POPULARITY
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Risa dari Paroki Santo Agustinus di Keuskupan Agung Pontianak, Indonesia. Kisah Para Rasul 1: 15-17.20-26; Mazmur tg 113: 1-2.3-4.5-6.7-8; Yohanes 15: 9-17.MATIAS MELENGKAPI Tema renungan kita pada hari ini ialah: MatiasMelengkapi. Dikatakan dalam Kisah Para Rasul, bacaan pertama hari ini, Matiasadalah rasul terpilih yang melengkapi 11 rasul yang sudah ada, yang minus YudahIskariot. Menurut Santo Petrus, Yudas si pengkhianat adalah pemimpinorang-orang yang menangkap Yesus. Dengan panggilan melengkapi itu, jumlah parapemimpin Gereja perdana itu lengkap atau genap menjadi 12. Tugas untuk melengkapi adalah bukan sekedarpelengkap atau hanya ban serep dan cadangan. Ia punya kualitas sebagai penentu.Petrus berkata bahwa kualitas itu ialah sudah dikenal bersama ke-12 rasul dansebagai saksi dalam seluruh kejadian Yesus dari pembaptisan Yohanes sampaiYesus naik ke surga. Peran melengkapi di sini sangatlah penting. Ia sebagaikartu as. Ia menjadi penentu untuk sebuah struktur persekutuan yang tidaklengkap. Jika tanpa dia, struktur itu pincang, cacat, dan tidak bergunasebagaimana mestinya. Perannya sama penting dengan rasul lain, yaitu, menjadisaksi bersama para rasul lainnya tentang kebangkitan Kristus, dan melengkapibilangan sebelas yang sudah ada. Sebuahperbandingan konkret yaitu menaru sejajar antara ke-12 rasul dengan Paus danpara Uskup Gereja. Kesamaan tugas mereka ialah menjadi tanda persekutuan atauComunio dalam Gereja. Paus itu adalah Petrus dan para Uskup yang memimpinkeuskupan adalah para rasul. Para pemimpin harus menjadi yang pertama sebagaiteladan persekutuan. Tuhan menghendaki dan menetapkan kepenuhan dan kelengkapansebagai syarat mutlak bagi persektuan kita. Kalau masih ada lobang ataukekurangan berarti tidak utuh, tidak lengkap, tidak genap, dan tidak memenuhikehendak-Nya. Tuhan Yesushendak berbagi kekayaan karunia ilahi kepada para rasul dan semua orang yangdikasihi-Nya, supaya mereka semua memperoleh sukacita yang penuh. Yesusmeninggalkan para rasul dan Gereja untuk naik ke surga, suka cita yang penuhitu adalah rasa nyaman, yakin dan begitu berani untuk hidup di tengah duniasambil tidak mengalami Yesus secara fisik di dunia. Syaratnya ialah supayatinggal di dalam kasih-Nya. Sabda “jangan takut”, berarti hidup di dalam kasih danbersama Dia. Roh Kudus akandiutus dari Surga untuk membuat hidup itu penuh dengan suka cita dan kasih.Cinta dan suka cita pasti mengalahkan ketakutan, kekuatiran, kegelisahan danprasangka buruk. Mereka dikuatkan, seperti menerima Sakramen Krisma! Demikianjuga kalau Yesus menjadikan tiap-tiap dari kita sahabat-Nya, itu sungguhmembuat suka cita penuh dan lengkap. Kita pantas berterima kasih kepada SantoMatias yang menginspirasikan kita dengan perannya itu.Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Tuhanmaha pengasih, semoga kami berperan aktif untuk melengkapi apa yang kurang atauhilang di dalam hidup kami. Salam Maria penuh rahmat ... Dalam nama Bapa ...
Homili Kamis Putih
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Florensia dari Paroki Maria Bunda Segala Bangsa Wae Kesambi Labuan Bajo di Keuskupan Labuan Bajo, Indonesia. Yesaya 50: 4-9a; Mazmur tg 69: 8-10.21bcd-22.31.33-34; Matius 26: 14-25NALURI MEMBUNUH Tema renungan kita pada hari ini ialah: Naluri Membunuh.“Kita semua manusia mempunyai naluri untuk membunuh. Setiap orang secara alamiharus membela diri, antara lain dengan membunuh pihak lain yang dianggapsebagai penghalang,” demikian pernyataan Anton kepada teman-temannya. Sekompokmahasiswa penghuni asrama itu sedang berbincang-bincang. Mereka manfaatkanwaktu senggang untuk bercerita satu sama lain. Anton memiliki sebuah sikap yang dianggap aneh olehrekan-rekannya. Ia tidak pernah mematikan satu nyamuk pun, meskipun suasana diasrama penuh nyamuk. Ia tidak pernah melempari anjing atau kucing seperti yangdilakukan teman-temannya. Dahan tanaman hias ia belokkan dan bukan potong ataupatahkan. Kepada teman-temannya, ia sangat mengutamakan sikap ramah, sopan,sabar, dan memahami. Tidak pernah ia menampakkan rasa kesal, marah dan kasar. Anton mengingatkan kita semua bahwa naluri membunuh adalahbagian dari sifat kebinatangan kita. Orang atau pihak yang berbeda dianggapsebagai ancaman. Orang atau sahabat yang memiliki kemampuan lebih, menjadisebab rasa sakit hati atau iri hati. Orang yang menciptakan kemajuan ataumenawarkan perubahan dianggap sebagai musuh yang harus dihilangkan. Orang yangberbuat baik dalam melayani karena sebagai pemimpin atau pelayan, dianggapsebagai pihak yang membawa sial maka harus dilawan dan dihabiskan. Itu semua adalah sikap-sikap yang masuk dalam kategorinaluri membunuh. Masih ada begitu banyak perilaku yang tergolong dalam kategoriini. Intinya, manusia secara kodrati adalah binatang yang selalu memilikilingkaran tidak nyaman. Dirinya sendiri, rumahnya, keluarganya, lingkungannya,budaya, agama dan negaranya harus dibentengi sedemikian kuat, supayaterlindungi dari ancaman pihak lain. Ketika manusia itu menjadi tidak aman danmerasa dirinya terancam, ia akan berusaha melawan, dan kalau bisa menghancurkanpihak lain. Kehadiran Yesus Kristus dan perutusan-Nya di dunia menjadisebuah anti klimaks di mata dunia, karena ia dihabisi oleh para musuh-Nya.Mereka menemukan instrumennya dalam diri Yudas Iskariot, yang penuh dengannaluri membunuh-nya. Yudas diidentifikasi telah dirasuki oleh setan. Nalurimembunuh ini diadili oleh Tuhan Yesus sendiri melalui perkataan-Nya berikutini: “Celakalah orang yang olehnya Anak Manusia diserahkan”. Pengadilannyasudah jelas, yaitu kebinasaan hidup baik di dalam dunia ini maupun di akhirat. Kita secara kondrati memiliki naluri membunuh, namun kitajuga diberi tanggung jawab untuk tidak menggunakannya untuk merusak danmembinasakan orang lain. Hanya cinta kasih yang dapat mengontrol naluri ini.Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Yesus Kristus,terangilah kami selalu untuk menghindari naluri membunuh dalam diri kamisehingga kami dapat hidup di dalam semangat kasih-Mu. Kemuliaan kepada Bapa danPutra dan Roh Kudus ... Dalam nama Bapa ...
