POPULARITY
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Makrina dan Angelia dari Paroki Katedral Roh Kudus Labuan Bajo di Keuskupan Labuan Bajo, Indonesia. Keluaran 12: 1-8.11-14; Mazmur tg 116: 12-13.15-16bc.17-18; 1 Korintus 11: 23-26; Yohanes 13: 1-15KAMIS PUTIH YANG BERMAKNA Renungan kita pada hari ini bertema: Kamis Putih YangBermakna. Hari Kamis dalam Pekan Suci dinamakan Kamis Putih karena pertama-tamawarna perlengkapan dan busana liturgi pada perayaan hari ini adalah putih.Warna ini melambangkan suka cita dan kejayaan. Perayaan pada hari ini berpusatpada Yesus Kristus dengan penekanannya pada tindakan-tindakan Yesus yangmenunjukkan kemuliaan, suka cita, kekuasaan dan pesta. Di dalam perayaan ini ada seremoni Yesus membasuh kakipara rasul-Nya. Tindakan Yesus ini mengajarkan kita untuk saling melayanidengan rendah hati. Ini merupakan suatu suka cita besar. Suasana suka cita dankejayaan cinta kasih di antara kita dapat terungkap melalui saling melayani.Maka Yesus bersabda bahwa kita harus saling mengasihi seperti Ia sendiri telahmengasihi kita. Ia mengajarkan kita hukum terbesar-Nya ialah mencintai sesamakita. Di dalam diri sesama itu Ia sendiri ada. Perayaan pada malam nanti mengenangkan kita akan Ekaristi,kurban Misa yang agung yang ditetapkan oleh Yesus Kristus. Perkataan danperbuatan cinta kasih jelas merupakan suka cita dan tanda kehadiran kemuliaanTuhan. Perayaan Ekaristi sangat jelas merupakan suka cita penjelmaan firmanTuhan menjadi tubuh-Nya yang kita bagikan bersama sebagai satu jemaat.Bersamaan dengan Ekaristi, Yesus menetapkan Sakramen Imamat. Ini adalah suatusuka cita penting bagi Gereja karena Imamat ini adalah untuk menjalankan Ekaristidalam Gereja. Imamat adalah untuk menjalankan kuasa Tuhan yang memimpin jemaatdan membimbing mereka kepada terang dan kebenaran Tuhan sendiri. Di dalam perayaan ini juga kita mengenangkan saat-saatkritis Yesus berada di Taman Getsemani, di mana butir-butir keringat darahNyamengalir dan menetes untuk mengantar-Nya kepada kejayaan salib yang sudah didepan mata. Suasana Getsemani menggambarkan cobaan dan kesulitan yang membuathidup ini terasa tidak nyaman dan aman. Tetapi seperti Tuhan sendiri, kitamesti melewatinya dengan berani. Antara Gestemani dan Golgota adalah saat-saat krusial yangdinamakan ambang penderitaan. Biasanya godaan selalu datang dengan maksudmembawa kita lari dari kenyataan pahit, melalui ungkapan Yesus sendiri: YaBapa, biarlah cawan ini berlalu dari pada-Ku. Namun kita mesti mengikuti Gurukita Yesus Kristus untuk dapat mengalahkan godaan itu, dan menyanggupi meminumcawan penderitaan. Ini adalah sebuah suka cita. Di pagi hari ini pada umumnya, Uskup di keuskupannyabersama para imamnya akan merayakan Misa Krisma. Di dalam perayaan ini Uskupmemberkati minyak-minyak suci, yaitu untuk krisma, katekumen, dan orang sakit.Ketiga minyak ini merupakan perlengkapan dalam kuasa imamat yang menjalankanpelayanan sakramen kepada umat Allah. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa… Tuhan Yesus Kristus,kuatkanlah iman kami untuk tetap percaya dan setia pada Ekaristi sebagai saranakeselamatan kami. Bapa kami yang ada di surga …Dalam nama Bapa …
Kencan Dengan Tuhan - Jumat, 11 April 2025Bacaan: "Perkataan mulut orang adalah seperti air yang dalam, tetapi sumber hikmat adalah seperti batang air yang mengalir." (Amsal 18:4) Renungan: Pada suatu malam di bulan April 1961, Presiden John F. Kennedy memanggil beberapa orang penasihat terdekatnya untuk berkumpul di ruang kabinet. Kennedy mengumpulkan mereka untuk membicarakan bagaimana mewujudkan visinya, agar astronot Amerika bisa sampai ke bulan.Untuk mencapai visi itu, maka dikumpulkanlah para ilmuwan Amerika. Kemudian para ilmuwan mempresentasikan hal-hal yang berkenaan dengan pengiriman astronot ke bulan. Setelah itu para ilmuwan membuat target bahwa 10 tahun kemudian mereka akan mengirimkan astronot Amerika ke bulan. Mega proyek itu memerlukan dana sebesar US $40 milliar. Kennedy menyetujui semua rancangan dan anggaran dana, walaupun para ilmuwan itu tidak menjamin bahwa mereka akan berhasil mendaratkan astronot Amerika di bulan. Lima belas menit setelah pertemuan itu selesai, Kennedy mengumumkan hal itu kepada rakyat Amerika lewat pidatonya yang terkenal, "Kita akan pergi ke bulan." Kennedy tidak tahu bagaimana teknik mengirim astronot Amerika ke bulan, tetapi dia yakin bahwa negaranya pasti bisa mendaratkan astronot di bulan. Karena itu, dengan kemampuannya Kennedy menghimpun, memotivasi, dan membiayai para ilmuwan yang lebih tahu secara teknis bagaimana mengirim astronot sampai ke bulan. Kennedy mempunyai kemampuan yang tinggi untuk menghimpun dan memotivasi orang lain, sehingga akhirnya Neil Armstrong, menjadi astronot Amerika pertama yang berhasil menjejakkan kakinya di bulan pada hari Minggu, 20 Juli 1969. Keberhasilan Neil Armstrong sampai ke bulan merupakan bukti nyata betapa besarnya pengaruh motivasi yang diberikan oleh seorang pemimpin kepada orang-orang yang dianggapnya mampu untuk mewujudkan visinya. Setiap pemimpin seharusnya menjadi seorang motivator yang mau berpikir dan berani bertindak seperti Kennedy. Seorang pemimpin harus mempunyai kemampuan untuk melihat jauh ke depan. Seorang pemimpin tidak boleh cepat putus asa, tetapi ia harus memiliki semangat juang yang mampu memotivasi bawahannya. Itulah yang dilakukan Musa kepada Yosua. Musa memotivasi Yosua untuk maju memimpin bangsa Israel merebut dan memasuki tanah Kanaan. Musa telah memberikan semangat dan keyakinan kepada Yosua serta seluruh bangsa Israel, bahwa Allah menyertai mereka untuk merebut tanah Kanaan. Menjadi berkat untuk orang lain tidak harus dalam bentuk materi, tetapi juga dapat dalam bentuk pemberian nasihat dan motivasi. Setiap orang memerlukan motivasi untuk mencapai cita-cita mereka. Dan setiap pemimpin harus belajar mengembangkan kemampuan untuk memotivasi bawahannya, agar bawahannya terus bersemangat untuk meraih cita-cita mereka. Jangan pernah membiarkan bawahan kita bekerja tanpa semangat untuk mencapai hasil yang maksimal. Tuhan Yesus memberkati. Doa:Tuhan Yesus, pakailah mulutku sebagai mulut-Mu sendiri sehingga aku mampu memberikan motivasi dan kekuatan kepada orang-orang yang sedang berbeban dan mempunyai masalah, sehingga mereka boleh dikuatkan untuk semakin percaya pada kuasa-Mu. Amin. (Dod).
