan kita? Bagaimana sikap hati dan cara pandang kita ketika diperhadapkan pada besarnya persoalan kita? Ke mana kita mau membawa pergumulan hidup kita? Keluarlah dari sikap hati yang kalah sebelum berperang, karena Zef 3:17 mengingatkan kita, "Tuhan Allahmu ada di antaramu sebagai pahlawan yang memberi kemenangan." Belajarlah dari Kaleb dan Yosua yang mengadopsi janji Tuhan, dan penyertaan kuasa Tuhan menjadi kerangka pikir mereka di dalam menghadapi tantangan yang ada. Jangan biarkan hidup kita berputar-putar di padang gurun persoalan dan mati binasa seperti nasib yang dialami sepuluh pengintai dan umat Israel. Miliki roh yang berbeda dan tampillah sebagai orang percaya yang mengalami janji-janji kemenangan Tuhan dengan hidup yang diperkaya dengan firman-Nya setiap hari sehingga ketika badai datang menerpa, firman-Nya menjadi sauh yang kuat. Demikianlah kita mengakhiri cerita akhir pergumulan kita dengan "Happy Ending". Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, aku yakin kekuatan yang Engkau berikan padaku memampukanku mengatasi setiap permasalahan yang kuhadapi. Amin. (Dod).
Hello Listeners! Di episode kali ini Wulan ngobrol-ngobrol dengan grub musik yang baru saja merilis ulang karya yang menjadi titik balik dalam perjalanan bermusik mereka dalam versi akustik . Episode kali ini kita ditemani oleh The Rain The Rain grup musik Indonesia yang berasal dari Yogyakarta dan telah berkarya selama lebih 20 tahun. Sejak awal berdiri hingga saat ini The Rain yang dibentuk pada 31 Desember 2001 ini berangotakan Indra Prasta, Aang Anggoro, Ipul Bahri, dan Iwan Tanda. Hingga 2022, The Rain telah merilis tujuh album studio. Dalam perjalannya beberapa tahun sebelumnya, The Rain tetap produktif merilis karya, namun tidak ada rilisan The Rain yang mampu menyamai kesuksesan album pertama mereka yang dirilis pada tahun 2003. Terlatih Patah Hati menjadi awal babak baru perjalanan The Rain saat itu. Ditulis dan mulai direkam sejak awal tahun 2013, Terlatih Patah Hati sempat beberapa kali mengalami pergantian aransemen. The Rain menawarkan masternya ke banyak perusahaan rekaman, namun tidak ada satu pun yang tertarik untuk membeli master rekaman tersebut. Tak patah semangat, The Rain memutuskan untuk merilis Terlatih Patah Hati secara independen lewat bendera Heavy Rain Records, label yang didirikan secara patungan oleh keempat personel The Rain. Tak lama setelah dirilis, Terlatih Patah Hati mulai merajai chart radio di seluruh Indonesia, mendapatkan jutaan views di YouTube, membuat jadwal panggung The Rain padat kembali, serta membuka jalan untuk berbagai single berikutnya seperti lagu Gagal Bersembunyi dan Ujung pertemuan yang juga mendapatkan jutaan views di YouTube. Sepuluh tahun kemudian, Terlatih Patah Hati telah menjadi sebuah anthem atau soundtrack patah hati yang dinyanyikan dengan lantang. Sebagai sebuah ucapan terima kasih untuk semua orang yang menyukai lagu ini, The Rain merilis Terlatih Patah Hati (Acoustic Version) dan menandai momen 22 tahun perjalanan The Rain yang jatuh di akhir tahun ini. Untuk Cerita lebih lengkapnya yuk dengarkan obrolan Langsung di Channel Podcast Bingkai Suara Season 5 di Spotify, Apple Podcast, Youtube atau kunjungi website kita di www.bingkaikarya.com
Dari iman lahirlah respon yang benar yaitu respon seperti Yesus, inilah yang disebut kehidupan yang tepat dan benar. // Pertarungan yang terbesar dalam mengendalikan pikiran sejak saat ini, engkau akan tetap tergoda untuk berpikir.
Dari iman lahirlah respon yang benar yaitu respon seperti Yesus, inilah yang disebut kehidupan yang tepat dan benar. // Pertarungan yang terbesar dalam mengendalikan pikiran sejak saat ini, engkau akan tetap tergoda untuk berpikir.
“Sawijining pangerten babagan angger-angger ing endi kabagaswarasan dijaga lan dirumati mujudake bab kang wigati banget.” - “Nresnani jiwa-jiwa kang arep tumpes kang ngilhami pandongane Rama Abraham”
Sepuluh gadis yang diceritakan Tuhan Yesus menantikan mempelai laki-laki sama-sama bekerja. Mereka semua bekerja, mereka semua membawa pelita, mereka semua pun menanti sampai larut. Namun separuh dari gadis-gadis itu melakukan lebih dari lima yang lain. Apakah yang dilakukan separuh dari sepuluh gadis ini yang membuat mereka dapat masuk dalam perjamuan Sang Mempelai?Ev. Sri Umiyati P. dalam Ibadah Epiphaneia, 12 November 2023.