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Meita Adhie Moelya dari Paroki Santo Yosep Purwokerto di Keuskupan Purwokerto - Jawa Tengah, Indonesia. Yesaya 49: 1-6; Mazmur tg 71: 1-2.3-4a.5-6ab.15.17; Yohanes 13: 21-33.36-38.DURI DALAM DAGING Renungan kita pada hari ini bertema: Duri Dalam Daging.Pepatah “duri dalam daging” sudah umum dalam pembicaraan kita. Daging harusnyamembangkitkan selera makan, ternyata tidak enak dan memuaskan selera karena adaduri di dalamnya. Seharusnya kita memiliki sebuah keuntungan atau kehidupandalam kegembiraan dan kedamaian, namun ternyata ada benci atau fitnah yangsedang menggelora di dalam hidup bersama di antara saudara dan teman. Siapakah duri itu sebenarnya? Ia bisa saja dirimu, teman,kenalan atau anggota keluarga. Faktor kejahatan dan kelemahan-kelemahan manusiadapat menjadi pendukung untuk tumbuhnya pribadi-pribadi yang dipandang “duri”atau penyakit di dalam hidup bersama. Setiap pribadi memiliki kelemahankodrati, misalnya sikap malas, marah, rakus dan sombong. Ia terlahir denganmembawa benih-benih kelemahan tersebut. Ketika kelemahan-kelemahan itu tidakdiolah denga baik, si Jahat atau Setan akan dengan leluasa memanfaatkannyapeluang tersebut. Di dalam sebuah komunitas persekutuan di paroki, para anggotanya berusaha dalam komitmen pelayanandan berbuah pada kehidupan yang nyaman, tenang dan damai. Tetapi jika adaseseorang atau dua yang mulai menjadi biang gosip, penyebar fitnah, atauberkelakuan tidak wajar, ia pasti menjadi beban dan perusak komunitasnya. Halini sama dengan semua situasi yang lain. Jika pihak yang menjadi sumberkekacauan itu tidak teridentifikasi untuk sekurang-kurangnya membuka kepadapublik kejahatan atau pola kerjanya, ia akan tetap sebagai “duri dalam daging”yang mengganggu dan merusak sesama yang lain. Kemarin, pribadi Yudas Iskariot dibuka topeng kejahatannyahanya sebagian kecil, tetapi hari ini Yesus Kristus membukanya supaya menjaditransparan, bahwa ia adalah “duri” bagi komunitas yang dipimpin langsung olehYesus. Mata, pikiran, dan hati Yudas sendiri dan rekan-rekan para rasul terbuka.Mereka semua menjadi tahu siapa pengacau dan perusak sebenarnya di dalampersekutuan itu, ketika Yesus berkata: “Apa yang hendak kau perbuat, perbuatlahsegera.” Pelajaran yang kita peroleh dari kejadian di dalam Injiltersebut ialah keberanian dan kepastian dari pihak kita untuk mengidentifikasidan mengambil tindakan atas sumber masalah yang selalu mengacaukan danmengganggu hidup kita. Di dalam diri setiap orang, bisa saja sumber masalah ituadalah satu atau dua kelemahan utama. Misalnya kesombongan atau kemalasan, jikadipastikan bahwa ini adalah “duri” atau “Yudas Iskariot”, kita harusmengatasinya segera. Demikiannya juga di dalam keluarga, komunitas,persekutuan, organisasi dan masyarakat, diharuskan ada keberanian dan kepastiandalam membuka ketersembunyian sumber kejahatan dan orang-orang yang menjadipelakunya. Jika tahap identifikasi dicapai, maka ada jalan terbuka untukmendapatkan solusinya.Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Tuhan maha kuasa,semoga kami tetap teguh dalam iman kami kepada-Mu, meskipun ada ancaman dariorang yang memusuhi dan hendak mencelakakan kami. Salam Maria penuh rahmat ...Dalam nama Bapa...
Apa perasaan Yesus Mesias apabila Dia tahu semasa Perjamuan Paskah yang terakhir bahawa Yudas Iskariot, rasul dan sahabat, akan mengkhianati-Nya? Tentu Yesus amat sedih dan berdukacita...
Hai Wonder Kids, kembali dalam renungan anak GKY Mangga besar. Judul renungan hari ini adalah KARENA KASIH Mari kita membaca Firman Tuhan dariEFESUS 3: 19dan dapat mengenal kasih itu, sekalipun ia melampaui segala pengetahuan. Aku berdoa, supaya kamu dipenuhi di dalam seluruh kepenuhan Allah. Wonder Kids, perbuatan Yudas mengkhianati Tuhan Yesus tidak dapat dibenarkan. Tidak seharusnya bahwa orang yang diselamatkan oleh Tuhan Yesus kemudian malah memukul-Nya, bersaksi dusta tentang diri-Nya, dan meludahi-Nya. Tidak seharusnya Tuhan Yesus yang tidak berdosa harus dihukum untuk menebus dosa kita semua. Ini semua tidak seharusnya demikian, tapi kenyataannya Tuhan Yesus harus mati menggantikan kita yang berdosa. Kenapa begitu? Semua ini harus terjadi supaya “Barangsiapapercaya kepada-Nya, ia tidak akan dihukum; barangsiapa tidak percaya, ia telah berada di bawah hukuman, sebab ia tidak percaya dalam nama Anak Tunggal Allah” – Yohanes 3: 18. Apakah ini sesuatu yang dapat dibenarkan? Tidak. Apakah iniadil? Tidak. Apakah ini terjadi karena kasih? Ya. Apakah yang dikerjakan Allah ini dapat menyelamatkanmu? Ya. MARI KITA BERTUMBUH DI DALAM ANUGERAH TUHAN Wonder Kids, kadang manusia dikecewakan oleh karena warna kulit mereka, asal-usul mereka, atau cacat yang mereka derita. Perlakuan ini tidaklah adil. Allah mengasihi semua orang. Tuhan Yesus datang ke dunia dan disalibkan untuk menyelamatkan semua orang yang berdosa. Oleh sebab itu, pastikan agar kamu tidak membeda-bedakan orang dan bersedia berteman dengan siapa saja. Mari kita berdoa TUHAN, tolong aku untuk mengerti betapa besar kasih-Mu, agar aku dapat merasakan kasih itu dalam hidupku setiap hari. Dalam nama Tuhan Yesus aku berdoa, Amin. Wonder Kids, ALLAH INGIN AGAR KAMU MENGERTI DAN MERASAKAN KASIH-NYA YANG TAK TERUKUR DAN SANGAT DALAM. Tuhan Yesus memberkati
Hai Wonder Kids, kembali dalam renungan anak GKY Mangga besar. Judul renungan hari ini adalah TUHAN YESUS SANGGUP Mari kita membaca Firman Tuhan dariLUKAS 10: 19Sesungguhnya Aku telah memberikan kuasa kepada kamu untuk menginjak ular dan kalajengking dan kuasa untuk menahan kekuatan musuh, sehingga tidak ada yang akan membahayakan kamu. Wonder Kids, pada malam Tuhan Yesus ditangkap, banyak orang berkumpul di taman Getsemani. Ada Yudas yang mengkhianati Tuhan Yesus. Hadir juga Petrus yang membawa pedang. Juga hadir para tentara yang membawa senjata.Meskipun fakta ini penting, namun yang paling penting bukanlah mengenai pertempuran antara Tuhan Yesus dengan para tentara, melainkan pertempuran antara Allah dan iblis. Iblis berani-beraninya masuk ke taman yang lain, kali ini taman Getsemani, seperti yang ia lakukan di taman Eden. Namun Allah menghadangnya dan iblis tidak berdaya. Di taman Getsemani, Tuhan Yesus hanya mengucapkan tiga kata yang sederhana - “Akulah Dia” – dan mengalahkan iblis dan tentara yang terbaik. Kisah ini dicatat pada Injil Yohanes 18: 4-6 “Maka Yesus, yang tahu semua yang akan menimpa diri-Nya, maju ke depan dan berkata kepada mereka:"Siapakah yang kamu cari? Jawab mereka: "Yesus dari Nazaret." Kata-Nya kepada mereka: "Akulah Dia." Yudas yang mengkhianati Dia berdiri juga di situ bersama-sama mereka. Ketika Ia berkata kepada mereka: "Akulah Dia," mundurlah mereka dan jatuh ke tanah”. Baik iblis maupunpengikutnya tidak sanggup berhadapan dengan Tuhan Yesus. Wonder Kids, ketika Tuhan Yesus berkata bahwa Ia akanmelindungimu, Tuhan Yesus bersungguh-sungguh akan menepati janji-Nya. Iblis tidak bisa mendekatimu lagi dan Tuhan Yesus sanggup melindungimu. Ketika Tuhan Yesus mengatakan bahwa Ia akan membawamu ke surga, maka Ia akan menepati janji-Nya. MARI KITA BERTUMBUH DI DALAM ANUGERAH TUHANWonder Kids, iblis bisa membuatmu takut, dan dia memilikitipuan yang menakutkan. Meskipun demikian Allah berfirman kepada kita di dalam Yesaya 41: 10 “janganlah takut, sebab Aku menyertai engkau, janganlah bimbang,sebab Aku ini Allahmu; Aku akan meneguhkan, bahkan akan menolong engkau; Aku akan memegang engkau dengan tangan kanan-Ku yang membawa kemenangan”. Allah telah mengalahkan iblis. Mari kita berdoa. TUHAN, terima kasih karena engkau memberiku kuasa untukmengatasi tantangan yang hadir di hidupku. Tolong aku untuk selalu berani dan percaya kepada-Mu. Dalam nama Tuhan Yesus aku berdoa, Amin. Wonder Kids, ALLAH BERKATA, “JANGAN TAKUT, AKU SELALU BERSAMAMU DAN AKAN MENOLONGMU.” Tuhan Yesus memberkati
