POPULARITY
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Yudith Embulaba dan Laurens Embulaba dari Komunitas Pukat Labuan Bajo di Keuskupan Labuan Bajo, Indonesia. Sirakh 17: 24-29; Mazmur tg 32: 1-2.5.6.7; Markus 10: 17-27LONCENG PRAPASKAH Tema renungan kita pada hari ini ialah: Lonceng PraPaskah.Dengan telah melewati hari Minggu biasa yang ke-8 kemarin, dalam minggu iniyaitu hari Rabu, Gereja kita merayakan hari Rabu Abu. Dari sini, mulailah kitamemasuki masa Prapsakah. Di dalam tahun liturgi, kita mengakhiri masa biasayang berjalan selama 8 minggu dari masa Natal, dan kita akan memberikan fokusperjalanan iman kita kepada misteri-misteri Paskah Yesus Kristus. Masa Pra-Paskah membawa kita untuk sampai kepada peristiwainti yaitu Pekan Suci. Kita menjadikan masa Pra Paskah sebagai saat-saatpersiapan, yang ditandai dengan bentuk-bentuk disiplin Kristiani berupa puasa dan pantang, sertatindakan-tindakan pertobatan. Berkaitan dengan disiplin dan tindakan ini, padahari Rabu Abu, bagian dari liturgi ini ialah penerimaaan abu bagi setiappengikut Kristus. Pelayan yang menandakan abu pada kepala kita menyerukankata-kata ini: Bertobatlah dan percayalah kepada Injil. Seruan pertobatan secara prinsipil datang dari YesusKristus. Ia mengungkapkan perintah Allah yang sudah disampaikan sejak dahulu dizaman para nabi, yaitu manusia harus bertobat dari dosa-dosanya supaya menjadiselamat. Pada hari ini firman Tuhan yang diwartakan sesuai dengan tata liturgiGereja mengungkapkan seruan tersebut. Jika dianalogikan dengan lonceng gereja,kapel, atau biara yang berguna untuk menyampaikan perhatian kita atas sebuahkegiatan yang akan segera berlangsung, firman Tuhan pada hari ini dapat kitapandang sebagai sebuah saat lonceng PraPaskah berbunyi. Kitab Putera Sirakh memusatkan perhatian kita kepadaseruan dan perintah yang berbunyi: Bertobatlah kepada Tuhan dan hentikanlahdosa-dosamu. Lonceng itu berbunyi dengan isinya berupa perintah tersebut, makasetiap dari kita diingatkan bahwa Rabu Abu sudah di depan mata dan masa PraPaskah akan segera kita lalui. Seorang pencuri yang sudah dikenal umum dilingkungannya, juga mendengar bunyi lonceng ini. Apakah yang menjadi reaksinyayang sesungguhnya? Ia mendengar itu, bisa sebagai orang yang mau bertobat, atauorang yang merasa berat untuk bertobat karena mencuri adalah kesukaannya. Biasanya, manusia tidak begitu mudah dan cepatberubah. Kalau si pencuri itu meskipunimannya mendorong dan harapannya besar untuk berubah, ia membutuhkan sebuahproses transisi yang sulit. Kebiasaan dan kesukaan yang besar harus dihentikan,pasti membutuhkan penyangkalan diri yang sangat berat. Hal itu sama dengansulitnya seorang yang diminta Yesus untuk menjual segala harta miliknya,kemudian mengikuti Yesus Kristus dengan tidak membawa apa-apa untuk kelangsunganhidupnya. Intinya, kita memang dituntut untuk mengubah diri kita sebagaipendosa, meski hal itu berat untuk dilakukan. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Tuhan, ampunilahdosa-dosa kami dan bebaskanlah kami dari segala kejahatan dalam hidup ini yangancaman bagi keselamatan kami. Bapa kami yang ada di surga ... Dalam namaBapa ...
