Podcasts about soekarno

1st President of Indonesia

  • 80PODCASTS
  • 149EPISODES
  • 24mAVG DURATION
  • 1MONTHLY NEW EPISODE
  • Apr 4, 2025LATEST
soekarno

POPULARITY

20172018201920202021202220232024


Best podcasts about soekarno

Latest podcast episodes about soekarno

De Balie Spreekt
Wat is de zeggingskracht van het werk van Pramoedya Ananta Toer, in Indonesië en in Nederland?

De Balie Spreekt

Play Episode Listen Later Apr 4, 2025 71:00


Pramoedya Ananta Toer vatte het Indonesië van de twintigste eeuw in zijn literaire werk. Wat waren de idealen van deze eeuwig dissidente schrijver? Honderd jaar na zijn geboorte gaan we in gesprek met biograaf Remco Raben, historicus Yulia Pattopang en journalist Fitria Jelyta.Pramoedya Ananta Toer was een onvermoeibaar strijder voor een rechtvaardige samenleving – en tartte daarmee de macht. Zowel de Nederlandse koloniale overheerser, de eerste Indonesische president Soekarno, als het generaalsregime van Suharto zetten de schrijver gevangen. Zijn Buru-tetrologie schreef Pramoedya tijdens zijn lange jaren van internering en dwangarbeid.Pramoedya Ananta Toer hielp met zijn talloze geschriften de taal en literatuur van het nieuwe Indonesië vormen. Zijn strijd richtte zich niet alleen tegen koloniale en kapitalistische overheersing, maar evenzeer tegen de onwetendheid en het gebrek aan historische kennis in Indonesië. Hij ving koloniale, anti-koloniale, nationalistische, socialistische en humanistische sentimenten in zijn werk.Wat is de zeggingskracht van het werk van Pramoedya Ananta Toer, in Indonesië en in Nederland? Wat waren de idealen van deze eeuwige dissident, en wat maakt zijn werk literair zo goed?In samenwerking met De Groene Amsterdammer en Vfonds.Zie het privacybeleid op https://art19.com/privacy en de privacyverklaring van Californië op https://art19.com/privacy#do-not-sell-my-info.Zie het privacybeleid op https://art19.com/privacy en de privacyverklaring van Californië op https://art19.com/privacy#do-not-sell-my-info.

Kabar Baru
Prabowo Napak Tilas Sejarah Soekarno di India

Kabar Baru

Play Episode Listen Later Jan 27, 2025 3:13


Prabowo Napak Tilas Sejarah Soekarno di India | Pengamat Nilai Pertemuan Prabowo-Mega Terhalang Jokowi | Warga Tolak Tambang Pasir Kuarsa Ilegal di Rembang *Kami ingin mendengar saran dan komentar kamu terkait podcast yang baru saja kamu simak, melalui surel ke podcast@kbrprime.id

The Indah G Show
Embracing Dark Skin in Indonesian Entertainment & The Role of Media In Social Progress ft. Ario Bayu

The Indah G Show

Play Episode Listen Later Oct 4, 2024 30:51


Ario Bayu is an Indonesian actor, model and producer. He is known for his versatile performances across film, television, and stage. Ario moved to New Zealand at a young age, where he completed his studies before returning to Indonesia to pursue a career in acting. Ario gained widespread recognition for his performances in various works including the Netflix series 'Gadis Kretek,' and the biopic Soekarno. Beyond films, Ario has also worked on stage productions and television series, contributing to his reputation as one of the leading actors of his generation in Indonesia. Timestamps (Skip to 30:20 if you'd like to continue the full version on NOICE): 00:00 — Growing up in New Zealand, ethnic background, being the black sheep of the family, being dark skinned, Indonesian entertainment on the international stage 39:51 — The pretentiousness of art, and what's hard about catering to an Indonesian market 49:18 — Diversity in Indonesian entertainment, the role of media and entertainment in pushing for social progress 01:04:22 — Gadis Kretek & morality in films 01:10:00 — Bantering about being bye-lingual

Pinter Politik
TRAUMA JOKOWI-SOEHARTO PRESIDEN HARUS KETURUNAN NINGRAT?

Pinter Politik

Play Episode Listen Later Sep 17, 2024 8:14


Muncul satu diskusi menarik tentang apakah posisi Presiden Republik Indonesia yang dinilai lebih tepat diisi oleh sosok dengan latar belakang atau silsilah bangsawan, ningrat, atau "darah biru" dibandingkan "rakyat biasa". Diskursus ini praktis menantang narasi egaliter bahwa siapa pun, terlepas dari latar belakang mereka, berhak menjadi pemimpin. Nah, hal ini membawa kita pada penelusuran mengenai latar belakang para presiden Indonesia, terutama terkait dengan klaim bahwa hanya Soeharto dan Jokowi yang tidak memiliki "darah biru," sementara yang lain, seperti Soekarno, BJ Habibie, Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Megawati Soekarnoputri, dan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), memiliki jejak aristokratis, baik trah bangsawan atau keturunan kerajaan, agama, serta ksatria atau militer. Penasaran seperti apa interpretasi mengenai pembahasan tersebut?

Ngaji MJS | Masjid Jendral Sudirman | Podcast
Ngaji Filsafat 162 : Soekarno - Islam

Ngaji MJS | Masjid Jendral Sudirman | Podcast

Play Episode Listen Later May 15, 2024 114:57


Ngaji Filsafat : Soekarno - Islam Edisi : Kemerdekaan Rabu, 23 Agustus 2017 Ngaji FIlsafat bersama Dr. Fahruddin Faiz, M. Ag. Ngaji Filsafat berlangsung rutin setiap hari Rabu pukul 20.00 WIB Bertempat di Masjid Jendral Sudirman Kolombo, Jln. Rajawali No. 10 Kompleks Kolombo, Demangan Baru, Caturtunggal, Depok, Sleman, Yogyakarta 55281 --- Send in a voice message: https://podcasters.spotify.com/pod/show/masjid-jendral-sudirman/message

islam yogyakarta rabu soekarno sleman fahruddin faiz ngaji filsafat jln
Pinter Politik
Sejarah Partai Murba: Tan Malaka dan Alat CIA Sabotase PKI?

Pinter Politik

Play Episode Listen Later Mar 25, 2024 7:23


Soekarno membekukan Partai Murba pada September 1965 atas beberapa tuduhan, salah satunya menerima uang 100 juta dolar Amerika Serikat dari CIA untuk menggulingkan Sang Proklamator. Pertentangan antara Murba dan PKI sangat tajam jelang dan selama awal 60-an. Ketika PKI semakin kuat, Murba menginisiasi kerja sama dengan militer dan pihak lainnya untuk menjegal PKI dengan membentuk Badan Pendukung Soekarnoisme (BPS) yang ternyata kurang disukai Soekarno. 7 November 1948, Tan Malaka, Chaerul Saleh, Sukarni, dan Adam Malik menjadi pelopor pendirian Partai Musyawarah Rakyat Banyak atau Murba. Partai Murba mengusung ideologi unik racikan Tan Malaka yang merupakan paham sosialisme yang disesuaikan dengan kondisi Indonesia saat itu. Sempat dibekukan pada September 1965, setahun kemudian Partai Murba direhabilitasi oleh pemerintah dalam masa peralihan dari Soekarno ke Soeharto. Hasil Pemilu 1955 yang tak memuaskan, diikuti oleh capaian yang tak berbeda di Pemilu 1971. Kegagalan Partai Murba jamak dinilai karena stigma rezim Orde Baru terhadap golongan kiri, sebelum akhirnya Murba dilebur ke dalam Partai Demokrasi Indonesia atau PDIP pada tahun 1973.