Kencan Dengan Tuhan - Sabtu, 22 Maret 2025Bacaan: Bukankah Ia ini tukang kayu, anak Maria, saudara Yakobus, Yoses, Yudas dan Simon? Dan bukankah saudara-saudara-Nya yang perempuan ada bersama kita?" Lalu mereka kecewa dan menolak Dia. (Markus 6:3) Renungan: Steven Spielberg adalah sutradara genius Hollywood yang telah menghasilkan banyak film terkenal seperti: E.T, Jaws, Indiana Jones, Jurasic Park, Tintin hingga Transformer. Steven ternyata dahulunya hanyalah anak biasa yang tidak menonjol di antara teman-teman sekolahnya. Sedemikian tidak populernya Steven, ditambah namanya yang sangat pasaran, sampai-sampai terbit sebuah buku berjudul "Whose Steven?" Unik betul judul buku ini. "Whose Steven" adalah sebuah buku yang bercerita tentang kehidupan Steven Spielberg yang masa kecilnya hanya anak sederhana yang tidak dikenal di sekolah dan pergaulannya. Bahkan teman-teman satu sekolahnya tidak ingat bahwa Steven Spielberg pernah menjadi teman satu sekolah mereka dahulu. Steven baru melejit menjadi tokoh dunia setelah ia mencetak rekor untuk film-film yang dibuatnya. Yesus ketika turun ke muka bumi, memilih masuk ke dalam keluarga Yusuf dan Maria. Ia tumbuh besar selayaknya anak-anak pada umumnya. Sedemikian tidak menonjolnya Yesus, sampai orang-orang terheran-heran ketika Yesus memulai karya pelayanan-Nya. Yesus seperti muncul entah dari mana. Sama sekali tidak ada referensi yang diingat dari kehidupannya sebelum menjadi pria dewasa. Tiba-tiba saja muncul sesosok pria penuh kuasa berjalan dari desa ke desa, dari kota ke kota. la mengajar banyak orang, melakukan mujizat dan tanda-tanda heran lainnya. Keheranan seperti ini bisa diterima akal karena baik Yusuf maupun Maria dan saudara-saudaranya yang lain adalah orang-orang biasa. Lalu bagaimana keheranan tersebut ditanggapi oleh orang-orang di sekitar Yesus yang menjadi teman sepermainannya sekian puluh tahun, ketika tiba-tiba mereka harus memanggil Yesus sebagai Tuhan? Memakai bahasa kita, "Bukankah dia ini teman kita, salah satu dari antara kita?" (Mrk 6:3). Sayangnya, mereka terlalu cepat membuat penilaian lalu kecewa dan menolak Yesus (Mat 13:55-58). Jangan sedih bila hari ini orang-orang tidak menghargai kita karena catatan masa lalu kita yang kurang meyakinkan, atau pendidikan kita yang rata-rata, dan latar belakang keluarga kita yang tidak istimewa. Kita mungkin saja orang biasa di masa lalu sehingga kapasitas kita hari ini diragukan. Kita yang di masa lalu, sudah berhenti di masa kini. Namun kita di hari ini adalah kita yang akan melanjut ke masa depan. Tidak ada yang perlu dijelaskan atau diklarifikasi kepada lingkungan sekitar. Jika mereka benar-benar mengasihi kita, mereka akan menerima kita apa adanya. Jangan terganggu dengan profil masa lalu, fokuslah membangun prestasi hari ini. Pengakuan akan datang di waktu yang tepat. Bila tidak di sini, mungkin dari tempat lain, di level yang lebih baik. Tuhan Yesus memberkati. Doa:Tuhan Yesus, aku percaya Engkau memiliki alasan memberiku cerita masa lalu. Aku akan menjadikannya sebagai pondasi membangun masa depan yang cerah. Amin. (Dod).
Kencan Dengan Tuhan - Jumat, 21 Maret 2025Bacaan: "Maka Maria mengambil setengah kati minyak narwastu murni yang mahal harganya, lalu meminyaki kaki Yesus dan menyekanya dengan rambutnya; dan bau minyak semerbak di seluruh rumah itu."Renungan: Ada seorang ibu memiliki langganan tukang sayur yang hampir setiap hari lewat di depan rumahnya. Karena tukang sayur tersebut orang yang jujur, ibu tersebut sering berbelanja tanpa meminta uang kembalian. Karena sering menerima kebaikan dari ibu tersebut, tukang sayur pun beberapa kali memberikan dagangannya secara gratis kepada ibu tersebut untuk dihabiskan, ketika ia dalam perjalanan pulang. Namun ibu itu selalu menolak dan memilih untuk membayar semuanya, karena ia merasa takut kalau tukang sayur tersebut rugi, padahal tukang sayur itu memberi dengan ketulusan hati karena kebaikan ibu tersebut. Kisah Tuhan Yesus diurapi oleh Maria merupakan kisah yang memiliki makna yang sangat kaya dan sangat dalam. Namun kita akan melihat kisah ini dari permukaan yang nampak sangat jelas. Maria mengurapi kaki Tuhan Yesus dengan minyak narwastu yang sangat mahal, 300 dinar yang setara dengan upah pekerja hampir selama 1 tahun pada saat itu. Tuhan Yesus menerima perbuatan baik Maria, bahkan memujinya sebagai peringatan akan kematian-Nya. Namun Yudas menilai perbuatan tersebut sebagai pemborosan besar dengan kedok membantu orang-orang miskin. Dari fakta-fakta ini, kita bisa menarik kesimpulan bahwa Tuhan Yesus menerima sepenuhnya kebaikan Maria, walaupun la sendiri adalah sumber kebaikan dan belas kasihan. Namun, salah satu murid-Nya menentang hal tersebut karena menggunakan pemikiran untung rugi. Mungkin saja penilaian Yudas tidak salah, mengingat secara ekonomis nilai minyak narwastu tersebut sangat tinggi. Namun Tuhan Yesus menggunakan pemikiran yang melampaui perhitungan untung rugi secara ekonomi, yaitu pemikiran kasih dan ucapan syukur Maria. Tindakan Maria ini merupakan ucapan syukur kepada Tuhan karena kasih, anugerah dan kebaikan yang telah ia terima. Ada kalanya kita merasa enggan untuk menerima kebaikan orang lain, terlebih lagi ketika kita melihat status ekonomi orang tersebut berada di bawah kita. Mungkin kita merasa bahwa kitalah yang seharusnya menolong dia, bukan sebaliknya. Namun terkadang dengan menolak kebaikan orang lain, itu merupakan salah satu bentuk kesombongan rohani yang tersembunyi. Kita menempatkan diri sendiri dalam posisi yang lebih tinggi, dan dia dalam posisi yang tidak berdaya. Dengan kata lain, kita menghalangi orang tersebut untuk mempraktikkan kasih atau ucapan syukur atas kebaikan yang pernah ia terima. Belajar dari Tuhan Yesus yang menggunakan perhitungan melampaui perhitungan untung rugi, kita pun harus belajar untuk menerima kebaikan orang lain. Dengan demikian, kita melapangkan niat baiknya untuk berbuat baik. Tuhan Yesus memberkati. Doa:Tuhan Yesus, tolong aku untuk bisa menghargai kebaikan orang lain, sehingga orang tersebut akan bersukacita karena bisa melakukan kebaikan. Amin. (Dod).