Pembawa Renungan : dr. Benedicta W. Suryani, SpM Sungai Liat – Bangka Yoh. 2:1-11
Yohanes 15:12-17
Kencan Dengan Tuhan - Kamis, 31 Oktober Bacaan: "TUHAN adalah gembalaku, takkan kekurangan aku. Ia membaringkan aku di padang yang berumput hijau, Ia membimbing aku ke air yang tenang; Ia menyegarkan jiwaku. Ia menuntun aku di jalan yang benar oleh karena nama-Nya." (Mazmur 23:1-3) Renungan: Ada sebuah cerita mengenai perjalanan hidup seorang pria yang kembali menemukan kebahagiaannya. Istrinya telah meninggalkan dia dan ia merasa sangat tertekan. Ia kehilangan kepercayaan pada dirinya sendiri, pada orang lain, dan pada Tuhan. Ia tidak menemukan kebahagiaan untuk hidupnya. Di suatu pagi pada saat hujan turun, pria ini pergi ke restoran di dekat rumahnya untuk sarapan. Walaupun beberapa orang sudah makan di tempat tersebut, tidak ada seorang pun yang berdoa. Jadi pria ini duduk, dan mengaduk kopinya dengan sendok. Di salah satu tempat duduk di dekat jendela, ada seorang ibu muda dengan anak perempuan kecil. Pelayan baru saja mengantarkan pesanan mereka ketika sang anak memecahkan keheningan dengan perkataannya yang hampir seperti teriakan, "Mama, mengapa kita tidak berdoa di sini?" Si pelayan yang baru saja mengantarkan pesanan mereka berbalik dan berkata, "Tentu saja, sayang, kita berdoa di sini. Maukah kamu berdoa untuk kita semua?" Dan sang anak memandang kepada semua orang yang ada di restoran itu dan berkata, "Mari tundukkan kepala." Yang mengejutkan adalah semua pengunjung restoran itu menundukkan kepala mereka satu persatu. Anak kecil itu kemudian menundukkan kepala, melipat tangan, dan berkata, "Tuhan itu besar, Tuhan itu baik, dan kami berterima kasih kepada-Nya untuk makanan kami. Amin." Doa itu mengubah suasana restoran. Orang-orang mulai bercakap-cakap satu sama lain. Pelayan restoran kemudian berkata, "Kita harus melakukannya setiap pagi." Dan tiba-tiba saja, pria tersebut berkata kepada sang pelayan, "Seluruh kerangka berpikir saya mulai menjadi lebih baik. Mengikuti teladan gadis kecil itu, saya mulai berterima kasih kepada Tuhan atas semua hal yang saya miliki dan mulai berhenti memusatkan perhatian pada hal-hal yang tidak saya miliki. Saya mulai memilih kebahagiaan.' Tuhan kita bukanlah Bapa yang rumit. Ia tidak hanya mendengarkan doa dengan kata-kata yang indah, tetapi Ia juga mendengarkan doa yang sederhana, seperti yang didoakan oleh anak-anak. Asalkan kita percaya dan berdoa dengan iman di dalam nama Yesus Kristus, maka percayalah, doa kita akan memberikan kebahagiaan pada orang lain. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, terima kasih untuk setiap orang yang Kau izinkan datang kepadaku untuk kudoakan. Penuhilah aku dengan roh doa-Mu, sehingga melalui doa-doaku mereka boleh mengalami sukacita dan kebahagiaan. Amin. (Dod).
Training Pelayan Ibadah
Sebuah restoran baru di Nairobi, Kenya membuat gebrakan bukan hanya karena makanannya tapi karena beberapa stafnya. Kafé ini memiliki tiga robot pelayan yang menjadi daya tarik utama, meski sejumlah pihak khawatir kehadiran robot bisa mengakibatkan tergusurnya pekerjaan manusia.
Ibadah Raya Lifehouse Community bersama Ps. Wigand Sugandi Setiap Minggu, Pk. 10:00 WIB Wang Plaza, Lt. 2
Keimamatan duniawi berhenti; tetapi kita memandang kepada Yesus, Pelayan Perjanjian Baru itu, serta kepada darah pemercikan, yang berbicara lebih kuat daripada darah Habel.
Keimamatan duniawi berhenti; tetapi kita memandang kepada Yesus, Pelayan Perjanjian Baru itu, serta kepada darah pemercikan, yang berbicara lebih kuat daripada darah Habel.
Pembawa Renungan : RD. Ronnie Luni Sabah - Malaysia Mat. 20:20-28.