Pinter Politik
Sejarah dan Teori: Siapa Dalang Gerakan 30 September 1965?

Pinter Politik

Play Episode Listen Later Feb 12, 2024 9:07


Tragedi 30 September 1965 adalah salah satu peristiwa paling berdarah dalam sejarah Indonesia. Namun, hingga hari ini masih banyak kontroversi dan seliweran teori soal siapa sebetulnya yang bertanggungjawab pada peristiwa-peristiwa ini. Tragedi ini juga mengakibatkan kematian tujuh perwira Angkatan Darat. Enam di antaranya merupakan jenderal yang cukup berpengaruh dalam pemerintahan Soekarno. Satu orang perwira lainnya yaitu Kapten Pierre Tendean, merupakan ajudan Jenderal Abdul Haris Nasution. Lalu ada Bripka Karel Sadsuitubun, pengawal kediaman resmi Wakil Perdana Menteri II dr.J. Leimena. Pertanyaan soal siapa yang bertanggungjawab atas tragedi ini memang masih akan menjadi simpul yang tak terselesaikan. Yang jelas kini telah berkembang berbagai teori terkait rangkaian peristiwa yang oleh Sarwo Edhie Wibowo – mertua Pak SBY yang kala itu menjabat Komandan RPKAD – disebut menelan korban hingga 3 juta jiwa. Teori-teori ini menjadi pergunjingan masif di masyarakat dalam berbagai diskursus, entah terkait aktor dari dalam negeri, maupun yang dari luar negeri.

Mojok Podcast
AIRLANGGA PRIBADI: MEMBONGKAR GAGASAN MARHAENISME, RATU ADIL, DAN DEMOKRASI TERPIMPIN!

Mojok Podcast

Play Episode Listen Later Feb 4, 2024 62:18


Pengamat dan dosen politik dari Universitas Airlangga (UNAIR) Surabaya, Airlangga Pribadi Kusman, baru-baru ini menerbitkan sebuah buku berjudul “Merahnya Ajaran Bung Karno”. Episode kali ini menghadirkan beliau untuk membahas proses pengerjaan buku tersebut. Sekaligus mengulik lebih dalam karakter dan gagasan bapak marhaenisme Indonesia, Soekarno atau akrab dengan sebutan Bung Karno.

OVT Fragmenten podcast
#1655 - Adriaan van Dis - De kolonie mept terug

OVT Fragmenten podcast

Play Episode Listen Later Jan 21, 2024 23:01


Als kind wilde schrijver Adriaan van Dis de eerste Indonesische president Soekarno vermoorden, omdat dat zijn Nederlands-Indische vader blij zou maken. Inmiddels bewondert Van Dis Soekarno zozeer dat hij een portret van hem in zijn boekenkast heeft staan. Na jaren vooral fictie te hebben geschreven over zijn Indische wortels schreef Van Dis nu het essay 'De kolonie mept terug'over die omslag. Historica Lara Nuberg bewandelde de omgekeerde weg. Zij begon met non-fictie over haar Indische familiegeschiedenis, maar binnenkort verschijnt haar eerste roman. Beiden schuiven aan.

Pinter Politik
Dari Serangan Umum 1 Maret Hingga Pesawat Habibie: Soeharto Perbaiki Indonesia Tapi Kita Lupakan?

Pinter Politik

Play Episode Listen Later Nov 6, 2023 13:19


Dua puluh lima tahun sudah Orde Baru berakhir. Dan kita masih terbayang naik turun dinamika di seputaran kisah kekuasaan Soeharto. Banyak yang membencinya, tapi tidak sedikit pula yang memuji pencapaian-pencapaiannya. Pak Harto adalah pemimpin yang membawa Indonesia keluar dari krisis ekonomi di era Soekarno dan menuntun negara ini ke arah pembangunan ekonomi yang lebih baik. But there are always be questions – pertanyaan-pertanyaan soal bagaimana sebetulnya kita harus memaknai warisan-warisan Pak Harto. Ini penting karena saat ini memang sedang terjadi upaya untuk meminggirkan warisan dan pencapaian-pencapaian Pak Harto – Keppres Nomor 2 tahun 2022 misalnya, tidak memasukkan nama Soeharto dalam Serangan Umum 1 Maret 1949. Sehingga di episode kali ini, kita coba menggali ulang pro kontra penghapusan nama Soeharto, kelebihan Soeharto dalam perumusan kebijakan ekonomi, hingga persoalan pembangunan teknologi dan industri. Inilah Risalah Kisah di Balik Kuasa!

In het Rijks
20ste eeuw: Strijd om Indonesië

In het Rijks

Play Episode Listen Later Nov 1, 2023 28:20


Als Soekarno op 17 augustus 1945 de Indonesische onafhankelijkheid uitroept, is Nederland allesbehalve bereid om deze te erkennen. Het is de start van de Revolusi. Terwijl Indonesische revolutionairen naar de wapens grijpen, grijpen kunstenaars naar hun kwast. Zo ook Otto Djaya. Zijn strijdlustige schilderij ‘Indonesische vrijheidsstrijders' hing tijdens de revolutie in Nederland. Hoe bracht hij deze strijd in beeld? Janine Abbring spreekt erover met conservator geschiedenis Harm Stevens.Wil je weten hoe dit schilderij eruitziet? Ga dan naar www.rijksmuseum.nl/podcastIn het Rijksmuseum is powered by ING.

De Nacht van...
Op ontdekkingsreis naar de wonderen van Indonesië

De Nacht van...

Play Episode Listen Later Nov 1, 2023 56:23


Vannacht duiken we de bewogen en lange geschiedenis in van Indonesië. Van de hoogtijdagen van het rijk,  de koloniale overheersing tegenover de Indonesische onafhankelijkheid en de Tweede Wereldoorlog  tot de revolutie en het uitroepen van de republiek door Soekarno. Het verhaal van Indonesië is te zien in De Grote Indonesië tentoonstelling in de Nieuwe Kerk in Amsterdam. Journalist Joanne Westeneng dook in het verhaal van dit land, samen met conservator Marlies Kleiterp. 

Kudos - Voice of America | Bahasa Indonesia
Jacob Cass, Kolektor Ribuan Foto dan Dokumen Sejarah Indonesia di Amerika - September 28, 2023

Kudos - Voice of America | Bahasa Indonesia

Play Episode Listen Later Sep 27, 2023 38:52


Jatuh cinta dengan Indonesia, warga AS, Jacob Cass lalu mempelajari sejarah Indonesia, sampai akhirnya mengoleksi lebih dari seribu foto dan dokumen bersejarah. Mulai dari foto-foto presiden Soekarno, hingga poster film Ada Apa Dengan Cinta versi Jepang.

