POPULARITY
Yenny Wahid mengungkapkan rasa gemasnya ketika ada lima juniornya di Nahdlatul Ulama (NU) nekat pergi ke Israel di tengah kerasnya kecaman terhadap negara itu karena menyerang Palestina. Kata Yenny, kelima nahdliyin itu seperti tidak ada empati terhadap apa yang sedang dialami rakyat Palentina. Entah karena keluguan atau kebodohan. Putri Presiden ke-4 Indonesia KH Abdurrahman Wahid ini menolak disebutkan kelima nahdliyin itu ke Israel karena mengikuti jejak Gus Dur, ayahnya. Situasinya sangat jauh berbeda dan Gus Dur tidak bisa didikte Israel, sedangkan lima nahdliyin itu seperti dijebak untuk kepentingan Israel. Di podcast Si Paling Kontroversi kali ini, Yenny Wahid tidak hanya bercerita seputar Israel dan pemikiran Gus Dur, tapi juga tentang perpolitikan Indonesia terkini. Bagaimanapun, ia adalah seorang sosok yang punya pengaruh besar dan menjadi rebutan banyak pihak. Lalu, apakah Yenny Wahid sudah diajak Prabowo Subianto untuk bergabung? Atau, jangan-jangan Yenny Wahid sedang menanti pinangan untuk berlaga di Pilkada? Simak podcast Si Paling Kontroversi ini!
Roy Murtadho, aktivis Nahdlatul Ulama dan presidium nasional Partai Hijau Indonesia bicara kader NU kunjungan ke Israel temui Presiden Isaac Herzog, dan mengapa itu dibungkus dengan narasi toleransi beragama. Support channel kami melalui: Trakteer Ikuti dan nikmati konten-konten Kontekstual lainnya di: Instagram X YouTube TikTok
Episode kali ini berbincang dengan Gus Ipul (Saifullah Yusuf). Gus Ipul bercerita banyak hal soal kariernya menapaki dunia politik sekaligus klarifikasi soal pilihan politik PBNU. Kedekatan dengan ‘sang guru' Gus Dur, termasuk saat menjadi penengah konflik antara Gus Dur dan Megawati.
Friends of Merry Riana | ft Rustini Murtadho & Rahma Arifa Rustini Murtadho dan Rara dua sosok penting di balik nama besar Muhaimin Iskandar. Dari sosok seorang suami, hingga debat Cawapres 2024 semua dibahas di sini Simak selengkapnya ya
Kepala suku Mojok bertemu dengan anak bungsu dari seorang Tokoh Bangsa 'Gus Dur', Inayah Wahid. Bercerita tentang perjalanan hidup, karir hingga prespektif seorang Inayah Wahid terhadap politik saat ini. Patut disimak hingga akhir karena obrolan ringan ini punya hal-hal menarik tentang Gus Dur terutama pandangan-pandangan Inayah Wahid yang belum kamu ketahui!
Adalah di tahun 2008, pertikaian antara Gus Dur dan Muhaimin Iskandar alias Cak Imin memasuki posisi terpanas. Drama saling pecat dan saling gusur dalam tajuk “Perang Paman Melawan Keponakan” jadi warna utama tensi politik perebutan kepemimpinan di Partai Kebangkitan Bangsa. Ujung akhirnya, mari sambut kemenangan The One and Only: Cak Imin. Ini adalah awal perjalanan karier politik paling menarik dari seorang politisi yang dikenal murah senyum dan murah tawa. Eits, tapi di balik pembawaannya yang demikian, nyatanya Cak Imin adalah seorang politisi yang brilian. Ini mungkin yang menyebabkan “bumi gonjang-ganjing” di Koalisi Perubahan yang mengusung Anies Baswedan dalam beberapa minggu terakhir. Partai Demokrat yang ingin mengusung AHY sebagai cawapres Anies, harus pupus harapannya setelah Cak Imin dipinang Surya Paloh untuk posisi itu. Tapi, ada proses panjang untuk sampai di titik ini, termasuk yang melibatkan strategi cukup mind blowing – hal yang membuat Cak Imin patut diwaspadai karena sangat handal. Penasaran seperti apa? Well, get your coffee and let's get it started.
Di episode kali ini PinterPolitik berkesempatan berbincang dengan Profesor Yusril Ihza Mahendra, Guru Besar Ilmu Hukum Tata Negara. Yusril membagikan kisah perjalanan politiknya, terutama di seputaran pencalonannya sebagai presiden di tahun 1999 dengan berbagai intrik politik di belakangnya. Ini terkait pendaftaran capres, permohonan agar Yusril mundur, dan bagaimana koalisi yang terbentuk memenangkan Gus Dur di Pilpres tahun tersebut. Yusril juga berbagi kisah soal politik Islam, dan pesan-pesannya bagi anak muda Indonesia hari ini. Ia menyebut anak-anak muda saat ini harus membaca dari banyak sumber dan jangan terpaku hanya dari satu buku saja. Memperluas khazanah berpikir akan membantu kita berkontribusi pada kemajuan bangsa.
