POPULARITY
HAKTP 2024, Komnas Perempuan Ingatkan Perempuan Miliki Kerentanan Berlapis | Polda Metro: Situasi Pilkada Jakarta 2024 Kondusif | Australia Batalkan RUU Misinformasi Online
(Día Internacional del Payaso) Inició su carrera trabajando en el Circo Olimpia de Barcelona en 1938, y el año siguiente, con tan sólo once años, en el Circo Price de Madrid, donde con sus hermanos Gabriel y Alfonso formó el famoso trío conocido como Gabi, Fofó y Miliki. Siete años después emigró a Cuba, donde llegó a ser solista de flauta de la Orquesta Filarmónica de La Habana y el trío de hermanos tuvo éxito incluso con un programa de televisión. Posteriormente se ganó el corazón de muchos niños también en Puerto Rico, Venezuela y Argentina con discos, programas de televisión y dos películas. En 1972 regresó a España, y el año siguiente, junto con sus hermanos, se convirtió en un fenómeno de la televisión española como uno de «Los Payasos de la Tele» que cantaban popularísimas canciones infantiles de su propia creación, tales como «Hola, don Pepito, hola, don José» y «Los días de la semana», en las que él —Emilio Alberto Aragón Bermúdez, Miliki— tocaba el acordeón. No es de extrañarse entonces que, habiendo sido reconocido a lo largo de su carrera con un impresionante número de premios nacionales, internacionales, artísticos y musicales — entre ellos dos Grammy Latino y discos de oro, platino y multiplatino—, se celebre, con motivo de la fecha de su nacimiento, el 5 de noviembre como el Día Internacional del Payaso.1 El Diccionario de la Real Academia Española define «payaso» como «artista de circo, generalmente caracterizado de modo extravagante, que hace reír con su aspecto, actos, dichos y gestos».2 Pero es muy importante resaltar que a partir de 1993 el oficio de payaso comenzó a incluir a artistas que hacen reír no sólo a los niños que pueden pagar la entrada a los circos y espectáculos, sino también a aquellos niños que no tienen con qué hacerlo. Es que a finales de 1992 un grupo de alumnos de la escuela Projecte le pidió apoyo a un payaso profesional de Barcelona, España, para entretener a niños refugiados de la guerra de independencia de Croacia. Como resultado, se creó la organización denominada Payasos sin Fronteras con sede en Barcelona. Su misión «consiste en mejorar la situación emocional de la infancia que padece las consecuencias de conflictos armados, guerras o catástrofes naturales mediante espectáculos cómicos realizados por payasos y payasas profesionales voluntarios». Desde entonces aquellos artistas y productores musicales han brindado ayuda humanitaria desde las artes escénicas haciendo reír y apoyando emocionalmente a más de cuatro millones de tales niños y niñas en todo el mundo.3 Apasionados exponentes de lo que afirma el sabio Salomón —que el corazón alegre es un gran remedio—, esos nobles payasos han llegado a ser instrumentos en las manos de Dios su Creador para que se cumpla en aquellos niños desvalidos la bienaventuranza de su Hijo Jesucristo que dice: «Dichosos ustedes que ahora lloran, porque luego habrán de reír».4 Carlos ReyUn Mensaje a la Concienciawww.conciencia.net 1 Wikipedia, s.v. «Miliki» En línea 7 junio 2024; «Emilio Aragón — Miliki», BuscaBiografías En línea 7 junio 2024.; «Día Internacional del Payaso: por qué se celebra hoy 5 de noviembre», Diario La Voz del Interior, Córdoba, Argentina, 5 noviembre 2022 En línea 7 junio 2024. 2 Diccionario de la lengua española de la Real Academia Española En línea 7 junio 2024. 3 «Día Internacional del Payaso» En línea 7 junio 2024; «Misión», Payasos sin Fronteras: Ayuda humanitaria desde las artes escénicas En línea 7 junio 2024. 4 Pr 17:22a; Lc 6:21b
Hai Wonder Kids, kembali dalam renungan anak GKY Mangga besar. Judul renungan hari ini adalah BAGIKANKASIH-NYA Mari kita membaca Firman Tuhan dari: GALATIA 3: 26- Sebab kamu semua adalah anak-anak Allah karena iman di dalam Yesus Kristus. Wonder Kids, TUHAN mengasihi setiap orang tanpa memandang usia, darimana ia berasal, atau warna kulitnya. Tapi….TUHAN memilih menunjukkan kasih-Nya melalui mereka yang telah menerima Tuhan Yesus sebagai Juru Selamatnya, melalui anak-anak-Nya, melalui dirimu. Wonder Kids, kamu adalah lengan, tangan, dan kaki TUHAN di dunia ini. Tugasmu adalah menunjukkan kasih TUHAN kepada orang lain, kepada tetanggamu dan mereka yang ada di dunia ini. Miliki kepedulian akan mereka sama seperti TUHAN mengasihi dan peduli kepadamu. Jangan menilai orang dari penampilannya, jumlah uangnya, warna kulitnya atau bahasanya, atau bahkan kesalahan mereka. Setiap orang perlu Yesus sebagai Juru Selamat mereka, tanpa memandang siapa mereka. Firman Tuhan di GALATIA 6: 10 berbunyi seperti ini - Karena itu, selama masih ada kesempatan bagi kita, marilah kita berbuat baik kepada semua orang, tetapi terutama kepada kawan-kawan kita seiman. Oleh sebab itu, teladanilah Yesus, bagikan kasih-Nya kepada setiap orang dan berbuat baiklah kemanapun engkau pergi, seperti yang tertulis di KISAH PARA RASUL 10:38 seperti ini - yaitu tentang Yesus dari Nazaret: bagaimana Allah mengurapi Dia dengan Roh Kudus dan kuat kuasa, Dia, yang berjalan berkeliling sambil berbuat baik dan menyembuhkan semua orang yang dikuasai Iblis, sebab Allah menyertai Dia. Mari kita berdoa. Bapa, tolong aku untuk memandang orang lain melalui sudut pandang-Mu, yaitu dengan kasih. Dalam nama Tuhan Yesus aku berdoa, Amin. Wonder Kids, HARI INI, BAGIKAN KASIH TUHAN DENGAN SETIAP ORANG YANG KAMU TEMUI. Tuhan Yesus memberkati.