Pernahkah kamu merasa bahwa kata-kata yang kita dengar atau ucapkan memiliki kekuatan luar biasa untuk mengubah hidup? Kata-kata seperti apa sih yang bisa memberi dampak besar bagi perjalanan hidup kita? Ayo, simak obrolan seru dan penuh inspirasi bersama narasumber yang sudah tidak asing lagi, Ps. Tjandra Kusumo, hanya di OASIS (Obrolan Asik Seputar Injil Surgawi). Temukan jawabannya dan biarkan kata-kata membimbingmu menuju hidup yang lebih bermakna!
Kencan Dengan Tuhan - Jumat, 14 Maret 2025Bacaan: "Janganlah ada perkataan kotor keluar dari mulutmu, tetapi pakailah perkataan yang baik untuk membangun, di mana perlu, supaya mereka yang mendengarnya, beroleh kasih karunia." (Efesus 4:29) Renungan: Firman Tuhan mengingatkan, "Janganlah ada perkataan kotor keluar dari mulutmu, tetapi pakailah perkataan yang baik untuk membangun, di mana perlu, supaya mereka yang mendengarnya, beroleh kasih karunia." (Ef 4:29). Perkataan kotor yang tertulis dalam ayat ini mencakup arti yang luas, yaitu: perkataan yang jahat, buruk dan merusak. Surat Yakobus mengatakan bahwa lidah merupakan anggota tubuh yang sulit dikendalikan. Kita dapat melihat kebenaran hal ini di dalam kehidupan sehari-hari. Banyak orang yang sulit mengendalikan lidah di dalam berkata-kata, sehingga kata-kata sia-sia dan tidak membangun meluncur begitu saja. Apalagi jika seseorang sudah dikuasai emosi, jarang sekali bisa berpikır panjang sebelum berkata-kata. Kata-kata kotor dan sia-sia yang dimaksudkan antara lain:1. Fitnah dan gosip. Fitnah adalah perkataan bohong atau tidak didasari kebenaran, yang sengaja disebarkan dengan maksud menjelekkan dan merusak nama baik seseorang. Sedangkan gosip adalah pergunjingan, cerita atau obrolan negatif tentang seseorang. Memfitnah dan bergosip adalah kebiasaan yang tidak baik, karena kita menuduh serta menghakimi seseorang dengan demikian kita melanggar perintah untuk mengasihi sesama. Orang yang difitnah dan digosipkan dapat terluka hatinya. Jika sudah begitu, bukankah kita sudah menjadi batu sandungan melalui perkataan kita?2. Cemooh dan hinaan. Ada orang yang berpikir bahwa mencemooh dan menghina seseorang itu merupakan sesuatu yang wajar. Alasannya adalah, "Saya kan cuma bercanda." Kita tidak tahu isi hati seseorang, juga situasi yang sedang ia hadapi. Cemooh dan hinaan yang sekalipun dilakukan dalam rangka bercanda, bisa membuat seseorang tersinggung atau bahkan marah. Bercandalah sewajarnya, jangan sampai kata-kata kita menjurus pada penghinaan terhadap seseorang.3. Makian. Makian merupakan kata-kata kasar dan jahat yang diucapkan seseorang karena sedang dibakar emosi atau marah. Bagaimanapun sulitnya menjaga lidah, kita harus berusaha mengendalikan perkataan kita. Hendaklah kata-kata yang keluar dari mulut kita adalah kata-kata yang membangun dan memberkati sesama. Minta agar Roh Kudus memampukan kita untuk mengucapkan kata-kata yang baik dari perbendaharaan hati kita. Tuhan Yesus memberkati. Doa:Tuhan Yesus, seringkali aku melakukan pelanggaran dalam perkataan-perkataan yang kuucapkan. Berjagalah di pintu mulutku ya Tuhan agar perkataanku penuh kuasa untuk memberkati banyak orang. Amin. (Dod).
Hai Wonder Kids, kembali dalam renungan anak GKY Mangga besar. Judul renungan hari ini adalah BERKATMU Mari kita membaca Firman Tuhan dari 1 Korintus 4: 5 Karena itu, janganlah menghakimi sebelum waktunya, yaitu sebelum Tuhan datang. Ia akan menerangi, juga apa yang tersembunyi dalam kegelapan, dan Ia akan memperlihatkan apa yang direncanakan di dalam hati. Maka tiap-tiap orang akan menerima pujian dari Allah. Wonder Kids, “Allah akan memberikan pujian kepada setiap orang”, wow kalimat yang luar biasa bukan! Allah tidak hanya sekedar memuji “anak dengan prestasi terbaik” atau hanya “sebagian darinya.” Allah akan memuji setiap orang! Allah tidak akan meninggalkanmu. Allah akan memastikan hal itu. Bahkan Allah sendiri yang akan memujimu. Jika bicara tentang pujian, Allah tidak memberikan pekerjaan ini kepada orang lain. Malaikat Gabriel tidak bicara atas nama Allah. Malaikat Michael tidak menyerahkan mahkotanya. Allah sendiri yang mengerjakannya. Allah sendiri yang akan memuji anak-anak-Nya. Terlebih lagi, pujian TUHAN bersifat personal! Penghargaan tidak diberikan sekaligus untuk seluruh bangsa, sekaligus untuk satu gereja, atau satu keluarga. Mahkota pujian diberikan satu setiap waktu. Allah akan memandangmu matamu dan memberkatimu dengan mengatakan, “Maka kata tuannya itu kepadanya: Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia, engkau telah setia memikul tanggung jawab dalam perkara yang kecil, aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu”. Perkataan ini dicatat di Matius 25: 23 Tidak ada hal yang lebih mengagumkan dari hal ini. MARI KITA BERTUMBUH DI DALAM ANUGERAH TUHAN Wonder Kids, katakan kepada TUHAN bahwa kamu mengasihi-Nya dengan cara yang khusus. Tuliskan pesan pujian kepada Allah di selembar kertas berukuran besar. Mari kita berdoa TUHAN, tolong aku untuk tidak menghakimi orang lain, tapi menunggu waktunya ketika Engkau akan menunjukkan kebenaran. Ajari aku untuk bersikap rendah hati dan penuh kasih, serta percaya bahwa Engkau tahu yang terbaik untuk setiap orang. Dalam nama Tuhan Yesus aku berdoa, Amin. Wonder Kids, KETIKA KAMU SETIA DAN MELAKUKAN YANG TERBAIK DENGAN APA YANG ALLAH BERIKAN, MAKA KAMU AKAN MENERIMA PUJIAN DARI ALLAH. Tuhan Yesus memberkati.
Khotbah MDC Surabaya satelit Graha Pemulihan: Di dalam Kebaikan Tuhan kita mendapatkan hikmat dan kuasa-Nya, disadarkan bahwa kita diciptakan untuk berbuat baik, kita kembali dingatkan untuk tidak jemu-jemu menabur dan menuai kebaikan, dan kalau kita berbuat baik maka orang lain dapat memuliakan nama Tuhan serta dapat mencicipi sedikit suasana Surga itu seperti apa, melalui perbuatan kita. Biarlah melalui hidup kita, Sikap pesimis dapat diubah menjadi optimis, melihat segala sesuatu dari sisi positif. Perkataan dan perbuatan kita terus diurapi Tuhan untuk menjadi sumber inspirasi. Serta belajar bersyukur dan tidak mudah menghakimi sesama. God is good all the time, All the time God is good. —Pdt. Andreas Rahardjo, the Goodness of God.
Dengarkan Firman Tuhan yang dapat mengubah hidup saudara, dan pastinya selalu baru setiap pagi
Ketika Yesus bertanya pada para murid apa mereka akan meninggalkan-Nya, Petrus menjawab “Perkataan-Mu adalah perkataan hidup yang kekal” Keselamatan datang dari Yesus, yang memiliki hidup kekal di dalam diriNya sendiri.
Ketika Yesus bertanya pada para murid apa mereka akan meninggalkan-Nya, Petrus menjawab “Perkataan-Mu adalah perkataan hidup yang kekal” Keselamatan datang dari Yesus, yang memiliki hidup kekal di dalam diriNya sendiri.
