POPULARITY
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Victor dan Ade dari Komunitas Pukat Labuan Bajo, Keuskupan Labuan Bajo, Indonesia. Yesaya 10: 5-7.13-16; Mazmur tg 94: 5-10.14-15; Matius 11: 25-27 TUHAN MEMILIH UNTUK MENYATAKAN DIRI-NYA Tema renungan kita pada hari ini ialah: Tuhan Memilih Untuk Menyatakan Diri-Nya. Iman kita meletakkan dasar pemahaman kita tentang kehendak Tuhan yang terjadi pada kita sepanjang hidup ini di dalam dunia. Kehendak Tuhan itu bergantung pada kuasa dan kemauan-Nya. Tidak ada satu pun manusia yang mampu mempengaruhi kehendak Tuhan untuk terjadi. Pengalaman iman kita, seperti yang terungkap dalam banyak peristiwa hidup, menunjukkan bahwa ketika tiba saatnya, Tuhan berkenan dan menyatakan kehendak-Nya. Pengalaman yang paling utama dapat kita sebutkan ialah Keluarga Nazareth. Yesus Kristus sendiri adalah pribadi manusia tempat Tuhan Allah menyatakan diri-Nya. Ia sesungguhnya Putra Allah yang mahatinggi, namun pada saat menjadi manusia, Ia menjadi pribadi manusia yang hina dina. Bunda Maria mendapat anugerah keterpilihannya menjadi Bunda Allah sungguh berangkat dari kesahajaan dan kemurnian hidupnya sebagai seorang perawan. Santo Yoseph yang terpilih menjadi Bapak pengasuh Keluarga itu, sesungguhnya adalah seorang pribadi yang tulus hati dan sahaja. Mereka yang menyusul setelah Keluarga Nazareth ialah orang-orang yang mengikuti jejak Kristus dengan menekuni hidup suci murni dan bergantung sepenuhnya kepada penyelenggaraan Tuhan. Mereka juga mengabdikan hidupnya secara tulus kepada pembangunan Kerajaan Allah. Kita dapat menyebut mereka mulai dari para rasul, para martir, orang-orang kudus sepanjang sejarah Gereja, dan orang-orang di zaman kita ini yang memberi kesaksian Kristen yang benar dan baik. Jadi dengan semua ilustrasi di atas, kita dapat mengatakan bahwa meskipun Tuhan memiliki kuasa dan kebebasan untuk menyatakan diri-Nya kepada manusia, di sini sepatutnya kita menegaskan keyakinan iman kita, bahwa Tuhan Allah sesungguhnya memilih untuk menyatakan itu. Tuhan mempunyai preferensi untuk memilih orang yang ini dan bukan orang yang itu. Tuhan memilih karena Ia mempunyai kuasa, sekaligus manusia menampakkan dari dirinya standar kehidupan yang sesuai dengan ajaran dan firman Tuhan. Dengan demikian apa yang diamanatkan oleh bacaan Injil pada hari ini sungguh menjadi pegangan kita semua yang mendengarnya, bahwa Tuhan Allah menyatakan diri-Nya kepada orang-orang yang dipilih-Nya. Menurut Tuhan Yesus Kristus, Tuhan menyatakan diri-Nya kepada orang-orang kecil. Sabda ini menekankan suatu kontras besar yang sampai sekarang kita semua alami. Hal ini digambarkan oleh keinginan atau kepentingan dunia ini yang bertentangan dengan kehendak Tuhan. Ketika kehidupan dunia ini bergaya kemewahan dan hidup yang gampang, kehendak Tuhan menghendaki gaya hidup sederhana dan disertai dengan kerja keras. Ketika kehidupan dunia ini penuh dengan hawa nafsu dan keserakahan, kehendak Tuhan menekankan penghormatan kepada martabat manusia karena pribadi manusia adalah gambar dan rupa Allah sendiri. Ketika dunia ini penuh dengan kesombongan dan rakus kekuasaan, Tuhan menghendaki suatu hidup bergantung sepenuhnya pada penyelenggaraan Ilahi. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa ... Ya Tuhan, penuhilah diri kami dengan kepatuhan dan ketekunan dalam menjalankan kehendak-Mu di mana pun kami berada. Bapa Kami yang ada di surga... Dalam nama Bapa ...
Khotbah MDC Surabaya satelit Graha Pemulihan : Sesungguhnya kerinduan Tuhan untuk dapat menyatakan kehendak-Nya pada setiap kita itu jauh lebih besar dari keinginan kita untuk dapat mengenal Dia. Karena kehidupan ini adalah pemberian Tuhan, maka adalah hal yang kurang tepat bila kita tidak bertanya dan mencari tahu di dalam kebenaran firman-Nya mengenai bagaimana caranya kita menangani kehidupan ini sesuai dengan apa yang Tuhan mau. Di khotbah Ibadah Minggu yang dibawakan oleh Pdt. Andreas Rahardjo ini kita akan belajar tentang Dimensi dari Kehendak Tuhan, dan bagaimana caranya kita mengetahui bahwa keputusan yang kita ambil ini sudah sesuai dengan apa yang menjadi kehendak Tuhan. Tuhan Yesus memberkati kita semua.
Khotbah MDC Surabaya satelit Graha Pemulihan : Kehendak Tuhan itu baik, bahkan yang terbaik di dalam hidup kita. Tetapi kita masih memiliki pilihan apakah mau taat melakukan kehendak-Nya? Atau justru menolak-Nya, dengan menjalani hidup ini tanpa melibatkan Dia? Bagaimana Tuhan menyatakan kehendak-Nya? Pertama. Melalui membaca Alkitab, yang berisi firman Tuhan yang dapat mengubah hidup kita menjadi lebih baik. Kedua. Melalui Roh Kudus, yang memberi tuntunan di dalam hidup. Ketiga. Melalui nasihat dari sesama. Keempat. Melalui mimpi dan penglihatan. Kelima. Melalui keadaan sekeliling, jangan berfokus hanya pada satu pintu yang tertutup saja. “Ajarlah aku melakukan kehendak-Mu, sebab Engkaulah Allahku! Kiranya Roh-Mu yang baik itu menuntun aku di tanah yang rata!” (Mazmur 143:10). —Pdt. Andreas Rahardjo, Mengenal Kehendak Tuhan.
1 Samuel 14 : 1-10, TB2
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Ari Hartanti dan Eka Setyaningrum dari Gereja Santo Mikhael, Paroki Pangkalan Adi Sucipto Yogyakarta, Keuskupan Agung Semarang, Indonesia. Mikha 7: 14-15.18-20; Mazmur tg 103: 1-2.3-4.9-10.11-12; Lukas 15: 1-3.11-32 KERAHIMAN ALLAH BUKAN KETIDAKADILAN Renungan kita pada hari ini bertema: Kerahiman Allah Bukan Ketidakadilan. Kekaguman bahkan sampai ketidakmampuan kita untuk memahami Tuhan Allah salah satunya ialah kerahiman-Nya. Ungkapan kerahiman Allah yang paling kuat bagi kita ialah kuasanya mengampuni dosa manusia. Istilah “Allah maha kuasa” memiliki makna kalau Ia berkuasa di atas segala sesuatu dan setiap orang, termasuk pengampunan dosa. Untuk orang-orang yang percaya, kekaguman dan ketidakmampuan di hadirat Tuhan ini merupakan bagian dari iman. Sedangkan bagi orang-orang yang tak beriman, kemahakuasaan Allah dan khususnya pengampunan dosa tidak bermakna apa-apa. Nabi Micah, dalam bacaan pertama, mengungkapkan imannya dengan rasa kagum mendalam bahwa tidak ada Allah lain yang dapat mengampuni dosa-dosa umat ciptaan-Nya. Ia berkuasa menghapuskan kesalahan-kesalahan manusia. Bahkan Ia melemparkan segala dosa itu ke dalam tubir-tubir laut, ke bagian paling dalam dari semesta ini. Micah punya cerita tentang pengalaman Israel masa lampau tentang pembebasan dari perbudakan Mesir dan penyelamatan selama pengembaraan di padang gurun. Sejalan dengan ini, Yesus membuatnya lebih konkret melalui perumpamaan tentang anak yang hilang dan bapa yang penuh belas kasih kerahimannya. Hukum positif dan keyakinan akan keadilan menetapkan solusi atas suatu perbuatan dosa dengan hukuman yang setimpal dengan perbuatan dosanya. Orang-orang yang tidak percaya dan umumnya yang memakai cara berpikir ini berpandangan bahwa orang Israel yang sudah sangat berdosa berulang-ulang pantas dihukum berulang-ulang. Anak yang hilang itu mesti mendapat hukuman yang sama besar dengan dosa yang sudah ia lakukan. Orang-orang Farisi dan para ahli Taurat menganggap bahwa orang yang berdosa sudah sangat kotor, jadi tidak boleh berinteraksi dengan mereka. Ini semua berbanding terbalik dengan perbuatan Tuhan. Ia adalah maha rahim. Ia justru bergaul dan menyatu dengan mereka. Ia mengampuni mereka. Inilah yang dipandang oleh cara berpikir tadi sebagai ketidakadilan. Tetapi sebenarnya tindakan kerahiman ini bukan sebagai perbuatan tidak adil. Suatu perbuatan belas kasih dan kerahiman pada dasarnya membawa orang berdosa dekat kepada kita dan membantunya untuk bertobat melalui pengampunan dan bimbingan untuk kembali ke jalan yang benar. Kehendak Tuhan sebenarnya bagi mereka ialah supaya tidak ada satu pun dari orang-orang yang beriman hilang dari penggembalaan-Nya. Bisa jadi salah satunya ialah satu dari antara kita. Kalau demikian, di dalam masa ini, Anda dapat bekerja bersama Tuhan mengembalikan dia dari pengalamannya yang telah hilang sebelumnya. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Tuhan maha kuasa, buatlah kami sadar dan rindu untuk kembali kepada-Mu sebagai jalan yang terbaik bagi kami dan demi kemuliaan kerajaan-Mu. Bapa kami yang ada di surga ... Dalam nama Bapa ... --- Send in a voice message: https://podcasters.spotify.com/pod/show/media-la-porta/message
Ferry Felani - Efesus 5:17 (TB) Sebab itu janganlah kamu bodoh, tetapi usahakanlah supaya kamu mengerti kehendak Tuhan.