Kencan Dengan Tuhan Jumat, 13 Desember 2024 Bacaan: Yohanes 12:7-8 (TB) Maka kata Yesus: "Biarkanlah dia melakukan hal ini mengingat hari penguburan-Ku. Karena orang-orang miskin selalu ada pada kamu, tetapi Aku tidak akan selalu ada pada kamu." Renungan: Kisah Tuhan Yesus diurapi oleh Maria merupakan kisah yang memiliki makna yang sangat dalam. Namun kita akan melihat kisah ini dari permukaan yang nampak sangat jelas. Maria mengurapi kaki Tuhan Yesus dengan minyak narwastu yang sangat mahal. Tiga ratus dinar yang setara dengan upah pekerja hampir selama 1 tahun pada saat itu. Tuhan Yesus menerima perbuatan baik Maria, bahkan memujinya sebagai peringatan akan kematian-Nya. Namun Yudas menilai perbuatan tersebut sebagai pemborosan besar dengan kedok membantu orang-orang miskin. Dari fakta-fakta ini, kita bisa menarik kesimpulan bahwa Tuhan Yesus menerima sepenuhnya kebaikan Maria, walaupun la sendiri adalah sumber kebaikan dan belas kasihan. Namun, salah satu murid-Nya menentang hal tersebut karena menggunakan penilaian untung rugi. Mungkin saja penilaian Yudas tidak salah, mengingat secara ekonomis nilai minyak narwastu tersebut sangat tinggi. Namun Tuhan Yesus menggunakan penilaian yang melampaui perhitungan untung rugi secara ekonomi, yaitu kasih dan ucapan syukur Maria. Tindakan Maria ini merupakan ucapan syukur kepada Tuhan karena kasih, anugerah dan kebaikan yang telah ia terima. Ada kalanya kita merasa enggan untuk menerima kebaikan orang lain, terlebih lagi ketika kita melihat status ekonomi orang tersebut berada di bawah kita. Mungkin kita merasa bahwa kitalah yang seharusnya menolong dia, bukan sebaliknya. Namun terkadang dengan menolak kebaikan orang lain, itu merupakan salah satu bentuk kesombongan rohani yang tersembunyi. Kita menempatkan diri sendiri dalam posisi yang lebih tinggi, dan dia dalam posisi yang tidak berdaya. Dengan kata lain, kita menghalangi orang tersebut untuk mempraktikkan kasih atau ucapan syukur atas kebaikan yang pernah ia terima. Belajar dari Tuhan Yesus yang menggunakan penilaian melampaui perhitungan untung rugi, kita pun harus belajar untuk menerima kebaikan orang lain. Ketika kita menerima kebaikan dari orang lain maka dengan demikian, kita melapangkan niat baiknya untuk berbuat baik. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, tolong aku untuk bisa menghargai kebaikan orang lain, sehingga aku pun bisa melakukan kebaikan yang sama terhadap sesamaku. Amin. (Dod).
Tindakan Maria meminyaki kepala dan kaki Yesus sangat penting, ini jadi kesaksian siapa sebenarnya Yesus. Yudas dengan cepat menegur. Yesus segera menenangkan & mengatakan, "Biarkanlah dia…orang miskin selalu ada padamu, Aku tidak selalu ada padamu"
Tindakan Maria meminyaki kepala dan kaki Yesus sangat penting, ini jadi kesaksian siapa sebenarnya Yesus. Yudas dengan cepat menegur. Yesus segera menenangkan & mengatakan, "Biarkanlah dia…orang miskin selalu ada padamu, Aku tidak selalu ada padamu"
Renungan Harian Senin, 28 Oktober 2024, Pesta St Simon dan Yudas, Rasul
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Onny Pakendek dan Yohanes Sukardi dari Paroki Santa Maria Asunta Kota Baru Kupang di Keuskupan Agung Kupang, NTT, Indonesia. Efesus 2: 19-22; Mazmur tg 19: 2-3.4-5; Lukas 6: 12-19 PERANG MELAWAN TEROR Renungan kita pada hari ini bertema: Perang Melawan Teror. Umat manusia di seluruh dunia tidak asing dengan terorisme. Indonesia adalah salah satu negara di dunia yang dipandang sebagai sarang para teroris. Pemerintah dan penegak hukum di negeri ini sudah bekerja maksimal mengatasinya, namun terorisme belum dapat dikatakan sudah habis sama sekali. Baik pemerintah maupun segenap rakyat harus selalu mewaspadainya. Gereja kita wajib berperang melawan terorisme dalam setiap zaman dengan kekuatan rohani yang masif, dengan keterlibatan seluruh umat manusia. Gereja melakukan ini bersama Yesus. Ia telah melakukan itu dalam pelayanan publik-Nya di dunia. Pada satu peristiwa khusus Ia memilih Simon orang Zelot dan Judas, bersama kesepuluh rasul lainnya untuk membentuk sebuah pasukan inti. Pada hari ini seluruh Gereja merayakan pesta rasul Simon dan Yudas. Kata “Zelot” mengandung arti teroris. Simon ini berasal dari kaum pemberontak yang melawan penjajah Romawi, yang mana kelompok itu bernama kaum Zelot yang dalam bahasa Yahudi Kana'im, yaitu pencemburu dari Allah. Mereka tidak mau Allah mereka diganggu kelompok lain. Yesus harus memilih orang-orang kuat dan terpercaya supaya mampu bersama Dia melawan semua bentuk kejahatan di dunia ini. Sebelum bertemu Yesus, Santo Paulus sering bertindak seperti seorang teroris. Menurut Kisah Para Rasul, ia mengejar, menangkap dan memasukkan ke penjara pria dan wanita pengikut Kristus. Dia bahkan mengatakan begini: Saya sungguh bertindak liar dengan terbakar oleh kemarahan terhadap orang-orang Kristen, yang saya kejar bahkan sampai ke kota-kota di tanah asing (Kis 26,11). Kelompok yang menebar teror juga dikenal sebagai kaum radikalis, mendatangkan ketakutan di seluruh dunia. Yakinkah kita kalau Yesus mampu mengubah hati para teroris yang paling keras sekalipun? Yesus mengubah Santo Simon dan Santo Paulus, dan sampai detik ini Ia tetap sama sebagai Tuhan yang dapat mengubah hati para teroris. Mereka tidak hanya diubah hati dan arah hidupnya, bahkan mereka dijadikan dasar bangunan Gereja, kediaman Allah dan rumah orang-orang beriman. Santo Simon, Yudas dan Paulus kini adalah para jenderal dalam Kerajaan Allah, fondasi untuk berdirinya Gereka dan mereka melindungi Gereja kita. Yesus mengatasi para teroris dengan kasih. Kita semua memakai kasih yang sama untuk mengatasi teror-teror kejahatan dan kegelapan di dalam komunitas beriman kita. Tetapi kita harus bersama Kristus. Tanpa dengan Dia, kita tidak akan mampu. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Yesus guru yang baik dan bijaksana, jadikanlah kami serdadu-serdadu-Mu untuk berani dan berkorban mengalahkan kejahatan yang mengancam Gereja-Mu. Kemuliaan kepada Bapa dan Putra dan Roh Kudus ... Dalam nama Bapa ...
