Podcasts about kolose

  • 57PODCASTS
  • 352EPISODES
  • 16mAVG DURATION
  • 5WEEKLY NEW EPISODES
  • Sep 10, 2025LATEST

POPULARITY

20172018201920202021202220232024


Best podcasts about kolose

Show all podcasts related to kolose

Latest podcast episodes about kolose

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan dan renungan Sabda Tuhan pada hari Kamis dalam pekan ke-23 masa biasa, 11 September 2025

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later Sep 10, 2025 7:49


Dibawakan oleh Shendy dan Andrew Jost dari Paroki Santo Albertus Agung di Keuskupan Agung Makassar, Indonesia. Kolose 3: 12-17; Mazmur tg 150: 1-2.3-4.5-6; Lukas 6: 27-38.BERMURAH HATI SEPERTI BAPA Tema renungan kita pada hari ini ialah: Bermurah Hati Seperti Bapa. Seorangbapak dan anaknya yang masih SD masuk ke dalam gereja untuk berdoa. Si anaklalu melihat beberapa lama Salib besar menempel di belakang altar dan ia inginpenjelasan bapaknya. Kata dia: “Siapa yang menghukum Yesus sampai mati di salibbegitu?” Beberapa saat berlalu bapaknya belum menjawab karena masih menyusunargumen yang tepat sebagai jawaban bagi si anak. Jawaban yang kemudian diberikan ialah ini: “Yang menghukum Yesus sampaimati begitu mengerikan ialah para musuh-Nya.” Dan bapak melanjutkan denganbertanya: “Siapa saja musuh-musuh Yesus?” Anak itu mengingat pelajaran agamanyadi sekolah, lalu segera menjawab: “Musuh-musuh-Nya ialah orang-orang berdosadan lebih khusus lagi ialah mereka yang secara langsung membunuh-Nya.” Percakapan bapak dan anak ini luar biasa karena memiliki makna teologisyang penting. Kepentingannya itu terutama berkaitan dengan firman Tuhan hariini, terutama Injil yang intinya tentang perintah untuk bermurah hati sepertiBapa di surga yang murah hati. Kebaikan dan kemurahan hati Bapa, Tuhan yangmaha kuasa, antara lain terungkap dalam diterima dan diampuninya pihak-pihakyang bermusuhan dengan Tuhan.   Kebaikan dan kemurahan ini ditunjukkan oleh Yesus yang tersalib. Sebelumwafat di salib, Ia mengampuni para musuh-Nya. Tindakan yang amat luar biasa inimenjadi ajaran sangat mendasar dan contoh bagi apa yang kita dengar dalampewartaan Injil pada hari ini. Intinya ialah, kepada orang-orang yang memusuhikita, mereka yang berlaku jahat atau menaruh kebencian dan dendam kepada kita,sikap Kristen yang terbaik ialah sikap Yesus Kristus.  Ajaran itu dapat kita rumuskan dalam sebuah pola bersikap yangkomprehensif, yaitu mulai dengan menyanggupi diri bahwa kita menerima dan maumelewati penderitaan yang disebabkan oleh para musuh kita. Kalau kita melarikandiri, menghindar atau melawan sebagai cara membela diri, itu adalah soal yanglain. Tapi dengan menerimanya saja, itu adalah anugerah Yesus sendiri kepadakita. Dari menerima, kita perlu melengkapi diri dengan kelemah-lembutan dankesabaran, seperti yang dikatakan oleh Santo Paulus dalam bacaan pertama. Di dalam sikap seperti ini, penuhlah suka cita dan kekuatan di dalam dirikita, sehingga kemurahan hati menjadi karunia amat mulia dan besar di dalamkita. Dari kemurahan hati ini, lahir kerelaan dan kesanggupan kita untukmengampuni. Jika orang dapat mengampuni dengan dilatari oleh suatu kemurahanhati, pengampunan itu sungguh-sungguh sejati. Marilahkita berdoa. Dalam nama Bapa ... Ya Tuhan, tambahkanlah kami rahmat untukmengampuni orang-orang yang memusuhi kami. Bapa kami yang ada di surga... Dalamnama Bapa ...

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan dan renungan Sabda Tuhan pada hari Rabu dalam pekan ke-23 masa biasa, 10 September 2025

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later Sep 9, 2025 9:28


Dibawakan oleh Evhy dari Paroki Santo Yosef Pekerja Gotong-Gotong di Keuskupan Agung Makassar, Indonesia. Kolose 3: 1-11; Mazmur tg 145: 2-3.10-11.12-13ab; Lukas 6: 20-26.TUHAN BAGI YANG MISKIN DAN YANG KAYA Renungan kita pada hari ini bertema: Tuhan Bagi Yang Miskin dan Yang Kaya.Di dalam kita suci sering kita dapatkan gambaran tentang kekayaan dunia iniyang umumnya dianggap sebagai pengaruh yang membahayakan keselamatan manusia.Orang-orang yang memilikinya sering dianggap kaya, sedangkan yang kurang atautidak memilikinya dipandang miskin. Secara khusus, mereka yang kenyang dianggapkaya, mereka yang lapar dipandang miskin. Sebenarnya bukan barang-barang atau harta duniawi yang jahat atau jelek.Semua itu adalah ciptaan Tuhan yang layak bagi kehidupan kita. Justru yangjahat dan jelek ialah sikap dan gaya hidup manusia yang menjadikan harta ataubarang-barang dunia ini sebagai tuan atas hidup mereka. Bahkan yang keterlaluanialah menjadikan Tuhan di nomor dua atau nomor tiga. Karena perbuatan iniadalah selalu dilakukan oleh orang-orang yang berpunya, maka mereka menjadisasaran kecaman dan tekanan Yesus. Kalau sikap dan gaya hidup manusia tidak mengutamakan barang dan hartaduniawi, hidup mereka akan layak bagi Tuhan. Baik yang miskin maupun yang kaya,hidupnya harus menempatkan Tuhan di atas segalanya, termasuk harta kekayaan.Tuhan Yesus menyebutnya sebagai kebahagiaan. Setiap orang dijamin kebahagiaan,asal ia mengikuti Yesus secara benar. Yang salah ialah gaya hidup lama danduniawi dengan berdasar pada materi. Akibatnya adalah dosa-dosa sepertipercabulan, kenajisan, hawa nafsu, nafsu jahat, keserakahan, marah, geram,kejahatan, fitnah, kata-kata kotor harus keluar dari diri kita.  Ada orang beralasan, meninggalkan gaya hidup yang lama itu susah karenatidak bisa terlepas dari lingkungan tempat mereka bergantung. Itu benar, tapisekaligus salah. Mereka hanya melihat kesalahan itu ada di luar dirinya.Padahal lingkungan dan kebiasaan di luar sana mesti dapat dikontrol olehkemauan, pilihan dan mentalnya sebagai manusia. Misalnya, saya tahu benar bahwakecanduan alkohol dan merokok bakal mendatangkan sakit yang berat. Semua ituada di luar sana. Namun jika saya punya kemauan, keputusan dan kehendak bebasuntuk tidak keluarkan uang untuk membeli dan mengkonsumsi, itu berarti saya menguasaidiri dan sekitarnya. Karunia dan kesempatan untuk memasukan gaya yang baru ke dalam diri kitaitu akan sangat muda, karena sudah tersedia sejak awal mula oleh Tuhan, jikagaya lama ini sudah bisa dikeluarkan dari diri kita. Jangan terlalu berharaporang lain yang mengeluarkan karena pasti kurang maksimal hasilnya. Jauh lebihbaik, keluarkan sendiri gaya Anda yang lama itu. Maka Anda punya keluasan untukmemasukan gaya baru dari Tuhan Yesus Krisus. Marilahkita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Bapa maha kuasa, semoga kami senantiasahidup dengan gaya baru yang diajarkan oleh Yesus Putera-Mu. Bapa kami yang adadi surga ... Dalam nama Bapa ...

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan dan renungan Sabda Tuhan pada hari Selasa dalam pekan ke-23 masa biasa, 9 September 2025

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later Sep 8, 2025 7:04


Dibawakan oleh Kristine Widyapraja dari Paroki Santo Gabriel di Keuskupan Bandung, Indonesia. Kolose 2: 6-15; Mazmur tg 145: 1-2.8-9.10-11; Lukas 6: 12-19.MEREKA BER-DUABELAS Renungan kita pada hari inibertema: Mereka Ber-Duabelas. “Keesokan harinya, ketika hari siang, Iamemanggil murid-murid-Nya dan memilih dari antara mereka dua belas orang, yangdisebut-Nya rasul.” Ini adalah bunyi teks injil hari ini. Yesus memilih merekaber-duabelas yang telah lolos seleksi dengan kriteria yang diuji selama hidupbersama. Berbeda dari seleksi jabatan publik yang butuh profesionalisme danspesialisasi, pemilihan ke-duabelas rasul itu hanya berdasarkan standar Yesussendiri. Kriterianya satu saja, yaitupilihan kepada orang-orang yang sangat sederhana. Indikasi sangat sederhanaialah seperti nelayan, pendosa, pemungut cukai, pekerja manual, pelayan dimasyarakat. Mereka bukan orang-orang terdidik dan tak punya pengaruh secarasosial. Yesus memilih dan menjadikan mereka partner terdekat dalam bekerjabukan karena siapa mereka, tetapi untuk menjadi apa dan siapa kelak menurutbimbingan dan kuasa-Nya. Ini benar-benar sebuah kriteria sangat subjektif,tetapi sekaligus sangat memenuhi semua aspek kepatutan dan kebenaran. Tak adaprotes apa pun dan dari siapa pun. Penafsiran angka 12 memberikanmakna yang penting. Mereka representasi ke-duabelas suku Israel. Mereka adalahumat Israel yang menjadi tujuan pertama Yesus diutus. Dalam arti yangsebenarnya, kita semua pengikut Kristus adalah umat pilihan itu. Oleh karenaitu ke-12 rasul itu adalah kita semua anggota Gereja, ditandai denganpembaptisan oleh Roh Kudus dalam nama Yesus Kristus. Kita juga mengalami hidupdan bekerja bersama Yesus, lalu dipilih dan diberi tanggung jawab untukmembentuk satu persekutuan umat beriman, atau lazimnya Gereja. Kita terpilihmenjadi saudara dan saudari dalam Kristus.  Menjadi orang-orang miliknyaKristus, kata Santo Paulus dalam bacaan pertama, kita hendaklah tetap hidupbersatu dengan Dia, berakar di dalam Dia dan dibangun di atas Dia. Kitahendaknya bisa mencegah komunitas persekutan kita dari ajaran lain yang kosongdan palsu yang bersumber dari roh-roh dunia ini. Kita terpanggil secara pribaditentu bagus, tetapi jauh lebih menyakinkan kalau kita giat membangunpersekutuan, yang salah satu fungsi utamanya ialah menangkal segala kepalsuanajaran dunia ini.  Benar bahwa kita terpanggil untukpergi ke gereja bersama, berdoa bersama, kerja bersama, tetapi jauh lebih bagusdan kuat ialah kita terpanggil untuk suatu persekutuan Tritunggal suci, menjadisatu seperti Yesus dengan Bapa adalah satu. Ini adalah pegangan kitasatu-satunya dalam memaknai bahwa kita adalah ber-duabelasan, yaitu bersekutu didalam Tuhan. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Bapa maha kuasa,kami mohon supaya Engkau membuka jalan selebar-lebarnya bagi kami untukmenghidupi janji permandian dan persaudaraan kami di dalam Gereja sampai kepadakepenuhannya. Kemuliaan kepada Bapa dan Putra dan Roh Kudus ... Dalam namaBapa...

Kencan Dengan Tuhan
Edisi Hari Senin, 8 September 2025 - Hidup dan bersikap sebagai Anak-anak Allah

Kencan Dengan Tuhan

Play Episode Listen Later Sep 7, 2025 6:02


Kencan Dengan Tuhan - Senin, 8 September 2025Bacaan: "Karena itu matikanlah dalam dirimu segala sesuatu yang duniawi, yaitu percabulan kenajisan hawa nafsu nafsu jahat dan juga keserakahan, yang sama dengan penyembahan berhala, semuanya itu mendatangkan murka Allah atas orang-orang durhaka." (Kolose 3:5-6)Renungan: Dahulu kala ada seorang raja yang bijaksana dan baik hati. Raja ini mengambil seorang anak laki-laki yang sedang memungut dan mengais-ngais sampah untuk mencari makanan dan mencari sesuatu yang dapat dijual. Di dalam istana raja, sang anak tersebut memulai kehidupan yang baru. Semua serba diatur dan disediakan dari mulai mandi, pakaian, mainan. Dia juga diajarkan tata krama dan sopan santun. Sang anak diajari bagaimana bersikap seperti seorang anak raja.Suatu ketika sang raja mengajak anak angkatnya untuk berkeliling negeri. Seluruh rakyat menyambut mereka dengan meriah. Anehnya sang anak laki-laki ini tidak tertarik dengan sambutan itu, dia lebih tertarik ketika melihat segerombolan anak-anak yang sedang mengais-ngais sampah, mencari makanan dan sesuatu yang bisa dijual. Kemudian anak laki-laki ini keluar dari rombongan raja dan bergabung dengan gerombolan anak-anak terdebut. Cerita di atas merupakan gambaran kita yang sekalipun sudah diangkat menjadi anak Allah, namun seringkali kita masih tertarik kembali kepada cara hidup yang lama dengan mengais-ngais sampah dosa. Hidup dalam perseteruan, kebohongan, perdukunan, mabuk-mabukan, penyembahan berhala, kata-kata kotor, dendam, perzinahan, perselingkuhan, pornografi dil. Allah menghendaki kita bersikap sebagai anak-anak Bapa Sorgawi dengan hidup menurut aturan-aturan Kerajaan Sorga. Kita memang masih hidup di dunia, tetapi kita tidak lagi hidup di bawah kuasa dosa yang dulu mengikat hidup kita. Allah sudah mengangkat kita menjadi anak-Nya dan kitapun harus memperlihatkan sikap hidup sebagai anak-anak Allah. Tuhan Yesus memberkati. Doa:Tuhan Yesus, ada banyak orang-orang di sekitarku (suami, istri, orang tua, anak-anak, sahabat) yang terlalu kecewa karena keegoisanku, kekerasan hatiku dan akar kepahitanku. Ini semua disebabkan karena aku sudah menjauh daripada-Mu, sehingga kehadiranku tidak membawa damai dalam keluargaku. Pasanganku tidak nyaman lagi hidup denganku, anak-anakku tidak betah lagi tinggal di rumah karena kecewa dengan orang tua yang selalu bertengkar dan tidak bisa memberi contoh yang baik buat mereka, orang tuaku tidak bahagia punya anak sepertiku. Tuhan pulihkan keluarga ku. Lahirlah kembali dalam kehidupan keluarga ku, agar damai sejantera yang selama ini hilang dari keluarga dan hati ku dapat tumbuh kembali. Amin. (Dod).

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan dan renungan Sabda Tuhan pada hari Sabtu dalam pekan ke-22 masa biasa, 6 September 2025

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later Sep 5, 2025 5:47


Dibawakan oleh Tika dari Paroki Santo Alfonsus Rodrigues Pademangan di keuskupan Agung Jakarta, Indonesia. Kolose 1: 21-23; Mazmur tg 54: 3-4.6.8; Lukas 6: 1-5.HARI TUHAN Renungan kita pada hari ini bertema: Hari Tuhan. HariTuhan bukanlah semata-mata untuk memenuhi kebutuhan atau kepentingan manusia,melainkan untuk kemuliaan Allah sendiri. Sejak awal penciptaan, Allahmenguduskan hari ketujuh sebagai hari istirahat, tanda perjanjian dan kasih-Nyakepada umat-Nya.  Namun, manusia sering kali memandang hari Tuhan hanyadari sisi kepentingan pribadi: sebagai kesempatan untuk beristirahat, berlibur,atau mengurus urusan duniawi. Padahal, esensi dari hari Tuhan adalah hari yangdikhususkan untuk mengarahkan hati, budi, dan seluruh hidup manusia kepadaAllah, Sang Pencipta dan Penyelamat. Merayakan hari Tuhan berarti mengakui bahwa Allahadalah sumber kehidupan, dan bahwa segala sesuatu berasal dari Dia sertakembali kepada-Nya. Perayaan ini bukan rutinitas formal, melainkan ungkapaniman yang lahir dari hati yang penuh syukur dan hormat. Setiap kali kitaberkumpul dalam perayaan Ekaristi pada hari Minggu, kita sebenarnya menyatakaniman bahwa Yesus Kristus yang bangkit adalah pusat hidup kita. Dengan demikian,hari Tuhan menjadi tanda bahwa hidup kita tidak berjalan sendiri, melainkan selaludalam penyertaan dan rahmat Allah. Namun, perayaan hari Tuhan tidak berhenti hanya padaliturgi di gereja. Iman yang diungkapkan dalam doa, pujian, dan syukur kepadaAllah harus diwujudkan dalam tindakan nyata berupa kasih dan pelayanan kepadasesama. Hari Tuhan menjadi kesempatan untuk memperbaharui diri agar semakinmampu mengasihi, memaafkan, dan melayani orang lain dengan rendah hati. Denganbegitu, hari Tuhan memiliki korelasi langsung dengan kehidupan sehari-hari,karena iman yang dirayakan menjadi iman yang dihidupi. Yesus menegaskan bahwa "Hari Sabat diadakan untukmanusia dan bukan manusia untuk hari Sabat" (Markus 2:27). Artinya, intidari perayaan hari kudus bukanlah sekadar aturan, melainkan perjumpaan denganAllah yang menghidupkan. Gereja lalu menetapkan hari Minggu, hari kebangkitanKristus, sebagai pengganti hari Sabat orang Yahudi. Minggu menjadi "hariTuhan" yang baru, karena pada hari itulah Yesus mengalahkan maut danmemberikan hidup baru. Dengan merayakan hari Minggu, kita mengenang karyapenyelamatan Allah yang berpuncak pada kebangkitan Kristus. Oleh sebab itu, hari Minggu tidak boleh dipandang hanyasebagai hari biasa atau sekadar hari libur, tetapi sebagai hari suci yang harusdirayakan dengan sungguh-sungguh. Kita dipanggil untuk hadir dalam perayaanEkaristi, memusatkan hati kepada Tuhan, dan mempersembahkan syukur kita. Lebihdari itu, kita dipanggil untuk menjadikan hari Minggu sebagai titik awalsemangat pelayanan dan kasih dalam minggu yang baru.  Marilah kita berdoa. Dalam namaBapa … Ya Allah yang mahakuasa, murnikanlah hati dan pikiran kami agarpersembahan kami kepada-Mu melalui doa dan pujian menjadi persembahan yanglayak bagi-Mu. Kemuliaan kepada Bapa … Dalam nama Bapa …

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan dan renungan Sabda Tuhan pada hari Jumat dalam pekan ke-22 masa biasa, 5 September 2025

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later Sep 4, 2025 6:04


Dibawakan oleh Patrisia Yesika dari Paroki Santa Maria Dikandung Tanpa Cela di Keuskupan Surabaya, Indonesia. Kolose 1: 15-20; Mazmur tg 100: 2.3.4.5; Lukas 5: 33-39.ALLAH BERSERTA KITA Renungan kita pada hari ini bertema: Allah BesertaKita. Yesus Kristus adalah Allah yang tidak kelihatan namun menjadi nyata dalamrupa manusia. Dalam diri-Nya, kita melihat wajah Allah yang penuh kasih, sabar,dan setia. Rupa Allah tidak lagi menjadi sesuatu yang jauh atau samar,melainkan hadir nyata dalam kehidupan sehari-hari melalui Yesus.  Setiap perbuatan-Nya—menyembuhkan yang sakit,mengampuni yang berdosa, memberi makan yang lapar—menjadi tanda kasih Allahyang tak terbatas. Dengan kata lain, siapa yang melihat Yesus, ia melihat Bapa(Yoh 14:9). Allah yang tampak dalam Kristus bukan hanya soal fisik,melainkan tentang bagaimana Dia menghadirkan diri. Perbuatan-perbuatan Yesusmenyingkapkan hati Allah yang peduli, dan sabda-Nya memberi kehidupan yangbaru. Roh Kudus, yang diutus oleh Yesus, menjadi jaminan bahwa penyertaan Allahtidak pernah berakhir. Dengan Roh dan Sabda-Nya, kita tidak dibiarkan berjalansendirian, melainkan selalu ditemani, dikuatkan, dan dituntun menuju kebenaran. Karena itu, saat Allah nyata dalam Kristus, sikap kitabukanlah berpuasa dalam arti mengalami kekeringan rohani, melainkan merayakankehadiran-Nya. Kehadiran Yesus adalah sukacita yang menghidupkan. Sepertiseorang sahabat yang hadir di tengah kita, tidak pantas bila kita hanyabersedih atau menutup diri, melainkan seharusnya bersyukur dan bergembira.Kehidupan iman menjadi sebuah perayaan kasih Allah, bukan beban ataukekosongan. Ketika kita sungguh mengalami Allah dalam Kristus,sikap kita yang paling mendasar adalah menyambut-Nya dengan hati terbuka. Kitadipanggil untuk mendengarkan sabda-Nya, mengikuti teladan-Nya, danmewartakan-Nya dalam hidup sehari-hari. Pengalaman akan Allah tidak berhentidalam doa pribadi saja, melainkan harus nampak dalam tindakan nyata: kasihkepada sesama, kerelaan mengampuni, dan kesediaan untuk melayani. KehadiranYesus harus diteruskan melalui hidup kita. Mari kita membayangkan ini. Seorang sahabat lama yangtiba-tiba datang berkunjung setelah sekian lama berpisah. Saat ia hadir, kitatentu tidak akan duduk murung, tidak menyapa, atau berpura-pura tidakmelihatnya. Sebaliknya, kita akan menyambutnya dengan hangat, menyediakanwaktu, bahkan merayakan kehadirannya. Begitu jugalah dengan Yesus.Kehadiran-Nya adalah momen perayaan iman, bukan saat untuk menutup hati. Maka, marilah kita bersikap layak terhadap kehadiranAllah yang nyata di dalam Kristus. Kita merayakan-Nya dalam doa, dalamEkaristi, dalam persaudaraan, dan dalam pelayanan sehari-hari. Dengan demikian,kita tidak lagi hidup dalam kekeringan rohani, tetapi dalam sukacita karenaAllah sungguh hadir, menyertai, dan menghidupkan kita melalui Yesus Kristus,Tuhan yang kelihatan dari Allah yang tidak kelihatan. Marilah kita berdoa. Dalam namaBapa … Ya Allah, kobarkanlah semangat iman kami setiap kali kami mendengarfirman-Mu. Bapa kami yang ada di surga … Dalam nama Bapa …