KUDOS - Voice of America | Bahasa Indonesia
Jacob Cass, Kolektor Ribuan Foto dan Dokumen Sejarah Indonesia di Amerika - September 28, 2023

KUDOS - Voice of America | Bahasa Indonesia

Play Episode Listen Later Sep 27, 2023 38:52


Jatuh cinta dengan Indonesia, warga AS, Jacob Cass lalu mempelajari sejarah Indonesia, sampai akhirnya mengoleksi lebih dari seribu foto dan dokumen bersejarah. Mulai dari foto-foto presiden Soekarno, hingga poster film Ada Apa Dengan Cinta versi Jepang.

METRO TV
Headline News MetroTV Edisi 2123

METRO TV

Play Episode Listen Later Sep 21, 2023 1:26


Headline News MetroTV Edisi 2123 kali ini membahas disebut-sebut tidak mirip, Patung berbentuk Bapak Proklamator Indonesia, Soekarno di Kabupaten Banyuasin Sumatera Selatan viral di protes netizen.

Talking Indonesia
Tamara Soukotta - Decoloniality and Independence

Talking Indonesia

Play Episode Listen Later Aug 17, 2023 43:32


Indonesians around the world will celebrate Independence Day in a range of ways on 17 August. Some will hold festivals in big cosmopolitan cities, serving Indonesian food to hungry diasporas, while Indonesian villagers will hold traditional celebrations with simple games and competitions, like tug of war and kerupuk eating. Many of these traditions have changed little since the New Order era. This leads us to ask, what should we think about independence in the context of Indonesia today? We see that 78 years after Soekarno proclaimed independence in 1945 – Indonesians are still asking the question “sudahkah kita merdeka?” – are we truly independent yet? The question is asked so often it has become a cliché, but now many academics and activists are engaging with the question more seriously through frameworks and theories of decoloniality. In this week's episode of Talking Indonesia, Tito Ambyo chats with Tamara Soukotta, who recently defended her PhD thesis at the International Institute of Social Studies at Erasmus University in Rotterdam. In her thesis, she argues that to understand the Ambon conflicts that started in 1999, we need to view the conflict through a lens of decoloniality. Moreover, to be able to understand the processes of peacebuilding after the war, we also need to look at these events as decoloniality in praxis. In this episode, Tamara tells us about her research and shares her thoughts on celebrating Independence Day critically and decolonially - which is harder than it sounds. In 2023, the Talking Indonesia podcast is co-hosted by Tito Ambyo from RMIT, Dr Jemma Purdey from Monash University, Dr Elisabeth Kramer from the University of New South Wales and Dr Jacqui Baker from Murdoch University. Photo by Mo from Flickr.

Pinter Politik
Di Balik Sejarah Mafilindo dan Kisah Cinta Rahasia Soekarno di Filipina

Pinter Politik

Play Episode Listen Later Jul 17, 2023 7:42


Amelia de la Rama, seorang aktris Filipina yang disebut-sebut punya pertalian kisah dengan salah satu Presiden Indonesia. Yess, Amelia pernah digosipkan sebagai salah satu perempuan yang pernah menjalin asmara dengan Presiden pertama Indonesia, Soekarno. Ini jadi lembaran yang menarik karena Soekarno mengunjungi Filipina dalam rangka pembentukan federasi non-politik bertajuk Mafilindo alias Malaysia, Filipina dan Indonesia. Ini adalah sebuah gagasan besar menyatukan semua ras Melayu di bawah satu panji konfederasi besar. Seiring dengan menguatnya tensi anti Barat di era tersebut, siapa sangka ternyata kisah Mafilindo diwarnai juga dengan kisah cinta rahasia Soekarno dengan perempuan Filipina tersebut. Penasaran seperti apa kisahnya? Inilah Risalah Bertaut Hati Bung Besar di Manila!

Pinter Politik
Soekarno Sebenarnya Dibunuh CIA?

Pinter Politik

Play Episode Listen Later Jul 11, 2023 6:17


Meskipun Bung Karno sering dipandang sebagai sosok pahlawan yang begitu inspiratif, sisa-sisa akhir kehidupannya bisa dibilang penuh dengan kesepian dan kesunyian. Ini karena setelah dilengserkan, Soekarno dikarantina secara politik, sampai tiba masanya ia meninggal. Tapi, tahukah kalian? Beberapa tahun belakangan ini sejumlah sejarawan mempertanyakan alasan sebenarnya Bung Karno meninggal. Asvi Warman Adam, misalnya, bilang kalau ada saksi sejarah yang nyebutin Bung Karno sebenarnya meninggal karena dibunuh secara perlahan di rumah sakit. Well, rumor skenario pembunuhan dalam pusaran kehidupan Bung Karno memang banyak banget. Lantas, sebenarnya seperti apa nasib akhir kehidupan Bung Karno? Inilah Misteri Catatan Akhir Sang Presiden Pertama!

Pinter Politik
Koes Plus Jadi Intel Soekarno?

Pinter Politik

Play Episode Listen Later Jun 22, 2023 6:03


Bukan lautan hanya kolam susu, kail dan jalan cukup menghidupimu~ Kata-kata tadi mungkin adalah potongan lirik lagu paling terkenal dari grup musik lawas Indonesia, Koes Plus. Dan gak heran kalau ada beberapa di antara kalian kaum milenial yang pernah mendengarnya, karena kelompok musik ini memang dikenal memiliki lagu-lagu lintas generasi. Well, nama Koes Plus besar di akhir era Presiden Soekarno dan awal era Soeharto. Selain karena lantunan lagunya yang enak, Koes Plus juga disenangi karena tema lagu-lagunya yang relatable sama kehidupan rakyat masa itu. Saking suksesnya, Koes Plus sampai dimasukkan ke dalam daftar 25 Artis Indonesia Terbesar Sepanjang Masa versi Majalah Rolling Stones Indonesia, lho! Tapi, mungkin nggak banyak orang yang tahu kalau ternyata grup musik legendaris tersebut pernah punya sejarah dengan kehidupan dunia intelijen. Iyess, intelijen ala-ala James Bond gitu. Hmm, penasaran gimana ceritanya? Inilah risalah Koes Plus di Pusaran Intelijen!

Pinter Politik
Indonesia Kuasai Malaysia: Bila Soekarno Tetap Presiden?

Pinter Politik

Play Episode Listen Later Jun 15, 2023 6:54


Kalian inget video PinterPolitik yang di dalamnya ada cuplikan footage dari film Pengkhianatan G30S/PKI. Bener banget! Film yang juga sering jadi perdebatan tiap bulan September. Nah, di footage ini, terlihat Almarhum Jenderal Ahmad Yani yang diperanin sama Pramana Padmodarmaya yang ditembak mati oleh sejumlah bapak-bapak lainnya. Nah, banyak yang menilai kalau ini jadi salah satu faktor yang nyebabin kekuasaan berpindah dari Soekarno ke Soeharto. But apa yang terjadi ya kalau ternyata Bung Karno mampu mempertahankan pemerintahannya? Bakal jadi gimana ya Indonesia nantinya? These are what might happen if Soekarno tetap jadi presiden!