Hai Wonder Kids, kembali dalam renungan anak GKY Mangga besar. Judul renungan hari ini adalah SEMPURNA Mari kita membaca Firman Tuhan dari: YUDAS 1: 24- Bagi Dia, yang berkuasa menjaga supaya jangan kamu tersandung dan yang membawa kamu dengan tak bernoda dan penuh kegembiraan di hadapan kemuliaan-Nya, Wonder Kids, apakah kamu mencoba menjadi sempurna? Menjadi murid yang sempurna, anak yang sempurna, teman yang sempurna, pemain basket yang sempurna, bahkan anak TUHAN yang sempurna? Apakah kamu telah menyadari bahwa tidak mungkin menjadi sempurna? Kabar baiknya adalah,tidak harus menjadi sempurna bagi TUHAN. Baca dan ingat kebenaran ini: Tidak ada orang yang dapat senantiasa melakukan hal yang benar. Tidak ada orang yang dapat tidak berbuat dosa sama sekali, kecuali Yesus. Yesus telah membasuh semua dosamu. Kamu tidak sempurna, tapi kamu telah dibebaskan dari hukuman kekal oleh karena pengorbanan Yesus di kayu salib. Oleh sebab itu, bersukacitalah. Wonder Kids, kamu hidup di dunia yang berdosa, oleh sebab itu kamu bisa tergoda untuk melakukan hal yang buruk dan kadang membuat keputusan yang salah. Dengan kata lain, kamu tidak sempurna. Tapi ketika kamu ikut Yesus, kamu akan ditutupi oleh kesempurnaan-Nya, sehingga ketika TUHAN memandangmu, Ia akan melihat kekuatan, kebaikan, dan kekuatan dan kesempurnaan Yesus, yaitu karya keselamatan-Nya yang sempurna. Mari kita berdoa. Tuhan Yesus yang baik, terima kasih atas Anak-Mu yang sempurna yang telah menebus semua dosa dan pelanggaranku. Dalam nama Tuhan Yesus aku berdoa, Amin. Wonder Kids, HARI INI, PERCAYALAH BAHWA ENGKAU DIBEBASKAN DARI HUKUMAN KEKAL KARENA TUHAN YESUS. Tuhan Yesus memberkati.
Kencan Dengan Tuhan - Sabtu, 31 Agustus 2024 Bacaan: Setelah Yesus berkata demikian Ia sangat terharu, lalu bersaksi: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya seorang di antara kamu akan menyerahkan Aku." (Yohanes 13:21) Renungan: Di dalam sebuah lukisan yang berjudul Last Supper karya Leonardo Da Vinci, digambarkan suasana perjamuan terakhir Yesus dan para murid-Nya sebelum disalibkan. Ketika Yesus mengatakan, "Sesungguhnya Aku berkata kepadamu, salah seorang di antara kamu akan menyerahkan Aku." Tentu saja para murid betanya-tanya, siapa yang akan mengkhianatinya. Petrus kemudian menyuruh Yohanes untuk menanyakan kepada Yesus siapa orangnya, namun secara tidak langsung Yesus menyatakan bahwa pengkhianat itu adalah Yudas. Namun para murid sama sekali tidak mengerti. Dengan percaya diri, Simon mengatakan bahwa dia akan setia mengikuti Yesus kemana Yesus akan pergi. Namun Yesus mengatakan bahwa Petrus akan menyangkal Yesus tiga kali sebelum ayam jantan berkokok. Sampai di sini, kita bisa mengetahui bahwa yang mengkhianati Yesus bukan hanya Yudas, namun juga Petrus. Namun di bagian berikutnya, kita dapat mengetahui bahwa bukan hanya Yudas dan Petrus yang mengkhianati Yesus, tetapi murid-murid yang lain juga karena mereka meninggalkan Yesus seorang diri waktu para serdadu menangkap Dia. Sebenarnya bukan hanya para murid saja yang mengkhianati Yesus. Sebagai pengikut-Ny, kita pun sering mengkhianati Yesus. Kita memuji dan memuliakan Yesus dalam ibadah-ibadah di gereja, tetapi kita pun jatuh bangun di dalam dosa dan tidak setia menjalankan perintah-Nya. Yesus pernah mengatakan, "Kamu adalah sahabat-Ku, jikalau kamu berbuat apa yang Kuperintahkan kepadamu." Yesus bukan hanya menjadikan kita sekadar seorang pengikut-Nya saja, namun Dia telah mengangkat kita menjadi sahabat-sahabat-Nya. Karena itu alangkah kejamnya kita, jika kita mengkhianati Dia hanya karena kita tergiur oleh kenikmatan dosa yang jelas-jelas menghancurkan kita dan menghancurkan hubungan kita dengan-Nya. Oleh karena itu, marilah kita segera bertobat dan memperbaiki kehidupan kita. Kita belajar menjadi pribadi yang setia dan taat pada Firman dan kehendak Tuhan. Tuhan menantikan kita dengan sabar. Dia ingin kita kembali ke pelukan-Nya. Dia ingin mencurahkan kembali berkat-Nya ke dalam hidup kita. Apapun keadaan kita saat ini, Tuhan siap mengampuni dan memulihkan hidup kita, asalkan kita mau kembali kepada-Nya. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, ampunilah aku karena aku sering mengkhianati-Mu dengan dosa-dosa yang selama ini aku perbuat. Aku mengaku bahwa aku mengasihi-Mu, tapi aku pun sering melanggar perintah-Mu. Amin. (Dod).
Salah satu tanda/karunia yang terlihat saat seseorang dipenuhi Roh Kudus adalah berbicara dalam bahasa roh. Manfaat berdoa dalam bahasa roh: 1. Sebagai bahasa doa (1 Korintus 14:2, Roma 8:26) 2. Membangun diri sendiri (1 Kor 14:4a, Yudas 1:20) Bagaimana cara menerima karunia roh? 1. Miliki kerinduan untuk memakai karunia Roh Kudus 2. Miliki motivasi untuk menjadi berkat 3. Berserah kepada Roh Kudus
Kencan Dengan Tuhan - Sabtu, 29 Juni 2024 Bacaan: "Biarlah selalu putih pakaianmu dan jangan tidak ada minyak di atas kepalamu." (Pengkhotbah 9:8) Renungan: Daud memenuhi hari-harinya dengan keterbukaan hati untuk diselidiki oleh Tuhan. Kerinduannya adalah menjauhkan dirinya dari segala perkara yang akan mencemarkan hati dan pikirannya. Hal inilah yang membuat Daud menjadi kekasih hati Tuhan. Bukan karena ia telah menjalani kehidupan yang tanpa noda, melainkan ia membuka diri sepenuhnya untuk dikoreksi oleh Tuhan. Ia memiliki keterbukaan hati untuk diarahkan oleh Tuhan, dengan berkata, "Apakah jalanku serong, dan tuntunlah aku di jalan yang kekal." Keterbukaan hati di hadapan Tuhan dan kerelaan hati untuk dipimpin oleh Tuhan adalah kunci utama di dalam menjaga kekudusan hidup. Dengan keterbukaan hati, kita membiarkan Tuhan menjelajahi kedalaman hati kita dan membiarkan-Nya membasuh setiap noda-noda yang ada. Bagaimanakah kita dapat memiliki keterbukaan hati di hadapan Tuhan? Dengan menyadari bahwa kita telanjang dan terbuka di hadapan Tuhan. Tidak ada satu noda pun yang dapat kita sembunyikan di hadapanNya. Adam dan Hawa berusaha menyembunyikan ketelanjangan mereka di balik dedaunan. Ananias dan Safira mengelabui Roh Kudus dengan menyembunyikan hasil penjualan tanah mereka. Yudas menyembunyikan pengkhianatannya di balik sebuah ciuman untuk Yesus. Demikian juga, kita pun dapat menyembunyikan segala noda dosa kita di belakang layar. Namun, Tuhan melihat kehidupan kita, bagai ikan yang berada di aquarium yang tidak dapat menyembunyikan diri mereka, sekalipun di sudut-sudut terpencil. Kita tidak dapat menyembunyikan kecemaran di belakang panggung sandiwara, karena kedalaman hati dan pikiran kita bagai secarik kertas putih, di mana noda sekecil apa pun akan dapat terlihat dengan jelas di hadapan Tuhan. Jika demikian, mengapakah kita masih berusaha mencoba mengelabui Tuhan? Jadilah seperti seorang anak kecil di hadapan Tuhan yang selalu berkata polos tentang perkara-perkara di kehidupan mereka. Ingatlah, Daud menjadi kekasih hati Tuhan bukan karena ia telah menjalani kehidupan yang sempurna sebagai orang percaya, tetapi karena ketulusan hatinya dan kerinduannya untuk mengalami pembenahan Tuhan di kedalaman hatinya. Ketulusan hati dalam menjaga kekudusan hidup adalah bagai permata yang Tuhan ingin temukan di dalam kehidupan kita sebagai anak-anak-Nya. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, tidak ada yang tersembunyi dari-Mu, maka selidikilah hatiku dan perbaikilah hidupku agar aku berkenan di hadapan-Mu. Amin. (Dod).