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan dan renungan Sabda Tuhan pada hari Kamis dalam pekan ke-22 masa biasa, 4 September 2025

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later Sep 3, 2025 8:26


Dibawakan oleh Shendy dan Andrew Jost dari Paroki Santo Albertus Agung di Keuskupan Agung Makassar, Indonesia. Kolose 1: 9-14; Mazmur tg 98: 2-3ab.3cd-4.5-6; Lukas 5: 1-11.DARI KEGELAPAN KE TERANG Renungan kita pada hari ini bertema: Dari Kegelapan keTerang. Hidup manusia sering kali berada dalam tarik-menarik antara kegelapandan terang. Kegelapan berupa dosa, kebiasaan buruk, ketidakadilan, atau godaanduniawi dapat membelenggu manusia sehingga sulit menemukan kebebasan sejati.  Namun, dalam Yesus Kristus, kita mendapatkan janjikelepasan dari kuasa kegelapan itu. Dialah yang memanggil manusia bukan hanyauntuk sekadar melihat cahaya, tetapi untuk sungguh masuk dan hidup di dalamterang-Nya. Para murid Yesus adalah teladan yang nyata: setelah menyaksikankuasa dan kasih-Nya, mereka rela meninggalkan perahu, jala, bahkan pekerjaandan keluarganya, lalu mengikuti Dia dengan hati yang bebas. Kelepasan dari kegelapan tidak terjadi semata-matakarena usaha manusia, melainkan karena kasih karunia Allah. Langkah pertamaadalah membuka hati untuk mengakui kelemahan dan dosa di hadapan Tuhan. Saatmanusia berani jujur terhadap dirinya sendiri dan datang kepada Yesus dengankerendahan hati, ia mengalami kuasa pengampunan yang membebaskan. Rasa bersalahyang membelenggu digantikan oleh damai sejahtera, dan ketakutan yang menekandigantikan oleh sukacita karena berada dalam genggaman kasih Allah. Namun, kelepasan juga membutuhkan keberanian untukmengambil keputusan. Sama seperti murid-murid yang dengan bulat hatimeninggalkan segalanya, manusia dipanggil untuk melepaskan ikatan kegelapandengan bebas, tanpa beban, dan tanpa menoleh kembali. Ini berarti ada kesediaanuntuk memutuskan relasi dengan dosa, meninggalkan pola hidup lama, sertamembuka diri pada pembaruan hidup yang ditawarkan Kristus. Keputusan ini bukansekadar meninggalkan sesuatu, melainkan bergerak menuju sesuatu yang lebihbesar: hidup dalam persatuan dengan Allah yang penuh kasih. Cara praktis untuk melepaskan kegelapan adalah denganmembangun relasi yang mendalam bersama Yesus melalui doa, sabda-Nya, danpersekutuan iman. Ketika hati manusia semakin dipenuhi firman Tuhan, terang ituperlahan mengusir kegelapan. Selain itu, langkah nyata seperti mengubahkebiasaan buruk, menjalin komunitas yang sehat, dan menyalurkan kasih kepadasesama juga menjadi jalan konkret untuk hidup dalam kerajaan terang. Proses initidak selalu mudah, tetapi dengan rahmat Tuhan, manusia mampu menjalaninya dengansukacita. Sebagai ilustrasi, bayangkan seseorang yang selamabertahun-tahun hidup dalam kebiasaan marah dan dendam. Ia merasa dikendalikanoleh rasa sakit hati, sehingga hidupnya selalu gelap. Namun suatu saat, iaberjumpa dengan kasih Kristus melalui doa dan bacaan Kitab Suci. Perlahan iamemutuskan untuk mengampuni orang yang melukainya. Keputusan ini membuathatinya bebas dan damai, bahkan wajahnya pun tampak lebih bersinar. Inilahgambaran nyata bagaimana melepaskan diri dari kuasa kegelapan dan masuk ke dalamterang Kristus yang memerdekakan. Marilah kita berdoa. Dalam namaBapa … Ya Yesus yang baik, ajarkanlah kami selalu untuk memilih jalan-Mu untukhidup di dalam terang. Salam Maria penuh rahmat … Dalam nama Bapa …

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan dan renungan Sabda Tuhan pada hari Rabu dalam pekan ke-22 masa biasa, 3 September 2025, Peringatan Santo Gregorius Agung, Paus dan Pujangga Gereja

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later Sep 2, 2025 9:19


Dibawakan oleh Riza Mashun dari Paroki Santo Agustinus di Keuskupan Agung Pontianak, Indonesia. Kolose 1: 1-8; Mazmur tg 52: 10.11; Lukas 4: 38-44.PEWARTAAN SABDA TUHAN TIDAK TERHENTIKAN Renungan kita pada hari ini bertema: Pewartaan SabdaTuhan Tidak Terhentikan. Ada sekelompok orang muda menggunakan media sosialuntuk mewartakan sabda Tuhan dan kehadiran kemuliaan Allah. Di tengah aruskonten hiburan yang sering menjauhkan orang dari iman, mereka dengan beranimembuat video singkat, refleksi Kitab Suci, atau doa sederhana yang dibagikansetiap hari.  Meskipun ada komentar sinis atau cibiran, mereka tidakberhenti. Justru dengan ketekunan dan kreativitas, pewartaan Injil menjangkauribuan orang yang mungkin tidak pernah hadir di gereja. Hambatan berupa cibirandiubah menjadi kesempatan untuk semakin menguatkan kesaksian. Contoh kegiatan pewartaan Injil ini menunjukkan bahwahambatan selalu ada, baik dalam bentuk keterbatasan sarana, penolakan, maupungodaan untuk berhenti. Namun dengan iman, kreativitas, dan disiplin rohani,Injil tetap menemukan jalannya. Tidak ada yang dapat menghentikan firman Tuhanketika ada hati yang terbakar untuk mewartakannya. Yesus sendiri menunjukkan kepada kita bahwa pewartaanInjil adalah panggilan yang tidak boleh dibatasi oleh tempat, waktu, ataukenyamanan pribadi. Ketika orang banyak hendak menahan Dia agar tinggal lebihlama, Ia menolak dengan lembut dan menegaskan bahwa Ia harus juga pergi ketempat-tempat lain. Sebab pewartaan bukanlah hanya untuk segelintir orang,tetapi bagi semua manusia. Sabda Allah adalah kabar keselamatan yang harusterus bergerak, tidak boleh dibatasi oleh keinginan atau hambatan manusiawi. Dalam hidup kita, sering kali ada banyak rintangan yangberusaha menghentikan pewartaan Injil: rasa takut, ketidakberanian,keterbatasan sarana, atau bahkan penolakan dari orang lain. Namun, semangatYesus menegaskan bahwa Injil tidak boleh terkurung oleh halangan-halangan itu.Justru di balik setiap tantangan, Allah memberi kita jalan baru untuk terusbersaksi. Hambatan bukanlah alasan untuk berhenti, melainkan kesempatan untukmenemukan cara kreatif dan penuh iman dalam menyampaikan kebenaran-Nya. Cara untuk mengatasi hambatan pewartaan antara laindengan membangun iman yang kuat melalui doa, sehingga hati kita tidak mudahgentar menghadapi penolakan. Selain itu, pewarta harus menghidupi sabda Tuhanterlebih dahulu dalam keseharian, sehingga kesaksian hidup menjadi Injil yangterbuka bagi banyak orang. Teknologi juga dapat menjadi sarana efektif, di manapewartaan dapat menjangkau jiwa-jiwa yang jauh sekalipun. Dengan demikian,Injil dapat terus tersebar tanpa batas. Marilah kita berdoa. Dalam namaBapa … Ya Tuhan Yesus, kuatkanlah iman dan semangat hidup kami sebagai parapengikut-Mu, agar kami senantiasa tekun dan mewartakan kehadiran Kerajaan Allahdi dalam dunia ini. Salam Maria penuh rahmat … Dalam nama Bapa …

Kencan Dengan Tuhan
Edisi Hari Kamis, 28 Agustus 2025 - Menyimpan yang baik, melepaskan yang buruk

Kencan Dengan Tuhan

Play Episode Listen Later Aug 27, 2025 6:20


Kencan Dengan Tuhan - Kamis, 28 Agustus 2025Bacaan: "Sabarlah kamu seorang terhadap yang lain, dan ampunilah seorang akan yang lain apabila yang seorang menaruh dendam terhadap yang lain, sama seperti Tuhan telah mengampuni kamu, kamu perbuat jugalah demikian." (Kolose 3:13)Renungan Ada seseorang yang mempunyal dua Kantong. Pada kantong yang satu terdapat lubang di bawahnya, tetapi pada kantong yang lain tidak ada lubangnya. Segala sesuatu yang menyakitkan yang pernah didengarnya seperti kata-kata makian, sindiran, gosip dan kata-kata kotor dituliskannya di sebuah kertas, digulung kecil. kemudian dimasukkan ke dalam kantong yang berlubang. Tetapi semua yang indah, semua yang benar, semua yang menyukakan hati dan bermanfaat dituliskan di sebuah kertas kemudian dimasukkan ke dalam kantong yang tidak ada lubangnya. Pada malam hari, la mengeluarkan semua yang ada di dalam kantong tak berlubang, membacanya dan menikmati hal-hal indah yang sudah diperolehnya sepanjang hari itu. Kemudian la merogoh kantong yang berlubang, tetapi tidak menemukan sesuatu. Maka lapun tertawa bahagia dan tetap bersukacita karena dari kantong tersebut tidak ada sesuatu yang merusak hati dan jiwanya. Memelihara pikiran-pikiran jahat dan segala sesuatu yang menyakitkan hati, hanya akan membuat kita tidak bisa menikmati kebahagiaan hidup. Jiwa menjadi tertekan dan tidak ada gairah menjalani kehidupan. Sebuah penelitian di Amerika menyatakan bahwa sikap hati yang tidak benar seperti sakit hati, iri hati dan kemarahan merupakan penyebab kematian yang cukup serius. Hati yang menyimpan luka juga dapat menjadi pemicu timbulnya berbagai penyakit seperti kanker hati, kanker payudara, mag, migrain, kanker paru-paru dan sebagainya. Sebab itu, janganlah menyimpan apa yang tidak baik dalam kantong hati dan hidup kita. Namun sayang sekali, banyak di antara kita yang melakukannya dengan terbalik, menaruh semua yang baik di kantong berlubang dan menyimpan semua yang jelek di kantong tak berlubang. Setiap hari kita pasti mengalami kejadian yang menggembirakan walau sedikit. Simpanlah itu semua di kantong tak berlubang. Semuanya ini akan menggembirakan kita. Sebaliknya abaikan dan jangan pedulikan perlakuan yang kasar, ketidakadilan, penolakan, kata-kata kotor dan kasar. Masukkan semuanya itu ke kantong berlubang. Kalau kita bisa melakukannya, maka akan banyak orang diberkati melalui kesaksian hidup kita. Tuhan Yesus memberkati.Doa:Tuhan Yesus, ajarilah aku untuk menyimpan semua yang baik, yang pernah kuterima dari siapapun juga walau hanya seulas senyuman. Dan mampukan aku untuk membuang semua kebencian, dendam, iri hati yang berlebihan agar hatiku tetap penuh sukacita. Jangan biarkan iblis mencuri damai sejahtera-Mu dari dalam hatiku. Siram hatiku dengan Darah-Mu, sehingga menjadi benteng pertahanan dari segala hal-hal yang tidak baik yang kujumpai setiap hari. Amin. (Dod)

Renungan Anak GKY Mabes
Kekuatan Paulus (27 Agustus)

Renungan Anak GKY Mabes

Play Episode Listen Later Aug 26, 2025 2:44


Hai Wonder Kids, kembali dalam renungan anak GKY Mangga besar. Judul renungan hari ini adalahKEKUATAN PAULUSMari kita membaca Firman Tuhan dari KOLOSE 1: 28-29Dialah yang kami beritakan, apabila tiap-tiap orang kami nasihati dan tiap-tiap orang kami ajari dalam segala hikmat, untuk memimpin tiap-tiap orang kepada kesempurnaan dalam Kristus. Itulah yang kuusahakan dan kupergumulkan dengan segala tenaga sesuai dengan kuasa-Nya, yang bekerja dengan kuat di dalam aku.Wonder Kids, tahukah kamu apa keinginan Paulus? Paulus ingin semua orang mengenal Tuhan Yesus dan menjadi dewasa di dalam Kristus.Bagaimana Paulus melakukannya? Dengan mengingatkan dan mengajar orang lain. Apa yang Paulus gunakan? Kata-kata seperti kita: kata kerja, kata benda, kalimat, dan pelajaran. Kita juga punya alat yang sama, lho!Apakah dulu lebih mudah menceritakan tentang Tuhan Yesus? Tidak juga. Paulus mengatakan bahwa itu adalah pekerjaan yang sulit. Ia harus bekerja keras, mengunjungi banyak orang, dan mengajar mereka. Tapi dari mana Paulus mendapat kekuatan? Dari Tuhan Yesus! Paulus berkata, “Kekuatan Tuhan Yesus bekerja luar biasa di dalamku.”Wonder Kids, saat kamu bekerja untuk TUHAN, ingatlah bahwa TUHAN juga bekerja bersamamu.MARI KITA BERTUMBUH DI DALAM ANUGERAH TUHANKamu masih kecil, tapi kamu bisa menggunakan alat yang sama seperti Paulus. Undang temanmu untuk ikut ibadah Sekolah Minggu. Ceritakan tentang Tuhan Yesus kepada mereka. Atau buat kartu ucapan untuk menghibur teman yang sedang sedih.Mari kita berdoaTuhan Yesus, terima kasih atas kasih-Mu yang luar biasa. Aku berdoa agar aku bisa mengenal Engkau lebih dalam dan membagikan kasih-Mu kepada teman-temanku. Dalam nama Tuhan Yesus aku berdoa, Amin.Wonder Kids, INGATLAH BAHWA KEKUATAN TUHAN YESUS BEKERJA DI DALAMMU. Tuhan Yesus memberkati

Samoan Devotional
E mafai ona sili atu lou faatumuina 2(You can be filled with more 2)

Samoan Devotional

Play Episode Listen Later Aug 18, 2025 4:50


OPEN HEAVENSMATALA LE LAGI MO LE ASO LUA 19 AOKUSO 2025(tusia e Pastor EA Adeboye)Manatu Autu: E mafai ona sili atu lou faatumuina 2(You can be filled with more 2)Tauloto -Tusi Paia–2 Tupu 4:6 “Ua tūtūmu ipu, ‘ona fai atu lea o ia i lana tama, “‘Ia toe ‘aumai se isi ipu ‘iā te a‘u;” ‘ona fai mai ai lea o ia ‘iā te ia, “E leai se toe ipu.” ‘Ona utu ai lea o le suāu‘u.”‭‭Faitauga – Tusi Paia –2 Tupu 4:1-6O le asō, o le a faaauau atu le tatou talanoaga i le faatumuina i le faauuga i vaega eseese. O le mea moni a faapea o malosi atoatoa lou ma'a faaleagaga i le asō, e lē faapea o le a lē mafai ona faatumuina atili. O le tulaga moni, e leai se tapulaa e iloa ai ua tumu atoatoa lou ma'a faaleagaga. Fai mai le 1 Korinito 12:31, ‘Ia ‘outou naunau i mea alofa e sili'. Ia e matuā naunau pe a oo i le fia faatumuina i le faauuga. A e faitau i le 2 Tupu 1:9-12, ina ua valaau Elia e paū le afi mai le lagi e susunuina ai vaegaau e lua a'o o mai e saisai atu o ia, e te iloa ai sa faatumuina o ia i le faauuga. Peitai e oo atu i le taimi i le 2 Tupu 2:9-15, na fai atu Elisaia ia Elia, ‘ou te manao i le tulaga e sili atu ia te oe, lau afioga'. Sa matuā faatumulia Elia i le faauuga e mafai ona ia valaau ona paū mai lea o le afi mai le lagi i soo se taimi e manao ai, sa ia mafai foi ona tapunia le lagi ona leai lea o se timu e paū mo le sili atu ma le tolu tausaga, ae na manao Elisaia ia faaluaina le agaga lea, ma sa ia mauaina. E mafai foi ona e maua le faauuga e sili atu i ou taitai faaleagaga. Le au pele e, e mafai ona faatumuina oe i le faauuga e siitia pea. Fai mai le Kolose 2:9 o le tumu o le uiga Atua o loo ia Iesu. Sa faatumuina Iesu i le Agaga Paia, peitai sa ia vavaeeseina o ia ina ia faaopoopo pea le faauuga (Mataio 14:23). O soo se taimi e na te faia ai se vavega faapitoa, e aluese i se nofoaga tuufua e tatalo e toe faatumuina. O Lē na te tauaveina le tumu atoatoa o le uiga Atua o le Tolutasi Paia, sa vavaeeseina o ia ia faaopoopoina pea le faauuga. O le tasi o mafuaaga autu e toatele ai faifeau a le Atua e siitia ona toe pauū lea, ona o le taimi lava e oo atu i se tulaga maualuga, ua le toe naunau e faaopoopo le faatumuina o le faauuga. Ua le toe suesue i le Tusi Paia e pei ona iai muamua, ua faaitiitia le taimi tatalo ona ua matua tele galuega fai. O soo se tagata taalo, e na te iloa lelei e tatau ona galue malosi ina ia avea ma siamupini. Peitai, o le tumau ai ma siamupini, e tatau ona galue malosi atu. O le mea lilo lea i le tuputupu ae faifaipea i le Atua. Afai lava e te fiainu pea ia faaopoopoina, e sasaa pea e le Atua ia te oe. Ina ua faatonu e Elisaia le fafine i le faitauga o le Tusi Paia o le asō e faanoi mai ni ipu lē susua, na liligi pea le suauu ao iai pea ipu lē susua. O le tele ona e usitai i le Atua, o le tele foi lena ona ia sasaa Lana faauuga ia te oe ma avea oe ma mea ofoofogia i le lalolagi. TataloTamā, faamolemole faatumu a'u ia faaopoopo pea lou faauuga i aso uma, i le suafa o Iesu, Amene. 