Perkataan rasul-rasul adalah sebagai anak panah yang tajam dari Yang Mahakuasa, menghukum manusia dari kesalahan mereka yang mengerikan dalam menolak dan menyalibkan Tuhan kemuliaan.
Perkataan rasul-rasul adalah sebagai anak panah yang tajam dari Yang Mahakuasa, menghukum manusia dari kesalahan mereka yang mengerikan dalam menolak dan menyalibkan Tuhan kemuliaan.
Dengarkan Firman Tuhan yang dapat mengubah hidup saudara, dan pastinya selalu baru setiap pagi
Dengarkan Firman Tuhan yang dapat mengubah hidup saudara, dan pastinya selalu baru setiap pagi
1 OKTOBER 2024 Hai Wonder Kids, kembali dalam renungan anak GKY Mangga besar. Judul renungan hari ini adalah APAKAH YESUS ADA DI DALAM HIDUPMU? Mari kita membaca Firman Tuhan dari: KISAH PARA RASUL 4: 13- Ketika sidang itu melihat keberanian Petrus dan Yohanes dan mengetahui, bahwa keduanya orang biasa yang tidak terpelajar, heranlah mereka; dan mereka mengenal keduanya sebagai pengikut Yesus. Wonder Kids, apakah kamu ikut Tuhan Yesus karena disuruh mama, atau karena kamu senang bisa ikut Tuhan Yesus? TUHAN ingin agar kamu taat kepada-Nya, tapi bukan karena terpaksa. TUHAN ingin agar kamu melayani-Nya dengan sukacita, karena kamu mengasihi-Nya dan bersyukur atas semua yang telah dikerjakan oleh TUHAN. TUHAN ingin agar hidupmu dapat memancarkan kemuliaan-Nya. Ketika murid Tuhan Yesus yaitu Petrus dan Yohanes memberitakan kabar baik tentang Yesus, orang banyak melihat sukacita yang terlihat dari diri mereka dan betapa mereka mengasihi TUHAN. Perkataan dan hikmat yang terpancar dari diri mereka mengagumkan bagi orang lain sehingga mereka menyadari bahwa ini pasti berasal dari TUHAN dan bukan dari dua orang yang biasa-biasa saja. Ketika kamu menjadikan waktu bersama TUHAN sebagai bagian yang penting dari hidupmu, maka kamu hidupmu akan memancarkan kemuliaan TUHAN. Roh Kudus akan memberikan hikmat, kekuatan dan inspirasi untuk berkata-kata kepadamu. Orang lain akan tahu bahwa “ada Tuhan Yesus di dalam hidupmu”. Mari kita berdoa. Tuhan Yesus, penuhiku dengan Roh Kudus agar orang lain dapat melihat kemuliaan-Mu terpancar melalui hidupku. Dalam nama Tuhan Yesus aku berdoa, Amin. Wonder Kids, HARI INI, HABISKAN WAKTUMU BERSAMA TUHAN. Tuhan Yesus memberkati.
Dengarkan Firman Tuhan yang dapat mengubah hidup saudara, dan pastinya selalu baru setiap pagi
Dengarkan Firman Tuhan yang dapat mengubah hidup saudara, dan pastinya selalu baru setiap pagi
Kencan Dengan Tuhan - Selasa, 24 September 2024 Bacaan: "Demikian juga lidah, walaupun suatu anggota kecil dari tubuh, namun dapat memegahkan perkara-perkara yang besar. Lihatlah, betapa pun kecilnya api, ia dapat membakar hutan yang besar." (Yakobus 3:5) Renungan: Berhati-hatilah dengan lidah kita. Firman Tuhan mengatakan bahwa lidah adalah anggota kecil dari tubuh, namun dapat memegahkan perkara-perkara besar, baik perkara yang membangun kehidupan seseorang, ataukah perkara menaburkan kepahitan dan luka hati. Dengan demikian, jadilah bijak dalam berkata-kata. Jauhilah perkataan-perkataan yang tajam di dalam kosa kata kita, dan belajarlah untuk berkomunikasi dengan baik dan benar sehingga kita tidak melihat perlunya mempergunakan perkataan-perkataan yang tajam dan menusuk hati untuk melampiaskan kemarahan ataupun kekesalan hati kita. Memang tidaklah mudah untuk mengekang lidah, namun bukan berarti kita tidak mampu untuk melakukannya. Yakobus memberikan contoh tentang tali kekang pada kuda yang harus diatur dan dipegang oleh si penunggang, sehingga ia dapat mengendalikan seluruh tubuhnya. Pertanyaannya, siapakah si penunggang kuda yang mengontrol lidah kita? Apakah diri kita, ataukah firman Tuhan? Jika kita belajar untuk membiarkan Tuhan menjadi pemegang tali kekang perkataan kita, maka kita akan memiliki kepekaan yang lebih tajam ketika perkataan kita menyakiti seseorang. Demikian pula, ketika kita disakiti, kita lebih mampu untuk mengontrol rasa sakit hati kita dengan bereaksi lebih cepat untuk melepaskan pengampunan, sebelum Iblis muncul mengambil kesempatan di dalam kesempitan. Jika saat ini kita berada dalam situasi yang tersakiti dengan perkataan orang lain, ingatlah bahwa kita pun memiliki catatan sejarah kehidupan menyakiti orang lain. Jadi ampunilah karena betapa ruginya diri kita ketika menyimpan kesalahan orang lain. Jika saat ini kita di pihak yang menyakiti karena kita tidak dapat mengontrol emosi kita, perhatikanlah, dan belajarlah dari tugas seorang customer service di mana mereka dituntut oleh perusahaan untuk tetap memakai kata-kata yang baik dan sopan, sekalipun mereka diperhadapkan pada customer yang menyebalkan dan marah-marah kepadanya. Mereka bisa melakukannya karena sudah terlatih. Mengapakah kita tidak melatih diri kita menjadi Customer Service Kerajaan Sorga? Akhirnya, hikmat kesadaran kita yang tinggi akan jabatan kita sebagai anak-anak Tuhan akan memberikan kita kekuatan rohani untuk mengontrol perkataan lidah kita. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, berilah aku kemampuan untuk mengendalikan lidahku, agar aku tidak ceroboh dalam berkata-kata yang dapat menyakiti hati orang lain. Amin. (Dod).
Dalam Islam, terdapat keutamaan yang besar pada perkataan yang baik dan perilaku diam yang bijak. Rasulullah Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda, "Barangsiapa yang beriman kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala dan hari akhir, maka hendaklah ia berkata yang baik atau diam" (HR. Bukhari dan Muslim). Ayat-ayat dalam Al-Qur'an juga menekankan pentingnya menjaga lisan, seperti dalam surat Al-Ahzab ayat 70 yang berbunyi, "Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu kepada Allah dan ucapkanlah perkataan yang benar." Oleh sebab itu, dalam banyak situasi, diam memang bagaikan emas karena dapat mencegah kita dari berkata-kata yang sia-sia dan dosa lisan. Perkataan yang dipilih dengan bijak dan diam yang munasabah adalah bentuk pengendalian diri yang dicintai Allah Subhanahu Wa Ta'ala, menggambarkan tingginya akhlak dan kemuliaan seorang Muslim.
Pembawa Renungan : RD. Revi Tanod Manado Luk 4:16-30.