Kepala suku Mojokdoco mengundang Muhaimin Iskandar yang biasa disapa akrab Gus Imin, seorang Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia dan Ketua Umum PKB. Mereka ngobrol tentang perjalan Gus Imin sejak kuliah, berguru pada Gus Dur, hingga bagaimana perihal PKB dan PBNU. Simak obrolan seru mereka! Terima kasih sudah menonton PutCast. Jangan lupa klik tombol Subscribe dan aktifkan loncengnya agar tak ketinggalan notifikasi video-video terbaru PutCast.
Di episode kali ini PinterPolitik berkesempatan berbincang dengan Profesor Yusril Ihza Mahendra, Guru Besar Ilmu Hukum Tata Negara. Yusril membagikan kisah perjalanan politiknya, terutama di seputaran pencalonannya sebagai presiden di tahun 1999 dengan berbagai intrik politik di belakangnya. Ini terkait pendaftaran capres, permohonan agar Yusril mundur, dan bagaimana koalisi yang terbentuk memenangkan Gus Dur di Pilpres tahun tersebut. Yusril juga berbagi kisah soal politik Islam, dan pesan-pesannya bagi anak muda Indonesia hari ini. Ia menyebut anak-anak muda saat ini harus membaca dari banyak sumber dan jangan terpaku hanya dari satu buku saja. Memperluas khazanah berpikir akan membantu kita berkontribusi pada kemajuan bangsa.
Kepala suku Mojokdotco mendatangi K.H. Yahya Staquf, ketua umum PBNU, di sela-sela kesibukannya di Jogja. Setelah sederetan gebrakan yang dilakukan Gus Yahya Staquf di NU, beliau sering menjadi perbincangan di media sosial maupun forum-forum. Kepala suku mengulik perjalanan beliau selama menjabat menjadi ketua umum organisasi Islam terbesar di dunia ini. Terima kasih sudah menonton PutCast. Jangan lupa klik tombol Subscribe dan aktifkan loncengnya agar tak ketinggalan notifikasi video-video terbaru PutCast.
Membatik dan Memupuk Toleransi Lintas Iman - Haul Gus Dur ~ KR53 Broadcast Membatik dan Memupuk Toleransi Lintas Iman - Haul Gus Dur ~ KR53 Broadcast, berbagi pengalaman bersama Alya Idis Salma,siswi SDN Jombatan 3 Jombang. Like and follow on live Facebook: https://www.facebook.com/KR53Broadcast IG : https://www.instagram.com/kr53broadcast/
Yenny Wahid hadir di episode Friends of Merry Riana kali ini dan banyak berbagi tentang nilai-nilai kehidupan yang didapat dari sosok sang Ayah, Alm. Gus Dur sampai pengalaman dan pandangannya seputar dunia politik. Selain itu, ternyata ada beberapa sifat Yenny Wahid yang tidak diketahui banyak orang. Penasaran? Simak selengkapnya di episode berikut ini
Sebenernya momen ini adalah momen perayaan ulang tahun Inay. Ulang tahunnya kapan, perayaannya kapaannn, postingnya kapan. Ya begitulah kami. Kami juga lebih suka makan-makan ketimbang rekaman. Pokoknya tahun 2023 ini kita buka dengan obrolan di rumah Gus Dur. Nggosipin tahun 2022 yang kocak dan biki kesel, terus ngeliat, kira-kira 2023 bakal tambah "lucu" nggak negeri kita ini.... Tapi kita udah mrediksi, kalau Gus Dur masih ada, pasti ketawa ngelihat lucunya semua ini. Langsung aja simak obrolan pembuka tahun 2023 bareng Arlene, Jesse, Inay dan Awi. Jangan lupa like, share and subscribe. Gassssss #tahunbaru #2022 #2023 #politik #sara #rkuhp #kuhp #semuabisakena #tibatibadipenjara #hakasasimanusia #podcast #PodcastHAM #HAMburgerPodcast
Terpilihnya Mega ini penting karena di kemudian hari, putri Soekarno inilah yang menggantikan Gus Dur menjadi Presiden Indonesia. Ini juga jadi bagian penting dari narasi operasi intelijen – baik di awal kemunculan Megawati di panggung politik nasional, maupun ketiga Gus Dur jatuh dari kekuasaannya. Kisahnya bisa kalian saksiskan di episode-episode yang PinterPolitik pernah buat. Singkat cerita, Mega kemudian menjadi Presiden ke-5 Republik Indonesia setelah Gus Dur dijatuhkan. Indonesia lalu masuk ke sebuah babak baru kekuasaan dengan segala kebijakan – baik yang berhasil maupun yang kontroversial – sebagai titik baru periode pasca Reformasi 1998. Namun, pernah nggak sih kalian bertanya-tanya, apa ya yang akan terjadi pada Indonesia jika Megawati tidak jadi Presiden Indonesia? Akan seperti apa Indonesia? Inilah Jika Republik Tanpa Kuasa Banteng!