Samoan Devotional
Ia faatumu I taimi uma 7 (Always refill 7)

Samoan Devotional

Play Episode Listen Later Aug 16, 2025 4:28


OPEN HEAVENSMATALA LE LAGI MO LE ASO SA 17 AOKUSO 2025(tusia e Pastor EA Adeboye)Manatu Autu: Ia faatumu I taimi uma 7 (Always refill 7)Tauloto -Tusi Paia–Ioane 6:55 “auā o lo‘u tino o le mea e ‘ai moni lea, o lo‘u toto fo‘i o le mea e inu moni lea.”‭‭Faitauga – Tusi Paia –1 Korinito 11:26-34I le faaiuga o lenei a'oa'oga faasolo, ou te mana'o ia e silafia e mafai fo'i ona toe faatumuina oe fa'aleagaga e ala i le Faamanatuga Paia. Na fetalai Iesu i le tusi o Ioane 6:48-51; “Afai e te ai i lo'u tino ua e ai i le areto o le ola.” I se isi fa'aupuga, na Ia fetalai, “O le areto o le ola o lo'u tino.” A e ai i le tino o Keriso ua e ai i se tino e tumu i le mana ma le faauuga a Agaga Paia; ua e avatu uma lea faauuga i totonu ia te oe. Afai e te talia le Faamanatuga Paia ma le tatau, e mautinoa o le a faatumulia lou malosi fa'aleagaga. Ina ua pa'i le fafine sa ia te ia le punatoto I le ofu o Iesu, na fetalai Iesu ua alu ese atu le mana na ia te Ia, (Mareko 5;25-34). A e ai i le areto, ua e talisua i mea mamana aua o le mana o le faailoga o le tino o Keriso. O le uaina o le Faamanatuga Paia, o le faailoga o le toto Paia o Iesu, o loo i ai le soifua atoatoa o Iesu (Levitiko 17:11). Fai mai le tusi o Kolose 2:9, “Auā o loo mau i totonu ia te Ia le tumu uma lava o le uiga Atua ua i lona tino.” O lea la, o le tuuina o lona soifua i totonu ia te oe e ala i le inuina o le uaina o le Faamanatuga Paia o le tuuina atu lea o le tumu uma lava o le uiga Atua i totonu ia te oe lava, pe a e inu i le uaina ma le tatau. I le matou nuu o Yorubaland anamua, afai e aami i taulasea e fofō tagata mamai tigaina ma ua toe a feoti, e masani ona fai taulasea i aiga o gasegase tigaina nei e avatu ni lavalava, ma se ata poo se faatusa o le tagata ma'i e fai ma ona sui. Ona fa'aofu lea e taulasea o le ata poo le faatusa i ofu o le tagata ma'i ma ave tu'u i le ogatotonu o le nu'u i le leva o le po. Afai e savali ane se isi ma vaai i le faatusa, o le a ola le ma'i ae oti le tagata na vaai i le faatusa. O le a faapea mai tagata matutua o le ola o le tagata na sau i fafo i le po e vaai i le mea sa lē tatau ona vaai i ai, ua fai lea ma sui i le ola o le uso na ma'i tigaina. O se taumafaiga lea a le tiapolo e fa'ata'ita'i polokalame faavae mautu, o le suitulaga, a le Atua. Le au pele e, a e talisua ma le tatau i le Faamanatuga Paia, o le a aveesea ou vaivaiga ma e maua le malosi o Keriso. E te maua lona soifua ma suia ai ou faaletonu uma i lona mana e leai se tapula'a, e lē gata. Talisua I le tino o Iesu ma inu i lona toto e lē aunoa; o le a Ia toe faatumu lau utu fa'aleagaga ma avatu ia te oe le malosi ma le mana e faataunuu ai lona finagalo ma lona faamoemoe mo lou soifua. I le suafa o Iesu, Amene.

Samoan Devotional
Ia faatumu I taimi uma 4 (Always refill 4)

Samoan Devotional

Play Episode Listen Later Aug 13, 2025 4:54


OPEN HEAVENSMATALA LE LAGI MO LE ASO TOFI 14 AOKUSO 2025(tusia e Pastor EA Adeboye) Manatu Autu: Ia faatumu I taimi uma 4 (Always refill 4)  Tauloto –  Kolose 3:16 “Ia nofo le afioga a Keriso i totonu ‘iā te ‘outou ‘iā tele lava, a o ‘outou a‘oa‘o ma apoapoa‘i le tasi i le tasi i le poto uma lava, a o ‘outou pepese fo‘i i salāmo ma pese, ma siva fa‘aleagaga ma le fa‘afetai i le Atua i o ‘outou loto.” Faitauga - Tusi Paia: Iosua 1:6-9 I aso e tolu ua mavae atu, sa ou talanoa atu i le taua o le toe faatumu i le faauuga. O le asō ma nai aso o sosoo atu nei, o le a ou talanoa atu I auala e mafai ai e le au faatuatua ona toe faatumuina.  O soo se atalii poo se afafine o le Atua,e tatau ona e faamautinoaina o loo e naunau ma filiga i mea e finagalo iai le Atua, e le tatau ona faaitiitia. O le Upu a le Atua o se auupega malosi e toe faatumu ai lou ma'a faaleagaga, ma o le mafuaaga lea e tatau ai ona tele lou taimi e faaalu e suesue, tauloto ma mafaufau i ana afioga i aso uma.  O nei aso, o le tele o kerisiano ua le toe taulotoina fuaitau o le Tusi Paia ona ua faigofie ona maua i luga o le telefoni. A sue e se tagata se fuaitau o le Tusi Paia, e mafai ona sue i luga o le google poo isi auala. E na o se vaega lava o le fuaitau e sue ae faaali mai loa le fuaitau atoa. E ui ina lelei vaega faatekonolosi ua faigofie ai, ia e manatunatu i fuaitau o le Tusi Paia ma tauloto, aua e saunia ai oe e faasagatau atu i soo se mea o taumafai mai ai le tiapolo ia te oe. I le Mataio 4:1-11, na manumalo Iesu i faaosoosoga a le tiapolo i le sii mau mai i afioga paia a le Atua. E lei iai ni auala e sue ai ni fuaitau i lena taimi, ma e na te lei manaomia, na ia silafia le Upu a le Atua i lona loto aua sa taulotoina ma sa manatunatu iai. O lo'u tama faaleagaga e lei aoaoina i se aoga, peitai e tele fuaitau o le Tusi Paia e na te taulotoina ma teu i lona loto. Afai e mafai ona ia taulotoina afioga mai le Tusi Paia, e te mafaia foi.  I le Ioane 6:63, na fetalai Iesu o ana upu o le agaga ia ma le ola. O lona uiga, o le tele o ana Upu e te avea ma teuina, o le tele foi lena ona faatumu oe i le agaga. Auā o lo‘o ola le afioga a le Atua, o lo‘o matuā galue fo‘i, o lo‘o sili fo‘i lona ma‘ai i pelu uma e fa‘atau ma‘ai itū,  (Eperu 4:12). A'o e faatumu lou tagata i lana Upu, e na te faaali atu ni mea, o mafutaga ma isi tagata, ma nofoaga e vave ona uma ai lou ma'a faaleagaga ma tuia lou faatuatua.  O se tasi o auala e te iloa ai poo faatumu moni oe i le Upu a le Atua o le suesue lelei lea o lau talanoa. Fai mai le Mataio 12:34, o le tele o mea i le loto e tautala mai ai le gutu. A faatumu lou loto i le Upu a le Atua, e tumu foi lou gutu I lana upu. O le tele ona e suesue i le Upu a le Atua, o le tele foi lena ona e faapei o ia (2 Korinito 3:18).  Le au pele e, ia e faamasani ma lou loto atoa e suesue, tauloto ma manatunatu i le upu a le Atua ona e malosi lelei lea i le agaga i taimi uma. Ou te tatalo ia aua lava nei faaitiitia lou naunau ma lou filiga I mea tau le Atua , I le suafa o Iesu. E faafia ona e suesue, tauloto ma manatunatu i le Upu a le Atua? i le suafa o Iesu, Amene.

Podcast Literatur Perkantas Nasional
KISAH BUKU "Kitab Kolose"—Bersyukur Dengan Hati

Podcast Literatur Perkantas Nasional

Play Episode Listen Later Aug 10, 2025 7:43


Buku "Kitab Kolose: Mengakui Supremasi Kristus dalam Hal-hal Sederhana dan Sepele" (Victor P. H. Nikijuluw)

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan-bacaan dan renungan Sabda Tuhan pada hari Minggu Biasa ke-18, 3 Agustus 2025

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later Aug 3, 2025 10:40


Dibawakan oleh Pastor Peter Tukan, SDB dari Salesian Don Bosco Gerak di Keuskupan Labuan Bajo, Indonesia. Pengkhotbah 1: 2; 2: 21-23; Mazmur tg 90: 3-4.5-6.12-13.14.17; Kolose 3: 1-5.9-11; Lukas 12: 13-21.BERHARAP MENJADI KAYA Tema renungan kita pada hari Minggu Biasa ke-18 ini ialah: Berharap MenjadiKaya. Secara natural manusia di dunia cenderung menjadikan barang, sesamamanusia, benda dan hal-hal non materi untuk menjadi miliknya. Kecenderunganuntuk menjadi kaya bagi manusia merupakan hal biasa. Ini adalah sifat yangmelekat pada pribadi manusia dan keluarga atau kelompok orang. Harapan menjadikaya di dunia ini menjadi keinginan yang mendasar. Satu keluarga mempunyai kebiasaan berdoa bersama sudah berjalan sejak lama,terutama pada malam hari sebelum atau sesudah makan. Setiap orang salingmengingatkan untuk kesempatan istimewa itu supaya semua dapat terlibat. Ketikasatu atau dua anggota keluarga agak terlambat karena urusan pekerjaan di luarrumah, anggota yang lain rela menunggu. Bagi yang berada di luar daerah,berusaha berdoa sendiri, agar sama dengan yang ada di rumah. Intinya, setiapanggota keluarga menjadikan doa bersama itu sebagai sebuah quality time, kesempatan yang sangat berharga. Absen, berarti rugibagi yang bersangkutan. Dengan memanfaatkan sungguh-sungguh kesempatan istimewa tersebut, keluargaitu benar-benar menikmati yang namanya kekayaan yang dimiliki  baik sebagai pribadi maupun bersama dalamkeluarga. Yang dimaksudkan kekayaan itu, paling kurang ada tiga unsur yangpenting di sini. Pertama ialah rasa memiliki satu sama lain sebagai satukeluarga. Di sini ada keluarga atau home, jadi tidak bergantung pada rumah,perlengkapan, uang dan barang-barang dunia ini. Setiap pribadi salingmemperhatikan dan berhubungan supaya dapat dihindari seseorang yang tidakterhitung. Kedua, rasa memiliki itu dipertahankan dengan ikatan kebutuhan yangmempersatukan sebagai keluarga. Belum tentu orang-orang punya rasa memiliki,menjadi sebuah kekuatan dan sangat bernilai, jika mereka tidak memperkuatpersekutuan sebagai keluarga atau komunitas. Cara memperkuatkannya ialah denganpertemuan atau perjumpaan yang rutin. Rasa cinta dan kebutuhan untuk melengkapisatu sama lain akan semakin kuat jika orang secara rutin bertemu danberinteraksi. Ketiga, sebuah kebersamaan itu adalah dalam dan bersama Tuhan. Doa bersama,pelayanan dan pengutamaan kemuliaan kerajaan Allah adalah gaya hidup parapengikut Kristus. Jika orang-orang kristiani dan pengikut Kristus memilih hanyadua unsur pertama tadi dan tidak dilengkapi yang ketiga ini, mereka belum dapatdikatakan memiliki kekayaan yang sesungguhnya. Hendaknya kita berharap untukterpenuhi kekayaan-kekayaan ini: rasa memiliki sebagai sesama, persekutuansebagai anak-anak Allah, dan kemuliaan kerajaan Allah. Jangan membuat hidupmenjadi sia-sia hanya karena ketiga hal ini tidak diindahkan. Marilahkita berdoa. Dalam nama Bapa ... Ya Allah, berkatilah kami agar perayaan hariMinggu ini menjadi kekuatan baru bagi kami, yaitu menjadikan Dikau sebagaikekayaan kami yang utama. Salam Maria penuh rahmat ... Dalam nama Bapa ...

Samoan Devotional
O lou lumanai (Your future)

Samoan Devotional

Play Episode Listen Later Jul 28, 2025 4:50


OPEN HEAVENSMATALA LE LAGI MO LE ASO LUA 29 IULAI 2025(tusia e Pastor EA Adeboye)Manatu Autu: O lou lumanai (Your future)Tauloto -Tusi Paia–Faataoto 4:18  “A o le ala o ē amiotonu, e tusa ia ma le malamalama o le ao, o lo‘o tupu pea lona malamalama e o‘o i le totonu o le la.”‭‭Faitauga – Tusi Paia –2 Korinito 5:16-17I aso e lua ua tuanai, sa ou talanoa atu i lou tuanai ma lou taimi nei. O le a faauma lenei a'oa'oga i le talanoaina o lou lumanai ma le a'afiaga e afua mai I lou taimi nei.     I lou tulaga o se tagata faatuatua, ua maua'a lou lumanai aua e pule le Atua i lou tuanai, ma le taimi nei, faapea ma lou lumanai. O ia o le Alefa ma le Omeka! O le mafua'aga lena e faapea mai ai le tusi o Kolose 1:27-“o Keriso lea o lo‘o ‘iā te ‘outou, o le fa‘amoemoe i le manuia.”‭‭Ae le gata i lea o loo faapea mai le tusi o Isaia 3:10 –“Fai atu ia i lē ‘ua amiotonu, e manuia o ia”. O folafolaga nei mai le Atua, e faamaonia ai ia te oe, e manuia lou lumanai.E lua vaega e fa'avasega ai lou lumanai: o lou lumanai i le lalolagi ma lou lumanai i le ola e faavavau. A fai o oe o se Kerisiano fa'amaoni, e le tatau ona e atugalu mo a taeao aua foi, ua folafolaina e le Atua lona tausia o oe i le lalolagi. I le tusi o Ioane 14:13 - o lo'o faapea mai  Iesu, o so'o se mea e te ole atu ai i lona suafa o le a foa'ina ia te oe. O lo'o faapea mai foi o ia i le tusi o Mataio 7 :9-11- po'o le a le tulaga faaletonu o loo tatou iai, e le mafai e se tagata ona tuu atu i a latou fanau ni ma'a pe a latou ole mai i se areto. O lona uiga, e faapefea ona tatou manatu na te le aumaia iai tatou so'o se mea lelei tatou te ole atu ai ia te ia? Afai o oe o se afafine poo se atalii o le Atua, ua folafolaina mai e ia, e leai se mea lelei e te mativa ai i lenei lalolagi.Ua folafolaina e le Atua lona tausia o oe pe a mavae lenei lalolagi – I le Ioane 14:1-3 o lo'o fetalai Iesu e faapea: “Aua le atuatuvale o ‘outou loto; ‘ia ‘outou fa‘atuatua i le Atua, ‘ia fa‘atuatua mai fo‘i ‘iā te a‘u. E tele mea e nonofo ai i le maota o lo‘u Tamā; ‘ana leai, ‘ua ‘ou fai atu ‘iā te ‘outou; ‘ou te alu e sauni se mea e nonofo ai ‘outou. ‘Āfai fo‘i ‘ou te alu ma sauni se mea e nonofo ai ‘outou, ‘ou te toe sau, ‘ou te talia fo‘i ‘outou ‘ia fa‘atasi ma a‘u; ‘ina ‘ia i ai ‘outou i le mea ‘ou te i ai a‘u.”‭I lou tulaga o le alo moni o le Atua, a e tuua lenei lalolagi, o se fale tele I le aai e fausia i le ‘auro mao'i o lo o faatali mai mo oe i le lagi. Le ‘au pele, afai e te lei tuuina atu lou ola ia Iesu Keriso, o loo e iai i le malo o le pouliuli, ma e faaluaina le leaga mo oe. I le lalolagi, e iai le pule faitalia  a Satani e faatamaia lou ola, aua o loo e iai i lona malo. Ae a o'o foi i le fa'avavau, e lafoai oe i le lepa afi, e mamao ese ma le Atua, o le puna'oa o le filemu, le olioli ma le malamalama. A fai e te lei tuuina atu lou ola ia Iesu, liliu nei ia te ia, aua a I fafo o le Atua, e malaia lou lumanai (Isaia 3:11). A fai o e ia Keriso, ma tumau ia te ia, e manuia lou lumanai, i le suafa o Iesu, Amene.  

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan-bacaan dan renungan Sabda Tuhan pada hari Minggu Biasa ke-17, 27 Juli 2025

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later Jul 26, 2025 16:06


Dibawakan oleh Oliva Ivania, Elia Monteiro, Meri Kaona dan Hendrik Monteiro dari Komunitas Kongregasi Bunda Hati Tersuci Maria di Keuskupan Maumere, Indonesia. Kejadian 18: 20-33; Mazmur tg 138: 1-2a.2bc-3.6-7ab.7c-8; Kolose 2: 12-14; Lukas 11: 1-13.MEMINTA DENGANBAIK Tema renungan kita pada hari Minggu Biasa ke-17 ini adalah: Meminta DenganBaik. Hari minggu lalu, renungan kita menekankan tentang menerima dengan baik. Adaseorang remaja setelah mendengar renungan itu, ia menulis di pesan whatsappkepada Pastor Parokinya, begini: “Pastor, kalau begitu sebelum kita dapatmenerima dengan baik, seharusnya kita lebih dahulu meminta dengan baik kan?”  Komentar dan refleksi remaja itu dapat menjadi inspirasi renungan kita ini.Kita menerima sesuatu atau seseorang, berdasarkan permintaan atau tidak denganpermintaan. Tanpa permintaan, yang kita terima itu adalah hadiah atau pemberianyang cuma-cuma. Sedangkan jika kita mendapatkan sesuatu dengan permintaan, ituberarti kita diharapkan meminta dengan baik. Di dalam bacaan-bacaan kita padahari ini, kita dapat dituntun untuk meminta dengan baik kepada Tuhan. Palingkurang ada tiga hal di sini tentang meminta dengan baik. Pertama, menyangkut kemendesakan atau kepentingan yang urgen, kita memintaTuhan dengan keyakinan yang kuat dan dapat membuat perhitungan dengan Tuhan.Setiap kebutuhan kita yang mendesak tentu berkaitan dengan nasib hidup ataumati. Abraham berbuat itu dengan Tuhan seperti yang dikisahkan dalam bacaanpertama. Demi nasib keselamatan jiwa, ketika berhadapan dengan ancaman dosayang mematikan, kita dapat meminta banyak atau cerewet seperti Abraham, bahkanmendesak Tuhan untuk berpihak pada kita, demi keselamatan jiwa kita. Kedua, kita meminta kepada Tuhan didasarkan pada prinsip bahwa kitasenantiasa bergantung pada penyelenggaraan Tuhan. Hal ini sangat berkaitandengan hidup kita yang fana dan sikap kita yang rendah hati. Memang kitamemiliki banyak kebutuhan untuk dipenuhi, tetapi kita harusnya bersikap sepertianak terhadap Bapa, yaitu kita pasrahkan hidup kita sambil meminta curahanberkat-Nya supaya dilimpahi kepada kita. Soal akan diberikan sesuai dengankeinginan kita, jumlahnya banyak atau sendikit, waktunya tepat atau tidak, kitaserahkan kepada Bapa. Ia yang memiliki kehendak untuk terjadi. Doa “Bapa Kami”yang selalu kita ucapkan merupakan cara kita meminta dan berpasrah kepadakehendak Bapa untuk terjadi. Tak ada kemendesakan di sini. Ketiga, dalam soal kualitas hidup beriman, hendaknya kita meminta untuksuatu kebaruan, yang lebih maju dan lebih baik. Kita ingin meninggalkan yanglama, yang tidak berguna, dan yang jelek. Kita juga berusaha menghindaripermintaan untuk mendapatkan yang banyak, menjadi kaya, menjadi penuh dengansemangat duniawi, dan menjadi melekat dengan dunia ini. Maka kabar gembira bagikita pada hari ini mengingatkan kita untuk meminta kepada Tuhan dengan carayang baik, yaitu kemendesakan keselamatan kita, kepasrahan kita kepadakehendak-Nya, dan kepentingan kualitas hidup iman kita. Marilahkita berdoa. Dalam nama Bapa ... Ya Bapa maha murah, jadikanlah kamiorang-orang beriman yang selalu berharap dan bergantung pada setiappenyelenggaraan-Mu kepada kami di dalam segala situasi kehidupan. Kemuliaankepada Bapa dan Putra dan Roh Kudus ... Dalam nama Bapa ...