Kencan Dengan Tuhan - Kamis, 26 September 2024 Bacaan: "Tetapi hamba-Ku Kaleb, karena lain jiwa yang ada padanya dan ia mengikut Aku dengan sepenuhnya, akan Kubawa masuk ke negeri yang telah dimasukinya itu, dan keturunannya akan memilikinya." (Bilangan 14:24) Renungan: Ada dua belas orang diutus Musa untuk mengintai tanah Kanaan. Sepuluh orang memberikan laporan yang mengerikan dengan memberikan fakta bahwa penduduk negeri itu bertubuh raksasa dan garang. Selain itu, Kanaan adalah kota yang kuat dan berbenteng. Kemudian, mereka menyimpulkan bahwa bangsa Israel tidak mungkin bisa mengalahkan mereka. Seluruh rakyat menjadi takut dan ingin kembali ke Mesir. Namun Kaleb dan Yosua berusaha menenangkan mereka, dan berkata, “Negeri yang kami lalui… adalah luar biasa baiknya… Janganlah takut… Mereka akan kita telan habis… Tuhan menyertai kita. " Dengan demikian, kita dapat menyimpulkan bahwa dari situasi dan fakta yang mereka lihat di tanah Kanaan, melahirkan dua sudut pandang yang sangat berbeda. Sepuluh pengintai dan umat Israel terfokus pada apa yang ada di hadapan mereka, sehingga mereka menjadi prajurit yang kalah sebelum berperang. Sementara Yosua dan Kaleb terfokus pada apa yang ada di dalam mereka, yaitu kuasa penyertaan Tuhan, sehingga mereka mampu maju berperang dengan membawa mentalitas seorang pemenang. Lalu, bagaimana akhir cerita kehidupan mereka? Ke sepuluh pengintai dan umat Tuhan yang bersungut-sungut mati dalam perjalanan mereka di padang gurun. Dan, hanya Kaleb dan Yosua yang masuk ke dalam Tanah Perjanjian. Dengan demikian kita melihat bahwa kedua perbedaan cara pandang ini membawa mereka kepada dua hasil yang sangat berbeda. Lalu bagaimana dengan kita? Bagaimana sikap hati dan cara pandang kita ketika diperhadapkan pada besarnya persoalan kita? Keluarlah dari sikap hati yang kalah sebelum berperang, karena Zef 3:17 mengingatkan kita, "Tuhan Allahmu ada di antaramu sebagai pahlawan yang memberi kemenangan." Belajarlah dari Kaleb dan Yosua yang mengadopsi janji Tuhan, dan penyertaan kuasa Tuhan menjadi kerangka pikir mereka di dalam menghadapi tantangan yang ada. Jangan biarkan hidup kita berputar-putar di padang gurun persoalan dan mati binasa seperti nasib yang dialami sepuluh pengintai dan umat Israel. Miliki roh yang berbeda dan tampillah sebagai orang percaya yang mengalami janji-janji kemenangan Tuhan dengan hidup yang diperkaya dengan firman-Nya setiap hari sehingga ketika badai datang menerpa, firman-Nya menjadi sauh yang kuat. Demikianlah kita mengakhiri cerita akhir pergumulan kita dengan bahagia. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, terima kasih sudah memberikan kekuatan padaku. Aku percaya bahwa kekuatan yang Engkau berikan menyanggupkan aku untuk mengatasi setiap masalah yang aku hadapi. Amin. (Dod).
Kencan Dengan Tuhan - Kamis, 19 September 2024 Bacaan: "Harapan yang tertunda menyedihkan hati, tetapi keinginan yang terpenuhi adalah pohon kehidupan." (Amsal 13:12) Renungan: Wilma Glodean Rudolph, dilahirkan pada tanggal 23 Juni 1940 dalam keluarga yang sangat miskin. la anak ke-20 dari 22 bersaudara. Ayahnya bekerja sebagai kuli angkut barang di perusahaan kereta api, sedangkan sang ibu bekerja sebagai tukang masak dan pencuci baju. Saat berusia 4 tahun, Wilma mengalami radang paru-paru disertai demam tinggi, sehingga menyebabkan kakinya mengalami kelumpuhan karena polio. Dokter menyatakan bahwa selamanya ia tidak akan pernah berjalan lagi. Untuk itu, kedua kakinya harus menggunakan kruk. Lama kelamaan kakinya terlihat semakin mengecil. Namun, Wilma tidak pernah menyerah dengan keadaannya. Walau ribuan kali terjatuh, ia terus mencoba untuk berdiri. Suatu saat, ia nekat melanggar nasihat dokter, dengan membuang tongkatnya dan melakukan langkah pertama, yang menurut dokter tidak akan pernah dapat dilakukan olehnya. Ketika itu, ia menginjak usia 9 tahun. Selama 3 tahun, ia terus mencoba untuk melangkah, berjalan, bahkan berlari. Dan pada saat usianya 13 tahun, ia mengikuti perlombaan lari untuk kali pertama. Namun, ia kalah. Meski demikian, Wilma tak lantas putus asa. Sejak saat itu, ia terus mengikuti pertandingan di ratusan lomba lari. dan ratusan kali pula ia mengalami kekalahan. Hingga suatu hari, ia berhasil memenangkan perlombaan lari dalam suatu kejuaraan negara bagian, yang membuatnya meraih beasiswa untuk kuliah. Di sanalah ia bertemu dengan seorang pelatih atletik bernama Ed Temple. Di bawah bimbingan Ed, Wilma terus melatih fisiknya, mengatasi berbagai rintangan, mengikuti lebih banyak lagi perlombaan lari, terus melaju hingga sejarah mencatatnya sebagai seorang pemenang. Ketika membaca kisah Wilma, mustahil rasanya memercayai bahwa seorang yang tadinya divonis tidak dapat berjalan untuk selamanya, mampu mengukir sejarah dengan prestasi yang gemilang. Tetapi inilah kenyataannya! Wilma mampu membuktikan kepada dunia bahwa situasi dan kondisi seperti apa pun tidak mampu menghentikan langkahnya dalam mewujudkan impiannya. Sudahkah kita berusaha keras, sekeras usaha Wilma di dalam mewujudkan impian? Jangan biarkan impian kita terkungkung di dalam memori tanpa aksı. Walau sering terjatuh, teruslah berlari sampai langkah terhenti di garis finish. Jatuh bukanlah tanda kegagalan! Terjatuh dan tidak mau bangkit lagi, inilah kegagalan yang sesungguhnya. Jadi, jangan terburu-buru menyerah dan berputus asa ketika situasi seakan tak bersahabat, kondisi tak memungkinkan, atau saat orang lain meragukan kemampuan kita. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, aku menyerahkan seluruh hidupku kepada-Mu. Kuatkan dan hiburlah hatiku, agar aku bisa mewujudkan impianku. Amin. (Dod).
