POPULARITY
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Tika dari Paroki Santo Alfonsus Rodrigues Pademangan di Keuskupan Agung Jakarta, Indonesia. Kisah Para Rasul 15: 1-6; Mazmur tg 122: 1-2.3-4a.4b-5; Yohanes 15: 1-8.BERBUAH MELIMPAHDI DALAM YESUS Tema renungan kita pada hari ini ialah: Berbuah Melimpah di Dalam Yesus.Minggu-minggu setelah Paskah memberikan kita siraman rohani dengan tema-temabesar seperti roti hidup, gembala yang baik, rumah Bapa. Khususnya minggu ini, kitadiberi ajaran untuk saling mengasihi. Hal ini menjadi bagi kita suatu pengalaman rohani yang sangatmengagumkan. Intinya, Tuhan sendiri senantiasa menyatu dengan umat-Nya dan memenuhisetiap orang beriman dengan segala karunia supaya baik sebagai pribadi maupunsebagai umat Allah, kita dapat melangsungkan hidup di dunia ini sesuai denganrencana-Nya. Simbol yang pas untuk mengajarkan hal ini ialah pokok anggur.Yesus adalah pokok anggur itu, kita adalah setiap rantingnya, dan Bapa di surgasebagai pemilik. Bahwa di dalam Gereja selalu ada perbedaan pemahaman iman, itu merupakandinamika hidup ranting-ranting yang sering bergesekan karena terpaan angin dantimpahan air hujan. Perbedaan-perbedaan itu tak mungkin merusak suatu tatanankehidupan karena pokok anggur, yaitu Yesus Kristus hanyalah satu. Semuaperbedaan pemahaman pasti akan menemukan solusi pada Yesus Kristus sendiri. Jadi fokus perhatian kita kepada buah-buah hidup di dalam Yesus Kristus manfaatnyatentu akan mempersatukan dan memajukan kita bersama. Buah-buah ini tentu sangatberguna bagi hidup iman kita. Buah pertama ialah kesucian dan evangelisasi.Kita sebagai pribadi dan umat Allah mengakui kalau kesucian itu adalahcita-cita kita, yang sangat didukung oleh evangelisasi. Kedua ialah keberanian dan kemauan untuk memangkas bagian hidup yang keringdan tak berguna, dibuang dan dibakar. Ini dibuat melalui koreksi, perbaikan danpertobatan. Ketiga ialah kesempatan untuk tumbuh dan menjadi pribadi ataukomunitas yang baru, dan terbuka lebar setelah koreksi dan pembaharuan.Keempat, oleh karena itu kita tentu sangat bahagia untuk selalu terhubung denganYesus sebagai pokok anggur. Kelima, jika senantiasa menyatu dengan Yesus, kita bakal berbuah melimpah.Keenam, dengan demikian kita mempunyai alasan dasar untuk selalu memuji danmemuliakan Allah dan Bapa kita. Ketujuh, martabat kita sebagai pengikut Kristusdan putra-putri Bapa merupakan kedudukan sangat istimewa dan terhormat.Kedelapan, maka itu kita diutus oleh Tuhan untuk pergi dan menghasilkanbuah-buah yang berguna, dan kesembilan, tidak hanya berbuah tetapi kita mesti mampubertahan dalam segala bentuk kesulitan dan penderitaan. Marilahkita berdoa. Ya Bapa mahamurah, pandanglah kami dengan kuasa dan kasih-Mu,supaya kami selalu terkait dengan pokok anggur, yaitu Tuhan kami Yesus Kristus.Tanpa bersama Dia, kami akan kehilangan arah menuju kepada-Mu. Berkatilah kamiselalu untuk intensi persekutuan ini. Kemuliaan kepada Bapa dan Putra dan RohKudus... Dalam nama Bapa...
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Pastor Peter Tukan, SDB dari Komunitas Pukat Labuan Bajo, Keuskupan Ruteng, Indonesia. Kisah Para Rasul 28: 16-20.30-31; Mazmur tg 11: 4.5.7; Yohanes 21: 20-25 CAMPUR TANGAN YANG DIPERLUKAN Renungan kita pada ini bertema: Campur Tangan Yang Diperlukan. Sebutan lain untuk tema ini ialah campur tangan yang tepat dan benar, atau jangan memaksa ikut campur jika memang tak perlu, atau kalau harus campur tangan, lakukan saja. Roh Kudus yang menggerakkan kita pada momen yang tepat dalam berbuat campur tangan untuk urusan orang lain atau bersama, namun pada momen lain akan mencegah kita untuk berbuat demikian. Tiap hari renungan ini sampai ke banyak orang, mungkin ratusan bahkan ribuan. Setelah mendengar dan merenungkan firman yang diwartakan La Porta ini, seorang pendengar mengirim pesan wa kepada salah seorang temannya, katanya kira-kira begini: “Kok bisa ya, apa yang dikatakan dalam renungan itu cocok dengan situasi saya saat ini. Rasanya firman Tuhan ikut mencampuri urusan saya deh, tapi bukan dalam artian negatif ya. Ini sangat positif karena campur tangan ini sungguh sangat tepat waktunya, biar saya mendapatkan peneguhan dan orientasi hidup yang lebih baik”. Ini merupakan satu contoh mencampuri urusan atau campur tangan pada momen yang tepat dan benar. Untuk rasul Petrus, rasanya ia ditegur oleh Yesus karena ia mencampuri urusan murid lain yang dikasihi Tuhan dan urusan Yesus sendiri. Menurut Yesus, Petrus harusnya mengurusi saja dulu kepentingannya, sebelum sibuk dengan kepentingan orang lain. Dengan kata lain, momennya tidak tepat untuk campur tangan. Ini juga terjadi dengan kepentingan kekuasaan Romawi dan agama Yahudi yang saling campur atau tarik-menarik dalam penderitaan yang dialami oleh Paulus saat berada di Roma. Campur tangan atas kepentingan sesama pada dasarnya memang tak bisa dihindari. Itu bagian dari memberikan perhatian. Namun supaya dapat menjadi suatu perbuatan yang sangat positif dan sebagai suatu pelayanan, mestinya kita bisa menghindari dua ekstrem yang membuat campur tangan itu menjadi tindakan yang salah dan berakibat buruk bagi kita sendiri dan orang lain. Ekstrem pertama ialah campur tangan yang tidak perlu, atau tepatnya yang berlebihan dan salah tempat dan waktunya. Seorang yang sedang gelisah dan sedih, kita justru melibatkan dia dalam diskusi sesuatu hal yang membuat dia bertambah kacau pikiran dan hatinya. Kedua ialah tidak berbuat apa atau sama sekali tidak campur tangan. Seorang teman menyesal sekali tak bisa bantu rekannya, padahal sebenarnya ia bisa berikan pertolongannya, akibatnya rekan itu menderita kecelakaan lebih parah. Jadi, dengan menghindari dua ekstrem ini tinggal satu pilihan saja, yaitu tindakan campur tangan yang diperlukan, pada waktu dan tempat yang benar, sesuai dengan kebutuhan atau kepentingannya. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Dengarkanlah doa kami yang memohon supaya saling memperhatikan antar pribadi dan komunitas atau masyarakat sungguh bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup kami lebih baik dalam relasi dan kerja sama di antara kami. Salam Maria... Dalam nama Bapa... --- Send in a voice message: https://podcasters.spotify.com/pod/show/media-la-porta/message