NU organisasi muslim terbesar di dunia! Kepala Suku Mojokdotco mengundang Savic Ali. Seorang aktivis 98' yang sekarang masuk dalam jajaran Ketua PBNU. Mereka ngobrol banyak hal tentang NU, PBNU, hingga Gus Dur. Simak obrolan asik dan berisi mereka sampai habis!
Podcast Inspirasi Senja - Gus Dur -------------------------------------------------------------------------- HOMEPAGE - https://elshifaradio.com All Social Media Elshifa Radio - https://linktr.ee/elshifaradio -------------------------------------------------------------------------- Unduh dan Instal Aplikasi Android Elshifa FM Subang di Google Play : http://bit.ly/elshifaradio_apps --- This episode is sponsored by · Anchor: The easiest way to make a podcast. https://anchor.fm/app Support this podcast: https://anchor.fm/elshifaradio/support
Yenny Wahid meminta agar Cak Imin tidak lagi menggunakan sosok Gus Dur.
Kilas Balik Konflik Cak Imin Vs Gus Dur dalam Kepemimpinan PKB Hubungan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar (Cak Imin) belakangan kembali memanas dengan putri Presiden RI ke-4 Abdurrahman Wahid (Gus Dur) yakni Zannuba Ariffah Cafsoh atau Yenny Wahid. Keduanya saling sindir melalui Twitter mengenai PKB dan konflik perebutan posisi ketum PKB di masa lalu. Yenny Wahid menilai Cak Imin seharusnya tak ngotot maju Pilpres dan mengambil posisi berseberangan dengan NU. Menjawab Yenny Wahid, Cak Imin meminta sepupunya itu tak ikut-ikutan mengurus PKB karena bukan bagian dari PKB. Cuitan Cak Imin kemudian direspons Yenny. Ia menyindir Cak Imin belum tentu bisa membuat partai sendiri, sebab menurutnya PKB adalah partai yang direbut Cak Imin dari Gus Dur. Konflik kubu Gus Dur versus kubu Cak Imin tak lepas dari sejarah keikutsertaan PKB dalam pentas politik pasca reformasi. --- Support this podcast: https://anchor.fm/totalpolitik/support
PBNU dan PKB berseteru! Yahya Cholil Staquf ketua umum PBNU yang baru, menegaskan "PBNU bukanlah milik PKB". Pernyataan ini tentu menarik, mengingat PKB yang didirikan oleh almarhum Gus Dur ini adalah “anak kandung” dari PBNU. Namun, alih-alih gentar, Ketua Umum PKB, Cak Imin, justru mengatakan pihaknya sudah mempunyai dukungan solid dari 13 juta pemilih. Cak Imin juga mengatakan bahwa pendukungnya tidak akan terpengaruh siapapun, termasuk Ketua Umum PBNU, Gus Yahya. Adu mulut antara petinggi organisasi Islam terbesar dan partai warisan Gus Dur ini menyita perhatian banyak orang. Apa yang jadi maksud di balik pertarungan narasi antara Civil War PBNU vs PKB?
Memanasnya Hubungan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin dengan Zannuba Ariffah Chafsoh atau Yenny Wahid mengembalikan memori tak menyenangkan proses pengambilalihan partai yang dilahirkan Gus Dur beserta kiyai-kiyai NU. SIMAK KISAHNYA! --- Support this podcast: https://anchor.fm/totalpolitik/support
Mari kita sedikit mundur kebelakang, bahas pemilu yang dulu hingga akhirnya kita dikenalkan sosok hebat bernama Gus Dur.