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Pastor Peter Tukan, SDB dari Komunitas Salesian Don Bosco Gerak di Labuan Bajo, Keuskupan Ruteng, Indonesia. Kejadian 9: 8-15; Mazmur tg 25: 4bc-5ab.6-7ab.8-9; 1 Petrus 3: 18-22; Markus 1: 12-15 KESEMPATAN DAN PENCOBAAN Tema renungan kita pada hari Minggu Pra Paskah I ini ialah: Kesempatan dan Pencobaan. Ada cerita bahwa Pada waktu semua benua dan pulau di bumi sudah diciptakan, Tuhan Allah menempatkan manusia di dalamnya sesuai rasnya masing-masing. Kemudian Tuhan Allah mengumpulkan semua pelayan yang ada di sekitar-Nya untuk dipercayakan tugas menemani dan menolong manusia di setiap benua dan pulau. Pembagian tugas itu pas dengan jumlah para malaikat yang hidup bersama Allah. Setiap tempat sudah dipenuhi oleh malaikat Tuhan. Namun ada sekelompok voluntir yang ikut hadir, tetapi tidak mendapat tugas dari Tuhan. Mereka kecewa namun tetap berharap supaya Tuhan berbelas kasih kepada mereka. Kelompok ini adalah para setan. Lalu Tuhan bertanya kepada pemimpinnya: "Apa yang kamu inginkan dari-Ku"? Ia menjawab: "Jika memang kami tidak diutus, tidak apa-apa. Tetapi bolehkah kami bebas memilih tempat di bumi supaya kami juga dapat bekerja"? Tuhan membolehkan itu terjadi. Cerita ini menunjuk adanya kesempatan dan pencobaan sebagai sesuatu yang sangat nyata di dalam hidup kita. Sejak awal mula, Tuhan menyediakan ruang dan waktu untuk dipenuhi dengan keberadaan dan kegiatan manusia. Ini adalah kesempatan yang paling awal dalam kehidupan. Kehendak Tuhan yang terungkap dalam mengundang, memilih, mengutus mengizinkan, merupakan juga kesempatan. Malaikat dan setan memanfaatkan kesempatan itu menurut kodrat dan maksudnya yang berbeda satu dari yang lainnya. Cobaan atau pencobaan adalah pekerjaan Setan, yang dilakukan sejak manusia pertama diciptakan. Tuhan tidak mencobai, tetapi pencobaan itu diizinkan terjadi. Pencobaan juga diizinkan terjadi terhadap Yesus Kristus yang sedang berpuasa di padang gurun. Tuhan mengetahui dan mengizinkan terjadinya pencobaan, melalui beberapa situasi yang memungkinkan. Seorang yang menyendiri dan kesepian, kemungkinan terjadinya pencobaan lebih besar. Hawa digodai Iblis. Yesus digodai di padang gurun. Itu terjadi ketika mereka tidak ditemani siapa-siapa. Di dalam kondisi dibatasi oleh aturan dan prosedur, kemungkinan seseorang digodai juga besar. Setan memanfaatkan nafsu alami manusia untuk melanggar aturan tersebut. Di dalam situasi kekosongan, kemudahan dan kegampangan, cobaan-cobaan justru banyak dan besar. Nuh mendapat kemudahan dan bentuk perjanjian spesial dengan Tuhan, yang bisa dilihat sebagai suatu berkat, tetapi juga sebagai kesempatan bagi pencobaan. Setiap kesempatan dan situasi netral, ia tidak memihak apa atau siapa. Ketika kita dicobai, di situlah ujian terjadi. Di situlah kekuatan iman kita diuji dan pilihan bebas kita dibuktikan entah memilih Tuhan atau justru tidak memilih Dia. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Tuhan, kuatkanlah iman kami supaya kami mampu melewati semua cobaan hidup. Bapa kami... Dalam nama Bapa... --- Send in a voice message: https://podcasters.spotify.com/pod/show/media-la-porta/message
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Pastor Peter Tukan, SDB dari Komunitas Salesian Don Bosco Gerak Boleng di Labuan Bajo, Keuskupan Ruteng, Indonesia. Daniel 2: 31-45; Mazmur tg T.Dan 3: 57-60; Lukas 21: 5-11 DETERMINASI DUNIA TAK BISA DITAHAN Renungan kita pada hari ini bertema: Determinasi Dunia Tak Bisa Ditahan. Secara alamiah, tubuh kita dan segala barang dunia ini akan tunduk kepada hukum alam. Kulit kita tak bisa bertahan pada suhu yang amat dingin atau amat panas. Kita akan lelah dan nafas terputus-putus setelah berlari di jalan menanjak beberapa kilometer jauhnya. Dedaunan akan gugur lalu hancur menjadi tanah. Rumah dan kota-kota yang dulu sudah hancur dan tinggal puing-puing saja. Tubuh kita setelah mati akan menyatu dengan tanah. Ini namanya hukum determinasi, yaitu hidup kita ditentukan atau ditakdirkan untuk taat dan mengikuti yang dimaui alam. Bahkan bukan hanya kejadian alam yang menentukan, tetapi juga tindakan-tindakan manusia di luar batas wewenang melalui perang, diskriminasi, intoleransi dan berbagai bentuk kekerasan, sudah merupakan bagian dunia ini yang tidak bisa dihindari. Dosa asal menyebabkan kita harus menerima kenyataan bahwa kita mesti berjuang, mempertahankan diri, bahkan akan mati dan meninggalkan dunia ini. Daniel, pemuda bijaksana yang bersama ketiga saudaranya dari Yahudi bekerja melayani raja Persia Nebukadnesar, memberikan pemahaman tentang determinasi alam dan hidup dunia ini kepada raja yang tidak percaya kepada Tuhan Allah. Kerajaan yang perkasa dan penuh kekuasaan di seluruh bumi akan hancur dan hanya tinggal namanya saja. Yesus juga menyatakan bahwa bait suci yang indah akan hancur hingga rata sampai tanah. Menyusul, akan ada bencana alam luar biasa dan penyakit menular ke seluruh muka bumi. Semua ramalan bakal terbukti satu persatu dengan berjalannya waktu. Ini berarti kita semua dan seluruh hasil karya kita di dunia ini tunduk pada hukum alam yang menyatu dengan waktu yang terus berganti. Tak ada satu pun dari kita yang dapat mengintervensi, merekayasa dan menghentikan bahkan dengan kemampuan teknologi sehebat apa pun. Teknologi dan kekuasaan politik tak sebanding dengan kebijaksanaan dan kehendak Allah. Lalu Tuhan mengijinkan dan memampukan manusia untuk berteknologi dan berkekuasaan politik untuk maju dan menjadi besar. Tetapi Tuhan sesungguhnya membuat supaya alam dan hukumnya tetap berdaulat dan berdeterminasi. Manusia dan kemajuannya mesti tunduk kepada alam itu. Bahkan Tuhan sendiri tidak bisa mencegah kalau kemauan alam itu terjadi dan saatnya tubuh dan materi dunia ini memang harus sampai pada akhiratnya. Tuhan tidak mencegah atau menghentikan apa yang menjadi kemauan alam. Kehendak Tuhan adalah pasti, yaitu yang sementara di dunia ini biarlah pada saatnya hancur dan mati, karena akan ada suatu kekuasaan yang hidup abadi, yaitu kerajaan Allah sendiri. Kita memang beriman akan hal ini. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Tuhan Yesus yang mulia, berkatilah kami pribadi-pribadi dan keluarga serta komunitas, supaya kami senantiasa memandang Dikau dalam pengharapan untuk kehidupan abadi bagi kami semua. Kemuliaan kepada Bapa... Dalam nama Bapa... --- Send in a voice message: https://podcasters.spotify.com/pod/show/media-la-porta/message
Karena itu, perhatikanlah dengan saksama, bagaimana kamu hidup, janganlah seperti orang bebal, tetapi seperti orang arif, dan pergunakanlah waktu yang ada, usahakanlah supaya kamu mengerti kehendak Tuhan.
Karena itu, perhatikanlah dengan saksama, bagaimana kamu hidup, janganlah seperti orang bebal, tetapi seperti orang arif, dan pergunakanlah waktu yang ada, usahakanlah supaya kamu mengerti kehendak Tuhan.