Kencan Dengan Tuhan - Jumat, 9 Agustus 2024 Bacaan: "Demikian juga lidah, walaupun suatu anggota kecil dari tubuh, namun dapat memegahkan perkara-perkara yang besar. Lihatlah, betapa pun kecilnya api, ia dapat membakar hutan yang besar. Lidah pun adalah api; ia merupakan suatu dunia kejahatan dan mengambil tempat di antara anggota-anggota tubuh kita sebagai sesuatu yang dapat menodai seluruh tubuh dan menyalakan roda kehidupan kita, sedang ia sendiri dinyalakan oleh api neraka." (Yakobus 3:5-6) Renungan: Sadar atau tidak sadar kita pernah berkata kasar yang melukai hati siapa pun yang mendengarnya. Bahkan kita berkata kasar kepada orang-orang terdekat, sebagai bentuk reaksi kita ketika mereka melukai kita. Contohnya, orang tua melukai hati anak-anaknya dengan perkataan kasar yang mengakibatkan akar kepahitan, sehingga hubungan orang tua dengan anak menjadi tidak baik. Anak-anak melukai hati orang tuanya dengan cara tidak menghomati, seperti melawan atau memaki orang tuanya dengan perkataan kasar dan tidak sopan. Suami melukai hati istrinya, berlaku kasar dengan memukul istrinya dan memaki dengan perkataan kasar, akhirnya timbullah sakit hati yang sangat dalam dan berakibat fatal sampai kepada perceraian. Istri melukai hati suaminya dengan cara tidak hormat atau melawan suaminya dengan berkata kasar. Ada juga orang-orang yang membawa dampak negatif dalam perkataan bagi hidup kita. Contohnya di lingkungan tempat tinggal kita dan sahabat-sahabat kita, teman kerja kita, dll., mereka suka menggosipkan kita, suka bertengkar, dll. Akhirnya kita merasa kecewa akibat perkataan mereka yang tidak baik tentang kita. Marilah kita berhati-hati dalam menggunakan lidah kita ketika berbicara kepada siapa pun. Jika kita sebagai orang tua hendaknya kita menegur anak kita dengan penuh kasih sayang, jika kita sebagai anak hendaknya kita bersikap sopan dalam berbicara kepada orang tua kita. Jika kita seorang suami, hendaknya kita berbicara dengan penuh kasih sayang kepada istri kita, jika kita seorang istri, hendaknya kita berbicara dengan sopan kepada suami kita. “Demikian juga lidah, walaupun suatu bagian kecil dari tubuh, namun dapat memegahkan perkara-perkara yang besar. Lihatlah, betapapun kecilnya api, ia dapat membakar hutan yang besar. Lidah pun adalah api; ia merupakan suatu dunia kejahatan dan mengambil tempat di antara anggota-anggota tubuh kita sebagai sesuatu yang dapat menodai seluruh tubuh dan menyalakan roda kehidupan kita, sedang ia sendiri dinyalakan oleh api neraka.” (Yak 3:5-6). Mari gunakan lidah kita dengan bijak. Gunakan untuk menghibur, menguatkan, dan hal-hal positif lainnya. “...siapa yang tidak bercela dalam perkataannya, dialah manusia yang sempurna." Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, dengan lidah aku memuji Tuhan dan dengan lidah juga aku dapat memberkati keluargaku dan orang-orang lain juga. Amin. (Dod).
This series touches on the topic of bad words and why we shouldn't use them. We will explore Scriptures about the power of words and discover the real, God-honoring purposes of our words.
Ustadz Abu Yahya Badrusalam, Lc. - Larangan Keras Menerima Perkataan Orang Yang Mengadu-Domba
Kencan Dengan Tuhan - Kamis, 18 Juli 2024 Bacaan: Yesus menjawab mereka: "Pergilah dan katakanlah kepada Yohanes apa yang kamu dengar dan kamu lihat: orang buta melihat, orang lumpuh berjalan, orang kusta menjadi tahir, orang tuli mendengar, orang mati dibangkitkan dan kepada orang miskin diberitakan kabar baik. Dan berbahagialah orang yang tidak menjadi kecewa dan menolak Aku." (Matius 11:4-6) Renungan: Seseorang pernah berkata, "Memercayai Allah ketika segala sesuatu baik-baik saja itu mudah; Memercayai Allah di tengah keterbatasan dan kesulitan itu baru luar biasa!" Perkataan tersebut tampaknya benar! Ketika dihadapkan pada segudang masalah, mampukah kita memercayai Allah sama seperti ketika semua baik-baik saja? Ketika berada dalam penjara, Yohanes mengutus murid-muridnya kepada Yesus untuk bertanya, "Engkaukah yang akan datang itu atau haruskah kami menantikan orang lain?" Saat itu, Yohanes tampak "meragukan" Yesus sebagai Mesias. Padahal sewaktu Yohanes membaptis Yesus, Roh Allah sendiri bersaksi kepadanya: "Inilah Anak-Ku yang terkasih, kepada-Nyalah Aku berkenan." (Mat. 3:17). Mungkin Yohanes berpikir, "Jika Yesus adalah Mesias, mengapa Dia tidak melepaskanku dari penjara, padahal aku begitu giat memberitakan Injil?" Menanggapi keraguan Yohanes, Yesus tidak menjawab "Ya" atau "Tidak", melainkan menunjukkan bukti Keilahian-Nya. Orang buta melihat, orang lumpuh berjalan, orang kusta menjadi tahir, orang tuli mendengar, orang mati dibangkitkan, dan orang miskin beroleh pengharapan. Siapa bisa mengerjakannya kalau bukan Anak Allah? Setiap kita pasti pernah ditolong Tuhan. Tetapi seperti Yohanes, ketika dihadapkan pada pergumulan berat dimana kita seolah tidak melihat Tangan-Nya bekerja, kita lalu kembali meragukan Tuhan. Kebenarannya adalah: bukan Tuhan tidak bekerja, tetapi Dia bekerja bukan dengan cara kita. Bagaimanapun situasi kehidupan kita sekarang, tetaplah percaya kepada-Nya! Lebih lagi, biarkan Dia berkarya dalam kehidupan kita sesuai hikmat-Nya! Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, terima kasih atas setiap pertolongan yang telah Kau berikan padaku. Jangan biarkan aku meragukan kuasa-Mu saat aku mengalami kesulitan hidup, tapi ingatkan aku bahwa pertolongan-Mu selalu ada untukku. Amin. (Dod).
Kajian ini juga bisa disimak lewat aplikasi android "Tafsir NU". Silahkan download aplikasinya di: https://tafsirnu.com/android-app
Kajian ini juga bisa disimak lewat aplikasi android "Tafsir NU". Silahkan download aplikasinya di: https://tafsirnu.com/android-app
Kajian ini juga bisa disimak lewat aplikasi android "Tafsir NU". Silahkan download aplikasinya di: https://tafsirnu.com/android-app
Dengarkan Firman Tuhan yang dapat mengubah hidup saudara, dan pastinya selalu baru setiap pagi.
Dengarkan Firman Tuhan yang dapat mengubah hidup saudara, dan pastinya selalu baru setiap pagi.
Dengarkan Firman Tuhan yang dapat mengubah hidup saudara, dan pastinya selalu baru setiap pagi.
Dengarkan Firman Tuhan yang dapat mengubah hidup saudara, dan pastinya selalu baru setiap pagi.