Podcast Literatur Perkantas Nasional
KISAH BUKU "Kitab Kolose"—Alasan Seorang Pelayan Berdoa

Podcast Literatur Perkantas Nasional

Play Episode Listen Later Jul 26, 2025 6:17


Buku "Kitab Kolose: Mengakui Supremasi Kristus dalam Hal-hal Sederhana dan Sepele" (Victor P. H. Nikijuluw)

Renungan Anak GKY Mabes
Apa Itu Kesatuan (26 Juli)

Renungan Anak GKY Mabes

Play Episode Listen Later Jul 25, 2025 2:52


Hai Wonder Kids, kembali dalam renungan anakGKY Mangga besar. Judul renungan hari ini adalah APA ITU KESATUAN? Mari kita membaca Firman Tuhan dari KOLOSE 3: 13Sabarlahkamu seorang terhadap yang lain, dan ampunilah seorang akan yang lain apabilayang seorang menaruh dendam terhadap yang lain, sama seperti TUHAN telahmengampuni kamu, kamu perbuat jugalah demikian.  Wonder Kids, apa itu kesatuan? Kesatuan berartimemilih untuk akur dengan orang lain. Walaupun kelihatannya mudah, ternyata initidak selalu gampang. Kesatuan artinya:Ketika ada yang membuatmu marah, kamu memilih tidak membalasnya.Ketika ada yang menyakiti hatimu, kamu tidak membalas menyakitinya. Kamu mengampuni ketika kamu tidak ingin melakukannya.Kamu bersikap baik meskipun kamu tidak menginginkannya. Kamu sabar meskipun kamu sedang ingin marah. Kesatuan berarti tetap bersama, meskipun banyakhal di dunia ini ingin memisahkan kita. Bukankah ini ide luar biasa dari TUHAN? MARI KITA BERTUMBUH DI DALAM ANUGERAH TUHANWonder Kids, kesatuan bukan hanya berlaku bagiGereja, tapi berlaku di dalam keluarga juga. Daripada fokus pada hal-hal yang tidak kamusukai dari keluargamu, coba pikirkan hal-hal yang sama-sama kalian sukai.Misalnya, kalian semua tinggal di rumah yang sama, suka makan es krim coklat,dan yang pasti, kalian semua adalah anak-anak TUHAN! Mari kita berdoaTUHAN, ajari akuuntuk selalu mengampuni teman-temanku seperti Engkau mengampuni aku. Tolong akuuntuk bersikap baik dan penuh kasih. Terima kasih untuk kasih-Mu yang takterbatas. Dalam nama Tuhan Yesus aku berdoa, Amin. WonderKids,  KESATUAN MEMBUAT KITA HIDUP DAMAIDAN PENUH KASIH. Tuhan Yesus memberkati 

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan-bacaan dan renungan Sabda Tuhan pada hari Minggu Biasa ke-16, 20 Juli 2025

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later Jul 19, 2025 14:54


Dibawakan oleh Oliva Ivania, Eland Parera, Meri Kaona dan Hendrik Monteiro dari Komunitas Kongrgasi Bunda Hati Tersuci Maria di Keuskupan Maumere, Indonesia. Kejadian 18: 1-10a; Mazmur tg 15: 2-3ab.3cd-4ab.5; Kolose 1: 24-28; Lukas 10: 38-42.TUHANMENGAJARKAN KITA MENERIMA Tema renungan kita pada hari ini ialah: Tuhan Mengajarkan Kita Menerima.Dalam keyakinan iman kita, Tuhan Allah adalah yang pertama bertindak atauberbuat. Tuhan menciptakan, mencintai, memilih, menugaskan, dan menolong; semuaitu Ia berinisiatif dan berbuat pada tempat dan waktu yang pertama. Lalu kitadapat bertanya: Mengapa Tuhan yang pertama berbuat, dan bukan kita? Jawabannyaialah karena kalau kita manusia yang pertama berbuat, berarti Tuhan menjadipihak yang lemah dan ciptaan-Nya yang justeru lebih kuat.  Dalam kaitan dengan tema ini: Tuhan mengajarkan kita menerima, kita inginmemberi perhatian terutama kepada perbuatan manusia. Seseorang menyambut danmenerima undangan dari Tuhan merupakan suatu perbuatan iman yang sangatfundamental. Pembaptisan yang kita terima untuk menjadikan kita murid-muridYesus, berangkat dari inisiatif Tuhan yang memanggil atau mendatangi kita. Iakemudian membawa kita kepada iman. Panggilan dan undangan dasar ini menjadipokok bagi semua bentuk panggilan dan kehendak Tuhan yang selalu memintakerelaan kita masing-masing terpanggil untuk menerimanya. Kita dapat menyebutkan beberapa ajaran untuk menerima, berangkat daripanggilan utama kita yaitu menjadi orang-orang beriman, yang percaya kepadaKristus. Di dalam hidup kita, menerima tanggung jawab, tugas dan perutusanadalah suatu panggilan yang melengkapi panggilan dasar sebagai orang-orangberiman. Di dalam kitab kejadian hari ini, keluarga Abraham dan terutama Sarah,menerima sebuah tanggung jawab baru. Ia dikaruniai martabat sebagai ibu yangakan mengandung dan melahirkan anak bagi Abraham dan juga bagi Tuhan. Kitamasing-masing diajarkan untuk menerima tanggung jawab, tugas dan perutusandengan bersyukur dan menjadikannya sebagai tantangan untuk diwujudkan sesuaidengan yang dikehendaki oleh Tuhan. Selain tanggung jawab dan tugas, kita diajarkan juga untuk menerima hasilpekerjaan-pekerjaan kita. Sebuah hasil pekerjaan bisa memuaskan, bisa jugamengecewakan. Ajaran bagi kita disampaikan melalui Santo Paulus, bahwabetapapun hasil kerja itu berupa suatu penderitaan atau salib, kita mesti tetapmenerimanya dengan terbuka dan bersyukur. Kita hendaknya persembahkan pekerjaandan hasilnya kepada Tuhan. Ajaran untuk menerima yang berikutnya, ialahkemampuan kita untuk menerima kritikan, perbaikan, koreksi, bahkan mungkinteguran yang keras. Sebuah kritikan seperti yang diberikan Tuhan kepada Marta,cukup menjadi pelajaran bagi kita tentang memberikan fokus pada pertumbuhaniman dan panggilan hidup kita. Sebuah kritikan atau teguran denganmembandingkan diri kita yang kurang baik dari sesama atau saudara kita, pastisebagai sesuatu pelajaran yang jelas dan tegas. Semua ajaran untuk menerima iniperlu kita jalankan, dan bukan untuk diremehkan atau diabaikan.Marilahkita berdoa. Dalam nama Bapa ... Ya Tuhan Yesus, kuatkanlah iman kami untukmenerima dan menjalankan kehendak Bapa. Salam Maria penuh rahmat ... Dalam namaBapa ...

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan-bacaan dan renungan Sabda Tuhan pada hari Minggu Biasa ke-15, 13 Juli 2025

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later Jul 12, 2025 12:45


Dibawakan oleh Hendry, Rini, Tirto dan Pater Peter, SDB dari Komunitas Pukat Labuan Bajo di Keuskupan Labuan Bajo, Indonesia. Ulangan 30: 10-14; Mazmur tg 69: 14.17.30-31.33-34.36ab-37; Kolose 1: 15-20; Lukas 10: 25-37.YANG SANGATDEKAT DENGAN KITA Tema renungan kita pada hari Minggu Biasa ke-15 ini ialah: Yang SangatDekat Dengan Kita. Siapa yang sangat dengan dengan kita? Siapa yang sangatdekat dengan dirimu? Jawaban dasar untuk pertanyaan ini dapat kita temukan didalam bacaan kedua pada hari ini, dari Surat Santo Paulus kepada jemaat diKolose, bahwa Yesus sebagai sulung dari segala yang diciptakan, adalah kepalabagi kita semua sebagai jemaat-Nya. Hubungan kepala dengan tubuh begitu menyatudan kedekatan itu kita maknai sebagai yang tak terpisahkan. Dari dasar pemahaman ini baru kita bisa memberikan kerangka pemahamanselanjutnya tentang kedekatan diri kita dengan pihak lain di luar diri kitasendiri. Aspek kedekatan berasal dari Tuhan Allah. Jika paham agama masa laluatau agama tertentu saat ini memandang Tuhan sebagai pihak yang sangat jauh,kita sebagai pengikut Kristus tidak demikian. Allah berinkarnasi di dalam hidupdan diri kita. Yesus Kristus mengajarkan supaya kita menyapa Tuhan Allahsebagai “BAPA” yang murah hati dan penuh kasih sayang. Bahkan personifikasi Allah sebagai “Bapa” diterjemahkan dengan sangat baikoleh Evan, seorang bocah kelas 3 SD. Saat ditanya pemahamannya tentang BapaAllah yang maha baik dan murah hati, Evan berkata begini: “Meski aku tidakmelihat langsung Bapa Allah, tapi Bapak dan Mamaku memeluk aku saat aku lelahdan sakit, aku tahu bahwa Tuhan Allah ada dan menolong aku.” Jadi bagi Evan,dan sebenarnya bacaan-bacaan kita pada hari ini, yang sangat dekat dengan kitaadalah Tuhan sendiri. Ia memilih untuk dekat dan bersama kita. Untuk mengenal dan menyadari kehadiran Tuhan tidak perlu menguras tenaga,pikiran, dan segala usaha untuk keluar dari diri kita dan mencari-Nya. KitabUlangan dalam bacaan pertama mengatakan bahwa Firman Tuhan ada di dalam dirikita: tersimpan di dalam hati, terkonsepkan di dalam pikiran, tertata di dalammulut, dan terpasang untuk siap dipakai dan dilaksanakan pada kaki dan tangankita. Singkatnya, Tuhan sendiri menjiwai dan memakai diri kita untuk hidup danbekerja di dalam dunia ini. Yesus Kristus memperjelas kedekatan ini denganmengajarkan bahwa Tuhan sendiri juga berada di dalam sesama kita. Jadi yang juga sangat dekat dengan kita adalah sesama kita. Sebelum sayahadir di dunia ini, sudah ada sesama yang lebih dahulu hadir, seperti orang tuadan saudara-saudari. Ketika saya memasuki sebuah tempat atau wilayah, sudah adasesama yang lebih dahulu berada di sana. Mereka hadir dengan segala situasiyang menyertainya. Termasuk di dalam ini ialah mereka yang menderita, sakit danberdosa. Mereka sudah berada di sana, mendahului kedatangan saya, dan menjadikewajiban saya untuk menjadi bagian dalam hidup mereka. Lebih baik lagi adalahmemberikan bantuan atau perhatian bagi yang sangat membutuhkan. Anda tidakpernah berada sendirian seperti sebuah pulau di tengah samudera. Marilahkita berdoa. Dalam nama Bapa ... Ya Bapa maha murah, jadikanlah kami penuhkasih dan sebagai sesama yang sesungguhnya. Salam Maria penuh rahmat ... Dalamnama Bapa ...

Samoan Devotional
Aulelei moni (True beauty)

Samoan Devotional

Play Episode Listen Later Jul 7, 2025 4:43


OPEN HEAVENSMATALA LE LAGI MO LE ASO LUA 8 IULAI 2025(tusia e Pastor EA Adeboye) Manatu Autu: Aulelei moni (True beauty) Tauloto –  1 Peteru 3:4 “A o le tagata lilo o le loto, ‘iā teua lea i le mea e le pala, o le loto agamalū ma le filemū, o le mea tau tele lava lea i luma a le Atua.”‭‭Faitauga o le Tusi Paia: 1 Peteru 3:3-11E lelei le tausia lelei o foliga, peitai e le talafeagai le avea ma se mea ua ave atoa iai le malosi. E tele tagata ua matua faamuamua le teuteu o foliga vaaia ma ua matua tele le taimi ma le tupe alu i lauulu faapipii, o le valiina o foliga, o ta'otoga e faaaulelei ai foliga, ma le faia o la'ei e faaaliali ai tino, ma le manatu ua fa'aopoopoina ai le aulelei. O ia vaega, e lē talafeagai ma tagata Kerisiano. Mo se faataitaiga, o le soona vali o foliga ma le faia o ta'otoga e suia ai foliga, o  auala ua ta'u atu ai i le Atua, e sese foliga ua ia foai ia te oe. O lou la'eiina o ofu e fufusi ma faaaliali ai lou tino e faaalia ai, o oe o se tagata taugofie ma o loo avanoa mo soo se tasi. I lou tulaga o se Kerisiano faamaoni, o lou aulelei moni e lē fuaina i ou foliga vaaia ae e fuaina i lou tagata lilo i totonu. E tatau ona faaalu na o sina taimi i ou foliga vaaia. Afai e tusa ma le tolu itula e sauni ai se tagata faatuatua i taeao uma , e taumate pe na iai sona taimi paganoa ma le Atua. Fai mai le Kolose 3:2, Ia ‘outou loto lava i mea i lugā, ‘ae lē o mea i le lalolagi. Fai mai le Mataio 6:21 o le mea ‘ua i ai lo ‘outou ‘oa, e i ai ‘atoa fo‘i ma o ‘outou loto. Afai ua tele ni au ala ‘oa o faaaoga e tapena ai ou foliga vaaia, e atagia ai le mea moni o iai lou loto ma mea ua ave iai lou faamuamua. O nisi Kerisiano ua latou faia ta'otoga e faamatagofie ai itu tino. O nisi ua faigata ona ositaulaga mo le Talalelei, peitai e malilie e lamatia o latou ola e fa'a aulelei ai foliga vaaia. E lelei le teuteu ina ia aulelei ou foliga ae faamolemole, ave le faamuamua e faamatagofie mai totonu i lou tagata lilo i lo foliga vaaia i fafo. O le tulaga e faamatagofie ai se tagata, o ana amio ma galuega lelei e faatino. O Toreko sa matua tele ana galuega lelei ma e loto alofa tele. Sa maua'a lana mafutaga ma le Atua ma sa ia naunau ma alofa tele i le soifua manuia o tagata. Ina ua maliu, sa matuā mumusu tagata o lona nuu e tuu e maliu. Na latou aami ma saili Peteru e toe fa'aola ma fafagu ia te ia ona o le mata'utia o ana galuega lelei sa fai. (Galuega 9:36-42). O le mea moni ana faapea e na o ona foliga ma le fuaitino sa iloa ai o ia, e leai se tagata o le a alu fua e saili Peteru e toe faaola o ia mai le oti. Le ‘au pele, a e ola mo le Atua, o le a matagofie moni lou olaga, ma a oo i le taimi e te alu atu ai i le ola e faavavau,  o le a faamanuiaina pea tagata i au galuega lelei. Ia ave lau faamuamua i le aulelei moni ae lē na o foliga vaaia. O le matagofie ma le aulelei moni e maua i le tagata e silisili ona amio lelei, maualuga taiala e limatataitaina ai, ma e ta'uleleia e le toatele, i le suafa o Iesu, Amene.

Samoan Devotional
Kerisiano moni? (Christian indeed?)

Samoan Devotional

Play Episode Listen Later Jul 6, 2025 5:05


OPEN HEAVENSMATALA LE LAGI MO LE ASO GAFUA 07 IULAI 2025(tusia e Pastor EA Adeboye) Manatu Autu: Kerisiano moni? (Christian indeed?) Tauloto –  Iakopo 1:25 “A o lē matuā matamata i le tulafono o le sa‘olotoga ‘ua ‘ato‘atoa ‘ona lelei, ma ‘ua tumau i ai o ia, e lē se fa‘alogologo ma le fa‘agalogalo lenā tagata, a o lē ‘ana‘ana i le galuega, e manuia o ia i lona lava ‘ana‘ana.”‭‭Faitauga o le Tusi Paia: Iakopo 1:21-27E iai le eseesega o le taua o se kerisiano ma le avea o se kerisiano moni. E toatele tagata e faapea mai o kerisiano ae lē o atagia Keriso i o latou olaga. O le alu i le lotu, galue i totonu o le lotu, anapogi ma le tatalo, e mafai ona ta'ua ua nā o galuega faalelotu masani pe afai e lē atagia Keriso i lou olaga i aso uma. O le toatele o nisi tagata na tutupu ane i le lotu ma ua masani i galuega a le Ekalesia, peitai o loo latou ola pea i le agasala e pei o tagata lē faatuatua ma lē lolotu. O le auala e iloa ai pe moni e iai Keriso i lou olaga, o le vaaia lea o suiga I lou olaga talu ona e faaolaina. A faapea e maea le lua tausaga e lei suia au amioga mo le lelei i le taitaiga a Agaga Paia, o lona uiga e na o le auai lava i le lotu. E iai tagata e tatalo e faitau itula, peitai e tumau pea le masani o le pepelo. O nisi e tauala mai ai vavega, peitai e iai le loto lē faamagalo i o latou loto. E ui o galuega e pei o le tatalo, anapogi, talai le Talalelei e matua taua, ae aua nei galo le tulaga pito taua, ia tatou faapei o Keriso. O na galuega uma i le Ekalesia e aoga aua le taunuuga ae lē sili atu i lou faapei o Keriso. Fanau a le Atua, afai e fia avea moni oe e pei o Keriso, ia matua faatele lou taimi e suesue ma le filiga le Upu a le Atua. A e suesueina le Tusi Paia, o loo e mafuta vavalalata ma le Atua aua o ia o le Upu (Ioane 1:1). Fai mai le Ioane 17:17 o le faapaiaina, e sau mai le Upu, fai mai le Efeso 5:26 e faamamaina i tatou e le Upu, ae fai mai le Salamo 119:11, e tatou teuina le Upu a le Atua I o tatou loto, e taofia i tatou mai le faia o le agasala i le Atua. O le feliuaina moni e faatoa tupu pe a e mafuta ma le Atua e ala i lana Upu. E faatusa e Iakopo 1:23 le Upu a le Atua i se faata. A tilotilo le till Le tagata i lona ata i le faata, e siaki ona foliga ma mea uma poo lelei ona suia lea oni tulaga faaletonu. A e saili ma suesue i le Upu a le Atua, o lou naunautaiga ia suia e le Atua ou manatunatuga, amioga ma lou tagata e ala i le mana o lana Upu. Afai e masani ona vave lou ita ae e te lei faitauina le Tusi Paia, e mafai e le upu a le Atua ona aveesea lou loto ita ma suia oe i se tagata onosai ma le filemu. Afai na e faanoanoa ma loto mafatia, e tatau ona aveesea e lana Upu le faanoanoa ma le loto faavaivai ae suia i le viiga ma le olioli (Isaia 61:3). Le au pele e, e tatau ona e faatagaina le Upu a le Atua e tupu ma ola i totonu ia te oe ma le poto (Kolose 3:16). TataloTamā, faamolemole fesoasoani mai ia te au ia tumau Lau upu i lo'u loto ma ia ou ola ma savali e tusa ma lou finagalo i taimi uma, i le suafa o Iesu, Amene. 

Kencan Dengan Tuhan
Edisi Hari Senin, 7 Juli 2025 - Jadikan Firman Tuhan sebagai Pedoman Hidup

Kencan Dengan Tuhan

Play Episode Listen Later Jul 6, 2025 4:12


Kencan Dengan Tuhan - Senin, 7 Juli 2025Bacaan: "Hati-hatilah, supaya jangan ada yang menawan kamu dengan filsafatnya yang kosong dan palsu menurut ajaran turun temurun dan roh-roh dunia, tetapi tidak menurut Kristus." (Kolose 2:8)Renungan: Suatu ketika ada seorang pemuda yang ingin membeli sepatu untuk dirinya sendiri. Ia telah mengukur panjang dan lebar kakinya dengan tali. Setelah itu ia pergi ke toko untuk membeli sepatu. Karena tertarik dengan sepasang sepatu, dia minta kepada penjualnya untuk menurunkan sepatu itu karena dia ingin mengukurnya. Ketika pemuda itu merogoh kantongnya, ternyata tali ukurannya tertinggal di rumahnya. Pemuda itupun mohon diri sebentar untuk mengambil tali pengukurnya di rumahnya. Penjual sepatu itu terheran-heran, karena orang itu lebih percaya pada tali pengukur kakinya daripada kakinya sendiri. Dalam hidup ke-Kristenan ada banyak orang yang sudah menjadi pengikut Yesus, sampai hari ini mempunyai sikap seperti pemuda tersebut. Mereka tidak menjadikan firman Tuhan sebagai pengukur yang tepat dalam kehidupannya. Mereka lebih takut dan lebih percaya pada adat-istiadat nenek moyang, kata-kata dari peramal atau dukun, dan lebih memilih untuk menghitung hari-hari baik menurut aturan nenek moyang. Sering terjadi kita lebih takut mendukakan manusia daripada mendukakan Tuhan. Marilah sebagai pengikut Yesus kita mulai beralih dari cara hidup kita yang lama masuk dalam kehidupan yang lebih berarti dalam Yesus sehingga kehidupan kita dan anak cucu kita akan semakin diberkati. Tuhan Yesus memberkati.Doa:Tuhan Yesus, ampunilah aku karena walaupun aku sudah menjadikan Engkau menjadi Juruselamat dalam hidupku, namun aku masih setengah hati percaya pada-Mu. Aku masih sering takut jika melalaikan adat istiadat nenek moyangku, sehingga untuk melakukan suatu tugas atau pekerjaan aku masih harus melihat hari-hari baik menurut adat agar tidak terjadi hal-hal yang negatif. Amin. (Dod).

Samoan Devotional
Faaeteete ma fai faatatau I Mea Uma (Be Moderate In All Things)

Samoan Devotional

Play Episode Listen Later Jul 4, 2025 5:16


OPEN HEAVENSMATALA LE LAGI MO LE ASO TOONAI 5 IULAI 2025(tusia e Pastor EA Adeboye) Manatu Autu: Faaeteete ma fai faatatau I Mea Uma (Be Moderate In All Things) Tauloto –  1 Korinito 6:12 “Ua tataga mea uma ‘iā te a‘u,” a ‘ua lē aogā mea uma. “‘Ua tataga mea uma ‘iā te a‘u,” a o a‘u, e lē fa‘ato‘ilaloina a‘u i se tasi mea.”‭‭Faitauga o le Tusi Paia: 1 Korinito 6:12-20I le fuaiupu tauloto o le asō, fai mai Paulo e ui lava ua tataga mea uma ia te ia, e lē fa'ato'ilaloina ia e se mea fa'ale lalolagi. Na toe faapea mai fo'i Paulo I le 1 Korinito 9:25 o e ua faaolaina e tatau ona faaeteete ma fai faatatau i mea uma. O ne'i fuaiupu o le Tusi Paia ua fa'aali mai ai o le Atua e i ai lana fua faatatau mo mea uma a lana fanau e fai, e aofia ai ma upu e tautatala ai, o latou lavalava ma le va feagai ma isi. Paga lea o le toatele o kerisiano ua o latou faatagaina ala o fesootaiga, manatu o tagata ma aga masani e fai ai le fua fa'atatau o latou lavalava, taumafa, moe, ma ua faapea fo'i ia latou tapuaiga i le Atua.O le a taumafai pea le tiapolo e fa'aaogā mana'oga o le tagata e fa'aleagaina ai i latou. E le o se agasala le mana'o i nisi o mea i le tino, peita'i e tatau ona e pulea lou naunau i nei mea. Fa'ata'ita'iga; o le lē mafai e Samasoni ona faatoilalo lona mana'o i le faitaaga na i'u ai ina fano o ia (Faamasino 16:1-31). Le au pele e, tusa poo mea i le tino o loo e mana'o ai e tatau ma lelei, e tatau lava pea ona mafai ona e pulea ma taofi lou naunau i ai. O mea e te manatu e lelei ma agava'a mo oe e mafai ona ta'ita'ia oe i le agasala pe a ova atu ma tapula'a faa tulafonoina. Fa'ata'ita'iga; e ui e lē leaga le taumafa i meaai lelei, o le tele nauā o le taumafa, o se agasala aua e lē tusa ma fa'atonuga a le Atua ia faaeteete ma fai faatatau i mea uma (1 Korinito 9:25). Mo le toatele o tagata, o le inu tele ma ai tele ua faamativaina ai i latou (Fa'ataoto 23:21).O se atali'i/afafine o le Atua, e tatau ona e faaeteete ma fuafua lelei i tulaga uma o le soifuaga. E tatau ona e faaeteete ma fuafua lelei i lau tautala aua o le tele o upu e i'u ina agasala ai (Fa'ataoto 10:19). Fa'ata'ita'iga, a fua tele mai le faatoaga a le tagata mauoa ae valea, e tupu tele lona fiafia ma i'u ina soona tautala tele ai o ia ma iloa ai le faamaualuga o lona loto, ma i'u ina fano ai o ia (Luka 12:16-20). E tatau fo'i ona e faaeteete i ou foliga vaaia. E lelei le fai lelei o ou laei; peita'i o le tele nauā o le faamuamua ma le fa'ataua o teuga ma le taitaina ma mulimulitu'i i so'o se mea fou e a'e mai o se faailoga o le laititi o le olaga fa'aleagaga. E fautuaina kerisiano ia taula'i lo latou fiafia i mea o i lugā ae lē o mea I le lalolagi (Kolose 3:1-2).Le au pele e, o le ola faaeteete, o le tatau lea ona pulea o lou loto. Fai mai Solomona o se tagata ua lē pulea lona loto ua tusa ma se aai ua osofaia, ua leai se pa (Fa'ataoto 25:28). E le tatau ona e tuua se avanoa I le tino e fai ai le tuinanau (Roma 13:14). A e savali i la le Agaga ma tu'u lou loto I mea o i lugā ona lē faia lea e outou o tuinanauga o le tino (Kalatia 5:16, Kolose 3:2), ae ua outou ola i se olaga pulea lelei e fiafia i ai le Atua, I le suafa o Iesu, Amene.