Salah satu tanda/karunia yang terlihat saat seseorang dipenuhi Roh Kudus adalah berbicara dalam bahasa roh. Manfaat berdoa dalam bahasa roh: 1. Sebagai bahasa doa (1 Korintus 14:2, Roma 8:26) 2. Membangun diri sendiri (1 Kor 14:4a, Yudas 1:20) Bagaimana cara menerima karunia roh? 1. Miliki kerinduan untuk memakai karunia Roh Kudus 2. Miliki motivasi untuk menjadi berkat 3. Berserah kepada Roh Kudus
Sejak dimekarkan tahun 2004 lalu, belum semua kelurahan di Pekanbaru yang memiliki kantor permanen.Disampaikan Kepala Bagian Tata Pemerintahan Setda Pekanbaru, Syafrian Tommy, dari 25 kelurahan baru hingga kini baru 1 kelurahan yang sudah memiliki kantor permanen yakni kantor lurah Agro di kecamatan Rumbai Barat
Apa yang terlihat atau ditampilkan di luar, ternyata belum tentu sama dengan yang dibangun di dalam. Karena tak semua orang memiliki integritas, tak mudah memang. Kebanyakan orang ingin terlihat baik dan dikagumi. Padahal sesungguhnya semua itu perlu dibangun dari dalam bukan dari luar lalu ke dalam. Fondasi itu harus kuat, mengakar ke bawah pada sumber yang kokoh. Semakin tinggi posisinya, semakin kencang angin pencobaan. Jika fondasinya salah, lemahlah pertahanannya dan tak lama berantakkan bahkan dapat hancur apa yang dibangunnya selama ini. Miliki fondasi yang kuat --- Send in a voice message: https://podcasters.spotify.com/pod/show/sherly-grezia/message
Mónica, Gonzalo, Rodrigo y Alonso Aragón protagonizan "Había una vez mi familia. El circo de nuestra vida". El espectáculo, dirigido por Esteve Ferrer, es un homenaje a la familia Aragón que, desde hace cuatro siglos, ha dedicado su vida al circo. Charlamos con Rodrigo Aragón y recordamos con él la historia de "El Gran Circo de TVE", el programa infantil conducido por Gaby, Fofó, Miliki y Fofito en la década de los 70.Escuchar audio
La familia Aragón vuelve a emocionar y hacer reír con su nuevo espectáculo: 'Había una vez, mi familia'. En Fin de Semana hablamos con Emilio, Mónica y Rodrigo AragónEs inevitable sonreír al escuchar a ‘Los payasos de la tele'. Una saga de artistas, la familia Aragón, que ha hecho sonreír, cantar y bailar a generaciones enteras de niños… y de no tan niños.Gabi, Fofó, Miliki y Fofito aterrizaron en TVE y en nuestras casas en los años 70 y desde entonces hemos aprendido infinidad de cosas. Por ejemplo. Que hay a quien le pica la nariz cuando se ponen nerviosos. O que hay una gallina que parece una sardina enlatada y que intenta poner hasta diez huevos. Conocimos a una niña que tiene un ratón, un ratón chiquitín, que come chocolate y turrón y bolitas de anís. Y aprendimos que da igual si vamos de paseo en un auto feo porque lo que importa... es llevar torta. Ahora la familia Aragón vuelve a ilusionar, a emocionar, a hacer reír y cantar a todos los que se pasen por el Nuevo Teatro Alcalá en Madrid, hasta el próximo 16 de junio, porque allí se representa ‘Había una vez mi familia... el circo de nuestra vida'. Producida por Emilio Aragón, protagonizada por Mónica Aragón y Rodrigo Aragón entre otros, han pasado por Fin de Semana.ESCUCHA FIN DE SEMANAEscucha ahora 'Fin...
Bismillah, 1304. MILIKI TIGA SIFAT INI DALAM HIDUP ANDA Riyaadhush Shaalihiin Bab 45 | Mengunjungi & mengundang orang-orang baik QS. Al-Kahfi: 60-66 Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman, وَإِذْ قَالَ مُوسَىٰ لِفَتَىٰهُ لَآ أَبْرَحُ حَتَّىٰٓ أَبْلُغَ مَجْمَعَ ٱلْبَحْرَيْنِ أَوْ أَمْضِىَ حُقُبًا 60. Dan (ingatlah) ketika Musa berkata kepada muridnya: “Aku tidak akan berhenti (berjalan) sebelum sampai ke pertemuan dua buah lautan; atau aku akan berjalan sampai bertahun-tahun”. فَلَمَّا بَلَغَا مَجْمَعَ بَيْنِهِمَا نَسِيَا حُوتَهُمَا فَٱتَّخَذَ سَبِيلَهُۥ فِى ٱلْبَحْرِ سَرَبًا 61. Maka tatkala mereka sampai ke pertemuan dua buah laut itu, mereka lalai akan ikannya, lalu ikan itu melompat mengambil jalannya ke laut itu. فَلَمَّا جَاوَزَا قَالَ لِفَتَىٰهُ ءَاتِنَا غَدَآءَنَا لَقَدْ لَقِينَا مِن سَفَرِنَا هَٰذَا نَصَبًا 62. Maka tatkala mereka berjalan lebih jauh, berkatalah Musa kepada muridnya: “Bawalah kemari makanan kita; sesungguhnya kita telah merasa letih karena perjalanan kita ini”. قَالَ أَرَءَيْتَ إِذْ أَوَيْنَآ إِلَى ٱلصَّخْرَةِ فَإِنِّى نَسِيتُ ٱلْحُوتَ وَمَآ أَنسَىٰنِيهُ إِلَّا ٱلشَّيْطَٰنُ أَنْ أَذْكُرَهُۥ ۚ وَٱتَّخَذَ سَبِيلَهُۥ فِى ٱلْبَحْرِ عَجَبًا 63. Muridnya menjawab: “Tahukah kamu tatkala kita mencari tempat berlindung di batu tadi, maka sesungguhnya aku lupa (menceritakan tentang) ikan itu dan tidak adalah yang melupakan aku untuk menceritakannya kecuali syaitan dan ikan itu mengambil jalannya ke laut dengan cara yang aneh sekali”. قَالَ ذَٰلِكَ مَا كُنَّا نَبْغِ ۚ فَٱرْتَدَّا عَلَىٰٓ ءَاثَارِهِمَا قَصَصًا 64. Musa berkata: “Itulah (tempat) yang kita cari”. Lalu keduanya kembali, mengikuti jejak mereka semula. فَوَجَدَا عَبْدًا مِّنْ عِبَادِنَآ ءَاتَيْنَٰهُ رَحْمَةً مِّنْ عِندِنَا وَعَلَّمْنَٰهُ مِن لَّدُنَّا عِلْمًا 65. Lalu mereka bertemu dengan seorang hamba di antara hamba-hamba Kami, yang telah Kami berikan kepadanya rahmat dari sisi Kami, dan yang telah Kami ajarkan kepadanya ilmu dari sisi Kami. قَالَ لَهُۥ مُوسَىٰ هَلْ أَتَّبِعُكَ عَلَىٰٓ أَن تُعَلِّمَنِ مِمَّا عُلِّمْتَ رُشْدًا 66. Musa berkata kepada Khidhr: “Bolehkah aku mengikutimu supaya kamu mengajarkan kepadaku ilmu yang benar di antara ilmu-ilmu yang telah diajarkan kepadamu?” === Saksikan Hasil RekamanKajian Rutin Serial Riyaadhush Shaalihiin insyaa Allah bersama:
Kencan Dengan Tuhan - Kamis, 28 Maret 2024 Bacaan: "Sebab kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar: Karena itu muliakanlah Allah dengan tubuhmu!" (1 Korintus 6:20) Renungan: Seorang gadis yang sangat dimanja oleh ayahnya terjerumus ke dalam dunia narkoba. Ayahnya membesarkan gadis itu seorang diri, karena isterinya meninggal dunia ketika melahirkan puterinya tersebut. Karena semakin hari kebutuhannya akan narkoba semakin meningkat, gadis itu nekat mencuri uang tabungan ayahnya, kemudian melarikan diri ke Jakarta. Di Jakarta ia tinggal di rumah pamannya dan berusaha mencari pekerjaan. Sulitnya mendapatkan pekerjaan yang layak membuat gadis itu terpaksa bekerja sebagai pramuria di sebuah night club. Di sana ia harus menjalani kehidupan dunia malam, ia harus menari dan tidur dengan pria yang berbeda setiap malamnya. Setelah satu bulan di Jakarta, ia tinggal di rumah kost dan mendapat sepucuk surat dari ayahnya. Dalam satu minggu ia mendapat tiga pucuk surat, namun tak satu pun yang dibacanya. Hari terus berganti dan ia mengumpulkan semua surat itu tanpa pernah dibaca. Menjelang hari Natal ia menerima sepucuk surat yang diantar ke night club tempat ia bekerja. Akhirnya dari salah seorang karyawan ia mengetahui bahwa yang mengantar surat itu adalah ayahnya sendiri. Kekerasan hati gadis itu akhirnya luluh, dengan tangan yang gemetar ia membuka dan membaca surat dari ayahnya, yang isinya sangat singkat. "Anakku sayang, ayah sudah lama tahu di mana engkau bekerja. Saat ini hanya satu yang ayah inginkan, maukah kau pulang ke rumah kita?" Tiba-tiba gadis itu merasa sangat rindu pada ayahnya dan memutuskan untuk pulang. Singkat cerita ia pulang dan disambut oleh pelukan hangat sang ayah. Pertemuan mereka diwarnai oleh isak tangis yang panjang. Ternyata sejak ia pergi dari rumah, sang ayah sering begadang untuk menanti kepulangannya. Dari hasil pemeriksaan dokter ternyata ayahnya terkena kanker, hati gadis itu semakin hancur. "Ayah, aku bukan puterimu yang sangat kau banggakan dulu. Aku hanyalah seorang pramuria yang kotor, bahkan tengah mengidap penyakit Aids. Ayah, jangan dekat-dekat aku nanti ayah tertular," katanya sambil menangis. Ayahnya diam dan tak berkata sepatah kata pun. Ia malah mempererat pelukannya, seolah tidak ingin melepaskan puteri yang telah kembali ke pangkuannya. Mengapa Yesus mau datang ke dunia padahal Dia tahu bahwa Dia harus ditolak, disiksa, menderita dan mati? Karena Dia ingin manusia yang adalah milik-Nya, namun telah ditipu, dicuri dan dibinasakan oleh iblis, kembali ke pelukan-Nya untuk menikmati hidup yang berkelimpahan. Allah tidak peduli pada kelamnya masa lalu kita, yang Dia inginkan adalah kita kembali ke pelukan-Nya dan menjadi milik-Nya melalui kematian Yesus di kayu salib. Saat menerima karya penebusan Yesus, kita sepenuhnya adalah milik Yesus. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, inilah keuntungan besar bagiku, karena Engkau mencariku di tengah kegelapan dunia, kemudian menebusku dengan darah-Mu yang sangat mahal. Amin. (Dod).
Kencan Dengan Tuhan - Selasa, 30 Januari 2024 Bacaan: "Sesungguhnya Allah itu baik bagi mereka yang tulus hatinya, bagi mereka yang bersih hatinya." (Mazmur 73:1) Renungan: Hati adalah sumber dari segala sesuatu yang ingin kita lakukan. Apa yang kita pikirkan asal muasalnya dari keinginan hati. Baik buruknya perbuatan tergantung dari hati kita. Oleh sebab itu hati merupakan bagian terpenting dalam kehidupan manusia. Dari hati yang bersih akan lahir perbuatan baik. Hati yang tulus akan mengeluarkan kata-kata yang bijak dan enak didengar serta menyejukkan pendengarnya. Perkataan dan perbuatan terpuji lahir dari hati yang bersih dan tulus. Kita menyadari bahwa selama ini kita tidak selalu mempunyai hati yang bersih dan tulus. Mungkin kita pernah menyakiti hati sesama bahkan menyakiti hati Allah juga. Padahal Tuhan Allah sangat menyukai dan berkenan kepada orang-orang yang tulus dan bersih hatinya. Bukankah kita juga selalu ingin menyenangkan hati Allah? Ketika kita gagal melakukannya dalam keseharian kita, kita membutuhkan per tolongan-Nya. Mari kita mohon kepada-Nya agar kita dimampukan oleh Roh-Nya, "Jadikanlah hatiku tahir ya Allah, dan perbaharuilah batinku dengan roh yang teguh!" Mintalah per tolongan-Nya agar kita sungguh-sungguh dan terus berubah ke arah yang lebih baik. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, tolonglah aku untuk selalu memiliki hati yang bersih dan tulus sehingga perkataan dan sikapku tidak melukai hati sesamaku. Amin. (Dod).
KILAS RADIO PRIANGAN, EDISI 1229 - SABTU 20 JANUARI 2024 1. SATPOL PP GARUT UNGKAP PEREDARAN ROKOK ILEGAL TERBESAR, KERUGIAN NEGARA CAPAI MILIARAN [2] (GRT-AST) HL 2. PANGANDARAN RESMIKAN PERPUSTAKAAN, MILIKI 60 RIBU BUKU (PND-NGU) 3. PEMKOT BANJAR HIBAHKAN 3,39 MILIAR RUPIAH UNTUK BANTUAN KEAGAMAAN [2] (BJR-LER) ## ILM WASPADA BENCANA 4. KPU BANJAR RILIS, KAMPANYE RAPAT UMUM MULAI 21 JANUARI (BJR-LER) HL 5. CEGAH STUNTING, CALON PENGANTIN DAN REMAJA JADI SASARAN STRATEGIS (NAS-GP) HL