NGALIR: Ngobrol Ala IR
NGALIR TALK SHOW Season 2 Episode 7 - Meneropong Potensi Pembukaan Hubungan Diplomatik Indonesia dengan Israel

NGALIR: Ngobrol Ala IR

Play Episode Listen Later May 3, 2023 29:45


Halo SobatNgalir! Sejak kepemimpinan Ir. Soekarno, Israel sebenarnya sudah mencoba menjajaki proses normalisasi hubungan dengan Indonesia. Ide untuk membuka hubungan diplomatik dengan Israel juga pernah dilontarkan oleh Abdurrahman Wahid (Gus Dur) saat menjabat sebagai presiden tahun 1999-2001. Ngalir Talk Show kali ini akan membahas mengenai "Meneropong Potensi Pembukaan Hubungan Diplomatik Indonesia dengan Israel". Saksikan diskusinya bersama Ibu Gustri Eni Putri, Dosen Politik Luar Negeri Indonesia, Program Studi Hubungan Internasional UII. Yuk dengarkan diskusinya di episode ini. Selamat mendengarkan SobatNgalir!! #Diplomatic #Indonesia #Israel #NgalirTalkShow #HubunganInternasional #UniversitasIslamIndonesia

Kilas Kabar Nusantara
TV Analog di Kalimantan Selatan | Pemkot Surabaya Berencana Gelar Bazar Ramadan di Tiap Kelurahan | Dana 11 Miliar Lebih Anggaran Pemeliharaan Jembatan Soekarno

Kilas Kabar Nusantara

Play Episode Listen Later Mar 16, 2023 3:05


KILAS KABAR NUSANTARA. Sejumlah peristiwa penting yang telah kami rangkum pada hari Kamis, 16 Maret 2023. BANJARMASIN (00:38) Siaran TV analog untuk wilayah Kalimantan Selatan akan dihentikan mulai 20 Maret. SURABAYA (01:32) Pemkot Surabaya berencana menggelar Bazar Ramadan bahan kebutuhan pokok saat memasuki bulan puasa dan langsung menyasar di setiap wilayah kelurahan. MANADO (02:07) Anggaran Sebesar 11 Koma 5 Miliar Rupiah Disiapkan Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Sulawesi Utara Untuk Biaya Pemeliharaan Jembatan Soekarno. Kontributor: Smart FM Banjarmasin - Eva Sonora Surabaya - Budi Smart FM Manado - Edwin Saran dan kolaborasi: podcast@kgmedia.id

Total Politik
Politik Nuklir Dan Energi Terbarukan di Era Presiden Jokowi Ft. Sugeng Suparwoto

Total Politik

Play Episode Listen Later Feb 21, 2023 65:03


Ambisi pemerintah Indonesia untuk memanfaatkan tenaga nuklir di sektor energi telah berkelindan sejak masa pemerintahan Soekarno, namun hampir tujuh dekade kemudian masih belum terealisasi. Kini di bawah kepresidenan Joko Widodo (Jokowi), ambisi tersebut mengalami resurjensi. Per 2039 nanti, Indonesia digadang akan mengoperasikan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) untuk kali pertama. Akankah pemanfaatan energi nuklir dapat terealisasi? Simak penjelasannya bersama Ketua Komisi VII DPR, Sugeng Suparwoto. --- Support this podcast: https://podcasters.spotify.com/pod/show/totalpolitik/support

Reformasi Dispatch
'It's My Business!' -- Megawati in the Driver's Seat

Reformasi Dispatch

Play Episode Listen Later Jan 20, 2023 35:26


A landmark 2-hour address by the PDI‑Perjuangan chair -- to a red-clad audience of 3,000, including the president and half the cabinet -- made no mention whatsoever of Ganjar Pranowo, the PDI-P Central Java governor who leads presidential polls. Preparations may now be underway for his split from the party in order to join the United Alliance (KIB) -- a process that will likely be messy.  Also: unsettling claims from credible figures about administration pressure on the General Election Commission (KPU); and a remote Indonesian offshore gas project that at once affects interests from the UK, Russia, Vietnam and China.Get our special episode on the 4th Presidential Debate on:https://www.buymeacoffee.com/reformasi/extrasSupport us on buymeacoffee.com/reformasi

Pinter Politik
Puan Terjebak Masyarakat Kelas Sendok

Pinter Politik

Play Episode Listen Later Jan 20, 2023 7:38


Kalau kita mau analisis lebih dalam, fenomena Puan Maharani ini sebetulnya menjadi satu gambaran besar kondisi sosial yang ada di masyarakat kita. Pasalnya memang banyak pihak yang menganggap kesuksesan Puan dalam karier politiknya tidak lepas dari statusnya sebagai putri dari Megawati Soekarnoputri. Dan Megawati sendiri bisa sukses tidak lepas dari nama besar ayahnya, Soekarno, yang memang dikenal sebagai sosok utama di awal-awal kemerdekaan Indonesia. Dan fenomena ini sebenarnya pernah dijelaskan dalam salah satu konsep yang disebut sebagai “Spoon Class Theory” alias “Teori Masyarakat Kelas Sendok” – sebuah teori yang populer di Korea Selatan. Lalu, seperti apa kondisi ini dan apa yang bisa kita maknai dalam kasus Puan Maharani? Well, get your coffee and let's get it started!

Pinter Politik
Ini Yang Terjadi Jika Megawati Tidak Jadi Presiden

Pinter Politik

Play Episode Listen Later Dec 1, 2022 8:15


Terpilihnya Mega ini penting karena di kemudian hari, putri Soekarno inilah yang menggantikan Gus Dur menjadi Presiden Indonesia. Ini juga jadi bagian penting dari narasi operasi intelijen – baik di awal kemunculan Megawati di panggung politik nasional, maupun ketiga Gus Dur jatuh dari kekuasaannya. Kisahnya bisa kalian saksiskan di episode-episode yang PinterPolitik pernah buat. Singkat cerita, Mega kemudian menjadi Presiden ke-5 Republik Indonesia setelah Gus Dur dijatuhkan. Indonesia lalu masuk ke sebuah babak baru kekuasaan dengan segala kebijakan – baik yang berhasil maupun yang kontroversial – sebagai titik baru periode pasca Reformasi 1998. Namun, pernah nggak sih kalian bertanya-tanya, apa ya yang akan terjadi pada Indonesia jika Megawati tidak jadi Presiden Indonesia? Akan seperti apa Indonesia? Inilah Jika Republik Tanpa Kuasa Banteng!

Opium
Het gesprek - Thom Hoffman (31 oktober 2022)