Seri Koinonia Doa Yang Sesuai Kehendak Tuhan (1 Yohanes 5:16-17) Pdt. Joshua Lie --- Send in a voice message: https://podcasters.spotify.com/pod/show/rwfonline/message
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Rosalia Yeni Ambardewanti dan Tatiana Kanaya Krisantiya dari Gereja Santo Ambrosius, Paroki Villa Melati Mas, Keuskupan Agung Jakarta, Indonesia. Mikha 7: 14-15.18-20; Mazmur tg 103: 1-2.3-4.9-10.11-12; Lukas 15: 1-3.11-32 KERAHIMAN ALLAH BUKAN KETIDAKADILAN Renungan kita pada hari ini bertema: Kerahiman Allah Bukan Ketidakadilan. Kekaguman bahkan sampai ketidakmampuan kita untuk memahami Tuhan Allah salah satunya ialah tentang kerahiman-Nya. Ungkapan kerahiman Allah yang paling kuat bagi kita ialah kuasa-Nya mengampuni dosa manusia. Istilah “Allah maha kuasa” memiliki makna bahwa Ia berkuasa di atas segala sesuatu dan setiap orang, termasuk pengampunan dosa. Untuk orang-orang yang percaya, kekaguman dan ketidakmampuan di hadirat Tuhan ini merupakan bagian dari iman. Sedangkan bagi orang-orang yang tidak beriman, kemahakuasaan Allah dan khususnya pengampunan dosa tak punya makna apa-apa. Nabi Micah, dalam bacaan pertama, mengungkapkan imannya dengan rasa kagum yang mendalam bahwa tidak ada Allah lain yang dapat mengampuni dosa-dosa umat ciptaan-Nya. Ia berkuasa menghapuskan kesalahan-kesalahan manusia. Bahkan Ia melemparkan segala dosa itu ke dalam tubir-tubir laut, ke bagian paling dalam dari semesta ini. Micah punya cerita tentang pengalaman Israel masa lampau tentang pembebasan dari perbudakan Mesir dan penyelamatan selama pengembaraan di padang gurun. Sejalan dengan ini, Yesus membuatnya lebih konkret melalui perumpamaan tentang anak yang hilang dan bapa yang penuh belas kasih kerahimannya. Hukum positif dan keyakinan akan keadilan menetapkan solusi atas suatu perbuatan dosa, dengan hukuman yang setimpal dengan perbuatan dosanya. Orang-orang yang tidak percaya dan umumnya yang memakai cara berpikir ini berpandangan bahwa orang Israel yang sudah sangat berdosa berulang-ulang pantas dihukum berulang- ulang. Anak yang hilang itu mesti mendapat hukuman yang sama besar dengan dosa yang sudah ia lakukan. Orang-orang Farisi dan para ahli Taurat menganggap bahwa orang yang berdosa sudah sangat kotor, jadi mereka tidak boleh berinteraksi dengan para pendosa itu. Ini semua berbanding terbalik dengan perbuatan Tuhan. Ia maha rahim. Ia justru bergaul dan menyatu dengan mereka. Ia mengampuni mereka. Inilah yang dipandang oleh cara berpikir tadi sebagai ketidakadilan. Tetapi sebenarnya tindakan kerahiman ini bukan sebagai perbuatan tidak adil. Suatu perbuatan belas kasih dan kerahiman pada dasarnya membawa orang berdosa dekat kepada kita dan membantunya untuk bertobat, melalui pengampunan dan bimbingan untuk kembali ke jalan yang benar. Kehendak Tuhan sebenarnya bagi mereka ialah supaya tidak ada satu pun dari orang-orang yang beriman hilang dari perhatian-Nya. Bisa jadi salah satunya ialah dari antara kita, teman atau anggota keluarga Anda. Kalau demikian, di dalam masa ini, Anda dapat bekerja bersama Tuhan mengembalikan dia dari keadaannya saat ini yang sedang menghilang baik secara fisik maupun secara rohani. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Tuhan maha kuasa, buatlah kami sadar dan rindu, bahwa kembali kepada-Mu adalah yang terbaik. Bapa kami yang ada di Surga, dimuliakanlah nama-Mu ... Dalam nama Bapa ... --- Send in a voice message: https://podcasters.spotify.com/pod/show/media-la-porta/message
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Hendry, Rini, Tirto dan Pater Peter, SDB dari Komunitas Pukat Labuan Bajo, Keuskupan Ruteng, Indonesia. Kejadian 2: 7-9; 3: 1-7; Mazmur tg 51: 3-4.5-6a.12-13.14-17; Roma 5: 12-19; Matius 4: 1-11 KESEMPATAN DAN PENCOBAAN Tema renungan kita pada hari Minggu Prapaskah I ini ialah: Kesempatan dan Pencobaan. Ada cerita bahwa Pada waktu semua benua dan pulau di bumi sudah diciptakan, Tuhan Allah menempatkan manusia di dalamnya sesuai rasnya masing-masing. Kemudian Tuhan Allah mengumpulkan semua pelayan yang ada di sekitar-Nya untuk dipercayakan tugas menemani dan menolong manusia di setiap benua dan pulau. Pembagian tugas itu pas dengan jumlah para malaikat yang hidup bersama Allah. Setiap tempat sudah dipenuhi oleh malaikat Tuhan. Namun ada sekelompok voluntir yang ikut hadir, tetapi tidak mendapat tugas dari Tuhan. Mereka kecewa namun tetap berharap supaya Tuhan berbelas kasih kepada mereka. Kelompok ini adalah para setan. Lalu Tuhan bertanya kepada pemimpinnya: "Apa yang kamu inginkan dari-Ku"? Ia menjawab: "Jika memang kami tidak diutus, tidak apa-apa. Tetapi bolehkah kami bebas memilih tempat di bumi supaya kami juga dapat bekerja"? Tuhan membolehkan itu terjadi. Cerita ini menunjuk adanya kesempatan dan pencobaan sebagai sesuatu yang sangat nyata di dalam hidup kita. Sejak awal mula, Tuhan menyediakan ruang dan waktu untuk dipenuhi dengan keberadaan dan kegiatan manusia. Ini adalah kesempatan yang paling awal dalam kehidupan. Kehendak Tuhan yang terungkap dalam mengundang, memilih, mengutus, mengizinkan merupakan juga kesempatan. Malaikat dan setan memanfaatkan kesempatan itu menurut kodrat dan maksudnya yang berbeda satu dari yang lainnya. Cobaan atau pencobaan adalah pekerjaan Setan, yang dilakukan sejak manusia pertama diciptakan. Tuhan tidak mencobai, tetapi pencobaan itu diizinkan terjadi. Pencobaan juga diizinkan terjadi terhadap Yesus Kristus yang sedang berpuasa di padang gurun. Tuhan mengetahui dan mengizinkan terjadinya pencobaan, melalui beberapa situasi yang memungkinkan. Seorang yang kesendirian dan kesepian, kemungkinan terjadinya pencobaan lebih besar. Hawa digodai Iblis. Yesus digodai di padang gurun. Itu terjadi ketika mereka tidak ditemani siapa-siapa. Di dalam kondisi dibatasi oleh aturan dan prosedur, kemungkinan seseorang digodai juga besar. Setan memanfaatkan nafsu alami manusia untuk melanggar aturan tersebut. Di dalam situasi kekosongan, kemudahan dan kegampangan, cobaan-cobaan justru banyak dan besar. Orang dengan tugas dan tanggung jawab besar, cobaan setan juga besar. Setiap kesempatan dan situasi netral, ia tidak memihak apa atau siapa. Ketika kita dicobai, di situlah ujian terjadi. Kalau kita kuat dalam iman dan tetap bersama Tuhan, kita akan melewati godaan dan cobaan Setan. Kalau tidak, maka kita takluk kepada Setan, dan akhirnya kita jatuh dalam dosa. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Tuhan, kuatkanlah iman kami supaya kami mampu melewati semua cobaan hidup. Bapa kami... Dalam nama Bapa... --- Send in a voice message: https://podcasters.spotify.com/pod/show/media-la-porta/message
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Victor dan Ade dari Komunitas Pukat Labuan Bajo, Keuskupan Ruteng, Indonesia. Ibrani 5: 1-10; Mazmur tg 110: 1.2.3.4; Markus 2: 18-22 PERUBAHAN DI TANGAN TUHAN Renungan kita pada ini bertema: Perubahan Di Tangan Tuhan. Seorang Indonesia sedang berlibur di kota Paris, Prancis. Ia membeli sepatu baru bermerek yang harganya mahal. Sesampainya di Indonesia baru ia tahu bahwa sepatu itu buatan Indonesia. Globalisasi telah membuat dunia ini menjadi satu kota dan pasar bersama. Globalisasi mengubah banyak segi kehidupan. Ada 20 orang mengadakan rapat panitia HUT Paroki. Menjelang usai, seseorang menyampaikan bahwa makanan sudah siap untuk makan siang. Padahal sejak awal tidak terlihat ada meja khusus untuk menyiapkan makanan. Ternyata makanan dan minuman dipesan melalui aplikasi online shop. Teknologi telah membuat hidup ini menjadi sangat muda dan bergerak begitu cepat. Meski kita mengakui kalau globalisasi dan teknologi sangat berperan mengubah hidup kita, sebagai orang beriman kita mesti lebih mengakui lagi bahwa perubahan-perubahan itu memang ada di tangan Tuhan. Tuhan menyelenggarakan hidup kita, kemajuan teknologi, dan meluasnya globalisasi. Pesatnya globalisasi dan kemajuan teknologi mampu memberikan jawaban atas berbagai kebutuhan kita saat ini. Tetapi persisnya kejadian mengenai nasib kita di masa depan belum jelas. Yang satu-satunya membuat jelas semua ialah Tuhan. Kita jalani hidup tiap hari dengan diterangi oleh cahaya belas kasih-Nya dan kekuatan firman-Nya, itu yang memberikan kita kepastian hidup. Kehendak Tuhan bagi kita ialah pasti. Tuhan ada di dunia untuk membuat perubahan. Kalau bukan perubahan, Ia tidak perlu datang. Ia yang adalah Imam Agung dari Allah harus taat untuk memenuhi kehendak Bapa, supaya perubahan bagi dunia dan manusia menjadi nyata, yaitu suatu kesempurnaan abadi. Tuhan sungguh melihat dan mengizinkan itu terjadi, meskipun suatu perubahan bisa saja menyakitkan. Yesus memakai perumpamaan tentang anggur baru yang harus disimpan dalam kantong atau tempayan yang baru, untuk mendorong kita agar perubahan memang harus terjadi di dalam hidup kita. Dunia politik, ekonomi, teknologi, globalisasi, lingkungan hidup ikut berubah dan Tuhan tidak membiarkan itu lepas dari kendali-Nya. Siapa pun yang tidak mengikuti, berarti ketinggalan. Perubahan di dalam kita harus menjadi perubahan sebagai orang beriman. Ini berarti perubahan atas dasar pola lama dengan kejahatan dan dosa. Satu usulan sederhana buat kita semua: ketika baru bangun di pagi hari, buatlah satu niat untuk memulai harimu lebih baik dan memberikan perubahan. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Tuhan maha kuasa, penuhilah dan semangatilah hidup kami hari ini dengan kekuatan untuk pembaharuan hidup yang lebih baik. Salam Maria penuh rahmat ... Dalam nama Bapa... --- Send in a voice message: https://podcasters.spotify.com/pod/show/media-la-porta/message
Banyak hal yang membuat kita mengalami kemandulan, terutama mandul iman atau ketidakpercayaan terhadap kuasa dan kehenfak Allah. Semoga sabda Tuhan hari ini membuka mata iman kita untuk percaya akan kuasa dan rencana Tuhan atas hidup kita.