KILAS KABAR NUSANTARA. Sejumlah peristiwa penting yang telah kami rangkum pada hari Jumat, 15 September 2023. SURABAYA (00:21) Sepuluh orang kepala sekolah SMK di Jawa Timur hadir sebagai saksi pada sidang lanjutan dugaan korupsi Dana Alokasi Khusus pada Dinas Pendidikan Jatim Tahun 2018 di Pengadilan Tipikor Surabaya. MAKASSAR (01:01) Percepatan penurunan stunting adalah program prioritas pemerintah sebagaimana tertuang dalam RPJMN 2020-2024. Kontributor: Sonora Surabaya - Budi Smart Makassar - News Anchor: Deddy Detars l Reporter: Dian Mega Safitri Saran dan kolaborasi: podcast@kgmedia.id
Kencan Dengan Tuhan Rabu, 6 September 2023 Bacaan: "Juga kami lihat di sana orang-orang raksasa, orang Enak yang berasal dari orang-orang raksasa, dan kami lihat diri kami seperti belalang, dan demikian juga mereka terhadap kami." (Bilangan 13:33) Renungan: Melihat harimau, hampir semua orang sama-sama ngeri. Taring, kuku, dan tubuhnya yang besar membuat kita takut. Tapi kesan mengenai harimau itu tidak sama satu dengan yang lain. Jika pawang harimau, ia akan merasa biasa saja melihat harimau. Tetapi orang awam akan sebaliknya, merasa takut dan ngeri. Ketika Musa mengirim 12 orang untuk meninjau tanah Kanaan, yang dilihat mereka sama. Tanahnya subur dan ada orang-orang Enak yang bertubuh tinggi besar seperti raksasa. Kesan mereka tentu sama. Negeri itu subur tapi penduduknya besar dan kuat. Bedanya adalah responsnya. Sepuluh orang berpendapat keberadaan orang-orang raksasa akan membuat orang Israel game over, tak ada peluang untuk bisa menang lawan mereka. Akibatnya, mereka bahkan mau menolak Musa, mengangkat pemimpin baru dan kembali ke Mesir sebagai budak yang ditindas. Tapi, dua orang lainnya yaitu Yosua dan Kaleb responsnya berbeda karena mereka sungguh mengenal Allah. Mereka sadar Allah menyertai perjalanan mereka. Ada manna tiap hari yang turun dari langit, ada tiang awan dan tiang api sebagai tanda penjagaan, perlindungan, dan kepemimpinan Allah. Kenapa cemas jika ada Allah yang menyertai? Kaleb dan Yosua percaya kalau Tuhan sudah berjanji akan memberi tanah Kanaan, pasti la akan berikan Apapun kesulitan yang kita hadapi, yang penting sebenarnya respons atau tindakan dan sikap kita selanjutnya. Respons dibentuk dari pengetahuan dan pengalaman kita. Berhadapan dengan harimau respons pawang harimau tak akan sama dengan orang awam yang baru sekali melihat harimau. Saat menghadapi kesulitan, respons kita sebagai pengikut Yesus juga seharusnya beda dengan orang dunia. Kita tahu kita punya Allah yang hidup dan berkuasa, kita percaya la akan memberi kekuatan dan jalan keluar bagi masalah kita. Dan kita percaya asal kita taat pada-Nya, maka semua akan baik adanya. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, penuhilah aku dengan hikmat-Mu, sehingga apapun masalah yang kuhadapi saat ini, aku tetap tenang karena Engkau ada bersamaku. Aku percaya, bersama dengan-Mu semua akan baik-baik saja. Amin. (Dod).
Sepuluh orang termasuk para pejabat tinggi di Basarnas RI terjerat OTT KPK. Sepuluh orang termasuk Kepala Basarnas, Marsekal Henri Alifiandi. Nggak tanggung-tanggung, Marsekal Henri diduga menerima suap senilai Rp88.3 miliar! Climate crisis is real! Heatwave, kekeringan, sampai Karhutla. Semuanya! Ngga cuma di Indonesia, tapi sampai ke Yunani juga ngerasain hal yang sama. Gini ceritanya... Rebranding Twitter jadi X.com ternyata menimbulkan blunder tersendiri nih buat Kominfo. Buktinya, X.com bahkan sampai diblok di Indonesia. Kok bisa???