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Yuliana Manjung dan Monica Miselia dari Komunitas Pukat Labuan Bajo, Keuskupan Ruteng, Indonesia. Kisah Para Rasul 1: 15-17.20-26; Mazmur tg 113: 1-2.3-4.5-6.7-8; Yohanes 15: 9-17 MATIAS MELENGKAPI Tema renungan kita pada hari ini ialah: Matias Melengkapi. Dikatakan dalam Kisah Para Rasul yang merupakan bacaan pertama hari ini, Matias adalah rasul terpilih yang melengkapi 11 rasul yang sudah ada, yang minus Yudas Iskariot. Menurut Santo Petrus, Yudas si pengkhianat adalah pemimpin orang-orang yang menangkap Yesus. Dengan panggilan melengkapi itu, jumlah para pemimpin Gereja perdana itu lengkap atau genap menjadi 12. Tugas untuk melengkapi adalah bukan sekedar pelengkap atau hanya ban serep dan cadangan. Ia punya kualitas sebagai penentu. Petrus berkata bahwa kualitas itu ialah sudah dikenal bersama ke-12 rasul dan sebagai saksi dalam seluruh kejadian Yesus dari pembaptisan Yohanes sampai Yesus naik ke surga. Peran melengkapi di sini sangatlah penting. Ia sebagai kartu as. Ia menjadi penentu untuk sebuah struktur persekutuan yang tidak lengkap. Jika tanpa dia, struktur itu pincang, cacat, dan tidak berguna sebagaimana mestinya. Perannya sama penting dengan rasul lain, yaitu, menjadi saksi bersama para rasul lainnya tentang kebangkitan Kristus, dan melengkapi bilangan sebelas yang sudah ada. Sebuah perbandingan konkret yaitu menaruh sejajar antara ke-12 rasul dengan Paus dan para Uskup Gereja. Kesamaan tugas mereka ialah menjadi tanda persekutuan atau persatuan dalam Gereja. Paus itu adalah Petrus dan para Uskup yang memimpin keuskupan adalah para rasul. Para pemimpin harus menjadi yang pertama sebagai teladan persekutuan. Tuhan menghendaki dan menetapkan kepenuhan dan kelengkapan sebagai syarat mutlak bagi persekutuan kita. Kalau masih ada lubang atau kekurangan berarti tidak utuh, tidak lengkap, tidak genap, dan tidak memenuhi kehendak-Nya. Tuhan Yesus hendak berbagi kekayaan karunia Ilahi kepada para rasul dan semua orang yang dikasihi-Nya, supaya mereka semua memperoleh sukacita yang penuh. Yesus meninggalkan para rasul dan Gereja untuk naik ke surga, suka cita yang penuh itu adalah rasa nyaman, yakin dan begitu berani untuk hidup di tengah dunia sambil tidak mengalami Yesus secara fisik di dunia. Syaratnya ialah supaya tinggal di dalam kasih-Nya. Sabda “jangan takut”, berarti hidup di dalam kasih dan bersama Dia. Roh Kudus akan diutus dari Surga untuk membuat hidup itu penuh dengan suka cita dan kasih. Cinta dan suka cita pasti mengalahkan ketakutan, kekawatiran, kegelisahan dan prasangka buruk. Mereka dikuatkan, seperti menerima Sakramen Krisma! Demikian juga kalau Yesus menjadikan tiap-tiap dari kita sahabat-Nya, itu sungguh membuat suka cita penuh dan lengkap. Kita pantas berterima kasih kepada Santo Matias atas inspirasi dan perannya itu. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Tuhan maha pengasih, semoga kami berperan aktif untuk melengkapi apa yang kurang atau hilang di dalam hidup kami. Salam Maria... Dalam nama Bapa... --- Send in a voice message: https://podcasters.spotify.com/pod/show/media-la-porta/message
Yudas salah satu murid dari Yesus Ia tidak setia dan hatinya jahat sehingga ia menjual Yesus yang adalah gurunya dengan harga 30 keping perak. Dan murid yang menyangkal Yesus adalah Petrus.
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Nancy Phanasta dan Naydeline Muliano dari Komunitas Pukat Labuan Bajo, Keuskupan Ruteng, Indonesia. Yesaya 50: 4-9a; Mazmur tg 69: 8-10.21bcd-22.31.33-34; Matius 26: 14-25 TANTANGAN YUDAS ISKARIOT Tema renungan kita pada hari ini ialah: Tantangan Yudas Iskariot. Salah satu dari 12 rasul Yesus yang mati lebih dahulu ini bernasib sangat tragis dan amat memalukan. Kita katakan begini untuk membedakan nasib tragis yang dialami hampir semua rasul lainnya yang kemudian hari, ketika mereka mati tragis sebagai martir Gereja. Yudas mati sungguh tragis dan sangat tidak bermartabat. Kisah itu terjadi lebih dari 2000 tahun lalu, persisnya pada saat hukuman mati dijatuhkan kepada Yesus melalui pengadilan yang tidak adil. Kita yang mengenang peristiwa ini khususnya dalam setiap tahun sekitar hari-hari pekan suci, memandangnya sebagai pelajaran yang kaya dengan nilai-nilainya. Semua pelajaran itu merupakan tantangan Yudas Iskariot yang perlu kita hadapi sebagai bagian dari pembentukan iman kita kepada Kristus dalam setiap saat hidup kita. Tantangan Yudas yang paling menonjol bagi kita saat ini ialah cinta akan materi. Gaya hidup yang bertumpu hanya pada materi, atau hidup hanya diukur oleh materi seperti uang dan harta benda, lazim kita kenal dengan sebutan materialisme. Dari gaya ini datang aneka kejahatan seperti pencurian, korupsi, diskriminasi, perang, dan terorisme. Kita sebagai pengikut Kristus yang baik, tentu saja tidak ingin bernasib seperti Yudas, hanya karena berjuang untuk materi orang akhirnya menemukan kehampaan dalam hidupnya sendiri. Tantangan politisasi agama merupakan aspek yang lumayan penting bagi kita. Baik Yudas dan para rasul lainnya maupun para pemuka Yahudi rupanya punya kepentingan politik. Mereka ingin supaya ada Mesias yang hadir bagi mereka. Dengan bantuan Mesias mereka harus dibebaskan dari penjajah Romawi. Tetapi mereka salah paham dan mati langkah. Yesus bukan untuk mereka. Di dalam kehidupan bermasyarakat di negeri kita, tantangan besar kita ialah menghindari politisasi agama. Jangan ada pengaruh politik masuk di dalamnya, demikian juga jangan pernah hidup beriman memakai cara berpolitik yang memecah belah. Tantangan lain yang dapat kita tandai dari peristiwa tipu muslihat dan kesesatan yang dimainkan oleh Yudas ialah kemunafikan. Siasatnya ialah memeluk Yesus, mencium-Nya, lalu mengirim pesan kepada para algojo dan orang-orang Yahudi untuk menangkap Yesus. Betapa ini merupakan cara-cara kemunafikan oleh siapa pun di antara kita yang menjual teman, saudara, kerabat, tetangga, kampung halaman, agama, bangsa dan tanah air sendiri. Motivasi apa pun itu yang senantiasa sangat duniawi, gampang membuat seseorang menyangkal yang seharusnya ia lindungi dan hormati. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Yesus Kristus, terangilah kami selalu untuk menghindari sikap Yudas di dalam diri kami sehingga kami dapat hidup suci seperti diri-Mu. Kemuliaan kepada Bapa dan Putra dan Roh Kudus ... Dalam nama Bapa ... --- Send in a voice message: https://podcasters.spotify.com/pod/show/media-la-porta/message
Pembawa Renungan: RP. Agus Malo, CSSR Sumba Yoh 12:1-11.