Opium

Play Episode Listen Later Oct 31, 2022 14:48


Annemieke Bosman in gesprek met Thom Hoffman over zijn boek Indië, betovering en desillusie. Thom Hoffman is acteur, fotograaf en bekroond documentairemaker. Hij was in 2009 en 2015 gasthoogleraar aan de universiteiten van Tilburg en Delft met als opdracht: de geschiedenis van Nederlands-Indië, aan de hand van tekst en beeld. In 2019 verscheen zijn fotoboek over Nederlands-Indië, Een verborgen geschiedenis. De bijbehorende tentoonstelling 'Dossier Indië'was te zien in het Wereldmuseum in Rotterdam. Ook voor het Rijksmuseum voor Volkenkunde in Leiden maakte Hoffman meerdere fototentoonstellingen. Hiervoor fotografeerde hij onder meer het dagelijks leven op de vuilnisbelt van Jakarta, ‘Bantar Gebang'.   In 2005 vertolkte Hoffman de titelrol Max Havelaar in een theaterversie van Multatuli's revolutionaire roman. Als theateracteur was hij verder te zien in onder meer Moesson. Voor de miniserie In naam der koningin (1996), naar de roman De hongertocht (1911) van Madelon Székely-Lulofs, speelde Hoffman de rol van geoloog Frederik Moree, die in het oorlogsgebied Atjeh op zoek gaat naar nieuwe oliebronnen. Indië, betovering en desillusie Een persoonlijke zoektocht naar een verborgen geschiedenis Hoffmans jarenlange zoektocht naar het werkelijke Indië, vanaf het begin van de VOC tot aan de onafhankelijkheid van Indonesië, vindt zijn eindpunt in dit boek ‘Boven mijn jongensbed hing een Sumatraanse tijger.' Zo begint Thom Hoffmans fascinerende en beeldende reis door de tijd. Onder een imposante tijgerkop droomde hij als 13-jarige over het sepiagekleurde Nederlands-Indië, het land van zijn grootouders. Oma en opa overleden kort na elkaar. Hoe was hun leven in Indië geweest? Omdat Thom zijn lievelingsoma geen vragen meer kon stellen, ging hij op zoek naar antwoorden. Geraakt door Couperus, Multatuli, Kousbroek, Kartini, Székely-Lulofs en andere schrijvers, en door films en documentaires, maakte Hoffman de afgelopen dertig jaar een persoonlijke reis. Hij begon met het verzamelen van boeken over Nederlands-Indië en hoe meer hij las, hoe duidelijker de contouren zich aftekenden van de kolonie onder Nederlands gezag, van de VOC tot aan de soevereiniteitsoverdracht in 1949. Een geschiedenis die ver uitstijgt boven familieverledens. Indië als decor voor betovering, mysterie en schandaal, maar ook het strijdtoneel voor opvattingen over verandering. Het Indonesisch vrijheidsstreven leefde op. Hoe ging Nederland daarmee om? Boeiende persoonlijkheden als Jacob Haafner, baron Van Hoëvell, Kartini, Tan Malaka, Hatta en Soekarno completeren een caleidoscopisch en vaak aangrijpend beeld.      

Pinter Politik
Sejarah Nani Wartabone: Proklamator Sebelum Soekarno dari Gorontalo

Pinter Politik

Play Episode Listen Later Oct 28, 2022 8:56


Umumnya, ketika ditanya tentang siapa bapak proklamator Indonesia, orang-orang pasti menjawab: Yaaa jelas, Soekarno dan Hatta dong. Memang, pada tanggal 17 Agustus 1945 dua tokoh ini menjadi figur sentral dalam pembacaan teks proklamasi kemerdekaan Indonesia. Saking ikoniknya, Soekarno dan Hatta dijuluki sebagai Bapak Proklamasi Indonesia. Tapi, tahukah kalian, ternyata Soekarno dan Hatta bukan proklamator pertama Indonesia loh. Bertahun-tahun sebelum Indonesia merdeka, ada satu tokoh Nusantara yang sudah lebih dahulu memproklamasikan kemerdekaan Indonesia.Sosok itu adalah seorang pria bernama Nani Wartabone. Pada tanggal 23 Januari 1942, Nani membacakan naskah proklamasi kemerdekaan di Gorontalo, Pulau Sulawesi. Tapi sayang, peran besar yang dimainkan Nani kini jarang disorot oleh masyarakat. Lalu, seperti apa kisahnya? Inilah Kisah Sang Progenito Proklamasi Indonesia!

Suara Edukasi Podcast
TUTUR SEJARAH : JENDERAL SUDIRMAN - SOEKARNO

Suara Edukasi Podcast

Play Episode Listen Later Sep 14, 2022 45:39


Bagaimana cerita kisah Jenderal Sudirman dan Soekarno, Simak melalui program tutur sejarah hanya di Suara Edukasi Akrab Mencerdaskan

Tribunnews Podcast
Sejarah Perjuangan Soekarno dalam Kemerdekaan Indonesia

Tribunnews Podcast

Play Episode Listen Later Aug 10, 2022 6:51


Bagaimana ya kisah perjuangan Presiden pertama RI?

GOSPEL ON AIR
UNTOLD STORY : Riwu Ga, Anak Angkat Soekarno, Corong Proklamasi 17 Agustus 1945

GOSPEL ON AIR

Play Episode Listen Later Aug 9, 2022 39:17


UNTOLD STORY : Riwu Ga, Sang Anak Zaman Di Era Kemerdekaan Indonesia DISCLAIMER : Isi Audio Dokumeneter ini Tidak Ditujukan Untuk menyinggung Siapapun, Isi Audio Dokumenter ini Adalah Upaya Pelurusan Sejarah Dari Riwu Ga Dengan Isteri Pertamanya Siti Maimunah dan Anak Cucunya yang dituturkan Langsung Oeh Cucunya. Cerita Riwu Ga Beredar Di Internet Dan Dapat Ditemukan Dengan Mudah Dengan Versi lain, tetapi Jelang 17 Agustus 2022 hari Kemerdekaan Indonesia, Kami hadir Dengan Audio Dokumenter tentang Kisah Riwu Ga, yang sama sekali belum Pernah Di Publish Kisah ceitanya Riwu Ga Anak Angkat Soekarno Dengan Inggit Gunarsih, lalu Perkawinnan Riwu Ga Dengan Siti Maimuna Serta Kedua Anaknya Juliana Dan Charles Serta Liku -liku Perjalanan Hidup Pahlawan Dari Nusa tenggara timur Ini Audio Dokumenter pada Video ini adalah wawancara dengan Agusto Riwu Ga Dan Oscar Sandi, SH ( Pengacara Senior Di Bali ) yang adalah keturunan ( Cucu ) Riwu Ga Dengan Isteri Pertama Siti Maimuna yang Melahirkan 2 Anak Yuliana Dan Charles --- Support this podcast: https://anchor.fm/Pselroisipahelut/support

Pinter Politik
Jika Singapura Dikuasai Indonesia

Pinter Politik

Play Episode Listen Later Aug 5, 2022 7:59


Relasi Indonesia dengan Singapura memang dibatasi status beda penjajah. Singapura yang dulunya diberi nama Pu-Lo-Chung oleh orang-orang Tiongkok kuno dan juga dikenal dengan nama Tumasik, identik dengan penjajahan Inggris. Sedangkan Indonesia bergelut dalam penjajahan Belanda. Sekalipun demikian, relasi dua negara ini telah berlangsung sangat lama karena Singapura dulunya adalah wilayah yang dikuasai oleh Kerajaan Sriwijaya dan Kerajaan Majapahit. Singapura menjadi salah satu bagian dari gagasan Greater Indonesia atau Indonesia Raya. Demikianpun dalam konteks relasi sejarah ketika Soekarno menjalankan politik konfrontasi terhadap Malaysia, salah satunya juga berkaitan dengan Singapura. Tentu pertanyaannya adalah akan seperti apa ya jadinya kalau seandainya Indonesia bisa menguasai Singapura? Akankah kita ketularan kebesaran-kebesaran Singapura sebagai sebuah negara, atau justru Singapura yang malah menjadi seperti Indonesia? Inilah Risalah Jika Singa Jadi Merah Putih!