- --- Send in a voice message: https://podcasters.spotify.com/pod/show/adnanwahyudi11/message
This is the story of one Rohingya refugee from Myanmar who left his village ten years ago but until now has not been placed in a new country. - Ini cerita salah satu pengungsi Rohingya dari Myanmar yang meninggalkan desanya sejak sepuluh tahun lalu, tapi hingga kini belum juga ditempatkan di negara baru.
Jalan menuju Allah - sepuluh kalimat yang baik oleh syaikh Aly Jum'ah
Lalu Yesus berkata: "Bukankah kesepuluh orang tadi semuanya telah menjadi tahir? Di manakah yang sembilan orang itu?
Sepuluh orang kusta menemui Yesus, Mereka berdiri agak jauh dan berteriak: "Yesus, Guru, kasihanilah kami!" Lalu Yesus berkata: "Pergilah, perlihatkanlah dirimu kepada imam-imam." Dan sementara mereka di tengah jalan mereka menjadi tahir. (Baca Lukas 17:11-19) Yesus sangat berkuasa, sebab Dia adalah Tuhan. Hanya dengan perkataan yang diucapkan dari kejauhan, sepuluh orang kusta sembuh.
Sepuluh hari terakhir di bulan Ramadan memiliki keistimewaan, salah satunya Lailatul Qadar, atau Malam Seribu Bulan. Banyak berkah yang akan diturunkan, namun banyak juga godaan. Rahasia di Lailatul Qadar mengungkap "ganjil" yang seringkali terlewatkan. Benarkah? Simak bincang ringan dua generasi di Podcast Morning Daughter episode ini, yuk! Salam sehat dan selalu semangat
Narkesh Narkoba bermuhasabah dan berkongsi kata-kata pujangga. Sepuluh tahun telahpun berlalu. Arwah ibu sudahpun tiada. Kini tinggal ayah sahaja untuk dijaga. Kini tiba masa untuk membina hidup baru.
Doa doa
Tasawuf Dasar
Tasawuf Dasar
Kencan Dengan Tuhan - Kamis, 9 Februari 2023 Bacaan: "Juga kami lihat di sana orang-orang raksasa, orang Enak yang berasal dari orang-orang raksasa, dan kami lihat diri kami seperti belalang, dan demikian juga mereka terhadap kami." (Bilangan 13:33) Renungan: Ketika kita melihat harimau, hampir semua orang sama-sama ngeri. Taring, kuku dan tubuhnya yang besar membuat kita takut. Itulah kesan. Tapi, kesan tidak selalu sama. Melihat gadis berkulit putih, mata bulat, hidung mancung, dan tubuh langsing, ada yang menganggap dia amat cantik, tapi ada juga yang mungkin menganggap dia biasa saja. Kriteria kecantikannya beda Mungkin ia lebih suka yang tubuhnya agak berisi, kulit agak gelap, mata agak sipit, dsb. Ketika Musa mengirim 12 orang untuk meninjau tanah Kanaan, yang dilihat mereka sama. Betul tanahnya subur. Betul juga ada orang-orang Enak yang bertubuh tinggi besar seperti raksasa. Kesan mereka tentu sama. Negeri itu subur, tapi penduduknya besar dan kuat. Bedanya adalah responsnya. Sepuluh orang berpendapat keberadaan orang-orang raksasa itu artinya Israel game over, tak ada peluang untuk bisa menang lawan mereka. Akibatnya, mereka bahkan mau menolak Musa mengangkat pemimpin baru dan kembali ke Mesir sebagai budak yang ditindas Tapi, dua orang: Yosua dan Kaleb responsnya beda karena sungguh, mengenal Allah. Mereka sadar Allah menyertai perjalanan mereka. Ada manna tiap hari yang turun dari langit, ada tiang awan dan tiang api sebagai tanda penjagaan, perlindungan, dan kepemimpinan Allah. Kenapa cemas jika ada Allah yang menyertai? Kaleb dan Yosua percaya kalau Tuhan sudah berjanji akan memberi tanah Kanaan, pasti la akan berikan. Apapun kesulitan yang kita hadapi, yang penting sebenarnya respons atau tindakan dan sikap kita selanjutnya dibentuk dari pengetahuan dan pengalaman kita. Berhadapan dengan harimau, respons pawang harimau tak akan sama dengan orang awam yang baru sekali melihat harimau, Saat menghadapi kesulitan, respons orang percaya juga seharusnya beda dengan orang dunia. Kita tahu kita punya Allah yang hidup dan berkuasa, kita percaya la akan memberi kekuatan dan jalan keluar bagi masalah kita. Dan kita percaya asal kita taat pada-Nya, maka semua akan baik adanya. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, tambahkanlah imanku, agar aku semakin percaya pada-Mu bahwa Kaulah Allah yang setia dan senantiasa memberi kekuatan bagi siapa saja yang datang pada-Mu. (Dod).