Samoan Devotional
I lalo o lana faamalumaluga(Under his cover ).

Samoan Devotional

Play Episode Listen Later Jun 26, 2025 4:42


OPEN HEAVENSMATALA LE LAGI MO LE ASO FARAILE 27 IUNI 2025(tusia e Pastor EA Adeboye) Manatu Autu: I lalo o lana faamalumaluga(Under his cover ). Tauloto –  Salamo 91:1 “O le nofo i le mea lilo o i ai lē Silisili‘ese, e mau o ia i le paolo o Lē e ona le malosi uma lava.” Faitauga o le Tusi Paia: Salamo 91:1-16A iai se faamalumaluga tau inisiua I se tagata poo se faalapotopotoga, e tatau i le kamupani inisiua ona faamautinoa e mafai ona totogi vaega leiloa pe faaleagaina o loo aofia ai pe a tupu. Peitai e lē faapei o le inisiua le Atua, o le faamalumaluga a le Atua e atoatoa ma mausali aua e taofia le tupu o le amioleaga. O tagata uma, e i lalo o le puipuiga lautele a le Atua pe faaolaina pe leai. I le Mataio 5:45, e faia e le Atua, o lē na te fa‘aoso i lona lā i ē ‘ua amio leaga ‘atoa ma ē ‘ua amio lelei. A lē iai tagata lē faatuatua i lalo o le puipuiga lautele a le Atua, e lē mafai ona latou manava. A maua e tagata lē faatuatua ni vavega, e foai atu faaaitalafu, ma o se faailoga lea o le alofa o le Atua iai latou ma le fia avea ma ō latou tamā. Peitai e iai puipuiga faapitoa tau lava o fanau a le Atua. Mo se faataitaiga, na fetalai Iesu i le Mareko 7:27 o le faamalologa o meaai a tamaiti. E faapena foi le puipuiga mai malosiaga o le pogisā, e faatoa maua pe afai o loo iai lea tagata i le vaega a Iesu. Fai mai le Kolose 1:13 ua ia lavea‘i mai ‘iā te i tatou nai le pule a le pouliuli, a ‘ua na ‘aumaia i tatou i le mālō o lona lava Alo pele. Afai e fia ola ma soifua se tagata i lalo o le puipuiga malu a le Atua Matautia, e tatau ona avea o ia ma ona atalii poo se afafine. E pei lava o inisiua, e tatau I tagata faatuatua ona totogi se tau e tatala ai avanoa e maua uma ai faamanuiaga. Mo se faataitaiga, a sainia se inisiua a se tagata mo lana taavale, ma e totogi le tau o le tausaga e vaevae I masina uma  peitai e na o le tasi le masina na totogi , e lē mafai e lea tagata ona maua le atoatoa o faamanuiaga pe a oo ina faaleagaina lana taavale. O le maua o faamanuiaga uma,  e tatau i ē ona, ona faia le latou itu ma totogi le tau. Le au pele e, o lou maua o puipuiga malu ma faapitoa a le Atua, o le maua o se mafutaga vavalalata ma le Atua. O lona uiga e tatau ona e suesue i lau Tusi Paia ma tatalo i aso uma, mafuta ma le au uso ma auauna i le Atua ma lou loto atoa. O le tele o kerisiano ua pauū atu i mailei a le fili ona ua latou leiloa mea i le agaga aua ua mamao ma le Atua mo se taimi umi. O lou mafuta faifaipea ma le Atua e te tumau ai i lalo o lana puipuiga faapitoa. O e nofo ea I le mea lilo o iai le Silisiliese pe na o lou alu i atu i totonu ma sau I fafo ? Afai e te fia maua le atoatoa o le puipuiga a le Atua, e tatau ona e tumau i lona mamalu, i le suafa o Iesu, Amene. 

Samoan Devotional
Punaoa o le poto ma le malamalama(The source of wisdom and knowledge ).

Samoan Devotional

Play Episode Listen Later Jun 25, 2025 4:29


OPEN HEAVENSMATALA LE LAGI MO LE ASO TOFI 26 IUNI 2025(tusia e Pastor EA Adeboye) Manatu Autu: Punaoa o le poto ma le malamalama(The source of wisdom and knowledge ). Tauloto –  Faataoto 2:6 “Auā o le ALI‘I na te foa‘i mai le poto mai lona fofoga le poto ma le fa‘autauta;”‭‭ Faitauga o le Tusi Paia: Isaia 33:5-6O le poto ma le malamalama e matua taua tele i le olaga o so'o se tagata. E matua taua tele,  fai mai le Faataoto 4:7 e faapea; “O le poto o le mea sili lea, ‘ia maua le poto; o mea uma ‘e te maua ia maua mai ai le atamai.”O le poto o le sa'o o le faaaogaina o le malamalama. Afai e te maua mea uma i le lalolagi nei ma tele lou malamalama i le tele o mea ae lē sa'o le faaaogaina, e te lē o atoatoa lava. Fai mai le Hosea 4:6 “‘Ua fa‘aumatia lo‘u nu‘u ‘ina ‘ua leai se poto; o oe fo‘i na e tete‘e atu i le poto, o le mea lea ‘ou te tete‘e atu ai ‘iā te oe, e lē fai oe ma ositaulaga ‘iā te a‘u; ‘ua e fa‘agalogalo le tulafono a lou Atua, o a‘u fo‘i, ‘ou te fa‘agalogalo i lau fānau.”‭‭O le fuaitau o loo taua i luga o loo faaalia ai ua faaumatia tagata o le Atua ona o le leai o se poto, o le taua lena o le poto ma le malamalama. O le fesili, e faapefea ona maua le poto ma le malamalama? I le taliina o lenei fesili, e tatau ona tatou suesue muamua le faapogai o le poto ma le malamalama. Fai mai le Tanielu 2:20, o le Atua e ona le poto ma le mana. O loo faaalia e le Iakopo 1:5, o le Atua e na te foai mai le poto, ao le Kolose 2:3 o loo faapea mai, o le poto ma le malamalama o loo lilo i le Atua. O loo manino, o le Atua le faapogai ma le punaoa o le poto, ua na o ia le Atua e poto. (1Timoteo 1:17). I le taimi o a'u aoaoga maualuga i le Iunivesite, sa malaga i fafo le faiaoga e vaavaaia lau mataupu mo sina taimi. Ae lei malaga, sa ia aumaia se galuega faigata ou te faia. Ina ua toe foi mai ma vaai i le mamao ua oo iai lau suesuega, na tilotilo ma faapea mai, ‘Enoka, ou te iloa o oe o le kerisiano, ma è te lē pepelo ia te a'u. O le tulaga lea ou te tilotilo atu iai, e lē mafai ona e faia toatasi, ta'u mai, o ai na fesoasoani ia te oe?'. E ui na iloa e lo'u faiaoga e lē pepelo ni  kerisiano, o ia o se Hindu ma e lē talitonu ia Iesu Keriso. Ana ou fai iai na fesoasoani mai Iesu Keriso, e lē talitonu i la'u tala. O lea na ou fai atu ai ia te ia, ‘na fesoasoani mai Polofesa Emanuelu'. Peitai na toe fesili mai, ‘Polofesa Emanuelu? O fea le vaega o le Iunivesite e iai?'O polofesa pito popoto i le lalolagi, o lo latou tomai ma le poto e na o ni vaega taitasi aua e gata le poto ma le malamalama o le tagata. Peitai e silafia e le Atua so'o se mataupu, vaega ma so'o se mea i le lalolagi. A e fai paaga ma ia, e na te foai ma tatala atu avanoa i punaoa loloto o le poto ma le malamalama e fesoasoani ai ia te oe e ola ma soifua i se olaga e sili ona lelei, i le suafa o Iesu, Amene. 

Kencan Dengan Tuhan
Edisi Hari Minggu, 22 Juni 2025 - Bersyukur untuk setiap berkat

Kencan Dengan Tuhan

Play Episode Listen Later Jun 21, 2025 4:54


Kencan Dengan Tuhan - Minggu, 22 Juni 2025Bacaan: "Apa pun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia." (Kolose 3:23) Renungan: Hidup yang memuliakan Tuhan adalah salah satu ajaran utama Rasul Paulus. Bagi Rasul Paulus, hidupnya dulu yang sangat ia bangga-banggakan telah dianggapnya sampah karena pengenalan akan Kristus jauh lebih mulia. Hidupnya yang sekarang bukanlah dia lagi, melainkan Kristus yang ada di dalam dirinya. Dengan kata lain bagi Rasul Paulus, semua keberadaan dirinya, baik secara jasmani maupun rohani, ia persembahkan bagi kemuliaan Tuhan. Jika kata "segala sesuatu" dan "apa pun" digunakan oleh Rasul Paulus menjadi suatu penekanan, ini berarti dapat mencakup juga semua berkat yang Tuhan berikan kepada kita. Dengan prinsip ini, kita belajar bahwa tujuan Tuhan memberikan berkat kepada kita, apa pun bentuknya, adalah untuk memuliakan Tuhan. Dari ajaran Rasul Paulus ini, kita belajar bahwa berkat jasmani diberikan oleh Tuhan untuk menjadi berkat rohani. Penciptaan diwujudkan agar manusia dapat mengenal Penciptanya. Kesehatan fisik diberikan agar kita dapat menggunakan tubuh kita untuk memuliakan Tuhan.Keluarga yang kita miliki, diberikan agar kita dapat belajar dan menghidupi kasih kepada sesama yang diajarkan oleh Tuhan. Harta benda, kedudukan, pekerjaan dan usaha yang kita milikı, diberikan kepada kita untuk dikelola sebaik mungkin untuk kemuliaan Tuhan. Tidak ada satu pun berkat jasmani yang diberikan oleh Tuhan untuk kita gunakan dan habiskan bagi diri sendiri dan berakhir pada diri sendiri pula. Semuanya diberikan Tuhan untuk menjadi berkat rohani, agar kita semakin belajar mengasihi dan memuliakan Tuhan. Dengan demikian, perbedaan antara berkat jasmani dan berkat rohani hanyalah dalam perspektif kita sendiri dan bagaimana kita menggunakannya. Alkitab sendiri tidak pernah membedakan keduanya. Jika kita memandang berkat tersebut hanya untuk dihabiskan dan berakhir pada diri sendiri, maka kita memandang berkat itu dengan salah. Tetapi, jika kita memandang bahwa berkat tersebut harus kita gunakan untuk memuliakan Tuhan, maka di situlah berkat yang sesungguhnya. Mulai saat ini, belajarlah untuk memandang bahwa semua berkat itu adalah berkat rohani untuk digunakan bagi kemuliaan Tuhan. Tuhan Yesus memberkati. Doa:Tuhan Yesus, aku bersyukur untuk semua berkat-Mu, dan berilah kemampuan kepadaku untuk menggunakan berkat itu untuk memuliakan-Mu. Amin. (Dod).

Kencan Dengan Tuhan
Edisi Hari Jumat, 13 Juni 2025 - Kendalikan Diri, Utamakan Kesabaran, Hadirkan Belas Kasih

Kencan Dengan Tuhan

Play Episode Listen Later Jun 12, 2025 7:42


Kencan Dengan Tuhan - Jumat, 13 Juni 2025Bacaan: "Karena itu, sebagai orang-orang pilihan Allah yang dikuduskan dan dikasihi-Nya, kenakanlah belas kasihan, kemurahan, kerendahan hati, kelemahlembutan dan kesabaran." (Kolose 3:12) Renungan: Emosi yang meledak-ledak sering membuat kita kehilangan kendali, sehingga kita terpancing mengeluarkan kata-kata kasar untuk melampiaskan rasa marah itu. Kadangkala seorang ibu terpancing emosinya tatkala salah satu dari barang kesayangannya pecah oleh anak atau pembantunya yang tanpa sengaja telah menghancurkan barang kesayangannya. la mengeluarkan kata-kata yang sangat kasar dan melukai hati mereka yang ia sayangi. Sebenarnya jika diperhadapkan kepada pilihan, mana yang lebih baik hancur, benda mati itu atau hati anaknya, maka ia pasti akan memilih benda mati itu. Tetapi emosi yang meledak-ledak membuatnya tidak memikirkan hal ini. Suatu kali Christine yang baru saja menikah, mengendarai mobil hadiah pernikahan yang diberikan suaminya kepadanya. Di perjalanan, di sebuah tikungan tajam ia menabrak mobil orang lain. Christine segera menepi dan dalam keadaan shock ia menangis di dalam mobil. Ternyata yang mengemudikan mobil yang ditabrak Christine adalah seorang pria yang sudah berumur. Pria itu turun dari mobilnya dan berjalan memeriksa mobil mereka, ia melihat bemper mobil Christine rusak parah oleh kecelakaan itu. "Apakah Anda baik-baik saja? Bemper mobil Anda rusak parah Nyonya," kata pria itu kepada Christine. "Saya baik-baik saja. Saya baru saja menikah dan suami saya memberi mobil ini kepada saya sebagai hadiah pernikahan kami. la pasti akan sangat marah, sekarang saya tidak tahu apa yang harus saya lakukan," jawabnya sambil terisak-isak. "Saya yakin semuanya akan baik-baik saja, suami Anda pasti akan mengerti," kata pria itu menenangkan Christine. Mereka berbicara dalam beberapa menit, kemudian pria bijak itu berkata, "Jika saya bisa mendapatkan informasi asuransi Anda, saya yang akan menanggungnya, dan kita bisa melanjutkan perjalanan kita masing-masing. Semuanya akan baik-baik saja Nyonya." "Saya tidak tahu apakah mobil ini sudah diasuransikan, "jawabnya dengan suara serak. "Mengapa Anda tidak memeriksanya, biasanya ada di laci itu," kata pria itu memberi saran. Christine pun membuka laci mobilnya dan menemukan sebuah kartu asuransi bersama amplop lain yang berisikan surat, "Sayang, jika engkau mengalami kecelakaan, tolong ingat bahwa aku mencintaimu, bukan mobil ini!" Uang yang hilang atau barang yang hancur bisa kita ganti, tetapi hati yang hancur karena perlakuan kasar akan meninggalkan luka. Baiklah kita menjadi bijak menjalani hari-hari ini dengan memegang prinsip: Lebih mencintai sesama daripada barang mewah sekalipun. Inilah prinsip yang dibawa Tuhan Yesus. la turun ke bumi dengan meninggalkan Sorga yang megah untuk menebus dan memulihkan keadaan manusia; bukan untuk memulihkan bumi ciptaan-Nya yang semakin rusak. Manusia jauh lebih penting di hadapan-Nya, dan Dia akan memberi bumi yang baru sebagai tempat bagi manusia yang sudah dipulihkan-Nya. Hidupilah prinsip Kristus yang indah ini! Tuhan Yesus memberkati. Doa:Tuhan Yesus, ampunilah aku yang menyakiti hati sesamaku karena aku tidak menghidupi prinsip mengasihi sesama seperti diriku sendiri. Amin. (Dod).

Kencan Dengan Tuhan
Edisi Hari Minggu, 8 Juni 2025 - Setia dan Tekun melayani Tuhan

Kencan Dengan Tuhan

Play Episode Listen Later Jun 7, 2025 4:57


Kencan Dengan Tuhan - Minggu, 8 Juni 2025Bacaan: "Apa pun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia." (Kolose 3:23) Renungan: Seorang wanita menikah dengan pria yang dijodohkan oleh orang tuanya. Ia menikah dengan pria itu karena tidak ingin mengecewakan kedua orang tuanya. Wanita itu menjalani hari-hari pernikahannya dengan hati yang merana, ditambah lagi dengan sikap suaminya yang selalu ingin dilayani. Suaminya mau agar tepat jam enam pagi, sarapan sudah harus terhidang di meja makan. Meski berat, wanita itu mencoba untuk memenuhi semua kebutuhan sang suami. Memasuki tahun ketiga, suami yang tidak dicintainya itu meninggal dunia. Beberapa waktu kemudian, wanita itu kembali menjalin hubungan dengan orang yang dicintainya, sampai akhirnya mereka memutuskan untuk menikah. Wanita itu hidup bahagia dengan pria yang dicintainya. Di suatu siang, saat ia membereskan barang-barang peninggalan suami pertamanya, ia menemukan secarik kertas bertuliskan, "Bangun jam lima pagi. Hidangkan sarapan jam enam tepat!" Ia membaca tulisan itu berulang-ulang, kemudian ia menggumam, "Sebenarnya apa yang kulakukan sekarang persis seperti apa yang kulakukan kepada suami pertamaku. Aku bangun jam lima dan melayaninya di meja makan pukul enam pagi. Tetapi kenapa sekarang aku melakukannya dengan sukacita?" Cinta membuat segala sesuatunya berbeda. Semua pekerjaan yang dilakukan dengan terpaksa akan terasa berat, meskipun sebenarnya tergolong pekerjaan ringan. Sebaliknya, pekerjaan berat tidak terasa sukar untuk dilakukan, kalau dilakukan dengan sukacita. Apa yang dialami wanita itu merupakan gambaran pelayanan kita. Jika kita melayani Tuhan karena kita mencintai-Nya maka kita akan melayani dengan baik, seperti hamba-hamba yang baik dalam perumpamaan yang diberikan Tuhan Yesus. Hamba yang baik bertanggung jawab dan memaksimalkan apa yang dipercayakan tuannya kepadanya. Tetapi jika kita melayani karena terpaksa atau karena takut pada akibat jika tidak melayani, kita seperti hamba jahat yang menyimpan uang mina yang dipercayakan kepadanya. Hamba atau pelayan jenis ini menjalani hari-hari pelayanannya dengan terpaksa dan asal-asalan saja. Di manakah posisi kita saat ini dalam melayani? Tuhan Yesus memberkati. Doa:Tuhan Yesus, tuntunlah aku agar semakin hari aku belajar menjadi hamba yang bertanggung jawab dan menyenangkan hati-Mu melalui pelayananku. Amin. (Dod).