Kencan Dengan Tuhan - Rabu, 10 April 2024 Bacaan: "Bersukacitalah dalam TUHAN dan bersorak-soraklah, hai orang-orang benar; bersorak-sorailah, hai orang-orang jujur!" (Mazmur 32:11) Renungan: Suatu ketika ada sepasang suami isteri yang sangat serakah. Mereka tidak pernah peduli apakah mereka mendapatkan uang secara halal atau tidak. Yang penting mereka mengumpulkan banyak harta, kekayaan dan uang. Ketika ajal mereka hampir tiba, mereka memanggil kedua anak-anak mereka dan membagikan warisan berupa uang yang banyak sekali. Si sulung langsung mengambil uang yang sekotak banyaknya dan segera membeli kapal pesiar. Lain lagi dengan si bungsu. Ketika menerima kotak uang itu, ia berpikir uang itu telah diperoleh dengan cara yang tidak jujur oleh orang tuanya. Maka ia memutuskan untuk membuang semua uang tersebut ke laut. Ketika hendak membuangnya ia berkata, "Jika ada uang yang diperoleh dengan cara jujur dan benar silahkan terapung tetapi uang yang diperoleh dengan cara tidak benar dan tidak jujur, tenggelamlah sampai ke dasar laut." Ternyata hanya satu keping uang saja yang terapung. Ia kemudian mengambil uang itu dan berkata kepada kakaknya, "Kak, milikku satu-satunya hanyalah sekeping uang ini. Aku menitipkannya kepadamu agar engkau menggunakannya secara benar. Suatu hari nanti aku akan menanyakannya." Si sulung tertawa melihat ulah adiknya yang baginya begitu bodoh. Si sulung memakai uang itu untuk membeli seekor kucing yang kemudian menemaninya pergi berlayar. Beberapa tahun ia berkeliling sambil berdagang sehingga kapalnya penuh berisi emas, perak dan banyak lagi harta kekayaan lainnya. Suatu ketika ia berlabuh di sebuah negeri di mana raja negeri itu mengundangnya makan malam. Namun anehnya ketika ia memasuki ruang makan raja, ia melihat semua makanan ditutupi dengan kain dan di samping meja terdapat sebuah sapu kecil. Ia pun bertanya, “Kenapa semua makanan ditutup dengan kain, dan untuk apa sapu yang ada di samping meja itu?" Pelayan istana menjawab bahwa negara mereka sedang dilanda wabah tikus sehingga tikus pun berkeliaran dimana-mana. “Bukankah ada kucing di sini?" tanya anak sulung. "Apa itu kucing, kami tidak tahu yang namanya kucing?" jawab abdi istana. "Kalau begitu ada baiknya aku membawa kucingku ke kapal. Kebetulan dia mempunyai 6 orang anak.” Ketika kucing itu dibawa ke istana, tikus-tikus itu berlarian kesana-kemari hingga tidak ada tikus sama sekali. Hati raja negeri itu begitu bahagia namun tiba-tiba si sulung berteriak ketika melihat kapal dan seluruh isinya terbakar. Namun raja menjawab, “Jangan khawatir, kapal dan hartamu akan saya gantikan.” Maka si sulung kembali menemui adiknya. Ketika adiknya bertanya bagaimana dengan uang yang dititipkannya dulu, si sulung menunjuk kapal besar itu beserta isinya, “Itulah hasilnya adikku. Sekarang saya tahu bahwa kejujuran tidak pernah ternilai harganya." Tuhan menghendaki orang yang jujur jalannya. Segala sesuatu yang didapatkan melalui ketidakjujuran pasti tidak akan bertahan lama. Tetapi sekecil apapun sesuatu yang kita dapatkan melalui kejujuran, akan diberkati oleh Tuhan sehingga kita bisa menikmatinya. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, biarlah kejujuran itu selalu menyertai sepanjang hidupku. Ajarilah aku agar menyukai kejujuran dan menjauhkan kecurangan agar berkat-Mu senantiasa mengalir dalam hidupku. Amin. (Dod).