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Hendry dan Tirto dari Komunitas Pukat Labuan Bajo, Keuskupan Ruteng, Indonesia. Kisah Para Rasul 25: 13-21; Mazmur tg 103: 1-2.11-12.19-20b; Yohanes 21: 15-19 PEMBENARAN KITA DARI TUHAN Renungan kita pada hari ini bertema: Pembenaran Kita Dari Tuhan. Pembenaran kita dari Tuhan bermakna suatu tindakan Tuhan yang membenarkan dan memperkuatkan martabat kita sebagai putra dan putri-Nya, yang berarti memisahkan kita dari kuasa jahat dan duniawi, yang ingin menjauhkan kita daripada-Nya. Contoh paling nyata ialah pengadilan Paulus di hadapan penguasa duniawi atas dasar iman dan keyakinan yang ia anut dan yang ia ajarkan. Yesus Kristus mengalami yang sama ketika Dia dihadapkan ke Pilatus. Di situ terlihat pembenaran dari Tuhan sangat nyata, terungkap baik melalui perkataan maupun tindakan sehingga di satu pihak berdiri tegak kebenaran dari Allah berhadapan dengan kebenaran dari dunia ini di pihak lainnya. Klimaksnya jelas, kebenaran dari Tuhan harus melepaskan diri dari dunia ini untuk kembali kepada pemiliknya, yaitu Tuhan sendiri. Hal ini dilakukan melalui sebuah kematian di dunia ini, supaya mendapatkan kehidupan di akhirat. Pengadilan Paulus terkait evangelisasi yang dilakukan Gereja Perdana. Sementara itu ada juga pengadilan yang dialami Petrus saat ia “diadili” secara khusus oleh Yesus sendiri. Sebaiknya kita memakai kata “diadili” oleh Yesus karena di situlah langsung diketahui orang yang diadili itu pantas dan benar di hadapan Yesus. Petrus diinterogasi soal ketulusan, iman dan komitmennya untuk mengikuti Kristus. Petrus terkenal dengan bicara tanpa banyak pikir, maka sering keliru dan salah sasaran. Jadi ia hadapi pengadilan itu supaya dicapailah kebenaran komitmennya dan atas dasar itu Yesus mengangkat dia sebagai pemimpin Gereja. Pembenaran melalui pengadilan, entah oleh instrumen penegakan keadilan negara entah oleh Tuhan sendiri, harus patuh pada salah satu syaratnya yang fundamental ialah objektivitas. Nurani banyak orang, masyarakat dan pendapat umum yang membentuk objektivitas itu. Sedangkan jika pembenaran itu hanya datang dari satu atau dua orang, yang jelas melawan nurani banyak orang, itu pasti melawan kebenaran. Oleh karena itu suara dan kehendak Tuhan didapatkan melalui pendapat bersama dalam Gereja yang difasilitasi oleh para pemimpinnya. Di situ pembenaran atas sikap hidup dan penghayatan iman kita diberlakukan. Jadi kalau Anda mendapatkan absolusi dalam pengakuan dosa yang diberikan oleh Gereja melalui seorang bapak pengakuan, itu merupakan pembenaran bagi diri Anda. Tuhan membenarkan kita di dunia ini melalui instrumen-instrumen yang sah, dan satu yang paling utama ialah Gereja. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Allah maha baik, tambahkanlah keberanian dan kekuatan kami untuk dapat menghadapi aneka macam kesulitan dan pengaruh jahat, sehingga kami boleh menikmati suatu pembenaran dari-Mu sebagai putra dan putri-Mu yang terkasih. Bapa kami yang ada di surga ... Dalam nama Bapa... --- Send in a voice message: https://podcasters.spotify.com/pod/show/media-la-porta/message
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Denny Surijanto dan Mandalina Salawah dari Komunitas Pukat Labuan Bajo, Keuskupan Ruteng, Indonesia. Kisah Para Rasul 22: 30; 23: 6-11; Mazmur tg 16: 1-2a.5.7-8.9-10.11; Yohanes 17: 20-26 SEMOGA MEREKA MENJADI SATU Pada hari ini renungan kita bertema: Semoga Mereka Menjadi Satu. Kalimat ini datang dari Yesus sendiri, yaitu ketika Ia berdoa bagi para rasul, murid-murid dan kita semua pengikut-Nya, pada waktu perjamuan malam terakhir. Isi doa seperti ini kemudian untuk seterusnya menginspirasi doa-doa kita untuk keperluan persekutuan dan persatuan. Persekutuan ini menjadi satu hakikat mendasar sifat Allah, yaitu Tritunggal. Lalu Yesus mendoakan supaya semua pengikut-Nya akhirnya sampai pada tujuan persekutuan ini. Namun pertanyaan yang sederhana begini, mengapa Yesus tidak ungkapkan: Mereka harus bersatu, tapi sebaliknya: semoga mereka bersatu? Alasan paling kentara ialah bahwa Tuhan memberikan kebebasan pada setiap manusia untuk memilih persatuan atau perpecahan dan tercerai-berai. Ini sama dengan kebebasan memilih untuk menaati Dia atau melawan. Di dunia ini arena bermain dan berjuang akan menentukan apakah setiap orang benar-benar mengikuti Tuhan atau sebaliknya memilih jalan lain. Kita tahu pilihan mana yang membawa kita kepada keselamatan. Alasan lain yang mungkin kurang kita sadari ialah bahwa persiapan merupakan unsur yang selalu penting dalam ziarah iman kita di dunia. Doa Yesus semoga kita bersatu di dunia merupakan dorongan supaya kita menyiapkan suatu persekutuan yang kuat dan bermartabat sebagai putra dan putri Allah. Persiapan ini bagaikan meningkatkan selera supaya kita merindukan persatuan abadi di surga. Jangan pernah abaikan atau remehkan apa pun jenis persekutuan kita di dunia dengan berpikir nanti saja disediakan persekutuan di surga. Alasan berikutnya sebagai yang paling tinggi dan terakhir ialah bahwa Allah itu esa dan tempat Ia berdiam ialah satu saja selamanya, di surga. Untuk sampai ke sana kita harus melewati perjalanan dan proses panjang. Tidak ada permainan sulap atau transportasi kilat untuk bisa sampai di sana. Kalau seandainya tak ada proses maka cukup satu saja mujizat untuk membawa semua orang bersatu di surga. Tetapi ada prosesnya, maka kita memakai “semoga kita bersatu”. Dalam segala usaha untuk itu, kita manusia menaruh harapan semoga dapat mencapainya. Tuhan tidak ingin menghilangkan unsur pengharapan pada manusia dengan memakai kata harus. Harapan sangatlah penting bagi kita manusia. Semua doa kita jelas memakai kata “semoga” atau “kiranya” dan “akan” atau “nantinya”, karena itu sebagai tanda nyata pengharapan kita. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Allah maha kuasa, persatuan di dalam Engkau merupakan harapan kami yang sangat utama, semoga Roh Kudus yang diutus Putra-Mu Yesus Kristus mempersatukan kami di dunia ini dalam segala bentuk dan situasi kami sebagai persiapan kami untuk menikmati persatuan abadi di surga. Kemuliaan kepada Bapa dan Putra dan Roh Kudus ... Dalam nama Bapa... --- Send in a voice message: https://podcasters.spotify.com/pod/show/media-la-porta/message