Akan banyak cerita, pengalaman dan kenangan bekerja bersama Alm. Pak @ekoprawoto1958 yang membuat mas @rianggayudas menjadi seperti saat ini.. kita akan belajar banyak dari perspektifnya. LEGACY : @studiotanah Didukung oleh @avianbrands @quadra_jateng_diy @groheid
#IbadahOnline #GBIPPL #EricChristianto Welcome to GBI PPL Online Service 26 November 2023 | GBI PPL Ps. Eric Christianto " Iman Petrus vs Iman Yudas " ---------------------------------------------------------------- Persembahan Umum dan Persepuluhan dapat disalurkan melalui : BCA 282 - 929 - 2828 a/n Gereja Bethel Indonesia Persembahan Diakonia dapat disalurkan melalui : BCA 282 - 929 - 3000 a/n Gereja Bethel Indonesia ---------------------------------------------------------------- Berikut ini adalah jadwal ibadah untuk seluruh cabang GBI PPL : GBI PPL Riau Aula Pussimpur | Kodiklat Pusat Simulasi Tempur | Jalan Halmahera No. 5 Jadwal Ibadah : 09.00 ------------------- GBI PPL Kopo Kopo Square | Jalan Raya Kopo Sayati No.45 Jadwal Ibadah : 07.00 | 09.00 | 11.00 ------------------- GBI PPL Citylink Festival City Link Mall lt.2 | Jalan Peta No.241 (Masuk melalui parkiran mobil lt.2) Jadwal Ibadah : 07.00 | 09.00 ------------------- GBI PPL Majesty The Majesty Hotel | Jalan Surya Sumantri No.91 Jadwal Ibadah : 07.00 | 09.00 | 11.00 ------------------- GBI PPL Setiabudhi Setiabudhi Supermarket lt.4 | Jalan Dr. Setiabudi No.42 - 46 Jadwal Ibadah : 10.00 ------------------- GBI PPL KBP Damian School Kota Baru Parahyangan | Jalan Guru Gantangan Bl. A No.Kav. 1 Jadwal Ibadah : 08.00 | 10.00 ------------------- GBI PPL Cirebon Jalan Tuparev No.20b Jadwal Ibadah : 08.00 | 10.00 ---------------------------------------------------------------- CONNECT WITH US! http://bit.ly/ContactGBIPPL +62 851 5638 6654 ---------------------------------------------------------------- PPL PRODUCTION 2023
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Laurentius J. Yonatan dari Paroki Santa Maria Imakulata Slawi di Keuskupan Purwokerto, Indonesia. Efesus 2: 19-22; Mazmur tg 19: 2-3.4-5; Lukas 6: 12-19 PERANG MELAWAN TEROR Renungan kita pada hari ini bertema: Perang Melawan Teror. Kejahatan dan kekerasan kelompok teroris masih tetap aktif di dunia. Meskipun perang dari semua negara di dunia untuk menghilangkan gerakan ini dilakukan dengan sangat terorganisir, kaum teroris tetap sebagai ancaman serius bagi semua umat manusia. Mereka menyiapkan diri secara tersembunyi namun sangat profesional, lalu pada saat yang tepat mereka akan melancarkan terornya itu. Gereja kita wajib berperang melawan terorisme saat ini dengan kekuatan rohani yang masif, yang dilakukan oleh seluruh umat manusia. Gereja melakukan ini bersama Yesus. Ia telah melakukan itu dalam pelayanan publik-Nya di dunia. Pada satu peristiwa khusus Ia memilih Simon orang Zelot dan Yudas, bersama kesepuluh rasul lainnya untuk membentuk sebuah pasukan inti. Pada hari ini seluru Gereja merayakan pesta rasul Simon dan Yudas. Kata “Zelot” mengandung arti teroris. Simon ini berasal dari kaum pemberontak yang melawan penjajah Romawi yang bernama kaum Zelot yang dalam bahasa Yahudi Kana'im, yaitu pencemburu dari Allah. Mereka tak mau Allah mereka diganggu kelompok lain. Mengapa Yesus ingin percayakan martabat perutusan-Nya kepada para teroris seperti Simon ini? Tuhan Yesus tentu sudah mengetahui bahwa di dunia ini para musuh yang militan yang melawan kebenaran, harus dapat dikalahkan dengan pasukan rohani yang juga sangat kuat dan profesional. Sebelum bertemu Yesus, Santo Paulus sering bertindak seperti seorang teroris. Menurut Kisah Para Rasul ia mengejar, menangkap dan memasukkan ke penjara pria dan wanita pengikut Kristus. Dia bahkan mengatakan begini: Saya sungguh bertindak liar dengan terbakar oleh kemarahan terhadap orang-orang Kristen, yang saya kejar bahkan sampai ke kota-kota di tanah asing (Kis 26,11). Kelompok-kelompok yang menebar teror saat ini masih terus mendatangkan ketakutan di seluruh dunia. Yakinkah kita kalau Yesus mampu mengubah hati para teroris yang paling keras? Yesus mengubah Santo Simon dan Santo Paulus, dan sampai detik ini Ia tetap sama sebagai Tuhan yang dapat mengubah hati para teroris. Mereka tidak hanya diubah hati dan arah hidupnya, bahkan mereka dijadikan dasar bangunan Gereja, kediaman Allah dan rumah orang-orang beriman. Santo Simon, Yudas dan Paulus kini adalah para jenderal dalam Kerajaan Allah, dalam melindungi Gereja kita. Yesus mengatasi para teroris dengan kasih. Kita semua memakai kasih yang sama untuk mengatasi teror-teror kejahatan dan kegelapan di dalam kehidupan bersama kita. Tetapi kita harus bersama Kristus. Kita memakai kuasa-Nya, Sabda-Nya dan kasih-Nya. Tanpa dengan Dia, kita tak akan mampu. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Yesus guru yang baik dan bijaksana, jadikanlah kami serdadu-serdadu-Mu untuk berani dan berkorban mengalahkan kejahatan yang mengancam Gereja-Mu. Kemuliaan kepada Bapa dan Putra dan Roh Kudus ... Dalam nama Bapa ... --- Send in a voice message: https://podcasters.spotify.com/pod/show/media-la-porta/message
Renungan Harian Sabtu, 28 Oktober 2023, Pesta Santo Simon dan Yudas, Rasul
Acts 1:8 NKJV But you shall receive power when the Holy Spirit has come upon you; and you shall be witnesses to Me in Jerusalem, and in all Judea and Samaria, and to the end of the earth. Setiap hari kita pasti selalu mengisi ulang (recharge) handphone kita karena secanggih apapun handphone, jika tidak ada daya (power) maka tidak berguna. Prinsip yang sama berlaku dalam kehidupan rohani kita. Untuk menjadi orang Kristen yang efektif, kita harus selalu terhubung dengan Roh Kudus yang memampukan kita untuk memiliki kehidupan yang penuh kuasa. Yudas 1:20 Akan tetapi kamu, saudara-saudaraku yang kekasih, bangunlah dirimu sendiri di atas dasar imanmu yang paling suci dan berdoalah dalam Roh Kudus. Membangun manusia roh adalah kewajiban dan keputusan pribadi kita masing-masing. Beberapa hal yang Alkitab ajarkan agar roh kita tetap terhubung dengan Tuhan antara lain: Berdoa dalam bahasa roh Berhenti mengeluh, mengucap syukur dalam segala hal Hidup berdasarkan kebenaran Firman, bukan perasaan Tinggal dalam komunitas orang percaya
Yudas 1 : 20-23, TB2
Yudas 1 : 24-25, TB2
Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa percaya, ia mempunyai hidup yang kekal.