#Podcast #saran #ngobrol Halo semua! Selamat datang di podcast yang tidak punya makna, tidak punya inti, dan tidak punya tujuan karena podcasts ini hanya akan mengurangi IQ Anda dan mengurangi kejeniusan Anda. Tidak ding, bercanda~ POLES KACA ini akan ada bermacam-macam podcasts yang berisi tentang hal-hal apa saja yang terjadi di dunia ini mulai dari pengalaman pribadi hingga hikmah yang didapat dari suatu kejadian di dunia ini, baik bersifat nasehat, renungan, syukur, maupun what-if-scenario. Episode kali ini ceritanya bahas kehendak Tuhan, cuman lupa bikinnya pas momen apa. Jangan lupa like, share, dan subscribe untuk video yang lainnya! Salam Roti! - Roti ------------------------------------------- Jangan lupa add akunku yang lainnya ya =) LinkTree Account: https://linktr.ee/ridhos_pasop --- Send in a voice message: https://anchor.fm/ridhos-pasop/message
Ibarat suatu bangunan, maka hidup kita harus dibangun di atas fondasi bimbingan Roh Kudus, agar hidup beriman kita kuat, sehingga kita mengerti dan mampu mewujudkan setiap kehendak Allah.
TAJAM - Tanya Jawab Alkitab Anda bisa mengirimkan pertanyaan anda secara langsung melalui kolom komentar Facebook & Youtube atau bisa mengirimkan Whatsapp ke Call Center Hope Channel Indonesia 081317762777
Kita sering berdoa dan berharap banyak kepada Tuhan untuk berbagai kepentingan kita. Namun doa dan harapan kita ini seperti diabaikan oleh Tuhan. Semoga dengan terang Roh Kudus, kita dimampukan untuk menyadari otoritas kuasa dan kehendak Tuhan atas hidup kita.
#Podcast #financial #advice Halo semua! Selamat datang di podcast yang tidak punya makna, tidak punya inti, dan tidak punya tujuan karena podcasts ini hanya akan mengurangi IQ Anda dan mengurangi kejeniusan Anda. Tidak ding, bercanda~ POLES KACA ini akan ada bermacam-macam podcasts yang berisi tentang hal-hal apa saja yang terjadi di dunia ini mulai dari pengalaman pribadi hingga hikmah yang didapat dari suatu kejadian di dunia ini, baik bersifat nasehat, renungan, syukur, maupun what-if-scenario. Episode kali ini bahas tentang kehendak Tuhan dan kehendak manusia dan seperti apa pergelutannya. Seru banget karena di sini kita bakal paham namanya takdir. Jangan lupa like, share, dan subscribe untuk video yang lainnya! Salam Roti! - Roti ------------------------------------------- Jangan lupa add akunku yang lainnya ya =) LinkTree Account: https://linktr.ee/ridhos_pasop --- Send in a voice message: https://anchor.fm/ridhos-pasop/message
Kita sering tidak menyadari akan rencana dan kehendak Tuhan. Semoga dalam terang Roh KudusNya, kita tergerak hati untuk senantiasa mau mengikuti rencana dan kehendak Tuhan serta percaya akan setiap perkataan atau perintahNya.
Kita sering merasa iri hati terhadap orang lain. Dengan melihat hal demikian, kita sering menganggap bahwa Tuhan bertindak tidak adil terhadap kita. Adakah kita juga sering seperti Petrus, suka turut campur terhadap rencana dan kehendak Tuhan atas diri orang lain?
Ps. Wigand Sugandi - Mengetahui Kehendak Tuhan
Tabiat atau karakter adalah harta paling berharga yang dibawa sampai kekekalan. Kemauan dan Pengendalian diri harus dibentuk sejak anak usia dini, selaras karakter Kristus – Kita perlu rela menerima apa saja yang diberikan Tuhan.
Tabiat atau karakter adalah harta paling berharga yang dibawa sampai kekekalan. Kemauan dan Pengendalian diri harus dibentuk sejak anak usia dini, selaras karakter Kristus – Kita perlu rela menerima apa saja yang diberikan Tuhan.
Bagaimana mencari dan menemukan pasangan sesuai kehendak Tuhan?
Kehendak Tuhan yang tak terbatas diungkapkan kepada orang-orang yang dipanggil untuk memberitahukan kepada setiap bangsa, kaum, dan bahasa prinsip-prinsip pemerintahan-Nya di surga dan di bumi.
Kehendak Tuhan yang tak terbatas diungkapkan kepada orang-orang yang dipanggil untuk memberitahukan kepada setiap bangsa, kaum, dan bahasa prinsip-prinsip pemerintahan-Nya di surga dan di bumi.
Pada zaman akhir, anak-anak Tuhan diuji lebih berat karena Setan makin giat, meskipun Setan tahu bahwa usahanya pasti gagal! Bagaimana dengan anak-anak Tuhan dalam menjalankan kehendak Tuhan - apakah juga makin giat? | Renungan FIRMAN HIDUP ini dicuplik dari khotbah "Peringatan Tentang Anti Kristus" 1 Yoh 2: 18-27 (Minggu, 25 November 2018). | Tota Scriptura: youtube.com/c/TotaScriptura?sub_confirmation=1 | griikarawaci.org
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan dibawakan oleh Aurilia JC. Manggu dan renungan dibawakan oleh Aris Haseng, dari Komunitas Asrama Don Bosco Kevikepan Labuan Bajo, Keuskupan Ruteng. Daniel 2: 31-45; Mazmur tg T. Daniel 3: 57-61; Lukas 21: 5-11 DETERMINASI ALAM TAK BISA DITAHAN Renungan kita pada hari ini bertema: Determinasi Alam Tak Bisa Ditahan. Secara alamiah, tubuh kita dan segala makhluk hidup tunduk kepada hukum alam. Kulit kita tidak bisa bertahan pada suhu yang amat dingin atau amat panas. Kita akan lelah dan nafas terputus-putus setelah berlari di jalan menanjak beberapa kilometer. Dedaunan akan gugur lalu hancur menjadi tanah. Rumah dan kota-kota yang dulu sudah hancur dan tinggal puing-puing saja. Semua makhluk hidup akan mati. Ini namanya hukum determinasi, yaitu hidup kita ditentukan atau ditakdirkan untuk taat dan mengikuti yang dimaui alam. Bahkan bukan hanya kejadian alam yang menentukan, tetapi juga tindakan-tindakan manusia di luar batas wewenang melalui perang, diskriminasi, intoleransi dan berbagai bentuk kekerasan, sudah merupakan bagian dunia ini yang tidak bisa dihindari. Dosa asal telah membuat hidup kita mau tidak mau menerima kenyataan bahwa kita mesti berjuang, mempertahankan diri dan rela menerima bahwa pada saatnya kita akan mati dan meninggalkan dunia ini. Daniel, pemuda bijaksana yang bersama ketiga saudaranya dari Yahudi bekerja melayani raja Persia Nebukadnesar, memberikan pemahaman tentang determinasi alam dan hidup dunia ini kepada raja yang tidak percaya kepada Tuhan Allah. Kerajaan yang perkasa dan penuh kekuasaan di seluruh bumi akan hancur dan hanya tinggal namanya saja. Yesus juga menyatakan bahwa bait suci yang indah akan hancur hingga rata sampai tanah. Menyusul, akan ada bencana alam luar biasa dan penyakit menular ke seluruh muka bumi. Kehidupan di dunia ini hanya sementara. Semua ramalan bakal terbukti satu persatu dengan berjalannya waktu. Semua kehidupan wajib tunduk kepada hukum alam yang menyatu dengan waktu yang terus berganti. Tak ada satu pun dari kita yang dapat mengintervensi, merekayasa dan menghentikan bahkan dengan kemampuan teknologi sehebat apa pun. Teknologi dan kekuasaan politik tak sebanding dengan kebijaksanaan dan kehendak Allah. Lalu Tuhan mengijinkan dan memampukan manusia untuk berteknologi dan berpolitik untuk maju dan menjadi besar. Tetapi Tuhan membuat supaya alam dan hukumnya tetap berdaulat dan berdeterminasi. Semuanya tunduk kepada alam itu. Bahkan Tuhan sendiri tidak bisa mencegah kalau kemauan alam itu terjadi dan saatnya tubuh dan materi dunia ini memang harus sampai pada penghujung kehidupannya. Tuhan tidak mencegah atau menghentikan apa yang menjadi kemauan alam. Kehendak Tuhan adalah pasti, yaitu yang sementara di dunia ini biarlah pada saatnya hancur dan mati, karena akan ada suatu kekuasaan yang hidup abadi, yaitu kerajaan Allah sendiri. Kita semua sungguh beriman akan hal ini. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Tuhan Yesus yang mulia, berkatilah kami sebagai pribadi dan keluarga serta komunitas, supaya kami senantiasa memandang Dikau dalam pengharapan untuk kehidupan abadi bagi kami semua. Kemuliaan kepada Bapa... Dalam nama Bapa... --- Send in a voice message: https://anchor.fm/media-la-porta/message
Apakah kita ingin mengetahui kehendak Tuhan Dalam hidup kita? Kedamaian pikiran bukankah indikasi kehendak Tuhan.