** Harap maaf, rakaman audio kuliah ini rosak teruk, kami telah berusaha sehabis baik untuk memperbaiki audionya bagi memastikan kuliah ini dapat dimanfaatkan juga, kerana isi kandungannya sangat menarik. Harap bersabar kalau ada bahagian audio yang tidak selesa di dengar. Terima kasih. Kuliah Bahrul Mazi Jilid 2 yang berlangsung di Masjid Padang Temusu, Sungai Petani, Kedah pada 23 September 2014. ~ Maksud ayat 2 dalam Surah Al-Fajr ~ Apa yang dimaksudkan dengan "demi malam yang sepuluh"? ~ Keistimewaan 10 malam pertama bulan Zulhijjah ~ Amal soleh yang tidak akan sama besar pahalanya selain dari 10 hari ini ~ Adakah pahala lebih besar daripada orang yang berjihad di jalan Allah ~ Tidak ada amal kebaikan yang lebih suci dan besar disisi Allah melainkan.. ~ Masa kena pulun sungguh-sungguh buat ibadah ~ Maksud hadis daif dan ciri-ciri yang ada padanya ~ Unsur berlebih-lebih dalam menceritakan sesuatu ~ Kelebihan berpuasa satu dari sembilan hari awal bulan Zulhijjah ~ Kerja keras ulama hadis dalam menyemak kesahihan hadis ~ Apakah amalan yang perlu diutamakan sepanjang 10 awal zulhijjah ~ Maksud "Tahlil" "tasbih" "tahmid" ~ Apabila tiba hari nazak dan menghadapi sakaratul maut ~ Pengalaman Ustaz melawat sahabat ustaz yang sakit ~ Indahnya hujung hidup kita, kalau zikir menjadi amalan seharian ~ Jaga mulut dari bercakap benda tak elok ~ Puasa sunat yang menjadi amalan Nabi ~ "Gila ustaz, takkan saya nak puasa.." ~ Hari Allah banyak membebaskan hambaNya dari Neraka ~ Amalan hari pengampunan banduan penjara sempena hari keputeraan raja ~ Allah berbangga dihadapan para malaikat pada hari Arafah ~ Kalau boleh jangan tak buat ibadah korban ~ Sembelihlah walau seekor ayam, walaupun ayam bukan binatang korban ~ Daging dan darah binatang korban tidak akan sampai kepada Allah ~ Berapa ramai orang yang ada dibawah bayang Kaabah, tapi tidak ikhlas ~ Binatang ditundukan untuk kegunaan dan manfaat manusia ~ Apa nak jadi orang Islam asyik nak bergaduh ~ Hormat orang yang pernah mengajar kita ~ Nak mengaji ilmu senang, nak beradab bukan senang -- BAHRUL MAZI JILID 2 MUKA SURAT 173 -- ~ Bab sujud di atas dahi dan hidung ~ Sujud tidak sah, jika dahi tidak kena lantai ~ Apabila Nabi sujud, dahi kena bumi dan ada bekas sujud ~ Punya cantik tempat sujud kita berbanding tempat sujud Nabi ~ Orang sayang hidung tak mau bagi kena tanah ~ Cara sujud sebab dahi kena jerawat ~ Masalah pakai kopiah "kolom" ~ "Ustaz Shamsuri ni teruk sangat perkataan dia.." ~ Sujud Pinocchio tidak sah ~ Masalah sujud di atas pipi ~ Sunat di sisi mazhab syafie melekapkan pipi di kaabah ~ Hajar Aswad pernah di curi ~ Asal usul batu makam Ibrahim ~ Cerita sejarah yang bersabit daripada nas cukup banyak ~ Sujud di atas "side-burn" ~ Masalah sujud dalam keadaan dahi tertutup kain ~ Kes yang dimaafkan jika tak dapat sujud kena dahi ~ Masalah sujud dalam keadaan tangan tertutup (tak kena tapak tangan atau pakai sarung tangan) ~ Hukum sujud pakai stokin ~ Boleh atau tidak solat pakai kasut ~ Kejadian Nabi buang kasut ketika sedang bersolat ~ Jibril datang bagitahu Nabi ketika Nabi sedang bersolat ~ Pastikan kasut bersih daripada najis jika nak gunakan dalam solat ~ Kejadian sahabat Ustaz solat depan bilik mayat ~ "Sembahyang apa ni pakai kasut ni.." ~ Sunnah solat memakai kasut ~ Masalah solat pakai perfume beralkohol ~ Ramai mufti dalam masyarakat kita ~ Tanah adalah elemen yang boleh mensucikan najis ~ Ni Ustaz Shamsuri lah punya pasal (solat dalam masjid pakai kasut) ~ Masalah solat, sujud dengan belakang tapak tangan (sujud karate) ~ Bacaan dalam sujud sajdah ~ Mengaji sikit, menghukum orang banyak ~ Bab sujud tersungkur ~ Mazhab Syafie paling ketat dikalangan 4 mazhab ~ Contoh masalah semasa tawaf ~ Masalah jangan terlalu mengetatkan dalam agama ~ Perkataan pelik-pelik bahasa utara --- Sokong Projek Zonkuliah Dengan Menyumbang Ke Akaun Berikut : ➢ https://toyyibpay.com/zonkuliah ➢ MAYBANK (Produksi Zonkita) - 557250054584 ➢ PAYPAL - paypal.me/DanaZK
Kita jangan banyak berdebat, sebab teologi itu bisa lentur, seperti karet, ditarik ke sana dan ke sini. Perkataan itu relatif, tapi perilaku itu mutlak, karena dirasakan. Satu kali orang bisa pura-pura, dua kali bisa kamuflase, tiga kali bisa munafik, empat kali bisa berperan, tapi 5, 6, 7 kali kita tidak bisa sembunyikan siapa kita sebenarnya.... Continue reading →
Kencan Dengan Tuhan - Kamis, 21 Maret 2024 Bacaan: "Siapa menjaga mulutnya, memelihara nyawanya, siapa yang lebar bibir, akan ditimpa kebinasaan." (Amsal 13:3) Renungan: Amsal 13:3 menegaskan bahwa orang yang bisa menjaga mulutnya, maka dia akan memelihara nyawanya, sebaliknya, siapa yang tidak bisa menjaga mulutnya, maka dia akan ditimpa kebinasaan. Bukan kebetulan kalau penulis Amsal menasihati kita seperti itu, karena dia adalah orang yang berhikmat, yang tentu berhikmat juga di dalam berkata-kata. Kata "nyawa" sama artinya dengan napas, yang menunjuk kepada "hidup" seseorang. Dengan demikian, siapa yang menjaga mulutnya, dia akan memelihara hidupnya. Mari kita perhatikan tentang seseorang yang terpelihara hidupnya karena kata-katanya baik dan tidak menyakitkan orang lain. Contohnya adalah Daud. Daud, ketika dalam pelarian, baik ketika dikejar oleh Saul, maupun ketika dikhianati Absalom, dia disambut di mana-mana dan orang banyak menyokong makan dan minumnya, bahkan banyak orang yang rela mengikutinya. Itulah salah satu sisi dari apa yang dikatakan dengan "memelihara nyawanya". Sebaliknya dikatakan bahwa orang yang lebar bibir, akan ditimpa kebinasaan. Kata "kebinasaan" di sini artinya jatuh. Ada dua pengertian berkaitan dengan kata "jatuh" di sini: Pertama, dalam masalah rasa damai. Orang yang tidak mau memelihara perkataannya akan kehilangan rasa damai, bahkan rasa damai dengan orang lain. Kedua, dalam hal kehidupan. Orang yang tidak memelihara perkataannya akan mengalami kehidupan yang buruk. Dengan demikian sangat jelas bagi kita bahwa kehidupan orang yang menjaga perkataannya akan lebih baik hidupnya daripada orang yang tidak menjaga perkataannya. Disadari atau tidak, ketika kita mengeluarkan kata-kata yang tidak benar, atau bahkan kata-kata yang menyakitkan orang lain, kita akan menjadi orang yang tidak disenangi. Terlebih ketika kita suka menyebarkan berita yang tidak benar atau menggosip dan memfitnah, kita pasti akan dibenci orang lain. Itu pasti akan berdampak pada kehidupan kita. Bisa saja orang yang sakit hati karena perkataan kita akan mencelakai kita. Kalau tidak seperti itu, sangat mungkin kita tidak akan ditolong ketika mengalami kesulitan. Orang tidak lagi peduli kepada kita dan ini akan semakin menyulitkan kehidupan kita. Oleh sebab itu, mari kita berusaha untuk menjaga mulut dan bibir kita, supaya apa yang kita katakan adalah hal-hal yang baik dan benar serta memberkati sesama kita. Dengan perkataan yang baik, kita bukan saja membangun orang lain, tetapi sekaligus juga memuliakan Tuhan. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, mampukan aku menahan mulutku untuk tidak mengatakan hal-hal yang tidak benar, melainkan mengatakan hal-hal yang membangun orang lain. Amin. (Dod).