Episode ini adalah bagian akhir celotehan ttg 10 fakta menarik telur unggas, semoga bermanfaat apa yg kami celotehkan. --- Support this podcast: https://podcasters.spotify.com/pod/show/dani-medionovianto/support
Lanjutan celotehan tentang telur masih terus kita lanjutkan, dipart - 4 ini yang seru tentang kenapa ibu-ibu kalo pilih telur yang warna telurnya warna coklat dan aga gelap warnanya, konon katanya ga gampang pecah, tebal dll. apa benar seperti itu ? let's go cekidot episode 95 part - 4 ini ,...yukkkk ah. --- Support this podcast: https://podcasters.spotify.com/pod/show/dani-medionovianto/support
Masih lanjutan Celotehan minggu lalu, kali inieb celotehkan fakta menarik yg ke 6 dan ke 7, yuk kita simak celotehan Kang Dani dan Kang Dayat. --- Support this podcast: https://anchor.fm/dani-medionovianto/support
Episode kali ini akan berceloteh tentang 10 Fakta Menarik Telur Unggas Part - 2 ini menyambung episode sebelumnya, part - 2 ini membicarakan sampai 5 point' menariknya, dan akan disambung di episode selanjutnya. kita simak yukkk celotehan nya. Bantu like, komen, share dan Subcribe yah, TrIms. --- Support this podcast: https://anchor.fm/dani-medionovianto/support
Episode kali ini berceloteh tentang fakta menarik yang ada pada telur, nah penasaran? Simak deh Part 1 celotehan kita tentang telur. Yukkkk ah. #penyuluhpertanian #edukasipeternakan --- Support this podcast: https://anchor.fm/dani-medionovianto/support
Episode kali ini adalah episode kompilasi bahasan tuntas dari Kitab Bulughul Maram karya Ibnu Hajar Al-‘Asqalani, Kitab Shalat yang dipandu oleh Ustadz Muhammad Abduh Tuasikal, M.Sc. Ini adalah bahasan ringkas yang bersumber dari Syarh para ulama terutama dari Minhah Al-‘Allam fii Syarh Bulugh Al-Maram karya Syekh ‘Abdullah Al-Fauzan, Fath Dzi Al-Jalali wa Al-Ikram bi Syarh Bulugh Al-Maram karya Syekh Muhammad bin Shalih Al-‘Utsaimin, dan Subul As-Salam Al-Muwshilah ila Bulugh Al-Maram karya Muhammad bin Isma'il Al-Amir Ash-Shan'ani. Silakan catat faedah berharga dari pembahasan ini dan amalkan ilmu yang telah didapat. Semoga bermanfaat :)
Ketika terserang batuk berdahak disertai tenggorokan gatal dan suara serak. Serta sudah minum obat batuk herbal. Tetapi dalam sepuluh hari, batuk tidak kunjung sembuh. Apa penyebabnya dan bagaimana mengobatinya? Dengarkan penjelasan medis di Podcast Assalamu'alaikum Dokter episode kali ini.
Di era saat ini, tumbuh banyak jenama-jenama baru yang mengangkat kekayaan dan kebudayaan lokal di Nusantara. Salah satunya adalah Nova Dewi Setiabudi, yang mempunyai keinginan untuk mewariskan jamu dan memperkenalkan kembali jamu ke generasi muda dan menyebar luaskannya di kota metropolitan. Sepuluh tahun sejak bisnis Suwe Ora Jamu berdiri, beliau masih memiliki harapan dan keinginan untuk menjadikan jamu sebagai minuman utama yang dipilih oleh masyarakat dengan memahami kegunaan jamu untuk kesehatan jasmani dan rohani. --- This episode is sponsored by · Anchor: The easiest way to make a podcast. https://anchor.fm/app Support this podcast: https://anchor.fm/helloatl/support
Gen G Podcast Episod 15See omnystudio.com/listener for privacy information.
Banyak orang yang nanya, kalian tuh kalau nikah dan punya suami, kalian main mainin punya suami kalian gak sih, atau yang punya istri, istrinya suka main mainin punya kalian gak sih? Karena ini yang bikin netizen bingung kok udah 10 bulan belum sadar
kajian dapat dilihat di akun Youtube : Ahmad Zainuddin Al Banjary https://www.youtube.com/channel/UCZKdGiqmTF9P1bRdLT717k follow akun kami Instagram : @podcastdakwahsunnah Youtube : Podcast Dakwah Sunnah https://www.youtube.com/channel/UCH20LHhVpsltWBDA7Teo48A kritik dan saran: podcastdakwahsunnah@gmail.com Semoga bermanfaat. Jazakallah