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Johanes Bambang dan Yuliana Manjung dari Komunitas Pukat Labuan Bajo, Keuskupan Ruteng, Indonesia. Kisah Para Rasul 20: 28-38; Mazmur tg 68: 29-30.33-35a.35b-36c; Yohanes 17: 11b-19 BERBAGI ROH KUDUS Renungan kita pada hari ini bertema: Berbagi Roh Kudus. Maksud ungkapan berbagi Roh Kudus ini ialah bahwa setelah menerima pencurahan dan dinaungi Roh Kudus, seseorang itu mendapat perutusan untuk berbagi karunia Roh Kudus itu kepada orang lain. Ia membagikannya sejalan dengan perutusan, misalnya sebagai orang tua yang membawa Roh Kudus itu ke dalam keluarga di mana ayah dan ibu menghadirkan relasi perkawinan mereka yang baik, sehingga memberikan pengaruh positif bagi segenap keluarga. Masing-masing saling menyapa secara baik dan positif sehingga berpengaruh sehat dan positif juga di dalam keluarga. Ada begitu banyak contoh bagaimana kita masing-masing dapat berbagi Roh Kudus. Pada momen perpisahan dengan para pemimpin jemaat di Efesus, Paulus menguatkan hati mereka dengan penegasan bahwa Roh Kudus telah menetapkan mereka. Paulus telah ditetapkan lebih dahulu oleh Roh Kudus, maka ia berbagi peneguhan penetapan ini kepada jemaat yang lain. Mereka bersama-sama dalam satu nasib, yaitu dikuasai dan dipenuhi Roh Kudus. Peneguhan ini bertujuan untuk saling menguatkan dan memberikan semangat. Mengapa harus berbagi Roh Kudus? Ada beberapa alasan mendasar. Pertama karena Tuhan Allah sendiri sudah berbagi dari diri-Nya sendiri. Dia adalah Allah yang suci dan murni di dalam surga, mau berbagi hidup-Nya dengan manusia sehingga Putra Allah menjadi Yesus Kristus, kemudian Yesus sendiri mengutus Roh-Nya bagi kita. Allah sudah berbagi, maka kita harus juga bisa berbagi. Kedua, Roh Kudus bergerak dan berkegiatan. Ia menggerakkan setiap pribadi dalam Gereja Perdana lalu menginisiatifkan kegiatan-kegiatan mereka sehingga mereka tidak tinggal diam atau bersembunyi. Masing-masing dari mereka bergerak dan keluar ke setiap penjuru dunia untuk bersaksi tentang Yesus Kristus. Kalau Tuhan sudah bergerak dan berkegiatan, maka kita harus juga berbuat demikian, terutama berbagi kepada orang lain. Ketiga, Gereja itu inklusif dan menaati perintah Yesus untuk menjadikan seluruh bangsa murid-murid-Nya. Maka tak ada cara lain yang paling pas kecuali menggerakkan setiap pengikut Kristus untuk berbagi semangat Roh Kudus, yaitu menyampaikan segala kebaikan, suka cita dan kebenaran kepada seluruh dunia. Berbagi kepada sesama di dalam persekutuan Yesus Kristus merupakan bentuk konkret implementasi semangat persekutuan di antara kita yang menjadi isi doa Yesus Kristus bagi kita. Semoga kita menjadi satu seperti Dia dengan Bapa satu. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Yesus Kristus, di dalam saat-saat penantian datangnya Roh Kudus, kami menaruh iman kami kepada-Mu sebagai guru dan Tuhan kami. Kuatkanlah kami dengan berkat dan kasih-Mu supaya dalam penantian ini kami selalu fokus dengan penuh devosi dan mawas diri. Kemuliaan kepada Bapa dan Putra dan Roh Kudus ... Dalam nama Bapa... --- Send in a voice message: https://podcasters.spotify.com/pod/show/media-la-porta/message
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Yuliana Manjung dan Monica Miselia dari Komunitas Pukat Labuan Bajo, Keuskupan Ruteng, Indonesia. Kisah Para Rasul 1: 15-17.20-26; Mazmur tg 113: 1-2.3-4.5-6.7-8; Yohanes 15: 9-17 MATIAS MELENGKAPI Tema renungan kita pada hari ini ialah: Matias Melengkapi. Dikatakan dalam Kisah Para Rasul yang merupakan bacaan pertama hari ini, Matias adalah rasul terpilih yang melengkapi 11 rasul yang sudah ada, yang minus Yudas Iskariot. Menurut Santo Petrus, Yudas si pengkhianat adalah pemimpin orang-orang yang menangkap Yesus. Dengan panggilan melengkapi itu, jumlah para pemimpin Gereja perdana itu lengkap atau genap menjadi 12. Tugas untuk melengkapi adalah bukan sekedar pelengkap atau hanya ban serep dan cadangan. Ia punya kualitas sebagai penentu. Petrus berkata bahwa kualitas itu ialah sudah dikenal bersama ke-12 rasul dan sebagai saksi dalam seluruh kejadian Yesus dari pembaptisan Yohanes sampai Yesus naik ke surga. Peran melengkapi di sini sangatlah penting. Ia sebagai kartu as. Ia menjadi penentu untuk sebuah struktur persekutuan yang tidak lengkap. Jika tanpa dia, struktur itu pincang, cacat, dan tidak berguna sebagaimana mestinya. Perannya sama penting dengan rasul lain, yaitu, menjadi saksi bersama para rasul lainnya tentang kebangkitan Kristus, dan melengkapi bilangan sebelas yang sudah ada. Sebuah perbandingan konkret yaitu menaruh sejajar antara ke-12 rasul dengan Paus dan para Uskup Gereja. Kesamaan tugas mereka ialah menjadi tanda persekutuan atau persatuan dalam Gereja. Paus itu adalah Petrus dan para Uskup yang memimpin keuskupan adalah para rasul. Para pemimpin harus menjadi yang pertama sebagai teladan persekutuan. Tuhan menghendaki dan menetapkan kepenuhan dan kelengkapan sebagai syarat mutlak bagi persekutuan kita. Kalau masih ada lubang atau kekurangan berarti tidak utuh, tidak lengkap, tidak genap, dan tidak memenuhi kehendak-Nya. Tuhan Yesus hendak berbagi kekayaan karunia Ilahi kepada para rasul dan semua orang yang dikasihi-Nya, supaya mereka semua memperoleh sukacita yang penuh. Yesus meninggalkan para rasul dan Gereja untuk naik ke surga, suka cita yang penuh itu adalah rasa nyaman, yakin dan begitu berani untuk hidup di tengah dunia sambil tidak mengalami Yesus secara fisik di dunia. Syaratnya ialah supaya tinggal di dalam kasih-Nya. Sabda “jangan takut”, berarti hidup di dalam kasih dan bersama Dia. Roh Kudus akan diutus dari Surga untuk membuat hidup itu penuh dengan suka cita dan kasih. Cinta dan suka cita pasti mengalahkan ketakutan, kekawatiran, kegelisahan dan prasangka buruk. Mereka dikuatkan, seperti menerima Sakramen Krisma! Demikian juga kalau Yesus menjadikan tiap-tiap dari kita sahabat-Nya, itu sungguh membuat suka cita penuh dan lengkap. Kita pantas berterima kasih kepada Santo Matias atas inspirasi dan perannya itu. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Tuhan maha pengasih, semoga kami berperan aktif untuk melengkapi apa yang kurang atau hilang di dalam hidup kami. Salam Maria... Dalam nama Bapa... --- Send in a voice message: https://podcasters.spotify.com/pod/show/media-la-porta/message
Warga dan tim relawan kembali menemukan dua k0rb4n di sekitar lokasi b3ncana banjir lahar dingin gunung marapi di sekitar daerah Bukit Batabuah. Sementara itu jumlah korban m3n1ngg4l dunia di Tanah Datar, Sumbar, berjumlah 7 orang warga. Ketujuh korban m3n1ngg4l dunia sudah berada di rumah sakit daerah Tanah Datar.