Mohamad Syafi' Alieha atau biasa disapa Savic Ali merupakan salah satu tokoh Nahdlatul Ulama. Kiprah pergerakannya dimulai semenjak kuliah saat dirinya aktif bergerak di organisasi demonstrasi ‘98. Perjalanan Savic Ali menyambangi perjuangan lantas mengantarnya untuk tidak sepenuhnya kecewa terhadap politik. Terutama, setelah sakit melihat Gus Dur lengser dari tahta kepresidenan. Dengarkan kisah Savic Ali berikut ini! MEDIO by KG Media https://linktr.ee/Siniar Medio Saran & Kolaborasi: podcast@kgmedia.id
Kota Jombang yang dikenal sebagai kota santri ternyata menyimpan cerita menarik di balik namanya. Cerita ini berlatar belakang perseteruan murid seperguruan, Kebo Kicak dan Surontanu. Bagaimana kisahnya? Apa hubungannya dengan kota Jombang? Yuk, kita simak ceritanya. Jombang merupakan kabupaten yang terletak di Provinsi Jawa Timur. Pada tahun 2020 memiliki jumlah penduduk 1,3 juta jiwa. Jombang juga dikenal sebagai kota santri, karena banyak institusi pendidikan Islam (pondok pesantren) di wilayahnya. Tokoh terkenal seperti K.H. Gus Dur, K.H. Hasyim Asy'ari, K.H. Wahid Hasyim, Nurcholis Madjid, serta budayawan Emha Ainun Najib.
Sebagai tokoh besar Indonesia, Abdurrahman Wahid atau Gus Dur adalah pribadi yang sangat dicintai oleh banyak orang. Ia adalah ulama yang menjadi Presiden Indonesia dan membuat banyak perubahan berarti untuk negara ini dari sisi keberagaman dan demokrasi. Namun, Gus Dur juga jadi salah satu tokoh politik yang cukup kontroversial dalam kebijakan-kebijakannya. Salah satunya terkait relasi Indonesia dengan Israel dan orang-orang Yahudi. Namun, jika ditelusuri lebih dalam, banyak rasionalitas dan alasan-alasan besar yang menjadi dasar pandangan Gus Dur. Rasionalitas dan pemahaman yang mendalam tersebut pun tidak muncul dengan sendirinya, melainkan tumbuh dari pengalaman hidup dan visi besar yang bahkan bisa menjadi solusi bagi perdamaian dunia. Seperti apa kisahnya?
GONG XI FA CAI GUYSSS!!! Imlek tahun ini berakhir di tanggal 15 Februari 2022. Nah, menutup rangkaian perayaan Imlek, ga ada salahnya kita bongkar kenapa Gus Dur waktu itu memutuskan buat ngebolehin lagi orang-orang Cina di Indonesia ngerayain Imlek, setelah sebelumnya dilarang sama Soeharto. Gosip yang beredar, katanya sih demi dapet makan gratis. Ah masa sih, emang iya???
“Rendra tak pernah mati: ia telah memberi kita puisi.” Demikian Goenawan Mohamad mencatatnya sebagai seorang penyair untuk penyair, dalam “Rendra (1935-…)” . Ini salah satu tulisan Goenawan di antara 23 tulisan tentang tokoh-tokoh politik dan kesenian yang dihimpun dan diterbitkan oleh Kepustakaan Populer Gramedia , bekerja sama dengan Freedom Institute dan Komunitas Salihara, 2021, dengan judul “Pembentuk Sejarah”. Disusun oleh empat orang: Zaim Rofiqi, Candra Gautama, Akhmad Sahal dan Rustam F.Mandayun, buku ini menguraikan renungan, ulasan, pendapat Goenawan tentang pemikiran tokoh-tokoh antara lain Bung Karno, Tan Malaka, Kartini, Gus Dur, Nurcholis Madjid, hingga sastrawan seperti Pramoedya Ananta Toer, Rendra dan Subagio Sastrowardoyo. Diambil dari berbagai sumber dan buku karya Goenawan ini , seperti diutarakan dalam Kata Pengantar Akhmad Sahal , bernada “penolakannya terhadap pemutlakan ide atau pikiran, entah dalam bentuk ideologi, utopianiasme, dogma agama, saintisme bahkan juga kategori-kategori konseptual yang mengklaim kepastian.” Program podcast “Coming Home with Leila Chudori” Musim Tayang ke 8 Episode 2 kali ini mengundang CEO Tempo Media Arif Zulkifli yang akan membahas kumpulan esei Goenawan Mohamad ini dari berbagai segi.