kiranya dapat memberkati Bapak ibu Saudara sekalian
Kencan Dengan Tuhan - Kamis, 1 Februari 2024 Bacaan: Katanya: "Tetapi ada empat orang kulihat berjalan-jalan dengan bebas di tengah-tengah api itu; mereka tidak terluka, dan yang keempat itu rupanya seperti anak dewa!" Lalu Nebukadnezar mendekati pintu perapian yang bernyala-nyala itu; berkatalah ia: "Sadrakh, Mesakh dan Abednego, hamba-hamba Allah yang maha tinggi, keluarlah dan datanglah ke mari!" Lalu keluarlah Sadrakh, Mesakh dan Abednego dari api itu." (Daniel 3:25-26) Renungan: Sadrakh, Mesakh, dan Abednego, diizinkan Tuhan dilempar ke dalam perapian yang menyala-nyala, dan dilepaskan dari tengah-tengah perapian tersebut. Sementara itu, Stefanus diperhadapkan pada rajaman batu, dan dilempari batu sampai mati, tanpa mengalami pelepasan dari Tuhan. Namun kematiannya menjadi benih yang menghasilkan pertobatan Paulus. Kemudian, Paulus ini pula yang diizinkan Tuhan berulang kali masuk pada situasi yang hampir merenggut nyawanya, namun Tuhan selalu menolong, "Dalam segala hal kami ditindas, namun tidak terjepit; kami habis akal, namun tidak putus asa; kami dianiaya, namun tidak ditinggalkan sendirian, kami dihempaskan, namun tidak binasa." Sering kali kita hanya fokus pada kesaksian hidup Paulus di mana Tuhan selalu tampil sebagai penolong di tengah situasi apa pun, sehingga kita menjadi bingung ketika kita mengalami panasnya api persoalan hidup yang makin memburuk, seperti yang dialami Sadrakh, Mesakh, dan Abednego. Bahkan kita hidup dalam kekecewaan dan meninggalkan Tuhan ketika persoalan dan masalah tidak ada jalan keluarnya, dan berkata, "Di manakah Engkau, Tuhan?" Hari ini kita diajak untuk masuk dalam kedewasaan rohani yang lebih seperti Sadrakh, Mesakh, dan Abednego, yang berkata, "Jika Tuhan yang kami puja sanggup melepaskan, maka la akan melepaskan... tetapi seandainya tidak... kami tidak akan menyembah patung yang tuanku dirikan." Perkataan tersebut berbicara tentang kedaulatan Tuhan yang akan menolong dengan cara-Nya. Sering kali kita terjebak dalam pikiran kita tentang bagaimana seharusnya Tuhan menolong kita dengan cara yang kita harapkan. Kita menjadi kecewa dan meninggalkan Tuhan, ketika Tuhan tidak menjawab seperti yang kita inginkan sehingga kita kehilangan kesempatan menikmati mujizat Tuhan. Oleh karena itu, mari kita terus mengingatkan diri kita bahwa sekalipun semua yang terjadi tidak seperti yang kita harapkan, namun Tuhan tetap selalu ada bersama kita. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, ajarilah aku selalu memuliakan Engkau, sekalipun aku harus melewati lembah kekelaman, karena aku percaya pertolongan-Mu selalu ada untukku. Amin. (Dod).
Kencan Dengan Tuhan - Selasa, 30 Januari 2024 Bacaan: "Sesungguhnya Allah itu baik bagi mereka yang tulus hatinya, bagi mereka yang bersih hatinya." (Mazmur 73:1) Renungan: Hati adalah sumber dari segala sesuatu yang ingin kita lakukan. Apa yang kita pikirkan asal muasalnya dari keinginan hati. Baik buruknya perbuatan tergantung dari hati kita. Oleh sebab itu hati merupakan bagian terpenting dalam kehidupan manusia. Dari hati yang bersih akan lahir perbuatan baik. Hati yang tulus akan mengeluarkan kata-kata yang bijak dan enak didengar serta menyejukkan pendengarnya. Perkataan dan perbuatan terpuji lahir dari hati yang bersih dan tulus. Kita menyadari bahwa selama ini kita tidak selalu mempunyai hati yang bersih dan tulus. Mungkin kita pernah menyakiti hati sesama bahkan menyakiti hati Allah juga. Padahal Tuhan Allah sangat menyukai dan berkenan kepada orang-orang yang tulus dan bersih hatinya. Bukankah kita juga selalu ingin menyenangkan hati Allah? Ketika kita gagal melakukannya dalam keseharian kita, kita membutuhkan per tolongan-Nya. Mari kita mohon kepada-Nya agar kita dimampukan oleh Roh-Nya, "Jadikanlah hatiku tahir ya Allah, dan perbaharuilah batinku dengan roh yang teguh!" Mintalah per tolongan-Nya agar kita sungguh-sungguh dan terus berubah ke arah yang lebih baik. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, tolonglah aku untuk selalu memiliki hati yang bersih dan tulus sehingga perkataan dan sikapku tidak melukai hati sesamaku. Amin. (Dod).
Kencan Dengan Tuhan Kamis, 11 Januari 2024 Bacaan: "Batu adalah berat dan pasir pun ada beratnya, tetapi lebih berat dari kedua-duanya adalah sakit hati terhadap orang bodoh." (Amsal 27:3) Renungan: Suatu ketika William menyimpan kepahitan, sakit hati dan kemarahan terhadap perkataan Halim. Namun sayangnya, Halim tidak menyadari bahwa perkataan dan sikapnya telah melukai William. Beban perasaan sakit hati ini membuat William merasa tidak nyaman jika berada satu ruangan dengan Halim. Sementara, Halim berlenggak-lenggok dengan bebas tanpa ada ganjalan. Dalam hal ini, perasaan William terlalu peka sehingga hatinya tersakiti dengan perkataan Halim. Sebaliknya Halim kurang peka sehingga ia tidak menyadari perkataannya yang tidak bijaksana telah melukai hati William. Bukankah kita sering berlaku seperti William, yang terjebak dengan beban berat perasaan sakit hati? Kita sakit hati terhadap seseorang yang tidak merasa telah menyakiti kita. Kita bergulat sendiri dengan kemarahan dan sakit hati kita. Bukankah beban perasaan seperti ini adalah sebuah kebodohan? Salomo menuliskan, "Batu adalah berat dan pasir pun ada beratnya, tetapi lebih berat dari kedua-duanya adalah sakit hati terhadap orang bodoh." Perkataan firman Tuhan ini memberikan hikmat baru sehingga kita menyadari betapa bodohnya menyimpan sakit hati terhadap seseorang yang bodoh, yaitu orang yang tidak peka ketika sikap dan tutur katanya telah menyakiti orang lain. Ingatlah bahwa kita tidak memiliki hak untuk mengajar orang lain cara terbaik di dalam memperlakukan kita. Namun, Tuhan memperlengkapi kita dengan hikmat-Nya untuk menyikapi dengan benar setiap perlakuan yang kita terima. Seseorang berkata, "Saya tidak sakit hati atas perlakuan ataupun perkataan seseorang Mempertahankan kebahagiaan saya adalah nomor satu." Perkataannya ini memberikan inspirasi bahwa bodohlah menggantikan kebahagiaan kita dengan perasaan sakit hati. Bodohlah mengubah sakit hati menjadi beban kehidupan. Mari, berlambatlah untuk cepat merasa sakit hati, artinya, jangan mudah tersinggung. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, mampukan aku untuk mengontrol emosiku, sehingga aku tidak lekas marah terhadap orang bodoh yang menyakitiku melalui sikap dan perkataannya. Amin. (Dod).