Naposo Menginspirasi Mengenal Kehendak Tuhan Oleh: Nickolas Nainggolan Podcast PPND HKBP Distrik XVIII Jabartengdiy Edisi Renungan Harian Kamis, 16 September 2021 Bagi teman teman yang perlu temen curhat, tanya jawab program kerohanian, dapat menghubungi Koordinator Divisi Rohani PPND XVIII Jabartengdiy melalui WA 0877-9669-8634 (Tiara br. Ginting) --- Send in a voice message: https://anchor.fm/ppndistrik18/message
Melakukan Kehendak Tuhan Pada Zaman Ini - Pdt. Niko Njotorahardjo - 15 Agustus 2021
Kisah Para Rasul 21:14 “Karna ia tidak mau menerima nasihat kami, kami menyerah dan berkata: Jadilah kehendak Tuhan.” Saudara, apa yang menjadi kehendak Tuhan atas hidup setiap saudara? Sudahkah saudara mengetahuinya? Mari cari tau, gumuli bersama Tuhan yang empunya kehendak dan rancangan. FirmanNya terbuka bagi kita untuk kita mengetahui kehendakNya.
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan dibawakan oleh Elizabeth Wellan dan renungan dibawakan oleh Petrus Kanisius Kebaowolo, dari Gereja St. Agustinus, Paroki Karawaci, Keuskupan Agung Jakarta. Bilangan 11: 4b-15; Mazmur tg 81: 12-13.14-15.16-17; Matius 14: 13-21 TUHAN TIDAK TEGA KALAU KITA LAPAR Tema renungan pada hari ini ialah: Tuhan Tidak Tega Kalau Kita Lapar. Kehendak Tuhan yang paling utama ialah menyediakan kebaikan dan mendatangkan keselamatan bagi umat manusia. Perhatian-Nya kepada orang yang kekurangan dan kecil merupakan inti kemurahan hati dan belas kasih-Nya. Mereka yang berkekurangan seperti yang diwartakan dalam bacaan-bacaan hari ini ialah mereka yang kelaparan. Mereka lapar akan makanan jasmani yang membuat perut kenyang. Umat Allah yang mengembara di padang gurun sering mengalami kelaparan karena di sana memang tak ada banyak makanan. Karena itu Tuhan menyediakan mereka manna dan daging, meski itu tidak cukup memuaskan mereka. Mereka tetap saja mengeluh dan protes karena hidup sebagai pengembara memang penuh penderitaan. Yesus Kristus jatuh kasihan pada banyak sekali orang yang mengikuti dan mendengarkan Dia. Ketika mereka perlu makan karena keadaan mereka sudah lelah dan kelaparan, mereka sendiri tidak bisa memiliki makanan. Tidak teganya Yesus, tidak dirasakan juga oleh para rasul, dan mereka kurang yakin kalau Tuhan bisa menyediakan makan bagi orang-orang itu. Akhirnya terjadilah mujizat: Yesus memperbanyak lima roti dan dua ikan untuk memberikan makan ribuan orang. Melampaui kelaparan jasmani itu, perut lapar dan kerongkongan kering, Tuhan Yesus merasa tega lebih dahulu atas apa yang sangat dibutuhkan yaitu keselamatan jiwa mereka. Bangsa Israel menuju ke tanah terjanji untuk menemukan hidup bahagia di dalam perlindungan dan kasih Tuhan. Bagi ribuan orang tersebut Yesus tahu betul kekeringan jiwa mereka, sehingga mereka sangat membutuhkan gembala yang akan menyemangati, menuntun dan menyediakan jalan keselamatan kepada mereka. Penggembalaan di dalam Gereja amatlah penting dan tidak boleh disepelekan bahkan dilupakan. Ini tidak hanya dalam arti sempit yaitu adanya para pemimpin entah tertahbis dan kaum berjuba. Dalam arti luas, penggembalaan itu menyangkut pendampingan, animasi, perlindungan, advokasi, asistensi dan pemberdayaan yang ditujukan kepada segenap umat, supaya kehidupan mereka yang menjadi semakin maju dan bermartabat. Penggembalaan membawa umat manusia kepada Tuhan. Jadi Yesus tidak tega dengan kelaparan kita, memang pada akhirnya membuat kehidupan jasmani dan rohani umat-Nya terjamin, paling kurang hidup kita di dunia ini layak dan baik. Dengan jaminan seperti ini, jelas kita juga memandang hidup kita di masa depan di akhirat nanti dengan penuh optimisme. Marilah pada hari ini, kita mempersembahkan intensi doa bagi tugas penggembalaan di dalam Gereja kita. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Di dalam kasih dan kemurahan-Mu, ya Bapa, kami ingin menaruh segala keperluan kami, khususnya pada hari ini, supaya kami dapat menerima berkat-berkat-Mu dalam sepanjang hari ini. Kemuliaan kepada Bapa... Dalam nama Bapa... --- Send in a voice message: https://anchor.fm/media-la-porta/message
Hai anak-anak, yuk kita bersama-sama mendengarkan renungan Firman Tuhan. Sebelum mendenagrkan renungan, kalian bisa membaca Kejadian 47:1-12 terlebih dahulu. Kalau belum bisa membaca, kalian bisa minta tolong kepada Papa atau Mama atau yang lain yang ada di rumah. Selamat mendenagrkan dan Tuhan Yesus memberkati.
Podcast IniBeta Menolong Ukat Dengan Kebenaran Praktis Lewat Platform Digital --- This episode is sponsored by · Anchor: The easiest way to make a podcast. https://anchor.fm/app Support this podcast: https://anchor.fm/Inibeta/support
Sudahkah kamu hidup seturut & sesuai dengan kehendak Tuhan? atau kamu masih bingung gimana caranya mengetahui kehendak Tuhan atas hidupmu? --- Send in a voice message: https://anchor.fm/kompak/message
Kita ingin dong apapun yang kita putuskan adalah yang Tuhan inginkan, misalnya mencari pekerjaan, pelayanan bahkan dalam mencari pasangan hidup. Nah terkadang yang kita alami adalah jawaban atau petunjuknya yang ternyata sulit juga. Nah gimana dong kalau seperti ini ? Simak perbincangannya bersama Ps. Agus Rianto di OASIS (Obrolan Asik Seputar Injil Surgawi)
Memahami Kehendak Tuhan - Pdt. Elby Utardi - 28 Maret 2021 - GBI Rayon 13 Bengkulu
Kisah Para Rasul 9:17 Ananias dipanggil Allah untuk melayani Saulus dan memberitakan Injil kepadanya. Awalnya ia ragu, tetapi ia tetap membuka hati untuk mengikuti perintah Allah. Alhasil seperti yang kita ketahui sekarang, keraguan Ananias tidak terbukti sebab Saulus menjadi pengikut Yesus yang setia dengan mengenakan nama yang baru, yaitu Paulus.
Tuhan berkehendak atas kita hari ini karena dia memiliki maksud yang mulia bagi kita, ketika usahamu dinilai tidak penting, maka saat itu kamu sedang belajar keikhlasan. Ketika hatimu terluka sangat dalam, maka saat itu kamu sedang belajar tentang memaafkan. Ketika kamu lelah dan kecewa, maka saat itu kamu sedang belajar tentang kesungguhan. Ketika kamu merasa sepi dan sendiri, maka saat itu kamu sedang belajar tentang ketangguhan.
Efesus 5:17 - Sebab itu janganlah kamu bodoh, tetapi usahakanlah supaya kamu mengerti kehendak Tuhan.