Majelis Tahlil Haul Gus Dur bersama Yasser Arafat di Rumah Pak Ainul Yaqin (2 Januari 2022) --- This episode is sponsored by · Anchor: The easiest way to make a podcast. https://anchor.fm/app --- Send in a voice message: https://anchor.fm/matasantripodcast/message Support this podcast: https://anchor.fm/matasantripodcast/support
In this episode of ASPI's special series ‘SBY's tears: From managing crisis to managing process in Australia-Indonesia relations since the fall of Suharto' Dr David Engel and Hillary Mansour speak to Ric Smith AO, PSM, who was Australia's Ambassador to Indonesia from 2001. The conversation explores economic reform after the Asian Financial Crisis, the end of Gus Dur's presidency and the beginning of Megawati's presidency, and the state of Australia's relationship with Indonesia during Smith's tenure. They also discuss the Tampa affair and the 2002 Bali bombings, and how Australia should engage with its northern neighbour. For more information and to listen to all episodes in this series, visit: https://www.aspi.org.au/report/sbys-tears-managing-crisis-managing-process-australia-indonesia-relations-fall-suharto Guests (in order of appearance): Dr David Engel: https://www.aspi.org.au/bio/david-engel Ric Smith AO, PSM: https://sdsc.bellschool.anu.edu.au/experts-publications/experts/ric-smith-ao-psm Hillary Mansour: https://www.aspi.org.au/bio/hillary-mansour
This special series ‘SBY's tears: From managing crisis to managing process in Australia-Indonesia relations since the fall of Suharto' explores the history of Indonesia since the fall of Suharto and Australia's part in it through the eyes and experience of its ambassadors to Jakarta over this period. The series will look at democracy, counterterrorism, natural disasters and economic developments, and how Australia's relationship with Indonesia has changed over the years. In this episode, David Engel, Head of ASPI's Indonesia program, and former ASPI Research Intern Hillary Mansour speak to John McCarthy AO, who was Ambassador to Indonesia from 1997 to 2001. They discuss some of the major developments during his time in the post, including the fall of Suharto, President Habibie and the Reformasi, East Timor, the election of Gus Dur and former prime minister John Howard's relationship with the country's leaders. Guests (in order of appearance): David Engel: https://www.aspi.org.au/bio/david-engel John McCarthy AO: https://asialink.unimelb.edu.au/about-us/leadership-team/john-mccarthy-ao Hillary Mansour: https://www.aspi.org.au/bio/hillary-mansour
Haul GUS DUR KR53Briadcast - 30 Desember 2021; 12 tahun yang lalu, tepatnya 30 Desember 2009. Bangsa ini kehilangan tokoh besar, yaitu KH Abdurahman Wahid atau lebih dikenal Gus Dur. Terhadap bangsa dan negara ini, Gus Dur telah memberikan kontribusi begitu amat besar. Bagaimana Gus Dur telah berbuat pada kelompok-kelomkpok minoritas di negara penganut sistem demokrasi ini; -yang masih ada sikap-sikap diskriminasi. Gus Dur telah membawa kepada pengentasan itu, menuju pluralisme dan toleransi. Gus Dur telah menjadikan keturuhan China bebas untuk menjalankan ibadah. Begitu pula yang tejadi pada kelompok muslim Ahmadiyah. Warisan itu perlu dirawat oleh generasi muda, sekarang dan mendatang. Jangan sampai terjadi; mengakui sebagai bangsa berbeda-beda, tapi masih ada diskriminasi (ancaman serius terhadap kelompok minoritas) Ikuti kicau-kicau kami di KR53Broadcast dalam rangka Haul Gus Dur.
23 Juli 2001. Sebuah konferensi pers digelar. Amien Rais, sang Ketua MPR, berbicara di hadapan wartawan. Keputusan pemakzulan memang pahit. Makin panas karena para pendukung Gus Dur juga berkumpul di Istana Negara setelah mereka dilarang berdemo di Gedung DPR/MPR. Ramai pendukung jelang makin malam, Gus Dur akhirnya menampakkan diri keluar Istana. Mengenakan kaos dan celana pendek, didampingi salah satunya oleh putrinya sendiri Zannuba Ariffah Chafsoh Wahid atau Yenny Wahid. Menyapa pendukung dan melambai malam itu. Gus Dur baru benar-benar meninggalkan Istana pada 25 Juli 2001.
Kepala Suku Mojok ngobrol bareng Yenny Wahid, putri Abdurrachman Wahid atau yang akrab disapa Gus Dur (Alm.) Mbak Yenny menceritakan perjalanannya saat menjadi jurnalis lalu tiba-tiba harus menjadi anak seorang Presiden. Cerita tentang bagaimana menemani Gus Dur sebagai Presiden hingga dilengserkan, tentang perempuan, tentang NU, dan tentang politik di Indonesia.
Banyak orang yang merasa lucu kalau bisa menghina orang lain. Kalau jaman sekarang, menghina pak Jokowi. Kalau jaman dahulu, menghina Gus Dur, pak SBY, dan seterusnya. Bagi saya, melawak dengan menghina seseorang itu menunjukkan jiwa yang kerdil.