Kencan Dengan Tuhan - Rabu, 15 November 2023 Bacaan: "Ada orang yang lancang mulutnya seperti tikaman pedang, tetapi lidah orang bijak mendatangkan kesembuhan." (Amsal 12:18) Renungan: Seorang pria menderita kepahitan yang dalam selama bertahun-tahun terhadap salah seorang dosen, karena satu pernyataan yang diucapkan dosen tersebut. Suatu hari ketika pria tersebut sedang berbicara dengan pacarnya, mereka ditegur dengan sangat kasar oleh seorang dosen yang kebetulan lewat. Begitu melihat mereka berdua, dosen tersebut langsung mendatangi mereka dan berkata, "Saya muak melihat kalian berdua. Saya tidak bisa makan kalau melihat kalian berdua, mau muntah rasanya." Pria tersebut dan pacarnya begitu sakit hati sampai-sampai setiap kali dosen tersebut mengajar di kelas, mereka tidak mau mendengarkan. Semangat dan kemauan mereka untuk mengerjakan tugas-tugas dari mata kuliah yang sedang diajar dosen tersebut itupun juga hilang. Akhirnya mereka mendapat nilai yang begitu rendah dari mata kuliah tersebut. Hal itu bukan karena mereka bodoh tetapi karena kepahitan dalam hati mereka kepada dosen yang mengajarnya. Banyak penderitaan batin dan kepahitan-kepahitan hidup itu berasal dari kata-kata yang keluar sesuka hati tanpa pertimbangan. Perkataan yang tidak diperhatikan sebelumnya, tanpa disadari dapat melemahkan, mematikan semangat, gairah bahkan spiritualitas orang lain. Oleh karena itu, sebaiknya sebelum mengucapkan sebuah kalimat, teguran, nasihat atau gurauan apapun, tanyakan terlebih dahulu pada hati kita, apakah ada rasa damai di hati kita dengan mengucapkan hal tersebut? Apakah hati kita gelisah dan merasa tidak enak? Akankah ada seseorang yang hatinya terluka karena perkataan kita? Kalau hati kita tidak tenteram, tidak ada damai sejahtera untuk mengatakan hal seperti itu, tahan dulu, jangan lanjutkan bicara, renungkan lagi, dan berdoa kepada Tuhan memohon hikmat dari Roh Kudus. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, berikanlah aku hikmat dan kepekaan untuk selalu bisa membedakan kata-kata yang berguna dan kata-kata yang tidak berguna. Maafkan semua perkataanku yang telah menyakiti hati orang lain. Aku mohon pada-Mu untuk membungkus hati orang yang aku sakiti dengan cinta dan pengampunan-Mu. Amin. (Dod).
Kencan Dengan Tuhan - Sabtu, 4 November 2023 Bacaan: "Setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan melakukannya, ia sama dengan orang yang bijaksana, yang mendirikan rumahnya di atas batu. Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu, tetapi rumah itu tidak rubuh sebab didirikan di atas batu." (Matius 7:24-25) Renungan: Ada sebuah cerita humor tentang seorang dosen dan sopirnya. Ceritanya begini, ada seorang dosen yang sangat pandai dan hebat dalam mengajar Karena itu, berbagai universitas sering mengundangnya untuk mengajar. Suatu kali ia diundang mengajar di satu universitas yang ia belum pernah mengajar sebelumnya. Setelah menyelesaikan pekerjaannya, ia diantar sopirnya pergi ke universitas itu. Di tengah perjalanan ia iseng berkata kepada sopirnya, "Sebenarnya hari ini saya lelah sekali. Saya tidak ingin mengajar." Sopirnya berkata, "Bapak tidak usah mengajar sore ini, biar saya saja yang menggantikan Bapak." "Lho, kamu bisa gantiin saya?" tanya dosen tersebut. "Iya Pak. Saya kan sudah mengantar Bapak puluhan kali dan sambil menunggu bapak saya kan sering masuk kelas bapak. Bapak mengajar yang itu-itu juga, jadi saya sudah hafal Pak. Saya pasti bisa. Lagipula universitas itu belum tahu bagaimana wajah Bapak, jadi tidak perlu khawatir, Pak!" jawab sopir itu dengan yakinnya. Akhirnya dosen itu pun setuju. Lalu mereka bertukar tempat, dosen menyetir mobil dan sopir duduk di belakang layaknya seorang dosen. Tiba di universitas tersebut, sopir yang berlagak seperti dosen itu masuk kelas dan langsung mengajar. Sedangkan dosen yang asli mendengar dan melihat dari luar apa yang diajarkan oleh sopir itu. Dan ternyata, dengan mendengar puluhan kali saja, sopir itu betul-betul bisa mengajar persis dari A sampai Z. Namun di akhir perkuliahan timbul masalah, yaitu ketika sampai di sesi tanya jawab. Seorang mahasiswa bertanya, "Pak, bagaimana menerapkan apa yang Bapak ajarkan itu ke dalam kehidupan sehari-hari?" Sopir itu bingung karena ia tidak bisa menjawab. Tetapi ia tidak habis akal. "Wah, ini pertanyaan yang sangat mudah. Saking mudahnya sopir saya saja bisa menjawabnya!" Lalu ia memanggil "sopirnya". Akhirnya "sopirnya" itu dengan mudah menjawab pertanyaan tersebut dan pertanyaan-pertanyaan yang lainnya, Seperti sopir itu, orang bisa memiliki banyak pengetahuan tanpa tahu mempraktikkannya. Sebagai pengikut Yesus, kita bisa juga seperti sopir ini yang tahu banyak kebenaran firman Tuhan, tetapi berhenti hanya sampai di pengetahuan saja, tanpa mempraktikkannya. Yesus berfirman, "Setiap orang yang mendengar perkataanKu ini dan melakukannya, ia sama dengan orang yang bijaksana, yang mendirikan rumahnya di atas batu. Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu, tetapi rumah itu tidak rubuh sebab didirikan di atas batu." Perkataan ini diberikan oleh Yesus sebagai penutup dari khotbah di bukit. Oleh karena itu, mari kita menjadi orang yang bijaksana, yakni orang yang setelah mendengarkan firman Tuhan kemudian menjadi pelaku dari firman tersebut. Jauhkan diri dari menjadi orang bodoh, yang hanya mendengar tanpa mau melakukan. Keputusan ada di tangan kita masing-masing, mau menjadi orang bijak atau orang bodoh. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, jadikanlah aku orang yang bijaksana, dengan menjadi pelaku dari setiap firman Tuhan yang aku dengar. Amin. (Dod).
Wigand Sugand - "Janganlah ada perkataan kotor keluar dari mulutmu, tetapi pakailah perkataan yang baik untuk membangun, di mana perlu, supaya mereka yang mendengarnya, beroleh kasih karunia." Efesus 4:29
Joshua Marthio - "Jikalau suatu pohon kamu katakan baik, maka baik pula buahnya; jikalau suatu pohon kamu katakan tidak baik, maka tidak baik pula buahnya. Sebab dari buahnya pohon itu dikenal. Hai kamu keturunan ular beludak, bagaimanakah kamu dapat mengucapkan hal-hal yang baik, sedangkan kamu sendiri jahat? Karena yang diucapkan mulut meluap dari hati. Orang yang baik mengeluarkan hal-hal yang baik dari perbendaharaannya yang baik dan orang yang jahat mengeluarkan hal-hal yang jahat dari perbendaharaannya yang jahat. Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap kata sia-sia yang diucapkan orang harus dipertanggungjawabkannya pada hari penghakiman. Karena menurut ucapanmu engkau akan dibenarkan, dan menurut ucapanmu pula engkau akan dihukum.” Matius 12:33-37
Kencan Dengan Tuhan - Minggu, 23 Juli 2023 Bacaan: "Tuhan di pihakku. Aku tidak akan takut. Apakah yang dapat dilakukan manusia terhadap aku?" (Mazmur 118:6) Renungan: "Tuhan di pihakku. Aku tidak akan takut!" Demikianlah seruan Raja Daud dengan nyaring, bangga dan yakin. Perkataan tersebut memberikan kekuatan yang mendalam bagi kita yang sering mengalami kegentaran di dalam meniti jalan kehidupan. Banyak kegagalan, kejahatan, dan kemalangan yang mungkin menimpa kita, namun semua itu hanya akan menyerang kehidupan jasmani kita di bumi. "Apakah yang dapat dilakukan manusia terhadap aku?" Perkataan Daud tersebut membuat dirinya mengerti bahwa hal terburuk yang dapat dilakukan manusia terhadap dirinya adalah merenggut nyawanya. Namun tidak ada manusia yang dapat menentukan kehidupannya setelah kematian. Ia yakin bahwa ia akan bertemu kembali dengan Tuhan di dalam kerajaan-Nya yang indah dan kekal. Karena itu Daud selalu menjadikan Tuhan sebagai pahlawan dalam hidupnya. Apakah kita juga selalu mengandalkan kekuatan Tuhan? Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, terima kasih atas firman-Mu yang begitu menguatkanku. Sering aku patah semangat dan tawar hati ketika banyak orang melecehkan keberadaanku. Tapi kini aku menjadi kuat karena Engkau selalu ada di pihakku. Apapun yang manusia katakan dan perbuat terhadapku, Engkau tetap ada di pihakku. Terima kasih Yesus, kini aku menjadi kuat kembali untuk menyongsong hari esokku yang penuh harapan bersama-Mu. Amin. (Dod).