Pinter Politik
Mahathir dan Kisah Kekalahan Kaum Globalis

Pinter Politik

Play Episode Listen Later Jul 26, 2022 8:20


Pernah nggak sih membayangkan kalau Indonesia dan Malaysia sampai berperang gara-gara perebutan wilayah? Pastinya bakal mencekam kondisi yang akan terjadi. Narasi yang serupa pernah terjadi di era Soekarno ketika politik konfrontasi Malaysia digalang oleh sang presiden, sekalipun kemudian mereda setelah Soekarno lengser. Mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad yang mencuri perhatian lewat pernyataannya soal wilayah Singapura dan Kepulauan Riau. Kala itu, Mahathir tengah berbicara di forum Kongres Survival Melayu dan menyebut seharusnya Malaysia mengklaim kembali wilayah Singapura dan Kepulauan Riau yang dulunya merupakan bagian dari Tanah Melayu. Tapi, fenomena yang serupa sebenarnya bukan hanya terjadi dalam konteks Indonesia dan Malaysia saja. Perang antara Rusia dan Ukraina, lalu ada Tiongkok melakukan hal yang serupa terhadap wilayah yang ada di kawasan Laut China Selatan. Nyatanya, fenomena-fenomena ini muncul akibat adanya perubahan cara pandang negara terkait politik internasional yang mulai terjadi pasca pandemi Covid-19 mendera dan perang berkecamuk di Ukraina. Seperti apa kisahnya? Inilah Risalah Mahathir dan Kekalahan Kaum Globalis!

Pinter Politik
Misteri Mafia Berkeley

Pinter Politik

Play Episode Listen Later Jun 17, 2022 7:46


Berakhirnya keterpurukan ekonomi di era Soekarno, juga menjadi awal kekuasaan militeristik Orde Baru di bawah Soeharto. Indonesia kemudian beranjak ke sebuah era baru. Soeharto mengambil alih kekuasaan dan mencari-cari jalan untuk menemukan resep ekonomi yang cocok bagi Indonesia. Indonesia akhirnya bergerak menuju sebuah model ekonomi yang sangat dipengaruhi pemikiran kapitalisme Barat. Namun, arah pergerakan ekonomi itu tidak terjadi dengan sendirinya. Disebutkan bahwa ada sekelompok ekonom yang memainkan peranan besar dalam menentukan kebijakan ekonomi negara saat itu. Mereka menggariskan arah pembangunan yang pada akhirnya justru dicap membuat Indonesia menjadi boneka Amerika Serikat. Kelompok inilah yang di kemudian hari dikenal sebagai para Mafia Berkeley, nama yang merujuk dari almamater sekolah para tokoh-tokohnya, University of California, alias UC Berkeley. Siapa saja para tokoh ekonom tersebut dan benarkah kiprah mereka merugikan Indonesia?

BEGINU
Berteman dengan Perbedaan dan Lantang atas Solusi

BEGINU

Play Episode Listen Later Jun 6, 2022 32:28


Connie Rahakundini Bakrie adalah salah satu pengamat militer dari Indonesia. Sosok Connie dikenal dengan pandangannya terhadap militer dalam dan luar negeri yang berbeda dari biasanya. Melalui obrolan ini, Connie membagikan pandangannya soal Putin dan Soekarno. Connie juga berkisah tentang dirinya menghadapi perbedaan pendapat dan sosok-sosok yang tidak menyukainya. Dengarkan kisah Connie Rahakundini Bakrie berikut ini! MEDIO by KG Media https://linktr.ee/Siniar Medio Saran & Kolaborasi: podcast@kgmedia.id

Pinter Politik
Sejarah PSI: Gerakan Sosialis Yang Dekat CIA

Pinter Politik

Play Episode Listen Later Jun 3, 2022 9:58


Untuk beberapa waktu lamanya, PSI (Partai Sosialis Indonesia) memang menjadi salah satu warna dalam politik di Indonesia, tepatnya di awal-awal kemerdekaan republik ini. Meski ada kata “sosialisme” di dalamnya, nyatanya PSI justru menjadi oposisi dari Partai Komunis Indonesia alias PKI – entitas yang identik dengan sosialisme-Marxisme itu sendiri. Menariknya lagi, partai yang satu ini dianggap menjadi “agen” bagi tangan operasi Amerika Serikat – utamanya lewat CIA – dalam rangka menjungkalkan kekuasaan Soekarno di Indonesia. Ada simpul cerita tentang relasi Soemitro Djojohadikusumo – seorang kader PSI yang merupakan ayah Prabowo Subianto - di dalamnya. Penasaran seperti apa kisahnya? Inilah Jalan Kiri Sosialisme Indonesia!

Pinter Politik
Jika Indonesia dan Malaysia Jadi Satu Negara: Dari Soekarno Hingga Ibrahim Yaacob

Pinter Politik

Play Episode Listen Later May 31, 2022 8:53


Ganyang Malaysia. Mungkin itu adalah intisari dari pidato Soekarno tadi yang disampaikannya pada 3 Mei 1964. Dengan segala narasi anti kolonialisme yang dibawanya, Soekarno memang ingin menunjukkan sikap kerasnya terhadap negara-negara Barat – terutama Inggris – yang masih bercokol di Malaysia kala itu. Walau memang banyak yang tidak mungkin terjadi, namun selalu ada cerita atau perandai-andaian yang muncul, misalnya bagaimana jika Soekarno berhasil menglahkan Malaysia dan pada akhirnya membuat Indonesia dan Malaysia menjadi satu negara? Hmm, bisa jadi Indo-Malay atau Malay-Indo gitu kali ya. Nyatanya, kalau kita bolak balik buku sejarah, gagasan untuk menyatukan seluruh Melayu Raya atau Indonesia Raya di bawah satu negara pernah muncul jelang kemerdekaan Indonesia. Adalah pertemuan rahasia Soekarno dan Hatta dengan beberapa tokoh dari Malaysia pada 13 Agustus 1945 yang disebut-sebut menjadi pintu masuk upaya untuk menyatukan Indonesia dan Malaysia menjadi satu negara. Lalu seperti apa kisah pertemuan tersebut? Kemudian apa ya yang akan terjadi kalau Soekarno dengan politik konfrontasinya berhasil menaklukan Malaysia? Inilah Risalah Jika Serumpun Jadi Senegara!

OVT Fragmenten podcast
Henk Schulte Nordholt over 'Merdeka'

OVT Fragmenten podcast

Play Episode Listen Later May 15, 2022 12:36


In de Nederlandse geschiedschrijving van de dekolonisatie van Indonesië (1945-1950) komt het Indonesische perspectief er altijd een beetje bekaaid vanaf. De strijd die de Indonesiërs voerden voor onafhankelijkheid, onder aanvoering van leiders als Soekarno, was behalve tegen de Nederlanders vaak ook tegen elkaar gericht. Maar hun strijdkreet was altijd dezelfde: Merdeka, vrijheid. Dat is de titel van het recent verschenen boek van Harry Poeze en Henk Schulte Nordholt: Merdeka, de strijd om de Indonesische Onafhankelijkheid en de ongewisse opkomst van de Republiek 1945-1950. Een gesprek met Henk Schulte Nordholt.

SBS Indonesian - SBS Bahasa Indonesia
Sukarno - the Proclamator of Indonesia - Sukarno - Bapak Proklamasi Indonesia

SBS Indonesian - SBS Bahasa Indonesia

Play Episode Listen Later May 6, 2022 10:38


Soekarno is the Proclaimer, one of the Founding Fathers of the Indonesian Nation. He is known to have extraordinary charisma. Soekarno is also a writer, orator and drafter. He is known to have his own teachings in the life of the nation and state, which later became known as the teachings of Marhaenism. - Soekarno adalah Proklamator, salah satu Bapak Pendiri Bangsa Indonesia. Dia dikenal memiliki kharisma yang luar biasa. Soekarno juga seorang penulis, orator dan konseptor.   Dia dikenal memiliki ajaran tersendiri dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, yang kemudian dikenal sebagai ajaran Marhaenisme.