Kencan Dengan Tuhan
Edisi Hari Kamis, 5 Juni 2025 - Lakukan Pekerjaan yang dipercayakan dengan Benar

Kencan Dengan Tuhan

Play Episode Listen Later Jun 5, 2025 6:42


Kencan Dengan Tuhan - Kamis, 5 Juni 2025Bacaan: "Ia menyediakan pertolongan bagi orang yang jujur, menjadi perisai bagi orang yang tidak bercela lakunya." (Amsal 2:7) Renungan: Harry bekerja sebagai pembuat sepatu di toko milik Mackay, seorang pria yang takut akan Tuhan. Tugas Harry adalah dengan keras memukul-mukul lembaran kulit sapi yang sudah dipotong sesuai kebutuhan dan merendamnya dalam air. la terus memukul kulit itu di atas lempengan besi sampai kulit itu keras dan mengering. Di samping toko tempat Harry bekerja ada juga toko pembuat sepatu milik pria yang tidak percaya pada Tuhan, la suka bercerita tentang hal-hal tidak bagus kepada anak-anak di sekitar tempat itu. Harry sering mengintip pria itu ketika sedang bekerja. Harry heran karena pria itu membuat sepatu dengan cara yang lebih instan, di mana ia tidak memukul-mukul kulit sapi, tetapi langsung memakukan kulit pada sol. Suatu kali Harry memberanikan diri bertanya mengapa pria itu berbuat demikian. "Saya perhatikan Anda memasang kulit yang masih basah pada sol sepatu, apakah sama bagusnya dengan kulit yang sudah dipukul-pukul?" Dengan mata yang licik dia menjawab, "Nak, yang pasti sepatu-sepatu itu akan lebih cepat kembali ke tempat ini." Akhirnya Harry menceritakan apa yang pernah didengarnya kepada Mackay. la menjelaskan bahwa prosedur kerjanya selama ini hanyalah upaya membuang-buang waktu saja. la minta izin untuk memakai cara kerja tetangganya. Mendengar itu Mackay berhenti bekerja dan membuka Alkitab kesayangannya. Ia membacakan Kolose 3:17, "Dan segala sesuatu yang kamu lakukan dengan perkataan atau perbuatan, lakukanlah semuanya itu dalam nama Tuhan Yesus, sambil mengucap syukur oleh Dia kepada Allah, Bapa kita." Kemudian ia memandang Harry dan berkata, "Harry, aku tidak membuat sepatu hanya karena uang, aku melakukan ini untuk kemuliaan Tuhan. Aku berharap kelak akan melihat setiap sepatu yang kubuat atau kuperbaiki dalam satu tumpukan besar pada waktu Yesus duduk di kursi penghakiman. Pada waktu itu aku tidak mau mendengar Dia berkata, "Dan ini suatu pekerjaan yang buruk! Aku mau mendengar, Baik sekali hambaku yang baik dansetia!" Teladan Mackay telah terpancang di hati Harry sampai ia berhasil meraih sukses. Jika Tuhan telah mempercayakan pekerjaan, keluarga atau pelayanan yang baik kepada kita, peliharalah kepercayaan itu dengan baik. Sebab hanya orang yang bisa menjaganya yang akan terus semakin dipercayakan perkara-perkara yang lebih besar. Jangan rusak kepercayaan yang sudah kita raih dengan berlaku curang seperti yang dilakukan oleh orang yang tidak bertanggung jawab. Sebaliknya, perbesar kepercayaan itu dengan berlaku jujur dan bekerja keras. Hidup dan bekerjalah dengan cara yang benar karena kebenaran merupakan pagar yang kokoh. Pemazmur berkata bahwa orang yang hidup benar sama dengan pohon yang ditanam di tepi aliran air. Tuhan akan membuat apa yang dikerjakannya berhasil. Tuhan Yesus memberkati. Doa:Tuhan Yesus, berilah aku hati yang bijak agar mampu memperbesar kapasitas kepercayaan-Mu di hidupku. Amin. (Dod).

Renungan Anak GKY Mabes
Bekerja Bersama Allah (17 Mei)

Renungan Anak GKY Mabes

Play Episode Listen Later May 16, 2025 3:17


Hai Wonder Kids, kembali dalam renungan anak GKY Mangga besar. Judul renungan hari ini adalah  BEKERJA BERSAMA ALLAH  Mari kita membaca Firman Tuhan dari 1 KORINTUS 3: 9Karena kami adalah kawan sekerja Allah; kamu adalah ladang Allah, bangunan Allah. Wonder Kids, "Apakah kamu pernah merasa seperti bekerjasendirian? Misalnya, ketika kamu membuat PR atau tugas sekolah, kadang-kadang rasanya susah karena kamu melakukannya sendiri. Tapi kalau gurumu selalu ada di sampingmu, membantu dan menyemangatimu, pasti lebih menyenangkan, kan? Itulah yang terjadi dengan kita dan Allah, seperti yang tertulis dalam 2 Korintus 6: 1: Sebagai teman-teman sekerja, kami menasihatkan kamu, supaya kamu jangan membuat menjadi sia-sia kasih karuniaAllah, yang telah kamu terima. Wonder Kids, Allah selalu bersamamu, membantumu, danmembuatmu semangat. Kamu bekerja bersama Allah, kamu berjalan bersama Allah, dan setiap waktumu bersama Allah adalah waktu yang spesial!"  MARI KITA BERTUMBUH DI DALAM ANUGERAH TUHAN Wonder Kids, sembari kamu mengerjakan pekerjaan rumahmu, atau melayani Allah, ingatlah siapa yang sedang bekerja disampingmu. Allah. Bukankah kenyataan ini membuatmu ingin bekerja dengan cara yang berbeda? Dengan lebih baik? Apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia, demikian Firman Tuhan yangtercatat di Kolose 3: 23. ·       Saat kamu membantu orang tuamu di rumah… kamu bekerja bersama Allah!·       Saat kamu mengerjakan tugas sekolah dengan sungguh-sungguh… kamu bekerja bersama Allah!·       Saat kamu berbagi dan menolong teman… kamu bekerja bersama Allah! Tidak ada pekerjaan yang terlalu kecil jika dilakukan untukTuhan! Mari kita berdoa TUHAN, terima kasih karena Engkau memberi kesempatan kepadaku menjadi rekan dalam pekerjaan-Mu. Tolong aku untuk memberikan yang terbaik untuk pekerjaan dalam kerajaan-Mu. Dalam nama Tuhan Yesus, aku berdoa, Amin. Wonder Kids,  APAPUN YANG KAMU KERJAKAN, LAKUKAN DENGAN SEGENAP HATI SEOLAH-OLAH UNTUK TUHAN DAN BUKAN UNTUK MANUSIA. Tuhan Yesus memberkati

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan-bacaan dan renungan Sabda Tuhan pada hari Minggu Paskah, 20 April 2025

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later Apr 19, 2025 11:32


Dibawakan oleh Hendry, Rini, Tirto dan Pater Peter, SDB dari Komunitas Pukat Labuan Bajo di Keuskupan Labuan Bajo, Indonesia. Kisah Para Rasul 10: 34a.37-43; Mazmur tg 118: 1-2.16ab-17.22-23; Kolose 3: 1-4; Yohanes 20: 1-9KITA BERSORAK: ALLELUIA Renungan kita pada hari Minggu, Hari Raya Paskah iniialah: Kita Bersorak: Alleluia. Seorang bocah laki-laki yang masih sekolah diTaman Kanak-Kanak, ikut menyaksikan tablo Jalan Salib di gereja bersamakeluarganya. Ia ditemani kedua orang tuanya dan kakaknya perempuan. Kakek danneneknya juga ikut, sehingga mereka sebagai keluarga yang lengkap menghadiriibadat Jumat Agung pagi itu. Yang sungguh membuat lengkap ialah kakak sulungbocah itu, berusia 17 tahun dan siswa SMA kelas 3, yang berperan sebagai YesusKristus di dalam tablo itu. Bocah itu mulai menangis ketika melihat kakaknya disiksa,dipukul, diinjak, memikul salib kayu hitam dan dipaksa untuk berjalan.Tangisannya semakin keras pada saat Yesus dilucuti seluruh pakaiannya, kemudiandipakukan tubuhnya pada salib besar dan kokoh. Seterusnya, ketika salib ituditegakkan dan tubuh Yesus bergantung padanya, bocah itu menutup wajahnyasambil menangis sejadi-jadinya. Ia membenamkan diri dalam pelukan ibundanya,sambil bapaknya terus-menerus mengusap kepalanya untuk menenangkan dia. Begitu tablo Jalan Salib itu selesai, kakak sulungnya yangmemerankan Yesus bertemu dengan keluarga. Si bocah dipeluk dan digendong sangkakak. Ia sudah bangkit dan gembira, melebih semua rasa gembiranya selama ini,karena ia berjumpa dengan kakaknya dalam keadaan yang normal, segar, dan ceria.Seluruh keluarga juga ikut bergembira. Tangisan dan kesedihan bocah itu cukupmenjadi contoh konkret bagi kita semua yang mengikuti semua proses peristiwaYesus, sejak dari ruang atas tempat perjamuan malam terakhir sampaipemakamannya. Tahap pertama ini adalah penderitaan dan kematian. Tahap kedua yang menyusul ialah kepenuhan kehendak Allah,karena penderitaan dan kematian itu berubah menjadi suka cita dan kehidupan.Suasana dan pengalaman yang menyelimuti seluruh kehidupan lahir-batin kita yangmenjadi buah perubahan ini ialah sorak-sorai di seluruh alam semesta: Alleluia.Kehidupan dan keselamatan untuk memiliki karunia kehidupan abadi menjadi milikkita. Pengalaman Yesus adalah sebuah kenyataan, yang telah dipersiapkan olehTuhan melalui: penciptaan manusia, kejatuhan di dalam dosa, keluarnya bangsaterpilih dari Mesir, pewartaan para nabi, dan sampai puncaknya pada peristiwakedatangan Yesus orang Nazareth. Seluruh pengalaman itu, sepatutnya menjadi model bagiperjalanan hidup setiap pribadi kita dan komunitas orang beriman, maka poladasar yang kita ikuti sangat perlu berbentuk “dari taman Getzemani ke Golgota”kemudian memuncak pada kebangkitan. Dengan kata lain, kita akan mencapaikebahagian dan kemuliaan hanya dengan melalui perjuangan, penderitaan dankematian. Tidak ada kemuliaan tanpa penderitaan. Tidak ada kehidupan tanpakematian. Spiritualitas salib dan kebangkitan ini perlu menjadi pedoman hidupkita semua.Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa ... Ya Tuhan Yesus,terima kasih atas penderitaan dan kebangkitan-Mu yang menyelamatkan kami. SalamMaria penuh rahmat ... Dalam nama Bapa ...

Kencan Dengan Tuhan
Edisi Hari Selasa, 15 April 2025 - Berikan Pengampunan, Hadirkan damai sejahtera

Kencan Dengan Tuhan

Play Episode Listen Later Apr 14, 2025 7:06


Kencan Dengan Tuhan - Selasa, 15 April 2025Bacaan: "Sabarlah kamu seorang terhadap yang lain, dan ampunilah seorang akan yang lain apabila yang seorang menaruh dendam terhadap yang lain, sama seperti Tuhan telah mengampuni kamu, kamu perbuat jugalah demikian." (Kolose 3:13) Renungan: Ada seorang wanita yang setiap kali mendengar nama Betty selalu merasa mual. Nama itu mengingatkannya pada seorang wanita yang menjadi sumber kesengsaraan yang ia derita selama bertahun-tahun. Wanita itu telah berhasil merebut suaminya dua tahun yang lalu. Ada rasa benci, geram dan dendam dalam hati ketika mendengar nama Betty. Ia mendatangi para psikiater untuk berkonsultasi agar dapat melupakan nama itu. Ia mengikuti seminar-seminar mengenai hancurnya rumah tangga dan penyebabnya. Ia membaca buku-buku tentang bagaimana cara melupakan masalah. Ia berbicara dengan para wanita yang telah bercerai. Ia berolahraga, mendaki gunung, tidur dan makan banyak, untuk dapat melupakan masalah itu. Ia juga pernah mengemudikan mobil berpuluh-puluh kilometer jauhnya tanpa tujuan. Semua usaha kerasnya sia-sia, siang dan malam ia selalu teringat kepada suaminya dan wanita itu. Suatu hari, ia diajak oleh temannya untuk mengikuti sebuah seminar. Sebenarnya ia tidak terlalu tertarik dengan seminar itu, karena topiknya tentang memberi pengampunan. Pembicara seminar itu menerangkan panjang lebar tentang betapa ruginya orang yang menyimpan kebencian. Mereka yang menyimpan kebencian tidak akan pernah merasakan damai sejahtera dan sukacita. Pembicara itu menyuruh para peserta untuk mendiskusikan tindakan memberi pengampunan, yang dilakukan oleh beberapa orang tokoh di Alkitab. Di akhir seminar, pembicara itu mengajak setiap peserta untuk memejamkan mata, membayangkan wajah orang yang dibenci dan segera melepaskan pengampunan kepada orang tersebut. Pikiran wanita itu langsung tertuju kepada Betty, dalam hati ia menolak, "Ya Tuhan, bagaimana mungkin saya akan mengampuni wanita itu. la telah merebut suami saya. Tidak, saya tidak dapat mengampuninya." Ia mengeraskan hati, namun wajah Betty terus terbayang-bayang di pelupuk matanya. Tiba-tiba Roh Kudus berbicara dalam hatinya, "Bersediakah engkau melepaskan pengampunan bagi dia yang sangat kau benci? Bersediakah engkau menerima keadaanmu sekarang?" Tubuhnya terasa panas dingin, jantungnya berdebar keras, serasa mau meledak. Akhirnya ia berbisik pelan, "Baiklah Tuhan, saya mau mengampuninya, hanya tolong mampukan saya untuk mengampuni dan melupakannya." Baru saja kata-kata itu meluncur dari bibirnya, tiba-tiba sesuatu yang luar biasa terjadi dalam dirinya. Pikirannya menjadi terang, hati terasa tenang dan damai sejahtera yang telah lama hilang kini telah kembali. Ia menyadari bahwa kebencian telah membuatnya terpisah dari Tuhan dan ia hidup dalam kerisauan selama bertahun-tahun. Hari itu ia memperoleh pelajaran yang sangat berharga: ternyata kebencian mencuri sukacita dan damai sejahtera. Sebab itu jangan biarkan kebencian singgah di hati, berilah pengampunan dan serahkan segala persoalan kepada Tuhan, maka Tuhanlah yang akan mengatasi persoalan itu. Tuhan Yesus memberkati. Doa:Tuhan Yesus, terima kasih atas rahmat pengampunan yang Kauberikan padaku. Melalui rahmat pengampunan itu, memampukan aku untuk mengampuni orang yang bersalah kepadaku. Amin. (Dod).

Kencan Dengan Tuhan
Edisi Hari Selasa, 1 April 2025 - Keseimbangan dan Prioritas

Kencan Dengan Tuhan

Play Episode Listen Later Apr 1, 2025 4:44


Kencan Dengan Tuhan - Selasa, 1 April 2025Bacaan: "Sebab di dalam Dialah tersembunyi segala harta hikmat dan pengetahuan." (Kolose 2:3) Renungan: Segala sesuatu yang berlebihan memang dapat berdampak buruk bagi kita. Jika cuaca yang terlalu dingin dapat menyebabkan hipotermia, maka cuaca yang terlalu panas dapat menyebabkan dehidrasi. Begitu juga jika kita menggunakan gadget secara berlebihan, hal itu dapat merusak mata dan kesehatan tubuh kita. Terlalu berlebihan mengonsumsi makanan yang manis dapat menyebabkan diabetes, dan terlalu berlebihan makan makanan berlemak dapat menyebabkan kolesterol tinggi. Segala sesuatu harus dikerjakan dengan seimbang dan tidak berlebihan. Jagalah pola makanan kita dengan baik, dan jalani gaya hidup yang sehat. Bukan hanya untuk makanan dan kesehatan saja, hal ini juga berlaku di dalam kehidupan kita di lingkungan rumah tangga, pekerjaan, dan pelayanan kita di gereja. Terlalu fokus terhadap pelayanan atau pekerjaan akan membuat keluarga kita terlantar dan kesepian. Terlalu mengutamakan keluarga setiap saat akan membuat kita kehilangan pekerjaan dan pelayanan. Cobalah untuk membuat jadwal harian, daftar prioritas, pengingat akan hari-hari penting dan janji-janji acara. Jika kita sudah berjanji kepada pasangan atau anak-anak kita, tepatilah janji tersebut. Jangan membuat anak-anak kita kecewa dan berpikir bahwa kita senang berbohong. Ketika kita sudah memiliki jadwal pelayanan di gereja, penuhilah tanggung jawab tersebut. Namun sebelum menerima jadwal, pastikan bahwa di hari tersebut kita tidak ada janji dengan siapa pun. Kerjakanlah juga tugas-tugas dan pekerjaan dengan penuh tanggung jawab. Jaga kepercayaan pemimpin dan rekan kerja kita. Ketika ada dua hal yang berbenturan terjadi di hari yang sama, ambillah waktu untuk berdoa dan menentukan prioritas yang utama. Kita berdoa untuk meminta hikmat kepada Tuhan, karena hikmat Tuhan itulah yang membuat kita dapat menjalani hidup yang teratur, seimbang, optimal, dan dapat memberkati banyak orang. Ingat, keseimbangan dan keteraturan kita di dalam menjalani hidup ini akan membuat kita bisa memenuhi setiap tanggung jawab yang dipercayakan kepada kita dan orang lain, bahkan Tuhan pun menjadi puas. Tuhan Yesus memberkati. Doa:Tuhan Yesus, bantulah aku untuk dapat mengerjakan segala hal di dalam hidupku dengan seimbang dan teratur, sehingga aku tidak mengecewakan banyak orang. Amin. (Dod).

Kencan Dengan Tuhan
Edisi Hari Senin, 31 Maret 2025 - Berikan yang terbaik, lakukan untuk kemuliaan Tuhan

Kencan Dengan Tuhan

Play Episode Listen Later Mar 30, 2025 6:41


Kencan Dengan Tuhan - Senin, 31 Maret 2025Bacaan: "Apa pun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia." (Kolose 3:23) Renungan: Pernahkah kita bekerja keras dalam mengerjakan sesuatu namun orang-orang di sekitar kita tidak menghargai hasil usaha kita? Padahal, pekerjaan itu telah menyita banyak waktu, tenaga, dan pikiran kita. Ketika hasil usaha kita tidak dihargai, apa yang harus kita lakukan? Bagaimanakah reaksi kita? Kebanyakan orang akan sangat kecewa dan marah. Sebagian lagi akan menangis dan merasa hancur hati karena tidak ada yang peduli pada kerja keras yang telah ditunjukkannya. Dan, sebagian lagi akan menyalahkan diri sendiri dan menganggap bahwa dirinya tidak layak, tidak berkualitas, serta tidak berharga karena gagal dalam melakukan sesuatu. Itu adalah reaksi-reaksi negatif yang seharusnya tidak boleh kita tunjukkan, bahkan untuk kita pikirkan sekalipun. Kita harus memiliki mental dan iman yang kuat. Bagaimana kita bereaksi, itu harus tetap berdasarkan firman Tuhan. Lalu, bagaimana seharusnya kita menanggapi hal tersebut?Pertama, kita harus tetap teguh dan bersukacita serta menyadari pentingnya melakukan pekerjaan kita dengan ketulusan hati dan rasa takut akan Tuhan. Ketika kita melakukan segala sesuatu dengan tulus dan takut akan Tuhan, maka hasil pekerjaan kita akan menjadi lebih baik. Dan kalaupun tidak ada seorang pun yang menghargainya, kita tetap dapat bersukacita karena kita tahu bahwa Tuhan akan menghargai dan memberkati kita. Hal ini membuat kita tidak mudah putus asa.Kedua, melakukan segala pekerjaan dan usaha kita seperti kita melakukannya untuk Tuhan, bukan semata-mata untuk manusia maupun untuk memuaskan diri sendiri. Jangan melakukan suatu hal dengan alasan supaya banyak orang mengenal kita dan mengakui talenta kita, serta membanjiri kita dengan pujian. Itu adalah motivasi yang salah. Firman Tuhan dengan jelas berkata bahwa apa pun yang kita perbuat, kita harus perbuat dengan segenap hati kita seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia. Firman Tuhan juga mengatakan bahwa dari Tuhanlah kita akan menerima bagian yang ditentukan bagi kita sebagai upah. Hal itu akan membuat kita menyenangi pekerjaan kita. Oleh sebab itu, mari kita melakukan segala pekerjaan kita untuk kemuliaan nama Tuhan. Ingat. Entah hal yang kita kerjakan itu adalah sebuah tanggung jawab yang dipercayakan kepada kita, atau mungkin hal tersebut hanya merupakan pekerjaan sukarela, di mana kita memang yang menyediakan diri untuk membantu orang lain, maka tetap kita harus melakukannya seperti untuk Tuhan, bukan untuk kepentingan diri sendiri. Jika dasar pemikiran kita seperti itu, meskipun kemudian hari orang tidak suka dan tidak menghargai pekerjaan kita, kita dapat tetap bersukacita karena kita tahu bahwa Tuhan melihat dan menghargai kerja keras kita! Tuhan Yesus memberkati. Doa:Tuhan Yesus, berikanlah aku kemampuan untuk melakukan segala hal demi kemuliaan-Mu dan bukan untuk kepentingan diriku sendiri. Amin. (Dod).