Taliban Berkuasa, Islamofobia Menggejala Oleh. Dia Dwi Arista (Kontributor Tetap NarasiPost.Com) Voice Over Talent : Yeni M NarasiPost.Com-Islam adalah agama rahmatan lil'alamin, namun narasi sesat dan menyudutkan terus diarahkan kepada agama damai ini. Taliban yang berhasil meraih kekuasaan pun dijadikan senjata untuk melakukan framing jahat terhadap penerapan syariat. Kondisi Afghanistan pasca pengambilalihan kekuasaan, masih dalam keadaan kacau. Banyak warga melakukan eksodus, pun Amerika masih mencari celah untuk kembali, meski kekuasaan Taliban telah banyak yang mengakui. Bahkan Amerika dengan ‘rendah hati' mengamini pemerintahan Taliban di Afghanistan. Indonesia, sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia, tak ketinggalan menyoroti isu yang terjadi di Afghanistan. Kemenangan Taliban, yang selama ini dianggap sebagai teroris dan pelanggar HAM, menjadi momok tersendiri bagi beberapa kalangan di Indonesia. Syariat Islam yang diusung Taliban, membuat ‘gerah' orang yang punya penyakit Islamofobia. Aswin Siregar, Kabag Ban Ops, Densus 88 Mabes Polri mengatakan terdapat dampak dari kemenangan Taliban bagi Indonesia. Kemenangan mereka bisa memicu kelompok radikal untuk menuntut tegaknya Daulah Islam di Indonesia. Sebagaimana banyak diketahui, jika beberapa kejadian bom di Indonesia, pelakunya pernah singgah di Afghanistan. Aswin memaparkan bahwa jihadis dari luar, termasuk Indonesia, menjadi target brainwash atau pencucian otak, membangun strategi, dan pembelokan tujuan yang awalnya untuk berjuang bersama saudara seiman, menjadi pembangunan Daulah Islamiyah. (news.detik.com, 24/8/2021) Hal senada juga dikemukakan oleh putri mendiang Gus Dur, Alissa Wahid, yang menjabat sebagai Sekjen Gerakan Suluh Kebangsaan. Ia ingin memastikan bahwa simpatisan Taliban tak berkembang jumlah dan pergerakannya, sekadar simpati dibolehkan, namun jika para simpatisan tersebut ingin membawa ideologi transnasional (Islam) ke Indonesia, jelas tidak diperbolehkan. (story.merdeka.com, 24/8/2021) Ketakutan kepada syariat Islam telah menggejala, merebak hingga pada penganutnya. Padahal yang mereka maksud dengan ideologi transnasional adalah ideologi agamanya. Sedangkan ideologi transnasional yang diambil dari penjajah malah dihargai dengan nyawa. Miris! Naskah Selengkapnya : https://narasipost.com/2021/09/08/taliban-berkuasa-islamofobia-menggejala/ Terimakasih buat kalian yang sudah mendengarkan podcast ini, Follow us on : instagram : http://instagram.com/narasipost Facebook : https://www.facebook.com/narasi.post.9 Fanpage : Https://www.facebook.com/pg/narasipostmedia/posts/ Twitter : Http://twitter.com/narasipost
Yuk Diskusi Bersama MASTOPO TALKS --- Support this podcast: https://anchor.fm/totalpolitik/support
Risih dengan pemberitaan negatif soal tingkah para polisi atau pejabat kita akhir-akhir ini? Sebenarnya, Indonesia pernah memiliki salah satu pejabat dengan keteladan yang melegenda. Jenderal Hoegeng Iman Santoso adalah referensi abadi bagi siapa pun yang mencari contoh pejabat jujur dan berani. Hidup sederhana, menolak suap, menentang nepotisme, tak silau jabatan, hingga pernah melayangkan protes kepada Soeharto dengan ikut menandatangani Petisi 50--bersama tokoh nasional lain. Atas kejujurannya, Gus Dur bahkan pernah menyebutkan hanya ada tiga polisi bersih di republik ini, yaitu polisi tidur, patung polisi, dan Jenderal Hoegeng. --- Laporan mendalam mengenai perjalanan hidup Hoegeng Imam Santoso bisa kamu baca di majalah.tempo.co atau dengan mengunduh aplikasi Tempo. email: podcast@tempo.co.id
Gus Dur memuji Yudhoyono sebagai sosok yang pandai bernegosiasi. Oleh karena itu, Gus Dur menguji kembali kepiawaian SBY untuk bernegosiasi dengan Keluarga Soeharto, membawa Presiden Indonesia ke-2 itu ke pengadilan. Inilah Historia Bisnis #GusDur #SBY #Cendana #Soeharto --- Support this podcast: https://anchor.fm/broad-cash/support
Kajian ini juga bisa disimak lewat aplikasi android "MP3 Gus Baha Lengkap". Silahkan download aplikasinya di: https://bit.ly/playstoremp3gusbaha
Kajian ini juga bisa disimak lewat aplikasi android "MP3 Gus Baha Lengkap". Silahkan download aplikasinya di: https://bit.ly/playstoremp3gusbaha
Gus Dur & KH Hasyim Asyari Ngaji Kyai --- Support this podcast: https://anchor.fm/santri-online/support
Penjelasan Kata Kafir Menurut Gus Dur - Ngaji Kyai. --- Support this podcast: https://anchor.fm/santri-online/support
Tahu nggak, di era Orde Baru, masyarakat Cina hanya boleh merayakan imlek secara tertutup? Bukan cuma itu aja, rezim Orde Baru juga bikin banyak pembatasan bagi warga keturunan Cina. Yuk, kita bedah sejarah perayaan imlek di Indonesia.