Pinter Politik
Tunda Pemilu : Antara Soekarno, PKI dan Pecah Koalisi Jokowi

Pinter Politik

Play Episode Listen Later Apr 26, 2022 9:05


Penundaan Pemilu nyatanya pernah terjadi juga di masa lalu. Salah satunya di era kekuasaan Soekarno, tepatnya di tahun 1959. Kala itu, partai-partai sepakat menunda Pemilu demi membendung pengaruh politik PKI yang tengah naik daun. Lalu, seperti apa kisahnya dan mengapa narasi penundaan Pemilu adalah hal yang buruk?

Pinter Politik
Misteri Dewi Soekarno, Operasi Intelijen dan Pampasan Perang Jepang

Pinter Politik

Play Episode Listen Later Apr 1, 2022 10:19


Cerita di seputaran kehidupan pribadi dan asmara Bung Karno selalu menjadi lembaran tersendiri yang menarik untuk diperbincangkan. Bukan rahasia lagi, Sang Bung Besar dengan segala kharisma yang dimilikinya memang menarik hati banyak perempuan. Namun, di balik semua cerita asmara tersebut, mungkin ada satu yang paling menarik untuk ditelusuri. Ya, ini adalah kisah Soekarno dengan perempuan Jepang bernama Naoko Nemoto yang di kemudian hari kita kenal sebagai Dewi Soekarno.

Pinter Politik
Yuri Gagarin, Kosmonot Favorit Soekarno dan “Pahlawan Bangsa Indonesia”?

Pinter Politik

Play Episode Listen Later Mar 25, 2022 9:16


Kabar tentang kesuksesan Gagarin menyebar ke seluruh dunia, tersampaikan ke rival besar Uni Soviet, yaitu Amerika Serikat (AS), dan tentunya sampai pula ke Indonesia. Kabar ini pun menarik perhatian Presiden pertama Indonesia, Soekarno. Tidak hanya itu, Soekarno secara pribadi pun menyematkan penghargaan Bintang Mahaputra pada Gagarin. Ini adalah salah satu penghargaan tertinggi dari pemerintah Indonesia. Sebagai pelengkap, Soekarno juga menghadiahkan sebuah wisma khusus di Jalan Raya Puncak, Bogor sebagai tempat tinggal Gagarin, jika ia nanti berkesempatan datang ke Indonesia. Hmm, kira-kira kenapa ya Soekarno bisa mengidolakan Gagarin, dan bagaimana kaitannya dengan situasi politik internasional pada masa itu?

Apa Kata Tempo
S2E36 Muslihat Menunda Pemilu, Memperpanjang Masa Jabatan Presiden

Apa Kata Tempo

Play Episode Listen Later Mar 9, 2022 14:07


Lagi dan lagi, wacana perpanjangan masa jabatan presiden kembali bergulir. Yang terbaru, ide "gila" itu ingin diwujudkan lewat penundaan Pemilu 2024. Tempo menemukan fakta bahwa dukungan penundaan pemilu diorkestrasi oleh orang-orang kepercayaan Jokowi. Menurut editorial Tempo, argumentasi ekonomi dan aspirasi publik di balik gagasan penundaan pemilu terlalu mengada-ngada. Presiden Jokowi tidak boleh tergoda atas usaha yang menyalahi konstitusi ini. Mengasumsikan hanya presiden petahana yang mampu mengatasi persoalan negara merupakan sikap gede rasa dan tak tahu diri. Soal ambisi memperpanjang kekuasaan, kita seharusnya berkaca pada catatan kelam Soekarno dan Soeharto. — Baca berbagai laporan mendalam majalah Tempo dan Koran Tempo dengan mengunduh aplikasi Tempo. Saran & kritik: podcast@tempo.co.id

Pinter Politik
Misteri Freemason Indonesia: Pernah “Menggoda” Soekarno dan Hatta?

Pinter Politik

Play Episode Listen Later Mar 8, 2022 10:31


Ketika kita menyebut kata Freemason, otomatis bayangan yang pertama kali terlintas di pikiran kita adalah sebuah perkumpulan orang-orang berkuasa, yang menyimpan banyak cerita konspirasi. Tak heran, perkumpulan ini memang sering dijuluki sebagai organisasi persaudaraan paling tua di dunia. Ya, sesuai namanya, Freemason adalah perkumpulan tukang batu dan pembangun katedral yang berevolusi karena ideologi yang dipopulerkan oleh raja Inggris bernama Athelstan pada abad ke-10. Pada masa itu, dengan menjadi anggota Freemason, berarti seseorang telah menjadi orang terpandang. Karena itulah, Freemason sering beranggotakan ilmuwan dan negarawan Banyak rumor menjelaskan, bahwa Freemason sering disebut sebagai komplotan pemuja setan. Bahkan, sampai ada rumor yang menyebutkan mereka memiliki agenda politik untuk menggiring masyarakat dunia melawan ajaran agama. Menariknya lagi, banyak cerita yang mengatakan bahwa mereka memiliki campur tangan di banyak negara, termasuk juga Indonesia. benarkah demikian?

Het verhaal van Nederland met Diederik van Vleuten
Bevrijder of verrader? - Soekarno

Het verhaal van Nederland met Diederik van Vleuten

Play Episode Listen Later Feb 2, 2022 41:29


Diederik van Vleuten en historica Esther Captain onderzoeken het imago van Soekarno.  Door Nederland gevangengezet, genegeerd en aan de kant gezet. Maar wie was Soekarno, de strijder voor de onafhankelijkheid van Indonesië? Diederik en Esther in een persoonlijke zoektocht waar familie en politiek elkaar tegenkomen. Wil je meer weten? Soekarno, Nederlands onderdaan – Een biografie, Lambert Giebels Mijn vriend Sukarno, Willem Oltmans Revolusi, David van Reybrouck Online https://www.niod.nl/nl/projecten/onafhankelijkheid-dekolonisatie-geweld-en-oorlog-indonesie-1945-1950  https://www.nationaalarchief.nl/onderzoeken/zoekhulpen/indonesie  Het verhaal van Nederland is gebaseerd op 'Historien om Danmark'  een oorspronkelijk format van DR

Slow Short Stories Indonesian (SsstIndonesian)
Season 1 Ep #07: Labor Day (Hari Buruh)

Slow Short Stories Indonesian (SsstIndonesian)