KILAS RADIO PRIANGAN, 1228 - JUMAT 19 JANUARI 2024 1. TERUNGKAP IDENTITASNYA, MAYAT PRIA BERTATO MENGAMBANG DI SITU GEDE, SEORANG PENJAHIT DI KAWALU TASIKMALAYA (KOTSM-NGU) HL 2. KPAID TASIKMALAYA DAMPINGI KORBAN DUGAAN TINDAK SUSILA MURIS KELAS 1 SD (TSM-NGU) ## ILM PEMILU UUN OON 3. PANGANDARAN RESMIKAN PERPUSTAKAAN, MILIKI 60 RIBU BUKU (PND-NGU) HL 4. OPTIMALISASI KINERJA ASN: BKD GARUT GELAR ACARA PENDAMPINGAN PENYUSUNAN SKP TAHUN 2024 (GRT-AST)
Kencan Dengan Tuhan - Rabu, 3 Januari 2024 Bacaan: "Tetapi hamba-Ku Kaleb, karena lain jiwa yang ada padanya dan ia mengikut Aku dengan sepenuhnya, akan Kubawa masuk ke negeri yang telah dimasukinya itu, dan keturunannya akan memilikinya." (Bilangan 14:24) Renungan: Dua belas orang diutus Musa untuk mengintai tanah Kanaan. Sepuluh orang memberikan laporan yang mengerikan dengan memberikan fakta bahwa penduduk negeri itu bertubuh raksasa dan garang. Selain itu, Kanaan adalah kota yang kuat dan berbenteng. Kemudian, mereka menyimpulkan bahwa bangsa Israel tidak mungkin bisa mengalahkan mereka. Seluruh rakyat menjadi takut dan ingin kembali ke Mesir. Namun Kaleb dan Yosua berusaha menenangkan mereka, dan berkata, “Negeri yang kami lalui… adalah luar biasa baiknya… Janganlah takut ..... Mereka akan kita telan habis… Tuhan menyertai kita.” Dengan demikian, kita dapat menyimpulkan bahwa dari situasi dan fakta yang mereka lihat di tanah Kanaan, melahirkan dua sudut pandang yang sangat berbeda. Kesepuluh pengintai dan umat Israel melihat ketidakmungkinan di tengah tantangan yang ada di hadapan mereka. Mereka melihat kota berkubu dan raksasa yang berdiam di sana. Sementara itu, Kaleb dan Yosua melihat kemakmuran dan tanah berlimpah susu dan madu yang dijanjikan Tuhan, sehingga mereka memiliki satu semangat untuk maju menghadapi tantangan yang ada dengan kuasa Tuhan. Sepuluh pengintai dan umat Israel terfokus pada apa yang ada di hadapan mereka, sehingga mereka menjadi prajurit yang kalah sebelum berperang. Sementara Yosua dan Kaleb terfokus pada apa yang ada di dalam mereka, yaitu kuasa penyertaan Tuhan, sehingga mereka mampu maju berperang dengan membawa mentalitas seorang pemenang. Lalu, bagaimana akhir cerita kehidupan mereka? Ke sepuluh pengintai dan umat Tuhan yang bersungut-sungut mati dalam perjalanan mereka di padang gurun. Dan, hanya Kaleb dan Yosua yang masuk ke dalam Tanah Perjanjian. Dengan demikian kita melihat bahwa kedua perbedaan cara pandang ini membawa mereka kepada dua hal yang sangat berbeda. Lalu bagaimana dengan kita? Bagaimana sikap hati dan cara pandang kita ketika diperhadapkan pada besarnya persoalan kita? Ke mana kita mau membawa pergumulan hidup kita? Keluarlah dari sikap hati yang kalah sebelum berperang, karena Zef 3:17 mengingatkan kita, "Tuhan Allahmu ada di antaramu sebagai pahlawan yang memberi kemenangan." Belajarlah dari Kaleb dan Yosua yang mengadopsi janji Tuhan, dan penyertaan kuasa Tuhan menjadi kerangka pikir mereka di dalam menghadapi tantangan yang ada. Jangan biarkan hidup kita berputar-putar di padang gurun persoalan dan mati binasa seperti nasib yang dialami sepuluh pengintai dan umat Israel. Miliki roh yang berbeda dan tampillah sebagai orang percaya yang mengalami janji-janji kemenangan Tuhan dengan hidup yang diperkaya dengan firman-Nya setiap hari sehingga ketika badai datang menerpa, firman-Nya menjadi sauh yang kuat. Demikianlah kita mengakhiri cerita akhir pergumulan kita dengan "Happy Ending". Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, aku yakin kekuatan yang Engkau berikan padaku memampukanku mengatasi setiap permasalahan yang kuhadapi. Amin. (Dod).
Halo Generasi Pintar Digital! Menjadi salah satu bank digital ternama di Indonesia, Bank Jago berhasil mendesign mobile appnya tidak hanya cantik, tapi juga mudah digunakan oleh para user. Fitur-fitur apa saja yang ditawarkan oleh Bank Jago? Dan bagaimana sih proses yang ada dibalik tampilan Aplikasi Bank Jago? Yuk, simak podclass ini sampai selesai!
Tumpuan #AWANI745 malam ini bersama Essan Yahya:
Tumpuan #AWANI745 malam ini bersama Essan Yahya:
Arranque falso, la triste infancia de Ronnie Arias, todos los hits de Gaby Fofó y Miliki, la Marcha del Orgullo, Megacena 1, Megacena 2, los que no sueltan la pandemia, el mate compartido, los cambios del covid, (ruidos varios), el libro de Britney, "Claudio la concha de tu madre", pídanle perdón al padre, las dos Carinas, reunión de fin de semana, Bb debe un cartel.
Bil.13:27-33. Bil.14:6-8 PENDAHULUAN Tayangan Youtube lanjut usia BEDA CARA MEMANDANG.Kaleb dan Yosua mempunyai kesimpulan dan cara pandang yang lain dari ke sepuluh pengintai yang lain. MENJALANI KEHIDUPAN-Peperangan yang kita jalani pada segala tahapan usia. PENUTUP-Roma 8:37 – bahwa kita lebih dari orang orang yang menang,
Sabda Tuhan hari ini mengajak kita untuk menjadi seperti "pedagang", yang menjual harta kita, yakni pikiran, waktu, perhatian atau bahkan kekayaan duniawi kita untuk menemukan harta karun dan mutiara sorgawi yang berharga, yakni Yesus. Adakah kita sungguh berhikmat diri untuk menemukan harta karun sorgawi, yakni Yesus, sehingga kelak jika tiba akhir zaman, maka kita pun ikut memiliki ladang sorgawiNya?
SPNB bertujuan meningkatkan pemilikan rumah di Malaysia dengan program RMR, yang memberikan subsidi kepada golongan berpendapatan rendah untuk memiliki rumah sendiri.
SPNB bertujuan meningkatkan pemilikan rumah di Malaysia dengan program RMR, yang memberikan subsidi kepada golongan berpendapatan rendah untuk memiliki rumah sendiri.