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Pastor Peter Tukan, SDB dari Salesian Don Bosco Gerak di Labuan Bajo, Keuskupan Ruteng, Indonesia. Kisah Para Rasul 19: 1-8; Mazmur tg 68: 2-3.4-5ac.6-7b; Yohanes 16: 29-33 ROH KUDUS MENOLONG KITA MEMANGGUL SALIB Renungan kita pada hari ini bertema: Roh Kudus Menolong Kita Memanggul Salib. Ada seorang anak digandeng tangan oleh ibunya ketika mereka mengikuti doa bersama dalam kelompok, yaitu ibadat Jalan Salib. Ibadat itu di lakukan di tempat terbuka di dalam sebuah taman biara. Anak itu berkata kepada ibunya: “Jangan gandeng tanganku, Mama. Kalau tanganku dipegang, aku tidak dapat memikul salib, seperti yang dilakukan oleh Yesus!” Perkataan anak itu benar. Ia mengerti bahwa dalam memanggul salib, setiap orang harus dalam keadaan bebas, tidak boleh ada halangan atau bahkan ada orang lain yang memegang tangan kita sehingga kita tidak dapat memegang salib dengan leluasa dan semampu kita. Ketika kita sanggup memikulnya, kita menikmatinya. Sesungguhnya kita memanggul salib tiap hari. Salib yang diberikan oleh Tuhan sesuai dengan kemampuan kita masing-masing, memang sebagai sebuah beban dan penderitaan. Tetapi kita mesti memanggulnya, membawanya setiap saat kita berada dan pergi, lalu sampai pada saatnya kita bersuka cita karena salib itu menjadi jaminan untuk kita menjadi gembira bersama Tuhan. Di akhir sebuah penderitaan dan salib ada kebahagiaan yang lebih besar daripada sebelumnya. Kita sudah paham dan yakin bahwa Roh Kudus mengajarkan kita dalam segala kebenaran. Salah satunya ialah kebenaran salib. Yang dimaksudkan kebenaran salib ialah penderitaan dan duka dalam dan bersama Yesus Kristus menjadi pembenaran bagi kita. Melalui salib kita dibebaskan dari dosa dan pengaruh-pengaruhnya dan kita diperkenankan masuk ke dalam kemuliaan Tuhan. Salib itu suatu kemenangan dan kemuliaan. Ia bukan sekedar penderitaan yang sia-sia, suatu kebodohan dan skandal. Kita tak usah kuatir atau malu dengan salib karena Yesus sendiri sudah melakukannya. Yesus memberikan kita karunia terbaik, ialah Roh-Nya sendiri dan itu berarti kita dibaptis dalam Roh Kudus. Kita semua sudah menerimanya melalui sakramen baptis kita, atau sama dengan yang diterima oleh Apollos dan teman-temannya dalam kisah penginjilan Gereja Perdana. Ada penumpangan tangan saat Roh Kudus memenuhi diri kita pada saat Krisma. Hari Raya Pentakosta merupakan peringatan Sakramen Penguatan di mana kita dibaharui di dalam Roh Kudus. Roh Kudus itulah yang memperkuatkan kita dengan iman, keberanian, ketekunan dan kesetiaan supaya kita mampu menjalani hidup kita selanjutnya meski akan berhadapan dengan banyak rintangan dan kesulitan. Dalam memikul salib masing-masing, Roh Kudus hadir bersama kita. Setelah melewati kesulitan dan penderitaan itu, Roh Kudus juga tetap bersama kita dalam segala suka cita. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Allah Bapa yang maha kuasa, semoga kami tetap dalam kerinduan dan semangat untuk menyambut Roh Kudus-Mu, dan terima kasih karena Yesus Putra-Mu tetap menjadi bagi kami jalan yang benar dan pasti untuk sampai kepada-Mu. Salam Maria... Dalam nama Bapa... --- Send in a voice message: https://podcasters.spotify.com/pod/show/media-la-porta/message
Pahala berlipatganda di bulan Ramadhan, ibadah Sunnah setara ibadah wajib dan ibadah wajib dilipatgandakan sampai 70x lipat bahkan lebih, maka dianjurkan juga untuk bersedekah di bulan Ramadhan. Link donasi: https://saweria.co/dakwahmilenial Tinggalkan komentar dan berikan pendapatmu: https://open.firstory.me/user/clqw2ibmb011a01tj4pex78rx/comments Powered by Firstory Hosting
*Sosiologi Kristen* 2 Petrus 1:3-11 2 Petrus 2:1-3 Ilmu sosiologi telah kita mengerti yakni ilmu sosial atau bermasyarakat. Maka sosiologi Kristen adalah ilmu sosial masyarakat Kristen. Kodrat ilahi merupakan konsep yang disampaikan rasul Paulus untuk membangun pribadi masyarakat Kristen. Kodrat ilahi adalah sifat-sifat ilahi. Kodrat ilahi itu didapati orang yang percaya kepada Yesus Kristus dengan cara: 1. Kebajikan dalam bahasa Yunani yaitu Arete maknanya kuasa Allah atau keajaiban Allah. Contohnya: di tengah kesukaran manusia perlulah keajaiban Allah / mujizat-Nya. Itu berarti kita harus percaya kehadiran Tuhan untuk melakukan mujizat supaya kita mendapat pertolongan-Nya dan bisa mengatasi segala kesulitan hidup. 2. Pengetahuan dalam bahasa Yunani yaitu Gnosis maknanya ajaran ibadah kepada Tuhan Yesus. Contohnya: kita beribadah dengan segenap hati dan tidak mencari keuntungan dalam beribadah. 3. Penguasaan diri dalam bahasa Yunani yaitu Egkrateia. Contohnya: kita diberi kebebasan untuk berbicara dan berpendapat namun perlulah penguasaan diri dalam menata konsep berpikir untuk disepakati bersama saudara-saudara seiman yaitu mengasihi. 4. Ketekunan dalam bahasa Yunani yaitu Hupomone maknanya ketabahan dan kesabaran. Contohnya: kita harus tetap tabah dan percaya Yesus Kristus dalam menghadapi segala situasi permasalahan di dunia ini. 5. Kesalehan dalam bahasa Yunani yaitu Eusebeia maknanya ibadah. Contohnya: kita harus mengerti ibadah adalah hal yang penting untuk dilakukan sebagai persiapan diri menyambut keselamatan, seperti kebiasaan memuji Tuhan, berdoa dan mendengar firman Tuhan selama masih ada kesempatan. 6. Kasih akan saudara-saudara dalam bahasa Yunani yaitu Philadelfia maknanya mengasihi saudara-saudara seiman. Contohnya: setiap kita harus membangun kasih antar individu seiman dari sebuah persekutuan di gereja. 7. Kasih akan semua orang dalam bahasa Yunani yaitu Philadelfia maknanya mengasihi saudara-saudara seiman di manapun mereka berada. Contohnya: setiap kita harus mengasihi saudara-saudara seiman bukan hanya segereja tetapi saudara-saudara seiman yang ada di seluruh bangsa. Ketujuh hal itu harus dilakukan masyarakat Kristen karena di dunia ini banyak permasalahan-permasalahan yang dapat membuat masyarakat Kristen murtad sedangkan Tuhan telah mempersiapkan kita untuk menyambut keselamatan. Maka kita perlu melakukan firman Kristus sebagai masyarakat Kristen sejati tetapi jika kita tidak melakukan firman Kristus maka kita picik dan akan binasa oleh penghukuman Tuhan. Jadi, perhatikanlah hidup kita untuk tetap berkenan kepada Tuhan.