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Hendry, Rini, Tirto dan Pater Peter, SDB dari Komunitas Pukat Labuan Bajo, Keuskupan Ruteng, Indonesia. Ayub7: 1-4.6-7; Mazmur tg 147: 1-2.3-4.5-6; 1 Korintus 9: 16-19.22-23; Markus 1: 29-39 TUHAN MEMILIH UNTUK TINGGAL BERSAMA KITA Renungan kita pada hari Minggu Biasa ke-5 ini bertema: Tuhan Memilih Untuk Tinggal Bersama Kita. Pertanyaan paling kentara untuk menanggapi kalimat dari tema ini ialah: mengapa Tuhan memilih untuk berbuat demikian? Jawabannya mudah bagi kita ialah karena Ia hendak menyelamatkan kita. Ia tidak tega biarkan kita jatuh binasa dan mati karena kebodohan, penindasan dan dosa di dunia ini. Bacaan-bacaan pada hari ini memperkuat jawaban itu. Ada begitu banyak orang di dunia ini yang bernasib seperti Ayub, yang tak berdaya dengan kepahitan hidup dan kesulitan-kesulitan yang membelenggu. Tuhan memilih untuk tinggal bersama mereka ini supaya mereka tidak kehilangan harapannya. Ia menaruh iman dan pengharapan kepada mereka, bahwa tak boleh luput melepaskan pandangannya kepada Tuhan. Orang-orang yang patah hati, kata Mazmur hari ini, ialah siapa pun dengan sakitnya masing-masing jiwa dan raga, dan siang malam memohon untuk diberkati dan disembuhkan. Tuhan tidak menutup mata-Nya terhadap mereka. Yesus Kristus sebagai Allah penebus dan penyelamat adalah bukti nyata Tuhan tinggal bersama umat-Nya yang menderita. Injil kita menggambarkan bagaimana pelayanan Yesus ialah penyembuhan atas sakit dan derita manusia. Para rasul menemani Yesus untuk tugas ini, dan mereka adalah komunitas yang melayani. Setelah kembali ke Surga, Ia menaruh mandat-Nya kepada Gereja supaya prinsip “Allah beserta kita” atau Emanuel itu sama nyata dan kuatnya seperti waktu Ia masih di dunia. Apa yang dilakukan oleh Gereja atau tubuh mistik Kristus, itu yang dilakukan juga oleh Yesus sebagai kepala-Nya yang kini duduk di sisi kanan Bapa. Satu contoh pelayanan Gereja ini ialah seperti yang diwartakan oleh Santo Paulus dalam bacaan kedua hari ini, yaitu pelayanan sabda Allah untuk menghibur, menguatkan, menyembuhkan, dan menyelamatkan. Kata Santo Paulus, “Celakalah aku jika aku tidak memberitakan Injil”, dan bagi dia pelayanan sabda ini bertujuan untuk memenangkan sebanyak mungkin orang. Pelayan menjadi lemah seperti orang lemah supaya ia dapat menyelamatkan mereka yang lemah. Ia adalah hamba untuk mengangkat dan menyelamatkan yang tak berdaya. Ini adalah misi kita bersama para pengikut Kristus saat ini, yaitu menjadi kabar gembira bagi siapa saja yang memerlukan, terlebih-lebih yang sedang patah hati, sakit, terlantar, tersiksa, dan yang menjelang ajal. Jangan sebaliknya menjadi pengganggu, pemfitnah, penyebar kebencian, tetapi pembawa kabar suka cita dan pencipta damai. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Allah dan Bapa kami, kami ingin selalu memandang-Mu supaya kami mendapatkan kekuatan untuk bertahan dan bertambah keberanian dalam menjalani hidup kami. Kabulkan permohonan-permohonan kami pada hari ini, yaitu segenap umat yang berhimpun dalam nama-Mu melalui ibadah hari Minggu. Bapa kami... Dalam nama Bapa... --- Send in a voice message: https://podcasters.spotify.com/pod/show/media-la-porta/message
Yohanes 15:12-17
Kebaktian 2 Minggu I Sesudah Epifani GKP Jemaat Bandung Minggu, 14 Januari 2024 pukul 09.30 WIB Tema : "Perjumpaan Yang Mengubahkan" Bacaan Alkitab : Yohanes 1 : 43 - 51 Pelayan Firman : Pdt. Fierdhaus Y. Nyman, M.Si GKP Bandung Januari 2024
Markus 6: 30-34, TB2
Pembawa Renungan : RD. Dwi Joko Surabaya 11 th Anniversary Fresh Juice Luk. 17:7-10.
Episode baru setiap Senin | pemuda.stemi.id | Episode 176 (Nehemia 2:1-20): Nehemia akhirnya memohon izin kepada Raja Artahsasta untuk pulang ke Yerusalem dalam beberapa waktu lamanya untuk membangun kembali Yerusalem. Dia menunjukkan kesedihan pada wajahnya yang sebenarnya tidak bisa ditoleransi di hadapan raja Persia. Pelayan yang melayani dengan muka muram akan dipecat dan diganti dengan yang lain. Tetapi ini risiko yang ditanggung Nehemia untuk mendapatkan perhatian raja.