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan dibawakan oleh Kristina Retno dan renungan dibawakan oleh Nugrahanto (mereka dari Gereja Santa Maria Bunda Segala Bangsa, Paroki Kota Wisata, Keuskupan Bogor). Mikha 7: 14-15.18-20; Mazmur tg 103: 1-2.3-4.9-10.11-12; Lukas 15: 1-3.11-32. KERAHIMAN ALLAH BUKAN KETIDAKADILAN Renungan kita pada hari ini bertema: Kerahiman Allah Bukan Ketidakadilan. Kekaguman bahkan sampai ketidakmampuan kita untuk memahami Tuhan Allah salah satunya ialah kerahiman-Nya. Ungkapan kerahiman Allah yang paling kuat bagi kita ialah kuasanya mengampuni dosa manusia. Istilah “Allah maha kuasa” memiliki makna kalau Ia berkuasa di atas segala sesuatu dan setiap orang, termasuk pengampunan dosa. Untuk orang-orang yang percaya, kekaguman dan ketidakmampuan di hadirat Tuhan ini merupakan bagian dari iman. Sedangkan bagi orang-orang yang tak beriman, kemahakuasaan Allah dan khususnya pengampunan dosa tidak bermakna apa-apa. Nabi Micah, dalam bacaan pertama, mengungkapkan imannya dengan rasa kagum mendalam bahwa tidak ada Allah lain yang dapat mengampuni dosa-dosa umat ciptaan-Nya. Ia berkuasa menghapuskan kesalahan-kesalahan manusia. Bahkan Ia melemparkan segala dosa itu ke dalam tubir-tubir laut, ke bagian paling dalam dari semesta ini. Micah punya cerita tentang pengalaman Israel masa lampau tentang pembebasan dari perbudakan Mesir dan penyelamatan selama pengembaraan di padang gurun. Sejalan dengan ini, Yesus membuatnya lebih konkret melalui perumpamaan tentang anak yang hilang dan bapa yang penuh belas kasih kerahimannya. Hukum positif dan keyakinan akan keadilan menetapkan solusi atas suatu perbuatan dosa dengan hukuman yang setimpal dengan perbuatan dosanya. Orang-orang yang tidak percaya dan umumnya yang memakai cara berpikir ini berpandangan bahwa orang Israel yang sudah sangat berdosa berulang-ulang pantas dihukum berulang-ulang. Anak yang hilang itu mesti mendapat hukuman yang sama besar dengan dosa yang sudah ia lakukan. Orang-orang Farisi dan para ahli Taurat menganggap bahwa orang yang berdosa sudah sangat kotor, jadi tidak boleh berinteraksi dengan mereka. Ini semua berbanding terbalik dengan perbuatan Tuhan. Ia adalah maha rahim. Ia justru bergaul dan menyatu dengan mereka. Ia mengampuni mereka. Inilah yang dipandang oleh cara berpikir tadi sebagai ketidakadilan. Tetapi sebenarnya tindakan kerahiman ini bukan sebagai perbuatan tidak adil. Suatu perbuatan belas kasih dan kerahiman pada dasarnya membawa orang berdosa dekat kepada kita dan membantunya untuk bertobat melalui pengampunan dan bimbingan untuk kembali ke jalan yang benar. Kehendak Tuhan sebenarnya bagi mereka ialah supaya tidak ada satu pun dari orang-orang yang beriman hilang dari penggembalaan-Nya. Bisa jadi salah satunya ialah satu dari antara kita. Kalau demikian, di dalam masa ini, Anda dapat bekerja bersama Tuhan mengembalikan dia dari pengalamannya yang telah hilang sebelumnya. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Tuhan maha kuasa, buatlah kami sadar dan rindu untuk kembali kepada-Mu sebagai jalan yang terbaik bagi kami dan demi kemuliaan kerajaan-Mu. Bapa kami... Dalam nama Bapa ... --- Send in a voice message: https://anchor.fm/media-la-porta/message
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan I dibawakan oleh Petrus K. kebaowolo, bacaan II dibawakan oleh Elisabeth Wellan (mereka adalah pasutri dari Gereja Santo Agustinus, Paroki Karawaci, Keuskupan Agung Jakarta), bacaan Injil dan renungan dibawakan oleh Pastor Peter Tukan, SDB (Komunitas SDB Jakarta). Kejadian 9: 8-15; Mazmur tg 25: 4bc-5ab.6-7ab.8-9; 1 Petrus 3: 18-22; Markus 1: 12-15. KESEMPATAN DAN PENCOBAAN Tema renungan kita pada hari Minggu Pra Paskah I ini ialah: Kesempatan dan Pencobaan. Ada cerita bahwa Pada waktu semua benua dan pulau di bumi sudah diciptakan, Tuhan Allah menempatkan manusia di dalamnya sesuai rasnya masing-masing. Kemudian Tuhan Allah mengumpulkan semua pelayan yang ada di sekitar-Nya untuk dipercayakan tugas menemani dan menolong manusia di setiap benua dan pulau. Pembagian tugas itu pas dengan jumlah para malaikat yang hidup bersama Allah. Setiap tempat sudah dipenuhi oleh malaikat Tuhan. Namun ada sekelompok voluntir yang ikut hadir, tetapi tidak mendapat tugas dari Tuhan. Mereka kecewa namun tetap berharap supaya Tuhan berbelas kasih kepada mereka. Kelompok ini adalah para setan. Lalu Tuhan bertanya kepada pemimpinnya: "Apa yang kamu inginkan dari-Ku"? Ia menjawab: "Jika memang kami tidak diutus, tidak apa-apa. Tetapi bolehkah kami bebas memilih tempat di bumi supaya kami juga dapat bekerja"? Tuhan membolehkan itu terjadi. Cerita ini menunjuk adanya kesempatan dan pencobaan sebagai sesuatu yang sangat nyata di dalam hidup kita. Sejak awal mula, Tuhan menyediakan ruang dan waktu untuk dipenuhi dengan keberadaan dan kegiatan manusia. Ini adalah kesempatan yang paling awal dalam kehidupan. Kehendak Tuhan yang terungkap dalam mengundang, memilih, mengutus mengizinkan, merupakan juga kesempatan. Malaikat dan setan memanfaatkan kesempatan itu menurut kodrat dan maksudnya yang berbeda satu dari yang lainnya. Cobaan atau pencobaan adalah pekerjaan Setan, yang dilakukan sejak manusia pertama diciptakan. Tuhan tidak mencobai, tetapi pencobaan itu diizinkan terjadi. Pencobaan juga diizinkan terjadi terhadap Yesus Kristus yang sedang berpuasa di padang gurun. Tuhan mengetahui dan mengizinkan terjadinya pencobaan, melalui beberapa situasi yang memungkinkan. Seorang yang menyendiri dan kesepian, kemungkinan terjadinya pencobaan lebih besar. Hawa digodai Iblis. Yesus digodai di padang gurun. Itu terjadi ketika mereka tidak ditemani siapa-siapa. Di dalam kondisi dibatasi oleh aturan dan prosedur, kemungkinan seseorang digodai juga besar. Setan memanfaatkan nafsu alami manusia untuk melanggar aturan tersebut. Di dalam situasi kekosongan, kemudahan dan kegampangan, cobaan-cobaan justru banyak dan besar. Nuh mendapat kemudahan dan bentuk perjanjian spesial dengan Tuhan, yang bisa dilihat sebagai suatu berkat, tetapi juga sebagai kesempatan bagi pencobaan. Setiap kesempatan dan situasi netral, ia tidak memihak apa atau siapa. Ketika kita dicobai, di situlah ujian terjadi. Di situlah kekuatan iman kita diuji dan pilihan bebas kita dibuktikan entah memilih Tuhan atau justru tidak memilih Dia. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Tuhan, kuatkanlah iman kami supaya kami mampu melewati semua cobaan hidup. Bapa kami... Dalam nama Bapa... --- Send in a voice message: https://anchor.fm/media-la-porta/message
[Kebaktian Hari Ahad, 10 January 2021. Mesej Tahun Baru 2021.] Nota: (1) Kebaktian sepenuh telah disiar secara langsung melalui “Facebook Live” di Facebook Page Gereja BEM Lutong Baru BM. Audio yang dikongsi disini adalah sebahagian (singkatan) dari kebaktian itu. (2) Perjamuan Tuhan diadakan dalam kebaktian ini. Sekiranya anda mahu turut serta, anda boleh “pause” audio untuk menyesuaikan audio dengan masa anda. Mesej Dorongan Tahun Baru 2021. Efesus 5:14-17, ITB; (14) 'Itulah sebabnya dikatakan: ”Bangunlah, hai kamu yang tidur dan bangkitlah dari antara orang mati dan Kristus akan bercahaya atas kamu.” (15) Karena itu, perhatikanlah dengan saksama, bagaimana kamu hidup, janganlah seperti orang bebal, tetapi seperti orang arif, (16) dan pergunakanlah waktu yang ada, karena hari-hari ini adalah jahat. (17) Sebab itu janganlah kamu bodoh, tetapi usahakanlah supaya kamu mengerti kehendak Tuhan.' Rumusan Perkongsian: Teks Efesus 5:14-17, merupakan panggilan untuk kita agar “Hidup Bijaksana, Pergunakan Waktu Yang Ada”. Ayat 15, “karena itu, perhatikanlah dengan saksama, bagaimana kamu hidup, janganlah seperti orang bebal, tetapi seperti orang arif”. Orang yang bijak berusaha mengerti kehendak Tuhan (ayat 17). Bagaimana kita mengenal kehendak Tuhan? Iaitu, perhatikanlah dengan saksama, bagimana kita hidup. Reflect. Ambil masa untuk tenggok kembali bagaimana cara kita hidup. Perhatikan hidup kita, ayat 16, dalam penggunaan masa. “Perhatikanlah”, penggunaan masa kita. Contoh, semasa MCO 2020, apakah hidup kita? Dengan keluarga? "Stay at Home", ambil waktu berdiam di hadapan Tuhan. Mencari wajah Tuhan. 2021 gunakan kesempatan yang ada untuk memulih, membina, mengerat hubungan kita dengan (i) Tuhan, dan (ii) dengan keluarga. Masa berdiam adalah untuk mendengar Tuhan & untuk bersama keluarga. Ambil waktu bersama Tuhan, berdiam dalam Firman Tuhan (membaca Alkitab) & berdoa. Kehendak Tuhan berada dalam Firman Tuhan, contoh, mengampuni, mengasihi, berbuat baik. Tuhan berbicara dengan kita dalam Firman Tuhan. Berdiam dalam hadir Tuhan mempercayai bahawa Roh Tuhan akan mencerahkan Firman Tuhan itu kepada kita. Tuhan bersama kita dan mahu berbicara dengan kita semua. Tuhan memberkati semua. Lydia. --- Send in a voice message: https://anchor.fm/lydia341/message
Apakah selama ini kita sering jatuh ke dalam dosa dan bahkan dosa-dosa yang sama? Apakah kita sering meragukan kesetiaan dan penyertaan Tuhan? Adakah kita sering meminta hal-hal tidak pernah Tuhan janjikan? Memasuki tahun 2021, mari kit belajar untuk *hidup di dalam kehendak Tuhan*. Kiranya berita Firman Tuhan di awal tahun ini menguatkan Anda dan keluarga. | Tota Scriptura: youtube.com/c/TotaScriptura?sub_confirmation=1 | griikarawaci.org
A TIME FOR PRAYER: Yunus 3:1-3a | Kehendak Tuhan tidak mungkin digagalkan oleh manusia. Seluruh Alkitab menunjukkan bahwa hidup anak-anak Tuhan adalah hidup yang penuh dengan pertobatan demi pertobatan. *Our God is God of second chances.* Kasih karunia Tuhan tidak hanya memberi Yunus kesempatan bertobat tetapi juga membawa Yunus kembali kepada persekutuan dengan Tuhan. Perubahan hidup seperti apakah yang datang ketika kita mendapatkan pertobatan sejati? Mari belajar dari hidup Yunus! | Tota Scriptura: youtube.com/c/TotaScriptura?sub_confirmation=1 | griikarawaci.org
Manusia seringkali mengeluh dan juga meratapi apa yang terjadi dalam hidup mereka. Sedikit permasalahan baik itu kecil maupun besar akan dikeluhkan seakan-akan mereka lah orang yang paling malang di dunia ini.