Syaikh Abdur Razzaq Al-Badr - Al-Kabair - Dosa Ketujuh-Kesembilan- Memakan Riba- Memakan Harta Anak Yatim
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Dewi Felani dari Paroki Santo Albertus de Trapani, Keuskupan Malang, Indonesia. Kisah Para Rasul 15: 1-6; Mazmur tg 122: 1-2.3-4a.4b-5; Yohanes 15: 1-8 BERBUAH MELIMPAH DI DALAM YESUS Renungan kita pada hari ini bertema: Berbuah Melimpah di Dalam Yesus. Di dalam masa Paskah, selain tema tentang roti hidup dan gembala yang baik, ada juga yang sangat menarik ialah tentang pokok anggur. Tuhan Yesus menjelaskan identitas diri-Nya dengan aneka simbol, dan salah satunya ialah pokok anggur. Intinya, Tuhan sendiri senantiasa menyatu dengan umat-Nya dan memenuhi setiap orang beriman dengan segala karunia-Nya. Kita sebagai umat Allah, dapat melangsungkan hidup di dunia ini sesuai dengan rencana-Nya. Simbol yang pas untuk mengajarkan hal ini ialah pokok anggur. Yesus adalah pokok anggur itu, kita adalah setiap rantingnya, dan Bapa di surga sebagai pemilik. Bahwa di dalam Gereja selalu ada perbedaan pemahaman iman, itu merupakan dinamika hidup ranting-ranting yang sering bergesekkan karena terpaan angin dan timpahan air hujan. Perbedaan-perbedaan itu tidak mungkin merusak kehidupan karena pokok anggur, yaitu Yesus Kristus hanyalah satu. Semua perbedaan pemahaman pasti akan menemukan solusi pada Yesus Kristus saja. Jadi dari pada fokus ke perbedaan-perbedaan, yang lebih utama ialah perhatian kepada buah-buah sebagai hasil kehidupan di dalam Yesus Kristus yang pasti akan mempersatukan dan memajukan kita bersama. Buah-buah ini tentu sangat berguna bagi hidup iman kita. Buah pertama ialah kesucian dan evangelisasi. Kita sebagai pribadi dan umat Allah mengakui kalau kesucian itu adalah cita-cita kita. Kita ingin melihat sendiri bahwa kesucian dari Tuhan itu diterima juga oleh orang lain melalui kegiatan evangelisasi yang kita lakukan. Kedua ialah kemauan dan keberanian untuk memangkas bagian ranting, yaitu pola hidup yang kering dan tak berguna, dibuang dan dibakar. Ini adalah buah koreksi, perbaikan, pertobatan dan pembaharuan diri. Ketiga ialah kesempatan terbuka lebar untuk tumbuh dan menjadi pribadi atau komunitas yang baru setelah dilakukan koreksi dan pembaharuan. Keempat, oleh karena itu kita tentu sangat bahagia untuk selalu terhubung dengan Yesus sebagai pokok anggur, karena terlepas dari Dia akan sangat berbahaya bagi kita. Kelima, jika senantiasa menyatu dengan Yesus, kita bakal berbuah melimpah. Buah-buah itu tidak mungkin berasal dari pohon lain, selain Yesus Kristus sendiri. Keenam, dengan demikian kita mempunyai alasan dasar untuk selalu memuji dan memuliakan Allah dan Bapa kita. Ketujuh, martabat kita sebagai putra-putri Bapa merupakan kedudukan sangat istimewa dan terhormat. Kedelapan, maka itu kita diutus oleh Tuhan untuk pergi dan menghasilkan buah-buah yang berguna, dan kesembilan, tidak hanya berbuah tetapi kita mesti mampu bertahan dalam segala bentuk kesulitan dan penderitaan. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa … Ya Tuhan, buatlah kami selalu dapat berbuah yang berguna bagi kami dan sesama kami. Bapa kami yang ada di Surga, dimuliakanlah nama-Mu ... Dalam nama Bapa... --- Send in a voice message: https://podcasters.spotify.com/pod/show/media-la-porta/message
Berikut adalah Tujuh Pilar yang membuat Doa kita menjadi Efektif: Pertama. Ketidakberdayaan. Kedua. Memuliakan Nama Tuhan. Ketiga. Kerajinan. Keempat. Iman. Kelima. Ucapan Syukur. Keenam. Pantang Menyerah. Ketujuh. Kebersamaan. Apa pun yang kita minta, biarlah itu lahir dari doa-doa yang dibangun setiap hari bersama-Nya. Memang akan datang masa-masa yang sulit, tetapi asalkan Tuhan menjawab doa-doa kita, maka kita akan melaluinya bersama dengan kemenangan yang Dia berikan dalam hidup. —Pdt. Andreas Rahardjo #MDCSurabayaSundayService
Wahyu 11:15 Lalu malaikat yang ketujuh meniup sangkakalanya, dan terdengarlah suara-suara nyaring di dalam surga, katanya, “Pemerintahan atas dunia dipegang oleh Tuhan kita dan Dia yang diurapi-Nya, dan Ia akan memerintah sebagai Raja sampai selama-lamanya.”