Kencan Dengan Tuhan - Selasa, 4 Juli 2023 Bacaan: "Perkataan yang menyenangkan adalah seperti sarang madu, manis bagi hati dan obat bagi tulang- tulang." (Amsal 16:24) Renungan: Ketika saya mengunjungi Pekan Raya Jakarta ada satu hal yang menarik perhatian saya. Di setiap stand-stand pameran selalu ada SPG yang cantik dengan pakaian menarik dan menawarkan produk barang-barang tertentu. Ketika saya melewati setiap stand, maka satu atau dua orang SPG tersebut dengan ramah dan tidak putus asa menawarkan produknya. Walau akhirnya saya tidak membeli atau mencoba, tetapi mereka tetap tersenyum. Bahkan saya perhatikan ada banyak orang yang pada akhirnya menjadi berminat dan membelinya. Sapaan dan senyuman yang ramah pada akhirnya bisa meluluhkan hati seseorang untuk sekadar mencoba dan akhirnya membeli produk tersebut. Saat ini begitu banyak orang disibukkan dengan pekerjaannya, sehingga banyak orang yang akhirnya mengalami stres belum lagi ditambah dengan permasalahan dalam hidupnya. Mereka ini membutuhkan orang lain untuk sekadar menjadi tempat bercerita menumpahkan semua unek-unek mereka. Tetapi tidak banyak orang yang menanggapi akan kebutuhan tersebut. Banyak yang menutup diri karena mereka menganggap orang tersebut hanya akan membuang waktu mereka. Sehingga pada akhirnya hanya emosi dan kejengkelan yang ada dan yang stres makin stres, yang bermasalah makin bermasalah. Allah menghendaki agar kita mengeluarkan perkataan yang menyenangkan untuk memberi penghiburan bagi mereka yang berbeban, karena perkataan yang menyenangkan seperti sarang madu, manis bagi hati dan obat bagi tulang-tulang. Mungkin saat ini pasangan, anak, orang tua atau sahabat kita membutuhkan perkataan yang menyenangkan yang penuh dengan kuasa Tuhan untuk memberi kelegaan pada mereka. Jangan takut jika mendapat penilaian negatif dari mereka, teruslah mendampingi mereka dengan senyum dan sapaan yang menyejukkan, karena pada akhirnya hati mereka akan kembali pada kita. Jika anak-anak Tuhan dapat belajar dari cara kerja para SPG tersebut, akan banyak rumah tangga diselamatkan, pertikaian dihindarkan dan penyakit akan berkurang sehingga nama Tuhan akan semakin dimuliakan. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, urapi perkataanku dengan kuasa-Mu, agar aku mampu berkata-kata yang memberikan ketenangan dan kelegaan bagi setiap orang yang saat ini mengalami begitu banyak beban kehidupan. Kirimlah seseorang yang terbeban hari ini padaku, dan nyatakan kuasa-Mu melalui perkataanku, sehingga ia dapat tersenyum kembali dan hatinya dipenuhi sukacita-Mu, Amin. (Dod).
Kencan Dengan Tuhan - Sabtu, 27 Mei 2023 Bacaan: "Dengan lidah kita memuji Tuhan, Bapa kita: dan dengan lidah kita mengutuk manusia yang diciptakan menurut rupa Allah." (Yakobus 3:9) Renungan: Di dalam kitab Talmud Yahudi diceritakan ada seorang raja yang mengutus 2 orang pelawak untuk suatu tugas. Raja itu berkata, "Hai, Simon, si bodoh, pergilah dan carikan bagiku sesuatu yang paling baik di dunia ini. Dan kamu, si John yang bebal, pergilah carikan bagiku sesuatu yang paling buruk di dunia ini!" Kedua pelawak itu kembali dengan membawa bungkusannya masing-masing. Simon menyembah Raja dan berkata, "Lihat, tuanku, yang paling baik di dunia adalah ini," Lalu Simon membuka bungkusan yang dibawanya itu, yang berisi sebuah lidah. Kemudian John menyembah Raja dan berkata, "Lihatlah, tuanku, yang paling buruk di dunia adalah ini." Lalu John membuka bungkusan yang dibawanya, berisi sebuah lidah yang lain lagi. Lidah dapat berguna menjadi alat yang baik. Melalui lidah, nama Tuhan dipuji dan dibesarkan. Tetapi lidah juga dapat menjadi alat yang buruk. Melalui lidah manusia dapat mengutuk, memfitnah, mencaci maki dan merendahkan martabat orang lain. Sebagai pengikut Yesus, kita harus berhati-hati dalam menggunakan lidah. Karena setiap perkataan yang kita ucapkan harus kita pertanggungjawabkan di hadapan Tuhan kelak. Marilah kita menjaga kekudusan lidah kita, sehingga melalui perkataan kita, nama Tuhan semakin dimuliakan. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, aku bersyukur atas lidah yang Kau berikan padaku. Kuduskan lidahku, agar perkataan yg keluar dari mulutku, dapat membawa kesembuhan, kelepasan dan damai sejahtera bagi banyak orang. Jangan biarkan lidahku membuat banyak air mata mengalir karena perkataanku yang menyakitkan, tetapi biarlah dengan perkataanku semakin banyak senyuman yang terlihat dari banyak orang. Amin. (Dod).
Ps. Joshua Marthio - Kuda Yang Menarik Perkataan
7 hal yang dicatat dalam keempat injil mengenai perkataan Yesus diatas salib dan semuanya itu memiliki makna yang sangat penting untuk menggambarkan dan menjadi rangkuman atas pertanyaan mengapa Yesus mati di salib.
7 hal yang dicatat dalam keempat injil mengenai perkataan Yesus diatas salib dan semuanya itu memiliki makna yang sangat penting untuk menggambarkan dan menjadi rangkuman atas pertanyaan mengapa Yesus mati di salib.
Ps. Winter Lawere - Kuasa Perkataan
Episode baru setiap Senin | pemuda.stemi.id | Episode 137 (2 Raj 19:20-37): Tuhan menjawab doa Hizkia melalui nabi Yesaya. Tuhan menguatkan hati Hizkia dengan mengabulkan permohonan Hizkia untuk membebaskan Yerusalem dari kepungan Sanherib, raja Asyur. Perkataan nabi Yesaya ini berbentuk puisi yang indah tetapi juga penuh dengan nubuat penghakiman. Ayat 21-22 menggambarkan hinaan Yerusalem kepada raja Sanherib. Mengapa Yerusalem menghina dia? Karena dia telah menghina Tuhan. Orang yang berani menghina Tuhan pasti akan dihancurkan oleh Tuhan!
Pembawa Renungan : Linda Wahjudi Denpasar - Bali Mat. 7:21,24-27;