Play Episode Listen Later Sep 5, 2021 9:33


For transcript and Indonesian language learning content visit our podcast site (https://tinyurl.com/ssstindonesian) Tidak terasa kita sudah memasuki bulan September. Hari Senin pertama bulan September di Amerika Serikat, adalah Hari Buruh, hari libur nasional untuk menghormati pekerja Amerika dan untuk berterima kasih atas sumbangan mereka bagi ekonomi negara. Hari libur hari ini juga merupakan isyarat tidak resmi berakhirnya musim panas di Amerika Serikat. Sebagian besar pekerja mendapat hari libur. Di beberapa daerah, Hari Buruh adalah hari terakhir sebelum tahun-ajaran sekolah dimulai bagi anak-anak. Hari buruh menjadi hari libur resmi tahun 1894 setelah tuntutan serikat-serikat buruh Amerika. Selama puluhan tahun, kota-kota besar menggunakan hari itu untuk melancarkan pawai-pawai besar menghormati para pekerja pabrik anggota serikat buruh. Serikat-serikat buruh mengalami penurunan jumlah anggota secara tetap dalam 30 tahun ini yang bersamaan dengan pertumbuhan teknologi dan globalisasi ekonomi dunia. Namun, hasil perjuangan serikat buruh puluhan tahun lalu masih tetap dipatuhi di sebagian besar tempat-tempat kerja, termasuk lima hari kerja seminggu, asuransi kesehatan, dan cuti dengan mendapat gaji dari majikan. Banyak anggota serikat buruh sekarang bekerja pada pemerintah setempat, negara-bagian, dan pemerintah federal dengan pekerjaan kerah-putih, bukan pekerjaan kasar di pabrik-pabrik di mana gerakan serikat buruh dimulai. Berbeda dengan di Amerika, hari buruh di Indonesia diperingati pada tanggal 1 Mei setiap tahunnya. Ini sama dengan peringatan hari buruh internasional. Yang pada awalnya, Hari Buruh ini adalah reaksi atas revolusi industri yang terjadi di Inggris dan menyebar ke Amerika Serikat dan Kanada. Di Indonesia, peringatan Hari Buruh (secara sejarah, kita melihat) sempat dilarang, diperbolehkan, hingga dijadikan hari libur nasional. Tapi setiap tahunnya selalu ada demo buruh besar-besaran di berbagai daerah di Indonesia dan juga di depan Istana Merdeka. Pada era presiden pertama Indonesia, Soekarno, hari buruh sudah dirayakan oleh pemerintah. Dalam satu perayaan hari buruh pada era orde lama itu, Bung Karno menyampaikan kepada para buruh untuk mempertahankan sebuah keadaan politik yang memungkinkan gerakan buruh bebas berserikat, bebas berkumpul, bebas mengkritik, dan bebas berpendapat (dalam bahasa Belanda ini disebut politieke toestand). Situasi ini memberikan ruang bagi buruh untuk melawan dan berjuang lebih kuat. Salah satunya adalah pengorganisasian aksi dan perlawanan kaum buruh dalam serikat-serikat buruh, menggelar kursus-kursus politik, mencetak dan menyebarluaskan terbitan, mendirikan koperasi-koperasi buruh, dan sebagainya. Seiring berjalannya waktu, pada masa Orde Baru, pada era Presiden Soeharto, Hari Buruh diidentikkan dengan ideologi komunisme yang pada saat itu sangat dilarang keberadaannya. Karena itu, peringatan Hari Buruh ditiadakan. Langkah tersebut juga diteruskan oleh Presiden Soeharto dengan mengganti nama Kementerian Perburuhan menjadi Departemen Tenaga Kerja. Selain itu Soeharto menunjuk seorang perwira polisi untuk menjabat sebagai menteri di departemen itu. Serikat buruh, atau dengan nama baru “serikat pekerja” pada era itu tidak independen dan sangat dikontrol oleh pemerintah. Akibatnya kesejahteraan buruh atau “pekerja” tidak lagi menjadi tujuan utama organisasi ini. Pada era reformasi, tuntutan buruh untuk bisa memperjuangkan kesejahteraannya dimulai lagi. Kali ini para buruh didukung oleh pada akademisi dan mahasiswa yang menuntut agar 1 Mei kembali dijadikan Hari Buruh dan Hari Libur Nasional. Tuntutan ini juga diikuti dengan tuntutan agar pemerintah merevisi Undang-undang Ketenagakerjaan yang termasuk di dalamnya peraturan tentang jaminan sosial.

Revolusi met David Van Reybrouck
5. Indonesië soeverein!

Revolusi met David Van Reybrouck

Play Episode Listen Later May 27, 2021 91:35


Op 27 december 1949 wordt in het Paleis op de Dam in Amsterdam in aanwezigheid van koningin Juliana en vicepresident Hatta de soevereiniteitsoverdracht getekend. Na afloop speelt het carillon het Indonesische volkslied. In Indonesië is de ceremonie rechtstreeks via de radio te volgen. In Yogyakarta wordt dezelfde dag Soekarno geïnstalleerd als president van heel Indonesië. Maar wat gebeurt er allemaal voor het zover is?

☝️الله Islam My Path محمد☝️
#LongLiveIndonesia#Soekarno#BungTomo

☝️الله Islam My Path محمد☝️

Play Episode Listen Later Aug 3, 2020 2:11


Independen Day Indonesia 17Augt1945

Podcast Bebas Aktif
65 Tahun Konferensi Asia-Afrika, Bagaimana Kini Nasibnya?

Podcast Bebas Aktif

Play Episode Listen Later Apr 27, 2020 49:33


Kita ngobrol-ngobrol seputar Konferensi Asia-Afrika yang terjadi 65 tahun lalu, pada tahun 1955. Kala itu, Soekarno mengundang seluruh pemimpin negara Asia dan Afrika yang mayoritas baru merdeka dari penjajahan, untuk berdialog dan bekerja sama. www.kontekstual.com Instagram/Twitter: @kontekstualcom YouTube: Kontekstual Media

Indonesia In-depth
Electronic Nationalism

Indonesia In-depth

Play Episode Listen Later Dec 21, 2018 16:55


How do everyday Indonesian youths express their nationalism and how do they reconcile it with their interests? This episode is transporting you to the mind and works of Alffy Rev, the man behind the electronic remixes of Indonesian national songs and even the national anthem. Like many Indonesian youths, he is ambitious and creative, out of the box and radical, and definitely not everyone's cup of tea. In a crossroad between his creative insights and deep sense of national pride, here is his story exclusively for Indonesia in-depth podcast.Special thanks to Alffy Rev and his team for the exclusive visit to his studio! All the music in this episode are Alffy Rev's work and are used with his consent. Songs in chronological order:Tanah Air https://www.youtube.com/watch?v=jU8m_fh5DRg2018 Asian Games - https://www.youtube.com/watch?v=2_-F-8R5Hm4Indonesia Raya – Link unavailableLagu Jawa X - https://www.youtube.com/watch?v=FF4GB3itpAkAlffy's Links:Spotify: Spotify: https://open.spotify.com/artist/4ekbsdaaJ825Uaf6kljkdviTunes: https://itunes.apple.com/id/artist/alffy-rev/1360866080?l=idYoutube: https://www.youtube.com/channel/UCJpxfn2SxQ6NyH_lkvqitpQTwitter: @alffyrev https://twitter.com/AlffyRevPodcast hosts: Shawn Corrigan & TanitaRead text version of this episode: https://www.linkedin.com/in/shawn-corrigan/Email us! info@indonesiaindepth.com Twitter: https://twitter.com/IndoIndepthWe are also available on Spotify, iTunes, Google and on Amazon's Alexa!This podcast is brought to you by LEXICO Indonesia, a political risk advisory in Jakarta. https://www.lexicoindonesia.com Twitter: @lexicoindonesia https://twitter.com/LEXICOIndonesia