Bismillah Ikuti Kajian Serial Amalan Berpahala Haji via channel YouTube, https://www.youtube.com/c/MuhammadNuzulDzikri/ Insyaa Allah bersama:
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Vikti dan Windu dari Gereja Kristus Raja, Paroki Bajiro di Yogyakarta, Keuskupan Agung Jakarta. Kisah Para Rasul 15: 1-6; Mazmur tg 122: 1-2.3-4a.4b-5; Yohanes 15: 1-8 BERBUAH MELIMPAH DI DALAM YESUS Tema renungan kita pada hari ini ialah: Berbuah Melimpah Di Dalam Yesus. Minggu-minggu setelah Paskah memberikan kita siraman rohani dengan tema-tema besar seperti roti hidup, gembala yang baik, rumah Bapa. Khususnya minggu ini dengan ajaran untuk saling mengasihi, kita mendapat suatu pengalaman rohani yang sangat mengagumkan. Intinya, Tuhan sendiri senantiasa menyatu dengan umat-Nya dan memenuhi setiap orang beriman dengan segala karunia supaya baik sebagai pribadi maupun sebagai umat Allah, kita dapat melangsungkan hidup di dunia ini sesuai dengan rencana-Nya. Simbol yang pas untuk mengajarkan hal ini ialah pokok anggur. Yesus adalah pokok anggur itu, kita adalah setiap rantingnya, dan Bapa di surga sebagai pemilik. Bahwa di dalam Gereja selalu ada perbedaan pemahaman iman, itu merupakan dinamika hidup ranting-ranting yang sering bergesekan karena terpaan angin dan timpahan air hujan. Perbedaan-perbedaan itu tak mungkin membahayakan bahkan membinasakan karena pokok anggur, yaitu Yesus Kristus hanyalah satu. Semua perbedaan pemahaman pasti akan menemukan solusi pada Yesus Kristus sendiri. Jadi fokus perhatian kita kepada buah-buah hidup di dalam Yesus Kristus manfaatnya tentu akan mempersatukan dan memajukan kita bersama. Buah-buah ini tentu sangat berguna bagi hidup iman kita. Buah pertama ialah kesucian dan evangelisasi. Kita sebagai pribadi dan umat Allah mengakui kalau kesucian itu adalah cita-cita kita, yang sangat didukung oleh evangelisasi. Kedua ialah keberanian dan kemauan untuk memangkas bagian hidup yang kering dan tak berguna, dibuang dan dibakar. Ini dibuat melalui koreksi, perbaikan dan pertobatan. Ketiga ialah kesempatan terbuka lebar untuk tumbuh dan menjadi pribadi atau komunitas yang baru, setelah ada koreksi dan pembaharuan. Keempat, oleh karena itu kita tentu sangat bahagia untuk selalu terhubung dengan Yesus sebagai pokok anggur. Kelima, jika senantiasa menyatu dengan Yesus, kita bakal berbuah melimpah. Keenam, dengan demikian kita mempunyai alasan dasar untuk selalu memuji dan memuliakan Allah dan Bapa kita. Ketujuh, status kita sebagai pengikut Kristus dan putra-putri Bapa merupakan kedudukan sangat istimewa dan terhormat. Kedelapan, maka itu kita diutus oleh Tuhan untuk pergi dan menghasilkan buah-buah yang berguna, dan kesembilan, tidak hanya berbuah tetapi kita mesti mampu bertahan dalam segala bentuk kesulitan dan derita. Marilah kita berdoa. Ya Bapa maha murah, pandanglah kami dengan kuasa dan kasih-Mu, supaya kami selalu terkait dengan pokok anggur, yaitu Tuhan kami Yesus Kristus. Tanpa bersama Dia, kami akan kehilangan arah menuju kepada-Mu. Berkatilah kami selalu untuk intensi persekutuan ini. Amin. Dalam nama Bapa... --- Send in a voice message: https://anchor.fm/media-la-porta/message
Syalom Keluarga Damai! Sapaan Damai Sejahtera atau disingkat SAMAS merupakan sebuah renungan singkat yang tayang setiap hari Senin-Sabtu. SAMAS tidak hanya dibawakan oleh pendeta/hamba Tuhan, tetapi juga akan dibawakan oleh siapapun yang ingin berbagi sapaan Tuhan kepada dirinya. Semoga kita dapat menemukan damai sejahtera yang datangnya dari sapaan Tuhan kepada setiap kita melalui SAMAS ini. Tuhan Yesus memberkati!
Japan Booksellers's Award tahun 2018. Pada suatu hari tujuh remaja yang tinggal di Tokyo menemukan cermin di kamar tidur mereka bersinar. Karena penasaran mereka mencoba menyentuh cermin itu dan serta merta tubuh mereka masuk ke sebuah dunia lain, ke sebuah kastil menakjubkan yang dipenuhi dengan tangga berliku dan lampu gantung yang berkelap-kelip. Di kastil ini sudah menunggu seorang gadis aneh yang menjelaskan aturan-aturan yang bahkan lebih ganjil lagi kedengarannya. Ketujuh anak terpilih ini diberikan tantangan untuk menemukan rahasia kastil dan yang berhasil menemukannya akan dikabulkan permintaannya. Tapi, ada satu regulasi yang harus mereka patuhi, jika mereka tidak kembali ke dunia nyata pada jam lima, mereka akan mati. Pelan-pelan satu demi satu kebenaran terkuak, dan tidak mudah untuk menerima atau melalui itu semua. Butuh lebih dari sekadar keberanian untuk bisa 'survive'. Review lengkapnya bisa disimak di episode ini atau baca di dipidiff.com. Music background: pixabay.com
"Apa pun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia." (Kolose 3:23) Renungan: Seseorang berkata, "Abaikan tubuhmu maka ia akan memburuk, abaikan mobilmu maka ia akan rusak, tontonlah televisi di setiap jam senggang maka daya pikirmu akan menurun." Apapun yang secara sadar tidak dirawat dan diperbaharui akan rusak, menjadi tidak teratur dan memburuk. Artinya, jika kita ingin hidup dan dibentuk menjadi pribadi yang efektif, kita harus keras pada diri sendiri, yaitu membiasakan diri melakukan hal-hal yang berguna. Ada 7 kebiasaan baik di bawah ini yang bisa kita lakukan: Pertama, setiap hari memberi makanan yang segar bagi jiwa dan roh kita. Secara khusus kita mengambil waktu untuk berbincang-bincang dengan Tuhan di dalam doa dan pembacaan firman. Kita pun dapat meluangkan waktu untuk membaca buku, koran atau majalah untuk memperluas wawasan kita. Semua itu menjadi jendela untuk melihat dunia luar. Kedua, kita memelihara tubuh setiap hari. Makanlah makanan yang sehat sesuai dengan kebutuhan kita. Kita juga dapat beristirahat secukupnya dan berolahraga. Ketiga, kita belajar memprioritaskan keluarga. Luangkan waktu untuk bersenda-gurau, berbincang-bincang dari hati ke hati, makan atau membaca bersama anggota keluarga akan menjadi pilihan terbaik yang dapat kita jalani setiap hari. Keempat, kita akan bekerja seefektif mungkin. Bekerja akan membuat kita berusaha untuk menggali dan menggunakan kemampuan serta keahlian yang kita miliki. Bekerja membuat hidup kita lebih berarti dan kemalasan hanya mendatangkan kemiskinan. Kelima, kita berhati-hati dengan perkataan kita. Ketika berkomunikasi dengan orang lain, kita dapat mengendalikan kata-kata kita dan meyakinkan diri untuk tidak terlibat dalam hal gosip. Dengan kesungguhan hati kita akan meminta Tuhan untuk berjaga-jaga di pintu bibir kita, karena tanpa penguasaan diri yang dari Tuhan, lidah kita pasti terpeleset, "Awasilah mulutku, ya Tuhan, berjagalah pada pintu bibirku!' (Mazmur 141:3). Keenam, kita tidak membalas perbuatan jahat yang dilakukan orang lain. Bila seseorang yang kita jumpai hari ini berlaku kasar, tidak sabar atau tidak ramah, kita tidak akan berlaku demikian kepadanya. Kita dapat berdoa agar Tuhan memberkati musuh kita dengan perubahan sikap. Hal ini akan menyehatkan tubuh dan jiwa kita. Ketujuh, kita dapat memperlakukan orang lain sebagaimana kita ingin diperlakukan. Kita belajar melakukan golden rule, yaitu memperlakukan orang lain sebagaimana kita ingin diperlakukan (Matius 7:12). Kita dapat mendukung dan memotivasi orang yang kita temui. Dengan sikap senyum dan kata-kata yang membangun, kita dapat mendukung orang-orang disekitar kita untuk maju. Dengan demikian kita akan membuat perbedaan bagi mereka di dalam menjalani hidup yang penuh dengan pergumulan ini. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, hari ini ada banyak hal baik yang bisa aku kerjakan untuk kemajuan hidupku, sesama dan pekerjaanku. Mampukanlah aku untuk melakukan semuanya itu. Amin. (Dod).
بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرحمن الرحيم
بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرحمن الرحيم
Syalom Keluarga Damai! Sapaan Damai Sejahtera atau disingkat SAMAS merupakan sebuah renungan singkat yang tayang setiap hari Senin-Sabtu. SAMAS tidak hanya dibawakan oleh pendeta/hamba Tuhan, tetapi juga akan dibawakan oleh siapapun yang ingin berbagi sapaan Tuhan kepada dirinya. Semoga kita dapat menemukan damai sejahtera yang datangnya dari sapaan Tuhan kepada setiap kita melalui SAMAS ini. Tuhan Yesus memberkati!
Kecak Podcast - Episode Ketujuh by Kanwil DJP Bali #SemetonPajak, Halo Semeton Pajak, kengken kabare ? Semoga dimanapun semeton pajak berada, semoga selalu dalam keadaan sehat. Semeton pajak, udah pada tahu kan apa itu NPWP ? Yup NPWP adalah Nomor Pokok Wajib Pajak. Fungsinya apa saja memiliki NPWP ? Yuk langsung tonton dan simak obrolan serunya. Biar tahu apa aja hak dan kewajibnya. ============================= Host : I Gusti Ayu Putri A Narasumber : I Wayan Rucita E
1. Kamar perawatan di Rumah Sakit Darurat Covid-19 Wisma Atlet Kemayoran Jakarta hampir penuh seiring terus bertambahnya jumlah pasien yang masuk// Pengelola Wisma Atlet pun sudah menyiapkan tempat tidur tambahan, apabila jumlah pasien terus naik dalam beberapa hari ke depan//Komandan Lapangan RS Wisma Atlet Letkol Laut M Arifin mengatakan, saat ini pihaknya masih memiliki cadangan sekitar 2.000 tempat tidur// Tempat tidur itu akan ditempatkan di kamar-kamar perawatan atau isolasi yang sudah ada// Selama ini, tiap kamar hanya diisi dua tempat tidur atau dua pasien// Dengan penambahan ini, maka akan ada kamar yang diisi tiga pasien sekaligus// 2. Presiden Joko Widodo membuka Pesta Kesenian Bali ke-43 secara virtual, Sabtu kemarin// Penyelenggaraan acara yang melibatkan ribuan seniman dari berbagai komunitas dengan protokol kesehatan ketat dan terukur tersebut menjadi bukti bahwa pandemi tidaklah menjadi penghalang bagi masyarakat Bali untuk tetap berkreasi// Dalam penyelenggaraan kali ini, Pesta Kesenian Bali mengangkat tema “Purna Jiwa: Prananing Wana Kerthi” yang berarti bahwa jiwa yang paripurna merupakan napas pohon kehidupan// 3. Tujuh negara ASEAN termasuk Indonesia, menolak penundaan kejuaraan multi event SEA Games 2021 Vietnam//Hal itu sebagai respon atas usulan Komite Nasional Vietnam, yang secara resmi mengajukan penundaan SEA Games 2021// Sikap Indonesia, Brunei, Kamboja, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand disampaikan langsung dalam Rapat Kerja SEA Games Federation secara virtual pada Rabu, 9 Juni 2021// Ketujuh negara kompak meminta agar SEA Games tetap dilaksanakan sesuai jadwal, yaitu 21 November sampai 2 Desember 2021//
Rutinitas Rasulullah pukul 07 pagi
Ketujuh malaikat dengan 7 malapetaka menggambar penghukuman Tuhan. Mereka yang berdiri di tepi lautan kaca adalah mereka yang ikut berperang melawan antikris dan menang. Lautan kaca melambangkan tempat penghakiman Tuhan (api lambang kemurnian dan kaca transparant tidak ada yang terselubung). Mereka semua menyanyikan nyanyian Musa dan nyanyian Anak Domba. Menggambarkan ada harmoni atau keseimbangan yang sempurna antara Hukum dan Kasih. --- Support this podcast: https://anchor.fm/cool-gm/support
Kelas kali ini akan bicara seputar kondisi kepemilikan dan penggunaan bahasa lebih dari satu oleh masyarakat
Tetap waspada dan selalu jaga kesehan dan jaga jarah #DiRUmahaja --- This episode is sponsored by · Anchor: The easiest way to make a podcast. https://anchor.fm/app --- Send in a voice message: https://anchor.fm/bagas-rizal-maulana/message
KPPI Online, 20 Agustus 2020
Bagaimana sifat dan sikap amanahnya Rasulullah saw?