Hari ini Ray Janson Radio kedatangan Loli dan Dedy, Loli saat ini bekerja sebagai Service Consultant dan Dedy sebagai Operational Manager. Mereka bercerita tentang bagaimana memberi pelayanan terbaik ke setiap tamu yang datang.Tonton video selengkapnya di #RayJansonRadio #347 CERITA PARA PELAYAN RESTORAN WITH LOLI SASONGKO & DEDY WICAKSONO | RAY JANSON RADIO Enjoy the show! Instagram:Loli Sasongko: https://www.instagram.com/lolisasongko/Dedy Wicaksono: https://www.instagram.com/dedywicaksono_103/ DON'T FORGET TO LIKE AND SUBSCRIBE ! Ray Janson Radio is available on: Spotify: https://spoti.fi/2lEDF01 Apple Podcast: https://apple.co/2nhtizq Google Podcast: https://bit.ly/2laege8i Anchor App: https://anchor.fm/ray-janson-radio TikTok: https://www.tiktok.com/@rayjansonradio Let's talk some more: https://www.instagram.com/rayjanson #RayJansonRadio #FnBPodcast #Indonesia #Service #Loli #Dedy
Buku "Jadilah Pemimpin Demi Kristus" (Sen Sendjaya)
Perjuangan yang luar biasa dari Tamara Geraldine untuk survive dari penyakit yang ia derita. Hingga akhirnya ia merubah hidupnya 100% untuk melayani Tuhan. Seperti apa kisahnya?
Kebaktian 2 Minggu Biasa IX Nuansa Budaya Poso GKP Jemaat Bandung Minggu, 6 Agustus 2023 pukul 09.30 WIB Tema : "Berilah Mereka Makan" Bahan Alkitab : Matius 14:13-21 (TB2) Pelayan Firman : Pdt. Gumilar Kristianto, M.Si. @GKP Bandung Agustus 2023
Renungan harian "AGAMA YANG BERSINAR" - 03 Agustus 2023
Ps. Wigand Sugandi - Pelayan Restaurant
Apakah mereka pelayan Kristus? — aku berkata seperti orang gila — aku lebih lagi! Aku lebih banyak berjerih lelah; lebih sering di dalam penjara; didera di luar batas; kerap kali dalam bahaya maut.
Ps. Wigand Sugandi - Pelayan - Pelayan Tuhan
Kebaktian 1 Minggu Paskah V GKP Jemaat Bandung Minggu, 7 Mei 2023 pukul 07.00 WIB Tema : "Memuliakan Allah dikala Hati Gelisah" Bahan Alkitab : Yohanes 14 : 1-14 Pelayan Firman : Pdt. Yusi Sri Wahyuni, S.Si. @ GKP Bandung Mei 2023
Kebaktian 2 Minggu Paskah IV GKP Jemaat Bandung Minggu, 30 April 2023 pukul 09.30 WIB Tema : "Kawanan Domba Allah Yang Mendengarkan SuaraNya" Bahan Alkitab : Yohanes 10 : 1-10 Pelayan Firman : Pdt. Edward Tureay, S.Th. @ GKP Bandung April 2023
Ps. Wigand Sugandi - Hidup Seorang Pelayan Tuhan
Kebaktian Jumat Agung GKP Jemaat Bandung Jumat, 7 April 2023 pukul 07.00 WIB Tema : "Ia Rela Menempuh Jalan Sengsara" Bahan Alkitab : Yohanes 19:16-37 Pelayan Firman : Pdt. Fierdhaus Y. Nyman, M.Si. @ GKP Bandung April 2023
Monyet menjadi pelayan restoran di Jepang. Berawal dari keisengan pemiliknya memerintahkan monyet miliknya mengantar handuk hangat kepada pengunjung sebelum memesan makanan menjadi ciri khas restoran ini. Pengunjung makin banyak berdatangan ke restorannya. Wah.. luar biasa. Bukan hanya 1 monyet tetapi sekarang sudah ada 5 monyet yang bertugas di restorannya.