Yudas 1 : 5-7, TB2
Yudas 1 : 8-13, TB2
Yudas 1 : 14-16, TB2
Yudas 1 : 17-19, TB2
Kencan Dengan Tuhan - Jumat, 28 April 2023 Bacaan: "Akan tetapi kamu, saudara-saudaraku yang kekasih, bangunlah dirimu sendiri di atas dasar imanmu yang paling suci dan berdoalah dalam Roh Kudus." (Yudas 1:20) Renungan: Sebuah desa di Vietnam Selatan tahun 1968 mengalami mujizat pertolongan Tuhan yang luar biasa. Di dalam kegelapan, satu batalyon dari seribu batalyon tentara Viet Cong yang ada di daerah itu, memasuki desa dan memperingatkan, "Besok adalah giliran desa ini. Jadi, jika kalian merasa harus meninggalkan desa ini, tinggalkanlah sekarang juga." Sebagian besar penduduk desa adalah orang Kristen. Mereka saling mencari, dan bertemu satu sama lain. Meskipun jumlah mereka jauh lebih kecil dibandingkan pasukan tentara yang sangat banyak, namun mereka memutuskan untuk berdoa dan meminta pertolongan Tuhan tanpa harus keluar dari desa itu. Mereka bernyanyi dan berdoa dengan sungguh-sungguh. Keesokan harinya ketika senja, mereka melihat dengan jelas para musuh bergerak ke arah pinggiran desa. Beberapa hari kemudian, sebagian tentara Viet Cong tertangkap dan dibawa masuk ke desa untuk dipenjarakan. Ketika para tentara itu ditanya apa yang terjadi, mereka menjawab, "Ketika kami mulai menyerang desa ini dengan tembakan, kami melihat desa ini dikelilingi makhluk-makhluk berpakaian putih dan bercahaya. Ketika kami menembak mereka, mereka malah bertambah besar dan semakin bercahaya. Mereka bergerak untuk menyerang kami dan mereka tidak bisa jatuh. Itu sebabnya kami berlari ke arah pinggiran desa tanpa berhenti." Melalui doa Tuhan membuat musuh mereka seperti asap tertiup angin dan meleleh bagaikan lilin dalam api. Jangan padamkan semangat untuk berdoa, karena melalui doa banyak hal bisa terjadi. Kita tidak bisa mengubah keadaan yang sulit dengan kekuatan sendiri. Banyak hal yang membuat kita merasa takut dan gentar. Tetapl melalui doa, kita dimampukan untuk menghadapi setiap kesulitan. Jika saat ini kita berada dalam ketakutan atau kegelisahan karena penyakit, ekonomi, ujian, dikhianati pasangan, masalah keluarga, hutang piutang dan sebagainya, datanglah kepada Tuhan dalam doa. Yakobus 5:26b berkata, "Doa orang yang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya." Doa mampu menarik kuasa Tuhan. Ketika Kekuatan kekayaan atau kehebatan manusia tidak bisa menolong, carilah kekuatan Tuhan di dalam doa. Kita adalah pribadi yang dikasihi Tuhan, jadi Tuhan siap untuk menolong kita asalkan hati kita terbuka untuk percaya kepada-Nya. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, ajarilah aku untuk percaya pada kuasa-Mu. Jangan biarkan aku bermain dengan logika ku ketika aku meminta pertolongan-Mu untuk menyelesaikan masalahku, tetapi biarlah imanku yang berperan agar kuasa-Mu dapat bekerja secara leluasa di dalam kehidupanku. Yesus, bantulah dan gerakkanlah hatiku agar aku mau mengisi hari-hari ku dengan doa, sehingga sedikit demi sedikit iman percayaku bertumbuh dengan subur. Amin. (Dod).
Kencan Dengan Tuhan - Selasa, 6 September 2022 Setelah Yesus berkata demikian Ia sangat terharu, lalu bersaksi: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya seorang di antara kamu akan menyerahkan Aku." (Yohanes 13:21) Renungan: Dalam sebuah lukisan yang berjudul Last Supper karya Leonardo da Vinci, digambarkan suasana perjamuan terakhir Yesus dan para murid-Nya sebelum Yesus disalibkan. Ketika Yesus mengatakan, "Sesungguhnya Aku berkata kepadamu, salah seorang di antara kamu akan menyerahkan Aku," tentu saja para murid bertanya-tanya siapa yang akan mengkhianati-Nya. Petrus kemudian menyuruh Yohanes untuk menanyakan kepada Yesus siapa orangnya. Namun secara tidak langsung Yesus menyatakan bahwa penghianat itu adalah Yudas, tetapi para murid sama sekali tidak mengerti. Dengan percaya diri, Petrus mengatakan bahwa dia akan setia mengikuti Yesus kemanapun Yesus akan pergi. Namun Yesus mengatakan bahwa Petrus akan menyangkal Yesus tiga kali sebelum ayam jantan berkokok. Sampai di sini kita bisa mengetahui bahwa yang menghianati Yesus bukan hanya Yudas, tetapi juga Petrus. Tetapi pada bab berikutnya kita dapat mengetahui bahwa bukan hanya Yudas dan Petrus yang mengkhianati Yesus, tetapi murid-murid Yesus yang lain pun meninggalkan Yesus seorang diri waktu para serdadu menangkap Dia. Sebenarnya bukan hanya para murid saja yang mengkhianati Yesus. Kita sebagai pribadi yang percaya kepada-Nya pun sering mengkhianati Dia. Kita memuji dan memuliakan Yesus dalam ibadah-ibadah di gereja tetapi kita pun terus jatuh bangun di dalam dosa dan tidak setia menjalankan perintah-Nya. Yesus pernah mengatakan kamu adalah sahabat-Ku jikalau kamu berbuat apa yang Ku perintahkan kepadamu. Yesus bukan hanya menjadikan kita sekadar seorang pengikutnya saja namun dia mengangkat kita menjadi sahabat-Nya, karena itu alangkah kejamnya kita, jika kita mengkhianati Dia hanya karena kita tergiur oleh kenikmatan dosa yang jelas jelas menghancurkan hubungan kita dengan Yesus. Oleh karena itu marilah kita segera bertobat dan memperbaiki hidup kita. Jadikan diri kita pribadi-pribadi yang setia dan taat kepada firman dan kehendak-Nya. Kita pulihkan hubungan kita dengan Tuhan yang retak karena dosa yang telah kita perbuat. Tuhan menanti kita dengan sabar. Dia ingin kita kembali di pelukan-Nya. Dia ingin kembali mencurahkan berkat berkat-Nya di dalam kehidupan kita. Sekali lagi, buka hati kita untuk bertobat. Bagaimanapun keadaan kita saat ini, Tuhan bersedia untuk mengampuni dan memulihkan hidup kita asalkan kita mau kembali kepada-Nya. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, ampunilah aku karena aku sering mengecewakan Engkau dengan dosa-dosa yang aku perbuat. Jamahlah hatiku dan ubahlah aku menjadi baru. Amin. (Dod).
Yudas. This is a daily reading from the Hmong Bible by Lo Lee. Season “15“ Episode “1“ from the book of “Jude“. Enjoy. Disclaimer. God's word the Bible is an important part of those who follows him and it can change the life of those who take it seriously. The intention of this audio recording is to spread the word of God to anyone who understand Hmong. This audio can be downloaded and is only for personal use. It is not to be copy, edit in any shape or form, commercialize, upload to the internet, or change in any way without Lo Lee's permission. Lo Lee is the original owner of the voice recording and has the right to this audio. All background music is provided by Anchor or a source that Lo Lee has the right to use. Thank you for your interest in The Hmong Bible and may you be change as you listen. --- This episode is sponsored by · Anchor: The easiest way to make a podcast. https://anchor.fm/app --- Send in a voice message: https://anchor.fm/lo-lee/message