BismillahIkuti Kajian Tematik Ramadhan Insyaa Allah bersama:
Yuk dapetin ebook Gratis dari Daud Antonius dengan cara klik link pada bio instagram @Psikologid. atau bisa klik link berikut ini : FREE EBOOK 5 Tipe Insecurity : Sejumlah perasaan tidak aman yang mungkin kamu miliki. Mulai dari merasa nggak aman secara fisik dari bentuk tubuh yang kamu miliki (Body Image), ketakutan berinteraksi dan bergaul dengan oranglain (Social Insecurity), Merasa tidak bisa memenuhi kebutuhan secara baik (Basic Needs Insecurity), membandingkan pencapaianmu dan oranglain (Achivement) serta merasa tidak aman dengan pasanganmu saat ini (Relationship Insecurity) Sejumlah perasaan tersebut memiliki sumber dan dampak, yuk kenali lebih jauh dari video kali ini. --- Send in a voice message: https://podcasters.spotify.com/pod/show/psikologid/message Support this podcast: https://podcasters.spotify.com/pod/show/psikologid/support
Menjalin kerjasama dengan berbagai pihak dalam aktivitas bisnis menjadi hal yang umum dalam dunia bisnis. Terlebih, secara alami bisnis akan saling membutuhkan, sebab satu perusahaan dapat dipastikan tidak dapat memenuhi kebutuhannya sendiri. Tapi apakah memilih partner bisnis adalah hal yang mudah? Tentu tidak. Berikut 3 Macam Partner Bisnis yang harus ada dalam bisnis anda
El 19 de julio de 1973 oímos por primera vez en nuestro país el mítico ¿Cómo están ustedes? de Gaby, Fofó, Miliki y Fofito. Volvían a España después de veintisiete años conquistando América con su humor y sus canciones. En 2023 se cumplen, por tanto, cincuenta años de la llegada de los payasos de la tele a TVE. A partir de entonces, la familia Aragón se convirtió en un auténtico fenómeno sociológico en la España de los años setenta y ochenta. Canciones como Hola don Pepito, La galina Turuleca, Susanita o Feliz en tu día forman parte desde entonces de la banda sonora infantil de miles de españoles. Además, las famosas aventuras de los payasos (las cómicas y disparatadas historias de diez minutos que ofrecían en cada programa), constituyeron muy pronto un rotundo éxito televisivo. Pero toda esa explosión de popularidad no fue producto del azar. Los hermanos Aragón Bermúdez, Gabriel, Alfonso y Emilio (Gaby, Fofó y Miliki, respectivamente), al que luego se unió Fofito (hijo de Fofó) traían ya muy probadas las canciones y sketches en sus casi tres décadas de aventura americana. Recorrieron casi todo el continente, pero destacaron por su popularidad en Cuba (donde llegaron en 1946 y donde tres años más tarde comenzaron a hacer televisión en la primera cadena de habla hispana del mundo), México, Estados Unidos, Puerto Rico y Argentina. Un recorrido vital y profesional que coincidió en gran parte con el que hizo la generación anterior de los Aragón: los hermanos Pompoff, Thedy y Emig (tíos los dos primeros y padre el tercero de Gaby, Fofó y Miliki). Con ellos viajaron desde pequeños por gran parte de Europa y América aprendiendo todas las técnicas del payaso de circo clásico. Este documental sonoro, la primera biografía de Gaby, Fofó y Miliki como trío cómico, narra los hitos más importantes en la trayectoria privada y pública de esta saga de payasos y músicos, cuyo origen se remonta al menos al siglo XVIII. Con guion de Juan Ballesteros, Había una vez unos payasos: los Aragón, ha contado para su producción con el privilegio de utilizar las memorias inéditas de Gabriel Aragón Bermúdez, Gaby, memorias de un payaso, escritas por el mayor de los hermanos en 1984 y que aún no habían visto la luz. Además, cuenta con los testimonios directos de Alfonso Aragón Sac, Fofito; Rita Irasema Aragón, hija de Miliki; Lara y Gonzalo Aragón (hijos de Gaby); y Pilar Tabares, antigua productora del Gran Circo de Televisión Española. Junto a ellos, y gracias al Archivo de RTVE, hemos podido incorporar a este documental radiofónico, las intervenciones de los propios Gaby, Fofó y Miliki; del hijo de este último, Emilio Aragón, Milikito; del actor Imanol Arias; y del sociólogo Lorenzo Díaz. Escuchar audio
"Aku di sini mengajakmu menari bersama luka ironi yang kau miliki" Sebuah puisi dalam kumpulan tulisan bertajuk Jouska yang saya tulis di Gramedia writing project. #monolog #gramediawritingproject #puisi #sajak #ardikamal #manusia #kehidupan #literasi #katakatasadvibes #trendbukukatakata #storyquotesestetik #perjalanan #catatan #trendbukukatakata #katakatatamparan #katakatasadvibes #puisihati #tiktokindonesia #menjadimanusia #storyrenungandiri #pesanmotivasi #puisihati #katakatainspirasi #pepatahkata #katakatatamparan #catatan #katapriarumit #kutipankertas
Stuck saat menulis itu wajar. Miliki distraksi untuk menyegarkan pikiran. --- Send in a voice message: https://podcasters.spotify.com/pod/show/reffi-seftianti/message
Bismillah, 121. HAKIKAT SISA WAKTU YANG KITA MILIKI Kajian Wanita Kitab Al-Wabilush Shayyib Pasal: Penjelasan Tingkatan Ubudiyyah yang Paling Sempurna … Satu hari Nabi ﷺ pernah berkhutbah di hadapan para Shahabatnya, ketika matahari berada tepat di atas gunung, yaitu waktu ketika matahari akan terbenam. Beliau ﷺ bersabda: “Sesungguhnya tidak tersisa dari dunia pada apa yang telah berlalu darinya, kecuali seperti apa yang tersisa dari hari kalian ini dari apa yang telah berlalu darinya." (HR. At-Tirmidzi. At-Tirmidzi mengatakan hadits ini hasan) Hendaklah orang yang berakal lagi menasihati dirinya sendiri menghayati hadits ini dan hendaklah ia mengetahui apa saja yang terjadi padanya pada waktu ini, yang merupakan satu hal yang telah tersisa dari dunia dengan rahasianya agar ia mengetahui bahwa ia berada pada kebohongan dan kosong semata, dan bahwa ia telah menjual kebahagiaan yang abadi dan nikmat-nikmatnya dengan sesuatu yang rendah dan hina, serta tidak menyamainya sedikit pun. Seandainya ia meminta negeri akhirat kepada Allah maka sungguh Allah akan memberikannya dengan senang dan pembalasan yang cukup, dan Allah akan menyempurnakannya. Sebagaimana disebutkan dalam sebuah atsar, "Wahai anak cucu Adam, juallah dunia dengan akhirat niscaya engkau akan mendapatkan keuntungan pada keduanya, dan janganlah engkau menjual akhirat dengan dunia niscaya engkau akan rugi pada keduanya." === Ikuti Kajian Serial Wabilush Shayyib via channel YouTube https://www.youtube.com/c/MuhammadNuzulDzikri/ insyaa Allah bersama:
Cabaran ekonomi beri kesan langsung kepada pembeli rumah dan semakin ramai belia mahukan proses pemilikan rumah yang mudah diakses. Insentif dan inisiatif dalam pembentangan semula Belanjawan 2023 diharap dapat mendorong pertumbuhan pasaran hartanah. #Belanjawan2023 #BorakAnakMuda
Hoy es el centenario del nacimiento de Fofó, un tipo "desbaratao" que se ganó el corazón de los niños de los 70 con sus payasadas Junto a sus hermanos Gaby y Miliki, formó el trío más famoso de payasos de la época: Los Payasos de la Tele. Nos hemos preguntado 100 años después que es ser un payaso, quien estudia para ser payaso. Hablamos con Encarna Martínez, alumna de la Escuela de Clown Hijas e Hijos de Augusto de Xirivella (Valencia).