A Time For Prayer (Mat 23:13-14): Tuhan Yesus mengecam keras kemunafikan para pemimpin agama pada zaman-Nya karena mereka bukan hanya menutup (mengunci) pintu Surga, mereka bahkan merintangi domba-domba Allah masuk ke dalam Surga! Bagaimana bisa demikian? Bagaimana dengan pemimpin gereja dan pelayan Tuhan dalam gereja saat ini? Celakalah kita jika keberadaan dan pelayanan kita justru menarik orang lain mendekat kepada diri kita, bukan kepada Kristus! | Tota Scriptura: youtube.com/c/TotaScriptura?sub_confirmation=1 | griikarawaci.org
GRACEWORDS by Pdt. Caleb Hover Bintoro. A Collaboration between GBI ROCK GRIYA JOGJA & GBI ROCK PLUIT
Sang Pelayan Istimewa Oleh. Deena Noor (Tim Redaksi NarasiPost.Com) Voice over talent: Dewi Nasjag NarasiPost.Com-Pada suatu hari, Ummu Sulaim dari Bani Najjar menghadap Rasulullah yang baru saja hijrah ke Madinah. Hari itu adalah hari yang cerah dan terang karena kedatangan sang Uswatun Hasanah. Ummu Sulaim membawa sang putra semata wayang yang berusia 10 tahun kepada Rasulullah untuk menjadi pelayan beliau. Putra tersebut adalah Anas bin Malik. Ia merupakan anak dari Malik bin An-Nadhr dan Ummu Sulaim dari kalangan Ansar. Anas dikenal juga dengan nama Abu Hamzah. Selama 10 tahun, Anas bin Malik membersamai Rasulullah dan melayani beliau dengan setia. Sungguh sebuah keistimewaan bagi Anas yang bisa mengikuti manusia paling mulia di jagad raya. Anas bin Malik melihat langsung bagaimana kehidupan Rasulullah. Anas menyaksikan betapa mulianya akhlak sang Nabi Allah. Naskah selengkapnya: https://narasipost.com/2022/11/10/sang-pelayan-istimewa/ Terimakasih buat kalian yang sudah mendengarkan podcast ini, Follow us on: instagram: http://instagram.com/narasipost Facebook: https://www.facebook.com/narasi.post.9 Fanpage: Https://www.facebook.com/pg/narasipostmedia/posts/ Twitter: Http://twitter.com/narasipost
Saya membahas servant leadership, gaya kepemimpinan yang melayani. Mungkin kalau terdengar sekilas, hal ini seperti di luar nalar. Kok pemimpin yang melayani? Bukannya pemimpin itu harusnya dilayani? Sudut pandang ini yang bertentangan dengan apa yang mayoritas terjadi di masyarakat. Pemimpin yang melayani, bukan memerintah. Pemimpin yang rendah hati, bukan arogan. Pemimpin yang selalu mendorong timnya untuk selalu maju dan bekerja dengan potensi terbaik. Pendekatan ini justru memberikan hasil yang positif bagi perusahaan. Karyawan merasa didengar dan masukannya dipertimbangkan. Tidak heran, riset membuktikan, karyawan tersebut 4.6 kali lebih mungkin untuk bekerja sesuai kemampuan terbaiknya.
Paulus meminta jemaat Efesus untuk berdoa baginya, supaya dia diberi keberanian untuk memberitakan Injil Kristus. Rasul Paulus menunjukkan kelemahannya, Ia hanya manusia biasa sehingga perlu untuk ditopang oleh jemaat Efesus dalam doa. Sudahkah kita menjadi penopang dalam doa bagi hamba-hamba Tuhan yang memberitakan Injil?
Kajian Sohih Bukhori
Betapa indahnya cara memandang orang lain! Paulus menyebut dirinya Hamba Allah yang Maha Tinggi .
Syalom Keluarga Damai! Sapaan Damai Sejahtera atau disingkat SAMAS merupakan sebuah renungan singkat yang tayang setiap hari Senin-Sabtu. SAMAS tidak hanya dibawakan oleh pendeta/hamba Tuhan, tetapi juga akan dibawakan oleh siapapun yang ingin berbagi sapaan Tuhan kepada dirinya. Semoga kita dapat menemukan damai sejahtera yang datangnya dari sapaan Tuhan kepada setiap kita melalui SAMAS ini. Tuhan Yesus memberkati!