Kompetensi apa saja yang harus dimiliki seorang mahasiswa fisioterapi untuk menjadi fisioterapis? | Mata kuliah yang bikin ngantuk yang ternyata sangat berguna saat bekerja | Mungkin tidur atau bolos pas belajar itu. --- This episode is sponsored by · Anchor: The easiest way to make a podcast. https://anchor.fm/app Support this podcast: https://anchor.fm/JulePhysio/support
Ada tujuh prinsip nutrisi yang dirangkumkan oleh seorang dokter spesialis gizi klinis, dr. Victor Larry, M. Gizi, Sp. GK. Ketujuh prinsip ini adalah kondisi, kualitas, kuantitas, keanekaragaman, keteraturan, keamanan, dan kontinuitas. Dokter Larry akan sharing sedikit dari setiap prinsip-prinsip ini, walaupun sebenarnya bisa dibahas secara mendalam satu per satu. But anyway, semoga pikiran kita terbuka oleh prinsip 7K ini dan bisa kita praktekan. Mempraktekannya adalah yang paling penting. Enjoy listening!
Merajai berbagai tangga lagu di awal 2000-an membuat The Killers popular di mana-mana. Bahkan, single perdana mereka, Mr Brightside pun sukses bertahan UK Singles Chart Top 100 selama 200 minggu! Tentu saja, Brandon Flowers dan kawan-kawan nggak mudah buat meraihnya. Berbagai lika-liku kehidupan dilalui hingga nama The Killers menjadi sebuah legacy di masa sekarang. Dengan rencana merilis album baru bertajuk Imploding the Mirage, apakah mereka bisa mengulang kejayaan di masa lampau? Yuk, simak obrolan seru di episode Crescendo kali ini.
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan oleh Petrus Kristanto Setiawan dan renungan oleh Lilis Aroyani BERBUAH MELIMPAH DI DALAM YESUS Renungan kita pada hari ini bertema: Berbuah Melimpah di Dalam Yesus. Di dalam masa Paskah, selain tema tentang roti hidup dan gembala yang baik, ada juga yang sangat menarik ialah tentang pokok anggur. Tuhan Yesus menjelaskan identitas diri-Nya dengan aneka simbol, dan salah satunya ialah pokok anggur. Intinya, Tuhan sendiri senantiasa menyatu dengan umat-Nya dan memenuhi setiap orang beriman dengan segala karunia-Nya. Dengan demikian sebagai pribadi maupun sebagai umat Allah, kita dapat melangsungkan hidup di dunia ini sesuai dengan rencana-Nya. Simbol yang pas untuk mengajarkan hal ini ialah pokok anggur. Yesus adalah pokok anggur itu, kita adalah setiap rantingnya, dan Bapa di surga sebagai pemilik. Bahwa di dalam Gereja selalu ada perbedaan pemahaman iman, itu merupakan dinamika hidup ranting-ranting yang sering bergesekkan karena terpaan angin dan timpahan air hujan. Perbedaan-perbedaan itu tidak mungkin merusak kehidupan karena pokok anggur, yaitu Yesus Kristus hanyalah satu. Semua perbedaan pemahaman pasti akan menemukan solusi pada Yesus Kristus saja. Jadi dari pada fokus ke perbedaan-perbedaan, yang lebih utama ialah perhatian kepada buah-buah sebagai hasil kehidupan di dalam Yesus Kristus yang pasti akan mempersatukan dan memajukan kita bersama. Buah-buah ini tentu sangat berguna bagi hidup iman kita. Buah pertama ialah kesucian dan evangelisasi. Kita sebagai pribadi dan umat Allah mengakui kalau kesucian itu adalah cita-cita kita. Kita ingin melihat sendiri bahwa kesucian dari Tuhan itu diterima juga oleh orang lain melalui kegiatan evangelisasi yang kita lakukan. Kedua ialah kemauan dan keberanian untuk memangkas bagian ranting, yaitu pola hidup yang kering dan tak berguna, dibuang dan dibakar. Ini adalah buah koreksi, perbaikan, pertobatan dan pembaharuan diri. Ketiga ialah kesempatan terbuka lebar untuk tumbuh dan menjadi pribadi atau komunitas yang baru setelah dilakukan koreksi dan pembaharuan. Keempat, oleh karena itu kita tentu sangat bahagia untuk selalu terhubung dengan Yesus sebagai pokok anggur, karena terlepas dari Dia akan sangat berbahaya bagi kita. Kelima, jika senantiasa menyatu dengan Yesus, kita bakal berbuah melimpah. Buah-buah itu tidak mungkin berasal dari pohon lain, selain Yesus Kristus sendiri. Keenam, dengan demikian kita mempunyai alasan dasar untuk selalu memuji dan memuliakan Allah dan Bapa kita. Ketujuh, martabat kita sebagai putra-putri Bapa merupakan kedudukan sangat istimewa dan terhormat. Kedelapan, maka itu kita diutus oleh Tuhan untuk pergi dan menghasilkan buah-buah yang berguna, dan kesembilan, tidak hanya berbuah tetapi kita mesti mampu bertahan dalam segala bentuk kesulitan dan penderitaan. Marilah kita berdoa. Ya Tuhan, buatlah kami selalu dapat berbuah yang berguna bagi kami dan sesama kami. Bapa kami... Dalam nama Bapa... --- Send in a voice message: https://anchor.fm/media-la-porta/message
Segmet PENDOSA ini merupakan confession berbentuk audio yang akan menemani kalian semua untuk #dirumahaje selama beberapa hari mendatang kususnya dibulan Ramadhan. Pada segment baru ini, Podcast Bercanda akan menemani kalian untuk setidaknya berdamai dan berkompromi dengan diri sendiri serta nantinya para pendengar (pendosa) akan rekaman bareng duo podcaster bajingan Anjas dan Hersal. Silahkan berpartisipasi!
Ketujuh segel rusak - The seventh seal is broken, and the first four trumpets are sounded.
Ketujuh cawan dicurahkan - The seven bowls of wrath are poured out.
Ketujuh segel rusak - The seventh seal is broken, and the first four trumpets are sounded.
Ketujuh cawan dicurahkan - The seven bowls of wrath are poured out.
Ketujuh segel rusak - The seventh seal is broken, and the first four trumpets are sounded.
Ketujuh cawan dicurahkan - The seven bowls of wrath are poured out.
Rejang Lebong Alkitab (didramatisasi) Rejang Lebong Bible (Dramatized)
Ketujuh segel rusak - The seventh seal is broken, and the first four trumpets are sounded.
Ketujuh cawan dicurahkan - The seven bowls of wrath are poured out.
Sunda Alkitab - Nganggo Basa Sunda Sadidinten (Non-didramatisasi) - Sudanese Bible (Non-Dramatized)
Ketujuh cawan dicurahkan - The seven bowls of wrath are poured out.
Sunda Alkitab - Nganggo Basa Sunda Sadidinten (didramatisasi) - Sundanese Bible (Dramatized)
Ketujuh segel rusak - The seventh seal is broken, and the first four trumpets are sounded.
Sunda Alkitab - Nganggo Basa Sunda Sadidinten (didramatisasi) - Sundanese Bible (Dramatized)
Ketujuh cawan dicurahkan - The seven bowls of wrath are poured out.
Ketujuh segel rusak - The seventh seal is broken, and the first four trumpets are sounded.
Ketujuh cawan dicurahkan - The seven bowls of wrath are poured out.
Ketujuh segel rusak - The seventh seal is broken, and the first four trumpets are sounded.
Ketujuh cawan dicurahkan - The seven bowls of wrath are poured out.