KH. Marzuki Mustamar, menceritakan Wasiat Gus Dur tentang 3 Koper yang dititipkan
Simak wawancara eksklusif her world Indonesia bersama #YennyWahid tentang masa remajanya bersama Gus Dur, kondisi politik Indonesia, dan tantangan ibu bekerja.
Kyai said aqil siroj, menceritakan salah satu pengalaman bukti karomah kewalian gusdur pada saar berada di arab saudi, beberapa tahun yang lalu
Baginya, yang terbesar dan terpenting ialah Allah, kemudian hamba-hamba-Nya. --- Send in a voice message: https://anchor.fm/maripadabaca/message Support this podcast: https://anchor.fm/maripadabaca/support
Korupsi bansos yang dilakukan Menteri Sosial Juliari Batubara mengingatkan publik akan pernyataan mantan Presiden Gus Dur yang ingin membubarkan Departemen Sosial. Gus Dur kala itu beralasan Departemen Sosial telah dikuasai oleh tikus (koruptor). Memang, bukan sekali ini seorang menteri sosial terjerat korupsi. Ada apa sebenarnya yang terjadi di Kementerian Sosial? Bisakah dibenahi? Inilah Opini Budiman (OB) "Ada Apa di Kementerian Sosial?" #satumejatheforum #suarapalmerah #kompastv #kompas #korupsibansos #bansos #bansoscovid19 #opinibudiman
Yuk Diskusi Bersama MASTOPO TALKS --- Support this podcast: https://anchor.fm/totalpolitik/support
Yuk Diskusi Bersama MASTOPO TALKS --- Support this podcast: https://anchor.fm/totalpolitik/support
Yuk Diskusi Bersama MASTOPO TALKS --- Support this podcast: https://anchor.fm/totalpolitik/support
Yuk Diskusi Bersama MASTOPO TALKS --- Support this podcast: https://anchor.fm/totalpolitik/support
Yuk Diskusi Bersama MASTOPO TALKS --- Support this podcast: https://anchor.fm/totalpolitik/support
Gus Dur dikenal sebagai presiden yang punya kedekatan dengan masyarakat Papua. Bagaimana Gus Dur menghadapi setumpuk masalah di tanah Papua? Yang kangen Gus Dur ayo merapat!
Kepala Suku Mojok ngobrol soal sepak terjang Gus Dur di masa orde baru hingga beliau turun dari jabatan kepresidenannya bersama Hairus Salim.
Setiap pemimpin akan melalui masa ‘bulan madu' dengan pendukungnya pada tahun-tahun pertama menjabat. Begitu janji-janji politiknya tidak kunjung terealisasi, tahun-tahun berikutnya akan terisi oleh kritik. Apalagi jika kebijakannya tidak berpihak pada kepentingan publik. Hal ini juga berlaku pada presiden Joko Widodo. Di satu tahun periode kedua pemerintahannya, Presiden Joko Widodo banyak ditempa kritik. Terkait pelemahan KPK, sengkarut penanganan pandemi COVID-19, kisruh omnibus law Cipta Kerja, hingga makin maraknya represi di ranah digital. Tempo mengambil peran untuk aktif mengkritik pemerintah. Hingga beberapa pihak beranggapan Tempo selalu ‘menyerang' pemerintahan Jokowi. Namun faktanya, berdasarkan arsip, Tempo selalu mengkritik pemerintahan apabila tidak sejalan dengan kepentingan publik -terlepas dari siapapun presidennya. Di episode 50 ini, Arif Zulkifli (Azul) dan Lisa Siregar ditemani oleh Robertus Robet, membedah sejumlah opini yang pernah diangkat Tempo saat mengkritik Susilo Bambang Yudhoyono, Megawati, hingga Gus Dur. Selamat mendengarkan. Tautan arsip opini Tempo yang dibahas: Kapankah Gusdur Berhenti Terbang Jangan Perpanjang Darurat Militer Aceh SBY-JK, Duet atau Duel Rapor yang Tak Mengesankan Sumber klip audio: Jokowi Bantah Dinasti Politik, Akui Gibran dan Bobby Susah Cari Partai © 2020 KOMPASTV Harga Masker Mahal, Menkes: Salahmu Sendiri Kok Beli Ya © 2020 KOMPASTV Menkominfo: Kalau Menurut Pemerintah Hoaks, Ya Hoaks (Part 4) | Mata Najwa © 2020 Najwa Shihab Temu Wicara Presiden Soeharto pada Hari Anak Nasional di Istana 13-07-1994 © HM Soeharto
Bercerita #6 Berbagi Cerita di Balik Berita Selasa, 28 Juli 2020 | Pukul 19.30 - 20.30 WIB Narasumber: Ir. Ahmad Syafiq, M.Sc., Ph.D. (Kepala AWCPH UI) Pemandu Acara: Sarah Monika (Redaktur beritabaru.co) Tema: Menyelami Nilai-nilai Gus Dur di Kamupus UI Live Instagram: @beritabaruco & @awcph_ui Juli 2020 bertepatan dengan 8 tahun Abdurrahman Wahid Centre for Peace and Humanities - Universitas Indonesia (AWCPH UI). #SewinduAWCPHUI
Syi'ir yg di ciptakan oleh Gus Dur enak dan adem saat didengar
Episode ini mencoba membedah tentang faktor-faktor yang memperngaruhi lengsernya GusDur dari tampuk kepemimpinannya sebagai Presiden RI 1999-2001.