Samoan Devotional
O le fatu a le Atua (The seed of God)

Samoan Devotional

Play Episode Listen Later Mar 20, 2025 5:16


OPEN HEAVENSMATALA LE LAGI MO LE ASO FARAILE 21  MATI  2025(tusia e Pastor EA Adeboye)Manatu Autu: O le fatu a le Atua (The seed of God)Tauloto -Tusi Paia–1 Peteru 1:23. “Ua fānaufouina ‘outou e lē o le fua e pala, a o le fua e lē pala lava, o le afioga a le Atua lea ‘ua ola ma ‘ua tumau e o‘o i le fa‘avavau.”‭‭Faitauga – Tusi Paia – 1 Ioane 3:7-9A iai le fatu a le Atua I totonu ia te oe, e te inoino ai i le agasala. Tusa poo le a le fiaai o se pusi, e le mafai ona ai i sana puaiga. O loo faasino mai i le faitauga o le Tusi Paia o le asō, afai e te faanaufouina, e le mafai ona e faia le agasala aua o le fatu a le Atua o loo i totonu ia te oe. Afai o oe o se afafine poo se atalii o le Atua, tusa poo le a le faaosooosoga e feagai ma oe, o le fatu a le Atua I totonu ia te oe e fesoasoani e te manumalo ai. O tagata e fai mai ua faaolaina ae o loo fiafia pea i le agasala, e le o moni le faaolaina. O le agasala e tuueseina ai le tagata mai le Atua ma avea i latou ma tagata ua pulea faaletulafono e satani (2Timoteo 2:26). Afai o loo e soifua pea i le agasala, e tatau ona e tagi atu i le Atua mo lana faaolataga e aveesea le fatu o le agasala ae suia i le fatu a le Atua. E suia e le Atua tagata faatuatua mai le malò o le pogisa i le malo o le malamalama (Kolose 1:13) ma ia faafouina i latou i vaega uma. E pei a ona lē mafai ona fua mai se apu I se fatu moli, e faapena foi ona lē mafai e ni kerisiano ona fua mai le agasala aua o le fatu a le Atua o loo I totonu o i latou. Peitai, afai e musuā lea kerisiano e faasūsū ma ia tupu lea fatu, e oo Ina manumalo ai le agasala ia te ia. O le tumau i le upu a le Atua o se auala lea e faataga ai le fatu a le Atua I totonu ia te oe e tupu ma fua ma fua o le amiotonu.Fai mai le upu tauloto mo le asō, ua fanaufouina outou e le fua e lē pala, o le upu a le Atua, e mausalī ma tumau e oo i le faavavau. O lana upu e sili ona maai i lō le pelu e faatau maai ona itu ma e mafai ona faamasino I manatu ma filifiliga a le loto o le tagata ae lei avea ma galuega faatino (Eperu 4:12). O kerisiano latou te faataga le upu a le Atua e nofo i totonu o I latou (Kolose 3:16) e mafai ona manumalo e tetee I faaosoosoga ma le agasala. O le agasala o gaoioiga a le pogisa, ae o le Upu a le Atua e aumai ai le malamalama ma le iloa (Salamo 119:130). O le iloa o le Upu a le Atua e faapoto ai oe ma mataala, e mafai ai ona e iloa tulaga lamatia e te ‘alo ma lafi mai ai (Faataoto 22:3). Na iloa e Iosefa le amioleaga i le manaoga o le toalua a Potifara ma sa ia tamoe ese (Kenese 39:12). Ao Samasoni, e na te lei iloa le amioleaga i le manaoga a Talila seia oo ina ua tuai (Faamasino 16:1-21). Afai e fia avea oe ma auupega I aao o le Atua, e tatau ona e filiga e suesue le upu a le Atua. O soo se mea e aveesea oe mai le upu a le Atua, o loo taumafai e faaumatia lou agaga. O le fatu a le Atua I totonu ia te oe e faasaoina oe mai le faaleagaina e le agasala pe afai e ave lau faamuamua I lana Upu. Aua nei e faatagaina oe e avea ma se tasi e pule faatulafonoina ai Satani. O è naunau ma mafaufau ea i le Upu a le Atua I le aso atoa? (Salamo 119:97), I le suafa o Iesu, Amene

Ps. Juan Mogi
Terinspirasi Dari Tuhan - Ps. Juan Mogi

Ps. Juan Mogi

Play Episode Listen Later Mar 13, 2025 35:19


Antusias adalah keadaan di mana seseorang memiliki semangat dan energi yang berasal dari hubungan dengan Tuhan.Bagaimana mengaplikasikan nilai antusias dalam kehidupan :1) Lewat kerajinan (Roma 12 : 11)2) Lewat standard kehidupan (Kolose 3 : 23)3) Lewat cara beribadah (Mazmur 100 : 2)

Kencan Dengan Tuhan
Edisi Hari Selasa, 11 Maret 2025 - Pasangan yang saling mendukung dan peduli satu sama lain

Kencan Dengan Tuhan

Play Episode Listen Later Mar 10, 2025 7:12


Kencan Dengan Tuhan - Selasa, 11 Maret 2025Bacaan:"Hai isteri-isteri, tunduklah kepada suamimu, sebagaimana seharusnya di dalam Tuhan. Hai suami-suami, kasihilah isterimu dan janganlah berlaku kasar terhadap dia." ( Kolose 3:18-19) Renungan: Ada sepasang suami istri yang merayakan ulang tahun pernikahan mereka yang ke 60 dengan meriah. Mereka sudah mempunyai banyak cucu dan buyut. Banyak tamu-tamu yang diundang untuk turut menikmati kebahagiaan yang mereka rasakan. Salah seorang undangan meminta kepada pasangan suami-istri tersebut untuk memberitahukan rahasianya mengapa pernikahan mereka langgeng. Padahal waktu masih pacaran, mereka selalu beradu pendapat dan bertengkar. Sebelum bercerita, sang suami yang kini sudah menjadi kakek itu memandang kepada istrinya sambil tersenyum kemudian bercerita, "Semua berawal dari bulan madu kami. Waktu itu kami berbulan madu di satu daerah yang sejuk. Di sana kami menyewa keledai sebagai tunggangan. Keledai istri saya sepertinya bermasalah jika berjalan. Baru berjalan sekitar 500 meter, istri saya jatuh karena ulah si keledai. Istri saya berdiri dan menempelkan telunjuknya di jidat keledai sambil berkata, "Ini peringatan pertama ya." Setelah itu ia naik lagi. Tetapi belum sampai 300 meter, istri saya jatuh lagi. Sambil menempelkan telunjuknya di jidat keledai, istri saya menatap tajam ke mata keledai itu sambil berkata, "Ini peringatan kedua bagi kamu." Istri saya naik lagi ke keledainya. Baru berjalan 200 meter, istri saya jatuh lagi. la segera berdiri, menempelkan telunjuknya di jidat keledai seraya berkata, "Ini peringatan terakhir bagi kamu." Untuk ketiga kalinya istri saya mencoba untuk menunggangi lagi keledainya. Baru beberapa langkah, istri saya jatuh lagi untuk keempat kalinya. la pun segera mengambil pistol dari tasnya dan menembak mati sang keledai. Melihat tindakan istri saya, tentu saja saya marah kepadanya. Tetapi ia segera mendekati saya, menempelkan telunjuknya di jidat saya dan berkata, "Ini peringatan pertama kamu menentangku." Ada dua pelajaran penting yang dapat kita petik dari kisah ini:Pertama, jangan buat pasangan kita hidup dalam tekanan. Para istri, hormati dan tunduklah pada suamimu dan para suami kasihilah istrimu, jangan suka berlaku kasar dan mengancam. Ada rumah tangga yang kelihatannya aman, tetapi sebenarnya salah satu dari pasangan itu mungkin saja hidup dalam ketertekanan. Sekalipun kita mendapatkan pasangan yang sabar dan bisa menuruti semua keinginan kita, tetapi ingatlah bahwa jauh di dalam hati kecilnya dia juga sama seperti kita, ingin merasakan kebebasan.Kedua, mengalah terhadap pasangan sangatlah penting. Salah satu alasan mengapa sebuah rumah tangga bisa langgeng, yaitu karena ada yang mau mengalah. Flp 2:4 mengajarkan agar kita tidak hanya memperhatikan kepentingan diri sendiri, tetapi kepentingan orang lain juga. Mengalah merupakan wujud dari kepedulian kepada orang lain. Tuhan Yesus memberkati. Doa:Tuhan Yesus, jadilah kepala atas rumah tangga kami dan berilah kami hati yang saling menghormati, mengasihi dan mau mengalah. Amin. (Dod).

Kencan Dengan Tuhan
Edisi Hari Selasa, 4 Maret 2025 - Jangan menyerah dengan kegagalan

Kencan Dengan Tuhan

Play Episode Listen Later Mar 3, 2025 5:25


Kencan Dengan Tuhan - Selasa, 4 Maret 2025Bacaan: "Apa pun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia." (Kolose 3:23) Renungan: Sebelum era permainan digital menjadi sangat canggih, semua dimulai dengan permainan yang sederhana yang diciptakan oleh seorang ilmuwan Amerika Serikat yang bernama William Higinbotham. Video game pertama di dunia yang dibuat secara grafik tersebut benama "Tennis For Two", pada tahun 1958. Permainan ini dapat dimainkan oleh dua orang yang akan melakukan simulasi pertandingan tenis dan ping pong yang ditampilkan pada sebuah siloskop. Hal menarik dari game pertama di dunia ini adalah tujuan awal dibuatnya yang tidak dimaksudkan untuk keperluan komersial. Permainan ini tadinya bukan untuk dijual secara umum. Awalnya dibuat untuk dimainkan para pengunjung Laboratorium Nasional Brookhaven, di mana William bekerja, agar mereka tidak bosan selama berkunjung. Siapa sangka bahwa hal sederhana yang awalnya hanya diciptakan untuk menghilangkan kebosanan, ternyata menjadi cikal bakal banyak video game. Pencapaian dan penemuan besar memang sering diawali dengan hal kecil, juga kegagalan. Kita tidak bisa berharap untuk memperoleh hasil yang besar dan menakjubkan hanya dengan sekali usaha. Tidak ada yang instan, baik di dalam pekerjaan, kuliah, keluarga, dan pelayanan. Segala jenis pencapaian dan kesuksesan yang kita harapkan terjadi melalui berbagai tantangan dan kesulitan. Jangan lelah mencoba. Jangan hanya sekali atau dua kali kegagalan membuat kita lemah iman dan semangat, sehingga tidak mau mencoba lagi. Mintalah kekuatan dari Tuhan, sehingga mampu meneruskan usaha kita yang mengalami kegagalan. Coba lagi dengan melakukan perubahan, dalam arti mempelajari kesalahan kita dan menghindarinya pada usaha selanjutnya. Kerjakan bersama Tuhan dan seperti untuk Tuhan. Ketika kita mengerjakan segala sesuatu untuk kemuliaan Tuhan, maka kita akan mendapatkan kekuatan baru. Kita harus semakin bersemangat mengerjakan hal tersebut dan berikan yang terbaik untuk Dia. Marilah kita terus berkarya dalam bidang kita masing-masing. Mulai dengan hal-hal kecil dan jangan menyerah dengan kegagalan! Tuhan Yesus memberkati. Doa:Tuhan Yesus, terima kasih atas keterampilan yang Engkau berikan kepadaku. Bantulah aku untuk mengembangkan ketrampilanku tersebut agar dapat memberkati banyak orang. Amin. (Dod).

Kencan Dengan Tuhan
Edisi Hari Minggu, 16 Februari 2025 - Melakukan dengan segenap hati dan penuh sukacita

Kencan Dengan Tuhan

Play Episode Listen Later Feb 15, 2025 3:52


Kencan Dengan Tuhan - Minggu, 16 Februari 2025Bacaan:"Apa pun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia."(Kolose 3:23)Renungan: Suatu kali ada seorang tetangga bertanya kepada seorang Oma, "Mengapa masih berjualan kue, Oma? Bukankah anak-anak sudah mapan semua?" "Ya, anak-anak kan juga punya kehidupan sendiri yang harus mereka urus," jawab Oma ringan. "Tapi seharusnya Oma sudah lebih banyak santai dan tinggal menikmati hidup saja," kata sang tetangga. Mendengar pernyataan itu, Oma tertawa sambil berkata, "Memang, menurutmu saya sedang apa, Nak? Saya ini sedang menikmati hidup, lho. Membuat kue dan mengetahui ada orang yang suka kue saya, sungguh menggembirakan hati." Apakah kita pun sedang menikmati hidup? Ada anggapan menikmati hidup itu berarti sudah tidak bekerja lagi. Hanya santai dan berlibur ke tempat-tempat yang kita sukai. Tentu kegiatan tersebut pun bisa berarti menikmati hidup. Tapi, kita tahu, menikmati hidup sesungguhnya berhubungan dengan hati. Saat kita mengerjakan sesuatu dengan hati, itulah menikmati hidup. Kala hati kita gembira atau tepatnya sukacita melakukan sesuatu, itulah menikmati hidup. Jadi, jika kita hendak menikmati hidup, ikutlah nasihat firman Tuhan: "Perbuatlah segala sesuatu dengan segenap hati, seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia." Orang yang mampu menikmati hidup mengarahkan hatinya pada Tuhan dan berkarya dengan ringan dan riang. Tuhan Yesus memberkati.Doa:Tuhan Yesus, berilah aku hikmat-Mu agar setiap pekerjaan yang kulakukan dapat kulakukan dengan baik sebagai persembahan diriku pada-Mu. Amin. (Dod).

Kencan Dengan Tuhan
Edisi Hari Jumat, 7 Februari 2025 - Tuhan Mengampuni kamu, lakukanlah itu kepada sesama

Kencan Dengan Tuhan

Play Episode Listen Later Feb 6, 2025 3:26


Kencan Dengan Tuhan - Jumat, 7 Februari 2025 Bacaan: "...sama seperti Tuhan telah mengampuni kamu, kamu perbuat jugalah demikian." (Kolose 3:13) Renungan: Alkisah ada seorang guru yang sedang dalam perjalanan menuju ke tempat suci. Dalam suatu perhentian, ia merasakan kehadiran Tuhan. la bersujud dalam keharuan dan dengan sepenuh hati ia berkata, "Ya, Tuhan Allahku, jika Engkau berkenan, hanya satu hal yang aku pinta: jadikanlah aku hamba-Mu yang selalu menyenangkan hati-Mu." Tuhan pun menjawab, "Aku tidak dapat memberikan hal itu. Jika Aku membuatmu selalu menyenangkan hati-Ku, maka tak ada alasan bagi-Ku untuk mengampunimu. Dan jika Aku tak perlu mengampunimu lagi, maka kau pun akan melupakan pentingnya mengampuni orang lain. Jadi, pergilah. Lakukanlah kasih sesuai caramu. Jika kau berbuat kesalahan dan menyakiti hati-Ku, ingatlah: Aku mengampunimu. Dan agar kau pun tak kan pernah melupakan untuk melakukan kebajikan yang sama kepada sesamamu manusia." Banyak orang yang selalu ingin menyenangkan hati Tuhan, namun mereka mengabaikan sesama manusia di sekitarnya. Padahal Tuhan sendiri selalu mendorong kita untuk menyatakan kasih kita kepada-Nya melalui kasih kita kepada sesama. Ketika Tuhan mengampuni kesalahan kita, kita pun diminta untuk mengampuni kesalahan orang lain. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, ajarilah aku untuk mengasihi dan mengampuni sesamaku, seperti Engkau juga telah mengasihi dan mengampuni aku. Amin. (Dod).

Samoan Devotional
E a'oa'o e le Atua 2(God teaches 2)

Samoan Devotional

Play Episode Listen Later Jan 31, 2025 4:44


OPEN HEAVENSMATALA LE LAGI MO LE ASO TO'ONAI 1 FEPUARI  2025(tusia e Pastor EA Adeboye) Manatu Autu: E a'oa'o e le Atua 2(God teaches 2) Tauloto -Tusi Paia–Salamo 25:4  ”Le ALI‘I e, ‘ia e fa‘ailoa mai ‘iā te a‘u ou ala; ‘ia e a‘oa‘o mai ‘iā te a‘u i ou magāala.”‭‭Faitauga – Tusi Paia – 1 Korinito 2:6-13O ananafi na o'u faamatala ai le fesoasoani o le Atua iā te a'u e faauma la'u suesuega o lo'u faailoga PhD e ala i lona a'oa'o mai ia te a'u o le auala e tali ai se fuaitau fa'amatematika e ala i lana Upu. O le asō ou te fia faasoa ia te oe le isi auala e a'oa'o ai e le Atua lana fanau.A'o o'u aoga mo lo'u faailoga lona lua i le Iunivesite o Lagos, na tuuina mai e lo'u faiaoga, o se Initia se galuega ou te faia a'o le'i alu i sana malaga. E fo'i mai lana malaga ua telē se vaega o le galuega ua uma ona fai, ma ia fesili mai ai iā te a'u faapea, “Enoka, ou te iloa o oe o se kerisiano, e te lē pepelo fo'i la. O ai na fesoasoani iā te oe e fai le galuega na tu'u atu?”E lē talitonu i le Atua ae na te iloa e lē pepelo Kerisiano. Na o'u iloa afai ou te tali o ‘Iesu', e ata iā te a'u, o lea na o'u fai atu ai, “o Polofesa Emanuelu,” o le tasi lea suafa o Iesu (Mataio 1:23). A o'o ina vavalalata ma mafana le lua mafutaga ma le Atua, o le a amata ona e galue i se tulaga o le poto ma le malamalama e sili atu i au uo. O le latalata o le lua mafutaga ma le Atua, o le tele lea o le poto na te saunia ma foaiina mo oe. O le a amata ona e talia fesili i se auala e iloa gofie ai e tagata o oe o se uso ua a'oa'oina e le Atua ma faaoloaina i le poto. O le a mafai ona e vaai i faafitauli ma o le ā tuuina e le Atua le fofō o nei faafitauli i lou loto. E o'o ifo i le taimi e te faatino ai le tali o le faafitauli na faasino atu e le Atua, o le a iloa e tagata o oe o se uso e tumu i le poto, auā fo'i o lē o loo a'oa'oina oe, o le faiaoga e silisili i faiaoga uma.Fai mai le Tusi o Kalatia 3:27 “Auā o ‘outou uma lava na papatisoina ‘iā Keriso ‘ua ‘outou ‘o‘ofu ‘iā Keriso;”‭‭I totonu o lo'u nuu o Yorubaland, e I ai le fuaitau faapea, a umi tele ona tu'u faatasi le lau laau ma le fasimoli, e liu fasimoli ai fo'i le lau laau. O le papatisoina faatasi ma Keriso o le faailoga lea ua tasi oe ma le Atua. A'o e tupu ma ola iā Keriso e ala i le tatalo e lē aunoa, mafuta ma le au uso kerisiano, suesue lau Tusi Paia, galuega tāla'i ma isi o le a faapea ona e amata ola pei ona soifua Keriso a'o i ai i le lalolagi. O le a amata ona e soifua ma galue i se laasaga fou o le poto e maualuga atu I le tulaga o i ai i latou o tou mafuta faatasi, auā ua e ofoina atoatoa lou ola mo le Atua ma ua lē toe faia lou loto a ua pule to'atasi Keriso ia te oe.Le au Pele e, o le Atua le faiaoga sili; o loo ia te ia le poto ma le iloa uma lava (Kolose 2,2-3). Afai e te faatuatua i le Alii ma lou loto atoa ae aua le faalagolago i lou lava atamai (Faataoto 3:5), o le a fai o ia ma ou faiaoga, I le suafa o Iesu, Amene.

Kencan Dengan Tuhan
Edisi Hari Rabu, 29 Januari 2025 - Bergantung kepadaNya

Kencan Dengan Tuhan

Play Episode Listen Later Jan 28, 2025 4:05


Kencan Dengan Tuhan - Rabu, 29 Januari 2025 Bacaan: Firman Allah kepada Musa: "AKU ADALAH AKU." Lagi firman-Nya: "Beginilah kaukatakan kepada orang Israel itu: AKULAH AKU telah mengutus aku kepadamu." (Keluaran 3:14) Renungan: Apakah Tuhan itu ada? Dengan mantap kita mungkin menjawab ya, tentu Tuhan ada! Apa sebenarnya arti jawaban "Tuhan ada" bagi kita? Mungkin kita berpikir sejenak untuk memberi jawabannya. Tuhan ada itu yang menjadi pengetahuan kita, tapi apakah keber-"ada"-an Tuhan itu sungguh-sungguh berpengaruh kuat dan mendalam dalam seluruh aktivitas hidup kita? Saat kita mengakui Tuhan ada apakah kita mengenal Dia dengan benar, mengasihi-Nya dengan segenap hati serta taat melakukan kehendak-Nya? Mengatakan Tuhan ada itu tidak sulit namun masalahnya, apakah kita melibatkan Tuhan dalam seluruh aspek hidup kita? Kita sering melupakan Tuhan saat kita memburu kepentingan dan kesenangan pribadi. Apakah kita menyadari keberadaan-Nya dengan selalu hidup di jalan-Nya? Kalau "Tuhan ada" hanya merupakan pengetahuan, itu tidaklah cukup. Kita seharusnya mengalami secara pribadi kehadiran Tuhan. Kita diingatkan bahwa "segala sesuatu yang kamu lakukan dengan perkataan atau perbuatan, lakukanlah semuanya itu dalam nama Tuhan Yesus, sambil mengucap syukur oleh Dia kepada Allah, Bapa kita" (Kolose 3:17). Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhab Yesus, kuasailah seluruh keberadaanku agar aku sepenuhnya hanya bergantung pada-Mu saja. Amin. (Dod).