Kencan Dengan Tuhan - Rabu, 24 Agustus 2022 Lalu mulailah Petrus berbicara, katanya: "Sesungguhnya aku telah mengerti, bahwa Allah tidak membedakan orang." (Kisah Para Rasul 10:34) Renungan: Suatu hari di Jepang ada seorang pengemis yang berpakaian compang-camping memasuki sebuah toko kue manju yang mewah. Karena pelayan toko itu terbiasa melayani pelanggan yang sebagian besar adalah orang kaya, dia sangat terkejut dengan kehadiran pengemis itu. Pelayan itu pun segera membungkus beberapa kue manju dan berharap pengemis itu segera pergi. Pemilik toko yang melihat pengemis itu kemudian buru-buru keluar dan melayani pengemis itu. Dia mengambil bungkusan yang telah disiapkan oleh pelayannya dan memberikan bungkusan itu kepada pengemis tadi. Si pengemis kemudian menerima bungkusan itu dan memberikan uang pembayarannya. Pemilik toko itu kemudian menerimanya sambil membungkuk dan memberikan hormat katanya, "Terima kasih atas kunjungan anda." Setelah pengemis itu pergi, si pelayan bertanya kepada pemilik toko, "Mengapa Tuhan sendiri yang harus menyerahkan kepadanya, padahal Tuan selama ini tidak pernah melakukan kepada pelanggan lain?" "Hampir semua pelanggan kita adalah orang kaya. Membeli manju bukan sesuatu yang istimewa bagi mereka, tetapi hari ini seorang pengemis yang datang membeli. Itu adalah suatu hal yang sangat bernilai baginya. Yang pasti ia dengan susah payah mengumpulkan uang untuk mendapatkannya. Oleh karena itu saya harus melayani tamu istimewa ini." kata si pemilik toko tersebut Seringkali seseorang dianggap sebelah mata oleh orang lain hanya karena penampilan, status sosial dan materi. Terlebih ketika orang itu sedang berada di tengah-tengah orang yang kelas sosialnya jauh lebih tinggi. Hal ini pula yang dialami oleh para pemungut cukai dan perempuan-perempuan sundal yang menjadi penyakit masyarakat pada zaman Yesus. Namun demikian, Tuhan tidak pernah membedakan orang, bahkan Tuhan memang hadir bagi orang-orang yang berdosa agar mereka bertobat. Demikian pula dengan kita. Kita sadar bahwa diri kita mungkin tidak pantas untuk berjumpa dengan Tuhan. Namun bagaimanapun juga Tuhan rindu Untuk kembali intim dengan kita, bagaimanapun keadaan kita sekarang. Dia bahkan mau menggunakan kita semua menjadi alat-Nya untuk membangun kerajaan-Nya di tengah dunia ini. Yang kita perlukan adalah kesungguhan hati untuk bertobat dan kembali ke jalan-Nya. Jika kita benar-benar mau menyerahkan diri kita kepada-Nya dan berjanji untuk hidup taat kepada-Nya, maka Tuhan juga akan memberkati dan menggunakan kita secara luar biasa untuk menjadi berkat bagi sesama. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, terima kasih karena Engkau mau menerima aku apa adanya. Bantulah aku agar aku pun dapat menerima orang lain sebagaimana Engkau menerima aku apa adanya. Amin. (Dod).
Yeremia 18 : 18-23, TB
✨Fashion✨ Siapa yang ga kenal dengan kata 'Fashion' semua orang berlomba-lomba untuk menjadi yang terbaik dalam fashion. Namun tau ga sih bagaimana cara berbusana sebagai Pelayan atau Jemaat di Gereja? Apakah ada aturan berbusana di Gereja? Penasaran? Yuk merapat dengerin PHMJ di Spotify
Putri Tanjung dan Gita Wirjawan ngobrol tentang bagaimana journey Pak Gita hingga memperoleh kesuksesan yang sebelumnya ternyata pernah menjadi pelayan restoran, menjadi pemain piano di restoran hingga harus melupakan mimpi sejak kecilnya menjadi musisi. Apa yang menjadikan Pak Gita akhirnya dapat menjadi salah satu orang Indonesia yang sukses dan sangat berpengaruh diceritakan di episode ini. Ngobrol Sore Semaunya akan ada setiap Kamis jam 18.00 WIB hanya di CXO Media. Jangan lupa subscribe dan share ya! #cxo #cxomedia #ngobrolsoresemaunya