Siap-Siap Hati kita diubah Oleh Firman ini. Waktu Hati kita Berubah, Hidup kita Pun akan diubah-nya!! Karena Tuhan Yesus Tidak dapat di batasi oleh Ruang dan Waktu. Kapan dan dimana saja kita bisa merasakan jamahan-nya. #GRACETOGRACE #TEMANTEDUH #WORSHIP AND PRAY #doa dan #firmantuhan #renunganharian #khotbah #Lagurohani #saatteduh #mp4rohani #Akustikkristen #Lagukristen #saatteduh SETIAP HARI UPDATE PUKUL 05.00 PAGI DAN 12.00 MALAM JANGAN LUPA YAH UNTUK: SHARE VIDEO CHANNEL INI , BERTUMBUH DAN BERBUAH DI DALAM TUHAN, GOD Bless. --- This episode is sponsored by · Anchor: The easiest way to make a podcast. https://anchor.fm/app --- Send in a voice message: https://anchor.fm/teman-teduh/message Support this podcast: https://anchor.fm/teman-teduh/support
Dalam hidup dan setiap hari kita diperhadapkan dengan pilihan dan keputusan. Apakah kita sudah membuat pilihan dan keputusan yang tepat? Dalam hidup, kita tidak lepas dari pergumulan lalu siapa dan apakah yang bisa kita andalkan ketika melaluinya?
MEMILIH TUHAN BERARTI MENYERAHKAN SEGALA KEHENDAK KITA HANYA KEPADA TUHAN , SEBAB TUHAN YANG MENGATUR SEGALA KEHIDUPAN KITA. #GRACETOGRACE #TEMANTEDUH #WORSHIP AND PRAY #DOA dan #RENUNGAN FIRMAN TUHAN SETIAP HARI UPDATE PUKUL 05.00 PAGI DAN 12.00 MALAM JANGAN LUPA YAH UNTUK: SHARE VIDEO CHANNEL INI , BERTUMBUH DAN BERBUAH DI DALAM TUHAN, GOD Bless. --- This episode is sponsored by · Anchor: The easiest way to make a podcast. https://anchor.fm/app --- Send in a voice message: https://anchor.fm/teman-teduh/message Support this podcast: https://anchor.fm/teman-teduh/support
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan dibawakan oleh Suster Bonita Silaban, KSSY dan renungan dibawakan oleh Suster Gaudensia, BSMC (mereka dari Paroki Yesus Gembala Yang Baik, Keuskupan Palangkaraya, Kalimantan Tengah) LEPAS BEBAS Tema renungan kita pada hari ini ialah: Lepas Bebas. Santo Karolus, pernah mengambil satu keputusan penting dalam hidupnya, yaitu melepaskan semua keistimewaan yang melekat padanya karena jabatannya di Vatikan, karena ia ingin berbakti secara total membangun Keuskupannya di Milano sebagai Uskup. Ini adalah sebuah contoh sikap lepas bebas. Yang dimaksud sikap lepas ialah meninggalkan apa dan siapa saja di belakang, demi kepentingan lain yang lebih besar. Kita percaya bahwa kepentingan itu ialah Kehendak Tuhan. Selanjutnya Tuhan yang menyediakan segalanya untuk langkah dan kehidupan ke depan. Inti sikap lepas bebas ialah cinta akan pilihan yang satu dan tertinggi tersebut. Seorang biarawan atau imam membuktikan dirinya telah lepas bebas dari segala kebutuhan dunia ini, sehingga ia melayani sepenuhnya dalam nama Tuhan yang telah memanggilnya. Suami atau istri juga telah melepaskan semua keinginan lain, demi membangun cinta mereka berdua. Satu keluarga dengan para anggotanya menganut agama dan kepercayaan berbeda-beda, namun pada suatu momen yang spesial, mereka semua memutuskan untuk meninggalkan semuanya itu lalu memilih untuk dibaptis dan hidup secara Katolik. Ini semua adalah contoh-contoh sikap lepas bebas yang didasari oleh cinta kasih Tuhan. Cinta itu berada dalam superioritas kuasa Tuhan, sehingga ketika sudah memilihnya, seseorang tidak lagi di dalam kekurangan karena Tuhan sungguh menyediakan dan menjamin kehidupannya. Tuntutan cinta kasih itu sangatlah konkret, yaitu mengerjakan segala sesuatu atas nama cinta karena Tuhan adalah cinta kasih itu. Ada kenyataan bahwa kita memiliki kekurangan, baik dalam rencana dan prosesnya yang tidak memuaskan dan bakal tidak mencapai target. Tetapi bekerja karena cinta hendaknya tidak diremehkan atau dihentikan. Menurut Santo Paulus di dalam suratnya kepada jemaat di Filipi, Tuhan Allah yang mengerjakan di dalam diri kita, baik di dalam kemauan maupun pelaksanaannya, jika pekerjaan itu kita lakukan atas dasar cinta kasih. Itu berarti Tuhan bekerja bersama dan di dalam kita. Setiap atau segala kepentingan baik untuk diri sendiri maupun di sekitar kita, harus selalu di bawah cinta kasih Tuhan. Kita menjadi bebas untuk melakukannya. Bahkan di dalam situasi tertentu, pekerjaan atau sebuah pilihan atas nama cinta itu harus dihadapkan pada kekuasaan yang melawan cinta, pegangan kita pada cinta kasih tidak boleh kalah dan hilang. Yesus membuktikan bahwa cinta pasti menang. Jadi kita perlu konsisten dan selalu di dalam suka cita ketika sebuah keyakinan dan pilihan untuk bekerja adalah karena cinta kasih. Itu adalah pekerjaan Tuhan, dan Ia akan mengerjakannya di dalam kita. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Allah Bapa di surga, buatlah hidup bersama di antara kami senantiasa dilandasi oleh cinta kasih-Mu. Bapa kami... Dalam nama Bapa... --- Send in a voice message: https://anchor.fm/media-la-porta/message
Kalau seandainya jalan cerita kita melayani Tuhan berarti penderitaan, masihkah kita mau menaatinya?
Apabila sobat menara ingin bertanya atau memberikan saran dapat menghubungi 0823 333 92370 baik melalui telp, sms, atau whatsapp
CMC PODCAST - Kumpulan Khotbah Renungan Kristen, Kesembuhan, Obrolan Rohani Seru, Drama Rohani
Salam Kebangunan! Anda butuh layanan doa, kesembuhan dan komunitas rohani? Kumpulan khotbah renungan Firman Tuhan Christ Mercy Center dapat didengarkan dan disaksikan juga di YOUTUBE : CHRIST MERCY CENTER Hubungi kami dan Follow Instagram @christmercycenter_cmc @miracleworship Podcast CMC dapat juga didengarkan di Spotify dan Youtube. Mari bagikan Firman Tuhan dan lihatlah benih iman akan bertumbuh dan semakin kuat! Gbu.