Ps. Wigand Sugandi - Miliki Hatinya Tuhan
Kiranya dapat memberkati saudara
Dengan target bisa meningkatkan pelayanan, Dinas Sosial Kota Pekanbaru kini membuat inovasi baru di bidang digital berupa Sistem Pengelolaan Data Terpadu Satu Pintu atau disingkat menjadi Sipenggoda Tersipu
Hoy no podíamos empezar el año sin recordar al Loco de la Colina: Jesús Rodríguez Quintero, el mejor periodista del mundo entero El pequeño Jesús nació el 18 de agosto de 1940 (Leo) en San Juan del Puerto, un pueblecito mu chico de Huelva con tan poca gente que tenían que contar a las mascotas pa poder tener ayuntamiento. Hijo de feriantes, su infancia la pasó poniendo tacos de madera pa nivelar el gusano loco, aunque lo que él quería de verdad era ser actor. No funcionó porque en el colegio le dieron el papel de San José y cuando terminó de decir la frase, el niño Jesús ya estaba crucificao. Así que como en el pueblo había menos salidas que en un IKEA, se puso a estudiar oposiciones para el Centro Emisor del Sur de RNE, obteniendo la plaza en 1960, comenzando así su trayectoria en el mundo de la comunicación y donde consiguió uno de sus primeros y tantos éxitos radiofónicos con Marisol del Valle: “Estudio 15-18” Al final de los 60, casi con 30 años se monta en una caravana blanca de las de antes y se va por toda España para hacer el programa “El hombre de la Roulotte”. A Jesús le entraba mucha pena cada vez dejaba un pueblo y se alejó un ratito de los medios para recuperarse. Jesús podría haber viajado en avión, pero tenía pánico a volar, tanto que un día hizo un Melendi porque vio que el avión era de hélices y le dijo al piloto que él mejor se iba andando. Tampoco viajaba los días 13 porque era muy supersticioso y bastante se arriesgaba ya con cruzar Despeñaperros en la caravana de ruedines. En 1982 llega uno de sus programas más emblemáticos a la radio, “El Loco de la Colina”, sobrenombre que le acompañaría el resto de su vida. En 1983, el programa pasa a la Ser, a grabarse aquí, donde estamos sentaitos, en este mismo estudio, aunque a RTVE le entró la corajina y registró el nombre para que no lo pudieran usar. El estilo propio de Jesús al entrevistar a personajes hasta el momento desconocidos o, por el contrario, conocidos dentro de todos los campos de la sociedad revolucionó el esquema de los programas de entrevistas emitidos hasta el momento. Jesús usaba frases muy espaciadas, miradas profundas y largas caladas a los cigarros, que como pa compartí un canuto con er gachó. Ya aquí llevaba la cabeza llena de caracolillos, se ponía el foulard para taparse las arrugillas y al terminar los programas hacía una reflexión agarrándose muy fuerte a la mesa para decirlo de una vez sin tartamudear. En 1985 estaba tan de bajona que tuvo que tomar litio para entrevistar a Alfonso Guerra en la Moncloa, con lo que te sube el ánimo una mariscada, pero en 1986 se le quitó con la oferta que le hicieron para hacer “El Loco de la Colina” en México y Argentina. En el 88 salta a la tele con “El Perro Verde” donde entrevistó a Rafael Escobedo, el presunto asesino de los Marqueses de Urquijo días antes que se tomara la última. Y es que a Jesús no se le acercaba nadie que no le faltara una papa pal kilo. Gran amigo de Antonio Gala, que si la película de El Renacido es lenta, imagínense una sobremesa entre estos dos. Pero Jesús no sólo se dedicaba a la radio o la TV sino que dio a conocer como manager a Paco de Lucía y dirigió las carreras artísticas de grandes estrellas como María Jímenez o los payasos Gaby, Fofó o Miliki. Quintero siguió coleccionando éxitos, se compró un teatro, le dieron más premios que a Michael Jackson y se arruinó más veces que Ruíz Mateos y Jiménez de Tejada. En 1992 se casó con su primer amor, Ángeles Urrutia, que tiene apellido de tené tó la cara de Millán Salcedo. Con ella tuvo a su primera hija, Andrea. Luego se casó con Joana Bonet, con quien tuvo a su segunda hija, Lola, de la que luego se separó, pero que se llevaban mejor que Demi Moore y Bruce Willis. En 1999, Jezúuuuuuuuuu, presentó y dirigió “El Vagamundo”. En 2006 le dio un infarto que podría haber pedido la jubilación anticipada, pero él siguió con su carrera. De hecho, en 2007, RTVE censuró la entrevista que le hizo a José María García porque el periodista ponía a Florentino Fernández de todos los tonos de verde y eso no le gustó al presidente de la cadena que tó los años invitaba a Floren a su cumple. Después de algunos escándalos Jesús tuvo que vender hasta la Thermomix en MilAnuncios y en 2018 se vuelve a su pueblo pa estar tranquilito y crear la Fundación Jesús Quintero centralizando ahí todo su archivo audiovisual porque en la nube no cabía tó. En 2020, cumplidos los 80, se casa con María, una pedagoga de profesión con la que pasó los últimos años de su vida. Desgraciadamente, el loco de la colina nos dejaba el 3 de octubre de 2022 a los 82 años aunque ustedes siempre podrán recordarlo cuando vean una roulotte o alguien se agarre mu fuerte a la mesa pa decir algo sin tartamudear.
Setiap pengusaha yang sukses pasti memiliki kesamaan karakter yang membuat mereka menjadi Entrepreneur Sukses. Seperti halnya bahwa seorang Entrepreneur harus memiliki Karakter yang Open Mind. Karena mereka selalu mencari hal-hal baru yang diinginkan untuk membuat diri sendiri maupun bisnisnya terus berkembang.
Ada satu hal yang dimiliki oleh para influencer, selebgram, dan orang ternama yang tidak kita miliki yang membuat mereka berani melakukan sesuatu meskipun beresiko tinggi. #30HariBersuara2022
AMAZING GRACE - PS. TIMOTHY ROY KARTIKO - GEREJA KRISTUS PENEBUS
Mesa Cultural en Hoy por Hoy Bilbao-Bizkaia con el programa que la BOS brinda a los compositores ucranianos y el espectáculo 'Circlássica. El sueño de Miliki'
Bagaimana kita nak fahami sentimen anak muda dalam proses mencari dan membeli rumah dan apakah cabaran yang dihadapi? Saksikan diskusi mendalam bersama dua pejuang hartanah, Ahyat Ishak dan mentornya, Hasnain Hasanan, bersama hos Nina Rozman dan Nabilah Khaleeda.