Putri bungsu Gus Dur, Inaya Wahid, hadir di podcast Apa Kata Tempo. Kita ngobrol tentang edisi khusus majalah Tempo “Jalan Pedang Dai Kampung” -yang bisa kamu baca di majalah.tempo.co. Menekankan tentang pentingnya memberi panggung yang lebih luas kepada dai-dai penyebar nilai-nilai Islam yang damai, toleran, dan menjunjung kesetaraan gender, jauh dari dakwah radikal. Para dai ini biasanya berada di kampung-kampung, jauh dari ingar-bingar dan sorot media. Mereka tidak hanya mengajarkan agama, tetapi juga memberi solusi atas permasalahan sehari-hari. Mulai dari toleransi beragama, pendidikan formal, pemberdayaan ekonomi, hingga cara menghadapi korban kekerasan seksual. Di episode ini jadi makin seru karena kita juga singgung soal Gus Dur, fenomena hijrah, ‘kulkas halal', bahkan 'sinetron azab'!
Sajak ini ditulis Joko Pinurbo dalam bukunya "Buku Latihan Tidur", (2016). --- This episode is sponsored by · Anchor: The easiest way to make a podcast. https://anchor.fm/app Support this podcast: https://anchor.fm/muhammad-hidayanto/support
TAFSIR QS. AN-NUR AYAT 27-34: Dulu #GusDur pernah dicibir banyak orang karena kontroversinya tentang "assalamu'alaikum" dan "selamat pagi". Bagaimana hukum seharusnya? --- Send in a voice message: https://anchor.fm/santrigayeng/message
Meski masih harus jaga jarak dulu tapi gue seneng karena di episode ini gue bisa rekaman langsung sama penonton bayaran gue! Tetap melakukan protokol kesehatan dengan masker, kita akan mengulas film 'Sergio' yang tayang di Netflix.
Judul diambil dari mafhum penjelasan yang disampaikan #GusBaha. Dan sebaiknya merampungkan kajian ini secara lengkap, agar tidak timbul salah paham. Untuk subtitle Bahasa Indonesia bisa diraih di kanal YouTube & Facebook Page: SANTRI GAYENG. --- Send in a voice message: https://anchor.fm/santrigayeng/message
Season 5, Episode 1. Sumber VLOG oleh Harliantara Harley Prayudha Dalam sejarah pemikiran, tidak ada satu pun sebuah pemikiran yang yang lahir begitu saja di luar konteks dan waktu di mana pemikiran itu tumbuh. Setiap pemikiran yang muncul, akan mencerminkan sebuah produk pada zamannya. Yang akan selalu terikat oleh ruang dan waktu, sehingga pemikiran tersebut menjadi sintesis antara kesinambungan dan perubahan. Gus Dur yang lahir dari tradisi pesantren, tentu saja selalu bersinggungan dengan ajaran-ajaran tasawuf yang merupakan bagian dari ajaran Islam khususnya di kalangan pesantren. Proses pembentukan terhadap pemikiran tasawuf yang dibawa Gus Dur tidak asal jadi, namun melalui proses ruang dan waktu yang begitu panjang. Sehingga Gus Dur paham betul dengan problematika tasawuf, baik dari segi ilmu maupun praktik.
"Gus Dur merupakan guru bangsa yang dapat menjadi tauladan bagi semua orang. Dari seluruh pemikiran dan kerja-kerja Gus Dur, jika kita peras menjadi satu kata, maka intisari dari sosok Gus Dur adalah pengabdiannya kepada kemanusiaan" - Daniel Johan --- Send in a voice message: https://anchor.fm/maripadabaca/message Support this podcast: https://anchor.fm/maripadabaca/support