Refleksi : Seringkali kita menjadi seperti seorang yang ambigu ketika melihat realita hidup berseberangan dengan perjuangan iman kita kepada Kristus di tengah dunia ini. Dunia menawarkan banyak sekali ruang-ruang kenyamanan. Namun keputusan mengikut Tuhan justru berdampak dalam perjalanan karier/studi kita yang gak mulus. Rasul Paulus kembali menegaskan bahwa fokuslah!! Carilah perkara-perkara di atas, berkaitan dengan kehendak Tuhan atas hidup kita, bukan berambisi mengejar kenyamanan dunia. Kolose 2 : 16-3 : 4 mengajarkan kita agar terus berjuang menyelaraskan kehendak Tuhan atas karyaarya yang kita hasilkan di dunia sehingga itu menjadi pertanggung jawaban iman kita ketika bertemu dengan Kristus. Mari terus setia kerjakan karya keselamatan Kristus melalui segenap karya dan karsa kita. (CIMN)
Berserah pada Kehendak Tuhan (1 Korintus 1 : 1 - 10, 25 - 31, BIMK)
Surah An-Nas (bahasa Arab: سورة الناس) adalah surah penutup (ke-114) dalam Al-Qur'an. Nama An-Nas diambil dari kata An-Nas yang berulang kali disebut dalam surah ini yang berarti manusia. Surah ini termasuk dalam golongan surah makkiyah terdiri dari 6 ayat. Isi surah adalah anjuran supaya manusia memohon perlindungan kepada Allah terhadap pengaruh hasutan jahat setan yang menyelinap di dalam diri. Ayat pertama hingga ketiga mengisyaratkan bahwa memuja dan mengagungkan Allah (sebagai tanda pengakuan sebagai hamba dan rasa hormat) adalah hal yang diperlukan sebelum memohon kepada Dia supaya dikasihani dan diberkati-Nya. Pada ayat keempat hingga terakhir memberi pelajaran bahwa segala dorongan jahat dalam diri manusia bukan berasal keinginan nafsu semata, melainkan nafsu yang dibisiki oleh Penghasut/setan, sebab pada dasarnya nafsu diciptakan bukan untuk melawan Kehendak Tuhan, sebagaimana hewan atau makhluk-makhluk kecil yang memiliki nafsu namun tidak melawan perintah Allah. Pemilik asli kejahatan dan perlawanan terhadap Allah adalah Iblis yang diwariskan kepada setan dan jin; yang merasuki manusia secara tak sadar apabila nafsu tidak dapat dikendalikan sehingga 'menular' di antara kedua golongan ini. Hasutan setan adalah penyebab utama manusia berpikir jahat, memiliki dendam, benci dan berlaku kejam terhadap manusia lain apabila nafsu telah terbujuk dan tergoda yang pada akhirnya menyebabkan kerugian pada diri sendiri dan orang yang disakiti hingga seluruh umat manusia (Nas). Oleh sebab itu teramat penting, untuk mengingat Surah ini apabila dada merasa sesak akibat keadaan sekitar atau masalah yang sedang dihadapi, sebab Tuhan akan selalu bersedia menjadi Pelindung dan Pemelihara kehidupan manusia, sebab Dia dijuluki Penguasa, Yang Kuasa atas segala kekuasaan untuk menciptakan Alam Semesta dan Memusnahkannya dalam sekejap mata demikian pula memberi ujian dan memberi pertolongan untuk siapa yang berkenan bagiNya. Surah ini adalah Surah terakhir dalam urutan mushaf Al-Qur'an menunjukkan bahwa kepentingan An-Nas atau umat manusia adalah tujuan akhir dari Al-Qur'an. --- Support this podcast: https://anchor.fm/rozi-irfan-rosyadhi/support
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan I: Sr. Felisitas, SJMS (Jakarta), bacaan II: Sr. Priska, SJMJ (Jakarta), Injil dan renungan oleh Pastor Peter Tukan, SDB SPIRITUS FACIT NOBILEM Tema renungan kita pada hari raya Bunda Maria Diangkat Ke Surga ini ialah: Spiritus Facit Nobilem. Ungkapan bahasa Latin ini berarti: Roh membuatnya menjadi besar. Ada banyak sekali kejadian yang membuat kita merasa kagum, heran dan sangat takjub. Misalnya seorang anak desa yang sangat miskin, memulai usaha dari yang sangat sederhana, dan setelah 30 tahun berusaha, ia kemudian menjadi seorang yang terkaya di negerinya. Seorang anak pendiam, malu dan tidak pernah dipedulikan orang di sekitarnya. Setelah sekitar 30 tahun berlalu, ia menjadi seorang Uskup, dan semua orang di sekitarnya dulu ketika ia masih kecil harus memberinya hormat dan mencium cincin sucinya. Banyak sekali kejadian seperti ini membuat kita dapat bertanya: faktor apakah yang paling utama mengubah semua ini? Seperti hari raya ini, kita juga bertanya yang sama: faktor apakah yang membuat Bunda Maria yang sangat bersahaja, dapat naik ke surga? Jawaban yang paling utama ialah karena Roh Tuhan memungkinkan semua itu dapat terjadi. Roh Kudus membuat mereka menjadi besar. Kita dapat memberikan alasan lain seperti suatu keberuntungan, suatu perjuangan yang tanpa lelah dan penuh dengan kesabaran, atau bantuan dari orang-orang di sekitarnya. Namun jika kita memiliki keyakinan bahwa kuasa Tuhan melalui Roh-Nya yang bekerja, meski tanpa disadari karena sangat tersembunyi, kita sebenarnya memiliki sebuah konsep iman yang sungguh-sungguh benar. Nyanyian suka cita oleh Bunda Maria saat mengunjungi Saudarinya Elisabeth, antara lain memiliki tanda yang sangat nyata bahwa ia sendiri dibuat besar oleh Tuhan. Kehendak Tuhan terjadi sesuai yang diinginkan oleh-Nya, maka saat kehadirannya di dunia pun sudah dibuat spesial, yaitu dikandung tanpa noda dosa. Ia kemudian menjadi pintu bagi terjadinya inkarnasi, menjadi Bunda Allah, dan akhirnya melahirnya Putera Allah, Yesus dari Nazaret. Semua perbuatan sangat spesial dari Tuhan kepadanya, sungguh membuatnya menjadi besar dan sangat dihormati. Sampai detik ini, Bunda Maria tetap spesial bagi kita karena Roh Kudus membuatnya besar, dan rahmat ini tidak pernah hilang dari padanya Kalau Bunda Maria ingin memberikan kita satu atau dua nasihat, khususnya saat kita merayakan pestanya pada hari ini, kita dapat memintanya untuk mengajarkan kita untuk menjadi besar di hadapan Allah, dan sesuai dengan yang dikehendaki Tuhan. Maria tidak bisa terlepas dari Tuhan Yesus, Putera-Nya, sehingga ia pasti menasihatkan kita untuk senantiasa taat kepada Tuhan kita Yesus Kristus. Ketaatan itu ialah mengikuti jalan-Nya, yaitu jalan salib, kebenaran-Nya, yaitu kebenaran salib, dan hidup-Nya, yaitu salib kehidupan. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Tuhan Yesus, ajarilah kami untuk selalu dekat dan bersama Bunda-Mu Maria di dalam jalan salib-Mu. Kemuliaan... Dalam nama ... --- Send in a voice message: https://anchor.fm/media-la-porta/message
Bagaimana cara kita mengetahui kehendak Tuhan? Bagaimana cara mengetahui panggilan Tuhan atas hidup kita? Jangan-jangan kita salah langkah dalam menjalani hidup ini?
Shalom! Dalam Kebaktian Hari Ahad, 31 Mei 2020, kita membaca dari Filipi 4:8; “…saudara-saudaraku, apa sahaja yang benar, apa sahaja yang mulia, apa sahaja yang adil, apa sahaja yang suci, apa sahaja yang indah, apa sahaja yang dipandang tinggi – jika ada sesuatu yang baik dan jika ada sesuatu yang terpuji – tumpukan fikiran kepadanya.” Dan dari nyanyian Raja Daud dalam Mazmur 19, kita mendapat tahu bahawa Firman Tuhan itu, “sempurna, pasti, benar, suci, murni, adil”, Mazmur 19:7-9; maka, kita dapat singkapkan bahawa apa yang Rasul Paulus tulis menunjuk arah untuk kita kepada Firman Tuhan. Roh Tuhan yang mengilhamkan penulisan Firman Tuhan; akan mencerahkan kita akan kehendak Tuhan bagi kita, dalam kita membaca atau mendengar Firman-Nya. Hari ini, kita membaca Mazmur 19 dan mengambil Mazmur 19:14 sebagai tema perbualan. “Semoga segala yang kututurkan dengan lidah dan kerenungkan dalam hati diterima oleh-Mu, Ya Tuhan, Batu Pejalku dan Penebusku.” Itu adalah doa Raja Daud di akhir nyanyiannya. Dan untuk perbualan kita, kita singkapkan sebagai, “Menyelaras Fikiran Dalam Kehendak Tuhan”. Kita melihat 3 perkara bagaimana Tuhan dalam anugerah-Nya menuntun kita kedalam kehendak-Nya. (1) Tuhan Menuntun Kita melalui Ciptaan-Nya, Mazmur 19:1-6. (2) Tuhan Menuntun Kita Melalui Firman-Nya, Mazmur 19:7-11. (3) Tuhan Menuntun Kita Melalui Pencerahan Hati Nurani Kita, Mazmur 19:12-14. Tuhan dalam anugerah-Nya menyelaraskan fikiran kita dalam rencana-Nya melalui Firman-Nya dan pencerahan Roh Kudus. Dalam perjalanan hidup kita, Tuhan menuntun kita melalui ciptaan-Nya dan keadaan semasa, melalui Firman-Nya dan hati nurani kita. Dan ketiga ini berada dalam pimpinan dan pencerahan Roh Kudus. Tuhan memberkati. --- Send in a voice message: https://anchor.fm/lydia341/message
Hidup untuk Kehendak Tuhan. IBADAH DARI RUMAH; 03 APRIL 2020
"Sebab itu janganlah kamu bodoh, tetapi usahakanlah supaya kamu mengerti kehendak Tuhan." Efesus 5 : 17
Kotbah Christ Living Church Audio Podcast - Kumpulan Khotbah-Kotbah