Kiranya dapat memberkati saudara
Rigoberta Bandini y Amaia improvisan sobre unas bases y cambian la letra de 'Los Días de la Semana' de Miliki para entregar este himno de empoderamiento femenino con el que, además, relativizan algunos problemas personales. Y, además, escuchamos lo nuevo de The 1975, de Hot Chip y de Oliver Sim. DAVID BOWIE – Starman (Top Of The-Pops 1972) DANCETERÍA - Slow HOT CHIP - Eleanor DAVE ROWNTREE - London Bridge THE LOUNGE SOCIETY - No Driver GIANT ROOKS - Morning Blue OLIVER SIM – GMT EASY LIFE ft BENEE – OTT DYLYN – Skin and Bone GA 20 - Easy On The Eyes DROPKICK MURPHYS -Two 6's Upside Down PAUL MCCARTNEY - Slidin' THE 1975 - Part Of The Band SOL MESSIAH - Sol Supreme RIGOBERTA BANDINI & AMAIA - Así bailaba LOS FRESONES REBELDES – Amanecer 2022 THE WATERBOYS - Blackberry Girl Escuchar audio
En noviembre de 1946, tras la muerte de su padre, deciden irse a Cuba, embarcando en Cádiz para un contrato del circo Santos y Artigas, el más importante del país. Contrato de cuatro meses que se convierten en 27 años de estancia en América. En un primer momento Gaby, Fofó y Miliki se instalaron en Cuba, donde hicieron sus primeras incursiones en el mundo de la televisión a partir de 1949. En ese mismo año actúan en los principales locales de La Habana como el cabaret Tropicana y tuvieron un espacio en la radio: “Radio circo”, considerándose que son los primeros artistas que hacen radio vestidos de payasos. --- Support this podcast: https://anchor.fm/ramn-fernndez-larrea/support
Kiranya dapat memberkati saudara
¿Qué tienen en común Miliki, Buster Keaton, Fofó, Charles Chaplin y Gaby? Que en el episodio que os narramos, los payasos y el cine mudo están homenajeados. ¡Escúchalo! Los Comiclowns es un cómic sin texto publicado por la Editorial Cornoque / Asociación Malavida en 2017. Escrito por Daniel Tejero, Roberto Malo, Jesús Mesa e ilustrado por Morata. Recomendado para niños y niñas a partir de 3 años. ¡Apoya a tu podcast amigo! Compra nuestros libros en tu librería preferida o desde www.holamonstruo.com/books Patrocina ¿Me lees un cuento? en patreon desde https://www.patreon.com/holamonstruo y colabora con el podcast. Escribe una reseña con tu opinión y valora ¿Me lees un cuento? con 5 estrellas en Apple Podcasts. bit.ly/meleesuncuentoApple Comparte este episodio o podcast con tu familia y amigos. Habla con los monstruos sobre literatura infantil y juvenil, de los episodios del podcast o sobre nuestros libros ¡Te esperamos en el canal de telegram! https://t.me/holamonstruo Música del episodio: Sneaky Adventure, Sneaky, Súper Circus, Waltz Of The Carnies, Wanoune March de Kevin McLeod y Tomorrow de Scott Buckley. Todas con licencia CC BY.
Setiap orang memiliki talenta dan karunianya masing-masing berbeda yang Tuhan berikan. - Kekuatan dan anugerah yang diadakan melalui Kristus akan dihantarkan oleh malaikat-malaikat yang bertugas mengerjakan bagi setiap jiwa yang percaya.
Con mi invitada de hoy, toda España hemos compartido padre y abuelo. Y, ¿quién no ha escuchado una y otra vez las canciones de Miliki o ha visto los capítulos Médico de familia? Como no podía ser de otra manera, Ichi, como le llaman sus amigos, es una genia más de la familia Aragón. Un terremoto de los pies a la cabeza, madre de tres hijos y emprendedora. Ichi nos enseña que, con esfuerzo, ganas y humor, podemos conseguir todo lo que nos propongamos. Y, que muchas veces, es necesario tomar tierra firme para volver más fuertes que nunca. Te invito a escuchar este podcast, aprender con Icíar, escuchar sus increíbles anécdotas y, sobre todo, te invito a que disfrutes tanto como lo hice yo. ¡Ojalá el mundo lleno de Ichis! TO THE POINT 2:31 Conoce a Icíar 3:52 ¿Cómo es tener a Miliki como abuelo? 6:24 Los rituales previos a la función 7:45 Nada es espontáneo: esfuerzo y dedicación 11:30 ¿Cómo fue tu infancia? 13:45 ¿Cómo viviste tú Médico de Familia? 17:49 La importancia de transmitir alegría 19:06 Reírse de uno mismo 21:44 Inicios profesionales 27:06 Primer proyecto 31:52 Novatadas de mamá primeriza 45:23 Nuevo proyecto 51:41 Vida consciente y saludable 1:00:00 La perfección en la maternidad 1:07:59 Referentes 1:08:24 Libros PARA MÁS INFORMACIÓN PROYECTOS Instagram de Madreamiga Página Web de Madre Amiga Agencia Crepes&Texas ENCUENTRA A ICÍAR Instagram de Icíar Aragón: @yoguichimum LIBROS Cumbres Borrascosas, Emily Brontë. Biografía del silencio: Breve ensayo sobre meditación,Pablo d'Ors. Mi nombre es Greta Godoy, Berta Bernad. Los Yoga Sutras de Patanjali
(NOTAS Y ENLACES DEL CAPÍTULO AQUÍ: #42 Aprendiendo a aprender (II): Efecto espaciado, double-loop learning y los payasos de la tele)Por lo general, no nos paramos a pensar en nuestro propio proceso de aprendizaje, ni en cómo hacerlo de una manera más eficaz. Tendemos a repetir los esquemas con los que se nos enseñó en el colegio: a leer, como mucho a tomar notas y, si acaso, a memorizar. Como si eso fuera garantía de nada.Porque, a ver: ¿tú te acuerdas del Teorema de L'Hôpital, de cómo se hacía un análisis sintáctico y de los afluentes del río Duero?A lo mejor, te acuerdas de que lo estudiaste, pero lo más probable es que seas incapaz de repetir nada de su contenido. A mí al menos me pasa eso.Y es una pena, porque si algo nos enseñó Darwin es que no sobrevive el más fuerte, sino el que mejor y más rápido se adapta. Es decir, el que mejor aprende. Y esto fue fundamental para que nuestra especie llegara a existir. Porque en el fondo, simplemente somos microbios venidos a más.Pero esa capacidad para aprender es aún más importante en un mundo de transformaciones aceleradas. Como si algún Dios malvado le hubiera dado al fast-forward, hemos pasado de un mundo que cambiaba cada varias generaciones, a uno que va a cambiar varias veces en el transcurso de una misma generación. Nos costó 5500 años desde que inventamos la escritura hasta que llegó la imprenta... y sólo 500 años después de la imprenta, llegó internet. Y 30 años después, la web. Y 15 años después, el iPhone. Y así con todo.Pero no sólo crece exponencialmente la velocidad a la que innovamos, sino también la información que generamos. Hace ya algunos años, en 2013, unos investigadores calcularon que en los dos últimos años, habíamos generado el 90% de los datos que la humanidad había generado en toda su historia. A estas alturas, imagino que esa cifra rondará el 99%, o algo así.En cierta medida, hemos pasado de un rango temporal en el que adaptarse era esencial para evolucionar como especie, a otro en el que adaptarnos es esencial para cada uno de nosotros, como individuos.Total que en este escenario de cambio continuo, adaptarnos constantemente seguramente pasa por dos claves:La primera es ser capaces de procesar y retener de manera eficaz conocimiento nuevo, que normalmente proviene de otros. Llámalo estudiar o llámalo aprender, pero eso es algo que, más que en ningún otro momento de la humanidad, vamos a necesitar hacer durante toda nuestra vida.La segunda es aprender de nosotros mismos. Y esto tiene más que ver con cómo nos aseguramos de que aprendemos de la experiencia.Y precisamente de esas dos claves vamos a hablar hoy. Vamos a empezar por una técnica para aprender y retener contenidos de manera más eficaz y después hablaremos de un par de ideas para aprovechar mejor nuestra experiencia como una fuente de aprendizaje.