Samoan Devotional
E lē faailogaina e le Atua ni tagata (No respecter of persons)

Samoan Devotional

Play Episode Listen Later Jan 22, 2025 4:27


OPEN HEAVENSMATALA LE LAGI MO LE ASO TOFI 23 IANUARI  2025(tusia e Pastor EA Adeboye) Manatu Autu: E lē faailogaina e le Atua ni tagata (No respecter of persons) Tauloto -Tusi Paia–Roma 2:11”Auā e lē fa‘ailogaina e le Atua ni tagata.”Faitauga – Tusi Paia – Isaia 3:10-11Afai o iai Keriso I totonu ia te oe, o lou faamoemoe o le manuia (Kolose 1:27). E lē faailogaina poo ai lou tagata, afai lava ua ia te oe Keriso, e mafai ona e faamoemoe I le manuia mai le Atua. O loo faapea mai le faitauga mai le Tusi Paia o le asō, e manuia lē amiotonu ae malaia lē amioleaga. E lē afaina lou olaga I le tuanai, afai ua e talia Iesu Keriso e avea ma ou Alii ma Faaola ma o loo e soifua e tusa ma lona finagalo, ua ta'u amiotonuina oe, ma e te manuia. O I latou e lei faaolaina, e amioletonu, e silasila le Atua iai latou e amioleaga (Ioane 3:18-21), ma na ia fetalai e lē manuia I latou (Isaia 3:11). Ou te fai lava i lau fanau i le amataga o tausaga uma, ‘o le a manuia lenei tausaga ia te a'u'. Ou te iloa lelei lea tulaga aua o Lē o loo faapea mai e manuia le tagata amiotonu, e lē faailoga tagata. O le folafolaga ua faia mo le toatasi, e na te faia mo tagata uma (Mareko 13:37). E lē o se tagata le Atua e pepelo ai, a fetalai mai, e na te faia lava (Numera 23:19). Afai na te faia se folafolaga, ma e ausia tapulaa e maua ai lea folafolaga, e te maua I le taimi ua fuafuaina. O le folafolaga o le taeao matagofie mo oe, e tusa ma lē Kolose 1:27, e iai tapulaa ma aiaiga, ma o lea tapulaa e tatau ona iai Keriso ia te oe. O i latou e tetee ma lē fesootai ma Iesu, e lē mafai ona latou vaai ua ausia ana folafolaga. E iai se tamā na fesili mai ia te au ou te faailoa atu lona lumanai, na ou tali atu, ‘e faigofie, ua e faaolaina?' Ua tali mai e leai ona ou tali lea iai e lē manuia lona lumanai. Ua ia tali mai, ‘e faapefea ona e iloa? E te lē iloa a'u, e te leiloa foi lo'u igoa, e te lei tatalo foi.' Ua ou tali atu, e le manaomia uma na mea, fai mai le Isaia 3:11 “‘Oi talofa i lē ‘ua amio leaga! e malaia o ia”. Ae a la pe a ou faapea atu ua ou faaolaina? Ua ou tali atu, ‘semanū ou te fai atu e manuia lou lumanai'. Ona ia fai mai lea, ‘ae a la pe a ou faapea atu, ua ou manao e avea ma fanau a le Atua i le asō?. Ua ou tali atu,' o le a manuia ma lelei lou lumanai'. E lē faailogaina e le Atua ni tagata (Roma 2:11), tusa poo lē a lē aiga poo lou tagata, e moni lana Upu mo tagata uma. Tusa lava poo le a lou ituaiga tagata, e mautinoa lou lumanai manuia pe afai e lafoai ma le atoatoa lou ola ia Keriso, I le suafa o Iesu, Amene. 

Samoan Devotional
Tupu I le poto (Growing in wisdom)

Samoan Devotional

Play Episode Listen Later Jan 7, 2025 5:05


OPEN HEAVENSMATALA LE LAGI MO LE ASO LULU 08 IANUARI  2025(tusia e Pastor EA Adeboye) Manatu Autu: Tupu I le poto (Growing in wisdom) Tauloto -Tusi Paia–Luka 2:52 “Ua tupu le poto ma le tino o Iesu, ‘ua alofagia o ia e le Atua ‘atoa ma tagata.”‭‭Faitauga – Tusi Paia – Iopu 32:4-9O le umi na e soifua I le lalolagi nei, e tatau foi la ona tupu lou poto. O le mafuaaga lea e lē taitai fesili se tagata poo le a lou laitiiti, ae fesili lava poo le a lou matua. O le mea moni, o loo latou fesili poo le a telē o lou poto ma le iloa ua maua I tausaga ua e maua. E o gatasi lelei lea tulaga ma le Iopu 12:12 o loo faapea mai: “O lo‘o i ai le poto i ē ‘ua toeaina; o le fa‘alevaleva fo‘i o aso e i ai le fa‘autauta.”‭‭I le matou nuu o Yoruba I Aferika, afai o amio a tagata e lē atagia ai o latou tausaga, e ta'ua i latou o tagata ua  ‘matutua ae leai se faautauta, leai se a'oa'oga e maua mai ai'. Afai e matutua ane lava tagata ae o loo faatamaitiiti pea mafaufau ma faataaalo e aunoa ma se faamoemoega autu, e taua i latou o tagata matutua e leai se a'oa'oga e maua mai ai. Ia aua lava nei avea oe o se tagata matua e leai se a'oa'oga e maua mai ai, I le suafa o Iesu. Fai mai le Faataoto 22:15 ua fusifusia le valea i le loto o le tama. O lona uiga e amata uma tagata i le valea. O se tulaga taua lenei i le olaga o loo tatou ola ai nei, o le atalii o se auauna ma le atalii o se palemia e amata tutusa o la olaga o ni pepe fou. Peitai, o faaiuga la te faia a'o faagasolo le olaga nei e fua iai le i'uga e taunuu iai o la olaga. Mo le uluai 18 tausaga o lo'u olaga, sa ou savali e leai ni seevae. A'o le asō, I le alofa tunoa o le Atua, e mafai ona suia a'u pea seevae I aso taitasi o le tausaga atoa pe a ou manao iai. O le mafuaaga, o loo ma savavali ma le Atua mai le vavau ma o lona Agaga Paia e galue ma foai mai le poto ia te au ua ou faaaogaina i aso uma ina ia siitia pea lo'u olaga. Tusa poo le a lou matua, e mafai ona e savali ma le poto pe afai e te usitai I faatonuga ma taitaiga a Agaga Paia, o ia o le puna o le poto atoa ma le malamalama (Kolose 2:1-3). A'o ou laitiiti, sa iai so'u uso matua e umī ma malosi. E iai le aso na iai lana mea sese na faia ma ua sasa e lo'u tamā, ua tagi pei se pepe. Ina ua ou vaai atu i le tagi a lo'u uso e ese ma le malosi, na fai la'u faaiuga ou te lē faia se mea e tasi e ono sasa ai a'u e lo'u tamā. Afai e te poto, e te lē faia se mea sēsē i le ola nei, o le a e iloa tulaga e te ono lamatia ai ma alu ese mamao mai ai. Afai e te iloa le taui o se mea ae e faia lava, o oe o se tagata matua e leai se faautauta. O le faia o le agasala ma musu e salamō e oo atu ai i le tulaga ua tuueseeseina ma le Atua e faavavau. Afai e te poto, e te filifili e ola faapaiaina aua e pau lea o le ala e te iloa atu ai le Atua (Eperu 12:14). Le au pele e, afai e te lei poto i le faia o au faaiuga i lou olaga e oo mai i le taimi nei, ua oo i le taimi e te gauai ai ia Agaga Paia ma e usitai I lana taitaiga. O e tupu ea I le poto i le fesoasoani mai o Agaga Paia? I le suafa o Iesu, Amene. 

Samoan Devotional
Taofi Mau Lau Fa'aaliga 2 (Hold Fast To Your Vision 2)

Samoan Devotional

Play Episode Listen Later Nov 10, 2024 4:39


OPEN HEAVENSMATALA LE LAGI MO LE ASO SA 10  NOVEMA 2024(tusia e Pastor EA Adeboye) Manatu Autu: Taofi Mau Lau Fa'aaliga 2 (Hold Fast To Your Vision 2) Tauloto -Tusi Paia–Kolose 3:2“Ia ‘outou loto lava i mea i lugā, ‘ae lē o mea i le lalolagi.”Faitauga – Tusi Paia –Mataio 6: 19-22O nei, o le a fa'aauau ai la tatou mataupu na amatalia ananafi faatatau i fa'aaliga. Le au Pele e, ou te mana'o ia e silafia o lou lumana'i e faalagolago i mea o loo mafai ona e vaai atu i ai i le asō. Afai o e vaaia se lumanai manuia, e mafai fo'i ona e maua (Kenese 13.15). Ina ua o matou maua le Redemption Camp (Nofoaga o le Togiola) i Texas i Amerika, na fetalai mai le Atua ia te a'u, “O le mamao e mafai ona e vaai atu i ai, o a'u lenā.” Sa o'u savali i le mamao na mafai ona o'u o'o i ai i lea aso, ma o le asō, o mea uma na o'u vaai i ai ua avea nei ma a matou - maimau pe ana mamao atili atu la'u savali !. Ua tu'u e le Atua se malosiaga tele i lau faaaliga na te tosoa'ina mai ai mea uma o loo e mana'o i ai. O lea la, ia iloga lou nofouta faatatau i mea o loo taula'i i ai lau vaai. Fai mai le Tusi Paia I le Kolose 3:2 “Ia ‘outou loto lava i mea i lugā, ‘ae lē o mea i le lalolagi”.O lau silasila e tatau ona loto i mea o i lugā ae lē o mea o le lalolagi. Tusa pe o si'osi'omia oe e mea mananaia ma fe'ilafi, ia atili mausalī ai lou loto i mea o i lugā. Na ma asiasi ma lo'u toalua i se tagata mauoa, ma sa ia fa'amatamata i ma'ua i se fale o loo ia fausia. O le taimi muamua lea na o'u vaai ai i se paipa e fai i le auro i se faletaele. O iina tonu na faalogo ai lo'u toalua i le siufofoga o le Atua faapea, “Afafine, e sili mamao le matagofie o le lagi.” I le 2 Timoteo 4:6-8, o le Aposetolo o Paulo sa olioli o ia i le pale o le amiotonu sa teuina mo ia. A o vaai i si tagata i le oti, na vaai le Aposetolo i le faapaleina. O le mafuaaga lea na fai mai ai le Aposetolo i le 2 Korinito 11:22-33 na ia lavātia le sasa, fia ai, ma puapuaga uma lava; ona o le fa'aaliga na ia vaai i ai.Le au pele e, aua le avea lau faamuamua i le tamāoaiga o le lalolagi ma mamalu. Afai ua na o le pau lea o lau vaai o mea e lē tumau, pau mea e te maua o mea e pala. O le pogai lea o le fai mai o le Tusi Paia i le Mataio 6:19-20 e tatau ona o tatou tolo'a'i oa mo tatou i le lagi e leai se mea e faaleagaina ai. I le isi itu, afai e te tulimata'i i tala atu o mea e pala, e te maua uma mea e o le tino faatasi ma mea e tumau e lē faaumatia. O le fetalaiga lea mai le Tusi Paia i le Mataio 6:33:“A ‘ia ‘outou mua‘i sā‘ili le mālō o le Atua ma lana amiotonu; ‘ona fa‘aopoopoina atu lea o ia mea uma ‘iā te ‘outou.”Ua na o le pau le tapula'a o mea e mafai ona e maua i le lumanai, o lau faamuamua o e vaai i ai i le taimi nei. O mea o loo au i ai lau vaai o le a faafoea ou ala uma e tatau ona e savali ai e maua ai lau fa'aaliga. Le au Pele e, e leai se mea sili nai lo'o le taula'i o lau vaai I le Atua auā a e maua le Alii, ua e maua le atoatoaga o mea uma lava. O a mea o taula'i iai lau vaai? I le suafa o Iesu. Amene

Kencan Dengan Tuhan
Edisi hari Selasa, 17 September 2024 - Tantangan untuk bertumbuh

Kencan Dengan Tuhan

Play Episode Listen Later Sep 16, 2024 5:02


Kencan Dengan Tuhan - Selasa, 17 September 2024 Bacaan: "Hendaklah kamu berakar di dalam Dia dan dibangun di atas Dia, hendaklah kamu bertambah teguh dalam iman yang telah diajarkan kepadamu, dan hendaklah hatimu melimpah dengan syukur." (Kolose 2:7) Renungan: Pohon korma bisa dikatakan sebagai pohon yang cukup istimewa sebab dia tumbuh di wilayah yang tandus, gersang, dan tidak jarang mengalami badai yang ganas. Pohon korma adalah pohon yang tahan banting, mampu hidup di tengah kesulitan. Mengapa demikian? Karena pohon korma memiliki akar yang kuat dan sanggup menopang batang pohon dengan sangat kokoh. Pada masa pertumbuhannya, akar pohon korma akan menembus ke bawah mencari sumber mata air untuk bertahan hidup. Akar pohon korma bisa tertanam dan tumbuh hingga puluhan bahkan ratusan meter ke dalam tanah hingga menemukan sumber air. Ini yang menyebabkan tunas yang tumbuh ke atas pun menjadi kuat untuk menembus kerikil atau pasir yang tebal yang akan menghalangi pertumbuhannya. Dengan adanya akar yang kuat, pohon korma merupakan satu-satunya tanaman yang mampu bertahan untuk tidak tumbang meski di tengah badai sekalipun. Selain memiliki akar yang kuat, pohon korma juga memiliki buah yang sangat manis, yang mengandung banyak zat yang berguna bagi tubuh. Mungkin saat ini kita sedang berada dalam situasi yang tidak menyenangkan dan dihimpit oleh sesuatu hal, yang membuat kita sulit untuk bertumbuh. Agar terlepas dari himpitan itu, kita harus terlebih dahulu menjadi kuat. Untuk menjadi kuat kita harus mencari sumber yang dapat menjadikan kita kuat. Seperti halnya pohon korma, akarnya akan masuk ke dalam tanah yang sangat dalam untuk mencari sumber air yang menjadikannya kuat. Demikian halnya dengan kita, kita harus masuk ke dalam hadirat Tuhan lebih dalam, agar kita dapat menemukan sumber mata air kehidupan kita, yaitu Yesus Kristus, yang dapat menjadikan kita kuat. Sehingga, pada akhirnya kita mampu menerobos "batu permasalahan" yang sedang menghimpit kita saat ini. Permasalahan bukanlah rintangan bagi pertumbuhan kerohanian kita, sebaliknya dapat menjadi alat untuk memacu pertumbuhan kerohanian kita. Permasalahan dapat mendorong kita menjadi lebih dekat dengan Tuhan. Tanpa permasalahan kita tidak dapat menjadi seperti yang Tuhan inginkan. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, berilah aku kekuatan dan kemampuan untuk mengatasi setiap masalah yang terjadi dalam hidupku. Amin. (Dod).

Kencan Dengan Tuhan
Edisi Hari Senin, 19 Agustus 2024 - Sabar itu Ujian Seumur Hidup

Kencan Dengan Tuhan

Play Episode Listen Later Aug 18, 2024 5:18


Kencan Dengan Tuhan - Senin, 19 Agustus 2024 Bacaan: "Sabarlah kamu seorang terhadap yang lain, dan ampunilah seorang akan yang lain apabila yang seorang menaruh dendam terhadap yang lain, sama seperti Tuhan telah mengampuni kamu, kamu perbuat jugalah demikian." (Kolose 3:13) Renungan: Seorang psikolog mempublikasikan penelitiannya bahwa secara biologis, otak, emosi, dan fisik itu tidak terpisahkan. Inilah kenapa beberapa gangguan fisik sebenarnya berawal karena emosi yang tidak terorganisir dengan baik. Ada orang yang membiarkan diri terus menerus membenci orang lain, mengorbankan hubungan sehingga sakit hipertensi atau jantung. Bahkan contoh sederhana saja, saat kita marah pada orang lain, degup jantung kita pun tentu akan makin cepat dan akibatnya kita akan mudah lelah. Ada seorang bapak yang tidak mau diajak melayat kenalannya yang meninggal. "Tidak bisa, saya tidak bisa," katanya menolak. Mereka memiliki perselisihan yang tak kunjung selesai. Padahal orangnya sudah meninggal, tapi kebenciannya tetap membara. Sungguh sia-sia, bukan? Ketika kita dapat memaafkan, berarti kita bisa pula melupakan. Melupakan bukan dalam arti kita sama sekali tidak ingat akan peristiwa masa lalu yang telah terjadi, melainkan peristiwa menyakitkan itu sudah tidak memiliki kuasa atas hidup kita. Kita memaafkan orang lain bukan berarti kita menyetujui perilaku mereka. Kita memaafkan mereka untuk diri kita sendiri, supaya kita bisa melepaskan pengampunan dan melanjutkan kehidupan kita. Sayangnya, banyak orang menganggap memaafkan itu akan menjadikan posisinya lemah sehingga mereka enggan melepaskan pengampunan. Apalagi bila yang salah tidak meminta maaf. "Apa yang mau dimaafkan? Yang salah saja tidak minta maaf," alasan mereka. Terlepas dari adanya permintaan maaf atau tidak, kita harus bisa memaafkan. Itu akan membebaskan kita. Kita tidak dapat mengontrol orang lain tetapi kita dapat mengendalikan diri kita: pikiran kita, perkataan kita, pilihan kita, tindakan kita, reaksi kita dan seterusnya. Bila telah dapat menguasai diri sendiri, kita akan menjadi nahkoda untuk setiap hal yang lain. Sebaliknya: bila kita tidak dapat menguasai diri sendiri, mustahil untuk bisa menahkodai hal-hal lainnya. Pilihan ada di tangan kita. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, selama ini aku kehilangan damai sejahtera-Mu karena aku belum bisa mengampuni seseorang yang telah melukai hatiku. Saat ini aku ingin menjadi pribadi yang merdeka, lepas dari kepahitan hidup. Tolong aku Tuhan agar aku bisa mengampuninya. Amin. (Dod).

Samoan Devotional
Matāsele a ē fai manu 3 – (Snare of the fowler 3)

Samoan Devotional

Play Episode Listen Later May 7, 2024 4:51


OPEN HEAVENSMATALA LE LAGI MO LE ASO LULU 8 ME 2024(tusia e Pastor EA Adeboye) Manatu Autu: Matāsele a ē fai manu 3 – (Snare of the fowler 3) Tauloto -Tusi Paia– Mataio 5:29  “Āfai fo‘i ‘e te tausuai i lou mata taumatau, ‘inā sali ‘ese ia ma e lafoa‘i; auā e lelei ‘ina fano se tasi ou fāsi tino, ‘ae leaga pe a lafoina lou tino uma i Kēna...” Faitauga - Tusi Paia: Mataio 6:22-23Na ou folafola atu ananafi o le a ou talanoa atu i vaega e tolu e matua malosi ona sao ai mailei a le tiapolo. O le mailei muamua na faaaoga e le tiapolo o le fua o le laau na faasaina. A e faitau i le Kenese 3:6, e te iloa ai vaega taua uma na iai i le fua o le laau. Na vaai atu Eva i le fua o le laau ua lelei lava pe a ‘ai ma ‘ua matagofie mai. O le matāsele a le tiapolo e masani lava ona faaaoga, ia matagofie i le vaai ma e faigata ona e tilotilo ese ai.  E suesue ma maitau lelei e le tiapolo le tagata po'o a mea e fiafia iai. E seasea ona e vaai I se tamaloa e faia le mulilua ma se fafine auleaga. O le matasele e masani ona faaaoga e le tiapolo e aulelei ma matagofie I le vaai. Aua nei faaseseina oe I le aulelei, o lo'o iai le oti. I le Faamasino 16:4, fai mai ua tosina ma manao tele Samasoni ia Talila, ua o'o ina tiai ma lelea i le matagi lona mataala. Na faaaoga e le tiapolo lona manao ma le tosina ia Talila e mailei atu ai o ia i le matasele ma iu ina faaumatia ai. E leiloa pe iai ni mea o lo'o i lou siomaga e tumu i le agasala pe taitaiina ai foi oe e faia le agasala. O se matāsele e tatau ona e mataala iai ina ia aua lava nei maileia ma saeia ai oe e le tiapolo. Afai e tosina gofie se tamaloa i fafine papae, o le a tuu e le tiapolo le toatele o i latou i lona siomaga e faaosoosoina e faia le mulilua po'o le faitaaga. Afai e tosina gofie i taavale taugata, e aumai e le tiapolo le tele o taavale I ona ala. Afai e na te faatagaina le tosina I taavale e faia le gaoi, ua maua o ia i le matasele a le tiapolo. O le mafuaaga lea e tatau ai i kerisiano ona peritomeina o latou loto ina ia suia mea e tosina ma naunau iai. Ia ‘outou loto lava i mea i lugā, ‘ae lē o mea i le lalolagi (Kolose 3:2). Aua le alu tele lou loto i mea o le lalolagi. E tatau ona e matua saili ma manatunatu i le Upu a le Atua. Ia tumau lana Upu ia te oe e oo i le tulaga ua na o le pau mea e te loto iai o mea e faamalie ma faafiafia i le Atua. ‘Ia sili ‘ona leoleoina o lou loto i le leoleoina o mea uma; auā e tupu mai ai le amio (Faataoto 4:23). Ia mataala i le tu‘inanau o le tino, ma le tu‘inanau o mata, ma le fa‘alialia o lenei olaga (1 Ioane 2:16). Afai e te oo i le tulaga ua sili ona e loto i mea o le lalolagi i lo mea a le Atua, o lona uiga ua amata ona lamatia oe i matasele a le tiapolo. Fai sau anapogi, pe fai sou taimi na o oe ma le Atua, e te mafuta ai i lona mamalu ma lona nofoalii seia lepetia lena tuinanau.  E iloa lelei e le tiapolo le mea lena o loo e fiafia ma naunau iai, ma e na te faaaogaina e mailei ai oe. Ia mataala! I le suafa o Iesu, Amene.